litosfer
DESCRIPTION
Fisika BumiTRANSCRIPT
Komposisi Batuan Material Bumi Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar
tahun yang lalu. Bumi merupakan planet
dengan urutan ketiga dari sembilan planet
yang dekat dengan matahari. Jarak bumi
dengan matahari sekitar 150 juta km,
berbentuk bulat dengan radius ± 6.370
km. Bumi merupakan satu-satunya planet
yang dapat dihuni oleh berbagai jenis
mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari
daratan dan lautan. Secara struktur, lapisan
bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
sebagai berikut :
Menurut komposisi (jenis dari
materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi
lapisan-lapisan sebagai berikut :
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak
bumi adalah: Oksigen (O)
(46,6%), Silikon (Si)
(27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe)
(5,0%),Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na)
(2,8%), Kalium (K)
(2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Kerak bumi terbagi menjadi dua bagian,
yaitu kerak samudera (kerak yang
permukaannya yang ada di dalam samudera)
dan kerak benua (kerak yang permukaannya
daratan).
b. Mantel bumi(Mantle)
elimut atau selubung (mantle) merupakan
lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak
bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900
km dan merupakan lapisan batuan padat.
Suhu di bagian bawah selimut bumi
mencapai 3.000 oC.
c. Inti Bumi(Core)
Inti bumi (core), yang terdiri dari
material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang
terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km.
Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti
luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar
tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas
besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC.
inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk
bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti
dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang
suhunya mencapai 4.500 oC.
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat
dari material) -nya, bumi dapat dibagi
menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
a. Litosfer
Lithosfer merupakan lapisan kerak
bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan
dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling
luar yang berupa batuan padat. Lithosfer
tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan
selubung, yang tebalnya 50 – 100 km.
Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak
sehingga dapt menimbulkan persegeran
benua.
Penyusun utama lapisan lithosfer
adalah batuan yang terdiri ari campuran
antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang
saling terikat secara gembur atau padat.
Induk batuan pembentuk litosfer adalah
magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu
sangat tinngi dan terdapat di bawah kerak
bumi. Magma akan mengalami beberapa
proses perubahan sampai menjadi batuan
beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Lithosfer memegang peranan penting
dalam kehidupan tumbuhan. Tanah
terbentuk apabila batu-batuan di permukaan
litosfer mengalami degradasi, erosi maupun
proses fisika lainnya menjadi batuan kecil
sampai pasir. Selanjutnya bagian ini
bercampur dengan hasil pemasukan
komponen organis mahluk hidup yang
kemudian membentuk tanah yang dapat
digunakan sebagai tempat hidup organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai
jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam
wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa
batu-batuan yang treletak berlapis di
permukaan bumi. Melalui proses erosi
mineral-mineral yang menjadi usmber
makanan mahluk hidup ini seringkali
terbawa oleh aliran sungai ke laut dan
terdeposit di dasar laut.
Lithosfer terdiri dari dua bagian utama,
yaitu :
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang
tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2
dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium)
ini antara lain terdapat batuan sedimen,
granit andesit jenis-jenis batuan metamor,
dan batuan lain yang terdapat di daratan
benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan
kerak, bersifat padat dan batu bertebaran
rata-rata 35km. Kerak bumi ini terbagi
menjadi dua bagian yaitu :
a. Kerak benua, merupakan benda padat
yang terdiri dari batuan granit di bagian
atasnya dan batuan beku basalt di bagian
bawahnya. Kerak ini yang merupakan
benua.
b. Kerak samudera, merupakan benda padat
yang terdiri dari endapan di laut pada bagian
atas, kemudian di bawahnya batuan batuan
vulkanik dan yang paling bawah tersusun
dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak
ini menempati dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu
lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam
logam silisium dan magnesium dalam
bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini
mempunyai berat jenis yang lebih besar dari
pada lapisan sial karena mengandung besi
dan magnesium yaitu mineral ferro
magnesium dan batuan basalt. Lapisan
merupakan bahan yang bersipat elastis dan
mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Batuan Pembentuk Lithosfer
Semua batuan pada mulanya dari
magma yang keluar melalui puncak gunung
berapi. Magma yang sudah mencapai
permukaan bumi akan membeku. Magma
yang membeku kemudian menjadi batuan
beku, yang dalam ribuan tahun dapat hancur
terurai selama terkena panas, hujan, serta
aktifitas tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut
tersangkut oleh air, angin atau hewan ke
tempat lain untuk diendapkan. Hancuran
batuan yang diendapkan disebut batuan
endapan atau batuan sedimen. Baik batuan
sedimen atau beku dapat berubah bentuk
dalam waktu yang sangat lama karena
adanya perubahan temperatur dan tekanan.
Batuan yang berubah bentuk disebut batuan
malihan atau batuan metamorf.
a. Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk
dari magma yang membeku. Secara umum
batuan beku mempunyai ciri-ciri homogen
dan kompak, tidak ada pelapisan, dan
umumnya tidak mengandung fosil.
Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan
beku dibagi menjadi :
1. Batuan Beku Dalam ; adalah batuan beku
yang terbentuk jauh di bawah permukaan
bumi, pada kedalaman 15 – 50 km. Karena
tempat pembekuannya dekat dengan
astenofer, pendinginan magmanya sangat
lambat serta
2. Batuan Beku Gang, terbentuk di bagian
celah/gang dari kerak bumi, sebelum sampai
ke permukaan bumi. Proses pembekuan
magma ini agak cepat sehingga membentuk
batuan yang mempunyai cristal yang kurang
sempurna.
3. Batuan Beku Luar, adalah batuan beku
yang terbentuk di permukaan bumi. Magma
yang keluar dari bumi mengalami proses
pendinginan dan pembekuan Sangat cepat
sehingga tidak menghasilkan cristal batuan.
Contohnya riolit dan basalt.
b. Batuan Sedimen
Batuan redimen adalah batuan yang
terbentuk karena adanya proses
pengendapan. Batir-butir batuan sedimen
berasal dari berbagai macam batuan melalui
proses pelapukan, baik oleh angin maupun
air. Proses pembentukan batuan sedimen
disebut diagenesis yang menyatakan
perubahan bentuk dari bahan deposit
menjadi batuan endapan.
c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah
batuan yang telah mengalami perubahan
baik secara fisik maupun kimiawi sehingga
menjadi batuan yang berbeda dari batuan
induknya. Faktor yang mempengaruhi
perubahannya adalah suhu yang tinggi,
tekanan yang kuat serta waktu yang lama.
Contohnya adalah batu kapur (kalsit) yang
berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa
menjadi kuarsit
b. Astenosfer
Di dalam lapisan selimut bumi tersebut
terdapat lapisan yang dikenal dengan
astenosfer (asthenosphere) yang bersifat cair
kental dengan suhu mencapai ribuan derajat
celcius. Berat jenisnya 5 gr/cm3 dan
tebalnya +-1700 km
c.Barisfer
Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang
merupakan bahan padat yang tersusun dari
lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum
besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
d. Inti Bumi bagian luar
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu
bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi
bagian dalam. Inti bumi bagian luar
mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman
antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar
terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu
3900 °C
e. Inti Bumi bagian dalam
Inti bumi bagian dalam merupakan
bagian bumi yang paling dalam atau dapat
juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai
tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti
bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk
padat dengan temperatur dapat mencapai
4800 °C
Lempeng Bumi
Tektonika lempeng
Teori Tektonika Lempeng (bahasa Inggris:
Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang
geologi yang dikembangkan untuk memberi
penjelasan terhadap adanya bukti-bukti
pergerakan skala besar yang dilakukan oleh
litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan
juga menggantikan Teori Pergeseran Benua
yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh
pertama abad ke-20 dan konsep seafloor
spreading yang dikembangkan pada tahun
1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk
dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat
litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian
teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di
bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer
yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir
seperti cairan dengan sangat lambat dan
dalam skala waktu geologis yang sangat
lama karena viskositas dan kekuatan geser
(shear strength) yang rendah. Lebih dalam
lagi, bagian mantel di bawah astenosfer
sifatnya menjadi lebih kaku lagi.
Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih
dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-
lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi,
terdapat tujuh lempeng utama dan banyak
lempeng-lempeng yang lebih kecil.
Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang
di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif
satu dengan yang lainnya di batas-batas
lempeng, baik divergen (menjauh),
konvergen (bertumbukan), ataupun
transform (menyamping). Gempa bumi,
aktivitas vulkanik, pembentukan gunung,
dan pembentukan palung samudera
semuanya umumnya terjadi di daerah
sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral
lempeng lazimnya berkecepatan 50-100
mm/a.
a. Jenis-jenis Gerak Lempeng
Tiga jenis batas lempeng (plate boundary).
Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda
dari cara lempengan tersebut bergerak relatif
terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini
masing-masing berhubungan dengan
fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga
jenis batas lempeng tersebut adalah:
1. Gerak Transform/sesar (transform
boundaries) terjadi jika lempeng
bergerak dan mengalami gesekan
satu sama lain secara menyamping di
sepanjang sesar transform
(transform fault). Gerakan relatif
kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri
di sisi yang berlawanan dengan
pengamat) ataupun dekstral (ke
kanan di sisi yang berlawanan
dengan pengamat).
2. Gerak Divergen/konstruktif
(divergent/constructive boundaries)
terjadi ketika dua lempeng bergerak
menjauh satu sama lain. Mid-
oceanic ridge dan zona retakan
(rifting) yang aktif adalah contoh
batas divergen.
3. Gerak Konvergen/destruktif
(convergent/destructive boundaries)
terjadi jika dua lempeng bergesekan
mendekati satu sama lain sehingga
membentuk zona subduksi jika salah
satu lempeng bergerak di bawah
yang lain, atau tabrakan benua
(continental collision) jika kedua
lempeng mengandung kerak benua.
Palung laut yang dalam biasanya
berada di zona subduksi, di mana
potongan lempeng yang terhunjam
mengandung banyak bersifat hidrat
(mengandung air), sehingga
kandungan air ini dilepaskan saat
pemanasan terjadi bercampur dengan
mantel dan menyebabkan pencairan
sehingga menyebabkan aktivitas
vulkanik
b. Lempeng-lempeng Utama
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
1. Lempeng Afrika, meliputi Afrika
2. Lempeng Antarktika, meliputi
Antarktika
3. Lempeng Indo-Australia, meliputi
Australia dan Indonesia
4. Lempeng Eurasia, meliputi Asia
dan Eropa
5. Lempeng Amerika Utara, meliputi
Amerika Utara dan Siberia
6. Lempeng Amerika Selatan,
meliputi Amerika Selatan
7. Lempeng Pasifik, meliputi
Samudera Pasifik
Lempeng-lempeng penting lain yang
lebih kecil mencakup Lempeng India,
Lempeng Arabia, Lempeng Karibia,
Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos,
Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan
Lempeng Scotia.
Pergerakan lempeng telah
menyebabkan pembentukan dan pemecahan
benua seiring berjalannya waktu, termasuk
juga pembentukan superkontinen yang
mencakup hampir semua atau semua benua.
Superkontinen Rodinia diperkirakan
terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan
mencakup hampir semua atau semua benua
di Bumi dan terpecah menjadi delapan
benua sekitar 600 juta tahun yang lalu.
Delapan benua ini selanjutnya tersusun
kembali menjadi superkontinen lain yang
disebut Pangaea yang pada akhirnya juga
terpecah menjadi Laurasia (yang menjadi
Amerika Utara dan Eurasia), dan Gondwana
(yang menjadi benua sisanya)