literatur: artikel, buku, media elektronik: e-book yang...
TRANSCRIPT
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas
akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya:
- Literatur: Artikel, Buku, Media Elektronik: e-book
- Dokumen – dokumen terkait
- Wawancara dengan Pengelola/Karyawan Museum Kereta Ambarawa
- Survei Online dengan 50 Responden
Setelah data tersebut dikumpulkan dan diolah, maka didapat informasi
yang dapat membantu perancangan ulang identitas visual.
2.1.1 Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa
Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang
sekarang dialih fungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Raja
Willem I memerintahkan untuk membangun stasiun kereta api baru yang
memungkinkan pemerintah untuk mengangkut tentaranya ke Semarang. Pada
21 Mei 1873, Stasiun Kereta Api Ambarawa dibangun di atas tanah 127.500
m². Pada awalnya dikenal sebagai Stasiun Willem I.
Willem I Stasiun Kereta Api awalnya titik pengangkutan antara 8 ½
4ft di (1435 mm) cabang rel dari Kedungjati di timur laut dan 3ft 6in (1067
mm) baris rel selanjutnya menuju Yogyakarta melalui Magelang dari arah
selatan. Hal ini masih bisa terlihat bahwa kedua sisinya dibangun stasiun
kereta api untuk mengakomodasi ukuran yang berbeda.
4
Museum Kereta Api Ambarawa kemudian didirikan pada tanggal 6
Oktober 1976 di Stasiun Ambarawa untuk melestarikan lokomotif uap yang
kemudian datang ke akhir masa pemanfaatan kembali ketika 3ft 6in (1067
mm) jalur rel kereta api dari Perusahaan Negara Kereta Api ditutup. Ini
merupakan museum terbuka yang terdapat di samping stasiun asli.
2.1.2 Wisata Museum Kereta Ambarawa
Museum ini melayani kereta wisata Ambarawa-Bedono pp,
Ambarawa-Tuntang pp dan lori wisata Ambarawa-Tuntang pp. Kereta wisata
Ambarawa-Bedono pp atau lebih dikenal Ambarawa Railway Mountain Tour
ini beroperasi dari Museum ini menuju Stasiun Bedono yang jaraknya 35 KM
dan ditempuh 1 jam untuk sampai stasiun itu. Kereta ini melewati rel
bergerigi yang hanya ada di sini dan di Sawahlunto. Panorama keindahan
alam seperti lembah yang hijau antara Gunung Ungaran dan Gunung.
Merbabu dapat disaksikan sepanjang perjalanan.
Pemandangan yang dapat dinikmati dari kereta dan lori Ambarawa-
Tuntang tidak kalah bagusnya. Kereta ini berangkat dari stasiun
menuju Stasiun Tuntang yang berada sekitar 7 km dari museum. Sepanjang
jalan dapat dilihat lanskap menawan berupa sawah dan ladang dengan latar
belakang Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Rawa Pening di kejauhan.
Kereta ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, tetapi ditutup pada 1980-an
karena prasarana yang rusak.
Museum ini dikunjungi sekitar 30.000 – 45.000 wisatawan nusantara
dan wisatawan mancanegara setiap tahunya. Pada tahun 2009 kemarin total
pengunjung mencapai 48.231 wisatawan. Wisatawan nusantara didominasi
oleh rombongan pelajar dan keluarga, berasal dari berbagai Kota di Jawa.
Sedangkan wisatawan mancanegara biasanya adalah para pelancong kapal
pesiar yang sedang transit di pelabuhan Semarang. Mereka berasal dari
negara- negara di Eropa, Amerika, Australia dan Asia. Pola perjalanan
wisman tersebut biasanya, selagi transit mereka akan menyewa jasa biro
wisata mengunjungi beberapa tempat wisata disekitar Semarang. Dan tidak
jarang salah satu tujuan wisata yang sering dikunjungi adalah museum Kereta
Api ini.
5
2.1.3 Kota Ambarawa
Kota Ambarawa, adalah sebuah Kota kecil di Provinsi Jawa Tengah.
Kota Kecamatan ini terletak di antara Kabupaten Semarang dan Kabupaten
Magelang. Dulu Ambarawa pernah menjadi Ibu Kota Kabupaten Semarang,
sekarang Ibu Kota Semarang adalah Ungaran. Ambarawa adalah Kota kecil
yang sejuk dan memiliki banyak potensi, maka seharusnya Kota Ambarawa
cocok untuk dipromosikan sebagai Kota tempat wisata alam dan sejarah.
Selama ini, Ambarawa banyak dikenal sebagai Kota Palagan
Ambarawa, terdapat monumen Palagan Ambarawa, Museum Kereta Api dan
Benteng Willem. Tetapi belum terlihat ada usaha pemerintah untuk
mengekspose potensi-potensi alam dan sejarah yang terdapat di Kota
Ambarawa ini, sehingga belum banyak orang yang mengerti mengapa mereka
harus memasukkan Kota Ambarawa ke dalam daftar tempat yang harus
mereka kunjungi untuk berlibur dan mencari ketenangan.
Letak Ambarawa pada titik 7° 15' 48.8" LS dan 110° 23' 17.7" BT,
yaitu tepat 2 km sebelah barat titik nol Ambarawa, atau 40 km dari Kota
Semarang Ketinggian pada titik ini adalah 486 m di atas permukaan air laut.
Bentuk fisiografis wilayah Kota Ambarawa secara garis besar dapat dibagi
dalam 3 bagian; bagian selatan (rel Kereta Api sampai batas selatan)
fisiografi dengan penggunaan lahan utama sawah hujan dan irigasi sederhana.
Sebagian kecil lahan kering dan kebun campuran. Bagian tengah
(antara rel Kereta Api dan jalan raya) fisiografi berombak sampai
bergelombang dengan lereng 3-15%. Penggunaan lahan utama pemukiman,
kebun campuran dan pertanian lahan kering.
6
2.1.4 Koleksi Museum
Museum mengoleksi 21 lokomotif uap. Saat ini terdapat 3 lokomotif
yang dapat dioperasikan. Koleksi yang lain dari museum adalah telepon
antik, peralatan telegram morse, bel antik dan beberapa perabotan antik.
Gambar 2.1 Lokomotif B220
Nama : B2220. Seri dulu : NIS (Nederlandsche Indische Spoorweg
Maatschappij ) 306. Bahan bakar : kayu. Buatan : Cachisotk MF Chemnits.
Mulai beroperasi tahun 1900. Kecepatan maksimal 50km/jam. Radius
minimum kurang dari 1000. Panjang lokomotof 7.850meter, lebar lokomotif
2.410meter. Letaknya ada disebelah kanan Museum Kereta Api. Kereta ini
merupakan salah satu dari beberapa kereta yang banyak digunakan untuk
berofoto ria oleh para Petualang.
7
Gambar 2.2 Lokomotif C2728
Nama: SS (Staatsspoorwegen) 1110. Seri Sekarang C 2728. Bahan Bakar :
Residu. Dibuat oleh Weks Spoor Amsterdam. Mulai Operasi tahun 1919. Kecepatan
80km/jam. Radius Minimum 140. Tenaga pada rel : 650 tenaga kuda. Panjang
Lokomotif : 12.790meter. Lebar Lokomotif 2.620meter. Letaknya agak dibelakang
Museum Kereta Api berada disebelah kanan dekat dengan Kantin dan Mushola.
Karena letaknya agak jauh, jadi Pengunjung harus mencoba untuk memutari seluruh
Area Museum.
8
Gambar 2.3 Lokomotif C2407
Nama : C 2407 Seri Dulu : NIS (Nederlandsche Indische Spoorweg
Maatschappij ) 271. Bahan bakar : Residu. Dibuat oleh Weks Spoor
Amsterdam. Mulai beroperasi tahun 1901. Kecepatan maksimal 60km/jam.
Radius minimum 140. Tenaga pada rel sama dengan 575 tenaga kuda.
Panjang lokomotif 9.800meter dengan lebar 2.870meter.
Terletak persis di dekat kereta nomor B2220. Hanya lebih
kebelakang sedikit. Beberapa Patualang sering mengabadikan gambar kereta
ini. Karena bentuknya yang unik dan besar jadi terasa sangat indah. Karena
9
ketinggian kereta di atas rata-rata kaki orang Indonesia, jadi selalu hati-hati
ketika hendak naik ke atas kereta.
Gambar 2.4 Lokomotif C1240
Nama : C 1240 Seri dulu : SS (Staatsspoorwegen) 400. Bahan bakar :
kayu. Dibuat oleh Hartmann Chemnits. Mulai beroperasi tahun 1896.
Kecepatan maksimal 55km/jam. Radius minimum 170. Tenaga pada rel 350
kecepatan kuda. Dengan panjang lokomotif 8.578meter dan lebar 2.450meter.
Bentuknya yang unik berbeda dengan kereta lain yang lebih
cenderung berbentuk tabung di bagian Lokomotif. C 1240 lebih banyak
bernentuk persegi atau balok. Bentuk yang teramat besar dan kotak memberi
gambaran bahwa kereta ini mampu melaju dengan cepat dimasanya. Ruang
bahan bakar yang besar, mampu dimuat oleh balok-balok kayu yang sangat
banyak sehingga tidak kereta dapat melaju dengan mudah dan cepat.
10
Gambar 2.5 Lokomotif C2821
Nama : C 2821. Seri Dulu : SS (Staatsspoorwegen) 1300. Bahan
bakar : Residu. Buatan : Henshel/Shassel. Digunakan pertama tahun 1921.
Kecapatan maksimal 90km/jam. Radius minimum 140. Tenaga pada rel sama
dengan 1050 tenaga kuda. Memiliki panjang lokomotif 13.015meter dan
lebar 3020meter. Kereta ini salah satu yang menjadi unggulan utama
transportasi pada masa pemerintahan Hindia Belanda untuk mengangkut
bahan menta dari perkebunan sampai ke gudang dekat dengan Pelabuhan.
11
Gambar 2.6 Mesin Tiket
Ini adalah mesin pembuat tiket penumpang jaman dulu. Digunakan
sejak tahun 1840 yang dibuat dan diciptakan oleh Thomas Edmunson.
Thomas Edmunson adalah seorang ahli pembuat lemari, dan ketika dia
menciptakan mesin tiket, dia angkat menjadi kepala stasiun di New Castle
dan Carlisie di perusahaan Kereta Api Manchester dan Leeds di Inggris.
Di Indonesia, mesin tiket edmunson digunakan pada era Hindia
Belanda dan NIS (Nederlandsche Indische Spoorweg Maatschappij ) pada
tahun 1867 untuk mencetak tiket lintas kota Semarang – Solo – Jogjakarta.
Tahun 1873 digunakan untuk jalur Batavia – Bogor, dan pada tahun 1878
digunakan oleh SS (Staatsspoorwegen) untuk lintas Surabaya –
Pasuruan. Mesin ini digunakan oleh Indonesia untuk membuat tiket terutama
tiket Kereta Ekonomi, KRL dan Kereta dalam propinsi hingga tahun 2009.
12
Gambar 2.7 Jalur Rel
Jalur rel 3ft 6in (1067 mm) terhadap Yogyakarta(membentang dari
selatan ke barat melalui Ambarawa) merupakan yang menarik karena
melewati Jambu dan Secang, satu-satunya yang masih beroperasi di Jawa.
Jalur rel luar Bedono ditutup pada awal tahun 1970 setelah rusak akibat
gempa. Jalur rel dari Kedungjati (dari timur yang awalnya dari Ambarawa)
selamat ke pertengahan 1970-an tapi tidak diapakai karena lebih banyak
masyarakat menggunakan angkutan umum yang lain.
Rel ini hanya dipajang untuk bukti peraga pendidikan dan digunakan
untuk Kereta Wisata Museum Kereta Api. Rel yang berasal dari museum
Kereta Api masih terawat sangat baik oleh pihak pengelola, hal itu dibuktikan
dengan jalur yang masih nyaman dan aman digunakan untuk menampung
puluhan Petualang yang menaiki Kereta Wisata dari Museum Kereta Api
mejuju pinggiran Ambarawa hingga Rawa Pening.
13
Gambar 2.8 Koleksi Interior
Ini adalah mesin hitung yang digunakan oleh Pemerintah Hindia
Belanda. Pada masa lalu, mesin ini merip kalkulator di masa sekarang.
Dengan mesin ini, dapat dihitung berapa keuntungan yang masuk dari hasil
Kereta Api. Beberapa alat komunikasi yang lain masih sangat baik berada di
Museum Kereta Api Ambarawa.
Selain mesin hitung, ada beberapa jenis dan model telepon dari
berbagai masa ke masa. Dari telepon seperti kotak pos surat hingga telpon
putar (onthel) ada di Museum ini. Bahkan telegraf masih ada di Museum.
14
Gambar 2.9 Roda Bergerigi
Ini adalah roda kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan
merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya
ada di Swiss dan India. Rel bergigi masih di temui di sepanjang jalur
Ambarawa. Rel yang masih tersisa bisa Petualang temukan bila hendak
menuju Jogjakarta berada disisi sebelah kiri.
Rel ini masih sangat bagus dan baik. Dengan model rel dan roda
bergigi tersebut, kereta mampu berjalan naik ke arah perbukitan yang tinggi.
Dengan keseimbangan pergerakan roda kanan dan kiri dibantu oleh tenaga
yang berasal dari lokomitif, lalu dibantu pengereman gerigi bagian tengah
yang mampu menahan kereta dari pergerakan tak terduga akibat gaya
gravitasi sehingga kereta mudah untuk berjalan di jalanan yang menanjak.
15
2.1.5 Hasil Wawancara Dengan Narasumber
Demi mendapatkan data yang akurat secara langsung dari pengelola
Museum Kereta, penulis melakukan riset dan wawancara secara langsung
dengan Bapak Sri, Karyawan Museum Kereta Api Ambarawa yang sudah
bekerja di museum selama 8 Tahun.
1. Sudah berapa lama anda bekerja di Museum Kereta Api
Ambarawa?
Terhitung dari tahun 2006, berarti sudah kerja disini selama kurang
lebih 8 tahun.
2. Apa itu Museum Kereta Api Ambarawa?
Museum ini adalah Museum Kereta api lokomotif peninggalan
belanda, di halamanya ada sekitar 21 lokomotif kuno, nah
didalamnya itu ada benda koleksi seperti mesin hitung, lalu
telegram, dan telfon jaman belanda dulu.
3. Sejarah tentang Museum Kereta Api Ambarawa?
Museum Kereta ini dulunya Stasiun peninggalan belanda dulu mas,
pada tahun 1873 dulu, tetapi beralih fungsi dan baru di resmikan
sebagai sebuah Museum Kereta Api tahun 1976. Dulu itu Raja
Willem memerintahkan untuk membangun stasiun kereta di daerah
sini untuk mengangkut tentara – tentara mereka.
4. Luas tanah Museum Kereta api Ambarawa?
Kalo bedasarkan data dari PT. KAI Semarang itu sekitar 12 hektar
mas, tapi dalam 12 hektar itu tidak hanya Museum Kereta Api ini
saja, disini juga ada depot lokomotif, termasuk disebelah museum
Ini dulunya ada komplek perumahan para karyawan – karyawan
stasiun jaman dulu.
16
5. Wisata Museum Kereta Api Ambarawa?
Kereta Wisata Museum Ambarawa ini kereta api uap menuju
stasiun bedono, jaraknya itu sekitar 35 km dan di tempuh 1 jam
untuk sampai stasiun itu. Trus kereta ini lewat rel bergerigi, jadi
nanti mas bisa liat sendiri rel bergerigi itu di daerah jambu, itu
salah satu rute yang menanjak ke stasiun bedono. Nah dalam
perjalanan itu pemandangan bagus – bagus bisa melihat lembah
hijau bukit ungaran, dan panorama gunung merbabu. Tarif untuk
sewa kereta itu dulu 3 juta, untuk sekitar 60 orang tapi 2010
kemarin naik jadi 6 juta, semenjak ditutup sekarang ini karena
renovasi sementara, harga untuk sewa kereta api uap saat ini menjadi
15 Juta. Harga tersebut di hitung dengan bahan baku kayu bakar.
Foto – Foto Penulis ketika melakukan penelitian lapangan:
Gambar 2.10 Wawancara
Wawancara dengan Bapak Sri,
salah satu karyawan di Museum Kereta Ambarawa
17
Gambar 2.11 Spanduk Museum
Pada saat penulis melakukan peneliatan lapangan kondisi Museum Kereta
Api Ambarawa sedang dilakukan Renovasi, Namun tetap dibuka bagi penyewa
kereta uap Ambarawa - Bedono.
Gambar 2.12 Bangunan Museum
18
Gambar 2.13 Halaman Museum
Gambar 2.14 Halaman Museum
19
Gambar 2.15 Penulis di Halaman Museum
Gambar 2.16 Penulis di Pintu Masuk
Foto Penulis di depan loket pintu masuk
Museum Kereta Api Ambarawa
20
2.1.6 Struktur Organisasi
2.1.7 Survey Online
Penulis melakukan survei dengan membagikan kuesioner kepada 66
responden yang dilakukan melalui docs.google.com dengan ragam usia mulai
dari 18 hingga 30 untuk mengetahui minat masyarakat terhadap museum
kereta ambarawa.
- Menurut hasil survey, 62% tidak mengetahui tentang museum kereta api
ambarawa, 38% sisanya mengetahui Museum Kereta Api Ambarawa
tersebut lewat Media (Social, Internet, Buku, Dll)
- Hampir semua Responden mengatakan tidak terawatnya museum kereta
api tersebut. Padahal, Museum Kereta Api Ambarawa memiliki potensi
wisata museum di daerah Semarang dan sekitarnya.
21
- Banyaknya antusias dari responden dan menyambut baik untuk dibuatnya
identitas visual dari museum kereta api ambarawa tersebut. Mereka
berpendapat, untuk membentuk citra museum kereta api Ambarawa yang
identik dengan keunikanya sendiri, Dikemas dengan citra yang relevean
dengan target komunikasinya.
2.1.8 Kompetitor Pariwisata Sekitar
2.1.8.1 Museum Monumen Palagan Ambarawa
Gambar 2.17 Monumen Palagan Ambarawa
Monumen Palagan Ambarawa adalah sebuah monumen yang terdapat
di Ambarawa, Kabupaten Semarang. Monumen ini merupakan simbol untuk
mengenang sejarah pertempuran Palagan Ambarawa pada tanggal 12
Desember - 15 Desember 1945 Ambarawa. Pasukan Sekutu yang terdesak
dari Magelang mengadakan pengunduran ke Ambarawa, dan pasukan TKR
yang dipimpin Kolonel Soedirman berhasil menghancurkan Sekutu pada
tanggal 15 Desember 1945, dimana kini diperingati sebagai Hari Infanteri.
Di monumen ini Anda dapat menemukan peninggalan pemerintahan
Jepang dan Belanda. Anda dapat melihat seragam para tentara Jepang dan
22
Belanda, senjata perang, seragam tentara Indonesia, dan barang bersejarah
lain. Untuk ukuran yang agak besar, Anda dapat menemukan beberapa tank
kuno, kendaraa angkut personil dan meriam yang digunakan dalam
pertempuran tersebut. Yang paling menarik adalah Anda dapat menemukan
pesawat Mustang Belanda yang berhasil ditembak jatuh ke dalam Rawa
Pening.
2.1.8.2 Candi Gedong Songo
Gambar 2.18 Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi
peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan
Bandungan,Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di
lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi.
Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan
peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun
927 masehi).
Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi
Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di
23
atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara
19-27 °C) Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini
memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, obyek wisata ini juga
dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang
mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata berkuda.
2.1.8.3 Rawa Pening
Gambar 2.19 Rawa Pening
Rawa Pening ("pening" berasal dari "bening") adalah danau sekaligus
tempat wisata air di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dengan luas
2.670 hektare menempati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang,
dan Banyubiru. Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung
Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran.
Danau ini mengalami pendangkalan yang pesat. Pernah menjadi
tempat mencari ikan, kini hampir seluruh permukaan rawa ini tertutup eceng
gondok. Gulma ini juga sudah menutupi Sungai Tuntang, terutama di bagian
hulu. Usaha mengatasi spesies invasif ini dilakukan dengan melakukan
24
pembersihan serta pelatihan pemanfaatan eceng gondok dalam kerajinan,
namun tekanan populasi tumbuhan ini sangat tinggi.
2.1.8.4 Benteng Willem
Gambar 2.20 Benteng Willem
Pada tahun 1840an ketika VOC berkuasa di Jawa Tengah, Ambarawa
merupakan titik sumbu strategis antara Semarang dan Surakarta. Pada awal
abad 18, VOC membangun benteng benteng di sepanjang jalur Semarang –
Oenarang (sekarang Ungaran) – Salatiga – Surakarta (Solo). Rancangan ini
dimaksudkan untuk pengembangan hubungan dengan Kerajaan Mataram.
Kamp kamp militer juga dibangun di kota kota yang dilalui, tak terkecuali
Ambarawa.
25
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Teori Big Idea
Menurut Alina Wheeler, (Designing Brand Identity, An Essential
Guide For The Entire Branding Team, Fourth Edition, 2009) ide besar yang
berfungsi sebagai tiang dimana strategi, perilaku, tindakan dan komunikasi
yang diselaraskan. Ide – ide besar adalah batu loncatan untuk bertanggung
jawab cara kerja kreatif (berpikir, merancang, penamaan). Hasil big idea ini
adalah komponen penting dalam mewujudkan strategi merek menarik dan
dapat membedakan identitas tersebut dengan identias yang lain.
2.2.1 Teori Branding
Menurut Alina Wheeler, (Designing Brand Identity, A Complete
Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands, First Edition,
2003) brand adalah janji, ide besar, dan harapan yang ada di tiap pikiran
konsumen tentang sebuah produk, pelayanan dan perusahaan.
Brand Identity merupakan ekspresi visual dan verbal dari sebuah
brand. Identitas membantu, mendukung, mengekspresikan,
mengkomunikasikan, menganalisa serta memberi visual pada brand. Identitas
mampu membentuk persepsi sebuah perusahaan dan membedakannya dari
para kompetitornya. Brand Identity yang kuat membantu membangun ekuitas
brand melalui peningkatan pemahaman, kesadaran dan loyalitas konsumen
yang dapat membantu kesuksesan perusahaan.
Menurut Alina Wheeler dalam bukunya Designing Brand Identity,
sebuah brand identity menjadi ideal dan efektif bila:
• Dapat mencerminkan visi dan misi perusahaannya.
• Memiliki sebuah arti, tegas dan mudah dikenali
• Merupakan bentuk asli ekspresi dari sebuah perusahaan
(apa keunikan, nilai, visi serta tujuannya)
26
• Identitas mampu bertahan lama didalam sebuah lingkungan yang selalu
mengalami perubahan.
• Memberikan image yang jelas dan konsisten dari sebuah perusahaan.
2.2.2 Teori Logo
Menurut Surianto Rustan, S.Sn (Mendesain Logo, 2009) logo adalah
penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini
istilah logo lebih popular dari logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa
saja : tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dll.
Hal yang tidak boleh dilupakan dalam suatu desain apapun itu
bentuknya adalah logo. Karena logo merupakan salah satu identitas dalam
suatu desain. Suatu logo yang bagus tidak hanya dilihat dari segi estetiknya
saja melainkan apakah visual dari logo tersebut sudah mewakili produk yang
ingin kita komunikasikan. Selain sesuai dengan kriteria produk, logo haruslah
mudah di aplikasikan ke media grafis dalam berbagai macam ukuran, dan
mudah diingat. Serta bermakna positif dan memiliki filosofi dari setiap
elemen bentuknya. Menurut Kevin Budelmann, Yang Kim, Curt Wozniak
dalam bukunya brand identity essentials sebuah logo haruslah menjadi
pencerita sebuah produk. Bentuk-bentuk ilustratif dapat menjadi acuan untuk
menceritakan apa tujuan sebuah produk atau jasa, yang mana logo itu akan
menjadi lambang kekuatan.
2.2.3 Teori Tipografi
Tipografi menurut Surianto Rustan, S.Sn (Tipografi dalam Desain
Grafis, 2001) merupakan representasi visual dari sebuah bentuk
komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan
efektif.Hadirnya tipografi dalam sebuah media terapan visual merupakan
faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual.
Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetikanya, huruf memiliki
potensi untuk menerjemahkan atmosfir - atmosfir yang tersirat dalam sebuah
27
komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk - bentuk
visual.
Dalam tipografi, ada beberapa faktor-faktor yang perlu
diperhatikan. Legibilty adalah fungsi dari sebuah perancangan typeface,
sebuah perhitungan informal tentang bagaimana mudahnya untuk
membedakan satu huruf dengan yang lainnya dalam jenis huruf tertentu.
Sedangkan readabilty merupakan standar ukuran bagaimana mudahnya
kata, kalimat atau sebuah paragraf mudah dibaca. Visibility adalah
kemampuan font tersebut mudah terlihat atau tidak. Sedangkan clearity
yaitu huruf harus memperlihatkan kejelasan.
Untuk menjelaskan konsep Identitas dari Museum Kereta Api
Ambarawa ini penulis menggunakan tipografi yang dikategorikan dalam sans
serif agar terkesan lebih modern dan sederhana dengan keterbacaan yang
baik.
2.2.4 Teori Warna
Menurut Alina Wheeler dalam bukunya (Designing Brand Identity, A
Complete Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands,
First Edition, 2003) warna adalah sebuah komponen yang dapat digunakan
untuk menyentuh emosi dan mengekspresikan sebuah identitas. Sebuah
warna dapat menangkap suatu memori dan memberi sensasi.
Kekuatan warna terdapat pada makna psikologis dibaliknya dan kesan
emosional yang didapat dari warna tersebut seperti hal nya warna untuk
identitas Museum Kereta Api Ambarawa ini diambil dari warna Lokomotif
yang dominan dengan warna Biru dan merah.
Dalam identitas Museum Kereta Api Ambarawa Penulis
menggunakan 2 jenis warna primer yaitu warna merah, yang merupakan
warna dari bumper lokomotif dan warna biru gelap untuk mengganti warna
hitam yang merupakan warna dari badan lokomotif. Warna merah sendiri
memberikan kesan dari kekuatan, keberanian, perjuangan dan pencapaian
28
tujuan. Warna biru dipilih merupakan pengganti warna hitam dari warna
lokomotif karena warna biru memberikan kesan komunikasi, keramahan,
loyalitas, dan kreativitas.
2.2.5 Teori Layout
Menurut Surianto Rustan S.Sn (Layout, Dasar & Penerapannya,
2008), pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tataletak elemen-
elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung
konsep/ pesan yang dibawanya. Dalam me-layout, tidak mutlak harus
menggunakan grid, namun grid pada dasarnya berfungsi sebagai penjaga
konsistensi dan unity serta mampu menciptakan layout yang terstruktur
dan juga rapi.
Ada pun prinsip-prinsip dalam layout yang juga prinsip dasar desain
grafis, di antaranya yaitu:
• Sequence (urutan), Sequence bisa juga disebut dengan hierarki, flow,
atau aliran. Adalah sebuah tugas desainer untuk membuat prioritas
dengan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama sampai yang
terakhir. Jika semua informasi ditampilkan sama kuatnya, pembaca
akan kesulitan untuk menangkap pesan utamanya. Melalui sequence,
pembaca akan mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan flow
yang diinginkan.
• Emphasis (penekanan), Emphasis adalah vocal point atau point of
interest. Emphasis bisa diciptakan melalui berbagai cara misalnya
dengan memberikan ukuran yang jauh lebih besar pada sebuah
elemen layout pada sebuah halaman, menggunakan warna yang
kontras dengan latar belakang, menggunakan bentuk yang
berbeda, atau meletakkan sebuah elemen di posisi yang strategis.
Pada umumnya kebiasaan membaca adalah dari kiri ke kanan dan
dari atas ke bawah, maka posisi yang paling pertama dilihat biasanya
adalah sebelah kiri atas.
29
• Balance (keseimbangan) Balance yaitu pembagian berat yang merata
pada suatu bidang layout. Pembagian berat yang merata berarti
menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen
yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat. Tidak
hanya pengaturan letak tapi juga arah, ukuran, warna, dan elemen-
elemen lainnya. Ada dua macam keseimbangan pada layout yaitu
keseimbangan yang simetris (symetrical balance/ formal balance) dan
keseimbangan yang tidak simetris (assymetrical balance/ informal
balance).
• Unity (kesatuan) Agar sebuah layout memiliki kesan kuat bagi
pembacanya, sebuah layout harus mempunyai kesan unity. Prinsipnya
yaitu teks, gambar, warna, ukuran, komposisi, style, dan setiap
elemen-elemen desain harus saling berkaitan dan disusun secara tepat.
Tidak hanya dalam hal penampilan, tetapi kesatuan disini juga
mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan
pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya.
2.2.6 Teori Fotografi
Sebuah Foto akan terlihat baik apabila foto tersebut dapat
mengungkapkan atau menceritakan banyak hal kepada audience
tentang sesuatu yang ada dalam foto tersebut. Menurut Dini Yozardi
(1,2,3 Klik!, 2004) dituliskan bahwa pencahayaan alami maupun
buatan bisa memberikan efek yang bervariasi. Hal ini bergantung
pada arah datangnya sumber cahaya sehingga memberikan kesan yang
berbeda dan dramatis.
Dalam identitas visual Museum Kereta Api Ambarawa
menggunakan teknik fotografi hitam dan putih, untuk membuat kesan
dramatis dan nostalgia lokomotif membawa kembali ke masa lalu.
30
2.2.7 Analisis SWOT
Strength :
- Museum Kereta Api Pertama di Indonesia
- Bangunannya yang memiliki nilai historis tinggi
- Museum Kereta Api Ambarawa ini memiliki 65 benda koleksi dan 21
koleksi lokomotif kuno
Weakness :
- Informasi tentang museum tidak terlalu detail
- Promosi yang dilakukan oleh pihak museum masih minim dan seadanya
- Koleksi yang kurang terawat dan peletakannya yang cenderung
berantakan
Opportunity :
- Museum Kereta Api Ambarawa adalah satu-satunya museum yang
mempunyai jejak perjalanan lokomotif peninggalan sejarah
- Lokasi Museum yang berada dipusat kota dan mudah dijangkau dengan
menggunakan transportasi umum berada tidak jauh dari terminal
Ambarawa
Threat :
- Modernisasi mempengaruhi minimnya pengetahuan tentang museum
- Belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan museum Kereta
Api Ambarawa