leny ramadhan

15
JURNAL MATERI MEDIKA DAN TERAPI “Khasiat rimpang pacing sebagai alat kontrasepsi (anti hamil) OLEH NAMA : LENY RAMADHAN NIM : 12.201.0604 KELAS : J 12 FAKULTAS FARMASI

Upload: leny-ramadhan

Post on 02-Sep-2015

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

JURNAL MATERI MEDIKA INDONESIA

TRANSCRIPT

JURNALMATERI MEDIKA DAN TERAPIKhasiat rimpang pacing sebagai alat kontrasepsi (anti hamil)

OLEHNAMA: LENY RAMADHANNIM: 12.201.0604KELAS : J 12

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA TIMURMAKASSAR2015

COSTI RHIZOMARimpang pacingRimpang pacing adalah rimpang Costus speciosus Smith., suku ZingiberaceaePemerien. Bau lemah; rasa tawar1. Klasifikasi TanamanRegnum: PlantarumDivisi: SpermatophytaSub divisi: AngiospermaeKelas : MonocotyledonaeBangsa: ZingiberalesSuku: ZingiberaceaeMarga : CostusJenis : Costus speciosus Smith.2. Morfologi TanamanHabitus berupa tumbuhan tegak, tinggi 2 m. Batang lunak, kuat, licin, beruas-ruas, tertutup pelepah daun, hijau keunguan. Daun tunggal, lanset memanjang, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi rata, mengkilat, permukaan bawah berbulu lembut, panjang 11-28 cm, lebar 8-11 cm, tangkai pendek, keunguan, duduk melingkar pada batang, pertulangan atas beralur, hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, daun pelindung bulat telur dengan ujung runcing, mahkota bentuk tabung, panjang 1 cm, diameter 5 mm, benang sari 6 cm, ujung runcing, hijau, putik tersembul di atas kepala sari, putih. Buah kotak, bulat telur, merah. Biji keras, kecil, diameter 2 mm, hitam. Akar serabut, putih atau kuning kotor.3. Makroskopik. Kepingan, ringan, bentuk bundar sampai lonjong atau tidak beraturan, panjang sampi 5 cm, lebar sampai 4 cm, tebal 2 mm sampai 7 mm; permukaan bidang Irisan berwarna kecoklatan agak pucat, melengkung tidak beraturan, tidak rata, penuh dengan lekukan dan tonjolan silindrik tidak beraturan, membulat atau memanjang, tebal tonjolan lebih kurang 1 mm, kadang kadang berpori; permukaan luar bidang irisan berwarna kecoklatan, batas korteks dan silindrik pusat tampak sebagai garis, tebal korteks 3 mm sampai 4 mm. Bekas patahan agak berbubuk, tidak rata, warna lebih pucat dari bidang Irisan.4. MikroskopikPada penampang melintang tampak epidermis terdiri dari satu lapis sel dengan dinding tebal; rambut penutup panjang terdiri dari beberapa sel, ujung runcing; dinding tipis; parenkim kulit luar berdinding tipis, di antara sel parenkim terdapat sel minyak; kambium gabus terdiri dri beberapa lapis el dinding tipis; parenkim korteks berdinding tipis, di dalamnya terdapat butir butir pati, bentuk bulat panjang hampir seperti terpedo, hilus bentuk titik atau bergaris terdapat pada bagian yang lebar. Berkas pembuluh tipe amfikribral, tersebar dalam korteks dan empulur, pada berkas pembuluh terdapat serabut berbentuk memanjang, ujung tumpul dinding bergelombang, bernoktah, lumen lebar. Endodermis terdiri dari 1 lapis sel berdinding tipis. Di bawah endodermis terdapat berkas tipe pembuluh amfikribral disertai serabut.Serbuk berwarna kecoklatan. Fragmen pengenal adalah parenkim dengan sel minyak; jaringan kambium gabus dinding tipis; pembuluh kayu dengan penebalan jala atau tangga, parenkim xilem dengan dinding bernoktah, berlignin; serabut bentuk memanjang, dinding bergelombang, lumen lebar; butir pati bentuk panjang atau seperti terpedo, hilus berbentuk titik, garis atau celah memanjang terdapat pada bagian yang lebar; rambut penutup panjang terdiri dari beberapa sel, ujung runcing, dinding tipis.5. IdentifikasiA. Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat tua.B. Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N ; terjadi warna coklat merah.C. Warna Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% dalam etanol; terjadi warna coklat jingga.D. Warna Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v; terjadi warna kuning kehijauan.E. Timbang 600 mg serbuk rimpang, campur dengan 5 ml methanol P dan panaskan diatas tangas air selama 2 menit, dinginkan, saring. Cuci endapan dengan methanol P secukupnya sehingga diperoleh 5 ml filtrat. Pada titik pertama, kedua dan ketiga lempeng KLT tutulkan masing masing sebanyak 40 l filtrat, pada titik keempat tutulkan 5 l zat warna I LP. Keringkan lempeng tersebut di udara selama 10 menit, eluasi lagi dengan toluena P dengan arah eluasi dan jarak rambat yang sama. Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Semprot lempeng dengan larutan anisaldehida-asam sulfat LP.Panaskan pada suhu 110oC selama 10 menit. Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 36 nm. Dengan perlakuan yang sama seperti cara kerja diatas dilakukan juga penyemprotan dengan pereaksi AlCl3. Pada kromatogram tampak bercak-bercak dengan warna dan hR2x sebagai berikut :hRxDengan sinar biasaDengan sinar UV 366 nm

TampaPereaksiDengan pereaksiTampa PeraksiDengan pereaksi

IIIIII

1.2.3.4.5.6.7.7-1219-2528-3139-4347-5189-94131-137-------VioletVioletVioletVioletVioletVioletViolet--------Ungu-----UnguUnguBiruUnguUnguUnguUngu-Ungu-----

Catatan : Harga Rx dihitung terhadap bercak warna merah (yang dianfati dengan sinar biasa atau warna ungu dengan sinar UV 366 nm) hRf bercak warna merah = 65. Tanda I = Pereaksi anisaldehida asam sulfat LP. II = Pereaksi AlCl3 LP.Kadar abu. Tidak lebih dari 65%.Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1,5%.Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 13%.Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 5%.Bahan organik asing. Tidak lebih dari 2%.Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik.Kandungan kimia :DiosgeninPenggunaan. Pencegah kehamilan.Nama daerah. Sumatera: Tabar - tabar,galoba utan, kelacin, setawar, tawar tawar, tebu tawar, tubu tubu, sitawar, tawa-tawa. Jawa: Pacing, pacing tawar, tebu tawar, poncang pancing, bunto. Sulawesi : Lingkuwas, lincuas, pola, tepung tawara, tampung tawara, tepu tawa, tepu tepung. Maluku: Muri muri, tabe pusa, tehu lopu lopu, uga uga.6. Cara pengolahanBahan : Rimpang pacing 10 g; Buah pace 1 buah; Air 3 gelas, Cara membuat: Semua bahan direbus sampai mendidih lalu sisakan airnya 1 gelas kemudian disaring setelah dingin diminum, Cara pakai: Minumlah setiap hari selama 10 hari dengan cara berturut-turut. 7. Mekanisme kerja sebagai Anti KehamilanTumbuhan Pacing (Costus Speciosus J.E Smith) salah satu jenis tumbuhan dari Family Zingiberales yang mengandung fitosterol. Rimpang dan bijinya mengandung diosgenin ( Sapogenin Steroid ), tigogenin, diosin, grasillin, sitostero, metaltrikontan. 8 hidroksittriakontan- 25 one, 5-alfa-strigmast-9,(11)-en-3-beta-ol, 24-hidroksitriakontan-26-one, dan 24-hidroksihentriankontan-27-one, kandungan kimia tersebut adalah bahan baku obat kontrasepsi (Anti Hamil).Hasil Penelitian Menunjukan bahwa pemberian ekstrak rimpang pacing selama 18 hari secara berturut turut dengan Dosis 25, 50, dan 75 mg/kg berat badan secara statistik nyata menurunkan berat testis, epididimis dan vesikula seminalis dan juga berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi sperma. Dari hasil penelitian itu dengan semua dosis yang di cobakan pada mencit jantan mencapai 100% bahwa rimpang pacing bersifat anti fertilitas (Obat yang dapat menurunkan kesuburan pada alat reproduksi).Dari Hasil penelitian itu Ektrak rimpang pacing Di duga bekerja pada organ sasaran yaitu testis. Aksi yang paling menonjol adalah di giatkannya metabolisme protein. Adrogen yang terdapat pada testis mempengaruhi produksi spermatozoa dan kerja dari diosgenin juga menurunkan berat epididimis (Penyimpanan sementara sperma), sementara Menurut Yatim (1988), epididimis berfungsi untuk maturasi (Pematangan) Sperma. Secara Umum epididiis memiliki tiga fungsi yaitu fungsi absorbsi, maturasi, tranpor, penyimpanan dan eliminasi. Menurunnya produksi sperma pada saluran tubulus seminiferi di dalam testis akan berpengaruh tehadap jumlah sperma yang disalurkan ke epididimis. Dengan demikian berat epididimis menjadi menurun. Dan untuk lebih Menegaskan Bahwa Ekstrak rimang pacing bekerja pada tubulus seminiferi dan menghambat proliferasi sel spermatogonia, ganggunag terhadap soermatogenis menyebabkan menyusutnya produksi sperma.8. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan mekanisme kerja dari diosgenis dapat di simpulkan bahwa pemberian ekstrak rimpang pacing yang mengadung senyawa kimia diosgenis ( Sapogenin steroid ) memiliki efek Oligoospermia (Sperma yang dihasilkan sedikit) hingga menyebabkan Azoospermia (suatu penyakit atau keadaan sperma kosong). Hasil ini juga mengganggu proses spermatogenesis, dan kemungkinan besar gangguan yang di timbulkan terjadi pada pembelahan sel sel spermatogonia, hal ini tergambar dari dari rendahnya jumlah sperma yang di jumpai pada bagian kauda epididimis dan hasil ini juga menunjukan bahwa ekstrak rimpang pacing berkhasiat sebagai anti fetilitas.9. Pertanyaan1. NirwanaBagaimana Mekanisme kerja Dari Rimpang Pacing ?Jawab : Rimpang pacing berkerja langsung pada tubulus seminiferi dan menghambat proliferasi sel spermatogonia, gangguan terhadap soermatogenis menyebabkan menyusutnya produksi sperma dan menyebabkan sperma yang ke epididimis (Penyimpanan sementara sperma) berkurang sehingga berat epididimis menurun.2. Yospaul NP LamanifakApakah Pemberian Rimpang hanya di berikan pada laki laki dan pada dosis berapa ekstrak tersebut bertindak sebagai anti fetilitas ?Jawab :Berdasarkan penelitian yang di lakukan yang digunakan mencit (Mus Musculus) rimpang pacing itu hanya di berikan pada mencit jantan yang menghambat proliferia sel spermatogonia dan menyebabkan sperma yang ke epididimis menurun sehingga berap epididimis menurun pula.Berdasarkan penelitian juga di dapat bahwa pada Dosis 25, 50 dan 75 mg kg BB yang dicobakan pada mencit jantan bersifat sebagai anti fertilitas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Costus Speciosus. Http://www.blogspot/CostusspeciosusSmith./2012/03/pacing/html. Diakses, senin 29 juli 2012, jam 18.00

Depkes RI, 1989. Materi Medika Indonesia Jilid V; Departemen Kesehatan. Jakarta