lomba inovasi pemuda untuk kesejahteraan rakyat

35
1 LAMPIRAN Keputusan Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi Nomor : 24 /SM/Kp/VI/2013 Tanggal : 12 Juni 2013 BUKU PEDOMAN INKUBASI BISNIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Jakarta

Upload: truongque

Post on 12-Jan-2017

230 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

1

LAMPIRAN Keputusan Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi Nomor : 24 /SM/Kp/VI/2013 Tanggal : 12 Juni 2013

BUKU PEDOMAN

INKUBASI BISNIS TEKNOLOGI

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Jakarta

Page 2: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izinnya, kami dapat

menerbitkan buku Pedoman Inkubasi Bisnis Teknologi.

Kementerian Riset dan Teknologi pada tahun 2013 akan menyelenggarakan program

inkubasi bisnis teknologi dalam rangka mendukung revitalisasi Puspiptek menjadi Science

Techno Park sesuai dengan amanat Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia 2011 – 2025. Program ini merupakan skema pendanaan untuk inkubator

dan Industri Kecil Menengah (IKM) dalam melakukan proses inkubasi untuk mengembangkan

industri berbasis pemanfaatan inovasi iptek.

Dengan program ini diharapkan adanya model ikubator bisnis teknologi yang ideal yang

dapat melakukan pembinaan dalam mempercepat pengembangan bisnis berbasis

pemanfaatan inovasi iptek yang didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi dan

pemangku kepentingan lainnya sehingga IKM yang dibina dapat menjadi bisnis yang

menguntungkan.

Kami berharap buku pedoman ini merupakan acuan bagi Tim Pengelola, Tim Seleksi,

Inkubator dan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan melaksanakan program inkubasi

bisnis teknologi.

Jakarta, 12 Juni 2013

Sekretaris

Kementerian Riset dan Teknologi

TTD.

Hari Purwanto

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS

Page 3: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

3

RINGKASAN EKSEKUTIF

Insentif inkubasi bisnis teknologi merupakan salah satu instrument kebijakan

Kementerian Riset dan Teknologi yang akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan

perlunya dukungan pemerintah untuk menumbuhkan industri baru yang berbasis inovasi

iptek yang dapat meningkatan daya saing industri. Insentif inkubasi bisnis teknologi adalah

skema pendanaan dalam rangka menguatkan Sistem Inovasi Nasional (SINas),

pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatkan inovasi

guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Tujuan program inkubasi bisnis teknologi adalah menguatkan peran inkubator bisnis,

menumbuhkembangkan wirausaha baru berbasis teknologi dan pemodelan inkubasi

wirausaha baru berbasis inovsi iptek melalui inkubator. Pada tahun 2013, program inkubasi

bisnis teknologi akan dilaksanakan di Puspiptek Serpong. Pada tahun-tahun selanjutnya

program ini akan diperkenalkan pada kawasan spesifik seperti pada koridor ekonomi yang

ditetapkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI) 2010-2025 dan kawasan lain yang ditetapkan kemudian.

Sosialisasi program ini dilakukan secara terbuka melalui pengumuman di website

Kementerian Riset dan Teknologi dan sosiaiasi langsung kepada inkubator. Pendanaan

kegiatan inkubasi diberikan pada tahun 2013 berupa paket kegiatan inkubasi senilai

maksimal 350 (tiga ratus lima puluh) juta rupiah per paket. Penggunaan dana tersebut

dimaksudkan untuk pembiayaan operasional manajemen Inkubator Bisnis Teknologi (IBT)

dalam melaksanakan kegiatan inkubasi bisnis tahun pertama dan dana untuk pembiayaan

kegiatan Industri Kecil Menengah Tenant Inkubator (IKM-TI).

Proposal kegiatan inkubasi bisnis teknologi dapat diajukan oleh inkubator yang sudah

menjalankan operasional inkubator dan mempunyai tenant. Bidang fokus yang dapat

diajukan untuk program ini adalah teknologi pangan, obat dan kesehatan, energi,

transportasi, ketahanan dan keamanan, informasi dan komunikasi dan material maju.

Teknologi yang diajukan kepada tim seleksi adalah teknologi yang sudah siap (proven) untuk

Page 4: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

4

diproduksi massal. Proposal inkubasi bisnis teknologi akan diseleksi oleh tim seleksi yang

dibentuk dengan Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi. Tim seleksi terdiri dari

Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI), Kementerian Riset dan Teknologi, Instansi terkait

dan pakar/praktisi yang ditunjuk oleh Kementerian Riset dan Teknologi.

Mekanisme seleksi kegiatan inkubasi bisnis teknologi meliputi 2 (dua) tahapan

seleksi, yaitu tahap desk evaluation dan presentasi proposal rencana usaha. Aspek yang

dinilai dalam seleksi adalah karakter pengusahan dan proposal usaha. Proposal yang

dinyatakan lolos seleksi akan melaksanakan kegiatan inkubasi di Gedung TMC di Puspiptek.

Inkubator Pembina diwajibkan untuk menempatkan 1 (satu) orang pegawai di Puspiptek dan

menyediakan mentor yang berpengalaman.

Program inkubasi bisnis teknologi akan dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun dan dibagi

dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap awal, tahap pengembangan dan tahap lanjutan. Pada

tahap awal kegiatan yang dilaksanakan meliputi 1) Transfer teknologi/pelatihan, 2)

Pendampingan penyusunan business plan (rencana usaha), 3) Uji coba produksi, 4) Legalitas

usaha, 5) Pengurusan HKI, dan 6) Evaluasi dan rapat kerja tahunan. Pada tahap

pengembangan kegiatan yang dilaksanakan meliputi 1) Uji coba pasar, 2) Pendampingan

Produksi dan Manajemen Usaha, 3) Temu Bisnis, 4) Aksesisibilitas sumber permodalan, 5)

Sertifikasi dan standarisasi produk dan 6) Evaluasi dan rapat kerja tahunan inkubator. Pada

tahap lanjutan kegiatan yang dilaksanakan meliputi 1) Produksi Komersial, 2) Pendampingan

Produksi dan Manajemen Usaha, 3) Perluasan pasar, 4) Pengembangan network dan 5)

Evaluasi dan rapat kerja tahunan inkubator. Setelah selesai program inkubasi (pasca

inkubasi), tenant inkubator masih memiliki peluang untuk mendapatkan

bimbingan/konsultasi untuk mengembangkan bisnisnya.

Dari hasil pelaksanaan program inkubasi bisnis teknologi ini diharapkan dapat

diwujudkan adanya model inkubasi bisnis teknologi yang ideal dan industri baru berbasis

inovasi iptek. Pedoman inkubasi bisnis teknologi wajib menjadi acuan bagi setiap inkubator

pengusul dan pihak-pihak lain yang terlibat di dalam perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian dan evaluasi program inkubasi bisnis teknologi di Puspiptek.

Page 5: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v

I. Pendahuluan ............................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2. Dasar Hukum ........................................................................................................ 3

1.3. Tujuan, Sasaran dan Luaran................................................................................... 4

1.4. Indikator Keberhasilan .......................................................................................... 5

1.5. Bidang Prioritas ..................................................................................................... 5

1.6. Pengertian/Definisi ............................................................................................... 5

II. Pelaksanaan Program Inkubasi Bisnis Teknologi ......................................................... 7

2.1. Alur Pelaksanaan Program .................................................................................... 7

2.2. Tahapan Pelaksanaan Program ............................................................................. 8

2.3. Jadwal Pelaksanaan Program ................................................................................ 9

2.4. Sosialisasi Program ................................................................................................ 9

2.5. Mekanisme Seleksi ................................................................................................ 9

2.6. Unsur Penilaian ..................................................................................................... 9

2.7. Pelaksanaan Program Inkubasi .............................................................................. 10

2.8. Monitoring dan Evaluasi ........................................................................................ 14

III. Skema Pendanaan dan Fasilitas Inkubasi .................................................................... 15

3.1. Skema Pendanaan ................................................................................................. 15

3.2. Fasilitas Inkubasi ................................................................................................... 16

IV. Ketentuan Proposal Inkubasi Bisnis Teknologi ........................................................... 17

4.1. Persyaratan Inkubator Pembina/Pelaksana Inkubasi ............................................. 17

4.2. Persyaratan Tenant Inkubator ............................................................................... 17

4.3. Pendaftaran Proposal ............................................................................................ 17

4.4. Format Penulisan Proposal Inkubasi ...................................................................... 17

Page 6: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

6

LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil Inkubator Bisnis Teknologi

Lampiran 2.1. Proposal Business Plan (IKM Tenant Inkubator Baru)

Lampiran 2.1. Proposal Business Plan (IKM Tenant Inkubator yang Sudah Beroperasi)

Page 7: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

7

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fenomena globalisasi adalah suatu proses perubahan yang didorong oleh hasil saling

mempengaruhi (interplay) 4 (empat) faktor penentu (determinant) utama perubahan, yaitu:

i) pertumbuhan dan struktur demografi yang tidak berimbang, ii) penurunan daya dukung

lingkungan, iii) makin langkanya sumber daya alam, dan iv) inovasi teknologi. Fenomena

globalisasi menyampaikan pesan agar kita menyegerakan penyikapan yang sesuai untuk

menuju ke pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Penyikapan yang sesuai terhadap tantangan globalisasi menuntut dilakukannya

terobosan-terobosan di seluruh lini kehidupan yang praktis dimungkinkan dengan

banyaknya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan. Namun, untuk membuat ilmu

pengetahuan menjadi bermanfaat, perlu dilakukan proses kombinasi dan rekombinasi ilmu

pengetahuan sehingga menghasilkan inovasi teknologi. Aspek penting lain terkait fenomena

globalisasi adalah semakin terbukanya dunia dengan meleburnya batas maya negara yang

menyebabkan mudahnya akses ke sumber daya di lokasi lain menjadi semudah mengakses

sumber daya yang ada di lokasi sendiri. Karena hal ini bersifat mutual, maka diperlukan

penguasaan strata kemampuan bersaing tertentu untuk dapat memanfaatkan potensi yang

ditawarkan dunia Global.

Indonesia dengan rangking daya saing pada posisi ke 50 (lima puluh) di tahun 2012

dalam Global Competitiveness Index (GCI) sebagaimana dilaporkan oleh World Economic

Forum (WEF) saat ini belum dalam posisi penguasaan strata kemampuan yang memadai

untuk dapat memenangkan persaingan Global. Oleh karena itu, perlu pengarahan dan

pengalokasian sumber daya untuk menyegerakan perbaikan posisi daya saing. Dalam

kerangka peningkatan daya saing tersebut disadari urgensi kebutuhan penyediaan agen-

agen perubahan dalam bentuk wirausaha baru berbasis teknologi dalam jumlah dan kualitas

yang memadai.

Wirausaha baru berbasis teknologi atau wirausaha inovatif atau dalam bentuk yang

lebih umum sebagai IKM inovatif merupakan komponen penting dalam perekonomian suatu

bangsa. Hal ini antara lain disebabkan oleh dampak yang dihasilkannya seperti penciptaan

Page 8: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

8

lapangan kerja baru, potensi penghasilan pajak dan aktor penting dalam mengadopsi inovasi

teknologi untuk menghasilkan produk bernilai tambah tinggi (high value added products).

Penumbuhkembangan IKM inovatif/wirausaha inovatif baru menjadi salah satu sasaran

penting pembangunan ekonomi dan iptek dalam RPJMN 2010-2014. Keberadaan dan peran

wirausaha inovatif baru menjadi semakin penting di tengah rendahnya kapasitas industri

lokal yang sudah mapan untuk mengadopsi hasil riset lembaga penelitian dalam negeri

karena faktor resiko teknis dan bisnis yang masih tinggi sehingga wirausaha inovatif baru

berbasis teknologi ini akan menjadi industri yang berbasis inovasi teknologi di masa depan.

Program inkubasi bisnis teknologi merupakan salah satu strategi yang sudah terbukti

dapat mendorong lahirnya IKM dan wirausaha inovatif baru. Pematangan konsep teknis dan

bisnis selama masa inkubasi membuat tingkat risiko dapat dikelola sesuai dengan

kemampuan perusahaan yang diinkubasi. Dengan mekanisme ini maka alih teknologi dan

adopsi inovasi hasil riset dapat diakselerasi karena, antara lain, sebagian risiko dapat

dibebankan ke Negara dan/atau pemangku kepentingan lainnya.

Kementerian Riset dan Teknologi mulai tahun 2013 mengintroduksi dan

melaksanakan program inkubasi bisnis teknologi yang secara khusus diarahkan untuk

mendorong tumbuhnya wirausaha baru berbasis inovasi teknologi, khususnya inovasi

berbasis riset iptek dalam negeri. Program ini sekaligus mendukung skema pendanaan difusi

dan pemanfaatan iptek teknologi dalam Program Insentif Riset SINas di Kementerian Ristek.

Mulai tahun anggaran 2013 ini Kementerian Riset dan Teknologi akan

menyelenggarakan Program Inkubasi Bisnis Teknologi. Pada tahun pertama, program ini

ditujukan untuk memperkuat kapasitas inkubator bisnis dan teknologi dalam menginkubasi

tenant/wirausaha inovatif baru di wilayah Jabodetabek. Tenant yang lolos seleksi dari yang

diusulkan inkubator bisnis teknologi tersebut akan diinkubasi di Pusat Penelitian Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong. Pada tahun-tahun selanjutnya program ini

akan diperkenalkan pada kawasan spesifik, seperti pada koridor ekonomi yang ditetapkan

dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

2010-2025 dan kawasan lain yang ditetapkan kemudian.

Page 9: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

9

1.2. Dasar Hukum

1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Berdasarkan

ketentuan Pasal 18 ayat (1), Pasal 19 ayat (3) butir (b) dan Pasal 21 ayat (3). Pemerintah

berfungsi menumbuhkembangkan motivasi, memberikan simulasi dan fasilitas, serta

menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan Sistem Penelitian, Pengembangan,

dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia. Selain itu Pemerintah

juga kerkewajiban melaksanakan penguatan petumbuhan industri berbasis teknologi

untuk meningkatkan kemampuan perekayaan, inovasi, dan difusi teknologi serta

memperkuat tarikan pasar bagi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan.

Selanjutnya untuk melaksanakan fungsi tersebut, Pemerintah berperan

mengembangkan instrument kebijakan yang berbentuk dukungan sumberdaya, dana,

pemberian insentif, penyelenggaraan kegiatan iptek dan pembentukan lembaga;

2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005 – 2025. Dukungan Pemerintah untuk pembangunan iptek

dilakukan melalui pengembangan SDM iptek, peningkatan anggaran riset,

pengembangan sinergi kebijakan iptek lintas sektor, perumusan agenda riset yang

selaras dengan kebutuhan pasar, peningkatan sarpras iptek, dan pengembangan

mekanisme intermediasi iptek;

3) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan

Intelektual Serta Hasil Kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan

Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Dalam rangka mewujudkan tujuan alih

teknologi kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan,

Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan pembinaan alih teknologi kekayaan

interlektual serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan. Pembinaan yang

dimaksud dapakt dilaksanakan dalam bidang SDM, pendanaan, informasi dan sarana dan

prasarana;

4) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pengalokasian Sebagian

Pendapatan Badan Usaha Untuk Peningkatan Kemampuan Perekayaan, Inovasi dan

Difusi Teknologi. Badan usaha yang mengalokasikan sebagian pendapatan untuk

peningkatan kemampuan perekayasaan, inovasi dan difusi teknologi dapat diberikan

Page 10: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

10

insentif berbentuk insentif perpajakan, kepabeanan, dan/atau bantuan teknis penelitian

dan pengembangan;

5) Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Kementerian Riset dan

Teknologi berperan mendukung Masterplan percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI) melalui penguatan kemampuan SDM dan iptek Nasional;

6) Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha.

Dalam konsiderans menimbang Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2013 disebutkan

bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing nasional perlu ditumbuhkembangkan

wirausaha baru yang tangguh, kreatif, dan profesional. Pengembangan Inkubator

Wirausaha bertujuan untuk menciptakan dan mengembangkan usaha baru yang

mempunyai nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi; dan mengoptimalkan pemanfaatan

sumber daya manusia terdidik dalam menggerakkan perekonomian dengan

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

7) Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 243b/M/Kp/IX/2011 tentang

Perubahan Rencana Strategis Kementerian Riset dan Teknologi Tahun 2010 – 2014.

Salah satu kegiatan yang akan menjadi instrument untuk melaksanakan sinergi

fungsional dalam rangka pembangunan SINAs adalah penguatan jaringan iptek dengam

membangun infrastruktur penghubung intek-industri berupa science and technopark,

lembaga intermedasi, modal ventura, inkubator, prototype center, dll;

8) Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 1 Tahun 2012 tentang Bantuan

Teknis Penelitian dan Pengembangan Kepada Badan Usaha. Badan usaha yang

mengalokasikan sebagian pendapatan untuk peningkatan kemampuan perekayasaan,

inovasi dan difusi teknologi dapat diberikan insentif berbentuk bantuan teknis berupa

penempatan tenaga ahli dan pemanfaatan fasilitas laboratorium di lembaga litbang.

9) Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 175/M/Kp/IV/2013 tentang

Pembentukan Program Inkubasi Bisnis Teknologi.

Page 11: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

11

1.3. Tujuan, Sasaran dan Luaran

Tujuan program ini adalah:

1. Penguatan peran Inkubator Bisnis Teknologi.

2. Penumbuhkembangan wirausaha baru berbasis inovasi teknologi.

3. Pemodelan inkubasi wirausaha baru berbasis inovasi teknologi melalui Inkubator Bisnis

Teknologi.

Sasaran kegiatan ini adalah terwujudnya inovasi teknologi. Kegiatan inkubasi bisnis

teknologi terhadap tenant inkubator hasil seleksi akan dilaksanakan maksimum selama 3

(tiga) tahun dengan evaluasi setiap tahun.

Luaran kegiatan adalah:

I. Meningkatnya peran Inkubator Bisnis dalam menumbuhkembangkan wirausaha berbasis

inovasi teknologi.

II. Tumbuhnya wirausaha baru berbasis inovasi teknologi.

III. Model inkubasi wirausaha baru berbasis inovasi teknologi melalui Inkubator Bisnis

Teknologi.

1.4. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang ingin dicapai dari program inkubasi bisnis teknologi

adalah:

1. Adanya model inkubasi bisnis teknologi yang ideal.

2. Adanya industri baru berbasis inovasi iptek.

1.5. Bidang Prioritas

Pemilihan topik kegiatan inkubasi merujuk pada topik-topik riset, yaitu:

1. Teknologi Pangan;

2. Teknologi Kesehatan dan Obat;

3. Teknologi Energi Baru dan terbarukan;

4. Teknologi Transportasi;

5. Teknologi Informasi dan Komunikasi;

6. Teknologi Pertahanan dan Keamanan; dan

7. Teknologi Material Material Maju.

Page 12: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

12

1.6. Pengertian/Definisi

Inkubator Bisnis Teknologi: suatu lembaga intermediasi yang melakukan proses

inkubasi terhadap wirausaha/tenant melalui pelayanan penyediaan tempat sebagai sarana

beserta fasilitas pendukung lainnya meliputi akses teknologi, manajemen usaha, akses

permasaran, akses permodalan, pelatihan, pendampingan dan bimbingan kewirausahaan.

Tenant: IKM yang dibina oleh Inkubator.

Fokus Teknologi: prioritas pada hasil riset dalam negeri dalam 7 bidang prioritas

IPTEK: 1) Pangan, 2) Kesehatan dan Obat, (3) Energi, (4) Transportasi, (5) Informasi dan

Komunikasi, (6) Pertahanan dan Keamanan dan (7) Material Maju.

Inkubasi: proses pembinaan dan pendampingan yang diberikan oleh Inkubator

kepada tenant.

Masa Inkubasi: adalah periode waktu pendampingan tenant oleh Inkubator

maksimal sampai dengan 3 (tiga) tahun.

Tim Seleksi Tenant dan Inkubator: sekelompok orang yang berdasarkan keahliannya

diberi tugas untuk melakukan seleksi terhadap calon tenant, dan IBT sasaran program. Tim

seleksi terdiri dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI), Kementerian Riset dan

Teknologi, Instansi terkait dan pakar/praktisi yang ditunjuk oleh Kementerian Riset dan

Teknologi.

Page 13: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

13

II. PELAKSANAAN PROGRAM INKUBASI BISNIS TEKNOLOGI

2.1. Alur Pelaksanaan Program

Aliran usulan program dari IKM Tenant Inkubator (IKM-TI) dan Inkubator Bisnis

Teknologi (IBT) kepada Pengelola Program Inkubasi Bisnis Teknologi digambarkan dalam

bagan berikut (Gambar 2.1).

Kemenristek Tim Evaluasi dan

Monev

Inkubator Bisnis

Teknologi (IBT)

IKM Tenant Inkubator

Pengelola

Program

Profil

Inkubator

Usulan

Bisnis

Evaluasi

Usulan

Hasil

Evaluasi

Keputusan

evaluasi

Dana

Pelaksanaan

Program

Inkubator

Terpilih

UKM Tenant

Terpilih

Operasional Bisnis

UKM Tenant

Inkubator di I-STP,

PUSPIPTEK

Pendampingan

UKM Tenant

Inkubator

Evaluasi Kegiatan

IBT dan UKM

Tenant Inkubator

Laporan Laporan Laporan Laporan

Gambar 2.1. Bagan alir Program Kegiatan Inkubasi Bisnis Teknologi di Puspiptek

Page 14: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

14

2.2. Tahapan Pelaksanaan Program

Gambar 2.1. Flow chart program inkubasi bisnis teknologi di Puspiptek

Penyusunan Pedoman

Penyusunan Pedoman

Program Inkubasi

Penyiapan Fasilitas di Puspiptek

Sosialisasi Program

Seleksi Tenant Inkubator

Penetapan Tenant Inkubator

Evaluasi Tahunan STOP

Lanjut

Page 15: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

15

2.3. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal Program Inkubasi Bisnis Teknologi dapat dilihat di situs Kementerian Riset dan

Teknologi.

2.4. Sosialisasi Program

Sosialisasi program inkubasi bisnis teknologi disampaikan kepada inkubator calon

pelaksana melalui situs Kementerian Riset dan Teknologi dan sosialisasi langsung kepada

inkubator.

2.5. Mekanisme Seleksi

Inkubator pelaksana program dapat mengajukan maksimal 3 (tiga) usulan calon IKM

tenant peserta program. Seleksi dilakukan dalam 2 (dua) tahap oleh Tim Seleksi. Tahap

pertama adalah desk evaluation. Calon tenant dan inkubator yang lolos seleksi tahap

pertama akan mengikuti seleksi tahap kedua melalui presentasi proposal rencana usaha di

depan tim seleksi. Seleksi tahap kedua berupa pendalaman ide calon tenant dalam bentuk

penyampaian gagasan/ide/inisiatif melalui wawancara dengan Tim Seleksi yang mencakup

aspek (a) Karakter Pengusaha, dan (b) Proposal Usaha.

2.6. Unsur Penilaian

a. Karakter Pengusaha, aspek yang dinilai adalah : Ketekunan, Kemampuan kerja

sama, Kepemimpinan, Antusiasme terhadap usaha, kejujuran

b. Proposa Usaha, aspek yang dinilai adalah viable dan marketable

2.7. Pelaksanaan Program Inkubasi Bisnis Teknologi

Pelaksanaan program inkubasi akan dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahapan yang akan

berlangsung selama 3 (tiga) tahun, yaitu tahap awal, tahap pengembangan, tahap lanjutan.

Selanjutnya setelah 3 (tiga) tahun, juga akan dilakukan kegiatan pasca inkubasi. Tahapan

inkubasi yang akan dilakukan disajikan dalam Gambar 2.2.

Page 16: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

16

Gambar 2.2. Tahapan inkubasi bisnis teknologi di Puspiptek

2.7.1. Tahun Pertama : Inkubasi Tahap Awal

Dalam tahun pertama, kebutuhan tenant yang telah teridentifikasi pada tahap

seleksi akan dibantu untuk dipenuhi oleh inkubator, baik dalam hal teknologi, maupun

aspek legal. Untuk faktor teknologi, inkubator membantu dalam mentransfer teknologi

yang berasal dari perguruan tinggi dan jaringan kerja yang telah dibina ke tenant, demikian

pula dengan aspek legalitas usaha. Bagi tenant yang membutuhkan kredit pinjaman untuk

tambahan modal usaha, inkubator mencarikan sumber pendanaan baik dari program

pemerintah maupun dari sumber keuangan lainnya seperti bank, untuk menunjang

perkembangan usaha tenant. Pada proses ini inkubator akan meminta jaminan (kolateral)

pada tenant.

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam tahun pertama inkubasi adalah 1) Transfer

teknologi/pelatihan, 2) Pendampingan penyusunan business plan (rencana usaha), 3) Uji

coba produksi, 4) Legalitas usaha, dan 5) Evaluasi dan rapat kerja tahunan.

Page 17: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

17

1. Pelatihan (Transfer Teknologi)

Tahun pertama inkubasi diawali dengan pemberdayaan tenant antara lain melalui

pelatihan. Pelatihan disampaikan dalam bentuk teori, kegiatan di dalam ruang kelas,

simulasi dan testimoni pelaku bisnis. Dalam tahap ini tenant akan memperoleh pelatihan

baik pelatihan secara umum (general training), maupun pelatihan spesifik sesuai kebutuhan

tenant. Materi general training antara lain meliputi:

1. Entrepreneurship;

2. Aspek Legal dan HKI;

3. Manajemen Keuangan;

4. Manajemen Pemasaran;

5. Manajemen Produksi; dan

6. Penyusunan Business Plan.

2. Pendampingan penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)

IKM tenant didampingi secara intensif supaya bisa menyusun businesss plan yang baik

dan benar serta layak untuk diajukan kepada lembaga pembiayaan baik bank maupun non

bank. Pendampingan dilakukan terhadap perencanaan pengembangan usaha, perencanaan

sumber daya manusia, produksi, pemasaran. Aspek pemasaran meliputi segmentasi pasar,

targeting, dan positioning. Selain itu juga pendampingan untuk penyusunan bisnis plan

dilakukan terhadap marketing mix dan keuangan termasuk rugi dan laba serta kelayakan

usaha.

3. Uji coba produksi

Uji coba produksi dilakukan pada tahun pertama merupakan implementasi dari

rencana usaha yang telah disusun. Kegiatan ini bersifat pengembangan produk dan

bertujuan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang

direncanakan.

Page 18: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

18

4. Legalitas usaha

Dalam tahun pertama, tenant akan didampingi dalam pengurusan legalitas usaha,

sehingga tenant peserta program diharapkan dapat segera memiliki badan usaha.

5. Perngurusan HKI

Untuk memperoleh paten atas produk yang dihasilkan, penjajakan pengurusan Hak

Kekayaan Intelektual (HKI) mulai dilakukan.

6. Evaluasi dan rapat kerja tahunan

Evaluasi dan rapat kerja tahunan akan dilakukan setiap tahun pada akhir tahun

kegiatan dalam rangka mengevaluasi dan merencanakan kegiatan pengembangan pada

tahun selanjutnya.

2.7.2. Tahun Kedua : Tahapan Pengembangan

Kegiatan inkubasi yang dilakukan pada tahun kedua merupakan tahap

pengembangan. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah:

1) Uji coba pasar;

2) Pendampingan Produksi dan Manajemen Usaha;

3) Temu Bisnis;

4) Aksesisibilitas sumber permodalan;

5) Sertifikasi dan standarisasi produk; dan

6) Evaluasi dan rapat kerja tahunan inkubator.

Pada tahun kedua, usaha tenant diharapkan sudah mulai berjalan dengan baik dan

dilakukan uji coba pasar. Pendampingan yang dilakukan oleh tenaga pendamping dari

Inkubator difokuskan pada aspek produksi, pemasaran, dan manajemen usaha termasuk

pengelolaan keuangan (pembukuan sederhana). Selain itu inkubator membantu membuka

akses pasar dengan cara mempertemukan tenant dengan calon mitra bisnis melalui suatu

kegiatan temu bisnis. Temu bisnis paling sedikit dilakukan setahun sekali dengan

mengundang calon mitra bisnis, pemerintah dan lembaga keuangan. Namun jika

Page 19: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

19

memungkinkan dan keadaan yang mendesak, kegiatan temu usaha dapat dilakukan lebih

dari sekali dalam setahun (sesuai kebutuhan).

Bagi tenant yang membutuhkan kredit pinjaman untuk tambahan modal usaha,

inkubator dapat memfasilitasi akses ke sumber pendanaan baik dari program pemerintah

maupun dari sumber keuangan lainnya. Selain itu dirancang pula sertifikasi dan standarisasi

produk.

2.7.3. Tahap Ketiga : Tahap Lanjutan

Kegiatan inkubasi yang dilakukan pada tahun ketiga merupakan tahap lanjutan.

Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Produksi Komersial;

2. Pendampingan Produksi dan Manajemen Usaha;

3. Perluasan pasar;

4. Pengembangan network; dan

5. Evaluasi dan rapat kerja tahunan inkubator.

Pada tahun ketiga tenant sudah melakukan kegiatan produksi secara komersial dan

wilayah pemasaran produk telah meningkat. Melalui pengembangan jejaring yang dilakukan

wilayah pemasaran produk diharapkan mampu mencapai skala nasional.

2.7.4. Tahap Pasca Inkubasi

Pada tahap pasca inkubasi, inkubator melepas tenant menjadi IKM yang mandiri dan

berkembang. Namun demikian komunikasi dan layanan konsultasi masih tetap diberikan.

Pada tahap pasca inkubasi, tenant harus mampu mengembangkan jaringan kemitraan untuk

pengembangan usahanya dan perluasan wilayah pasar skala internasional, salah satunya

melalui program co-incubation. Tenant yang telah lulus (alumni inkubator) dan berhasil

dapat membagi pengalaman, memberikan pendampingan, dan menjalin kemitraan bisnis

dengan tenant inkubator. Selain itu, pada tahap ini, tenant alumni inkubator memberikan

informasi makro perkembangan usahanya kepada inkubator teknologi yang kemudian dapat

Page 20: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

20

digunakan untuk menganalisis dampak kegiatan inkubasi teknologi terhadap perekonomian

daerah dan nasional.

2.8. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi program inkubasi bisnis teknologi dilaksanakan oleh tim

monitoring dan evaluasi yang ditetapkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi.

Pelaksananaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap 2 (dua) bulan.

Page 21: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

21

III. SKEMA PENDANAAN DAN FASILITAS INKUBASI

3.1. Skema Pendanaan

Dana yang dialokasikan untuk kegiatan inkubasi adalah maksimal sebesar 350 (tiga

ratus lima puluh) juta rupiah per tahun per IKM-TI yang akan disalurkan melalui IBT terkait.

Penggunaan dana tersebut dimaksudkan untuk pembiayaan operasional manajemen IBT

dalam melaksanakan kegiatan inkubasi bisnis tahun pertama dan dana untuk pembiayaan

kegiatan IKM-TI. Masa inkubasi untuk IKM-TI direncanakan untuk maksimum 3 (tiga) tahun.

Keberlanjutan pendanaan dari Kementerian Riset dan Teknologi untuk tahun kedua dan

ketiga diberikan berdasarkan hasil evaluasi setiap tahun. Rincian alokasi dana dipaparkan

dalam Tabel 2. Diharapkan IBT dan IKM-TI juga memiliki sumber dana lain untuk kegiatan

ini.

Tabel 3.1. Rincian alokasi dana Kemenristek untuk IBT dan IKM-TI Terpilih

No Rincian Penggunaan Besar alokasi

Dana Kemenristek

Dana Sumber Lain

1.Operasional manajemen tim Inkubator (maksimal 25 % dari total biaya)

1 Daya dan jasa Inkubator Bisnis Teknologi

2 Kegiatan Inkubasi : Honor Tim Inkubasi Honor Mentor

Maks.25%

3 Perjalanan Tim Inkubasi Perjalanan Mentor

Maks. 15%

4 Lain-Lain : Komunikasi ATK Penyusunan dan Penggandaan Laporan Monev

Maks. 15%

2. Kegiatan Usaha IKM tenant peserta program (minimal 75 % dari total biaya)

1 Pelatihan yang diselenggarakan Kemenristek (General dan Spesifik)

2 Pengembangan Produk

3 Sewa peralatan, dan bahan perlengkapan

4 Pembelian bahan baku dan bahan pendukung produksi

5 Kemasan

Page 22: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

22

No Rincian Penggunaan Besar alokasi

Dana Kemenristek

Dana Sumber Lain

6 Pemasaran

7 Legalitas Usaha

8 Benchmarking

9 HKI, standarisasi dan sertifikasi

10 Biaya ruangan dan utilitas

11 Konsultasi

12 Penyusunan & Penggandaan Laporan

3.2. Fasilitas Inkubasi

Kegiatan inkubasi terhadap tenant akan dilaksanakan di kawasan Puspiptek. Dengan

demikian, selama proses inkubasi berlangsung, tenant akan menempati fasilitas yang

tersedia di kawasan Puspiptek. Sedangkan Inkubator Bisnis Teknologi akan menugaskan tim

pendamping (mentor) inkubasi tenant di kawasan Puspiptek.

Fasilitas inkubasi di Puspiptek Serpong berupa gedung, ruangan dan akses utiliitas yang

disediakan oleh Puspiptek. Dalam periode masa inkubasi selama 3 (tiga) tahun di Puspiptek,

tenant akan disediakan akses terhadap pilot plant, laboratorium dan workshop untuk

mendukung kegiatan usaha yang dilakukan.

Page 23: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

23

IV. KETENTUAN PROPOSAL INKUBASI BISNIS TEKNOLOGI

4.1. Persyaratan Inkubator Pembina/Pelaksana Inkubasi

Persyaratan inkubator pelaksana terdiri dari hal berikut:

1. Memiliki tenaga pendamping yang memiliki keahlian yang berkaitan dengan proses

inkubasi.

2. Menugaskan minimal 1 (satu) orang tenaga pendamping (mentor) dalam rangka

mendampingi tenant secara intensif di kawasan Puspiptek.

3. Memiliki jejaring dengan pemangku kepentingan seperti pemda, dan lembaga

keuangan.

4. Diutamakan yang berpengalaman minimal tiga tahun dalam kegiatan inkubasi

tenant.

4.2. Persyaratan Tenant Inkubator

Persyaratan tenant yang perlu dipenuhi adalah sebagai berikut.

1. Start up company ( ≤ 2 tahun).

2. Memiliki Proposal Rencana Usaha.

3. Produk memiliki prospek pasar nasional dan/atau global.

4. Produk berbasis teknologi yang berorientasi pada 7 (tujuh) bidang prioritas Iptek.

5. Wirausahawan diutamakan dari mahasiswa atau alumni Perguruan Tinggi.

4.3. Pendaftaran Proposal

Pendaftaran proposal kegiatan inkubasi bisnis teknologi dikirimkan kepada Tim

Pengelola Program Inkubasi Bisnis Teknologi Kementerian Ristek, Asisten Deputi Iptek IKM,

Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta

Pusat, dalam bentuk hardcopy sebanyak 4 (empat) eksemplar dan softcopy (file dalam CD).

Dalam pendaftaran inkubator pengusul diwajibkan mengisi formulir berupa Profil Inkubator

Bisnis Teknologi (Lampiran 1) yang disediakan secara lengkap dan benar.

Page 24: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

24

4.4. Format Penulisan Proposal Kegiatan Inkubasi

Penulisan proposal kegiatan inkubasi mengikuti ketentuan seperti pada lampiran 2.

Proposal kegiatan inkubasi dapat diikuti oleh inkubator yang baru dan inkubator yang sudah

berjalan/beroperasi.

Page 25: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

25

Lampiran 1. Profil Inkubator Bisnis Teknologi

PROFIL INKUBATOR BISNIS TEKNOLOGI (IBT)

A. IDENTITAS INKUBATOR

1. Nama Inkubator :

2. Alamat :

3. Telepon :

4. Email :

5. Nama Manajer :

6. Alamat :

7. Telepon :

8. Email :

B. PROFIL INKUBATOR

1 Jenis Inkubator ( ) For Profit ( ) Not for Profit

2 Lembaga Pemilik Inkubator

( ) PTN ( ) PTS ( ) Sektor Swasta ( ) Kementerian, Sebutkan unit dan kementerian: ………………….

3 Fokus Inkubasi (Pilih dan sebutkan spesifikasi di dalam masing-masing bidang)

( ) Pertanian ( ) Manufakturing ( ) ICT ( ) Industri Kreatif ( ) Lainnya, Sebutkan: ………………………………………..

4 Tahun Mulai

5 Fasilitas Luas Kantor (administrasi, rapat dll): m2 Luas Ruangan IKM Tenant: m2 Lainnya, Sebutkan:

6 Manajemen Jumlah karyawan inkubator: orang

7 Model Bisnis Inkubasi

8 Jumlah UKM Tenant yang sedang berjalan

9 Jumlah UKM Tenant

Page 26: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

26

yang pernah didampingi

10 Jumlah UKM tenant yang telah berhasil

11 Faktor Kunci Keberhasilan Inkubasi

12 Faktor –faktor Penghambat Inkubasi

13 Besar Rata-rata dana operasional per tahun

14 Sumber Dana

Page 27: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

27

Lampiran 2.1. Proposal Business Plan (IKM Tenant Inkubator Baru)

Cover

PROPOSAL BUSINESS PLAN

IKM TENANT INKUBATOR YANG BARU

Page 28: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

28

PROPOSAL BUSINESS PLAN

Nama IKM Pengusul

Nama Pemilik

Nama Inkubator Bisnis Teknologi

Tahun .....

Page 29: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

29

I. IDENTIFIKASI IKM TENANT INKUBATOR

1. Nama IKM :

2. Nama Pemilik :

3. Tahun Berdiri :

4. Alamat :

5. No telepon, Fax, Email :

II. PROFIL USAHA

1. Jenis Usaha :

2. Jenis Produk :

3. Harga Pokok Penjualan :

4. Omset per tahun

a. Unit Produk :

b. Nilai Penjualan (Rp.) :

5. Modal Awal :

6. Aset :

7. Jumlah Karyawan :

IV. RENCANA STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

4.1. Struktur Organisasi Perusahaan :

4.2. Deskripsi Tugas Dan Fungsi :

V. ANALISIS PEMASARAN

5.1. Gambaran Umum Pasar

a. Segmen pasar:

b. Target pasar:

5.2. Model Pemasaran

a. Penetapan Harga

b. Distribusi

c. Promosi

Page 30: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

30

VI. ASPEK TEKNOLOGI, PRODUK, PRODUKSI DAN OPERASI

6.1. Nilai dan manfaat produk

6.2. Uraian singkat teknologi inovasi yang digunakan.

6.3. Status teknologi:

6.2.1. Masih dalam pengembangan prototype

6.2.2. Sudah memasuki tahap produksi.

6.4. Status HKI (pilih salah satu status di bawah ini):

a. Hasil pengembangan sendiri:

- Sudah memiki sertifikat HKI (lampirkan sertfikat HKI)

- Masih dalam proses pendaftaran HKI (lampirkan surat pendaftaran

dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

- Belum didaftarkan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

b. Hasil pengembangan pihak lain (license agreement dengan pemilik)

(Lampirkan surat perjanjian lisensi dengan pihak lain)

c. Akses terbuka (tanpa kepemilikan)

6.5. Proses produksi (serta gambar proses produksi)

VII. ASPEK KEUANGAN

7.1. Biaya Investasi

7.2. Biaya Produksi

7.3. Analisis Arus Kas Sederhana (serta Analisis Rugi Laba)

VIII. ACTION PLAN DAN JADUAL (dalam bar chart)

IX. KEBUTUHAN DANA (Uraikan secara rinci)

Lampiran 2.2. Proposal Business Plan (IKM Tenant Inkubator Yang Sudah Beroperasi)

Page 31: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

31

Cover

PROPOSAL BUSINESS PLAN

IKM TENANT INKUBATOR YANG SUDAH BERJALAN 1-2

TAHUN .....

Page 32: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

32

PROPOSAL BUSINESS PLAN

Nama IKM Pengusul

Nama Pemilik

Nama Inkubator Bisnis Teknologi

Tahun .....

Page 33: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

33

I. IDENTIFIKASI UKM TENANT INKUBATOR

1. Nama IKM :

2. Nama Pemilik :

3. Tahun Berdiri :

4. Lokasi IKM :

5. No telepon, Fax, Email :

II. PROFIL USAHA

1. Jenis Usaha :

2. Jenis dan Harga Pokok Penjualan Produk (Rinci beserta Gambar):

3. Omset per tahun :

4. Modal Awal :

5. Aset :

6. Jumlah Karyawan :

III. RENCANA PENGEMBANGAN SELANJUTNYA

No. Uraian Keterangan

1. Pengembangan produk baru

2. Perluasan Lokasi Produksi

3. Pengadaan Peralatan baru

4. Penambahan tenaga Kerja

5. Perluasan Pemasaran

6. Lainnya

Page 34: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

34

IV. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

4.1. Struktur Organisasi Perusahaan

4.2. Deskripsi Tugas Dan Fungsi

V. ANALISIS PEMASARAN

5.1. Gambaran Umum Pasar

a. Segmen pasar :

b. Target pasar :

5.2. Model Pemasaran

a. Penetapan Harga

b. Distribusi

c. Promosi

VI. ASPEK PRODUK, PRODUKSI DAN OPERASI

6.1. Nilai dan manfaat produk

6.2. Kapasitas produksi

6.3. Uraian singkat teknologi inovasi yang digunakan.

6.4. Status teknologi:

6.2.1. Masih dalam pengembangan prototype

6.2.2. Sudah memasuki tahap produksi.

6.5. Status HKI (pilih salah satu status di bawah ini):

a. Hasil pengembangan sendiri:

- Sudah memiki sertifikat HAKI (lampirkan sertfikat HKI)

- Masih dalam proses pendaftaran HKI (lampirkan surat pendaftaran

dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

- Belum didaftarkan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

b. Hasil pengembangan pihak lain (license agreement dengan pemilik)

(Lampirkan surat perjanjian lisensi dengan pihak lain)

c. Akses terbuka (tanpa kepemilikan)

6.6. Proses produksi (serta gambar proses produksi)

Page 35: LOMBA INOVASI PEMUDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

35

VII. ASPEK KEUANGAN

7.1. Biaya Investasi

7.2. Biaya Produksi

7.3. Analisis Arus Kas Sederhana (serta Analisis Rugi Laba)

VIII. ACTION PLAN DAN JADUAL (dalam bar chart)

IX. KEBUTUHAN DANA (Uraikan secara rinci)