limbah
DESCRIPTION
wordTRANSCRIPT
![Page 1: LIMBAH](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083009/55cf931a550346f57b9bba7f/html5/thumbnails/1.jpg)
2.1. Pengertian limbah
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu
kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industry, pertambangan, dll.
Kehadiran limbah pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Oleh sebab itu, masyarakat kurang menaruh perhatian akan kedatangan limbah.
Terdapat sebuah penelitian yang mengemukakan bahwa letak septic tank, cubluk
(balong), dan pembuangan sampah berdekatan dengan sumber air tanah, akan
menyebabkan kualitas air menurun. Dari 636 sampel, 285 titik sampel sumber air tanah
telah tercemar bakteri coli. Secara kimiawi, 75 % dari sumber tersebut tidak memenuh
baku mutu air minum yang parameternya dinilai dari unsur nitrat, nitrit, besi, dan
mangan. ( sumber : pengelolaan limbah industry – Prof. Tjandra Setiadi, Wikipedia )
2.2. Jenis-jenis Air Limbah
Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air
limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat
berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang
mengandung zat-zat yang berbahaya dan harus dilakukan penanganan khusus tahap awal
sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke
sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang
berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat
berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa terjadi
perubahan yang berarti, misalnya logam berat. Penanganan limbah industri tahap awal
ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zat-zat kimia yang bisa
mengeliminasi yang bersifat kotoran umum. zat-zat yang berbahaya.
2.3. Pengertian limbah cair dan limbah rumah tangga
Limbah cair, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha
dan atau kegiatan berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat
menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste
water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri,
![Page 2: LIMBAH](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083009/55cf931a550346f57b9bba7f/html5/thumbnails/2.jpg)
air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy
(2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan
hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri
dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses
produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah
minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.
Pengertian Menurut Ehless dan Steel, Air limbah atau air buangan adalah sisa air
dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya,
dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan
bagi kesehatan manusia serta mangganggu lingkungan hidup. Batasan lainnya
mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal
dari daerah pemukiman, perdagangan,perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air
tanah, air pemukimandan air hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985).
Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa dari
kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri,
perhotelan, dan sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun volumenya besar,
karena kurang lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-
hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air
limbah ini akhirnya akan kembali ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia
lagi. Oleh karena itu, air buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik.
Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk
menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya
sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian
dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu
dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan
dimulai dengan upaya minimalisasi limbah (waste minimization), pengolahan
limbah (waste treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal).
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,
limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan
atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat
bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat
memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan
penyakit lainnya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak
![Page 3: LIMBAH](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083009/55cf931a550346f57b9bba7f/html5/thumbnails/3.jpg)
membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi
pencemaran.
Dalam dunia arsitektur ada metode yang bisa diterapkan dalam merencanakan
pengolahan limbah rumah tangga yaitu dengan :
Membuat saluran air kotor
Membuat bak peresapan
Membuat tempat pembuangan sampah sementara
Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air
dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
2. Tidak mengotori permukaan tanah.
3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan
murah.
7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir
dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang
melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk
menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil
dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil,
kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan
zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan
secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan
tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis
yang dapat dimanfaatkan.
2.4. Pengolahan limbah cair
Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani pengolahan
terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif
diperlukan rencana pengelolaan yang baik. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan
secara alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah
![Page 4: LIMBAH](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083009/55cf931a550346f57b9bba7f/html5/thumbnails/4.jpg)
biasanya dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi sedangkan pengolahan air dengan
bantuan peralatan misalnya dilakukan pada Instalasi PengolahanAir Limbah/ IPAL
(Waste Water Treatment Plant / WWTP).
Dalam pengolahan air limbah bertujuan untuk mencegah pencemaran pada sumber
air rumah tangga, melindungi hewan dan tanaman yang hidup didalam air, menghindari
pencemaran tanah permukaa dan menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan
vektor penyakit. Sedangkan syarat Sistem Pengelolaan Air Limbah adalah Tidak
mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum,tidak mengakibatkan
pencemaran air permukaan, tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang
hidup di air di dalam penggunaannya sehari-hari, tidak dihinggapi oleh vektor atau
serangga yang mengakibatkan penyakit, tidak terbuka dan harus tertutup, tidak
menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
Metode Pengelolaan Air Limbah.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengelolah air limbah,diantaranya:
a. Pengenceran (disposal by dilution).
Air limbah dibuang ke sungai, danau, atau laut agar mengalami pengenceran.
Dengan cara ini air limbah akan mengalami purifikasi alami. Namun, cara semacam
ini dapat mencemari air permukaan dengan bakteri pathogen, larva dan telur cacing,
serta bibit penyakit lain yang ada didalam air limbah itu. Apabila hanya cara ini yang
dapat diterapkan, maka persyaratan berikutharus dipenuhi:
Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung kurang dari 30-40
kali3. Air harus cukup mengandung oksigen. Dengan kata lain air harus mengalir
(tidak boleh stagnan) agar tidak menimmbulkan bau.
b. Cesspool
Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk pembuangan air
limbah. Dibuat pada tanah yang berpasir agar air buangan mudah meresap kedalam
tanah. Bagian atas ditembok agar tidak tembus air. Apabila ceespool sudah penuh
(±60bulan), lumpur didalamnya dapat dihisap keluar atau dari semula dibuat cesspool
secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh, air akan mengalir ke cesspool
berikutnya. Jarak cesspool dengan sumur air bersih adalah 45 meter dan minimal 6
meter dari pondasi rumah.
c. Sumur resapan (seepage pit)
![Page 5: LIMBAH](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083009/55cf931a550346f57b9bba7f/html5/thumbnails/5.jpg)
Sumur resapan merupakan sumur tempat menampung air limbah yang telah
mengalami pengolahan dalam system lain, misalnya dari aqua privy atau septic tank.
Dengan cara ini, air hanya tinggal mengalami peresapan ke dalam tanah. Sumur
resapan ini dibuat pada tanah yang berpasir, dengan diameter 1-2,5 meter dan
kedalaman 2,5 meter. Lama pemakaian dapat mencapai 6-10 tahun.
d. Septic tank
Septic tank, menurut WHO, merupakan metode terbaik untuk mengelolah air
limbah walau biayanya mahal, rumit, dan memerlukan tanah yang luas. Septic tank
memiliki 4 bagian, antara lain:
a. Ruang pembusukan
Dalam ruang ini, air kotor akan tertahan 13 hari dan akan mengalami penguraian
oleh bakteri pembusuk yang akan menghasilkan gas, cairan, dan lumpur. Gas dan
cairan akan masuk kedalam dosing chamber melalui pipa. Lumpur akan masuk ke
ruang lumpur.
b. Ruang lumpur.
Ruang lumpur merupakan tempat penampungan lumpur. Apabila ruang sudah
penuh, lumpur dapat dipompa keluar.
c. Dosing chamber.
Dalam dosing chamber terdapat siphon McDonald yang berfungsi untuk
mengatur kecepatan air yang akan dialirkan ke bidang resapan agar merata.
d. Bidang resapan.
Bidang ini akan menyerap cairan keluar dari dosing chamber dan menyaring
bakteri pathogen maupun bibit penyakit lain. Panjang minimal bidang resapan ini
10meter dan dibuat pada tanah berpasir.
e. System Riool (sewage).
System riool menampung semua air kotor dari rumah maupun perusahaan, dan
terkadang menampung kotoran dari lingkungan. Apabila dipakai untuk menampung
air hujan, sistem riool ini disebut combined system, sedangkan jika bak penampung
air hujannya dipisahkan maka disebut separated system. Agar tidak merugikan
kepentingan lain, air kotor dialirkan ke ujung kota, misalnya ke daerah peternakan,
pertanian, atau perikanan darat. Air kotor itu masih memerlukan pengolahan.
Proses pengolahan yang dilakukan, antara lain:
a. Penyaringan (screening)
![Page 6: LIMBAH](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083009/55cf931a550346f57b9bba7f/html5/thumbnails/6.jpg)
Penyaringan ditujukan untuk menangkap benda-benda yang terapung diatas
permukaan air.
b. Pengendapan (sedimentation).
Pada proses ini, air limbah dialirkan ke dalam bak besar (sand trap) sehingga
aliran menjadi lambat dan lumpur serta pasir mengendap.
c. Proses biologis
Proses ini menggunakan mikroba untuk memusnahkan zat organic di dalam
limbah baik secara aerob maupun anaerob.
d. Disaring dengan saringan pasir (sand filter).
e. Desinfeksi Desinfeksi dengan kaporit (10kg/1 juta air limbah) untuk membunuh
mikroba patogen.
f. Pengenceran Terakhir, air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut sehingga
mengalami pengenceran. Semua proses pengolahan air limbah ini dilakukan dalan
suatu instalasi khusus yang dibangun diujung kota.
2.5. Pengolahan limbah rumah tangga
Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir
dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang
melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk
menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil
dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil,
kemudian dikeringkan dan dibuang.
Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi
dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk
membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat,
seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.
Berikut ini adalah pengelolaan limbah rumah tangga untuk limbah cair, padat dan
gas.
a. Pengelolaan air limbah kakus I.
b. Pengelolaan air limbah kakus II.
c. Pengelolaan air limbah cucian.
d. Pembuatan saluran bekas mandi dan cuci.
e. Pengelolaan sampah.
f. Pengelolaan limbah industri rumah tangga.
![Page 7: LIMBAH](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083009/55cf931a550346f57b9bba7f/html5/thumbnails/7.jpg)
g. Pengelolaan air limbah rumah tangga I
h. Pengelolaan air limbah rumah tangga II
i. Pengelolaan air limbah
Air limbah dialirkan melalui saluran ke drum dan air dalam drum akan disaring
dengan koral/ijuk ke luar, dan kemudian meresap ke dalam tanah. Adapun bahan yang di
gunakan adalah Drum, Koral, Kayu, Ijuk, Pipa pralon, Peralatan, Palu, Besi runcing,
Cangkul, Parang, Gergaji, Pembuatan.
Drum dilubangi dengan garis tengah 1 cm, jarak antara lubang 10 cm. Pembuatan
lubang di luar dapur dengan ukuran panjang, lebar dan dalam masing-masing 110 cm. Di
dasar lubang diberi koral/ijuk setebal 20 cm dan drum dimasukkan ke dalam lobang
tersebut. Sela-sela drum diselingi dengan koral/ijuk. Kemudian dibuat saluran air limbah
ukuran ½ bis, atau dari pasangan batu bata. Drum ditutup dengan kayu/bambu atau kalau
ingin lebih tahan lama dicor dengan campuran semen dan pasir yang diberi penguat besi.