lotion dari vco
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Lotion Dari VCO
1/6
Produk Emulsi Skin Lotion Berbahan Baku
VCO
A.
PRODUKEmulsi adalah jenis sistem penghantar yang paling banyak digunakan dalam berbagai
produk kosmetik. Pada produk kosmetik, jenis emulsi yang digunakan biasanya berupa bahan
semipadat yang memiliki fase air (hidrofilik) dan fase minyak (hidrofobik). Kedua fase ini
membentuk fase internal dan eksternal pada emulsi. Fase internal terdiri dari bahan-bahan yang
membentuk sebaran butiran teremulsifikasi, sedangkan fase eksternal terbentuk dari sisa-sisa
fase internal.
Partikel yang membentuk fase internal memiliki ukuran yang berbeda-beda
(polidisperse). Ukuran rata-rata diameter partikel digunakan lebih keil untuk mengklarifikasi
emulsi. (U! Patent Pub "p #$$%&$$'*+ )
!aat ini telah banyak ditemui berbagai maam produk peraatan diantaranya krimdan lotion kulit (skin creamdanskin lotion). /eberapa orang tertarik menggunakannya untuk
menegah agar kulit tidak kering dan tetap segar.
Lotionmerupakan salah satu entuk emulsi yang didefinisikan sebagai ampuran dari dua fase
yang tidak dapat berampur, distabilkan dengan emulsifier, dan jika ditempatkan pada suhu
ruang berbentuk airan yang dapat dituang. Proses pembuatan lotion adalah dengan
menampurkan bahan-bahan yang larut dalam fase air dan bahan-bahan yang larut dalam fase
minyak, dengan ara pemanasan dan pengadukan (!hmitt, 0*). Keithler (0*)
menambahkan baha pada kebanyakan pembuatan kosmetik, dua fase yang satu dituangkan ke
fase yang lainnya dan dipanaskan pada temperatur yang sama dengan pengadukan. Pengadukan
terus dilakukan sampai emulsi dapat didinginkan pada suhu kamar.
Fungsi utama lotionuntuk peraatan kulit adalah sebagai pelembut (emolien). 1asil
akhirnya yang diperoleh tergantung dari daya ampur bahan baku dengan bahan lainnya untuk
mendapatkan kelembaban, kelembutan, dan perlindungan kulit dari kekeringan.
/ahan-bahan yang berfungsi sebagai pelembut adalah minyak mineral, ester isopropil,
alkohol alifatik, turunan lanolin, alkohol dan trigliserida serta asam lemak. !edangkan untuk
pelembab diantaranya adalah gliseril dan propilen glikol. Penggunaan pelembut dan pelembab
berkisar antara $,2-02 (!hmit,0**)
Skin lotionmerupakan salah satu produk industri kosmetik yang menggunakan tipe
emulsi minyak dalam air atau oil in water(o&), yang terdiri dari fase minyak (0$-#2),
humektan (3-0$2), dan fase air ('-+$2) (!hmitt, 0**).
Fase minyak terbentuk dari bahan-bahan nonpolar yang biasanya tidak dapat menyatu
dengan air. /ahan-bahan tersebut meliputi4 lemak, minyak, lilin dan turunannya seperti lemak-
alkohol, asam lemak, ester, hidrokarbon, gliserida, dan silikon. 5ika diaplikasikan pada kulit, fase
minyak berperan sebagai pelembut (emolient), penghalus dan pelembab, karena minyak dapat
membentuk semaam lapisan pelindung yang mempertahankan air.
http://acheljesy.blogspot.co.id/2012/07/produk-emulsi-skin-lotion-berbahan-baku.htmlhttp://acheljesy.blogspot.co.id/2012/07/produk-emulsi-skin-lotion-berbahan-baku.htmlhttp://acheljesy.blogspot.co.id/2012/07/produk-emulsi-skin-lotion-berbahan-baku.htmlhttp://acheljesy.blogspot.co.id/2012/07/produk-emulsi-skin-lotion-berbahan-baku.html -
7/26/2019 Lotion Dari VCO
2/6
B. PEMBUATAN PRODUK
6alam membuat formulaskin lotinharus diperhatikan fungsi utama dalam peggunaannya
yaitu melembutkan tangan, mudah dan epat menyerap pada permukaan kulit, tidak
meninggalkan lapisan tipis, tidak menimbulkan lengket pada kulit setelah pemakaian, tidak
mengganggu penafasan, antiseptis, memiliki bau yang khas (menyegarkan) dan memiliki arna
yang menraik (!hmitt, 0**).
Bahan Baku
1. Virgin Coconut Oil
Virgin Oiladalah minyak dan lemak makan yang dihasilkan tanpa mengubah sifat fisiko
kimia minyak. 7inyak diperoleh dengan hanya perlakuan mekanis dan pemakaian panas
minimal serta tidak menggunakan bahan kimia keuali yang tidak mengalami reaksi dengan
minyak. 7inyak ini dimurnikan dengan ara penuian menggunakan air, pengendapan,
penyaringan, dan sentrifugasi saja. !tandar mutu darivirgin coconut oildapat dilihat pada 8abel0.
8abel 0. !ifat virgin coconut oil
Sifat Nilai
Kadar air (2)
6ensitas (g&ml)
ndeks bias/ilangan peroksida (mg oksigen&0$$ g ontoh)
/ilangan penyabunan (mg K91&g ontoh)
/ilangan asam (mg K91& g ontoh)Kadar asam lemak bebas (2 asam laurat)
:arna
$,0-$,
$,*'
0,%$7aks 3,$
#$-#$
7aks 037aks $,
5ernih krisal!umber4 Pusat Penelitian Kimia-;P !erpong
Komponen minyak kelapa terdiri atas asam lemak jenuh (*$2) dan minyak tak jenuh
(0$2). 8ingginya kandungan asam lemak jenuh menjadikan virgin coconut oilsebagai sumber
lemak jenuh. 6alam
-
7/26/2019 Lotion Dari VCO
3/6
Emulsifier atau pengemulsi yang umum digunakan dalam pembuatan lotion adalah
terietolamin stearat dan oleat. !elain itu asam sterat juga dapat digunakan dalam formulasi sesuai
dengan sifatnya yang dapat menghasilkan kilauan yang khas pada produk lotion (:ilkinson et
al.,0*#). 7enurut /arnet (0*#) gliseril mono stearat dengan polietilen glikol %$$ efektif
digunakan sebagai bahan pengental dan penstabil pada konsentrasi rendah. Konsentrasi yang
berlebih pada pengggunaan bahan-bahan ini harus dihindarkan karena akan membentuk gel
pada lotion.
%. &u"$ktan
1umektan merupakan >at yang melindungi emulsi dari pengeringan. 1umektan
ditambahkan pada produk lotionterutama pada produk dengan menggunakan tipe emulsi minyak
dalam air (o&) untuk mengurangi kekeringan ketika produk disimpan dalam suhu ruang
(!hmitt,0**). ?liserin merupakan humektan yang paling baik digunakan dalam
pembuatan lotion. Penggunaan gliserin akan menghasilkan lotiondengan karakteristikskin
lotionyang terbaik dengan komposisi dalam formula berkisar 3-0$2. 7enurut /arnett (0*#),
gliserin berfungsi sebagai penarik, penahan dan penyimpan air, dan penyuplai sumber air padaelah lapisan cornifieddi permukaan kulit.
'. E"oli$nt
Emolient merupakan >at yang mampu melunakkan kulit. pabila digunakan pada lapisan
kulit yang keras dan kering akan mempengaruhi kelembutan kulit dengan adanya hidrasi ulang
(!hmitt, 0**). Emolient harus memiliki titik air yang lebih tinggi dari suhu kulit, sehingga
apabila lotiondioleskan pada kulit akan menimbulkan rasa nyaman, kering, dan tidak berminyak.
=etil alkohol adalah emolient yang paling baik dan juga bisa berfungsi sebagai bahan pengental
dengan komposisi berkisar 0-32 pada formulasi produk.
(. Bahan P$ng$ntal
/ahan pengental digunakan untuk mengatur kekentalan dan mempertahankan kestabilanproduk. /ahan pengental digunakan untuk mengatur kekentalan dan mempertahankan kestabilan
produk. /ahan pengental berfungi sebagai pengikat fasa air dan fasa minyak yang terkait
denganHidrophyile Lipophyile Balance. !elain itu bahan pengental yang digunakan dalam
pembuatan lotionbertujuan untuk menegah terpisahnya partikel dan emulsi (!trianse,0**).
7enurut !hmitt (0**), pengental polimer seperti gumpalan alami, turunan selulosa dan
karbomer lebih sering digunakan dalam emulsi dibandingkan dalam formulasi berbasis
surfaktan.
!elain polimer, bahan pengental dengan berat molekul tinggi juga dapat digunakan pada
pembuatanskin lotion seperti polietilen glikol $$$ distearat atau polietilen glikol 0#$ metil
glukosa. Keuntungan menggunakan bahan pengental tersebut adalah stabil terhadap hidrolisis
pada suhu tinggi atau pada kondisi p1 yang sangat ekstrim. Efek samping bahan pengental
dengan berat molekul tinggi adalah bahan-bahan ini mempengaruhi sifat-sifat alir bahan yang
menyebabkan meningkatnya aliran "etonian. !edangkan sistem yang terkentalkan oleh garam
atau polimer menunjukkan sifat aliryang pseudoplastik (!hmitt, 0**). Penggunaan bahan
pengental dalam pembuatanskin lotionadalah lebih rendah #,2.
). *at P$+angi
-
7/26/2019 Lotion Dari VCO
4/6
7inyak parfum yang digunakan spesifik dalam hal jenis, dosis pemakaian, dan
persyaratan lainnya terutama yang berkaitan dengan pengaruh iritasi dan sesnsitifitas terhadap
kulit, serta hubungannya dalam formula kosmetik. 5umlah parfum yang ditambkan harus
serendah mungik, yaitu berkisar $,02-$,2. Pada proses pembuatan lotion, peangi
diampurkan ke dalam lotionpada suhu 3o= agar tidak merusak emulsi yang tela terbentuk
(!hueller et al,0***).
,. Bahan P$nga+$t
6alam pembuatanskin lotionbiasanya ditambahkan bahan pengaet agar mikroba tidak tumbuh
karena pengaet bersifat anti mikroba. 7enurut !hmitt (0**), pengaet digunakan sebesar
$,0-$,#2, ontohnya metil paraben.
6ari kedelapan maam bahan yang terdapat di atas, maka bahan yang digunakan dalam
pembuatanskin lotionmeliputi polietilen glikol monooleta (1;/0#,#), trietol amin, etil
alkohol,
-
7/26/2019 Lotion Dari VCO
5/6
penuian dan pengeringan dalam o@en @akum pada suhu %0=. Perbandingan antara selulosa
dengan 3-kloro-#-hidroksipropil trimetil amonium klorida adalah 04.
o Alika#i Poli$r Kationik a/a 0or"ulaSkin Lotion
Polier kationik selulosa amonium kuartener dengan konsentrasi $,02 ditambahkan pada
sistem emulsi dalam pembuatanskin lotionsehingga diperolehskin lotionyang mempunyai
ketabilan tinggi dengan diameter globula emulsi tertentu. Untuk polier kationik hitosan
amonium kuartener digunakan konsentrasi $,$2.
Polimer kationik dari selulosa ataupun hitosan dilarutkan dalam fase air kemudian
dipanaskan pada suhu '0= dan diaduk dengan keepatan ' rpm selanjutnya ditambahkan
seara pelan-pelan ke dalam fase air sambil diaduk hingga terbentukskin lotion.
C. ANA2S2S DAN KARAKTER2SAS2
1. Anali#i# Si#t$" E"ul#i 3ang /iha#ilkan
a. Pengamatan 8erhadap Ukuran Partikel
Pengamatan inin dapat dilakukan dengan menggunakan fotomikrosopb. Pengukuran !tabilitas Aelatif Emulsi
!tabilitas emulsi dapat diukur dengan menggunakan tabung reaksi. !istem emulsi
dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 0$ ml kemudian didiamkan kira-kira satu minggu.
!elanjutnya diamati krim yang terbentuk dan dihitung @olume krim berdasarkan perhitungan
berikut.
Stabilitas (! " (#$%volume skim!$'#$$
.
-
7/26/2019 Lotion Dari VCO
6/6
jam. !elanjutnya film hitosan disimpan dalam desikator selama 0# jam sebelum diukur
spektrum infra merahnya. 6erajat deasetilasi hitosan ditentukan dengan metode base
linedihitung dengan mengukur absorbansi pada frekuensi 0 m -1dengan absorbansi pada
frekuensi 3%$m-1.
Penentuan berat molekul menggunakan persamaan 7ark 1ouink-!akurada. =hitosan
kationik dilarutkan dalam pelarut air pada konsentrasi $,-#, 7, kemudian diukur nilai rata-rata
aktu turunnnya larutan hitosan kationik tersebut dalam @iskositas pada suhu kamar.
b. nalisis F8A (ourier )ransform *nfra +ed) dan "7A (uclear -agnetic +esonance)
nalisis gugus fungsi dilakukan dengan metode F8A menggunakan alat !himad>u-A
Prestige. !ampel diukur pada panjang gelombang $$-%$$$ m -1. !elain dengan metode F8A,
dilakukan pula analisis dengan "7A (uclear -agnetic +esonance) untuk melihat ikatan antara
atom = dan 1 dengan adanya pergeseran kimia yang khas untuk masing-masing senyaa atau
komponen.
. nalisis Kelarutan =hitosan Kationik
nalisis ini menggunakan alat spektofotometer U