lp oksigenasi final

Upload: lina

Post on 22-Jul-2015

417 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI RUANG AMARILIS I RSUD TUGUREJO

DISUSUN OLEH : LINA UTAMININGSIH P. 17420111019

PRODI DIII KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG 2012

LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP

DASAR

TENTANG

GANGGUAN

PEMENUHAN

KEBUTUHAN OKSIGENASI 1. Pengertian a) Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas nberbagai organ atau sel.(Hidayat, A. Aziz Alimul, 2009.) b) Oksigenasi adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali bernapas. Masuknya O2 ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi kardioaskuler dan keadaan hematologi (Wartonah, Tarwoto.2003). c) Oksigen merupakan kebutuhan fisiologis yang paling penting. Tubuh bergantung pada oksigen dari waktu ke waktu untuk bertahan hidup. Oksigen harus secara adekuat diterima dari lingkungan ke dalam paruparu, pembuluh darah, dan jaringan. Pada beberapa titik dalam kehidupannya, klien berisiko untuk tidak memenuhi kebutuhan oksigen mereka. Kebutuhan tersebut mungkin kronik, seperti pada penyakit emfisema. Keadaan demikian dapat terpenuhi kebutuhannya dengan pemberian oksigen dengan menggunakan kanula atau masker, fisioterapi dada, dan cara pengeluaran sputum. Tujuan pemberian oksigenasi adalah mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan untuk menurunkan kerja paru-paru dan jantung.(Buku Proses, Ajar dan

Fundamental

Keperawatan:

Konsep,

Praktik:2005.vol.1,hlm.613)

2. Faktor yang Mempengaruhi Oksigenasi a. Faktor Fisiologis Setiap kondisi yang mempengaruhi fungsi kardiopulmonar secara langsung akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan. Proses fisiologis lain yang mempengaruhi proses

oksigenasi pada klien termasuk perubahan yang mempengaruhi kapasitas darah untuk membawa oksigen, seperti anemia, racun inhalasi, obstruksi jalan napas, demam, penurunan gerakan dinding dada. b. Faktor Perkembangan Tahap perkembangan dan proses penuaan yang normal mempengaruhi oksigenasi jaringan. c. Faktor Perilaku Perilaku atau gaya hidup baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kemampuan tubuh dalam memenuhi kebutuhan oksigenasi, seperti nutrisi, latihan fisik, merokok, penyalahgunaan substansi, dan stress. d. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan seperti tempat tinggal pada dataran tinggi dan lingkungan kerja mempengaruhi kemampuan tubuh dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi. (Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan

Praktik:2005.vol.2,hlm.1558-1564) 3. PENGKAJIAN 1. Data Subjektif dan Objektif Terkait dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi a. Data Subjektif: 1) Keletihan 2) Dispnea

3) Batuk 4) Mengi 5) Nyeri b. Data Obyektif: 1) Inspeksia. Warna membran mukosa b. Tingkat kesadaran c. Pola pernapasan d. Gerakan dinding dada 2) Palpasi

a) Dinding thorak, adakah rasa nyeri, cekungan. b) Pengembangan dinding thorak, bandingkan kanan dan kiri.3) Perkusi

Macam suara ketukan: a) Sonor Suara yang normal terdengar di seluruh lapangan paru deg...deg... b) Redup Suara yang timbul adanya konsolidasi paru (pemadatan), seperti adanya tumor, atelektasis. Suara redup dug...dug... c) Hipersonor Suara akibat udara berlebihan di paru dung...dung...4) Auskultasi

Suara napas yang normal harus bilateral dan dapat didengar di semua zona paru (Bennet, 2003). Hilangnya suara napas dapat disebabkan oleh ventilasi yang buruk, misalnya obstruksi jalan napas atau semakin jauhnya stetoskop dari bronkus, misalnnya arena obesita, efusi pleura, pneumotoraks, dan tumor bronkus.

2. Data Penunjang a. Pemeriksaan Menentukan Keadekuatan Sistem Konduksi Jantung 1. Elektrokardiogram (EKG), menghasilkan rekaman grafik aktivitas listrik jantung, mendeteksi transmisi impuls dan posisi listrik jantung. b. Pemeriksaan Menentukan Kontraksi Miokard dan Aliran Darah 1) Ekokardiografi, mengevaluasi struktur internal jantung dan gerakan dinding jantung. 2) Skintigrafi, mengevaluasi struktur jantung, perfusi miokard, dan kontraktilitas (Connabio). 3) Kateterisasi Jantung, prosedur invasif untuk memvisualisasi ruang-ruang jantung, katup, pembuluh-pembuluh darah besar, dan arteri koroner, serta mengukur tekanan dan volume di dalam empat ruang. c. Pemeriksaan Mengukur Keadekuatan Ventilasi Oksigenasi 1) Pemeriksaan Gas Darah Arteri, untuk menentukan konsentrasi ion hidrogen, tekanan parsial oksigen, karbondioksida, dan saturasi oksihemoglobin. Pemeriksaan gas darah arteri memberikan informasi tentang difusi gas melaui membran kapiler alveolar dan keadekuatan oksigenasi jaringan.. 2) Oksimetri, untuk pengukuran saturasi O2. d. Pemeriksaan untuk Memvisualisasi Struktur Sistem Pernapasan 1) Pemeriksaan sinar-X dada, memvisualisasi struktur sistem pernapasan. 2) Bronkoskopi, pemeriksaan visual pada pohon trakeobronkial melalui bronkoskop serat optik yang fleksible dan sempit untuk memperoleh sampel biopsidan cairan atau sputu, dan mengangkat plak lendir atau benda asing ang menghambat jalan napas. (Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan

Praktik:2005,vol.2.hlm.1574-1577) 4. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan a. Produksi sekresi yang kental atau berlebihan b. Penurunan tingkat kesadaran (lidah klien menekuk menutupi jalan napas) c. Berkurangnya mekanisme pembersihan silia dan respon peradangan 2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan a. Penurunan ekspansi paru b. Adanya sekresi paru c. Pemasukan oksigen yang tidak adekuat d. Tindakan pembedahan paru 3. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan a. Imobilisasi b. Kerusakan neuoromuskular c. Obstruksi jalan napas d. Turunnya ekspansi paru 4. Penurunan curah jantung berhubungan dengan a. Irama jantung yang tidak teratur b. Denyut jantung yang cepat 5. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan a. Asupan nutrisi yang tidak adekuat b. Keletihan (Diagnosa Keperawatan NANDA) (Hidayat, A. Azizi Alimul, 2009.) 5. RENCANA KEPERAWATAN 1. Rencana Tujuan: a. Klien mempertahankan kepatenan jalan napas. b. Klien mempertahankan dan meningkatkan ekspansi paru. c. Klien mengeluarkan sekresi paru.

d. Klien mencapai peningkatan toleransi aktivitas. e. Oksigenasi jaringan dipertahankan atau ditingkatkan. 2. Rencana Tindakan a. Mempertahankan keefektifan jalan napas 1) Lakukan tindakan pembersihan jalan napas dengan fisioterapi dada, postural drainase, batuk efektif dan latihan napas dalam. 2) Pertahankan jalan napas agar tetap terbuka dengan memasang jalan napas buatan, seperti oropharyngeal/nasopharyngeal airway dan atur posisi (semi fowler). 3) Bersihkan jalan napas dan kerjasama dengan tim medis lain dalam memberikan obat bronkodilator. b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan 1) Kaji frekuensi, kedalaman dan kualitas pernapasan serta pola pernapasan, kaji tanda vital dan tingkat kesadaran. Atur posisi dan berikan oksigen dalam bantuan ventilasi dan humidifier sesuai dengan pesanan. 2) Identifikasi kebutuhan insersi jalan napas, siapkan klien untuk tindakan ventilasi mekanik sesuai indikasi. 3) Bantu klien mengatur napas dalam, napas pelan, napas perut, pengaturan posisi, dan teknik relaksasi. oksigenasi. 4) Pertahankan berkembangnya paru dengan memasang ventilasi mekanis chest tube, dan chest drainase sesuai indikasi. c. Ketidakefektifan pola napas 1) Balikkan tubuh klien, minta klien untuk batuk dan napas dalam. Bersihkan jalan napas. 2) Anjurkan klien mengosongkan mulut (menurunkan risiko Kolaborasi pemberian

masuknya benda asing ke faring), posisikan klien miring dan datar (meningkatkan aliran sekret dan mencegah lidah menekuk menutupi jalan napas), kolaborasi pemberian oksigenasi.

3) Atur posisi tidur untuk memaksimalkan ventilasi, bersihkan jalan napas (batuk efektif, suction), pertahankan pemberian O2 sesuai kebutuhan. 4) Kaji frekuensi, kedalaman dan kualitas pernapasan serta pola pernapasan, kaji tanda vital dan tingkat kesadaran. Atur posisi dan berikan oksigen dalam bantuan ventilasi dan humidifier sesuai dengan pesanan. d. Penurunan curah jantung berhubungan dengan 1) Atur posisi, minta klien untuk rileks, segera kolaborasi dengan tim medis lain. 2) Atur posisi, minta klien untuk rileks, segera kolaborasi dengan tim medis lain. e. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan 1) Berikan asupan nutrisi yang adekuat (sesuai kebutuhan klien) 2) Minta klien rileks, atur posisi, ciptakan lingkungan nyaman. (Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik:2005,vol.2.hlm.1582) (Hidayat, A. Aziz Alimul, 2009.) http://medicastore.com/penyakit/3026/Aritmia_Irama_Jantung_Abnor mal.html 6. EVALUASI KEPERAWATAN Intervensi dan terapi keperawatan dievaluasi dengan membandingkan kemajuan pencapaian klien terhadap tujuan intervensi dan hasil akhir yang diharapkan dari rencana asuhan keperawatan. Apabila tindakan keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan oksigenasi tidak berhasil, maka perawat segera memodifikasi rencana asuhan keperawatan dan intervensi baru dikembangkan. (Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik:2005,vol.2.hlm.1615)

7. REFERENSI Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan

Praktik/pengarang, A. Potter, Anne Griffin Perry; alih bahasa, Yasmin Asih...[el ak]; editor edisi bahasa Indonesia, Devi Yuianti, Monica

Buku

Ajar

Fundamental

Keperawatan:

Konsep,

Proses,

dan

Praktik/pengarang, A. Potter, Anne Griffin Perry; alih bahasa, Yasmin Asih...[el ak]; editor edisi bahasa Indonesia, Devi Yuianti, Monica

Pemantauan

Pasien

Kritis./pengarang,

Jevon,

Philip

dan

Beverley

Ewens;editor Jagtar Singh Pooni.Jakarta: Erlangga.

Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan/A. Aziz Alimul H.Jakarta: Salemba Medika, 2009.

Pengkajian Keperawatan:Pada Individu, Keluarga, dan Komunitas.Tamher, Sayuti dan Mia F.E.Jakarta:Trans Info Media, 2009.