lpk rizky arimurty hadju

13
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN : 2015 SUB UNIT : Padukuhan Selobonggo - Karangwuni UNIT : Desa Bangunkerto KECAMATAN : Turi KABUPATEN : Sleman PROVINSI : Daerah Istimewa Yogyakarta Disusun Oleh : Nama Mahasiswa : Rizky Arimurty Hadju Nomor Mahasiswa : 12/333792/TK/40134 SUBDIREKTORAT KKN DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015

Upload: rizky-arimurty-hadju

Post on 09-Apr-2016

45 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

LPK KKN UGM 2015

TRANSCRIPT

Page 1: LPK Rizky Arimurty Hadju

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

TAHUN : 2015

SUB UNIT : Padukuhan Selobonggo - Karangwuni

UNIT : Desa Bangunkerto

KECAMATAN : Turi

KABUPATEN : Sleman

PROVINSI : Daerah Istimewa Yogyakarta

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Rizky Arimurty Hadju

Nomor Mahasiswa : 12/333792/TK/40134

SUBDIREKTORAT KKN DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2015

Page 2: LPK Rizky Arimurty Hadju

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

• PEMBAHASAN, berisi hal-hal sebagai berikut

– Hasil kegiatan

– Hambatan dan tantangan

– Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat

– Keterlibatan dalam masyarakat

– Temuan Baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam,

teknologi lokal dan budaya

– Potensi pengembangan/keberlanjutan

– Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan

1. PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)

merupakan salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pada bidang

pengabdian masyarakat yang wajib diikuti oleh mahasiswa Universitas Gadjah

Mada (UGM). Melalui KKN-PPM, mahasiswa dituntut untuk mampu

mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama di bangku kuliah untuk dibagi

bersama kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam hal ini, sasaran dari

kegiatan KKN-PPM adalah masyarakat pedesaan yang masih memerlukan

pemberdayaan untuk mengatasi permasalahan fisik, lingkungan, ekonomi, maupun

sosial dari suatu dusun maupun desa tempat tinggalnya.

Desa Bangunkerto yang terletak di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman

merupakan salah satu desa yang menjadi lokasi sasaran kegiatan KKN-PPM UGM

tahun 2015. Kurang lebih sekitar 6 bulan sebelum penerjunan mahasiswa KKN, tim

pengusul bersama dengan DPL telah melakukan observasi dan izin terlebih dahulu

kepada pejabat desa maupun dusun dari calon lokasi KKN untuk mencari informasi

lebih lanjut terkait kondisi eksisting dan permasalahan dari calon lokasi KKN ini.

Tim pengusul juga telah berdiskusi dengan DPL kami, yaitu Widya Paramita, S.E,

M.Sc. terkait dengan tema KKN-PPM di Desa Bangunkerto tahun 2015, yaitu

Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Industri Pengolahan Salak Melalui

Peningkatan Kualitas SDM untuk menciptakan Kawasan Berkelanjutan. Dengan

Page 3: LPK Rizky Arimurty Hadju

tema tersebut, kami selaku tim KKN-PPM UGM yang bertugas di Desa

Bangunkerto, berusaha memahami permasalahan yang dihadapi dusun calon lokasi

KKN melalui berbagai program yang memberdayakan masyarakat dengan

mengoptimalkan potensi SDA maupun SDM setempat untuk mencapai

kemandirian ekonomi, kesejahteraan sosial, serta kelestarian lingkungan.

Sebagian besar program KKN yang kami usulkan sesuai dengan tema besar,

ditambah dengan beberapa program non tema sesuai permintaan dari calon lokasi

KKN. Dusun yang menjadi lokasi tim KKN kami (Tim KKN-PPM SLM-18) yaitu

Dusun Jurugan dan Dusun Selobonggo-Karangwuni, Kedua dusun ini dipilih sesuai

dengan rekomendasi dari pihak Desa Bangunkerto. Tim KKN kami yang terdiri dari

30 orang dibagi menjadi dua sub unit yaitu Sub unit Jurugan dan Sub Unit

Selobonggo-Karangwuni masing-masing beranggotakan 15 orang. Sebelum

pelaksanaan KKN di kedua dusun tersebut, kami sudah berkunjung beberapa kali

menemui Kepala Dukuh Jurugan maupun Selobonggo-Karangwuni. Kepala dukuh

menyambut positif adanya kegiatan KKN-PPM, memotivasi serta mengenalkan

kami tentang kondisi dan permasalahan kedua dusun ini.

KKN-PPM 2015 ini berlangsung sekitar 2 bulan mulai dari 1 Juli hingga 31

Agustus 2015. Penulis ditempatkan di sub unit Selobonggo-Karangwuni dan

langsung mendapatkan sambutan yang baik terutama dari Kepala Dukuh, pemilik

pondokan, dan anak-anak pada awal pelaksanaan KKN.

Padukuhan Selobonggo-Karangwuni dikepalai oleh Bapak Sutikno.

Meskipun dikepalai oleh satu Kepala Dukuh, Selobonggo-Karangwuni sebenarnya

merupakan padukuhan yang terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Selobonggo di

bagian barat dan Dusun Karangwuni di bagian timur. Dusun Selobonggo terdiri dari

3 RT dan Dusun Karangwuni terdiri dari 4 RT.

Padukuhan Selobonggo-Karangwuni lokasinya cukup strategis dan memiliki

cukup banyak potensi, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, bahkan potensi

wisata. Buah salak sebagai komoditas pertanian utama di padukuhan ini cukup

melimpah. Sayangnya, salak tersebut cenderung dijual ke pengepul dengan harga

rendah. Bahkan, salak-salak tersebut terkadang banyak yang membusuk karena

terlalu lama berada di pengepul. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya

Page 4: LPK Rizky Arimurty Hadju

pengolahan buah salak menjadi produk makanan yang lebih bernilai jual tinggi dan

tahan lama melalui pengolahan di industri skala rumah tangga.

Potensi yang dimiliki padukuhan ini didukung dengan dominasi penduduk

usia produktif. Selain itu, penduduk padukuhan ini juga sudah cukup terlayani oleh

berbagai sarana umum (pendidikan, kesehatan, perniagaan, dan peribadatan) dan

prasarana yang kondisinya cukup memadai. Namun, kesadaran masyarakat

terhadap kelestarian lingkungan dan peningkatan nilai jual komoditas salak masih

perlu ditingkatkan.

Awal pelaksanaan kegiatan KKN di Padukuhan Selobonggo-Karangwuni

diawali dengan perkenalan dan sosialisasi program kepada warga. Acara

perkenalan dan sosialisasi tersebut digabung dengan peringatan Nuzulul Qur’an

yang bertempat di Masjid Baiturrahman, Dusun Selobonggo. Sejak acara

perkenalan tersebut, anak-anak yang tinggal di padukuhan tersebut sangat antusias

berkenalan dengan kami. Selanjutnya, kami juga berkenalan dengan pemuda-

pemudi setempat melalui acara buka bersama Beberapa hari kemudian kami

diundang untuk buka bersama sekaligus berkenalan dengan pemuda-pemudi

Selobonggo. Dalam acara tersebut, kami juga berdiskusi terkait program-program

yang akan kami jalankan. Seiring dengan berjalannya program-program kami yang

mengharuskan kami untuk terjun langsung bertemu dengan warga setempat,

semakin banyak warga yang mengenal kami. Meskipun demikian, lokasi pondokan

kami yang ada di Selobonggo mengurangi interaksi kami dengan warga

Karangwuni. Hal ini juga dikarenakan acara perkenalan dan sosialisasi program

diadakan di masjid yang berlokasi di Dusun Selobonggo. Dalam acara tersebut,

tidak banyak warga Karangwuni yang hadir. Dampaknya, kami lebih lambat dalam

mengenal warga Karangwuni dan kurang terlibat banyak dalam kegiatan warga

Karangwuni.

Pengalaman pertama mengenal Desa Bangunkerto dimulai ketika saya

mengunjungi Kepala Dukuh Selobonggo-Karangwuni terkait rencana kami untuk

KKN di Padukuhan Selobonggo-Karangwuni. Kesan pertama yang saya temukan

dari padukuhan ini adalah warganya yang cukup ramah dan hampir semua rumah

tangga memiliki kebun salak sendiri. Sebelum kami memulai kegiatan KKN kami,

Page 5: LPK Rizky Arimurty Hadju

terlebih dahulu kami membersihkan pondokan yang akan kami tempati bersama

selama kurang lebih 2 bulan. Sebelum menempati pondokan, Pak Dukuh telah

banyak membantu kami dalam mencari pondokan yang dapat kami tempati serta

meminta bantuan pemuda setempat untuk instalasi listrik di pondokan. Pemilik

pondokan, Bapak Tri Mawardi dan Ibu Sri juga telah membantu merehab rumah

calon pondokan yang akan kami tempati. Mereka berdua telah kami anggap sebagai

orang tua kami yang banyak membantu kami selama pelaksanaan KKN.

2. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan penulis setelah melakukan observasi, berdiskusi

dengan teman-teman KKN Unit SLM-18 (terutama Kluster Saintek) serta dengan

Kepala Dukuh setempat dalam seminggu pertama pelaksanaan KKN, penulis

bertugas sebagai penanggung jawab dari 5 program yang sesuai dengan Kluster

Saintek, antara lain :

1) Peta sebaran komunitas agro

2) Survei peta lahan

3) Konsultasi permasalahan elektronik

4) Penyuluhan penggunaan internet sehat

5) Pengolahan sampah organik

6) Penyuluhan dan pengadaan bank sampah

7) Video profil dusun

Hasil pelaksanaan program-program tersebut akan dijabarkan oleh penulis

sebagai berikut :

1) Peta sebaran komunitas agro

Peta sebaran komunitas agro adalah program yang bertujuan untuk

mengeetahui informasi umum mengenai komunitas agro yang terdapat pada

Dusun Selobonggo-Karangwuni. Informasi tersebut berupa luas lahan, jenis

komoditas, dan letak persebaran lahan-lahan produktif tersebut. Waktu

pelaksanaan kegiatan ini memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 3-

4 minggu dengan pengambilan data dimulai dari pengambilan citra satelit dari

internet, digitasi guna lahan, hingga pembuatan peta. Selain itu, saya beserta

rekan-rekan saling membantu untuk mengumpulkan informasi yang mungkin

Page 6: LPK Rizky Arimurty Hadju

tidak dapat dijangkau dengan citra satelit melalui pencarian informasi ke Pak

Dukuh dan warga yang mempunyai inventaris berupa lahan produktif.

2) Survey Peta Lahan

Survey peta lahan adalah program yang harus dijalankan sebelum

pembutan peta guna lahan Dusun Selobonggo – Karangwuni. Maka dari itu,

survey peta lahan inilah yang saya kerjakan terlebih dahulu bersama rekan-rekan

dari kluster saintek. Survey peta lahan kurang lebih memakan waktu 2 minggu

lamanya. Survey peta lahan dimulai dengan pengambilan citra satelit dari

inernet, yang kemudian dicetak dan dicari koordinat-koordinat nya melalui

navigasi darat. Survey yang saya lakukan ini kemudian akan diolah lagi menjadi

peta guna lahan Dusun Selobonggo-Karangwuni yang merupakan program rekan

saya yang lainnya.

3) Konsultasi Permasalahan Elektronik

Sebagian besar rumah dari warga Dusun Selobonggo-Karangwuni sudah

memiliki akses penggunaan listrik. Listrik yang digunakan warga merupakan

listrik dari PLN yang menggunakan token atau listrik prabayar. Setealah kami

melakukan investigasi, beberapa warga mengeluhkan mengenai cepatnya pulsa

listrik mereka habis padahal beban listrik yang digunakan dirasa tidak besar.

Oleh karena itu, Tim KKN PPM UGM 2015 mengadakan suatu program yaitu

konsultasi permasalahan elektronik. Program ini memakan waktu sekitar

seminggu dimana saya beserta rekan melakukan konsultasi door to door pada

setiap RT yang berada di Dusun Selobonggo-Karangwuni. Konsultasi yang

diberikan berupa tata cara penggunaan barang elektronik yang hemat energi dan

memberikan himbauan untuk tidak menggunakan barang elektronik yang tidak

terlalu dibutuhkan. Setealah dilakukan monitoring kurang lebih dua minggu

lamanya, terdapat peningkatan sedikit lebih baik daripada sebelumnya yaitu

bebrapa listrik prabayar warga yang belum habis atau masih tersisa.

4) Penyuluhan Penggunaan Internet Sehat

Penyuluhan pengggunaan internet sehat disasarkan kepada anak-

anak Dusun Selobonggo-Karangwuni dimana mereka baru mengenali

internet. Penyuluhan penggunaan internet sehat berjalan secara sederhana,

Page 7: LPK Rizky Arimurty Hadju

yaitu di pondokan Tim KKN PPM UGM 2015. Penyuluhan dimulai dengan

bagaimana mengajari anak-anak Dusun Selobonggo-Karangwuni membuat

akun email dan mengirim email kepada temannya. Selain membuat akun

email, saya mengajak anak-anak untuk berselancar di dunia maya dimulai

dengan mengajari mereka menggunakan search engine google, situs-situs

yang bermanfaat dan informatif seperti Yahoo Indonesia, Kaskus, dan lain

sebagainya. Tidak lupa pula, saya menghimbau anak-anak agar tidak

sembarangan menggunakan fasilitas internet karena dapat merugikan

pengguna internet tersebut seperti mendapat ancaman hukuman pidana.

5) Pengolahan sampah organik

Sampah adalah masalah utama yang dihadapi oleh warga Dusun

Selobonggo-Karangwuni. Selama ini, sampah yang dihasilkan oleh rumah

warga hanya sebatas dibuang begitu saja atau dibakar. Padahal, pembakaran

sampah dapat mengakibatkan kerugian berupa pencemaran lingkungan dan

kesehatan. Awal mulanya, program ini telah didiskusikan sebelumnya

dengan Kepala Dukuh dan Carik setempat karena di Dusun Selobonggo-

Karangwuni ini belum ada manajemen pengolahan sampah yang jelas dan

sistematis. Maka dari itu, saya beserta rekan-rekan membuat acara

penyuluhan pengolahan sampah yang mendatangkan pembicara dari Desa

Wisata Sukunan (desa wisata lingkungan), yaitu Bapak Iswanto dan

istrinya. Pak Iswanto beserta istri adalah pelopor dan aktivis pengolahan

sampah di Desa Wisata Sukunan dimana Desa Sukunan ini sistem

pengolahan sampahnya sudah mandiri dan sangat baik.

Dari pelaksanaan acara penyuluhan pengolahan sampah organik ini,

perwailan tiap RT warga padukuhan Selobonggo-Karangwuni yang

menghadiri acara ini, terutama para ibu rumah tangga terlihat sangat

antusias untuk melakukan pengolahan sampah organik. Tidak hanya

sampah organik, sampah anorganik juga dapat dilakukan treatment berupa

penjualan sampah anorganik dengan sistem bank sampah. Harapannya,

penyuluhan ini dapat menginspirasi warga untuk mengolah sampahnya

Page 8: LPK Rizky Arimurty Hadju

sehingga kelestarian lingkungan dapat terjaga sekaligus kesejahteraan

masyarakat meningkat.

6) Penyuluhan dan Pengadaan Bank Sampah

Pengadaan bank sampah adalah program tindak lanjut dari

penyuluhan pengolahan sampah organik. Pengadaan bank sampah pada

mulanya sudah ada inisiatif dari Kepala Dukuh untuk membuat bank

sampah, namun teradapat kendala berupa miskomunikasi antara Kepala

Dukuh dan pemuda setempat. Melalui program ini, di Dusun Selobonggo-

Karangwuni akhirnya dibuat bank sampah yang bertempat di Selobonggo,

dengan struktur manajemen yang dipegang oleh pemuda Selobonggo. Bank

sampah ini diharapkan dapat membuat warga lebih antusias dalam

mengolah sampah anorganik, dan mendapatkan manfaat ekonomis dari

setiap sampah yang dihasilkan.

7) Video Profil Dusun

Potensi Dusun Selobonggo-Karangwuni sangat besar untuk

dijadikan desa wisata, dimulai dari potensi lahan salak yang sangat

berlimpah, keadaan sekitar yang menyejukkan mata, budaya dusun

Selobonggo yang menarik, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Dusun

Selobonggo-Karangwuni perlu mempunyai branding agar dikenal luas.

Salah satu media branding yang menjadi program saya yaitu video profil

dusun.

Pembuatan video profil dusun dimulai dengan mengambil gambar

di beberapa lokasi Dusun Selobonggo-Karangwuni. Kemudian, dilakukan

pengambilan gambar di tempat yang menjadi landmark Dusun Selobonggo-

Karangwuni yaitu Masjid Baiturrahman, masjid tertua di Sleman Utara, dan

lokasi batu Selo yang dipercaya walaupun dipindahkan, namun akan

kembali lagi ke tempat asalnya. Selain itu, pengambilan gambar juga

dilakukan pada acara budaya warga Selobonggo, yaitu tari Baduy.

. Setelah pengambilan gambar selesai, dilakukan sortasi pemilihan

materi video dan dilakukan editing video. Pembuatan video profil dusun ini

memerlukan waktu yang sangat lama, sekitar 4-7 minggu dikarenakan

Page 9: LPK Rizky Arimurty Hadju

keterbatasan akses internet dan editing video yang memerlukan waktu yang

lama.

Hambatan dan tantangan

Hambatan dan tantangan yang kami hadapi dalam pelaksanaan program

KKN di Padukuhan Selobonggo-Karangwuni ini antara lain tidak maksimalnya

pelaksanaan program selama bulan Ramadhan yang dikarenakan vakumnya

kegiatan pertemuan rutin warga di tiap RT. Oleh karena itu, selama minggu-minggu

awal pelaksanaan KKN, saya lebih banyak melaksanakan kegiatan yang bertujuan

untuk menunjang program saya, misalnya seperti menghubungi fasilitator

penyuluhan di Desa Sukunan, survei materi penunjang video profil dusun seperti

backsound dan lain sebagainya. Hambatan lain nya yang diahdapi adalah kami

tidak disarankan untuk mengadakan program KKN yang bersifat mengumpulkan

warga dimulai tanggal 2-9 Agustus 2015 dikarenakan betepatan dengan minggu

tenang pemilihan kepala desa Bangunkerto. Selain itu, lemahnya koneksi internet

di lokasi KKN ini menjadikan saya kurang mampu menyelesaikan program-

program saya sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.

Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat

Masyarakat di Padukuhan Selobonggo-Karangwuni ini sangat partisipatif

dalam menjalankan berbagai program. Proses wawancara ke warga-warga dan ke

ketua-ketua RT untuk menghimpun informasi terkait potensi dan masalah dari

padukuhan ini berjalan cukup lancar, walaupun kadang saya kurang paham dengan

berabgai istilah bahasa jawa yang digunakan karena saya tidak mahir berbahasa

jawa. Selain itu, anak-anak di padukuhan ini begitu antusias membantu kami dan

mengajak kami berjalan-jalan untuk mengenali lingkungan padukuhan ini lebih

lanjut. Hal ini cukup membantu kami dalam melaksanakan program terutama

program yang memerlukan survei lapangan.

Selain itu, program dan kegiatan yang bersifat mengundang masyarakat

untuk menghadiri penyuluhan, Pak Dukuh beserta Ibu banyak membantu kami

dalam pelaksanaan program, mulai dari mengundang warga, menyediakan tempat

untuk pertemuan warga, menyediakan perlengkapan pendukung untuk acara

penyuluhan serta membantu menyediakan konsumsi untuk warga. Warga

Page 10: LPK Rizky Arimurty Hadju

padukuhan ini juga cukup kooperatif. Meskipun tidak semua warga yang diundang

hadir ke acara penyuluhan yang kami selenggarakan, tetapi perwakilan warga yang

hadir tersebut cukup antusias mengikuti penyuluhan.

Keterlibatan dalam masyarakat

Keterlibatan kami dalam masyarakat sebagian besar masuk dalam kegiatan

non program, antara lain dalam rangkaian kegiatan peringatan hari kemerdekaan

RI. Kami dilibatkan dalam kepanitiaan acara peringatan HUT RI mulai dari

penyusunan panitia, rapat persiapan acara, kerja bakti, persiapan lomba,

perlombaan 17-an, tampil dalam malam pentas seni serta turut serta mengikuti jalan

santai yang diselenggarakan pasca upacara peringatan HUT RI. Keterlibatan kami

dalam kegiatan tersebut menjadikan kami semakin mengenal dan dikenal oleh

warga setempat terutama dengan pemuda-pemudi selaku panitia peringatan HUT

RI. Selain itu, kami juga diminta untuk tampil dalam acara pertunjukan Baduy di

Dusun Selobonggo.

Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal dan

budaya

Temuan baru yang cukup menarik dari Dusun Selobonggo yaitu kesenian

lokal Tari Baduy yang seluruh penarinya laki-laki, mulai dari anak-anak hingga

orang dewasa. Tarian ini adalah tarian khas dusun Selobonggo yang digelar sekali

setiap tahun. Tarian ini diiringi nyanyian, bedug, dan rebana. Kesenian lokal ini

dapat menjadi salah satu daya tarik wisata di masa mendatang jika dilestarikan

dengan sungguh-sungguh. Sementara di Karangwuni, kami menemui banyak

rumah tangga yang menanam tanaman sayuran dalam pot-pot kecil di halaman atau

pekarangan rumah mereka. Hal itu menjadi upaya dari pemenuhan kebutuhan

pangan secara mandiri. Selain itu di RT 05 Karangwuni terdapat kantin bersama

yang dikelola warga setempat dan menggunakan pos ronda sebagai lokasi

berjualan. Keuntungan dari kantin bersama ini disimpan sebagai uang kas bersama.

Page 11: LPK Rizky Arimurty Hadju

Potensi pengembangan/keberlanjutan

Potensi dari padukuhan Selobonggo-Karangwuni ini antara lain dari sektor

pertanian, yaitu banyaknya komoditas salak yang dihasilkan sangat berpotensi

untuk diolah lebih lanjut menjadi produk makanan yang lebih bernilai jual tinggi

dan tahan lama melalui industri kecil pengolah salak skala rumah tangga. Hal

tersebut didukung dengan banyaknya SDM usia produktif terutama para ibu rumah

tangga yang dapat diberdayakan dalam pengelolaan industri rumah tangga.

Krativitas para ibu dalam mengolah salak sebenarnya cukup tinggi. hal ini terlihat

saat kami menyelenggarakan kegiatan lomba memasak olahan salak dan ikan pada

peringatan HUT RI di dusun ini. Selain itu, jika industri pengolahan salak skala

rumah tangga ini dapat segera diwujudkan, maka produk olahan salak tersebut

dapat mendukung adanya potensi wisata perdesaan dari padukuhan ini. Pemuda-

pemudi setempat pernah memiliki wacana untuk menjadikan Sungai Bedog sebagai

daya tarik wisata. Jika di masa mendatang sungai tersebut telah dinormalisasi dan

dijadikan daya tarik wisata, kesenian lokal seperti Badui dan jathilan juga dapat

ditampilkan sebagai daya tarik wisata. Selain itu, di Dusun Selobonggo terdapat

masjid tua bersejarah yang telah berdiri sejak tahun 1930-an. Masjid tersebut

menjadi salah satu masjid tertua di Kecamatan Turi dan berpotensi untuk menjadi

daya tarik wisata sejarah di padukuhan ini.

3. KESIMPULAN

Pelaksanaan KKN-PPM di Desa Bangunkerto, terutama di Padukuhan

Selobonggo-Karangwuni selama dua bulan ini berjalan lancar walaupun terdapat

beberapa tantangan dan hambatan, namun hal tersebut tidak terlalu memberatkan.

Warga setempat cukup antusias dengan keberadaan Tim KKN-PPM UGM dan

mengikuti kegiatan yang kami selenggarakan dan menerima kami dengan baik.

Kepala Dukuh dan Plt Lurah Bangunkerto juga menerima kami dengan baik,

membantu serta mendukung kegiatan kami selama pelaksanaan KKN-PPM.

Mudah-mudahan, program-program yang telah kami jalankan di sini selama dua

bulan lamanya dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi,

memberikan manfaat , serta dapat menginspirasi warga setempat untuk

mengambangakan potensi yang ada di Dusun Selobonggo-Karangwuni ini.

Page 12: LPK Rizky Arimurty Hadju

4. SARAN

KKN-PPM di Desa Bangunkerto ini sebaiknya dilanjutkan untuk kedepannya.

Hal ini dikarenakan masih banyak potensi yang dapat dimaksimalkan di dusun ini.

Saran untuk tim KKN selanjutnya yang mungkin akan ditugaskan di padukuhan ini

adalah sebaiknya dibagi ke dalam 2 sub unit yang bertempatkan di Dusun

Selobonggo dan Dusun Karangwuni. Hal ini dikarenakan kegiatan yang dilakukan

oleh Dusun Selobonggo dan Karangwuni dilakukan secara terpisah. Kami kurang

terlibat maksimal dalam kegiatan di Dusun Karangwuni karena lokasi pondokan

kami berada di Selobonggo dan terkadang kegiatan di kedua dusun ini bersamaan

waktunya sehingga ke depannya tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan untuk

menghindari kecemburuan sosial

5. LAMPIRAN

Pelaksanaan Penyuluhan Pengolahan sampah

Proses pembuatan video profil dusun

Page 13: LPK Rizky Arimurty Hadju

Pengambilan gambar video profil dusun