luas lantai

15
BAB VI LUAS LANTAI 6.1. Luas Lantai 6.1.1. Teori Tentang Luas Lantai Bagian Produksi Dalam melakukan Perencanaan Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, dibutuhkan beberapa kebutuhan lahan atau luas lantai untuk kegiatan produksi pabrik yang akan didirikan, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. Dengan demikian perlu dihitung berapa luas lahan yang disiapkan, terutama untuk kegiatan bagian produksi. Perhitungan luas lantai ini didasarkan pada bahan baku yang akan disiapkan, mesin atau peralatan yang digunakan dan barang jadi yang dihasilkan. Bedasarkan hal tersebut, maka akan didapat luas lantai receiving model tumpukan dan rak, luas lantai pabrikasi dan assembling, serta luas lantai shipping. Luas lantai produksi digunakan untuk mengetahui luas lahan yang digunakan dalam perencanaan tata letak pabrik dan perusahaan yang akan didirikan. Perhitungan luas lantai produksi dimulai dari luas kebutuhan lahan produksi sampai lahan perkantoran dengan memperhatikan segala fasilitas pendukungnya. Didalam menghitung kebutuhan luas lantai ini, dilibatkan pula masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan lainnya yang akan mempengaruhi terhadap lahan atau luas lantai

Upload: widia-pitriani

Post on 03-Jan-2016

123 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LUAS LANTAI

BAB VI

LUAS LANTAI

6.1. Luas Lantai

6.1.1. Teori Tentang Luas Lantai Bagian Produksi

Dalam melakukan Perencanaan Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan,

dibutuhkan beberapa kebutuhan lahan atau luas lantai untuk kegiatan produksi pabrik

yang akan didirikan, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. Dengan demikian perlu

dihitung berapa luas lahan yang disiapkan, terutama untuk kegiatan bagian produksi.

Perhitungan luas lantai ini didasarkan pada bahan baku yang akan disiapkan, mesin atau

peralatan yang digunakan dan barang jadi yang dihasilkan. Bedasarkan hal tersebut, maka

akan didapat luas lantai receiving model tumpukan dan rak, luas lantai pabrikasi dan

assembling, serta luas lantai shipping.

Luas lantai produksi digunakan untuk mengetahui luas lahan yang digunakan dalam

perencanaan tata letak pabrik dan perusahaan yang akan didirikan. Perhitungan luas

lantai produksi dimulai dari luas kebutuhan lahan produksi sampai lahan perkantoran

dengan memperhatikan segala fasilitas pendukungnya.

Didalam menghitung kebutuhan luas lantai ini, dilibatkan pula masalah-masalah

yang berkaitan dengan kegiatan lainnya yang akan mempengaruhi terhadap lahan atau

luas lantai tersebut, yaitu: Alat angkut, Cara pengangkutan, Cara penyimpanan bahan

baku, Aliran bahan, yang kesemuanya harus diperhitungkan dalam penentuan luas lantai

dengan menambah allowance (kelonggaran) yang diberikan terhadap perhitungan luas

lantai tersebut. Dengan demikian perlu dihitung berapa luas lahan yang disiapkan,

terutama untuk kegiatan bagian produksi ini, yang didasarkan pada :

1. Bahan baku yang akan disiapkan

2. Mesin atau peralatan yang digunakan

3. Barang yang dihasilkan

Berdasarkan jumlah diatas, maka akan diperoleh data kebutuhan luas lantai untuk:

a. Luas lantai receiving (bahan baku).

b. Luas lantai pabrikasi dan assembling.

c. Luas lantai shipping (barang jadi).

Page 2: LUAS LANTAI

Kegunaan luas lantai adalah untuk memperhitingkan kebutuhan ongkos material

handling (OMH) antar departemen, sesuai dengan luas lantai hasil perhitungan.

6.1.2. Luas Lantai Gudang Bahan Baku (Receiving)

Luas lantai receiving adalah luas lantai yang digunakan untuk menyimpan bahan

baku atau material yang akan digunakan dalam produksi. Luas lantai gudang bahan baku

digudang (receiving) ini terdiri dari model tumpukan dan rak. Untuk memberi gambaran

dari cara penyimpanan bagan baku digudang, maka perlu digambarkan bagaimana cara

penyimpanan material tersebut (baik model tumpukan maupun model rak), sehingga luas

lantai yang dipakai sesuai dengan hasil perhitungan. Gambaran yang dibuat harus

memberi penjelasan mengenai :

Tinggi memuat berapa tumpuk

Lebar memuat berapa baris

Panjang memuat berapa baris

Sehingga jika dijumlahkan, material yang tergambar sesuai dengan material persatu

periode yang akan disimpan. Demikian juga untuk model rak, luas lantai yang dibutuhkan

adalah lahan yang diperlukan berdasarkan kebutuhan hasil perhitungan setelah disimpan

dalam rak sesuai dengan tinggi dan lebar maksimum dari rak serta cara penyimpanan

dalam rak.

6.1.3. Luas Lantai Mesin

Luas lantai mesin perlu diperhitungkan dalam mencari tata letak pabrik dan

pemindahan bahan. Data-data yang diperlukan untuk menghitung luas lantai mesin

departemen pabrikasi adalah sebagai berikut :

Deskripsi.

Nama mesin atau peralatan.

Jumlah mesin atau peralatan .

Ukuran mesin atau peralatan.

Tipe bahan atau material.

Luas mesin.

Luas seluruh mesin.

Toleransi.

Page 3: LUAS LANTAI

Luas toleransi..

Allowance.

Luas Allowance.

Total Luas lantai.

Langkah –langkah perhitungan luas lantai mesin adalah :

1) Tentukan jumlah mesin yang digunakan (dapat diperoleh dari Routing

sheet)

2) Tentukan luas lantai mesin, yaitu kebutuhan lahan untuk meletakkan

sejumlah mesin pada pabrikasi.

3) Tentukan luas seluruh mesin yaitu luas yang diperlukan secara

keseluruhan dengan memperhatikan jumlah mesin yang digunakan.

4) Tentukan toleransi bahan, yaitu kelonggaran yang diberikan untuk

menyimpan sementara bahan yang akan diproses.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan besarnya toleransi bahan

adalah :

Ukuran material atau bahan.

Karakteristik material atau bahan.

5) Tentukan allowance, yaitu kelonggaran yang diberikan untuk material

handling .

6) Tentukan total luas lantai mesin, yaitu kebutuhan lahan untuk menetapkan

mesin atau peralatan setelah ditambah toleransi bahan dan allowance.

Untuk deskripsi dan nama mesin dilihat dai OPC dimana jumlah mesinnya

diperoleh dari perhitungan Routing sheet. Untuk ukuran sudah diketahui yaitu panjang

dan lebarnya. Dan untuk luas mesin diperoleh dari perkalian ukuran mesin yaitu panjang

kali lebar. Untuk Luas Seluruh diperoleh dari perkalian jumlah mesin dengan luas mesin.

6.1.4. Luas Lantai Shipping (Gudang Barang Jadi)

Data-data yang diperlukan untuk menghitung luas lantai barang jadi adalah

Nomor komponen

Nama komponen

Tipe barang jadi

Page 4: LUAS LANTAI

Langkah-langkah untuk menghitung luasa lantai barang jadi adalah sebagai

berikut:

1. Tentukan ukuran kemasan, yaitu ukuran atau dimensi dari kemasan untuk tempat

produk jadi perusahaan. Ukuran kardus atau kemasan ditentukan oleh :

Ukuran produk jadi

Jumlah produk jadi dalam satu kemasan

Allowance

2. Tentukan produk jadi per satu produk, yaitu produk yang dihasilkan untuk

periode, yaitu berdasarkan produk perjam dari perusahaan. Penentuan periode

didasarkan pada:

Periode pengiriman produk jadi ke pasaran

Kapasitas maksimum bahan

Karakteristik produk jadi

3) Tentukan volume kemasan total, yaitu volume kebutuhan untuk produk jadi

per periode tertentu.

4) Tentukan luas lantai, yaitu lahan yang dibutuhkan berdasarkan volume

kemasan total, setelah ditumpuk sesuai dengan tinggi maksimum tumpukan yang

diizinkan dan cara penumpukannya.

5) Tentukan allowancenya yaitu kelonggaran yang diberikan untuk kelancaran

dalam menentukan barang jadi.

6) Tentukan total luas lantai keseluruhan yang diperlukan untuk penyimpanan

barang jadi (shipping) dalam suatu gudang.

6.1.5. Luas Lantai Perkantoran

Dalam perhitungan luas lantai, terlebih dahulu harus diketahui bagian-bagian dari

perkantoran dan pelayanan pabrik, yaitu :

Bagian umum, merupakan fungsi yang melayani seluruh pabrik, misalnya

Tool room (tempat penyimpanan peralatan), Tool crib (tempat menyimpan atau

memperbaiki peralatan yang rusak), ruang rapat, ruang tunggu dan sebagainya.

Bagian produksi, merupakan bagian yang melayani organisasi produksi,

misalnya Teknik Industri (standar kerja,metode, material handling, proses), Quality

control (receiving, in process, finished good), plan engineering.

Page 5: LUAS LANTAI

Bagian personil, merupakan fungsi yang melayani atau menangani kebutuhan

orang misalnya, fasilitas kesehatan, kantin, WC atau toilet, daerah rekreasi atau

taman, lapangan parkir, telepon umum dan lain-lain.

Bangunan fisik, merupakan bagian yang berhubungan dengan kebutuhan

fasilitas fisik bangunan, peralatan, utilitas dan juga fasilitas pemasaran, pembangkit

tenaga, garasi, pemadam kebakaran, bengkel peralatan, dan sebagainya.

Yang harus diperhatikan dalam menyusun perkantoran :

Departemen yang berhubungan ditempatkan berdekatan satu sama lain.

Lebar lubang minimal 0,9 meter.

Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan merupakan dasar departementasi.

Tiap pekerja membutuhkan minimal kira-kira 4,5 sampai 25 m2.

Cahaya yang datang dari kiri dan atau dari belakang lebih baik.

Bila pekerja harus duduk saling membelakangi maka harus dipisahkan

minimal melebar 1 meter diantara kursi.

Persyaratan Umum Perkantoran

Satu kantor yang luas merupakan unit kerja yang efisien daripada sejumlah

ruangan-ruangan kecil dengan luas yang sama, karena memudahkan pengawasan,

komunikasi bias lebih lancar, cahaya dan ventilasi bias lebih baik.

Lebar lorong untuk sirkulasi utama 1,5 sampai 2,5 m, jika tidak seberapa

penting cukup 1 sampai 1,5 m.

Jarak meja dengan kursi minimal 45 cm.

Jarak antara meja atau dengan tembok berkisar antara 60 sampai 90 cm.

Untuk menghindari kebisingan, maka peralatan seperti mesin tik dan mesin

stensil sebaiknya diletakkan terpisah.

Perkantoran diperlukan oleh banyak orang baik dari dalam maupun dari luar

orang pabrik dengan berbagai maksud dan tujuan. Pada pabrik yang kecil umumnya

kantor digabung menjadi satu tempat untuk memudahkan komunikasi antar pegawai.

Tempat ini sering terletak dibagian depan bangunan pabrik untuk memudahkan para

pengunjung. Pada pabrik agar besar pada umumnya, kantor umum atau administrasi

mungkin dibagian depan bangunan pabrik dan kantor pelayanan produk dan pegawai

dapat ditempatkan dalam daerah produksi.

Page 6: LUAS LANTAI

6.1.6. Luas Lantai fasilitas

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan fasilitas yaitu :

1. Departemen yang berhubungan ditempatkan berdekatan satu dengan yang

lainnya.

2. Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan merupakn dasar departementasi.

3. Cahaya yang datang yang baik dari sebelah kiri atau dari belakang.

4. Lebar lorong minimal 0,9 meter.

5. Lebar jarak antar kursi dengan kursi lainnya minimal satu meter.

Ketentuan dalam pemilihan fasilitas

Dalam memilih fasilitas pelayanan harus disesuaikan dengan kondisi manajemen

perusahaan yang direncanakan. Dalam arti bahwa dalam perusahaan besar jelas memiliki

jenis dan ukuran fasilitas yang berbeda dengan perusahaan kecil.

Ketentuan Khusus dalam luas lantai kantor

Kondisi ideal untuk perbandingan tenaga kerja tak langsung dengan tenaga kerja

langsung berkisar antara 1 : 6 sampai 1:10. Untuk ukuran luas lantai pada level organisasi

pertama 5 x 5 m, level organisasi ketiga 3x3 m, level organisasi keempat dibuat dalam

satu ruangan dengan luas perorang 2x2 m.

Page 7: LUAS LANTAI

LUAS LANTAI FASILITAS

No. Nama Ruangan JumlahUkuran (meter)

Total luas (m2)Allowance

100%Total Luas +

Allowence (m2)1. Kantin 1 4 X 4 16 16 322. WC pegawai pria 1 1,5 X 1,5 2,25 2,25 4,53. WC pegawai wanita 1 1,5 X 1,5 2,25 2,25 4,54. Mushola 1 3 X 4 12 12 245. Tempat Wudhu pria 1 1 X 2 2 2 46. Tempat Wudhu wanita 1 1 X 2 2 2 47. Lapangan parkir Depan 1 10 X 7 70 70 1408. Tempat sampah 4 0,5 X 0,5 0,25 0,25 0,59. Taman Depan 1 4 X 6 24 24 48

Jumlah 261,5

Page 8: LUAS LANTAI

LUAS LANTAI KANTOR

No. Nama Ruangan Jumlah Ukuran (meter) Total Luas (m2)Allowance

100%Total Luas +

Allowence (m2)1. Pimpinan 1 4 X 4 16 16 322. Manajer Produksi 1 3 X 3 9 9 183. Manajer Pemasaran 1 3 X 3 9 9 184. Kabag Gudang 1 2 X 3 6 6 125. Administrasi dan Keuangan 1 2 X 3 6 6 126. Bagian Personalia 1 2 X 3 6 6 127. Bagian Pengamanan 1 2 X 2 4 4 88. Staf Humas 1 2 X 3 6 6 129. Bagian Produksi 3 2 X 3 18 18 3610. Bagian Gudang 1 2 X 3 6 6 1211. Bagian Pemasaran 3 2 X 3 18 18 36

Jumlah 208

Page 9: LUAS LANTAI

LUAS LANTAI MESIN

Nama AlatUkuran

Luas Alat (m2)

Allowance150%

Luas Alat + Allowance (m2)

Jumlah Alat

Total Luas(m2)P (m) L (m) T (m)

Sorter belt and roller

2 1 0.75 2 3 5 1 5

Pisau 0,2 0,05 - 0.01 0.015 0.025 12 0.3Timbangan 0.75 0,5 1 0,375 0.5625 0.9375 1 0.9375Dish washer 1,25 1 1 1,25 1,875 3,125 1 3,125Mesin Pengiris 1 0,75 1 0,17 0,255 0,425 1 0,425Wadah penampung

0,8 0,5 1 2,25 3,3755,625

422.5

Deep fryer 1,5 1,5 1,25 2,25 3,375 5,625 4 22.5Saringan 1 1 1 1 1,5 2,5 4 10Seasoning Mixer 2 1,5 1,5 3 4,5 7,5 7 52.5Timbangan 0,25 0,25 0,15 0,0625 0,09375 0,15625 1 0,15625Mesin perekat 0,5 0,25 0,15 0,0625 0,09375 0,15625 1 0,15625Rak Penyimpanan 10 7 1,75 70 105 175 1 175Jumlah 292.6

Page 10: LUAS LANTAI

LUAS LANTAI GUDANG BAHAN BAKU MODEL TUMPUKAN

NoBahan Baku Penampung

Ukuran (m) Luas (m²)

Bahan Baku/bulan

(kg)

Luas Total (m²)

Tinggi Tumpukan (1 m)

Luas Lantai (m²)

Allowens 150%

Total luas (m²)

P L T

1Umbi Talas Box 1 0.5 0.6 0.5 1080.01 540.005 5 540.005 810.0075 1350.0125

2Bawang Putih Kerangjang 1 0.5 0.5 0.5 8.56 4.28 0.5 4.28 6.42 10.70

3 GaramKemasan Plastik 0.25 0.1 0.05 0.025 8.16 0.024 0.5 0.024 0.036 0.060

4 FlavorKemasan Plastik 0.25 0.1 0.05 0.025 8.67 0.217 0.5 0.217 0.3255 0.5425

  Total 1361.32

Luas gudang bahan baku keripik talas aneka rasa dengan model tumpukan adalah 1361.32 m2

Page 11: LUAS LANTAI

LUAS LANTAI GUDANG PRODUK JADI

Nama Komponen

Ukuran (cm)

Volume (m³)Produk

Jadi/bulan Total Vol Kemasan

Tinggi Tumpukan 1

m Luas Lantai

(m²)Allowens

100%

Total luas

Lantai (m²)P L T D

Kemasan isi 40 27 40 15 0.65 5500 3525 5 x 1 = 5 715 715 1430Kemasan kosong 38 35 38 13 0.66 5500 3630 15 x 1 = 15 242 242 484

Total 1914

Luas lantai gudang produk jadi keripik talas aneka rasa adalah 1914 m

Luas tanah yang dibutuhkan untuk mendirikan Pabik Keripik Talas Aneka Rasa adalah 4037.42 m2