lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/26075/1/7211412160.pdflib.unnes.ac.id
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH DAN
KARYAWAN BANK SYARIAH DI KOTA SEMARANG
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Citra Ayu Ratna P
NIM 7211412160
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (QS. Ar Rahman: 60)
Kelemahan terbesar terletak pada keputus asaan, cara yang paling pasti untuk
sukses adalah mencobanya satu kali lagi (Thomas Alva Edison)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada ALLAH SWT atas segala rahmat
dan karunia-NYA, skripsi ini penulis persembahkan
kepada:
Almamaterku, Universitas Negeri Semarang yang
telah memberiku ilmu dan pengetahuan.
Bapak dan Ibu saya, terima kasih selalu memberikan
dukungan moril maupun material. Terima kasih
untuk kasih sayang, do’a, ridho, kesabaran, dan
pengorbanan yang tidak pernah putus.
Kakak-kakakkutercinta, terima kasih telah menjadi
kakak yang selalu memberi dukungan kepada
adiknya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Teman-teman Akuntansi C 2012, begitu indah
waktu yang telah kita habiskan bersama.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah dan Karyawan Bank
Syariah di Kota Semarang” Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di Universitas
Negeri Semarang.
2. Dr. Wahyono, M.M, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang,
yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan mengikuti program S1 di
Fakultas Ekonomi.
3. Drs. Fachrurrozie, M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan
selama masa studi serta selaku dosen penguji skripsi yang telah membimbing
dan memberi masukan, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik..
4. Prabowo Yudo Jayanto, S.E., M.SA, selaku Dosen Pembimbing yang
membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
vii
5. Trisni Suryarini, S.E., M.Si.,selaku Dosen Wali Akuntansi C 2012 yang telah
mendampingi penulis mulai dari awal hingga akhir studi di Universitas Negeri
Semarang.
6. Drs. Asrori, M.S.selaku dosen penguji skripsi yang telah membimbing dan
memberi masukan, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi UNNES, khususnya dosen
Akuntansi, terimakasih atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan pada
penulis.
8. Seluruh Pegawai di Bank Muamalat KC dan KK Semarang, Bank BRI Syariah
KC Semarang, Bank BTN KC Semarang, dan Bank BNI Syariah KC dan KCP
Semarang yang telah membantu di dalam proses pengumpulan data penelitian.
9. Seluruh Nasabah di Bank Muamalat KC dan KK Semarang, Bank BRI Syariah
KC Semarang, Bank BTN KC Semarang, dan Bank BNISyariah KC dan KCP
Semarang yang telah membantu di dalam proses pengumpulan data penelitian.
10. Ayah, Ibu, dan kedua kakakku yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang
dan dukungannya.
11. Sahabat seperjuangan Kinanti Alingga, Dyah Retya W, Catur Sigit, Itaq P, Fauzil
Azmi, Elisabet, Cici P, Iis, Della N, yang sama-sama saling menyemangati.
12. Sahabat-sahabatku Anggraeni, Indriawati, Kartika, Kinanti, Fitra, Firman, Rini.
13. Teman seperjuangan Akuntansi C 2012, begitu indah waktu yang telah kita
habiskan bersama.
14. Semua pihak yang telah memberikan doa, dukungan, semangat dan motivasi
kepada penulis.
viii
Semoga bantuan, pengorbanan dan amal baik yang telah diberikan
mendapat balasan yang melimpah dari AllahSWT.Penulis yakin bahwa skripsi ini
jauh dari kata sempurna dengan segala keterbatasan kemampuan dan pengetahuan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Semarang, 26 Juli 2016
Citra Ayu Ratna P
NIM 7211412160
ix
SARI
Puspitasari, Citra Ayu Ratna. 2016. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Loyalitas Nasabah dan Karyawan Bank Syariah di Kota Semarang”. Skripsi. Jurusan
Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Prabowo
Yudo Jayanto, S.E., M.SA.
Kata kunci:Loyalitas Nasabah, Loyalitas Karyawan, Bank Syariah.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia masih sangat minim dan
belum banyak memiliki nasabah loyal. Hasil riset yang dilakukan oleh Towers
Watson dalam Talent Mangement and Rewards Survey 2012 menemukan bahwa
perusahaan tidak memahami faktor-faktor yang menjadi pertimbangan karyawan
untuk tetap tinggal dan tidak pindah ke perusahaan lain. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepercayaan, komitmen, komunikasi,
kualitas pelayanan, keadilan, religiusitas dan pengetahuan produk terhadap loyalitas
nasabah dan karyawan di kota Semarang.Penelitian ini berdasarkan Teori Al-Wala’,
Teori Reasoned Action, Teori Atribusi dan Teori Stewardship. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
loyalitas nasabah dan karyawan bank syariah di Kota Semarang.
Populasi penelitian ini merupakan nasabah dan karyawan bank syariah di
Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling,
diperoleh sebanyak 132 responden yang terdiri 78 responden nasabah dan 54
responden karyawan. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner. Metode
analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan
Partial LeastSquare (PLS) Path Modelling dengan alat analisis SmartPLS3.0.
Hasil penelitian dengan responden nasabah menunjukkan bahwa
kepercayaan, komitmen, keadilan, religiusitas dan pengetahuan tentang produk
memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Komunikasi,
dan kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Hasil penelitian dengan responden karyawan menunjukkan bahwa kepercayaan,
komitmen, kualitas pelayanan, dan religiusitas memiliki hubungan positif dan
signifikan terhadap loyalitas karyawan. Komunikasi, keadilan dan pengetahuan
tentang produk tidak berpengaruh signifikan.
Penelitian ini belum menentukan jumlah sampel sehingga penelitian
selanjutnya dapat menentukan jumlah sampel. Saran kepada pihak bank dapat
memaksimalkan komunikasi dan meningkatkan kualitas pelayanan.
x
ABSTRACT
Puspitasari, Citra Ayu Ratna. 2016. "Analysis The Factors That Effect Loyalty of
Customer and Employee Islamic Bank in Semarang". Final Project. Accounting
Departement. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor : Prabowo
Yudo Jayanto, S.E., M.SA.
Keywords:Customer Loyalty, Employee Loyalty. Islamic bank
The development of Islamic banking in Indonesia is still very low and
Islamic banks have not yet many loyal customers. Results of research conducted by
Towers Watson in Talent Mangement and Rewards Survey 2012 found that
companies do not understand the factors that are considered by employees to stay
and not move to another company. The purpose of this research was to examine and
analyze the influence of trust, commitment, communication, quality service, justice,
religiosity, and knowledge about the product to customer loyalty and employee
loyalty in Semarang. The research was based on the theory of Al-Wala ', Theory of
Reasoned Action, Attribution Theory and Stewardship Theory.
The population are customers and employees of Islamic banks in Semarang.
The sampling technique using accidental sampling, gained as much as 132
respondents consist of 78 respondents customers and 54 respondents employees.
Collecting data using questionnaires. The research method using Structural Equation
Modelling (SEM) with Partial Least Square (PLS) path modeling with SmartPLS3.0
analysis tools.
The results of the research with customers respondents indicate that
customers trust, commitment, justice, religiosity and knowledge of the product has
significantly positive on customer loyalty. Communication and quality of their
services has no significant effect on customer loyalty. While the research results with
the employee respondents show that trust, commitment, service quality, and
religiosity has significantly positive on employee loyalty. Communication, justice
and knowledge of the product has no significant effect to employee loyalty.
This research has not determined the number of samples so that further
research can determine the number of samples. Suggestion to the bank can maximize
communication and improve the quality of service.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iii
PERNYATAAN ........................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
SARI ....................................................................................................... ix
ABSTRACT ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xx
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxii
BABI I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 9
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10
1.4. Manfaat penelitian ......................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 13
2.1 Landasan Teori ............................................................................... 13
2.1.1. Teori Al-Wala’ ................................................................... 13
2.1.2. Teori Atribusi ................................................................... 15
2.1.3. Teori Tindakan Beralasan (Theory reasoned Action) ........... 17
2.1.4. Stewardship Theory ............................................................. 19
2.2 Kajian Variabel .............................................................................. 20
xii
2.2.1 Loyalitas Nasabah ............................................................... 20
2.2.2 Loyalitas Karyawan ............................................................ 22
2.2.3 Kepercayaan ....................................................................... 23
2.2.4 Komitmen ........................................................................... 24
2.2.5 Komunikasi ......................................................................... 26
2.2.6 Kualitas Pelayanan .............................................................. 26
2.2.7 Keadilan .............................................................................. 27
2.2.8 Religiusitas ......................................................................... 28
2.2.9 Pengetahuan tentang Produk................................................ 29
2.3 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 30
2.4 Kerangka Berfikir ........................................................................... 37
2.4.1. Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah ................................................................................ 38
2.4.2. Pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah ................................................................................ 39
2.4.3. Pengaruh Komunikasi terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah ................................................................................ 41
2.4.4. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah
Bank Syariah ....................................................................... 41
2.4.5. Pengaruh Keadilan terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah 43
2.4.6. Pengaruh Religiusitas terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah ................................................................................ 44
xiii
2.4.7. Pengaruh Pengetahuan Produk terhadap Loyalitas Nasabah
Bank Syariah ....................................................................... 45
2.4.8. Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah ................................................................................ 46
2.4.9. Pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah ................................................................................ 46
2.4.10. Pengaruh Komunikasi terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah ................................................................................ 47
2.4.11. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Karyawan
Bank Syariah ....................................................................... 48
2.4.12. Pengaruh Keadilan terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah ................................................................................ 49
2.4.13. Pengaruh Religiusitas terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah ................................................................................ 50
2.4.14. Pengaruh Pengetahuan tentang Produk terhadap Loyalitas
Karyawan Bank Syariah ...................................................... 51
2.5 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 51
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 53
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................. 53
3.2 Popolasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 53
3.3 Variabel Penelitan .......................................................................... 55
3.3.1. Loyalitas Nasabah (Y1) ....................................................... 56
3.3.2. Loyalitas Karyawan (Y2) .................................................... 58
xiv
3.3.3. Kepercayaan (X1) ............................................................... 59
3.3.4. Komitmen (X2) ................................................................... 61
3.3.5. Komunikasi (X3)................................................................. 63
3.3.6. Kualitas Pelayanan (X4) ...................................................... 64
3.3.7. Keadilan (X5) ..................................................................... 67
3.3.8. Religiusitas (X6) ................................................................. 68
3.3.9. Pengetahuan tentang Produk (X7) ....................................... 70
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 72
3.5 Analisis Deskriptif .......................................................................... 73
3.5.1. Deskripsi Responden Penelitian .......................................... 74
3.5.2. Deskripsi Variabel Penelitian .............................................. 74
3.6 Metode Analisis Data ..................................................................... 76
3.6.1. Teknik Analisis Data ........................................................... 76
3.6.2. Model Pengukuran (Outer Model) ....................................... 80
3.6.3. Model Struktural (Inner Model)........................................... 82
3.6.4. Uji Hipotesis ....................................................................... 83
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 84
4.1. Hasil penelitian ............................................................................. 84
4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................. 84
4.1.2. Deskripsi Responden Penelitian .......................................... 86
4.1.3. Deskripsi Variabel Penelitian .............................................. 91
4.2. Analisis Data ................................................................................. 104
4.3. Uji Outer Model atau Measurement Model .................................... 105
xv
4.3.1. Uji Validitas Corvergent ..................................................... 105
4.3.2. Uji Reliabilitas .................................................................... 111
4.4. Uji Inner Model atau Structural Model .......................................... 114
4.5. Uji Structural Equation Model (SEM) ........................................... 116
4.6. Uji Hipotesis ................................................................................. 118
4.7. Pembahasan .................................................................................. 127
4.7.1. Kepercayaan terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah ...... 127
4.7.2. Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah .......... 129
4.7.3. Komunikasi terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah ....... 130
4.7.4. Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah 131
4.7.5. Keadilan terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah ............ 132
4.7.6. Religiusitas terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah ........ 133
4.7.7. Pengetahuan tentang Produk terhadap Loyalitas Nasabah
Bank Syariah ....................................................................... 135
4.7.8. Kepercayaan terhadap Loyalitas Karyawan Bank Syariah ... 137
4.7.9. Komitmen terhadap Loyalitas Karyawan Bank Syariah ....... 138
4.7.10. Komunikasi terhadap Loyalitas Karyawan Bank Syariah ..... 139
4.7.11. Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah ................................................................................ 140
4.7.12. Keadilan terhadap Loyalitas Karyawan Bank Syariah .......... 142
4.7.13. Religiusitas terhadap Loyalitas Karyawan Bank Syariah .... 143
4.7.14. Pengetahuan tentang Produk terhadap Loyalitas Karyawan
Bank Syariah ....................................................................... 144
xvi
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 146
5.1. Simpulan ...................................................................................... 146
5.2. Saran ............................................................................................ 151
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 152
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 30
Tabel 3.1 Daftar Sampel Perbankan Syariah di Kota Semarang....................... 56
Tabel 3.2 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Loyalitas Nasabah .................. 57
Tabel 3.3 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Loyalitas Karyawan ............... 58
Tabel 3.4 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Kepercayaan (Nasabah) .......... 60
Tabel 3.5 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Kepercayaan (Karyawan) ....... 60
Tabel 3.6 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Komitmen (Nasabah) ............. 62
Tabel 3.7 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Komitmen (Karyawan) ........... 62
Tabel 3.8 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Komunikasi (Nasabah) ........... 63
Tabel 3.9 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Komunikasi (Karyawan) ........ 64
Tabel 3.10 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan (Nasabah) 65
Tabel 3.11 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan (Karyawan)66
Tabel 3.12 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Keadilan (Nasabah) ................ 67
Tabel 3.13 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Keadilan (Karyawan) ............. 68
Tabel 3.14 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Religiusitas (Nasabah)............ 69
Tabel 3.15 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Religiusitas (Karyawan) ......... 70
Tabel 3.16 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Pengetahuan tentang Produk
(Nasabah) ........................................................................................ 71
Tabel 3.17 Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Pengetahuan tentang Produk
(Karyawan) ..................................................................................... 71
Tabel 3.18 Interval Nilai Persentase dan Kriteria Penilaian ............................... 76
Tabel 4.1 Hasil Pengumpulan Data Kuesioner Nasabah .................................. 85
xviii
Tabel 4.2Hasil Pengumpulan Data Kuesioner Karyawan .................................... 86
Tabel 4.3 Data Statistik Responden Nasabah .................................................. 86
Tabel 4.4 Data Statistik Responden Karyawan ................................................ 89
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Kepercayaan (Nasabah) .................... 92
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen (Nasabah) ........................ 93
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Komunikasi (Nasabah) ..................... 94
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan (Nasabah) ........... 95
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Variabel Keadilan (Nasabah) .......................... 96
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Variabel Religiusitas (Nasabah) ...................... 96
Tabel 4.11 Distribusi Freskuensi Variabel Pengetahuan tentang Produk (Nasabah)
....................................................................................................... 96
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Variabel Loyalitas Nasabah ............................ 97
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Variabel Kepercayaan (Karyawan) .................. 98
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen (Karyawan) ..................... 99
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi VariabelKomunikasi (Karyawan) .................. 100
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan (Karyawan) ...... 100
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Variabel Keadilan (Karyawan) ...................... 101
Tabel 4.18 Distribusi Freskuensi Variabel Religiusitas (Karyawan) ................ 102
Tabel 4.19 Distribusi Freskuensi Variabel Pengetahuan tentang Produk................
(Karyawan) .................................................................................. 103
Tabel 4.20 Distribusi Freskuensi Variabel Loyalitas Karyawan ...................... 104
Tabel 4.21 Outer Loadings(Nasabah) ............................................................. 106
Tabel 4.22 Outer Loadings(Karyawan) ........................................................... 107
xix
Tabel 4.23 Average Variance Extracted (AVE) (Nasabah) ............................. 110
Tabel 4.24 Average Variance Extracted (AVE)(Karyawan) ............................ 111
Tabel 4.25 Composite Reliability dan Cronbachs Alpha(Nasabah) .................. 112
Tabel 4.26 Composite Reliability dan Cronbachs Alpha(Karyawan) ............... 113
Tabel 4.27 Path Coefficient(Nasabah)............................................................. 118
Tabel 4.28 Path Coefficient(Karyawan) .......................................................... 122
Tabel 4.29 Hasil Rekapitulasi Pengujian Hipotesis(Nasabah).......................... 128
Tabel 4.30 Hasil Rekapitulasi Pengujian Hipotesis(Karyawan) ....................... 137
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Kerangka Berpikir .............................................................. 37
Gambar 4.1Diagram R Square(Nasabah) .......................................................... 114
Gambar 4.2 Diagram R Square(Karyawan) ...................................................... 115
Gambar 4.3Uji Full Model SEM PLS Algorithm(Nasabah) ............................... 116
Gambar 4.4Uji Full Model SEM PLS Algorithm (Karyawan) ........................... 117
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Nasabah ................................................... 157
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian Karyawan .................................................. 163
Lampiran 3 Surat Ijin Observasi Bank Muamalat .......................................... 169
Lampiran 4 Surat Ijin Observasi Bank BNI Syariah ...................................... 170
Lampiran 5 Surat Ijin Observasi Bank BRI Syariah ....................................... 171
Lampiran 6 Surat Ijin Observasi Bank BTN Syariah ..................................... 172
Lampiran 7 Surat Keterangan Observasi Bank Muamalat .............................. 173
Lampiran 8 Surat Keterangan Observasi Bank BNI Syariah .......................... 174
Lampiran 9 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian Bank BNI Syariah..... 175
Lampiran 10 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian Bank BRI Syariah ..... 176
Lampiran 11 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian Bank BTN Syariah ... 177
Lampiran 12 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Kepercayaan ......... 178
Lampiran 13 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Komitmen ............ 181
Lampiran 14 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Komunikasi .......... 184
Lampiran 15 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Kualitas ..............
Pelayanan ................................................................................... 187
Lampiran 16 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Keadilan ............... 190
Lampiran 17 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Religiusitas ........... 193
Lampiran 18 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Pengetahuan ..............
tentang Produk ........................................................................... 196
Lampiran 19 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Loyalitas Nasabah 199
Lampiran 20 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Kepercayaan ...... 200
xxii
Lampiran 21 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Komitmen .......... 204
Lampiran 22 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Komunikasi........ 206
Lampiran 23 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Kualitas....................
Pelayanan ................................................................................... 208
Lampiran 24 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Keadilan ............ 210
Lampiran 25 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Religiusitas ........ 212
Lampiran 26 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Pengetahuan .............
tentang Produk ........................................................................... 214
Lampiran 27 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Loyalitas .................
Karyawan ................................................................................... 216
Lampiran 28 Uji Validitas Responden Nasabah ............................................... 217
Lampiran 29 Uji Validitas Responden Karyawan ............................................ 220
Lampiran 30 Uji Reliabilitas Responden Nasabah ........................................... 222
Lampiran 31 Uji Reliabilitas Responden Karyawan ........................................ 223
Lampiran 32 Uji Full Model SEM PLS Algorithm Responden Nasabah ........... 224
Lampiran 33 Uji Full Model SEM PLS Algorithm Responden Karyawan ........ 225
Lampiran 34 Full Model Bootstraping SmartPLS3.0 Responden Nasabah ....... 226
Lampiran 35 Full Model Bootstraping SmartPLS3.0 Responden Karyawan ..... 227
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan perbankan di Indonesia semakin berkembang, baik
bank syariah maupun bank konvensional. Kedua bank tersebut saling
bersaing untuk merebut hati para nasabah. Para nasabah diberikan banyak
pilihan dan peluang akan memilih antara bank konvensional ataupun bank
syariah. Persaingan antar bank syariah dan konvensional pun menjadi sangat
kompleks, karena sejak lama pula masyarakat telah mengenal dan
bersentuhan dengan bank konvensional sehingga perbankan syariah masih
belum menjadi pilihan utama.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia masih sangat
minim. Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim
dan merupakan negara muslim terbesar di dunia, hal ini diiungkapkan oleh
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Dilihat dari market share
perbankan syariah yang saat ini kurang dari lima persen. Selain itu, sumber
daya manusia (SDM) perbankan syariah masih kurang kuat untuk bersaing.
Perbankan syariah hanya menguasai pangsa pasar sebesar 4,87%
saja di Indonesia. Hal tersebut semakin membuktikan bahwa eksistensi
perbankan syariah masih kurang. Menurut Kepala Departemen Perbankan
Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ahmad Buchori mengungkapkan,
rendahnya nasabah bank syariah terjadi karena banyak masyarakat yang
2
beranggapan bank syariah belum selengkap, semodern, dan sebagus bank
konvensional, baik itu dalam layanan maupun produknya.
Anggapan bahwa bank syariah masih belum seperti bank
konvensional yang lebih menarik perhatian mengakibatkan bank syariah
belum banyak memiliki nasabah loyal dari layanan dan produk yang setara
dengan bank konvensional hal ini dikemukakan oleh Achmad Buchori
Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan. Akan tetapi
tidak dipungkiri masih terdapat nasabah yang tetap memilih loyal terhadap
bank syariah.
Hasil riset yang dilakukan oleh Towers Watson dalam Talent
Mangement and Rewards Survey 2012 dengan sampel perusahaan di
Indonesia sebanyak 52, dan sepertiganya adalah bank, menemukan bahwa
perusahaan tidak memahami faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
karyawan untuk tetap tinggal dan tidak pindah ke perusahaan lain (Aminah,
2014). Perusahaan yang tidak memahami pertimbangan loyalitas karyawan
maka dapat dikatakan, penilaian akan loyalitas karyawan masih rendah.
Sehingga karyawan yang loyal ataupun tidak loyal, perusahaan masih belum
memperhatikan dengan baik.
Penelitian loyalitas nasabah dan loyalitas karyawan menjadi
menarik untuk mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun
beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah maupun
karyawan bank syariah tersebut diantaranya kepercayaan, komitmen,
komunikasi, kualitas pelayanan, keadilan, religiusitas, pengetahuan tentang
3
produk. Loyalitas dapat diartikan sebagai kesediaan seseorang nasabah
maupun karyawan untuk terus berlangganan atau bekerja pada sebuah
perusahaan dalam jangka waktu yang lama (Astuti, 2015). Sehingga
loyalitas merupakan suatu aspek penting bagi bank agar tetap berjalan.
Variabel kepercayaan merupakan faktor penting yang dapat
mengatasi krisis dan kesulitan serta merupakan asset penting dalam
mengembangkan hubungan dalam jangka panjang suatu organisasi
(Ardiyanto, 2013). Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan oleh
karena itu sistem pengelolaan wajib didasarkan pada prinsip kehati-hatian
(Dewi, 2014). Bank yang dapat mempertahankan kepercayaan nasabah serta
karyawan maka loyalitas antara nasabah dan karyawan dengan bank pasti
akan terjaga (Silmi, 2012). Kepercayaan yang dibangun dengan sedemikian
rupa juga dapat memberikan sebuah keuntungan yang besar, baik bagi
perusahaan atau konsumen (Silmi, 2012).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Cassandra, 2014)
menemukan bahwa variabel kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Sedangkan penelitian (Silmi, 2012) juga mengemukakan
kepercayaan pelayanan berhasil menciptakan loyalitas nasabah. Penelitian
loyalitas nasabah tersebut yang selanjutnya dapat digunakan sebagai tolak
ukur untuk meneliti bagaimana pengaruhnya terhadap loyalitas karyawan.
Variabel selanjutnya yang akan diuji pengaruhnya terhadap
loyalitas adalah komitmen. Komitmen merupakan suatu sikap sebagai
upaya untuk mempertahankan dan menjaga hubungan jangka panjang
4
diantara kedua belah pihak (Saada, 2014). Hubungan jangka panjang inilah
yang akan menimbulkan suatu sikap yang dapat disebut dengan
loyalitas.Selain itu komitmen nasabah yang tinggi terhadap perusahaan juga
akan menjamin kelangsungan bisnis bagi perusahaan tersebut (Dewi, 2014).
Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Monica
Cindy bahwa komitmen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Penelitian lain hasilnya pun selaras dengan yang dilakukan Monica yang
juga mengemukakan bahwa komitmen berpengaruh positif terhadap
loyalitas (Saada, 2014). Sedangkan dalam penelitian terdahulu yang
menguji tentang pengaruh loyalitas karyawan menunjukkan bawa
komitmen organisasional berpengaruh positif signifikan (Iqbal, Tufail, &
Lodhi, 2015).
Faktor yang ketiga adalah komunikasi yang akan diuji
pengaruhnya terhaadap loyalitas nasabah dan karyawan. Komunikasi
merupakan kemampuan melakukan suatu hubungan untuk menyampaikan
informasi kepada nasabah atau memperoleh masukan dari nasabah (Dewi,
2014). Bank yang memperoleh masukan dari nasabah bank akan menilai
kinerjanya dan dapat memperbaikinya sehingga mampu menciptakan
loyalitas nasabah dan karyawan.
Beberapa penelitian terdahulu pernah dilakukan untuk menguji
faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah dan loyalitas karyawan. Salah
satunya penelitian yang dilakukan oleh (Cassandra, 2014) menemukan
bahwa komunikasi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
5
Sedangkan penelitian yang berkaitan dengan loyalitas karyawan juga
pernah dilakukan oleh (Tibyan, 2015). Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa komunikasi dalam organisasi menimbulkan suatu
sikap loyalitas dari karyawan (Tibyan, 2015).
Faktor selanjutnya yang akan diuji adalah kualitas pelayanan.
Kualitas pelayanan yang baik dan berkualitas hanya dapat diberikan oleh
sumber daya manusia (SDM) yang terdidik dan terampil (Dewi, 2014).
Sumber daya manusia yang baik maka akan tercipta kinerja yang baik pula
yang mewujudkan kualitas pelayanan yang baik. Kualitas pelayanan yang
baik dari suatu bank akan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah dan
karyawan.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Satriyanti bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh positif dan siginifikan terhadap loyalitas
nasabah. Penelitian lain juga berpendapat bahwa loyalitas akan dapat
dipertahankan apabila diimplementasikan kualitas pelayanan yang lebih
baik (Junaedi, 2012). Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Astuti bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
Keadilan adalah faktor selanjutnya yang akan diuji pengaruhnya
terhadap loyalitas nasabah dan karyawan. Kegiatan perbankan syariah
dirancang sesuai dengan muqashid syariah yang mengandung unsur
keadilan, kemaslahatan dan keseimbangan yang bertujuan untuk
kesejahteraan masyarakat secara material dan spiritual sehingga kegiatan
6
operasional perbankan syariah tidak hanya berorientasi pada aspek bisnis
semata (Lestari, 2015). Keadilan dalam hal ini adalah tingkat bagi hasil yang
diberikan apakah sudah sesuai atau belum. Nasabah akan merasa puas
apabila harapan bagi hasil sesuai dengan keinginan mereka (Junaedi, 2012).
Penelitian terdahulu yang dilakukan (Junaedi, 2012) menemukan
bahwa keadilan tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Namun penelitian (Kusumaramdhani, 2015) menyatakan bahwa keadilan
berpengaruh positif. Keadilan dalam hal ini adalah tingkat bagi hasil yang
diberikan apakah sudah sesuai atau belum. Nasabah akan merasa puas
apabila harapan bagi hasil sesuai dengan keinginan mereka (Junaedi, 2012).
Faktor berikutnya adalah religiusitas, yang akan diuji pengaruhnya
terhadap loyalitas nasabah dan karyawan. Makna religiusitas digambarkan
dalam beberapa aspek-aspek yang harus dipenuhi sebagaipetunjuk
mengenai bagaimana cara menjalankan hidup dengan benar agar manusia
dapat mencapai kebahagiaan, baik di dunia dan akhirat (Lestari, 2015).
Karena Islam adalah suatu cara hidup yang dapat membimbing seluruh
aspek kehidupan manusia dengan aqidah, syariah, dan akhlaq (Karim,
2011). Religiusitas yang baik dari nasabah dan karyawan akan menjadikan
sikap dan akhlaq yang positif yang salah satunya sikap setia atau loyal.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Noormawati, 2012) menemukan
bahwa religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
7
Pengetahuan tentang produk merupakan faktor terakhir yang akan
diuji pengaruhnya terhadap loyalitas nasabah dan karyawan. Seseorang
yang memiliki pengetahuan yang baik maka akan dapat membedakan mana
yang baik dan bukan. Nasabah maupun karyawan yang memiliki ilmu
pengetahuan tentang praktek perbankan syariah akan lebih
mempertimbangkan sistem operasional perbankan dan kecenderungan
untuk lebih mengetahui kelemahan serta kelebihan bank tersebut (Lestari,
2015). Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Normawati, 2013)
menemukan bahwa pengetahuan tentang produk tidak berpengaruh terhadap
loyalitas nasabah.
Selanjutnya variabel dependen dalam penelitian ini adalah loyalitas
nasabah. Loyalitas nasabah adalah hal yang multak bagi bank bila ingin
tetap eksis dalam usahanya (Dewi, 2014). Loyalitas nasabah juga
merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-
ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk
atau jasa yang ditawarkan oleh bank (Satriyanti, 2012).
Variabel selanjutnya adalah loyalitas karyawan. Loyalitas
karyawan perlu ditumbuhkan dalam diri karyawan untuk menciptakan rasa
kebersamaan yang nantinya dapat membawa dampak positif bagi
perusahaan (Wicaksono, 2014). Karena dengan loyalitas karyawan yang
tinggi akan membuat karyawan berusaha bekerja dengan mengarahkan
sasaran langsung ke tujuan perusahaan.
8
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
menggunakan populasi dan sampel bank syariah yang terdapat di Kota
Semarang. Tidak semua bank akan di teliti karena hanya bank yang
memenuhi kriteria yang akan diteliti. Kriterianya adalah bank yang sudah
berdiri minimal tiga tahun dan mempunyai kantor cabang ataupun kantor
layanan syariah minimal dua cabang. Hal tersebut dikarenakan apabila bank
sudah berdiri selama tiga tahun maka akan mempunyai nasabah maupun
karyawan yang bertransaksi maupun bekerja lebih lama pula. Sedangkan
pemilihan berdasarkan minimal mempunyai kantor cabang maupun kantor
layanan syariah minimal dua dimaksudkan bahwa bank tersebut
jangkaunnya lebih luas dan mampu menjaring nasabah maupun karyawan
lebih dari bank lain. Sehingga dengan demikian peneliti berharap dapat
menjangkau lebih banyak responden untuk diteliti.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari beberapa
penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian tersebut antara lain adalah
penelitian (Cassandra, 2014) (Silmi, 2012) dan (Normawati, 2013).
Beberapa penelitian tersebut kemudian digabungkan dan peneliti mencoba
menguji dengan menambahkan variabel Y yaitu loyalitas karyawan dengan
faktor-faktor yang sama. Hal ini untuk menguji kemungkinan apakah ada
pengaruhnya dari faktor- faktor tersebut terhadap loyalitas karyawan di
bank syariah tersebut.
Dari rumusan tersebut terdapat tujuh variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu kepercayaan, komitmen, komunikasi,
9
kualitas pelayanan, keadilan, religiusitas, pengetahuan tentang produk.
Sedangkan variabel dependen yang digunakan peneliti adalah loyalitas yang
terdiri dari loyalitas nasabah dan loyalitas karyawan bank syariah.
Berdasarkan Uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan
judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LOYALITAS NASABAH DAN KARYAWAN BANK SYARIAH DI
KOTA SEMARANG”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah bank
syariah?
2. Bagaimana pengaruh komitmen terhadap loyalitas nasabah bank
syariah?
3. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap loyalitas nasabah bank
syariah?
4. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah
bank syariah?
5. Bagaimana pengaruh keadilan terhadap loyalitas nasabah bank
syariah?
6. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap loyalitas nasabah bank
syariah?
10
7. Bagaimana pengaruh pengetahuan tentang produk terhadap loyalitas
nasabah bank syariah?
8. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas karyawan bank
syariah?
9. Bagaimana pengaruh komitmen terhadap loyalitas karyawan bank
syariah?
10. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap loyalitas karyawan bank
syariah?
11. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas karyawan
bank syariah?
12. Bagaimana pengaruh keadilan terhadap loyalitas karyawan bank
syariah?
13. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap loyalitas karyawan bank
syariah?
14. Bagaimana pengaruh pengetahuan tentang produk terhadap loyalitas
karyawan bank syariah?
1.3 Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini ditujukan untuk mengetahui analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah dan karyawan di Kota
Semarang, adapun tujuan khususnya yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah
bank syariah
11
2. Untuk mengetahui pengaruh komitmen terhadap loyalitas nasabah
bank syariah
3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap loyalitas nasabah
bank syariah
4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas
nasabah bank syariah
5. Untuk mengetahui pengaruh keadilan terhadap loyalitas nasabah bank
syariah
6. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap loyalitas nasabah
bank syariah
7. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang produk terhadap
loyalitas nasabah bank syariah
8. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas karyawan
bank syariah
9. Untuk mengetahui pengaruh komitmen terhadap loyalitas karyawan
bank syariah
10. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap loyalitas karyawan
bank syariah
11. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas
karyawan bank syariah
12. Untuk mengetahui pengaruh keadilan terhadap loyalitas karyawan
bank syariah
12
13. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap loyalitas karyawan
bank syariah
14. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang produk terhadap
loyalitas karyawan bank syariah
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberi tambahan bukti
empiris tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah dan karyawan dalam bidang perbankan syariah yang
diharapkan bisa menjadi dasar penelitian lebih lanjut.
2) Manfaat praktis
a. Memberi tambahan informasi mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah dan karyawan bank
syariah.
b. Menjadi pertimbangan dan masukan bagi pihak Bank Syariah
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan
serta menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kualitas
pelayanan demi terciptanya loyalitas nasabah maupun
karyawan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Al-Wala’
Kata Al-Wala’ menurut bahasa adalah mencintai, menolong,
mengikuti, mendekat kepada sesuatu. Kata Al-Wala’ menurut terminologi
syariat yaitu penyesusaian diri sesorang hamba terhadap apa yang disukai
dan diridhoi Allah berupa perkataan perbuatan kepercayaan dan orang.
Wilayah Al-Wala’ ; apa yang dicintai Allah. Al-Wala’ (Loyalitas/ kecintaan)
adalah masalah yang sangat penting dan ditekankan kewajibannya dalam
islam, bahkan merupakan landasan keimanan sesorang yang besar karena
jika melalaikannya akan merusak keimanan seseorang (Jayanto, 2016).
a. Kedudukan Al-Wala’ (Loyalitas) dalam Islam (Jayanto, 2016).
Ketika menjelaskan besarnya kedudukan masalah ini dalam
keimanan dan tauhid, Imam Muhammad bin Abdul Wahhab berkata, “
Tidak akan lurus (benar) keislaman seseorang, meskipun dia mentauhidkan
Allah dan menjauhi (perbuatan) syirik, kecuali dengan memusuhi orang-
orang yang berbuat syirik dan menyatakan kepada mereka kebencian dan
permusuhan tersebut.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “ Jika
keimanan dan kecintaan di dalam hati seorang (muslim) kuat, maka hal itu
menuntut dia untuk membenci musuh-musuh Allah.” Selain itu, Syeihk
14
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah lebih lanjut menjelaskan,
“Sikap loyal dan cinta terhadap orang-orang yang menentang Allah
menunjukkan lemahnya keimanan dalam hati seseorang kepada Allah dan
Rasul-Nya, karena tidaklah masuk akal jika seseorang mencintai sesuatu
yang dimusuhi kekasihnya (Allah subhanahu wa Ta’ala). Bersikap loyal
terhadap orang-orang kafir adalah dengan menolong dan membantu mereka
dalam kekafiran dan kesesatan yang mereka lakukan, sedangkan mencintai
mereka adalah dengan melakukan sebab-sebab yang menimbulkan
kecintaan mereka, yaitu berusaha mencari kecintaan (simpati) mereka
dengan berbagai cara.
b. Implementasi sikap Al-Wala’ (Loyalitas) dalam sistem Ekonomi islam
(Jayanto, 2016).
1. Implementasi Sikap Al-Wala’ (Loyalitas) terhadap Allah SWT
Bentuk sikap Al-Wala’ terhadap Allah SWT adalah dengan cara
senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala apa
yang dilarang oleh Allah SWT, misalnya tidak mencintai orang
ataupun benda melebihi cinta kita kepada Allah SWT,
mengerjakan ibadah maghdoh dan ghoiru maghdoh dengan
kontinu (istiqomah) dengan mengharap keridhoan Allah SWT serta
berjihad di jalan Allah SWT (fii sabilillah).
2. Implementasi sikap Al-Wala’ (Loyalitas) terhadap entitas
Bentuk sikap Al-Wala’ terhadap Entitas adalah dengan
cara merencanakan, mengkoordinasikan, mengimplementasikan,
15
dan mengendalikan segenap tenaga dan pikiran dan meningkatkan
produktifitas dari entitas islam sehingga aktivitas dari entitas
tersebut dapat bermanfaat untuk kemaslahatan pelanggan
masyarakat serta lingkungan
3. Implementasi sikap Al-Wala’ (Loyalitas) terhadap Stakeholders
Bentuk sikap Al-Wala’ terhadap Stakeholders adalah dengan cara
memilih Stakeholdersyang islami untuk mencapai tujuan sesuai
dengan prinsip-prinsip Islami yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Al Hadist
Implikasi dalam teori ini adalah bahwa loyalitas nasabah dan
loyalitas karyawan itu tercipta karena wujud rasa cinta terhadap Allah SWT
maupun entitas tersebut. Bank syariah merupakan entitas yang berprinsip
syariat islam sehingga dengan loyal terhadap bank syariah telah menerapkan
kedua implementasi tersebut baik kepada Allah dan entitas. Selain itu
tingkat religiusitas yang baik akan mendorong loyalitas dari nasabah
maupun karyawan terhadap bank syariah karena kecintaannya terhadap
Allah dan entitasnya.
2.1.2 Teori Atribusi
Definisi teori atribusi adalah proses bagaimana seseorang
menginterpretasikan suatu peristiwa, alasan, atau sebab perilakunya (Lubis,
2010). Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi
bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan
internal (internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
16
seseorang seperti kemampuan atau usaha dan kekuatan eksternal (external
forces), yaitu faktor-faktor yang berasa dari luar seperti kesulitan pekerjaan
atau keberuntungan.
Atribusi merupakan salah satu proses pembentukan kesan. Atribusi
mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain
atau dirinya sendiri. Atribusi adalah proses dimana orang menarik
kesimpulan mengani faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku orang lain.
Teori atribusi memandang individu sebagai psikologi amatir yang mencoba
memahami sebab-sebab yang tejadi pada berbagai peristiwa yang
dihadapinya (Fikrianingrum dalam Kuncahyaningtyas, 2015).
Menentukan penyebab perilaku secara internal dan eksternal, dapat
dijelaskan pada tiga peran perilaku (Lubis, 2010) yaitu perbedaan
(distinctiveness), konsensus (consensus), konsistensi (consistency).
Perbedaan (distinctiveness), mengacu pada apakah seseorang individu
bertindak sama dalam berbagai keadaan. Konsensus (consensus)
mempertimbangkan bagaimana perilaku seseorang individu dibandingkan
dengan individu lain pada situsasi yang sama. Konsistensi (concistency)
merupakan suatu tindakan yang diualangi sepanjang waktu.
Teori atribusi relevan untuk menejelaskan peneltian ini, karena
seseorang dalam menentukan sikap loyalitas terhadap bank syariah
dipengaruhi oleh faktor internal yaitu pengetahuan produk yang baik
pengetahuan mengenai bank syariah, produk dalam bank syariah dan
lainnya serta komitmen dalam diri nasabah maupun karyawan. Sedangkan
17
faktor eksternal adalah misalnya keadilan bagi hasil yang diberikan oleh
bank syariah yang mendorong seseorang berlaku loyal karena haknya
terpenuhi secara adil.
2.1.3 Teori Tindakan Beralasan (Theory Reasoned Action)
Teori ini yang awalnya dinamai Theory of Reasoned Action (TRA),
dikembangkan di tahun 1967, selanjutnya teori tersebut terus direvisi dan
diperluas oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein. Mulai tahun 1980 teori
tersebut digunakan untuk mempelajari perilaku manusia dan untuk
mengembangkan intervensi-intervensi lebih mengena (Mahyarni, 2013).
Icek Ajzen,Ph.D. adalah seorang profesor psikologi di University of
Massachusetts. Ia menerima gelar Ph.D. di bidang psikologi sosial dari
University of Illinois dan selama beberapa tahun menjadi Visiting Professor
at Tel-Aviv University di Israel. Ia banyak menulis artikel, dan bersama Dr.
Martin Fishbein menulis berbagai paper, jurnal dan buku-buku mengenai
Theoryof Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior.
Teori Reasoned Action adalah model yang memiliki potensi
manfaat untuk memprediksi niat untuk melakukan perilaku yang
didasarkan pada individu sikap dan normatif keyakinan (Southey, 2011).
Teori tindakan beralasan berusaha untuk menetapkan faktor-faktor apa yang
menentukan konsistensi sikap dan perilaku. Teori ini berasumsi bahwa
orang berperilaku secara cukup rasional. Model tindakan yang masuk
18
akaltentang faktor-faktor yang menentukan perilaku seseorang yang
dijelaskan Ajzen dan Feishbein.
Theory Reasoned Action (TRA) menghubungkan antara keyakinan
(belief),sikap (attitude), kehendak (intention), dan perilaku (behavior).
Kehendak merupakan prediktor terbaik perilaku, artinya, jika ingin
mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik adalah
mengetahui kehendak orang tersebut. Namun, seseorang dapat membuat
pertimbangan berdasarkan alasan-alasan yang sama sekali berbeda (tidak
selau berdasarkan kehendak). Konsep penting dalam teori ini adalah fokus
perhatian (salience), yaitu mempertimbangkan sesuatu yang dianggap
penting.Kehendak (intetion) ditentukan oleh sikap dan norma subjektif
(Jogiyanto, 2007). Komponen pertama mengacu pada sikap terhadap
perilaku. Sikap ini merupakan hasil pertimbangan untung dan rugi dari
perilaku tersebut (outcome of the behavior). Disamping itu juga
dipertimbangkan pentingnya konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi
bagi individu (evaluation regarding the outcome). Dilain pihak, komponen
norma subjektif atau sosial mengacu pada keyakinan seseorang
terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggap
penting dan motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran tersebut.
Implikasi teori terhadap penelitian ini adalah bahwa loyalitas itu
tercipta dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu salah satunya adalah
kepercayaan. Kepercayan merupakan suatu keyakinan yang menghubungan
19
antara sikap, kehendak dan perilaku seseuai halnya konsep dari teori
tindakan berlasan.
2.1.4.Stewardship Theory
Teori Stewardship mengasumsikan hubungan yang kiat antara
kesusksesan organisasi dan kepuasan pemilik. Steward akan melindungi dan
memaksimalkan kekayaan organisasi dengan kinerja perusahaan.Teori
Stewardship mempunyai akar psikologi dan sosiologi yang didesain untuk
menjelaskan situasi dimana manajer sebagai steward atau pelayan dan
bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik (Donaldson & Davis Teori
dalam Raharjo, 2007).
Stewardship theory dibangun di atas asumsi filosofis mengenai
sifat manusia yakni pada hakekatnya manusia dapat dipercaya, mampu
bertindak dengan penuh tanggung jawab memiliki integritas dan kejujuran
terhadap pihak lain (Daniri, 2014). Teori Stewardship adalah teori yang
mengasumsikan situasi dimana individu tidaklah termotivasi oleh tujuan-
tujuan pribadi tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk
kepentingan organisasi.
Implikasi Teori Stewardship dalam penelitian ini adalah bahwa
individu dalam hal ini adalah karyawan bank yang termotivasi pada sasaran
hasil utama mereka untuk kepentingan entitas atau organisasi yaitu bank
syariah. Karyawan berusaha melakukan kualitas pelayanan yang sebaik
20
mungkin sebagai tujuan mereka untuk memberikan kepuasan terhadap
nasabah maupun sebagai bentuk loyalitas terhadap perusahaan.
2.2 Kajian Variabel
2.2.1 Loyalitas Nasabah
Konsep loyalitas (Loyalty) dalam hal ini adalah komitmen yang
dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk
atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan usaha
pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih (Kotler dan Keller,
2008). Definisi loyalitas nasabah secara umum dapat diartikan sebagai
kesetiaan seseorang pada suatu barang atau jasa tertentu. Pengertian
loyalitas nasabah atau pelanggan itu merupakan efek dari suatu pembelian
yang diartikan sebagai suatu sikap dan niat untuk berperilaku di masa depan
dan diekspresikan melalui komitmen untuk kembali membeli atau
menggunakan produk yang dibutuhkan pada suatu perusahaan (Dewi,
2014).
Pendapat lain mengatakan bahwa loyalitas adalah manifestasi dan
kelanjutan dari kepuasan dalam menggunakan fasilitas maupun jasa
pelayanan yang diberikan oleh pihak bank, serta untuk tetap menjadi
nasabah dari bank tersebut (Ishak & Zhafiri, 2011). Sedangkan definisi lain
mengatakan loyalitas nasabah merupakan dorongan perilaku untuk untuk
melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun
kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh
21
bank ( Widodo, 2015). Mempertahankan loyalitas nasabah dapat dilakukan
dengan berbagai cara diantaranya dengan meningkatkan kinerja sumber
daya manusia dalam hal ini karyawan bank agar dapat menumbuhkan rasa
percaya akan kemampuan bank yang pada akhirnya dapat mamberikan
kepuasan terhadap nasabahnya.
Terdapat beberapa literatur yang mengemukakan tentang definisi
loyalitas sebagai berikut (Hasan, 2008) :
1. Sebagai konsep generik, loyalitas merek menunjukkan
kecenderungan konsumen untuk membeli sebuah merek tertentu
dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
2. Sebagai konsep perilaku, pembelian ulang kerap kali dihubungkan
dengan loyalitas merek (brand loyalty). Perbedaannya, bila
loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis terhadap
merek tertentu, perilaku pembelian ulang menyangkut pembelian
merek yang sama secara berulang.
3. Pembelian ulang merupakan hasil dominan perusahan.
a. Berhasil membuat produknya menjadi satu-satunya alternatif
yang tersedia,
b. Terus-menerus melakukan promosi untuk memikat dan
membujuk nasabah membeli kembali merek yang sama.
Konsep loyalitas nasabah terdapat empat tahap yang saling
berurutan yaitu(Satriyanti, 2012) :
22
1. Loyalitas kognitif adalah tahap adanya kepercayaan terhadap suatu
merek, dan merek tersebut lebih dipilih daripada merek yang lain
2. Loyalitas afektif adalah sikap pemilihan konsumen terhadap merek
yang timbuk akibat adanya kepuasan
3. Loyalitas konektif adalah intensi membeli ulang yang kuat dan
membeli keterlibatan yang tinggi sebagai dorongan motivasi
4. Loyalitas tindakan adalah menghubungkan peningkatan yang baik
dari minat dan keinginan menjadi sebuah tindakan yang disertai
kemauan untuk mengatasi segala halangan yang mungkin terjadi.
Adapun indikator untuk mengukur loyalitas nasabah menurut
(Lupiyodi dalam Wahyu, 2015) antara lain :
1. Nasabah akan melakukan transaksi ulang di waktu mendatang,
2. Nasabah akan merekomendasikan pelayanan bank kepada pihak
lain,
3. Nasabah tidak akan pindah dari bank jika ada bank lain yang
menawarkan fasilitas yang sama
4. Nasabah akan membicarakan hal hal positif kepada pihak lain.
2.2.2 Loyalitas Karyawan
Secara umum loyalitas (Loyalty) adalah perasaan bahwa organisasi
atau perusahaan adalah tempatnya bekerja dan tinggal (Lubis, 2010).
Definisi loyalitas karyawan adalah suatu sikap mental dari karyawan yang
23
ditunjukkan dengan sikap setianya terhadap perusahaan walaupun
perusahaannya dalam keadaan baik maupun dalam keadaan buruk
(Hermawan & Riana, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono loyalitas karyawan
dapat diukur dengan ketaatan, bertanggung jawab, pengabdian, kejujuran
(Wicaksono,2014).
2.2.3 Kepercayaan
Definisi kepercayaan adalah keyakinan untuk mempertahankan
hubungan jangka panjang dengan bank syariah (Lestari, 2015). Penelitian
lain mendefinisikan kepercayaan sebagaimempercayakan seseorang atau
sesuatu untuk menjaga kepentingannya, kepercayaan disini bersandar pada
seseorang atau sesuatu yang dipercayai mempunyai konsekuensi dalam
hubungan diantara pemberi kepercayaan dan yang diberi kepercayaan
(Robbin, 2013).
Kepercayaan juga merupakan suatu hal yang penting bagi sebuah
komitmen atau janji, dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika suatu
saat berarti. Kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan
menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran. Beberapa elemen
penting dari kepercayaan adalah kepercayaan merupakan perkembangan
dari pengalaman dan tindakan di masa lalu yang diharapkan dari mitra
seperti dapat dipercaya dan diandalkan, kepercayaan melibatkan kesediaan
untuk menempatkan diri dalam risiko, kepercayaan melibatkan perasaan
24
aman dan yakin pada diri mitra (Widodo, 2015). Dapat dikatakan pula
bahwa kepercayaan secara jelas sangat bermanfaat dan penting untuk
membangun relationship.
Kepercayaan merupakan harapan umum yang dimiliki individu
bahwa kata-kata yang pihak lainnya dapat dihandalkan. Kepercayaan adalah
percaya dan memiliki keyakinan terhadap partner dalam hubungan karena
memiliki kredibilitas dan kebijakan. Kredibilitas menunjukkan kepercayaan
yang didapat dari pihak lain karena memiliki keahlian yang dikehendaki
untuk melakukan suatu tugas, dan kepercayaan yang didapat karena
melakukan cara yang baik kepada pihak lain dalam suatu hubungan
(Khakim, MM, & Minarsih, 2015). Sedangkan definisi lain kepercayaan
adalah keyakinan yang dirasakan oleh seseorang terhadap kata-kata atau
janji dari pihak yang menjalin suatu hubungan, dan berharap janjinya akan
dipenuhi dan tidak merasa dikecewakan (Tambingon, 2012). Penelitian
terdahulu indikator dari kepercayaan dapat diukur dengan kejujuran,
keandalan, kepedulian dan kredibilitas (Widodo, 2015).
2.2.4 Komitmen
Komitmen pada dasarnya adalah keinginan yang berlangsung lama
dalam diri seseorang untuk mempertahankan hubungan yang berharga atau
hubungan yang memberikan manfaat (valued relationship). Konsep valued
relationship tersebut menunjukkan bahwa, pelanggan akan memiliki
komitmen yang kuat atau tinggi jika hubungan yang dilakukan dianggap
penting (Setyawan, 2013). Definisi lain mengatakan bahwa komitmen
25
adalah suatu sikap yang merupakan niat untuk mempertahankan
keterhubungan jangka panjang karena hubungan tersebut dirasa berharga
dan memberikan manfaat (Karsono dalam Frieda, 2011). Sedangkan definisi
lainnya komitmen adalah kekuatan hubungan yang terjalin antara pihak
yang berhubungan untuk menjalin hubungan yang bernilai dalam jangka
waktu yang panjang (Tambingon, 2012).
Indikator lainnya dalam mengukur komitmen nasabah dan karyawan
yaitu adalah Tiga komponen utama mengenai komitmen organisasi (Lubis,
2010:55) yaitu:
1. Affective commitmen (komitmen afektif), terjadi apabila nasabah atau
karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi atau entitas Dalam hal
ini adalah bank syariah karena adanya ikatan emosional atau psikologis
terhadap organisasi.
2. Continuance commitmen (komitmen berkelanjutan) muncul apabila
nasabah dan karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena
membutuhkan keuntungan-keuntungan, nasabah dan karyawan tersebut
tidak menemukan yang lain yang lebih baik, dengan kata lain, nasabah
dan karyawan tersebut tinggal di organisasi atau bekerja sama dengan
entitas tersebut karena dia membutuhkan.
3. Normative commitmen (komitmen normatif) timbul dari nilai-nilai diri
nasabah atau karyawan. Nasabah dan karyawan bertahan menjadi
bagian dari bank syariah karena merupakan kewajiban secara moral
sesuai dengan norma yang berlaku.
26
2.2.5 Komunikasi
Komunikasi adalah proses yang digunakan seseorang dan
organisasi pemasaran untuk saling membagi informasi guna mencapai
pengertian bersama. Komunikasi penting sekali bagi penerimaan yang
menyebar luas akan produk baru (Engel, et al, dalam Frieda, 2011).
Komunikasi adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau
tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual (Yakin, 2013).
Definisi lain dari komunikasi adalah pertukaran informasi antara
pihak satu dengan pihak yang lainnya dimana didalamnya bisa menjelaskan
keluhan keluhan yang dirasakan pelanggan baik itu rasa ketikpuasan dengan
produk dan layanan yang diterima dan bagaimana menjawab kebutuhan dan
keinginan pelanggan (Tambingon, 2012).
Penelitian yang dilakukan sebelumnya mengemukakan bahwa ada
tiga indikator dalam mengukur komunikasi antara lain adalah : ketepatan
dalam memberikan informasi, kecepatan daya tanggap bank dalam
menanggapi sebuah keluhan, ketepatan dan kecepatan dalam memberikan
informasi (Yakin, 2013).
2.2.6 Kualitas Pelayanan
Kualitas dalam konsep ini dapat diartikan sebagai totalitas fitur dan
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
27
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler dan Keller,
2008). Banyak pendapat mengenai pengertian atau definisi kualitas karena
kualitas memiliki ukuran relatif atas suatu barang atau jasa yang dinilai dari
atribut, desain dan kesesuaian bagi para pembelinya (Dewi, 2014). Kualitas
pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan
guna memenuhi harapan konsumen(Satriyanti, 2012).Definisi lain
mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai segala
bentuk aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan
konsumen (Widodo, 2015)
Menurut GE, John F. Welch Jr., Mengemukakan bahwa kualitas
merupakan jaminan terbaik atas loyalitas yang diberikan pelanggan,
pertahanan kuat mengahadapi persaingan dan salah satunya jalan untuk
mempertahankan pertumbuhan dan pengahasilan (Kotler dan Keller, 2008).
Dapat dikatakan bahwa kualitas atau dalam hal ini kualitas pelayanan
berhubungan erat dengan loyalitas baik loyalitas nasabah maupun loyalitas
karyawan. Indikator kualitas pelayanan juga dapat diukur dengan Kinerja
karyawan dan yaitu dengan efektifitas dan efisiensi, tanggungjawab, disiplin
dan penyelesaian masalah (Utomo, 2009).
2.2.7 Keadilan
Definisi Keadilan adalah sebagai sebuah konsem keadilan yang
berfokus pada metode yang digunakan untuk menentukan imbalan yang
diterima (Noe et al dalam Kristanto, 2013). Terdapat enam prinsip disini
yang menentukan apakah seseorang merasa prosedur yang dijalankan sudah
28
cukup adil yaitu konsistensi, peniadaan bias, keakuratan informasi,
kemungkinan koreksi, keterwakilan dan kesantunan.
Keadilan dalam hal ini adalah keadilan bagi hasil. Keadilan bagi
hasil merupakan keadilan yang harus diberikan sesuai dengan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk memenuhi hak-hak.
Indikator dalam hal ini adalah tingkat bagi hasil yang diberikan
(Kusumaramdhani & Fatimah, 2015).
Ada tiga indikator dalam mengukur keadilan dalam hal ini
dinyatakan dalam pertanyaan yaitu nisbah bagi hasil apakah lebih
kompetitif dibandingkan dengan bank lain, sistem bagi hasil memberikan
keyakinan adanya keadilan yang lebih terjamin, kejelasan bagi hasil
mendorong responden melakukan transaksi (Kusumaramdhani & Fatimah,
2015).
2.2.8 Religiusitas
Religiusitas merupakan bentuk aspek religi yang telah dihayati
oleh individu di dalam hati. Makna religiusitas digambarkan dalam
beberapa aspek-aspek yang harus dipenuhi sebagai petunjuk mengenai
bagaimana cara menjalankan hidup dengan benar agar manusia dapat
mencapai kebahagiaan. Ada tiga indikator dalam mengukur religiusitas
yaitu kepatuhan agama, bisnis halal, larangan riba (Lestari, 2015).
Religiusitas berasal dari bahasa latin relegare yang berarti
mengikat secara erat atau ikatan kebersamaan.Religiusitas adalah sebuah
29
ekspresi spiritual seseorang yang berkaitan dengan sistem keyakinan, nilai,
hukum yang berlaku dan ritual. Religius merupakan aspek yang telah
dihayati oleh individu didalam hati, getaran hati nurani dan sikap personal
(Majid R dalam Hamid, 2014). Definisi lain mengatakan bahwa religiusitas
adalah tingkah laku manusia yang sepenuhnya dibentuk oleh kepercayaan
kepada keghaiban atau alam ghaib yaitukenyataan-kenyataan supra-empiris.
Adapun indikator pengukuran religiusitas yaitu keagamaan, zakat,
pelarangan Riba,bisnis yang halal (Hamid, 2014).
Sedangkan definisi lainnya religiusitas adalah sebagai sikap
keagamaan yaitu sutu keadaan yang ada dalam diri sesorang yang
mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannta
terhadap agama (Jalaludin dalam Ariawan, 2015). Dapat disimpulkan
bahwa religiusitas adalah ketaatan seseorang pada agamanya yang muncul
secara bertahap sesuai dimensi-dimensi religiusitas.
2.2.9 Pengetahuan tentang Produk
Pengertian mengenai pengetahuan yaitu sesuatu yang didapat dari
membaca dan pengalaman. Pengetahuan juga dapat diartikan sebagai hasil
keingintahuan, segala perbuatan atau usaha manusia untuk memahami
obyek yang dihadapinya (Muhammad Hatta dalam Jannah, 2014). Definisi
pengetahuan produk adalah cakupan seluruh informasi akurat yang
disimpan dalam memori sesorang yang sama baiknya dengan persepsinya
30
terhadap pengetahuan produk (Jatun, 2015).Indikatornya dalam penelitian
ini menggunakan pengetahuan tentang bank syariah, pelarangan riba,
pengetahuan tentang produk dari bank syariah (Jannah, 2014).
2.3 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Penulis Tahun Uji
Analisis
Hasil
1 Pengaruh
Kepercayaan,
Komitmen,
Komunikasi
dan
Penanganan
Konflik
terhadap
Loyalitas
Pelanggan
Bank BCA Di
Surabaya
Monica
Cindy
Cassandra
2014 Regresi
linier
berganda
1. Terdapat pengaruh
signifikan kepercayan,
komitmen, komunikasi
dan penanganan konflik
terhadap loyalitas
pelanggan Bank BCA
2. Terdapat pengaruh
signifikan kepercayaan
terhadap loyalitas
pelanggan 0,232
3. Terdapat pengaruh
signifikan komitmen
terhadap loyalitas
pelanggan 0,171
4. Terdapat pengaruh
signifikan
komunikasterhadap
loyalitas pelanggan 0,291
5. Terdapat pengaruh
signifikan penanganan
konflikterhadap loyalitas
pelanggan 0,264
31
No Judul Penulis Tahun Uji
Analisis
Hasil
2 Anallisis
Pengaruh
Kualitas
Pelayanan,
Keadilan dan
Kepuasan
Nasabah
terhadap
Loyalitas
Nasabah Bank
Syariah (Studi
Pada Nasabah
Bank Syariah
Di Propinsi
Riau)
Achmad
Tavip
Junaedi
2012 Regresi
linier
berganda
Pengaruh kulitas layanan
terhadap loyalitas nasabah
berpengaruh signifikan.
Pengaruh keadilan terhadap
loyalitas nasabah tidak
berpengaruh signifikan.
Pengaruh kepuasan nasabah
terhadap loyalitas nasabah
berpengaruh signifikan
3 Persepsi
Nasabah
Tentang
Relationship
Marketing dan
Pengaruhnya
terhadap
Loyalitas
(Studi Pada
Nasabah
Tabungan
Utama PT
Bank Mega
Syariah
Cabang
Malang)
Sulhida
Silmi
2012 Regresi
berganda
Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa: (1)
nasabah memiliki persepsi
yangsangat baik terhadap
relationship marketing pt.
Bank Mega Syariah Cabang
Malang. (2) secara parsial,
relationship marketing
pengaruh positif dan
signifikanterhadap loyalitas
nasabah sedangkan komitmen
dan komunikasi
tidakberpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas
nasabah PT. Bank Mega
Syariah Cabang Malang. (3)
ada pengaruh yang positif dan
signifikan Antararelationship
marketing secara simultan
terhadap loyalitas nasabah PT.
Bank Mega
Syariah Cabang Malang.
32
No Judul Penulis Tahun Uji
Analisis
Hasil
4 Pengaruh
Kualitas
Pelayanan dan
Kepuasan
Konsumen
terhadap
Loyalitas
Pelanggan
(Studi Pada
Bank Jateng
Syariah
Universitas
Muhammadiya
h Surakarta)
Leni
Astuti
2015 Regresi
linier
berganda
Variabel kualitas pelayanan
(X1), dan variabel kepuasan
konsumen (X2) dianggap
konstan maka loyalitas
pelanggan (Y) akan positif
dan signifikan.
Berdasarkan uji t diperoleh
hasil bahwa kualitas
pelayanan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap
loyalitas pelanggan sebesar
4,866 dengan tingkat
signifikansi lebih kecil dari
0,05 (0,000 < 0,05).
Sedangkan variabel kepuasan
konsumen memiliki nilai
thitung sebesar 3,409 dengan
tingkat signifikansi 0,001
yang berarti lebih kecil dari
0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa variabel kepuasan
konsumen berpengaruh secara
signifikan terhadap loyalitas
pelanggan.
5 Pengaruh
Kepuasan
Nasabah
terhadap
Loyalitas
Nasabah yang
Dimediasi oleh
Kepercayaan
Nasabah
pada Bank BRI
Syariah
Surakarta
Roesdian
Bayu
Ardiyanto
2013 Regresi
linier
sederhana
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepuasan nasabah
berpengaruh positif pada
kepercayaan nasabah. Hal ini
mengindikasikan bahwa
peningkatan kepuasan yang
dirasakan oleh nasabah
mengakibatkan meningkatnya
33
No Judul Penulis Tahun Uji
Analisis
Hasil
kepercayaan, kepuasan
nasabah berpengaruh positif
pada loyalitas nasabah. Hal
ini mengindikasikan bahwa
peningkatan kepuasan
nasabah mengakibatkan
meningkatnya loyalitas
nasabah. Kepercayaan
nasabah berpengaruh positif
pada loyalitas nasabah. Hal
ini berarti bahwa peningkatan
kepercayaan nasabah terhadap
bank mengakibatkan
meningkatnya loyalitas atau
dengan kata lain semakin
tinggi kepercayaan maka
loyalitas nasabah juga
semakin tinggi. Kepercayaan
nasabah memediasi pada
kepuasan terhadap loyalitas
nasabah. Artinya, secara
statistik dapat ditunjukkan
bahwa kepercayaan nasabah
memediasi pengaruh
kepuasan pada loyalitas
nasabah. Pengaruh mediasi
dalam penelitian ini adalah
mediasi secara parsial
(partially mediated), karena
pada model regresi kedua,
pengaruh kepuasan pada
loyalitas nasabah mengalami
penurunan tetapi tetap
signifikan.
6 Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Loyalitas
Nasabah Bank
Syariah
Mandiri
Yuliana
Normawat
i
2013 Regresi
linier
berganda
Religiusitas berpengaruh
positif signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
34
No Judul Penulis Tahun Uji
Analisis
Hasil
Pengetahuan tentang bagi
hasil tidak berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah.
Pengetahuan tentang produk
tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Kualitas pelayanan
berpengaruh positif signifikan
terhadap loyalitas nasabah
7 Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Loyalitas
Nasabah
Tabungan Di
Perbankan
Syariah
Yogyakarta
Gina
Nadiya
Suary
2014 Regresi
linier
berganda
Berdasarkan analisis
kuantitatif dengan taraf
signifikan 5%, diperoleh data
bahwa variabel promosi,
nisbah bagi hasil, citra
perusahaan, kualitas
pelayanan, kepuasan
pelanggan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah Bank BNI
Syariah Kantor Cabang
Yogyakarta
8 Pengaruh
Customer
Relationship
Management
terhadap
Kepuasan dan
Loyalitas
Nasabah (Studi
pada Nasabah
Bank Jawa
Timur Cabang
Gedung Inbis
Malang)
Media
Febrianing
tyas
2014 Regresi
linier
berganda
Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel
keuntungan bersama,
komitmen, kebenaran, dan
komunikasi berpengaruh
secara simultan terhadap
kepuasan dan loyalitas.
35
No Judul Penulis Tahun Uji
Analisis
Hasil
9 Pengaruh
Kualitas
Pelayanan,
Pengetahuan
dan Kepuasan
terhadap
Loyalitas
Nasabah BPR
Gunung
Merbabu
Semarang
Anitya
Kuncahya
ningtyas
dan
Amron
2015 Regresi
linear
berganda
1. Kualitas pelayanan
berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah
BPR Gunung Merbabu
Semarang.
2. Pengetahuan produk
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas
nasabah BPR Gunung
Merbabu Semarang.
3. Kepuasan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah BPR
Gunung Merbabu Semarang.
10 Pengaruh
Religiusitas
terhadap
Loyalitas
Kerja
Karyawan
Perusahaan
Aflah Bakery
Bantul
Yogyakarta
Tahun 2015
Fredi
Ariawan
2015 Regresi
linier
sederhana
Religiusitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas kerja
11 Pengaruh
Reputasi Merk
dan Keadilan
Bagi Hasil
terhadap
Loyalitas
Nasabah
Tabungan
Mudharabah
Bank X
Syariah Di
KCP Ciledug
Agus
Kusumara
mdhani
dan
Fatimah
2015 Regresi
berganda
Reputasi merk tidak
berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas, keadilan
bagi hasil berpengaruh
signifikan terhadadap
loyalitas nasabah
36
No Judul Penulis Tahun Uji
Analisis
Hasil
12 Communicatio
n, Commitment
& Trust:
Exploring The
Triad
Zeffane,
Phd
2011 Analisis
regresi
Hasilnya menunjukkan pola
normatif hubungan antara tiga
variabel dasar ini.
Menurut manajer adalah
bahwa kepercayaan tidak
terjadi begitu saja; itu ditempa
dan dipertahankan melalui
komunikasi yang efektif.
Serta , loyalitas dan komitmen
kemungkinan besar dihasilkan
melalui kepercayaan yang
dipelihara dengan benarantara
hubungan karyawan dan
perusahaan
13 Employee
Loyalty and
Organizational
Commitment in
Pakistani
Organizations
Anam
Iqbal,
Muhamma
d Sajid
Tufail dan
Rab
Nawaz
Lodhi
2015 Regresi
linier
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
adapengaruh positif dan
signifikandarikomitmen
organisasipadaloyalitas
karyawandi
organisasiPakistan.
14 Peran
Komunikasi
Organisasi
pada Loyalitas
Karyawan
(Studi
Deskriptif
Kualitatif pada
Perusahaan
Obus Blue Star
Salatiga)
Muhamma
d Tibyan
(2015
)
Analisis
Interaktif
Hasil penelitian
menunjukkkan bahwa
komunikasi dalam organisasi
menimbulkan suatu sikap
loyalitas dari karyawan
37
2.4 Kerangka Berfikir
Gambar 2.1
Model Kerangka Berpikir
H6+
H5+
H12+
H13+
H7+
H4+
H3+
H2+
Kepercayaan
KP1
KP2
KP3
Komitmen
KT1
KT2
KT3
Komunikasi
KM1
1
KM2
KM3
Kualitas
pelayanan
KL1
KL2
KL3
Keadilan
KD1
KD3
KD2
Religiusitas
RG1
RG3
RG2
Pengetahuan
tentang
Produk
PP1
PP3
PP2
Loyalitas
Nasabah
LN2 LN1 LN4 LN3
Loyalitas
Karyawan
LK1 LK4 LK3 LK2
H1+
H8+
H9+
H10+
H11+
H14+
38
2.4.1 Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah
Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan untuk menguji
pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah. Penelitian (Cassandra,
2014) menemukan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah. Hal ini juga selaras dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Silmi, 2012) bahwa kepercayaan berpengaruh positif
signifikan terhadap loyalitas nasabah karena kepercayaan merupakan salah
satu hal penting dalam suatu hubungan pemasaran.
Sesuai teori Reasoned Actionatau tindakan beralasan, yang
menghubungkan antara keyakinan (belief),sikap (attitude), kehendak
(intention), dan perilaku (behavior). Keyakinan dalam hal ini adalah suatu
Keterangan :
KP1: Keandalan
KP2: Kepedulian
KP3: Kredibilitas
KT1: Komitmen afektif
KT2: Komitmen berkelanjutan
KT3:Komitmen normatif
KM1: Ketepatan dalam memberikan
Informasi
KM2: Kecepatan dan daya tanggap
dalam menanggapi keluhan
KM3: Informasi yang diberikan akurat
KL1: Efektifitas dan efisiensi
KL2: Tanggung jawab
KL3: Kedisiplinan
KL4: Penyelesaian masalah
KD1: Keyakinan terjaminnya keadilan
bagi hasil
KD2: Kejelasan bagi hasil
KD3: Bagi hasil yang diberikan lebih
kompetitif dari bank lain
RG1: Kepatuhan agama
RG2: Bisnis yang halal
RG3: Larangan riba
PP1: Pengetahuan tentang bank syariah
PP2: Pengetahuan mengenai riba
PP3: Pengetahuan tentang produk bank
syariah
LN1: Melakukan transaksi berulang
diwaktu mendatang
LN2: Melakukan rekomendasi kepada
pihak lain
LN3: Membicarakan hal positif
terhadap pihak lain
LN4: Tidak akan pindah ke bank lin
LK1: Ketaatan
LK2: Bertanggung jawab
LK3: Pengabdian
LK4: Kejujuran
39
kepercayaan nasabah terhadap bank misalnya percaya bahawa bank
mempunyai citra dan reputasi yang baik. Selanjutnya sikap dari nasabah
tersebut setelah percaya dan yakin bahwa bank syariah tersebut dapat
dipercaya dengan memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat. Sikap
tersebut mengarahkan ke sebuah ke hendak sehingga menuju ke sebuah
perilaku loyal. Perilaku loyal atau loyalitas ini dibangun akibat adanya suatu
keyakinan, sikap, dan kehendak tersebut.
Kepercayaan yang diciptakan dan dibangun dengan kokoh oleh
perusahaan untuk nasabah tidak dapat dipungkiri akan mengakibatkan
umpan balik yang positif dari nasabahnya. Umpan balik tersebut salah
satunya adalah loyalitas dari nasabah. Apabila seorang nasabah sudah yakin
dan pecaya terhadap bank tersebut maka dengan demikian ia akan tetap
setia terhadap bank syariah. Peneliti pun berpendapat bahwa kepercayaan
akan berpengaruh positif terhadap terciptanya loyalitas dari nasabah bank
syariah.
2.4.2 Pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah
Komitmen merupakan salah satu faktor yang akan diuji dalam
penelitian ini. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
meneyebutkan bahwa komitmen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Hal ini dibuktikan oleh penelitian (Cassandra, 2014) yang
menunjukkan bahwa komitmen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Akan tetapi hasil penelitian (Silmi, 2012) menunjukkan bahwa
komitmen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas nasabah.
40
Merujuk dari hasil penelitian terdahulu peneliti berpendapat bahwa
komitmen akan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. Komitmen
dapat dikatakan sebagai sebuah keterikatan terhadap suatu hal apabila
seorang nasabah berkomitmen baik terhadap bank maka mereka akan loyal
terhadap bank tersebut. Persepsi tentang komitmen yang dimaksud disini
adalah komitmen dari nasabah tersebut terhadap bank syariah.
Teori atribusi menjelaskan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi perilaku seseorang adalah faktor internal. Komitmen dalam
hal ini adalah faktor internal, karena komitmen merupakan suatu keinginan
berhubungan terhadap suatu hal atas keinginan dalam diri seseoranag.
Seorang nasabah yang mempunyai komitmen terhadap bank syariah akan
berkeinginan untuk tetap setia dengan bank syariah atau dapat dikatakan
loyal.
Terdapat elemen penting dalam komitmen yaitu komitmen afektif,
komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif . Seperti dalam elemen
komitmen pula yaitu komitmen afektif misalnya mengungkapkan bahwa
nasabah disini merasa bangga bahwa dirinya merupakan bagian dari bank
syariah. Nasabah yang merasa bangga bahwa dirinya bagian dari bank
syariah akan berusaha loyal karena mereka telah melakukan suatu
komitmen walaupun tak secara tertulis tapi secara moral. Sehingga dapat
dikatakan terdapat pengaruh positif antara komitmen dengan loyalitas
nasabah tersebut.
41
2.4.3 Pengaruh Komunikasi terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah
Teori atribusi menyatakan bahwa seseorang berperilaku didasarkan
atas kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. komunikasi dalam
penelitian ini adalah penyampaian informasi dari pihak bank terhadap
nasabahnya. Hal tersebut termasuk salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi sikap yang kemudian berdampak terhadap perilaku nasabah.
Komunikasi ini merupakan proses dimana apakah nasabah
merasakan adanya hubungan dengan bank syariah, apakah komunikasi
terjalin dengan baik dan meninggalkan kesan mendalam terhadap nasabah.
Komunikasi yang terjalin antara nasabah dengan bank syariah yang baik
maka nasabah akan merasakan adanya hubungan yang positif. Hubungan
yang positif yang berlangsung dalamjangka waktu yang lama ini pula yang
mengakibatkan adanya sikap loyalitas dalam diri nasabah terhadap bank
syariah.
Beberapa penelitian terdahulu membuktikan bahwa Komunikasi
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah (Cassandra, 2014).
Peneliti juga sependapat dengan hasil penelitian tersebut bahwa komunikasi
berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah.
2.4.4 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah
Hubungan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas nasabah
memang saling terkait. Loyalitas nasabah akan terbentuk apabila adanya
42
kualitas pelayanan yang baik dan membuat nasabah tersebut puas sehingga
nasabah akan memutuskan untuk menjadi loyal. Kualitas pelayanan juga
merupakan bahan evaluasi keseluruhan untuk menilai kepuasana nasabah
setelah melakukan transaksi.
Penelitian terdahulu mengenai kualitas pelayanan telah banyak
dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berngaruh
signifikan terhadap loyalitas nasabah. Hal ini dibuktikan dalam penelitian
yang dilakukan oleh (Junaedi, 2012) bahwa pengaruh kualitas pelayanan
terhadap loyalitas nasabah berpengaruh signifikan. Hal ini juga sejalan
dengan penelitian (Astuti, 2015) dan (Suary, 2014) Bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Menurut teori atribusi yang menyatakan perilaku seseorang
didasarkan atas kombinasi faktor internal dan eksternal. kualitas pelayanan
yang baik merupakan faktor eksternal yang mendorong nasabah untuk
bersikap dan berperilaku. Apabila nasabah merasakan adanya suatu
pelayanan yang berkualitas yang dilakukan oleh bank syariah maka nasabah
akan merasakan manfaat dari pelayanan tersebut sehingga nasabah akan
berusaha membangun hubungan yang baik pula. Pelayanan yang berkualitas
inilah yang mengakibatkan suatu sikap loyal dari nasabah. Nasabah akan
memberikan loyalitas mereka terhadap bank syariah karena mereka
merasakan manfaat dari pelayanan tersebut dan puas terhadap pelayanan
43
yang diberikan oleh bank syariah. Sehingga peneliti pun dapat mengatakan
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah.
2.4.5 Pengaruh Keadilan terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah
Keadilan dalam hal ini adalah bagaimana proporsi pembagian bagi
hasil apakah sudah adil menurut nasabah. Penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh (Junaedi, 2012) menemukan bahwa keadilan tidak
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Sedangkan menurut
(Kusumaramdhani, 2015) menemukan bahwa keadilan bagi hasil
barpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas nasabah. Karena dengan
bagi hasil yang adil dan sesuai dengan keinginan nasabah maka nasabah
akan merasa puas dan dengan merasa puas dapat menciptakan loyalitas
nasabah.
Teori atribusi menjelaskan bahwa perilaku seseorang ditentukan
oleh kombinasi antara faktor internal dan faktor eksternal. Seorang nasabah
akan memutuskan loyal karena salah satunya adanya suatu keadilan dalam
bagi hasil oleh bank syariah tersebut. Keadilan bagi hasil inilah yang
merupakan faktor eksternal yang dijelaskan dalam teori atribusi.
Apabila pihak bank syariah mampu meneliti kriteria spesifik
masing-masing produk dan jasa yang akan diberikan kepada nasabah serta
mampu melakukan nasabah secara adil dan sama dalam memenuhi hak-hak
nasabah maka hal tersebut akan meningkatkan loyalitas nasabah terhadap
44
bank syariah (Kusumaramdhani, 2015). Sehingga peneliti pun sependapat
apabila keadilan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah.
2.4.6 Pengaruh Religiusitas terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah
Teori Al-Wala’ menjelaskan tentang penyesusaian diri sesorang
hamba terhadap apa yang disukai dan diridhoi Allah berupa perkataan
perbuatan kepercayaan. Teori tersebut dapat dikatakan bahwa seseorang
yang mempunyai tingkat religiusitas yang baik akan berbuat sesuai apa yang
di sukai atau di ridhoi oleh Allah. Al-Wala’ adalah loyalitas terhadap Allah,
dengan demikian dapat dikaitkan oleh perilaku loyal seorang nasabah.
Loyalitas nasabah dapat dipengaruhi oleh tingkat religiusitas yang
baik. Apabila seseorang mempunyai tingkat religisiusitas yang baik dia akan
menjalankan apapun sesuai dengan syariat islam dan hal ini yang dapat
dikaitkan dengan teori Al-Wala’. Teori Al-Wala’ menyebutkan bahwa
loyalitas ada 3 implementasinya yaitu loyalitas terhadap Allah SWT,
loyalitas terhadap Entitas, dan loyalitas terhadap stakeholder. Sehingga
dapat dikatakan bahwa nasabah yang loyal dipengaruhi oleh tingkat
religiusitas yang baik karena dia mengimplementasikan loyalitas terhadap
Allah SWT dan loyalitas terhadap entitas yakni bank syariah.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa
bahwa religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Pada penelitian (Normawati, 2013) menemukan bahwa
religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas nasabah.
45
Peneliti pun sependapat bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah. Nasabah yang mempunyai religiusitas yang baik akan
loyal karena wujud kecintaannya terhadap Allah SWT.
2.4.7 Pengaruh Pengetahuan tentang Produk terhadap Loyalitas Nasabah
Bank Syariah
Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menguji
pengaruh pengetahuan produk terhadap loyalitas nasabah. Penelitian
(Normawati, 2013) misalnya menemukan bahwa pengetahuan tentang
produk tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Akan tetapi
hasil berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kuncahyaningtyas,
2014) yang menemukan bahwa pengetahuan produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Peneliti pun sependapat dengan
(Kuncahyaningtyas, 2014) bahwa pengetahuan produk berpengaruh positif
terhdap loyalitas nasabah.
Pengetahuan tentang produk dapat berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah dapat dikaitkan dengan teori atribusi. Teori atribusi yang
mengatakan bahwa perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Pengetahuan produk ini dapat dikatakan
sebagai faktor internal yang mempengaruhi perilaku nasabah dalam
berperilaku loyal. Seseorang dengan tingkat pemahaman produk yang baik
maka dia akan memilih loyal terhadap produk tersebut. sehingga dapat
dikatakan bahwa pengetahuan produk dapat berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam berperilaku loyal terhadap bank syariah.
46
2.4.8 Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas Karyawan Bank Syariah
Teori tindakan beralasan dijelaskan bahwa teori tersebut
menghubungkan antara keyakinan, sikap, kehendak dan perilaku. Hal
tersebut jika dikaitkan dengan kepercayaan yang akan mengubungkan
dengan suatu perilaku loyal karena kepercayaan bisa disama artikan dengan
keyakinan. Kepercayaan karyawan terhadap bank yang sangat tinggi akan
mendorong perilaku loyal dari karyawan bank tersebut.
Penelitian terdahulu yang dilakukan (Zeffane, 2011)
mengemukakan bahwa terciptanya suatu loyalitas karyawan dikarenakan
adanya sebuah kepercayaan yang dibangun oleh karyawan. Adanya suatu
kepercayaan yang tertanam dalam diri karyawan maka loyalitas karyawan
akan tercipta. Penulis pun setuju bahwa kepercayaan akan berpengaruh
positif terhadap loyalitas karyawan. Apabila karyawan yakin bahwa
perusahaan yang dinaunginya dalam bekerja terpercaya maka dia akan tetap
tinggal dalam perusahaan dan akan loyal terhadap perusahaan.
2.4.9 Pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Karyawan Bank Syariah
Komitmen adalah suatu keyakinan dalam hubungan yang bersifat
jangka panjang. Teori atribusi menyatakan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi individu dalam berperilaku adalah faktor internal dalam diri
individu tersebut. Komitmen karyawan merupakan faktor internal yang
berpengaruh terhadap keputusan karyawan untuk loyal terhadap bank
syariah.
47
Menurut peneliti komitmen akan berpengaruh posistif terhadap
loyalitas karyawan. Hal ini merujuk pada penelitian yang menggunakan
loyalitas nasabah sebagai variabel dependen bahwa komitmen berpengaruh
positif. Selain itu menurut penelitian (Iqbal, Tufail, & Lodhi, 2015).
menunjukkan bahwa Hasil penelitian tersebut ada pengaruh positif dan
signifikan dari komitmen organisasi pada loyalitas karyawandi organisasi
Pakistan.
Karyawan yang tetap berkomitmen baik terhadap bank maka
loyalitas karyawan tersebut akan terbentuk pula. Sehingga apabila tingkat
komitmen yang dimiliki karyawan terhadap bank syariah sangat tinggi maka
akan berpengaruh terhadap loyalitas karyawan tersebut.
2.4.10 Pengaruh Komunikasi terhadap Loyalitas Karyawan Bank Syariah
Komunikasi merupakan suatu hubungan dalam rangka
penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak yang lain. Penelitian ini
menguji bagaimana komunikasi berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.
Komunikasi akan berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan karena
dengan adanya komunikasi yang baik antar karyawan dengan perusahaan
maka akan tercipta hubungan yang baik, dan loyalitas juga akan tercipta
pula.
Seperti yang dinyatakan dalam teori atribusi bahwa perilaku
seseorang dipengaruhi oleh kedua faktor yaitu internal dan eksternal.
Apabila bank syariah dalam pemberian informasi terhadap karyawan
48
mampu diterima dengan baik oleh karyawan sehingga komunikasi yang
terjalin menjadi baik maka dapat disebut suatu faktor eksternal yang
mempengaruhi perilaku karyawan tersebut untuk berperilaku loyal.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Tibyan, 2015)
menunjukkan hasil penelitian komunikasi dalam organisasi menimbulkan
suatu sikap loyalitas dari karyawan. Selain itu juga dalam penelitian dengan
variabel dependen loyalitas nasabah menyatakan bahwa komunikasi
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah (Cassandra,2014).
Sehingga dalam hal ini peneliti menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh
positf tehadap loyalitas karyawan.
2.4.11 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah
Kualitas layanan merupakan suatu penilaian terhadap loyalitas
karyawan. Kualitas layanan yang baik akan menimbulkan hubungan yang
baik pula antara karyawan dengan bank. Adanya hubungan yang baik maka
akan tercipta pula suatu sikap yang loyal dari karyawan sebagai timbal
baliknya. Penelitian terdahulu dengan loyalitas nasabah sebagai variabel
dependen menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif
terhadap loyalitas nasabah. Penelitian yang mencoba mengadopsi faktor
dari loyalitas nasabah setuju apabila kualitas pelayanan berpengaruh poditif
terhadap loyalitas karyawan.
Menurut teori stewardship menyatakan bahwa individu tidaklah
termotivasi oleh tujuan-tujuan pribadi tetapi lebih ditujukan untuk sasaran
49
hasil utama mereka untuk kepentingan perusahaan. Karyawan yang
berusaha sebaik mungkin melakukan pelayanan yang berkualitas
merupakan wujud tujuan mereka terhadap kepentingan perusahaan dan
sebagai salah satu wujud loyalitas mereka terhadap perusahaan. Sehingga
peneliti berpendapat bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
loyalitas karyawan.
2.4.12 Pengaruh Keadilan terhadap Loyalitas Karyawan Bank Syariah
Penelitian ini menguji pengaruh antara keadilan terhadap loyalitas
karyawan. Menurut peneliti keadilan akan berdampak terhadap adanya
loyalitas karyawan. Hal ini dikarenakan apabila adanya nilai keadilan atau
prinsip keadilan dalam suatu bank maka karyawan akan merasa senang dan
puas dalam bekerja di bank tersebut. Adanya rasa puas tersebut akan
berdampak pada loyalitas karyawan tersebut.
Penelitian ini sejalan dengan teori atribusi yang menyatakan faktor
eksternal sebagai salah satu hal yang mempengaruhi perilaku seseorang.
Faktor eksternal tersebut adalah adanya sebuah keadilan yang diterapkan di
dalam bank syariah yang mendorong perilaku loyal karyawan karena
mereka merasa puas dan nyaman dalam bekerja di bank syariah yang
memang prinsipnya untuk keadilan.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Kusumaramdani, 2015)
menyatakan bahwa keadilan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah.
Sehingga dalam penelitian ini yang mengadopsi faktor dari penelitian
50
loyalitas nasabah setuju bahwa keadilan berpengaruh positif terhadap
loyalitas karyawan.
2.4.13 Pengaruh Religiusitas terhadap Loyalitas Karyawan Bank Syariah
Dalam penelitian terdahulu pengaruh religiusitas terhadap loyalitas
karyawan telah diuji. Menurut penelitian yang dilakukan (Ariawan, 2015)
mengemukakan bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap loyalitas
kerja. Peneliti pun sepaham dengan hasil tersebut bahwa religiusitas
berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan.
Menurut teori Al-Wala’ menyatakan bahwa individu melakukan
suatu tindakan loyal karena atas kecintaannya terhadap Allah dan
berdasarkan pada perilaku yang diridhoi Allah. Bekerja di bank syariah
merupakan salah satu wujud individu yang loyal terhadap Allah dan entitas.
Hal tersebut karena bank syariah merupakan bank yang berprinsip syariat
islam sehingga karyawan dapat dikatakan bekerja dibidang yang halal.
Loyalitas karyawan terhadap bank syariah adalah bentuk loyalitas terhadap
entitasnya dan semata-mata karena Allah SWT.
Penelitian terdahulu oleh (Normawati, 2013) yang menggunakan
variabel dependen loyalitas nasabah menyatakan bahwa religiuisitas
berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. Sehingga peneliti dalam hal
ini menyatakan pula bahwa religiusitas berepngaruh positif terhadap
loyalitas karyawan.
51
2.4.14 Pengaruh Pengetahuan tentang Produk terhadap LoyalitasKaryawan
Bank Syariah
Penelitian terdahulu oleh Anitya dengan variabel dependen
loyalitas nasabah menyatakan bahwa pengetahuan tentang produk
berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. Hal ini bisa sebagai acuan
bahwa pengetahuan produk akan berpengaruh positif terhadap loyalitas
karyawan. Apabila karyawan yang memiliki pengetahuan tentang produk
yang baik maka karyawan akan paham tentang pekerjaannya dalam bank
syariah.
Penelitian ini sesuai dengan teori atribusi karena pengetahuan
produk dalm hal ini sebagai faktor internal yang mempengaruhi individu
atau karyawan berperilaku loyal terhadap bank syariah. Pengetahuan
tentang produk yang baik maka karyawan akan merasa nyaman dalam
bekerja karena sesaui dengan kemampuan dan pengatahuannya sehingga
akan memicu loyalitas dalam diri karyawan tersebut. Peneliti dapat
mengatakan bahwa pengetahuan tenatng produk berpengaruh positif
terhadap loyalitas karyawan.
2.5 Hipotesis Penelitian
H1 Kepercayaan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah bank syariah
H2 .Komitmen berpengaruh positif terhdap loyalitas nasabah bank syariah
H3. Komunikasi berpengaruh positif terhdap loyalitas nasabah bank syariah
52
H4. Kualitas berpengaruh positif pelayanan berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah bank syariah
H5. Keadilan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah bank syariah
H6. Religiusitas berpengaruh positif terhada loyalitas nasabah bank syariah
H7. Pengetahuan tentang produk berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah
bank syariah
H8. Kepercayaan berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan bank syariah
H9. Komitmen berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan bank syariah
H10. Komunikasi berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan bank syariah
H11. Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan bank
syariah
H12. Keadilan berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan bank syariah
H13. Religiusitas berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan bank syariah
H14. Pengetahuan tentang produk berpengaruh positif terhadap loyalitas
karyawan bank syariah.
53
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang
digunakan yaitu data primer. Data primer ini diambil dari kuesioner yang
nantinya akan diisi oleh nasabah maupun karyawan pada bank syariah yang
terdapat di kota Semarang. Penelitian ini yang menjadi variabel independen
(X) adalah kepercayaan, komitmen, komunikasi,kualitas pelayanan,
keadilan, religiusitas, pengetahuan tentang produk sedangkan variabel
dependen (Y) adalah loyalitas nasabah dan loyalitas karyawan bank syariah.
Berdasarkan data yang diperoleh, penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data
primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh
nasabah maupun karyawan bank syariah.
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
nasabah dan karyawan bank syariah yang terdapat di kota Semarang. Kota
Semarang dipilih karena merupakan Ibukota provinsi Jawa Tengah yang
tentunya terdapat banyak bank konvensional maupun syariah.
Sampel pada penelitian ini adalah nasabah maupun karyawan bank
syariah yang terdapat di Wilayah kota Semarang.
54
Adapun kriteria bank yang dipilih adalah sebagai berikut.
a. Bank Syariah yang sudah berdiri minimal tiga tahun
b. Bank Syariah yang mempunyai kurang lebih dari dua kantor baik itu
kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor layanan syariah
maupun kantor kas yang terdapat di kota Semarang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik non probability sampling, yaitu metode sampling yang tidak
memberi kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap unsur atau
populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sujarweni, 2014). Jenis non
probability sampling yang digunakan menggunakan teknik pengambilan
sampel accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik sampling
yang kebetulan dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada
atau dijumpai (Prasetyo dan Jannah, 2007). Artinya siapa saja nasabah atau
karyawan yang ditemui akan dijadikan sampel, jika dipandang orang yang
ditemui cocok sebagai sumber data. Adapun kriteria dari sampel yang
digunakan adalah :
a. Kriteria sampel nasabah
1) Nasabah aktif bank syariah
2) Nasabah laki-laki maupun perempuan
3) Telah menjadi nasabah selama minimal dua tahun
4) Nasabah usia diatas 21 tahun
b. Kriteria sampel karyawan
1) Karyawan bank syariah di kota Semarang
55
2) Karyawan yang telah bekerja lebih dari dua tahun
3) Karyawan yang bekerja sebagai back office dan front liner
4) Karyawan dengan penghasilan diatas Rp. 3.000.000
Tabel 3.1
Daftar Sampel Perbankan Syariah di Kota Semarang
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi loyalitas nasabah dan karyawan bank syariah di kota
Semarang. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel
dependen dan variabel independen.Variabel dependen dalam penelitian ini
ada dua adalah loyalitas nasabah dan loyalitas karyawan sedangkan variabel
independen ada tujuh yaitu kepercayaan, komitmen, komunikasi, kualitas
pelayanan, keadilan, religiusitas, pengetahuan tentang produk. Berikut ini
merupakan definisi operasional setiap variabel:
No. Nama Bank Alamat Sumber
1. Bank BNI
Syariah
Kantor Cabang Semarang, Jl.
Ahmad Yani No 152, Semarang
50242
www.bnisyariah.co.id
2. Bank
Muamalat
Kantor Cabang Semarang Jl.
Sugiyopranoto No. 102
Semarang 50246
www.bankmuamalat.co.
id
3. Bank BTN
Syariah
Kantor Cabang Syariah
Semarang, Jl. Ahmad Yani 195
C Semarang 50133
www.btnsyariah.co.id
4. Bank BRI
Syariah
Kantor Cabang Semarang
Pandanaran, Jl. Pandanaran 127
Semaranng
www.brisyariah.co.id
56
3.3.1 Loyaliyas Nasabah (Y1)
Pengertian loyalitas nasabah secara umum adalah sebagai
kesetiaan seseorang terhadap suatu barang dan jasa. Pengertian loyalitas
nasabah atau pelanggan itu merupakan efek dari suatu pembelian yang
diartikan sebagai suatu sikap dan niat untuk berperilaku di masa depan dan
diekspresikan melalui komitmen untuk kembali membeli atau
menggunakan produk yang dibutuhkan pada suatu perusahaan (Dewi,
2014).
Loyalitas nasabah dalam penelitian ini di dukung oleh teori Al-
Wala’. Teori Al-Wala’ yang mempersepsikan bahwa seorang hamba akan
melakukan sikap, perbuatan tindakan yang berdasarkan kecintaanya,
kesukaannya terhadap apa yang di cintai dan diridhoi oleh Allah.
Berdasarkan implementasinya teori Al-Wala’ ada tiga yaitu terhadap Allah,
entitas, dan stakeholder. Loyalitas nasabah dalam penelitian ini
menggunakan empat indikator. Indikator dipilih sesuai penelitian
sebelumnya dan teori, dari keempat indikator tersebut sesuai implementasi
dari teori Al-Wala’ yang pertama dan kedua. Implementasi yang pertama
adalah loyalitas terhadap Allah, hal ini mencerminkan semua indikator
walaupun tidak secara langsung. Hal itu ditunjukkan dengan perilaku loyal
terhadap bank syariah sebagai entitas yang sesuai syariat islam.
Implementasi yang kedua yaitu loyalitas terhadap entitas ditunjukkan
dengan keempat indikator yang mencermikan perilaku loyal terhadap
57
entitas yaitu bank syariah. Berikut tabel indikator dan item pertanyaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Tabel 3.2
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Loyalitas Nasabah (Y1)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Melakukan transaksi
ulang di waktu
mendatang
Saya selalu rutin melakukan transaksi minimal sekali
setiap bulannya
Melakukan
rekomendasi kepada
pihak lain
Saya selalu merekomendasikan kepada orang lain
untuk menggunakan produk perbankan syariah
Membicarakan hal-hal
positif terhadap pihak
lain
Saya menyampaikan hal-hal positif tentang perbankan
syariah kepada teman, kerabat dan rekan bisnis.
Tidak akan pindah ke
bank lain
Saya tidak akan berkeinginan pindah dari perbankan
syariah ke yang lain
Saya merasa nyaman menggunakan produk perbankan
syariah sehingga tidak akan terpengaruh dengan yang
lain.
Sumber : (Lupiyoadi dalam Wahyu, 2015)
Item pertanyaan dari variabel loyalitas nasabah dapat dilihat pada
Tabel 3.2.Variabel loyalitas nasabah diukur self assessment dengan skala
Likert menggunakan empat alternatif (sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju) antara 1 sampai 4. Skor terendah (1) dari jawaban
responden menunjukkan rendahnya loyalitas nasabah yang ada, sebaliknya
skor tinggi (4) menunjukkan tingginya loyalitas nasabah yang ada.
3.3.2 Loyalitas Karyawan ( Y2)
Loyalitas karyawan adalah suatu sikap mental dari karyawan yang
ditunjukkan dengan sikap setianya terhadap perusahaan walaupun
58
perusahaannya dalam keadaan baik maupun dalam keadaan buruk
(Hermawan & Riana, 2014). Jadi loyalitas karyawan adalah suatu sikap
karyawan yang menunjukkan sebuah kesetiaan terhadap perusahaan dalam
keadaan apapun. Teori yang mendasari loyalitas karyawan adalah teori Al-
Wala’. Terdapat empat indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur loyalitas karyawan. Indikator yang pertama adalah ketaatan yang
menunjukkan tiga implementasi dari teori Al-Wala’, ketaatan diwujudkan
dengan semangat dan rajin bekerja dan mematuhi peraturan yang ada. Taat
bekerja juga merupakan ibadah yang berarti mengimplementasikan teori Al-
Wala’ yang pertama. Taat bekerja maka mewujudkan kepatuhan terhadap
entitas bank syariah sesuai implementasi yang kedua. Implementasi yang
ketiga yaitu taat bekerja berarti memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
stakeholder. Indikator bertangungg jawab, pengabdian dan kejujuran juga
sesuai implementasi teori Al-Wala’. Berikut disajikan tabel indikator dan
item pertanyaan dalam penelitian ini.
Tabel 3.3
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Loyalitas Karyawan (Y2)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Ketaatan Saya selalu semangat dan rajin dalam bekerja
Saya selalu mematuhi peraturan yang ada dalam
perusahaan
Bertanggung jawab Saya selalu menjunjung tinggi tanggung jawab dalam
setiap tugas saya
Pengabdian Saya akan bersedia lembur ketika perusahaan meminta
saya untuk menyelesaikan pekerjaan
Kejujuran Saya selalu berusaha jujur dalam melakukan pekerjaan
saya
Sumber : (Wicaksono, 2014)
59
Item pertanyaan dari variabel loyalitas karyawan dapat dilihat pada
Tabel 3.3.Variabel loyalitas karyawan diukur self assessment dengan skala
Likert menggunakan empat alternatif (sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju) antara 1 sampai 4.Skor terendah (1) dari jawaban
responden menunjukkan rendahnya loyalitas karyawan yang ada,
sebaliknya skor tinggi (4) menunjukkan tingginya karyawan yang ada.
3.3.3 Kepercayaan (X1)
Penelitian tentang pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas telah
banyak dilakukan. Hasilnya bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas. Definisi kepercayaan adalah keyakinan untuk
mempertahankan hubungan jangka panjang dengan bank syariah (Lestari,
2015). Kepercayaan dalam penelitian ini didasarkan teori Reasoned Action.
Terdapat tiga indikator untuk mengukur kepercayaan yaitu keandalan,
kepedulian, dan kredibilitas. Ketiga indikator ini menujukkan sikap positif
dari seorang nasabah dan karyawan terhadap bank syariah. Sikap positif ini
yang mendorong nasabah dan karyawan untuk berperilaku loyal yang sesuai
dengan teori Reasoned Action. Ketiga indikator ini dipilih agar kepercayaan
ini dapat digunakan sebagai faktor untuk loyalitas nasabah dan karyawan.
Berikut disajikan indikator dan item pertanyaan yang digunakan dalam
penelitian ini.
60
Tabel 3.4
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Kepercayaan (Nasabah) (X1)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Keandalan Menurut saya perbankan syariah merupakan bank
yang dapat diandalkan.
Bank syariah dapat menjadi solusi tepat bagi saya
dalam melakukan transaksi.
Kepedulian Bank syariah peduli terhadap permasalahan yang
terjadi pada nasabahnya.
Bank syarah selalu mengutamakan kepentingan
nasabah
Kredibilitas Menurut saya perbankan syariah mempunyai reputasi
yang baik di mata masyarakat.
Sumber : (Widodo, 2015)
Tabel 3.5
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Kepercayaan (Karyawan) (X1)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Keandalan Menurut saya perusahaan dapat dipercaya dan dapat
diandalkan
Kepedulian Perusahaan mampu menangani masalah yang
berkaitan dengan karyawannya
Perusahaan selalu memberikan penghargaan pada
karyawan yang berprestasi
Kredibilitas Menurut saya perusahaan mempunyai reputasi yang
baik dan saya bangga menjadi bagian dari perusahaan
Sumber : (Widodo, 2015)
Item pertanyaan dari variabel kepercayaan dapat dilihat pada Tabel
3.4 untuk nasabah Tabel 3.5 untuk karyawan.Variabel kepercayaan diukur
self assessment dengan skala Likert menggunakan empat alternatif (sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju) antara 1 sampai 4.Skor
terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan rendahnya kepercayaan
yang ada, sebaliknya skor tinggi (4) menunjukkan tingginya kepercayaan
yang ada.
61
3.3.4 Komitmen (X2)
Pengertian Komitmen di bab sebelumnya telah dijelaskan yaitu
kekuatan hubungan yang terjalin antar pihak yang berhubungan untuk
menjalin hubungan yang bernilai dalam jangka waktu yang lama
(Tambingon, 2012). Penelitian mengenai komitmen berpengaruh terhadap
loyalitas telah dilakukan hasilnya bahwa komitmen berpengaruh positif
terhadap loyalitas.
Adapun indikator yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah adopsi indikator dari penelitian sebelumnya. Indikator untuk
mengukur komitmen tersebut adalah komitmen afektif, komitmen
berkelanjutan dan komitmen normatif. Pemilihan indikator disesuaikan agar
variabel komitmen dapat digunakan dalam pengujian loyalitas nasabah
maupun karyawan. Teori yang mendasari komitmen dalam penelitian ini
adalah teori atribusi. Teori ini mengasumsikan bahwa seseorang individu
berperilaku atas kombinasi faktor internal dan eksternal. Komitmen
mempunyai tiga indikator yang keseluruhannya mencerminkan faktor
internal dalam diri nasabah dan karyawan. Salah satu indikatornya yaitu
komitmen afektif yang menyatakan adanya rasa bangga menjadi nasabah
atau karyawan dari bank syariah. Rasa bangga merupakan faktor dalam diri
nasabah dan karyawan yang mempengaruhi dalam berperilaku. Ketiga
indikator dipilih karena dapat mengukur komitmen yang berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah maupun karyawan. Berikut adalah tabel indikator
beserta item pertanyaan.
62
Tabel 3.6
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Komitmen (Nasabah) (X2)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Komitmen Afektif Saya merasa bangga menjadi nasabah dari bank
syariah
Komitmen
berkelanjutan
Saya akan tetap menjadi nasabah perbankan syariah
untuk memenuhi kebutuhan dan juga ibadah
Saya merasa loyalitas itu penting, karena itu saya
merasa berkewajiban secara moral untuk tetap menjadi
nasabah bank syariah
Komitmen normatif Saya merasa bersalah apabila meninggalkan kerja
sama dengan bank syariah untuk berpindah ke bank
selain syariah
Sumber : (Lubis, 2010)
Tabel 3.7
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Komitmen (Karyawan) (X2)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Komitmen afektif Saya merasa bangga menjadi karyawan dari bank
syariah
Komitmen
berkelanjutan
Saya akan tetap bekerja di bank syariah untuk
memnuhi kebutuhan dan juga sebagai ibadah
Saya merasa loyalitas itu penting karena itu saya
merasa berkewajiban secara moral untuk tetap bekerja
di bank syariah
Komitmen normatif Saya merasa bersalah apabila meninggalkan bank
syariah untuk bekerja di selain bank syariah
Sumber : (Lubis, 2010)
Item pertanyaan dari variabel komitmen dapat dilihat pada Tabel
3.6 untuk nasabah Tabel 3.7 untuk karyawan.Variabel komitmen diukur self
assessment dengan skala Likert menggunakan empat alternatif (sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju) antara 1 sampai 4. Skor
terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan rendahnya komitmen
yang ada, sebaliknya skor tinggi (4) menunjukkan tingginya komitmen yang
ada.
63
3.3.5 Komunikasi (X3)
Komunikasi dapat dikatakan sebagai pertukaran informasi antara
pihak satu dengan pihak yang lainnya dimana didalamnya bisa menjelaskan
keluhan keluhan yang dirasakan (Tambingon, 2012). Variabel komunikasi
ini sesuai dengan teori atribusi dimana komunikasi sebagai faktor eksternal
yang mempengaruhi perilaku seseorang. Indikator yang digunakan dalam
penelitian ini ada tiga yang masing-masing ditunjukkan dengan item
pertanyaan kuesioner. Item pertanyaan kuesioner tersebut mencerminkan
bahwa bank diposisikan sebagai pemberi informasi kepada nasabah dan
karyawan yang selanjutnya akan berdampak terhadap nasabah dan
karyawan dalam berperilaku. Indikator dalam penelitian ini dipilih agar
dapat mengukur komunikasi yang berpengaruh terhadap loyalitas nasabah
dan karyawan. Berikut disajikan indikator dan item pertanyaan.
Tabel 3.8
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Komunikasi (Nasabah) (X3)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Ketepatan waktu
dalam memberikan
informasi
Bank syariah memberikan informasi dengan tepat
waktu dan dapat dipercaya
Kecepatan dan daya
tanggap dalam
menanggapi keluhan
Bank syariah memberikan layanan yang cepat
terhadap nasabah
Bank syariah selalu siap dalam merespon keluhan
nasabah
Informasi yang
diberikan akurat
Bank syariah selalu memberikan informasi yang
akurat terhadap nasabah
Sumber : (Yakin, 2013)
64
Tabel 3.9
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Komunikasi (Karyawan) (X3)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Ketepatan waktu
dalam memberikan
informasi
Perusahaan selalu memberikan informasi yang tepat
terhadap karyawan
Kecepatan dan daya
tanggap dalam
menanggapi keluhan
Informasi yang diberikan cepat tersampaikan dan
berdampak positif bagi karyawan
Perusahaan dapat menangani dengan cepat setiap ada
keluhan baik dari karyawan maupun pelanggan
Informasi yang
diberikan akurat
Perusahaan selalu memberikan informasi yang akurat
Sumber : (Yakin, 2013)
Item pertanyaan dari variabel komunikasi dapat dilihat pada Tabel
3.9 untuk nasabah Tabel 3.10 untuk karyawan.Variabel komunikasi diukur
self assessment dengan skala Likert menggunakan empat alternatif (sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju) antara 1 sampai 4.Skor
terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan rendahnya komunikasi
yang ada, sebaliknya skor tinggi (4) menunjukkan tingginya komunikasi
yang ada.
3.3.6 Kualitas Pelayanan (X4)
Penelitian mengenai kualitas pelayanan terhadap loyalitas sudah
banyak dilakukan. Definisi kualitas pelayanan adalah segala bentuk
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan
konsumen (Satriyanti, 2012). Penelitian kali ini akan mengungkap
bagaimana kualitas pelayanan akan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah
maupun karyawan bank syariah.
65
Variabel kualitas pelayanan ini menggunakan dua teori yang
berbeda yaitu teori atribusi untuk mendasari kualitas pelayanan terhadap
loyalitas nasabah dan teori stewardship yang mendasari kualitas pelayanan
terhadap loyalitas karyawan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini
ada empat yaitu efektifitas dan efisiensi, tanggung jawab, kedisiplinan serta
penyelesaian masalah.
Teori atribusi yang mendasari kualitas pelayanan terhadap loyalitas
nasabah dikarenakan kualitas pelayanan merupakan faktor eksternal yang
mempengaruhi sikap dan perilaku nasabah. Salah satu indikatornya di
tunjukkan dengan pertanyaan pelayanan yang diberikan sangat baik dan
efektif ini merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku nasabah
terhadap bank syariah.
Teori stewardship dalam penlitian ini mendasari pengaruh kualitas
pelayanan terhadap loyalitas karyawan. Teori ini mengasumsikan bahwa
setiap individu tidaklah termotivasi untuk tujuan pribadi tetapi hasil utama
untuk kepentingan organisasi. Indikator dalam mengukur kualitas pelayanan
ini sesuai dengan teori stewardship dimana karyawan akan melakukan
kualitas pelayanan dengan diukur efektifitas dan efisiensi, tanggung jawab,
kedisiplinan dan penyelesaian masalah.
Tabel 3.10
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan (Nasabah) (X4)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Efektifitas dan
efisiensi
Pelayanan yang diberikan oleh perbankan syariah
terhadap nasabah sangat baik dan efektif
66
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Tanggung jawab Bank syariah dalam memberikan jasa pelayanan
sangat bertanggungjawab
Kedisplinan Pelayanan dalam perbankan syariah sangat tepat
waktu
Pelayanan bank syariah selalu konsisten dan sesuai
dengan jadwal yang ditentukan
Penyelesaian masalah Bank syariah dalam pelayanannya mampu menangani
masalah nasabah dengan baik
Sumber : (Utomo, 2009)
Tabel 3.11
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan (Karyawan) (X4)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Efektifitas dan
efisiensi
Ketika memberikan pelayanan kepada nasabah saya
berusaha melakukan dengan sebaik mungkin
Tanggung jawab Saya selalu bertanggung jawab atas tugas yang saya
kerjakan
Kedisplinan Saya selalu konsisten dan sesaui jadwal dalam bekerja
Penyelesaian masalah Saya selalu dapat menyelesaikan masalah dalam
pekerjaan saya
Sumber : (Utomo, 2009)
Item pertanyaan dari variabel kualitas pelayanan dapat dilihat pada
Tabel 3.10 untuk nasabah Tabel 3.11 untuk karyawan.Variabel kualitas
pelayanan diukur self assessment dengan skala Likert menggunakan empat
alternatif (sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju) antara
1 sampai 4.Skor terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan
rendahnya kualitas pelayanan yang ada, sebaliknya skor tinggi (4)
menunjukkan tingginya kualitas pelayananyang ada.
67
3.3.7 Keadilan (X5)
Penelitian mengenai keadilan ini akan membahas bagaimana
keadilan dalam konteks bagi hasil. Keadilan bagi hasil merupakan keadilan
yang harus diberikan sesuai dengan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk memenuhi hak-hak. Indikator dalam hal ini
adalah tingkat bagi hasil yang diberikan (Kusumaramdhani & Fatimah,
2015).
Teori yang relevan dengan keadilan adalah teori atribusi dimana
keadilan diposisikan sebagai faktor eksternal yang memperngaruhi perilaku
baik nasabah dan karyawan. Indikator keadilan tersebut terdiri dari tiga yang
semuanya mencerminkan faktor eksternal yang akan berpengaruh terhadap
perilaku nasabah maupun karyawan. Indikator ini dipilih agar dapat
mengukur keadilan yang berpengaruh terhadap loyalitas nasabah maupun
karyawan. Berikut disajikan dalam tabel indikator maupun item pertanyaan.
Tabel 3.12
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Keadilan (Nasabah) (X5)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Keyakinan
terjaminnya bagi hasil
Bank syariah yang saya gunakan sangat menjunjung
tinggi prinsip keadilan dalam bagi hasil
Kejelasan bagi hasil Sistem bagi hasil dalam praktik di bank syariah yang
saya naungi sangat jelas
Sistem bagi hasil bank syariah yang saya gunakan
dapat membuat saya puas
68
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Bagi hasil yang
diberikan lebih
kompetitif dari bank
lain
Bank syariah yang saya gunakan bagi hasilnya lebih
kompetitif dari pada bank lainnya
Sumber : (Kusumaramdhani & Fatimah, 2015).
Tabel 3.13
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Keadilan (Karyawan) (X1)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Keyakinan
terjaminnya bagi hasil
Perusahaan selalu menjunjung tinggi prinsip keadilan
bagi hasil
Kejelasan bagi hasil Perusahaan memberikan pengarahan yang jelas
mengenai praktik bagi hasil terhadap karyawan
Sistem bagi hasil perusahaan mudah dimengerti oleh
karyawan
Bagi hasil yang
diberikan lebih
kompetitif dari bank
lain
Perusahaan dalam memberikan bagi hasil dapat lebih
kompetitif daripada bank lain
Sumber : (Kusumaramdhani & Fatimah, 2015).
Item pertanyaan dari variabel keadilan dapat dilihat pada Tabel
3.12 untuk nasabah Tabel 3.13 untuk karyawan.Variabel keadilan diukur
self assessment dengan skala Likert menggunakan empat alternatif (sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju) antara 1 sampai 4. Skor
terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan rendahnya keadilan yang
ada, sebaliknya skor tinggi (4) menunjukkan tingginya keadilan yang ada.
3.3.8 Religiusitas (X6)
Penelitian mengenai syariah pasti akan berhubungan dengan
tingkat religiusitas. Penelitian sebelumnya religiusitas dapat didefinisikan
sebagai sikap keagamaan yaitu sutu keadaan yang ada dalam diri sesorang
69
yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar
ketaatannYa terhadap agama. Dapat disimpulkan bahwa religiusitas adalah
ketaatan seseorang pada agamanya yang muncul secara bertahap sesuai
dimensi-dimensi religiusitas (Ariawan, 2015).
Religuisitas dalam penelitian ini didasari oleh teori Al-Wala’. Teori
Al-Wala’ yang menyatakan bahwa seorang hamba akan berperilaku sesuai
apa yang dicintai, disukai dan diridhoi oleh Allah SWT, dimana teori ini
terdapat tiga implementasinya yaitu terhadap Allah, entitas dan stakeholder.
Teori Al-Wala’ dapat mencerminkan dalam indikator yang digunakan pada
penelitian ini. Indikator tersebut sesuai implementasi dari teori Al-Wala’
yang pertama yaitu loyalitas terhadap Allah, dimana salah satu indikator
yang pertama adalah kepatuhan terhadap agam yang berarti patuh terhadap
Allah. Implementasi yang kedua yaitu loyal terhadap entitas ditujukkan dari
semua indikator yang dicerminkan dengan pemilihan bank syariah sebagai
loyal terhadap entitas. Berikut disajikan dalam tabel indikator dan item
pertanyaan dalam kuesioner.
Tabel 3.14
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Religiusitas (Nasabah) (X6)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Kepatuhan agama Menjadi nasabah di bank syariah termasuk salah satu
wujud kepatuhan saya terhadap agama
Bisnis yang halal Menjadi nasabah di bank syariah membuat saya
menjadi lebih tenang karena sesuai dengan syariat
islam
Bank syariah merupakan bentuk praktik bisnis yang
halal dan seseuai syariat islam
70
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Larangan riba Menjadi nasabah di bank syariah menghindarkan saya
dari praktik riba
Sumber : (Lestari, 2015)
Tabel 3.15
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Religiusitas (Karyawan) (X6)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Kepatuhan agama Bekerja di bank syariah termasuk salah satu wujud
kepatuhan saya terhadap agama
Bisnis yang halal Bekerja di bank syariah membuat saya lebih tenang
karena sesuai dengan syariat islam
Bekerja di bank syariah merupakan pekerjaan yang
halal sesuai syariat islam
Larangan riba Bekerja di bank syariah menghindarkan saya dari
praktik riba
Sumber : (Lestari, 2015).
Item pertanyaan dari variabel religiusitas dapat dilihat pada Tabel
3.14 untuk nasabah Tabel 3.15 untuk karyawan.Variabel religiusitas diukur
self assessment dengan skala Likert menggunakan empat alternatif (sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju) antara 1 sampai 4. Skor
terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan rendahnya religiusitas
yang ada, sebaliknya skor tinggi (4) menunjukkan tingginyareligiusitasyang
ada.
3.3.9 Pengetahuan tentang Produk (X7)
Definisi pengetahuan tentang produk telah dijelaskan dalam bab
sebelumnya menurut berbagai versi. Pengetahuan produk dapat
didefinisikan sebagai sesuatu yang didapat dari membaca dan pengalaman
(Muhammad Hatta dalam Jannah, 2014). Pengetahuan juga dapat diartikan
71
sebagai hasil keingintahuan, segala perbuatan atau usaha manusia untuk
memahami obyek yang dihadapinya.
Teori yang sesuai dengan variabel pengetahuan tentang produk
adalah teori atribusi. Pengetahuan produk diasumsikan sebagai faktor
internal dalam diri nasabah maupun karyawan. Apabila seorang nasabah
maupun karyawan mempunyai tingkat pengetahuan produk yang baik maka
akan berpengaruh terhadap perilakunya. Ketiga indikator dalam penelitian
ini dipilih agar dapat mengukur pengetahuan tentang produk yang
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah maupun karyawan. Indikator
tersebut juga mencerminkan faktor internal dalam diri nasabah maupun
karyawan yang kemudian berpengaruh terhadap perilaku.
Tabel 3.16
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Pengetahuan tentang Produk
(Nasabah) (X7)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Pengetahuan tentang
bank syariah
Saya memilih bank syariah karena saya cukup
mengerti mengenai bank syariah
Pengetahuan
mengenai riba
Saya paham mengenai arti riba sehingga saya lebih
memilih bank syariah dalam bertransaksi
Pengetahuan tentang
produk bank syariah
Saya menggunakan jasa perbankan syariah karena
saya mengetahui tentang produk bank syariah
Saya memilih produk perbankan syariah karena lebih
baik dan bermanfaat bagi saya
Sumber : (Jannah, 2014).
Tabel 3.17
Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Pengetahuan tentang Produk
(Karyawan) (X7)
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Pengetahuan tentang
bank syariah
Saya bekerja di bank syariah karena saya paham
mengenai bisnis syariah
Saya paham mengenai segala sesuatu tentang bank
syariah sehingga saya memilih bekerja di bank syariah
72
Indikator Pengukuran Pertanyaan
Pengetahuan
mengenai riba
Saya paham mengenai apa itu riba sehingga saya lebih
memillih bekerja di bank syariah
Pengetahuan tentang
produk bank syariah
Saya bekerja di bank syariah karena saya mengetahui
tntang produk yang ditawarkan oleh bank syariah.
Sumber : (Jannah, 2014).
Item pertanyaan dari variabel pengetahuan tentang produk dapat
dilihat pada Tabel 3.16 untuk nasabah Tabel 3.17 untuk karyawan.Variabel
pengetahuan tentang produk diukur self assessment dengan skala Likert
menggunakan empat alternatif (sangat tinggi, tinggi, tidak tinggi, dan sangat
tidak tinggi) antara 1 sampai 4.Skor terendah (1) dari jawaban responden
menunjukkan rendahnya pengetahuan tentang produk yang ada, sebaliknya
skor tinggi (4) menunjukkan tingginya pengetahuan tentang produk yang
ada.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah angket (kuesioner). Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk
mencari data tentang kepercayaan, komitmen, komunikasi, kualitas
pelayanan, keadilan, religiusitas, pengetahuan tentang produk, loyalitas
nasabah, dan loyalitas karyawan bank syariah di Kota Semarang
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup,
yang berarti bahwa kuesioner yang disediakan sudah tersedia jawabannya
sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan pilihan dengan
73
cara memebri tanda checklist. Adapun skala dan alternatif jawaban yang
digunakan adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah
skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi
seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan
sosial, di mana variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel
kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item pertanyaan (Sarjono, 2013:6). Sarjono menambahkan satu
indikator cukup diwakili dengan satu pernyataan dan jawaban dari setiap
pertanyaan yang menggunakan skala Likert mempunyai tingkatan dari
sangat positif menjadi sangat negatif.
Skala Likert dengan empat alternatif jawaban dirasakan sebagai hal
yang paling tepat (Sarjono, 2013:7) “. Jika kita menggunakan skala Likert
dengan lima alternatif jawaban (sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju,
dan sangat tidak setuju), maka akan membuat hasil ‘rancu’. Kenyataan di
lapangan, sebagian besar responden akan memilih jawaban ‘netral’.Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh menjadi
kurang akurat karena sulit memberikan kriteria penilaian pada jawaban
netral”.Maka dari itu, peneliti memilih dengan menggunakan skala Likert
dengan empat alternatif (sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju).
3.5 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan informasi tentang
responden dalam sebuah penelitian. Analisis deskriptif mempelajari cara
74
pengumpulan dan penyajian data agar dapat dipahami. Analisis deskripstif
ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran dari keseluruhan sampel yang
berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel
penelitian.
3.5.1 Deskripsi Responden Penelitian
Deskripsi responden penelitian digunakan untuk memberikan
gambaran mengenai demografi responden. Gambaran yang diberikan
berupa, pekerjaan, lama menjadi nasabah, jenis kelamin,
pengahasilan,kualifikasi pendidikan, dan usia sebagai nasabahbank syariah
di Kota Semarang sedangkan gambaran mengenai karyawan yang diberikan
berupa, jabatan, lama bekerja, jenis kelamin,penghasilan, kualifikasi
pendidikan, dan usia sebagai karyawan bank syariah di Kota Semarang.
Deskripsi responden penelitian digunakan untuk mengetahui kumpulan data
yang bisa mewakili sampel atau populasi dari setiap data demografi
responden.
3.5.2 Deskripsi Variabel Penelitian
Deskripsi variabel penelitian digunakan untuk memberikan
gambaran mengenai tendensi sentral dan masing-masing variabel dalam
penelitian ini, antara lain kepercayaan, komitmen, komunikasi, kualitas
pelayanan, keadilan, religiuisitas, dan pengetahuan tentang produk sebagai
variabel eksogen, serta loyalitas nasabah dan loyalitas karyawan sebagai
variabel endogen. Tendensi sentral dalam penelitian ini diukur
75
menggunakan mean (nilai masing-masing variabel), nilai minimum (nilai
terendah), nilai maksimum (nilai tertinggi masing-masing variabel), dan
frekuensi. Deskripsi variabel dalam penelitian ini diolah menggunakan
Microsoft Excel.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis
ini yaitu:
1. Membuat tabel distribusi jawaban angket variabel endogen dan
eksogen.
2. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang
telah ditetapkan.
3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap responden.
4. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut:
DP = 𝑛
𝑁 𝑋 100%
Keterangan:
DP : Deskriptif Persentase (%)
n : Jumlah nilai yang diperoleh
N : Jumlah nilai ideal
Kriteria interval di dapat dari perhitungan sebagai berikut:
Persentase maksimal : 4
4 𝑋 100% = 100%
Persentase minimal : 1
4 𝑋 100% = 25%
Rentang : 100% - 25% = 75%
Panjang kelas interval : 75% : 4 = 18,75%
76
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diatas, maka dapat
disusun tabel interval nilai persentase indikator penelitian pada gambar
Tabel 3.18.
Tabel 3.18
Interval Nilai Persentase dan Kriteria Penilaian
Interval Persen Kriteria
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat Baik
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik
25% < Skor≤ 43,75% Sangat tidak baik
Sumber: Data primer diolah, 2016
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Teknik Analisis Data
Analisis data dan pengujian hipotesis ini menggunakan metode
Structural Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS). Model
persamaan struktural (SEM) merupakan suatu teknik analisis multivariat
yang menggabungkan analisis faktor dan analisis jalur sehingga
memungkinkan peneliti untuk menguji dan mengestimasi secara simultan
hubungan antara variabel eksogen dan endogen multiple dengan banyak
faktor (Ghozali dan Latan, 2012).
SEM merupakan salah satu jenis analisis multivariate (multivatiate
analysis) dalam ilmu sosial yang membagi menjadi dua kelompok tujuan
untuk penggunaannya, (1) bertujuan konfirmasi (primarily confirmatory)
dan (2) bertujuan eksplorasi (primarily exploratory).Analisis multivariat
digunakan untuk menguji hipotesis yang dikembangkan berdasarkan teori
dan konsep yang sudah ada, sedangkan analisis multivariat eksploratoris
77
digunakan untuk mencari pola data dalam kasus di mana belum ada atau
masih terbatasnya teori yang menyatakan bagaimana hubungan
antarvariabel (Sholihin dan Ratmono, 2013:2).
Secara garis besar tahapan dalam menggunakan SEM adalah
sebagai berikut ini (Jogiyanto 2011):
1. Spesifikasi model, yaitu membangun model yang sesuai dengan tujuan
dan masalah penelitian dengan landasan teori yang kuat.
2. Estimasi parameter bebas, yaitu komparasi matrik kovarian yang
mempresentasikan hubungan antar variabel dan mengestimasinya ke
dalam model yang paling sesuai. Parameter untuk mengukur kesesuaian
model adalah maximum likelihood, weighted least squares atau
asymptotically distribution-free methods. Berbagai program yang dapat
digunakan antara lain SPSS, AMOS, EQS, LISREL dan Mplus.
3. Assessment of fit, yaitu eksekusi estimasi kesesuaian model dengan
menggunakan parameter antara lain: Chi-Square (ukuran dasar
kesesuaian model yang secara konseptual merupakan fungsi dari
ukuran sampel dan perbedaan antara matrik kovarian yang diobservasi
dengan matrik kovarian model), Root Mean Square Error of
Approximation (RMSEA), Standardized Root Mean Residual (SRMR),
and Comparative Fit Index (CFI).
4. Modifikasi model, yaitu mengembangkan model yang diuji di awal
untuk meningkatkan goodness-of fit (GOF) model. Peluang untuk
mengembangkan model tergantung besarnya degree of freedom dari
78
model. Namun, pengembangan model harus mempertimbangkan dasar
teori, tidak dapat dilakukan hanya berdasarkan alasan atau argument
statistis.
5. Interpretasi dan komunikasi, yaitu interpretasi hasil pengujian statistika
dan pengakuan bahwa kosntruk yang dibangun berdasarkan model yang
paling sesuai. Namun, hasil tersebut dapat dicapai ketika desain riset
dibangun secara cermat sehingga dapat membedakan hipotesis rival.
6. Replikasi dan validasi ulang, yaitu kemampuan model yang
dimodifikasi untuk dapat direplikasi dan divalidasi ulang sebelum hasil
penelitian diinterpretasikan dan dikomunikasikan.
PLS merupakan metode analisis yang powerfull dan sering disebut
juga sebagai soft modeling karena meniadakan asumsi-asumsi OLS
(Ordinary Least Squares) regresi, seperti data harus terdistribusi normal
secara multivariate dan tidak adanya problem multikolonieritas antar
variabel eksogen (Ghozali dan Latan, 2012). Partial Least Square (PLS)
adalah bagian dari SEM. PLS adalah teknik terbaru yang banyak diminati,
karena tidak membutuhkan data yang terdistribusi normal atau sebuah
penelitian dengan sampel yang sedikit. Tujuan dari penggunaan PLS yaitu
untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten dan untuk
perluasan teori yang sudah ada.
SEM memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan
pada penelitian yang menghubungkan antara teori dan data, serta mampu
melakukan analisis jalur (path) dengan variabel laten sehingga sering
79
digunakan oleh peneliti yang berfokus pada ilmu sosial. Pada umumnya
terdapat dua jenis SEM yaitu covariance-based structural equation
modeling (CB-SEM) dan variance-based structural equation modeling
(PLS-SEM). CB-SEM diwakili oleh software seperti AMOS, EQS, LISREL
dan sebagainya sedangkan PLS-SEM diwakili oleh software PLS-Graph,
SmartPLS, VisualPLS dan sebagainya (Ghozali dan Latan, 2012).
Analisis data menggunakan CB-SEM memiliki beberapa
keterbatasan yaitu: jumlah sampel harus besar (berkisar 200-800 kasus),
data harus terdistribusi secara normal multivariate, indikator harus dalam
bentuk refleksif, model harus berdasarkan pada teori (teori kuat) dan adanya
indeterminacy sehingga sekarang banyak penelitian yang menggunakan
SEM berbasis variance atau component yang terkenal dengan Partial Least
Square. Pada analsis SEM-PLS data tidak harus terdistribusi normal
mutivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval samapi rasio
dapat digunakan pada model yang sama), sampel tidak harus besar (berkisar
30-100 kasus), indikator dapat berbentuk refleksif dan formatif, pengujian
dapat dilakukan tanpa dasar teori yang kuat namun dapat digunakan untuk
menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten.
Tahapan analisis menggunakan PLS-SEM setidaknya harus
melalui lima proses tahapan dimana setiap tahapan akan berpengaruh
terhadap tahapan selanjutnya, yaitu (Ghozali dan Latan 2012):
1. Konseptualisasi model, pada tahap awal peneliti harus melakukan
pengembangan dan pengukuran konstruk.
80
2. Menentukan metode analisis algorithm, dalam PLS-SEM
menggunakan program SmartPLS 3.0 M3, metode analisis
algorithmyang disediakan hanyalah algorithm PLS dengan tida pilihan
skema yaitu, factorial, centroid, dan path atau structural weighting.
3. Menentukan metode resampling, umumnya terdapat dua metoda yang
digunakan oleh peneliti di bidang SEM untuk melakukan proses
penyempelan kembali (resampling) yaitu, bootstrapping dan
jackknifing.
4. Menggambar diagram jalur, pada tahap ini merekomendasikan untuk
menggunakan prosedur nomogram reticular action modeling (RAM)
dengan ketentuan sebagai berikut (Falk dan Miller, dalam Ghozali dan
Latan, 2012):
a. Konstruk teoritikal (theoretical constructs) yang menunjukan
variabel laten harus digambar dengan bentuk lingkaran atau buletan
elips (circle).
b. Variabel observed atau indikator harus digambarkan dengan bentuk
kotak (square).
c. Hubungan-hubungan asimetri (asymmetrical relationships)
digambarkan dengan arah panah tunggal (single headed arrow)
d. Hubungan-hubungan simetris (symmetrical relationships)
digambarkan dengan arah panah dobel (double headed arrow)
5. Evaluasi model, dalam PLS-SEM dengan program SmartPLS 3.0 dapat
dilakukan dengan menilai hasil pengukuran model kemudian
81
dilanjutkan dengan evaluasi model structural dan pengujian
signifikansi.
3.6.2 Model Pengukuran (Outer Model)
Model pengukuran (measurement model) atau outer model
menunjukkan bagaimana variabel manifest mempresentasikan variabel
laten untuk diukur (Ghozali, 2012). Tahap pertama dalam SEM-PLS adalah
menilai outer model, yang memfokuskan pada pengujian validitas dan
reliabilitas yang mempresentasikan setiap konstruk. Bagian ini memberikan
evaluasi mengenai keakuratan (reliabel) dari item dan juga untuk validitas
convergent dan discriminant.Uji validitas convergent indikator refleksif
dapat dilihat dari nilai loading factor untuk tiap indikator konstruk.
Sedangkan validitas discriminant berhubungan dengan prinsip bahwa
manifest variabel konstruk yang berbeda seharunya tidak berkolerasi
dengan tinggi (Ghozali & Latan, 2012). Uji yang dilakukan pada model
pengukuran atau outer model sebagai berikut:
1. Convergent Validity. Untuk menilai validitas convergent dilihat dari
nilai loading factor, untuk indikator refleksif dikatakan tinggi jika nilai
loading factor lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur.
Namun demikian, pada penelitian tahap awal dari pengembangan skala
pengukuran nilai loading factor 0,50 sampai 0,60 dianggap cukup
(Chin, 1998 dalam Ghozali, 2012). Konstruk dengan nilai loading
factor kurang dari 0,50 harus didrop (dihapus) agar dapat menghasilkan
model yang baik.
82
2. Untuk melihat convergent validity juga dapat dilihat dari nilai Average
Variance Extracted (AVE). Nilai AVE harus lebih dari 0.5.
3. Discriminant Validity yang baik ditunjukkan dari akar kuadrat AVE
untuk tiap konstruk lebih besar dari korelasi antar konstruk dalam
model.
4. Cronbach Alpha. Uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai cronbach alpha,
dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih dari 0,70.
5. Composite Reliability. Untuk menilai reliabilitas konstruk yang nilai
composite reliability harus lebih besar dari 0.7.
3.6.3 Model Struktural (Inner Model)
Model struktural dengan menggunakan PLS, kita mulai dengan
melihat nilai R-Square untuk setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan
prediksi dari model struktural (Ghozali dan Latan, 2012). Model struktural
atau inner model merupakan bagian pengujian hipotesis yang digunakan
untuk menguji variabel laten eksogen (independen) terhadap variabel laten
endogen (dependen) apakah mempunyai pengaruh yang substantif. Nilai R-
Square 0.75, 0.50, 0.25 menunjukkan bahwa model kuat, moderate, lemah.
Pengaruh F2 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑓2 =𝑅2
𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑−𝑅2𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑
1 − 𝑅2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑
Dimana R2included dan R2 excluded adalah R-Square dari variabel
laten endogen ketika predictor variabel laten digunakan atau dikeluarkan di
dalam persamaan structural. Nilai f20.02, 0.15, dan 0.35 menunjukkan
83
bahwa predictor variabel laten memiliki pengaruh kecil, menengah dan
besar pada level structural.
Disamping melihat besarnya nilai R-Squares, evaluasi model PLS
dapat juga dilakukan dengan 𝑄2predictive relevance atau predictive sample,
dengan rumus:
𝑄2 = 1 −∑ 𝐷 𝐸𝐷
∑ 𝐷 𝑂𝐷
dimana:
D = omission disatnce
E = the sum of squares of prediction error
O= the sum of squares errors using the mean for prediction
Nilai 𝑄2>0 menunjukkan bahwa model mempunyai mempunyai
predictive relevance, sedangkan Nilai 𝑄2<0 menunjukkan bahwa model
mempunyai kurang mempunyai predictive relevance.
3.6.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan
penelitian. Tingkat reliabilitas yang digunakan adalah 95%, sehingga batas
keakuratan sebesar 0,05. Sehingga :
1. Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel (t-statistik < 1,96), maka
Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Jika nilai t-statistik lebih besar atau sama dengan t-tabel (t-statistik > 1,96),
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
84
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini mengambil populasi nasabah dan karyawan bank
syariah di Kota Semarang. Sedangkan yang menjadi sampel ada 4 bank
yang bersedia untuk dijadikan obyek penelitian ini yaitu (Bank BRI Syariah,
Bank BNI Syariah, Bank Muamalat, Bank BTN Syariah).
Kuesioner yang dibagikan untuk seluruh perbankan syariah di Kota
Semarang sebanyak 165 eksemplar yaitu untuk nasabah sebanyak 85
eksemplar sedangkan karyawan 80 eksemplar. Penelitian dengan
penyebaran kuesioner ini dilakukan mulai 28 April 2016 sampai dengan 24
Mei 2016. Terdapat 2 kuesioner yang disebar yaitu
a. Nasabah
Sebanyak 85 (100%) nasabah secara langsung telah disebar oleh
peneliti di keempat bank dengan wawancara singkat apakah nasabah telah
memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel kemudian selanjutnya mengisi
kuesioner. Sehingga data yang didapatkan dapat diolah dengan baik karena
melalui tanya jawab sebelumnya apakah responden memenuhi kriteria
sampel atau tidak. Jumlah kuesioner nasabah yang diisi lengkap dan
memenuhi kriteria sampel sebanyak 78 (92%) sedangkan sisanya 7 (8%)
kuesioner tidak diisi secara lengkap sehingga data tidak dapat diolah.
85
Jumlah data nasabah yang dapat diolah sebanyak 78 ( 92%) kuesioner.
Berikut disajikan dalam Tabel 4.1 pengumpulan data kuesioner nasabah
Tabel 4.1
Hasil Pengumpulan Data Kuesioner Nasabah
Keterangan Jumlah %
Kuesioner yang disebarkan 85 100%
Kuesiner yang kembali 85 100%
Kuesioner yang memenuhi kriteia 78 92%
Kuesioner yang tidak lengkap dan tidak
memenuhi kriteria
7 8%
Kuesioner yang dapat diolah 78 92%
Sumber : Hasil Olah Kuesioner 2016
b. Karyawan
Kuesioner untuk karyawan sebanyak 80 kuesioner (100%) juga
telah disebar di keempat bank mulai 28 April sampai dengan 24 Mei 2016.
Jumlah kuesioner yang dibagikan kepada karyawan 80 (100%) sedangkan 9
(11,25%) tidak dikembalikan. Terdapat 17 (21,25%) tidak lengkap dan
tidak memenuhi kriteria sampel sehingga data tidak dapat diolah. Data
tersebut tidak dapat diolah karena tidak memenuhi kriteria sampel misal
lama bekerja, jabatan maupun gaji. Data karyawan yang dapat diolah
sebanyak 54 (67,5%) kuesioner.
Kedua kuesioner tersebut berikut penulis menyajikan dalam Tabel
4.2 ringkasan hasil pengumpulan data kuesioner karyawan.
86
Tabel 4.2
Hasil Pengumpulan Data Kuesioner Karyawan
Keterangan Jumlah %
Kuesioner yang dikirim 80 100%
Kuesioner yang tidak kembali 9 11,25%
Kuesioner yang kembali 71 88,75%
Kuesioner yang tidak memenuhi kriteria sampel 17 21,25%
Kuesioner yang bisa diolah 54 67,5%
Sumber: Hasil Olah Kuesioner, 2016
4.1.2 Deskripsi Responden Penelitian
Terdapat data responden yang diungkapkan dalam penelitian ini
untuk menjelaskan latar belakang serta sebagai kriteria sampel.
a. Nasabah
Identitas responden untuk nasabah pekerjaan, lama menjadi
nasabah, jenis kelamin, umur responden, pengahsilan tiap bulan, pendidikan
terakhir.
Data mengenai karakteristik responden ditampilkan pada Tabel 4.3
Tabel 4.3
Data Statistik Responden Nasabah
No Keterangan Jumlah Presentase
1. Pekerjaan
a. Swasta 47 60,2%
b. PNS 13 16,7%
c. Mahasiswa 11 14,1%
d. Lainnya 7 9%
Jumlah 78 100%
2. Lama menjadi nasabah
a. 2 tahun 13 16,7%
87
No Keterangan Jumlah Presentase
b. 3 tahun 28 35,9%
c. 4 tahun 19 24,3%
d. 5 tahun 7 9%
e. 6 tahun 3 3,8%
f. 7 tahun 1 1,3%
g. 8 tahun 2 2,6%
h. 10 tahun 4 5,1%
i. 21 tahun 1 1,3%
Jumlah 78 100%
3. Jenis kelamin
a. Laki-Laki 45 57,7%
b. Perempuan 33 42,3%
Jumlah 78 100%
4. Umur Responden
a. 21-30 31 39,7%
b. 31-40 37 47,4%
c. 41-50 7 9%
d. >50 3 3,9%
Jumlah 78 100%
5. Penghasilan Tiap Bulan
c. <Rp. 3.000.000 36 46,2%
b. Rp. 3.000.000 – 5.000.000 26 33,3%
c. Rp. 5.000.000 – 7.000.000 11 14,1%
d. >7.000.000 5 6,4%
Jumlah 78 100%
6. Pendidikan terakhir
a. SD -
b. SMP 1 1,3%
88
No Keterangan Jumlah Presentase
c. SMA 26 33,3%
d. Perguruan Tinggi 51 65,4%
Jumlah 78 100%
Tabel 4.3 Menunjukkan bahwa responden memiliki beragam
pekerjaan sebanyak 60,2 % bekerja di swasta, 16,7% sebagai PNS, 14,1%
sebagai Mahasiswa, 9% lainnya. Peneliti mengambil latar belakang
pekerjaan untuk mengetahui data respoden tersebut. Memiliki status bekerja
ataupun mahasiswa akan sering berhubungan dengan bank dan akan lebih
paham mengenai transaksi dengan menggunakan bank. Apabila bekerja
maka akan mempunyai penghasilan tersendiri dan dapat sebagian
dimanfaatkan untuk tabungan masa depan. Sedangkan bagi mahasiswa
berhubungan dengan bank bisa sebagai sarana transaksi yang berhubungan
dengan kegiatannya.
Sebanyak 13 responden ( 16,7 %) telah menjadi nasabah selama 2
tahun, 28 responden (35,9 %) telah menjadi nasabah , 19 respoden (24,3%)
telah menjadi nasabah selama 4 tahun, 7 responden (9%) telah menjadi
nasabah selama 5 tahun, 3 responden (3,8%) telah menjadi nasabah selama
6 tahun, 1 responden (1,3%) telah menjadi nasabah selama 7 tahun, 2
responden (2,6%) telah menjadi nasabah selama 8 tahun, 4 responden
(5,1%) telah menjadi nasabah selama 10 tahun, dan 1 responden (1,3%)
telah menjadi nasabah selama 21 tahun. Sesuai dengan kriteria sampel
bahwa responden yang memenuhi syarat adalah responden yang telah
menjadi nasabah selama 2 tahun.
89
Jumlah responden laki-laki sebanyak 45 responden (57,7%),
perempuan sebanyak 33 responden (47,4%). Sebanyak 31 responden
(39,7%) memiliki usia 21-30, 37 responden (47,4%) memiliki usia 31-40
tahun, 7 responden (9%) memiliki usia 41-50 tahun, 3 responden (3,9%)
memiliki usia >50 tahun. Jumlah responden yang memiliki penghasilan <
Rp 3.000.000 sebanyak 36 responden (46,2%), 26 responden (33,3%)
memiliki penghasilan Rp 3.000.000-5.000.000, 11 responden (14,1%)
memiliki penghasilan Rp 5.000.000-7.000.000, dan 5 responden (6,4%)
memiliki penghasilan >Rp 7.000.000. sejumlah 1 responden (1,3%)
pendidikan terakhir SMP, 26 responden (33,3%) pendidikan terakhir SMA,
51 responden (65,4%) pendidikan terakhir perguruan tinggi.
b. Karyawan
Identitas responden untuk karyawan adalah jabatan, lama bekerja,
umur responden, penghasilan tiap bulan, pendidikan terakhir. Responden
untuk nasabah terdapat 78 yang dapat mewakili dan menjadi responden
sedangkan untuk karyawan terdapat 54 yang dapat mewakili responden.
Data mengenai karakteristik responden ditampilkan pada Tabel 4.4
Tabel 4.4
Data Statistik Responden Karyawan
No Keterangan Jumlah Presentase
1 Jabatan
a. Back Office 41 75.93%
b. Front Liner 13 24.07%
Jumlah 54 100.00%
90
No Keterangan Jumlah Presentase
2 Lama Bekerja 0.00%
a. 2-5 tahun 39 72.22%
b. 6-9 tahun 7 12.96%
b. 10-13 tahun 4 7.41%
c. >13 tahun 4 7.41%
Jumlah 54
3 Umur Responden 0.00%
a. 21-30 tahun 39 72.22%
b. 31-40 tahun 12 22.22%
c. 41-50 tahun 2 3.70%
d. >51 tahun 1 1.85%
Jumlah 54 100.00%
4 Jenis Kelamin 0.00%
a. Laki – Laki 31 57.41%
b. Perempuan 23 42.59%
Jumlah 54 100.00%
5 Penghasilan tiap bulan 0.00%
a. Rp 3.000.000-4.000.000 22 40.74%
b. Rp 4.000.000-5.000.000 23 42.59%
c. >Rp 5.000.000 9 16.67%
Jumlah 54 100.00%
6 Pendidikan Terakhir 0.00%
a. DIPLOMA 7 12.96%
b. SI 43 79.63%
c. S2 4 7.41%
d. S3 0 0.00%
Jumlah 54 100.00%
Sumber: Data primer diolah, 2016
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa seluruh responden yang memiliki
jabatan di back office sebanyak 41 (75,93%) sedangkan jabatan front liner
sebanyak 13 (24,7%). Karyawan yang bekerja 2-5 tahun sebanyak 39
(72,22%) orang, 6-9 tahun sebnayak 7 (12,96%) orang, 10-13 tahun
sebanyak 4 (7,41%), >13 tahun (7,41%). Karyawan yang menjadi responden
91
memiliki kategori usia 21-30 tahun sebanyak 39 (72,22%), 31-40 tahun
sebanyak 12 (22,22%) orang, 41-50 tahun sebanyak 2 (3,70%), >51 tahun 1
(1,85%) orang. Sebanyak 31 (72,22%) merupakan responden laki-laki dan
sisanya 23 (42,59%) adalah responden perempuan. Penghasilan karyawan
yang menjadi responden Rp 3.000.000-4.000.000 adalah 22 (40,74%)
orang, Rp 4.000.000- 5.000.000 adalah 23 (42,59%), dan >Rp 5.000.000
adalah 9 (16,6%). Pendidikan terakhir responden sebanyak 7 (12,96%)
orang pendidikan terakhirnya Diploma, 43 (79,63%) responden
berpendidikan terakhir S1, dan 4 (7,41%) adalah responden dengan
pendidikan terakhir S2.
4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian
Definisi statistik deskriptif adalah memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range,kurtosis, dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011). Peneliti dalam hal ini
menggunakan analisis deskripstif berupa mean, maksimum, minimum, dan
frekuensi untuk mempermudah dalam memahami pengukuran indikator-
indikator dalam setiap variabel yang diungkapkan dalam penelitian. Berikut
disajikan deskripsi masing-masing variabel penelitian dari dua penelitian
yaitu nasabah dan karyawan.
92
A. Penelitian Responden Nasabah
1. Deskripsi Variabel Kepercayaan
Berdasarkan jawaban responden dari nasabah, ringkasan deskripsi
variabel kepercayaan yang tersaji dalam Tabel 4.5, menunjukkan hasil
bahwa variabel kepercayaan memiliki rata-rata sebesar 78,97% dan dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata 78,97% termasuk dalam kategori baik.
Responden dalam penelitian ini yaitu nasabah bank syariah di Kota
Semarang memiliki kepercayaan yang baik.. Berikut disajikan kriteria
variabel kepercayaan dalam Tabel 4.5
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Variabel Kepercayaan (Nasabah)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat
Baik 22 28,2%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 53 67,95%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 3 3,85%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat
tidak baik - -
Jumlah 78 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 45%
Rata-rata 78,97%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
2. Deskripsi Variabel Komitmen
Berdasarkan jawaban responden, ringkasan deskripsi variabel yang
tersaji dalam Tabel 4.6 menunjukkan bahwa variabel komitmen memilliki
rata-rata sebesar 75,24% dan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata 75,24%
termasuk dalam kategori baik. Responden dalam hal ini adalah nasabah
93
bank syariah di Kota Semarang memiliki komitmen yang baik. Berikut ini
disajikan kriteia variabel komitmen dalam Tabel 4.6.
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen (Nasabah)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤
100% Sangat Baik
13 16,67%
62,5% < Skor≤
81,25% Baik
53 67,95%
43,75 % < Skor ≤
62,5% Tidak baik
12 15,38%
25% < Skor≤
43,75%
Sangat tidak
baik
- -
Jumlah 78 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 44%
Rata-rata 75,24%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
3. Deskripsi Variabel Komunikasi
Berdasarkan jawaban responden, ringkasan deskripsi variabel
komunikasi yang tersaji dalam Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel
komunikasi memilliki rata-rata sebesar 75,96% dan dapat diketahui bahwa
nilai rata-rata 75,96% termasuk dalam kategori baik. Responden dalam hal
ini adalah nasabah bank syariah di Kota Semarang memiliki komunikasi
yang baik. Berikut ini disajikan kriteia variabel komunikasi dalam Tabel 4.7
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Variabel Komunikasi (Nasabah)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat Baik 11 14,10%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 60 76,92%
94
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 7 8,97%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat tidak
baik
Jumlah 78 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 50%
Rata-rata 75,96%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
4. Deskripsi Variabel Kualitas Pelayanan
Berdasarkan jawaban responden, ringkasan deskripsi variabel yang
tersaji dalam Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan
memilliki rata-rata sebesar 79,01% dan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
79,01% termasuk dalam kategori baik. Responden dalam hal ini adalah
bank syariah di Kota Semarang memiliki kualitas pelayanan yang baik.
Berikut ini disajikan kriteia variabel kualitas pelayanan dalam Tabel 4.8
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan (Nasabah)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat Baik 23 29,49%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 49 62,82%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 6 7,69%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat tidak
baik - -
Jumlah 78 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 63%
Rata-rata 79,01%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
95
5. Deskripsi Variabel Keadilan
Berdasarkan jawaban responden, ringkasan deskripsi variabel yang
tersaji dalam Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel keadilan memilliki
rata-rata sebesar 76,60% dan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata 76,60%
termasuk dalam kategori baik. Responden dalam hal ini adalah bank
syariah di Kota Semarang memiliki keadilan yang baik. Berikut ini
disajikan kriteia variabel keadilan dalam Tabel 4.9
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Variabel Keadilan
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat Baik 9 11,54%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 65 83,33%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 4 5,13%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat tidak
baik - -
Jumlah 78 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 50%
Rata-rata 76,60%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
6. Deskripsi Variabel Religiusitas
Berdasarkan jawaban responden, ringkasan deskripsi variabel
religiusitas yang tersaji dalam Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel
religiusitas memilliki rata-rata sebesar 80,37% dan dapat diketahui bahwa
nilai rata-rata 80,37% termasuk dalam kategori sangat baik. Responden
dalam hal ini adalah nasabah bank syariah di Kota Semarang memiliki
96
religiusitas yang baik. Berikut ini disajikan kriteria variabel religiusitas
dalam Tabel 4.10
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Variabel Religiusitas (Nasabah)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat
Baik 28
39,90%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 43 55,13%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak
baik 7
8,97%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat
tidak baik -
-
Jumlah 78 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 44%
Rata-rata 80,37%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
7. Deskripsi Variabel Pengetahuan tentang Produk
Berdasarkan jawaban responden, ringkasan deskripsi variabel
pengetahuan tentang produk yang tersaji dalam Tabel 4.11 menunjukkan
bahwa variabel pengetahuan tentang produk memilliki rata-rata sebesar
76,36% dan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata 76,36% termasuk dalam
kategori baik. Responden dalam hal ini adalah nasabah bank syariah di
Kota Semarang memiliki pengetahuan tentang produk yang baik. Berikut
ini disajikan kriteia variabel pengetahuan tentang produk dalam Tabel 4.11
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan tentang Produk (Nasabah)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat Baik 11 14,10%
97
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 59 75,64%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 8 10,26%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat tidak
baik - -
Jumlah 78 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 50%
Rata-rata 76,36%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
8. Deskripsi Variabel Loyalitas Nasabah
Berdasarkan jawaban responden, ringkasan deskripsi variabel loyalitas
nasabah yang tersaji dalam Tabel 4.12 menunjukkan bahwa variabel loyalitas
nasabah memilliki rata-rata sebesar 75,96% dan dapat diketahui bahwa nilai rata-
rata 75,96% termasuk dalam kategori baik. Responden dalam hal ini adalah
nasabah bank syariah di Kota Semarang memiliki loyalitas nasabah yang baik.
Berikut ini disajikan kriteia variabel loyalitas nasabah dalam Tabel 4.12
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Variabel Loyalitas Nasabah (Nasabah)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat Baik 12 15,38%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 56 71,79%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 9 11,54%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat tidak
baik - -
Jumlah 78 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 44%
Rata-rata 75,96%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
98
B. Penelitian Responden Karyawan
1. Deskripsi Variabel Kepercayaan
Berdasarkan jawaban responden dari karyawan, ringkasan
deskripsi variabel kepercayaan yang tersaji dalam Tabel 4.13, menunjukkan
hasil bahwa variabel kepercayaan memiliki rata-rata sebesar 79,40% dan
dapat diketahui bahwa nilai rata-rata 79,40% termasuk dalam kategori baik.
Responden dalam penelitian ini yaitu karyawan bank syariah di Kota
Semarang memiliki kepercayaan yang baik.. Berikut disajikan kriteria
variabel kepercayaan dalam Tabel 4.13
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Variabel Kepercayaan (Karyawan)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat
Baik 17 31,48%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 34 62,96%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 3 5,56%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat
tidak baik - -
Jumlah 54 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 56,25%
Rata-rata 79,40%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
2. Deskripsi Variabel Komitmen
Berdasarkan jawaban responden dari karyawan, ringkasan
deskripsi variabel komitmen yang tersaji dalam Tabel 4.14, menunjukkan
hasil bahwa variabel komitmen memiliki rata-rata sebesar 79,40% dan dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata 79,98% termasuk dalam kategori baik.
99
Responden dalam penelitian ini yaitu karyawan bank syariah di Kota
Semarang memiliki komitmen yang baik. Berikut disajikan kriteria variabel
kepercayaan dalam Tabel 4.14.
Tabel 4.14.
Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen (Karyawan)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat Baik 24 44,44%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 23 42,59%
43,75 % < Skor ≤
62,5% Tidak baik 7 12,96%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat tidak
baik - -
Jumlah 54 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 50%
Rata-rata 79,98%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
3. Deskripsi Variabel Komunikasi
Berdasarkan jawaban responden dari karyawan, ringkasan
deskripsi variabel komunikasi yang tersaji dalam Tabel 4.15, menunjukkan
hasil bahwa variabel komunikasi memiliki rata-rata sebesar 74,88% dan
dapat diketahui bahwa nilai rata-rata 74,88% termasuk dalam kategori baik.
Responden dalam penelitian ini yaitu karyawan bank syariah di Kota
Semarang memiliki komunikasi yang baik.. Berikut disajikan kriteria
variabel komunikasi dalam Tabel 4.15.
100
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Variabel Komunikasi (Karyawan)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat
Baik 6 11,11%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 42 77,78%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 6 11,11%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat
tidak baik - -
Jumlah 54 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 50%
Rata-rata 74,88%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
4. Deskripsi Variabel Kualitas Pelayanan
Berdasarkan jawaban responden dari karyawan, ringkasan
deskripsi variabel kualitas pelayanan yang tersaji dalam Tabel 4.16,
menunjukkan hasil bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki rata-rata
sebesar 82,96% dan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata 82,96% termasuk
dalam kategori sangat baik. Responden dalam penelitian ini yaitu karyawan
bank syariah di Kota Semarang memiliki kualitas pelayanan yang sangat
baik. Berikut disajikan kriteria variabel kualitas pelayanan dalam Tabel
4.16.
Tabel 4.16
Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan (Karyawan)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat
Baik 24 44,44%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 30 55,56%
101
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik - -
25% < Skor≤ 43,75% Sangat
tidak baik - -
Jumlah 54 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 65,00%
Rata-rata 82,96%
Kriteria SB
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
5. Deskripsi Variabel Keadilan
Berdasarkan jawaban responden dari karyawan, ringkasan deskripsi
variabel keadilan yang tersaji dalam Tabel 4.17, menunjukkan hasil bahwa
variabel keadilan memiliki rata-rata sebesar 78,47% dan dapat diketahui
bahwa nilai rata-rata 78,47% termasuk dalam kategori baik. Responden
dalam penelitian ini yaitu karyawan bank syariah di Kota Semarang
memiliki keadilan yang baik.. Berikut disajikan kriteria variabel keadilan
dalam Tabel 4.17
Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Variabel Keadilan (Karyawan)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat
Baik 11 20,37%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 41 75,93%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 2 3,70%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat
tidak baik - -
Jumlah 54 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 62,50%
Rata-rata 78,47%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
102
6. Deskripsi Variabel Religiusitas
Berdasarkan jawaban responden dari karyawan, ringkasan
deskripsi variabel religiusitas yang tersaji dalam Tabel 4.18, menunjukkan
hasil bahwa variabel religiusitas memiliki rata-rata sebesar 85,76% dan
dapat diketahui bahwa nilai rata-rata 85,76% termasuk dalam kategori
sangat baik. Responden dalam penelitian ini yaitu karyawan bank syariah di
Kota Semarang memiliki religiusitas yang sangat baik.. Berikut disajikan
kriteria variabel religiusitas dalam Tabel 4.18
Tabel 4.18
Distribusi Frekuensi Variabel Religiuisitas (Karyawan)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat
Baik 28 51,85%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 25 46,30%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 1 1,85%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat
tidak baik - -
Jumlah 54 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 68,75%
Rata-rata 85,76%
Kriteria SB
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
7. Deskripsi Variabel Pengetahuan tentang Produk
Berdasarkan jawaban responden dari karyawan, ringkasan
deskripsi variabel pengetahuan tentang produk yang tersaji dalam Tabel
4.19, menunjukkan hasil bahwa variabel pengetahuan tentang produk
memiliki rata-rata sebesar 77,55% dan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
103
77,55% termasuk dalam kategori baik. Responden dalam penelitian ini yaitu
karyawan bank syariah di Kota Semarang memiliki pengetahuan tentang
produk yang baik.. Berikut disajikan kriteria variabel pengetahuan tentang
produk dalam Tabel 4.19
Tabel 4.19
Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan tentang Produk (Karyawan)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat
Baik 15 27,78%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 32 59,26%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 6 11,11%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat
tidak baik 1 1,85
Jumlah 54 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 43,75%
Rata-rata 77,55%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
8. Deskripsi Variabel Loyalitas Karyawan
Berdasarkan jawaban responden dari karyawan, ringkasan
deskripsi variabel loyalitas karyawan yang tersaji dalam Tabel 4.20,
menunjukkan hasil bahwa variabel loyalitas karyawan memiliki rata-rata
sebesar 77,55% dan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata 77,55% termasuk
dalam kategori baik. Responden dalam penelitian ini yaitu karyawan bank
syariah di Kota Semarang memiliki loyalitas karyawan yang baik.. Berikut
disajikan kriteria variabel loyalitas karyawan dalam Tabel 4.20
104
Tabel 4.20
Distribusi Frekuensi Variabel Loyalitas Karyawan (Karyawan)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi
81,25% < Skor ≤ 100% Sangat
Baik 15 37,04%
62,5% < Skor≤ 81,25% Baik 32 59,26%
43,75 % < Skor ≤ 62,5% Tidak baik 2 3,70%
25% < Skor≤ 43,75% Sangat
tidak baik - -
Jumlah 54 100%
Tertinggi 100,0%
Terendah 43,75%
Rata-rata 77,55%
Kriteria B
Sumber Data : Olah kuesioner, 2016
4.2 Analisis Data
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan metode SEM (structural equation modeling) berbasis
partial least squares dengan alat analisis data SmartPLS 3.0. SEM berbasis
partial least squares meliputi uji outer model atau measurement model atau
model pengukuran yang menunjukkan bagaimana variabel manifest
merepresentasi variabel laten untuk diukur. Uji outer model atau
measurement model atau model pengukuran didalamnya terdapat uji
validitas dan uji reliabilitas. Kedua uji inner model atau structural model
atau model struktural yang menguji pengaruh variabel laten dengan variabel
konstruknya.
105
4.3 Uji Outer Model atau Measurement Model
Uji outer model digunakan untuk menguji validitas dan
reliabilitas. Kriteria yang digunakan untuk menilai outer model antara lain
adalah validitas convergent dan reliabilitas.
4.3.1 Uji Validitas Convergent
Uji validitas convergent dari measurement (outer) model
digunakan untuk menguji validitas indikator dengan melihat masing-
masing konstruk. Validitas convergent dengan indikator reflektif dinilai
berdasarkan korelasi antara item score atau component dengan construct
score yang dihitung dengan PLS. Uji validitas convergent indikator
reflektif dengan program SmartPLS 3.0 dapat dilihat dari loading factor,
average variance extracted (AVE).
4.3.1.1 Loading Factor
Nilai loading factor menjadi kriteria dalam menilai validitas
convergent. Jika dilihat dari loading factor maka ukuran model reflektif
dikatakan bagus apabila nilai loading factor lebih dari 0,50. Konstruk
dengan nilai loading factor kurang dari 0,50 harus dihapus atau didrop agar
dapat menghasilkan model yang baik dari sebelumnya. Berikut disajikan
hasil Loading factor dari pengujian responden nasabah dan responden
karyawan
106
a. Hasil Loading Factor dari Responden Nasabah
Tabel 4.21
Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values, P-Values) Nasabah Original
Sample (O) Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
T Statistics (|O/STDEV|)
P Values
KD1 <- KD 0.716 0.702 0.129 5.565 0.000
KD2 <- KD 0.721 0.679 0.167 4.326 0.000
KD3 <- KD 0.783 0.750 0.122 6.404 0.000
KD4 <- KD 0.680 0.672 0.126 5.398 0.000
KL1 <- KL 0.788 0.712 0.261 3.019 0.001
KL2 <- KL 0.736 0.651 0.239 3.079 0.001
KL3 <- KL 0.733 0.664 0.222 3.307 0.000
KL5 <- KL 0.622 0.541 0.238 2.620 0.004
KM1 <- KM 0.702 0.666 0.189 3.713 0.000
KM2 <- KM 0.841 0.795 0.157 5.365 0.000
KM3 <- KM 0.791 0.756 0.156 5.054 0.000
KM4 <- KM 0.806 0.780 0.202 3.988 0.000
KP1 <- KP 0.638 0.633 0.083 7.668 0.000
KP2 <- KP 0.838 0.842 0.035 24.163 0.000
KP3 <- KP 0.647 0.633 0.152 4.245 0.000
KP4 <- KP 0.798 0.780 0.074 10.802 0.000
KP5 <- KP 0.774 0.761 0.072 10.711 0.000
KT1 <- KT 0.601 0.594 0.154 3.917 0.000
KT2 <- KT 0.787 0.786 0.069 11.319 0.000
KT3 <- KT 0.793 0.785 0.078 10.185 0.000
KT4 <- KT 0.794 0.783 0.073 10.868 0.000
LN2 <- LN 0.835 0.837 0.042 19.739 0.000
LN3 <- LN 0.566 0.559 0.135 4.195 0.000
LN4 <- LN 0.752 0.737 0.153 4.918 0.000
LN5 <- LN 0.850 0.851 0.048 17.697 0.000
PP1 <- PP 0.743 0.728 0.100 7.400 0.000
PP2 <- PP 0.681 0.672 0.104 6.540 0.000
PP3 <- PP 0.729 0.712 0.103 7.071 0.000
PP4 <- PP 0.790 0.785 0.073 10.868 0.000
RG1 <- RG 0.859 0.854 0.042 20.644 0.000
RG2 <- RG 0.872 0.872 0.032 27.279 0.000
RG3 <- RG 0.748 0.742 0.080 9.402 0.000
RG4 <- RG 0.758 0.754 0.066 11.448 0.000
Sumber Data : Output SmartPLS 3.0, 2016
107
Berdasarkan Tabel 4.21 outer loadings menunjukkan bahwa
seluruh konstruk mempunyai nilai loading factor diatas 0,5 dan signifikan
(t-statistic lebih besar daripada t-tabel). Kepercayaan mempunyai 5
konstruk yang memiliki nilai loading factor lebih dari 0,5 dan signifikan
lebih dari 1,96(t-statistic lebih besar daripada t-tabel), selanjutnya untuk
komitmen mempunyai 4 konstruk, komunikasi memiliki 4 konstruk,
kualitas pelayanan memiliki 4 konstruk, keadilan memiliki 4 konstruk,
religiusitas memiliki 4 kostruk, pengetahuan tentang produk memiliki 4
konstruk yang memiliki nilai loading factor lebih dari 0,5 dan signifikan
lebih dari 1,96 (t-statistic lebih besar daripada t-tabel). Untuk variabel laten
endogen loyalitas nasabah mempunyai 4 konstruk yang memiliki nilai
loading factor lebih dari 0,50 dan signifikan lebih dari 1,96 (t-statistic lebih
besar daripada t-tabel).Tetapi, penelitian ini masih dapat menerima nilai
loading factor 0,50 sampai 0,60 sesuai dengan tahap pengembangan skala.
Sehingga, indikator konstruk dengan nilai loading factor (original sample)
yang kurang dari 0,5 harus di dihapus (drop) agar mampu menghasilkan
model yang lebih baik dari model sebelumnya.
b. Hasil Loading Factor dari Responden Karyawan
Tabel 4.22
Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values, P-Values)Karyawan Original
Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
T Statistics (|O/STDEV|)
P Values
KD1 <- KD 0.781 0.763 0.112 7.008 0.000
KD2 <- KD 0.823 0.804 0.110 7.496 0.000
108
Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
T Statistics (|O/STDEV|)
P Values
KD3 <- KD 0.820 0.827 0.074 11.153 0.000
KD4 <- KD 0.828 0.827 0.073 11.275 0.000
KL1 <- KL 0.703 0.705 0.087 8.055 0.000
KL2 <- KL 0.772 0.770 0.060 12.841 0.000
KL3 <- KL 0.730 0.725 0.081 9.038 0.000
KL4 <- KL 0.774 0.774 0.058 13.313 0.000
KL5 <- KL 0.699 0.702 0.085 8.226 0.000
KM1 <- KM 0.914 0.905 0.056 16.423 0.000
KM2 <- KM 0.854 0.838 0.082 10.447 0.000
KM3 <- KM 0.874 0.879 0.032 27.110 0.000
KM4 <- KM 0.940 0.941 0.019 50.504 0.000
KP1 <- KP 0.830 0.831 0.058 14.324 0.000
KP2 <- KP 0.793 0.788 0.084 9.484 0.000
KP3 <- KP 0.785 0.779 0.071 11.122 0.000
KP4 <- KP 0.685 0.675 0.112 6.131 0.000
KT1 <- KT 0.778 0.776 0.061 12.832 0.000
KT2 <- KT 0.825 0.817 0.064 12.869 0.000
KT3 <- KT 0.836 0.837 0.048 17.589 0.000
KT4 <- KT 0.612 0.599 0.107 5.694 0.000
LK1 <- LK 0.754 0.751 0.078 9.624 0.000
LK2 <- LK 0.840 0.841 0.046 18.065 0.000
LK3 <- LK 0.758 0.753 0.082 9.233 0.000
LK4 <- LK 0.657 0.653 0.107 6.163 0.000
PP1 <- PP 0.615 0.547 0.264 2.326 0.010
PP2 <- PP 0.731 0.663 0.237 3.085 0.001
PP3 <- PP 0.892 0.890 0.043 20.588 0.000
PP4 <- PP 0.876 0.877 0.045 19.385 0.000
RG1 <- RG 0.589 0.570 0.144 4.095 0.000
RG2 <- RG 0.806 0.799 0.076 10.669 0.000
RG3 <- RG 0.851 0.850 0.047 18.162 0.000
RG4 <- RG 0.827 0.825 0.063 13.206 0.000
Sumber Data : Output SmartPLS 3.0, 2016
Berdasarkan Tabel 4.22 outer loadings menunjukkan bahwa
seluruh konstruk mempunyai nilai loading factor diatas 0,5 dan signifikan
(t-statistic lebih besar daripada t-tabel). Kepercayaan mempunyai 4
konstruk yang memiliki nilai loading factor lebih dari 0,5 dan signifikan
109
lebih dari 1,96 (t-statistic lebih besar daripada t-tabel), selanjutnya untuk
komitmen mempunyai 4 konstruk, komunikasi memiliki 4 konstruk,
kualitas pelayanan memiliki 5 konstruk, keadilan memiliki 4 konstruk,
religiusitas memiliki 4 kostruk, pengetahuan tentang produk memiliki 4
konstruk yang memiliki nilai loading factor lebih dari 0,5 dan signifikan
lebih dari 1,96 (t-statistic lebih besar daripada t-tabel). Untuk variabel
laten endogen loyalitas karyawan mempunyai 4 konstruk yang memiliki
nilai loading factor lebih dari 0,50 dan signifikan lebih dari 1,96 (t-statistic
lebih besar daripada t-tabel).Tetapi, penelitian ini masih dapat menerima
nilai loading factor 0,50 sampai 0,60 sesuai dengan tahap pengembangan
skala. Sehingga, indikator konstruk dengan nilai loading factor (original
sample) yang kurang dari 0,5 harus di dihapus (drop) agar mampu
menghasilkan model yang lebih baik dari model sebelumnya.
4.3.1.2 Average Variance Extracted (AVE)
Average Variance Extracted AVE merupakan salah satu paramater
untuk menilai validitas convergent. Variabel laten dikatakan valid jika nilai
AVE harus lebih dari 0,5. Nilai AVE direkomendasikan harus lebih dari 0,5
mempunyai arti bahwa 50% atau lebih variance dari indikator dapat
dijelaskan (Ghozali dan Latan, 2012). Berikut disajikan hasil pengujian AVE
dari kedua responden
110
a. Hasil pengujian dengan Responden Nasabah
Tabel 4.23
Average Variance Extracted (AVE) (Nasabah) AVE
KD 0.527
KL 0.522
KM 0.618
KP 0.553
KT 0.560
LN 0.576
PP 0.543
RG 0.658
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2016
Berdasarkan hasil pengujian AVE dilihat dalam Tabel 4.23 atau
bentuk diagram pada Lampiran 28 Average Variance Extracted (AVE)
menunjukkan bahwa variabel laten endogen yaitu loyalitas nasabah
memiliki nilai AVE 0,576 sehingga bisa dikatakan valid karena nilai AVE
lebih dari 0,50. Variabel laten eksogen yaitu kepercayaan dengan nilai AVE
sebesar (0,553), komitmen dengan nilai AVE sebesar (0,560), komunikasi
dengan nilai AVE sebesar (0,618), kualitas pelayanan dengan nilai AVE
sebesar (0,522), keadilan dengan nilai AVE sebesar (0,527), religiusitas
dengan nilai AVE sebesar (0,658), dan pengetahuan tentang produk (0,543).
Dilihat dari nilai AVE keseluruhan variabel laten maka dapat diketahui
bahwa untuk semua variabel laten adalah valid karena memiliki nilai AVE
diatas 0,50.
111
b. Hasil Pengujian dengan Responden Karyawan
Tabel 4.24
Average Variance Extracted (AVE)Karyawan AVE
KD 0.662
KL 0.542
KM 0.803
KP 0.601
KT 0.590
LK 0.570
PP 0.619
RG 0.601
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2016
Berdasarkan hasil pengujian AVE dilihat dalam Tabel4.24atau
bentuk diagram pada Lampiran 29 average variance extracted (AVE)
menunjukkan bahwa variabel laten endogen yaitu loyalitas karyawan
memiliki nilai AVE 0,570 sehingga bisa dikatakan valid karena nilai AVE
lebih dari 0,50. Variabel laten eksogen yaitu kepercayaan dengan nilai AVE
sebesar (0,601), komitmen dengan nilai AVE sebesar (0,590), komunikasi
dengan nilai AVE sebesar (0,803), kualitas pelayanan dengan nilai AVE
sebesar (0,542), keadilan dengan nilai AVE sebesar (0,662), religiusitas
dengan nilai AVE sebesar (0,601), dan pengetahuan tentang produk (0,619).
Dilihat dari nilai AVE keseluruhan variabel laten maka dapat diketahui bahwa
untuk semua variabel laten adalah valid karena memiliki nilai AVE diatas
0,50.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi,
dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk (Ghozali dan Latan,
112
2012). PLS-SEM menggunakan program SmartPLS3.0, untuk mengukur
reliabilitas suatu konstruk dengan indikator reflektif dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha dan Composite
Reliability. Konstruk dinyatakan reliable jika nilai Cronbach’s Alpha dan
Composite Reliability diatas 0,70. Berikut hasil output nilai Cronbach’s
Alpha dan Composite Reliability dengan menggunakan SmartPLS3.0 dapat
dilihat pada Tabel berikut.
a. Pengujian Reabilitas Responden Nasabah
Tabel 4.25
Composite Reliability dan Cronbachs Alpha Nasabah Composite
Reliability
Cronbachs
Alpha
KD 0,816 0,705
KL 0,812 0,705
KM 0,866 0,793
KP 0,859 0,797
KT 0,834 0,733
LN 0,842 0,747
PP 0,826 0,723
RG 0,885 0,825
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2016(Diagram
dapat dilihat pada Lampiran 30)
Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.26, nilai composite
reliability maupun cronbachs alpha seluruh konstruk diatas 0,70. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa konsistensi dan stabilitas dari instrumen yang
digunakan sangat tinggi, maka konstruk atau variabel dalam model
penelitian ini telah menjadi alat ukur yang fit dan semua pertanyaan yang
diajukan kepada responden untuk mengukur masing-masing konstruk dalam
113
penelitian merupakan pertanyaan yang reliabel. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa masing-masing konstruk yang digunakan dalam model
penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang baik.
b. Pengujian Reabilitas Responden Karyawan
Tabel 4.26
Composite Reliability dan Cronbachs Alpha Karyawan Composite
Reliability
Cronbachs Alpha
KD 0,887 0,832
KL 0,855 0,789
KM 0,945 0,921
KP 0,857 0,778
KT 0,850 0,769
LN 0,840 0,746
PP 0,864 0,813
RG 0,856 0,781
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2016 (Diagram dapat
dilihat pada Lampiran 31)
Berdasarkan hasil olah data pada Tabel 4.27, nilai composite
reliability maupun cronbachs alpha seluruh konstruk diatas 0,70. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa konsistensi dan stabilitas dari instrumen yang
digunakan sangat tinggi, maka konstruk atau variabel dalam model
penelitian ini telah menjadi alat ukur yang fit dan semua pertanyaan yang
diajukan kepada responden untuk mengukur masing-masing konstruk dalam
penelitian merupakan pertanyaan yang reliabel. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa masing-masing konstruk yang digunakan dalam model
penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang baik.
114
4.4 Uji Inner Model atau Structural Model
Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk
melihat hubungan antar konstruk, nilai signifikan, dan R-square dari model
penelitian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square
untuk konstruk dependen, Stone-Geiser Q-Square untuk predictive
relevance dan uji t serta signifikan dari koefisien parameter jalur struktural.
Penilaian model dengan PLS, dapat dimulai dengan melihat R-square untuk
variabel laten dependen.
a. Pengujian Inner Model Responden Nasabah
Berikut disajikan hasil pengujian dari R-square menggunakan
SmartPLS 3.0 yang terdapat dalam Gambar 4.1
Gambar 4.1. Diagram R Square (Nasabah)
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2016
Berdasarkan hasil Gambar 4.1, nilai R-Square dari variabel laten
dependenloyalitas nasabah adalah 0,758.Nilai tersebut dapat diartikan
R-Square
LN 0,758
115
bahwa variabilitas konstruk loyalitas nasabah yang dapat dijelaskan oleh
konstruk lain dalam penelitian adalah sebesar 75% sementara 25% lainnya
dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel laten endogen adalah kuat karena mempunyai
nilai R-Squarelebih besar dari 0,75.
b. Pengujian Inner Model Responden Karyawan
Berikut disajikan hasil pengujian dari R-square menggunakan
SmartPLS 3.0 yang terdapat dalam Gambar 4.2
Gambar 4.2. Diagram R Square (Karyawan)
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2016
Berdasarkan hasil Gambar 4.2, nilai R-Square dari variabel laten
dependenloyalitas karyawan adalah 0,725. Nilai tersebut dapat diartikan
bahwa variabilitas konstruk loyalitas karyawan yang dapat dijelaskan oleh
konstruk lain dalam penelitian adalah sebesar 72,5% sementara 27,5%
lainnya dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Sehingga dapat
R-Square
LK 0,725
116
ditarik kesimpulan bahwa variabel laten endogen adalah moderat karena
mempunyai nilai R-Squarelebih besar dari 0,5 dan kurang dari 0,75.
4.5 Uji Structural Equation Model (SEM)
Metode pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah
menggunakan Structural Equation Model (SEM) berbasis variance dengan
menggunakan SmartPLS 3.0. Berikut merupakan hasil pengujian Full
Model SEM Algorthm dari kedua pengujian.
a. Pengujian dengan Responden Nasabah
Gambar 4.3.Uji Full Model SEM PLS Algorithm (Nasabah)
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2016(gambar lebih jelas dapat dilihat pada
Lampiran 32)
117
Penelitian ini menggunakan 1 variabel endogen (variabel
dependen) yaitu loyalitas nasabah , 7 variabel eksogen (variabel
independen) yaitu kepercayaan, komitmen, komunikasi, kualitas
pelayanan, keadilan, religiusitas, pengetahuan tentang produk , dan 33
indikator. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator
reflektif, sehingga arah hubungan kausalitas berasal dari konstruk menuju
ke indikator.
b. Pengujian dengan Responden Karyawan
Gambar 4.4.Uji Full Model SEM PLS Algorithm (Karyawan)
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2016(gambar lebih jelas dapat dilihat pada
Lampiran 33)
118
Penelitian ini menggunakan 1 variabel endogen (variabel
dependen) yaitu loyalitas karyawan, 7 variabel eksogen (variabel
independen) yaitu kepercayaan, komitmen, komunikasi, kualitas
pelayanan, keadilan, religiusitas, pengetahuan tentang produk , dan 33
indikator. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator
reflektif, sehingga arah hubungan kausalitas berasal dari konstruk menuju
ke indikator.
4.6 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan meilhat nilai path coeffisient yang
menunjukkan koefisien parameter dan nilai t-statistic. Signifikan parameter
yang diestimasi memberikan informasi mengenai hubungan antara variabel-
variabel dalam penelitian kemudian membandingkan nilai t-statistic dengan
nilai t-tabel. Jika T-statistic lebih tinggi dibandingkan nilai T-table, berarti
hipotesis terdukung atau diterima. Penelitian ini untuk tingkat keyakinan 95
persen (alpha 95 persen), maka nilai T-table untuk hipotesis satu ekor (one-
tailed). Berikut adalah hasil pengujian dari kedua responden yakni nasabah
dan karyawan.
a. Pengujian Hipotesis dengan Responden Nasabah
Tabel 4.27
Path Coefficient (Mean, STDEV, T-Values, P Values)
Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
T Statistics (|O/STDEV|)
P Values
KD -> LN 0.169 0.169 0.083 2.022 0.022
KL -> LN -0.110 -0.077 0.084 1.307 0.096
119
Original
Sample (O) Sample
Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
T Statistics (|O/STDEV|)
P Values
KM -> LN -0.149 -0.135 0.097 1.535 0.063
KP -> LN 0.311 0.297 0.088 3.544 0.000
KT -> LN 0.277 0.254 0.082 3.372 0.000
PP -> LN 0.269 0.275 0.096 2.798 0.003
RG -> LN 0.308 0.308 0.086 3.590 0.000
Sumber: OutputSmartPLS 3.0, 2016 (full model bootstrappingdapat dilihat pada
Lampiran 34)
1. Kepercayaan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel kepercayaan terhadap loyalitas
nasabahsebesar 0,311dengan nilai t-statistic sebesar 3,544. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
nasabah dikarenakan nilai t-statistic lebih besar dari 1,96. Selain itu,
pengaruh variabel kepercayaan terhadap loyalitas nasabah adalah positif
karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa H1 diterima karena kepercayaan memiliki hubungan
positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah bank syariah.
2. Komitmen Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel komitmen terhadap loyalitas
nasabahsebesar 0,277dengan nilai t-statistic sebesar 3,372. Hal tersebut
menunjukkan bahwa komitmen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
120
nasabah dikarenakan nilai t-statistic lebih besar dari 1,96. Selain itu,
pengaruh variabel komitmenterhadap loyalitas nasabah adalah positif
karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa H2 diterima karena komitmen memiliki hubungan positif
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah bank syariah.
3. Komunikasi Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel komunikasi terhadap loyalitas
nasabahsebesar -0,149dengan nilai t-statistic sebesar 1,535. Hal tersebut
menunjukkan bahwa komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas nasabah dikarenakan nilai t-statistic lebih kecil dari 1,96. Selain
itu, pengaruh variabel komunikasi terhadap loyalitas nasabah adalah positif
akan tetapi nilai parameter koefisien bernilai negatif. Sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa H3 ditolak karena komunikasi memiliki
hubungannegatif dan tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah bank
syariah.
4. Kualitas Pelayanan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah
Bank Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel kualitas pelayanan terhadap loyalitas
nasabah sebesar -0,110 dengan nilai t-statistic sebesar 1,307. Hal tersebut
121
menunjukkan bahwa kualitas pelayanantidak berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah dikarenakan nilai t-statistic lebih kecil dari 1,96.
Selain itu, pengaruh variabel kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah
adalah positif akan tetapi nilai parameter koefisien bernilai negatif.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H4 ditolak karena kualitas
pelayanan memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap
loyalitas nasabah bank syariah.
5. Keadilan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel keadilan terhadap loyalitas
nasabahsebesar 0,169dengan nilai t-statistic sebesar 2,022. Hal tersebut
menunjukkan bahwa keadilan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
nasabah dikarenakan nilai t-statistic lebih besar dari 1,96. Selain itu,
pengaruh variabel keadilan terhadap loyalitas nasabah adalah positif karena
nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa H5 diterima karena keadilan memiliki hubungan positif
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah bank syariah.
6. Religiusitas Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel religiusitas terhadap loyalitas nasabah
sebesar 0,308 dengan nilai t-statistic sebesar 3,590. Hal tersebut
122
menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
nasabah dikarenakan nilai t-statistic lebih besar dari 1,96. Selain itu,
pengaruh variabel religiusitasterhadap loyalitas nasabah adalah positif
karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa H6 diterima karena religiusitasmemiliki hubungan
positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah bank syariah.
7. Pengetahuan tentang Produk Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas
Nasabah Bank Syariah.
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel pengetahuan tentang produk terhadap
loyalitas nasabahsebesar 0,269dengan nilai t-statistic sebesar 2,798. Hal
tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan tentang produkberpengaruh
signifikan terhadap loyalitas nasabah dikarenakan nilai t-statistic lebih besar
dari 1,96. Selain itu, pengaruh variabel pengetahuan tentang produk
terhadap loyalitas nasabah adalah positif karena nilai parameter koefisien
bernilai positif. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H7 diterima
karena pengetahuan tentang produk memiliki hubungan positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah bank syariah.
b. Pengujian Hipotesis dengan Responden Karyawan
Tabel 4.28
Path Coefficient (Mean, STDEV, T-Values, P Values)
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|) P Values
KD -> LK -0.009 0.008 0.120 0.073 0.471
123
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|) P Values
KL -> LK 0.318 0.314 0.148 2.144 0.016
KM -> LK 0.020 0.012 0.111 0.177 0.430
KP -> LK 0.294 0.304 0.134 2.194 0.014
KT -> LK 0.282 0.278 0.104 2.717 0.003
PP -> LK 0.020 0.006 0.107 0.189 0.425
RG -> LK 0.201 0.205 0.097 2.062 0.020
Sumber: OutputSmartPLS 3.0, 2016 (full model bootstrappingdapat dilihat pada
Lampiran 35)
1. Kepercayaan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Karyawan
Bank Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel kepercayaan terhadap loyalitas
karyawan sebesar 0,294dengan nilai t-statistic sebesar 2,194. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
karyawan dikarenakan nilai t-statistic lebih besar dari 1,96. Selain itu,
pengaruh variabel kepercayaanterhadap loyalitas karyawan adalah positif
karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa H8 diterima karena kepercayaan memiliki hubungan
positif dan signifikan terhadap loyalitasn karyawan bank syariah.
124
2. Komitmen Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel komitmen terhadap loyalitas karyawan
sebesar 0,282 dengan nilai t-statistic sebesar 2,717. Hal tersebut
menunjukkan bahwa komitmen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
karyawan dikarenakan nilai t-statistic lebih besar dari 1,96. Selain itu,
pengaruh variabel komitmenterhadap loyalitas karyawan adalah positif
karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa H9 diterima karena komitmen memiliki hubungan positif
dan signifikan terhadap loyalitas karyawan bank syariah.
3. Komunikasi Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Karyawan
Bank Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel komunikasi terhadap loyalitas
karyawansebesar 0,020dengan nilai t-statistic sebesar 0,177. Hal tersebut
menunjukkan bahwa komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas karyawan dikarenakan nilai t-statistic lebih kecil dari 1,96. Selain
itu, pengaruh variabel komunikasi terhadap loyalitas karyawan adalah
positif karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa H10 ditolak karena komunikasi berpengaruh
tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah bank syariah.
125
4. Kualitas Pelayanan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas
Karyawan Bank Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel kualitas pelayanan terhadap loyalitas
karyawansebesar 0,318 dengan nilai t-statistic sebesar 2,144. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kualitas pelayananberpengaruh signifikan terhadap
loyalitas karyawan dikarenakan nilai t-statistic besar dari 1,96. Selain itu,
pengaruh variabel kualitas pelayanan terhadap loyalitas karyawan adalah
positif karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa H11diterima karena kualitas pelayanan memiliki
hubungan positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah bank syariah.
5. Keadilan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel keadilan terhadap loyalitas karyawansebesar
-0,009 dengan nilai t-statistic sebesar 0,073. Hal tersebut menunjukkan bahwa
keadilantidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan dikarenakan
nilai t-statistic lebih kecil dari 1,96. Selain itu, pengaruh variabel keadilan
terhadap loyalitas karyawan adalah positif akan tetapi nilai parameter koefisien
bernilai negatif. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H12 ditolak karena
keadilan memiliki hubungannegatif dan tidak signifikan terhadap loyalitas
karyawan bank syariah.
126
6. Religiusitas Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel religiusitas terhadap loyalitas karyawan
sebesar 0,201 dengan nilai t-statistic sebesar 2,062. Hal tersebut
menunjukkan bahwa religiusitasberpengaruh signifikan terhadap loyalitas
karyawan dikarenakan nilai t-statistic lebih besar dari 1,96. Selain itu,
pengaruh variabel religiusitasterhadap loyalitas karyawan adalah positif
karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa H13 diterima karena religiusitas memiliki hubungan
positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan bank syariah.
7. Pengetahuan tentang Produk Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas
Karyawan Bank Syariah.
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien untuk variabel pengetahuan tentang produk terhadap
loyalitas karyawan sebesar 0,020dengan nilai t-statistic sebesar 0,189. Hal
tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan tentang produktidak
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan dikarenakan nilai t-
statistic lebih kecil dari 1,96. Selain itu, pengaruh variabel pengetahuan
tentang produk terhadap loyalitas karyawan adalah positif akan tetapi nilai
parameter koefisien bernilai negatif. Sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa H14 ditolak karena pengetahuan tentang produk berpengaruh tidak
signifikan terhadap loyalitas karyawan bank syariah.
127
4.7 Pembahasan
Berikut disajikan hasil dari kedua pengujian yaitu nasabah dan
karyawan
a. Hasil Pengujian Hipotesis untuk Responden Nasabah
Hasil pengujian terhadap hipotesis penelitian yang dikembangkan,
secara ringkas disajikan pada Tabel 4.29. Berdasarkan hasil pengujian
menggunakan SmartPLS 3.0 ada 5hipotesis yang diterima dan 2 hipotesis
lainnya ditolak.
Tabel 4.29
Hasil Rekapitulasi Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pernyataan Hasil
H1 Kepercayaan berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah bank syariah
Hipotesis
diterima
H2 Kemitmen berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah bank syariah
Hipotesis
diterima
H3 Komunikasi berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah bank syariah
Hipotesis
ditolak
H4 Kualitas pelayanan berpengaruh positif
terhadap loyalitas nasabah bank syariah
Hipotesis
ditolak
H5 Keadilan berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah bank syariah
Hipotesis
diterima
H6 Religiusitas berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah bank syariah
Hipotesis
diterima
H7 Pengetahuan tentang produk berpengaruh
positif terhadap loyalitas nasabah bank
syariah
Hipotesis
diterima
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2016
4.7.1. Kepercayaan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah
Hipotesis satu (H1) menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh
positif terhadap loyalitas nasabah adalah diterima. Berdasarkan hasil uji
resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter koefisien sebesar 0,311
128
dengan nilai t-statistic sebesar 3,544. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah dikarenakan
nilai t-statistic>1,96. Selain itu, pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas
nasabah adalah positif karena nilai parameter koefisien bernilai positif.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kepercayaan berpengaruh positif
terhadap loyalitas nasabah. Pengujian variabel kepercayaan terhadap
loyalitas nasabah menunjukkan bahwa semakin baik kepercayaan yang
diberikan nasabah terhadap bank syariah maka akan meningkatkan tingkat
loyalitas dari dalam diri nasabah.
Alasan diterimanya hipotesis pertama sesuai dengan teori reasoned
action. Berdasarkan teori tersebut menyatakan bahwa teori tindakan
beralasan menghubungkan antara keyakinan (belief),sikap (attitude),
kehendak (intention), dan perilaku (behavior). Keyakinan dalam hal ini
adalah suatu kepercayaan nasabah terhadap bank misalnya percaya bahwa
bank syariah mempunyai citra dan reputasi yang baik. Selanjutnya sikap dari
nasabah tersebut setelah percaya dan yakin bahwa bank syariah tersebut
dapat dipercaya dengan memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat.
Sikap tersebut mengarahkan ke sebuah kehendak sehingga menuju ke
sebuah perilaku loyal. Perilaku loyal atau loyalitas ini dibangun akibat
adanya suatu keyakinan, sikap, dan kehendak tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Cassandra, 2014), dan (Ardiyanto, 2013) yang menyatakan bahwa
kepercayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
129
nasabah. Penelitian (Silmi, 2012), (Ellena, 2011) dan (Widodo, 2015) juga
menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap loyalitas
nasabah. Sehingga semakin tinggi kepercayaan yang diberikan nasabah
terhadap bank syariah maka akan berpengaruh semakin meningkatnya pula
tingkat loyalitas.
4.7.2. Komitmen Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah
Hipotesis dua (H2) menyatakan bahwa komitmen berpengaruh
positif terhadap loyalitas nasabah adalah diterima. Berdasarkan hasil uji
resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter koefisien sebesar
0,277dengan nilai t-statistic sebesar 3,372. Hal tersebut menunjukkan
bahwa komitmen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah
dikarenakan nilai t-statistic>1,96. Selain itu, pengaruh komitmen terhadap
loyalitas nasabah adalah positif karena nilai parameter koefisien bernilai
positif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa komitmen berpengaruh
positif terhadap loyalitas nasabah. Pengujian variabel komitmen terhadap
loyalitas nasabah menunjukkan bahwa semakin baik komitmen yang
diberikan nasabah terhadap bank syariah maka akan berpengaruh terhadap
loyalitas nasabah.
Komitmen berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah diterima
karena ketika seorang nasabah mempunyai komitmen yang baik terhadap
bank syariah dan selalu dijaga kuat komitmennya maka akan berdampak
pula terhadap perilaku loyal. Hal ini sesuai teori atribusi yang menyebutkan
130
bahwa perilaku seseorang dipengaruhi salah satunya oleh faktor internal.
Komitmen dalam hal ini adalah faktor internal atau faktor dari dalam diri
nasabah yang ingin berkomitmen baik terhadap bank syariah sehingga
akibatnya dia akan loyal terhadap bank syariah tersebut.
Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh
(Cassandra, 2014), dan (Wahyu, 2015) bahwa komitmen berpengaruh
secara signifikan terhadap loyalitas nasabah. Sedangkan (Ellena, 2011) juga
menyatakan bahwa komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Maka dapat dikatakan bahwa semakin nasabah
berkomitmen yang terhadap bank syariah akan meningkatkan loyalitas
nasabah.
4.7.3. Komunikasi Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah
Hipotesis tiga (H3) menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh
positif terhadaployalitas nasabah adalah ditolak. Berdasarkan hasil uji
resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter koefisien sebesar -
0,149dengan nilai t-statistic sebesar 1,535. Hal tersebut menunjukkan
bahwa komunikasi tidakberpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah
dikarenakan nilai t-statistic<1,96. Selain itu, pengaruh komunikasi terhadap
loyalitas nasabah adalah positif akan tetapi nilai parameter koefisien bernilai
negatif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasitidak
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.
131
Hipotesis komunikasi berpengaruh positif terhadap loyalitas adalah
ditolak. Berdasarkan hasil data dalam lampiran terdapat beberapa hasil yang
tidak konsisten. Data tersebut menunjukkan responden nomor 62,
komunikasi memiliki nilai 56% dengan kriteria tidak baik, sedangkan
loyalitas nasabah memiliki nilai 100% dengan kriteria sangat baik. Selain
itu terdapat kondisi dimana responden nomor 59, loyalitas nasabah memiliki
nilai 62,5% dengan kriteria tidak baik sedangkan komunikasi memiliki nilai
100% dengan kriteria sangat baik. Hal ini dapat diartikan baik atau tidaknya
komunikasi antara nasabah dengan bank syariah tidak berpengaruh terhadap
loyalitas nasabah. Komunikasi tidak berpengaruh positif terhadap loyalitas
nasabah dapat disebabkan masih terdapat informasi yang mungkin belum
dipahami oleh nasabah sehingga menyebabkan komunikasi tidak berjalan
dengan baik.
4.7.4. Kualitas Pelayanan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah
Bank Syariah
Hipotesis empat (H4) menyatakan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah adalah ditolak. Berdasarkan
hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter koefisien
sebesar -0,110 dengan nilai t-statistic sebesar 1,307. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah dikarenakan nilai t-statistic<1,96. Selain itu,
pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah adalah positif akan
tetapi nilai parameter koefisien bernilai negatif. Sehingga dapat ditarik
132
kesimpulan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah. Pengujian variabel kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah
menunjukkan bahwa baik tidaknya kualitas pelayanan tidak berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah.
Hipotesis kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas
nasabah ditolak disinyalir karena nasabah belum merasakan kualitas
pelayanan secara maksimal sesuai keinginannya. Hal ini bisa disebabkan
karena banyak dari karyawan bank syariah sebagian besar merupakan
karyawan yang berasal dari bank konvensional. Sehingga karyawan butuh
penyesuaian diri terhadap kondisi yang ada dalam bank syariah. Selain itu
banyaknya nasabah yang menyebabkan antrian panjang yang menyebabkan
kurang nyamannya dalam diri nasabah menunggu.
4.7.5. Keadilan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah
Hipotesis lima (H5) menyatakan bahwa keadilan berpengaruh
positif terhadap loyalitas nasabah adalah diterima. Berdasarkan hasil uji
resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter koefisien sebesar 0,169
dengan nilai t-statistic sebesar 2,022. Hal tersebut menunjukkan bahwa
keadilan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah dikarenakan
nilai t-statistic>1,96. Selain itu, pengaruh keadilan terhadap loyalitas
nasabah adalah positif karena nilai parameter koefisien bernilai positif.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa keadilan berpengaruh positif
terhadap loyalitas nasabah. Pengujian variabel keadilan terhadap loyalitas
133
nasabah menunjukkan bahwa semakin baik prinsip keadilan yang
diterapkan bank syariah maka akan meningkatkan tingkat loyalitas dari
dalam diri nasabah.
Keadilan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah adalah
diterima. Hal ini sesuai dengan teori atribusi yang menyatakan bahwa salah
satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia atau individu disebabkan
oleh faktor eksternal. Faktor eksternal dalam hal ini adalah keadilan, apabila
bank syariah menerapkan prinsip keadilan yang baik maka akan
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Keadilan dalam hal ini adalah bagi
hasil, nasabah yang merasa puas akan bagi hasi yang diterima dalam bank
syariah maka nasabah akan berperilaku loyal terhadap bank tersebut.
Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh (Kusumaramdhani,
2015) yang menemukan bagi hasil berpengaruh secara signifikan terhadap
bahwa keadilan bagi hasil berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Sehingga, apabila pihak bank syariah mampu meneliti kriteria
spesifik masing-masing produk dan jasa yang akan diberikan kepada
nasabah serta mampu melakukan nasabah secara adil dan sama dalam
memenuhi hak-hak nasabah maka hal tersebut akan meningkatkan loyalitas
nasabah terhadap bank syariah (Kusumaramdhani, 2015).
4.7.6. Religiusitas Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah
Hipotesis enam (H6) menyatakan bahwa religiusitas berpengaruh
positif terhadaployalitas nasabah adalah diterima. Berdasarkan hasil uji
resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter koefisien sebesar 0,308
134
dengan nilai t-statistic sebesar 3,590. Hal tersebut menunjukkan bahwa
religiusitas berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah dikarenakan
nilai t-statistic>1,96. Selain itu, pengaruh religiusitas terhadap loyalitas
nasabah adalah positif karena nilai parameter koefisien bernilai positif.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa religiusitas berpengaruh positif
terhadap loyalitas nasabah. Pengujian variabel religiusitas terhadap loyalitas
nasabah menunjukkan bahwa semakin baik tingkat religisuitas yang dimiliki
oleh nasabah bank syariah maka akan meningkatkan tingkat loyalitas dari
dalam diri nasabah.
Hipotesis religiusitas berpengaruh positif terhadap loyalitas
nasabah adalah diterima. Hal ini sesuai dengan teori Al-Wala’. Teori
tersebut dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai tingkat
religiusitas yang baik akan berbuat sesuai apa yang di sukai atau di ridhoi
oleh Allah. Al-Wala’ adalah loyalitas terhadap Allah. Teori Al-Wala’juga
mengimplementasikan dalam ekonomi syariah bahwa seseorang dengan
tingkat religiusitas yang baik makan akan loyal terhadap Allah, entitas,
stakeholder. Nasabah dengan tingkat religiusitas yang baik dapat dikatakan
menerapkan loyalitas terhadap Allah serta Entitas yaitu bank syariah.
Penelitian ini sejalan dengan penellitian sebelumnya yang
dilakukan oleh (Normawati, 2013)yang menyatakan bahwa religiusitas
berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. Sehingga, dapat dikatakan
bahwa religiusitas yang baik maka akan meningkatkan loyalitas nasabah
bank syariah.
135
4.7.7. Pengetahuan tentang Produk Berpengaruh Positif terhadap
Loyalitas Nasabah Bank Syariah
Hipotesis tujuh (H7) menyatakan bahwa pengetahuan tentang
produk berpengaruh positif terhadaployalitas nasabah adalah diterima.
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter
koefisien sebesar 0,269dengan nilai t-statistic sebesar 2,798. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pengetahuan tentang produk berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah dikarenakan nilai t-statistic>1,96. Selain itu,
pengaruh pengetahuan tentang produk terhadap loyalitas nasabah adalah
positif karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan tentang produk berpengaruh positif
terhadap loyalitas nasabah. Pengujian variabel pengetahuan tentang produk
terhadap loyalitas nasabah menunjukkan bahwa semakin baik tingkat
pengetahuan tentang produk yang dimiliki oleh nasabah bank syariah maka
akan meningkatkan tingkat loyalitas dari dalam diri nasabah.
Diterimanya hipotesis ketujuh pengetahuan tentang produk
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah sesuai dengan teori atribusi. Teori
atribusi menyatakan bahwa perilaku seseorang di latar belakangi oleh faktor
eksternal dan faktor internal. Pengetahuan tentang produk dalam hal ini
adalah faktor internal yang berarti bahwa nasabah dalam dirnya mempunyai
pemahaman yang baik mengenai produk dalam bank syariah akan berlaku
loyal karena dia paham baiknya serta keunggulan produk tersebut.
136
Penelitian ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh (Kuncahyaningtyas, 2014) yang menemukan bahwa
pengetahuan tentang produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang
produk yang baik maka nasabah akan paham mengenai kebaikan dan
manfaat dari produk yang di tawarkan bank syariah sehingga dapat
mendorong dirinya berperilaku loyal terhadap bank syariah.
b. Hasil Pengujian Hipotesis untuk Responden Karyawan
Hasil pengujian terhadap hipotesis penelitian yang dikembangkan,
secara ringkas disajikan pada Tabel 4.30. Berdasarkan hasil pengujian
menggunakan SmartPLS 3.0 ada 4hipotesis yang diterima dan 3 hipotesis
lainnya ditolak.
Tabel 4.30
Hasil Rekapitulasi Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pernyataan Hasil
H8 Kepercayaan berpengaruh positif terhadap
loyalitas karyawan bank syariah
Hipotesis
diterima
H9 Komitmen berpengaruh positif terhadap
loyalitas karyawan bank syariah
Hipotesis
diterima
H10 Komunikasi berpengaruh positif terhadap
loyalitas karyawan bank syariah
Hipotesis
ditolak
H11 Kualitas pelayanan berpengaruh positif
terhadap loyalitas karyawan bank syariah
Hipotesis
diterima
H12 Keadilan berpengaruh positif terhadap
loyalitas karyawan bank syariah
Hipotesis
ditolak
H13 Religiusitas berpengaruh positif terhadap
loyalitas karyawan bank syariah
Hipotesis
diterima
H14 Pengetahuan tentang produk berpengaruh
positif terhadap loyalitas karyawan bank
syariah
Hipotesis
ditolak
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2016
137
4.7.8. Kepercayaan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Karyawan
Bank Syariah
Hipotesis delapan (H8) menyatakan bahwa kepercayaan
berpengaruh positif terhadaployalitas karyawan adalah diterima.
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter
koefisien sebesar 0,294 dengan nilai t-statistic sebesar 2,194. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
karyawandikarenakan nilai t-statistic>1,96. Selain itu, pengaruh
kepercayaan terhadap loyalitas karyawan adalah positif karena nilai
parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan.
Pengujian variabel kepercayaan terhadap loyalitas karyawan menunjukkan
bahwa semakin baik tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh karyawan bank
syariah maka akan meningkatkan tingkat loyalitas dari dalam diri karyawan
Alasan diterimanya hipotesis kedelapan bahwa kepercayaan
berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan sesuai dengan teori
tindakan berasalan. Teori tindakan beralasan menyatakan bahwa teori
tersebut menghubungkan antara keyakinan, sikap, kehendak, dan perilaku.
Hal ini dapat dikaitkan dengan kepercayaan yang dalam hal ini adalah
keyakinan dalam diri individu. Keyakinan dalam diri seseorang akan
mendorong seseorang untuk berperilaku. Apabila kepercayaan dalam diri
karyawan sangat baik maka karyawan akan loyal terhadap perusahaan yakni
bank syariah.
138
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dengan
variabel loyalitas nasabah. Penelitian tersebut dilakukan oleh (Cassandra,
2014) yang menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah. Penelitian ini masih mengadopsi penelitian
loyalitas nasabah. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa
kepercayaan berpengaruh loyalitas karyawan. Hal ini dapat diartikan bahwa
semakin baik kepercayaan yang diberikan karyawan terhadap bank syariah
maka akan meningkatkan loyalitas karyawan.
4.7.9. Komitmen Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah
Hipotesis sembilan (H9) menyatakan bahwa komitmen
berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan adalah diterima.
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter
koefisien sebesar 0,282dengan nilai t-statistic sebesar 2,717. Hal tersebut
menunjukkan bahwa komitmen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
nasabah dikarenakan nilai t-statistic>1,96. Selain itu,komitmen terhadap
loyalitas karyawan adalah positif karena nilai parameter koefisien bernilai
positif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa komitmen berpengaruh
positif terhadap loyalitas karyawan. Pengujian variabel komitmen terhadap
loyalitas karyawan menunjukkan bahwa semakin baik tingkat komitmen
yang dimiliki oleh karyawan bank syariah maka akan meningkatkan tingkat
loyalitas dari dalam diri karyawan.
139
Hipotesis kesembilan yang menyatakan bahwa komitmen
berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan diterima, karena sesuai
dengan teori atribusi. Teori atribusi yang menyatakan bahwa teori tersebut
mengasumsikan bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal. Komitmen dalam hal ini merupakan faktor internal
yang ada pada diri karyawan. Karyawan yang mempunyai komitmen baik
terhadap perusahaan dalam hal ini adalah bank syariah maka akan
meningkatkan perilaku loyal dalam diri karyawan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh (Iqbal, Tufail, & Lodhi, 2015). yang menyatakan bahwa
komitmen berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi komitmen dalam diri karyawan terhadap
bank syariah maka akan meningkatkan perilaku loyal dalam diri karyawan
4.7.10. Komunikasi Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah
Hipotesis sepuluh (H10) menyatakan bahwa komunikasi
berpengaruh positif terhadaployalitas karyawan adalah ditolak. Berdasarkan
hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter koefisien
sebesar 0,020 dengan nilai t-statistic sebesar 0,177. Hal tersebut
menunjukkan bahwa komunikasi tidakberpengaruh signifikan terhadap
loyalitas karyawandikarenakan nilai t-statistic<1,96. Selain itu, pengaruh
komunikasi terhadap loyalitas karyawan adalah positif karena nilai
140
parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa komunikasitidak berpengaruh terhadap loyalitas karyawan
Hipotesis kesepuluh yang menyatakan bahwa komunikasi
berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan ditolak dikarenakan adanya
hubungan antara perusahaan dengan karyawan belum cukup baik. Hal ini
disinyalir bahwa karyawan masih belum merasakan komunikasi yang baik
dengan perusahaan atau informasi yang diberikan belum mampu mengena
bagi karyawan. Sehingga dapat dikatakan sebaik apapun komunikasi yang
terjalin antara perusahaan dengan karyawan tidak berpengaruh terhadap
loyalitas karyawan.
Alasan ditolaknya hipotesis kesepuluh juga terdapat kondisi
jawaban yang tidak konsisten. Hal ini ditunjukkan pada responden nomor
10 dimana komunikasi mempunyai nilai kategori tidak baik sedangkan
loyalitas karyawan berada pada kategori nilai baik. Selain itu juga pada
responden no 46 dan 49 yang menunjukkan hal yang sama.
4.7.11. Kualitas Pelayanan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas
Karyawan Bank Syariah
Hipotesis sebelas (H11) menyatakan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif terhadaployalitas karyawan adalah diterima.
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter
koefisien sebesar 0,318dengan nilai t-statistic sebesar 2,144. Hal tersebut
141
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas karyawan dikarenakan nilai t-statistic>1,96. Selain itu, pengaruh
kualitas pelayanan terhadap loyalitas karyawan adalah positif karena nilai
parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.
Pengujian variabel kualitas pelayanan terhadap loyalitas
karyawanmenunjukkan bahwa semakin baik kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.
Alasan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
loyalitas karyawan diterima karena sesai dengan teori stewardship. Teori
stewardship menyatakan bahwa individu tidaklan termotivasi tujuan-
tujuan pribadi saja tatpi lebih ditujukan untuk sasaran hasil utama mereka
untuk kepentingan perusahaan. Karyawan yang sangat baik dalam
melakukan pelayanannya kepada perusahaan merupakan suatu tujuan bagi
mereka untuk kepentingan perusahaan dan sebagai wujud loyalitas kerja
mereka terhadap perusahaan.
Penelitian terdahulu dengan variabel loyalitas nasabah yang
dilakukan oleh (Junaedi, 2012) yag menyatakan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Penelitian ini yang
mengadopsi variabel loyalitas nasabah sebagai faktor menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan. Hal ini
membuktikan semakin baik kualitas pelayanan yang dilakukan karyawan
maka akan meningkatkan loyalitas di dalam diri karyawan.
142
4.7.12. Keadilan Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah
Hipotesis dua belas (H12) menyatakan bahwa keadilan
berpengaruh positif terhadaployalitas karyawan adalah ditolak. Berdasarkan
hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter koefisien
sebesar -0,009 dengan nilai t-statistic sebesar 0,073. Hal tersebut
menunjukkan bahwa keadilan tidak berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas karyawandikarenakan nilai t-statistic<1,96. Selain itu, pengaruh
keadilan terhadap loyalitas karyawan adalah positif akan tetapi nilai
parameter koefisien bernilai negatif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa keadilantidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan.
Pengujian variabel keadilan terhadap loyalitas karyawan menunjukkan
bahwa baik atau tidaknya keadilan tidak berpengaruh terhadap loyalitas
karyawan. Keadilan berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan
ditolak, hal ini dapat dikatakan ada atau tidaknya keadilan yang ada di bank
syariah tidak mempengaruhi loyalitas karyawan.
Alasan ditolaknya hipotesis keduabelas disebabkan adanya
ketidakonsistenan jawaban pada responden. Hal ini ditunjukkan pada
responden nomor 34 dan 52 yang menunjukkan bahwa nilai dari vaiabel
keadilan pada kategori tidak baik sedangkan nilai dari loyalitas karyawan
pada kategori baik. Sedangkan pada responden nomor 42 menunjukkan
bahwa nilai dari variabel keadilan pada kategori baik sedankan nilai dari
loyalitas karyawan pada kategori tidak baik. Hasil ini sesuai dengan
penelitian (Junaedi, 2012) yang menyatakan keadilan berpengaruh negatif
143
terhadap loyalitas nasabah. Penelitian ini yang masih mengadopsi faktor
dari loyalitas nasabah. Sehingga baik atau tidaknya keadilan dalam
perusahaan tidak berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.
4.7.13. Religiusitas Berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Karyawan Bank
Syariah
Hipotesis tiga belas (H13) menyatakan bahwa religiusitas
berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan adalah diterima.
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter
koefisien sebesar 0,201dengan nilai t-statistic sebesar 2,062. Hal tersebut
menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
karyawan dikarenakan nilai t-statistic>1,96. Selain itu, pengaruh religiusitas
terhadap loyalitas karyawan adalah positif karena nilai parameter koefisien
bernilai positif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa religiusitas
berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan. Pengujian variabel
religiusitas terhadap loyalitas karyawan menunjukkan bahwa semakin baik
tingkat religiusitas yang dimiliki oleh karyawan bank syariah maka akan
meningkatkan tingkat loyalitas dari dalam diri karyawan.
Hipotesis religiusitas berpengaruh positif terhadap loyalitas
karyawan diterima sesuai dengan teori Al-Wala’. Teori tersebut menyatakan
bahwa seseorang melakukan tindakan sesuai dengan kecintaannya kepada
Allah SWT serta sesuai apa yang diridhoi Allah. Karyawan yang
mempunyai tingkat religiuisitas yang baik akan tetap loyal terhadap bank
syariah sebagai wujud implementasi dari teori tersebut yang menyatakan
144
bahwa loyalitas dapat dilakukan terhadap Allah dan entitas yakni bank
syariah.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan (Normawati, 2013) dengan menggunakan variabel loyalitas
nasabah bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah.
Sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa religiusitas berpengaruh
positif terhadap loyalitas karyawan.
4.7.14. Pengetahuan tentang Produk Berpengaruh Positif terhadap
Loyalitas Karyawan Bank Syariah
Hipotesis empat belas (H14) menyatakan bahwa pengetahuan
tentang produk berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan adalah
ditolak. Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai
parameter koefisien sebesar 0,020 dengan nilai t-statistic sebesar 0,189. Hal
tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan tentang produk tidak
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan dikarenakan nilai t-
statistic<1,96. Selain itu, pengaruh pengetahuan tentang produk terhadap
loyalitas karyawan adalah positif karena nilai parameter koefisien bernilai
positif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan tentang
produk tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan. Pengujian
variabel pengetahuan tentang produk terhadap loyalitas karyawan
menunjukkan bahwa baik atau tidaknya tingkat pengetahuan tentang produk
yang dimiliki oleh karyawan bank syariah tidak akan berpengaruh terhadap
loyalitas karyawan.
145
Hipotesis pengetahuan tentang produk berpengaruh positif
terhadap loyalitas karyawan adalah ditolak. Pengetahuan tentang produk
tidak berpengaruh terhadap loyalitas karyawan mungkin dikarenakan tidak
semua karyawan yang menjadi objek penelitian berada pada bidang yang
paham mengenai produk dari bank syariah. Sehingga paham atau tidaknya
karyawan mengenai produk bank syariah tidak berpengaruh terhadap
loyalitas karyawan bank syariah.
146
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
loyalitas nasabah dan karyawan bank syariah. Penelitian ini dilakukan di
bank syariah se-Kota Semarang, dengan responden nasabah dan karyawan
bank syariah. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental
Sampling. Adapun variable x yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
kepercayaan, komitmen, komunikasi, kualitas pelayanan, keadilan,
religiusitas, pengetahuan tentang produk.
Analisis data dilakukan dengan menggunankan SEM (structural
equation modeling) dengan menggunakan software SmartPLS 3.0. Sampel
data yang digunakan adalah nasabah dan karyawan
a. Penenlitian dengan Responden Nasabah
Hasil penelitian setelah dilakukan pengujian menunjukkan nilai R-
Square sebesar 0,758 atau 75,8%. Hal ini menunjukkan bahwa variabilitas
konstruk loyalitas nasabahyang dapat dijelaskan oleh konstruk lainnya
adalah sebesar 75,8%, sementara 24,2% dijelaskan oleh faktor lain diluar
penelitian ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa R-Square untuk variabel laten
endogen adalah kuat karena memiliki nilai R-Square lebih dari 0,75.
Berdasarkan pada hasil pengujian dan pembahasan yang penulis
sajikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
147
1. Hipotesis pertama (H1) yang diajukan penulis menyatakan kepercayaan
berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah bank syariah adalah
diterima. Hasil pengujian menggunakan software SmartPLS 3.0
diketahui nilai t-statistic sebesar 3,544>1,96. Maka dapat disimpulkan
bahwa kepercayaanberpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah bank
syariah.
2. Hipotesis kedua (H2) yang diajukan penulis menyatakan komitmen
berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah bank syariah adalah
diterima. Hasil pengujian menggunakan software SmartPLS 3.0
diketahui nilai t-statistic sebesar 3,372>1,96. Maka dapat disimpulkan
bahwa komitmen berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah bank
syariah.
3. Hipotesis ketiga (H3) yang diajukan penulis menyatakan komunikasi
berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabahbank syariah adalah
ditolak. Hasil pengujian menggunakan software SmartPLS 3.0
diketahui nilai t-statistic sebesar 1,535<1,96. Maka dapat disimpulkan
bahwa komunikasi tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah bank
syariah.
4. Hipotesis keempat (H4) yang diajukan penulis menyatakan kualitas
pelayanan berpengaruh positif terhadap tindakan loyalitas nasabah
bank syariah adalah ditolak. Hasil pengujian menggunakan software
SmartPLS 3.0 diketahui nilai t-statistic sebesar 1,307<1,96. Maka dapat
148
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap
loyalitas nasabah bank syariah.
5. Hipotesis kelima (H5) yang diajukan penulis menyatakan keadilan
berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah bank syariah adalah
diterima. Hasil pengujian menggunakan software SmartPLS 3.0
diketahui nilai t-statistic sebesar 2,022>1,96. Maka dapat disimpulkan
bahwa keadilan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah bank
syariah.
6. Hipotesis keenam (H6) yang diajukan penulis menyatakan religiusitas
berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah bank syariah adalah
diterima. Hasil pengujian menggunakan software SmartPLS 3.0
diketahui nilai t-statistic sebesar 3,590>1,96. Maka dapat disimpulkan
bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah bank
syariah.
7. Hipotesis ketujuh (H7) yang diajukan penulis menyatakan pengetahuan
tentang produk berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah bank
syariah adalah diterima. Hasil pengujian menggunakan software
SmartPLS 3.0 diketahui nilai t-statistic sebesar 2,798>1,96. Maka dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan tentang produk berpengaruh positif
terhadap loyalitas nasabah bank syariah.
149
b. Penelitian dengan Responden Karyawan
Hasil penelitian setelah dilakukan pengujian menunjukkan nilai R-
Square sebesar 0,725 atau 72,5%. Hal ini menunjukkan bahwa variabilitas
konstruk loyalitas karyawanyang dapat dijelaskan oleh konstruk lainnya
adalah sebesar 72,5%, sementara 27,5% dijelaskan oleh faktor lain diluar
penelitian ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa R-Square untuk variabel laten
endogen adalah moderat karena memiliki nilai R-Square lebih dari 0,5 dan
kurang dari 0,75.
8. Hipotesis kedelapan (H8) yang diajukan penulis menyatakan
kepercayaan berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan bank
syariah adalah diterima. Hasil pengujian menggunakan software
SmartPLS 3.0 diketahui nilai t-statistic sebesar 2,194>1,96. Maka dapat
disimpulkan bahwa kepercayaanberpengaruh positif terhadap loyalitas
karyawan bank syariah.
9. Hipotesis kesembilan (H9) yang diajukan penulis menyatakan
komitmen berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan bank
syariah adalah diterima. Hasil pengujian menggunakan software
SmartPLS 3.0 diketahui nilai t-statistic sebesar 2,717>1,96. Maka dapat
disimpulkan bahwa komitmen berpengaruh positif terhadap loyalitas
karyawan bank syariah.
10. Hipotesis kesepuluh (H10) yang diajukan penulis menyatakan
komunikasi berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan bank
150
syariah adalah ditolak. Hasil pengujian menggunakan software
SmartPLS 3.0 diketahui nilai t-statistic sebesar 0,177<1,96. Maka dapat
disimpulkan bahwa komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas karyawan bank syariah.
11. Hipotesis kesebelas (H11) yang diajukan penulis menyatakan kualitas
pelayanan berpengaruh positif terhadap tindakan loyalitas karyawan
bank syariah adalah diterima. Hasil pengujian menggunakan software
SmartPLS 3.0 diketahui nilai t-statistic sebesar 2,144>1,96. Maka dapat
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
loyalitas karyawan bank syariah.
12. Hipotesis keduabelas (H12) yang diajukan penulis menyatakan
keadilan berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan bank syariah
adalah ditolak. Hasil pengujian menggunakan software SmartPLS 3.0
diketahui nilai t-statistic sebesar 0,073<1,96. Maka dapat disimpulkan
bahwa keadilan tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
karyawan bank syariah.
13. Hipotesis ketigabelas (H13) yang diajukan penulis menyatakan
religiusitas berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan bank
syariah adalah diterima. Hasil pengujian menggunakan software
SmartPLS 3.0 diketahui nilai t-statistic sebesar 2,062>1,96. Maka dapat
disimpulkan bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap loyalitas
karyawan bank syariah.
151
14. Hipotesis keempatbelas (H14) yang diajukan penulis menyatakan
pengetahuan tentang produk berpengaruh positif terhadap loyalitas
karyawan bank syariah adalah ditolak. Hasil pengujian menggunakan
software SmartPLS 3.0 diketahui nilai t-statistic sebesar 0,189<1,96.
Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang produktidak
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan bank syariah.
5.2 Saran
1. Penelitian ini belum menentukan jumlah sampel nasabah maupun
karyawan, sehingga diharapkan penelitian selanjutnya dapat
menentukan jumlah sampel.
2. Pihak bank diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap nasabah, dikarenakan terdapat hasil yang masih kurang
baik dapalam penilaian kualitas pelayanan.
3. Pihak bank sebaiknya dapat memaksimalkan dalam komunikasi
tepatnya dalam penyampaian informasi, dikarenakan terdapat hasil
yang masih kurang baik dalam penilaian komunikasi.
152
DAFTAR PUSTAKA
Aminah. 2014. “Pengaruh Spiritual di Tempat Kerja terhadap Loyalitas Karyawan
Melalui Variabel Mediator Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi di
BMI, BSM, dan BRIS KC Malang”. Jurnal Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang
Ardiyanto, R. B, 2013. “Pengaruh Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah
yang di Mediasi oleh kepercayaan Nasabah pada Bank BRI Syariah di Kota
Surakarta” Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Arfan, I Lubis, 2010, Akuntansi Keprilakuan, Edisi dua, SalembaEmpat: Jakarta.
Ariawan, Fredi, 2015. “Pengaruh Religiusitas terhadap Loyalitas Kerja Karyawan
Perusahaan Aflah Bakery Bantul Yogyakarta Tahun 2015.” Jurnal.
Yogyakarta
Astuti, Leni. 2015. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen
terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada Bank Jateng Syariah Universitas
Muhammadiayah Surakarta)”Skripsi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Cassandra, Monica Cindy, 2014.” Pengaruh Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi
dan Penanganan Konflik terhadap Loyalitas Pelanggan Bank BCA Di
Surabaya”Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.
Daniri, M. A. (2014). Lead by GCG.Jakarta: Gagasan Bisnis Indonesia.
Dewi, G. A. P. R. K. 2014. “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Nasabah PT BPR di Kabupaten tabanan. Tesis. Denpasar:
Universitas Udayana
Ellena, Frieda. 2011.” Analisis Pengaruh Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi
dan Penanganan Keluhan terhadap Loyalitas Nasabah (Studi pada Nasabah
PT BRI (Persero) Tbk. Cabang Pemalang)”. Skripsi. Semarang: Universitas
Diponegoro
Febrianingtyas, Media Arifin, Zainul dan Fanani, Dahlan. 2014. “Pengaruh
Customer Relationship Managemen tterhadap Kepuasan dan Loyalitas
Nasabah (Survey pada Nasabah Bank Jawa Timur cabang Gedung Inbis
Malang”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), VOL. 9, No. 2.
Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate Program IBM SPSS 19. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Hamid, A. G. A. 2014. “ Pengaruh Religiusitas dan Pelayanan terhadap Loyalitas
Nasabah Tabungan Wadiah di PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang
pembantu Tulungagung. Tulungagung: Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
Hartono, Jogiyanto dan Abdillah. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS. BPFE,
Yogyakarta.
153
Hasan, A. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Utama.
Hermawan, I. K. A dan Riana I. G. 2014. “ Analisis Faktor-Faktor yang
Menentukan Loyalitas Karyawan pada PT. Inti Buana Permai denpasar
Bali.
https://detik.com/ Ini Alasan Nasabah Syariah Perbankan Syariah RI Masih
Minim diakses tanggal 17 Maret 2016
https://kompas.com/Perkembangan Menkeu: Bank Syariah Masih Mini 10 Mei
2016 diakses 20 Mei 2016
Iqbal, A., Tufail, M. S, dan Lodhi, R. N. 2015. “Employee Loyalty and
Organizational Commitment in Pakistani Organizations”. Global Journal
of Human Resource Management, Vol. 3, hlm1-11.
Ishak, A., dan Zhafitri, L. 2011. “Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen
terhadap Loyalitas (Studi tentang Peran Mediasi Switching Costs)”. Jurnal
Siasat Bisnis, VOL. 15. No.1.
Jannah, Nur. 2014 . “Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa tentang BankSyariah
terhadap Minat Menjadi Nasabah (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan
Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Walisongo)”.
Skripsi. Semarang :IAIN Walisongo.
Jatun, Rengganing. 2015. “Analisis Factor-Faktor yang Berpengaruh terhadap
Keputusan Nasabah Untuk Mengambil Pembiayaan pada Kospin Jasa
Layanan Syariah Pekalongan”. Semarang: Universitas Diponegoro
Jaya, I. G. N. M dan Sumertajaya, I. M. 2008. “Permodelan Persamaan Struktural
Partial Least Square.
Jayanto, Prabowo Yudho. 2016. Introduction Sharia Economic. Semarang: Cerdas
Bersama.
Jogiyanto, 2007, Sistem Informasi Keperilakuan, Andi Offset Yogyakarta
Jogiyanto, HM. 2011. Konsep dan Aplikasi Struktural Equation Modeling.
Jogyakarta: UPP STIM YKPN.
Junaedi, Ahmad Tavip. 2012. “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Keadilan dan
Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah (Studi pada
Nasabah Bank Syariah di Propinsi Riau)”. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol.
10.
Karim, Adimarwan. 2011. Bank Islam.Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta :
Rajawali Press.
Karim, Adimarwan. 2014. Ekonomi Mikro Islam (Edisi Kelima). Jakarta: Rajawali
Press.
Khakim, L. Dan Minarsih, M. M. 2015. “ Pengaruh Kualitas Pelayanan Harga dan
Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Variabel Kepuasan
154
Pelanggan Sebagai Variabel Intervening pada Pizza Hut cabang Simpang
Lima”.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2008.Manajemen Pemasaran.Penerbit
Erlangga.
Kristanto, Sentot, 2013.”Pengaruh Keadilan Organisasional terhadap kepuasan
Kerja dan dampaknya terhadap Komitmen dan Intensi Keluar di PT
Indonesia Power UPB Bali. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana
Kuncahyaningtyas, Anitya, 2015. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Pengetahuan dan
Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah BPR Gunung Merbabu Semarang”.
Jurnal. Semarang
Kusumaramdhani, A dan Fatimah. 2015. “pengaruh Reputasi Merk dan Keadilan
Bagi Hasil terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Mudharabah Bnk x
Syariah KCP Ciledug”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 14, hlm. 87-94.
Latan, Hengki dan Imam Ghozali. 2012. Partial Least Squares Konsep, Teknik, dan
Aplikasi SmartPLS 2.0M3. Semarang: Universitas Diponegoro.
Lestari, Alfi Mulikhah. 2015. “Pengaruh religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan,
Pengetahuan dan Pelayanan terhadap Preferensi Menabung pada Perbankan
Syariah (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisni
Universitas Brawijaya Malang”.
Mahyarni. 2013. “Theory of Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior
(Sebuah Kajian Hitoris tentang Perilaku)”. Jurnal
Normawati, Yuliana, 2013.” Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah
Bank Syariah Mandiri.”
Raharjo, Eko. 2007. “Teori Agensi dan Teori Stewarship dalam Prespektif
Akuntansi”. Fokus Ekonomi.Vol. 2 No. 1 Juni 2007: 37-46. Semarang: STIE
Pelita Nusantara.Vol 6. No. 6.
Saada, N. B. 2014. “Pengaruh Kualitas Layanan, Kepercayaan, Komitmen, dan
Promosi terhadap Loyalitas Anggota (Studi Kasus pada Anggota di BMT
Batik Mataram)”. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Satriyanti, E. O. 2012. “Pengaruh Kualitas Layanan, Kepuasan Nasabah, dan Citra
Bank terhadap Loyalitas Nasabah Bank Muamalat di Surabaya”. Journal Of
Business and Banking. Vol.2, hlm. 171-184.
Setyawan, P. 2013. “ Pengaruh Kepercayaan, Komitmen, Harga dan Keluhan
Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan Kantor Pos Surakarta”.
Silmi, S. 2012. “ Persepsi Nasabah tentang Relationship Marketing dan
Pengaruhnya terhadap Loyalitas (Studi pada Nasabah Tabungan Utama PT.
Bank Mega Syariah Cabang Malang)”.
Southey, G. 2011. “ The Theories of reasoned Action and Planned Behaviour
Appled to Business Decisions: A Selective Annotated Bibliography”.
Journal of New Business Ideas and Trends. Vol.1. hlm 43-50
155
Suary, Gina, 2014.” Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah
Tabungan Di Perbankan Syariah Yogyakarta.” Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Sujarweni, V. Wiratna, 2014.Metodologi Penelitian. Yogyakarta:PT. Pustaka Baru.
Tambingon, N. 2012. “ Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas
Konsumen dalam Penggunaan Kartu Prabayar Simpati telkomsel pada
Mahasiswa Universitas Kristen Staya Wacana Salatiga”.
Tibyan, Muhammad. 2015. “Peran Komunikasi Organisasi pada Loyalitas
Karyawan( Studi Deskriptif Kualitatif pada Perusahaan Obus Blue Star
Salatiga)”.
Utomo, S. B. 2009. “ Pengaruh Kualitas Layanan dan Kinerja Karyawan terhadap
Kepuasan Nasabah BPR Ukabima grub”. Yogyakarta: Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”.
Wahyu, S. 2015 “Analisis Pengaruh Komitmen Pelanggan, Kepercayaan dan
Kepuasan Nasabah terhdap Loyalitas Nasabah pada PT Bank Negara
Indonesia Kantor Wilayah Semarang”.
Wicaksono, D. P. 2014. “Analisis Pengaruh Kompetensi dan Loyalitas Karyawan
terhadap Promosi Jabatan pada PT. Bank Pembangunn Daerah Jawa Timur
Tbk. (Bank Jatim) Cabang Pasuruan”.
Widodo, D. S. T. 2015. “Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas
Nasabah Tabungan Simpeda Bank Jatim Surabaya”.
Yakin, I. 2013. “ Analisis Pengaruh Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi dan
Mutual Benefit terhadap Loyalitas Nasabah pada Bank Jatim Kantor Cabang
Bankalan”.
Zeffane, Rachid, 2011.” Communication, Commitmen, & Trust: Exploring
Triad.”International Journal of Business and Management.
158
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS EKONOMI
Gedung C6,Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang-50229
Telp.+62248508015, Fax. +62248508015
Laman: http://fe.unnes.ac.id email: [email protected]
No. responden :……………………….
(diisi oleh Peneliti)
Pengantar:
Dalam rangka memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Negeri Semarang, mahasiswa diwajibkan untuk menulis
karya ilmiah berupa skripsi, oleh karena itu saya memohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara mengisi kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
kesediaan Bapak/Ibu/Saudara telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
ini,dan peneliti mohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidak berkenan dihati
Bapak/Ibu/Saudara.
Hormat saya,
Citra Ayu Ratna P
NIM : 7211412160
159
I. Identitas Responden
Beri tanda centang () pada identitas pengenal Bapak/Ibu/Saudara/i.
Nama : *(Boleh tidak diisi)
Nama Bank :
Pekerjaan :
Lama menjadi Nasabah : Tahun Bulan
Jenis Kelamin :
Umur Responden : 21-30 41-50
31-40 >51
Penghasilan tiap : <Rp 3.000.000
Bulan
Rp 3.000.000-5.000.000
Rp 5.000.000-7.000.000
>Rp 7.000.000
Pendidikan : SD SMA
terakhir
SMP Perguruan Tinggi
160
II. Petunjuk Pengisian.
Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon menjawab poin-poin dibawah ini dengan
memberi tanda centang () pada jawaban yang sesuai dengan keadaan,
pendapat, dan pemahaman Bapak/Ibu/Saudara/i yang sebenarnya.
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
KEPERCAYAAN
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Menurut saya perbankan syariah merupakan bank
yang dapat diandalkan
2 Bank syariah dapat menjadi solusi tepat bagi saya
dalam melakukan transaksi
3 Bank syariah peduli terhadap permasalahan yang
terjadi terhadap nasabahnya
4 Bank syariah selalu mengutamakan kepentingan
nasabah
5 Menurut saya perbankan syariah mempunyai
reputasi yang baik di masyarakat
KOMITMEN
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya merasa bangga menjadi nasabah dari bank
syariah
2
Saya akan tetap menjadi nasabah perbankan
syariah, untuk memenuhi kebutuhan dan juga
ibadah
3
Saya merasa loyalitas itu penting, karena itu saya
merasa berkewajiban secara moral untuk tetap
menjadi nasabah di bank syariah
4
Saya merasa bersalah apabila meninggalkan kerja
sama dengan bank syariah, untuk berpindah ke
bank selain syariah.
161
KOMUNIKASI
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Bank syariah memberikan informasi dengan tepat
waktu dan dapat dipercaya
2 Bank syariah memberikan layanan yang cepat
terhadap nasabah
3 Bank syariah selalu siap dalam merespon keluhan
nasabah
4 Bank syariah selalu memberikan infomasi yang
akurat terhadap nasabah
KUALITAS PELAYANAN
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Pelayanan yang diberikan oleh perbankan
syariah terhadap nasabah sangat baik dan efektif
2 Bank syariah dalam memberikan jasa pelayanan
sangat bertanggung jawab
3 Pelayanan dalam perbankan syariah sangat tepat
waktu
4 Pelayanan bank syariah selalu konsisten dan
sesuai dengan jadwal yang ditentukan
5
Bank syariah dalam pelayanannya mampu
menangani masalah nasabah dengan baik
KEADILAN
No Pertanyaan SS S TS STS
1
Bank syariah yang saya gunakan sangat
menjujung tinggi prinsip keadilan dalam bagi
hasil
2 Sistem bagi hasil dalam praktik di bank syariah
yang saya naungi sangat jelas
3 Sistem bagi hasil bank syariah yang saya
gunakan dapat membuat saya puas
4 Bank syariah yang saya gunakan bagi hasilnya
lebih kompetitif dari pada bank lainnya
162
RELIGIUSITAS
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Menjadi nasabah di bank syariah termasuk salah
satu wujud kepatuhan saya terhadap agama.
2 Menjadi nasabah di bank syariah membuat saya
lebih tenang karena sesuai dengan syariat islam
3 Bank syariah merupakan bentuk praktik bisnis
yang halal sesuai syariat islam
4 Menjadi nasabah di bank syariah menghindarkan
saya dari praktik riba
PENGETAHUAN TENTANG PRODUK
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya memilih bank syariah karena saya cukup
mengerti mengenai bank syariah
2 Saya paham mengenai arti dari riba sehingga saya
lebih memilih bank syariah dalam bertransaksi
3 Saya menggunakan jasa perbankan syariah karena
saya mengetahui tentang produk bank syariah
4 Saya memilih produk perbankan syariah karena
lebih baik dan bermanfaat bagi saya
LOYALITAS NASABAH
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya selalu rutin melakukan transaksi minimal
sekali setiap bulannya
2 Saya selalu merekomendasikan kepada orang lain
untuk menggunakan produk perbankan syariah
3
Saya menyampaikan hal-hal positif tentang
perbankan syariah kepada teman, kerabat dan
rekan bisnis
4 Saya tidak berkeinginan pindah dari perbankan
syariah ke yang lain.
5
Saya merasa nyaman menggunakan produk
perbankan syariah sehingga tidak akan terpengaruh
dengan yang lain.
164
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS EKONOMI
Gedung C6,Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang-50229
Telp.+62248508015, Fax. +62248508015
Laman: http://fe.unnes.ac.id email: [email protected]
No. responden :……………………….
(diisi oleh Peneliti)
Pengantar:
Dalam rangka memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Negeri Semarang, mahasiswa diwajibkan untuk menulis
karya ilmiah berupa skripsi, oleh karena itu saya memohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara mengisi kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
kesediaan Bapak/Ibu/Saudara telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
ini,dan peneliti mohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidak berkenan dihati
Bapak/Ibu/Saudara.
Hormat saya,
Citra Ayu Ratna P
NIM : 7211412160
146
I. Identitas Responden
Beri tanda centang () pada identitas pengenal Bapak/Ibu/Saudara/i.
Nama : *(Boleh tidak diisi)
Nama Bank :
Jabatan :
Lama Bekerja :
Jenis Kelamin :
Umur Responden : 21-30 41-50
31-40 >51
Penghasilan tiap : <Rp 3.000.000
Bulan
Rp 3.000.000-4.000.000
Rp 4.000.000-5.000.000
>Rp 5.000.000
Pendidikan : Diploma S2
terakhir
S1 S3
147
II. Petunjuk Pengisian.
Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon menjawab poin-poin dibawah ini dengan
memberi tanda centang () pada jawaban yang sesuai dengan keadaan,
pendapat, dan pemahaman Bapak/Ibu/Saudara/i yang sebenarnya.
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
KEPERCAYAAN
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Menurut saya perusahaan dapat dipercaya dan
dapat diandalkan
2 Perusahaan mampu menangani masalah yang
berkaitan dengan karyawannya
3 Perusahaan selalu memberikan penghargaan
pada karyawan yang berprestasi.
4
Menurut saya perusahaan mempunyai reputasi
yang baik dan saya bangga menjadi bagian dari
perusahaan
KOMITMEN
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya merasa bangga menjadi karyawan dari
bank syariah
2 Saya akan tetap bekerja di bank syariah untuk
memenuhi kebutuhan dan juga sebagai ibadah
3
Saya percaya loyalitas itu penting karena itu
saya merasa berkewajiban secara moral untuk
tetap di bekerja di bank syariah
4 Saya merasa bersalah apabila meninggalkan
bank syariah untuk bekerja di selain bank syariah
148
KOMUNIKASI
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Perusahaan selalu memberikan informasi yang
tepat terhadap karyawan.
2
Informasi yang diberikan perusahaan cepat
tersampaikan dan berdampak positif bagi
karyawan
3
Perusahaan dapat menangani dengan cepat setiap
ada keluhan baik dari karyawan maupun
pelanggan.
4 Perusahaan selalu memberikan infomasi yang
akurat.
KUALITAS PELAYANAN
No Pertanyaan SS S TS STS
1
Ketika memberikan pelayanan kepada nasabah
saya berusaha melakukan dengan sebaik
mungkin.
2 Saya selalu bertanggung jawab atas tugas yang
saya kerjakan
3 Saya selalu tepat waktu dalam bekerja
4 Saya selalu konsisten dan sesuai jadwal dalam
bekerja
5 Saya selalu dapat menyelesaikan masalah dalam
pekerjaan saya.
KEADILAN
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Perusahaan selalu menjunjung tinggi prinsip
keadilan bagi hasil
2 Perusahaan memberikan pengarahan yang jelas
mengenai praktik bagi hasil terhadap karyawan
3 Sistem bagi hasil perusahaan mudah dimengerti
oleh karyawan
4 Perusahaan dalam bagi hasil dapat lebih
kompetitif daripada bank lain
149
RELIGIUSITAS
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Bekerja di bank syariah termasuk salah satu
wujud kepatuhan saya terhadap agama.
2 Bekerja di bank syariah membuat saya lebih
tenang karena sesuai dengan syariat islam
3 Bekerja di bank syariah merupakan pekerjaan
yang halal sesuai syariat islam
4 Bekerja di bank syariah menghindarkan saya dari
praktik riba
PENGETAHUAN TENTANG PRODUK
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya bekerja di bank syariah karena saya paham
mengenai bisnis syariah
2
Saya paham mengenai segala sesuatu tentang
bank syariah sehingga saya memilih bekerja di
bank syariah
3 Saya paham mengenai apa itu riba sehingga saya
lebih memilih bekerja di bank syariah
4
Saya bekerja di bank syariah karena Saya
mengetahui tentang produk yang ditawarkan oleh
bank syariah
LOYALITAS KARYAWAN
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya selalu semangat dan rajin dalam bekerja.
2 Saya selalu mematuhi peraturan yang ada dalam
perusahaan
3 Saya selalu menjunjung tinggi tanggung jawab
dalam setiap tugas yang diberikan
4 Saya akan bersedia lembur ketika perusahaan
meminta saya untuk menyelesaikan pekerjaan
5 Saya selalu berusaha jujur dalam melakukan
pekerjaan saya
159
Lampiran 12 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Kepercayaan
No
Nama
Instansi
Variabel Kepercayaan
Skor Kriteria KP1 KP2 KP3 KP4 KP5
1 BTN 3 3 3 3 4 80.00% B
2 BTN 4 3 3 3 3 80.00% B
3 BTN 4 3 3 3 4 85.00% SB
4 BTN 3 3 3 2 3 70.00% B
5 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
6 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
7 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
8 BTN 3 4 3 3 4 85.00% SB
9 BTN 3 4 3 3 3 80.00% B
10 BTN 3 3 3 3 4 80.00% B
11 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
12 BTN 2 3 2 2 3 60.00% TB
13 BTN 3 3 3 3 4 80.00% B
14 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
15 BTN 3 3 2 3 2 65.00% B
16 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
17 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
18 BTN 4 4 3 3 3 85.00% SB
19 BTN 4 4 3 3 3 85.00% SB
20 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
21 BNI 4 4 4 4 4 100.00% SB
22 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
23 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
24 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
25 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
26 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
27 BNI 3 3 3 4 3 80.00% B
28 BNI 4 3 3 3 3 80.00% B
29 BNI 4 3 3 3 4 85.00% SB
30 BNI 4 4 3 3 4 90.00% SB
31 BNI 4 3 3 3 3 80.00% B
32 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
33 BNI 4 4 4 4 4 100.00% SB
34 BNI 4 3 3 3 3 80.00% B
35 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
160
No
Nama
Instansi
Variabel Kepercayaan
Skor Kriteria KP1 KP2 KP3 KP4 KP5
36 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
37 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
38 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
39 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
40 BRI 4 4 4 4 4 100.00% SB
41 BRI 3 2 3 3 3 70.00% B
42 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
43 BRI 4 3 3 3 4 85.00% SB
44 BRI 3 3 3 4 4 85.00% SB
45 BRI 4 3 3 3 3 80.00% B
46 BRI 3 3 4 2 2 70.00% B
47 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
48 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
49 BRI 4 3 3 3 3 80.00% B
50 BRI 4 3 3 3 4 85.00% SB
51 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
52 BRI 3 4 4 4 3 90.00% SB
53 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
54 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
55 BRI 3 3 2 2 2 60.00% TB
56 BRI 3 3 3 2 3 70.00% B
57 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
58 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
59 BMI 3 3 3 3 3 75.00% B
60 BMI 3 3 3 3 3 75.00% B
61 BMI 4 3 3 3 3 80.00% B
62 BMI 4 4 2 3 3 80.00% B
63 BMI 3 3 3 3 4 80.00% B
64 BMI 3 3 3 3 3 75.00% B
65 BMI 4 4 3 3 4 90.00% SB
66 BMI 4 4 4 4 4 100.00% SB
67 BMI 4 4 4 4 4 100.00% SB
68 BMI 4 4 4 4 4 100.00% SB
69 BMI 4 4 3 3 3 85.00% SB
70 BMI 3 4 4 4 3 90.00% SB
71 BMI 3 3 3 3 3 75.00% B
72 BMI 3 1 3 1 1 45.00% TB
161
No
Nama
Instansi
Variabel Kepercayaan
Skor Kriteria KP1 KP2 KP3 KP4 KP5
73 BMI 3 3 3 3 2 70.00% B
74 BMI 4 4 3 3 4 90.00% SB
75 BMI 3 3 3 3 3 75.00% B
76 BMI 3 4 3 3 4 85.00% SB
77 BMI 4 3 3 4 3 85.00% SB
78 BMI 3 3 3 3 3 75.00% B
Skor Empiris 1232
78.97% B Skor Ideal 1560
Skor % 78.97%
Kriteria B
162
Lampiran 13 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Komitmen
No
Nama
Instansi
Variabel Komitmen
Skor Kriteria KT1 KT2 KT3 KT4
1 BTN 3 3 3 3 75.00% B
2 BTN 3 3 3 3 75.00% B
3 BTN 4 3 3 2 75.00% B
4 BTN 2 2 2 2 50.00% TB
5 BTN 3 3 2 2 62.50% TB
6 BTN 4 3 3 3 81.25% B
7 BTN 3 3 3 3 75.00% B
8 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
9 BTN 4 3 3 3 81.25% B
10 BTN 3 3 3 2 68.75% B
11 BTN 3 2 2 2 56.25% TB
12 BTN 3 3 3 3 75.00% B
13 BTN 4 3 3 3 81.25% B
14 BTN 3 3 4 2 75.00% B
15 BTN 3 3 3 1 62.50% TB
16 BTN 3 3 3 2 68.75% B
17 BTN 3 4 4 4 93.75% SB
18 BTN 3 3 3 3 75.00% B
19 BTN 3 3 3 3 75.00% B
20 BNI 3 3 3 3 75.00% B
21 BNI 3 3 3 2 68.75% B
22 BNI 3 3 3 3 75.00% B
23 BNI 3 3 3 2 68.75% B
24 BNI 3 4 3 3 81.25% B
25 BNI 3 3 3 3 75.00% B
26 BNI 3 3 3 2 68.75% B
27 BNI 3 3 4 3 81.25% B
28 BNI 3 3 3 2 68.75% B
29 BNI 3 3 3 3 75.00% B
30 BNI 4 4 3 1 75.00% B
31 BNI 3 3 3 2 68.75% B
32 BNI 3 3 3 2 68.75% B
33 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
34 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
35 BNI 3 3 3 2 68.75% B
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
163
No
Nama
Instansi
Variabel Komitmen
Skor Kriteria KT1 KT2 KT3 KT4
37 BNI 3 3 2 2 62.50% TB
38 BNI 3 3 3 3 75.00% B
39 BRI 3 3 3 3 75.00% B
40 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
41 BRI 3 3 3 2 68.75% B
42 BRI 4 3 3 2 75.00% B
43 BRI 4 4 3 2 81.25% B
44 BRI 4 3 4 3 87.50% SB
45 BRI 3 3 3 3 75.00% B
46 BRI 3 3 2 2 62.50% TB
47 BRI 3 3 1 1 50.00% TB
48 BRI 3 3 3 3 75.00% B
49 BRI 3 3 3 3 75.00% B
50 BRI 4 4 3 3 87.50% SB
51 BRI 3 3 3 2 68.75% B
52 BRI 4 4 3 2 81.25% B
53 BRI 3 3 3 3 75.00% B
54 BRI 3 3 3 2 68.75% B
55 BRI 3 3 3 3 75.00% B
56 BRI 3 3 4 2 75.00% B
57 BRI 3 3 2 2 62.50% TB
58 BRI 3 3 3 3 75.00% B
59 BMI 4 2 2 2 62.50% TB
60 BMI 3 3 2 2 62.50% TB
61 BMI 3 3 3 3 75.00% B
62 BMI 2 4 4 4 87.50% SB
63 BMI 4 2 2 3 68.75% B
64 BMI 3 3 3 2 68.75% B
65 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
66 BMI 4 4 4 3 93.75% SB
67 BMI 4 3 3 3 81.25% B
68 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
69 BMI 3 3 3 2 68.75% B
70 BMI 3 4 4 4 93.75% SB
71 BMI 2 3 2 2 56.25% TB
72 BMI 1 1 3 2 43.75% TB
73 BMI 3 4 3 2 75.00% B
74 BMI 4 2 3 3 75.00% B
164
No
Nama
Instansi
Variabel Komitmen
Skor Kriteria KT1 KT2 KT3 KT4
75 BMI 3 3 3 3 75.00% B
76 BMI 4 3 3 3 81.25% B
77 BMI 3 3 3 3 75.00% B
78 BMI 3 4 4 4 93.75% SB
Skor Empiris 939
75.24% B Skor Ideal 1248
Skor % 75.24%
Kriteria B
165
Lampiran 14 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Komunikasi
No
Nama
Instansi
Variabel Komunikasi
Skor Kriteria KM1 KM2 KM3 KM4
1 BTN 3 4 4 4 93.75% SB
2 BTN 3 3 2 3 68.75% B
3 BTN 3 3 3 2 68.75% B
4 BTN 2 2 2 2 50.00% TB
5 BTN 3 3 3 3 75.00% B
6 BTN 3 3 3 3 75.00% B
7 BTN 3 2 3 3 68.75% B
8 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
9 BTN 3 4 3 3 81.25% B
10 BTN 3 3 3 3 75.00% B
11 BTN 3 3 3 3 75.00% B
12 BTN 3 3 3 3 75.00% B
13 BTN 3 3 3 3 75.00% B
14 BTN 3 3 3 3 75.00% B
15 BTN 3 3 3 3 75.00% B
16 BTN 3 3 3 3 75.00% B
17 BTN 3 3 4 4 87.50% SB
18 BTN 3 3 3 3 75.00% B
19 BTN 3 3 3 3 75.00% B
20 BNI 3 3 3 3 75.00% B
21 BNI 3 3 3 3 75.00% B
22 BNI 3 3 3 3 75.00% B
23 BNI 3 3 3 3 75.00% B
24 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
25 BNI 3 2 3 3 68.75% B
26 BNI 3 2 3 3 68.75% B
27 BNI 3 4 4 3 87.50% SB
28 BNI 3 3 3 3 75.00% B
29 BNI 3 3 4 3 81.25% B
30 BNI 3 3 3 3 75.00% B
31 BNI 4 4 3 3 87.50% SB
32 BNI 3 3 3 3 75.00% B
33 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
34 BNI 3 3 2 3 68.75% B
35 BNI 3 3 3 3 75.00% B
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
166
No
Nama
Instansi
Variabel Komunikasi
Skor Kriteria KM1 KM2 KM3 KM4
37 BNI 3 3 3 3 75.00% B
38 BNI 3 3 3 3 75.00% B
39 BRI 3 3 3 3 75.00% B
40 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
41 BRI 2 3 3 3 68.75% B
42 BRI 3 3 3 3 75.00% B
43 BRI 4 3 3 3 81.25% B
44 BRI 3 3 3 3 75.00% B
45 BRI 2 2 2 3 56.25% TB
46 BRI 3 3 2 2 62.50% TB
47 BRI 2 3 3 3 68.75% B
48 BRI 3 3 3 3 75.00% B
49 BRI 3 3 3 3 75.00% B
50 BRI 3 3 3 3 75.00% B
51 BRI 3 3 3 3 75.00% B
52 BRI 4 3 3 4 87.50% SB
53 BRI 3 3 3 3 75.00% B
54 BRI 3 3 3 3 75.00% B
55 BRI 3 2 2 2 56.25% TB
56 BRI 3 4 3 3 81.25% B
57 BRI 3 3 3 3 75.00% B
58 BRI 4 3 3 3 81.25% B
59 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
60 BMI 3 3 3 3 75.00% B
61 BMI 3 2 3 3 68.75% B
62 BMI 2 2 2 3 56.25% TB
63 BMI 3 3 3 3 75.00% B
64 BMI 3 3 3 3 75.00% B
65 BMI 4 3 3 3 81.25% B
66 BMI 3 3 3 3 75.00% B
67 BMI 3 3 3 3 75.00% B
68 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
69 BMI 3 2 2 3 62.50% TB
70 BMI 3 3 4 3 81.25% B
71 BMI 3 3 2 3 68.75% B
72 BMI 3 1 3 1 50.00% TB
73 BMI 3 3 3 3 75.00% B
74 BMI 2 3 4 4 81.25% B
167
No
Nama
Instansi
Variabel Komunikasi
Skor Kriteria KM1 KM2 KM3 KM4
75 BMI 4 3 4 2 81.25% B
76 BMI 3 3 3 3 75.00% B
77 BMI 3 2 3 3 68.75% B
78 BMI 3 3 3 3 75.00% B
Skor Empiris 948
75.96% B Skor Ideal 1248
Skor % 75.96%
Kriteria B
168
Lampiran 15 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Kualitas
Pelayanan
No
Nama
Instansi
Variabel Kualitas Pelayanan
Skor Kriteria KL1 KL2 KL3 KL5
1 BTN 3 4 3 3 81.25% B
2 BTN 3 4 4 2 81.25% B
3 BTN 3 3 3 2 68.75% B
4 BTN 2 3 3 3 68.75% B
5 BTN 3 3 3 3 75.00% B
6 BTN 3 3 3 4 81.25% B
7 BTN 3 3 2 3 68.75% B
8 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
9 BTN 4 3 3 3 81.25% B
10 BTN 3 4 3 4 87.50% SB
11 BTN 3 3 3 3 75.00% B
12 BTN 3 3 3 3 75.00% B
13 BTN 3 3 3 3 75.00% B
14 BTN 3 3 3 3 75.00% B
15 BTN 3 3 3 3 75.00% B
16 BTN 3 3 3 3 75.00% B
17 BTN 4 4 3 4 93.75% SB
18 BTN 3 3 4 4 87.50% SB
19 BTN 4 4 3 3 87.50% SB
20 BNI 2 3 3 2 62.50% TB
21 BNI 3 3 3 3 75.00% B
22 BNI 3 3 3 3 75.00% B
23 BNI 3 3 3 3 75.00% B
24 BNI 4 4 4 3 93.75% SB
25 BNI 2 3 2 3 62.50% TB
26 BNI 3 3 2 3 68.75% B
27 BNI 4 3 3 3 81.25% B
28 BNI 3 4 2 2 68.75% B
29 BNI 4 4 4 3 93.75% SB
30 BNI 3 3 3 3 75.00% B
31 BNI 4 3 3 3 81.25% B
32 BNI 3 3 3 3 75.00% B
33 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
34 BNI 3 2 4 4 81.25% B
35 BNI 3 3 3 3 75.00% B
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
169
No
Nama
Instansi
Variabel Kualitas Pelayanan
Skor Kriteria KL1 KL2 KL3 KL5
37 BNI 3 3 2 3 68.75% B
38 BNI 3 3 3 3 75.00% B
39 BRI 3 3 3 3 75.00% B
40 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
41 BRI 4 3 3 3 81.25% B
42 BRI 3 3 3 3 75.00% B
43 BRI 4 4 3 4 93.75% SB
44 BRI 3 3 3 3 75.00% B
45 BRI 2 3 2 3 62.50% TB
46 BRI 3 4 3 4 87.50% SB
47 BRI 3 3 3 3 75.00% B
48 BRI 3 3 3 3 75.00% B
49 BRI 4 4 3 4 93.75% SB
50 BRI 3 3 3 3 75.00% B
51 BRI 3 3 3 3 75.00% B
52 BRI 4 3 3 3 81.25% B
53 BRI 3 3 3 3 75.00% B
54 BRI 3 3 3 3 75.00% B
55 BRI 2 3 2 3 62.50% TB
56 BRI 4 3 3 4 87.50% SB
57 BRI 3 3 3 3 75.00% B
58 BRI 4 4 3 4 93.75% SB
59 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
60 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
61 BMI 3 3 3 3 75.00% B
62 BMI 3 3 2 3 68.75% B
63 BMI 3 3 3 3 75.00% B
64 BMI 4 3 3 4 87.50% SB
65 BMI 3 3 3 3 75.00% B
66 BMI 3 3 3 3 75.00% B
67 BMI 3 4 4 4 93.75% SB
68 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
69 BMI 2 3 3 2 62.50% TB
70 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
71 BMI 3 3 3 2 68.75% B
72 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
73 BMI 4 3 2 2 68.75% B
74 BMI 3 3 4 4 87.50% SB
170
No
Nama
Instansi
Variabel Kualitas Pelayanan
Skor Kriteria KL1 KL2 KL3 KL5
75 BMI 3 2 3 2 62.50% TB
76 BMI 3 3 3 3 75.00% B
77 BMI 3 3 3 3 75.00% B
78 BMI 3 4 4 4 93.75% SB
Skor Empiris 986
79.01% B Skor Ideal 1248
Skor % 79%
Kriteria B
171
Lampiran 16 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Keadilan
No
Nama
Instansi
Variabel Keadilan
Skor Kriteria KD1 KD2 KD3 KD4
1 BTN 4 3 3 3 81.25% B
2 BTN 3 3 4 4 87.50% SB
3 BTN 3 3 3 3 75.00% B
4 BTN 2 3 3 2 62.50% TB
5 BTN 3 3 3 3 75.00% B
6 BTN 3 3 3 3 75.00% B
7 BTN 3 3 3 2 68.75% B
8 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
9 BTN 2 3 3 3 68.75% B
10 BTN 3 4 4 4 93.75% SB
11 BTN 3 3 3 3 75.00% B
12 BTN 3 3 3 3 75.00% B
13 BTN 3 3 3 3 75.00% B
14 BTN 3 4 3 3 81.25% B
15 BTN 3 3 3 3 75.00% B
16 BTN 3 3 3 3 75.00% B
17 BTN 3 3 3 3 75.00% B
18 BTN 2 3 3 4 75.00% B
19 BTN 3 3 3 3 75.00% B
20 BNI 3 3 3 3 75.00% B
21 BNI 3 3 2 3 68.75% B
22 BNI 3 3 3 3 75.00% B
23 BNI 3 3 3 3 75.00% B
24 BNI 3 3 3 3 75.00% B
25 BNI 2 2 3 3 62.50% TB
26 BNI 3 3 3 3 75.00% B
27 BNI 4 3 3 3 81.25% B
28 BNI 3 2 3 2 62.50% TB
29 BNI 4 3 3 3 81.25% B
30 BNI 3 3 3 3 75.00% B
31 BNI 3 3 3 4 81.25% B
32 BNI 3 3 3 3 75.00% B
33 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
34 BNI 3 2 3 3 68.75% B
35 BNI 3 3 3 3 75.00% B
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
172
No
Nama
Instansi
Variabel Keadilan
Skor Kriteria KD1 KD2 KD3 KD4
37 BNI 3 3 3 3 75.00% B
38 BNI 3 3 3 3 75.00% B
39 BRI 3 3 3 3 75.00% B
40 BRI 3 3 3 4 81.25% B
41 BRI 3 3 3 2 68.75% B
42 BRI 3 3 3 2 68.75% B
43 BRI 3 4 3 3 81.25% B
44 BRI 3 3 3 3 75.00% B
45 BRI 3 3 3 3 75.00% B
46 BRI 3 2 3 4 75.00% B
47 BRI 3 4 4 4 93.75% SB
48 BRI 3 3 3 4 81.25% B
49 BRI 3 3 3 3 75.00% B
50 BRI 3 3 3 3 75.00% B
51 BRI 3 3 3 3 75.00% B
52 BRI 3 3 4 3 81.25% B
53 BRI 3 3 3 3 75.00% B
54 BRI 3 3 3 3 75.00% B
55 BRI 2 2 2 2 50.00% TB
56 BRI 3 3 3 3 75.00% B
57 BRI 3 3 2 3 68.75% B
58 BRI 3 3 3 3 75.00% B
59 BMI 2 3 3 3 68.75% B
60 BMI 3 3 3 3 75.00% B
61 BMI 3 3 3 3 75.00% B
62 BMI 3 3 3 3 75.00% B
63 BMI 3 3 3 3 75.00% B
64 BMI 3 3 3 3 75.00% B
65 BMI 4 3 3 3 81.25% B
66 BMI 4 4 4 3 93.75% SB
67 BMI 3 3 3 3 75.00% B
68 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
69 BMI 3 3 3 3 75.00% B
70 BMI 3 3 3 3 75.00% B
71 BMI 3 3 3 3 75.00% B
72 BMI 4 4 4 3 93.75% SB
73 BMI 3 4 3 3 81.25% B
74 BMI 3 3 3 3 75.00% B
173
No
Nama
Instansi
Variabel Keadilan
Skor Kriteria KD1 KD2 KD3 KD4
75 BMI 3 3 4 4 87.50% SB
76 BMI 4 3 3 3 81.25% B
77 BMI 3 3 3 3 75.00% B
78 BMI 3 3 3 3 75.00% B
Skor Empiris 956
76.60% B Skor Ideal 1248
Skor % 77%
Kriteria B
174
Lampiran 17 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Religiusitas
No
Nama
Instansi
Variabel Religiusitas
Skor Kriteria RG1 RG2 RG3 RG4
1 BTN 3 3 3 4 81.25% B
2 BTN 3 3 3 3 75.00% B
3 BTN 4 4 3 3 87.50% SB
4 BTN 2 2 2 2 50.00% TB
5 BTN 3 3 3 3 75.00% B
6 BTN 3 3 3 3 75.00% B
7 BTN 3 3 3 3 75.00% B
8 BTN 3 4 3 4 87.50% SB
9 BTN 3 3 4 3 81.25% B
10 BTN 3 3 3 4 81.25% B
11 BTN 2 2 3 3 62.50% TB
12 BTN 3 3 3 3 75.00% B
13 BTN 3 3 3 3 75.00% B
14 BTN 2 3 3 2 62.50% TB
15 BTN 1 2 2 2 43.75% TB
16 BTN 2 2 3 3 62.50% TB
17 BTN 3 3 3 3 75.00% B
18 BTN 3 3 3 4 81.25% B
19 BTN 4 4 3 3 87.50% SB
20 BNI 3 3 3 3 75.00% B
21 BNI 3 3 4 4 87.50% SB
22 BNI 3 3 3 3 75.00% B
23 BNI 3 3 3 4 81.25% B
24 BNI 3 3 3 3 75.00% B
25 BNI 2 3 3 3 68.75% B
26 BNI 3 3 3 3 75.00% B
27 BNI 3 3 4 3 81.25% B
28 BNI 3 3 4 3 81.25% B
29 BNI 4 3 3 4 87.50% SB
30 BNI 4 3 3 3 81.25% B
31 BNI 3 3 3 3 75.00% B
32 BNI 4 4 3 3 87.50% SB
33 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
34 BNI 4 3 3 4 87.50% SB
35 BNI 3 3 3 3 75.00% B
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
175
No
Nama
Instansi
Variabel Religiusitas
Skor Kriteria RG1 RG2 RG3 RG4
37 BNI 3 3 3 3 75.00% B
38 BNI 3 3 3 3 75.00% B
39 BRI 3 3 3 3 75.00% B
40 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
41 BRI 2 3 3 3 68.75% B
42 BRI 3 3 3 3 75.00% B
43 BRI 4 3 3 3 81.25% B
44 BRI 3 3 3 3 75.00% B
45 BRI 3 3 3 3 75.00% B
46 BRI 3 3 4 2 75.00% B
47 BRI 3 3 3 3 75.00% B
48 BRI 4 4 3 3 87.50% SB
49 BRI 3 3 3 3 75.00% B
50 BRI 3 3 3 3 75.00% B
51 BRI 3 3 3 3 75.00% B
52 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
53 BRI 3 3 3 3 75.00% B
54 BRI 3 3 3 3 75.00% B
55 BRI 4 3 3 3 81.25% B
56 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
57 BRI 2 2 2 3 56.25% TB
58 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
59 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
60 BMI 3 3 3 3 75.00% B
61 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
62 BMI 3 3 4 4 87.50% SB
63 BMI 2 2 3 3 62.50% TB
64 BMI 3 3 4 3 81.25% B
65 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
66 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
67 BMI 3 3 3 3 75.00% B
68 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
69 BMI 3 4 4 4 93.75% SB
70 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
71 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
72 BMI 4 4 3 4 93.75% SB
73 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
74 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
176
No
Nama
Instansi
Variabel Religiusitas
Skor Kriteria RG1 RG2 RG3 RG4
75 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
76 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
77 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
78 BMI 3 3 3 3 75.00% B
Skor Empiris 1003
80.37% B Skor Ideal 1248
Skor % 80.37%
Kriteria B
177
Lampiran 18 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Pengetahuan
tentang Produk
No
Nama
Instansi
Variabel Pengetahuan Tentang Produk
Skor Kriteria PP1 PP2 PP3 PP4
1 BTN 3 4 3 3 81.25% B
2 BTN 2 3 3 3 68.75% B
3 BTN 3 3 3 3 75.00% B
4 BTN 2 2 2 2 50.00% TB
5 BTN 3 2 3 3 68.75% B
6 BTN 3 3 3 3 75.00% B
7 BTN 3 3 3 3 75.00% B
8 BTN 3 4 3 4 87.50% SB
9 BTN 3 4 3 3 81.25% B
10 BTN 3 3 4 3 81.25% B
11 BTN 3 3 3 3 75.00% B
12 BTN 2 3 3 3 68.75% B
13 BTN 3 4 3 4 87.50% SB
14 BTN 3 2 3 3 68.75% B
15 BTN 2 3 3 2 62.50% TB
16 BTN 3 3 3 3 75.00% B
17 BTN 2 2 3 3 62.50% TB
18 BTN 2 3 3 3 68.75% B
19 BTN 3 3 4 3 81.25% B
20 BNI 3 3 3 3 75.00% B
21 BNI 3 2 3 3 68.75% B
22 BNI 3 3 3 3 75.00% B
23 BNI 3 4 3 3 81.25% B
24 BNI 4 3 3 4 87.50% SB
25 BNI 2 2 3 3 62.50% TB
26 BNI 2 3 2 3 62.50% TB
27 BNI 3 4 3 3 81.25% B
28 BNI 3 3 3 4 81.25% B
29 BNI 2 2 3 3 62.50% TB
30 BNI 3 3 3 3 75.00% B
31 BNI 3 3 3 3 75.00% B
32 BNI 3 3 3 3 75.00% B
33 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
34 BNI 3 3 3 3 75.00% B
35 BNI 3 3 3 3 75.00% B
178
No
Nama
Instansi
Variabel Pengetahuan Tentang Produk
Skor Kriteria PP1 PP2 PP3 PP4
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
37 BNI 3 3 3 3 75.00% B
38 BNI 3 3 3 3 75.00% B
39 BRI 3 3 3 3 75.00% B
40 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
41 BRI 2 3 3 2 62.50% TB
42 BRI 2 3 3 3 68.75% B
43 BRI 3 4 3 3 81.25% B
44 BRI 3 3 3 3 75.00% B
45 BRI 3 3 2 3 68.75% B
46 BRI 2 3 4 3 75.00% B
47 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
48 BRI 3 3 3 3 75.00% B
49 BRI 3 3 3 3 75.00% B
50 BRI 3 3 3 3 75.00% B
51 BRI 3 3 3 3 75.00% B
52 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
53 BRI 3 3 3 3 75.00% B
54 BRI 3 3 3 3 75.00% B
55 BRI 3 3 3 3 75.00% B
56 BRI 3 4 3 3 81.25% B
57 BRI 2 3 3 3 68.75% B
58 BRI 3 3 3 3 75.00% B
59 BMI 3 3 3 3 75.00% B
60 BMI 3 4 3 3 81.25% B
61 BMI 3 3 3 3 75.00% B
62 BMI 3 4 4 3 87.50% SB
63 BMI 3 3 3 3 75.00% B
64 BMI 3 3 3 3 75.00% B
65 BMI 3 4 4 4 93.75% SB
66 BMI 4 4 3 3 87.50% SB
67 BMI 3 3 3 3 75.00% B
68 BMI 3 3 4 3 81.25% B
69 BMI 3 3 3 3 75.00% B
70 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
71 BMI 2 3 3 3 68.75% B
72 BMI 2 2 4 4 75.00% B
73 BMI 3 4 3 3 81.25% B
179
No
Nama
Instansi
Variabel Pengetahuan Tentang Produk
Skor Kriteria PP1 PP2 PP3 PP4
74 BMI 2 2 3 3 62.50% TB
75 BMI 2 3 3 4 75.00% B
76 BMI 2 2 3 4 68.75% B
77 BMI 3 3 3 3 75.00% B
78 BMI 3 4 3 3 81.25% B
Skor Empiris 953
76.36% B Skor Ideal 1248
Skor % 76.36%
Kriteria B
180
Lampiran 19 Hasil Jawaban Responden Nasabah Variabel Loyalitas Nasabah
No
Nama
Instansi
Variabel Loyalitas Nasabah
Skor Kriteria LN2 LN3 LN4 LN5
1 BTN 3 3 3 3 75.00% B
2 BTN 3 4 3 3 81.25% B
3 BTN 4 3 3 3 81.25% B
4 BTN 2 3 2 2 56.25% TB
5 BTN 3 3 3 3 75.00% B
6 BTN 3 3 3 3 75.00% B
7 BTN 3 4 3 2 75.00% B
8 BTN 4 4 3 4 93.75% SB
9 BTN 4 3 4 3 87.50% SB
10 BTN 3 4 3 3 81.25% B
11 BTN 3 3 2 2 62.50% TB
12 BTN 2 3 3 3 68.75% B
13 BTN 3 3 3 3 75.00% B
14 BTN 3 3 2 2 62.50% TB
15 BTN 2 3 1 1 43.75% STB
16 BTN 2 3 2 2 56.25% TB
17 BTN 3 3 3 3 75.00% B
18 BTN 3 3 3 3 75.00% B
19 BTN 4 3 3 3 81.25% B
20 BNI 3 3 3 3 75.00% B
21 BNI 3 3 3 3 75.00% B
22 BNI 3 3 3 3 75.00% B
23 BNI 3 3 3 3 75.00% B
24 BNI 3 3 3 3 75.00% B
25 BNI 2 2 2 3 56.25% TB
26 BNI 3 3 3 3 75.00% B
27 BNI 3 3 3 3 75.00% B
28 BNI 3 3 3 3 75.00% B
29 BNI 2 2 3 4 68.75% B
30 BNI 3 3 3 3 75.00% B
31 BNI 3 4 2 3 75.00% B
32 BNI 3 3 3 3 75.00% B
33 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
34 BNI 3 3 3 3 75.00% B
35 BNI 3 3 3 3 75.00% B
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
181
No
Nama
Instansi
Variabel Loyalitas Nasabah
Skor Kriteria LN2 LN3 LN4 LN5
37 BNI 2 3 3 3 68.75% B
38 BNI 3 3 3 3 75.00% B
39 BRI 3 3 3 3 75.00% B
40 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
41 BRI 2 3 2 2 56.25% TB
42 BRI 3 3 3 3 75.00% B
43 BRI 3 3 3 3 75.00% B
44 BRI 3 3 3 3 75.00% B
45 BRI 3 3 3 3 75.00% B
46 BRI 3 4 3 2 75.00% B
47 BRI 4 3 2 4 81.25% B
48 BRI 3 3 3 3 75.00% B
49 BRI 3 3 3 3 75.00% B
50 BRI 3 3 3 3 75.00% B
51 BRI 3 3 2 3 68.75% B
52 BRI 4 4 1 4 81.25% B
53 BRI 3 3 3 3 75.00% B
54 BRI 2 3 3 3 68.75% B
55 BRI 3 3 3 3 75.00% B
56 BRI 3 3 2 3 68.75% B
57 BRI 3 2 3 3 68.75% B
58 BRI 3 3 3 3 75.00% B
59 BMI 3 3 2 2 62.50% TB
60 BMI 3 4 2 3 75.00% B
61 BMI 3 3 3 3 75.00% B
62 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
63 BMI 3 3 3 3 75.00% B
64 BMI 3 3 3 2 68.75% B
65 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
66 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
67 BMI 3 3 3 3 75.00% B
68 BMI 3 4 4 4 93.75% SB
69 BMI 3 3 3 3 75.00% B
70 BMI 4 3 4 4 93.75% SB
71 BMI 3 3 3 3 75.00% B
72 BMI 2 4 2 2 62.50% TB
73 BMI 3 3 2 3 68.75% B
74 BMI 3 4 4 4 93.75% SB
182
No
Nama
Instansi
Variabel Loyalitas Nasabah
Skor Kriteria LN2 LN3 LN4 LN5
75 BMI 3 3 4 4 87.50% SB
76 BMI 4 4 4 4 100.00% SB
77 BMI 3 3 3 3 75.00% B
78 BMI 3 3 3 3 75.00% B
Skor Empiris 948
75.96% B Skor Ideal 1248
Skor % 75.96%
Kriteria B
183
Lampiran 20 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Kepercayaan
No
Nama
Instansi
Variabel Kepercayaan
Skor Kriteria KP1 KP2 KP3 KP4
1 BTN 3 3 3 3 75.00% B
2 BTN 3 3 4 4 87.50% SB
3 BTN 3 3 3 3 75.00% B
4 BTN 3 3 3 3 75.00% B
5 BTN 4 3 4 4 93.75% SB
6 BTN 3 3 3 3 75.00% B
7 BTN 3 3 3 3 75.00% B
8 BTN 3 3 4 3 81.25% B
9 BTN 4 3 3 4 87.50% SB
10 BTN 3 3 3 3 75.00% B
11 BTN 3 3 3 3 75.00% B
12 BTN 3 3 3 3 75.00% B
13 BTN 3 2 3 3 68.75% B
14 BTN 4 4 3 4 93.75% SB
15 BTN 3 3 3 3 75.00% B
16 BTN 3 4 3 4 87.50% SB
17 BTN 3 4 3 3 81.25% B
18 BTN 3 3 3 3 75.00% B
19 BTN 3 4 4 4 93.75% SB
20 BNI 4 4 3 4 93.75% SB
21 BNI 3 4 4 3 87.50% SB
22 BNI 3 3 3 3 75.00% B
23 BNI 4 4 3 4 93.75% SB
24 BNI 3 4 4 3 87.50% SB
25 BNI 3 3 3 3 75.00% B
26 BNI 3 3 3 3 75.00% B
27 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
28 BNI 3 3 3 3 75.00% B
29 BNI 3 3 3 3 75.00% B
30 BNI 4 3 4 3 87.50% SB
31 BNI 3 3 3 3 75.00% B
32 BNI 4 4 3 3 87.50% SB
33 BNI 3 2 3 3 68.75% B
34 BNI 3 3 3 3 75.00% B
35 BNI 3 3 3 3 75.00% B
184
No
Nama
Instansi
Variabel Kepercayaan
Skor Kriteria KP1 KP2 KP3 KP4
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
37 BNI 3 4 3 3 81.25% B
38 BNI 4 4 3 3 87.50% SB
39 BRI 3 3 3 3 75.00% B
40 BRI 3 3 3 3 75.00% B
41 BRI 3 3 2 2 62.50% TB
42 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
43 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
44 BRI 3 3 3 4 81.25% B
45 BRI 3 3 3 3 75.00% B
46 BRI 2 2 2 3 56.25% TB
47 BRI 3 3 3 3 75.00% B
48 BRI 2 2 2 3 56.25% TB
49 BRI 3 3 3 3 75.00% B
50 BRI 3 3 3 3 75.00% B
51 BRI 3 3 3 3 75.00% B
52 BRI 3 2 2 4 68.75% B
53 BRI 3 3 4 4 87.50% SB
54 BRI 3 3 3 3 75.00% B
Skor Empiris 686
79.40% B Skor Ideal 864
Skor % 79.40%
Kriteria B
185
Lampiran 21 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Komitmen
No
Nama
Instansi
Variabel Komitmen
Skor Kriteria KT1 KT2 KT3 KT4
1 BTN 4 3 3 3 81.25% B
2 BTN 3 3 3 2 68.75% B
3 BTN 3 3 3 3 75.00% B
4 BTN 3 3 3 4 81.25% B
5 BTN 3 3 3 2 68.75% B
6 BTN 3 4 3 4 87.50% SB
7 BTN 3 4 4 3 87.50% SB
8 BTN 3 3 3 2 68.75% B
9 BTN 4 3 4 3 87.50% SB
10 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
11 BTN 3 3 3 3 75.00% B
12 BTN 3 3 2 3 68.75% B
13 BTN 2 2 3 2 56.25% TB
14 BTN 3 4 3 2 75.00% B
15 BTN 3 4 3 3 81.25% B
16 BTN 4 3 4 3 87.50% SB
17 BTN 3 3 3 3 75.00% B
18 BTN 3 3 4 4 87.50% SB
19 BTN 4 4 4 3 93.75% SB
20 BNI 4 3 4 2 81.25% B
21 BNI 3 3 3 4 81.25% B
22 BNI 4 4 3 2 81.25% B
23 BNI 4 3 3 4 87.50% SB
24 BNI 4 4 4 3 93.75% SB
25 BNI 3 3 4 4 87.50% SB
26 BNI 3 3 3 3 75.00% B
27 BNI 4 4 4 3 93.75% SB
28 BNI 3 3 3 3 75.00% B
29 BNI 3 3 3 2 68.75% B
30 BNI 4 4 3 3 87.50% SB
31 BNI 4 4 3 3 87.50% SB
32 BNI 4 4 3 3 87.50% SB
33 BNI 4 3 3 3 81.25% B
34 BNI 3 2 2 2 56.25% TB
35 BNI 3 2 2 2 56.25% TB
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
186
No
Nama
Instansi
Variabel Komitmen
Skor Kriteria KT1 KT2 KT3 KT4
37 BNI 3 4 3 1 68.75% B
38 BNI 4 4 4 3 93.75% SB
39 BRI 4 3 3 2 75.00% B
40 BRI 4 3 3 3 81.25% B
41 BRI 4 4 3 4 93.75% SB
42 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
43 BRI 4 4 4 3 93.75% SB
44 BRI 4 4 3 4 93.75% SB
45 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
46 BRI 3 3 3 3 75.00% B
47 BRI 4 3 4 4 93.75% SB
48 BRI 3 3 2 2 62.50% TB
49 BRI 3 2 2 2 56.25% TB
50 BRI 3 2 2 2 56.25% TB
51 BRI 4 4 3 3 87.50% SB
52 BRI 2 2 2 2 50.00% TB
53 BRI 3 4 4 3 87.50% SB
54 BRI 3 4 4 3 87.50% SB
Skor Empiris 691
79.98% B Skor Ideal 864
Skor % 79.98%
Kriteria B
187
Lampiran 22 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Komunikasi
No
Nama
Instansi
Variabel Komunikasi
Skor Kriteria KM1 KM2 KM3 KM4
1 BTN 3 3 3 3 75.00% B
2 BTN 3 3 3 3 75.00% B
3 BTN 3 3 3 3 75.00% B
4 BTN 3 3 3 3 75.00% B
5 BTN 3 3 3 3 75.00% B
6 BTN 3 3 3 3 75.00% B
7 BTN 3 3 3 3 75.00% B
8 BTN 3 3 3 3 75.00% B
9 BTN 3 3 3 3 75.00% B
10 BTN 3 3 2 2 62.50% TB
11 BTN 3 3 3 3 75.00% B
12 BTN 3 3 3 3 75.00% B
13 BTN 3 3 2 2 62.50% TB
14 BTN 3 3 3 3 75.00% B
15 BTN 3 3 3 3 75.00% B
16 BTN 4 4 3 4 93.75% SB
17 BTN 3 3 3 3 75.00% B
18 BTN 3 3 3 3 75.00% B
19 BTN 3 3 3 3 75.00% B
20 BNI 3 3 3 3 75.00% B
21 BNI 3 4 3 3 81.25% B
22 BNI 3 3 3 3 75.00% B
23 BNI 4 4 3 4 93.75% SB
24 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
25 BNI 3 3 3 3 75.00% B
26 BNI 3 3 3 3 75.00% B
27 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
28 BNI 3 3 3 3 75.00% B
29 BNI 3 3 2 3 68.75% B
30 BNI 3 3 3 3 75.00% B
31 BNI 3 3 3 3 75.00% B
32 BNI 3 3 3 3 75.00% B
33 BNI 3 3 2 3 68.75% B
34 BNI 3 3 2 3 68.75% B
35 BNI 3 3 3 3 75.00% B
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
188
No
Nama
Instansi
Variabel Komunikasi
Skor Kriteria KM1 KM2 KM3 KM4
37 BNI 3 3 3 3 75.00% B
38 BNI 3 3 3 3 75.00% B
39 BRI 3 3 3 3 75.00% B
40 BRI 3 3 3 3 75.00% B
41 BRI 3 3 2 3 68.75% B
42 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
43 BRI 3 3 3 3 75.00% B
44 BRI 3 3 3 3 75.00% B
45 BRI 3 3 3 4 81.25% B
46 BRI 2 2 2 2 50.00% TB
47 BRI 3 3 4 4 87.50% SB
48 BRI 2 3 2 2 56.25% TB
49 BRI 2 2 2 2 50.00% TB
50 BRI 3 3 3 3 75.00% B
51 BRI 3 3 3 3 75.00% B
52 BRI 2 2 2 2 50.00% TB
53 BRI 3 3 3 3 75.00% B
54 BRI 3 3 3 3 75.00% B
Skor Empiris 647
74.88% B Skor Ideal 864
Skor % 74.88%
Kriteria B
189
Lampiran 23 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Kualitas
Pelayanan
No
Nama
Instansi
Variabel Kualitas Pelayanan
Skor Kriteria KL1 KL2 KL3 KL4 KL5
1 BTN 4 4 4 4 4 100.00% SB
2 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
3 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
4 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
5 BTN 4 4 3 4 4 95.00% SB
6 BTN 4 3 4 3 3 85.00% SB
7 BTN 3 4 3 3 3 80.00% B
8 BTN 3 4 3 3 3 80.00% B
9 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
10 BTN 3 4 4 3 2 80.00% B
11 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
12 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
13 BTN 3 3 3 3 2 70.00% B
14 BTN 3 3 3 3 3 75.00% B
15 BTN 4 4 3 3 4 90.00% SB
16 BTN 4 3 3 3 3 80.00% B
17 BTN 4 4 3 4 3 90.00% SB
18 BTN 4 3 3 3 3 80.00% B
19 BTN 4 4 4 4 3 95.00% SB
20 BNI 3 4 4 3 3 85.00% SB
21 BNI 3 3 4 3 3 80.00% B
22 BNI 3 4 4 4 4 95.00% SB
23 BNI 4 3 3 3 3 80.00% B
24 BNI 4 4 4 4 4 100.00% SB
25 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
26 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
27 BNI 4 3 4 3 4 90.00% SB
28 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
29 BNI 4 3 3 3 3 80.00% B
30 BNI 4 4 4 4 4 100.00% SB
31 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
32 BNI 4 4 4 3 3 90.00% SB
33 BNI 4 4 3 3 3 85.00% SB
34 BNI 4 4 3 3 3 85.00% SB
35 BNI 2 3 2 3 3 65.00% B
190
No
Nama
Instansi
Variabel Kualitas Pelayanan
Skor Kriteria KL1 KL2 KL3 KL4 KL5
36 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
37 BNI 3 3 3 3 3 75.00% B
38 BNI 4 3 3 4 3 85.00% SB
39 BRI 3 4 3 3 3 80.00% B
40 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
41 BRI 4 3 3 2 3 75.00% B
42 BRI 4 4 4 4 4 100.00% SB
43 BRI 4 4 4 4 4 100.00% SB
44 BRI 3 3 3 4 4 85.00% SB
45 BRI 4 4 3 4 3 90.00% SB
46 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
47 BRI 3 4 3 4 3 85.00% SB
48 BRI 3 3 2 3 3 70.00% B
49 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
50 BRI 3 3 3 3 3 75.00% B
51 BRI 4 4 4 4 3 95.00% SB
52 BRI 4 4 3 3 4 90.00% SB
53 BRI 4 4 4 4 4 100.00% SB
54 BRI 4 4 3 3 4 90.00% SB
Skor Empiris 896
82.96% SB Skor Ideal 1080
Skor % 82.96%
Kriteria SB
191
Lampiran 24 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Keadilan
No
Nama
Instansi
Variabel Keadilan
Skor Kriteria KD1 KD2 KD3 KD4
1 BTN 3 3 3 3 75.00% B
2 BTN 3 3 3 3 75.00% B
3 BTN 3 3 3 3 75.00% B
4 BTN 3 3 3 3 75.00% B
5 BTN 3 3 3 3 75.00% B
6 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
7 BTN 4 4 4 3 93.75% SB
8 BTN 3 3 3 3 75.00% B
9 BTN 3 3 3 3 75.00% B
10 BTN 3 3 3 3 75.00% B
11 BTN 3 3 3 3 75.00% B
12 BTN 3 3 3 3 75.00% B
13 BTN 3 3 2 3 68.75% B
14 BTN 3 3 3 3 75.00% B
15 BTN 3 3 3 3 75.00% B
16 BTN 3 4 3 3 81.25% B
17 BTN 3 4 3 4 87.50% SB
18 BTN 3 3 3 3 75.00% B
19 BTN 3 3 3 3 75.00% B
20 BNI 3 3 3 3 75.00% B
21 BNI 4 3 3 3 81.25% B
22 BNI 3 3 3 3 75.00% B
23 BNI 4 3 3 3 81.25% B
24 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
25 BNI 3 3 3 3 75.00% B
26 BNI 3 3 3 3 75.00% B
27 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
28 BNI 3 3 3 3 75.00% B
29 BNI 3 3 3 3 75.00% B
30 BNI 3 3 3 3 75.00% B
31 BNI 3 3 3 3 75.00% B
32 BNI 3 2 3 3 68.75% B
33 BNI 4 3 3 3 81.25% B
34 BNI 3 3 1 3 62.50% TB
35 BNI 3 3 3 3 75.00% B
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
192
No
Nama
Instansi
Variabel Keadilan
Skor Kriteria KD1 KD2 KD3 KD4
37 BNI 3 3 3 3 75.00% B
38 BNI 3 4 4 3 87.50% SB
39 BRI 3 3 3 3 75.00% B
40 BRI 3 3 3 3 75.00% B
41 BRI 3 3 3 3 75.00% B
42 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
43 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
44 BRI 3 3 4 4 87.50% SB
45 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
46 BRI 3 3 3 3 75.00% B
47 BRI 3 4 3 4 87.50% SB
48 BRI 2 3 3 3 68.75% B
49 BRI 3 3 3 2 68.75% B
50 BRI 3 3 3 2 68.75% B
51 BRI 3 3 3 3 75.00% B
52 BRI 2 2 3 3 62.50% TB
53 BRI 3 3 3 3 75.00% B
54 BRI 3 3 3 3 75.00% B
Skor Empiris 678
78.47% B Skor Ideal 864
Skor % 78.47%
Kriteria B
193
Lampiran 25 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Religiusitas
No
Nama
Instansi
Variabel Religiusitas
Skor Kriteria RG1 RG2 RG3 RG4
1 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
2 BTN 3 3 4 4 87.50% SB
3 BTN 2 3 3 3 68.75% B
4 BTN 3 3 3 3 75.00% B
5 BTN 3 3 4 4 87.50% SB
6 BTN 3 3 4 4 87.50% SB
7 BTN 4 3 3 3 81.25% B
8 BTN 4 3 3 3 81.25% B
9 BTN 3 3 3 3 75.00% B
10 BTN 3 3 3 4 81.25% B
11 BTN 4 3 3 3 81.25% B
12 BTN 3 3 3 3 75.00% B
13 BTN 3 3 3 3 75.00% B
14 BTN 3 3 3 3 75.00% B
15 BTN 3 3 4 4 87.50% TB
16 BTN 3 3 3 4 81.25% B
17 BTN 3 3 3 3 75.00% B
18 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
19 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
20 BNI 4 4 4 3 93.75% SB
21 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
22 BNI 3 3 4 4 87.50% SB
23 BNI 4 3 3 4 87.50% SB
24 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
25 BNI 3 3 3 3 75.00% B
26 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
27 BNI 4 4 3 3 87.50% SB
28 BNI 3 3 3 3 75.00% B
29 BNI 3 3 3 3 75.00% B
30 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
31 BNI 3 3 3 3 75.00% B
32 BNI 3 4 4 4 93.75% SB
33 BNI 4 3 3 3 81.25% B
34 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
35 BNI 3 3 3 3 75.00% B
36 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
194
No
Nama
Instansi
Variabel Religiusitas
Skor Kriteria RG1 RG2 RG3 RG4
37 BNI 3 3 3 3 75.00% B
38 BNI 3 4 3 4 87.50% SB
39 BRI 4 4 3 3 87.50% SB
40 BRI 3 3 4 3 81.25% B
41 BRI 3 2 3 3 68.75% B
42 BRI 3 4 4 4 93.75% SB
43 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
44 BRI 4 3 3 4 87.50% SB
45 BRI 3 3 3 3 75.00% B
46 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
47 BRI 3 3 4 3 81.25% B
48 BRI 3 3 3 3 75.00% B
49 BRI 3 4 4 3 87.50% SB
50 BRI 3 3 3 3 75.00% B
51 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
52 BRI 4 4 3 3 87.50% SB
53 BRI 4 4 3 3 87.50% SB
54 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
Skor Empiris 741
85.76% SB Skor Ideal 864
Skor % 86%
Kriteria SB
195
Lampiran 26 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Pengetahuan
tentang Produk
No
Nama
Instansi
Variabel Pengetahuan tentang Produk
Skor Kriteria PP1 PP2 PP3 PP4
1 BTN 4 3 4 3 87.50% SB
2 BTN 2 2 3 3 62.50% TB
3 BTN 2 2 3 3 62.50% TB
4 BTN 3 3 3 3 75.00% B
5 BTN 4 3 3 3 81.25% B
6 BTN 4 3 3 4 87.50% SB
7 BTN 4 4 3 3 87.50% SB
8 BTN 3 3 3 3 75.00% B
9 BTN 3 3 3 3 75.00% B
10 BTN 2 2 2 1 43.75% STB
11 BTN 3 3 3 3 75.00% B
12 BTN 2 2 2 3 56.25% TB
13 BTN 2 3 3 3 68.75% B
14 BTN 3 2 3 3 68.75% B
15 BTN 3 3 3 3 75.00% B
16 BTN 4 3 3 3 81.25% B
17 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
18 BTN 4 4 3 4 93.75% SB
19 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
20 BNI 3 2 3 3 68.75% B
21 BNI 3 3 4 3 81.25% B
22 BNI 3 2 3 3 68.75% B
23 BNI 4 3 3 3 81.25% B
24 BNI 3 3 4 4 87.50% SB
25 BNI 3 3 3 3 75.00% B
26 BNI 3 3 3 3 75.00% B
27 BNI 3 4 4 4 93.75% SB
28 BNI 3 3 3 3 75.00% B
29 BNI 2 2 2 2 50.00% TB
30 BNI 3 3 3 3 75.00% B
31 BNI 3 3 3 3 75.00% B
32 BNI 3 3 3 3 75.00% B
33 BNI 3 3 3 3 75.00% B
34 BNI 3 3 3 3 75.00% B
35 BNI 3 2 2 2 56.25% TB
196
No
Nama
Instansi
Variabel Pengetahuan tentang Produk
Skor Kriteria PP1 PP2 PP3 PP4
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
37 BNI 3 3 3 3 75.00% B
38 BNI 3 4 4 4 93.75% SB
39 BRI 3 3 3 2 68.75% B
40 BRI 3 3 3 3 75.00% B
41 BRI 3 3 3 3 75.00% B
42 BRI 1 1 4 4 62.50% TB
43 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
44 BRI 3 4 3 4 87.50% SB
45 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
46 BRI 3 3 3 3 75.00% B
47 BRI 3 3 4 4 87.50% SB
48 BRI 3 3 3 3 75.00% B
49 BRI 3 3 3 2 68.75% B
50 BRI 3 3 3 2 68.75% B
51 BRI 4 4 4 3 93.75% SB
52 BRI 3 3 3 3 75.00% B
53 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
54 BRI 4 4 3 3 87.50% SB
Skor Empiris 670
77.55% B Skor Ideal 864
Skor % 77.55%
Kriteria B
197
Lampiran 27 Hasil Jawaban Responden Karyawan Variabel Loyalitas
Karyawan
No
Nama
Instansi
Variabel Loyalitas Karyawan
Skor Kriteria LK1 LK2 LK3 LK4
1 BTN 3 3 3 3 75.00% B
2 BTN 4 4 3 3 87.50% SB
3 BTN 3 3 3 3 75.00% B
4 BTN 3 3 3 3 75.00% B
5 BTN 4 4 4 3 93.75% SB
6 BTN 4 3 3 3 81.25% B
7 BTN 3 3 3 3 75.00% B
8 BTN 3 3 3 4 81.25% B
9 BTN 3 3 3 4 81.25% B
10 BTN 3 3 4 3 81.25% B
11 BTN 3 3 3 4 81.25% B
12 BTN 3 3 3 3 75.00% B
13 BTN 3 3 3 2 68.75% B
14 BTN 3 3 3 3 75.00% B
15 BTN 3 4 4 3 87.50% TB
16 BTN 4 3 3 3 81.25% B
17 BTN 3 3 3 3 75.00% B
18 BTN 3 3 4 4 87.50% SB
19 BTN 4 4 4 4 100.00% SB
20 BNI 3 4 4 4 93.75% SB
21 BNI 3 4 3 3 81.25% B
22 BNI 3 3 4 4 87.50% SB
23 BNI 4 3 3 4 87.50% SB
24 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
25 BNI 3 3 3 3 75.00% B
26 BNI 3 3 3 3 75.00% B
27 BNI 3 4 3 4 87.50% SB
28 BNI 3 3 3 3 75.00% B
29 BNI 3 3 3 2 68.75% B
30 BNI 4 4 4 3 93.75% SB
31 BNI 3 3 3 3 75.00% B
32 BNI 4 4 4 4 100.00% SB
33 BNI 3 3 3 3 75.00% B
34 BNI 3 3 3 3 75.00% B
35 BNI 3 3 3 3 75.00% B
198
No
Nama
Instansi
Variabel Loyalitas Karyawan
Skor Kriteria LK1 LK2 LK3 LK4
36 BNI 3 3 3 3 75.00% B
37 BNI 3 3 3 3 75.00% B
38 BNI 4 3 4 4 93.75% SB
39 BRI 3 3 4 3 81.25% B
40 BRI 3 3 4 3 81.25% B
41 BRI 3 3 3 3 75.00% B
42 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
43 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
44 BRI 4 3 3 4 87.50% SB
45 BRI 4 4 4 4 100.00% SB
46 BRI 3 3 3 3 75.00% B
47 BRI 4 4 3 4 93.75% SB
48 BRI 3 2 2 3 62.50% TB
49 BRI 3 3 3 3 75.00% B
50 BRI 3 3 3 3 75.00% B
51 BRI 4 4 3 3 87.50% SB
52 BRI 4 3 3 3 81.25% B
53 BRI 4 4 3 3 87.50% SB
54 BRI 4 4 4 3 93.75% SB
Skor Empiris 714
82.64% SB Skor Ideal 864
Skor % 82.64%
Kriteria SB
199
Lampiran 28 Uji Validitas Responden Nasabah
Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values)
KD KL KM KP KT LN PP RG
KD1 0.716
KD2 0.721
KD3 0.783
KD4 0.68
KL1 0.788
KL2 0.736
KL3 0.733
KL5 0.622
KM1 0.702
KM2 0.841
KM3 0.791
KM4 0.806
KP1 0.638
KP2 0.838
KP3 0.647
KP4 0.798
KP5 0.774
KT1 0.601
KT2 0.787
KT3 0.793
KT4 0.794
LN2 0.835
LN3 0.566
LN4 0.752
LN5 0.85
PP1 0.743
PP2 0.681
PP3 0.729
PP4 0.79
RG1 0.859
RG2 0.872
RG3 0.748
RG4 0.758
201
Lampiran 29 Uji Validitas Responden Karyawan
KD KL KM KP KT LK PP RG
KD1 0.781
KD2 0.823
KD3 0.82
KD4 0.828
KL1 0.703
KL2 0.772
KL3 0.73
KL4 0.774
KL5 0.699
KM1 0.914
KM2 0.854
KM3 0.874
KM4 0.94
KP1 0.83
KP2 0.793
KP3 0.785
KP4 0.685
KT1 0.778
KT2 0.825
KT3 0.836
KT4 0.612
LK1 0.754
LK2 0.84
LK3 0.758
LK4 0.657
PP1 0.615
PP2 0.731
PP3 0.892
PP4 0.876
RG1 0.589
RG2 0.806
RG3 0.851
RG4 0.827
203
Lampiran 30 Uji Reliabilitas Responden Nasabah
Diagram Cronbach’s Alpha
Diagram Composite Reliability
204
Lampiran 31 Uji Reliabilitas Responden Karyawan
Diagram Cronbach’s Alpha
Diagram Composite Reliability