lp3a sekolah tinggi teknik arsitektur di …eprints.undip.ac.id/44161/3/ayuta_lestariani... ·...
TRANSCRIPT
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
Ayuta Lestariani - 21020110120041 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING
2.1 Tinjauan Sekolah Tinggi Teknik Arsitektur
2.1.1 Definisi Sekolah Tinggi Teknik Arsitektur
Sekolah adalah suatu tempat / gedung dimana pendidikan diselenggarakan atau
diberikan.
(www.wikipedia.org)
Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan professional
dan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan,teknologi atau kesenian tertentu.
(Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.234 tahun 2000)
Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan
praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab.
(Encyclopaedia Britannica)
Dari beberapa pengertian tersebut,dapat disimpulkan bahwa sekolah tinggi arsitektur
adalah tempat atau sarana pensisikan seni bangunan dalam proses belajar mengajarnya lebih
dikhususkan di tingkat pendidikan tinggi dalam bidang ilmu seni bangunan. Dengan demikian
manusia dalam proses berkembang pikirannya akan meluas dengan menuntut ilmu di perguruan
tinggi,sehingga nantinya dalam merancang bangunan akan lebih bermakna ,dimana dalam disiplin
ilmu arsitektur juga terdapat disiplin ilmu urban design yang saling berkaitan satu sama lain.
2.1.2 Sejarah dan Perkembangan Pendidikan Arsitektur
Pada tahun 1635, di Perancis mulai didirikan akademi-akademi seni dan pengetahuan.
Pada tahun 1648 mulai muncul program arsitektur di Academie des Beaux Arts dan Academie
Imperiable Polytechnique. Pada tahun 1671, Jean Baptiste Colbert mendirikan Academie Royale
d’Architecture di Perancis atas perintah Raja Louis XIV.
Seperti dikatakan oleh Widyarta (2007), setelah perang dunia I pada masa tahun 1919 di
Jerman muncul Sekolah Seni dan Arsitektur Bauhaus. (Bau = build(bauen = to build) Haus =
house). Bauhaus adalah sekolah dengan kurikulum sendiri / kurikulum Bauhaus dan sangat
berpengaruh pada kurikulum sekolah-sekolah desain di dunia sampai sekarang, termasuk sekolah-
sekolah arsitektur.Tujuan pendirian sekolah ini adalah menteraturkan,menyamakan kurikulum
arsitektur.
Tschumi (1995) mengatakan bahwa 3 abad setelah Colbert mendirikan sekolah arsitektur
yang pertama di dunia,sekolah dan wadah pendidikan arsitektur mulai bermunculan dan
bertebaran di berbagai belahan dunia.Tahun 1968 merupakan saat dimana sekolah arsitektur dan
mahasiswa sangat memegang peran dalam perkembangan arsitektur,jiwa akademis yang muda
dan bebas serta cenderung melawan terus berkembang.
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
Ayuta Lestariani - 21020110120041 8
Adanya persilangan Antara arsitektur dengan berbagai macam disiplin Antara lain
seni,lingkungan,film filsafat dan lainnya semakin memperkaya arsitektur dan membuat arsitektur
semakin kompleks,dimana teori menjadi kata kunci.Praktek teoritikal yang kini banyak dilakukan
oleh arsitek-arsitek dunia memberi pengaruh terhadap kultur arsitektur 10-20 tahun terakhir.
Dalam perkembangannya,tidak bias terhindarkan bahwa perkembangan teknologi informasi dan
computer telah mengubah metode pendidikan, teori dan praktek,serta industri konstruksi di
dunia arsitektur.
Menurut Widyarta (2007) Pendidikan Arsitektur di Indonesia pada dasarnya telah dimulai
sebelum dibukanya “Bowkundige Afdeeling” di Institut Teknologi Bandung yang pada waktu itu
masih bernama Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 1950.Staff pengajar berasal dari
lulusan The Delft University Belanda, sehingga sistem pendidikan arsitektur yang diterapkan pada
masa itu mengikuti sistem Belanda. Program pendidikannya mengarah pada persiapan sarjana
teknik bangunan dengan lama pendidikan 5 tahun. Lulusan dari ITB inilah yang kemudian
mendirikan jurusan arsitektur di universitas-universitas lainnya.
Pada pertengahan tahun 1950an arah pendidikan mulai berubah dengan datangnya
tenaga pengajar dari Jerman dan Amerika Serikat. Sejak itulah sistem pendidikan secara perlahan
mulai mengarah pada sistem pendidikan Amerika Serikat hingga sekarang.
Sejak tahun 1960 pendidikan arsitektur mulai lahir di luar kampus Ganesha, baik yang
dikelola oleh pemerintah ataupun swasta. Jurusan yang baru tersebut selalu berorientasi pada
sistem pendidikan arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang sejak tahun 1959 menjadi
Seksi Arsitektur Bagian Arsitektur dan Seni Rupa Departemen Ilmu Teknik ITB.
2.1.3 Tinjauan Obyek Sekolah Tinggi
1. Tinjauan Non Arsitektural
Peraturan Pemerintah Terkait dengan Pendirian Sekolah Tinggi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Tinggi:
Pasal 62:
1. Ketua dan Pembantu Ketua Sekolah Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah
diangkat dan diberhentikan oleh Menteri.Menteri lain atau pimpinan lembaga
Pemerintah lain setelah mendapat pertimbangan senat akademi yang bersangkutan.
2. a) Ketua dan Pembantu Ketua sekolah tinggi yang diselenggarakan masyarakat
diangkat dan diberhentikan oleh badan penyelenggara sekolah tinggi yang
bersangkutan setelah mendapat pertimbangan senat sekolah tinggi dan dilaporkan
pada menteri.
b) Menteri dapat membatalkan pengangkatan Ketua sekolah tinggi sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) apabila Ketua sekolah tinggi yang diangkat tidak
memenuhi syarat dan atau proses pengangkatannya tidak emmenuhi ketentuan
yang berlaku.
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
Ayuta Lestariani - 21020110120041 9
3. Pembantu Ketua sekolah tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat diangkat dan
diberhentikan oleh badan penyelenggara sekolah tinggi yang bersangkutan atas usul
Ketua setelah mendapat pertimbangan senat sekolah tinggi.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Lampiran Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/u/2000 tanggal 20
Desember 2000.Tentang persyaratan-persyaratan pengadaan sekolah tinggi sebagai
berikut:
No Sarana dan Prasarana
Akademi Politeknik Sekolah tinggi
Institut Universitas
1 Ruang Kuliah 100m2 300 m2 200 m2 600 m2 1000 m2
2 Ruang kantor administrasi
20 m2 40 m2 30 m2 60 m2 80 m2
3 Ruang Perpustakaan 150 m2 300 m2 200 m2 450 m2 600 m2
4 Ruang Computer 180 m2 360 m2 270 m2 540 m2 720 m2
5 Ruang Laboratorium 200 m2 400 m2 300 m2 600 m2 800 m2
6 Ruang Dosen tetap 30 m2 90 m
2 60 m
2 180 m
2 300 m
2
7 Tanah 5000 m2 5000 m2 5000 m2 3000 m2 10000 m2
Tabel 2.1 Persyaratan minimal sarana dan prasarana
Sumber : Kurnianto,2008:8
2. Tinjauan Arsitektural
Perlengkapan Pokok Perguruan Tinggi
Beberapa keperluan untuk perguruan tinggi(sumber : Neufert,1996:265) :
a. Gedung memiliki : Auditorium utama, ruang perayaan, tata usaha,gedung mahasiswa,
tempat parkir.
b. Ruang memiliki : Aula, perpustakaan,staff, ruang dekan, ruang pertemuan, ruang
ujian,seni rupa,musik,ruang gambar,studio,ruang bengkel/latihan,ruang koleksi seni
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
Ayuta Lestariani - 21020110120041 10
Gambar 2.1 Skema Bagian Perguruan Tinggi
Sumber : Neufert, 1996:265
Tinjauan Ruang Kuliah
Tinjauan ruang kelas digunakan menunjang proses aktivitas belajar mengajar,untuk itu
harusnya memiliki fasilitas sebagai berikut :
1. Ruang Kelas untuk Mahasiswa
2. Ruang Kelas untuk Dosen
3. Ruang untuk penyimpanan
Tinjauan Perpustakaan Jurusan
Perpustakaan sebagai pendukung untuk memperoleh ilmu pengetahuan diluar jam
pelajaran. Perpustakaan meliputi buku-buku konvensional untuk pelajar dan guru
termasuk tempat peminjaman,tempat membaca dan bekerja yang sesuai dengan buku-
buku yang tersedia.Perpustakaan haruslah mempunyai ruang sebagai berikut :
Gambar 2.2 Contoh Perpustakaan
Sumber : Neufert,1996:260
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
Ayuta Lestariani - 21020110120041 11
Keterangan gambar :
1. Ruang serbaguna
2. Ruang Kuliah
3. Kantor
4. Pusat Daftar Buku
5. Surat Kabar,Majalah
6. Kerja Kelompok
7. Kerja Pribadi
8. Kabin untuk Mengetik
9. Informasi/Peminjaman
10. Ruang Kuliah
11. Studio Audiovisual
12. Gudang (perlengkapan)
13. Pemakaian di tempat
14. Alat foto copy
Tinjauan Studio Gambar
Ruangan ini digunakan untuk mata kuliah khusus dengan perlengkapan yang
memadai,sehingga proses belajar menjadi mudah.
a. Ruang Gambar
Menurut Ernest Neufert,kebutuhan tempat menggambar adalah sebagai berikut:
Tempat menggambar 3,5-4,5 m setiap meja gambar
Ruang gambar menghadap ke Utara,menyesuaikan cahaya siang hari
Luas jendela (1/3-1/4 luas lantai), jika perlu lubang cahaya dari atas
b. Perabot
Menurut Ernest Neufert kebutuhan akan perabot adalah sebagai berikut:
Meja gambar ukuran 92 x 127cm
Papan gambar permanen yang dapat digerakkan (diputar)
Lemari penyimpanan untuk rencana gambar setinggi meja gambar
Kursi putar yang dapat digerakkan ke atas/ke bawah
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
Ayuta Lestariani - 21020110120041 12
Gambar 2.3 Standard Meja Gambar
Sumber: Neufert,1996:270
Tinjauan Aula/ Tempat Pertemuan
Aula yang besar untuk kuliah umm hendaknya menyediakan bangunan Auditorium. Aula kecil
diperuntukkan untuk jurusan dalam gedung institur dan seminar. Untuk aula yang kecil dan
normal berukuran 0,80 – 0,95m2 (Neufert,1996:268). Adanya aula,memberikan kesempatan
berinteraksi mahasiswa antar mahasiswa,mahasiswa antar dosen,mahasiswa antar kalangan luar.
2.2 Aktivitas Dan Kebutuhan Ruang
2.2.1 Pengguna Sekolah Tinggi Arsitektur
Berdasarkan judul yang direncanakan yaitu Sekolah Tinggi Teknik Arsitektur yang memiliki
arti pusat belajar bagi mahasiswa oleh karena itu sasaran utama dari pembangunan learning
center ini adalah mahasiswa.
Jenis Pengguna :
a) Pengunjung Utama
Mahasiswa merupakan pengguna utama dari Sekolah Tinggi Teknik Arsitektur ini. Dalam hal ini
mahasiswa yang dimaksud adalah semua orang yang masih memiliki status sebagai seorang
pelajar di suatu Perguruan tinggi.Pengunjung utama adalah mereka yang memanfaatkan fungsi
utama Sekolah Teknik Arsitektur ini yaitu sebagai sarana fasilitas untuk menambah ilmu.
b) Pengguna Sekunder
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
Ayuta Lestariani - 21020110120041 13
Pengguna Sekunder adalah mereka yang memiliki status non mahasiswa internal yang biasanya
memiliki tujuan tertentu. Misalnya : berkunjung ke sekolah tinggi arsitektur ini karena sedang
diadakan pameran karya arsitektur , dan lain sebagainnya. Pengguna sekunder tidak setiap
waktu dapat berkunjung ke Sekolah Tinggi Arsitektur ini, hanya pada waktu tertentu sesuai
waktu operasional yang telah ditentukan.
c) Pengelola
Pengelola adalah orang yang berwenang sepenuhnya dalam Sekolah Tinggi Teknik Arsitektur.
Rencana pembangunan Sekolah Tinggi Teknik Arsitektur ini adalah milik swasta oleh karena itu
pengelola berasal dari swasta.
Dengan dasar peraturan sebagai berikut :
Pasal 41
(1) Ruang kuliah harus disediakan dengan ketentuan:
a. kapasitas ruang kuliah paling banyak adalah 40 (empat puluh) orang untuk
program sarjana dan program profesi, 32 (tiga puluh dua) orang untuk program
diploma, 20 (dua puluh) orang untuk program magister dan doktor, 10 (sepuluh)
orang untuk program spesialis dan subspesialis, dengan rasio luas ruang kuliah
paling sedikit 1,5 (satu setengah) m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak
kurang dari 20 (dua puluh) m2;
b. kapasitas ruang kuliah untuk kuliah mimbar/umum paling sedikit adalah 80
(delapan puluh) orang dengan rasio luas ruang 1 (satu) m2/mahasiswa;
c. paling sedikit terdapat 2 (dua) buah ruang kelas untuk setiap program sarjana,
dan 1 (satu) buah ruang kelas untuk program lainnya.
d. dilengkapi dengan peralatan penunjang pembelajaran berupa kursi kuliah sesuai
jumlah mahasiswa pengguna ruang, meja kursi dosen,dan media pembelajaran.
Sumber :Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SNPT) Kementerian
2.2.2 Aktivitas di Sekolah Tinggi Arsitektur
Fungsi utama dari sekolah Tinggi Arsitektur ini adalah sebagai tempat belajar bagi
mahasiswa yang khusus ingin mendalami disiplin ilmu arsitektur dalam jenjang pendidikan setelah
SMA. Pendidikan arsitektur yang disediakan oleh Sekolah Tinggi ini mencakup Program Diploma
hingga Program Doktor.Selain belajar,mahasiswa juga dapat menggunakan fasilitas di kawasan
sekolah tinggi ini, seperti menggunakan studio gambar, perpustakaan, auditorium dan semua
fasilitas yang berada di kawasan Sekolah Tinggi Teknik Arsitektur. Mahasiswa dengan dosen juga
dapat saling berinteraksi untuk kelancaran studinya dengan menggunakan fasilitas yang telah
disediakan.
Selain itu, Sekolah Tinggi Teknik Arsitektur ini juga merupakan tempat berkumpul seluruh
mahasiswa baik untuk berdiskusi mengenai tugas masing-masing atau bergabung dengan UKM
yang tersedia sebagai penunjang hard skill dan soft skill mahasiswa. UKM ini diadakan guna
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
Ayuta Lestariani - 21020110120041 14
memfasilitasi mahasiswa sebagai sarana berbagi ilmu/budaya antar mahasiswa guna
mengembangkan kreativitas mahasiswa.
Dalam beberapa periode waktu tertentu juga akan diadakan pameran mengenai karya
mahasiswa sebagai bentuk apresiasi lembaga terhadap kreatifitas mahasiswa. Pada saat pameran
berlangsung mahasiswa non internal diperkenankan untuk datang dan menyaksikan pameran
yang diadakan.
2.2.3 Fasilitas Sekolah Tinggi Arsitektur
Fasilitas-fasilitas yang disediakan di dalam Sekolah Tinggi Teknik Arsitektur ini adalah
segala fasilitas yang menunjang sarana pembelajaran. Fasilitas yang tersedia di Kawasan Sekolah
Tinggi arsitektur ini adalah ruang kuliah,laboratorium struktur,laboratorium fisika,laboratorium
urban design, laboratorium grafis, ruang multimedia,perpustakaan,studio
gambar,auditorium,gallery,cafe,ruang sidang,ruang terbuka hijau sebagai sarana berkumpul dan
berinteraksi dengan mahasiswa dan lain sebagainya yang terdiri dari fasilitas untuk pendidikan
Diploma hingga Master.
Segala fasilitas dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pengunjung
dalam hal ini dikhususkan untuk mahasiswa.
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
Ayuta Lestariani - 21020110120041 15
2.2.4 Hubungan Ruang dan Organisasi Ruang
Analisa ruang dilakukan dengan cara menganalisa Sekolah Arsitektur yang penulis
ketahui yang berupa Kampus Jurusan Arsitektur.Berikut ini adalah hasil analisa penyusunan oleh
penulis
Diagram Organisasi Ruang Sumber : Hasil Analisa Penulis
Ruang Publik
Open Theatre
Kantin
Tempat Parkir
Ruang Semi Publik
Selasar Gedung
Lobby
Ruang Semi Privat
Resepsionis
Kantor Pengajaran
Ruang Unit Kegiatan Mahasiswa
Ruang Sidang
Ruang Privat
Ruang Kuliah
Perpustakaan
Ruang IT
Laboratorium Grafis
Laboratorium Struktur
Laboratorium Urban Design
Studio Gambar
Toilet
Mushola
Ruang Kaprodi,Kajur,dan Dosen
Ruang Servis
Pos Penjaga
Ruang Mesin/Power House
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
14
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
2.3 Tinjauan Arsitektur Modern
2.3.1 Pengertian Arsitektur Modern
Mangunwijaya (1988), menyebutkan bahwa :
Arsitektur berasal dari kata arché dan tektoon. Arché berarti yang asli; yang
utama; yang awal. Tektoon menunjuk pada sesuatu yang berdiri kokoh, tidak
roboh, stabil. Architectoon yaitu pembangun utama yang sebenarnya; tukang
ahli bangunan yang utama. Menurutnya sendiri, arsitektur adalah penciptaan
suasana, perkawinan guna dan citra. Bukan dalam kemewahan bahan atau
tinggi teknologi dan letak harganya. Bahan-bahan yang sederhana justruu
lebih mampu mencerminkan refleksi keindahannya, karena lebih bersih dari
godaan maupun kepongahan.
Menurut Nas (2007) :
Modernisasi adalah sebuah proses struktural dalam makna formal, lingkungan
dan budaya. Modernisasi adalah sebuah proses sosial budaya yang terus-
menerus dalam bentuk transplantasi, penyesuaian, adaptasi, akomodasi,
asimilasi, hibridisasi, dan materialisasi, yang terwujud dalam bentuk karya-
karya arsitektur yang sangat beragam. Revitalisasi lingkungan hasil
pembangunan modern menuntut pembangkitan kembali keterampilan-
keterampilan dan teknik-teknik yang hilang serta pelestarian pengetahuan
budaya asli yang tak tergantikan dengan mewariskannya dari generasi ke
generasi. Tujuannya adalah menawarkan sebuah kemungkinan nyata bahwa
arsitektur modern mungkin bertindak sebagai kelahiran gaya hidup dan etos
modern bagi orang Asia.
Menurut Lewis (1961), kata modern digambarkan dengan teknologi berkecepatan
tinggi, transportasi otomatis, bangunan berangka baja, dan perkembangan komunikasi
telepon jarak jauh. Beberapa hal tersebut ,enjadi ciri-ciri abad ke-20. Sedangkan menurut
Scully (1966), arsitektur modern adalah perkembangan dari dunia Barat. Dia menyatakan
bahwa arsitek modern paling berpengaruh yaitu Le Corbusier. Le Corbusier yang petama
menemukan cara menggambarkan aktivitas manusia ke dalam bentuk arsitektural. Metode
yang digunakannya yaitumembuat bangunan tidak hanya dengan konstruksi-konstruksinya
saja, seperti pada bangunan umumnya, namun juga membuat kesatuan bangunan yang
mengekspresikan fungsi bangunan tersebut.
Gaya modern (www.astudio.id.or.id) adalah gaya yang simple, bersih, fungsional,
stylish, trendy, up-to-date yang berkaitan dengan gaya hidup modern yang sedang
berkembang pesat. Gaya hidup modern ditopang oleh kemajuan teknologi, dimana banyak
hal yang sebelumnya tidak bisa dibuat dan didapatkan menjadi tersedia bagi banyak orang.
Dalam gaya hidup modern, masyarakat didalamnya cenderung menyukai hal-hal yang mudah
dan cepat, karena berbagai alat dibuat secara industrial untuk kemudahan manusia. Sifat
dasar gaya hidup modern adalah tuntutan untuk bergerak dan melakukan segala sesuatu
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
15
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
dengan lebih cepat, yang didukung oleh teknologi dan industrialisasi. Teknologi
dikembangkan untuk membuat pekerjaan dan kehidupan sehari-hari lebih cepat dan mudah,
misalnya perkembangan teknologi informasi yang memudahkan manusia berkomunikasi
menggunakan alat semacam telepon dan komputer.
Kualitas dan kecepatan menjadi hal yang penting dalam gaya hidup modern,
sehingga terdapat kecenderungan untuk melihat nilai benda-benda berdasarkan besar fungsi
atau banyaknya fungsi benda tersebut, serta berdasarkan kesesuaiannya dengan gaya hidup
yang menuntut serba cepat, mudah dan fungsional. Dalam arsitektur, gaya hidup modern
berimbas kepada keinginan untuk memiliki bangunan yang simple, bersih dan fungsional,
sebagai simbol dari semangat modern. Namun, gaya hidup semacam ini hanya dimiliki oleh
sebagian masyarakat saja, terutama yang berada di kota besar, dimana kehidupan menuntut
gaya hidup yang lebih cepat, fungsional dan efisien.
Menurut Gast (2007), di dunia Barat saat ini, teknologi adalah bagian pelengkap
terpenting untuk terlihat lebih menonjol di dunia. Kenyataannya, teknologi mengurangi proses
dan produksi, dan proses dan produksi mengurangi teknologi. Lingkungan “berdinding bersih”
member kesan dunia Barat mengarah ke masa depan dengan kekuatan. Teknologi membuat
dunia Barat bisa menghasilkan bentuk baru dari arsitektur. Sekarang, teknologi mengurangi
banyak produksi arsitektural dan eksplorasi. Romi Khosla menyebutnya “abstrak masa depan”,
dimana dinamisme dan pergerakan menjadi dorongan utama dunia Barat. Dunia Timur,
dikarakterkan dengan hubungan masa lalu dan kewajiban dinamisme modern yang tepat ke
perkembangan berkala.
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
16
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
2.3.2 Ciri-ciri Arsitektur Modern
1. Menggunakan struktur rangka.
Konstruksi yang ringan dapat dicapai apabila menggunakan struktur rangka, yang
menggantungkan struktur dinding pemikul yang masih digunakan sampai akhir abad 18.
penemuan dan pengembangan pembentuk struktur yang ringan, melahirkan bangunan-
bangunan yang kemudian dikenal sebagai cikal bakal bangunan berarsitektur modern.
Bangunan berarsitektur modern dibangun dengan menggunakan besi/baja dan kaca, yang
menghasilkan dimensi yang impresif. Setelah itu menggunakan struktur rangka seperti
yang kita kenal sekarang, yaitu kombinasi kolom-balok, dan membentuk grid yang sangat
modern terhadap kebutuhan saat ini.
2. Transparency (Tingkat Transparansi yang tinggi)
Untuk mendapatkan hal tersebut maka kaca mulai digunakan bersama dengan struktur
rangka, sehingga semakin memperkuat kesan bangunan ringan.
Gambar 2.4 Bangunan dengan Transparansi
Sumber: http://www.millernef.com , diakses
tanggal 17 April 2014
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
17
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
3. Simplicity (Kesederhanaan)
Arsitektur modern lebih mementingkan kesederhanaan dalam wajah bangunannya. Hal
ini sesuai dengan ciri arsitektur modern yang lain yaitu anti ornament. Sehingga bangunan
yang berarsitektur modern lebih mementingkan sisi fungsionalnya.
4. Asymetri and Regularity (Asimetris dan Keteraturan)
Bangunan berarsitektur modern pada umumnya berbentuk asimetris yang dapat dilihat
melalui denahnya, atau melalui bentuk secara keseluruhan. Selain itu bangunan
berarsitektur modern biasanya mempunyai tampak yang teratur dan rapi.
Gambar 2.5 Bangunan Tinggi Tanpa Ornamen
Sumber: http://www.blocgroup.org , diakses
tanggal 17 April 2014
Gambar 2.6 Tampak Bangunan yang Rapi dan Teratur
Sumber: http://www.globalinterventions.ca, diakses tanggal
17 April 2014
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
18
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
5. Technology and Structure (Teknologi dan Struktur)
Arsitektur modem sangat mementingkan penggunaan teknologi serta struktur yang
benar. Tampak bangunan berarsitektur modem pada umumnya mengekspos struktur
yang digunakannya.
6. Volume not mass
Pada arsitektur modem, volume ruang cenderung memusat, sehingga tidak membentuk
massa.
7. Abstrack Form (Bentuk Abstrak)
Bentuk arsitektur modem tidak merupakan satu bentuk yang pasti, namun dapat
bermacam-macam sehingga menjadi bentuk yang abstrak.
8. Anti Representational (Anti Pengulangan)
Tidak ada pengulangan bentuk sehingga menjadi satu kesatuan bentuk.
9. Anti Simbolic (Anti Simbolis)
Membenci penggunaan simbol-simbol pada bangunannya, serta lebih mementingkan
semuanya yang serba jelas.
10. Deterministic form, Functional
Bentuk pada arsitektur modern tertentu dan fungsional.
11. Anti Ornament
Tidak ada penggunaan ornamen pada arsitektur modern.
12. Anti Historical Memory
Tidak mengenang atau menggunakan kenangan sejarah masa lalu.
Gambar 2.7 Struktur Ekspos Bangunan
Sumber: http://www3designarchitect.com, diakses tanggal 17
April 2014
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
19
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
2.4 Studi Banding Sekolah Tinggi Arsitektur
2.4.1 ATA YKPN Yogyakarta
2.4.1.1 Deskripsi Umum
ATA YKPN adalah kepanjangan dari Akademi Teknik Arsitektur Yayasan Keluarga
Pahlawan Negara yang berlokasi di Yogyakarta, tepatnya adalah di Jl.Gagak Rimang no. 1
Yogyakarta dengan luas ±3800 m2 .Akademi ini adalah satu-satunya Sekolah Arsitektur
yang berada di Pulau Jawa, sedangkan 2 Sekolah Tinggi Arsitektur lainnya berada di
Gambar 2.8 Kampus Arsitektur YKPN
Sumber: http://www.atykpn.ac.id, diakses
tanggal 27April 2014
Gambar 2.9 Lokasi Kampus Arsitektur YKPN
Sumber: Google Earth, diakses tanggal 17 Mei
2014
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
20
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
Tabel 2.2 Data Lulusan Bekerja di Bidang Sesuai Keahlian
Sumber: BAN-PT Borang Akreditasi Program Studi Diploma 2009
Pontianak dan Palembang.ATA berada dibawah naungan Yayasan Keluarga Pahlawan
Negara yang berkedudukan di Jakarta dan mengakomodasi jenjang pendidikan vokasi D3
yang terdiri dari 70% praktek dan 30 % teori.
Tahun Lulus Jumlah Lulusan Lulusan Bekerja sesuai dengan Keahlian
Prosentase Lulusan Bekerja Sesuai Keahlian
2007/2008 11 8 73%
2008/2009 12 9 75%
2009/2010 15 12 80%
2010/2011 11 10 91%
2011/2012 4 4 100%
Prosentase Lulusan Bekerja di Bidang Sesuai Keahlian 81,13%
Prospek lulusan dari ATA YKPN sendiri terbilang sangat baik. Alumni ATA YKPN Yogyakarta
dapat langsung bekerja dibidang Perencanaan, Perancangan, Lansekap, Interior, Pengawas
Pelaksanaan Bangunan, Pelaksanaan Penelitian, Estimator, Pemborong, Developer dan
berwirausaha lainnya melalui kerjasama dengan para alumnus lainnya.Hal ini dikarenakan banyak
konsultan,kontraktor atau lembaga lainnya yang secara langsung mendatangi ATA untuk merekrut
karyawan yang nantinya akan bekerja disana baik nantinya bekerja sebagai drafter,mandor atau
bahkan menjadi pemimpin proyek besar yang dimiliki oleh instansi tersebut. Banyak juga yang
melanjutkan jenjang pendidikan S1 ke UGM (Universitas Gadjah Mada), UNDIP (Universitas
Diponegoro) maupun Universitas-universitas lainnya di Indonesia.
2.4.1.2 SEJARAH ATA YKPN
Akademi Teknik YKPN Yogyakarta didirikan pada tanggal 17 Februari 1972. Nama pada
saat didirikan adalah “Akademi Arsitektur YKPN”, sesuai dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat
YKPN No. 001/Kep/P-PYKPN/II/72, tentang Pendirian/Pembukaan Akademi Arsitektur YKPN di
Yogyakarta tertanggal 17 Februari 1972. Tiga tahun setelah menjalankan operasinya, berdasarkan
Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah V DIY, nomor 26 tertanggal 22
Desember 1975, Akademi Arsitektur YKPN menerima akreditasi dengan status TERDAFTAR. Dua
tahun setelah itu tepatnya tahun 1977 Akademi memindahkan lokasi kegiatannya dari kampus
lama di Gayam ke kampus baru di Kompleks Pendidikan YKPN, Balapan, Yogyakarta. Dikampus
baru ini secara bertahap terus dilakukan pengembangan di segala aspek.
YKPN adalah kependekan dari Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, sebuah yayasan yang
bergerak dibidang sosial pendidikan, didirikan oleh para isteri-isteri Pahlawan Negara yang
berkedudukan di Jakarta.Sepuluh tahun kemudian (1985) status Akademi ditingkatkan menjadi
DIAKUI, dinyatakan dengan Surat Keputusan MENDIKBUD RI Nomor 0186/O/1985, tertanggal 10
April 1985. Selain menetapkan status, SK MENDIKBUD RI ini juga menetapkan nama dari Akademi,
yaitu yang semula bernama Akademi Arsitektur YKPN Yogyakarta menjadi Akademi Teknik YKPN
Yogyakarta, dengan 1 (satu) bidang studi : Jurusan Teknik Arsitektur.
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
21
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
Gambar 2.10 Struktur Organisasi Kampus Arsitektur YKPN
Sumber: http://www.atykpn.ac.id , diakses tanggal 27
April 2014
Berdasarkan Surat Keputusan MENDIKBUD RI Nomor 0664/1991, tertanggal 22 Desember
1991, Akademi Teknik YKPN Yogyakarta ditingkatkan statusnya menjadi DISAMAKAN.
Hingga saat ini, sesuai dengan peraturan yang ada Akademi Teknik YKPN telah memiliki Ijin
Operasional dan perpanjangannya pada tahun 2003; 2007; dan 2009.Adapun Program Studi
Teknik Arsitektur, Akademi Teknik YKPN Yogyakarta pada tanggal 2 April 2009 telah menperoleh
Sertifikat Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan peringkat
B.
2.4.1.3 Struktur Organisasi
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
22
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
Tabel 2.3 Jumlah Mahasiswa ATA YKPN Tahun 2010-2014
Sumber: Kopertis Wilayah V Yogyakarta
2.4.1.4 Jumlah Mahasiswa,Dosen dan Staff
No Tahun SMA SMK MA Lainnya Jumlah
1 2014 14 23 4 - 41
2 2013 13 24 3 - 40
3 2012 15 27 2 - 44
4 2011 13 21 - - 34
5 2010 15 15 1 - 31
Jumlah 70 110 10 - 190
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 ATA YKPN memiliki
mahasiswa sejumlah 41 orang, yang dimana jumlah ini lumayan mengalami peningkatan jika
dibandingkan dari tahun 2010. Pada awal berdirinya, ATA YKPN memiliki mahasiswa sejumlah 160
orang tiap angkatan, namun seiring berjalannya waktu dengan adanya kebijakan pemerintah yang
menganjurkan tiap daerah di Yogyakarta mendirikan lembaga pendidikan, ATA mengalami
penurunan peminat sampai dengan 50% dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.Namun
peningkatan peminat mulai kembali terlihat pada tahun ajaran 2010 hingga sekarang.
Staff pengajar di ATA YKPN ini berjumlah 16 Dosen Tetap.Dosen yang bertugas di ATA
YKPN rata-rata berasal dari UGM dan beberapa diantaranya mengenyam pendidikan diluar negeri
untuk jenjang S2. Sehingga kualitas dari tenaga pengajarnya pun sebenarnya tidak usah diragukan
lagi dan pasti sangat kompeten sehingga mampu menghasilkan anak didik berkualitas yang saat
lulus mampu bekerja sesuai di bidangnya masing-masing.
Untuk staff akademik sendiri, ATA memiliki 10 orang staff, diantaranya 6 orang di
bagian administrasi, 2 orang di bagian perpustakaan dan 2 orang di bagian umum (kebersihan dan
keamanan) yang direkrut sendiri oleh instansi terkait.
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
23
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
Gambar 2.11 SilabusKuliah ATA YKPN
Sumber: Survey Lapangan
2.4.1.5 Waktu Kuliah ATA YKPN
Kuliah diberikan tiap hari Senin hingga Jum’at mulai dari pukul 08.00 – 16.00, begitu juga
dengan bagian akademik ATA. Hari Sabtu dialokasikan untuk jam kuliah pengganti,
seminar ataupun pameran. Kantor akademik ATA YKPN tetap buka di hari Sabtu mulai
pukul 08.00 - 15.00.
2.4.1.6 Silabus Mata Kuliah di ATA YKPN
No Mata Kuliah Bobot Kategori No Mata Kuliah Bobot Kategori
1 Pendidikan Agama 2 SKS Wajib 1 Matematika 2 2 SKS Wajib
2 Bahasa Inggris 2 SKS Wajib 2 Mekanika Teknik 2 2 SKS Wajib
3 Matematika 1 2 SKS Wajib 3 Gambar Teknik 2 2 SKS Wajib
4 Mekanika Teknik 1 2 SKS Wajib 4 Rupa Dasar 2 2 SKS Wajib
5 Gambar Teknik 1 2 SKS Wajib 5 Gambar Arsitektur 2 2 SKS Wajib
6 Rupa Dasar 1 2 SKS Wajib 6 Struktur Bangunan 2 3 SKS Wajib
7 Gambar Arsitektur 1 2 SKS Wajib 7 Perancangan Arsitektur 2 3 SKS Wajib
8 Struktur Bangunan 1 3 SKS Wajib 8 Bahan Bangunan 2 SKS Wajib
9 Perancangan Arsitektur 1 3 SKS Wajib 9 Teknologi Bahan 1 2 SKS Wajib
No Mata Kuliah Bobot Kategori No Mata Kuliah Bobot Kategori
1 Bahasa Indonesia 2 SKS Wajib 1 Struktur Bangunan 4 3 SKS Wajib
2 Struktur Bangunan 3 3 SKS Wajib 2 Perancangan Arsitektur 4 3 SKS Wajib
3 Perancangan Arsitektur 3 3 SKS Wajib 3 Tata Ruang Dalam 2 2 SKS Wajib
4 Tata Ruang Dalam 2 SKS Wajib 4 Fisika Bangunan 1 SKS Wajib
5 Tata Kota 2 SKS Wajib 5 Teknologi Bahan 3 2 SKS Wajib
6 Teknologi Bahan 2 2 SKS Wajib 6 Manajemen Pembangunan 2 SKS Wajib
7 RAB dan Tata Laksana 2 SKS Wajib 7 Perumahan 2 SKS Wajib
8 Sejarah Arsitektur 2 SKS Wajib 8 Tata Ruang Luar 2 SKS Wajib
9 Utilitas 1 2 SKS Wajib
No Mata Kuliah Bobot Kategori No Mata Kuliah Bobot Kategori
1 Struktur Bangunan 5 3 SKS Wajib 1 Kerja Praktek 3 SKS Wajib
2 Perancangan Arsitektur 5 3 SKS Wajib 2 Kuliah Kerja 3 SKS Wajib
3 Tata Ruang Dalam 3 2 SKS Wajib 3 Tugas Akhir 6 SKS Wajib
4 Pendidikan Pancasila 2 SKS Wajib
5 HukumPranata Pembangunan 1 SKS Wajib No Mata Kuliah Bobot Kategori
6 Kewiraan 2 SKS Wajib 1 Kewirausahaan 2 SKS Pilihan
7 Tata Ruang Luar 2 2 SKS Wajib 2 Teknik Lingkungan 2 SKS Pilihan
8 Utilitas 2 2 SKS Wajib 3 Teknik Presentasi 2 SKS Pilihan
4 Komputer Arsitektur 2 SKS Pilihan
5 Konservasi Arsitektur 2 SKS Pilihan
6 Arsitektur Lansekap 2 SKS Pilihan
7 Urban Design 2 SKS Pilihan
8 Manajemen Konstruksi 2 SKS Pilihan
9 Sejarah Perkembangan Arsitektur 2 SKS Pilihan
10 Real Estate 2 SKS Pilihan
Mata Kuliah Pilihan
Semester 1 Semester 2
Semester 3 Semester 4
Semester 6Semester 5
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
24
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
Gambar 2.14 Layout Lantai 3 ATA YKPN
Sumber: Survey Lapangan
Tabel 2.4 Prasarana Utama ATA YKPN
Sumber: BAN-PT Borang Akreditasi Program Studi Diploma
2009
Tabel 2.5 Prasarana Penunjang (Hall,Poliklinik,Ruang
Himpunan Mahasiswa) ATA YKPN
Sumber: BAN-PT Borang Akreditasi Program Studi Diploma
2009
3 Fasilitas di ATA YKPN
ATA YKPN memiliki ruang-ruang sebagai berikut :
No Nama Ruangan Jumlah Unit Total Luas (m2)
1 Ruang Kuliah 2 313
2 Ruang Studio Gambar Lt 2 (Non AC)
4 360
3 Ruang Studio Gambar Lt 2 (AC) 1 120
4 Ruang Studio Gambar Lt 3 7 810
5 Ruang Studio Tugas Akhir ‘Manual Drawing’ (AC)
1 130
6 Ruang Studio Tugas Akhir ‘Digital Drawing’ (AC)
1 90
7 Ruang Studio Komputer (AC) 1 70
8 Ruang Perpustakaan 1 216
9 Ruang Administrasi (AC) 1 135
10 Ruang Pimpinan (AC) 5 81
11 Ruang BPH (AC) 1 54
12 Ruang Pertemusn/Rapat 1 108
No Nama Ruangan Jumlah Unit Total Luas (m2)
1 Ruang UKS 1 9
2 Hall (Lt 1 &2) 2 189
3 Mushola,Tempat wudhu,gudang 3 108
4 Ruang UKM 2 30
5 Ruang Alumni 1 90
6 Kantin 1 63
7 Halaman Tengah / Lapangan OR 1 495
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
25
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
Tabel 2.6 Prasarana Penunjang Lain ATA YKPN
Sumber: BAN-PT Borang Akreditasi Program Studi Diploma
2009
a. Ruang Kelas
Ruang Kelas di ATA YKPN ini berjumlah 2 buah dengan kapasitas 60 mahasiswa.
Disini hanya disediakan 2 ruang kelas teori karena biasanya mahasiswa melakukan
kegiatan di studio gambar.Ruang kelas ini sudah dilengkapi dengan viewer.
No Nama Ruangan Jumlah Unit Total Luas (m2)
1 R.Dosen Tidak Tetap 1 45
2 R.Dokumentasi Karya Mahasiswa
1 216
3 R.Arsip PPPM 1 9
4 Ruang Studio Pameran 1 9
5 Ruang Makan,Dapur,Gudang 3 108
6 Ruang Pelayanan Mahasiswa (Lt 1&2)
2 54
7 Gudang Arsip 1 27
8 Gudang ATK 1 18
9 Gudang 2 54
10 Toilet 12 66
11 Parkir roda 2 1 504
Gambar 2.12 Ruang Kelas
Sumber: Survey Lapangan
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
26
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
a. Studio Gambar
ATA memiliki beberapa studio gambar yaitu studio gambar manual dan digital yang
digunakan untuk kegiatan praktek, dimana kegiatan praktek memiliki dominasi pada kegiatan
pembelajarannya. Namun banyak ruang studio yang tidak terpakai dikarenakan sedikitnya jumlah
mahasiswa yang menuntut ilmu disana. Studio gambar ini cenderung tidak terawat dengan baik
b. Perpustakaan
ATA memiliki 1 perpustakaan yang terletak di lantai 1 dengan konsep open access.
Perpustakaan ini memiliki 3000 koleksi buku yang mencakup bidang arsitektur. Selain itu, semua
hasil dari Tugas Akhir juga banyak yang diletakkan di perpustakaan sebagai referensi bagi
mahasiswa lain yang ingin belajar,yaitu dengan diadakannya rak khusus untuk tabung gambar
Gambar 2.13 Studio Gambar Manual
Sumber: Survey Lapangan
Gambar 2.14 Perpustakaan
Sumber: Survey Lapangan
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
27
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
masing-masing mahasiswa. Pepustakaan ini agak tidak terawatt, hal ini dibuktikan dengan tidak
tertatanya secara rapi hasil pekerjaan mahasiswa yang hanya diletakkan begitu saja.
c. Hall Mahasiswa
Hall mahasiswa ini terletak di lantai 1 dan biasanya digunakan untuk pameran
ataupun sharing angkatan dengan para alumni ATA
d. Ruang Dosen Tetap dan Laboratorium
Ruang Dosen tetap berada di lantai 2. Ruangan ini terdiri dari beberapa bilik
dengan ukuran yang bervariasi. Namun ruang dosen ini tampak tidak terawat dan sangat
sepi. Taka da aktivitas yang berjalan.Hal ini terlihat dengan barang barang yang tergeletak
secara sembarangan di sisi ruangan. Laboratorium juga bercampur menjadi satu di
tempat ini. Taka da penunjuk bahwa ada laboratorium struktur di ruang dosen ini.
Gambar 2.15 Hall Mahasiswa
Sumber: Survey Lapangan
Gambar 2.16 R.Dosen dan Lab
Sumber: Survey Lapangan
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
28
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
e. Ruang Pengajaran/Akademik
Bagian pengajaran terletak di tiap lantai. Namun yang berfungsi secara maksimal
hanya bagian pengajarn di lantai 1 yang menyatu dengan ruang administrasi. Untuk
bagian pengajaran di lantai 2 dan 3,terlihat sangat tidak terawatt dan terbengkalai begitu
saja.
f. Kantin
Kantin ATA terletak di lantai 1 .Kantin ini mencerminkan penghuninya sebagai
mahasiswa arsitektur dengan adanya sketsa-sketsa di sepanjang dinding kantin.
Gambar 2.17 Bagian Pengajaran/Akademik
Sumber: Survey Lapangan
Gambar 2.18 Kantin
Sumber: Survey Lapangan
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
29
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
g. R.Auditorium
Auditorium ini terletak di lantai 3 ATA YKPN yang nantinya akan digunakan untuk wisuda
ataupun keperluan lain yang biasanya dilakukan di lapangan. Namun auditoriumini belum selesai
dibangun karena masih menunggu dana mencukupi.
2.4.2 Sekolah Tinggi Teknik Musi Palembang
2.4.2.1 Deskripsi Umum
Sekolah Tinggi Teknik (STT) Musi merupakan persiapan Universitas Katolik Musi yang
telah dicetuskan pertama kali di dalam pertemuan Ikatan Sarjana dan Cendekiawan Katolik
Indonesia (ISKA) Cabang Palembang pada tahun 1986. Kemudian, atas prakarsa dari dr. Hardi
Darmawan, MPH, TM.PRSTM dan Rm. Aloysius Soedarso, MA, SCJ (Saat ini sebagai Uskup
Keuskupan Agung Palembang) dan didukung oleh Mgr. JH. Soudant, SCJ serta umat, pada tahun
1988 dimulailah serangkaian kegiatan untuk mendirikan Universitas Katolik di Palembang. Hal ini
diwujudkan pada tanggal 20 September 1990 dengan terbentuknya Yayasan Musi dengan Ir.
Thomas Suratmin sebagai Ketua. Dari usaha yang tidak mengenal lelah, meskipun belum
sepenuhnya sesuai dengan harapan, pada tanggal 1 Juni 1992 terbit Surat Keputusan dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 205/DIKTI/Kep/1992 tentang diberikannya status
terdaftar untuk Sekolah Tinggi Teknik Musi, Program Strata 1 dengan Jurusan Teknik Teknik
Gambar 2.19 Auditorium
Sumber: Survey Lapangan
Gambar 2.20 STT Musi
Sumber: www.sttmusi.ac.id
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
30
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
Arsitektur dan Jurusan Teknik dan Manajemen Industri yang pada tahun akademik 1996/1997
dengan Keputusan Mendikbud RI No. 0218/U/1995 menjadi Jurusan Teknik Industri.
Pada tahun 2004 STT Musi mengembangkan diri dengan menambah Jurusan baru yaitu Jurusan
Teknik Informatika (SK Dirjen dikti No. 2053/D/T/2004) dan kemudian tahun 2006 menambah
satu jurusan lagi yaitu Jurusan Sistem Informasi (SK Dirjen Dikti No. 1200/D/T/2006).
Dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan, STT Musi bekerjasama dengan beberapa
institusi pendidikan yaitu Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung Universitas Atma
Jaya (UAJ) Yogyakarta dan Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang.
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
31
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
2.4.2.2 Silabus Mata Kuliah S1
No Mata Kuliah Bobot Kategori No Mata Kuliah Bobot Kategori
1 Studio Peranc. Ars. I 4 SKS Wajib 1 Studio Paranc. Ars II 4 SKS Wajib
2 Konstruksi Bang. I 2 SKS Wajib 2 Konstruksi Bang. II 2 SKS Wajib
3 Matematika 2 SKS Wajib 3 Teori Arsitektur I 2 SKS Wajib
4 Mekanika Teknik 1 2 SKS Wajib 4 Mekanika Teknik II 2 SKS Wajib
5 Estetika Bentuk I 2 SKS Wajib 5 Estetika Bentuk II 2 SKS Wajib
6 Teknik Kom. Ars. I 2 SKS Wajib 6 Teknik Kom. Ars II 3 SKS Wajib
7 Pengantar Arsitektur 2 SKS Wajib 7 Teknologi Bahan I 3 SKS Wajib
8 Pancasila 2 SKS Wajib 8 Arsitektur & Lingk. 2 SKS Wajib
9 Bahasa Inggris 2 SKS Wajib
10 Logika 2 SKS Wajib
Semester 3 No Mata Kuliah Bobot Kategori
No Mata Kuliah Bobot Kategori 1 Std. Peranc. Ars. IV 4 SKS Wajib
1 Studio Paranc. Ars III 4 SKS Wajib 2 Struktur dan Konst. II 2 SKS Wajib
2 Struktur dan Konst. I 3 SKS Wajib 3 Utilitas Bangunan II 2 SKS Wajib
3 Utilitas Bangunan I 3 SKS Wajib 4 Fisika Bangunan II 2 SKS Wajib
4 Fisika Bangunan I 2 SKS Wajib 5 Peranc. Tapak. II 2 SKS Wajib
5 Peranc. Tapak. I 2 SKS Wajib 6 Teori Arsitektur III 2 SKS Wajib
6 Teoari Arsitektur II 2 SKS Wajib 7 Sej. Perkemb. Ars. II 2 SKS Wajib
7 Teknologi Bahan II 2 SKS Wajib 8 Metode Perenc. I 2 SKS Wajib
8 Sej. Perkemb. Ars. I 2 SKS Wajib
9 Ilmu Ukur Tanah 0 SKS No Mata Kuliah Bobot Kategori
1 Std. Peranc. Ars. VI 4 SKS Wajib
No Mata Kuliah Bobot Kategori 2 Struktur dan Konst. IV 2 SKS Wajib
1 Std. Peranc. Ars. V 4 SKS Wajib 3 Arsitektur Kota 2 SKS Wajib
2Struktur dan Konst. III
3 SKS Wajib 4Perum. & Pemuk
2 SKS Wajib
3 Peng. Peranc. Kota 2 SKS Wajib 5 Metode Peranc. II 2 SKS Wajib
4 Peng. Peranc. Pem 2 SKS Wajib 6 Kewarganegaraan 2 SKS Wajib
5 Penuliasan Ilmiah 1 SKS Wajib 7 Fenom. Agama 2 SKS Wajib
6 Sej. Perkembangan Ars. III 2 SKS Wajib 8 Apli Kom. dlm Ars. II 2 SKS Wajib
7 Apli. Komp.dlm Ars. I 2 SKS Wajib
8 Kuliah Lapangan 0 SKS Wajib 1 Tugas Akhir 8 SKS Wajib
2 Pilihan III 3 SKS Wajib
No Mata Kuliah Bobot Kategori 3 Pilihan IV 3 SKS Wajib
1 Seminar Arsitektur 4 SKS Wajib
2 Etika Keprofesian 2 SKS Wajib 1 Antropologi Arsitektur 3 SKS Wajib
3 Manajemen Proyek 2 SKS Wajib 2 Kota dan Pemukiman Lanjutan 3 SKS Wajib
4 Kerja Praktek 2 SKS Wajib 3 Perancangan Pemugaran 3 SKS Wajib
5 Penuliasan Ilmiah 2 SKS Wajib 4 Lansekap 3 SKS Wajib
7 Pilihan I 3 SKS Wajib 5 Fenomenologi Arsitektur 3 SKS Wajib
8 Pilihan II 3 SKS Wajib 6 Perancangan Pemukiman Lanjut 3 SKS Wajib
7 Perancangan Kota Lanjutan 3 SKS Wajib
8 Perancangan Ruang Dalam 3 SKS Wajib
9 Pengantar Real Estate 3 SKS Wajib
10 Arsitektur Vernakular 3 SKS Wajib
11 Komputasi Design 3 SKS Wajib
12 Water Front 3 SKS Wajib
13 Ekonomi Bangunan 3 SKS Wajib
Semester 7
Semester 8
Mata Kuliah Pilihan
Semester 1 Semester 2
Semester 4
Semester 5
Semester 6
Gambar 2.21 Silabus S1 STT Musi
Sumber: www.sttmusi.ac.id
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
32
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
2.4.3 ITB (Institut Teknologi Bandung)
2.4.3.1 Deskripsi Umum
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB didirikan pada
tanggal 29 Agustus 2005, berdasarkan SK Rektor ITB No. 222/2005 yang bertujuan melakukan
reorganisasi unit-unit akademik ITB dengan menambahkan jumlah Fakultas / Sekolah dari 7
(tujuh) menjadi 11 (sebelas).
SAPPK ITB menawarkan 13 (tiga belas) program pendidikan dengan strata sebagai berikut :
• Perencanaan Wilayah dan Kota (Sarjana, Magister, Doktor)
• Arsitektur (Sarjana, Magister, Doktor)
• Rancang Kota (Magister)
• Studi Pembangunan (Magister)
• Transportasi (Magister, Doktor)
• Terapan Studi Pertahanan (Magister)
• Terapan Perencanaan Kepariwisataan (Magister)
• Arsitektur Lanskap (Magister)
Gambar 2.21 SAPPK ITB
Sumber: www.sappk.itb.ac.id
LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
127/49
33
AYUTA LESTARIANI - 21020110120041
2.4.3.2 Silabus Mata Kuliah S2 Program Studi Arsitektur
NO Mata Kuliah Bobot
1 Studio 1 6
2 Metodologi Penelitian 3
3 Pilihan 3
NO Mata Kuliah Bobot
1 Studio 2 6
2 Perumahan dan Perkotaan 2
3 Teori dan Kritik Arsitektur 2
4 Pilihan 3
NO Mata Kuliah Bobot
1 Arsitektur, Pembangunan 2
dan Budaya Indonesia
2 Pilihan 1 3
3 Pilihan 2 3
NO Mata Kuliah Bobot
1 Tesis 6
NO Mata Kuliah Bobot
1 Riset Tematik 1 4
2 Metodologi Penelitian 3
3 Analisis Data 3
4 Pilihan 3
NO Mata Kuliah Bobot
1 Riset Tematik 2 4
2 Perumahan dan Perkotaan 2
3 Teori dan Kritik Arsitektur 2
4 Pilihan 1 3
5 Pilihan 2 3
NO Mata Kuliah Bobot
1Arsitektur, Pembangunan
dan Budaya Indonesia2
2 Pilihan 1 3
3 Pilihan 2 3
NO Mata Kuliah Bobot
1 Tesis
NO Mata Kuliah Bobot
1 Arsitektur dan Teknologi 2
2 Arsitektur Digital 3
3 Studi Independen 2
4Budaya Lokal dan
Perancangan Arsitektur2
5 Teknologi Bangunan Bambu 2
6Arsitektur Kontemporer
Dunia2
7Perancangan Dalam Konteks
Transformasi2
NO Mata Kuliah Bobot
1 Pemrograman Fasilitas 2
2 Etika Profesi 2
3Arsitektur Vernakular
Indonesia2
4 Analisis Lingkungan Binaan 2
5 Topik Khusus 2
6Ekonomi Pengembangan
Proyek2
7Proyek Pembangunan
Lingkungan Binaan2
Semester 4
Semester 1
Semester 2
Mata Kuliah Pilihan
Semester 3
Semester 4
“Mata Kuliah Wajib Jalur Riset”
Semester 1
Semester 3
Semester 4
Semester 3
Semester 2
NO Mata Kuliah Bobot
1 Studio 1 6
2 Metodologi Penelitian 3
3 Pilihan 3
NO Mata Kuliah Bobot
1 Studio 2 6
2 Perumahan dan Perkotaan 2
3 Teori dan Kritik Arsitektur 2
4 Pilihan 3
NO Mata Kuliah Bobot
1 Arsitektur, Pembangunan 2
dan Budaya Indonesia
2 Pilihan 1 3
3 Pilihan 2 3
NO Mata Kuliah Bobot
1 Tesis 6
NO Mata Kuliah Bobot
1 Riset Tematik 1 4
2 Metodologi Penelitian 3
3 Analisis Data 3
4 Pilihan 3
NO Mata Kuliah Bobot
1 Riset Tematik 2 4
2 Perumahan dan Perkotaan 2
3 Teori dan Kritik Arsitektur 2
4 Pilihan 1 3
5 Pilihan 2 3
NO Mata Kuliah Bobot
1Arsitektur, Pembangunan
dan Budaya Indonesia2
2 Pilihan 1 3
3 Pilihan 2 3
NO Mata Kuliah Bobot
1 Tesis
NO Mata Kuliah Bobot
1 Arsitektur dan Teknologi 2
2 Arsitektur Digital 3
3 Studi Independen 2
4Budaya Lokal dan
Perancangan Arsitektur2
5 Teknologi Bangunan Bambu 2
6Arsitektur Kontemporer
Dunia2
7Perancangan Dalam Konteks
Transformasi2
NO Mata Kuliah Bobot
1 Pemrograman Fasilitas 2
2 Etika Profesi 2
3Arsitektur Vernakular
Indonesia2
4 Analisis Lingkungan Binaan 2
5 Topik Khusus 2
6Ekonomi Pengembangan
Proyek2
7Proyek Pembangunan
Lingkungan Binaan2
Semester 4
Semester 1
Semester 2
Mata Kuliah Pilihan
Semester 3
Semester 4
“Mata Kuliah Wajib Jalur Riset”
Semester 1
Semester 3
Semester 4
Semester 3
Semester 2
Gambar 2.22 Silabus S2 Arsitektur ITB
Sumber: www.sappk.itb.ac.id