logika

31
Oleh: Ferawaty, S.Kom

Upload: george-massey

Post on 02-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LOGIKA. Oleh: Ferawaty, S.Kom. LOGIKA. Berasal dari bahasa latin dari kata “Logos” yang berarti perkataan, biasa disebut juga dengan mantiq Dalam buku Logiciand language of Education, mantiq disebut sebagai “penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode-metode berfikir benar” - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: LOGIKA

Oleh:Ferawaty, S.Kom

Page 2: LOGIKA

Berasal dari bahasa latin dari kata “Logos” yang berarti perkataan, biasa disebut juga dengan mantiq

Dalam buku Logiciand language of Education, mantiq disebut sebagai “penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode-metode berfikir benar”

Ilmu mantiq atau logika adalah ilmu tentang kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia kearah berfikir secara benar yang menghasillkan kesimpulan yang benar sehingga ia terhindar dari berfikir secara keliru yang menghasilkan kesimpulan salah.

Page 3: LOGIKA

Membuat seseorang mampu untuk berfikir benar Mempertajam daya fikir akal sehingga menjadi lebih

berkembang melalui latihan-latihan berfikir dan menganalisis serta mengungkap permasalahan secara ilmiah

Membuat seseorang menjadi mampu meletakkan sesuatu pada tempatnya dan mengerjakan sesuatu pada waktunya

Page 4: LOGIKA

Merupakan suatu kumpulan objek-objek yang mempunyai syarat keanggotaan tertentu

Objek-objek tersebut disebut dengan anggota himpunan dan ditulis dengan huruf kecil, misal b, y

Suatu himpunan biasanya ditulis dengan huruf besar,misal A,X

Bila a merupakan elemen dari himpunan A, maka ditulis dengan a Є A

Page 5: LOGIKA

Bentuk pendaftaran (tabular form) yaitu dengan menuliskan semua elemen himpunan tersebut didalam kurung kurawal

contoh :Himpunan A= {jakarta,medan,surabaya}Himpunan N={1,2,3…}

Bentuk pencirian (set builder form) yaitu dengan menuliskan sifat atau ketentuan mengenai elemen himpunan tersebut

contoh :Himpunan S = {x | x adalah bilangan genap}Himpunan P = {x | x adalah pelajar yang pandai}

Page 6: LOGIKA

Himpunan Hingga Himpunan Kosong Himpunan Sama Himpunan Bagian

Page 7: LOGIKA

Bila banyak anggotanya (yang berbeda) hingga Kalau banyak anggotanya tak hingga disebut himpunan tak hingga

Contoh :◦ D={x|1 <x< 20; x:bilangan bulat dan habis dibagi 4}

Page 8: LOGIKA

Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B, bila setiap anggota dari A juga merupakan anggota dari B.

Ditulis A B Contoh :

◦ P = {1,2,4} Q={1,4,5,2}◦ maka P Q

Dua himpunan A dan B dikatakan dapat diperbandingkan (Comparable) bila A B atau B A

Page 9: LOGIKA

Contoh :◦ A={a,b,c} B={a,b} maka A dapat dibandingkan dengan B karena

B A◦ S={2,4,5} T={2,4,6} tidak dapat dibandingkan karena S Є T dan

T Є S ◦ (Є bukan subset)

Page 10: LOGIKA

Ilustrasi grafis untuk menyatakan hubungan antara himpunan-himpunan

contohSemesta S merupakan himpunan semua bilangan bulat,misalkan himpunan A dan B termuat dalam himpunan S, A={-2,0,1,3,4,5,7}B={-1,0,2,5,8}

A

Page 11: LOGIKA

Gabungan (Union) Irisan Beda(difference) Komplemen Beda Setangkup (symetric difference) Himpunan Kuasa (powerset)

Page 12: LOGIKA

Notasi komplemen dari himpunan A adalah AC atau A’ Contoh

U = {x | x huruf latin} T = {x | x huruf mati}Maka T’ = {x | x huruf hidup}

Page 13: LOGIKA

Beda atau selisih antara dua himpunan P dan Q dinyatakan P – Q adalah himpunan yang mengandung unsur-unsur yang berada tepat didalam P yang tidak ada didalam Q

Contoh :P = {a,b,c,d,e} dan Q = {b,c,e,f,g}P - Q ={a,b,c,d,e} - {b,c,e,f,g} = {a,d}

Page 14: LOGIKA

Beda setangkup antara himpunan P dan Q dilambangkan P Q adalah himpunan yang mengandung tepat semua unsur yang ada didalam P atau didalam Q tetapi tidak didalam keduanya

Contoh :P Q = (P Q) – (P Q)P = {a,b,c,e} dan Q={b,c,f,g}P Q ={a,b,c,e} {b,c,f,g}={a,e,f,g}

Page 15: LOGIKA

Himpunan kuasa (powerset) dari himpunan A dilambangkan P(A) adalah semua himpunan bagian dari himpunan A

Contoh :A = {a,b,c} maka himpunan kuasanyaP(A) = { { },{a},{b},{c},{a,b},{a,c},{a,b,c}}

Page 16: LOGIKA

Rangkaian logika adalah rangkaian yang menerapkan dasar-dasar logika dalam pemakaiannya

Umumnya rangkaian logika menggunakan gerbang-gerbang logika sebagai pembentuk rangkaiannya

Logic Gate (Gerbang Logika) adalah merupakan dasar pembentuk sistem digital

Logic Gate mempunyai gerbang logika dasar yaitu NOT, AND dan OR.

Dari 3 gerbang logika dasar dibentuk 4 gerbang logika tambahan yaitu NAND, NOR, EX-OR, dan EX- NOR

Page 17: LOGIKA
Page 18: LOGIKA

Aljabar Boolean merupakan cara yang ekonomis untuk menjelaskan fungsi rangkaian digital

Bila fungsi yang diinginkan telah diketahui, maka aljabar boolean dapat digunakan untuk membuat implementasi fungsi tersebut dengan cara yang lebih sederhana.

Page 19: LOGIKA
Page 20: LOGIKA

Buktikan → a + a’b = a + b

a + a’b = (a + ab) + a’b (penyerapan) = a + (ab + a’b) (Asosiatif) = a + (a + a’) b (Distributif) = a + 1 . b (Komplemen) = a + b (Identitas)

Page 21: LOGIKA

Suatu peralatan grafis yang digunakan untuk menyederhanakan persamaan logika

Mengkonversikan sebuah tabel kebenaran menjadi sebuah rangkaian logika

Penyusunan Peta Karnaugh menggunakan urutan Sandi Gray yaitu : 00, 01, 11, 10 atau A’B’ , A’B, AB, AB’

Peta karnaugh dapat digunakan untuk menyusun ◦ Aljabar Boolean Minterm◦ Aljabar Boolean Maksterm

Page 22: LOGIKA

1. Menyusun Aljabar Boolean Maksterm (POS) dari tabel kebenaran.

2. Langkah 2, 3 dan 4 sama dengan aljabar boolean Minterm.

5. Meng-AND- kan varibel yang tersisa untuk membentuk pernyataan Aljabar Boolean Maksterm.

Page 23: LOGIKA

B’ B

A’

A

C’ C

A’. B’

A’. B

A . B

A . B’

C’ . D’ C’.D C . D C . D ‘

A’. B’

A’. B

A . B

A . B’

Page 24: LOGIKA

Diketahui persamaan aljabar boole F = A’B + A’B’ Langkah 1 : Buat persamaan dalam tabel kebenaran

Langkah 2 : Gambarkan satuan dalam karnaugh map

A B F

0 0 1

0 1 1

1 0 0

1 1 0

A11A’BB’

Page 25: LOGIKA

Langkah 3 : lingkari 2 satuan yang berdekatan

Langkah 4 : bila suatu variabel dan komplemennya terdapat dalam satu lingkaran maka variabel tersebut dapat dihilangkan, yaitu variabel B dan B’

A11A’BB’

Hasil A’

Page 26: LOGIKA

Langkah 5 :Meng-OR- kan varibel yang tersisa untuk membentuk pernyataan Aljabar Boolean Minterm

F =A’

Page 27: LOGIKA

Diketahui persamaan aljabar boole F = AB’C + A’B’C+ABC+A’BC+A’BC’ Langkah 1 : Buat persamaan dalam tabel kebenaran

A B C F

0 0 0 0

0 0 1 1

0 1 0 1

0 1 1 1

1 0 0 0

1 0 1 1

1 1 0 0

1 1 1 1

Page 28: LOGIKA

Langkah 2 : Gambarkan satuan dalam karnaugh map

Langkah 3 : lingkari 2 atau 4 satuan yang berdekatan

C’ C

A’. B’ 1

A’. B 1 1

A . B 1

A . B’ 1

C’ C

A’. B’ 1

A’. B 1 1

A . B 1

A . B’ 1

A’B

C

Page 29: LOGIKA

Diketahui persamaan aljabar boole

F=A’B’C’D’+A’B’C’D+A’B’CD’+A’B’CD+A’BC’D+A’BCD+AB’C’D’+AB’C’D+AB’CD’+AB’CD

Langkah 1 : Buat persamaan dalam tabel kebenaran

A B C D F

0 0 0 0 1

0 0 0 1 1

0 0 1 0 1

0 0 1 1 1

0 1 0 0 0

0 1 0 1 1

0 1 1 0 0

0 1 1 1 1

1 0 0 0 1

1 0 0 1 1

1 0 1 0 1

1 0 1 1 1

1 1 0 0 0

1 1 0 1 0

1 1 1 0 0

1 1 1 1 0

Page 30: LOGIKA

Langkah 2 : Gambarkan satuan dalam karnaugh map

Langkah 3 : lingkari 2,4 atau 8 satuan yang berdekatan

C’ . D’ C’.D C . D C . D ‘

A’. B’ 1 1 1 1

A’. B 1 1

A . B

A . B’ 1 1 1 1

C’ . D’ C’.D C . D C . D ‘

A’. B’ 1 1 1 1

A’. B 1 1

A . B

A . B’ 1 1 1 1

Page 31: LOGIKA

Langkah 4 : bila suatu variabel dan komplemennya terdapat dalam satu lingkaran maka variabel tersebut dapat dihilangkan

Langkah 5 :Meng-OR- kan varibel yang tersisa untuk membentuk pernyataan Aljabar Boolean Minterm.

F =B’+A’D

C’ . D’

C’.D C . D C . D ‘

A’. B’ 1 1 1 1

A’. B 1 1

A . BA . B’ 1 1 1 1

B’

A’D