logbook pbl4

3
1. Polutan paling berbahaya dalam indoor air polution WHO (2008), Kualitas udara dalam ruangan dipengaruhi oleh konsentrasi polutan udara luar, sumber dalam ruangan polusi, karakteristik bangunan dan kebiasaan warga. Polusi udara dalam ruangan mungkin timbul dari penggunaan api terbuka, bahan bakar yang tidak aman atau pembakaran biomassa bahan bakar, batubara dan minyak tanah. Kompor gas atau buruk diinstal kayu bakar unit dengan ventilasi yang buruk dan pemeliharaan dapat meningkatkan kadar karbon monoksida dalam ruangan, nitrogen dioksida dan partikel. Polutan lain tidak terkait dengan pembakaran bahan bakar termasuk bahan bangunan seperti asbes dan semen, kayu pengawet dan lain-lain. Senyawa organik yang mudah menguap dapat dirilis oleh berbagai sumber termasuk cat, lem, resin, bahan polishing, parfum, semprotan propelan dan agen pembersih. F ormaldehida adalah komponen dari beberapa produk rumah tangga dan dapat mengiritasi mata, hidung dan saluran udara. 2. Pembakran tidak sempurna beserta contohnya Pada pembakaran bahan bakar yang sempurna maka yang dihasilkan adalah gas CO2 dan H2O. Pembakaran yang sempurna ini terjadi hanya jika ada pasokan oksigen yang cukup. Jika tidak sempurna, maka akan dihasilkan senyawa hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), timbal, serta nitrogen oksida (NOx) pada kendaraan berbahan bakar bensin. Sedangkan pada kendaraan berbahan bakar solar, gas buangnya mengandung sedikit HC dan CO tetapi lebih banyak sulfur oksida (SOx). Diantara gas-gas yang beracun tersebut, yang perlu lebih banyak mendapat perhatian adalah gas CO (karbon monoksida) karena pengaruhnya yang besar erhadap kesehatan manusia. 3. Mekanisme polutan indoor air polution dapat menyebakan gangguan atau penyakit Karbon monoksida (CO) apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO bereaksi dengan darah (hemoglobin) :

Upload: rosita-anggraeni

Post on 18-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

1. Polutan paling berbahaya dalam indoor air polution WHO (2008), Kualitas udara dalam ruangan dipengaruhi oleh konsentrasi polutan udara luar, sumber dalam ruangan polusi, karakteristik bangunan dan kebiasaan warga. Polusi udara dalam ruangan mungkin timbul dari penggunaan api terbuka, bahan bakar yang tidak aman atau pembakaran biomassa bahan bakar, batubara dan minyak tanah. Kompor gas atau buruk diinstal kayu bakar unit dengan ventilasi yang buruk dan pemeliharaan dapat meningkatkan kadar karbon monoksida dalam ruangan, nitrogen dioksida dan partikel. Polutan lain tidak terkait dengan pembakaran bahan bakar termasuk bahan bangunan seperti asbes dan semen, kayu pengawet dan lain-lain. Senyawa organik yang mudah menguap dapat dirilis oleh berbagai sumber termasuk cat, lem, resin, bahan polishing, parfum, semprotan propelan dan agen pembersih. Formaldehida adalah komponen dari beberapa produk rumah tangga dan dapat mengiritasi mata, hidung dan saluran udara.

2. Pembakran tidak sempurna beserta contohnyaPada pembakaran bahan bakar yang sempurna maka yang dihasilkan adalah gas CO2 dan H2O. Pembakaran yang sempurna ini terjadi hanya jika ada pasokan oksigen yang cukup. Jika tidak sempurna, maka akan dihasilkan senyawa hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), timbal, serta nitrogen oksida (NOx) pada kendaraan berbahan bakar bensin. Sedangkan pada kendaraan berbahan bakar solar, gas buangnya mengandung sedikit HC dan CO tetapi lebih banyak sulfur oksida (SOx). Diantara gas-gas yang beracun tersebut, yang perlu lebih banyak mendapat perhatian adalah gas CO (karbon monoksida) karena pengaruhnya yang besar erhadap kesehatan manusia.

3. Mekanisme polutan indoor air polution dapat menyebakan gangguan atau penyakit Karbon monoksida (CO) apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO bereaksi dengan darah (hemoglobin) :Hemoglobin + O2 > O2Hb (oksihemoglobin)Hemoglobin + CO > COHb (karboksihemoglobin)kestabilan phasa gasnya. CO berbahaya karena bereaksi dengan haemoglobin darah membentuk Carboxy haemoglobin (CO-Hb). Akibatnya fungsi Hb membawa oksigen ke sel- sel tubuh terhalangi, sehingga gejala keracunan sesak nafas dan penderita pucat. Reaksi CO dapat menggantikan O2 dalam haemoglobin dengan reaksi :02Hb + CO > OHb + O2yang diterima oleh manusia tersebut, bahkan dapat menyebabkan kematian.Sifat CO yang berupa gas yang tidak berbau dan tidak berwarna serta sangat toksiktersebut, maka CO sering disebut sebagai silent killer. Efek terhadap kesehatan gasCO merupakan gas yang berbahaya untuk tubuh karena daya ikat gas CO terhadap Hbadalah 240 kali dari daya ikat CO terhadap O2. Apabila gas CO darah (HbCO) cukuptinggi, maka akan mulai terjadi gejala antara lain pusing kepala (HbCO 10 persen),mual dan sesak nafas (HbCO 20 persen), gangguan penglihatan dan konsentrasimenurun (HbCO 30 persen) tidak sadar, koma (HbCO 40-50 persen) dan apabilaberlanjut akan dapat menyebabkan kematian.4. Kadar dan ambang batas polutanHalaman 25 K3 (ITB)Permenkes nomer 1077 tahun 2011 tentang1. Sulfur dioksida (SO2) ppm 0,1 24 jam2. Nitrogen dioksida (NO2) ppm 0,04 24 jam3. Carbon monoksida (CO) ppm 9,00 8 jam4. Carbondioksida (CO2) ppm 1000 8 jam5. Timbal (Pb) g/m3 1,5 15 menit6. Asbes 5 serat/ml Panjang serat 57. Formaldehid (HCHO) 0,1 ppm 30 menit8. Volatile Organic Compound (VOC) 3ppm 8 jam9. Environmental Tobaco Smoke (ETS) 35g/m3 24 jam

5. Definisi biomass beserta contohnya