lp ca servik

10
LAPORAN PENDAHULUAN CA SERVIKS Disusun oleh : Bambang Triyadi 012012010 PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN

Upload: bambang-tri

Post on 30-Sep-2015

26 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

CA SERVIKS

Disusun oleh :

Bambang Triyadi

012012010

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN

STIKES AISYIYAH BANDUNG 1435 H / 2014MLAPORAN PENDAHULUANAsuhan keperawatan klien dengan kanker serviks

1. Pengertian

Kanker Leher Rahim ( Kanker Serviks ) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim / serviks ( bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina ).

Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).2. Etiologi Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain :

1. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual

Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu muda

2. Jumlah kehamilan dan partus

Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.

3. Jumlah perkawinan

Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.

4. Infeksi virus

Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma akuminata diduga sebagai factor penyebab kanker serviks

5. Sosial Ekonomi

Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh.

6. Hygiene dan sirkumsisi

Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan smegma.

7. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)

Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.3. GejalaPerubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear.

Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:

Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause

Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)

Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.

Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:

Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan

Nyeri panggul, punggung atau tungkai

Dari vagina keluar air kemih atau tinja

Patah tulang (fraktur).

4. KlasifikasiKlasifikasi menurut FIGO 1978 :

Tingkat Kriteria

0 : Karsinoma in situ atau karsinoma intraepitel

I : Proses terbatas pada serviks (perluasan ke korpus uteri tidak dinilai)

Ia : Karsinoma serviks preklinis hanya dapat diagnosis secara mikroskopis, lesi tidak lebih dari 3mm atau secara mikroskopik kedalamannya >3-5 mm dari epitel basal dan memanjang tidak lebih boleh dari 7 mm

Ib : Lesi invasif > 5,, dibagi atas lesi < 4 cm dan > 4cm

II : Proses keganasan telah keluar dari serviuks dan menjalar ke 2/3 bagian atas vagina dan atau ke parametrium tetapi tidak sampai dinding panggul

IIa : Penyebaran hanya ke vagina , parametrium masih bebas dari infiltrate tumor

IIb : Penyebaran ke parametrium,uni atau bilateral tetapi belum sampai dinding panggul

III : Penyebaran sampai 1/3 distal vagina atau keparametriumsampai dinding panggul

IIIa : Penyebaran sampai 1/3 distal vagina namun tidak sampai ke dinding panggul

IIIb : Penyebaran sampai dinding panggul tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul atau proses pada tingkat I atau II tetapi sudah ada gangguan faal ginjal /hidronefrosis

IV : Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rectum dan atau vesika urinaria ( dibuktikan secara histology) atau telah bermetastasis keluar panggul atau ketempat yang jauh

IVa : Telah bermetastasis ke organ sekitar

IVb : Telah bermetastasis jauh

5. Clinical Pathway

Faktor Ekstrinsik

Skuamokolumner serviks

Tumbuh Eksofilik, Endofilik , Ulseratif

Keputihan Metroragia Cepat lelah Obstruksi VU

Masalah Keperawatan Masalah Keperawatan

Ansietas Risiko perubahan pola seksualitas

Berduka Perubahan Nutrisi

Risiko Infeksi Risiko kerusakan integritas kulit

Intoleran Aktiftas Perubahan proses keluarga 6. Pemeriksaan penujang

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:

a. Pap smear

Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Akibatnya angka kematian akibat kanker servikspun menurun sampai lebih dari 50%.

Setiap wanita yang telah aktif secara seksual atau usianya telah mencapai 18 tahun, sebaiknya menjalani Pap smear secara teratur yaitu 1 kali/tahun. Jika selama 3 kali berturut-turut menunjukkan hasil yang normal, Pap smear bisa dilakukan 1 kali/2-3tahun.

Hasil pemeriksaan Pap smear menunjukkan stadium dari kanker serviks:

Normal

Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas)

Displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat ganas)

Karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar)

Kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih dalam atau ke organ tubuh lainnya).

b. BiopsiBiopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika Pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker.

c. Kolposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar)

d. Tes Schiller

Serviks diolesi dengan lauran yodium, sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.

e. Untuk membantu menentukan stadium kanker, dilakukan beberapa pemeriksan berikut:

Sistoskopi Rontgen dada Urografi intravena Sigmoidoskopi Skening tulang dan hati Barium enema. Servikografi

Gineskopi

Pap net ( pemeriksaan terkompuerisasi dengan hasil lebih sensitif )7. Penatalaksanaan

Tingkat Penatalaksanaan

0 : Biopsi kerucut, Histerektomi transvaginal

Ia : Biopsi kerucut, Histerektomi transvaginal

Ib,IIa : Histerektomi radikal dengan limfadenektomi panggul dan evaluasi kelenjar limfe paraaorta ( bila terdapat metastasis dilakukan radioterapi pasca pembedahan )

IIb,III,IV : Histerektomi transvaginal

IVa, IVb : Radioterapi,Radiasi paliatif,Kemoterapi

8. PrognosisKarsinoma serviks yang tidak diobati atau tidak memberikan respons terhadap pengobatan 95% akan mengalami kematian dalam dua tahun setelah timbul gejala. Pasien yang mengalami histerektomi dan memiliki risiko tinggi terjadinya rekurensi harus terus diawasi karena lewat deteksi dini dapat diobati dengan radioterapi.Setelah histerektomi radikal terjadi 80% rekurensi dalam dua tahun. 9. Diagnosa Yang Mungkin Muncul1. Cemas b.d perubahan status kesehatan dan prosedur pengobatan.

2.Kurang pengetahuan tentang penyakit, prisedur pengobatan b.d tidak mengenal sumber-sumber informasi.

3. Nyeri akut b.d injury fisik (incise post pembedahan, terapi yang diberikan)4. Resiko infeksi b.d prosedur invasive (infuse) dan luka incisi post pembedaha