lembaran daerah kota cimahi nomor : 1 tahun : 2003 … file3 d. bahwa berdasarkan pertimbangan...
TRANSCRIPT
1
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI
NOMOR : 1 TAHUN : 2003 SERI : D
PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI
NOMOR : 1 TAHUN 2003
TENTANG
KEWENANGAN KOTA CIMAHI SEBAGAI DAERAH
OTONOM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA CIMAHI,
Menimbang : a. bahwa Kota Cimahi yang terbentuk
atas prakarsa, keinginan dan
perjuangan panjang masyarakat
Cimahi, pembentukannya telah
ditetapkan berdasarkan Undang –
Undang Nomor 9 Tahun 2001
tentang Pembentukan Kota Cimahi;
2
b. bahwa berdasarkan Pasal 8 Undang
– Undang Nomor 9 Tahun 2001
Tentang Pembentukan Kota Cimahi,
kewenangan Kota Cimahi sebagai
Daerah Otonom mencakup seluruh
kewenangan bidang Pemerintahan
dan kewenangan wajib serta
kewenangan lainnya;
c. bahwa dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan dan
peningkatan pelayanan masyarakat,
agar tidak terjadi tumpang tindih
kewenangan didalam
pelaksanaannya, maka dipandang
perlu adanya rincian kewenangan
Kota Cimahi sebagai Daerah
Otonom;
3
d. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf
a,b dan c diatas, maka perlu
menetapkan rincian kewenangan
Kota Cimahi dengan Peraturan
Daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 60, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3839);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1999 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3834) ;
4
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3851) ;
4. Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 tentang Perubahan Atas
Undang – Undang Nomor 8 Tahun
1974 tentang Pokok – Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3890) ;
5. Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2001 tentang Pembentukan Kota
Cimahi (Lembaran Negara Tahun
2001 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4116) ;
5
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan
Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2001
Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 165) ;
7. Keputusan Presiden Nomor 44
Tahun 1999 tentang Teknis
Penyusunan Peraturan Perundang-
undangan dan Bentuk Rancangan
Undang-undang dan Rancangan
Keputusan Presiden ;
8. Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2001 Tentang
Tehnik Penyusunan dan Materi
Muatan Produk Hukum Daerah ;
6
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 22 Tahun 2001 Tentang
Bentuk Produk- Produk Hukum
Daerah ;
10. Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 23 Tahun 2001 Tentang
Prosedur Penyusunan Produk
Hukum Daerah;
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 24 Tahun 2001 Tentang
Lembaran Daerah dan Berita
Daerah.
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA CIMAHI
M E M U T U S K A N
7
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI
TENTANG KEWENANGAN KOTA CIMAHI
SEBAGAI DAERAH OTONOM
Pasal 1
(1) Kewenangan Kota Cimahi sebagai
kewenangan wajib, meliputi bidang :
1. Pekerjaan Umum; 2. Kesehatan; 3. Pendidikan dan Kebudayaan; 4. Pertanian; 5. Perhubungan; 6. Industri dan Perdagangan; 7. Penanaman Modal; 8. Lingkungan Hidup; 9. Pertanahan;
10. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
11. Tenaga Kerja.
(2) Kewenangan Kota Cimahi sebagai
kewenangan lainnya meliputi bidang :
1. Politik Dalam Negeri dan Administrasi Publik;
2. Pengembangan Otonomi Daerah; 3. Perimbangan Keuangan. 4. Kependudukan;
8
5. Hukum dan Perundang-undangan; 6. Olah Raga; 7. Penerangan; 8. Sosial; 9. Keluarga Berencana;
10. Pos dan Telekomunikasi; 11. Pertambangan dan Energi; 12. Kehutanan; 13. Ketentraman dan Ketertiban; 14. Arsip dan Perpustakaan; 15. Peningkatan Kegiatan Masyarakat; 16. Permukiman 17. Penataan Ruang 18. Pariwisata 19. Administrasi Kepegawaian.
(3) Untuk melaksanakan kewenangan
sebagaimana dimaksud Ayat 1 Pasal ini,
perlu diatur rincian kewenangan
sebagaimana terlampir, yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Pasal 2
Selain kewenangan sebagaimana dimaksud
Pasal 1 Peraturan Daerah ini, Pemerintah
Kota Cimahi dapat melaksanakan
9
kewenangan lain yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi
Jawa Barat sebagai tugas-tugas lain dalam
rangka tugas pembantuan dan kewenangan
lintas Kabupaten/Kota yang dikerjasamakan
antar Daerah.
Pasal 3
(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini,
maka segala ketentuan yang mengatur
hal yang sama dan atau bertentangan
dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan
tidak berlaku.
(2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak
tanggal ditetapkan,
Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Kota Cimahi.
10
Ditetapkan di CIMAHI pada tanggal 6 Januari 2003 WALIKOTA CIMAHI
Ttd
ITOC TOCHIJA
Diundangkan di CIMAHI pada tanggal 7 Janiari 2003
SEKRETARIS DAERAH KOTA CIMAHI
M O H . S E D A R LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI TAHUN : 2003 NOMOR : 1 SERI : D
11
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
1. Pekerjaan Umum
1. Penyusunan rencana dan pelaksanaan serta pengendalian operasional pengadaan, pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan umum serta jembatan kolektor primer, jalan dan jembatan lokal primer, jalan dan jembatan yang mempunyai nilai strategis bagi daerah Kota beserta jalan dan simpul-simpulnya (saluran, gorong-gorong dan trotoar daerah milik jalan);
2. Penetapan perijinan pemanfataan Daerah Milik Jalan;
3. Penetapan Kelas Jalan Kota; 4. Pengembangan metode pelaksanaan
pembinaan Jalan Kota; 5. Penetapan rekomendasi pemanfaatan
jalan Propinsi dan Jalan Nasional di Daerah Kota;
6. Penyusunan rencana dan pelaksanaan serta pengendalian pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan bangunan-bangunan pelayanan umum;
12
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
2. Kesehatan 7. Perencanaan Pembangunan Kesehatan; 8. Penyelenggaraan standar minimal
pelayanan kesehatan; 9. Penyelenggaraan dan penetapan standar
pelayanan medis, standar pelayanan rumah sakit dan rumah khusus;
10. Penyelenggraan pelayanan kesehatan kesejahteraan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, kesehatan masyarakat dan medis;
11. Penyelenggaraan pengawasan dan pemberian ijin usaha bidang farmasi/Apotek, Toko Obat,rumah sakit khusus, poliklinik, Salon Kecantikan, Laboratorium Klinik, Rumah Bersalin, praktek tenaga medis/kesehatan serta ijin praktek pengobatan tradisional;
12. pengadaan, pengolahan dan pengawasan peredaran obat, obat esensial kosmetik, makanan dan perbekalan farmasi
13
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
lainnya; 13. Penyelenggaraan pendidikan dan
pendaya gunaan tenaga kesehatan; 14. Penyelenggaraan pembiayaan pelayanan
kesehatan; 15. Penelitian dan pengembangan bidang
kesehatan; 16. Penyediaan dan dukungan bangunan, alat
dan perlengkapan kesehatan; 17. Penyelenggaraan upaya dan promosi
kesehatan masyarakat; 18. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
dalam lingkungan kota; 19. Penyelenggaraan upaya kesehatan
lingkungan dan pemantauan dampak pembangunan terhadap kesehatan
20. Pencegahan dan penaggulangan penyalahgunaan obat , narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya;
21. Penyelenggaraan kewaspadaan Pangan dan Gizi;
14
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
22. Bimbingan dan pengendalian kegiatan pengobatan tradisional;
23. Bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan masyarakat;
24. Pencatatan dan pelaporan obat Pelayanan kesehatan dasar;
25. Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan;
26. Pengembangan kerjasama lintas sektor Kota dan kerjasama antar daerah di bidang kesehatan;
27. Bimbingan teknis mutu dan keamanan industri rumah tangga di bidang kesehatan;
28. Penyelenggaraan program pelatihan kesehatan;
29. Pelaksanaan pengawasan kegiatan program kesehatan;
30. Penyelenggaraan akuntabilitas instansi kesehatan di wilayah Kota;
31. Pengamanan kebijakan pengawasan, pengendalian dan pengembangan Iptek
15
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
kesehatan/kedokteran canggih; 32. Penyelenggaraan pemungutan retribusi
pelayanan kesehatan; 3. Pendidikan dan
Kebudayaan 33. Penetapan Petujuk pelaksana
penyelenggaraan pendidikan; 34. Penetapan kurikulum muatan lokal; 35. Penyelenggaraan kurikulum nasional dan
lokal; 36. Penilaian monitoring dan pelaksanaan
proses belajar mengajar dan manajemen sekolah;
37. Penetapan petunjuk pengujian dan penilaian hasil belajar, pelaksanaan pengujian dan evaluasi hasil belajar Tahap akhir;
38. Penetapan petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan;
39. Penetapan soal ujian sesuai kurikulum muatan lokal;
40. Penetapan kebijaksanaan operasional penerimaan siswa;
41. Pengembangan standar kompetensi
16
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
siswa; 42. Penyelenggaraan akreditasi serta
pendirian dan penutupan sekolah; 43. Pengevaluasian dan monitoring
penyelenggaraan pendidikan serta kinerja sekolah;
44. Perencanaan kebutuhan pengadaan dan penempatan tenaga kependidikan;
45. Penetapan petunjuk pelaksanaan anggaran pendidikan;
46. Peningkatan kemampuan dan kesejahteraan tenaga pendidikan;
47. Peningkatan peran serta masyarakat di bidang pendidikan;
48. Perencanaan dan pelaksanaan pengadaan, pendistribusian, pendayagunaan dan perawatan sarana prasarana pendidikan
49. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kerjasama di bidang pendidikan;
50. Penyelenggaraan kegiatan ekstra kurikuler bagi siswa;
17
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
51. Memberikan rekomendasi pertimbangan bagi pendirian dan peruntukan perguruan tinggi;
52. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan;
53. Mendorong pembaruan sistem
pendidikan; 54. Penetapan petunjuk pelaksanaan,
penyelenggraan programpendidikan luar sekolah;
55. Peningkatan kemampuan dan kesejahteraan tenaga kependidikan luar sekolah;
56. Penyediaan bahan dan tempat belajar serta fasilitas lainnya bagi pendidikan luar sekolah;
57. Penetapan petunjuk pelaksanaan, pemberian ijin dan evaluasi penyelenggaraan kursus;
58. Penelitian dan pengembangan model program kursus;
18
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
59. Penyediaan failitas dan pengolahan kebudayaan daerah tingkat Kota, meliputi sejarah dan nilai tradisi, kesenian, purbakala, bahasa dan sastra;
60. Perencanaan kebutuhan, pengadaan dan penempatan tenaga teknik kebudayaan;
61. Pelaksanaan mutasi, pembinaan dan pengembangan karir tenaga teknik kebudayaan;
62. Penyelenggaran pengembangan pendidikan budaya daerah;
63. Penyelenggaraan kegiatan pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya termasuk budaya spiritual;
64. Pelaksanaan pendataan kebudayaan daerah;
65. Penetapan penerimaan penghargaan kebudayaan tingkat Kota serta pengajuan usul calon penerima penghargaan kebudayaan tingkat Propinsi dan Nasional;
66. Pemberian dukungan terhadap pusat data
19
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
atau kursus kebudayaan daerah; 67. Penyelenggaraan pusat pengembangan
kebudayaan daerah; 68. Penetapan ijin kegiatan kebudayaan di
Tingkat Kota; 69. Pendayagunaan program teknologi
komunikasi untuk pengembangan kebudayaan daerah;
70. Pelaksanaan invitasi bidang kebudayaan di tingkat Kota;
4. Pertanian 71. Perencanaan, penyelenggaraan,
pengendalian dan pengawasan pertanian, peternakan, perikanan, pengadaan dan peredaran bibit/benih, pupuk, pestisida, obat, alat dan mesin bidang pertanian, peternakan dan perikanan;
72. Penetapan Kriteria penentuan lahan pertanian peternakan dan perikanan darat dalam rangka penyusunan tata ruang;
73. Pemberian ijin meliputi usaha Agribisnis(Pemasukan dan pengeluaran
20
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
bibit pertanian, peternakan dan perikanan, usaha pembibitan, rumah potong Hewan, Rumah Potong Unggas, Distributor/depo obat hewan), pemberian ijin dokter hewan;
74. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka pemenuhan kebutuhan Kota terhadap hasil pertanian;
75. Pengawasan/uji mutu terhadap produk-produk pertanian, perikanan dan peternakan;
76. Penyelenggaran Kesehatan Masyarakat Veteriner;
77. Pencegahan dan pemberantasan penyakit dibidang pertanian dan peternakan.
5. Perhubungan 78. Pengaturan dan pengendalian atas pemanfaatan ruas jalan;
79. Pengembangan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pemeliharaan ruas dan atau jaringan jalan;
80. Penyelenggaraan perparkiran kendaraan
21
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
bermotor 81. Penetapan pengelolaan terminal type C; 82. Penetapan pengelolaan rambu dan
perlengkapan jalan; 83. Penyelenggaraan pendaftaran dan
pengujian kendaraan bermotor; 84. Pengelolaan dan pemeliharaan fisik serta
ketertiban terminal; 85. Penetapan pembatasan pengangkutan
orang dengan kendaraan tidak bermotor; 86. Penunjukan lokasi, pengelolaan dan
pemeliharaan ketertiban tempat pemberhentian kendaraan umum;
87. Pengaturan tentang kewajiban memberi bantuan kepada perkumpulan dan/atau badan hukum yang ditugaskan untuk menyelenggarakan penempatan dan pemeliharaan rambu dan tanda lalu lintas;
88. Pemberian ijin pendirian perusahaan angkutan kendaraan bermotor, bengkel umum dan jasa titipan;
89. Pemberian ijin Operasi angkutan jalan
22
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
baik trayek maupun lintas (dalam kota); 90. Penetapan jalan yang melarang
pengemudi kendaraan memberikan tanda suara pada waktu-waktu tertentu;
91. Penetapan manajemen dan rekayasa lalu lintas;
92. Penetapan tarif angkutan umum dalam Kota;
93. Pengawasan dan pengendalian batas kawasan kebisingan serta daerah lingkungan bandara sesuai standar yang berlaku (milik Pemerintah Kota)
94. Pengelolaan terminal peti kemas dan bandara yang dibangun Pemerintah Kota;
95. Menyelenggarakan Sistem Informasi Kecelakaan Lalu Lintas;
96. Penyelenggaraan analisis dampak lalu lintas di jalan kota, jalan nasional dan jalan propinsi yang berada di dalam Wilayah Kota;
97. Pemberian ijin dispensasi angkutan alat berat di jalan;
23
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
98. Pemberian ijin penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan Kota;
99. Pemberian ijin pendirian sekolah mengemudi;
100. Pemberian ijin operasi taksi yang melayani wilayah kota, persewaan kendaraan;
101. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka pelaksanaan kewenangan di bidang perhubungan;
102. Pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan;
6. Perindustrian dan Perdagangan
103. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha industri dan perdagangan;
104. Pemberian Ijin kegiatan usaha perindustrian dan perdagangan barang dan jasa;
105. Bimbingan teknik pengembangan kegiatan perindustrian, perdagangan barang dan jasa termasuk pengembangan komoditi ekspor dan komoditi andalan
24
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
daerah; 106. Pengawasan/Uji mutu produk
perindustrian dan perdagangan; 107. Penyusunan rencana dan pengaturan
pembangunan pasar; 108. Pengaturan dan Pembinaan ketertiban
pasar; 109. Pengaturan distribusi barang dan
ketertiban pasar; 110. Perumusan kebijakan penetapan tarif
retribusi dilingkup industri dan perdagangan;
111. Penyelenggaraan pemungutan retribusi pasar;
112. Penetapan kebijakan kerjasama dengan pihak lain dalam pengelolaan pasar;
113. Pembinaan dan pemberdayaan pedagang pasar dan pembinaan mutu/kualitas barang dagangan;
114. Pemeliharaan gedung pasar milik Pemerintah Daerah;
25
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
7. Penanaman Modal
115. Perencanaan teknik penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing;
116. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian kegiatan penanaman modal;
117. Pengkoordinasian dengan pihak ketiga dalam bidang promosi dan Penanaman Modal Kota Cimahi;
118. Penyelenggaraan kemitraan industri menengah, besar dan sektor ekonomi lainnya;
119. Memfasilitasi permodalan manajemen kelembagaan, kemitraaan dan perniagaan pemasaran untuk perkembangan perindustrian, perdagangan dan usaha menengah;
120. Pelaksanaan Kerjasama dengan pihak ketiga baik swasta maupun Pemerintah dalam rangka pelaksanaan kewenangan investasi;
121. Pelaksanaan Koordinasi dan promosi
26
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
sentra-sentra industri dan perdagangan; 122. Penyelenggaraan Perijinan Satu Pintu; 123. Penyelenggaraan Inventarisasi Aset
/potensi Kota; 124. Perencanaan investasi dan kemitraan;
8. Lingkungan Hidup
125. Pengaturan, pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup;
126. Pengaturan, pengelolaan dan pemantauan serta pelestarian konservasi sumber daya alam;
127. Pengaturan analisis mengenai dampak lingkungan bagi kegiatan yang potensial berdampak;
128. Pengawasan dan evaluasi terhadap kondisi dan potensi serta kerusakan keanekaragaman hayati di daerah;
129. Penetapan baku mutu lingkungan hidup daerah;
130. Penetapan baku mutu lingkungan Kota berdasarkan Peraturan Nasional;
131. Pengawasan dan Pengendalian kerusakan tata air di kota;
27
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
132. Pengukuran mutu udara ambien; 133. Pemantauan sumber emisi tidak bergerak; 134. Pemantauan emisi disekitar industri; 135. Pemantauan tingkat kebisingan
lingkungan; 136. Pemantauan tingkat kualitas udara
lingkungan; 137. Pemantauan tingkat getaran; 138. Pemantauan tingkat radiasi/magnet; 139. Penentuan, pengusulan dan penetapan
lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah;
140. Pengelolaan tempat ekosistem strategis; 141. Pengkajian kearifan lingkungan dalam
konservasi Sumber Daya Alam pada berbagai kelompok masyarakat;
142. Pemberian inisiatif pengelolaan Lingkungan Hidup Kota;
143. Penetapan jasa yang bergerak di bidang jasa lingkungan kota;
144. Penetapan daftar industri / perusahaan yang telah memperoleh sertifikat sistim
28
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
manajemen lingkungan (ISO 14001) dan ekolabel;
145. Pemantauan dan operasi perdagangan satwa langka / species yang dilindungi;
146. Penetapan / penentuan aspek sosial budaya dalam penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan / lahan;
147. Penetapan daerah wisata dan potensi pariwisata yang dapat dikembangkan;
148. Pengawasan dan pengendalian kerusakan dan pencemaran tanah daerah kota;
149. Fasilitasi penegakan hukum di bidang lingkungan hidup;
150. Penetapan fungsi sosial dalam pengelolaan lingkungan hidup;
151. Penetapan program pemantauan kualitas lingkungan daerah;
152. Penetapan kebijakan dan sosialisasi tentang dampak hujan asam;
153. Penetapan potensi Sumber Daya Alam; 154. Pengaturan pemberdayaan masyarakat
29
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
dalam pengelolaan lingkungan hidup; 155. Penganalisisan kualitas limbah dan
perijinan pembuangan limbah rumah tangga dan industri;
156. Penilaian amdal bagi kegiatan-kegiatan wajib amdal di luar kewenangan pusat dan Propinsi yang lokasinya di Kota;
157. Peningkatan kelembagaan untuk program perlindungan lapisan ozon dan penghapusan bahan perusak ozon (Bahan Pencemar Ozon);
158. Sosialisasi tentang program perlindungan lapisan ozon dan Bahan Pencemar Ozon;
159. Penegakan hukum terhadap pelanggaran baku mutu emisi sumber bergerak dan sumber tidak bergerak, baku mutu limbah cair;
160. Penetapan kawasan yang beresiko menimbulkan bencana lingkungan;
161. Penentuan titik referensi pemantauan kualitas udara ambien;
162. Penentuan titik referensi pemantauan
30
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
emisi kendaraan bermotor jalan raya; 163. Penetapan tanda lulus uji Kendaraan
Bermotor; 164. Perijinan lahan aplikasi; 165. Pengumuman status kualitas udara
daerah; 166. Pengawasan kegiatan pengambilan air
bawah tanah, galian dan perijinannya; 167. Pengendalian dan penanggulangan
pencemaran tanah, air dan udara; 168. Sosialisasi penataan perundang-
undangan di bidang lingkungan hidup; 169. Penyelenggaraan kerjasama dan
kemitraan pengelolaan lingkungan hidup; 170. Penyusunan sistem informasi lingkungan
hidup; 171. Pengawasan, evaluasi dan inventarisasi
terhadap industri-industri yang telah memakai Bahan Perusak Ozon;
172. Pengawasan pengelolaan sampah domestik;
173. Pelaksanaan inventarisasi data
31
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
pemantauan serta penelitian kemungkinan dampak yang akan terjadi;
174. Pemantauan kawasan konservasi air; 175. Pemantauan terhadap penghasilan limbah
Bahan beracun dan berbahaya; 176. Penyusunan rencana dan pelaksanaan
serta pengendalian pengadaan, pembangunan, pemeliharaan dan penataan pertamanan;
177. Penetapan perijinan pemanfaatan kawasan pertamanan;
178. Penetapan perijinan penggunaan dan pemanfataan kawasan pertamanan;
179. Penyelenggaraan peningkatan Kebersihan Kota;
180. Penyelenggaraan pemungutan retribusi kebersihan;
181. Penyusunan rencana kerja dan pelaksanaan serta pengendalian penyehatan lingkungan permukiman/perumahan
182. Peningkatan pemanfaatan sumber daya
32
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
alam
9. Pertanahan 183. Pengaturan, penyelenggaraan dan pengendalian, persediaan, pembentukan dan penggunaan tanah untuk keperluan pembangunan, pemerintah, sosial, perorangan dan badan hukum;
184. Penyiapan dan penyusunan rencana pembentukan, persediaan dan penggunaan tanah;
185. Pemberian pertimbangan aspek tata guna tanah;
186. Pengendalian dan penyerasian penggunaan tanah;
187. Penetapan lokasi dan pemberian hak atas tanah yang menjadi objek “Landreform” dan “Land consolidation”;
188. Penetapan pemberian hak milik, hak guna usaha, hak hak guna bangunan, hak pakai dan hak guna pembangunan;
189. Penetapan pemberian ijin lokasi, perpanjangan ijin lokasi dan perubahan
33
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
penggunaan tanah; 190. Monitoring dan ijin peralihan hak atas
tanah; 191. Monitoring dan Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan bangunan; 192. Penetapan ganti rugi terhadap tanah
yang menjadi objek “Land reform”; 193. Penyelenggaraan pengukuran, pemetaan,
peralihan hak dan pembebanan hak atas tanah;
194. Penetapan penerbitan dan pembatalan sertifikat hak atas tanah;
195. Pengeluaran tanah objek “land reform” 196. Penyelenggaraan administrasi
pertanahan; 197. Penelitian dan pengadministrasian tanah-
tanah yang menjadi objek sengketa serta menyiapkan konsep penyelesaiannya;
198. Penyelenggaraan bimbingan teknis, pengambilan sumpah dan pelantikan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT);
34
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
10. Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah
199. Penyelenggaraan monitoring, penyertaan modal, sistem distribusi serta kerjasama antara Koperasi dan usaha kecil menengah;
200. Pengesahan akta pendirian, penggabungan koperasi;
201. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah;
11. Tenaga Kerja 202. Pengembangan dalam bidang perluasan kerja, lembaga latihan swasta, hubungan industrial, kelembagaan ketenagakerjaan dan pengembangan usaha;
203. Penyelenggaraan pelatihan produktivitas tenaga kerja, sertifikasi dan lisensi kerja serta pelatihan dan permagangan;
204. Pengurusan persyaratan kerja, penyelesaian permasalahan, ketenaga kerjaan dan informasi pasar kerja;
205. Pengawasan norma kerja, jaminan sosial tenaga kerja, keselamatan tenaga kerja serta kesehatan kerja dan hiegienis
35
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
perusahaan; 206. Pemberdayaan fasilitas kesejahteraan
pekerja sektor formal dan informal; 207. Pengawasan, pengendalian dalam
penempatan, penyaluran dan pengaturan pembatasan tenaga kerja serta penggunaan tenaga kerja Warga Negara Asing;
208. Penetapan Upah Mininum Kota melalui mekanisme tripartit;
209. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pelaksanaan kewenangan di bidang tenaga kerja;
12. Politik Dalam Negeri Dan Administrasi Publik
210. Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan politik dan pembinaan kesatuan bangsa;
211. Penyelenggaran dan pengembangan sistem politik;
212. Fasilitasi penyelenggaraan Pemilihan Umum;
213. Fasilitasi penegakan hak azasi manusia; 214. Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban
Umum;
36
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
215. Penyelenggaraan akuntabilitas kinerja aparatur daerah;
216. Penetapan pedoman pelaksanakan tugas aparatur negara;
217. Penyediaan dukungan administrasi kepegawaian dan administrasi pegawai;
218. Penyelenggraan pendidikan dan pelatihan penjenjangan dan teknis fungsional;
219. Pemindahan dan alokasi pegawai (Kota); 220. Penetapan pengangkatan dan alih tugas
jabatan; 221. Monitoring pekerjaan Pemerintah di
Kecamatan dan Kelurahan; 13. Pengembangan
Otonomi Daerah
222. Penetapan kebijakan perubahan, batas nama dan pemindahan;
223. Penetapan pembentukan, penggabungan dan pemisahan Kecamatan dan Kelurahan;
224. Penataan susunan organisasi Perangkat Daerah;
225. Penetapan formasi Perangkat Daerah; 226. Penyelenggaraan relokasi pegawai;
37
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
227. Penyelenggaraan pemerintahan Umum; 228. Penetapan kebijakan pembangunan; 229. Pendataan dan pelaporan pelaksanaan
pembangunan; 230. Penyelenggaraan pembentukan dan
operasional asosiasi Pemerintah Daerah dan Asosiasi DPRD;
231. Penetapan Wakil dari Daerah sebagai anggota Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah;
14. Perimbangan Keuangan
232. Penggalian potensi pendapatan daerah 233. Penetapan Jenis-jenis pajak daerah, jenis
jenis retribusi daerah dan pendapatan lain yang sah;
234. Pengawasan, Pengendalian dan pengaturan relokasi Pendapatan Asli Daerah;
235. Penetapan, perubahan dan perhitungan APBD, Otorisator dan Ordonator Pendapatan;
236. Penyelenggaraan kerjasama dengan pihak ketiga/badan swasta;
38
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
237. Penetapan pinjaman dari sumber dalam negeri dan atau sumber luar negeri;
238. Penyertaan modal kepada pihak ketiga, Pemerintah Pusat dan Daerah;
239. Pemungutan pajak-pajak pusat sebagai tugas pembantuan;
240. Penetapan perhitungan anggaran pendapatan dan belanja;
241. Penyelenggaraan pengurusan dan pertanggung jawaban keuangan;
242. Penyelenggaraan pinjaman daerah; 243. Penyelenggaraan pajak dan retribusi
daerah; 244. Pengelolaan dan studi potensi
Pendapatan Asli Daerah serta sumber pembiayaan lainnya;
15. Kependudukan 245. Penyelenggaraan administrasi dan pendaftaran penduduk;
246. Penyelenggaraan pencatatan dan penerbitan akta-akta catatan sipil;
247. Penetapan biaya pelayanan akte catatan sipil;
39
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
248. Penyelenggaraan statistik dibidang Kependudukan;
249. Pengendalian angka kelahiran/kematian ibu/bayi/anak;
250. Pengendalian migrasi dan urbanisasi; 251. Pengendalian kewarganegaraan; 252. Pendataan Keluarga untuk memperoleh
data mikro keluarga tentang demografi; 253. Fasilitasi penyelenggaraan program
administrasi kependudukan; 254. Penetapan kebijakan dinamika
kependudukan yang mendukung pembangunan daerah sesuai dengan arah kebijakan kependudukan nasional;
255. Penataan persebaran penduduk; 256. Penataan urbanisasi dan migrasi non
permanen; 257. Penetapan tingkat morbiditas dan
mortalitas penduduk; 258. Penyelenggaraan perlindungan sosial dan
pemberdayaan penduduk; 259. Pelaksanaan pengembangan kualitas
40
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
penduduk; 260. Pemantauan pengembangan
kependudukan daerah berdasarkan rencana indikator kependudukan baku strategis;
261. Penetapan proyeksi penduduk; 262. Penyelengaraan analisis dampak
kependudukan; 263. Penyerasian perencanaan pembangunan
lintas sektor di daerah berdasarkan perencanaan kependudukan daerah;
264. Penyelenggaraan sistim informasi kependudukan;
265. Pengumpulan dan pengolahan data penduduk;
16. Hukum Dan Perundang-Undangan
266. Pelaksanaan perumusan, pengkajian, evaluasi dan penetapan produk-produk hukum;
267. Sosialisasi dan dokumentasi peraturan perundang-undangan dan produk hukum;
268. Pelaksanaan system jaringan informasi dan dokumentasi hukum;
41
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
269. Pemberian keterangan yang berkaitan dengan fakta hukum;
270. Pemberian dan pertimbangan bantuan hukum;
271. Pemberian layanan konsultasi hukum; 272. Monitoring pelaksanaan dan penegakkan
Peraturan Daerah; 273. Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri
Sipil; 274. Penyusunan pedoman penegakan
Peraturan Daerah; 275. Penetapan pedoman tata cara kerjasama
antar Pemerintah Kab/Kota dan dengan Pemerintah Pusat serta Daerah Propinsi;
276. Pelaksanaan ikatan hukum dengan pihak ketiga;
277. Pendaftaran dan pengesahan akta dibawah tangan.
17. Olah Raga 278. Penyusunan dan Penetapan program kegiatan kepemudaan dan keolah ragaan;
279. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan dan penilaian hasil kegiatan kepemudaan dan
42
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
keolahragaan; 280. Penyusunan rencana, pengadaan,
pendistribusian, pemberdayaan dan perawatan sarana dan prasarana termasukpembangunan infrastruktur kepemudaan dan keolahragaan;
281. Pengadaan modul pembelajaran program kepemudaan dan keolahragaan;
282. Perencanaan kebutuhan, pengadaan dan
penetapan tenaga teknis kepemudaan dan keolah ragaan;
283. Pemberian penghargaan dan perlindungan kepemudaan dan keolahragaaan;
284. Perencanaan dan penganggaran biaya program kepemudaan dan keolah ragaan;
285. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja lembaga kepemudaan dan keolah ragaan;
286. Pemberian dukungan pelaksanaan olah raga di masyarakat dan kegiatan
43
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
kepemudaan; 287. Pelakasanaan pengembangan olah raga
masyarakat dan olah raga tradisional; 288. Pelaksanaan sertifikasi tenaga ahli /
profesional di bidang kepemudaan dan keolah ragaan;
289. Penyelenggaraan dan pengembangan kegiatan olah raga, termasuk Pemuda
290. Penyediaan biaya pemberian dukungan pembangunan sarana dan prasarana olah raga.
18. Penerangan (Humas, Domumentasi Dan Informasi)
291. Penetapan program pelayanan informasi dan komunikasi;
292. Peningkatan peran dan koordinasi kegiatan kehumasan Pemerintah Kota;
293. Penyelenggaraan Fasilitasi pelayanan kebutuhan informasi mengenai kebijakan dan pelaksanaan kebijakan Pemerintah Kota;
294. Sosialisasi wawasan kebangsaan, hukum dan perundang-undangan serta produk-produk hukum daerah;
44
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
295. Penyelenggaraan penerbitan dan kegiatan media informasi Pemerintah Daerah;
296. Monitoring dan Sensor peredaran film-film dan Video Compact Disck ( VCD ) yang bertentangan dengan nilai agama dan susila;
297. Penyelenggaraan pusat pelayanan informasi ;
298. Penyelenggaraan pendaftaran dan pencatatan penerbitan dan grafika, media cetak dan elektronika lokal;
299. Pemberian rekomendasi bagi pendirian gedung bioskop;
300. Pemberian pertimbangan kerjasama luar negeri di bidang penerangan di Daerah;
301. Dokumentasi kegiatan dan produk-produk hukum Daerah
19. Sosial 302. Penanganan penyandang masalah Sosial (Gelandangan, Pengemis, Orang Gila, Waria, Korban Narkotika,psikotropika zat adiktif, Pengamen, Wanita Tuna Susila,
45
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
Penyandang Cacat, Yatim Piatu dan Panti Jompo);
303. Fasilitasi Kelembagaan Sosial Ekonomi Budaya;
304. Perencanaan pembangunan kesejahteraan Sosial wilayah Kota dan pendataan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
305. Penyuluhan dan Bimbingan sosial; 306. Pembinaan nilai kepahlawanan,
keperintisan dan kejuangan; 307. Pelayanan Kesejahteraan Lanjut Usia
Terlantar (dalam dan luar Panti); 308. Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak
Balita melalui penitipan anak dan adopsi lingkup Kota;
309. Pelayanan anak terlantar, anak cacat dan anak nakal (dalam dan luar panti);
310. Pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat;
311. Pelayanan dan rehabilitasi sosial tuna susila, gelandangan, pengemis dan eks
46
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
narapidana; 312. Pemberdayaan keluarga miskin, meliputi
kepada fakir miskin, komunitas adat terpencil, wanita rawan social ekonomi dalam lingkup Kota;
313. Pemberdayaan Karang Taruna; 314. Pemberdayaan Organisasi
Sosial/Lembaga Swadaya Masyarakat/ Organisasi Profesi di lingkup Kota;
315. Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat;
316. Pemberdayaan Dunia Usaha (Partisipasi dalam Usaha Kesejahteraan Sosial)
317. Pengumpulan sumbangan social 318. Penanggulangan bencana alam 319. Penanggulangan korban tindak kekerasan 320. Penanggulangan korban Narkotika
Psikotropika Zat Adiktif ( NAPZA ) 321. Pelayanan kesejahteraan sosial keluarga 322. Pelayanan kesejahteraan sosial angkatan
kerja 323. Penelitian dan uji coba pengembangan
47
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
usaha kesejahteraan sosial 324. Penyelenggaraan system informasi
kesejahteraan sosial 325. Penyelenggaraan pelatihan tenaga bidang
bidang Usaha Kesejahteraan Sosial 326. Penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan
usaha kesejahteraan sosial 327. Pelaporan, monitoring dan evaluasi hasil
pelaksanaan pelayanan kesejahteraan sosial.
328. Penanggulangan Bencana Alam dan bencana lainnya;
20. Keluarga Berencana Dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
329. Pemberian kriteria pembinaan ketahanan keluarga;
330. Penyelenggaraan, promosi, monitoring dan evaluasi kegiatan KS/PK;
331. Penetapan prioritas kegiatan program kesehatan reproduksi remaja;
332. Penetapan materi termasuk isi pesan dan design kesehatan reproduksi remaja sesuai dengan kondisi dan sasaran;
333. Penetapan fasilitas dukungan
48
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
pelaksanaan penyuluhan kelompok bagi keluarga dalam program kesehatan reproduksi remaja;
334. Pembinaan penyuluh Keluarga Berencana;
335. Penyelenggaraan pelayanan Keluarga Berencana;
336. Pemantauan mutu pelayanan Keluarga Berencana;
337. Pemantauaan mutu alat dan obat kontrasepsi;
338. Pengembangan jaringan rujuk Keluarga Berencana;
339. Penetapan materi promosi Keluarga Berencana;
340. Penyerasian standar kualitas pelayanan Keluarga Berencana;
341. Pelaksanaan pembinaan peserta Keluarga Berencana mandiri;
342. Penyediaan dukungan alat dan obat kontrasepsi;
343. Penetapan perkiraan sasaran program
49
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
Keluarga Berencana menurut tahapan keluarga sejahtera;
344. Monitoring pelaksanaan dan evaluasi program Keluarga Berencana;
345. Pengelolaan informasi dan data demografi, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
346. Penyelenggaraan pengelolaan informasi dan data demografi, Keluarga Berencana dan Keluarga;
347. Pembinaan kelembagaan dan institusi Keluarga Berencana;
348. Penyelenggaraan kriteria operasionalisasi pencatatan dan pelaporan pelayanan Keluarga Berencana;
349. Penyelenggaraan pendampingan dan pembinaan institusi masyarakat;
350. Penetapan penggunaan data keluarga; 351. Pengelolaan pendataan, pemetaan dan
penomoran keluarga; 352. Pembinaan dan penilaian penyuluh
keluarga berencana / petugas lapangan
50
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
Keluarga Berencana; 353. Pembinaan keluarga dan institusi
pelayanan Keluarga Berencana / Kesehatan reproduksi remaja;
354. Penetapan pelaksanaan mekanisme program Keluarga Berencana;
355. Penyerasian klasifikasi pentahapan institusi masyarakat perkotaan;
356. Penetapan sasaran pengembangan dan peningkatan kualitas institusi masyarakat perkotaan;
357. Pendewasaan usia perkawinan dan bina keluarga remaja;
21. Pos Dan Telekomunikasi
358. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kegiatan filateli;
359. Pelaksanaan pemantauan dan penertiban pelanggaran atas ketentuan sertifikasi dan penandaan alat / perangkat pos dan telekomunikasi;
360. Penerbitan ijin penyelenggaraan instalasi kabel rumah (IKR/G);
361. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi
51
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
yang bersifat lokal; 362. Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi
yang bersifat lokal; 363. Penyelenggaraan telekomunikasi khusus; 364. Pengujian terhadap alat / perangkat pos
dan telekomunikasi dapat dilakukan oleh Balai Uji di daerah Kota;
365. Pemberian ijin penggunaan spektrum frekuensi radio untuk televisi dan radio lokal, dengan tetap mengacu alokasi spektrum frekuensi nasional;
366. Perijinan warung pos dan telekomunikasi, internet dan computer rental.
22. Pertambangan Dan Energi
367. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian Air Bawah Tanah, Air Permukaan, Galian C, Listrik, BBM, Gas dan Batu bara
368. Penyelenggaraan perijinan air bawah tanah, air permukaan dan galian C
23. Kehutanan 369. Penyelenggaraan dan Peningkatan Hutan Kota
370. Penetapan kawasan lindung;
52
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
24. Ketentraman Dan Ketertiban
371. Penyelenggaraan penegakan Produk Hukum Daerah (PERDA);
372. melakukan upaya bimbingan agar anggota masyarakat tidak melakukan tindakan yang dapat menggangu ketentraman dan ketertiban masyarakat;
373. melakukan ketertiban terhadap anggota masyarakat yang melakukan pelanggaran atas ketentuan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang mengakibatkan terganggunya ketentraman dan ketertiban masyarakat.
25. Kearsipan 374. Pengangkatan dan memberhentikan pejabat fungsional arsiparis;
375. Pelaksanaan penilaian dan penetapan angka kredit pejabat fungsional arsiparis gol ruang : II/b s/d III/d;
376. Penyelenggaraan pendidikan pejabat fungsional arsiparis arsiparis gol ruang : II/b s/d III/d;
377. Penyelenggaraan bimbingan teknis
53
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
kearsipan (arsip dinamis dan arsip statis); 378. Penyelenggaraan bimbingan dan
konsultasi kearsipan (arsip dinamis dan arsip statis);
379. Penyelenggaraan penyuluhan dan pemasyarakatan kearsipan;
380. Penyelenggaraan publikasi dan pameran kearsipan;
381. Penetapan, persetujuan retensi arsip kelembagaan perangkat daerah;
382. Pemberian persetujuan pemusnahan arsip lembaga perangkat daerah;
383. Penyelenggaraan pengendalian dan monitoring penyelenggaraan kearsipan;
384. Pemberiaan layanan jasa kearsipan; 385. Penyelenggaraan sistem jaringan
Informasi kearsipan; 386. Penelitian dan pengembangan aplikasi
sistim kearsipan; 387. Penyimpanan dan pengolahan serta
memberi pelayanan arsip inaktif maupun arsip aktif;
54
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
388. Pelaksanaan penilaian dan akuisisi arsip;
26. Pemberdayaan Masyarakat
389. Mendorong inisiatif dan prakarasa dalam membangun dan menetapkan kelembagaan masyarakat yang mandiri;
390. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam seluruh proses pembangunan yang senantiasa bertumpu pada pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan kelembagaan ( Lembaga Ketahanan Masyarakat Daerah, dan lain – lain );
391. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan dari bawah (bottom up planning) dengan di produk kebijakan dari atas (top down planning);
392. Mengembangkan ekonomi dan prasarana di masyarakat;
393. Menyelenggarakan pelatihan – pelatihan masyarakat dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia;
394. Penetapan kriteria penyandang masalah
55
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
social, indikator dan syarat – syarat penanggulangannya;
395. Penetapan pengembangan dan kesetaraan Gender;
396. Penetapan kelayakan tempat pelayanan, jaringan pelayanan, pengayoman, rujukan, mutu, obat / alat kontrasepsi;
397. Penetapan pendataan keluarga, penetapan, penomoran serta indicator lainnya;
398. Melaksanakan kegiatan bina keluarga balita, remaja dan lanjut usia;
27. Permukiman 399. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk satuan kawasan pengembangan;
400. Penyusunan rencana teknik ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk satuan pemukiman;
401. Penetapan dan pengaturan pemanfaatan ruang kota;
402. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;
403. Pengaturan dan pengawasan terhadap
56
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan bangunan;
404. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian bangunan;
405. Penetapan perijinan bangunan; 406. Pengujian konstruksi dan utilitas
bangunan; 407. Penyusunan rencana dan pelaksanaan
serta pengendalian pembangunan perumahan beserta prasarana dan fasilitas lingkungan perumahan;
408. Pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan prasarana dan fasilitas lingkungan perumahan;
409. Penetapan dan pengaturan pemanfaatan fasilitas sosial dan fasilitas umum (Fasos-Fasum) lingkungan perumahan;
410. Pengaturan penggunaan dan pemanfataan perumahan aset Pemerintah Derah;
411. Pengaturan dan Penataan Drainasi di LingkunganPerumahan/permukiman;
57
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
412. Perbaikan jalan lingkungan perumahan/permukiman;
413. Penataan permukiman kumuh; 414. Penyelenggaraan penyediaan air bersih; 415. Pengendalian air limbah domestik; 416. Penyelenggaraan, Pemanfaatan,
Penetapan perijinan penggunaan kawasan pemakaman;
417. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran;
418. Penetapan perijinan/rekomendasi sarana dan prasarana penanggulangan bahaya kebakaran;
419. Pengembangan kapasitas dan kapabilitas metoda pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran;
420. Penataan batas wilayah; 421. Penyelenggaraan panggung reklame; 422. Penyelenggaraan Penerangan Jalan
Umum; 423. Penyusunan rencana dan pelaksanaan
58
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
serta pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan saluran drainase kota, termasuk bendungan, danau-danau buatan, penyediaan dan pengaturan air irigasi serta sumber-sumber airnya;
424. Penetapan perijinan pemanfataan dan penggunaan air irigasi;
425. Pengembangan dan aplikasi teknologi pengairan;
426. Pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi sumber air skala kecil yang jangkauan layanannya dalam satu kota sesuai dengan kemampuan kota;
427. Penanggulangan bencana berskala kota di bidang pengairan;
428. Pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya air dan jaringan dalam wilayah kota;
429. Penyelenggaraan tugas pembantuan pembangunan sumber daya air lintas Propinsi;
59
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
430. Pengawasan fungsi dan manfaat jaringan irigasi, sumber daya air dalam kota terhadap peranan Peraturan Daerah di bidang pengairan;
28. Penataan Ruang
431. Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Daerah (RUTRD). Pengawasan, pengendalian dan pemanfaatan Tata Ruang Daerah.
432. Pengawasan, Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah
29. Pariwisata 433. Penyelenggaraan wisata belanja, hotel, heritage, Kiddy Land, Taman Olah raga Wisata;
434. Penetapan Inventarisasi potensi obyek dan kawasan wisata;
435. Pengaturan dan pengelolaan obyek dan daya tarik wisata;
436. Pemberian izin dan pengawasan usaha Hotel Melati dan Hotel Berbintang;
437. Pemberian izin dan pengawasan usaha rumah makan, dan restoran;
438. Pemberian izin dan pengawasan
60
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
penyelenggaraan festival kesenian dan budaya;
439. Pemberian izin dan pengawasan usaha taman rekreasi;
440. Pemberian izin dan pengawasan usaha Gelanggang renang;
441. Pemberian izin dan pengawasan usaha Pemandian alam;
442. Pemberian izin dan pengawasan usaha padang golf;
443. Pemberian izin dan pengawasan usaha kolam renang;
444. Pemberian izin dan pengawasan usaha gelanggang permainan/ketangkasan;
445. Pemberian izin dan pengawasan usaha gelanggang olah raga;
446. Pemberian izin dan pengawasan usaha bumi perkemahan;
447. Pemberian izin dan pengawasan usaha Pondok wisata;
448. Pemberian izin dan pengawasan usaha rumah bilyard;
61
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
449. Pemberian izin dan pengawasan usaha karaoke, play station dan video games;
450. Pemberian izin dan pengawasan usaha bioskop dan teater (Panggung terbuka dan tertutup);
451. Pemberian izin dan pengawasan usaha Sarana dan fasilitas oleh raga di tempat terbuka;
452. Pemberian izin dan pengawasan usaha taman satwa;
453. Pemberian izin dan pengawasan usaha kolam pemancingan;
454. Pemberian izin dan pengawasan usaha tempat pagelaran kesenian tradisional dan sejenisnya;
455. Pemberian izin dan pengawasan usaha usaha jasa boga katering;
456. Pemberian izin dan pengawasan usaha balai pertemuan/pameran;
457. Pemberian izin dan pengawasan usaha Salon kecantikan dan barber shop;
458. Pemberian izin dan pengawasan usaha
62
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
pasar seni dan souvenir shop; 459. Pemberian izin dan pengawasan usaha
Pusat kesehatan (Health Centre) dan pusat Kesegaran jasmani (Fitnes Centre);
460. Pemberian izin dan pengawasan usaha musik hidup dan panggung remaja;
461. Pemberian izin dan pengawasan usaha jasa biro perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata;
462. Pemberian izin dan pengawasan usaha konsultan bidang pariwisata;
463. Pemberian izin dan pengawasan usaha jasa Konversi, Perjalanan Insentif dan Pameran;
464. Pemberian izin dan pengawasan usaha jasa Informasi Pariwisata;
465. Pemberian izin dan pengawasan usaha jasa Wisata Tirta;
466. Pemberian izin dan pengawasan usaha Pramuwisata;
467. Pemberian izin dan pengawasan usaha Angkutan Wisata;
63
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
468. Pelaksanaan pemeliharaan dan
peningkatan kualitas, sarana, fasilitas penunjang dan pelayanan di bidang kebudayaan dan pariwisata;
469. Pelaksanaan perintisan obyek dan kegiatan wisata
470. Pelaksanaan sertifikasi dan pemberian izin operasi pramuwisata
471. Pembinaan promosi pariwisata tingkat Kota
472. Pelaksanaan kerjasama internasional di bidang pariwisata
473. Penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan kebudayaan dan pariwisata
474. Penyelenggaraan pemungutan retribusi pada obyek wisata dan kawasan wisata
475. Penyetoran hasil retribusi obyek wisata dan kawasan wisata kepada kas Daerah
476. Pelaksanaan pelatihan teknis aparat pengelola pariwisata
64
NO BIDANG KEWENANGAN
RINCIAN KEWENANGAN DAERAH
KETERANGAN
477. Penerbitan penggandaan buku petunjuk peraturan perundang-undangan kepariwisataan
478. Penyelenggaraan kampanye sadar wisata “Sapta Pesona”
479. Koordinasi pengembangan agro wisata dengan Propinsi
30. Administrasi Kepegawaian
480. Penyelenggaraan pengadaan perlengkapan Kantor;
481. Penyelenggaraan Administrasi, Ketatausahaan, Ekspedisi Surat, Protokol, Rumah Tangga, Sanditel, dan Keuangan Sekretariat Daerah
WALIKOTA CIMAHI
Ttd
ITOC TOCHIJA
65