lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/lampiran.pdfsebagai...

52
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: others

Post on 31-Oct-2019

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

1

Subjek : D.S. Krisanti (Wakil Pemimpin Redaksi)

Informan No : 1 (informan utama)

Topik : Fact checking di radio berita di era konvergensi

Tanggal : 22 Mei 2018

Tempat : Kantor radio Elshinta

Waktu : Mulai Pkl 10.00 WIB

Informasi Tambahan : Wawancara ini digunakan sebagai informasi utama tentang fact checking di radio berita. Informan/subyek adalah wakil pemimpin redaksi yang cukup

paham mengenai teknis dan aturan yang ada di Elshinta.

Situasi wawancara : Santai dengan sedikit interupsi karena kedatangan tamu.

No Refleksi Transkrip Analisis Awal Konsep

1 Penulis sudah

memberikan daftar

pertanyaan kepada

informan dua hari

sebelum wawancara.

Pada saat wawancara,

informan membaca ulang

daftar pertanyaan

tersebut sehingga penulis

tidak bertanya ulang

kepada informan.

Bonita:

Bagaimana sejarah berdirinya radio Elshinta hingga menjadi radio berita?

Krisanti:

Jadi, elshinta itu adalah radio swasta pertama yang lahir di Jakarta, pada tanggal 14 febuari

1968. Jadi usianya itu sudah hampir… berapa tahun ya, sekarang 2018, sudah hampir 50

tahunan ya… Dulu yang mendirikannya itu yang akrab dipanggil Mas Yos, atau Bang Yos.

Pada saat itu kita memang radio yang request-request, jadi kita adalah radio swasta pertama,

sebelum ada prambors, ada apa itu, Elshinta itu muncul lebih dulu ya, dan itu dulu kita belum

ada frekuensi FM, dulu itu masih AM, jadi ketika ada radio tumbuh baru, kita masuk di AM,

nah kemudian berjalannya waktu, kita masuk ke FM. Jadi, radio Elshinta itu sudah melalui

beberapa, e…, tahapan gitu ya, dan perubahan format dari yang waktu itu format Hawaiian,

kemudian kita juga pernah ada format, e… top fourty, di tahun sembilan puluhan, gitu lah ya.

Ini kelihatan nggak?

Elshinta didirikan oleh Mas Yos pada

14 Febuari 1968 dengan format awal

sebagai radio entertainment dengan

frekuensi AM. Sebelumnya juga

Elshinta pernah menjadi radio

dengan format top fourty yang

menerima request lagu-lagu..

1

2 Krisanti:

E…., format top fourty di tahun sembilan puluhan, sampai kemudian format jazz, ya, di tahun

Sembilan puluhan, dan baru lah di tahun 97 itu kita pindah ke kantor ini. Pada saat itu kita

masih e…., radio entertainment. Kemudian ketika reformasi, ini pas reformasi, e…., 20 tahun

yang lalu, kita baru moving ke radio berita. Berdasarkan apa? Berdasarkan karena, e…. rasa

idealism kita ini tumbuh di saat bangsa dan negara ini sedang kondisinya kurang baik, lho kok

kita malah tertawa-tawa dengan lagu, gitu loh, tertawa-tawa dengan, e…. apa namanya?

Format-format lagu dan sebagainya, nah gitu loh. Atas dasar itu, kemudian kita bersepakat

Ketika reformasi, Elshinta mengubah

format siarannya menjadi radio berita

seiring tumbuhnya rasa idealisme

terhadap bangsa dan negara saat

kondisinya kurang baik pada tahun

1998.

1

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

2

melalui proses, gitu loh ya, bahwa kita berpindah format dari yang entertain ke radio berita.

Tahun 98 itu, saya kebetulan juga baru lulus dari ilmu jurnalistik, perkembangan dari tahun 98

sampai dengan sekarang, dengan adanya reformasi, kebebasan pers, itu juga menyebabkan

perkembangan dunia jurnalis itu sangat pesat, gitu loh ya, akhirnya tumbuh fakultas-fakultas

dengan ilmu komunikasi yang e… banyak di mana-mana, gitu loh ya, hehehe… kalau dulu saya

cari ilmu komunikasi itu agak susah gitu loh ya, karena memang yang favorit itu dulu

perbankan, hukum, akuntansi. Komunikasi tuh masih yang belum dilirik, karena mungkin

zaman dulu tuh ‘mau apa? Berita kan semua dibatasi’, gitu loh. Ketika reformasi bergulir di

tahun 98, diketuk palu kebebasan pers, nah di situ lah tumbuh, dan di situ lah pula radio

Elshinta tumbuh menjadi radio pemberitaan, seperti itu, awalnya di situ. Yang tadinya seiring

dengan pemerintah orde baru menuju reformasi, terjadi peralihan format Elshinta dari tahun

2000, berarti sekarang kita itu sudah, e… diresmikannya tahun 2000.

Iya, karena kita merintis menjadi radio berita itu selama dua tahun. Kita belajar dari nol, kita

mulai tentang pemberitaan itu seperti apa, yang tidak e… kuliah di ilmu jurnalis dia harus

belajar e…. jurnalis. Seiring dengan itu juga, tumbuh juga yang namanya citizen journalism, ya

kan? Nah, di tahun 98 itu mulai muncul citizen journalism, e… kita pada saat itu e…. bingung,

bingung dalam arti begini, ketika 98 itu terjadi banyak peristiwa, dan di mana-mana, sementara

kita orangnya terbatas, kita tidak punya reporter yang banyak, akhirnya kita berfikir seperti ini

‘bagaimana ya, kalau kita mencoba partisipasi e…., masyarakat gitu loh ya, warga, untuk

memberikan informasi ke kita. Pada saat itu, pengetahuan kita sedikit sekali, bagaimana kita

memverifikasi berita yang betul yang mana, sama berita yang hoaks yang mana. Dulu mungkin

berita hoaksnya tidak separah sekarang gitu loh ya, kalau sekarang kan lebih dahsyat

gelombang hoaksnya ya, dengan beriringnya medsos sebetulnya ya. Kalau zaman dulu, ya

beruntung lah, ketika kita buka citizen journalism tuh, e…. ada kesetaraan, atau kebersamaan

antara masyarakat yang merasakan kondisi saat ini, dengan kita yang memberikan ruang untuk

memberikan informasi. Jadi, pada saat reformasi itu, di mana ada pembakaran di Glodok itu,

pendengar yang ada di lokasi melaporkan ke kita. Tapi kita juga melakukan verifikasi dengan

mencoba mengkonfirmasi kepada pihak kepolisian, nanti itu kita detail, akan kita omongin lagi

ya. Jadi, ini lah awalnya citizen journalism yang kita beri nama Info Dari Anda.

Bonita:

Ini idA?

Krisanti:

Iya, idA. Jadi, seiring dengan kita eee… lahir tahun 98, kita lahir dengan format news and talk,

Program Info Dari Anda lahir

berdasarkan format news and talk

pada 1998. Awalnya, Elshinta sempat

bingung karena kurangnya tim,

sedangkan banyak peristiwa yang

terjadi di era reformasi tersebut.

Akhirnya Elshinta mulai membuka

ruang untuk warga berkontribusi

memberikan informasi dan laporan

berita yang ada di sekitar pendengar

tersebut.

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

3

maka lahir lah program andalan kita yang melibatkan masyarakat yaitu info dari anda, yang

dikenal masyarakat mungkin citizen journalism sekarang ya. Kalau di-Indonesiakan itu….

Bonita:

Jurnalisme warga?

Krisanti:

Jurnalisme warga, ya? Oke. Nah, radio Elshinta juga ada di beberapa e…. jaringan ya, jadi kita

ada di beberapa daerah, e…. kita ada di Bandung, di Surabaya, di Semarang, di Medan, di

Palembang, di Lampung, jadi kita sudah ada di beberapa daerah Indonesia. Terus apa lagi

berikutnya? Apa alasan terkuat menjadi radio berita? Tadi saya sudah sampaikan ya, sudah

terjawab.

3 Krisanti:

(membaca daftar pertanyaan) Bagaimana sejarah dibuatnya aplikasi idA? Tadi juga sudah ya.

Jadi gini, e…. idA itu sekarang, gini…, sekarang kan ada aplikasi idA, tapi dulu itu belum ada.

Dulu itu idA, informasi dari anda, idA itu kan informasi dari anda, kita libatkan mereka melalui

telepon, kita libatkan mereka melalui SMS, karena perkembangan dunia medsos itu baru

berkembang lima tahun belakangan ini, nah begitu kita melihat ada gejala orang sekarang

meninggalkan SMS, orang sekarang sudah larinya ke medsos, maka kita pun harus mengikuti

perkembangan zaman itu. maka, info dari anda yang biasanya mereka bisa menelepon,

menginformasikan melalui telepon atau menginformasikan melalui SMS, maka kita buat

aplikasi, biar kapan pun bisa melalui gadget, dia bisa info di mana pun, memberikan informasi

kapan pun, hanya melalui gadget mereka. Jadi itu adalah pengembangan e…., program info dari

anda yang lahir ketika e…., program news and talk ini lahir. Oke, itu menjawab ya?

Bonita:

Iya, bu.

Info Dari Anda melibatkan

pendengar melalui SMS dan telepon.

Seiring perkembangan dunia media

sosial, Elshinta kemudian membuat

aplikasi dengan tujuan agar pengguna

semakin mudah berbagi informasi

melalui gadgetnya.

1

4 Krisanti:

(membaca daftar pertanyaan) Bagaimana Elshinta memandang warga sebagai sumber

informasi? Kita sampaikan bahwa asset kita terbesar itu adalah pendengar. Kenapa? Karena,

berita dari pendengar itu mempunyai value yang berbeda dengan berita-berita yang ada di

media lain. Seperti contohnya apa? Berita tentang kenaikan BBM, semua media punya berita

itu. oke? Terus berita tentang…e….. apa lagi ya? Misalnya berita apa yang lagi hot sekarang?

Bonita:

Meletusnya merapi?

Warga merupakan ‘aset’ terbesar

Elshinta, karena berita dari

pendengar mempunyai value yang

berbeda. Apa yang dilaporkan

pendengar ke Elshinta belum tentu

dimiliki oleh radio atau media lain.

Elshinta memiliki layanan pendengar

(listener service) yang khusus untuk

2,3

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

4

Krisanti:

Nah! Tentang merapi, semua orang punya berita yang sama, tetapi ketika pendengar kita

memberikan informasi yang berbeda, itu ada sesuatu yang unusual. Ada sesuatu hal yang

kekhususan, berita punya kita, tapi belum tentu orang lain punya yang akhirnya bisa saja,

semua orang punya. Tapi di media itu kan kita bermain kecepatan, siapa yang cepat, dia yang

ekslusif mendapatkan itu. ya, contohnya, apa sih ekslusifnya info dari anda itu? contohnya, ini

contoh real ya, pernah terjadi, e…. kita itu dalam idA itu bukan saja mereka memberikan

informasi, tapi mereka juga membantu sesama pendengar. Ini saya kasih contoh dulu untuk

yang menyampaikan informasi, kalau yang menyampaikan informasi itu adalah salah satu

contohnya, ada seorang penghuni apartment di Bandung, ketika dia sedang berjalan dan akan

masuk ke dalam mobil, bekerja, tiba-tiba *brak*, dia melihat mayat orang yang bunuh diri

jatuh, kena kanopi kemudian ada di depannya, dia laporan, itu value-nya tinggi. Karena dia

saksi mata dan dia melaporkan itu ke Elshinta.

“Saya mau berangkat ke kantor nih mbak, ada orang yang jatoh”

Awalnya dia pikir jatuh, karena dia nggak tahu bunuh diri atau apa, dia tahunya jatuh. Ada

orang yang jatuh dari apartment B.

“Bapak ada di mana?”

“Saya ada pas di depannya”

“Ok, Pak, baik, saya akan telepon Bapak dulu ya”

Nah, kita tutup teleponnya, untuk memastikan apakah betul itu nomor telepon yang dia

gunakan. Itu salah satu bentuk verified, gitu loh ya. Kita telepon dia,

“Bagaimana, Pak?”

“Iya, gini gini gini…”

“Oke, sebentar ya pak ya.”

Kemudian, jadi ada beberapa petugas. Jadi, saya jelasin sekalian aja ya, sekalian verifikasi

berita, e…. petugas kami itu nggak hanya satu yang menangani info dari anda. Jadi saking ini

adalah favorit program kami, jadi kita punya khusus yang namanya layanan pendengar, jadi dia

itu khusus berinteraksi dengan semua penelepon yang masuk. Nah, yang satu menghubungi

pendengar yang tadi menghubungi kami, yang satu lagi dia memverifikasi kepada pihak

kepolisian. Yang awalnya dia akan nanya jam berapa kejadiannya, bagaimana ciri-cirinya, apa

segala macam. Nah yang satu lagi dia kemudian e… menelepon pihak kepolisian,

“Ada informasi pak, ada yang jatuh gini gini gini”

Kita bekerja bersamaan. Kemudian yang satu lagi, e…. petugas pendengar menyampaikan ini

ke koordinator liputan, untuk memastikan apakah memang betul kejadian ini terjadi. Nanti kita

lihat mana yang lebih cepat untuk memverifikasinya, ketika petugas, listener services bilang

menangani laporan-laporan dari

media sosial dan SMS atau telepon.

Para petugas bekerja bersamaan

untuk mengkonfirmasi kepada pihak-

pihak yang bersangkutan. Misal:

listener service 1 mengkonfirmasi ke

penelepon yang melapor, listener

service 2 menghubungi pihak yang

berwenang (NTMC/ Jasa marga/

pemadam kebakaran, dsb).

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

5

“ok, polisi sudah ok”, berita itu bisa kita naikkan. Dia laporan lagi juga “iya, ternyata dia jatuh,

kemungkinan sih yang saya lihat dari lantai enam, mbak, tapi dia nggak tertolong karena kena

kanopi kan ya”. Nah dia adalah betul-betul narasumber utama.

Bonita:

Terkuat gitu ya, bu?

Krisanti:

Iya, terkuat di situ. Istilahnya A1 kalau kita bilang, jadi A1 itu bukan hanya presiden, bukan

hanya para menteri, bukan, tapi si mereka yang ada di lokasi itu bisa kita sebut dia narasumber

A1. Oke? Nah, kemudian pendengar ini naik, nah baru lah berita itu terus menggulir, media lain

tahu juga akhirnya, e… mengambil berita itu juga. Sampai pada faktanya kita tahu bahwa yang

meninggal itu, yang bunuh diri itu seorang pengusaha ternama, yang dia mempunyai usaha

yang cukup besar, ada kaitannya dengan politik, ada kaitannya dengan apa, akhirnya semakin

meluas lah berita itu. jadi itu tadi, jadi kekhususan di idA itu untuk kita. Belum lagi ada

informasi yang penting untuk pendengar yang lain lagi. Contohnya pendengar kami itu ada

yang melakukan tindakan heorik untuk menolong pendengar yang lain. Jadi kita itu pernah ada

pendengar kehilangan kendaraannya, dia sampaikan di udara.

“Bapak kehilangan mobil apa?”

“Saya kehilangan mobil….”

Eee…. waktu itu tuh apa ya mobilnya, cukup mahal, ya, katakanlah salah satu merek lah ya,

dengan ciri-ciri ini ini ini, di udara, kita udarakan, dengan nomor polisi sekian sekian.

Kemudian kita sampaikan ke pendengar,

“Pendengar, bagi anda yang melihat mobil tersebut anda dapat menginformasikan segera

kepada kami, maka kami akan melaporkannya kepada polisi di mana mobil itu berada.

Amazing banget, nggak ada 30 detik setelah kejadian itu, ada penelepon yang memberi tahu

kita.

“Ada ni, saya ada pas di belakang dia, tapi dia ngebut banget nih mobilnya. Tapi nggak apa-apa

lah saya ikutin mobil ini!”

Gitu loh, dia sampai melakukan tindakan yang heroik seperti itu.

“Bapak posisinya di mana? Hati-hati ya pak!” Tetap kita hati-hati.

“Iya ini saya udah keluar tol ini, saya masih bisa mengikuti, tapi gila mobilnya cepat banget.”

Itu di udara, jadi menimbulkan theater of the mind. Jadi radio itu kan yang terpenting adalah

theater of the mind, jadi kita mendengar si pendengar mengejar mobil ini kayak lagi nonton

sinetron atau lagi nonton action gitu loh hahaha….

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

6

Bonita:

Padahal hanya via suara ya..

Krisanti:

Iya padahal hanya via suara, tapi kita berimajinasi sendiri. Sampai akhirnya si pendengar itu

menabrakkan mobilnya ke mobil curian itu, sampai mobil curian itu terperosok ke dalam got,

dan sampai akhirnya dia keluar dari mobilnya dan teriak-teriak ke satpam “maling maling

maling!!!” gitu, akhirnya satpam datang dan akhirnya orang itu ditangkap dan mobilnya bisa

kembali lagi ke pemiliknya. Dan pemilik mobil itu mau bertanggung jawab terhadap pendengar

kita yang menolong dengan memperbaiki kerusakan mobilnya. That’s a real terjadi di kami.

Belum lagi ada sisi lain, ketika ada keluarga hilang, kemudian berhasil ditemukan gara-gara

pendengar, jadi saya pikir luar biasa sekali info dari anda ini.

4 Krisanti:

Jadi seperti itu ya, informasi, eh, tadi aku sampai mana, ya?

Bonita:

Nomor empat.

Krisanti:

Nomor empat ya, jadi kita melihat bahwa memang e…. info dari anda ini sangat penting sekali

untuk kami, karena itu adalah e…. merupakan satu berita yang punya keunikan tersendiri, dan

value-nya juga berbeda. Value-nya khusus banget, gitu.

Informasi dari warga merupakan hal

yang sangat penting sekali, karena

setiap laporan memiliki keunikan

masing-masing.

2

5 Krisanti:

(membaca daftar pertanyaan) Nah, kemudian, yang kelima, informasi seperti apa yang

diutamakan oleh Elshinta untuk on air, berita umum dan dari citizen? Jadi, eee…. kami itu

dalam mengangkat berita, itu melihat azas pentingnya berita itu. Makanya kenapa, kita ilmu

jurnalis itu selalu tahu apa yang disebut dengan news value. Ada news value kan, news value

itu terdiri dari apa berita itu penting atau tidak penting untuk masyarakat luas, berita itu

kemudian ada unsur unusualnya atau nggak. Kalau dia unusual kayak gunung yang nggak

meletus, ya biasa-biasa aja, nggak ada news value-nya. Tapi ketika gunung itu mengeluarkan

asap, mengeluarkan debu, unusual, kita pasti akan naikkan. Terus berita ini menyangkut orang-

orang besar atau nggak, gitu loh, nanti kamu bisa cari lah, unsur-unsur news value itu kan ada.

Kayaknya saya di sini nggak ada materinya nih, tapi nanti menyusul saya bisa sampaikan ke

kamu ya.

Informasi yang diutamakan Elshinta

untuk on air adalah dilihat

berdasarkan azas pentingnya berita

(news value).

2,3

6 Pertanyaan mengenai Krisanti: Tahapan verifikasi fakta yang 4

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

7

definisi fakta menurut

informan tidak

ditanyakan, namun dari

jawaban informan sudah

jelas bahwa fakta dari

sebuah laporan

merupakan hal utama di

Elshinta.

(membaca daftar pertanyaan) Kemudian, bagaimana Elshinta melakukan cek verifikasi fakta

berdasarkan laporan-laporan yang masuk dari informan? Tadi aku sedikit sudah sampaikan ya.

Jadi, kita itu ada beberapa cara untuk mengklarifikasi berita itu benar atau tidak, berita itu

hoaks atau tidak. Jadi kita itu punya gate keeper, dalam berita tau kan ya? Dalam ilmu jurnalis

kan ada yang namanya gatekeeper.

Gatekeeper pertama itu kita adalah listener services, nanti boleh kamu ke atas untuk lihat

bagaimana listener services kita bekerja. Itu yang kita sebut gatekeeper, dia yang menampung

informasi awal dari pendengar, dia yang menentukan ini beritanya ada value atau tidaknya.

Setelah itu maka, dia akan melakukan verifikasi, jika berita biasa-biasa saja, dia boleh langsung

share ke produser, kalau itu berita yang tidak biasa, kayak kecelakan beruntun, tabrakan

beruntun, kebakaran, pencurian, perampokan, bunuh diri, dan sebagainya, pemboman, dengar

ledakan, dan sebagainya, maka dia wajib melakukan verifikasi. Itu tadi, yang pertama, dia

harus, menginformasikan terhadap pihak-pihak terkait, kalau kebakaran, dia berhubungan

dengan pemadam, kalau pencurian, dia bisa langsung ke kepolisian terdekat. Makanya mitra

terkuat kami adalah kepolisian, kita punya hubungan yang baik dengan kepolisian, kalau lalu

lintas, kalau jalan tol, kita bekerja sama dengan tol, kalau itu jalan yang ruasnya nasional kita

punya kerja sama dengan NTMC, gitu loh ya, jadi, polisi lalu lintas. Jadi kita punya rekanan-

rekanan yang bisa menjawab apa yang disampaikan oleh pendengar untuk kita klarifikasi.

Setelah itu kita punya reporter, reporter itu adalah mata kita, jadi lebih bagus adalah ketika ada

berita, reporter secepatnya turun ke lokasi, karena dia yang mejadi mata kita. Tapi minimal kita

tahu itu adalah benar, yang dari pendengar, itu boleh naik duluan. Sampai nanti disusul oleh

reporter kami, kalau memang kita udah yakin kalau itu berita tidak hoaks, atau itu berita

memang benar kejadiannya. Kayak misalnya agak sulit ketika terjadi peledakan di Thamrin,

masih ingat?

Bonita:

Oh, iya ingat bu.

Krisanti:

Kita tidak bisa menyampaikan bahwa itu adalah ledakan, itu bom. Tetapi yang kita sampaikan

adalah faktanya, faktanya pendengar yang berada di lantai tiga, e…. gedung Thamrin, itu

mendengar ledakan dahsyat, dan dia melihat langsung bahwa ada kepulan asap di depan

Starbucks. Hanya itu yang bisa kita sampaikan, kita tidak bisa menyampaikan itu adalah bom,

karena kita belum ada…

dilakukan Elshinta adalah dengan

mengandalkan gatekeeper (listener

service) terlebih dahulu, gatekeeper

harus bisa menentukan apakah berita

yang ia terima mengandung value

atau tidak. Kemudian dilanjutkan

dengan menghubungi pihak yang

berwenang untuk menangani kasus/

laporan tersebut. Setelah laporan

tersebut sudah terverifikasi benar

adanya, baru lah reporter turun ke

lapangan untuk memberitakan lebih

lanjut, tentunya sesuai dengan arahan

produser.

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

8

Bonita:

Karifikasi langsung?

Krisanti:

Ya! Yang boleh menyatakan itu bom atau bukan adalah kepolisian, sebelum ada konfirmasi,

kita hanya mendengarkan apa yang pendengar sampaikan. Kalau dia bilang ledakan, ya kita

bilang ledakan, kalau dia hanya mendengar dan tidak melihat, ya kita bilang bahwa dia hanya

mendengar tanpa melihat. Intinya menyampaikan apa adanya, gitu loh. Itu yang disampaikan

sama pendengar, tapi kita harus tetap melakukan proses verifikasi, sampai clear betul kita harus

menyampaikan itu kepada masyarakat. Apalagi sekarang ini, kami punya satu panduan dari

komisi penyiaran Indonesia, bagaimana, e…. apa namanya…. Etik menyiarkan bom, etik

menyiarkan orang yang luka darah, dan sebagainya. Kalau tv itu harus diblur, kalau kita harus

diedit cara bicaranya, dan sebagainya. Jadi banyak sekali peraturan-peraturan yang membuat

kita, media, khususnya berita, itu harus semakin lebih hati-hati, kalau enggak, kita pun akan

kena sanksi dari lembaga penyiaran. Makanya, betul-betul di sini verifikasinya itu harus jelas.

Jadi verifikasi itu bisa gatekeeper pertama adalah listener services, yang kedua adalah kita

punya produser. Listener services selalu menyampaikan ke produser kalau berita ini sudah

benar, maka produser kemudian akan mengolah dengan bentuk wawancara dengan siapa yang

pas untuk menindak lanjuti informasi ini. Kayak misalnya kecelakaan parah yang kemarin tuh,

truk di Brebes menabrak empat rumah, gitu loh ya, itu kan informasi awal dari pendengar.

Tindak lanjutnya apa? Produser menelepon polisinya, kita lihat warganya di sana seperti apa,

kita lihat e…. dari sisi-sisi mana ada celah kesalahannya, dan bagaimana ini agar tidak terulang

kembali, nah itu lah produser melakukan kroscek terhadap permasalahan itu.

Jadi gatekeeper kita agak cukup panjang juga ya, agar begitu naik ke udara itu betul-betul bisa,

apa namanya, akurat, seperti itu. karena e…. bagi radio berita, keakuratan itu nomor satu, kalau

kita nggak akurat, kita nggak akan dipercaya lagi. Jadi betul-betul verifikasi itu is number one

bagi kita, tapi kita ditantang bagaimana untuk cepat, tapi akurat. Jadi seperti itu, ya.

7 Krisanti:

Oke, yang selanjutnya, bagaimana Elshinta melakukan pengklasifikasian sumber?

Bonita:

Jadi, apa sih sebenarnya syarat menjadi partisipan di Elshinta, Bu?

Krisanti:

Sebetulnya kita nggak punya syarat.

Elshinta tidak memiliki syarat khusus

untuk pendengar. Semua orang bisa

menjadi informan atau partisipan

untuk melaporkan suatu kejadian,

yang terpenting adalah ia bisa

mempertanggungjawabkan apa yang

ia sampaikan, dan bukan berita

bohong.

3

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

9

Bonita:

Jadi siapa saja bisa?

Krisanti:

Siapa saja bisa, tapi yang penting dia tidak mengabarkan berita bohong, itu aja. Dan dia komit

melaporkan itu demi masyarakat luas, jadi kita tidak pernah membatasi siapa pun untuk

memberikan berita, tetapi pada intinya mereka melaporkan itu untuk maksud dan tujuan yang

baik.

Bonita:

Dan bisa dipertanggungjawabkan pastinya?

Krisanti:

Ya, bisa dipertanggungjawabkan.

8 Krisanti:

(membaca daftar pertanyaan) Kendala apa saja yang dialami saat ‘kebanjiran informasi’?

Eee…. jadi memang, e…., sampai saat ini kan, apa lagi menjelang lebaran nanti, otomatis kita

harus menyiapkan armada, armada dalam arti tim yang cukup, jadi tim kita itu di listener

service ada tiga, kadang ada empat orang. Nah, dia harus cukup dan harus cekatan untuk bisa

mengolah, dan sejauh ini sih kita bisa mengatasinya. Karena, kita sistem informasi kita sudah

menggunakan komputer, gitu loh ya, ada SMS center yang memudahkan kami untuk

mengambil informasi-informasi dari pendengar itu.

Dan kita juga sudah ada tim medsosnya sendiri, gitu, yang memang dia melakukan verifikasi,

input data, dan sebagainya, yang memang sesuai dengan kapasitas mereka. Jadi sejauh ini sih,

dengan semakin banyaknya informasi, kita malah semakin senang gitu hahaha…

Bonita:

Jadi, cara mengatasinya itu sudah dibagi-bagi timnya masing-masing gitu ya, Bu?

Krisanti:

Iya, jadi cara mengatasinya itu, kami harus memiliki jumlah personel yang cukup untuk

menerima informasi dari pendengar. Selain cukup, kami juga harus memiliki gate keeper atau

petugas yang handal. Dia yang cepat, cekatan, dinamis, bicaranya juga efektif, karena kita

nggak mungkin dong berlama-lama.

“Iya nih, bu. Iya nih, begini.”

Elshinta memiliki petugas yang

cukup banyak untuk menangani

laporan dan sistem informasinya

sudah menggunakan komputer dan

sudah dipisah antara laporan via

SMS, telepon, twitter, bahkan

instagram.

2

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

10

Nggak bisa, jadi kita harus bisa menangani pendengar itu dengan cara e…. ilmu jurnalistik

juga, singkat, padat, jelas, informatif, gitu loh. Berbicara kepada pendengar pun seperti itu,

singkat, padat, jelas, informatif, sehingga durasi waktu untuk berbicara tidak terlalu panjang,

tetapi informasi tetap bisa masuk, sehingga kita bisa meng- cover pendengar-pendengar lain

yang masuk, seperti itu ya.

9 Krisanti:

(membaca daftar pertanyaan) Apakah aplikasi idA efektif?

Iya, sangat efektif! Karena kita memberikan ruang kepada siapa pun untuk memberikan

informasi, walaupun di aplikasi idA ini e… kita agak lebih verifikasinya agak lebih kuat.

Karena kalau di aplikasi kan mereka memasukan nomor, email, memasukan data yang lain,

sehingga verifikasinya jauh lebih mudah dibanding yang on air langsung. Dan dari mereka pun

kita bisa mendapatkan informasi-informasi penting, seperti kita punya e…. apa namanya, salah

satu e…., yang sangat aktif di idA, dia namanya Bapak Rohim dari cyber. Dia suka merazia

paku-paku di mana-mana itu, sehingga dia bisa menginformasikan,

“jangan lewat sini ya, karena ranjau pakunya sangat banyak di sini, sehingga kalau anda lewat

sini sangat berbahaya untuk kendaraan anda”, dan sebagainya.

Di aplikasi itu dia bisa gambarkan berupa foto, bagaimana e…. paku-paku, atau ranjau yang

sudah ia dapatkan. Jadi tentunta aplikasi idA ini lebih mengoptimalkan pendengar kami yang

melalui gadget untuk memberikan informasi.

Bonita:

Tapi tetap lebih banyakan yang di telepon ya Bu, daripada yang di aplikasi?

Krisanti:

Eee…. sejauh ini karena aplikasi ini baru kita luncurkan dalam waktu beberapa tahun, tentunya

orang lebih banyak melalui WhatsApp, melalui telepon, melalui Twitter. Karena mungkin itu

yang lebih mudah untuk mereka, aplikasi idA ini masih kita rancang terus gitu ya, supaya

mereka juga nanti akan sama porsinya seperti yang kita lakukan di media radionya, dan media

sosial lainnya. Tapi perkembangannya sih saya pikir sangat baik, perkembangannya cukup

baik, karena seiring dengan orang-orang sudah pakai gadget sekarang, nah makanya itu yang

membuat kita untuk mengembangkan aplikasi idA sendiri.

Bonita:

Terus kalau kita meng-upload berita di aplikasi idA itu diedit lagi nggak sih, Bu?

Krisanti:

Pasti, kita ada admin-nya.

Meskipun laporan via SMS, telepon,

dan twitter masih lebih banyak

dibanding aplikasi idA, aplikasi idA

terbilang efektif dan verifikasinya

juga lebih kuat, karena di aplikasi

setiap pengguna memasukkan nomor

telepon, email dan data diri yang

lebih jelas, sehingga dapat

mengurangi resiko berita anonym.

1,2,3

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

11

Bonita:

Berarti nanti berita masuk dulu, baru nanti diedit?

Krisanti:

Betul, admin akan melihat dulu dan pasti akan diverifikasi dulu juga, karena kalau enggak kan

kita nggak tahu, gambarnya itu yang sekarang atau yang kemarin. Misalnya contoh real, ada

gempa di Pandeglag dengan kekuatan 7,2 SR, dia bisa aja masukin foto yang heboh, terus tiba-

tiba kita langsung upload aja gambarnya, berarti kalau gitu kan kita meneruskan berita yang

hoaks. Kita harus tetap verifikasi kebenaran berita itu. Oke, cukup? Nanti kalau ada apa-apa

kamu hubungi saya, nanti saya email atau kita atur waktu lagi.

Bonita:

Oh, baik terima kasih banyak, Bu Santi.

Draft Pertanyaan:

1. General:

a. Bagaimana sejarah berdirinya radio Elshinta hingga menjadi radio berita?

b. Apa yang menjadi alasan terkuat Elshinta menjadi radio berita?

2. Radio di Era Digital dan Konvergensi Media

a. Bagaimana pandangan Elshinta mengenai era konvergensi dan bagaimana Elshinta menyikapi kondisi ini?

b. Bagaimana sejarah dibuatnya aplikasi idA?

c. Apakah aplikasi idA efektif sebagai sarana penyampaian informasi kepada masyarakat?

d. Adakah pelatihan khusus bagi staff dalam menghadapi era konvergen dan radio digital?

3. Grassroots Reporting

a. Berita seperti apa yang diutamakan Elshinta untuk on air?

b. Bagaimana teknik penyaringan berita yang dilakukan Elshinta hingga menemukan fakta?

c. Bagaimana Elshinta memandang warga sebagai sumber informasi? (sebagai jurnalis warga)

d. Kendala apa saja yang dialami Elshinta saat ‘kebanjiran informasi’ dari informan? Bagaimana cara mengatasinya?

e. Adakah pelatihan khusus untuk staff agar lebih ‘melek’ media di era saat ini?

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

12

4. Fact Checking:

a. Apa definisi fakta menurut Elshinta dan para staff Elshinta sendiri?

b. Bagaimana Elshinta melakukan cek / verifikasi fakta berdasarkan laporan-laporan yang masuk dari informan?

c. Seberapa banyak ruang yang diberikan Elshinta untuk laporan dari warga?

d. Bagaimana Elshinta melakukan pengklasifikasian sumber/ partisipan (informan)? Apa syarat menjadi partisipan di Elshinta?

e. Bagaimana sikap Elshinta dalam menanggapi sumber anonim?

f. Adakah perbedaan teknik verifikasi yang dilakukan Elshinta untuk menyikapi laporan warga melalui aplikasi idA dan laporan via telepon/ SMS/

media sosial?

Konsep:

1. Konvergensi Media dan Radio di Era Digital

2. Grassroots Reporting

3. Fact Checking

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalistik Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

1

Subjek : D.S. Krisanti (Wakil Pemimpin Redaksi)

Informan No : 1 (informan utama)

Topik : Fact checking di radio berita di era konvergensi

Tanggal : 5 Juli 2018

Tempat : Kantor radio Elshinta

Waktu : Mulai Pkl 11.00 WIB

Informasi Tambahan : Wawancara ini digunakan sebagai informasi lanjutan tentang fact checking di radio berita. Informan/subyek adalah wakil pemimpin

redaksi yang cukup paham mengenai teknis dan aturan yang ada di Elshinta.

Situasi wawancara : Santai dengan sedikit interupsi karena ada telepon.

No Refleksi Transkrip Analisis Awal Konsep

1

Bonita: Fakta itu sendiri menurut ibu apa?

Krisanti: udah di rekam ya? Fakta… eee.. fakta untuk elshinta, tentunya kalau kita

mau berbicara tentang fakta, kita harus juga eee… mengacu pada apa sih akti fakta

menurut kamus besar bahasa Indonesia? Eee… kamus besar bahasa Indonesia kalau

elshinta melihat dalam ini, fakta itu adalah keadaan, peristiwa, yang merupakan

kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Oke… itu sesuai dengan kamus

besar bahasa Indonesia, itu dulu acuan kita. Nah, eee… setelah kbbi, kemudian kita

merangkum pengertian itu dalam bentuk kebijakan pemberitaan elshinta, seperti apa

sih fakta menurut elshinta itu? fakta menurut pemberitaan elshinta itu adalah

peristiwa, berita, informasi, jadi bukan hanya peristiwa aja, tapi bisa berita, bisa

peristiwa, bisa juga informasi, sesuai dengan realitasnya. Kalau tadi teman-teman di

atas bilang sesuai dengan kenyataan, ya memang betul.

Jadi fakta itu harus sesuai dengan realitasnya, tanpa ada pengurangan, penambahan,

suatu apapun, itu adalah berita yang menurut kita eee… sesuai dengan fakta. Oke..,

setiap jurnalis, eee… setiap tim redaksi elshinta, itu harus melaporkan fakta peristiwa,

atau menyampaikan berita informasi, sesuai dengan fakta, seperti apa adanya. Tidak

boleh menambahkan, tidak boleh dikurangi satu apapun, bahkan jurnalis tidak boleh

memasukan opini, ya kan? Pendapatnya eee…. Dalam menyampaikan laporan, eee…

pemberitaan, eee… fakta di lapangan. Jadi itu arti fakta menurut kami, tapi ada satu

hal lagi yang juga sangat mendukung fakta, yang sangat mendukung berita sesuai

dengan fakta itu adalah akurasi beritanya, ya kan? Gitu loh…

Elshinta menjadikan arti fakta

menurut KBBI sebagai acuan

dalam memproses berita. Fakta

menurut elshinta adalah

peristiwa, berita, informasi,

informasi, yang sesuai dengan

realitasnya.

Reporter tidak boleh

menambahkan opini dalam

sebuah laporan berita. Reporter

tidak boleh mendambah dan

mengurangi suatu apapun dari

sebuah berita.

3

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalistik Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

2

Misalkan, “ini terjadi kemacetan sepanjang 3km”. Lho orang cuma 1km kok, tidak

sesuai dengan fakta. Kenapa? Karena di lapangan laporannya tidak akurat menghitung

kilometernya, gitu loh. Kita harus melihat kemacetan itu dari kilometer berapa, sampai

kilometer berapa, walaupun mungkin dia tidak punya maksud untuk eee…

mengurangi jumlah kilometer gitu loh ya, atau menambahkan kilometer, tapi itu

adalah tantangan. Tantangan setiap jurnalis, di lapangan itu harus sesuai dengan fakta,

itu yang mendukung keakuratan. Tanpa eee…. Apa namanya? Eh, iya itu harus akurat,

karena itu yang mendukung fakta. Tanpa keakuratan, maka itu bisa saja tidak sesuai

dengan fakta. Jadi, kami sangat memahami itu, sehingga itu adalah nilai tertinggi dari

pemberitaan kami. Jadi yang namanya eee… fakta, yang namanya akurat, itu adalah

nilai tertinggi dari kami, sehingga itu pun kami cerminkan dalam visi dan misi kita.

Jadi, visinya elshinta itu adalah tercepat dalam berita, akurat dalam fakta. Jadi itu

sudah terangkum dalam, eee… apa… pemberitaan kami. Yang tidak sesuai dengan

fakta juga bisa aja, ketika kita salah menyebut nama menteri, hal yang kecil lho, tapi

“enggak, faktanya dia menteri ekonomi lho, kok dibilangnya dia menteri

pemberdayaan?” atau apa gitu ya, kenapa itu bisa terjadi? Karena datanya tidak akurat.

Jadi, kami sangat menjunjung tinggi nilai fakta dan akurat dalam suatu pemberitaan.

Ada lagi yang mau ditanyakan?

2 Bonita: pandangan elshinta mengenai konvergensi, bu, lahirnya radio digital, dan

gimana elshinta menyikapi kondisi ini?

Krisanti: eee… konvergensi media itu, seperti yang waktu saya ketemu sama Bonita di

awal, itu merupakan suatu keharusan, gitu loh. Karena memang kita harus sejalan

dengan perkembangan eee… global, perkembangan era, gitu loh ya. Di mana sekarang

perkembangan digital, sekarang era semua menggunakan medsos gitu loh. Otomatis

konvergensi media ini merupakan suatu hal keharusan, yang tidak bisa dipungkiri lagi

oleh media, termasuk radio elshinta. konvergensi ini sudah kita lakukan, di mana

sekarang elshinta merambah ke… ada elshinta.com-nya, dari gadget mereka, mereka

bisa akses, kita juga konvergensi media dari yang dulu orang konvensional

mendengarkan kita, melalui chanel, kanal fm, gitu loh ya, nah sekarang ini kita

konvergensi media melalui aplikasi, apps, Elmo elshinta, orang di manapun bisa

mendengarkan elshinta. mau dia di Indonesia, mau dia di Singapore, mau dia lagi di

eropa, gitu loh ya, di mana pun mereka bisa mendengarkan elshinta tanpa melalui

Elshinta sudah menerapkan apa

yang dimaksud dengan

konvergensi media. Elshinta

sudah menyediakan berbagai

platform untuk memudahkan

pendengar berbagi informasi.

Lebih dari itu, siaran elshinta juga

sudah bisa didengarkan dari

berbagai negara melalui Elmo

(Elshinta Mobile).

1,2

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalistik Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

3

kanal konvensional, melalui frekuensi fm itu ya. Jadi, itu bagian dari pada kita

mengikuti perkembangan zaman. Jadi sekarang orang gak perlu nyari, “ aduh di mana

ya radio gue?”, anytime, di mana pun, bisa ada dua pilihan yang dilakukan,

mendengarkan melalui streaming kita, dan juga melakukan melalui aplikasi kita yang

kita sebut Elmo, elshinta mobile, itu bukan hanya elshinta jakarta aja yang bisa

didengar di situ, elshinta bandung, elshinta semarang, elshinta eee… Palembang,

semua jaringan networking kita bisa didengar di situ, itu lah kita menjawab dan

merealisasikan tantangan kita, selain itu juga eee…. Kita juga punya medsos, kita

punya twitter, kita punya instagram, kita punya fb, kita punya aplikasi ida, gitu loh, itu

bentuk dari pada elshinta siap dengan perkembangan dunia, dengan konvergensi

media.

Nah, perkembangan itu pun harus kita aplikasikan ke sumber daya manusianya, mau

tidak mau, mungkin dulu orang hanya mendengarkan elshinta melalui audionya,

sekarang tantangannya adalah dia harus tampil dengan perform. Kenapa? Karena

sekarang radio bukan hanya audio saja, tetapi sudah visual, karena apa, dia bisa

mendengarkan live wawancara kita bersama presiden di medsos kita, jadi yang

mungkin dulu kita tidak terlalu aware dengan perform, sekarang semua harus aware,

jadi elshinta tidak bisa ditangkap hanya melalui audio, tetapi juga melalui visual.

Kayak mungkin 5 tahun 6 tahun yang lalu, laporan arus balik, arus mudik lebaran, itu

orang hanya mendengarkan radio, orang gak tau bagaimana peliputan kita, nah

sekarang ini melalui aplikasi medsos kita, orang udah bisa melihat, “oohh.. reporter

elshinta yang melaporkan adalah si A, si B, si C. ohh… berarti begini kondisinya,

bahkan kontribusi pendengar pun kita sudah bukan melalui kanal konvensional lagi

gitu loh, mereka pun kontribusinya sudah melalui medsos medsos kita, yang

semuanya kita akomodir di dalam satu sistem layanan. Jadi, memang Alhamdulillah

elshinta sudah siap dengan tantangan itu, tapi kita juga tidak jumawa, masih banyak

kita harus belajar, kita sangat yakin yang namanya perkembangan konvergensi media,

perkembangan era digitalisasi itu makin berkembang. Tv-tv juga sekarang orang udah,

mungkin ya, sebagian kaum milenial udah nggak memutar lagi kanal tv uhf yang

konfensional, eee… mereka bisa nonton youtube, yak an? Bahkan sekarang ada

aplikasi untuk nonton melalui, apa namanya, eee… aplikasi melalui gadget. Jadi

memang kita sebagai insan media, harus senantiasa terbuka dengan perkembangan

zaman, dan kita harus bisa beradaptasi. Oke?

Selain menyediakan berbagai

platform dan jaringan yang

tersebar luas, sumber daya

manusia atau staff di Elshinta

juga diberikan pelatihan

bagaimana menjadi jurnalis yang

multitasking. Selain bisa

menyiarkan via suara, mereka

juga dilatih untuk bisa perform,

karena sekarang radio bukan

hanya dinikmati secara audio

tetapi juga visual.

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalistik Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

4

3 Wawancara terpotong

beberapa menit karena

narasumber menerima

telepon.

Bonita: kalau mempertimbangkan laporan untuk disiarkan itu?

Krisanti: iya itu saya pikir jawabannya betul. Ketika kita mau menyiarkan suatu berita,

itu memang kita harus yakin betul, bahwa berita itu sesuai dengan fakta, sorry

sebentar….

Laporan yang disiarkan di berita

harus benar-benar sesuai fakta

setelah diverifikasi kepada pihak-

pihak terkait.

3

4 Krisanti: oke? Cukup? Apa lagi yang mau ditanyakan? Anytime kalau ada yang mau

ditanyakan kasih tau aku aja, aku bisa kasih tau Bonita, eee… apa lagi ya data-data

yang mau aku kasih ya… paling itu-itu aja sih, mungkin perlu dicatat juga, bahwa,

eee… masih direkam apa nggak?

Bonita: masih…

Krisanti: masih direkam ya? Oke. Jadi pokoknya, sebagai radio berita, keakuratan itu,

fakta itu, yang sesuai dengan fakta itu hal yang utama buat elshinta. kita tidak

mentolerir kesalahan dalam keakuratan fakta laporan di lapangan. Jadi kita sanksinya

sangat ketat banget buat tim kita di lapangan yang tidak melaporkan sesuai fakta,

bahkan opini pun gak boleh, eee…. “presiden di Indonesia kecewa kepada menteri”,

gitu loh ya. Lho, kecewa itu sesuai dengan fakta apa nggak? Pertanyaan saya ke

Bonita.

Bonita: enggak.

Krisanti: enggak ya, karena kecewa itu opini. Bagaimana kita tau dia kecewa? Kecuali

kecewa itu keluar dari statementnya sendiri. Misalnya, “saya kecewa nih, padi hari ini

kok tidak sesuai dengan target yang ditetapkan. Saya sangat kecewa”, fine itu adalah

kecewa, tetapi ketika pada saat itu presiden tidak mengatakan kecewa, tapi dia hanya

mengatakan bahwa, “pagi tahun ini menurun, kenapa ini terjadi?”, tapi dengan nada

marah dan kecewa, fine, tapi kita sebagai reporter, tidak boleh mempresentasikan itu

adalah bentuk kekecewaan dia. Kita harus menyampaikan sesuai apa adanya fakta,

misalnya “presiden republik Indonesia mempertanyakan mengapa, eee… apa

namanya… e…., padi tahun ini tidak sesuai dengan target yang sebagaimana

ditetapkan. Demikian yang dikatakan, penegasan ini kepada menteri pertanian”.

Nah itu sesuai dengan fakta, jadi kita gak bisa bilang itu presiden marah, kita gak bisa

Sebagai radio berita, keakuratan

dan kecepatan adalah yang

utama. Elshinta tidak mentolerir

apabila ada kesalahan dalam

keakuratan fakta laporan di

lapangan.

Dalam melaporkan sebuah berita,

reporter tidak boleh

mencampurkan opini dan

berasumsi sendiri tanpa adanya

fakta yang real, semua harus

dicek dan ada bukti kuatnya.

3

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalistik Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

5

bilang presiden itu kecewa. Kecuali dia bilang, “saya marah besar nih!”, nah oke, itu

sesuai dengan faktanya dia. Jadi memang harus sesuai dengan, eee… berhati-hati gitu

ya di lapangan, itu yang harus betul-betul, apa lagi kita media berita. Media berita,

tidak sesuai dengan fakta, tidak sesuai keakuratannya, habis. No body trust us, gak

akan ada orang lagi yang percaya sama kita. Karena, yang namanya bisnis berita

adalah bisnis kepercayaan.

4 Bonita: oh iya bu, di sini ada mengundang narasumber juga kah untuk siaran?

Krisanti: kita gak mengundang, tapi kita wawancara langsung di lokasi. Gitu ya,

misalnya ada menteri pariwisata di bali, pada saat itu kita bukan mengundang, tapi

kita memberikan target kepada reporter. Misalnya, “reporter A, kontributor A, kamu

kita tugaskan, menteri pariwisata, akan ke bali hari ini, dia akan mengadakan jumpa

pers berkaitan dengan bagaimana dampak gunung agung, aktivitas gunung agung,

terhadap pariwisata di bali. Setelah dia jumpa pers, please kamu tolong wawancara ya,

kita udah janjian dari sini”, gitu loh. Atau, “kamu tolong usahakan ya, kita dapetin

wawancara menteri pariwisata di bali.” Oke, dia akan laporan dulu, kemudian setelah

laporan, jumpa pers menteri, baru dia akan ekslusif sendiri mendekati menteri, dan dia

akan wawancara on location, atau bisa dibalik juga. Tapi tidak menutup kemungkinan

juga untuk kita undang, dan melakukan wawancara eksklusif.

Oke, Bonita, thankyou banget. Anytime kalau ada hal yang masih kurang ditanyakan

boleh WA aku, maaf kalau kadang-kadang jawabnya agak lama ya..

Bonita: hahaha… iya gak apa-apa bu, makasih banyak.

Elshinta lebih banyak melakukan

wawancara langsung di tempat

kejadian dibandingkan

mengundang narasumber. Karena

fokusnya adalah real time, jadi

apabila ada narasumber sedang

jumpa pers di suatu lokasi dan

membahas sebuah isu/ masalah,

tim elshinta akan melakukan

wawancara langsung di lokasi.

Namun tidak menutup

kemungkinan juga Elshinta

mengundang narasumber.

3

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalistik Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

1

Subjek : Indah Listyowati (Senior Listener Service) dan Fisca Dwi Astuti (Produser Media Sosial)

Informan No : 2 dan 3

Topik : Fact checking di radio berita di era konvergensi

Tanggal : 5 Juli 2018

Tempat : Kantor radio Elshinta

Waktu : Mulai Pkl 10.00 WIB

Informasi Tambahan : Wawancara ini digunakan sebagai informasi tambahan tentang fact checking di radio berita.

Situasi wawancara : Santai.

No Refleksi Transkrip Analisis Awal Konsep

1

Bonita: kalau ada informasi dari pendengar lewat sms, twitter, itu gimana sih cara ibu

menyaring beritanya? Sampai menemukan faktanya, mungkin ada aja yang iseng,

mungkin dia spekulasi sendiri bahwa ada sebuah kejadian gitu. Itu gimana bu?

Indah: tergantung informasi apa dulu nih, kita kan ada traffic, berita, kalau peristiwa

itu kita check and ricek dulu. Yang menonjol di kita itu memang traffic ya, atau

peristiwa menemukan, eee… kayak tadi pagi, ada peristiwa orang menemukan

seseorang di dalam mobil, kita pasti check and ricek dulu ke pihak-pihak yang terkait.

Kalau kita peristiwanya ada di jalan tol, ya kita konfirmasi ke pihak tolnya, atau ke

kepolisian.

Bonita: kalau dari satu lokasi ada pemberitaan yang berbeda, itu pernah gak bu?

Gimana?

Indah: misalnya gimana?

Bonita: misalnya yang satu ngabarin ada kecelakaan, tapi satu lagi ngabarin kalau di

jalan itu lancar. Pernah kah?

Indah: kalau informasi kecelakaan itu pasti kita cek banget, pasti naik duluan dan itu

gak bisa barengan. Biasanya justru informasi jalan banyak, nah kalau ada info lagi

lancar, nah itu updatenya. Jadi kalau berbarengan itu kita belum pernah deh. Kita lebih

ke konten yang banyak. Kalau ada info yang sama 3 aja, nah itu berarti langsung kita

Penyaringan informasi di elshinta

dilihat dari seberapa banyak

laporan yang sama atas satu berita

(apabila terdapat perbedaan berita

di lokasi yang sama). Pada

intinya semua laporan yang

masuk akan dicek ke pihak terkait

dan pihak yang berwenang.

2,3

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalistik Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

2

cek, kalau 1 orang bilang lancar, nah berarti bisa jadi dia yang salah. Karena kan bisa

dari gambar, bisa kirim gambar ke twitter atau aplikasi kita, atau whatsapp.

2 Bonita: cara pengklasifikasian sumber di elshinta itu bagaimana bu?

Indah: oh tidak ada, kita terbuka untuk umum, asal beritanya bisa

dipertanggungjawabkan aja, kita juga pasti cek lagi. Misalnya nih ada berita kapal

tenggelam kemarin, itu justru kita dapat dari pendengar dulu, baru kita bersinergi

dengan produser untuk diolah lagi.

Bonita: berarti ruang yang diberikan elshinta untuk laporan warga itu sangat luas ya

bu?

Indah: iya, sangat luas, kita tidak pernah mengkotak-kotakan pendengar, siapapun

boleh melapor.

Tidak ada pengklasifikasian

sumber, semua bisa melapor

asalkan beritanya dapat

dipertanggungjawabkan.

3

3 Bonita: kalau berita dari reporter dan laporan warga, itu yang mana yang diutamakan

bu?

Indah: kalau reporter kan ada agenda ya, kalau laporan dari warga kan gak pasti,

maksudnya tidak ada waktu yang pasti, masuk terus, kapan pun bisa. Kalau reporter

kan beragenda, misalnya demo, undangan presiden, begitu, kecuali di jalan reporter

menemukan hal yang sesuai dengan laporan pendengar, nah itu baru… kalau ke media

sosial sama Fisca nih ya, Fisca, bantuin ngomong….

Semua berita sama pentingnya,

perbedaannya adalah reporter

memiliki agenda liputan, laporan

dari warga bisa masuk kapan saja,

tinggal diverifikasi kebenarannya.

2

4 Bonita: hahaha… mbak fisca, mau nanya nih…pernah gak sih mbak ada pelapor yang

anonim, kalau di aplikasi?

Fisca: oh nggak bisa, kan mereka log in yah, kalau masuk aplikasi, itu harus masukin

data untuk bisa masukin info.

Bonita: tapi kalau ada yang lapor ke twitter atau sms, kan pasti ada ya mbak yang gak

mau ditelepon untuk klarifikasi, itu gimana mbak?

Fisca: kalau gak mau ditelepon dia ga ngangkat, kalau gak mau on air dia pasti bilang,

atau minta disamarin namanya, tapi kalau yang begitu gak bakal kita naikin infonya,

Dalam menyikapi pelapor

anonim, elshinta memilih untuk

tidak menaikkan beritanya, untuk

menghindari kesalahan dan

ketidakakuratan.

3

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalistik Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

3

karena anonim gitu kan gak jelas ya. Kita pasti cari pendengar lain, pasti banyak yang

masuk yang lain.

4 Bonita: oke… kalau teknik verifikasi faktanya, itu semua sama ya mbak baik dari

aplikasi atau pun sms dan telepon, dan reporter?

Fisca: sama sih, paling beda prosesnya doang. Kalau dari twitter, kita kan dm dulu

minta nomornya, kita telepon, kita klarifikasi. Di sini itu kan disebutnya redaksional,

kita yang klarifikasi, kabarin petugas, nanti produser tinggal terima jadi, naik deh.

Teknik verifikasi untuk aplikasi,

media sosial, dan liputan reporter

sama.

3

5 Bonita: menurut mbak sendiri, fakta itu apa sih mbak?

Fisca: fakta itu adalah sesuatu yang benar-benar terjadi, real, bisa dipertanggung

jawabkan.

Bonita: kalau menurut ibu?

Indah: ya… sama, sesuatu yang benar adanya, kenyataan, bisa dipertanggung

jawabkan.

Fakta merupakan suatu hal yang

dapat dibuktikan kebenarannya

dan dapat

dipertanggungjawabkan.

3

Draft Pertanyaan:

1. Grassroots Reporting

a. Berita seperti apa yang diutamakan Elshinta untuk on air?

b. Bagaimana teknik penyaringan berita yang dilakukan Elshinta hingga menemukan fakta?

c. Bagaimana Elshinta memandang warga sebagai sumber informasi? (sebagai jurnalis warga)

2. Fact Checking:

a. Apa definisi fakta menurut Elshinta dan para staff Elshinta sendiri?

b. Bagaimana Elshinta melakukan cek / verifikasi fakta berdasarkan laporan-laporan yang masuk dari informan?

c. Seberapa banyak ruang yang diberikan Elshinta untuk laporan dari warga?

d. Bagaimana Elshinta melakukan pengklasifikasian sumber/ partisipan (informan)? Apa syarat menjadi partisipan di Elshinta?

e. Bagaimana sikap Elshinta dalam menanggapi sumber anonim?

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Transkrip dan Open Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalistik Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

4

f. Adakah perbedaan teknik verifikasi yang dilakukan Elshinta untuk menyikapi laporan warga melalui aplikasi idA dan laporan via telepon/ SMS/

media sosial?

Konsep:

1. Konvergensi Media dan Radio di Era Digital

2. Grassroots Reporting

3. Fact Checking

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

1

NO Konsep Jawaban Analisis

1 1 (Krisanti)

Jadi, elshinta itu adalah radio swasta pertama yang lahir di

Jakarta, pada tanggal 14 febuari 1968. Jadi usianya itu sudah

hampir… berapa tahun ya, sekarang 2018, sudah hampir 50

tahunan ya… Dulu yang mendirikannya itu yang akrab

dipanggil Mas Yos, atau Bang Yos. Pada saat itu kita memang

radio yang request-request, jadi kita adalah radio swasta

pertama, sebelum ada prambors, ada apa itu, Elshinta itu

muncul lebih dulu ya, dan itu dulu kita belum ada frekuensi

FM, dulu itu masih AM, jadi ketika ada radio tumbuh baru,

kita masuk di AM, nah kemudian berjalannya waktu, kita

masuk ke FM. Jadi, radio Elshinta itu sudah melalui beberapa,

e…, tahapan gitu ya, dan perubahan format dari yang waktu

itu format Hawaiian, kemudian kita juga pernah ada format,

e… top fourty, di tahun sembilan puluhan, gitu lah ya. Ini

kelihatan nggak?

Elshinta didirikan oleh Mas Yos pada 14 Febuari 1968 dengan

format awal sebagai radio entertainment. Elshinta lebih

dahulu muncul dibanding radio swasta lainnya, dan sempat

merasakan frekuensi AM. Sebelumnya, Elshinta juga pernah

menjadi radio dengan format Hawaiian dan mengadakan

format top fourty di tahun 90-an, dan format jazz.

Ketika reformasi, Elshinta mengubah format siarannya

menjadi radio berita seiring tumbuhnya rasa idealism terhadap

bangsa dan negara saat kondisinya kurang baik pada tahun

1998.

Program Info Dari Anda lahir berdasarkan format news and

talk pada 1998 dan idealisme elshinta yang berubah seiring

dengan era reformasi.

Dengan hadirnya info dari Anda, banyak sesama pendengar

yang saling bantu terkait kondisi lalu lintas dan kejadian-

kejadian yang ada di sekitar mereka. Bahkan pernah ada

pendengar yang bersikap heroik demi membantu pendengar

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

2

2 E…., format top fourty di tahun sembilan puluhan, sampai

kemudian format jazz, ya, di tahun Sembilan puluhan, dan

baru lah di tahun 97 itu kita pindah ke kantor ini. Pada saat itu

kita masih e…., radio entertainment. Kemudian ketika

reformasi, ini pas reformasi, e…., 20 tahun yang lalu, kita

baru moving ke radio berita. Berdasarkan apa? Berdasarkan

karena, e…. rasa idealisme kita ini tumbuh di saat bangsa dan

negara ini sedang kondisinya kurang baik, lho kok kita malah

tertawa-tawa dengan lagu, gitu loh, tertawa-tawa dengan, e….

apa namanya? Format-format lagu dan sebagainya, nah gitu

loh. Atas dasar itu, kemudian kita bersepakat melalui proses,

gitu loh ya, bahwa kita berpindah format dari yang entertain

ke radio berita. Tahun 98 itu, saya kebetulan juga baru lulus

dari ilmu jurnalistik, perkembangan dari tahun 98 sampai

dengan sekarang, dengan adanya reformasi, kebebasan pers,

itu juga menyebabkan perkembangan dunia jurnalis itu sangat

pesat, gitu loh ya, akhirnya tumbuh fakultas-fakultas dengan

ilmu komunikasi yang e… banyak di mana-mana, gitu loh ya,

hehehe… kalau dulu saya cari ilmu komunikasi itu agak susah

gitu loh ya, karena memang yang favorit itu dulu perbankan,

hukum, akuntansi. Komunikasi tuh masih yang belum dilirik,

karena mungkin zaman dulu tuh ‘mau apa? Berita kan semua

dibatasi’, gitu loh. Ketika reformasi bergulir di tahun 98,

diketuk palu kebebasan pers, nah di situ lah tumbuh, dan di

situ lah pula radio Elshinta tumbuh menjadi radio

pemberitaan, seperti itu, awalnya di situ. Yang tadinya seiring

dengan pemerintah orde baru menuju reformasi, terjadi

peralihan format Elshinta dari tahun 2000, berarti sekarang

kita itu sudah, e… diresmikannya tahun 2000.

lain.

Elshinta sudah menerapkan apa yang dimaksud dengan

konvergensi media. Elshinta sudah menyediakan berbagai

platform untuk memudahkan pendengar berbagi informasi.

Lebih dari itu, siaran elshinta juga sudah bisa didengarkan

dari berbagai negara melalui Elmo (Elshinta Mobile).

Konvergensi menurut Krisanti adalah sebuah keharusan yang

tidak bisa dimungkiri lagi dalam dunia media. Di era media

sosial seperti sekarang ini, media-media konvensional harus

bisa melebarkan sayap jika tetap ingin eksis. Sebagai media

penyiaran, Elshinta tidak mau kalah dengan media lain yang

sudah merambah ke online.

Selain menyediakan platform, elshinta juga melatih para staff

untuk lebih melek media dan aware terhadap perkembangan

zaman di era konvergen ini. Para petugas dilatih agar bisa

menjadi jurnalis yang multitasking dalam menanggapi laporan

dan menyiarkannya.

Sejauh ini aplikasi idA sudah efektif walaupun masih lebih

banyak informasi yang masuk melalui telepon, SMS,

whatsapp, dan twitter. Dan Elshinta masih terus mencoba

untuk mengembangkan aplikasi idA ini.

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

3

3 Iya, karena kita merintis menjadi radio berita itu selama dua

tahun. Kita belajar dari nol, kita mulai tentang pemberitaan itu

seperti apa, yang tidak e… kuliah di ilmu jurnalis dia harus

belajar e…. jurnalis. Seiring dengan itu juga, tumbuh juga

yang namanya citizen journalism, ya kan? Nah, di tahun 98 itu

mulai muncul citizen journalism, e… kita pada saat itu e….

bingung, bingung dalam arti begini, ketika 98 itu terjadi

banyak peristiwa, dan di mana-mana, sementara kita orangnya

terbatas, kita tidak punya reporter yang banyak, akhirnya kita

berfikir seperti ini ‘bagaimana ya, kalau kita mencoba

partisipasi e…., masyarakat gitu loh ya, warga, untuk

memberikan informasi ke kita. Pada saat itu, pengetahuan kita

sedikit sekali, bagaimana kita memverifikasi berita yang betul

yang mana, sama berita yang hoaks yang mana. Dulu

mungkin berita hoaksnya tidak separah sekarang gitu loh ya,

kalau sekarang kan lebih dahsyat gelombang hoaksnya ya,

dengan beriringnya medsos sebetulnya ya. Kalau zaman dulu,

ya beruntung lah, ketika kita buka citizen journalism tuh, e….

ada kesetaraan, atau kebersamaan antara masyarakat yang

merasakan kondisi saat ini, dengan kita yang memberikan

ruang untuk memberikan informasi. Jadi, pada saat reformasi

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

4

itu, di mana ada pembakaran di Glodok itu, pendengar yang

ada di lokasi melaporkan ke kita. Tapi kita juga melakukan

verifikasi dengan mencoba mengkonfirmasi kepada pihak

kepolisian, nanti itu kita detail, akan kita omongin lagi ya.

Jadi, ini lah awalnya citizen journalism yang kita beri nama

Info Dari Anda.

4 Bagaimana sejarah dibuatnya aplikasi idA? Tadi juga sudah

ya. Jadi gini, e…. idA itu sekarang, gini…, sekarang kan ada

aplikasi idA, tapi dulu itu belum ada. Dulu itu idA, informasi

dari anda, idA itu kan informasi dari anda, kita libatkan

mereka melalui telepon, kita libatkan mereka melalui SMS,

karena perkembangan dunia medsos itu baru berkembang lima

tahun belakangan ini, nah begitu kita melihat ada gejala orang

sekarang meninggalkan SMS, orang sekarang sudah larinya

ke medsos, maka kita pun harus mengikuti perkembangan

zaman itu. maka, info dari anda yang biasanya mereka bisa

menelepon, menginformasikan melalui telepon atau

menginformasikan melalui SMS, maka kita buat aplikasi, biar

kapan pun bisa melalui gadget, dia bisa info di mana pun,

memberikan informasi kapan pun, hanya melalui gadget

mereka. Jadi itu adalah pengembangan e…., program info dari

anda yang lahir ketika e…., program news and talk ini lahir.

Oke, itu menjawab ya?

5 Apakah aplikasi idA efektif?

Iya, sangat efektif! Karena kita memberikan ruang kepada

siapa pun untuk memberikan informasi, walaupun di aplikasi

idA ini e… kita agak lebih verifikasinya agak lebih kuat.

Karena kalau di aplikasi kan mereka memasukan nomor,

email, memasukan data yang lain, sehingga verifikasinya jauh

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

5

lebih mudah dibanding yang on air langsung. Dan dari mereka

pun kita bisa mendapatkan informasi-informasi penting,

seperti kita punya e…. apa namanya, salah satu e…., yang

sangat aktif di idA, dia namanya Bapak Rohim dari cyber. Dia

suka merazia paku-paku di mana-mana itu, sehingga dia bisa

menginformasikan,

“jangan lewat sini ya, karena ranjau pakunya sangat banyak di

sini, sehingga kalau anda lewat sini sangat berbahaya untuk

kendaraan anda”, dan sebagainya.

Di aplikasi itu dia bisa gambarkan berupa foto, bagaimana

e…. paku-paku, atau ranjau yang sudah ia dapatkan. Jadi

tentunta aplikasi idA ini lebih mengoptimalkan pendengar

kami yang melalui gadget untuk memberikan informasi.

6 Eee…. sejauh ini karena aplikasi ini baru kita luncurkan

dalam waktu beberapa tahun, tentunya orang lebih banyak

melalui WhatsApp, melalui telepon, melalui Twitter. Karena

mungkin itu yang lebih mudah untuk mereka, aplikasi idA ini

masih kita rancang terus gitu ya, supaya mereka juga nanti

akan sama porsinya seperti yang kita lakukan di media

radionya, dan media sosial lainnya. Tapi perkembangannya

sih saya pikir sangat baik, perkembangannya cukup baik,

karena seiring dengan orang-orang sudah pakai gadget

sekarang, nah makanya itu yang membuat kita untuk

mengembangkan aplikasi idA sendiri.

7 eee… konvergensi media itu, seperti yang waktu saya ketemu

sama Bonita di awal, itu merupakan suatu keharusan, gitu loh.

Karena memang kita harus sejalan dengan perkembangan

eee… global, perkembangan era, gitu loh ya. Di mana

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

6

sekarang perkembangan digital, sekarang era semua

menggunakan medsos gitu loh. Otomatis konvergensi media

ini merupakan suatu hal keharusan, yang tidak bisa dipungkiri

lagi oleh media, termasuk radio elshinta. konvergensi ini

sudah kita lakukan, di mana sekarang elshinta merambah ke…

ada elshinta.com-nya, dari gadget mereka, mereka bisa akses,

kita juga konvergensi media dari yang dulu orang

konvensional mendengarkan kita, melalui chanel, kanal fm,

gitu loh ya, nah sekarang ini kita konvergensi media melalui

aplikasi, apps, Elmo elshinta, orang di manapun bisa

mendengarkan elshinta. mau dia di Indonesia, mau dia di

Singapore, mau dia lagi di eropa, gitu loh ya, di mana pun

mereka bisa mendengarkan elshinta tanpa melalui kanal

konvensional, melalui frekuensi fm itu ya. Jadi, itu bagian dari

pada kita mengikuti perkembangan zaman. Jadi sekarang

orang gak perlu nyari, “ aduh di mana ya radio gue?”,

anytime, di mana pun, bisa ada dua pilihan yang dilakukan,

mendengarkan melalui streaming kita, dan juga melakukan

melalui aplikasi kita yang kita sebut Elmo, elshinta mobile, itu

bukan hanya elshinta jakarta aja yang bisa didengar di situ,

elshinta bandung, elshinta semarang, elshinta eee…

Palembang, semua jaringan networking kita bisa didengar di

situ, itu lah kita menjawab dan merealisasikan tantangan kita,

selain itu juga eee…. Kita juga punya medsos, kita punya

twitter, kita punya instagram, kita punya fb, kita punya

aplikasi ida, gitu loh, itu bentuk dari pada elshinta siap dengan

perkembangan dunia, dengan konvergensi media.

Nah, perkembangan itu pun harus kita aplikasikan ke sumber

daya manusianya, mau tidak mau, mungkin dulu orang hanya

mendengarkan elshinta melalui audionya, sekarang

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

7

tantangannya adalah dia harus tampil dengan perform.

Kenapa? Karena sekarang radio bukan hanya audio saja, tetapi

sudah visual, karena apa, dia bisa mendengarkan live

wawancara kita bersama presiden di medsos kita, jadi yang

mungkin dulu kita tidak terlalu aware dengan perform,

sekarang semua harus aware, jadi elshinta tidak bisa ditangkap

hanya melalui audio, tetapi juga melalui visual. Kayak

mungkin 5 tahun 6 tahun yang lalu, laporan arus balik, arus

mudik lebaran, itu orang hanya mendengarkan radio, orang

gak tau bagaimana peliputan kita, nah sekarang ini melalui

aplikasi medsos kita, orang udah bisa melihat, “oohh.. reporter

elshinta yang melaporkan adalah si A, si B, si C. ohh… berarti

begini kondisinya, bahkan kontribusi pendengar pun kita

sudah bukan melalui kanal konvensional lagi gitu loh, mereka

pun kontribusinya sudah melalui medsos medsos kita, yang

semuanya kita akomodir di dalam satu sistem layanan. Jadi,

memang Alhamdulillah elshinta sudah siap dengan tantangan

itu, tapi kita juga tidak jumawa, masih banyak kita harus

belajar, kita sangat yakin yang namanya perkembangan

konvergensi media, perkembangan era digitalisasi itu makin

berkembang. Tv-tv juga sekarang orang udah, mungkin ya,

sebagian kaum milenial udah nggak memutar lagi kanal tv uhf

yang konfensional, eee… mereka bisa nonton youtube, yak

an? Bahkan sekarang ada aplikasi untuk nonton melalui, apa

namanya, eee… aplikasi melalui gadget. Jadi memang kita

sebagai insan media, harus senantiasa terbuka dengan

perkembangan zaman, dan kita harus bisa beradaptasi. Oke?

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

1

No Konsep Jawaban Analisis

1 2 (Krisanti)

Iya, karena kita merintis menjadi radio berita itu selama dua

tahun. Kita belajar dari nol, kita mulai tentang pemberitaan itu

seperti apa, yang tidak e… kuliah di ilmu jurnalis dia harus

belajar e…. jurnalis. Seiring dengan itu juga, tumbuh juga

yang namanya citizen journalism, ya kan? Nah, di tahun 98 itu

mulai muncul citizen journalism, e… kita pada saat itu e….

bingung, bingung dalam arti begini, ketika 98 itu terjadi

banyak peristiwa, dan di mana-mana, sementara kita orangnya

terbatas, kita tidak punya reporter yang banyak, akhirnya kita

berfikir seperti ini ‘bagaimana ya, kalau kita mencoba

partisipasi e…., masyarakat gitu loh ya, warga, untuk

memberikan informasi ke kita. Pada saat itu, pengetahuan kita

sedikit sekali, bagaimana kita memverifikasi berita yang betul

yang mana, sama berita yang hoaks yang mana. Dulu

mungkin berita hoaksnya tidak separah sekarang gitu loh ya,

kalau sekarang kan lebih dahsyat gelombang hoaksnya ya,

dengan beriringnya medsos sebetulnya ya. Kalau zaman dulu,

ya beruntung lah, ketika kita buka citizen journalism tuh, e….

ada kesetaraan, atau kebersamaan antara masyarakat yang

merasakan kondisi saat ini, dengan kita yang memberikan

ruang untuk memberikan informasi. Jadi, pada saat reformasi

itu, di mana ada pembakaran di Glodok itu, pendengar yang

ada di lokasi melaporkan ke kita. Tapi kita juga melakukan

verifikasi dengan mencoba mengkonfirmasi kepada pihak

kepolisian, nanti itu kita detail, akan kita omongin lagi ya.

Jadi, ini lah awalnya citizen journalism yang kita beri nama

Awal mula dibukanya ruang untuk partisipasi warga adalah

karena terbatasnya tim Elshinta saat reformasi tahun 98.

Akhirnya Elshinta melibatkan partisipasi warga untuk

memberikan laporan dan informasi mengenai kejadian-

kejadian yang ada di sekitar pelapor tersebut.

Warga merupakan ‘aset’ terbesar Elshinta, karena berita dari

pendengar mempunyai value yang berbeda. Apa yang

dilaporkan pendengar ke Elshinta belum tentu dimiliki oleh

radio atau media lain dan elshinta merasa ekslusif apabila bisa

mendapat laporan lebih dulu dibanding media lain.

Walaupun mengandalkan partisipasi warga, Elshinta tetap

menjunjung tinggi keakurasian sebuah berita, sehingga akan

dilakukan pengecekan yang ketat terhadap setiap laporan yang

masuk, demi menghindari hoaks.

Informasi yang diutamakan Elshinta untuk on air adalah

dilihat berdasarkan azas pentingnya berita (news value).

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

2

Info Dari Anda. Dalam menyikapi ‘banjir informasi’, elshinta justru merasa

senang karena itu berarti elshinta dipercaya sebagai radio

yang menampung informasi warga. Dan karena banyaknya

tim yang dimiliki elshinta, maka mereka tidak merasa

kesulitan.

Selain menyediakan berbagai platform dan jaringan yang

tersebar luas, sumber daya manusia atau staff di Elshinta juga

diberikan pelatihan bagaimana menjadi jurnalis yang

multitasking. Selain bisa menyiarkan via suara, mereka juga

dilatih untuk bisa perform, karena sekarang radio bukan hanya

dinikmati secara audio tetapi juga visual.

Penyaringan informasi menurut senior listener service di

elshinta adalah dilihat dari seberapa banyak laporan yang

sama atas satu berita (apabila terdapat perbedaan berita di

lokasi yang sama). Pada intinya semua laporan yang masuk

akan dicek ke pihak terkait dan pihak yang berwenang.

Menurut Elshinta, semua berita sama pentingnya,

perbedaannya adalah reporter memiliki agenda liputan,

laporan dari warga bisa masuk kapan saja, tinggal diverifikasi

kebenarannya

2 Bagaimana Elshinta memandang warga sebagai sumber

informasi? Kita sampaikan bahwa asset kita terbesar itu

adalah pendengar. Kenapa? Karena, berita dari pendengar itu

mempunyai value yang berbeda dengan berita-berita yang ada

di media lain. Seperti contohnya apa? Berita tentang kenaikan

BBM, semua media punya berita itu. oke? Terus berita

tentang…e….. apa lagi ya? Misalnya berita apa yang lagi hot

sekarang?

3 Nah! Tentang merapi, semua orang punya berita yang sama,

tetapi ketika pendengar kita memberikan informasi yang

berbeda, itu ada sesuatu yang unusual. Ada sesuatu hal yang

kekhususan, berita punya kita, tapi belum tentu orang lain

punya yang akhirnya bisa saja, semua orang punya. Tapi di

media itu kan kita bermain kecepatan, siapa yang cepat, dia

yang ekslusif mendapatkan itu. ya, contohnya, apa sih

ekslusifnya info dari anda itu? contohnya, ini contoh real ya,

pernah terjadi, e…. kita itu dalam idA itu bukan saja mereka

memberikan informasi, tapi mereka juga membantu sesama

pendengar. Ini saya kasih contoh dulu untuk yang

menyampaikan informasi, kalau yang menyampaikan

informasi itu adalah salah satu contohnya, ada seorang

penghuni apartment di Bandung, ketika dia sedang berjalan

dan akan masuk ke dalam mobil, bekerja, tiba-tiba *brak*, dia

melihat mayat orang yang bunuh diri jatuh, kena kanopi

kemudian ada di depannya, dia laporan, itu value-nya tinggi.

Karena dia saksi mata dan dia melaporkan itu ke Elshinta.

“Saya mau berangkat ke kantor nih mbak, ada orang yang

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

3

jatoh”

Awalnya dia pikir jatuh, karena dia nggak tahu bunuh diri atau

apa, dia tahunya jatuh. Ada orang yang jatuh dari apartment

B.

“Bapak ada di mana?”

“Saya ada pas di depannya”

“Ok, Pak, baik, saya akan telepon Bapak dulu ya”

Nah, kita tutup teleponnya, untuk memastikan apakah betul

itu nomor telepon yang dia gunakan. Itu salah satu bentuk

verified, gitu loh ya. Kita telepon dia,

“Bagaimana, Pak?”

“Iya, gini gini gini…”

“Oke, sebentar ya pak ya.”

Kemudian, jadi ada beberapa petugas. Jadi, saya jelasin

sekalian aja ya, sekalian verifikasi berita, e…. petugas kami

itu nggak hanya satu yang menangani info dari anda. Jadi

saking ini adalah favorit program kami, jadi kita punya khusus

yang namanya layanan pendengar, jadi dia itu khusus

berinteraksi dengan semua penelepon yang masuk. Nah, yang

satu menghubungi pendengar yang tadi menghubungi kami,

yang satu lagi dia memverifikasi kepada pihak kepolisian.

Yang awalnya dia akan nanya jam berapa kejadiannya,

bagaimana ciri-cirinya, apa segala macam. Nah yang satu lagi

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 33: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

4

dia kemudian e… menelepon pihak kepolisian,

“Ada informasi pak, ada yang jatuh gini gini gini”

Kita bekerja bersamaan. Kemudian yang satu lagi, e….

petugas pendengar menyampaikan ini ke koordinator liputan,

untuk memastikan apakah memang betul kejadian ini terjadi.

Nanti kita lihat mana yang lebih cepat untuk

memverifikasinya, ketika petugas, listener services bilang “ok,

polisi sudah ok”, berita itu bisa kita naikkan. Dia laporan lagi

juga “iya, ternyata dia jatuh, kemungkinan sih yang saya lihat

dari lantai enam, mbak, tapi dia nggak tertolong karena kena

kanopi kan ya”. Nah dia adalah betul-betul narasumber utama.

4 Nomor empat ya, jadi kita melihat bahwa memang e…. info

dari anda ini sangat penting sekali untuk kami, karena itu

adalah e…. merupakan satu berita yang punya keunikan

tersendiri, dan value-nya juga berbeda. Value-nya khusus

banget, gitu.

5 Nah, kemudian, yang kelima, informasi seperti apa yang

diutamakan oleh Elshinta untuk on air, berita umum dan dari

citizen? Jadi, eee…. kami itu dalam mengangkat berita, itu

melihat azas pentingnya berita itu. Makanya kenapa, kita ilmu

jurnalis itu selalu tahu apa yang disebut dengan news value.

Ada news value kan, news value itu terdiri dari apa berita itu

penting atau tidak penting untuk masyarakat luas, berita itu

kemudian ada unsur unusualnya atau nggak. Kalau dia

unusual kayak gunung yang nggak meletus, ya biasa-biasa aja,

nggak ada news value-nya. Tapi ketika gunung itu

mengeluarkan asap, mengeluarkan debu, unusual, kita pasti

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 34: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

5

akan naikkan. Terus berita ini menyangkut orang-orang besar

atau nggak, gitu loh, nanti kamu bisa cari lah, unsur-unsur

news value itu kan ada. Kayaknya saya di sini nggak ada

materinya nih, tapi nanti menyusul saya bisa sampaikan ke

kamu ya.

6 Kendala apa saja yang dialami saat ‘kebanjiran informasi’?

Eee…. jadi memang, e…., sampai saat ini kan, apa lagi

menjelang lebaran nanti, otomatis kita harus menyiapkan

armada, armada dalam arti tim yang cukup, jadi tim kita itu di

listener service ada tiga, kadang ada empat orang. Nah, dia

harus cukup dan harus cekatan untuk bisa mengolah, dan

sejauh ini sih kita bisa mengatasinya. Karena, kita sistem

informasi kita sudah menggunakan komputer, gitu loh ya, ada

SMS center yang memudahkan kami untuk mengambil

informasi-informasi dari pendengar itu.

Dan kita juga sudah ada tim medsosnya sendiri, gitu, yang

memang dia melakukan verifikasi, input data, dan sebagainya,

yang memang sesuai dengan kapasitas mereka. Jadi sejauh ini

sih, dengan semakin banyaknya informasi, kita malah semakin

senang gitu hahaha…

7 Iya, jadi cara mengatasinya itu, kami harus memiliki jumlah

personel yang cukup untuk menerima informasi dari

pendengar. Selain cukup, kami juga harus memiliki gate

keeper atau petugas yang handal. Dia yang cepat, cekatan,

dinamis, bicaranya juga efektif, karena kita nggak mungkin

dong berlama-lama.

“Iya nih, bu. Iya nih, begini.”

Nggak bisa, jadi kita harus bisa menangani pendengar itu

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 35: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

6

dengan cara e…. ilmu jurnalistik juga, singkat, padat, jelas,

informatif, gitu loh. Berbicara kepada pendengar pun seperti

itu, singkat, padat, jelas, informatif, sehingga durasi waktu

untuk berbicara tidak terlalu panjang, tetapi informasi tetap

bisa masuk, sehingga kita bisa meng- cover pendengar-

pendengar lain yang masuk, seperti itu ya.

8 Betul, admin akan melihat dulu dan pasti akan diverifikasi

dulu juga, karena kalau enggak kan kita nggak tahu,

gambarnya itu yang sekarang atau yang kemarin. Misalnya

contoh real, ada gempa di Pandeglag dengan kekuatan 7,2 SR,

dia bisa aja masukin foto yang heboh, terus tiba-tiba kita

langsung upload aja gambarnya, berarti kalau gitu kan kita

meneruskan berita yang hoaks. Kita harus tetap verifikasi

kebenaran berita itu. Oke, cukup? Nanti kalau ada apa-apa

kamu hubungi saya, nanti saya email atau kita atur waktu lagi.

9 Nah, perkembangan itu pun harus kita aplikasikan ke sumber

daya manusianya, mau tidak mau, mungkin dulu orang hanya

mendengarkan elshinta melalui audionya, sekarang

tantangannya adalah dia harus tampil dengan perform.

Kenapa? Karena sekarang radio bukan hanya audio saja, tetapi

sudah visual, karena apa, dia bisa mendengarkan live

wawancara kita bersama presiden di medsos kita, jadi yang

mungkin dulu kita tidak terlalu aware dengan perform,

sekarang semua harus aware, jadi elshinta tidak bisa ditangkap

hanya melalui audio, tetapi juga melalui visual. Kayak

mungkin 5 tahun 6 tahun yang lalu, laporan arus balik, arus

mudik lebaran, itu orang hanya mendengarkan radio, orang

gak tau bagaimana peliputan kita, nah sekarang ini melalui

aplikasi medsos kita, orang udah bisa melihat, “oohh.. reporter

elshinta yang melaporkan adalah si A, si B, si C. ohh… berarti

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 36: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

7

begini kondisinya, bahkan kontribusi pendengar pun kita

sudah bukan melalui kanal konvensional lagi gitu loh, mereka

pun kontribusinya sudah melalui medsos medsos kita, yang

semuanya kita akomodir di dalam satu sistem layanan.

10 (Indah)

tergantung informasi apa dulu nih, kita kan ada traffic, berita,

kalau peristiwa itu kita check and ricek dulu. Yang menonjol

di kita itu memang traffic ya, atau peristiwa menemukan,

eee… kayak tadi pagi, ada peristiwa orang menemukan

seseorang di dalam mobil, kita pasti check and ricek dulu ke

pihak-pihak yang terkait. Kalau kita peristiwanya ada di jalan

tol, ya kita konfirmasi ke pihak tolnya, atau ke kepolisian.

11 tergantung informasi apa dulu nih, kita kan ada traffic, berita,

kalau peristiwa itu kita check and ricek dulu. Yang menonjol

di kita itu memang traffic ya, atau peristiwa menemukan,

eee… kayak tadi pagi, ada peristiwa orang menemukan

seseorang di dalam mobil, kita pasti check and ricek dulu ke

pihak-pihak yang terkait. Kalau kita peristiwanya ada di jalan

tol, ya kita konfirmasi ke pihak tolnya, atau ke kepolisian.

12 kalau reporter kan ada agenda ya, kalau laporan dari warga

kan gak pasti, maksudnya tidak ada waktu yang pasti, masuk

terus, kapan pun bisa. Kalau reporter kan beragenda, misalnya

demo, undangan presiden, begitu, kecuali di jalan reporter

menemukan hal yang sesuai dengan laporan pendengar, nah

itu baru… kalau ke media sosial sama Fisca nih ya, Fisca,

bantuin ngomong….

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 37: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

1

No Konsep Jawaban Analisis

1 3 (Krisanti)

udah di rekam ya? Fakta… eee.. fakta untuk elshinta, tentunya

kalau kita mau berbicara tentang fakta, kita harus juga eee…

mengacu pada apa sih akti fakta menurut kamus besar bahasa

Indonesia? Eee… kamus besar bahasa Indonesia kalau

elshinta melihat dalam ini, fakta itu adalah keadaan, peristiwa,

yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada

atau terjadi. Oke… itu sesuai dengan kamus besar bahasa

Indonesia, itu dulu acuan kita. Nah, eee… setelah kbbi,

kemudian kita merangkum pengertian itu dalam bentuk

kebijakan pemberitaan elshinta, seperti apa sih fakta menurut

elshinta itu? fakta menurut pemberitaan elshinta itu adalah

peristiwa, berita, informasi, jadi bukan hanya peristiwa aja,

tapi bisa berita, bisa peristiwa, bisa juga informasi, sesuai

dengan realitasnya. Kalau tadi teman-teman di atas bilang

sesuai dengan kenyataan, ya memang betul.

Jadi fakta itu harus sesuai dengan realitasnya, tanpa ada

pengurangan, penambahan, suatu apapun, itu adalah berita

yang menurut kita eee… sesuai dengan fakta. Oke.., setiap

jurnalis, eee… setiap tim redaksi elshinta, itu harus

melaporkan fakta peristiwa, atau menyampaikan berita

informasi, sesuai dengan fakta, seperti apa adanya. Tidak

boleh menambahkan, tidak boleh dikurangi satu apapun,

bahkan jurnalis tidak boleh memasukan opini, ya kan?

Pendapatnya eee…. Dalam menyampaikan laporan, eee…

pemberitaan, eee… fakta di lapangan. Jadi itu arti fakta

Elshinta menjadikan arti fakta menurut KBBI sebagai acuan

dalam memproses berita. Fakta menurut elshinta adalah

peristiwa, berita, informasi, informasi, yang sesuai dengan

realitasnya. Reporter tidak boleh menambahkan opini dalam

sebuah laporan berita. Reporter tidak boleh mendambah dan

mengurangi suatu apapun dari sebuah berita.

Keakurasian dalam peliputan dan menyiarkan menjadi hal

yang utama bagi Elshinta.

Sebagai radio berita, keakuratan dan kecepatan adalah yang

utama. Elshinta tidak mentolerir apabila ada kesalahan dalam

keakuratan fakta laporan di lapangan. Semua laporan yang

masuk harus dicek se-detil mungkin, dan reporter dilarang

menambahkan atau mengurangi hasil liputan sedikitpun,

terlebih menambahkan opini pribadi yang akan menimbulkan

asumsi dari warga.

Reporter di Elshinta tidak boleh langsung percaya dengan satu

sumber saja, apabila dikatakan ‘presiden kecewa’, maka harus

ditelusuri darimana bisa disebut kecewa, reporter tidak boleh

beropini dan berasumsi secara pribadi.

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 38: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

2

menurut kami, tapi ada satu hal lagi yang juga sangat

mendukung fakta, yang sangat mendukung berita sesuai

dengan fakta itu adalah akurasi beritanya, ya kan? Gitu loh…

Misalkan, “ini terjadi kemacetan sepanjang 3km”. Lho orang

cuma 1km kok, tidak sesuai dengan fakta. Kenapa? Karena di

lapangan laporannya tidak akurat menghitung kilometernya,

gitu loh. Kita harus melihat kemacetan itu dari kilometer

berapa, sampai kilometer berapa, walaupun mungkin dia tidak

punya maksud untuk eee… mengurangi jumlah kilometer gitu

loh ya, atau menambahkan kilometer, tapi itu adalah

tantangan. Tantangan setiap jurnalis, di lapangan itu harus

sesuai dengan fakta, itu yang mendukung keakuratan. Tanpa

eee…. Apa namanya? Eh, iya itu harus akurat, karena itu yang

mendukung fakta. Tanpa keakuratan, maka itu bisa saja tidak

sesuai dengan fakta. Jadi, kami sangat memahami itu,

sehingga itu adalah nilai tertinggi dari pemberitaan kami. Jadi

yang namanya eee… fakta, yang namanya akurat, itu adalah

nilai tertinggi dari kami, sehingga itu pun kami cerminkan

dalam visi dan misi kita. Jadi, visinya elshinta itu adalah

tercepat dalam berita, akurat dalam fakta. Jadi itu sudah

terangkum dalam, eee… apa… pemberitaan kami. Yang tidak

sesuai dengan fakta juga bisa aja, ketika kita salah menyebut

nama menteri, hal yang kecil lho, tapi “enggak, faktanya dia

menteri ekonomi lho, kok dibilangnya dia menteri

pemberdayaan?” atau apa gitu ya, kenapa itu bisa terjadi?

Karena datanya tidak akurat. Jadi, kami sangat menjunjung

tinggi nilai fakta dan akurat dalam suatu pemberitaan. Ada

lagi yang mau ditanyakan?

Elshinta lebih banyak melakukan wawancara eklusif di lokasi

kejadian dibanding mengundang narasumber untuk talkshow,

tapi tidak menutup kemungkinan juga untuk diadakan

talkshow di elshinta.

Verifikasi fakta yang dilakukan elshinta adalah dengan

bekerjasama dengan banyak pihak berwenang untuk

mengklarifikasi berita dari informan, elshinta juga menelusuri

dari mana sumber itu datang, elshinta tidak akan menyiarkan

laporan dari sumber anonim.

Dalam menyikapi pelapor anonim, Elshinta tidak akan

menyiarkan beritanya, karena dianggap berasal dari sumber

yang tidak jelas. Elshinta memilih untuk mencari pelapor lain.

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 39: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

3

2 iya itu saya pikir jawabannya betul. Ketika kita mau

menyiarkan suatu berita, itu memang kita harus yakin betul,

bahwa berita itu sesuai dengan fakta, sorry sebentar….

3 masih direkam ya? Oke. Jadi pokoknya, sebagai radio berita,

keakuratan itu, fakta itu, yang sesuai dengan fakta itu hal yang

utama buat elshinta. kita tidak mentolerir kesalahan dalam

keakuratan fakta laporan di lapangan. Jadi kita sanksinya

sangat ketat banget buat tim kita di lapangan yang tidak

melaporkan sesuai fakta, bahkan opini pun gak boleh, eee….

“presiden di Indonesia kecewa kepada menteri”, gitu loh ya.

Lho, kecewa itu sesuai dengan fakta apa nggak? Pertanyaan

saya ke Bonita.

enggak ya, karena kecewa itu opini. Bagaimana kita tau dia

kecewa? Kecuali kecewa itu keluar dari statementnya sendiri.

Misalnya, “saya kecewa nih, padi hari ini kok tidak sesuai

dengan target yang ditetapkan. Saya sangat kecewa”, fine itu

adalah kecewa, tetapi ketika pada saat itu presiden tidak

mengatakan kecewa, tapi dia hanya mengatakan bahwa, “pagi

tahun ini menurun, kenapa ini terjadi?”, tapi dengan nada

marah dan kecewa, fine, tapi kita sebagai reporter, tidak boleh

mempresentasikan itu adalah bentuk kekecewaan dia. Kita

harus menyampaikan sesuai apa adanya fakta, misalnya

“presiden republik Indonesia mempertanyakan mengapa,

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 40: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

4

eee… apa namanya… e…., padi tahun ini tidak sesuai dengan

target yang sebagaimana ditetapkan. Demikian yang

dikatakan, penegasan ini kepada menteri pertanian”.

Nah itu sesuai dengan fakta, jadi kita gak bisa bilang itu

presiden marah, kita gak bisa bilang presiden itu kecewa.

Kecuali dia bilang, “saya marah besar nih!”, nah oke, itu

sesuai dengan faktanya dia. Jadi memang harus sesuai dengan,

eee… berhati-hati gitu ya di lapangan, itu yang harus betul-

betul, apa lagi kita media berita. Media berita, tidak sesuai

dengan fakta, tidak sesuai keakuratannya, habis. No body trust

us, gak akan ada orang lagi yang percaya sama kita. Karena,

yang namanya bisnis berita adalah bisnis kepercayaan.

4 kita gak mengundang, tapi kita wawancara langsung di lokasi.

Gitu ya, misalnya ada menteri pariwisata di bali, pada saat itu

kita bukan mengundang, tapi kita memberikan target kepada

reporter. Misalnya, “reporter A, kontributor A, kamu kita

tugaskan, menteri pariwisata, akan ke bali hari ini, dia akan

mengadakan jumpa pers berkaitan dengan bagaimana dampak

gunung agung, aktivitas gunung agung, terhadap pariwisata di

bali. Setelah dia jumpa pers, please kamu tolong wawancara

ya, kita udah janjian dari sini”, gitu loh. Atau, “kamu tolong

usahakan ya, kita dapetin wawancara menteri pariwisata di

bali.” Oke, dia akan laporan dulu, kemudian setelah laporan,

jumpa pers menteri, baru dia akan ekslusif sendiri mendekati

menteri, dan dia akan wawancara on location, atau bisa

dibalik juga. Tapi tidak menutup kemungkinan juga untuk kita

undang, dan melakukan wawancara eksklusif.

5 Kemudian, bagaimana Elshinta melakukan cek verifikasi fakta

berdasarkan laporan-laporan yang masuk dari informan? Tadi

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 41: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

5

aku sedikit sudah sampaikan ya.

Jadi, kita itu ada beberapa cara untuk mengklarifikasi berita

itu benar atau tidak, berita itu hoaks atau tidak. Jadi kita itu

punya gate keeper, dalam berita tau kan ya? Dalam ilmu

jurnalis kan ada yang namanya gatekeeper.

Gatekeeper pertama itu kita adalah listener services, nanti

boleh kamu ke atas untuk lihat bagaimana listener services

kita bekerja. Itu yang kita sebut gatekeeper, dia yang

menampung informasi awal dari pendengar, dia yang

menentukan ini beritanya ada value atau tidaknya. Setelah itu

maka, dia akan melakukan verifikasi, jika berita biasa-biasa

saja, dia boleh langsung share ke produser, kalau itu berita

yang tidak biasa, kayak kecelakan beruntun, tabrakan

beruntun, kebakaran, pencurian, perampokan, bunuh diri, dan

sebagainya, pemboman, dengar ledakan, dan sebagainya,

maka dia wajib melakukan verifikasi. Itu tadi, yang pertama,

dia harus, menginformasikan terhadap pihak-pihak terkait,

kalau kebakaran, dia berhubungan dengan pemadam, kalau

pencurian, dia bisa langsung ke kepolisian terdekat. Makanya

mitra terkuat kami adalah kepolisian, kita punya hubungan

yang baik dengan kepolisian, kalau lalu lintas, kalau jalan tol,

kita bekerja sama dengan tol, kalau itu jalan yang ruasnya

nasional kita punya kerja sama dengan NTMC, gitu loh ya,

jadi, polisi lalu lintas. Jadi kita punya rekanan-rekanan yang

bisa menjawab apa yang disampaikan oleh pendengar untuk

kita klarifikasi.

Setelah itu kita punya reporter, reporter itu adalah mata kita,

jadi lebih bagus adalah ketika ada berita, reporter secepatnya

turun ke lokasi, karena dia yang mejadi mata kita. Tapi

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 42: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

6

minimal kita tahu itu adalah benar, yang dari pendengar, itu

boleh naik duluan. Sampai nanti disusul oleh reporter kami,

kalau memang kita udah yakin kalau itu berita tidak hoaks,

atau itu berita memang benar kejadiannya. Kayak misalnya

agak sulit ketika terjadi peledakan di Thamrin, masih ingat?

6 Kita tidak bisa menyampaikan bahwa itu adalah ledakan, itu

bom. Tetapi yang kita sampaikan adalah faktanya, faktanya

pendengar yang berada di lantai tiga, e…. gedung Thamrin,

itu mendengar ledakan dahsyat, dan dia melihat langsung

bahwa ada kepulan asap di depan Starbucks. Hanya itu yang

bisa kita sampaikan, kita tidak bisa menyampaikan itu adalah

bom, karena kita belum ada…

7 Sebetulnya kita nggak punya syarat.

8 Siapa saja bisa, tapi yang penting dia tidak mengabarkan

berita bohong, itu aja. Dan dia komit melaporkan itu demi

masyarakat luas, jadi kita tidak pernah membatasi siapa pun

untuk memberikan berita, tetapi pada intinya mereka

melaporkan itu untuk maksud dan tujuan yang baik.

9 Betul, admin akan melihat dulu dan pasti akan diverifikasi

dulu juga, karena kalau enggak kan kita nggak tahu,

gambarnya itu yang sekarang atau yang kemarin. Misalnya

contoh real, ada gempa di Pandeglag dengan kekuatan 7,2 SR,

dia bisa aja masukin foto yang heboh, terus tiba-tiba kita

langsung upload aja gambarnya, berarti kalau gitu kan kita

meneruskan berita yang hoaks. Kita harus tetap verifikasi

kebenaran berita itu. Oke, cukup? Nanti kalau ada apa-apa

kamu hubungi saya, nanti saya email atau kita atur waktu lagi.

10 (Indah)

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 43: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

7

kalau informasi kecelakaan itu pasti kita cek banget, pasti naik

duluan dan itu gak bisa barengan. Biasanya justru informasi

jalan banyak, nah kalau ada info lagi lancar, nah itu

updatenya. Jadi kalau berbarengan itu kita belum pernah deh.

Kita lebih ke konten yang banyak. Kalau ada info yang sama

3 aja, nah itu berarti langsung kita cek, kalau 1 orang bilang

lancar, nah berarti bisa jadi dia yang salah. Karena kan bisa

dari gambar, bisa kirim gambar ke twitter atau aplikasi kita,

atau whatsapp.

11 (Fisca)

oh nggak bisa, kan mereka log in yah, kalau masuk aplikasi,

itu harus masukin data untuk bisa masukin info.

12 kalau gak mau ditelepon dia ga ngangkat, kalau gak mau on

air dia pasti bilang, atau minta disamarin namanya, tapi kalau

yang begitu gak bakal kita naikin infonya, karena anonim gitu

kan gak jelas ya. Kita pasti cari pendengar lain, pasti banyak

yang masuk yang lain.

13 sama sih, paling beda prosesnya doang. Kalau dari twitter,

kita kan dm dulu minta nomornya, kita telepon, kita

klarifikasi. Di sini itu kan disebutnya redaksional, kita yang

klarifikasi, kabarin petugas, nanti produser tinggal terima jadi,

naik deh.

14 fakta itu adalah sesuatu yang benar-benar terjadi, real, bisa

dipertanggung jawabkan.

15 ya… sama, sesuatu yang benar adanya, kenyataan, bisa

dipertanggung jawabkan

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 44: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Hasil Axial Coding: Bonita Widi Destyani - 13140110390 Penelitian: Bentuk dan Model Fact Checking dalam Praktek Jurnalisme Partisipatif Radio Berita di Era Konvergensi

8

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 45: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

HASIL OBSERVASI

Tanggal : Selasa, 22 Mei 2018 (pkl 11.00)

Setelah melakukan wawancara dengan narasumber utama (Krisanti), penulis

dipersilahkan untuk naik ke lantai dua untuk melihat suasana ruangan listener service.

Ruangan listener service terbagi menjadi tiga, yaitu bagian telepon dan SMS, media

sosial Twitter dan Instagram, dan juga WhatsApp. Suasana saat itu cukup ramai,

namun para petugas listener service tetap bisa fokus pada tugsanya masing-masing.

Petugas bagian sms dan telepon menggunakan komputer untuk menerima informasi,

sedangkan petugas bagian media sosial menggunakan tablet dan komputer.

Dalam proses penyaringan berita, para petugas bekerjasama dengan pihak

berwajib seperti NTMC Polri, Jasamarga, pemadam kebakaran, dan lain-lain. Terlihat

nomor-nomor penting sudah ditempel di sekitar meja dan dinding ruangan itu. Hal itu

tentu memudahkan petugas ketika harus buru-buru menelepon. Ketika ada laporan

masuk, petugas langsung mengecek keakurasian laporan tersebut.

Ketika itu ada laporan masuk dari Twitter mengenai kondisi lalu lintas jalan

tol, petugas bagian media sosial segera mengecek ke akun Jasamarga apakah benar

apa yang dikatakan pelapor tersebut. Ketika sudah dipastikan bahwa memang benar

sesuai dengan apa yang dikatakan Jasamarga, petugas baru me-retweet laporan

tersebut, dan itu berarti laporan tersebut sudah terverifikasi.

Begitu juga dengan laporan mengenai kebakaran atau kecopetan misalnya,

langkah awal pengecekan yang dilakukan petugas adalah dengan menelepon ulang si

pelapor, kemudian meminta detil kejadian, lalu menelepon pihak berwajib. Apabila

semua sudah terverifikasi dengan benar, baru berita tersebut disiarkan oleh Elshinta

dan disebarkan ke media sosial.

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 46: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Ruangan Listener Service

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 47: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Narasumber I:

D. S. Krisanti (Wakil Pemimpin Redaksi)

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 48: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Narasumber II dan III:

Kiri-kanan:

Indah Listyowati (Senior Listener Service) dan

Fisca Dwi Astuti (Produser Media Sosial)

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 49: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 50: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 51: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

P R O F I L EI am Bonita, 22 years old who has a strong passion and interest forreading and writing. I am currentlyworking as an announcer at StarRadio Tangerang.

C O N T A C T

0812-8384-6583 bonitawidi.des @gmail.com

E D U C A T I O N

Univ 2013 - now Multimedia Nusantara

University

Internal

External

Senior HighSchool

2016 English for Adults: Intermediate Levels

at Lembaga Bahasa & PendidikanProfesional LIA

Junior HighSchool

2010-2013 SMA Negeri 6 Kota

Tangerang

2007-2010 SMP Bonavita

bonitawidides.blogspot.com

Perumahan Grand DutaTangerang. Cluster Garnet,Blok G 1 no. 31

BONITA WIDIDESTYANI MULTIMEDIA JOURNALISM

S O C I A L M E D I Abonitawidii @bonitawidi

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018

Page 52: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5836/7/LAMPIRAN.pdfsebagai radio entertainment dengan frekuensi AM. Sebelumnya juga Elshinta pernah menjadi radio

E X P E R I E N C E

Sponsorship at National

Management Competition

UMN 2014

PIC at MAXIMA UMN

2016

PIC at OMB UMN 2016

News Anchor "Meja

Redaksi" (TV Journal

Project)

Campers at May Day 2016

Presenter "Morning News"

(TV Production Project)

Presenter "Lady Fun

Diary" (Feature Media Siar

Project)

Announcer "BonJaldi In

The Noon" (Radio

Production Project)

Script Writer "RegiTalk"

(TV Production Project)

Able to work under pressure

Hard worker

Great teamwork

Eeasy going person

Learning by doing person

Responsible

Flexible

Trustworthy

Good Time Management

Microsoft (Word, Excel, etc)

Writing (News & Feature)

Editing Program (Video & Audio)

Photo & Videography

BONITA WIDIDESTYANI MULTIMEDIA JOURNALISM

P E R S O N A L S K I L L

W O R K S K I L L

Bentuk dan Model ..., Bonita Widi Destyani, FIKOM UMN, 2018