lebih murah& berkualitas asarmitratani e-learning bidang...
TRANSCRIPT
E-LEARNINGBIDANG DISTRIBUSI PANGAN
asarmitraTANILebih murah & berkualitas
24 JULI 2020
UNDANG UNDANG NO 18/2012 Tentang PANGAN
PENGERTIAN DISTRIBUSI PANGAN
Suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan untuk menyalurkan pasokan pangansecara merata setiap saat guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
(1)Distribusi Pangan dilakukan untuk memenuhi pemerataan KetersediaanPangan ke seluruh wilayah NKRI secara berkelanjutan.
(2)Distribusi Pangan dilakukan agar perseorangan dapat memperolehPangan dalam jumlah yang cukup, aman, bermutu, beragam, bergizi, danterjangkau.
(3)Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadapdistribusi Pangan sesuai dengan kewenangannya.
PASAL 47 DISTRIBUSI PANGAN
Pasal 48
Distribusi Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dilakukanmelalui:a. pengembangan sistem distribusi Pangan yang menjangkau
seluruh wilayah NKRI secara efektif dan efisien;b. pengelolaan sistem distribusi Pangan yang dapat
mempertahankan keamanan, mutu, gizi, dan tidakbertentangan dengan agama, keyakinan, dan budayamasyarakat; dan
c. perwujudan kelancaran dan keamanan distribusi Pangan.
PASAL 49
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah bertanggung jawab dalamhal :1) mewujudkan kelancaran distribusi Pangan dengan
mengutamakan pelayanan transportasi yang efektif dan efisien2) memberikan prioritas untuk kelancaran bongkar muat produk
Pangan3) berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana distribusi
Pangan, terutama Pangan Pokok4) berkewajiban mengembangkan lembaga distribusi Pangan
masyarakat.
PERATURAN PEMERINTAH NO 17/2015 Tentang Ketahanan Pangan Dan Gizi
Pasal 59 :Pemerintah dan Pemerntah Daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggungjawab terhadapDistribusi Pangan.
Dilakukan melalui :
a. Pengembangan Sistem Distribusi Pangan yang menjangkau seluruh wilayah secara efektif dan efisien
meliputi : pengembangan infrastruktur, sarana dan kelembagaan distribusi pangan.
b. Pengelolaan Sistem Distribusi Pangan, yang dapat meningkatkan keterjangkauan pangan,
mempertahankan keamanan, mutu, gizi, tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya
masyarakat meliputi : pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian,
fasilitasi dan pemberian insentif.
c. Perwujudan kelancaran dan keamanan Distribusi Pangan (1) pengaturan arus ditribusi
pangan antar pulau, antar provinsi dan antar kab/kota; (2) pengaturan distribusi pangan dan atau
mobilisasi cadangan pangan dari wil surplus ke wil yang kekurangan pangan; (3) pengaturan bongkar
muat di pelabuhan laut dan bandar udara, stasiun, dan terminal angkutan darat.
DISTRIBUSI PANGAN
2 aspek penting yang terlibat dalam proses distribusi pangan, yaitu:
1) Channel of distribution (lembaga yang berfungsi sebagai saluran
distribusi)
2) Physical distribution (aktifitas penyaluran arus fisik barang)
DEFINISI
“ Penyampaian aliran komoditas pangan dari produsen ke konsumen atau usaha yang mencakup kegiatan
arus barang dan jasa sampai di tangan konsumen“
Fungsi-Fungsi Distribusi
FungsiPertukaran
Dalam tata niaga produk pertanian fungsi ini mencakup kegiatan pengalihan hakpemilikan atas produk. Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi penjualan danpembelian.
Fungsi Fisik Fungsi fisik ini mencakup aktivitas handling (perlakuan), pengangkutan(pemindahan), penyimpanan dan perubahan fisik produk
Fungsi Fasilitasi.
Fungsi fasilitasi adalah segala hal yang bertujuan untuk memperlancar fungsipertukaran dan fungsi fisik. Dimaksudkan fungsi ini dapat menjadi upaya perbaikansistem tata niaga sehingga efisiensi operasional dan penetapan harga jual dapattercapai. Termasuk dalam fungsi fasilitasi adalah standarisasi dan grading, fungsipembiayaan, fungsi penanggungan resiko, fungsi informasi pasar, riset pemasarandan penciptaan permintaan.
KEGIATAN DISTRIBUSI PANGAN
CAKUPAN ANALISIS DISTRIBUSI PANGAN
Kinerja
Organisasi
SDM
PASOKAN ANTAR
WILAYAH
PASOKAN PASAR INDUK
DISTRIBUSI PANGAN
ALIRAN BARANG/
KOMODITAS
ALIRANINFORMASI
HARGA
PASOKAN
SUPPLY-DEMAND
PELAKUDISTRIBUSI
Analisis Pasokan dan Situasi Distribusi
Pangan
Analisis Pola Distribusi Pangan
Analisis Efisensi Distribusi Pangan
Analisis Kelembagaan Distribusi Pangan
PE
NG
KA
JIAN
/RE
KO
ME
ND
AS
I K
EB
IJAK
AN
• Pasokan pangan merupakan indikator penting (harga pangan) untuk menilai
kondisi keterjangkauan pangan di masyarakat.
• Terjadinya permasalahan dalam pasokan merupakan faktor utama terjadinya
fluktuasi harga pangan
• Salah satu upaya untuk mendukung perwujudan situasi distribusi pangan yang
berjalan efisien adalah melalui penyediaan informasi dan pembangunan data base
distribusi pangan. Sesuai dengan tugas dan fungsi Pusat Distribusi dan Cadangan
Pangan, pada tahun 2015 upaya tersebut dilaksanakan melalui kegiatan Analisis
Jaringan Distribusi Pangan.
1
CONTOH ANALISIS PASOKAN DAN SITUASI PANGAN (1)
Judul Keg : Pemantauan Distribusi Beras, Cabai Merah dan Bawang Merah
Tujuan :Untuk mengetahui kondisi pasokan beras, cabai merah dan bawang merah padatingkat pedagang besar dan pedagang pengecer terkait dengan kinerja masing-masing pelaku pada setiap rantai pasok masing-masing komoditas
Metode :
Jenis data : data primer
Responden : terdiri dari pedagang besar dan pedagang eceran yang berlokasi di pasarinduk/pasar utama di wilayah tertentu. Penentuan responden ditentukan secarapurposive
pengambilan data secara langsung dengan alat bantu kuesioner
Bentuk analisis : deskriptif dan statistik sederhana
Output : Gambaran rantai distribusi masing-masing komoditas di setiap wilayah pemantauan
Pergerakan pasokan selama periode tertentu
Hasil analisis statistika sederhana
CONTOH ANALISIS PASOKAN DAN SITUASI PANGAN (2)
Judul Kegiatan: Analisis Jaringan Distribusi Pangan
Tujuan:
Untuk membangun data base distribusi pangan, terutama terkait :
1. pasokan pangan yang masuk dan keluar dari setiap provinsi serta informasipasokan antar wilayah
2. Pasokan pangan yang masuk dan keluar di pasar induk
Metode : Jenis data : data sekunder (diutamakan) dan data primer (jika belum tersedia padainstansi terkait)Metode pengambilan data adalah melalui pembentukan tim antar instansi terkaitdan rapat koordinasiBentuk analisis : deskriptif dan statistik sederhana
Output : Gambaran pasokan masing-masing komoditas di setiap wilayah pemantauan
Pergerakan pasokan selama periode tertentu
Hasil analisis statistika sederhana
InternalKekuatan- S
1. Sumber daya lahan dan air tersedia
2. Permintaan beras yang semakin meningkat
3. Dukungan Agroklimat
4. Dukungan teknologi tersedia
5. Dukungan kebijakan pemerintah
6. Tersedianya ragam varietas padi (biodiversitas tanaman
padi)
Kelemahan- W
1. Kepemilikan lahan sawah petani semakin menurun
2. Kehilangan hasil akibat penanganan pasca panen yang cukup tinggi
3. Mayoritas kualitas beras yang dihasilkan masih relatif rendah
4. Harga beras lokal tidak sekompetitif beras di negara tetangga (Thailand dan
Vietnam)
5. Masih adanya usaha penggilingan padi dengan teknologi yang belum optimal
6. Distribusi beras yang terpusat di Jawa
7. Infrastruktur distribusi antar pulau
8. Keterbatasan dana pembiayaan baik dari pemerintah dan pelaku rantai
distribusi beras
EksternalKesempatan- O
1. Beras merupakan komoditas strategis nasional
2. Munculnya usaha penggilingan padi komersial skala besar
3. Permintaan beras kualitas premium dan fungsional semakin
meningkat
4. Tersedianya kelembagaan petani
Ancaman- T
1. Masuknya beras impor kualitas premium di pasar domestik
2. Alih fungsi lahan untuk komoditas lain dan kegiatan non pertanian
3. Ancaman hama dan penyakit
4. Ancaman perubahan iklim global
5. Semakin menurunnya minat generasi muda yang berkerja pada
usaha budidaya padi
Analisis SWOT Rantai Pasok Beras
• Pola distribusi adalah gambaran distribusi suatu komoditas yang berlangsung di
suatu wilayah yang terbentuk dari interaksi seluruh pelaku yang terlibat dalam
saluran pemasaran komoditas tersebut
• Pola distribusi pangan melibatkan berbagai pihak atau lembaga yang meliputi petani, pedagang
pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer.
• Dari dimensi waktu, pola distribusi pangan juga dapat terbentuk oleh faktor pola panen masing-masing
komoditas dan pola konsumsi masyarakat yang dipengaruhi hari besar keagamaan
• Terkait dengan ketersediaan pangan, pola distribusi pangan digunakan sebagai dasar perumusan
kebijakan terkait stok dan logistik pangan
2
• Mekanisme distribusi pangan yang berjalan efisien merupakan salah satutujuan yang akan dicapai dalam pembangunan ketahananpangan. Permasalahan distribusi pangan dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat fisik dan non-fisik. Persoalan fisik yang paling utamaadalah terkait sarana dan prasarana transportasi dan angkutanbarang. Sementara penyebab yang bersifat non-fisik antara lain adalahadanya perilaku pelaku distribusi yang mempunyai kekuatan untukmengendalikan pasokan pangan yang pada akhirnya bertujuan untukmengendalikan harga serta keterbatasan informasi pasar.
• Pengukuran kinerja memungkinkan perbaikan kinerja rantai pasokan dariwaktu ke waktu sehingga rantai pasokan dapat dioperasionalkan denganbaik, efisien dan efektif.
3
CONTOH ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PANGAN (1)
JudulKegiatan:
Efisiensi Kinerja Rantai Distribusi Beras, Jagung dan Kedelai
Tujuan :Untuk mengukur kinerja rantai distribusi masing-masing komoditas, sebagaidasar rekomendasi perbaikan atau peningkatan kinerja rantai pasok pada waktumendatang untuk mewujudkan distribusi yang efisien.
Metode : Jenis data : data primer dan data secunder
Responden : pelaku yang berada pada setiap tingkatan rantai distribusi setiapkomoditas. Penentuan responden ditentukan secara purposive
Alat analisis : metode AHP-SCOR dan Hayami
Output : Nilai tambah setiap pelaku rantai distribusi
Hasil pengukuran kinerja masing-masing pelaku dan kinerja rantai distribusisecara keseluruhan secara kuantitatif menurut metode SCOR
• Kinerja lembaga/institusi/organisasi yang terlibat dalam setiap rantai distribusi
bahan pangan akan berpengaruh langsung terhadap kinerja rantai pasok/rantai
distribusi secara keseluruhan
• Contoh analisis kelembagaan distribusi pangan:
1. Klasifikasi Tingkat Kemandirian Gapoktan
2. Kajian Model Pengembangan Kemitraan Gapoktan dalam Pengembangan
Agribisnis Usaha Tani
4
Jenis-Jenis Lembaga Distribusi Pangan
1Lembaga distribusi yang bukan pemilik namun mempunyai kuasa atas produk (agent middleman)
Perantara, makelar, atau broker
2Lembaga distribusi yang memiliki dan menguasai produk pertanian yang diperjualbelikan
Gapoktan, Pedagang pengepul atau pengumpul, penebas, tengkulak atau contract buyer, whole seller
Grain millers
Eksporter dan importer
3Lembaga distribusi yang tidak memiliki dan tidak menguasai produk pertanian yang ditransaksikan
Processors dan manufaktur
Facilitative organizations
Trade associations
GAPOKTAN SEBAGAI LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN
Gapoktan adalah salah satu contoh lembaga distribusi pangan di pedesaan. Peran Gapoktan dilaksanakan melalui kegiatan pembelian-penjualan/penyaluran komoditas pangan
Salah satu program aksi BKP adalah pemberdayaan Gapoktan melalui KegiatanPenguatan-LDPM. Melalui kegiatan ini, Gapoktan diberikan penguatan modal dankelembagaan agar dapat menjalankan peran yang lebih besar sebagai lembagadistribusi pangan masyarakat.
Tujuan
• Memberdayakan Gapoktan• Menyediakan cadangan pangan minimal bagi anggotanya
• Menjaga stabilisasi harga gabah; beras dan/atau jagung.
Sasaran
• Gapoktan yang berlokasi di wilayah sentra produksi padi/jagung;• Memiliki unit usaha distribusi/pemasaran atau pengolahan hasil dan unit pengelola
cadangan pangan;
• Memiliki gudang untuk sarana penyimpanan (gudang).
1. Kegiatan Klasifikasi Tingkat Kemandirian Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
(Penguatan-LDPM)
20
984 Gapoktan Penguatan-LDPM telah memasuki Tahap Pasca
Kemandirian
Perlu dilakukan penilaian terhadap tingkat
kemandirian Gapoktan Penguatan-LDPM
Dilaksanakan penilaian terhadap 700 sampel
Gapoktan Tahap Pasca Kemandirian di 27 provinsi pelaksana Penguatan-LDPM
Metode Pelaksanaan
21
Pengumpulan Data
Indikator
Metode
• Wawancara dengan kuesioner
• Unit Analisis: Gapoktan
• 25 Indikator yang terdiri dari Aspek Kelembagaan, Aspek Unit Distribusi/Pemasaran/Pengolahan, Aspek Unit Cadangan Pangan
• Statistik Deskriptif
• Uji Korelasi Pearson dengan SPSS
22
Pencapaian target swasembada padi, jagung
dan kedelai , perludukungan dari berbagai
pihak baik di subsektor hulu(on farm), pasca panen
hingga pemasarannya (off farm)
Gapoktan sebagaiorganisasi milik petanidapat berperan dalam
pemasaran beras, jagung dan kedelai
Dilaksanakan kajian model pengembangan kemitraan
yang sebenarnyadibutuhkan oleh Gapoktan
dalam mengembangkanAgribisnis Usaha tani
2. Kegiatan Analisis Kelembagaan Distribusi Pangan
Topik: “Model Pengembangan Kemitraan Gapoktan dalam
Mengembangkan Agribisnis Usaha Tani”
Tujuan Kajian
1. Menganalisis pelaksanaan kemitraan agribisnis Gapoktan komoditas
utama pertanian (padi, jagung dan kedelai).
2. Menganalisis manfaat kemitraan agribisnis Gapoktan komoditas
utama pertanian (padi, jagung dan kedelai).
3. Merumuskan dan merekomendasikan model kemitraan agribisnis
Gapoktan yang tepat dalam pengembangan kelembagaan distribusi
pangan komoditas utama pertanian (padi, jagung dan kedelai).
23
24
Data kualitatif
Data kuantitatif
PengolahanData
• Analisis Deskriptif-Kualitatif
• Analisis Faktor danRegresi Linier Berganda
• Secara Manual (Microsoft Excel )
• Komputerisasi (SPSS 11.5)
Analisis dan Pengolahan Data
Implikasi Kebijakan
1. Peningkatan kapasitas Gapoktan dari sisi internal mencakup kepemimpinan, keanggotaan, manajemen, kewirausahaan, permodalan, dan struktur organisasi.
2. Dukungan eksternal yang dibutuhkan berupa relasi pasar, perluasan jaringan, permodalan, legalitas serta sarana dan prasarana.
3. Gapoktan menjadi salat satu organsiasi penting dalam konteks perlindungan dan pemberdayaan petani ke depan (UU No 19 Tahun 2013)
4. Penguatan Gapoktan juga perlu membangun: (1) individiual organisasi anggotanya (KT, kel wanita tani, dll), (2) intergorup org (Gapoktan, koperasi), dan (3) supporting organization (Pemda, PPL, dll)
5. Pengembangan Gapoktan membutuhkan revisi Permentan No 82 tahun 2013, kebijakan turunan untuk operasionalisasi UU No 19 tahun 2013, dan pedoman bantuan sosial (Permendagri No 32 Tahun 2011), serta optimalisasi dan pemanfaatan peluang dalam UU Desa (UU No 6 Tahun 2014) dan UU tentang Ormas (UU No 17 Tahun 2013). 25
Suplier
Petani/
Poktan
Gapoktan/
Koperasi
AgribisnisPengolahan
pangan
Distributo/
RetailerKonsumen
LembagaPemerintah
LembagaPenelitian
LembagaKeuangan
Aktifitas Primer
Aktifitas Pendukung
Program Kementerian Pertanian dalam rangka Stabilisasi Harga Pangan, dengan fokus utama padaperlindungan dan pemberdayaan petani dari sisi produsen untuk memperoleh kepastian pasar dan
kemudahan akses pangan dari sisi konsumen
mendukung stabilisasi pasokandan harga pangan
Mengembangkan usaha produksi komoditas pangan pokok/strategis di tingkat
Gapoktan yang menguntungkan bagi petani anggotanya, dan dapatmemasok dengan harga yang wajar bagi konsumen;
mendukung stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok/strategis; dan
memberikan kemudahan akses konsumen/ masyarakat terhadap bahan
pangan pokok/strategis yang berkualitas, dengan harga yang wajar
SITUASI SISTEM LOGISTIK INDONESIA
Produksi beras tidak merata
antar waktu dan antar wilayah
Produksi
Distribusi
Pelaku
1. Rantai pasok panjang
2. Infrastruktur dan jaringan transportasi masih
kurang memadai
3. Biaya transportasi yang tinggi
4. Margin Produksi dan Perdagangan
1. Kapasitas produksi petani masih kecil dan
kemampuan mendistribusi terbatas
2. Proporsi marjin keuntungan antar pelaku
belum merata
3. Belum optimalnya peran pemerintah dalam
sistem distribusi beras (data, regulasi, dll)
TUJUAN PENGEMBANGAN SISTEM E-COMMERCE TTI
Efisiensi Pengelolaan Distribusi Beras•Jumlah Gapoktan dan TTI terus
bertambah
Meningkatkan kepastian kontinuitas pasokan pangan melalui TTI
Memudahkan Pembangunan Data Base•Pola Panen
•Pola Konsumsi
Kedepan akan dikembangkan lebih luas dengan melibatkan langsung masyarakat sebagai konsumen akhir
•Pola B to B akan menjadi B to C
31
FUNGSI KEGIATAN TOKO TANI INDONESIA CENTRE (TTIC)
LAYANAN E-COMMERCE & DATA INFORMASI TTI 5Berfungsi sebagai layanan e-commerce, pusat informasi dan data TTI
DISTRIBUTION CENTRE 3Sebagai Distribution Centre memberikan kontribusi: harga yang terjangkau, Ketersediaan terjamin, dan kemudahan akses dalam mendapatkan pangan murah
MEMANGKAS RANTAI PASOK 1Memberikan Jaminan pasar bagiGapoktan/produsen/supplier dan memberikankemudahan aksesbilitas bagi konsumen dengancara memangkas mata rantai distribusi pangan
PENGENDALIAN HARGA PANGAN2Melakukan Operasi Pasar (OP) Sebagai upaya pengendalian harga agar sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah atau lebih rendah daripada harga pasar
PENJUALAN PANGAN POKOK & STRATEGIS4TTIC merupakan sarana atau wadah Gapoktan/produsen/supplier untuk memasarkan beras, cabai merah, dan bawang merah, bawang putih, dagingayam, daging sapi, telur ayam, gula pasir, dan minyakgoreng.
FUNGSI DISTRIBUTION CENTER
PENGELOLAAN PASOKAN
PENGELOLAAN STOK
PENGELOLAAN DISTRIBUSI DAN
PEMASARAN
DC
Perpres No.26 Tahun 2012 tentang Sistem Logistik Nasional
Wilayah Indonesia luas dan berbentuk kepulauan(jarak, infrastruktur logistik kurang memadai, biaya angkut transportasi tinggi) Perlunya Sistem logistik
nasional beras untuk menjamin
stabilisasi pasokan dan harga di seluruh Indonesia
Produksi beras tidak merataantarwilayah danantarwaktu (Surplus/defisit,
musim panen/paceklik)
SISLOGNAS
pengembangan tata kelola produksi dan distribusi beras
untuk menjamin kontinuitas pasokan secara merata antar
wilayah dan memberikan insentif ekonomi yang memadai
bagi seluruh pelaku termasuk petani.
Produksi
Distribusi
Pelaku logistik
Subsistem Sislognas Beras
Sistem Logistik Nasional Beras
1
2
3
35
a. Membangun sistem logistik beras yang terintegrasi antar wilayah
b. Menjaga stabilitas pasokan dan harga komoditas beras
TUJUAN KEGIATAN SISLOGNAS
DEFINISI
Sdasda Sdasda Sdasda
1. SUBSISTEM PRODUKSI 2. SUBSISTEM DISTRIBUSI 3. SUBSISTEM PELAKUa. Peningkatan produksib. Penumbuhan kawasan/pusat
produksi baru
1. Intensifikasi lahan padidan jagung (LTT, Benihunggul, alsintan, Pengendalian OPT, dsb)
2. Cetak sawah
1.Penyederhanan rantai pasok2.Pengembangan food hub beras3.Pembangunan e-commerce
beras4.Pengembangan e-logistic
(open access)
1. Pelatihan, pendampingan, dan faslitasiuntuk petani
2. Pemberdayaan dan penguatan pelaku logistik
3. Kebijakan sistemlogistik pangan nasional(pusat dan daerah)
Optimalisasi sistem distribusi Peningkatan kapasitas produsen, sinergi pelaku logistik & pengaturan
regulasi
SISTEM LOGISTIK PANGAN NASIONAL YANG KUAT
STRATEGI DAN PROGRAM SISLOGNAS
TERIMA KASIH