lr-03
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 LR-03
1/13
LAPORAN PRAKTIKUM
Fisika Dasar
Nama : Brilliand Tegar Verlambang
NPM : 1206263111
Fakultas : Teknik
Departemen/Prodi : Teknik Mesin
Nama Praktikum : Karakteristik V I Semikonduktor
Nomor Praktikum : LR-03
Minggu Praktikum : Minggu IV
Tanggal Praktikum : 21 Maret 2013
Nama Asisten : Hinu Pramuji
Laboratorium Fisika Dasar
UPP IPD
Universitas Indonesia
-
7/28/2019 LR-03
2/13
-
7/28/2019 LR-03
3/13
semikonduktor tidak murni akan mengalami kenaikan sifat
konduktivitas yang cukup tinggi dan bahkan mampu mendekati
konduktivitas bahan logam (konduktor).
Bahan Semikonduktor
Unsur Paduan Unsur Padat (Golongan A)
IV-IV III-V II-VI IV-VI
Si SiC AlAs CdS PbS
Ge AlSb CdSe PbTe
BN CdTe
GaAs ZnS
GaP ZnSe
GaSb ZnTe
InAs
InP
InSb
Germanium (Ge) dahulu merupakan satu-satunya bahan yang
dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun,
belakangan ini silikon (Si) menjadi populer setelah ditemukan cara
mengekstra silikon dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak
kedua yang ada di bumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur
silikon. Struktur atom silikon, satu inti atom masing-masing memiliki
4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi
oleh 8 elektron, sehingga 4 elektron atom kristal tersebut
membentuk ikatan kovalen dengan ion atom-atom lain. Ikatan
kovalen membuat elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom
ke atom yang lain. Pada kondisi tersebut, bahan semikonduktor
bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah
untuk menghantarkan listrik. Pada suhu tinggi, ada beberapa ikatankovalen yang lepas karena energi panas sehingga elektron dapat
-
7/28/2019 LR-03
4/13
terlepas dari ikatannya dan hampir dapat menjadi konduktor yang
baik, namun hanya pada keadaan tertentu saja yakni dengan
memberikan doping (penambahan atom). Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam
jumlah lebih banyak dan permanen dan diharapkan akan dapatmenghantarkan listrik.
Tipe-N (Negatif)
Jika bahan semikonduktor berbahan Si diberikan doping Posfor
(P) atau Arsen (As) yang pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti
atom memiliki 5 elektron valensi, maka Si yang tidak lagi murni
(impuritis) akan memiliki kelebihan elektron yang membentuk
semikonduktor tipe-N. Semikonduktor tipe-N ini bersifat melepaskan
elektron.
Tipe-P (Positif)
Jika bahan semikonduktor berbahan Si diberikan doping Boron
(B), Gallium (Ga), atau Indium (In) yang trivalen yaitu bahan kristal
dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi, maka Si akan
memiliki sifat semikonduktor tipe-P. karena ion silikon memiliki 4elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole).
-
7/28/2019 LR-03
5/13
Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima elektron
(kekurangan elektron).
a. Semikonduktor MurniSemikonduktor murni atau yang disebut dengan semikonduktor
intrinsik adalah material semikonduktor di mana tiap-tiap atomnya
berikatan kovalen satu sama lain membentuk suatu struktur kristal
yang biasa disebut lattice. Semikonduktor ini memiliki sifat yang
mendekati sebuah materila isolator dengan pita valensi dan pita
konduksinya terpisahkan oleh gap energi (energy gap) yang kecil.
Energi yang diperlukan untuk memutus sebuah ikatan kovalen
adalah sebesar 1,1 eV untuk Si dan 0,7 eV untuk Ge. Pada temperatur
ruang (300 K), sejumlah elektron mempunyai energi yang cukupbesar untuk melepaskan diri dari ikatan dan tereksitasi (excited) dari
pita valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas. Besarnya
energi untuk melepaskan elektron dari pita valensi ke pita konduksi
disebut energi terlarang (energy gap). Jika sebuah ikatan kovalen
terputus, maka akan terjadi kekosongan atau lubang (hole). Pada
daerah dimana terjadi kekosongan akan terdapat kelebihan muatan
positif dan daerah yang ditempati elektron bebas mempunyai
kelebihan muatan negatif. Kedua muatan inilah yang memberi
pengaruh sehingga terdapat aliran listrik pada semikonduktor murni.Jika elektron valensi dari ikatan kovalen yang lain mengisi lubang
tersebut, maka akan terjadi lubang baru di tempat yang lain dan
seolah-olah sebuah muatan positif bergerak dari lubang lama ke
lubang baru. Proses aliran muatan (arus drift) menyatakan bahwa
hantaran listrik pada semikonduktor adalah akibat adanya 2 partikel
masing-masing bermuatan positif dan negatif yang bergerak dengan
arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan listrik.Akibatadanya 2 pembawa muatan tersebut, besarnya rapat arus dinyatakan
sebagai:
keterangan :
n dan p : konsentrasi elektron dan lubang
n dan p : mobilitas elektron dan lubang
= : konduktivitas
-
7/28/2019 LR-03
6/13
Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka
pada semikonduktor murni jumlah lubang sama dengan jumlah
elektron atau dituliskan sebagai = = dengan ni disebut sebagaikonsentrasi intrinsik.
Sifat dasar Si dan Ge pada suhu 300 K
Properti Si Ge
Gap Energi 1,1 0,67
Mobilitas Elektron 0,135 0,39
Mobilitas Lubang 0,048 0,19
Konsentrasi Instrinsik 1,5 x 2,4 x
Resistivitas 2300 0,46
b. Semikonduktor Tidak MurniSemikonduktor tidak murni atau yang disebut dengan
semikonduktor ekstrensik didapat dengan memasukkan pengotor
(doping) berupa atom-atom dari golongan IIIA atau VA ke dalam
semikonduktor (SI atau Ge murni). Elemen semikonduktor beserta
atom doping yang biasa digunakan adalah Boron (B), Carbon (C),
Nitrogen (N), Aluminium (Al), Pofor (P), Arsenik (As), Indium (In),
Tin (Sn), Antimon (Sb). Dengan adanya doping pada struktur kristal
semikonduktor, maka didapat Si atau Ge yang kelebihan atau
kekurangan elektron. Kelebihan elektron menyebabkan kristal
bermuatan negatif dan sebaliknya sehingga memicu timbulnya gaya-
gaya listrik akibat muatan elektron.
2. Sifat Listrik Semikonduktor
Jika semikonduktor tipe-P dan tipe-N digabungkan maka pada
sambungan akan terjadi proses difusi akibat ketidakseimbangan
muatan di antara kedua material semikonduktor. Semua hole pada
sambungan akan terisi oleh elektron sehingga tidak ada lagi elektron
bebas. Difusi ini menyebabkan terbentuknya lapisan pengosongan
atau deplesi. Pada lapisan ini, semikonduktor kembali pada sifatnyasebagai isolator. Jika ujung tipe-N disambungkan dengan kutub
-
7/28/2019 LR-03
7/13
negatif suatu tegangan dan tipe-P disambungkan dengan kutub
positif tegangan, maka elektron pada lapisan terdorong keluar dari
hole dan kembali menjadi elektron bebas sedangkan hole yang
ditinggalkannya akan terisi kembali oleh elektron (terjadi
rekombinasi) dari tipe-N. Begitu seterusnya.
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan
menimbulkan disipasi panas. Besarnya disipasi panas adalah I2R.
Panas yang dihasilkan oleh material ini akan mengakibatkan
perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi
konduktor, pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai
hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi panas dan perubahan
resistansi bahan semikonduktor ini saling berkaitan.
Rangkaian Tertutup Semikonduktor
IV. Prosedur Praktikum1. Eksperimen karakteristik V I semikonduktor ini dapat
dilakukan dengan meng-klik tombol link Rlab pada halaman
web di bawah ini.
http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory/course/view.php?id=90
2. Memperhatikan halaman web percobaan karakteristik V I semikonduktor.
3. Memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V1.4. Mengaktifkan power supply / baterai dengan meng-klik radio
button di sebelahnya.
5. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur padahambatan.
http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory/course/view.php?id=90http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory/course/view.php?id=90http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory/course/view.php?id=90 -
7/28/2019 LR-03
8/13
6. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hinggaV8.
Tugas & Evaluasi
1. Perhatikan data yang saudara peroleh, apakah terjadiperubahan tegangan dan arus untuk V1 , V2 , V3 , V4 dan V5?
Bila terjadi perubahan Jelaskan secara singkat mengapa hal
tersebut terjadi (analisa dan bila tidak terjadi jelaskan pula
mengapa demikian)!
2. Dapatkan nilai rata_rata beda potensial yang terukur dan arusyang terukur untuk V1, V2, V3 hingga V8.
3. Buatlah grafik yang memperlihatkan hubungan V vs I untukrata-rata V dan I yang terukur (lihat tugas 2)!
4. Bagaimanakah bentuk kurva hubungan V vs I, jelaskanmengapa bentuknya seperti itu!
5. Berdasarkan berbagai kurva grafik V vs I bolehkah kitamenggunakan hukum ohm dalam peristiwa ini?
6. Berikan kesimpulan terhadap percobaan ini!V. Hasil dan Evaluasi
Pengolahan Data
Nilai V rata-rata dan I rata-rata
Adapun nilai rata-rata beda potensial yang terukur dan arus yang
terukur untuk V1, V2, V3 hingga V8 adalah sebagai berikut:
Tegangan Vi,i (volt) V rata-rata Ii,i (mA) I rata-rata
V1
0.44
0.44
3.91
3.91
0.44 3.910.44 3.910.44 3.910.44 3.91
V2
0.92
0.92
8.47
8.47
0.92 8.470.92 8.470.92 8.470.92 8.47
-
7/28/2019 LR-03
9/13
V3
1.35
1.35
12.38
12.38
1.35 12.381.35 12.381.35 12.381.35 12.38
V4
1.83
1.826
16.94
17.008
1.83 16.621.83 16.941.82 17.271.82 17.27
V5
2.23
2.224
21.18
21.378
2.22 21.512.23 21.182.22 21.512.22
21.51
V6
2.80
2.796
27.70
28.284
2.80 28.352.80 28.022.79 28.352.79 29.00
V7
3.11
3.102
31.61
32.258
3.11 31.933.10 32.263.10 32.58
3.09 32.91
V8
3.57
3.552
38.12
39.36
3.56 38.773.55 39.433.54 40.083.54 40.40
-
7/28/2019 LR-03
10/13
Grafik V vs I menunjukkan hubungan linier atau berbanding lurus
antara tegangan rata-rata dan arus listrik rata-rata.
Pada grafik linier di atas, dapat dilihat hubungan berbanding
lurus antara besarnya nilai tegangan listrik yang diberikan terhadap
arus listrik yang dihasilkan (VI = C konstan). Atau dengan kata lain,
jika semakin besar tegangan listrik pada bahan semikonduktor,
semakin besar pula kuat arus listrik yang dihasilkan. Ini dikarenakan
suhu pada semikonduktor praktis tidak berubah sehingga dapat
dihasilkan persamaan hukum Ohm:
[]
Jika suhu semikonduktor berubah-ubah, maka hukum Ohm tidak
berlaku pada bahan baik itu dioda atau transistor yang digunakan.
Adapun persamaan garis lurus grafik (=4,99012,0746) didapatdengan cara kuadrat terkecil:
y = 4.9901x - 2.0746
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
0.44 0.92 1.35 1.826 2.224 2.796 3.102 3.552
V Rata-Rata vs I Rata-Rata
-
7/28/2019 LR-03
11/13
Dengan perhitungan:
Tegangan
V1 0.44 3.91 0.1936 15.2881 1.7204
V2 0.92 8.47 0.8464 71.7409 7.7924
V3 1.35 12.38 1.8225 153.2644 16.713
V4 1.826 17.008 3.334276 289.272064 31.056608
V5 2.224 21.378 4.946176 457.018884 47.544672
V6 2.796 28.284 7.817616 799.984656 79.082064
V7 3.102 32.258 9.622404 1040.578564 100.064316
V8 3.552 39.36 12.616704 1549.2096 139.80672
n=8 16.21 163.048 41.199676 4376.357168 423.78018
Pada peristiwa karakteristik VI semikonduktor tidak terdapat
adanya perubahan suhu yang signifikan. Percobaan Ohmmendapatkan hubungan lurus atau konstan antara besar tegangan
dengan arus listrik pada suhu tetap dan dinyatakan dengan Hukum
Ohm. Ohm menemukan bahwa dengan rangkaian sederhana
semikonduktor seperti gambar percobaan yang tersusun seri, kita
dapat menentukan seberapa besar nilai menghambatnya
semikonduktor terhadap aliran elektron. Besarnya nilai beda
potensial per kuat arus disebut hambatan. Dengan demikian, Hukum
Ohm dapat digunakan pada peristiwa ini.
Pada setiap tegangan yang ditetapkan (V1, V2, ..., V8) dapat dicari
besarnya nilai hambatan dengan menggunakan rumus (1).
Tegangan Vi (volt) Ii (mA) R ()
V1 0.44 3.91 112.531969
V2 0.92 8.47 108.618654
V3 1.35 12.38 109.04685
-
7/28/2019 LR-03
12/13
V4 1.826 17.008 107.361242
V5 2.224 21.378 104.032183
V6 2.796 28.284 98.854476
V7 3.102 32.258 96.162192
V8 3.552 39.36 90.243902
Dari hasil perhitungan nilai hambatan masing-masing tegangan V1,
V2, V3, ..., V8 yang ditetapkan pada semikonduktor, didapatkan nilai
hambatan rata-rata yang dimiliki semikonduktor adalah sebesar
103,356434.
VI. KesimpulanAdapun kesimpulan yang didapatkan dari percobaan Karakteristik
VI Semikonduktor ini adalah:
1. Besarnya tegangan berbanding lurus dengan arus listrik. Jikasemakin besar tegangan listrik pada bahan semikonduktor,
semakin besar pula kuat arus listrik yang dihasilkan.2. Hukum Ohm (V = I R) berlaku pada rangkaian serisemikonduktor dimana suhu relatif konstan.
3. Hukum Ohm berlaku secara terbatas, hanya pada kondisitertentu jika suhu pada semikonduktor praktis tidak berubah-
ubah atau konstan.
4. Grafik hubungan antara besarnya nilai tegangan yangditerapkan pada semikonduktor dan kuat arus listrik yang
mengalir adalah berupa garis lurus.
5.
Besarnya nilai hambatan berbanding terbalik terhadapbesarnya arus listrik yang mengalir.
VII. ReferensiEndarko, 2007, Draf Modul Fisika, Jakarta: Biro Perencanaan dan
Kerja Sama Luar Negeri Depdiknas
Halliday, Resnick, Walker, 2005, Fundamentals of Physics, 7th
Edition, Extended Edition, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc,
-
7/28/2019 LR-03
13/13
Tipler, P,A,,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid II (terjemahan),
Jakarta : Penebit Erlangga
http://www,fisika-ceria,com/sifat-listrik-bahan-semikonduktor,html