lkjip - pengadilan tata usaha negara (ptun) jakarta...merupakan pengadilan tingkat pertama dibawah...
TRANSCRIPT
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
LKJIP PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA
2019
JALAN PEMUDA NOMOR 66 RAWAMANGUN, JAKARTA TIMUR www.ptun-jakarta.go.id
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
i
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
ii
Dalam rangka penerapan Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung pada area
akuntabilitas dan mewujudkan manajemen perencanaan kinerja di lingkungan
Mahkamah Agung sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabillitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta Surat. Sekretaris Mahkamah Agung
Republik Indonesia 1604/SEK/OT.01.2/11/2019 tanggal 15 November 2019Tentang
Penyampaian Dokumen SAKIP Tahun 2019.
Dengan adanya surat tersebut di atas maka Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta sebagai kawal depan Mahkamah Agung untuk memberikan
pertanggungjawaban kinerjanya berupa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta 2019.
Penyusunan LKjIP intinya adalah melaporkan hasil “Pencapaian Kinerja”
selama tahun 2019 yang diukur dengan membandingkan “Rencana Kinerja” tahun
2020 yang telah ditetapkan secara utuh mengacu pada “Rencana Strategis”
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2015-2019.
Untuk mewujudkan terlaksananya tugas pokok dan fungsi pada Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta, telah disusun dan ditetapkan 6 (enam) sasaran strategis
yang didukung dengan anggaran yang tertuang dalam 2 (dua) Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang dikelola oleh Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta Tahun 2019 dengan Pagu DIPA 526732 sebesarRp. 32.225.865.000,-( Tiga
Puluh Dua Milyar Dua Ratus Dua Puluh Lima Juta Delapan Ratus Enam Puluh Lima
Ribu Rupiah ) dan Pagu DIPA 525733 sebesar Rp. 70.400.000,- ( Tujuh Puluh Juta
Empat Ratus Ribu Rupiah ).
Pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi akan
diinformasikan sebagai laporan pencapaian hasil kinerja jajaran Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta selama tahun 2019. Adapun pengukuran pencapaian kinerja
dengan melihat sasaran, indikator sasaran, target yang diinginkan, realisasi, dan
pencapaian target. Setiap keberhasilan dan kegagalan capaian indikator sasaran,
diberikan analisis tentang hambatan dan kendala serta penyebab belum tercapainya
target yang diinginkan.
EXECUTIVE SUMMARY
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
iii
D A F T A R I S I
Kata Pengantar ......................................................................................
Executive Summary ................................................................................
i
ii
Daftar isi ................................................................................................
Daftar Lampiran .....................................................................................
iii
iv
BAB I Pendahuluan .........................................................................
A. Latar Belakang ..................................................................
B. Tugas dan Fungsi ...............................................................
C. Sistematika Penyajian ........................................................
1
1
3
5
BAB II Perencanaan Kinerja ..............................................................
A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ............................................
1. Visi dan Misi ....................................................................
2. Tujuan dan Sasaran Strategis ............................................
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok ...............................
B. Rencana Kinerja ..................................................................
C. Perjanjian Kinerja ................................................................
7
7
7
8
8
10
12
BAB III Akuntabilitas Kinerja 14
A. Capaian Kinerja Organisasi .............................................
1. Membandingkan Antara Target dan Realisasi
Kinerja Tahun ini
2. Membandingkan Antara Realisasi Kinerja serta
Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Tahun Lalu dan
beberapa tahun terakhir
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan
tahun ini dengan target jangka menengah yang
terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
4. Analisis Penyebab keberhasilan / kegagalan atau
penigkatan penurunan kinerja serta alternatif
solusi yang telah dilakukan
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
6. Analisis program/kegiatan yang menunjang
keberhasilan atau pun kegagalan pencapaian
pernyataan kinerja
14
15
19
22
24
28
30
B. REALISASI ANGGARAN / AKUNTABILITAS KEUANGAN
32
BAB IV PENUTUP 34
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
iv
LAMPIRAN
1. SK TIM Penyusunan LkjIP ; 2. Struktur Organisasi ; 3. Indikator Kinerja Utama ( IKU ) ; 4. Matrix Rencana Strategis 2015 – 2019 ; 5. Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2020 ( Matrik ) ; 6. Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2021 ( Matrik ) ; 7. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020 ( Matrik ) ; 8. Rencana Aksi Kinerja Tahun 2020 ; 9. Sertifikat Akreditasi ;
10. Komitmen Zona Integritasi ; 11. Sertifikat ISO 9001:2008 12. Piagam Penghargaan WBK.
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah salah satu
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu
bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu
tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang
telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam
menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.
Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan
untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang
lebih tepat sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada
dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama,
lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh
Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan
Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian
tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2004 tentang Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi,
administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk
masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan
kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan demikian berdasarkan
pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai
realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
2
Umum sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara.
Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan
hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang
diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan
laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja
dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses
pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan
tingkat kinerja yang dicapainya.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-
asas umum Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas
Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.
Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip
partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan
kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme.
Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program
membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program
meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan
perbaikan kinerja aparatur Negara/pemerintah.
Penyusunan Laporan Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu
pada penerapan Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung pada area akuntabilitas dan
mewujudkan manajemen perencanaan kinerja di lingkungan Mahkamah Agung
sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabillitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah serta Surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
3
Indonesia Nomor 1604/SEK/OT.01.2/11/2019 tanggal 15 November 2019Tentang
Penyampaian Dokumen SAKIP Tahun 2019.
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI
1. Kedudukan Pengadilan Tata Usaha Negara
Pengadilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi
rakyat pencari keadilan mengenai Sengketa Tata Usaha Negara sebagimana
dimaksud Undang Undang Nomor 51 tahun 2009 perubahan kedua Undang Undang
Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara . Kekuasaan Kehakiman
di lingkungan Pengadilan Tata Usaha Negara dilaksanakan oleh Pengadilan Tata
Usaha Negara dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang berpuncak pada
Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi. Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Jakarta.
2. Tugas Pokok
Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang atau badan hukum
perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun
didaerah sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk
sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut, Pengadilan Tata Usaha
Negara mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi
perkara tingkat pertama.
b. Memberikanpelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan
paninjauan kembali serta administrasi Pengadilan lainnya.
c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan
Pengadilan TUN (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali biaya perkara).
Disamping itu dalam rangka terwujudnya pelayanan yang prima kepada para pencari
keadilan, di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam melaksanakan tugasnya
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
4
berpedoman pada Standart Operasional Prosedur(SOP), yang tertuang dalam
Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta sebagai
implementasi dari Undang-Undang No.25/2009 tentang Pelayanan Publik yang
muatannya antara lain sebagai berikut :
1. Kejelasan proses kerja untuk setiap proses kerja
2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap hasil kerja
dari setiap posisi .
3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk
mengambil keputusan .
4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tangung jawab
tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya .
5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi .
6. Profesionalisme personel Pengadilan dalam melaksanakan tugas dan tangung
jawab utama harus memiliki keterampilan menggunakan sistem-sistem yang
dibangun .
Kondisi-kondisi tersebut diatas secara bertahap akan membawa organisasi
menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi
salah satu tujuan Reformasi Birokrasi.
Dalam Standar Operasional (SOP) tersebut, telah diatur Standar Operasional
Prosedur tentang:
1. Penerimaan Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama .
2. Pencatatan/Registrasi perkara masuk, PMH dan PHS .
3. Pendaftaran perkara dengan pembayaran cuma-cuma (Prodeo) .
4. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli .
5. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli,.
6. Tata persidangan .
7. Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim .
8. Penyampaian Salinan Putusan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap.
9. Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan oleh pihak yang berperkara.
10. Pengembalian Sisa Panjar Biaya Perkara .
11. Proses pemberkasan perkara dan minutasi .
12. Publikasi putusan (Direktori Putusan).
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
5
13. Pengarsipan berkas perkara .
14. Pengawasan Eksekusi.
15. Permohonan Banding .
16. Permohonan Perkara Kasasi .
17. Permohonan Perkara Peninjauan Kembali .
18. Penanganan Pengaduan Masyarakat .
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan :
pada bagian ini disajikan penjelasan Umum
Organisasi, dengan Penekanan kepada aspek
strategis organisasi serta permasalahan utama
(strategic issued) yang sedang dihadapi
organisasi.
BAB II Pada Bab Ini diuraikan ringkasan/ikhtisar
perjanjian kinerja yang bersangkutan.
BAB III A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada Bab Ini disajikan capaian kinerja organisasi
untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategi
Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran
kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan
analisis capaian kinerja sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi
kinerja tahun ini ;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja sertta
capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu
dan beberapa tahun terakhir ;
3. Membandingkan realiasasi kinerja sampai
dengan tahun ini dengan target jangka
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
6
menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi ;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini
dengan standart nasional (jika ada) ;
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan
atau pengingkatan/penurunan kinerja serta
alternative solusi yang telah dilakukan ;
6. Analisis dan efisiensi penggunan sumber
daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian
pernyataan kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub ini diuraiakan realisasi anggaran yang
digunakan dan yang telah digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen kinerja.
BAB IV Pada Bab ini diuraikan simpulan umum atas
pencapaian kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen perjanjian kinerja
Lampiran Perjanjian Kinerja (PK) Satker, Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) yang dilaporkan dan rencana
kinerja tahun berikutnya, serta lain-lain yang
dianggap perlu (penghargaan yang diterima
satker)
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
7
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 - 2019
Berdasarkan Keputusan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Nomor:W2.TUN.1/856/OT.01.1/XII/2013 tanggal 16 Desember 2013 tentang
Penunjukan Tim Penyusunan Renstra Tahun 2015-2019, telah di susun Rencana
Strategis (RENSTRA) Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2015-2019,
Renstra ini digunakan setiap tahun sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana
Kerja Tahunan dan acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (RKA-KL) Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta diselaraskan
denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan
rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan
pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam
mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015–2019:
1. VISI MISI
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta. Adapun visi dari Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta,
adalah :
“MEWUJUDKAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA YANG
AGUNG”
Untuk mencapai visi tersebut, telah ditentukan Misi yang harus dilaksanakan yaitu :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka
peningkatan pelayanan pada masyarakat.
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efesien.
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
8
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan
efisien.
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai dengan lima tahun dan tujuan di tetapkan mengacu kepada pernyataan visi
dan misi Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
Adapun Tujuan yang hendak di capai Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
adalah sebagai berikut
1. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
2. Terpenuhinya rasa keadilan pada masyarakat pencari keadilan
3. Kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan , sasaran strategis
yang hendak dicapai Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta adalah sebagai berikut
:
1. Peningkatan penyelesaian perkara
2. Peningkatan tertib administrasi perkara
3. Peningkatan Aksepbilitas putusan hakim
4. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
6. Meningkatnya kualitas pengawasan.
3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK
Sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat
rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
9
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Tata Usaha Negara
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Tata Usaha Negara merupakan
program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib
administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan
Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam
pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Tata Usaha Negara Jakarta adalah :
1. Penyelesaian perkara Tata Usaha Negara, meliputi:
- Memberikan pembebasan biaya perkara bagi masyarakat miskin dan
terpinggirkan
- Penyelesaian berkas perkara.
- Penyelesaian Sisa Perkara.
2. Penyampaian berkas perkara banding, kasasi, PK dan Eksekusi yang lengkap dan
tepat waktu.
3. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu
4. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.
5. Pelaksanaan monitoring administrasi kepaniteraan tata kerja dan tata kelola
Peradilan
Tata Usaha Negara.
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Layanan dukungan manajemen pengadilan (non operasional perkantoran).
2. Layanan perkantoran, meliputi :
-. Pembayaran gaji dan tunjangan.
-. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran.
-. Tindak lanjut pengaduan yang masuk.
-. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
10
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan
prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta di lingkungan Mahkamah Agung. Kegiatan
pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah:
1. Perangkat pengolah data dan komunikasi, meliputi:
- Sarana dan prasarana percepatan penyelesaian perkara (pengolah data dan
komunikasi).
- Sarana dan prasarana kesekretariatan (pengolah data dan komunikasi)
2. Peralatan dan fasilitas perkantoran, meliputi : peralatan dan fasilitas perkantoran.
3. Gedung/bangunan, melipuiti: gedung dan bangunan.
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2020
Rencana kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dikelola. Tujuan khusus Rencana kinerja antara lain adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata
komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, menciptakan tolok ukur
kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Adapun Rencana Kinerja Tahunan tahun 2020Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta, sebagai berikut :
Rencana Kinerja Tahun 2020
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1 2 3 4
1. Terwujudya Proses
Peradilan yang Pasti
Transparan dan
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
100 %
b. Persentasi perkara yang diselesaikan
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
11
Akuntabel
tepat waktu 79,5 %
c. Persentase Penurunan Sisa Perkara
21 %
d. Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum
▪ Banding
▪ Kasasi
▪ PK
41 %
22 %
52 %
e. Index responden pencari keadilan
yang puas terhadap layanan pradilan
90 %
2.
Peningkatan Efektifitas
Pengelolan
Penyelesaian Perkara
a. Persentase Salinan putusan yang di
terima oleh para pihak tepat waktu
100 %
b. Persentase berkas perkara yang
dimohonkan banding, Kasasi dan PK
yang diajukan secara lengkap dan
tepat waktu
100 %
c. Persentase putusan yang menarik
perhatian masyarakat ( sengketa
pemilu ) yang dapat di akses secara
online dalam waktu 1 hari sejak
putus
0 %
3.
Meningkatnya Akses
Peradilan Bagi
Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang
diselesaikan
100 %
b. Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang mendapat
layanan Bantuan Hukum
100 %
4. Meningkatnya
Kepatuhan Terhadap
Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan Perkara TUN yang
ditindaklanjuti
100 %
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
12
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
kurun waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelola.Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta,
sebagai berikut :
Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1 2 3 4
1. Terwujudya Proses Peradilan yang Pasti Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100 %
b. Persentasi perkara yang diselesaikan tepat waktu
79,5 %
c. Persentase Penurunan Sisa Perkara
21 %
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum ▪ Banding ▪ Kasasi ▪ PK
41 % 22 % 52 %
e. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan pradilan
94 %
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Salinan putusan yang di terima oleh para pihak tepat waktu
100 %
b. Persentase berkas perkara yang dimohonkan banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu
100 %
c. Persentase putusan yang
menarik perhatian masyarakat (sengketa pemilu) yang dapat di akses secara online dalam waktu 1 hari sejak putus
0 %
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
13
3. Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
100 %
b. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat layanan Bantuan Hukum
100 %
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap PutusanPengadilan
Persentase Putusan Perkara TUNyang ditindaklanjuti
100 %
BAB III
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
14
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta merupakan
pertanggung jawaban kinerja yang memuat realisasi dan tingkat capaian kinerja yang
diperjanjikan tahun 2019.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
visi, misi organisasi yang tertuang dalam rumusan perencanaan strategis suatu
organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistimatis dan berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program
yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai
kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan. Pengukuran kinerja secara garis besarnya adalah dimaksudkan untuk
sebagai alat untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Capaian kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tahun 2019 merupakan
pencapaian atas target yang sudah ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2019
yang merupakan rencana strategis tahun ke empat dalam renstra 2015-2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada
tahun 2019 dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi pencapaian
indikator kinerja dengan target, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah
ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan
pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum
tercapai pada tahun 2019.
A.1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2019
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
15
Capaian kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tahun 2019 dari
masing-masing indikator yang sudah ditetapkan berikut analisisnya akan
dibahas berikut ini :
Pengukuran Capaian Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2019
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1. Terwujudya Proses
Peradilan yang Pasti
Transparan dan
Akuntabel
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
100 %
100 %
100 %
b. Persentasi perkara yang
diselesaikan tepat waktu
79,5
%
79,5 %
79,5 %
c. Persentase Penurunan Sisa
Perkara
21 % 21 % 21 %
d. Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukum
▪ Banding
▪ Kasasi
▪ PK
41%
22%
52%
41%
22%
52%
41%
22%
52%
e. Index responden pencari
keadilan yang puas
terhadap layanan pradilan
90 % 94 % 94 %
2. Peningkatan
Efektifitas Pengelolan
Penyelesaian Perkara
a. Persentase Salinan
putusan yang di terima oleh
para pihak tepat waktu
100 %
100 %
100 %
b. Persentase berkas perkara
yang dimohonkan banding,
Kasasi dan PK yang
diajukan secara lengkap
dan tepat waktu
100 %
100 %
100 %
c. Persentase putusan yang
menarik perhatian
masyarakat ( sengketa
pemilu ) yang dapat di
akses secara online dalam
waktu 1 hari sejak putus
0 %
0 %
0 %
3. Meningkatnya Akses
Peradilan Bagi
a. Persentase Perkara Prodeo
yang diselesaikan
100 %
100%
100%
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
16
Masyarakat Miskin
dan
Terpinggirkan
b. Persentase Pencari
Keadilan Golongan
Tertentu yang mendapat
layanan Bantuan Hukum
100 %
100 %
100%
4. Meningkatnya
Kepatuhan Terhadap
Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan Perkara
TUNyang ditindaklanjuti
100 %
100%
100%
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Presentase sisa perkara yang diselesaikan.
• Sisa Perkara Tahun 2018 = 94 Perkara
• Perkara Masuk Tahun 2019 = 267 Perkara
• Perkara Putus Tahun 2019 = 220 Perkara
• Sisa Perkara Tahun 2019 = 74 Perkara
94 Perkara x 100 % = 100 % 94 Perkara
b. Presentase Perkara yang diselesaikan tepat waktu
• Sisa Perkara Tahun 2018 = 94 Perkara
• Perkara Masuk Tahun 2019 = 267 Perkara
• Perkara Putus Tahun 2018 = 220 Perkara
• Sisa Perkara Tahun 2018 = 74 Perkara
287 Perkara x 100 % 94 Perkara + 267 Perkara = 361 Perkara=79,5 % Note : 287 Perkara di dapat dari : Perkara Putus Tahun 2019 ( 220 ) + Dismissal ( 22 ) + Cabut
(45 )
c. Presentase Penurunan sisa Perkara
• Sisa Perkara Tahun 2018 = 94 Perkara
• Perkara Masuk Tahun 2019 = 267 Perkara
• Perkara Putus Tahun 2019 = 220 Perkara
• Sisa Perkara Tahun 2019 = 74 Perkara
94 Perkara – 74 Perkara x 100 % = 21 % 94 Perkara
d. Presentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
• Banding
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
17
Perkara Banding = 207 Perkara Perkara Putus Tahun 2019 = 147 Perkara Perkara Tidak Banding = 60 Perkara 60 Perkara x 100 % = 41 % 147 Perkara
• Kasasi
Perkara Kasasi = 107 Perkara Putus = 87 Perkara Perkara Tidak Kasasi = 20 Perkara 20 Perkara x 100 % = 22 % 87 Perkara
• Peninjauan Kembali (PK)
Putus Kasasi = 87 Perkara Peninjauan Kembali ( PK ) = 41 Perkara Perkara Tidak PK = 46 Perkara 46 Perkara x 100 % = 52 % 87 Perkara
e. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan
Peradilan
NilaiIndeks Kepuasan Pencari Keadilan diperoleh dari
hasilkonversiatassurveikepuasanmasyarakat yang dilakukansecara
berkala terhadap pelayanan pengadilan di Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta. Survei
dilakukandenganberpedomanpadaPeraturanMenteriPendayagunaanAp
aratur NegaraDanReformasi
BirokrasiRepublikIndonesiaNomor14Tahun2017Tentang
PedomanPenyusunanSurveiKepuasanMasyarakatUnitPenyelenggaraP
elayananPublikPada tahun 2018 indikator Index Responden Pencari
Keadilan Yang Puas Terhadap Layanan Peradilan yang ditargetkan
sebesar 90 %.
Dalam kenyataannya setelah dilaksanakan Survey Kepuasan
Pelanggan dengan menyebarkan kuisioner kepadaSangat Puas : 486
Responden Puas : 577 Responden Cukup : 123 Responden
Kurang Puas : 20 Responden jadi jumlah total kuesioner pada
tahun 2019 sebanyak 94 Responden (parapencarikeadilan)pada
PengadilanTata Usaha Negara Jakarta,diperolehangka
IndexResponden
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
18
PencariKeadilanYangPuasTerhadapLayananPeradilansebesar90 %
atau telah memenuhi dari jumlah yangditargetkan.
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Presentase salinan Putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
220 Perkara x 100 % = 100 % 220 Perkara
b. Presentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi, PK
yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu
• Banding
207 Perkara x 100 % = 100 % 207 Perkara
• Kasasi
107 Perkara x 100 % = 100 % 107 Perkara
• Peninjauan Kembali (PK)
41 Perkara x 100 % = 100 % 41 Perkara
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan
a. Presentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
25 Perkara x 100 % = 100 % 25 Perkara
b. Presentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat
Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
11 Orang x 100 % = 100 % 11 Orang
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Presentase Perkara TUN yang ditindak lanjuti Penetapan BHT = 25 Perkara 25Perkara x 100 % = 100 % 25Perkara
Matrik Keadaan Perkara Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Tahun 2019
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
19
No. Perkara Sisa Tahun
lalu
Masuk Putus Sisa
Perkara
1. Gugatan Tk. I 94 Perkara 267 Perkara 220 Perkara 74 Perkara
2. Permohonan 2 Perkara 12 Perkara 13 Perkara 1 Perkara
3. Banding 62 Perkara 145 Perkara 147 Perkara 59 Perkara
4. Kasasi 56 Perkara 107 Perkara 87 Perkara 76 Perkara
5. PK 20 Perkara 41 Perkara 32 Perkara 29 Perkara
6. Eksekusi 5 Perkara 21 Perkara 4 Perkara 22 Perkara
A.2. Perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja tahun
Perkembangan realisasi kinerja dan capaian kinerja yang terjadi di
Pengadilan Tata Usaha NegaraJakarta mengalami kemajuan atau
perkembangan menuju yang lebih baik. Perkembangan realisasi kinerja dan
capaian kinerja dapat kita lihat dari perbandingan antara tahun 2018 dan tahun
2019 sebagai berikut :
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA
TAHUN 2019
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1. Terwujudya
Proses
Peradilan yang
Pasti
Transparan
dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
100 %
100 %
100 %
b. Persentasi perkara yang
diselesaikan tepat waktu
79,5 %
79,5 %
79,5 %
c. Persentase Penurunan
Sisa Perkara
21 % 21 % 21 %
d. Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukum
▪ Banding
▪ Kasasi
▪ PK
41 % 22 % 52 %
41 % 22 % 52 %
41 % 22 % 52 %
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
20
e. Index responden pencari
keadilan yang puas
terhadap layanan pradilan
90 % 94 % 94 %
2. Peningkatan
Efektifitas
Pengelolan
Penyelesaian
Perkara
a. Persentase Salinan
putusan yang di terima
oleh para pihak tepat
waktu
100 %
100 %
100 %
b. Persentase berkas
perkara yang dimohonkan
banding, Kasasi dan PK
yang diajukan secara
lengkap dan tepat waktu
100 %
100 %
100 %
c. Persentase putusan yang
menarikperhatian
masyarakat (sengketa
pemilu) yang dapat
diakses secara online
dalam waktu 1 hari sejak
diputus)
0 %
0 %
0 %
3. Meningkatnya
Akses
Peradilan Bagi
Masyarakat
Miskin dan
Terpinggirkan
a. Persentase Perkara
Prodeo yang diselesaikan
100 %
100 %
100 %
b. Persentase Pencari
Keadilan Golongan
Tertentu yang mendapat
layanan Bantuan Hukum
100 %
100 %
100 %
4. Meningkatnya
Kepatuhan
Terhadap
Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan Perkara
TUNyang ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
21
TAHUN 2018
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1. Terwujudya
Proses
Peradilan yang
Pasti
Transparan
dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
100 %
100 %
100 %
b. Persentasi perkara yang
diselesaikan tepat waktu
95 %
79 %
79 %
c. Persentase Penurunan
Sisa Perkara
100 %
13 %
13%
d. Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukum
▪ Banding
▪ Kasasi
▪ PK
75 %
52 % 52 %
e. Index responden pencari
keadilan yang puas
terhadap layanan pradilan
90 %
90 % 90 %
2. Peningkatan
Efektifitas
Pengelolan
Penyelesaian
Perkara
a. Persentase Salinan
putusan yang di terima
oleh para pihak tepat
waktu
100 %
100 % 100 %
b. Persentase berkas
perkara yang dimohonkan
banding, Kasasi dan PK
yang diajukan secara
lengkap dan tepat waktu
100 %
100 %
100 %
c. Persentase putusan yang
menarikperhatian
masyarakat (sengketa
pemilu) yang dapat
diakses secara online
dalam waktu 1 hari sejak
diputus)
90 %
100 %
100 %
3. Meningkatnya
Akses
a. Persentase Perkara
Prodeo yang diselesaikan
100 %
71 % 71 %
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
22
Peradilan Bagi
Masyarakat
Miskin dan
Terpinggirkan
b. Persentase Pencari
Keadilan Golongan
Tertentu yang mendapat
layanan Bantuan Hukum
100 %
100 %
100 %
4. Meningkatnya
Kepatuhan
Terhadap
Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan Perkara
TUNyang ditindaklanjuti
100 %
70 %
70 %
A.3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
PERBANDINGAN KINERJA
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA
TAHUN 2019
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
1 2 3 4 5
1. Terwujudya
Proses
Peradilan yang
Pasti
Transparan
dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
100 %
100 %
b. Persentasi perkara yang
diselesaikan tepat waktu
90 %
79,5 %
c. Persentase Penurunan Sisa
Perkara
21 % 21 %
d. Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukum
▪ Banding
▪ Kasasi
▪ PK
41 % 22 %
52 %
41 % 22 %
52 %
e. Index responden pencari
keadilan yang puas terhadap
layanan pradilan
90 % 94 %
2. Peningkatan
Efektifitas
Pengelolan
d. Persentase Salinan putusan
yang di terima oleh para
pihak tepat waktu
100 %
100 %
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
23
Penyelesaian
Perkara
e. Persentase berkas perkara
yang dimohonkan banding,
Kasasi dan PK yang diajukan
secara lengkap dan tepat
waktu
100 %
100 %
f. Persentase putusan yang
menarikperhatian
masyarakat (sengketa
pemilu) yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1
hari sejak diputus)
0 %
0 %
3. Meningkatnya
Akses
Peradilan Bagi
Masyarakat
Miskin dan
Terpinggirkan
a. Persentase Perkara
Prodeo yang diselesaikan
100 %
100 %
b. Persentase Pencari
Keadilan Golongan Tertentu
yang mendapat layanan
Bantuan Hukum
100 %
100 %
4. Meningkatnya
Kepatuhan
Terhadap
Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan Perkara
TUNyang ditindaklanjuti
100 %
100 %
PERBANDINGAN KINERJA
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA
TAHUN 2018
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
1 2 3 4 5
1. Terwujudya
Proses
Peradilan yang
Pasti
Transparan
dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
100 %
100 %
b. Persentasi perkara yang
diselesaikan tepat waktu
95 %
79 %
c. Persentase Penurunan Sisa
Perkara
100 %
13 %
d. Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum
▪ Banding
▪ Kasasi
75 %
52 %
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
24
▪ PK
e. Index responden pencari keadilan
yang puas terhadap layanan
pradilan
90 %
90 %
2. Peningkatan
Efektifitas
Pengelolan
Penyelesaian
Perkara
a. Persentase Salinan putusan
yang di terima oleh para
pihak tepat waktu
100 %
100 %
b. Persentase berkas perkara yang
dimohonkan banding, Kasasi dan
PK yang diajukan secara
lengkap dan tepat waktu
100 %
100 %
c. Persentase putusan yang
menarikperhatian masyarakat
(sengketa pemilu) yang dapat
diakses secara online dalam
waktu 1 hari sejak diputus)
90 %
100 %
3. Meningkatnya
Akses
Peradilan Bagi
Masyarakat
Miskin dan
Terpinggirkan
c. Persentase Perkara Prodeo yang
diselesaikan
100 %
71 %
d. Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang
mendapat layanan Bantuan
Hukum
100 %
100 %
4. Meningkatnya
Kepatuhan
Terhadap
Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan Perkara
TUNyang ditindaklanjuti
100 %
70 %
A.4. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan ;
Pengukuran Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tahun 2019
mengacu pada Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana tertuang pada tabel
diatas, untuk capaian sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta telah melaksanakan seluruh kegiatan .
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta memiliki 4 (empat) sasaran strategis yang
memiliki Indikator Kinerja pada tahun 2019, hasil capaian kinerja dari enam sasaran
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
25
strategis tersebut dapat dijelaskan dalam analisis sebagai berikut :
Terwujudya Proses Peradilan yang Pasti Transparan dan Akuntabel
Sasaran Strategis Peningkatan Penyelesaian Perkara merupakan suatu wujud
pelayanan perkara yang cepat menjadi kebutuhan masyarakat dalam hal ini para
pencari keadilan mendapatkan access to justice yang baik. Untuk mencapai sasaran
ini telah ditetapkan 1 (satu) indikator kinerja dengan target dan realisasi yang terlihat
pada table di bawah ini :
NO
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIA
N
1 2 3 4 5 6
1. Terwujudya
Proses
Peradilan yang
Pasti
Transparan
dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
100 %
100 %
100 %
b. Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu
79,5 %
79,5 %
79,5 %
c. Persentase Penurunan Sisa
Perkara
21 %
21 %
21 %
d. Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukum
▪ Banding
▪ Kasasi
▪ PK
41 % 22% 52%
41 % 22% 52%
41 % 22 % 52 %
e. Index responden pencari
keadilan yang puas
terhadap layanan peradilan
94 %
94 %
94 %
a. Jumlah Perkara yang harus diselesaikan pada tahun 2019 sebanyak 361
Perkara, yang terdiri dari
- Sisa Perkara yang diselesaikan pada tahun 2018 sebanyak 94Perkara,
- Perkara yang masuk tahun 2019 sebanyak 267 Perkara ;
b. Perkara yang diputus pada tahun 2019 sebanyak 220Perkara,
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
26
c. Terdapat Penurunan Sisa Perkara pada tahun 2019 sebanyak 74Perkara
dibandingkan dengan tahun 2018 sebanyak 94 Perkara
d. Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum pada tahun 2019 sebanyak
142Perkara, dari Perkara Putus tahun 2019 sebanyak 287Perkara.
e. Index Responden Pencari keadilan terhadap pelayanan peradilan pada tahun
2019 sebanyak94 % Responden.
Peningkatan Efektifitas Pengelolan Penyelesaian Perkara
NO
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1. Peningkatan
Efektifitas
Pengelolan
Penyelesaian
Perkara
a. Persentase Salinan
putusan yang di terima
oleh para pihak tepat
waktu
100 %
100 %
100 %
b. Persentase berkas
perkara yang
dimohonkan banding,
Kasasi dan PK yang
diajukan secara lengkap
dan tepat waktu
100 %
100 %
100 %
a. Minutasi Perkara yang diselesaikan pada tahun 2019 sebanyak 361 Perkara,
dari 357 Perkara yang Putus ditahun 2018 ;
b. Perkara permohonan Banding, Kasasi dan PK pada tahun 2019 sebanyak 293
Perkara, dari Seluruh Putusan Perkara tahun 2018 sebanyak304 Perkara ;
c. Perkara Sengketa Khusus tahun 2019sebanyak0 Perkara dari Jumlah Perkara
Khusus yang putus tahun 2019 sebanyak 0 Perkara ;
Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
27
NO
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1.
Meningkatnya
Akses
Peradilan Bagi
Masyarakat
Miskin dan
Terpinggirkan
a. Persentase Perkara
Prodeo yang
diselesaikan
100
%
100 %
100 %
b. Persentase Pencari
Keadilan Golongan
Tertentu yang mendapat
layanan Bantuan Hukum
100 %
100 %
100 %
a. Jumlah Perkara Prodeo yang masuk dan harus diselesaikan pada tahun 2019
sebanyak 25(dua puluh lima) Perkara dari 25 (dua puluh lima) Perkara Masuk
Prodeo tahun 2018 ;
b. Pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum
(POSBAKUM) sebanyak 57 Perkara pada tahun 2019 ;
Meningkatnya Kepatuhan terhadap putusan pengadilan presentase perkara
TUN yang ditindak lanjuti
NO
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALIS
ASI
CAPAIA
N
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya
Kepatuhan
Terhadap
Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan
Perkara TUNyang
ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
a. Permohonan Ekseskusi yang diajukan pihak pada tahun 2019sebanyak 22
perkara, dan dapat ditindaklanjuti sebanyak 22 Perkara
A.5 Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ;
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
28
Sumber daya manusia adalah sumber daya terpenting dalam organisasi
karena manusialah yang mampu menggerakan sumber daya lainnya sehingga dapat
berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien.Untuk dapat menyelenggarakan tata kelola lembaga peradilan yang yang
baik.Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta membutuhkan sumber daya manusia
yang handal.Dalam Hal ini, sebagai lembaga pemerintahan Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta didukung oleh sumber daya manusia dari Unsur Pegawai Negeri
Sipil dan Honorer.
Sampai dengan 31 Desember 2019, jumlah pegawai sebanyak 79 orang dan tenaga
honorer sebanyak 10 orang yang terdiri dari 6 orang pramu caraka, 5 orang satpam.
Dari keseluruhan jumlah pegawai tersebut, dapat dilihat berdasarkan golongan /
ruang, eselonisasi, dan jenjang pendidikan. Berdasarkan komposisi golongan,
pegawai sebanyak 79 orang terdiri dari atas golongan I sebanyak 1 orang, golongan
II sebanyak 6 orang, golongan III sebanyak 45 orang, dan golongan IV sebanyak 27
orang.
1
8
45
27
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
29
pegawai berdasarkan eselonisasi ialah pejabat eselon III sebanyak 2 Orang yaitu
Panitera, Sekretaris, eselon IV sebanyak 5 Orang, Fungsional 27 Orang, Juru Sita
Pengganti3 orang.
Berdasarkan jenjang pendidikan, pegawai yang berpendidikan S3 sebanyak 4 orang,
S2 sebanyak 32 orang, yang berpendidikan strata I (S1) berjumlah 28 orang,
berpendidikan D3 sebanyak 4 Orang, berpendidikan sekolah menengah atas 10
orang, dan yangberpendidikan SD 1 orang.
2 3 2
27
3
Eselon III Eselon IV Setingkat EselonIV
Fungsional Juru sitaPengganti
S3; 4
S2; 32
S1; 28
D3; 4
SLTA; 10
SD; 10
5
10
15
20
25
30
35
0 1 2 3 4 5 6 7
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
30
- Sulitnya meminta tambahan formasi pegawai dimana jumlah pegawai yang ada
terutama staf tidak dapat mencukupi dibanding dengan pekerjaan yang ada
dengan kata lain satu sub bagian hanya memiliki maksimal 3 staf;
- Kurangnya kualitas sumber daya manusia yang tidak bisa mengikuti era
digitalisasi dan trasnparansi ;
➢ Analisis Program / Kegiatan Penunjang Keberhasilan Capaian Kinerja
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakartatelah mempunyai rencana program atau
kegiatan yang harus dilaksanakan untuk kurun waktu 1 tahun yaitu tahun 2019
dan untuk jangka menengah tahun 2015 – 2019.
Program atau kegiatan ini sangat menunjang sekali untuk keberhasilan
Pengadilan Tata Usaha NegaraJakarta ke masa yang akan datang. Program-
program ini diantaranya yang sangat diperlukan yaitu :
1. program penyelesaian perkara,
2. peningkatan tertib administrasi dan
3. Tertib dokumen tata kelola
4. Kualitas sumber daya manusia.
5. Operasional perkantoran
6. Jumlah sarana dan prasarana.
Penyelesaian perkara ini ditujukan untuk para pencari keadilan agar merasa
dilayani dengan baik dan merasa puas, Pelayanan penyelesaian perkara ini
harus didukung adanya kualitas sumber daya manusia yang memenuhi syarat
kejujuran, kepintaran. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk
tertib administrasi perkara. Kualitas sumber daya manusia yang baik dan layak
dapat menunjang keberhasilan suatu unit kerja.
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
31
Keenamkegiatan yang ada dalam program tersebut pelaksanaannya harus
diawasi oleh instansi yang lebih tinggi agar tidak terjadi penyimpangan-
penyimpangan dan tetap dijalurnya.
Kesemua program itu harus mendapat dukungan agar berjalan dengan baik,
terutama dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis baik dari
Mahkamah Agung RI ataupun dari Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara. Pemenuhan sarana dan prasarana sangat diperlukan untuk
peningkatan / keberhasilan program yang dibuat dan dilaksanakan di
Pengadilan Tata Usaha NegaraJakarta. Pencapaian perjanjian atau pernyataan
kinerja itu telah tercantum dalam program / kegiatan yang ada dan menunjang
keberhasilan peradilan terutama peradilan tata usaha negara khususnya
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
B. REALISASI ANGGARAN
Anggaran yang tersedia di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta terdiri dari
dua DIPA yaitu :
1. DIPA BUA : SP.DIPA-005.01.2.526732/2019 Jumah anggarannya sebesar
Rp. 32.225.865.000,- ( Tiga Puluh Dua Milyar Dua Ratus Dua Puluh Lima
Juta Delapan Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah )dipergunakan untuk 2
Program Kegiatan, yang realisasi penyerapannya sebagai berikut :
No.
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
(%)
1.
2.
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung RI Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung RI
13.453.865.000
18.772.000.000
12.956.146.638
18.197.926.798
96,37 %
96, 94 %
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
32
2. DIPA DIRJEN BADILMILTUN DIPA 005.05.2.526733/2019
Jumlah anggaran sebesar Rp. 70.400.000,- ( Tujuh Puluh Milyar Empat
Ratus Juta Ribu Rupiah ) Dengan realisasi penyerapannya sebagai berikut :
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
(%)
Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara (TUN)
70.400.000 42.331.000 64.13 %
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
33
BAB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
1. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta Tahun 2019ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang
mencapai target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian
strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.
2. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang
belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun
berikutnya.
3. Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan Keputusan Ketua
Mahkamah Agung RI nomor : KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991
tentang Pola Bindalmin, walaupun masih ada yang perlu diperbaiki /
disempurnakan, selain itu Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam rangka
ingin terwujudnya pelayanan prima kepada para pencari keadilan, dalam
melaksanakan tugasnya juga berpedoman pada Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang telah didiskusikan dengan bagian terkait dengan analisa
beban kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta sebagai implementasi dari Undang-Undang No.25/2009 tentang
Pelayanan Publik ;
4. Penyelesaian perkara pada tahun 2019pada Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta telah memenuhi target dan berhasil dengan baik, dari jumlah sisa
perkara tahun 2018 sebanyak94 perkara, dan Perkara Masuk tahun 2019
sebanyak 267 Perkara maka jumlah sebanyak 361perkara tersebut telah
berhasil diselesaikan sebanyak 287perkara sehingga sisa perkara pada akhir
tahun 2019sebanyak74perkara Sisa perkara tersebut bukan berarti kinerja tidak
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
34
terpenuhi melainkan karena perkara tersebut belum sampai batas maksimal
penyelesaian perkara sesuai SOP yaitu 5Bulan;
5. Dengan analisis capaian kinerja, keberhasilan dan kegagalan seperti yang
telah diuraikan pada Bab diatas, dan dengan gambaran capaian sasaran
kinerja diharapkan dapat dijadikan rujukan dan renungan pada masa yang
akan datang untuk memperbaiki susunan program dan sasaran yang akan
dicapai. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja
Pengadilan Tata Usaha Negara yang akan terlaksana apabila bidang-bidang
dan sub-sub bagian serta komponen pendukungnya saling mengisi,terencana,
terstruktur dan terprogram secara komprehensif.
6. LKjIP Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2019 disusun dalam
rangka penerapan Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas menuju Wilayah
Bebas Korupsi ( WBK ) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani ( WBBM )
pada Mahkamah Agung RI sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Surat
Sekretaris Mahkamah Agung RI : 1604/SEK/OT.01.2/11/2019 tanggal 15
November 2019
B. SARAN - SARAN
1. Perlunya penambahan pegawai yang memiliki keterampilan bidang TI serta
berkualitas dengan beban tugas Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
kelas I ;
2. Meningkatkan alokasi dana anggaran (DIPA) untuk tahun anggaran
selanjutnya.
3. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis terhadap
seluruh aparat Pengadilan TUN guna meningkatkan Sumber Daya Manusia
yang Profesional dan berintegritas tinggi ;
LKjIP 2019 | Pengadilan TaTa Usaha Negara jakarta
35
C. PENUTUP
Demikian Laporan Akuntabilitas Pengadilan Tata Usaha Negara realisasi dari
Program Kerja Tahun 2019;
Realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta yang diuraikan dalam laporan ini adalah merupakan hasil kerja keras dari
semua unsur yang terkait, mulai dari Pimpinan, para Hakim, Pejabat Struktural
dan Fungsional serta seluruh Staf, yang telah berupaya seoptimal mungkin untuk
mencapai target sesuai program kerja yang telah tersusun;
Kami menyadari masih ada beberapa program kerja yang belum dapat
diselesaikan sesuai dengan target yang diprogramkan. Akan tetapi secara umum
pelaksanaan tugas pokok menunjukkan angka cukup memuaskan, sebagaimana
uraian dalam laporan ini.
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
LAMPIRAN -LAMPIRAN
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
STRUKTUR ORGANISASI
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
REVIU INDKATOR KINERJA UTAMA
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA
NO KINERJA
UTAMA
INDIKATOR
KINERJA
PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER DATA
1 2 3 4 5 6
1
Terwujudya
Proses Peradilan
yang Pasti
Transparan dan
Akuntabel
a. Persentase sisa
perkara yang
diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang diselesaikan
___________________________________ X 100%
Jumlah sisa perkara yang harus diselesikan
Catatan :
Sisa perkara = Sisa perkara tahun sebelumnya
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan
Tahunan
b. Persentasi
perkara yang
diselesaikan
tepat waktu
Jumlah perkara yang iselesaikan tahun berjalan
____________________________________ X 100%
Jumlah perkara yang ada
Catatan :
▪ Jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus
diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk
▪ Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang diterima tahun
berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya
▪ Penyelesaian tepat waktu = penyelesaian yang diselesaikan pada
tahun berjalan
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan
Tahunan
c. Persentase
Penurunan Sisa
Perkara
Tn.1 - Tn
___________ X 100%
Tn.1
Catatan :
▪ Tn = Sisa perkara tahun berjalan
▪ Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
▪ Sisa perkara = Perkara yang belum di putus pada tahunberjalan
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan
Tahunan
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
d. Persentase
perkara yang
tidak
mengajukan
upaya hukum
▪ Banding
▪ Kasasi ▪ PK
Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
_________________________________________ X 100%
Jumlah putusan perkara
(Jumlah Putusan TK. Pertama, Banding, dan Kasasi)
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan
Tahunan
e. Index
responden
pencari
keadilan yang
puas terhadap
layanan
pradilan
Catatan :
▪ PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24
Pebruari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instasi Pemerintah, sesuai
PERMENPAN RB No. 12 tahun 2014 tentang pedoman survey
Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan
Tahunan
2
Peningkatan
Efektifitas
Pengelolan
Penyelesaian
Perkara
a. Persentse
Salinan
putusan yang
di terima oleh
para pihak
tepat waktu
Jumlah Isi Putusan yang diterima tepatwaktu
________________________________________X 100%
Jumlah putusan (Jumlah Putusan 1 Tahun)
Catatan :
▪ Tepat waktu = Pengadilan harus menyiapkan Salinan putusan selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak perkara diputus .
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan
Tahunan
Index Kepuasan Pencari Keadilan
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
b. Persentase
berkas perkara
yang
dimohonkan
banding,
Kasasi dan PK
yang diajukan
secara lengkap
dan tepat
waktu
Jumlah berkas perkara yang diajukan Banding,Kasasi dan PK secara
lengkap (Total Seluruh Permohonan)
X 100%
Jumlah putusan (Jumlah Putusan Seluruhnya)
Catatan :
▪ Tepat waktu untuk permohonan Banding 60 (enam puluh) hari, Kasasi
65 (enampuluh lima) hari dan PK 74 (Tujuh puluh empat) hari sesuai
dengan buku II TUN Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan
TUN.
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan
Tahunan
c. Persentase
putusan yang
menarik
perhatian
masyarakat
(sengketa pemilu)
yang dapat
diakses secara
online dalam
waktu 1 hari sejak
diputus)
Jumlah perkara sengketa Khusus yang di upload dalam website
_______________________________________________ X 100%
Jumlah perkara Khusus yang putus
Catatan :
▪ Tepat waktu = Pengadilan harus menyiapkan Salinan putusan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak perkara
diputus .
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan
Tahunan
3
Meningkatnya
Akses Peradilan
Bagi
Masyarakat
Miskin dan
Terpinggirkan
a. Persentase
Perkara Prodeo
yang
diselesaikan
Jumlah Perkara Prodeo yang diselesaikan
_________________________________________ X 100%
Jumlah putusan
Catatan :
▪ Perma No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan
Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Peradilan
Dirjen :
Badilmiltun TUN
dan Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan
Tahunan
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
b. Persentse
Pencari Keadilan
Golongan
Tertentu yang
mendapat
layanan
Bantuan
HUkum
Jumlah Pencari keadilan Golongan Tertentu yang Mendapatkan Layanan
Bantuan Hukum
_________________________________________ X 100%
Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu
Catatan :
▪ Perma No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan
Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Peradilan
▪ Golongan tertentu yakni masyarakat miskin dan terpinggirkan
(marjinal)
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan
Tahunan
4
Meningkatnya
Kepatuhan
Terhadap
Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan
Perkara TUN yang
ditindaklanjuti
Jumlah Putusan Perkara TUN yang ditindaklanjuti X 100 %
Jumlah Putusan Perkara yang sudah BHT
Catatan :
▪ BHT = Putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap dan
executable
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan
Tahunan
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Keterangan :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Presentase sisa perkara yang diselesaikan.
• Sisa Perkara Tahun 2018 = 94 Perkara
• Perkara Masuk Tahun 2019 = 267 Perkara
• Perkara Putus Tahun 2019 = 220 Perkara
• Sisa Perkara Tahun 2019 = 74 Perkara
94 Perkara x 100 % = 100 %
94 Perkara
b. Presentase Perkara yang diselesaikan tepat waktu
• Sisa Perkara Tahun 2018 = 94 Perkara
• Perkara Masuk Tahun 2019 = 267 Perkara
• Perkara Putus Tahun 2018 = 220 Perkara
• Sisa Perkara Tahun 2018 = 74 Perkara
287 Perkara x 100 %
94 Perkara + 267 Perkara = 361 Perkara=79,5 %
Note : 287 Perkara di dapat dari :
Perkara Putus Tahun 2019 ( 220 ) + Dismissal ( 22 ) + Cabut ( 45 )
c. Presentase Penurunan sisa Perkara
• Sisa Perkara Tahun 2018 = 94 Perkara
• Perkara Masuk Tahun 2019 = 267 Perkara
• Perkara Putus Tahun 2019 = 220 Perkara
• Sisa Perkara Tahun 2019 = 74 Perkara
94 Perkara – 74 Perkara x 100 % = 21 %
94 Perkara
d. Presentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
• Banding
Perkara Banding = 207 Perkara
Perkara Putus Tahun 2019 = 147 Perkara
Perkara Tidak Banding = 60 Perkara
60 Perkara x 100 % = 41 %
147 Perkara
• Kasasi
Perkara Kasasi = 107 Perkara
Putus = 87 Perkara
Perkara Tidak Kasasi = 20 Perkara
20 Perkara x 100 % = 22 %
87 Perkara
• Peninjauan Kembali (PK)
Putus Kasasi = 87 Perkara
Peninjauan Kembali ( PK ) = 41 Perkara
Perkara Tidak PK = 46 Perkara
46 Perkara x 100 % = 52 %
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
e. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan Peradilan
NilaiIndeks Kepuasan Pencari Keadilan diperoleh dari
hasilkonversiatassurveikepuasanmasyarakat yang dilakukansecara berkala
terhadap pelayanan pengadilan di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
Survei
dilakukandenganberpedomanpadaPeraturanMenteriPendayagunaanAparatur
NegaraDanReformasi
BirokrasiRepublikIndonesiaNomor14Tahun2017Tentang
PedomanPenyusunanSurveiKepuasanMasyarakatUnitPenyelenggaraPelayan
anPublikPada tahun 2018 indikator Index Responden Pencari Keadilan Yang
Puas Terhadap Layanan Peradilan yang ditargetkan sebesar 90 %.
Dalam kenyataannya setelah dilaksanakan Survey Kepuasan Pelanggan
dengan menyebarkan kuisioner kepadaSangat Puas : 486 Responden
Puas : 577 Responden Cukup : 123 Responden Kurang Puas : 20
Responden jadi jumlah total kuesioner pada tahun 2019 sebanyak 94
Responden (parapencarikeadilan)pada PengadilanTata Usaha Negara
Jakarta,diperolehangka IndexResponden
PencariKeadilanYangPuasTerhadapLayananPeradilansebesar90 % atau telah
memenuhi dari jumlah yangditargetkan.
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Presentase salinan Putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
220 Perkara x 100 % = 100 %
220 Perkara
b. Presentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi, PK yang diajukan
secara lengkap dan tepat waktu
• Banding
207 Perkara x 100 % = 100 %
207 Perkara
• Kasasi
107 Perkara x 100 % = 100 %
107 Perkara
• Peninjauan Kembali (PK)
41 Perkara x 100 % = 100 %
41 Perkara
c. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat ( sengketa pemilu )
yang dapat di akses secara online dalam waktu 1 hari sejak di putus adalah
0 perkara.
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Presentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
25 Perkara x 100 % = 100 %
25 Perkara
b. Presentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat Layanan
Bantuan Hukum (Posbakum)
11 Orang x 100 % = 100 %
11 Orang
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Presentase Perkara TUN yang ditindak lanjuti
Penetapan BHT = 25 Perkara
25 Perkara x 100 % = 100 %
25 Perkara
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Perjanjian Kinerja Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2020
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Rencana Aksi Kinerja Tahun 2020
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
PENGHARGAAN
Sertifikat Akreditasi Penjamin Mutu Badan Peradilan Militer dan Badan Peradilan Tata Usaha Negara.
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta memperoleh Akreditasi ‘B’ pada tanggal 27 Oktober 2017
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Piagam Penghargaan Pembangunan Zona Integritas Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta,
pada tanggal 21 Juni 2018
Sertifikat ISO Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tahun 2015
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Sertifikat ISO Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tahun 2016
PTUN Jakarta mendapatkan Sertifikat Zona Integritas
Lampiran LKJIP Tahun 2019
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta