lp fisio 1 blok 6

8
Laporan Praktikum Pengelihatan dan Waktu Reaksi disusun oleh : Kelompok C6 1. Gideon Tomasoa 102011084 2. Awalliantoni 102011411 3. Shirley Patricia 102012013 4. Jordy Gabriell 10201206 !. Je"ri So##o 1020120$3 6. %esty A&lia '&landari 1020121$1 $. (alenchia Jeandry 102012221 8. )isa )ina Pa#el 10201230$ . Ti""any 102012368 10. *&hammad Aiman A"i+ bin ,he %ani 10201244 -a#&ltas edo#teran /ni ersitas risten rida 'acana elom o# ,6 G 5 7 T *AS A 1020110849 A'A)) A7T 7 1020114119

Upload: hilldegard-jordy-gabriel

Post on 07-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan fisiologi

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Pengelihatan dan Waktu Reaksi

disusun oleh : Kelompok C61. Gideon Tomasoa 1020110842. Awalliantoni 1020114113. Shirley Patricia 1020120134. Jordy Gabriell 1020120695. Jefri Sokko 1020120736. Resty Aulia Wulandari 1020121717. Valenchia Jeandry 1020122218. Lisa Lina Pakel 1020123079. Tiffany 10201236810. Muhammad Aiman Afiq bin Che Rani 102012494

Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida WacanaKelompok C6 :GIDEON TOMASOA (102011084)

AWALLIANTONI (102011411)

SHIRLEY PATRCIA (102012013)

JORDY GABRIEL (102012069)

JEFRI SOKKO (102012073)

RESTY AULIA WULANDARI (102012171)

VALENCHIA JEANDRY(102012221)

LISA LINA PAKEL (102012307)

TIFFANY (102012368)

MUHAMMAD AIMAN AFIQ BIN CHE RANI (102012494)

1. Model mata cenco-ingersollTujuan:1. Menyebutkan nama dan fungsi semua bagian model mata Cenco-Ingersoll yang menirukan mata sebagai susunan optik.2. Mendemontrasikan pelbagal keadaan dibawah ini dengan menggunakan metode mata Cenco-Ingesoll : Peristiwa aberasi sferis serta tindakan koreksi Mata emetrop tanpa atau dengan akomodasi Mata miop serta tindakan koreksi Mata hipermetrop serta tindakan koreksi Mata astigmat serta tindakan koreksi Mata afakia serta tindakan koreksiAlat yang diperlukan:1. Model mata cenco-ingersol dengan perlengkapannya2. Optotip snellen3. Seperangkat lensa4. Mistar5. Gambar kipas lancaster regan6. Keratoskop placido

Cara Kerja :Mata sebagai susunan opticPelajari model mata Cenco-ingersoll dengan perlengkapannya: 1. Sebuah bejana yang terisi air hampir penuh2. Kornea3. Retina yang dapat diletakkan di 3 tempat yang berbeda4. Benda yang bercahaya(lampu).Perhatikan arah anak panah.5. Kotak yang berisia. Irisb. 4 lensa sferis masing masing berkekuatan : +2D,+7D,+20D,-1,75Dc. 2 lensa silindris masing-masing berkekuatan: +1,75D, dan -5,5D

A. Lebar Pupil dan aberasi sferis1. pasang lensa sferis +7D ditempat lensa kristaline(di L)2. pasang retina di R3. Arahkan model mata kesebuah jendela yang jauhnya 7m atau lebih.Perhatikan bayangan jendela yang terjadi pada lempeng retina.4. Tempatkan sekarang iris di G1 dan perhatikan perubahan bayangan yang terjadi.

B. Hipermetropia1. Arahkan model mata tetap kejendela dan tetap gunakan sferis +7D sebagai lensa kristlaina.2. Setelah diperoleh bayangan tegas(no A ad.4)pindahkan retina ke Rh3. Koreksi meletakkan ini dengan meletakkan lensa yang sesuai di S1 atau S2 sebagai kaca mata sehingga bayangan menjadi tegas kembali.4. Catat jenis dan kekuatan lensa yang saudara pasang di S1 atau S2.

C. Miopia 1. Tingkat lensa sferis positif dari S1 atau S2.Kembalikan retina ke R.Perhatikan bayangan yang tetap tegas.2. Pindahkan retina keRm.Perhatikan bayangan menjadi kabur3. Perbaiki kelainan ins dengan meletakkan lensa yang sesuai di S1 atau S2 sebagai kacamata sehingga bayangan menjadi tegas.4. Catat jenis dan kekuatan lensa yang saudara pasang di S1 atau S2.

D. Astigmatisme 1. Angkat lensa sferis negatif dari S1 atau S2 dan pindahkan retina ke R.2. Letakkan lensa silindris -5,5D di G2.Perhatikan sebagian bayangan menjadi kabur.3. Perbaiki kelainan ini dengan meletakkan lensa yang sesuai di S1 atau S2 dan mengatur arah sumbunya sehingga seluruh bayangan menjaid tegas.4. Catat jenis,kekuatan dan arah sumbu lensa yang saudara pasang di S1 atau S2.Catatan: untuk percobaan B,C,D model mata cenco ingersoll disusun sebagai mata dalam keadaan tidak berakomodasi(istirahat).

E. Akomodasi1. Angkat kedua lensa silindris yang dipasang di G2 dan S1 atau S2.2. Tanpa mengubah keadaan normal model mata tempatkan benda yang bercahaya 25cm didepan model mata tersebut.Perhatikan bayangannya yang kabur.3. Ganti lensa sferis +7D dengan sebuah lensa sferis lainnya yang memberikan bayangan yang tegas pada retina.4. Catat jenis dan kekuatan lensa yang saudara gunakan untuk mengganti lensa kristalina(+7D)

F. Mata afakia1. Buat susunan seperti yang didapatkan pada A ad4.2. Angkat lensa kristaline sehingga terjadi mata afakia,yaitu mata tanpa lensa kristaline.3. Perbaiki mata afakia ini dengan salah satu lensa sferis positif yang dipasang sebagai kacamata di S1 atau S2 supaya bayangan menjadi lebih tajam.4. Catat jenis dan kekuatan lensa yang saudara pasang di S1 atau S2.Hasil dan pembahasan Miopi (Rabun Jauh)Penderita miopi (mata minus) tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya jauh. Penderita miopi dapat ditolong menggunakankacamata berlensa cekung. Miopi disebabkan jarak titik api lensa mata terlalu pendek atau lensa mata terlalu cembung. Titik api adalah pusat pertemuan sinar yang sudah dipecah oleh lensa. Jadi, sinar yang masuk jatuh di depanretinasehingga mata tidak dapat melihat benda jauh. Untuk menolong penderita miopi (rabun jauh) harus menggunakan kacamata dengan lensa cekung (negatif). Lensa cekung ini akan menempatkan bayangan tepat pada retina. Hipermetropi (Rabun dekat)Penderita hipermetropi (mata plus) tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Penderita hipermetropi dapat ditolongmenggunakan kacamata berlensa cembung. Rabun dekat disebabkan lensa mata terlalu pipih. Titik api lensa berada di belakang retina sehingga mata tidak dapat melihat benda-benda yang dekat. Jadi, penderita hipermetropi harus menggunakan kacamata berlensa cembung. Dengan lensa cembung, sinar yang jatuh di belakang retina akan dikembalikan tepat pada retina.

AstigmatismaAstigmatisma adalah kelainan mata yang disebabkan kelengkungan kornea matanya yang tidak berbentuk bola sehingga sinar-sinar yang masuk tidak terpusat sempurna. Akibatnya, benda yang dilihat ada bayangannya. Penderita ini dapat dibantu dengan kacamata berlensa silindris. Mata afakiaAfakia adalah ketiadaanlensamata. Afakia secara literature berarti tidak adanya lensa dalam mata. Afakia akan mengakibatkan Hipermetropia tinggi. Penyebab : 1. Kongenital. Suatu keadaan yang jarang dimana lensa tidak ada sejak lahir. 2. Afakia paska operasi. Terjadi setelah operasi ICCE ( Intra Capsular Cataract Extraction ), ECCE Percobaan 1Jarak 30cm : MiopiBayangan awal : Kabur dan tumpulKoreksi dengan lensa -1,75 : Lebih tajam dan kembali normal HipermetropyBayangan awal : kabur dan tidak tajamKoreksi dengan lensa +1,75 : lebih tajam dan kembali normal Astigma Menggunakan lensa silindris. Lensa 2 dan + 2 silindris telihat jelas. Bayangan jatuh pada titik fokus bisa dibelakang retina atau didepan tapi banyak titik. Mata afakiaBayangan jatuh pada titik fokus bisa dibelakang retina atau didepan tapi banyak titik hingga disebut juga hipermetropia tinggi dan mata afakia jika menggunakan lensa positif tinggi maka akan terlihat jelas. 2. PERIMETRIPemeriksaan Luas Lapang Pandang(perimetri)1. Suruh orang percobaan duduk membelakangi cahaya menghadapi alat perimetri2. Tutup mata kiri orang percobaan dengan sapu tangan3. Letakkan dagu orang percobaan ditempat sandaran dagu yang dapat diatur tingginya,sehingga tepi bawah mata kanannya terletak setinggi bagian atas batang vertikal sandaran dagu4. Siapkan formulir5. Suruh orang percobaan memusatkan penglihatannya pada titik fiksasi ditengah perimeter.Selama pemeriksaan,penglihatan orang percobaan harus tetap dipusatkan pada titik fiksasi tersebut6. Gunakan benda yang dpat digeser(lidi yang ada bulatan berwarna warni)pada busur perimeter untuk pemeriksaan luas lapang pandang.Pilih bulatan berwarna putih dengan diameter sedang(5mm)pada benda tersebut.7. Gerakkan perlahan-lahan bulatan putih itu menyusuri busur dari tepi kiri orang percobaan ke tengah.Tepat pada saat orang percobaan melihat bulatan putih tersebut penggeseran benda dihentikan.8. Baca tempat penghentian itu pada busur dan catat pada formulir dengan tepat9. Ulangi tindakan no.7 dan 8 pada sisi busur yang berlawanan tanpa mengubah posisi busur.10. Ulangi tindakan no 7,8 dan 9 setelah busur tiap kali diputar 30 sesuai arah jarum jam dari pemeriksa,sampai posisi busur vertikal.11. Kembalikan busur pada posisi horizontal seperti semula.Pada posisi ini tidak perlu dilakukan pencatatan lagi.12. Ulangi tindakan no 7,8,dan 9 setelah memutar busur tiap kali 30 berlawanan arah jarum jam sari pemeriksa,sampai tercapai posisi busur 60 dari bidang horizontal.13. Periksa juga lapang pandang orang percobaan untuk berbagai warna lain:merah,hijau,kuning dan biru dengan cara yang sama seperti diatas.14. Lakukan juga pemeriksaan lapang pandang untuk mata kirinya dengan bulatan berwarna putih.

Hasil pengamatan :Ketika OP melakukan percobaan melihat warna putih antara mata kiri dan mata kanan di dapatkan hasil lapang pandang yang berbeda. Mata kiri memiliki hasil lapang pandang yang lebih besar daripada hasil lapang pandang mata kanan pada percobaan menggunakan perimeter. Saat melakukan percobaan dengan mata kanan pun warna hijau mendapatkan darat-rata yang jauh lebih sedikit dibanding dengan warna merah, biru, kuning, dan putih.

Pembahasan :Lapang pandang mata adalah luas kemampuan mata untuk dapat melihat suatu benda dalam jarak tertentu melalui proses penglihatan tanpa menggerakan kepala ataupun melirik. Area yang terlihat pada sisi nasal disebut lapang pandang nasalis, sedangkan area yang terlihat di daerah lateral disebut lapang pandang temporalis. Secara teoritis bentuk dari lapang pandang adalah sirkular, namun lapang pandang terpotong di medial oleh adanya hidung/nasal dan di superior oleh adanya atap orbita. Bagian perifer (tepian) lapang pandang dapat dipetakan dengan menggunakan suatu alat yang disebut perimeter, melalui proses perimetrik. Lapang pandang temporal dari tiap mata jauh lebih besar daripada lapang pandang nasal dari hidung dan pipi. Berkas cahaya dari objek dalam lapang pandang temporal jatuh pada sisi nasal di retina, dan berkas cahaya dari objek dalam lapang pandang nasal jatuh pada sisi temporal dari retina.1Bagian dari otak yang menerima sensai penglihatan adalah lobus occipital. Lobus occipital ini menerima sensai penglihatan dari lapang pandang mata kiri. Antara luas pandang mata kiri dan mata kanan memiliki luas pandang yang sama namun jikalau hanya menggunakan penglihatan monokular yaitu hanya mengukur penglihatan dengan menggunakan salah satu mata maka luas pandang mata akan lenih kecil dibandingan menggunakan penglihatan binokular yang menggunakan kedua mata.2 Luas lapang pandang mata untuk setiap warna pun berbeda-beda. Urutan luas pandang dari yang terkecil atau yang tersempit sampai yang terluas adalah warna hijau, merah, biru, kuning, dan putih. Sesuai dengan hasil percobaan warna hijau memang memiliki rata-rata yang lebih kecil daripada warna yang lainnya. Sementara yang memiliki luas pandang paling besar adalah warna putih namun dalam percobaan ini yang paling luas lapang pandangnya adalah warna biru, mungkin hal ini disebabkan karena pengamat atau OP kurang teliti dalam mengamati atau melihat benda tersebut jatuh pada sudut berapa.Warna adalah suatu spektrum yang dapat dilihat dalam suatu cahaya. Warna dapat dilihat oleh adanya bantuan dari sel kerucut pada makula utea. Panjang gelombang warna yang masih dapat dilihat oleh manusia adalah 380-780 m. 3 Berkas cahaya yang dipantulkan inilah yang akan memungkinkan mata dapat melihat benda yang ada pada jarak tertentu. Suatu benda yang terlihat biru menyerap panjang gelombang merah dan hijau dan memantulkan panjang gelombang biru yang lebih pendek yang dapat diserap oleh fotopigmen di sel kerucut birudan mengaktifkan sel tersebut. Setiap sel kerucut diaktifkan paling efektif oleh panjang gelombang tertentu dalam kisaran warna yang ditunjukkan oleh namanya biru, hijau, merah.3Penglihatan warna bergantung pada berbagai rasio stimulasi ketiga tipe sel kerucut sebagai respons terhadap bermacam panjang gelombang. Panjang gelombang yang terlihat sebagai biru tidak merangsang sel kerucut merah atau hijau sama sekali tetapi merangsang sel kerucut biru secara maksimal (persentasi stimulasi maksimal untuk sel kerucut merah, hijau, biru, masing-masing adalah 0 : 0 : 100). Sensasi kuning, sebagai perbandingan berasal dari rasio stimulasi 83 : 83 : 0, dengan sel kerucut merah dan hijau masing-masing dirangsang 83% maksimal, sementara sel keucut biru tidak dirangsang sama sekali. Rasio untuk hijau adalah 31 : 67 : 36, dan demikian seterusnya, dengan berbagai kombinasi menghasilkan sensasi warna yang berbeda. Hitam tidak memiliki cahaya, semetara putih adalah campuran semua panjang gelombang cahaya yang mengakibatkan putih memiliki luas pandang yang paling luas.

3. Pemeriksaan buta warnaAlat yang digunakan:1. buku pseudoisokromatik ishiharaCara kerja:1. Suruh orang percobaan mengenali angka atau gambar yang terdapat didalam buku pseudoisokromatik ishihara.2. Catat hasil pemeriksaan saudara dalam formulir yang tersedia Hasil Percobaan 3Pembacaan berdasarkan buku:Kesalahannya terjadi adalah Nomor 9 yang dimana seharusnya tidak tercantum angka, hanya goresan beberapa warna abstrak akan tetapi OP membacanya 2.Kesalahan yang terjadi satu kali maka dilakukan penghitungan sebagai berikut : x100%= x100% =7,14No.Berdasarkan Buku

BukuOP

11212

288

355

42929

57474

6.77

74545

822

9-2

101616

11--

123535

139696

14--

Daftar pustaka1. Modul Swa-Instruksional. Anatomi fisiologi sistem lokomotor dan pendengaran. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2004.h.53.2. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2006.h.128.3. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2012.h.225.