lingkungan hidup

3
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.18 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pasal 2 ayat 1 bahwa : Jenis kegiatan pengelolaan limbah B3 yang wajib dilengkapi dengan izin terdiri atas kegiatan: a. pengangkutan; b. penyimpanan sementara; c. pengumpulan; d. pemanfaatan; e. pengolahan; dan f. penimbunan. Kegiatan penyimpanan limbah B3 dimaksudkan untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi bahaya terhadap manusia dan lingkungan dapat dihindarkan. Maka kepada Badan Usaha penghasil limbah B3 diwajibkan untuk mengurus Izin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3. Dasar Penyimpanan Sementara Limbah B3 : Undang-Undang RI No.32 Tahun 2009 , tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 1999 , tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Peraturan Pemerintah RI Nomor 85 Tahun 1999 , tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Peraturan MENLH Nomor 18 Tahun 2009 , tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Peraturan MENLH Nomor 30 Tahun 2009 , tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 1 Tahun 1995 , tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 2 tahun 1995 , tentang Dokumen Lingkungan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Upload: agus-bustanul-arifin

Post on 03-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Lingkungan hidup

TRANSCRIPT

  • Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.18 Tahun 2009 tentang

    Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pasal 2 ayat 1 bahwa :

    Jenis kegiatan pengelolaan limbah B3 yang wajib dilengkapi dengan izin terdiri atas kegiatan:

    a. pengangkutan;

    b. penyimpanan sementara;

    c. pengumpulan;

    d. pemanfaatan;

    e. pengolahan; dan

    f. penimbunan.

    Kegiatan penyimpanan limbah B3 dimaksudkan untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke

    lingkungan sehingga potensi bahaya terhadap manusia dan lingkungan dapat dihindarkan. Maka

    kepada Badan Usaha penghasil limbah B3 diwajibkan untuk mengurus Izin Tempat

    Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3.

    Dasar Penyimpanan Sementara Limbah B3 :

    Undang-Undang RI No.32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan

    Lingkungan Hidup.

    Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 1999, tentang Pengelolaan Limbah Bahan

    Berbahaya dan Beracun.

    Peraturan Pemerintah RI Nomor 85 Tahun 1999, tentang Perubahan atas Peraturan

    Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan

    Beracun.

    Peraturan MENLH Nomor 18 Tahun 2009, tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan

    Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

    Peraturan MENLH Nomor 30 Tahun 2009, tentang Tata Laksana Perizinan dan

    Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta Pengawasan

    Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah

    Daerah.

    Keputusan Kepala Bapedal Nomor 1 Tahun 1995 , tentang Tata Cara dan Persyaratan

    Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

    Keputusan Kepala Bapedal Nomor 2 tahun 1995 , tentang Dokumen Lingkungan Limbah

    Bahan Berbahaya dan Beracun.

  • Keputusan Kepala Bapedal Nomor 5 Tahun 1995 + Lampiran Kepka Bapedal No.5 th

    1995, tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

    Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 8 Tahun 2003, tentang Pengendalian Pencemaran

    dan Perusakan Lingkungan Hidup.

    KETENTUAN PERMOHONAN IZIN TPS LIMBAH

    (Rujukan : PP 38 / 2007, Kepdal 01/1995 , dan Permen 30/2009)

    # Membangun dan melengkapi sarana & fasilitas TPS limbah B3, seperti:

    Bangunan TPS yang memenuhi kapasitas dan beratap yang melindungi dari hujan dan

    dinding untuk menghindari tampias

    Alat pemadam api ringan (APAR)

    Shower / eye wash

    Sistem Penangkal petir (jika TPS limbah B3 lebih tinggi dari bangunan sekitar)

    Pagar pengaman

    Penanganan tumpahan (bak penampung 110 % dari kemasan terb esar)

    Kemiringan lantai 1

    Penanganan ceceran (serbuk gergaji / spill kit)

    Kotak P3K

    Label dan Simbol Limbah B3

    Sistem Ventilasi

    Sistem Penerangan

    Alarm

    Mencantumkan penanggung jawab (personal incharge) pada bangunan TPS

    Jenis limbah B3 dibedakan berdasarkan karakteristik

    Penyimpanan antar kemasan minimal 60 cm.

    # Mengajukan surat permohonan izin

    A. Persyaratan Administrasi:

    Foto kopi Akte Perusahaan;

    Foto kopi Pengesahan Kehakiman;

    Foto kopi NPWP Perusahaan;

    Foto kopi Izin Gangguan (HO);

    Foto kopi Izin Lokasi / Prinsip;

  • Foto kopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

    Foto kopi Persetujuan Dokumen Lingkungan (AMDAL / UKL-UPL / dll.);

    Foto kopi Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP);

    Foto kopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

    Foto kopi Sertifikat ISO 9 000 & 14 000 jika ada.

    B. Persyaratan Teknis :

    Peta lokasi kegiatan atau foto copy PL dan untuk luas kegiatan lebih dari 10 hektar

    sertakan foto udara/citra ;

    Site Plan;

    Diagram alir (flow chart) proses pengelolaan limbah B3;

    Desain konstruksi TPS limbah B3;

    Standard Operation Procedure (SOP) tata cara penyimpanan limbah B3, penanganan

    kondisi darurat, dan nama personil yang bertanggung jawab untuk gudang TPS Limbah

    B3;

    Foto Gudang TPS Limbah B3;

    Perhitungan kapasitas TPS Limbah B3 berdasarkan historical data.

    Pengurusan Izin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 dapat dilakukan di Kantor

    Badan Pengendalian Dampak Lingkungan