legislasi & politik hukum islam

7
LEGISLASI HUKUM ISLAM DALAM PERSPEKTIF SEJARAH DAN POLITIK HUKUM INDONESIA • Produk legislasi adalah (mencerminkan) kehendak penguasa (pembentuk hukum); • Bagaimana menserasikan hub ant kehendak penguasa dg kehendak Tuhan (hkm Islam); • Di Indonesia, periode legislasi (Taqnin) ditandai dg dimasukkan Hukum Islam dlm peraturan perundang- undangan, baik berlaku khusus (seperti UU No.38 th 1999 Ttg Pengelolaan Zakat UU No. 17 th 1999 tentang penyelenggaraan Ibadah Haji), maupun berlaku umum substansinya (UUPerkawinan); • Legislasi Hukum Islam adalah menjadikan hukum Islam sebagai hukum negara, dmn Hukum Islam diangkat & dukuatkan menjadi hukum negara. • Bagaimana legislasi Hkm Islam dr sudut kebangsaan dipandang dr unifikasi hukum; • Berbeda dg Hkm Islam, hk nasional adlh produk lmbg kenegaraan yg berlaku dlm batas negara ybs.

Upload: paramitha-akhmad

Post on 22-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • LEGISLASI HUKUM ISLAM DALAM PERSPEKTIF SEJARAH DAN POLITIK HUKUM INDONESIAProduk legislasi adalah (mencerminkan) kehendak penguasa (pembentuk hukum);Bagaimana menserasikan hub ant kehendak penguasa dg kehendak Tuhan (hkm Islam);Di Indonesia, periode legislasi (Taqnin) ditandai dg dimasukkan Hukum Islam dlm peraturan perundang-undangan, baik berlaku khusus (seperti UU No.38 th 1999 Ttg Pengelolaan Zakat UU No. 17 th 1999 tentang penyelenggaraan Ibadah Haji), maupun berlaku umum substansinya (UUPerkawinan);Legislasi Hukum Islam adalah menjadikan hukum Islam sebagai hukum negara, dmn Hukum Islam diangkat & dukuatkan menjadi hukum negara.Bagaimana legislasi Hkm Islam dr sudut kebangsaan dipandang dr unifikasi hukum;Berbeda dg Hkm Islam, hk nasional adlh produk lmbg kenegaraan yg berlaku dlm batas negara ybs.

  • Modern law is the creation of state. The state amends it and enforces it, with no divine interference;Joseph Schaht, menyatakan keunikan Hkm Islam Islamic law represents an extreme case of a jurist law:it was created and developed by private specialists; legal science and not the state plays the part legislalator, and scholarly handbooks have the force of law. This became possible because Islamic law successfully claimed to based on divine authority, and because Islamic legal science guaranteed its own stability and continuity.Meskipun ant Hkm Islam & hkm Nasional berbeda dr segi pembuatannya, tetapi banyak memiliki persamaan pada tatanan normatif.Produk legislasi berlaku sbg hukum bagi muslim, sejlan dg al-Quran surat An-Nisa ayat 58.

  • Gagasan Unifikasi & kodifikasi mulai pd abad ke II H Ibnu al-Muqaffa melalui suratnya Risalat ash-Shahabah mengusulkan kpd khalifah Abu Jafar al-Mansur Dinasti Abbasiyah (136/137 H-754/755 M) melakukan penyeragaman hukum melalui kodifikasi hukum;Kodifikasi Hukum Islam pertama kali terwujud pd pemerintahan Dinasti Usmani di Turki dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata dg nama Majallat al-Ahkam al-Adliyah th 1326 H/1908 M.Gagasan legislasi hkm menurut Ali Yafie, sangat logis Hukum Islam, dalam pembaruan hukum di Indonesia mendapat penanganan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Busthanul Arifin berpendapat syariat perlu dintegrasikan dg ilmu hukum. Jika tidak bahasa keduanya berbeda, dimana sbg pengalaman diperparah terjadi dikotomi hukum Iskam & hukum sipil oleh penjajah. (Lihat Teori receptio in complexu & Teori recepcie);

  • Pendukung legislasi Hkm Islam Radikal seperti Majelis Mujahidin mll Abu Bakar Baasyir 1 September 2001 sistem pengelolaan negara Indonesia masih mengabaikan syariat Islam.Melalui surat MMI No.139/AHWA MM/VII/2002 meginginkan dikembalikan rumusan Pasal 29 ayat (1)UUD 1945 pada rumusan Piagam Jakarta.Rifyal Kabah berdasar Sila Pertama Pancasila, hkm Islam bagian hukum nasional. Namun karena memiliki cakupan yg sangat luas dp hk nasional, mk sebagian ketentuannya tdk membutuhkan kekuasaan negara utk penegakannya, krn bergantung pd kondisi & situasi.Hazairin memberikan 6 tafsiran terhadap Pasal 29 ayat (1) UUD1945.Gus Dur mengutip pandangan Mazhab Syafii tentang Darul Islam, Darul Harb & darul Harb, walaupun tidak melalui proses legislasi syariah harus dipertahankan;N.U dlm hal trtentu menganggap legislasi adlh sbg kebutuhn, sejalan dg keputusan Masail al-Diniyah al-Maudzuiyah;

  • Dari segi keberlakuan satu UU adakalanya berlaku secara nasional, pada daerah tertentu, maupun pada warga negara beragama tertentu, namun ada nilai-nilai tertentu yg bersifat universal. Agama AAgama BAgama CNilai-nilai universal

  • Produk legislasi adalah produk politik. UU bukan semata-mata produk yuridis, melainkan produk politik.Pada dasarnya UU adalah bahasa hukum dari suatu keputusan politik.Daniel S.Lev berpendapat sumber kekuasaan suatu sistem hukum yg pertama adalah sistempolitik yg keabsahannya (ketidakabsahannya) meluas ke aturan substantif yg diterapkan oleh sistem hukum,organisasi, tradisi dan gayanya menentukan seberapa jauh proses hukum tertentu digunakan utk menyelenggarakan pengelolaan sosial & utk mencapai berbagai tujuan bersama;Duverger mengatakan UU merupakan een neerslag van politieke machtsverhoudingen (suatu pendapat dari pertukaran ant kekuatan politik dlm masyarakat);Busthanul Arifin menyatakan hukum adalah hasil perbenturan kepentingan dan opini. Dengan demikian logikanya, Hukum Islam menjadi hukum nasional karena muslim yg mayoritas.

  • HUKUM ISLAM SEBAGAI PRODUK LEGISLASI NASIONALUU No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;UU No.7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, direvisi dg UU No.3 Th 2006 dan UU No. 50 Tahun 2009;UU No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak dan UU No. 23 Thun 2002 tentng Perlindungan anak;UU No.17 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, jo UU No. 13 Thun 2008.UU No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat jo UU No. 23 Tahun 2011;UU No.18 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh;UU No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.UU No.7 Tahun 1992 jo UU No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,memberi tempat Bank Islam;UU No. 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.Inpres No.1 tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam.