lingkup pengawasan apip
TRANSCRIPT
LINGKUP PENGAWASAN APIP
& PERMASALAHANNYADibawakan oleh:
H. Pery Soeparman, SH., MM., M.Si
Jakarta, November 2016
2
PP 79/2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan di Daerah
Terhadap Pemerintah Daerah
Provinsi
Pasal 21
1. pelaksanaan urusan
pemerintahan di daerah yang
bersifat wajib;
2. pelaksanaan urusan
pemerintahan di daerah yang
bersifat pilihan; dan
3. pelaksanaan urusan
pemerintahan menurut
dekonsentrasi dan tugas
pembantuan
Terhadap Pemerintah Daerah
Kab/Kota
Pasal 26
Ayat 3. Inspektorat Provinsi
melakukan pengawasan terhadap:
a. pelaksanaan pembinaan atas
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
b. pelaksanaan urusan
pemerintahan di daerah
provinsi; dan
c. pelaksanaan urusan
pemerintahan di daerah
kabupaten/kota.
1
• Pasal 379
(1) Gubernur sebagai kepala daerah
provinsi berkewajiban melaksanakan
pembinaan dan pengawasan terhadap
Perangkat Daerah provinsi.
(2) Dalam melaksanakan pembinaan dan
pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Gubernur dibantu oleh
inspektorat provinsi
4
• Pasal 378
(1) Gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat melakukan pengawasan umum
dan pengawasan teknis terhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
kabupaten/kota
diakomodir
2
(1) Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan atas dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh aparatur sipil negara di instansi Daerah kepada Aparat Pengawas Internal Pemerintah dan/atau aparat penegak hukum.
(2) Aparat Pengawasan Internal Pemerintah wajib melakukan pemeriksaan atas dugaanpenyimpangan yang diadukan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Aparat penegak hukum melakukan pemeriksaan atas pengaduan yang disampaikanoleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setelah terlebih dahuluberkoodinasi dengan Aparat Pengawas Internal Pemerintah atau lembagapemerintah nonkementerian yang membidangi pengawasan.
(4) Jika berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditemukanbukti adanya penyimpangan yang bersifat administratif, proses lebih lanjutdiserahkan kepada Aparat Pengawas Internal Pemerintah.
(5) Jika berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditemukan bukti adanya penyimpangan yang bersifat pidana, proses lebih lanjutdiserahkan kepada aparat penegak hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 385
UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH
PP 60/2008tentang
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Ps. 49
Ayat 5
• Inspektorat Provinsi melakukan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi satuan
kerja perangkat daerah provinsi yang didanai
dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah provinsi.
3
Jika hasil pengawasan aparat intern
pemerintah berupa terdapat kesalahan
administratif yang menimbulkan
kerugian keuangan negara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf c, dilakukan pengembalian
kerugian keuangan negara paling lama
10 (sepuluh) hari kerja terhitung
sejak diputuskan dan diterbitkannya
hasil pengawasan.
Pengawasan terhadap
larangan
penyalahgunaan
Wewenang
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 17 dan Pasal 18
dilakukan oleh aparat
pengawasan intern
pemerintah
PENYALAHGU
NAAAN
WEWENANG
UU 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Pasal 20 ayat 1:
7
Pasal 20 ayat 4:
4
RUANG LINGKUP PENGAWASAN INSPEKTORAT DAERAH
Pemeriksan terhadap: Adm Umum
Pemerintahan dan Urusan Pemerintahan; Bantuan Keuangan ;Belanja Hibah dan BansosPengaduan
Masyarakat/Kasus;EKPPD;
Pemeriksaan Reguler OPD;
Reviu LKPD, LKIP, RKA; Evaluasi SAKIP; Monitoring Pemeriksaan Pengaduan
Masyarakat/Kasus.
Pemerintah
Kab/Kota
OPD
Provinsi
PKPT Kebijakan
PengawasanRuang
Lingkup
PP 79 / 2005
PP 60 Tahun 2008
PMDN No. 23 / 2007Jo 8 / 2009
PMDN No. 25 / 2007PMDN No. 52 / 2015
PP No. 6 / 2008
Entitas Jabar:1) 56 OPD2) 130 UPTD
/Balai3) 27 Kab
/Kota
9
UU no.6 / 2014 (pasal112)
Pembinaan dan Pengawasan
10
(1) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota membina dan
mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
UU 15/2014 Pasal 2 Ayat (2)
“BPK melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara”
1. Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
11
REVIU
PENYERAPAN
APBD &
PENGADAAN
BARANG
JASA
12
FGD PembahasanReviu Tender Pra DIPA/DPA
Tahun 2016
Tanggal 9 Februari2016
KEPPRES 20/2015 tentang Tim Evaluasi & Pengawasan Realisasi
APBN & APBD
PERPRES 3/2016 & INPRES 1/2016
tentang PercepatanPelaksanaan ProyekStrategis Nasional
1) Mengetahui jml/posisi belanja modal & barang APBD
yg telah dilakukan pelelangan sebelum terbitnya DPA
& telah ditetapkannya pemenang per 5 Januari
2) Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan
lelang sebelum terbitnya anggaran, agar
Pemda dpt melaksanakan lelang segera
setelah terbit DPA
3) Memberikan solusi/saran perbaikan
atas hambatan dlm pelaksanaan lelang
Pra-DPA
PERPRES 3/2016
13
4) Dalam hal pemeriksaan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditemukan indikasi penyalahgunaan wewenang, pimpinan
kementerian/lembaga, gubernur, atau bupati/walikota meminta APIP
untuk melakukan pemeriksaan/audit lebih lanjut paling lama dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari kerja.
6) Dalam hal hasil pemeriksaan APIPberupa kesalahan administrasiyang tidak menimbulkan kerugian negara, penyelesaian dilakukanmelalui penyempurnaan administrasi paling lama 10 (sepuluh) harikerja sejak hasil pemeriksaan APIP disampaikan.
7) Dalam hal hasil pemeriksaan APIP berupa kesalahan administrasiyang menimbulkan kerugian negara, penyelesaian dilakukan melaluipenyempurnaan administrasi dan pengembalian kerugian negarapaling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak hasil pemeriksaan APIP disampaikan. .
8) Penyelesaian hasil pemeriksaan APIP disampaikan oleh pimpinankementerian/lembaga, gubernur, atau bupati/walikota kepadaKejaksaan Agung atau Kepolisian Negara Republik Indonesia paling lama 5 (lima) hari kerja
9) Dalam hal hasil pemeriksaan APIP berupa tindak pidana yang bukan bersifat administratif, pimpinan kementerian/lembaga, gubernur, atau bupati/walikota dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja menyampaikan kepada Kejagung atau KepolisianNegara RI untuk ditindak lanjuti sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan
14
• Lampiran Poin IV. Uraian TeknisPenyusunan APBD, nomor 9
Pelaksanaan Reviu atasdokumen perencanaan danpenganggaran daerah
reviu atas RKPD/Perubahan RKPD
reviu atas RK SKPD/Perubahan RK SKPD
reviu atas KUA PPAS/PerubahanKUPA PPAS
reviu atas RKA SKPD &PPKD /Perubahan RKA SKPD &PPKD
“DALAM RANGKA PENINGKATAN
KUALITAS PERENCANAAN
PENGANGGARAN DAN MENJAMIN
KEPATUHAN TERHADAP KAIDAH –
KAIDAH PENGANGGARAN, KEPALA
DAERAH HARUS MENUGASKAN APIP
UNTUK MELAKUKAN REVIU ATAS
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
(RKA-SKPD) DAN RENCANA KERJA DAN
ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA
KEUANGAN DAERAH (RKA-PPKD)”.
15
• Lampiran Poin III. UraianKebijakan Penyusunan APBD, nomor 3
Pelaksanaan Pengawasan
Bantuan Keuangan,
Bantuan Hibah & Bantuan SosialAPBD
Bantuan Keuangan ke Kab/Kota
Bantuan Keuangan Parpol
PP 60/2008tentang
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Ps. 49 ayat 5
16
INSTRUKSI
MENDAGRI
180/3935/SJ
Th. 2016Ttg Pengawasan
Pungli dlm
Penyelenggaraan PD
INSPEKTUR PROV/KAB/KOTA melakukan
pengawasan berkesinambungan utk mencegah &
menghapus pungli:
1) AREA PERIZINAN
2) AREA HIBAH BANSOS
3) AREA KEPEGAWAIAN
4) AREA PENDIDIKAN
5) AREA DANA DESA
6) AREA PELAYANAN PUBLIK
7) AREA PENGADAAN BARJAS
8) KEGIATAN LAINNYA BERISIKO
PENYIMPANGAN
ISTRUKTUR ORGANISASI
SATGAS SABER PUNGLI PROVINSI JAWA BARAT
KETUA PELAKS ANA : IRWASDA POLDA JABARWAKET PELAKSANA I : INSPEKTUR PROV JAWA BARATWAKET PELAKSANA II : ASWAS KEJATI
PENANGGUNG JWB : GUBERNUR JAWA BARATWAKIL P. JAWAB I : KAPOLDA JAWA BARATWAKIL P. JAWAB II : KAJATI JAWA BARATWAKIL P. JAWAB III : SEKDA PROV JABAR
FORKOMPINDA
POK AHLI :
KETUA POKJA UNITPENINDAKAN
KETUA POKJA UNITYUSTISI
SEKRETARIS
KETUA POKJA UNITPENCEGAHAN
UNIT SABERPUNGLI
KAB/KOTA
KETUA POKJA UNITINTELIJEN
18
PENGAWASAN & PEMANTAUAN
DANA BANTUAN DI BID.
PENDIDIKAN:
1. Dana Bantuan Peningkatan
Mutu Guru;
2. DAK;
3. Dana BOS.
19
Pelimpahan SMA/SMK dari
Pemda Kab/Kota ke Pemda
Provinsi (738 SMA/SMK &
sekitar 28.000 guru)
UU 23/2014Lampiran
Pembagian
urusan
pemerintahan
Bidang
Pendidikan
DAERAH PROVINSI
1. Pengelolaan pendidikanmenengah
2. Pengelolaan pendidikankhusus
Penambahan
Obyek
Pemeriksaan
20
• Join audit dengan Itjen Kemendikbud• Join audit dengan Itjen Kementerian PU• Join audit dengan Itjen Kementerian
lainnya
21
8. PELIMPAHAN KASUS PENGADUAN
DARI ITJEN KEMENTERIAN
Permendagri 25/2007
Ttg Pedoman Penanganan Pengaduan
Masyarakat di Lingkungan Depdagri &
Pemda
Ps. 3
Sumber pengaduan:
1. Lembaga-Lembaga Negara; 2. Badan/Lembaga/Instansi Pemerintah &
Pemda; 3. Badan Hukum; 4. Partai Politik; 5. Organisasi Masyarakat; 6. Media Masa; dan 7. Perorangan.
8. TINDAK LANJUTHASIL PEMERIKSAAN
PERMENDAGRI 13/2010
ttg PedomanPelaksanaan
FungsiPengawasan
DPRD terhadapTLHP BPK
Ps. 8
Pelaksanaan pengawasansebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 dapat dilakukan melaluikoordinasi dengan tim tindak lanjut
laporan hasil pemeriksaan BPK yang dibentuk olehPemerintah Daerah.
Tim Tindak Lanjutsebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas: a. Wakil Gubernur/Wakil
Bupati/Wakil Walikotaselakupenanggungjawab;
b. InspekturPropinsi/Kabupaten/Kota selakusekretaris; dan
c. Para Kepala SatuanKerja PerangkatDaerah (SKPD) terkaitselaku anggota.
23
PERMENDAGRI
23/2007Pedoman Tata Cara
atas
Penyelenggaraan PD
PP 79/2005Pedoman
Pembinaan &
Pengawasan
Penyelenggaraan PD
Ps.34 (1) Pimpinan Satuan
Kerja penyelenggara
PD provinsi, kab/kota
dan desa wajib
melaksanakan tindak
lanjut hasil
pengawasan
Ps.17
(1) Hasil pemeriksaan Pejabat Pengawas
Pemerintah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 ditindaklanjuti oleh
pemerintah daerah sesuai dengan
rekomendasi
Ps.18
SKPD yang tidak menindaklanjuti
rekomendasi Pejabat Pengawas
Pemerintah sebagaimana
dimaksud dlm Pasal 17 ayat (1) dpt
dikenakan sanksi sesuai dgn ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PP
60/2008SPIP
Ps.43 (2) Pemantauan SPI
sebagaimana
dimaksud pd ayat (1)
dilaksanakan
melalui pemantauan
berkelanjutan,
evaluasi
terpisah, & tindak
lanjut rekomendasi
hasil audit & reviu
lainnya
???
PERATURAN
TERKAIT
SANKSI
Pasal 5 ayat (3)
Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)
Pejabat tidak menindaklanjuti
rekomendasi tanpa adanya alasan yang sah, BPKdapat melaporkan kepada instansi
yang berwenang.
Pasal 26 ayat (2)
Setiap orang yang tidak
memenuhi kewajiban untuk
menindaklanjuti rekomendasi
yang disampaikan dalam
laporan hasil pemeriksaan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 dipidana
dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun 6 (enam)
bulan dan/atau denda
paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah).
3. SANKSI
25
BPK
APIP
UU
15/2004Pemeriksaan
Pengelolaan
& Tanggung
Jawab Keu
Negara
Peraturan
BPK-RI
2/2010Pemantauan
Pelaksanaan TL
Rekomendasi
Hasil
Pemeriksaan
BPK
Ps.18
SKPD yang tidak
menindaklanjuti
rekomendasi Pejabat
Pengawas Pemerintah
sebagaimana
dimaksud dlm Pasal 17
ayat (1) dpt dikenakan
sanksi sesuai dgn
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERMENDAGRI
23/2007
Pedoman Tata
Cara atas
Penyelenggara
an PD DISIPLIN PNS (PP 53/2010)
26
DISIPLIN PNS (PP 53/2010)
PELANGGARAN
TERHADAP
KEWAJIBANPs. 3
Setiap PNS wajib:
4. Menaati segala ketentuan
peraturan perundang-undangan;
6. Menjunjung tinggi kehormatan
negara, pemerintah, dan
martabat PNS
dll….
Pasal 3 ayat (1)
Pejabat wajibmenindaklanjuti
rekomendasi dalamhasil pemeriksaan
setelah hasilpemeriksaan diterima.
Pasal 3 ayat (3)
Tindak lanjut wajibdisampaikan kepadaBPK paling lambat 60
(enam puluh) harisetelah laporan hasilpemeriksaan diterima
Pasal 5 ayat (3)
Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) Pejabat tidak menindaklanjuti rekomendasi
tanpa adanya alasan yang sah, BPKdapat melaporkan kepada
instansi yang berwenang.
Pasal 20 ayat (1)
Pejabat wajib
menindaklanjuti
rekomendasi dalam
laporan hasil
pemeriksaan
Pasal 23 ayat (1) Menteri/pimpinan
lembaga/gubernur/bupati/walikota/direksi
perusahaan negara danbadanbadan Lain YangMengelola KeuanganNegara Melaporkan
Penyelesaian Kerugiannegara/daerah kepada
BPK selambat-lambatnya60 (enam puluh) hari
setelah Diketahuiterjadinya kerugian
negara/daerahdimaksud.
Pasal 26 ayat (2)
Setiap orang yang tidak memenuhi
kewajiban untuk menindaklanjuti
rekomendasi yang disampaikan dalam
laporan hasil pemeriksaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
20 dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam)
bulan dan/atau denda
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah).
UU No 15/2004
Peraturan BPK RI Nomor
2/2010
BPK-RI SEDANG MELAKUKAN PROSES REVISI
VERIFIKATOR SIPTL BPK
Penerimaan LHP
Tim TLHPProv/Kab/Kota
manual
SIPTL
Penyusunanrencana aksi
Admin & InputersSIPTL
Entry data terima LHP, temuan &
rekomendasi
Pembuatansurat Kepala
Daerah
PerangkatDaerah
Penyerahandokumen & bukti
TL
Validasi olehTim TLHP
Softcopy/scanned document TL
Input TL & Upload data pendukung
BPK
Lapor memadai
Belummemadai
PenyusunanTLHP
TELAH SESUAI/BELUM SESUAI
PROSES
Penyerahandokumen TL
PROSES
1
2 3a
3b
4 5 6
7
8
9
10 11 12
13
14
Mekanisme Sistem Informasi PemantauanTindak Lanjut (SIPTL) BPK-RI
Konsolidasi Internal
April 2016
Juli 2016 Final Aplikasi
SIPTL
Piloting
Agustus 2016
September2016
5/9 TOT pemeriksa di BPK PwkJabar
14/9 Pelatihan Admin Se Jabar
29 -30/9 Pelatihan Admin Se Jateng
Januari 2017
Launching di Magelang
Implementasi penuh
TOT pemeriksa di seluruh AKN
dan Perwakilan
Diseminasi seluruh Inspektorat
Kementerian/Lembaga/Provinsi/
Kab/Kota/BUMN
Oktober-Nov-Des 2016
Penyerahandokumen TL
TERIMA KASIH
NO PERMASALAHAN SOLUSI RENCANA AKSI
1 Belum ada peraturan yang
mengatur sanksi terkait dengan
TLHP APIP
Diterbitkannya
peraturan
pengawasan yang
mengatur sanksi
terkait dengan
TLHP APIP (RUU
Pengawasan)
1) AAIPI ikut
serta secara
aktif dalam
mewujudkan
RUU
Pengawasan;
2) Penerbitan
SOP Mandiri
berkenaan
dengan sanksi
2 Beban amanat pengawasan
yang sangat tinggi, sementara
SDM APIP terbatas
Peningkatan
kuantitas dan
kualitas SDM
APIP
Peningkatan
Level Kapabilitas
APIP
31