lingkungan pengendapan
DESCRIPTION
Sedimentologi dan STratigrafiTRANSCRIPT
BAB I
DASAR TEORI
Fasies Delta
Delta adalah suatu bentuk yang menjorok keluar dari garis pantai (seperti
huruf D), terbentuk saat sungai masuk ke laut, dengan banyaknya suplai sedimen
yang dibawa air sungai lebih cepat dibanding proses pendistribusian oleh proses-
proses di pantai. Tempat pertemuan darat dan laut dan berhubungan langsung
dengan laut bebas yaitu dimuara sungai. Pengertian delta mengacu pada semua
deposit yang terendapkan di bawah muka air, yang terbentuk oleh endapan sungai
(fluvial) seperti huruf D. Sungai-sungai di lingkungan delta biasanya braided
stream karena memiliki banyak bar deposit.
Delta terbentuk pada beberapa waktu dan ketentuan antara lain :
Terdapatnya sungai atau fluvial
Terdapat standing body of water
Terdapat positive feature
Dan terdapat sedimen dari daratan yang lebih banyak dari sedimen yang
berasal dari proses laut.
Arus sungai pada bagian muara mempunyai kecepatan yang minimum
Jumlah bahan yang dibawa sungai sebagai hasil erosi cukup banyak
Laut pada daerah muara sungai cukup tenang
Pantainya relative landai
Bahan-bahan hasil sedimentasi tidak terganggu oleh aktifitas air laut
Tidak ada gangguan tektonik (kecuali penurunan dasar laut seimbang dengan
pengendapan sungai, misal Delta Missisipi)
Terdapat beberapa proses yang mempengaruhi pembentukan delta yaitu
antara lain :
Iklim
Debit air
Produk sedimen
Energi gelombang
Proses pasang surut
Arus pantai
Kelerengan paparan
Bentuk cekungan penerima dan proses tektonik
Pada umumnya delta memiliki nsur-unsur dasar atau bagian-bagian dari
delta :
Sungai : sarana pengangkut material
Distributary channel
Delta plain
Bagian delta plain ini didominasi oelh proses fluvial dan proses dari daratan.
Delta front/delta slope
Bagian delta front diindikasikan terbentuk oleh proses fluvial dan proses laut
(Subaerial & Subaquaeous Delta)
Pro delta
Bagian pro delta ini didominasi oleh hasil dari proses laut (Subaquaeous Delta)
Gambar 1.1 Bagian-bagian delta
Menurut klasifikasi Fisher (1969) terdapat 3 klasifikasi delta antara lain :
Cuspate Delta :
Lobate Delta :
MEANDERING / TRIBUTARY/ FLUVIAL DELTA PLAIN
ALLUVIAL PLAIN
DISTRIBUTARY
PRODELTA
DELTA FRONT
INTER DISTRIBUTARY
HEAD OF PASSES
Ellongate Delta :
Gambar 1.2 Klasifikasi Fisher (1969)
Menurut klasifikasi Galloway (1975) terdapat 3 klasifikasi delta antara lain :
Bird Food Delta : jika pengaruh fluvial paling dominan
Cuspate Delta : jika pegaruh gelombang paling dominant
Estuarine Delta : jika pengaruh pasang surut paling dominant
Gambar 1.3 Klasifikasi Galloway (1975)
2. Fasies Danau
Cikal bakalnya dari pegunungan.
Danau yang terletak di dataran rendah dan iklim yang hangat. Material yang
dibawa oleh sungai dalam jumlah yang sedikit.
Endapan karbonat terbentuk pada daerah yang jauh dari mulut sungai.
Danau dengan endapan sapropelite (lempung kaya akan organik) pada
bagian dalam yang dikelilingi oleh karbonat di daerah dangkal.
Endapan pantai berupa ganggang dan molluska. Kearah dalam menjadi
sapropelite
Gambar 1.4 Penampang stratigrafi Danau
Danau playa berupa fan alluvial yang kearah luar berubah menjadi pasir dan
lempung (Danau Qa Saleb dan Qa Disi di Jordania)
Karena adanya pengaruh evaporasi, danau ephemeral dapat membentuk
endapan evaporit pada lingkungan sabkha. (Danau Soda di Amerika Utara
dan di Gurun Sahara dan Arab)
Endapan lacustrine cenderung memiliki tipe coarsening upward karena
model pengendapan yang berupa progradasi.
3. Fasies Fluvial
4. Fasies Continental Shelf
Continental shelf merupakan lingkungan terbuka terhadap pengaruh
gelombang maupun pasang surut serta memiliki permukaan yang relatif datar
(slope < 10), dangkal (kurang dari 200m).
Karakter sedimen pada continental shelf dipengaruhi oleh:
1. Aktivitas gelombang (inner, middle, and outer shelf)
2. Input aliran sungai
3. Glasiasi
4. Volkanisme
5. Organisme terumbu
6. Evaporasi
Karakter yang paling mendominasi adalah organisme terumbu yang hampir
menjadi bahan utama pada setiap endapan continental shelf. Di samping adanya
aktivitas terumbu secara dominan, pembentukan endapan juga dipengaruhi oleh
adanya aktivitas gelombang. Aktivitas gelombang sebagian besar dipengaruhi
oleh cuaca. Cuaca saat badai memiliki pola pengendapan yang khas. Badai
terbentuk dan hanya mampu mempengaruhi proses pengendapan hanya pada batas
outer shelf / distal. Sehingga endapan ini dapat menjadi penciri. Penciri endapan
pada daerah continental shelf ini adalah strutkur sedimen hummocky. Hummocky
terbentuk pada rezim aliran tinggi saat badai yang mengacak-acak dan
mengendapakan sedimen pasir.
Gambar 1.5 Penampang Fasies Marine
5. Fasies Continental Rise
Di fasies continental rise ini terbentuk endapan turbidit yang memiliki ciri-
ciri antara lain adalah :
Sortasi yang buruk
Komponen sedimen sangat beragam dan saling bercampur
Sedimen berukuran mud hingga gravel
Struktur sedimen pada bagian bawah graded bedding (upper flow regime)
dan semakin ke atas memiliki karakter sedimentasi normal dengan
struktur sedimen yang sangat beragam.
Misalnya : parallel laminae, tool marks, ripple, wavy or convolute
laminae, bioturbation diikuti penurunan rezim aliran (Bouma, 1964).
Gambar 1.6 Stratigrafi dari fasies continental rise