long case metastasis ca tyroid

67
LONG CASE METASTASIS PADA TULANG TEMPORAL DEXTRA DARI CARCINOMA FOLIKULAR THYROID PEMBIMBING: dr. Gummar Jaya Saleh, Sp.BS DISUSUN OLEH: Ahmad Fauzi NIM : 030.08.011 KEPANITERAAN KLINIK BEDAH RUMAH SAKIT OTORITA BATAM

Upload: huseikha-velayazulfahd

Post on 03-Jan-2016

66 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Long Case Metastasis CA Tyroid

LONG CASE

METASTASIS PADA TULANG TEMPORAL DEXTRA

DARI CARCINOMA FOLIKULAR THYROID

PEMBIMBING:

dr. Gummar Jaya Saleh, Sp.BS

DISUSUN OLEH:

Ahmad Fauzi

NIM : 030.08.011

KEPANITERAAN KLINIK BEDAH

RUMAH SAKIT OTORITA BATAM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

PERIODE 21 JANUARI-31 MARET 2013

BAB I

Page 2: Long Case Metastasis CA Tyroid

PENDAHULUAN

Karsinoma tiroid merupakan keganasan terbanyak ke 9 diantara 10 keganasan

terbanyak. Insidensinya tinggi pada Negara yang endemic struma, terutama jenis folikuler dan

jenis berdiferensiasi buruk/anaplastik. Puncaknya terjadi saat usia 21-40 tahun, wanita 2-4

kali lebih sering mengalami nodul ini daripada laki-laki. (1) Angka kejadiannya adalah 3.7

kasus tiap 100.000 penduduk dengan ratio perbandingan pria dan wanita adalah 3:1.(2)

Risiko karsinoma pada benjolan tunggal tiroid bervariasi 2,5-24,3%. Terdapat

perbedaan antara karsinoma papiler dan folikuler yaitu untuk karsinoma papiler sebesar

65,8% dan karsinoma folikuler 28,9%, sementara pada nodul tiroid ganda didapati ratio

adalah 42,86% untuk karsinoma papiler dan 57,8% untuk karsinoma folikuler.(1)

Karsinoma tiroid berasal dari sel folikel tiroid. Keganasan tiroid dikelompokan

menjadi karsinoma tiroid berdiferensiasi baik, yaitu bentuk papiler, folikuler, atau campuran

keduanya, karsinoma medular yang berasal dari sel parafolikular, dan karsinoma

berdiferensiasi buruk atau disebut juga anaplastik.(1)

Karsinoma folikular umumnya timbul pada usia lebih tua, paling sering usia 49-59

tahun. Dan jarang terjadi pada usia kurang dari 30 tahun. Angka kejadiannya 5-20% dari

semua keganasan tiroid.

Kadang ditemukan adanya tumor soliter besar di tulang seperti di tulang tengkorak

atau humerus yang mungkin merupakan metastasis jauh dari adenokarsinoma folikuler

sementara tumor primer pada tiroidnya pada awalnya tidak ditemukan karena kecil dan tanpa

gejala.(1)

2

Page 3: Long Case Metastasis CA Tyroid

BAB II

LAPORAN KASUS

STATUS ILMU BEDAH

SMF ILMU BEDAH RUMAH SAKIT OTORITA BATAM

Nama Mahasiswa : Ahmad Fauzi ( 030.08.011 ) Tanda Tangan:

Dokter Pembimbing : dr. Gumar Jaya Saleh, Sp.BS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama lengkap : Ny. Yeni Malinda (32-45-35) Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 49 Tahun Suku bangsa : Melayu

Status perkawinan : Menikah Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pendidikan : SLTP

Alamat : Pulau Kasu belakang padang Tanggal masuk RS:6/2/2013

Rt 06 Rw 07 Masuk dari Poliklinik

II. ANAMNESIS

Diambil dari autoanamnesis tanggal 19 Februari 2013, pukul 16.00

Keluhan Utama:

Bengkak pada kepala bagian kanan dan mata kanan sejak 3 tahun SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang ke RSOB dengan keluhan Bengkak pada kepala bagian kanan dan mata

kanan sejak 3 tahun sebelum masuk rumah sakit, awalnya mata kanan menonjol disertai

dengan rasa perih yang makin lama semakin menonjol keluar. Kemudian muncul benjolan

pertama kali muncul disamping mata kanan dan semakin membesar, awalnya benjolan

sebesar telur puyuh yang makin lama semakin besar namun tidak pernah diukur sebelumnya.

Benjolan tidak terasa nyeri, pada perabaan lunak dan tidak dapat digerakan. Os mengeluh

pengelihatan os di mata kanan semakin terganggu dengan pandangan yang semakin buram.

Tidak ada riwayat pusing, muntah, kejang, dan gangguan wicara.

Tiga tahun yang lalu selain mengeluh mata kanan menonjol, Os juga mengaku

terdapat benjolan ditempat lain yaitu benjolan pada leher sebelah kiri yang dirasakan timbul

3

Page 4: Long Case Metastasis CA Tyroid

sejak 3 tahun yang lalu, tidak nyeri, keras bila diraba namun tidak mengganggu bila os

menelan. Os juga mengeluh jantung berdebar-debar, keringat berlebih, tangan sering

gemetaran, demam yang hilang timbul, nafsu makan meningkat namun berat badan terus

turun, os mengaku beratnya turun dari 55kg menjadi 40kg. Kemudian os berobat ke sinse dan

dikatakan menderita sakit gondok atau hipertiroid. Sejak saat itu os meminum obat-obatan

dari sinse hingga berhenti 1 tahun yang lalu.

Riwayat Penyakit Dahulu dan keluarga:

Riwayat DM, Alergi, hipertensi dan batuk-batuk lama disangkal. Tidak pernah

mengalami hal yang sama sebeumnya. Riwayat pada keluarga tidak ada yang pernah

menderita keganasan.

Riwayat Pekerjaan dan Kebiasaan

Bekerja sebagai ibu rumah tangga di rumah, riwayat merokok dan minum-minuman

beralkohol disangkal.

B. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Tampak sakit berat

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg

Nadi : 108x/menit

Suhu : 36,6 oC

Pernafasaan : 18x/menit

Keadaan gizi : Kurang

Sianosis : Tidak ada

Udema umum : Tidak ada

Kulit

Warna : Sawo Matang

Efloresensi : Tidak ada Petekie :

Tidak ada

Jaringan Parut : Tidak ada Pigmentasi : Merata

4

Page 5: Long Case Metastasis CA Tyroid

Pertumbuhan rambut : Merata Lembab/Kering : Kering

Suhu Raba : Hangat Pembuluh darah : Tidak melebar

Keringat : Tidak ada Turgor : Baik

Ikterus : Tidak ada

Oedem : Tidak ada

Kelenjar Getah Bening

Submandibula : tidak teraba membesar

Supraklavikula : tidak teraba membesar

Lipat paha : tidak teraba membesar

Leher : tidak teraba membesar

Ketiak : tidak teraba membesar

Kepala

Ekspresi wajah : Baik Simetri muka : Tidak Simetris

Rambut : Hitam merata Bentuk : Normocephali

Mata

Exophthalamus : Oculi dextra Enopthalamus : tidak ada

Kelopak : oedem (+/-) Lensa : sulit dinilai/jernih

Konjungtiva : Hiperemis (+/-) Visus : 1/60 – 3/60

Sklera : ikterik (-/-) Gerakan Mata : dbn

Kedudukan bola mata : esoforia/ortoforia Kornea: : erosi/jernih

Refleks Cahaya Langsung: sulit dinilai/+ Refleks Cahaya TidakLangsung: -/-

Pupil : Bulat anisokhor Diameter: sulit dinilai/4 mm

Telinga

Tuli : -/- Selaput pendengaran : intak

Lubang : lapang Penyumbatan : -/-

Serumen : -/+ Perdarahan : -/-

Cairan : -/-

Mulut

5

Page 6: Long Case Metastasis CA Tyroid

Bibir : kering Tonsil : T1 –T1

Langit-langit : tidak ada tonjolan Bau pernapasan : tidak ada

Gigi geligi : tidak lengkap, karies + Trismus : tidak ada

Faring : bergranul Selaput lendir : tidak ada

Lidah : licin, atrofi papil (-), tremor (-)

Leher

Tekanan Vena Jugularis (JVP): JVP 5+2 cmH2O

Kelenjar Tiroid:

Inspeksi: Benjolan 1 buah sebelah kiri, warna kulit, ikut bergerak ketika

menelan tidak ada bekas luka operasi

Palpasi : Besar benjolan 6 x 2 x 5 cm, bentuk tidak beraturan, batas tegas, tidak

mobile. Konsistensi padat. Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba thrill.

Auskultasi: Tidak terdengar tiroid bruit.

Kelenjar Limfe: tidak teraba membesar

Dada

Bentuk : Simetris

Pembuluh darah : Tidak tampak pelebaran pembuluh darah

Buah dada : benjolan (-), retraksi (-), peau’d orange (-)

Paru – Paru

Pemeriksaan Depan Belakang

Inspeksi Kiri Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis

Kanan Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis

Palpasi Kiri - Tidak ada benjolan

- Fremitus taktil simetris

- Tidak ada benjolan

- Fremitus taktil simetris

Kanan - Tidak ada benjolan

- Fremitus taktil simetris

- Tidak ada benjolan

- Fremitus taktil simetris

Perkusi Kiri Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru

Kanan Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi Kiri - Suara vesikuler

- Wheezing (-), Ronki (-)

- Suara vesikuler

- Wheezing (-), Ronki (-)

Kanan - Suara vesikuler - Suara vesikuler

6

Page 7: Long Case Metastasis CA Tyroid

- Wheezing (-), Ronki (-) - Wheezing (-), Ronki (-)

Jantung

Inspeksi Tidak tampak pulsasi iktus cordis

Palpasi : Teraba iktus cordis pada sela iga V, 1 cm medial linea midklavikula kiri.

Perkusi :

Batas kanan : sela iga III-V linea sternalis kanan.

Batas kiri : sela iga III-V, 1cm sebelah medial linea midklavikula kiri.

Batas atas : sela iga III linea parasternal kiri.

Auskultasi: Bunyi jantung I-II murni reguler, Gallop (-), Murmur (-).

Abdomen

Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, datar, simetris, smiling umbilicus (-),

dilatasi vena (-)

Palpasi

Dinding perut : supel, tidak teraba adanya massa / benjolan, defense muscular (-),

tidak terdapat nyeri tekan pada epigastrium, tidak terdapat nyeri

lepas, tidak terdapat efloresensi.

Hati : tidak teraba

Limpa : tidak teraba

Ginjal : ballotement -/-, nyeri ketok costovertebral -/-

Murphy sign : negatif

Shifting dullness: negatif

Perkus : timpani di keempat kuadran abdomen

Auskultasi : bising usus (+) norma

Ekstremitas

Akral Teraba hangat pada keempat ekstremitas. edema (-).

STATUS LOKALIS

Regio Tempororbital Dextra

Inspeksi : Benjolan 1 buah, warna kulit, keratitis eksposure pada mata kanan,

Palpasi : benjolan berukuran 15x10,5 cm, konsistensi kenyal dengan dasar keras, tidak

dapat digerakan, tidak nyeri, permukaan rata dan batas tidak tegas.

7

Page 8: Long Case Metastasis CA Tyroid

Status Neurologis

A. Kepala

Bentuk : normosefali

Nyeri tekan : -

Simetri : tidak simetris

B. Leher

Sikap : tegak

Pergerakan : baik

C. Afasia motorik : ( - )

Afasia sensorik : ( - )

Disatria : ( - )

D. Nervus Kranialis

N.I ( Olfaktorius )

Subjektif + +

N. II ( Optikus )

Tajam penglihatan 1/60 3/60

Lapang penglihatan + +

Melihat warna - +

Fundus Okuli Tidak dilakukan

N.III ( Okulomotorik )

Nistagmus - -

Pergerakan bola mata + +

Pupil Anisokor, sulit

dinilai/ 4mm

Reflek Cahaya Langsung & Tidak Langsung - +

Diplopia - -

8

Page 9: Long Case Metastasis CA Tyroid

N.V (Trigeminus)

Membuka mulut + +

Menguyah Makanan + +

Menggigit + +

Refleks Kornea - +

Sensibilitas muka + +

N.VI ( Abducen )Pergerakan mata ke lateral + +

Melihat kembar - -

N. VII ( Fasialis )

Mengerutkan dahi, menutup mata,

memperlihatkan gigi

+

Perasaan lidah ( 2/3 anterior ) + +

N.VIII ( Vestibulokoklearis )

Detik arloji +

Suara berbisik + +

N. IX ( Glosofaringeus )

Perasaan Lidah ( 1/3 belakang ) +

Sensibilitas faring +

9

Page 10: Long Case Metastasis CA Tyroid

N.X ( Vagus )

Arkus Faring Simetris

Berbicara, Menelan, Nadi +

N.XII ( Hipoglosus )

Pergerakan Lidah, tremor lidah -

Artikulasi +

Anggota Gerak

Lengan Kanan Kiri

Otot

Tonus : normotoni normotoni

Massa : baik baik

Sendi : bebas bebas

Gerakan : aktif aktif

Kekuatan : +5 +5

Oedem : tidak ada tidak ada

Sensibilitas

Taktil, Nyeri: + +

Tungkai dan Kaki Kanan Kiri

Luka : tidak ada tidak ada

Varises : tidak ada tidak ada

Otot

Tonus : normotoni normotoni

Massa : tidak ada tidak ada

Sendi : bebas tidak bebas

Gerakan : aktif aktif

Kekuatan : +5 +5

10

Page 11: Long Case Metastasis CA Tyroid

Oedem : tidak ada tidak ada

Sensibilitas : + +

Refleks

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium, (6 Februari 2013)

Hematologi

Darah Nilai Normal Darah Nilai Normal

Leukosit 5,2 3,5-10 x 103 mm3 MPV 10,2 6,5-11 fL

Eritrosit 4,69 3,8-5,8 x 106 mm3 PDW 13 10-18 L%

Hb 7,6 11-16,5 g/dL Limfosit 2.3 1,2-3,2 103/ mm3

Ht 27,5 35-50 % Monosit 0.4 0,3-4,8 L 103 mm3

Trombosit 239 150-350x103 mm3 Granulosit 2,5 1,2-6,8H 103 mm3

Pct 244 100-500 L% SGOT 9 Up to 32 U/l

MCV 59 80-97 fL SGPT 12 Up to 31 U/l

MCH 16,1 26,5-33,5 pq Urea 13,1 10.0-50.0 mg/dl

MCHC 27,5 31,5-35 g/dL Creatinin 0,43 0.70-1.30 mg/dl

RDW 20,5 10-15% Albumin 3,8 3,4-4,8 g/dl

TSHS <0,005 0,35-4,94 uUl/ml FT4 4,54 9 – 20 pmol/L

11

Pemeriksaan Kanan Kiri

Refleks Tendon

Bisep

Trisep

Patela

Achiles

Refleks Patologis - -

Page 12: Long Case Metastasis CA Tyroid

Laboratorium, (8 Februari 2013)

Hematologi

Darah Nilai Normal Darah Nilai Normal

Leukosit 4,64 3,5-10 x 103 mm3 Granulosit 2,5 1,2-6,8H 103 mm3

Hb 9,6 11-16,5 g/dL Limfosit 0,68 1,2-3,2 103/ mm3

Ht 33,0 35-50 % Monosit 0.33 0,3-4,8 L 103 mm3

Trombosit 168 150-350x103 mm3 TSHS <0,005 0,35-4,94 uUl/ml

MCV 66,8 80-97 fL FT4 4,54 9 – 20 pmol/L

MCH 19,4 26,5-33,5 pq

MCHC 29,1 31,5-35 g/dL

RDW 28,5 10-15%

Laboratorium, (9 Februari 2013)

Hematologi

Darah Nilai Normal Darah Nilai Normal

Leukosit 4.4 3,5-10 x 103 mm3 MPV 9.0 6,5-11 fL

Eritrosit 5.86 3,8-5,8 x 106 mm3 PDW 11 10-18 L%

Hb 10.6 11-16,5 g/dL Limfosit 0.6 1,2-3,2 103/ mm3

Ht 39.3 35-50 % Monosit 0.3 0,3-4,8 L 103 mm3

Trombosit 220 150-350x103 mm3 Granulosit 3,5 1,2-6,8H 103 mm3

Pct 198 100-500 L% Na 136 135-147 meq/l

MCV 67 80-97 fL K 4.0 3.5-5.0 meq/l

MCH 19,6 26,5-33,5 pq Cl 107 94-111 meq/l

MCHC 29,3 31,5-35 g/dL GDS 113 70-140 mg/dl

RDW 26,3 10-15%

Laboratorium, (diambil 14 Februari 2013)

Hematologi

Pemeriksaan Nilai Normal

TSHs <0,005 0,35-4,94 uUl/ ml

FT4 3,89 9-20 pmol/l

12

Page 13: Long Case Metastasis CA Tyroid

Laboratorium, (15 Februari 2013)

Hematologi

Darah Nilai Normal Darah Nilai Normal

Leukosit 6.18 3,5-10 x 103 mm3 Granulosit 2,5 1,2-6,8H 103 mm3

Hb 11.4 11-16,5 g/dL Limfosit 1,13 1,2-3,2 103/ mm3

Ht 38.6 35-50 % Monosit 0.32 0,3-4,8 L 103 mm3

Trombosit 130 150-350x103 mm3 LED 8 4-10 mm/jam

MCV 68.9 80-97 fL

MCH 20.4 26,5-33,5 pq

MCHC 29,5 31,5-35 g/dL

RDW 28,7 10-15%

Laboratorium, (diambil 18 Februari 2013)

Hematologi

Pemeriksaan Nilai Normal

TSHs <0,005 0,35 - 4,94 uUl/ ml

FT3 4,72 1.4 - 4.2 pg/ml

Foto Thorax PA (6-2-2013)

13

Page 14: Long Case Metastasis CA Tyroid

Klinis : SOL Temporal dextra

Deskripsi: Cor tidak membesar

Diafragma : Licin

Pulmo : hilus normal, corakan

bronkovesikuler (+)

Tidak tampak infiltrat atau nodul

pada kedua paru

Pleura kiri kanan tidak tampak

effusion

Kesan : dalam batas normal

CT Scan (6-2-2013)

14

Page 15: Long Case Metastasis CA Tyroid

Deskripsi:

Tampak massa hipodens lobulated dengan kalsifikasi pada frontotemporalis kanan,

berukuran 9,8 x 10 cm.

Pada post kontras scanning tampak enhancement kuat inhomogen.

Tampak mass effect berupa midline deviasi ke kiri.

sulci kortikalis dan fisura sylvii kanan menyempit. Ventrikel lateralis kanan

menyempit.

Tampak destruksi pada frontotemporalis kanan, sphenoid wing kanan dan dinding

orbita kanan

Tampak massa mengobliterasi muskulus rectus lateralis kanan

Cerebellum dan batang otak tak tampak kelainan

Sinus paranasalis dan mastoid air cell kiri kanan cerah.

Tulang-tulang intak.

Kesan :

Massa dengan kalsifikasi pada frontotemporalis kanan dengan deviasi struktur midline

ke kiri dan proptosis orbita kanan: disertai destruksi tulang temporofrontal kanan,

sphenoid wing kanan dan dinding orbita kanan. (susp meningioma)

15

Page 16: Long Case Metastasis CA Tyroid

RESUME

Seorang Wanita 49 tahun datang dengan Bengkak pada kepala bagian kanan dan mata

kanan sejak 3 tahun SMRS, mata kana perih, visus semakin turun dan bejolan pada kepala

semakin membesar. Os juga mengeluh benjolan pada leher sebelah kiri, palpitasi, keringat

berlebih, tremor, demam yang hilang timbul, nafsu makan meningkat, dan Penurunan BB.

Tidak ada riwayat keganasan sebelumnya atau dalam keluarga os.

Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran kompos

mentis, TD: 110/70mmHg, N: 108x/m, S: 36,6 oC, RR: 18x/m. Oculi dextra: exopthalmos,

Oedem palpebrae, Konjungtiva hiperemis, visus 1/60, esoforia, erosi Kornea. Pada kelenjar

tiroid sebelah kiri teraba masaa 1 buah ukuran 6 x 2 x 5 cm, bentuk tidak beraturan, batas

tegas, tidak mobile. Konsistensi padat. Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba thrill. Jantung dan

paru dalam batas normal. Abdomen dalam batas normal. Regio tempororbitalis dextra tampak

massa 15x10,5 cm, kenyal dengan dasar keras, tidak dapat digerakan, tidak nyeri, permukaan

rata dan batas tidak tegas. Status neurologis: GCS 15 pupil anisokhor diameter pupil OS 4

mm, OD sulit dinilai. RCL dan RCTL OD sulit dinilai.

Pemeriksaan: Haemoglobin ↓, Hematokrit ↓, MCV MCH MCHC ↓, RDW ↑, Profile

tiroid: TSHs: <0,005 ↓, FT3: 4.72 ↑, FT4: 4.54 ↓. Lain-lain dalam batas normal. Foto

Thoraks AP: dalam batas normal, CT scan: Massa dengan kalsifikasi pada frontotemporalis

kanan dengan deviasi struktur midline ke kiri dan proptosis orbita kanan: disertai destruksi

16

Page 17: Long Case Metastasis CA Tyroid

tulang temporofrontal kanan, sphenoid wing kanan dan dinding orbita kanan. (susp

meningioma).

DIAGNOSIS KERJA:

1. Space Ocupying Lession temporal dextra

2. T3 Thyrotoksikosis

3. Keratitis eksposure Oculi Dextra

4. Anemia Mikrositik Hipokrom pada penyakit kronis

DIAGNOSIS BANDING:

1. SOL:

a. Rhabdomyosarcoma

b. Meningioma

c. Tumor Metastasis

2. (-)

3. (-)

4. Anemia defisiensi Besi

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa:

IVFD : Titofusin : Nacl (2:1) / 24 jam

Livamin / 12 jam

Ceftazidime 3 x 1 vial

Cernevit 1x1 amp

PTU 3x2 tab

Farmadol 2x1 vial

Cendoliters/ jam OD

Polygram zalf 2 x 1 OD

Rencana:

Pro Operasi Craniotomy dan tumor removal menunggu acc Interna

PROGNOSIS

Ad vitam : dubia ad Malam

Ad functionam : dubia ad Malam

17

Page 18: Long Case Metastasis CA Tyroid

Ad sanationam : dubia ad Malam

18

Page 19: Long Case Metastasis CA Tyroid

FOLLOW UP

Rabu 21 february 2013

S : Jam 00.00 keluhan: Sesak napas dan Demam

O : KU : Tampak Sakit Berat

Kesadaran : Compos mentis

TD :80/50 mmHg

N :120 x/menit

S :39,4 ºC

RR :30x/menit

Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-)

Paru : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen : Datar, simetris, Bising usus (+) Normal.

Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas

A :

1. Sol temporal dextra

a. Hari keenam belas perawatan, keadaan klinis memburuk, suspect sepsis

2. T3 Thyrotoksikosis

a. Dengan terapi PTU 3 x 2 tab

P :

O2 sungkup

Ringer laktat loading 200cc

Drip Dobuject 1 amp dalam 100 cc (srynge pump) hingga tekanan darah . 100mmHg

Cek DL

Terapi lain Lanjut

19

Page 20: Long Case Metastasis CA Tyroid

Laboratorium, (diambil 21 Februari 2013)

Hematologi

Darah Nilai Normal Darah Nilai Normal

Leukosit 18,9 3,5-10 x 103 mm3 MPV 8.8 6,5-11 fL

Eritrosit 4.89 3,8-5,8 x 106 mm3 PDW 11 10-18 L%

Hb 10.0 11-16,5 g/dL Limfosit 2.2 1,2-3,2 103/ mm3

Ht 32.1 35-50 % Monosit 1.3 0,3-4,8 L 103 mm3

Trombosit 167 150-350x103 mm3 Granulosit 22.8 1,2-6,8H 103 mm3

Pct 159 100-500 L%

MCV 68 80-97 fL

MCH 20,4 26,5-33,5 pq

MCHC 30.1 31,5-35 g/dL

RDW 27.3 10-15%

20

Page 21: Long Case Metastasis CA Tyroid

FOLLOW UP

Jum’at 22 february 2013

S : sesak (-), demam (-)

O : KU : Tampak Sakit Berat

Kesadaran : Compos mentis

TD :100/60 mmHg

N :100 x/menit

S :36,8 ºC

RR :20x/menit

Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-)

Paru : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen : Datar, simetris, Bising usus (+) Normal.

Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas

A :

1. Sol temporal dextra

a. Hari ke tujuh belas perawatan, keadaan klinis membaik dari hari sebelumnya

2. T3 Thyrotoksikosis

a. Dengan terapi PTU 3 x 2 tab

P :

Transfusi PRC 300 cc pre lasix 1 amp + dexa 1 amp

Terapi lain lanjut

21

Page 22: Long Case Metastasis CA Tyroid

Sabtu 23 february 2013

S : Lemas

O : KU : Tampak Sakit Berat

Kesadaran : Compos mentis

TD :90/60 mmHg

N :108 x/menit

S :37,0 ºC

RR :24x/menit

Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-)

Paru : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen : Datar, simetris, Bising usus (+) Normal.

Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas

A :

1. Sol temporal dextra

a. Hari ke delapan belas perawatan, keadaan klinis tidak membaik.

2. T3 Thyrotoksikosis

a. Dengan terapi PTU 3 x 2 tab

P :

Terapi lain lanjut

Periksa Darah Lengkap

Acc Oprasi dr paru, anastesi

Acc oprasi interna ditunda menunggu hasil darah lengkap

Pro Operasi Craniotomi dekompresi dan tumor removal 24/2/13

22

Page 23: Long Case Metastasis CA Tyroid

Minggu 24 february 2013

S : Tidak bisa tidur, semakin terasa lemas

O : KU : Tampak Sakit Berat

Kesadaran : Compos mentis

TD :100/70 mmHg

N :100 x/menit

S :37,0 ºC

RR :24x/menit

Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-)

Paru : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen : Datar, simetris, Bising usus (+) Normal.

Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas

A :

1. Sol temporal dextra

a. Hari ke sembilan belas perawatan, keadaan klinis membaik, pre operasi

craniotomy dekompresi dan tumor removal

P :

Terapi lanjut

Pembatalan operasi

Internis: operasi tunda untuk perbaiki keadaan umum dan trombosit

23

Page 24: Long Case Metastasis CA Tyroid

Laboratorium, (diambil 23 Februari 2013)

Hematologi

Darah Nilai Normal Darah Nilai Normal

Leukosit 7.9 3,5-10 x 103 mm3 MPV 8.8 6,5-11 fL

Eritrosit 4.98 3,8-5,8 x 106 mm3 PDW 0.4 10-18 L%

Hb 11.9 11-16,5 g/dL Limfosit 2.2 1,2-3,2 103/ mm3

Ht 35.3 35-50 % Monosit 1.3 0,3-4,8 L 103 mm3

Trombosit 60 150-350x103 mm3 Granulosit 6.8 1,2-6,8H 103 mm3

RDW 23.7 10-15% TSHs 0.148 0.35 – 4.94 uUl/ml

MCHC 30.8 31,5-35 g/dL FT3 2,34 1.4 – 4.2 pg/ml

Pct 59 100-500 L%

MCV 71 80-97 fL

MCH 21.8 26,5-33,5 pq

PT 15.0 11.5-15.5 detik

APTT 30.1 25.9-39.5 detik

24

Page 25: Long Case Metastasis CA Tyroid

Senin 25 february 2013

S : (-)

O : KU : Tampak Sakit Berat

Kesadaran : Compos mentis

TD :90/60 mmHg

N :108 x/menit

S :37,2 ºC

RR :20x/menit

Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-)

Paru : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen : Datar, simetris, Bising usus (+) Normal.

Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas

A :

1. Sol temporal dextra

a. Hari ke duapuluh perawatan, keadaan klinis membaik, pre operasi craniotomy

dekompresi dan tumor removal

P :

Terapi lanjut

Acc operasi: jantung, paru, anestesi

Internis: Acc operasi dengan resiko sedang berat

Pro Operasi Craniotomi dekompresi dan tumor removal 26/2/13

25

Page 26: Long Case Metastasis CA Tyroid

Selasa 26 february 2013

S : Demam (+) sejak semalam

O : KU : Tampak Sakit Berat

Kesadaran : Compos mentis

TD :100/70 mmHg

N :98x/menit

S :38.0 ºC

RR :24x/menit

Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-)

Paru : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen : Datar, simetris, Bising usus (+) Normal.

Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas

A :

1. Sol temporal dextra

a. Hari ke duapuluh satu perawatan, keadaan klinis memburuk, pre operasi

craniotomy dekompresi dan tumor removal

P :

Terapi lanjut

Batal Operasi karena demam

Jadwal ulang Pro Operasi Craniotomi dekompresi dan tumor removal 27/2/13

26

Page 27: Long Case Metastasis CA Tyroid

Rabu 27 february 2013

S : Demam (-)

O : KU : Tampak Sakit Berat

Kesadaran : Compos mentis

TD :100/70 mmHg

N :98x/menit

S :37.0 ºC

RR :20x/menit

Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-)

Paru : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen : Datar, simetris, Bising usus (+) Normal.

Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas

A :

1. Sol temporal dextra

a. Hari ke duapuluh dua perawatan, keadaan klinis membaik, pre operasi

craniotomy dekompresi dan tumor removal

P :

Transfusi Trombosit concentrate 5 kantung pre dexa 1 amp

Pasang NGT tertutup, diit cair peptisol 6 x 200 cc

Terapi lain lanjut

Tunda operasi untuk perbaiki keadaan umum dan trombosit

27

Page 28: Long Case Metastasis CA Tyroid

Laboratorium, (diambil 27 Februari 2013)

Hematologi

Darah Nilai Normal Darah Nilai Normal

Leukosit 11.6 3,5-10 x 103 mm3 MPV 11 6,5-11 fL

Eritrosit 5.05 3,8-5,8 x 106 mm3 PDW 11 10-18 L%

Hb 10.9 11-16,5 g/dL Limfosit 1.9 1,2-3,2 103/ mm3

Ht 36.5 35-50 % Monosit 0.3 0,3-4,8 L 103 mm3

Trombosit 77 150-350x103 mm3 Granulosit 7.9 1,2-6,8H 103 mm3

Pct 94 100-500 L%

MCV 73 80-97 fL

MCH 21,4 26,5-33,5 pq

MCHC 29.1 31,5-35 g/dL

RDW 24.3 10-15%

28

Page 29: Long Case Metastasis CA Tyroid

kamis 28 february 2013

S : Jam 00.00 keluhan: Sesak napas dan Demam

O : KU : Tampak Sakit Berat

Kesadaran : Compos mentis

TD :100/70 mmHg

N :100 x/menit

S :36.9 ºC

RR :24x/menit

Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-)

Paru : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen : Datar, simetris, Bising usus (+) Normal.

Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas

A :

1. Sol temporal dextra

a. Hari ke dua puluh tiga, keadaan klinis membaik

P :

Terapi lain lanjut

Mata lepas Rawat

Acc Operasi: Internis, Anestesi

Jadwal ulang Pro Operasi Craniotomi dekompresi dan tumor removal 1/3/13

Post Op ICU

29

Page 30: Long Case Metastasis CA Tyroid

LAPORAN PEMBEDAHAN 1 Maret 2013

Kraniotomy dekompresi, Tumor removal

Diagnosis Pra bedah : SOL Temporal dextra dd: Rhabdomyosarcoma, meningioma.

Uraian Pembedahan:

- Dilakukan A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya

- Insisi sesuai marking (tapal kuda) sampai mencapai otot temporalis.

- Insisi linier otot temporalis tampak massa berwarna putih keabu-abuan kenyal rapuh

disertai clotting perdarahan . massa diangkat semuanya.

- Tulang temporal sampai ke tulang dasar kemudian ke dinding belakang orbita

mengalami destruksi sampai membentuk defek dengan ukuran kurang lebih 12 x 15

cm.

- Duramater utuh, tumor yang melekat pada dinding dura sebagian besar diangkat

semua.

- Rawat perdarahan, dipasang vakum drain.

- Luka operasi ditutup lapis demi lapis.

Instruksi terapi pasca pembedahan:

- Observasi ketat tanda-tanda vital cek ulang lab lengkap

- Infus NaCl 0,9%, Futrolit 1:2, clinimix/24 jam

- Efac 3 x 1000mg

- Baktirom 3 x 1 gr

- Plasminex 3 x 500 mg

- Ottozol 2 x 1 mg

- Ikhapen 3 x 100 mg

- Dexamethasone 3 x 1 ampul

- Jaringan dilakukan pemeriksaan PA

30

Page 31: Long Case Metastasis CA Tyroid

FOLLOW UP

Minggu 3 Maret 2013

S : Nyeri luka OP

O : KU : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran : Compos mentis

TD :130/80 mmHg

N :80 x/menit

S :36,4 ºC

RR :18x/menit

Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-)

Paru : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen : Datar, simetris, Bising usus (+) Normal.

Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas

A :

1. Post op Craniotomi dekompresi dan tumor removal atas indikasi SOL temporal dextra

dengan dd: Rhabdomyosarkoma, Meningioma

a. Hari ke dua puluh enam perawatan, keadaan klinis membaik.

P :

- Infus NaCl 0,9%, Futrolit 1:2, clinimix/24 jam

- Efac 3 x 1000mg

- Baktirom 3 x 1 gr

- Plasminex 3 x 500 mg

- Ottozol 2 x 1 mg

- Ikhapen 3 x 100 mg

- Dexamethasone 3 x 1 ampul

31

Page 32: Long Case Metastasis CA Tyroid

Senin 4 Maret 2013

S : Nyeri luka OP

O : KU : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran : Compos mentis

TD :130/80 mmHg

N :80 x/menit

S :36,4 ºC

RR :18x/menit

Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-)

Paru : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen : Datar, simetris, Bising usus (+) Normal.

Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas

A :

1. Post op Craniotomi dekompresi dan tumor removal atas indikasi SOL temporal dextra

dengan dd: Rhabdomyosarkoma, Meningioma

a. Hari ke dua puluh tujuh perawatan, keadaan klinis membaik.

P :

- Clinimix stop

- IVFD livamin / 12 jam

- Futrolit : Nacl 1:1 /24 jam

- Diet BB

- Terapi lain lanjut

32

Page 33: Long Case Metastasis CA Tyroid

Selasa 5 Maret 2013

S : Nyeri luka OP

O : KU : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran : Compos mentis

TD :120/80 mmHg

N :84 x/menit

S :36,5 ºC

RR :20x/menit

Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-)

Paru : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen : Datar, simetris, Bising usus (+) Normal.

Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas

A :

1. Post op Craniotomi dekompresi dan tumor removal atas indikasi SOL temporal dextra

dengan dd: Rhabdomyosarkoma, Meningioma

a. Hari ke dua puluh delapan perawatan, keadaan klinis membaik.

P :

- Diit Extra Peptisol 3 x 250 cc

- PTU 3 x 1 tab

- Terapi lain lanjut

33

Page 34: Long Case Metastasis CA Tyroid

FOLLOW UP

Sabtu 9 Maret 2013

S : (-)

O : KU : Tampak Sakit Ringan

Kesadaran : Compos mentis

TD :110/80 mmHg

N :80 x/menit

S :36,4 ºC

RR :18x/menit

Hasil pemeriksaan PA: terlampir

A :

1. Metastasis pada tulang temporal dextra dari carcinoma folikuler thyroid.

a. Hari ke tiga puluh dua perawatan, keadaan klinis membaik.

P :

Terapi Oral

Aff drain, iv line, catheter

Pemeriksaan Patologi anatomi (9 maret 2013)

Makroskopis:

- Diterima keeping-keping jaringan berwarna coklat kehitaman , terbesar ukuran 3,5 x

1,3 x 1,0 cm, terkecil diameter 0,3 cm, sebagian rapuh.

Mikroskopis:

- Sediaan operasi os temporal dextra setelah dilakukan potong sususi dan potong dalam

terdiri dari keeping-keping jaringan nekrotik, beku darah. diantaranya tampak sel-sel

tumor bentuk bulat, oval (seperti epithel tyroid) yang tumbuh hiperplastis,

berkelompok, dan tersebar membentuk struktur folikuler dengan inti polimorfi,

hiperkromatis, vesikuler, mitosis ditemukan.

Kesimpulan:

- Ditemukan sel-sel tumor dari unsure epithel thyroid (lebih kearah metastase dari

carcinoma folikuler thyroid) a/r Temporal dextra.

34

Page 35: Long Case Metastasis CA Tyroid

Laboratorium, (diambil 9 Februari 2013)

Hematologi

Darah Nilai Normal Darah Nilai Normal

Leukosit 10.82 3,5-10 x 103 mm3 MPV 11 6,5-11 fL

Eritrosit 3.89 3,8-5,8 x 106 mm3 PDW 14.8 10-18 L%

Hb 11.0 11-16,5 g/dL Limfosit 2.2 1,2-3,2 103/ mm3

Ht 35.1 35-50 % Monosit 1.3 0,3-4,8 L 103 mm3

Trombosit 136 150-350x103 mm3 Granulosit 5 1,2-6,8H 103 mm3

Pct 159 100-500 L%

MCV 87.8 80-97 fL

MCH 29.3 26,5-33,5 pq

MCHC 33.3 31,5-35 g/dL

RDW 17.3 10-15%

35

Page 36: Long Case Metastasis CA Tyroid

FOLLOW UP

Rabu 13 Maret 2013

S : (-)

O : KU : Tampak Sakit Ringan

Kesadaran : Compos mentis

TD :110/80 mmHg

N :80 x/menit

S :36,4 ºC

RR :18x/menit

A :

1. Metastasis pada tulang temporal dextra dari carcinoma folikuler thyroid.

a. Hari ke tiga puluh enam perawatan, keadaan klinis membaik.

P :

Terapi lanjut

Rencana USG tyroid

Kamis 14 Maret 2013

S : (-)

O : KU : Tampak Sakit Ringan

Kesadaran : Compos mentis

TD :120/80 mmHg

N :84 x/menit

S :36,6 ºC

RR :18x/menit

Hasil pemeriksaan USG: terlampir

A :

1. Metastasis pada tulang temporal dextra dari carcinoma folikuler thyroid.

b. Hari ke tiga puluh tujuh perawatan, keadaan klinis membaik.

P :

Terapi lanjut

Rencana Rujuk ke RSCM

36

Page 37: Long Case Metastasis CA Tyroid

USG Tyroid (14 Maret 2013)

Deskripsi:

Tyroid lobus kiri:

Ukuran membesar, tampak massa noduler multiple, tampak inhomogen disertai

kalsifikasi berukuran 6,3 x 2,4 x 4,6 cm

Tyroid lobus kanan:

Ukuran dalam batas normal, tampak nodul hipoekoik kecil (2 nodul) disertai

kalsifikasi

Kesan:

Massa noduler padat inhomogen multiple dengan kalsifikasi pada lobus kiri yang

besar, dan nodul hipoekoik kecil multiple dengan kalsifikasi pada lobus kanan

kemungkinan malignancy.

37

Page 38: Long Case Metastasis CA Tyroid

BAB III

ANALISIS KASUS

Diagnosis Referensi

1. Metastasis pada tulang temporal dextra

dari carcinoma folikuler thyroid T3N0M1

Dasar Diagnosis:

Wanita 49 tahun

Bengkak pada kepala bagian kanan

dan mata kanan yang semakin

membesar, tidak nyeri sejak 3 tahun

SMRS

Benjolan pada leher sebelah kiri, tidak

nyeri, tidak ada gangguan menelan,

suara tidak serak diketahui sejak 3

tahun SMRS.

Oculi dextra: exopthalmos,

Pada kelenjar tiroid sebelah kiri teraba

masaa 1 buah ukuran 6 x 2 x 5 cm, batas

tegas, tidak mobile. Konsistensi padat.

Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba thrill.

Regio tempororbitalis dextra tampak

massa 15x10,5 cm, kenyal dengan dasar

keras, tidak dapat digerakan, tidak nyeri,

permukaan rata dan batas tidak tegas.

CT scan: Massa dengan kalsifikasi pada

frontotemporalis kanan dengan deviasi

struktur midline ke kiri dan proptosis

orbita kanan: disertai destruksi tulang

temporofrontal kanan, sphenoid wing

kanan dan dinding orbita kanan.

Pemeriksaan patologi anatomi:

Insidensi tinggi pada Negara yang

endemic struma, terutama jenis

folikuler.

wanita 2-4 kali lebih sering

mengalami nodul ini daripada laki-

laki.

Karsinoma folikular umumnya

timbul pada usia lebih tua, paling

sering usia 49-59 tahun.

Kadang ditemukan adanya tumor

soliter besar di tulang seperti di

tulang tengkorak atau humerus

yang mungkin merupakan

metastasis jauh dari

adenokarsinoma folikuler

sementara tumor primer pada

tiroidnya pada awalnya tidak

ditemukan karena kecil dan tanpa

gejala.

SOL pada kepala biasanya

disebabkan oleh keganasan

intracranial, ekstrakranial atau

metastasis dari keganasan di

tempat lain serta hematom. Efek

dari tumor dapat local terhadap

bagian tempat tumor tersebut yang

dapat menentukan letak lesinya

tapi bukan etiologinya. Gejala juga

38

Page 39: Long Case Metastasis CA Tyroid

Ditemukan sel-sel tumor dari unsure

epithel thyroid (lebih kearah

metastase dari carcinoma folikuler

thyroid) a/r Temporal dextra.

USG: Massa noduler padat inhomogen

multiple dengan kalsifikasi pada lobus

kiri yang besar, dan nodul hipoekoik

kecil multiple dengan kalsifikasi pada

lobus kanan kemungkinan

malignancy.

dapat timbul akibat peningkatan

tekanan intracranial.

Gejala Lain

Sakit kepala

Muntah tanpa mual

Mual

Perubahan status mental

malaise, ataxia, gangguan berjalan

gangguan berbicara

gangguan penglihatan

Kejang

2. T3 Tirotoksikosis

Dasar Diagnosis:

Benjolan pada leher sebelah kiri sejak

3 tahun yang lalu tidak nyeri, keras

bila diraba namun tidak mengganggu

bila os menelan.

Palpitasi

keringat berlebih

tremor

Tirotoksikosis

Manifestasi klinis kelebihan

hormone tiroid yang beredar dalam

sirkulasi.

Hiperkinesis, penurunan BB, lapar,

rasa lemah, sering haus, tidak tahan

panas, berkeringat, berdebar-debar,

aritmia.

Karsinoma tiroid dapat

memberikan keadaan tiroid yang

39

Page 40: Long Case Metastasis CA Tyroid

Demam yang hilang timbul

Nafsu makan meningkat namun berat

badan terus turun

BB turun dari 55kg menjadi 40kg.

Profile tiroid: TSHs: <0,005 ↓, FT3:

4.72 ↑, FT4: 4.54 ↓.

normal, hipotiroid atau hipertiroid

Pada kasus karsinoma tiroid

memberikan keadaan hipertiroid

yaiut TSH yang tersupresi, T4

yang normal, dan peningkatan T3

yang memberikan gejala.

3. Keratitis Eksposure

Dasar Diagnosis

Mata kanan menonjol disertai dengan

rasa perih.

Pengelihatan os di mata kanan

semakin terganggu dengan pandangan

yang semakin buram.

Oculi dextra: exopthalmos, Oedem

palpebrae, Konjungtiva hiperemis, visus

1/60, esoforia, erosi Kornea.

Keratitits eksposure

Peradangan kornea yang disebabkan

akibat paparan mata secara terus-

menerus

Gejala:

o Mata sangat merah

o Silau

o Mata Perih

o Penghlihatan menurun

4. Anemia Mikrositik Hipokrom pada penyakit

kronis

Dasar Diagnosis:

Haemoglobin ↓ hb: 7.9

Hematokrit ↓

MCV MCH MCHC ↓

RDW ↑

Anemia pada penyakit kronis

Kadar Hb berkisar 7-11 g/dL

Sering menyertai suatu cancer dan

disebut juga cancer related anemia

Ditandai dengan pemendekan masa

hidup eritrosit, gangguan

metabolism besi, dan gangguan

produksi eritrosit.

5. Suspect Sepsis

Dasar Diagnosis:

TD: 80/50 mmHg

N: 120 x/menit

S: 39,4 ºC

RR: 30x/menit

WBC 18.900 cells/mm3

Kriteria Sepsis

SIRS adalah respon inflamasi

sistemik terhadap suatu kondisi

klinis yang ditandai oleh 2 atau

lebih gejala berikut ini.

Suhu >38oC atau <36oC.

Denyut Nadi >90 kali per menit

40

Page 41: Long Case Metastasis CA Tyroid

Respirasi >20 kali per menit

PaCo2 <32 mmHg

WBC Count >12.000 cells/mm3,

<4.000 cells/mm3 atau >10% band

cells

SEPSIS adalah adanya SIRS yang

disebabkan oleh proses infeksi

yang dibuktikan dengan

pemeriksaan kultur darah.

41

Page 42: Long Case Metastasis CA Tyroid

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

Karsinoma Tiroid

Karsinoma tiroid berasal dari sel folikel tiroid. Keganasan tiroid dikelompokan

menjadi karsinoma tiroid berdiferensiasi baik, yaitu bentuk papiler, folikuler, atau campuran

keduanya, karsinoma medular yang berasal dari sel parafolikular, dan karsinoma

berdiferensiasi buruk atau disebut juga anaplastik. Karsinoma sekunder pada kelenjar tiroid

sangat jarang dijumpai. Perubahan dari struma endemic menjadi karsinoma anaplastik dapat

terjadi terutama pada usia lanjut. Fokus karsinoma tampaknya muncul secara de novo diantara

nodul dan bukan di dalamnya.(1)

Benign Folicular Adenoma

Malignant

Primer

Differentiated

Follicular Adenocarcinoma

Papillary Adenocarcinoma

Undifferentiated

Anaplastic

Parafollicular Cell

Medullary Adenocarcinoma

Lyphoid Cell

Lymphoma

SecondaryMetastatic

Local Indfiltration

(Classification of Thyroid Neoplasma).(2)

Radiasi daerah leher merupakan salah satu faktor resiko yang penting. Lebih kurang

25% orang yang pernah menerima radiasi di leher pada usia muda suatu saat akan

meperlihatkan nodul kelenjar tiroid berupa adenokarsinoma tiroid, terutama tipe papiler.

Risiko menderita karsinoma tiroid akibat radiasi biasanya juga bergantung terhadap usia. Bila

radiasi terjadi diatas usia 20 tahun, korelasi resikonya menjadi kurang bermakna. Masa laten

42

Page 43: Long Case Metastasis CA Tyroid

mungkin lama sekali, sampai puluhan tahun seperti yang terlihat pada penduduk Hiroshima

dan penderita lain yang mengalami radiasi bentuk apapun pada lehernya.(1)

1. Umur <20 tahun dan >50 tahun

2. Riwayat terpapar radiasi pada leher

3. pembesaran kelenjar tiroid yang cepat

4. Struma dengan suara parau

5. Disfagia

6. Nyeri spontan

7. Riwayat keluarga menderita kanker

8. Struma hyperplasia yang tetap membesar setelah diobati dengan tiroksin

9. Sesak napas

(Kecurigaan Keganasan pada kelenjar tiroid).(1)

Patologi

Tumor dapat berupa nodul lunak, tetapi sering pula berupa tumor keras.

Adenokarsinoma papiler 605 bersifat multisentrik dan 50% enderita memperlihatkan sarang

ganas di lobus homolateral dan lobus kontralateral. Tumor ini mula-mula bermetastasis ke

kelenjar limfe regional dan akhirnya dapat terjadi metastasis hematogenik. Sebaliknya,

adenokarsinoma folikular bersifat unifokal dan jarang bermetastasis ke kelenjar limfe leher.

Jenis ini lebih sering menyebar secara hematogenik ke tulang dan paru.

Adenokarsinoma medular berasal dari sel parafolikular sehingga kadang

mengeluarkan kalsitonin (sel APUD). Kadang terdapat hubungan dengan adenoma endokrin

lain dalam bentuk syndrome MEN II (multiple endocrine neoplasia IIa). Pada tahap dini, juga

dapat terjadi metastasis ke kelenjar limfe regional.

Adenokarsinoma anaplastik yang jarang ditemukan merupakan jenis tumor yang

sangat ganas atau agresif, bertumbuh cepat, dengan infiltrasi masif ke jaringan sekitarnya.

Pada tahap dini sudah terjadi penyebaran secara hematogen dan penyembuhan jarang terjadi.

Karsinoma anaplastik sering menimbulkan kesulitan bernapas karena infiltrasi ke trakea

sampai dengan lumen yang ditandai dengan dispnoe dan stridor inspirasi.

Infiltrasi karsinoma tiroid bisa ditemukan di trakea, laring, faring, esophagus, nervus

recurens, pembuluh darah karotis, vena jugularis, dan struktur lain dalam leher dan kulit.

43

Page 44: Long Case Metastasis CA Tyroid

Metastasis limfogenik dapat meliputi semua region leher sedangkat metastasis hematogen

ditemukan, terutama diparu, tulang, otak, dan hati.(1)

(Isolated swelling in the upper pole of the right thyroid lobe).(2)

Diagnosis

Kebanyakan karsinoma tiroid bermanifestasi sebagai struma mononodular dan

multinodular. Sekitar 25% nodul tunggal yang muncul merupakan karsinoma tiroid. Oleh

karena itu, jika menghadapi penderita dengan nodul tiroid tunggal, perlu dipertimbangkan

faktor resiko dan cirri keganasan lain.

Untuk menentukan stadium karsinoma tiroid, biasanya digunakan klasifikasi TNM

yang menggambarkan tahap pertumbuhan dan penyebarannya.

Pada Pemeriksaan, gambaran local tiroiditis granulomatosa atau struma

menggambarkan karsinoma, dan tidak mudah untuk menyingkirkan kemungkinan keganasa

dari struma multinodular atau mononodular, pada pasien laki-laki usia muda, keganasan harus

selalu dicurigai. Kegagalan uptake dari radioiodine adalah cirri khas dari semua karsinoma

tiroid, walaupun pada karsinoma yang berdiferensiasi dapat juga menguptake I131 walaupun

jarang. Kadar TSH dapat meningkat pada karsinoma tiroid. USG digunakan untuk melihat

nodul kistik atau padat, Foto thoraks untuk meihat penyebaran karsinoma tiroid, Ct scan

digunakan untuk melihat metastasis dan penyebaran ke kelenjar limfe. Diagnosis pasti

ditegakan dengan fine needle aspiration biopsy kecuali pada karsinoma folikular.(1,2)

44

Page 45: Long Case Metastasis CA Tyroid

Adenokarsinoma Papilar

Adenokarsinoma papilar merupakan jenis karsinoma tiroid yang paling sering terjadi

dan memiliki prognosis yang paling baik dibandingkan jenis keganasan tiroid lain. Walaupun

telah ada metastasis pada kelenjar limfe regional namun dengan pengobatan yang baik, dapat

tercapai ketahanan hidup sampai 20 tahun atau lebih. Tumor ini jarang bermetastasis secara

hematogen namun terdapat 10% kasus yang bermetastasis jauh.

Secara makroskopis merupakan tumor tidak berkapsul berbatas tegas dengan

gambaran kistik. Kaslifikasi atau osifikasi. Sebagian besar disertai pembesaran kelenjar getah

bening kiri.

Pada anamnesis akan didapatkan keluhan terdapatnya benjolan pada leher yang

tumbuh sangat lambat dan bila tumornya besar terdapat keluhan desakan mekanis terhadap

trachea dan esofagus. Pada pemeriksaan fisik tumor biasanya bisa terihat dan dipalpasi

dengan mudah, yang menjadi khas adalah tumor ini bergerak dengan gerakan menelan.

45

Page 46: Long Case Metastasis CA Tyroid

Karsinoma Folikular

Karsinoma folikular umumnya timbul pada usia lebih tua, paling sering usia 49-59

tahun. Dan jarang terjadi pada usia kurang dari 30 tahun. Angka kejadiannya 5-20% dari

semua keganasan tiroid.

Metastasis in the left parietal bone from a carcinoma ofthe thyroid (courtesy of Professor A.K. Toufeeq, Lahore).(2)

Metastasis in the humerus from a carcinoma of thethyroid (courtesy of D.S. Devadatta, Vellore, India).

Kadang ditemukan adanya tumor soliter besar di tulang seperti di tulang tengkorak

atau humerus yang mungkin merupakan metastasis jauh dari adenokarsinoma folikuler

sementara tumor primer pada tiroidnya pada awalnya tidak ditemukan karena kecil dan tanpa

gejala.(1)

46

Page 47: Long Case Metastasis CA Tyroid

Histology of papillary thyroid carcinoma showing typical papillary projections and empty (Orphan Annie-eyed) nuclei (courtesy of Dr S.W.B. Ewen, Aberdeen, UK).(2)

Histology of follicular thyroid carcinoma showing vascular (red arrow) and capsular (black arrow) invasion (courtesy of DrS.W.B. Ewen, Aberdeen, UK).(2)

Adenokarsinoma medullar

Karsinoma medullar merupakan 5-10% dari semua keganasan pada kelenjar tiroid,

berasal dari sel parafolikular, atau sel C yang memproduksi tirokalsitonin. Kadang dihasilkan

pula CEA. Tumor ini terutama didapat pada usia diatas 40 tahun, tetapi juga ditemukan pada

usia yang lebih muda bahkan pada anak, dan biasanya disertai gangguan endokrin lainnya.

Adenokarsinoma Anaplastik

Karsinoma anaplastik didapatkan pada 5-15% dari keganasan tiroid dan lebih sering

ditemukan pada decade 6 sampai 8 kehidupan, khususnya wanita. Pada umumnya berawal

dari pembesaran kelenjar tiroid yang sudah ada dalam waktu lama, tiba-tiba membesardalam

waktu cepat disertai nyeri yang menjalar ke telinga dan suara parau. Tumor ini sangat ganas,

terdapat terutama pada usia lanjut, dan lebih banyak pada wanita. Tumor tumbuh progresif,

mengadakan invasi ke struktur sekitarnya. Sebagian tumor terjadi pada struma nodosa lama

47

Page 48: Long Case Metastasis CA Tyroid

yang kemudian membesar dengan cepat. Tumor ini sering disertai nyeri dan nyeri alih ke

daerah telinga dan suara serak karena infiltrasi ke n.rekurens. karsinoma anaplastik memiliki

prognosis yang sangat buruk dan kebanyakan penderita meninggal dalam waktu 1 tahun sejak

pertama kali didiagnosis.

Terapi

Pada adenokarsinoma berdiferensiasi baik usia muda, unilateral baik usia muda,

unilateral, berdiameter kecil dan tidak menyebar ke kelenjar leher, istmolobektomi

(hemitiroidektomi) dapat dipertimbangkan. Bila skornya buruk, dipertimbangkan tiroidektomi

total. Jika terdapat pembesaran kelenjar limfe leher, sehingga harus dilakukan tiroidektomi

totaldisertai diseksi kelenjar leher pada sisi yang sama.

Diseksi leher merupakan pengangkatan semua kelenjar limfe leher dan pleksus

limfatikusnya. Bila tidak ada infiltrasi struktur diluar kelenjar getah bening, diseksi dibatasi

pada kelenjar getah bening dan pleksusnya saja., artinya otot sternocleidomastoideus, nervus

asesorius, dan vena jugularis interna tidak turut diangkat. Diseksi yang disebut functioning

radikal neck dissetion ini menguntungkan karena dapat menghindari terjadinya atrofi otot

trapezius akibat terputusnya nervis assesorius ketika otot sternocleidomastoideus diangkat.

Dengan demikian leher dan bahu tidak terganggu secara kosmetik dan fungsi.(1)

48

Page 49: Long Case Metastasis CA Tyroid

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang

dilakukan terhadap pasien pada awal perawatan, ditetapkan masalah utama pasien adalah

space occupying lesion pada temporal dextra yang akan direncanakan untuk dilakukannya

operasi pengangkatan tumor tersebut. Namun untuk mencapai tindakan operasi, diperlukan

penanganan untuk masalah pasien yang lain seperti anemia, keadaan tirotoksikosis, dan

keratitis eksposure pada pasien, dimana hal ini memerlukan multidisiplin ilmu yang

melibatkan internist, ophthalmologist, dan anastesiologist. Keadaan umum pasien yang

lemah, kondisi yang semakin menurun dapat disebabkan infeksi nosokomial serta perjalanan

penyakit pasien sendiri, juga membuat Hal ini lah yang membuat diperlukannya waktu yang

lama pasien berada di ruang perawatan.

Setelah dilakukan Craniotomi dekompresi dan tumor removal dengan indikasi

terapetik dan diagnostic, keadaan umum pasien membaik. Dan setelah dilakukan pemeriksaan

patologi anatomi terhadap jaringan massa di tulang temporal di dapatkan suatu metastasis dari

karsinoma folikular tiroid yang juga di dukung oleh pemeriksaan USG tiroid. Rencana

pengelolaan pasien setelah ini adalah sesuai dengan penatalaksanaan Karsinoma folikular

tiroid dengan metastasis yaitu memastikan dengan FNAB dan menentukan akan dilakukan

tyroidektomi total atau tidak. Untuk itu pasien di rujuk.

49

Page 50: Long Case Metastasis CA Tyroid

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjamsuhidajat,R & deJong, Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC Penerbit

Buku Kedokteran.2012.

2. O’Connell P, Bulstrode CJK, Williams NS. Bailey & love’s Short Practice of Surgery.

Ed/25. UK: Holder Education, an Hachette UK company: 2008.

3. Buku Ajar Patologi Volume 2 Edisi 7. Jakarta : EGC Perhimpunan Dokter Spesialis

Penyakit Dalam Indonesia. 2007.

4. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi

keempat. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta 2006.

5. Snell RS. Clinical Anatomy 7th Edition: lippincot William Williams & wilkins, United

states of America:2004

6. Sabiston, David C. 1994. Buku Ajar Bedah Bagian 1. EGC : Jakarta

7. Ilyas S, Ikhtisarr ilmu penyakit mata. Jakarta: Balai penerbit fakultas kedokteran

universitas Indonesia: 2009

50