lumayan

73
SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP JAUHNYA LEMPARAN ATAS DALAM PERMAINAN SOFTBALL PADA UNIT KEGIATAN MAHASISWA SOFTBALL PUTRA UNNES TAHUN 2007 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata I untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Disusun Oleh : Nama : Vateh Al Amien NIM : 6250403027 Jurusan : Ilmu Keolahragaan Fakultas : Ilmu Keolahragaan UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

Upload: luky-pratama

Post on 29-Oct-2015

96 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lumayan

TRANSCRIPT

Page 1: lumayan

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP JAUHNYA LEMPARAN ATAS DALAM PERMAINAN

SOFTBALL PADA UNIT KEGIATAN MAHASISWA SOFTBALL PUTRA UNNES TAHUN 2007

SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata I

untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Disusun Oleh :

Nama : Vateh Al Amien NIM : 6250403027 Jurusan : Ilmu Keolahragaan Fakultas : Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2007

Page 2: lumayan

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 12 April 2007

Pukul : 15.00-17.00 WIB

Tempat : Ruang Ujian IKOR

Ketua, Sekretaris,

Drs.Sutardji, M.S. Drs. Djanu Ismanto, M.S. NIP.130523506 NIP. 131571558

Dewan Penguji :

1. Drs. Sahri, M.Kes. (Ketua) NIP. 132058080 2. Drs. Musyafari Waluyo, M.Kes. (Anggota) NIP. 130523505 3. Drs. Taufik Hidayah, M.Kes. (Anggota) NIP. 132050000

Page 3: lumayan

iii

SARI

Vateh Al Amien, 2007. Sumbangan Kekuatan Otot Lengan dan Panjang Lengan terhadap Jauhnya Lemparan Atas dalam Permainan Softball Pada UKM Softball Putra UNNES Tahun 2007. Skipsi Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNNES, Pembimbing I : Drs. Musyafari Waluyo M.Kes, Pembimbing II : Drs. Taufik Hidayah. M.Kes

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Sumbangan kekuatan otot lengan terhadap jauhnya lemparan atas pada permainan softball pada UKM softball putra UNNES tahun 2007, 2) Sumbangan kekuatan otot panjang lengan terhadap jauhnya lemparan atas pada permainan softball pada UKM softball putra UNNES tahun 2007, dan 3) Sumbangan kekuatan otot lengan dan panjang lengan terhadap jauhnya lemparan atas pada permainan softball pada UKM softball putra UNNES tahun 2007.

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa UKM softball Putra UNNES Tahun 2007 sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling, yaitu seluruh populasi dalam penelitian diambil sebagai sampel, sehingga sampel penelitian ini sebanyak 30 orang. Variabel dalam penelitian ini yaitu kekuatan otot lengan dan panjang lengan sebagai variabel bebas dan jauhnya lemparan atas dalam softball sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan survei dengan teknik tes dan pengukuran. Selanjutnya data yang diperoleh dari tes dan pengukuran tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana maupun ganda.

Hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (r1y) sebesar 0,606 > rtabel = 0,361, yang berarti ada sumbangan antara kekuatan otot lengan terhadap jauhnya lemparan atas. Koefisien korelasi (r2y) sebesar 0,454 > rtabel = 0,361, yang berarti ada sumbangan antara panjang lengan terhadap jauhnya lemparan atas. Koefisien korelasi (r12y) sebesar 0,694. Koefisien korelasi ganda tersebut diuji keberartiannya menggunakan uji F dan diperoleh Fhitung = 12,514 > Ftabel = 3,35, yang berarti ada sumbangan antara kekuatan otot lengan dan panjang lengan terhadap jauhnya lemparan atas.

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu jauhnya lemparan atas dalam softball ikut ditentukan oleh kekuatan otot lengan dan panjang lengan. Mengacu dari hasil tersebut penulis dapat mengajukan saran yaitu : 1) Hal utama yang harus dilakukan oleh para pelatih agar pemainnya memiliki lemparan atas yang jauh adalah dengan meningkatkan kekuatan otot lengannya. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kekuatan otot lengan adalah dengan push up, chun up atau yang lain agar kekuatan otot lengannya maksimal, 2) Dalam memilih bibit-bibit pemain, seorang pelatih perlu memilih mereka-mereka yang memiliki postur tubuh tinggi dan tegap dengan lengan yang panjang karena diyakini mereka mampu melakukan lemparan dengan jauh. Kata Kunci : Kekuatan Otot Lengan, Panjang Lengan, Jauhnya Lemparan Atas

Page 4: lumayan

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi lancar tanpa halangan yang berarti.

Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan penulis

menjadi mahasiswa UNNES.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

3. Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan FIK UNNES yang telah memberikan dorongan

dan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

4. Drs. Musyafari Waluyo M.Kes, Dosen Pembimbing I yang telah sabar dalam

memberikan petunjuk dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Drs. Taufik Hidayah. M.Kes, Dosen Pembimbing II yang telah sabar dan teliti

dalam memberikan petunjuk, dorongan dan semangat sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi.

6. Ketua UKM Softball UNES yang telah bersedia memberikan ijin dan fasilitas

selama penulis melakukan penelitian.

7. Seluruh pelatih pada UKM Softball yang telah membantu selama penulis

melakukan penelitian.

Page 5: lumayan

v

8. Seluruh mahasiswa peserta UKM Softball UNNES tahun 2007 yang telah

bersedia menjadi sampel dalam penelitian.

9. Bapak Amin Salam dan Ibu Rohmah tercinta yang telah memberikan dorongan

sehingga terselesaikannya penulisan skripsi.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian untuk penulisan skripsi.

Atas segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis,

penulis mendoakan semoga amal dan bantuan saudara mendapat berkah yang

melimpah dari Allah S.W.T.

Akhirnya penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca semua.

Semarang, April 2007

Penulis

Page 6: lumayan

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO :

1) Biasakanlah bersikap jujur sekalipun didepanmu terlihat bahaya, sebab itu bukanlah bahaya tetapi bahagia, jauhilah kebohongan sekalipun didepanmu terlihat bahagia, sebab itu bukanlah bahagia melainkan bahaya.

(Nabi Muhammad SAW).

2) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain, dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kamu berharap.

(QS Al-Insyirah : 6-8).

PERSEMBAHAN :

1) Bapak, Amin Salam dan Ibu Rohmah tercinta atas doa dan kasih sayang yang senantiasa diberikan untuk Ananda.

2) AdeKu Ivan B. dan Haidar M. yang selalu memeberikan semangat untuk aku lebih baik.

3) Seseorang yang selalu menghiasi hari-hariku dengan cinta dan kasih sayang

4) Sahabat, teman dan kawan baikku. Doa dan dukungan kalian memberi suasana yang indah dalam hidup ini.

5) Pencinta Olahraga Softball dan Baseball 6) Almamater FIK UNNES

Page 7: lumayan

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii SARI................................................................................................................. iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi DAFTAR ISI.................................................................................................... vii DAFTAR TABEL............................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 3 1.3 Penegasan Istilah......................................................................... 4 1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ......................................... 7

2.1. Landasan Teori........................................................................... 7

2.1.1. Teknik Dasar Permainan Softball................................... 7

2.1.2. Tinjauan Teknik Dalam Melempar ................................ 9

2.1.3. Tinjauan Teknik Lemparan Atas .................................... 11

2.1.4. Kekuatan Otot Lengan.................................................... 16

2.1.5. Panjang Lengan .............................................................. 21

2.1.6. Tinjauan peranan kekuatan otot lengan terhadap jauhnya

lemparan atas ............................................................... 25

2.1.7. Tinjauan peranan panjang lengan terhadap jauhnya lemparan

atas .............................................................................. 29

Page 8: lumayan

viii

2.1.8. Tinjauan peranan kekuatan otot lengan dan panjang lengan

terhadap jauhnya lemparan atas .................................. 30

2.2. Hipotesis..................................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 31

3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian.......................................... 31

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel Penelitiian ............................ 31

3.3 Variabel Penelitian..................................................................... 32

3.4 Metode Pengumpulan Data........................................................ 32

3.5 Teknik Analisis Data.................................................................. 34

3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian .......................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 37

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 37

4.2 Pembahasan................................................................................. 42

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 49

5.1 Simpulan ..................................................................................... 49

5.2 Saran ........................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 53

Page 9: lumayan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Analisis Varians Untuk Regresi ................................................................. 53

2. Hasil Uji Normalitas.................................................................................. 53

3. Hasil Uji Homogenitas Data ...................................................................... 53

4. Hasil Uji Linieritas Data ............................................................................ 54

5. Hasil Analisis Varians Untuk Variabel X1 dengan Y................................ 54

6. Hasil Analisis Varians Untuk Variabel X2 dengan Y................................ 54

7. Hasil Analisis Varians Untuk Variabel X1 dan X2 dengan Y................... 55

8. Hasil Analisis Sumbangan Relatif dan Efektif Untuk Variabel X1 dan X2 dengan

Y ................................................................................................................ 55

Page 10: lumayan

x

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman

1. Posisi Siap Lempar Atas ............................................................................ 13

2. Gerakan Awalan Lemparan Atas ............................................................... 14

3. Gerakan Melampar Bola ............................................................................ 15

4. Gerakan Lanjutan....................................................................................... 16

5. Hubungan kekuatan otot lengan dan panjang lengan terhadap jauhnya lemparan

atas..... ........................................................................................................ 24

6. Lengan beserta otot dan tulang pendukungnya.... ...................................... 28

Page 11: lumayan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian .. .............................................................. 53

2. Keterangan Hasil Uji Normalitas .............................................................. 53

3. Keterangan Hasil Uji Homogenitas Data................................................... 53

4. Keterangan Hasil Uji Linieritas Data......................................................... 54

5. Analisis Varians Antara Kekuatan Otot Lengan (X1) dengan

Jauhnya Lemparan Atas (Y) ....................................................................... 54

6. Analisis Varians Antara Panjang Lengan (X2) dengan

Jauhnya Lemparan Atas (Y) ....................................................................... 54

7. Analisis Varians Antara Kekuatan Otot Lengan (X1) dan

Panjang Lengan (X2) dengan Jauhnya Lemparan Atas ............................. 55

8. Data Hasil Tes dan Pengukuran Kekuatan Otot Lengan (X1), Panjang

Lengan (X2)dan Jauhnya Lemparan Atas (Y) .......................................... 56

9. Pembakuan Skor Kekuatan Otot Lengan (X1), Panjang Lengan dan

Jauhnya Lemparan Atas (Y)....................................................................... 57

10. Keterangan Hasil Pengujian Push Dan Pull Dynamo Meter ... ................. 58

11. Keterangan Hasil Pengujian Antropometer................................................ 60

12. Keterangan Hasil Pengujian Roll meter ... ................................................. 62

13. Usulan Penetapan Dosen Pembimbing ...................................................... 63

14. SK Penetapan Dosen Pembimbing ............................................................ 64

15. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian.......................................... 65

16. Dokumentsi Penelitian ............................................................................... 66

Page 12: lumayan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melempar merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan softball yang

perlu dikuasai sehingga akan berpengaruh terhadap hasil lemparan. Dari pendapat

itu maka teknik lemparan harus benar-benar dikuasi terutama oleh pemula-pemula

yang ingin menjadi pemain softball yang baik.

Adapun teknik dasar dalam permainan softball yang harus diajarkan dan

dikuasai untuk menjadi pemain yang baik adalah:

1) Teknik melempar bola (throwing)

2) Teknik menangkap bola (Cathcing)

3) Teknik memukul bola (Batting)

4) Teknik menghadang bola tanpa ayunan (Bunting)

5) Teknik lari ke Base dan meluncur (base running dan Sliding). (Dell Bethel,

1987: 16-20)

Berdasarkan hasil observasi dilapangan didapatkan bahwa lemparan atas

merupakan teknik yang sering digunakan oleh pemain, untuk itu perlu benar-

benar dikuasai oleh semua pemain softball. Untuk pemula teknik lemparan yang

pertama kali perlu dikuasai adalah teknik lemparan atas, karena lemparan atas

merupakan lemparan yang mudah dipelajari dan jika terjadi kesalahan dalam

melempar dapat diblock dengan badan oleh yang menangkap bola dari pada dua

jenis lemparan lainnya yaitu lemparan samping dan lemparan bawah (Parno,

Page 13: lumayan

2

1992: 18). Dalam hal ini Housewarth dan Rivkin dalam buku Parno menganjurkan

kepada guru dan pelatih untuk mengajarkan lemparan atas sampai pemain

memahami dan dapat melakukannya dengan baik sebelumnya mengajarkan teknik

yang lain. Jika lemparan yang dasar saja belum bisa dikuasai dengan benar maka

jangan beranjak dahulu terhadap lemparan yang lebih sulit yaitu lemparan bawah

dan lemparan atas.

Untuk meningkatkan kualitas permainan softball, kekuatan sangat

diperlukan. Terutama kekuatan otot lengan, selain itu juga panjang lengan

mempengaruhi hasil lemparan pemain softball, karena seorang pemain yang

hendak melempar bola harus dapat memperkirakan keras dan arah kemana bola

yang harus dituju maka salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah masalah

kekuatan otot lengan dan panjang lengan.

Atlet yang berprestasi khususnya cabang olahraga yang berhubungan dengan

melempar dapat kita lihat rata-rata mereka berbadan tinggi dan berlengan panjang.

Tidak jauh berbeda dengan olahraga softball juga membutuhkan orang yang

berlengan panjang, dengan tujuan jika berlengan panjang akan memberikan

sumbangan terhadap jauhnya lemparan khususnya lemparan atas.

Disamping kekuatan ada faktor lain yang mempengaruhi jauhnya lemparan

atas yaitu kecepatan dan jika disatukan maka apa yang disebut Power. Inilah

faktor peretama dan utama dalam mempengruhi jauhnya lemparan atas. Selain itu

juga ada faktor pendukung yaitu ketepatan, dimana ketepatan ini juga diperlukan

Page 14: lumayan

3

guna mengefisiensikan lemparan atas tersebut. Sehingga hasil lemparannya tidak

terbuang sia-sia..

Berdasarkan uraian diatas dapat dijadikan alasan bahwa prestasi softball

seseorang dipengaruhi oleh faktor kekuatan dalam hal ini menekankan pada

kekuatan otot lengan dan panjang lengan sehingga menarik penulis untuk meneliti

dengan tema “Sumbangan Kekuatan Otot Lengan dan Panjang Lengan terhadap

Jauhnya Lemparan Atas dalam Permainan Softball Pada UKM Softball Putra

UNNES Tahun 2007”.

Adapun pemilihan alasan pemilihan tema tersebut diatas karena:

1) Lemparan atas merupakan salah satu teknik dasar yang sering digunakan

dalam permainan softball, sehingga perlu dikuasai dengan benar.

2) Kekuatan otot lengan dan panjang lengan sangat penting untuk menunjang

jauhnya lemparan atas.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam suatu penelitian mempunyai permasalahan yang perlu diketahui,

dianalisis dan dicari pemecahannya. Berdasarkan latar belakang masalah diatas

maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1) Seberapa besar sumbangan kekuatan otot lengan terhadap jauhnya lemparan

atas dalam permainan softball pada UKM softball putra UNNES tahun 2007?

2) Seberapa besar sumbangan panjang lengan terhadap jauhnya lemparan atas

dalam permainan softball pada UKM softball putra UNNES tahun 2007?

Page 15: lumayan

4

3) Seberapa besar sumbangan kekuatan otot lengan dan panjang lengan terhadap

jauhnya lemparan atas dalam permainan softball pada UKM softball putra

UNNES tahun 2007?

1.3 Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi

ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti, sehingga jelas batasannya guna

menghindari kesalahan dalam penafsiran judul skripsi. Penulis memberi batasan

sebagai berikut:

1.3.1 Kekuatan Otot Lengan

Kekuatan adalah kemampuan mempergunakan otot dalam menerima

beban sewaktu kerja pada waktu tertentu.(M. Sajoto, 1995: 8). Menurut (Suharno

H.P., 1986: 35), kekuatan adalah kemempuan dari otot untuk dapat mengatasi

tahanan atau beban dalam menjalankan aktivitas. Di dalam olahraga kompetisi,

kekuatan merupakan salah satu unsure fundamen penting untuk mencapai

suatumutu prestasi maksimal. Kegunaan kekuatan disamping untuk mencapai

prestasi maksimal juga untuk mempermudah mempelajari taknik dan mencegah

terjadinya cedera, yang akhirnya dapat memantapkan kepercayaan diri seorang

pemain.

Pengertian lengan adalah jarak antara tepi luar bahu sampai ujung jari

tengah.

Jadi kekuatan otot lengan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan sekelompok otot lengan untuk membangkitkan tegangan pada lengan

untuk melakukan lemparan.

Page 16: lumayan

5

1.3.2 Panjang Lengan

Panjang lengan menurut Porwadarminta (1990: 645) berarti berjarak jauh

dari ujung ke ujung. Lengan menurut Porwadarminta (1990:515) anggota badan

dan pergelangan tangan sampai bahu. Dalam penelitian ini panjang lengan adalah

anggota tubuh atau badan yang diukur dan pergelangan tangan sampai ke bahu.

1.3.3 Jauhnya Lemparan Atas

Lemparan atas: lemparan dalam softball dengan gerak ayunan lengan ke

atas melewati garis horisontal pada persendian bahu (Parno, 1992:18).

Jadi yang dimaksud dalam jauhnya lemparan atas dalam penelitian ini

adalah hasil melempar dalam gerakan ayunan lengan dari atas dengan

menggunakan kekuatan penuh.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1) Sumbangan kekuatan otot lengan terhadap jauhnya lemparan atas pada

permainan softball pada UKM softball putra UNNES tahun 2007

2) Sumbangan panjang lengan terhadap jauhnya lemparan atas pada permainan

softball pada UKM softball putra UNNES tahun 2007

3) Sumbangan kekuatan otot lengan dan panjang lengan terhadap jauhnya

lemparan atas pada permainan softball pada UKM softball putra UNNES

tahun 2007.

Page 17: lumayan

6

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah :

1) Bagi pembina atau pelatih softball dapat digunakan sebagai landasan dalam

penyusunan dan pengembangan program latihan softball terutama lemparan

atas (overhead throw)

2) Bagi atltet sebagai motivasi berprestasi atas hasil objektif sesuai dengan

kemampuannya

3) Bahan inforamasi bagi pembaca atau masyarakat pada umumnya tentang

pengetahuan dibidang olahraga softball

4) Sebagai bahan pembanding bagi yang ingin mengadakan penelitian tentang

jauhnya lemparan atas dalam olahraga softball.

Page 18: lumayan

7

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teknik Dasar Permainan Softball

Ragam teknik permainan softball dapat dipandang dari dua garis besar,

yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang menjadi kajian utama

dalam rancangan ini meliputi hal-hal berikut:

2.1.1.1. Melempar (throwing)

Pada dasarnya teknik melempar bola dalam permainan softball terdapat

tiga bentuk lemparan yang sering dilakukan antara lain: lemparan atas (overhaad

throw), lemparan samping (sidehand throw) dan lemparan bawah (underhand

throw) (Parno, 1992 : 16).

Unsur utama yang harus diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar

bola dalam permainan softball antara lain: ketepatan, kecepatan melempar bola

dan jalannya bola serta kemudahan untuk melakukan gerakan melempar (Parno,

1992: 16).

2.1.2.2. Menangkap Bola (catching)

Menangkap bola merupakan suatu usaha yang dilakukan pemain untuk

dapat menguasai bola dengan tangan yang memakai glove, dari hasil pukulan

lawan atau lemparan teman. Menangkap bola pada dasarnya ada tiga jenis yang

dapat dilakukan sesuai dengan situasi bola yang dihadapi. Ketiga jenis yang

dimaksud adalah :

Page 19: lumayan

8

1) Menangkap bola lurus (strike ball )

2) Menangkap bola lambung (fly ball)

3) Menangkap bola bawah (Parno, 1992 : 49).

2.1.2.3 Memukul Bola (batting)

Memukul merupakan salah satu teknik dalam softball yang dilakukan oleh

regu penyerang dengan melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh

pitcher.

Tujuan memukul bola untuk memperoleh nilai dan menyelamatkan dirinya

atau membantu pelari lain (base runner) mencapai base berikutnya (Parno, 1992 :

54). Memukul bola dalam permainan softball ada dua macam yaitu : 1) memukul

bola dengan ayunan, 2) Memukul bola tanpa ayunan (bunt).

2.1.2.4 Running and Sliding

Running adalah suata gerakan berlari untuk mencapai base yang dituju

dengan kecepatan yang tinggi.

Sliding adalah suatu gerakan meluncur badan untuk mencapai base yang

dituju. Dalam pelaksanaan pelari boleh mengurangi kecepatan lari..

Penggunaan teknik ini mempunyai dua tujuan yaitu: untuk mengurangi

kecepatan laju lari agar dapat tepat berhenti pada base bukan terlanjur

melewatinya, serta untuk menghindari sentuhan / ketikan bola dari lawan

sehingga dapat selamat mencapai base yang dituju. Dengan selamat dari sentuhan

dari lawan jika sudah di base tiga menuju ke home base maka akan mendapatkan

poin dan akan menguntungkan dari team.

Page 20: lumayan

9

Macam-macam sliding adalah sebagai berikut: sliding lurus (strike leg

slide), sliding mengait (hook slide) serta sliding dengan kepala lebih dahulu (head

first slide) (Parno, 1992: 66)

2.1.2.5 Pitching

Pitching merupakan keterampilan yang penting, terutama untuk digunakan

pada saat tim sedang bertahan. Disamping itu, pitching juga merupakan kegiatan

yang membuka atau mengawali permainan, atau dapat pula disamakan dengan

kegiatan serve pada permainan bola voli atau bulu tangkis.

Dikenal dua bentuk pitching, yang perbedaannya terletak pada gerakan

putaran lengan, yaitu: setengah putaran (sling shot), satu putaran (windmill)

(Soegiyanto dan Tandiyo, 1998: 21).

2.1.2 Tinjauan Teknik Dalam Melempar

Pada dasarnya teknik gerakan lemparan dalam permainan softball terdiri

dari tiga macam lemparan antara lain :

2.1.2.1.Lemparan Bawah

Lemparan bawah adalah suatu lemparan yang dilakukan dengan cepat,

dilakukan dalam jarak dekat dengan tujuan agar dapat mematikan lawan dengan

cepat.

Teknik lemparan ini bukan seperti yang dilakukan oleh pitcher pada saat

pitch ball terhadap batter. Gerakan lemparan tidak terlalu kuat atau relatif lambat

Page 21: lumayan

10

sesuai dengan jarak kedua pemain, sehingga jalan bola lambat tetapi tepat pada

sasaran.

2.1.2.2 Lemparan Samping

Lemparan samping adalah suatu gerakan lemparan yang dilakukan dengan

mengayunkan lengan dari belakang lurus disamping badan sejajar dengan tanah.

Lintasan jalan bola pada teknik lemparan samping bergerak lurus dan lebih

cepat mencapai sasaran, kemungkinan kesalahan yang terjadi pada lemparan

samping ada dua arah yaitu pada samping kiri dan samping kanan sasaran atau

pemain.

Lemparan samping lebih tepat dipergunakan pada jarak pendek, dari base

ke base yang memerlukan kecepatan.

2.1.2.3 Lemparan Atas

Teknik lemparan ini merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para

pemain dalam permainan dari pada jenis teknik lemparan yang lain. Lemparan ini

disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerak ayunan lengan dilakukan

ke atas melewati garis horisontal pada persendian bahu. Di samping itu teknik

ini memungkinkan bola dilempar dengan kuat, sehingga memiliki

kecepatan tinggi dan lebih jauh.

Lemparan banyak dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan, pusatkan

perhatian terhadap sasaran atau target sampai berakhir gerak lanjutan, posisi bahu

dalam keadaan sama rata atau sama tinggi sampai terjadi gerak lanjutan, lecutkan

Page 22: lumayan

11

pergelangan tangan dengan membuat putaran bola kearah belakang, pelepasan

lengan demikian adalah baik untuk memperoleh lintasan bola pada garis lurus.

Lemparan atas banyak digunakan oleh pemain luar (out fields) daripada

pemain dalam (in fields), karena dengan menggunakan lempran atas yang

dibutuhkan adalah kekuatan agar bola sampai kepada pemain in feald selain itu

putaran bola akan mempengaruhi jauhnya bola, artinya dengan putaran back spin

maka bola akan melaju dengan melawan gaya gravitasi bumi sehingga bola tidak

cepat jatuh ke bawah. Berbeda dengan kedua lemparan yang lain yaitu hanya

untuk jarak dekat karena bola berputar dengan side spin dan top spin bola akan

cepat jatuh ketanah.

Meskipun lemparan atas banyak digunakan oleh pemain out filds dari

pada pemain In fields tetapi jika tidak dikuasai dengan benar maka akan berakibat

fatal. Sebagai contoh jika ada seorang pemukul memukul bola hingga jauh ke

daerah out field dan setiap base ada pelari, apa yang akan terjadi jika penjaga out

field tidak dapat melempar bola dengan kuat dan tepat tentunya dengan jenis

lemparan atas maka semua pelari dan yang memukul tadi akan berlari dan masuk

ke home base dan memperoleh poin empat sekaligus. Apalagi jika terjadi pada

Inning terakhir dalam keadaan poin tertinggal maka ini sangat merugikan

terutama team itu sendiri. Jadi meskipun pemain out fields hanya bertiga tetapi

sangatlah berpengaruh terhadap permainan.

2.1.3 Tinjauan Teknik Lemparan Atas

Page 23: lumayan

12

Teknik lemparan atas merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para

pemain dalam permainan softball dari pada dua jenis teknik lemparan yang lain.

Teknik lemparan ini memiliki keuntungan jika dilihat dari gerakan lintasan tangan

bergerak dari atas ke bawah, sehingga kemungkinan kesalahan hasil lemparan

bola ke bawah masih dapat dikuasai dengan menghadang atau membendung bola

dengan badan oleh pemain.

Kesalahan yang sering terjadi adalah apabila bola melambung ke atas,

pemain kesukaran untuk menguasai bola tersebut. Disamping itu teknik lemparan

atas, memungkinkan bola dilempar dengan kuat, sehingga memiliki kecepatan

tinggi, dan lebih lanjut, hal ini disebabkan pada saat melempar bola seluruh badan

dimulai dari kaki, pinggang dan tangan bergerak bersama-sama menjadi satu

kesatuan gerak.

Analisis gerak lemparan atas adalah :

2.1.3.1 Posisi Siap

Berdiri dengan posisi kaki sedemikian rupa, sehingga badan dengan

keadaan seimbang dan memungkinkan bergerak leluasa melemparkan bola. Badan

miring dengan posisi bahu kiri lebih tinggi, searah dengan kaki kiri di depan

menuju sasaran dan kaki kanan di belakang, bagi pelempar tangan kanan. Bola

dipegang seperti ketika di dalam glove dengan grip yang disenangi.

dikonsentrasikan pikiran dan pandangan kearah sasaran yang akan dilempar.

Page 24: lumayan

13

Pastikan keadaan tubuh serta pikiran sudah benar-benar siap untuk

melakukan gerakan melempar, yang dimaksud disini yaitu lemparan atas dalam

olahraga softball, ini dapat dilihat dari gambar berikut :

Gambar 7

Gambar 1

Posisi Siap Lempar Atas (Dell Bethell. Petunjuk Lengkap Basebal dan Softball.: 1993)

Page 25: lumayan

14

2.1.3.2 Gerak Awalan

Pada saat pergantian posisi pada gerak awalan, pindahkan berat badan

pada salah satu kaki yang berada di belakang atau kaki kiri bagi pelempar kanan

dan sebaliknya, sedangkan kaki lainnya melakukan striding yaitu dengan angkat

kaki ke arah samping depan menuju sasaran. Pada saat yang bersamaan, tangan

yang memegang bola ayunkan ke belakang dengan mengacungkan pergelangan

tangan.

Teknik gerak melemparan ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 26: lumayan

15

Gambar 2

Gerakan Awalan Lemparan Atas

( Dell Bethell. Petunjuk Lengkap Basebal dan Softball.: 1993.).

2.1.3.4 Gerak Melempar Bola

Pada saat gerak melempar bola berat badan berada di muka kaki yang

untuk mendorong ke depan posisi kaki sedikit dibengkokkan. Hal ini membantu

menjaga keseimbangan badan untuk memindahkan tenaga dorongan kaki ke arah

sasaran. Setelah melangkah atau striding memindahkan dan meletakkan kaki pada

bagian depan, putarkan tubuh bagian atas atau thorak menuju ke arah sasaran. Hal

ini akan membantu menaikkan lengan di sekitar badan mengarah pada sasaran.

Sebelum lengan digerakkan kedepan, lepaskan bola disertai dengan lecutan

pergelangan tangan.

Gambar 3

Page 27: lumayan

16

Gerakan Melempar Bola

(Dell Bethell. Petunjuk Lengkap Basebal dan Softball.: 1993)

2.1.3.4 Gerak Lanjutan

Dilakukan setelah bola lepas dari tangan yang disertai dengan gerak

lecutan tangan, seolah-olah gerakan tersebut mengikuti gerak jalannya bola yang

dilemparkan. Gerak tersebut berakhir pada samping badan atau kaki pada tangan

yang memakai glove.

Pada saat ini berat badan berada di kaki depan, sedangkan kaki belakang

yang mendorong mengikuti gerak maju kedepan tetap terletak pada tanah sebagai

stabilisator dengan glove di samping kaki.

Gerak lanjut juga perlu diperhatikan sebab jika salh dalam melakukan

gerak lanjut tersebut akan mengakibatkan cedera dan akan mempengaruhi otot

yang ada dalam tubuh.

Page 28: lumayan

17

Gambar 4

Gerak Lanjutan

(Dell Bethell. Petunjuk Lengkap Basebal dan Softball.: 1993)

2.1.4 Kekuatan Otot Lengan

Dalam olahraga, kekuatan merupakan salah satu unsur penting untuk

mencapai suatu prestasi maksimal. Keguanaan kekuatan di samping

untuk mencapai prestasi maksimal juga untuk mempermudah

mempelajari teknik dan menengah cedera dalam olahraga (Suharno HP,

1983: 21). Oleh karena itu kekuatan menjadi salah satu komponen fisik

yang sangat penting dalam mempelajari penguasaan teknik dasar

bermain softball khususnya teknik dasar melempar bola.

Faktor-faktor penentu baik tidaknya kekuatan yaitu :

1) Besar kecilnya potongan melintang otot (potongan morphologis yang

tergantung dari proses hypertropy otot)

2) Jumlah fibril otot yang turut bekerja dalam melawan beban, makin

banyak fibril otot yang bekerja berarti kekuatan bertambah besar\

3) Tergantung besar kecilnya rangka tubuh, makin besar skelet makin besar

kekuatannya

4) Innervasi otot baik pusat maupun perifer.

5) Keadaan zat kimia dalam otot (glicogeen, ATP)

6) Keadaan tonus otot saat istirahat, tonus makin rendah (relax) berarti

kekuatan otot tersebut saat bekerja semakin besar.

7) Umur dan jenis kelamin juga menentukan baik dan tidaknya kekuatan

otot.

Page 29: lumayan

18

Kekuatan merupakan kemampuan menggunakan tegangan otot untuk

menahan atau melawan beban. Kekuatan merupakan jumlah maksimal

daya yang dikerahkan oleh sekelompok otot dalam melawan beban atau

tekanan (Sugiyanto dan Tandiyo, 1998:8). Menurut Fox dan Mathew

yang dikutip oleh Pra Hakim Mimbar (2003:17) menyatakan bahwa

kekuatan adalah tenaga atau tegangan otot atau yang lebih tepat

sekelompok otot yang dapat berkontraksi maksimal melawan beban

tahanan dalam suatu usaha yang maksimal. Harsono (1988:178)

menyatakan bahwa kekuatan adalah kemampuan otot untuk

membangkitkan tahanan. M. Sajoto (1995: 8) menyatakan bahwa

kekuatan adalah kemampuan dalam mempergunakan otot menerima

beban suatu kerja.

Para ahli setuju bahwa pencapaian kekuatan tergantung pada tiga faktor,

yaitu: 1) jumlah tekanan yang menimpa otot, 2) iramanya waktu tekanan, 3)

frekuensi dimana tekanan itu diadakan (Bossey, 1990: 16).

Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan

kondisi fisik secara keseluruhan, hal ini didasarkan atas tiga alasan, yaitu: a)

karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik, b) karena

kekuatan memegang peranan yang sangat penting dalam melindungi atlet dari

kemungkinan cedera, c) karena dengan kekuatan, atlet akan dapat lari, melempar

atau menendang lebih jauh dan efisien, memukul lebih keras, dengan demikian

dapat membantu stabilitas sendiri (Harsono, 1988: 177).

Orang dapat bergerak karena ada otot dalam persendian. Kekutaan

kontraksi tergantung dari otot. Otot-otot anggota badan bawah dari sudut

topografi: otot pangkal paha, otot tungkai atas, otot tungkai bawah dan otot kaki.

Page 30: lumayan

19

Otot merupakan 45-50% dari berat tubuh sesorang. Didalam tubuh kita

terdapat 217 pasang otot rangka. Untuk dapat mempelajari fungsi otot dengan

jelas, maka perlu diketahui struktur otot (R. Soekarman, 1987: 27).

Menurut R. Soekarman (1987: 27) otot terdiri dari empat macam

komponen yaitu:

1) Jaringan otot yang terdiri dari sel-sel otot.

2) Jaringan ikat.

3) Syaraf

4) Urat-urat darah

Otot dalam menjalankan fungsinya dibedakan menjadi otot sinergis dan

otot antagonis. Otot sinergis adalah otot-otot yang mempunyai kerja

berlawanan, sebagai contoh otot untuk menekuk dan otot untuk

meluruskan.

Suatu bagian penting yang terletak dalam serabut otot adalah

mitokondria yang menghsilkan ATP. Mitokondria ini teretak terutama di

bawah sercomer, tetapi juga tersebar di bagian lain.

Di dalam sarcoplasma dalam otot juga didapatkan glycogen dan lemak.

Jadi serabut otot mempunyai bahan baku sendiri. Di dalam tubuh terdapat otot

yang lebih kuat bekerjaa dalam kondisi aerobic. Dalam tubuh, serabut otot yang

aerobic juga dinamakan type I atau serabut otot lambat (otot merah), dan yang an-

aerobic dinamkan type II atau erabut otot cepat (otot putih). Distribusi otot cepat

atau lambat yang banyak adalah Soleus, sedangkan pada lengan adalah Trisep (R.

Soekarman, 1987: 29).

Page 31: lumayan

20

Menurut R. Soekarman (1987:31) fungsi otot adalah untuk berkontraksi.

Ada empat macam cara kontraksi otot yaitu:

1) Kontraksi Isotonik, dalam kontraksi ini terjadi pemendekan otot.

2) Kontraksi Isometrik, untuk mempertahankan sikap tubuh,

3) Kontraksi Eksentrik, terjadi adanya perpanjangan otot pada waktu kontraksi.

4) Kontraksi Isokinetik, ketegangan yang timbul pada waktu terjadi pendek

dengan kecepatan yang sama.

Apabila otot dapat berkontraksi bertuirut-turut secara maksimal untuk

jangka waktu yang lama, maka dikatakan ketahanan ototnya baik. Oleh karena itu

ada empat macam kontraksi, maka ketahanannya juga untuk empat macam

kontraksi tersebut.

Kadang-kadang ketahanan otot dikatakan sebagai berlawanan dengan

kepayahan. Otot-otot yang lekas payah dikatakan mempunyai ketahanan otot yang

rendah. Kenaikan kekuatan maupun ketahanan otot disertai perubahan dengan

perubahan dari otot. Pada pembesaran otot atau hipertropis oleh karena latihan

beban biasanya disertai perubahan-perubahan seperti di bawah ini:

1) Peningkatan diameter myofibril

2) Peningkatan jumlah myofibril

3) Peningkatan protein kontraktil

4) Peningkatan jumlah kapiler

5) Peningkatan kekuatan jaringan ikat, tendon, ligament.

(R. Soekarman, 1987: 30)

Page 32: lumayan

21

Menurut M. Sajoto (1990: 70) tubuh manusia terdiri dari banyak sekali

jaringan otot, masing-masing mempunyai fungsi tertentu dalam

kehidupan sehari-hari. Jaringan otot secara keseluruhan merupakan satu

kesatuan yang cukup besar dan membentuk berat badan manusia.

Kekuatan otot lengan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut

masalah kemampuan seorang atlet pada saat menggunakan otot lengan, menerima

beban pada masa tertentu (M. Sajoto, 1995 : 177). Pada lemparan atas kekuatan

lengan sangatlah penting karena pada saat melakukan lemparan atas tersebut akan

mempengaruhi keras dan tepatnya bola terhadap sasaran. Sedangkan untuk

kekuatan diperoleh dari sekelompok otot dan besarnya pada luas potongan

melintang dari otot tersebut maka dari itu pemain softball dianjurkan untuk

mengembangkan ototnya.

Pada dasarnya otot lengan dipergunakna untuk melakukan ayunan lengan,

dimana ayunan lengan pada waktu melakukan lemparan memberi tekanan pada

bola yang akan dilempar.

Sedangkan Radio Putro (1977: 30) menerangkan bahwa untuk mencapai

suatu prestasi dalam bidang olahraga di samping latihan rutin, juga harus dipenuhi

faktor-faktor lainnya. Faktor lain itu antara lain: keadaan (somatis), umur, psikis,

bentuk tubuh atau hebitus mempunyai arti yang besar dan dapat menimbulkan

prestasi seseorang. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, seseorang yang

ingin memperoleh prestasi optimal harus pula memperhatikan unsur-unsur genetic

(faktor antropometri).

Otot yang digunakan untuk melempar, mengayun, mendorong itu semua

memerlukan tenaga, otot-otot lengan bagian atas tersebut adalah otot

Page 33: lumayan

22

brachiaradialis, otot deltoid, otot pectoralis mayor, otot triceps brachii, otot

biceps brachii. Jadi otot yang digunakan harus dilatih dan disesuaikan dengan

daerah gerak.

2.1.5 Panjang Lengan

Panjang lengan adalah jarak antara tepi luar bahu sampai ujung jari tengah.

Panjang lengan akan mempengaruhi jauh dan dekatnya hasil lemparan. Sebab

pada saat melakukan lemparan atas, pelepasan bola dari tangan akan dipengaruhi

panjang lengan tersebut.

Panjang lengan merupakan bagian tubuh sepanjang lengan atas sampai

lengan bawah, telapak tangan dan terakhir pada ujung jari tengah. Pengukuran

panjang lengan dilakukan dari sendi bahu (Os. Ocromion) sampai ujung jari

tengah yang diukur menggunakan Antropometer dengan satuan Centimeter

(Depdikbud, 1980 : 5)

Batasan panjang lengan dalam penelitian ini adalah tulang-tulang

extremitas superior, dari proxsimal sampai distel, adalah humerus (lengan atas),

ulna (tulang hasta), radius (tulang pengumpil), carpalia (tulang pergelangan

tangan), metacarpalia (tulang telapak tangan), dan phalangae (tulang jari-jari

tangan.). Ditulang- tulang tersebut melekat otot-otot yang berorigo dan insertio

pada bagian atas dan bawah tulang. Bertambah usia seseorang maka akan

bertambah panjang tulang dan diikuti oleh pemanjangan dan pembesaran otot

(Soedarminto, 1992 : 50).

Page 34: lumayan

23

Menurut Widjaja Surya (1998 : 186), otot yang terdapat pada panjang

lengan antara lain Musculus Biseps Brachii, Musculus Triceps Brachii, Musculus

Brachioradialis, Musculus Extensor Carpiradialis longus dan Musculus Brevis,

dan Musculus Extensor digitonum Communis, Musculus Extensor Carpi Ulnaris

dan Musculus Flexsor Carpi Ulnaris. Tugas dari Musculus yang terdapat pada

lengan digunakan untuk menggerakkan lengan bagian bawah ke arah fleksi,

ekstensi, supinasi dan pronasi yang bersumbu pada sendi siku (Articulatio Cubiti).

Gerakan ayunan panjang lengan pada lemparan atas adalah merupakan

gerak angular yang terjadi bila objek bergerak pada lintasan lingkaran,

mengelilingi satu titik yang tetap (Soedarminto 1992 : 78). Maksudnya adalah

jarak yang ditempuh bisa berupa busur yang kecil / satu lingkaran penuh.

Kebanyakan segmen-segmen tubuh mengayun pada satu titik yang tetap dan

lintasannya berbentuk suatu busur lingkaran. Gerakan lengan seperti kincir angin

yang berputar pada sendi bahu merupaka gerak angular.

Gerak angular sama halnya dengan gerak linier, yaitu juga membahas

tentang jarak, kecepatan dan percepatan. Pembahasan yang paling penting adalah

bahwa jarak, kecepatan, dan pecepatan dihubungkan dengan gerak angular,

meskipun persamaan atau rumus-rumus yang digunakan untuk menunjukkan

sumbanganantara besaran-besaran itu sama dengan yang digunakan dalam gerak

linier, unit-unit ukuran yang digunakan berbeda.

Menurut Soedarminto (1992 : 93) menjelaskan bahwa kerangka tubuh

manusia, tersusun atas system pengungkit. Pengungkit adalah suatu batang yang

kaku bergerak dalam suatu busur lingkaran yang mengitari sumbunya, maka

Page 35: lumayan

24

gerakkannya disebut gerak angular. Pada waktu objek bergerak dalam lintasan

busur maka jarak yang ditempuh oleh tiap titik yang ada di sepanjang batang

pengungkit akan berbeda-beda, artinya semakin dekat letaknya titik itu dari

sumbu geraknya maka makin kecil gerakkanya. Dan sebaliknya jika semakin jauh

letak titik itu dari sumbu geraknya maka semakin besar jaraknya.

Sumbangan panjang lengan dengan gerak angular dalam hal jarak,

kecepatan dan percepatan dimana ketiganya sangat erat kaitannya dan saling

mempengaruhi dan pernyataan ini dapat dibuktikan dengan persamaan rumus

Hukum II Newton menurut Bob Foster yang dikutip oleh Joko Sutrisno (2000:

106) , yaitu :

Gb. SumbanganPanjang Lengan dan kekuatan otot lengan dengan Jauhnya

Lemparan

Keterangan :

r = jari-jari (lengan)

s = jarak hasil lemparan

Dari Hukum II Newton:

F = m . as , dimana as = r

V 2

r

s

bola

Page 36: lumayan

25

= m . r

V 2

Dari rumus kecepatan:

V = ts

Maka dapat diambil persamaan dari Hukum Newton II dan rumus kecepatan:

F = m . r

V 2

, V diganti dengan ts

= m . rts 2

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

= m . rt

s⋅2

2

F . r . t2 = m . s2

s2 = m

trF 2⋅⋅

s = m

trF 2⋅⋅

s = tm

rF⋅

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa:

1) s berbanding lurus F , artinya jarak atau hasil lemparan atas akan semakin

jauh jika powernya semakin besar dan begitu pula sebaliknya jika powernya

kecil maka jarak yang dihasilkan akan menjadi dekat.

2) s berbanding lurus r , artinya jarak akan dipengruhi oleh jari-jari (lengan).

Dimana jika jari-jarinya semakin panjang maka akan semakin jauh pula hasil

lemparannya atau jaraknya.

Page 37: lumayan

26

3) s berbanding terbalik m , artinya jarak yang ditempuh akan berbanding

terbalik dengan massa bola.

2.1.6 Tinjauan peranan kekuatan otot lengan terhadap jauhnya lemparan

atas

Menurut Fox dan Mathew yang dikutip oleh Pra Hakim Mimbar (2003:17)

menyatakan bahwa kekuatan adalah tenaga atau tegangan otot atau yang lebih

tepat sekelompok otot yang dapat berkontraksi maksimal melawan beban tahanan

dalam suatu usaha yang maksimal. Harsono (1988:178) menyatakan bahwa

kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tahanan. M. Sajoto

(1995: 8) menyatakan bahwa kekuatan adalah kemampuan dalam

mempergunakan otot menerima beban suatu kerja.

Tubuh manusia terdiri bermacam-macam otot dimana dalam suatu gerakan

otot-otot tersebut saling mendukung antara otot yang satu dengan yang lain. Dan

otot-otot bekerja sesuai dengan aktivitas yang dibutuhkan sesuai bagian-

bagiannya. Karena tanpa saling terkait otot-otot tersebut tidak dapat mencapai

hasil yang maksimal. Namun begitu ada bagian otot yang paling dominan saat

melakukan gerakan. Dari pendapat tersebut jelaslah dalam melakukan aktivitas

oto-otot tidak dapat berdiri sendiri. Jika ingin mencapai suatu gerakan yang

maksimal dalam gerakan forehand drive juga harus memperhatikan otot-otot yang

mendukung saat melakukan gerakan tersebut. Namun juga harus melihat kualitas

dari sistem otot yang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti: serabut otot, ukuran

otot, kapasitas sistem penyediaan tenaga dan aliran darah.

Page 38: lumayan

27

Faktor-faktor yang mengganggu kerja otot adalah sistem syaraf, suhu

keasaman darah kadar elektrolit darah, bahan-bahan kimia sisa metabolisme, serta

gangguan pada sistem penyediaan tenaga (Sugiyanto 1991:19). Dalam meraih

prestasi yang optimal diperlukan pembinaan dan pengembangan yang maksimal

diperlukan beberapa aspek penentu salah satunya adalah aspek biologis yang tidak

dapat diabaikan.

Kekuatan menurut M.Sajoto (1988:16) adalah komponen kondisi fisik

seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima

beban sewaktu bekerja. Kekuatan sebagai tenaga yang dipakai untuk mengubah

kedaan gerak atau bentuk dari suatu benda. Harsono (1988:176), mendefinisikan

kekuatan sebagai kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tekanan atau beban

dalam aktivitas. Kekuatan adalah merupakan dasar dari setiap aktifitas manusia.

Oleh karena itu pembinaan fisik khususnya kekuatan perlu mendapatkan perhatian

dalam latihan, karena kekuatan itu merupakan modal dasar untuk melakukan

teknik-teknik dasar olahraga dan juga dapat dipakai alat peningkatan rasa percaya

diri lebih besar (Depdikbud; 1997: 4).

Lengan adalah anggota badan dari pergelangan tangan sampai ke bahu

(KBBI, 1984 : 583). Lengan adalah organ tubuh yang panjangnya dari

akromeon sampai ke ujung jari tengah. Dengan kekuatan otot lengan

yang besar, maka akan memungkinkan seorang pemain melakukan

lemparan yang keras dan akurat untuk memperoleh hasil yang maksimal

dalam melakukan lemparan atas. Pada bagian lengan atas terdapat

tulang lengan atas (tulang humerus) dengan sekumpulan otot,

diantaranya Mosculus Bichep brachili, Mosculus Brachialis, Mosculus

Page 39: lumayan

28

Corabobra brachialis, Mosculus Trchep Brachi, Mosculus fleksor

digitilongus, Mosculus Brachio radialis, Mosculus Bisep brochineoput

longus. Lengan atas ini bagian atas bersumbangan dengan bahu dengan

dihubungkan oleh sendi bahu (Articulasio Humeri) dan pada bagian

bawah bersumbangandengan lengan bawah yang dihubungkan oleh sendi

siku (Articulasio Cubiti). Pada lengan bawah ada dua tulang yaitu tulang

hasta (tulang radius) dan tulang pengumpil (tulang ulna), pada bagian

bawah tulang ini bersumbangan dengan telapak tangan dengan

dihubungkan oleh sendi pergelangan tangan (Articulasio Radiocarpalia).

Otot-otot yang terdapat pada lengan bawah antara lain Mosculus

Brachialis, Mosculus Ekstensorcarpi, Mosculus Radius longus, Mosculus

Digitorum kommunis dan Mosculus Fleksor radialis. Keterangan dari

otot lengan tersebut dapat kita lihat dari gambar yang ada di bawah ini :

Gb. Lengan dan Otot-otot Serta Tulang-tulang Pendukungnya

(Evelin C. Pearce, 1992:104)

Page 40: lumayan

29

Pada lemparan atas kekuatan lengan sangatlah penting karena pada saat

melakukan lemparan atas tersebut akan mempengaruhi keras dan tepatnya bola

terhadap sasaran. Sedangkan kekuatan diperoleh dari sekelompok otot dan

besarnya pada luas potongan melintang dari otot tersebut maka dari itu pemain

softball dianjurkan untuk mengembangkan ototnya dengan latihan yang berbentuk

melawan / menahan beban dan juga menarik. Latihan yang digunakan dengan

metode : weight traning, sirkuit training, isometrik training.

2.1.7 Tinjauan peranan panjang lengan terhadap jauhnya lemparan atas

Suatu objek yang bergerak pada ujung radius yang panjang akan memiliki

linier lebih besar dari pada objek yang bergerak pada ujung radius yang pendek,

jika kecepatan angularnya dibuat konstan. Hal tersebut sesuai dengan pandapatnya

Soedarminto (1992 : 95) bahwa “Makin panjang radius maka makin besar

kecepatan liniernya” jadi sangat menguntungkan bila digunakan pengungkit

sepanjang-panjangnya untuk memberikan kecepatan linier kepada objek, asal

panjang pengungkit tersebut tidak mengorbankan kecepatan angular. Makin

panjang pengungkit makin besar usaha yang digunakan untuk mengayun. Oleh

karena itu, panjang optimal dari pengungkit bagi seseorang bergantung pada

kemampuannya untuk memelihara kecepatan liniernya.

Tetapi jika kebalikannya yang terjadi, yaitu kecepatan linier yang dibuat

konstan, maka perubahan radius akan menghasilkan pengurangan kecepatan

linier. Sekali suatu objek berputar, kecepatan linier pada ujung radius akan tetap

sama karena adanya simpanan momentum (perkalian kecepatan dan massa).

Pemendekan radius akan memperbesar kecepatan angular, sedangkan

Page 41: lumayan

30

pemanjangan radius akan memperkecil kecepatan angular. Sebagai contoh

seorang pemain skat-es berputar pelan-pelan pada sumbu vertikalnya dengan

kedua lengan dan satu tungkai terentang ke samping,kemudian membawa kedua

lengan kearah sumber geraknya. Radius menjadi berkurang dan kecepatan

angularnya bertambah. Untuk memperlambatnya pemain ski tersebut sekali lagi

merentangkan kedua lengan dan tungkainya. Adapun sumbangan antara

kecepatanangular suatu objek dan kecepatan linier pada ujung radiusnya

dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

Keterangan :

V : kecepatan linier

w (omega) : kecepatan angular

r : radius (panjang lengan) (Soedarminto, 1992 : 95-96):

2.1.8 Tinjauan peranan antara kekuatan dan panjang lengan terhadap

jauhnya lemparan atas

Setelah diketahui dari masing-masing tinjauan baik itu tinjauan dari

kekuatan otot lengan dan tinjaun dari panjang lengan maka dapat digabungkan

menjadi : semakin objek memiliki kekuatan otot lengan yang besar dan

mempunyai lengan yang panjang maka akan mempengaruhi terhadap jauhnya

lemparan atas.

V = w . r

Page 42: lumayan

31

Selain kekuatan otot lengan dan panjang lengan yang mempengaruhi

jauhnya lemparan atas yaitu power, dimana kekuatan termasuk di dalamnya

salain ada kecepatan. Sehingga power juga perlu diperhatikan guna memperoleh

hasil lemparan yang optimal.

2.2 Hipotesis

Terdapat sumbangan antara kekuatan otot lengan dan panjang lengan

terhadap jauhnya lemparan atas dalam permainan softball pada UKM softball

putra UNNES tahun 2007.h

Page 43: lumayan

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Obyek Penelitian

Penelitian adalah penyelidikan usaha untuk menentukan, mengembangkan

dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha itu dilakukan dengan metode

ilmiah (Sutrisno Hadi, 1982 : 90).

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Penentuan Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:108) yang dimaksud dengan populasi

adalah sebagai keseluruhan subyek penelitian, semua elemen yang ada dalam

wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah UKM Putra Softball UNNES Tahun

2007.

3.2.2 Penentuan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 1998: 109). Meskipun sampel hanya merupakan bagian dari populasi,

kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu harus dapat menggambarkan

dalam populasi.

Penggunaan sampel dilakukan atas dasar beberapa hal yaitu biaya, waktu,

dan faktor ekonomi. Suharsimi Arikunto (1998:111) berpendapat bahwa

sebenarnya tidak ada suatu ketentuan yang mutlak berapa persen suatu sampel

Page 44: lumayan

33

harus diambil dari populasi, kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu

harus menggambarkan dalam populasi. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi

(2000:221) berpendapat bahwa sebenarnya tidak ada suatu ketentuan yang mutlak

berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan total sampling. Dikatakan total sampling sebab: populasi pada

penelitian ini terdiri dari semua individu yang mengikuti tes atau penelitian yang

diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah UKM Softball Putra

UNNES Tahun 2007 berjumlah 30 mahasiswa.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah banyaknya penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998 : 96). Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel, yaitu :

3.3.1 Variabel bebas

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kekuatan otot lengan dan

panjang lengan.

3.3.2 Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jauhnya melempar atas dalam

permainan softball.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Page 45: lumayan

34

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Metode survey

adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk

mengumpulkan data yang lebih luas dan banyak (Suharsimi Arikunto, 1998: 93).

Dalam metode pengumpulan data ini dilakukan dengan tes dan

pengukuran yaitu:

1) Pengukuran kekuatan otot lengan yaitu menggunakan alat push and pull

dynamometer.

2) Pengukuran panjang lengan yaitu menggunakan alat antropometer.

3) Tes jarak lemparan atas yaitu menggunakan alat roll meter.

Jarak yang paling jauh merupakan skor (nilai). Diukur tegak lurus dari

garis batas lempar, dari kaki yang terdekat dengan garis batas lempar

dan dicatat pada formulir.

Page 46: lumayan

35

Tes Jarak Lemparan (Parno, 1992: 129)

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah serangkaian pengamatan terhadap sesuatu variabel

yang diambil dari data ke data dan dicatat menurut urut-urutan terjadinya serta

disusun sebagai data statistik. Dalam penelitian ini teknik analisis data

menggunakan teknik regresi dan korelasi untuk mendapatkan persamaan regresi

sederhana dan ganda. Pelaksanaan uji hipotesis penelitian, setelah data diperoleh

dari hasil pengukuran selanjutnya dan analisis dengan teknik regresi dengan

program bantu statistik SPSS for windows release 12 (Singgih Santoso,

2002:125)..

Sebelum melakuakan uji analisis dahulu dilakukan dengan

sejumlah uji persyaratan untuk mengetahui kelayakan data. Adapun uji

persyaratan tersebut meliputi :

3.6.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data yang

akan dianalisis. Adapun uji normalisis menggunakan Kolmogorov-Smirnov.

Kriteria uji jika signifikansi > 0,05 data dinyatakan normal, sebaliknya jika

signifikansi <0,05 data dinyatakan tidak normal.

3.6.2 Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui seragam tidaknya

variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama dalam penelitian. Uji

homogenitas varians dihitung dengan menggunakan uji levene test. Kriteria uji

jika signifikansi > 0,05 data dinyatakan homogen, sebaliknya jika signifikansi

<0,05 data dinyatakan tidak homogen.

Page 47: lumayan

36

3.6.3 Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk menguji apakah data yang diperoleh linier

ataukah tidak. Jika data linier, dapat dilanjutkan pada uji parametrik dengan

teknik regresi. Namun jika data tidak linier, digunakan uji regresi non linier. Uji

linieritas menggunakan teknik analisis varians untuk regresi atau uji F dengan

kriteria pengujian yaitu jika signifikansi < 0,05 data dinyatakan linier, sebaliknya

jika signifikansi > 0,05 data dinyatakan tidak linier.

3.6.4 Uji Keberartian Model Garis Regresi

Uji keberartian model garis regresi untuk menguji apakah data yang

diperoleh dapat digunakan sebagai peramalan kriterium ataukah tidak. Jika data

berarti, maka dapat digunakan sebagai peramalan, jika tidak berarti sebagai

konsekuensinya tidak dapat digunakan sebagai peramalan kriterium. Adapun uji

keberartian model garis regresi menggunakan uji t dengan dengan kriteria

pengujian yaitu jika signifikansi < 0,05 model regresi dinyatakan berarti,

sebaliknya jika signifikansi > 0,05 model regresi dinyatakan tidak berarti.

3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian

Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitaian ini adalah:

3.6.1 Faktor Kesungguhan

Faktor kesungguhan dalam pelaksanaan penelitian dari masing-masing

sampel tidak sama, untuk itu penulis dalam pelaksanaan tes selalu mengawasi dan

mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan tim peneliti untuk

mengarahkan kegiatan sampel pada tujuan yang akan dicapai.

3.6.2 Faktor Penggunaan Alat

Page 48: lumayan

37

Di dalam pelitian ini penulis menggunakan alat-alat yang telah disediakan,

dengan harapan dapat memperlancar jalannya penelitian. Sebelum sampel diberi

perlakukan, terlebih dahulu penulis memberikan informasi dan contoh

penggunaan alat-alat tersebut sehingga didalam pelaksanaan penelitian tidak

terdapat kesalahan.

3.6.3 Faktor pemberian Materi

Pemberian materi dalam pelaksanaan tes mempunyai peran yang besar

dalam pencapaian hasil yang optimal. Usaha yang ditempuh agar penyampaian

materi tes dapat diterima seluruh sampel dengan jelas, sebelum pelaksanaan tes,

secara klasikal diberikan petunjuk penggunaan alat tes dan contoh yang benar

penggunaan masing-masing alat tes tersebut.

3.6.4 Faktor Kemampuan Sampel

Masing-masing sampel memiliki kemampuan dasar yang berbeda, baik

dalam penerimaan materi secara lisan maupun kemampuan dalam penggunaan

alat tes. Untuk itu penulis selain memberikan informasi secara klasikal, secara

individu penulis berusaha memberikan koreksi agar tes yang digunakan benar-

benar baik.

3.7 Faktor Kegiatan Sampel Diluar Penelitian.

Tujuan utama pelaksanaan penelitian ini adalah memperoleh data-data

seakurat mungkin. Untuk menghindari adanya kegiatan sampel diluar penelitian

yang bisa menghambat proses pengambilan data, penulis berusa mengatasi dengan

memilih waktu penelitian bersamaan dengan jadwal latihan

Page 49: lumayan

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Pengukuran kekuatan otot lengan, panjang lengan dan jauhnya lemparan

atas dalam permainan softball pada UKM softball putra UNNES tahun 2007

diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel berikut :

Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Variabel Minimum Masimum Mean Std. Deviasi

Kekuatan otot lengan (X1) 26.00 43.00 35.07 5.41

Panjang lengan (X2) 65.00 78.00 72.21 3.00

Jauhnya lemparan atas (Y) 36.50 59.22 44.71 5.29

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata kekuatan otot lengan pada

permainan softball pada UKM softball putra UNNES tahun 2007 adalah 35,07 kg

dengan nilai maksimal 43,00 kg, nilai minimal 26,00 kg, dan standar deviasi 5,41

kg. Rata-rata panjang lengan 72,21 cm dengan nilai maksimal 78,00 cm, nilai

minimal 65,00 dan standar deviasi 3,00 cm. Rata-rata jauhnya lemparan atas

Page 50: lumayan

39

sebesar 44,71 m dengan nilai maksimal 59,22 kg, nlai minimal 36,50 kg dan

standar deviasi 5,29 kg.

4.1.2 Uji Prasayarat Analisis

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini merupakan uji prasyarat dalam

menganalisis data hasil penelitian. Dalam menguji kenormalan data penelitian ini

digunakan rumus kolmogorov smirnov. Jika setelah diuji dengan rumus

kolmogorov smirnov data hasil penelitian ini berdistribusi normal maka dapat

digunakan statistik parametrik yaitu analisis regresi sederhana dan korelasi, akan

tetapi jika tidak normal maka digunakan statistik non parametrik yaitu rank

spearman.

Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan program komputer

SPSS release 12 diperoleh hasil seperti disajikan pada table berikut :

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data

Variabel Kolmogorov Smirnov

Signifikansi Batas Kesalahan Kriteria

Kekuatan otot lengan (X1)

Panjang lengan (X2)

Jauhnya lemparan atas (Y)

0,953

0,583

0,677

0,324

0,887

0,749

0,05

0,05

0,05

Normal

Normal

Normal

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa untuk variable X1 diperoleh

nilai kolmogorov smirnov 0,953 dengan signifikan 0,324 > 0,05, untuk variabel X2

adalah diperoleh nilai kolmogorov smirnov 0,583 dengan signifikansi 0,887 > 0,05

Page 51: lumayan

40

dan untuk variabel Y diperoleh nilai kolmogorov smirnov 0,677 dengan

signifikansi 0,749 > 0,05, dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data variabel

X1, X2 dan Y berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas data dalam penelitian ini menggunakan rumus chi

square. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program komputer SPSS

relase 12 diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel berikut :

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Data

Variabel Chi Square Signifikansi Batas Kesalahan Kriteria

Kekuatan otot lengan (X1)

Panjang lengan (X2)

Jauhnya lemparan atas (Y)

8,533

1,733

0,000

0,931

1,000

1,000

0,05

0,05

0,05

Homogen

Homogen

Homogen

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa untuk variabel X1 diperoleh

nilai chi square 8,533 dengan signifikan 0,931 > 0,05, untuk variabel X2 adalah

diperoleh nilai chi square 0,931 dengan signifikansi 1,000 > 0,05 dan untuk

variabel Y diperoleh nilai chi square 0,000 dengan signifikansi 1,000 > 0,05,

dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data variabel X1, X2 dan Y tersebut

homogen atau memiliki varians yang sama.

3) Uji Linieritas Garis Regresi

Page 52: lumayan

41

Uji linieritas garis regresi merupakan uji untuk mengetahui linier tidaknya

bentuk sumbangan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil analisis ini

dijadikan sebagai pertimbangan bisa tidaknya data penelitian yang diperoleh

dianalisis menggunakan analisis regresi linier. Untuk menguji kelinieran garis

regresi dengan uji F menggunakan program komputer SPSS release 12 yang

hasilnya terangkum pada tabel berikut :

Tabel 4. Hasil Uji Linieritas Data

Variabel F Signifikansi Batas Kesalahan Kriteria

X1 dan Y

X2 dan Y

0,705

3,095

0,743

0,273

0,05

0,05

Linier

Linier

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa untuk variabel X1 dengan Y

diperoleh nilai Fhitung = 0,705 dengan signifikansi 0,743 > 0,05 dan untuk data

variabel X2 dengan Y diperoleh nilai Fhitung = 3,095 dengan signifikansi 0,274 >

0,05, dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data variabel X1, dan X2

membentuk sumbangan yang linier dengan data Y.

4.1.3 Pengujian Hipotesis

4.1.4.1 Sumbangan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Jauhnya Lemparan Atas

Koefisien korelasi kekuatan otot lengan (X1) dengan jauhnya lemparan

atas (Y) berdasarkan hasil analisis sebesar 0,606. Keberartian dari koefisien

korelasi tersebut dapat diuji dengan menggunakan uji r. Berdasarkan hasil analisis

diperoleh rhitung = 0,606 > rtabel = 0,361 untuk α = 5% dengan n = 30, maka

hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada sumbangan yang berarti antara kekuatan

Page 53: lumayan

42

otot lengan terhadap jauhnya lemparan atas dalam permainan softball pada UKM

softball putra UNNES tahun 2007” diterima.

Bentuk sumbangan antara kekuatan otot lengan (X1) terhadap jauhnya

lemparan atas (Y) dapat digambarkan dengan persamaan regresi. Berdasarkan

hasil analisis regresi pada lampiran diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 19,711

+ 0,606X1. Untuk menguji signifikansi dari persamaan regresi tersebut digunakan

analisis varians untuk regresi. Berdasarkan hasil analisis varians untuk regresi

menggunakan program komputer SPSS release 12 diperoleh hasil seperti

dirangkum pada tabel berikut :

Tabel 5. Hasil Analisis Varians Untuk Variabel X1 dengan Y

Sumber Variasi dk JK RK Fhitung F tabel Kriteria

Regresi (a) 1 1064.024 1064.024Residu (S) 28 1836.196 65.578 16.225 3,34 Signifikan

Total 29 2900.219

Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa untuk uji keberartian

persamaan regresi dengan uji F diperoleh Fhitung 16,225 > Ftabel = 3,34 untuk α =

5% dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 28. Dengan demikian

menunjukkan bahwa persamaan regresi yang diperoleh tersebut signifikan sehinga

dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk sumbangan antara kekuatan otot

lengan (X1) dengan jauhnya lemparan atas (Y).

4.1.4.2 Sumbangan Panjang Lengan terhadap Jauhnya Lemparan Atas

Koefisien korelasi panjang lengan (X2) terhadap jauhnya lemparan atas

(Y) berdasarkan hasil analisis sebesar 0,454. Keberartian dari koefisien korelasi

Page 54: lumayan

43

tersebut dapat diuji dengan menggunakan uji r. Berdasarkan hasil analisis

diperoleh rhitung = 454 > rtabel = 0,361 untuk α = 5% dengan n = 30, maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) yang berbumyi “Ada sumbangan antara

panjang lengan terhadap jauhnya lemparan atas dalam permainan softball pada

UKM softball putra UNNES tahun 2007” diterima.

Selanjutnya bentuk sumbangan antara panjang lengan (X2) terhadap

jauhnya lemparan atas (Y) dapat digambarkan dengan persamaan regresi.

Berdasarkan hasil analisis regresi pada lampiran diperoleh persamaan regresi

yaitu Y = 27,298 + 0,454X2. Untuk menguji signifikansi dari persamaan regresi

tersebut digunakan analisis varians untuk regresi.

Berdasarkan hasil analisis varians untuk regresi diperoleh hasil seperti

pada lampiran dan dapat dirangkum pada tabel sebagai berikut ini.

Tabel 6. Hasil Analisis Varians Untuk Variabel X2 dengan Y

Sumber Variasi dk JK RK Fhitung F tabel Kriteria

Regresi (a) 1 597.924 597.924

Residu (S)

28 2302.295 82.225

7,272 3.34 Signifikan

Total 29 2900.219

Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa untuk uji keberartian

persamaan regresi dengan uji F diperoleh F hitung = 7,272 > F tabel = 3,34 untuk α =

Page 55: lumayan

44

5% dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 28. Dengan demikian

menunjukkan bahwa persamaan regresi yang diperoleh tersebut signifikan.

Karena persamaan yang diperoleh tersebut signifikan sehinga dapat digunakan

untuk menggambarkan bentuk sumbangan antara panjang lengan (X2) terhadap

jauhnya lemparan atas (Y).

4.1.4.3 Sumbangan Kekuatan Otot Lengan dan Panjang Lengan Terhadap Jauhnya

Lemparan Atas

Koefisien korelasi kekuatan otot lengan (X1) dan panjang lengan (X2)

terhadap jauhnya lemparan atas (Y) secara simultan atau bersama-sama dapat

diketahui dari harga koefisien korelasi ganda atau R yaitu sebesar 0,694.

Keberartian dari koefisien korelasi ganda tersebut diuji dengan menggunakan uji

analisis varians. Berdasarkan hasil analisis varian menggunakan program

komputer SPSS release 12 diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel berikut :

Tabel 7. Rangkuman Hasil Analisis Varians Untuk Regresi Ganda

Sumber variasi dk JK KT F hitung F tabel

Regresi 2 1395.054 697.527

Residu 27 1504.946 55.739

12.514 3.592

Total 29 2900.000

Berdasarkan hasil analisis varians pada tabel di tas diperoleh F hitung =

12,514 > F tabel = 3,35 untuk α = 5% dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut =

Page 56: lumayan

45

27. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) yang

berbumyi “ada sumbangan kekuatan otot lengan dan panjang lengan terhadap

jauhnya lemparan atas dalam permainan softball pada UKM softball putra

UNNES tahun 2007” diterima.

Selanjutnya bentuk sumbangan antara kekuatan otot lengan (X1) dan

panjang lengan (X2) terhadap jauhnya lemparan atas (Y) dapat digambarkan

dengan persamaan regresi ganda. Berdasarkan hasil analisis regresi ganda pada

lampiran diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 5,976 + 0,535X1 + 0,345X2.

Untuk menguji signifikansi dari persamaan regresi tersebut digunakan analisis

varians untuk regresi. Berdasarkan hasil analisis varians di atas diperoleh F hitung >

F tabel, maka menunjukkan bahwa persamaan regresi ganda yang diperoleh

signifikan dan dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk sumbangan

kekuatan otot lengan (X1) dan panjang lengan (X2) terhadap jauhnya lemparan

atas (Y).

Besarnya sumbangan dari kekuatan otot lengan (X1) dan panjang lengan

(X2) terhadap jauhnya lemparan atas (Y) secara bersama-sama atau secara

simultan dapat diketahui dari koefisien determinasi ganda. Berdasarkan hasil

analisis pada lampiran diperoleh harga koefisien determinasi ganda yaitu 0,481.

Dengan demikian besarnya sumbangan kekuatan otot lengan (X1) dan panjang

lengan (X2) terhadap jauhnya lemparan atas (Y) adalah 48,1% dan selebihnya

yaitu 51,9% dari jauhnya lemparan atas (Y) dipengaruhi faktor lain yaitu

kecepatan, dimana hasil kali kekuatan dan kecepatan adalah Power. Sehingga

power sangatlah dibutuhkan guna melkukan lemparan atas agar hasil yang dicapai

Page 57: lumayan

46

optimal. Selain kecepatan ada faktor yang lainnya lagi yaitu ketepatan, jadi selain

faktor kekuatan faktor-faktor yang lain tersebut juga perlu diperhatikan guna

menunjang jauhnya lemparan atas. .

Besarnya sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing masing

variabel bebas yaitu kekuatan otot lengan (X1) dan panjang lengan (X2) terhadap

jauhnya lemparan atas (Y) dapat disajikan pada tabel berikut :

Tabel 8. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Variabel X1 dan X2

terhadap Y

Variabel Sumbangan Relatif Sumbangan Efektif

Kekuatan otot lengan (X1) 67,4 32,4

Panjang lengan (X2) 32,6 15,7

Total 100,00% 48,1

Tabel di atas menunjukkan bahwa sumbangan relatif kekuatan otot lengan

terhadap jauhnya lemparan atas sebesar 67,4% dan panjang lengan sebesar 32,6%

sedangkan sumbangan efektif kekuatan otot lengan terhadap jauhnya lemparan

atas sebesar 32,4% dan panjang lengan sebesar 15,7%. Dengan demikian terlihat

bahwa kekuatan otot lengan memberikan sumbangan lebih besar terhadap jauhnya

lemparan atas dibandingkan panjang lengan. Total dari sumbangan kekuatan otot

lengandan panjang lengan yaitu 48,1%.

4.2 Pembahasan

4.2.4 Sumbangan Kekuatan otot lengan Terhadap Jauhnya lemparan atas

Page 58: lumayan

47

Terdapat sumbangan yang kecil yaitu 32,4 % yang diberikan oleh

kekuatan otot lengan terhadap jauhnya lemparan atas, hal ini dikarenakan selain

kekuatan otot lengan ada faktor lain yang yang mempengaruhi jauhnya lemparan

atas yaitu kecepatan dan juga teknik dalam melakukan gerakan melempar. Power

merupakan hasil kali dari kekuatan dengan kecepatan, jadi jika hanya dengan

kekuatan saja maka hasil lemparannyapun tidak optimal. Selain itu juga didukung

oleh teknik yang dikuasai oleh pelaku, semakin teknik yang dikuasai benar artinya

sesuai dengan Biomekanika gerak maka hasil lemparannya akan semakin optimal.

Pentingnya kekuatan otot lengan dalam menentukan hasil jauhnya

lemparan atas didukung dari pendapat Depdikbud (1997:4) yang menyatakan

kekuatan merupakan dasar dari setiap aktifitas manusia, karena kekuatan itu

merupakan modal dasar untuk melakukan teknik-teknik dasar olahraga dan juga

dapat dipakai alat peningkatan rasa percaya diri lebih besar. Dengan kekuatan otot

lengan yang besar, maka akan memungkinkan seorang pemain melakukan

lemparan yang jauh mengarah pada bidang sasaran yang dituju guna

memenangkan pertandingan.

Secara umum pada saat melakukan lemparan atas menurut Suharno,

1993:28) terdapat tiga tahap pola gerakan lengan yang dominan yaitu ayunan

kebelakang, ayunan kedepan, dan gerak lanjutan. Untuk mengggerakan extensor

siku, yaitu saat melakukan ayunan kebelakang otot lengan yang bekerja adalah

otot triceps, untuk menggerakan lengan memutar pada saat ayunan kedepan otot

yang bekerja adalah otot teres major, sub scapularis, latisimusdorsi dan pectoralis

major, dan untuk menggerakan lengan sebagai pendorong saat melakukan gerakan

Page 59: lumayan

48

lanjutan, otot yang bekerja adalah otot latisimusdorsi,pectoralis major, teres

major dan triceps. Melihat kenyataan tersebut, dalam rangka peningkatan

kekuatan otot lengan guna mencapai hasil lemparan atas, yaitu dengan

memperhatikan bagian-bagian otot lengan tersebut kamudian dapat dilatih dan

dikembangkan secara bertahap tanpa mengalami over use trining.

4.2.5 Sumbangan Panjang lengan Terhadap Jauhnya lemparan atas

Meskipun sangat kecil panjang lengan juga memiliki sumbangan

terhadap jauhnya lemparan atas dalam permainan softball. Dengan demikian

semakin panjang lengan pemain softball, maka jauhnya lemparan atas yang

dihasilkannya akan semakin baik dan sebaliknya semakin pendek lengan seorang

pemain softball maka jauhnya lemparan atas yang dihasilkan akan semakin buruk.

Terdapat sumbangan yang sangat kecil yaitu 15,7 yang diberikan oleh

panjang lengan terhadap jauhnya lemparan atas dalam permainan Softball, hal ini

dikarenakan adanya faktor lain yang dapat mempengarahui jauhnya lemparan atas

yaitu besarnya otot lengan. Dimana otot lengan ini juga memberikan sumbangan

terhadap jauhnya lemparan atas, sebab dengan semakin besar otot seseorang maka

akan banyak terdapat serabut otot yang ikut berkontraksi dan hasil dari kontraksi

otot tersebut menghasilkan kekuatan yang besar. Sehingga dengan kekuatan yang

besar maka hasil lemparannyapun akan menjadi jauh.

4.2.6 Sumbangan Kekuatan Otot Lengan dan Panjang lengan Terhadap Jauhnya

Lemparan Atas

Page 60: lumayan

49

Secara bersama-sama kekuatan otot lengan dan panjang lengan

memberikan sumbangan terhadap jauhnya lemparan atas sebesar 41,8 % ini dapat

dikategorikan sedang. Ha tersebut menunjukan bahwa selain kekuatan kengan dan

panjang lengan jauhnya lemparan atas juga ditentukanoleh faktor-faktor lain

seperti penguasaan teknik, ataupun kecepatan (Velocty) saat melakukan lemparan

sebab semakin cepat ayunan tangan saat melempar, maka usaha yang dihasilkan

akan semakin besar. Secara teoritis usaha merupakan perkalian atara gaya

(kekuatan) dengan kecepatan.

Pada prakteknya hal tersebut memberikan gambaran bahwa dalam

melakukan lemparan atas, kekuatan otot lengan tidak akan maksimal apabila tidak

didukung lengan yang panjang. Kaitannya dalam pembinaan prestasi khususnya

pada kemampuan melakukan lemparan atas, M Sajoto (1994:33), menegaskan

bahwa unsur-unsur kondisi fisik harus ditingkatkan seoptimal mungkin bagi setiap

atlet dan kekuatan merupakan unsur yang lebih dominan dibanding lainnya, perlu

mendapat prioritas utama dalam pelaksanaan program latihan. Selain kekuatan

ada komponen lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan lemparan atas

dalam permainan softball yaitu panjang lengan.

Menyikapi temuan tersebut, hal yang perlu diperhatikan agar hasil

lemparan atas dalam permainan softball dapat lebih jauh adalah

mengkoordinasikan unsur-unsur kekuatan otot lengan dan panjang lengan agar

membentuk suatu gerakan yang sinkron mengarah pada pelepasan bola secara

maksimal dan ini cenderung dalam penguasaan teknik dari setiap individu soerang

pemain.

Page 61: lumayan

50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasar dari hasil penelitian dan pembahasannya dapat peneliti

simpulkan bahwa :

1) Terdapat sumbangan yang kecil yaitu 32,4 % yang diberikan oleh kekuatan

otot lengan terhadap jauhnya lemparan atas dalam permainan Softball pada

UKM Softball putra UNNES tahun 2007.

2) Terdapat sumbangan yang sangat kecil yaitu 15,7 yang diberikan oleh panjang

lengan terhadap jauhnya lemparan atas dalam permainan Softball pada UKM

Softball putra UNNES tahun 2007.

3) Terdapat sumbangan yang sedang yaitu 48,1 % yang diberikan oleh kekuatan

otot lengan dan panjang lengan terhadap jauhnya lemparan atas dalam

permainan Softball pada UKM Softball putra UNNES tahun 2007.

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan penelitian maka penulis mengajukan saran sebagai

berikut :

1) Untuk mendapatkan lemparan atas yang keras maka perlu memperhatikan

kekuatan otot lengan dan juga kecepatannya yang disebut dengan power serta

panjang lengan.

Page 62: lumayan

51

2) Perlu memperhatikan komponen-komponen yang lain seperti kecepatan, dan

tak kalah pentingnya yaitu tekniknya mengingat sumbangan yang diberikan

kekuatan otot lengan dan panjang lengan hanya 48.1%.

3) Bagi peneliti lain yang hendak mengadakan penelitian sejenis, hendaknya

menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi dengan cara mengganti

dari variabelnya seperti : kekuatan otot togok, kekuatan otot tungkai, panjang

togok dan panjang tungkai serta komponen- komponen yang lain baik ditinjau

dari kecepatan maupun ketepatan agar diperoleh hasil yang lebih optimal.

Page 63: lumayan

52

DAFTAR PUSTAKA

Bethel Dell, 1993. Petunjuk Lengkap Basebal dan Softball. Semarang : Dahara

Prize.

Bompa, 1983. Theory and Methodology of Training. Kendall/Hunt : Publishing

Company.

Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Pesikologis dalam Coaching. Jakarta :

CV Tambak Kusuma.

M. Sajoto, 1988. Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga Semarang :

Dahara Prize.

Parno, 1992. Olahraga Pilihan Softball. Semarang : Depdikbud

Poerwadarminto,1984. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN, Balai

Pustaka.

Prasyta Joko, 2000. Terpadu Fisika. Jakarta : Erlangga

Potter Diane L & Brocmeyer Gretche.A, Softball : Steps to Success, Champaign,

IIInois : Leisure Press.

R. Soekarman, 1973. Kinesiologi dan Body Mechanies. Jakarta : Pendidikan dan

Kebudayaan

Sudjana, 1996. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Suharsimi Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

……………………. , 2002 Prosedur Penelitian Suatu Prndekatan Praktek. Edisi

Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.

Page 64: lumayan

53

……………………. , 1998. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.

Suharno H.P., 1986. Ilmu Coaching. Yogyakarta: FKIK IKIP

Sutrisno Hadi, 1988. Statistik Jilid II. Yogyakarta : Andi Offset

.

Page 65: lumayan

60

DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Hasil Tes dan Pengukuran Kekuatan otot lengan (X1), Panjang lengan

(X2), dan Jauhnya lemparan atas (Y)

Variabel Minimum Masimum Mean Std. DeviasiKekuatan otot lengan (X1) 26.00 43.00 35.07 5.41

Panjang lengan (X2) 65.00 78.00 72.21 3.00

Jauhnya lemparan atas (Y) 36.50 59.22 44.71 5.29

UJI NORMALITAS

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data

Variabel Kolmogorov Smirnov

Signifikansi Batas Kesalahan Kriteria

Kekuatan otot lengan (X1)

Panjang lengan (X2)

Jauhnya lemparan atas (Y)

0,953

0,583

0,677

0,324

0,887

0,749

0,05

0,05

0,05

Normal

Normal

Normal

UJI HOMOGENITAS DATA

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Data

Variabel Chi Square Signifikansi Batas Kesalahan Kriteria

Kekuatan otot lengan (X1)

Panjang lengan (X2)

Jauhnya lemparan atas (Y)

8,533

1,733

0,000

0,931

1,000

1,000

0,05

0,05

0,05

Homogen

Homogen

Homogen

Page 66: lumayan

61

UJI LINIERITAS DATA

Tabel 4. Hasil Uji Linieritas Data

Variabel F Signifikansi Batas Kesalahan Kriteria

X1 dan Y

X2 dan Y

0,705

3,095

0,743

0,273

0,05

0,05

Linier

Linier ANALISIS VARIANS ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN

DENGAN JAUHNYA LEMPARAN ATAS

Tabel 5. Hasil Analisis Varians Untuk Variabel X1 dengan Y

Sumber Variasi dk JK RK Fhitung F tabel Kriteria

Regresi (a) 1 1064.024 1064.024Residu (S) 28 1836.196 65.578 16.225 3,34 Signifikan

Total 29 2900.219 ANALISIS VARIANS ANTARA PANJANG LENGAN DENGAN

JAUHNYA LEMPARAN ATAS

Tabel 6. Hasil Analisis Varians Untuk Variabel X2 dengan Y

Sumber Variasi dk JK RK Fhitung F tabel Kriteria

Regresi (a) 1 597.924 597.924

Residu (S) 28 2302.295 82.225 7,272 3.34 Signifikan

Total 29 2900.219

Page 67: lumayan

62

ANALISIS VARIANS ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUHNYA LEMPARAN

ATAS

Tabel 7. Rangkuman Hasil Analisis Varians Untuk Regresi Ganda

Sumber variasi dk JK KT F hitung F tabel

Regresi 2 1395.054 697.527Residu 27 1504.946 55.739 12.514 3.592

Total 29 2900.000

ANALISIS SUMBANGAN RELATIF DANSUMBANGAN EFEKTIF ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN

PANJANG LENGAN DENGAN JAUHNYA LEMPARAN ATAS Tabel 8. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Variabel X1 dan X2

terhadapY

Variabel Sumbangan Relatif Sumbangan Efektif Kekuatan otot lengan (X1) 67,4 32,4 Panjang lengan (X2) 32,6 15,7 Total 100,00% 48,1

Page 68: lumayan

Lampiran 15 67

Antropometer

Bola Softball

Page 69: lumayan

Lampiran 15 68

Bendera Pembatas

Glove

Page 70: lumayan

Lampiran 15 69

Push and Pull Dynamo Meter

Roll Meter

Page 71: lumayan

Lampiran 15 70

Tes Pengukuran Panjang Lengan

Tes Push and Pull Dynamo Meter

Page 72: lumayan

Lampiran 15 71

Pemberian pengarahan sebelum penelitian dilakukan

Pemanasan

Page 73: lumayan

Lampiran 15 72

Tes Jauhnya Lemparan Atas

Pengukuran Jauhnya Lemparan Atas