lembaga eksekutif - lan-samarinda.comlan-samarinda.com/diklat/file/2018-07-19-6599.pdf · lembaga...
TRANSCRIPT
LEMBAGA EKSEKUTIF
Tri Wahyuni
Analis Kebijakan PKP2A III LAN
Kedudukan Presiden
Kepala Negara
(UUD Ps. 10, 19-15)
• Memegang kekuasaan atas militer;
• Menyatakan perang, perdamaian & perjanjian dg negara lain;
• Menyatakan keadaan bahaya;
• Mengangkat duta & konsul;
• Menerima duta negara lain;
• Memberi grasi, amnesti, abolisi, & rehabilitasi;
• Memberi gelar, tanda jasa, & kehormatan.
Kepala Pemerintahan
(UUD Ps. 4-5, 17, 22, )
• Memegang kekuasaan pemerintahandibantu Wakil Presiden;
• Mengajukan RUU kepada DPR;
• Membuat Perppu;
• Menetapkan Peraturan Pemerintah;
• Mengangkat & memberhentikanmenteri.
Kementerian Negara (1)
UUD 1945 Ps. 8 ayat(3) & Ps. 17
UU No. 38/2008 ttgKementerianNegara
Kementerian menangani urusanpemerintahan meliputi (UU No. 38/2008, Ps. 4):
Urusan pemerintahan yang nomenklaturkementeriannya yang secara tegasdisebutkan dalam konstitusi;
Urusan pemerintahan yang ruanglingkupnya disebutkan dalam konstitusi;
Urusan pemerintahan dalam rangkapenajaman, koordinasi, & sinkronisasiprogram pemerintah.
Jumlah kementerian paling banyak 34 kementerian (UU No. 38/2008, Ps. 15)
Kementerian Negara (2)
UU No. 39/2008 tentang Kementerian Negara, ps. 4-5
Menteri yang secara tegas disebutkan dalam konstitusi (pasal 8 ayat (3)): MenteriLuar Negeri, Menteri Dalam Negeri, & Menteri Pertahanan.
Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam konstitusi: urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan,
kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan.
Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, & sinkronisasi: urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha
milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan kawasan atau daerah tertinggal.
Triumvirat
MenteriLuar
Negeri
MenteriDalamNegeri
MenteriPertahanan
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK)
UU No. 39/2008, Pasal 25
Hubungan fungsional antara Kementerian dan lembaga pemerintah nonkementeriandilaksanakan secara sinergis sebagai satu sistem pemerintahan dalam NegaraKesatuan Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Lembaga pemerintah nonkementerian berkedudukan di bawah Presiden danbertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang mengoordinasikan.
Perpres No. 145/2015 tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden No.103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, SusunanOrganisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian
Hubungan LPNK dengan Presiden & Kementerian
Kedudukan Alur Pertanggungjawaban
Presiden
Menpan RB
LAN
Unit Kerja
BKN
Unit Kerja
ANRI
Unit Kerja
BPKP
Unit Kerja
Presiden
Kementerian
Unit KerjaKementerian
LPNK
Unit KerjaLPNK
Urusan Pemerintahan (1)
Urusan pemerintahan ABSOLUT: politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter & fiskal nasional, serta agama.
Urusan pemerintahan CONCURRENT: urusan dilaksanakan bersama antarapemerintah pusat & daerah.
Urusan pemerintahan UMUM: urusan pemerintahan yang menjadi kewenanganPresiden sebagai kepala pemerintahan (Ps. 9 ayat (5)) dilaksanakan oleh gubernurdan bupati/walikota dibantu instansi vertikal (Ps. 25).
(UU No. 23/2014, Ps. 9)
Urusan Pemerintahan (2)
Urusan Pemerintahan(UP)
UP Absolut (kewenanganPusat)
6 urusan
Bisa dilimpahkan ke InstVert atau Gub
(dekonsentrasi) Ps.10
UP Konkuren(dibagi/bersama)
14 Urusan Wajib:
6 pelayanan dasar
18 non pelayanan dasar
8 Urusan Pilihan
Ps. 12
UP Umum Ps.25
(UU No. 23/2014)
GBHN versus RPJMN
UU RPJPN
Visi, Misi , & Program PresidenTerpilih
PerpresRPJMN
MPR menyusunGBHN
PresidenMandataris
MPR
Fenomena GBHN
Diasumsikan juga mereposisi MPR
Adanya Kegelisahan atas tujuan Pem yang dinilai
kehilangan arah. Visi Presiden lebih terkenal daripada
RPJPN
1
2
3
Adanya keinginan untuk mengembalikan GBHN
PEMERINTAHAN DAERAH
Pemerintahan Daerah
PemerintahDaerah
DPRDPemerintahan
Daerah
UU No. 23/2014
Penyusunan Perda
DPRDGub,
Bup/WalPerda
Regional/Local Law Making Process
ExpertsInterest Groups
Stakeholders
URUSAN PEMERINTAHAN
Hubungan Pusat - Daerah
Presiden
Pemda
K/L
Ins. Vert
Desentralisasi
Dekonsentrasi
Tugas pembantuan
(UU No. 23/2014)
Desentralisasi: penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusatkepada daerah otonom berdasarkanAsas Otonomi.
Devolution
Pusat
Daerah Otonom
Dekonsentrasi: pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadikewenangan Pemerintah Pusat kepadagubernur sebagai wakil PemerintahPusat, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur danbupati/wali kota sebagai penanggungjawab urusan pemerintahan umum.
Pusat
Ins Vert, Provdan/atauKab/Kota
Tugas pembantuan: penugasan dariPemerintah Pusat kepada daerahotonom untuk melaksanakansebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan PemerintahPusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakansebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi.
Pusat
Prov, Kab/Kota
Provinsi
Kab/Kota
RUANG LINGKUP
SANKRI
SANKRI
ARTI LUAS
Tercapainya tujuan
nasional/negara sebagaimana
tersebut dalam UUD 45
Segenap dana dan daya yang
tersedia secara nasional
Sistem penyelenggaraan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dalam segala
aspeknya
Memanfaatkan dan
mendayagunakan segala
kemampuan keseluruhan
aparatur negara beserta
seluruh rakyat
www.presentationgo.com
.................NEXT
Dengan memanfaatkan
dan mendayagunakan
kemampuan pemerintah
0203
01
Keseluruhan
penyelenggaraan
pemerintahan (executive
power)
+ segenap
aparatur pemerintah
ARTI
SEMPIT
Kluckhon : Nilai bukan keinginan, tapi yang diinginkan. Nilai tidak hanya diharapkan, tapi
diusahakan sebagai sesuatu yang pantas dan benar bagi diri sendiri dan orang lain.
IMPLEMENTASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
1
2
Antar sektor antar wilayah, antara
negara dengan warga negara
Pengembangan dan kerjasama kelembagaan
Mengembangkan sistem dan proses kebijakan yang partisipatif dalam berbagai bidang kehidupan
10 DIMENSI SANKRI
1
2
3
4
5
Tata Nilai.Menjaga jati diri sebagai bangsa, tetap eksis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan
Organisasi Pemerintahan NegaraEksekutif, Legislatif, dan Yudikatif, baik Pusat maupun Daerah, dan lembaga negaralainnya, saling bersinergi hubungannya
Manajemen Pemerintahan Negarasegala proses pengelolaan kebijakan, perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pertanggung jawaban dapat efektif dan efisien
Sumberdaya Aparatur NegaraMenjadikan ASN yang ideal dan kompetitif di era globalisasi dan aware terhadap tuntutan publik dan target yang harus dicapai. berkelas dan berdaya saing
Sistem dan Proses Kebijakanmengenali sistem dan proses kebijakan yg berlaku dalam SANKRI; stakeholders yg terlibat, tahapan kegiatan yg dilalui, dan nilai-nilai yg menghikmati.
10 DIMENSI SANKRI
6
7
8
9
10
Peran Masyarakat Bangsatidak boleh ada pengabaian aspirasi dan peran masyarakat Organisasi
Hukum Administrasi Negarabertalian dengan pengaturan sistem dan proses penyelenggaraan negara, Mengacu pada prinsip negara hokum. proses administrasi negara dilaksanakan dalam kerangka hukum ygberlaku dalam negara, sehingga secara konstitusional terikat pada struktur peraturan perundangan
Organisasi dan Manajemen KesekretariatanMempunyai posisi dan peran menentukan berupa teknis pelaksanaan kegiatan dan pemberiandukungan termasuk koordinasi atas pelaksanaan tugas lembaga pemerintahan
E-Adm/e-gov merevitalisasi organisasi dan manajemen pemerintahan agar tugas dan fungsinya prima, dalam pengelolaan kebijakan, pelayanan informasi, maupun dalam pengelolaan pelayanan publik.Administrasi negara HARUS efisien, efektif, berorientasi pada publik, transparan, dan akuntabel;
Sistem Kepemimpinan Nasionalkepemimpinan yang berperan mengembangkan visi dan mengemban misi mewujudkan cita-cita dan tujuanNKRI dituntut untuk memiliki kemampuan memberikan inspirasi & mengembangkan kebijakan yg dapatmenggerakkan
PERSOALAN
SANKRI
Siti Nurbaya (Kompas.com, 4 Maret 2011), mengemukakan pendapatnya, bahwa
birokrasi atau sistem administrasi negara di Indonesia yang efektif sulit tercapai
saat ini, karena masalah inkoherensi politik dan beberapa sikap yang tidak
produktif. Partai politik yang berbeda antara presiden dan kepala daerah
tertentu, bisa membuat birokrasi di daerah terseret arus politisasi. Oleh karena
itu, pembina pegawai negeri sipil semestinya pejabat karier tertinggi seperti
Sekretaris Daerah dan Sekretaris Negara. Pembinaan ini meliputi perekrutan,
penempatan, pemindahan, sampai pemberhentian.
Secara umum intensitas terjadinya fraud pada aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan, dan pengawasan berada dalam kategori “pernah terjadi
fraud”.
H A S I L P E N E L I T I A N E T I K A
& K E W A S P A D A A N T E R H A D A P F R A U D
D A L A M P E M E R I N T A H A N
Kemunculan
Fraud
Meninggikan
anggaran
dalam
pengajuan kegiatan
Menggunakan barang
milik negara untuk
kepentingan pribadi
www.presentationgo.com
01
02
03
0405
06
07
08Pengerjaan beberapakegiatan tanpa adanyaprioritas.
Bagaimana dengan Instansi Anda
Inventaris dan bagaimanasolusinya menurut Saudara
Kuatnya asumsi bahwa programitu sifatnya berkelanjutan dankuatnya keenggananmenghentikan program yanggagal atau tidak tepat sasaran
Ketidakmampuan untukmemperhatikan umpan balik
Drucker (1980) : enam dosa besar administrator publik
Perumusan tujuan ambigu, tanpatarget sehingga tujuan tersebuttidak dapat diukur dan dinilaitingkat pencapaiannya.
Orientasi pekerjaan padabanyaknya aktivitas yang dapatmendatangkan penghasilan, danbukannya pada kompetensi.
Berperilaku dogmatis, bukannyaeksperimental. prosedur standar dianggapsebagai sesuatu yang sangat sakral, sehinggaadministrator tidak berani melakukantindakan yang bertentangan dengan proseduratau yang belum ada prosedurnya
www.presentationgo.com
Enam dosa besartersebut kemudiandikenal sebagai bentuk-bentuk penyimpanganadministrasi atau mal-administrasi
Mal Administrasipenyebab bagi timbulnyapemerintahan yang tidakefisien, buruk dan tidakmemadai
Tindakan atau perilakumal-administrasi bukansekedar merupakanpenyimpangan dariprosedur atau tata carapelaksanaan tugas pejabatatau aparat negara atauaparat penegak hukum
tetapi juga dapatmerupakan perbuatanmelawan hukum .
(onrechmatige overheidsdaad),
............................ next
www.presentationgo.comPraktek mal-administrasi yang termasuk dalam kategori titik kritis dalam SANKRI seperti yang dikemukakan Menpan dalam Irian 2009
01In efisiensi & Inefektivitas
02Tidak
Profesional & Netral
03Tidak Disiplin
05Perekrutan
tidak transparan 04
Tidak taat aturan
06Perubahan
Mindset
07KKN
08Tidak
Partisipatif
09Belum
Akuntabel
Tantangan sekarang bercirikan moral dan
etika, bukan fisik
bukan pengaruh ketiadaan Aapras, tetapi karena
kelemahan manusia dalam mengelola dirinya sendiri.
dimensi spiritual,
etika dan moral
www.presentationgo.com
Etika & Norma
Norma
Etika
Etika pelayanan publik : suatu cara melayani publik dengan menggunakan kebiasaan yang mengandung nilai hidup dan hukum atau norma-norma yang mengatur tingkah laku manusia yang dianggap baik
Pedoman perilaku untuk melangsungkan kehidupan bersama-sama dalam suatu kelompok masyarakat
Visi Indonesia 2025
Indonesia yang MANDIRI, MAJU, ADIL, & MAKMUR
(UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN Tahun 2005-2025)
“Mewujudkan Indonesia BERDAULAT, MANDIRI, dan
BERKEPRIBADIAN berlandaskan gotong royong”
(Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019)
Kesinambungan antar Pemerintahan
RPJMN 2004-2009
RPJMN 2009-2014
RPJMN 2014-2019
RPJMN 2019-2024
2025 dst…
RPJPN 2005-2025
Gubernur sebagai Wakil Pusat di Daerah
Istilah gubernur sebagai wakil pemerintah pusat tersebar di berbagai pasal dalamUU No. 23/2014.
Paragraf 7: Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat, Pasal 91-93.
PP No. 19/2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang sertaKedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi.
Pemerintahan Desa
BadanPermusyawaratan
Desa
Pembinaan & Pengawasan (Ps.112)
PEMERINTAH DESA
Masyarakat
PemerintahKab/Kota
Pemerintah Pusat& Provinsi
Pemilihan Kades (Ps. 54);
Pembinaan kemasy desa & pemberdayaanmasy desa (Ps. 26); Informasipenyelenggaraan Pemdes (Ps. 27)
Laporan penyelenggaraan Pemdes(Ps.27);
Mengesahkan & melantik calon Kadesterpilih (Ps.37&38); MemberhentikanKades (Ps.40); Pembinaan & Pengawasan(Ps.112)
Peresmian/penetapananggota BPD (Ps. 58)
(UU No. 6/2014 tentang Desa)
Lap ket penyelenggaraanPemdes (Ps.27)
Pengawasan kinerja; Pembahasan Raperdes; Menyalurkan asp masy (Ps.55)
Pemilihan ang BPD (Ps.57)
MusyawarahDesa(Ps.54)
Pedoman, pembinaan & Pengawasan(Ps.113 & 114)
CLOSING STATEMENT
I I LOVE INDONESIA
Terima kasih
&
Semogabermanfaat!
PKP2A III LAN
Jl. HM Ardans (Ring Road III)
Samarinda