macam macam gangguan tidur
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
![Page 1: Macam Macam Gangguan Tidur](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082610/55cf93ce550346f57b9e6b95/html5/thumbnails/1.jpg)
GANGGUAN-GANGGUAN TIDUR DAN PENANGANANNYA
1. Insomnia
Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas
maupun kuantitas. Seseorang yang terbangun dari tidur, tetapi merasa belum cukup tidur
dapat disebut mengalami insomnia (Japardi, 2002).
Ada tiga jenis insomnia diantaranya:
- Insomnia inisial: ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai tidur.
- Insomnia intermitten: ketidakmampuan untuk memepertahankan tidur atau keadaan sering
terjaga tidur.
- Insomnia terminal: bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami insomnia diantaranya
adalah rasa nyeri, kecemasan, ketakutan, tekanan jiwa, dan kondisi yang tidak menunjang
untuk tidur.
Perawat dapat membantu klien mengatasi insomnia melalui pendidikan kesehatan,
menciptakan lingkungan yang nyaman, melatih klien relaksasi, dan tindakan lainnya. Ada
beberapa tindakan atau upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia yaitu:
a. Memakan makanan berprotein tinggi sebelum tidur, seperti keju atau susu
b. Usahakan agar selalu beranjak tidur pada waktu yang sama
c. Hindari tidur di waktu siang atau sore hari
d. Berusaha untuk tidur hanya apabila merasa benar-benar kantuk dan tidak pada waktu
kesadaran penuh
e. Hindari kegiatan-kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur
f. Lakukan latihan-latihan gerak badan setiap hari, tetapi tidak menjelang tidur
g. Gunakan teknik-teknik pelepasan otot-otot serta meditasi sebelum berusaha untuk tidur
2. Somnambulisme
Somnambulisme merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya
otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, menutup pintu, duduk di
tempat tidur, emnabrak kursi, berjalan kaki, dan berbicara. Somnambulisme ini lebih banyak
terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Seseorang yang mengalami
somnabulisme mempunyai risiko terjadinya cedera.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi somnabulisme yaitu dengan membimbing
anak. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi somnabulisme adalah dengan
membuat lingkungan yang nyaman dan aman, serta dapat pula dengan menggunakan obat
seperti Diazepam dan Valium.
![Page 2: Macam Macam Gangguan Tidur](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082610/55cf93ce550346f57b9e6b95/html5/thumbnails/2.jpg)
3. Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak disengaja (mengompol). Terjadi pada anak-anak dan
remaja, paling banyak terjadi pada laki-laki. Penyebab secara pasti belum jelas, tetapi ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan
toilet training yang kaku. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah enuresis anatara lain:
hindari stres, hindari minum yang banyak sebelum tidur, dan kosongkan kandung kemih
(berkemih dulu) sebelum tidur.
4. Narkolepsi
Narkolepsi merupakan suatu kondisi yang dicirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk
tidur. Dapat dikatakan pula narkolepsi adalah serangan mengantuk yang mendadak sehingga
ia dapat tertidur pada setiap saat di mana serangan tidur (kantuk) tersebut datang.
Penyebab narkolepsi secara pasti belum jelas, tetapi diduga terjadi akibat kerusakan genetika
sistem saraf pusat dimana periode REM tidak dapat dikendalikan. Serangan narkolepsi ini
dapat menimbulkan bahaya apabila terjadi pada waktu mengendarai kendaraan, pekerja yang
bekerja pada alat-alat yang berputar-putar, atau berada di tepi jurang.
Obat-obat agripnotik dapat digunakan untuk mengendalikan narkolepsi yaitu sejenis obat
yang membuat orang tidak dapat tidur. Obat tersebut diantarnya jenis ampetamin.
5. Night terrors
Night terrors adalah mimpi buruk. Umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau lebih.
Setelah tidur beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat dan ketakutan.
6. Mendengkur
Mendengkur disebabkan oleh rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut.
Amandel yang membengkak dan adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan
mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran napas pada lansia. Otot-otot di bagian
belakang mulut mengendur lalu bergetar jika dilewati udara pernapasan.
![Page 3: Macam Macam Gangguan Tidur](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082610/55cf93ce550346f57b9e6b95/html5/thumbnails/3.jpg)
FAKTOR YANG MEMENGARUHI ISTIRAHAT DAN TIDUR
Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur setiap orang berbeda-beda. Ada yang kebutuhannya
terpenuhi dengan baik. Ada pula yang mengalami gangguan. Seseorang bisa tidur ataupun
tidak dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut:
a. Status kesehatan
Seseorang yang kondisi tubuhnya sehat memungkinkan ia dapat tidur dengan nyenyak. Tetapi
pada orang yang sakit dan rasa nyeri, maka kebutuhan istirahat dan tidurnya tidak dapat
dipenuhi dengan baik sehingga ia tidak dapat tidur dengan nyenyak.
b. Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur. Pada lingkungan
yang tenang memungkinkan seseorang dapat tidur dengan nyenyak. Sebaliknya lingkungan
yang ribut, bising, dan gaduh akan menghambat seseorang untuk tidur.
c. Stres psikologis
Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini disebabkan
karena pada kondisi cemas akan meningkatkan norepinefrin darah melalui sistem saraf
simpatis. Zat ini akan mengurangi tahap IV NREM dan REM.
d. Diet
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan seperti keju, susu, daging, dan ikan tuna
dapat menyebabkan seseorang mudah tidur. Sebaliknya, minuman yang mengandung kafein
maupun alkohol akan mengganggu tidur.
e. Gaya hidup
Kelelahan dapat memengaruhi pola tidur seseorang. Kelelahan tingkat menengah orang dapat
tidur dengan nyenyak. Sedangkan pada kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan
periode tidur REM lebih pendek.
f. Obat-obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi seseorang ada yang berefek menyebabkan tidur, ada pula yang
sebaliknya mengganggu tidur. Misalnya, obat golongan amfetamin akan menurunkan tidur
REM.
![Page 4: Macam Macam Gangguan Tidur](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082610/55cf93ce550346f57b9e6b95/html5/thumbnails/4.jpg)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
1. Pengkajian Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai gangguan kebutuhan
istirahat dan tidur meliputi pengkajian mengenai:
a. Pola tidur, seperti jam berapa klien masuk kamar untuk tidur, jam berapa biasa bangun tidur,
dan keteraturan pola tidur klien.
b. Kebiasaan yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca buku, buang air kecil, dan
lain-lain.
c. Gangguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya.
d. Kebiasaan tidur siang.
e. Lingkungan tidur klien. Bagaimana kondisi lingkungan tidur klien?, apakah kondisinya
bising, gelap, atau suhu dingin?
f. Peristiwa yang baru dialami klien dalam hidup. Perawat mempelajari apakah peristiwa yang
dialami klien, yang menyebabkan klien mengalami gangguan tidur?
g. Status emosi dan mental klien. Status emosional dan mental memengaruhi terhadap
kemampuan klien untuk istirahat dan tidur. Perawat perlu mengkaji mengenai status
emosional dan mental klien, misalnya apakah klien mengalami stress emosional atau
ansietas? Juga dikaji sumber stres yang dialami klien.
h. Perilaku deprivasi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai akibat
gangguan istirahat tidur, seperti:
- Penampilan wajah, misalnya adalah adakah area gelap di sekitar mata, bengkak di kelopak
mata, konjungtiva kemerahan, atau mata yang terlihat cekung.
- Perilaku yang terkait dengan gangguan istirahat tidur, misalnya apakah klien mudah
tersinggung, selalu menguap, kurang konsentrasi, atau terlihat bingung.
- Kelelahan, misalnya apakah klien tampak lelah, letih, atau lesu.
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin ditemukan pada klien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan istirahat tidur, antara lain:
a. Gangguan pola tidur
Gangguan pola tidur inin dapat disebabkan karena ansietas yang dialami klien, lingkungan
yang tidak kondusif untuk tidur (misalnya, lingkungan yang bising), letidakmampuan
mengatasi stres yang dialami, dan nyeri akibat penyakit yang diderita klien.
b. Perubahan proses pikir
![Page 5: Macam Macam Gangguan Tidur](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082610/55cf93ce550346f57b9e6b95/html5/thumbnails/5.jpg)
Perubahan proses berpikir ini disebabkan oleh terjadinya deprivivasi tidur
c. Gangguan harga diri
Gangguan harga diri terutama dialami pada klien yang mengalami enuresis
d. Risiko cedera
Risiko cedera terutama pada klien yang menderita somnambulisme. Pada somnambulisme
ini, klien melakukan aktivitas tanpa disadari sehingga berisiko terjadinya kecelakaan, bisa
berupa jatuh dari tempat tidur, turun tangga, atau membentur tembok, dan lain-lain.
3. Intervensi Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Pada klien yang dirawat di rumah sakit dapat mengalami masalah istirahat dan tidur. Masalah
tersebut sering berhubungan dengan lingkungan rumah sakit, rutinitas ruangan, atau penyakit
yang dideritanya. Walaupun begitu, perawat mesti membantu klien untuk dapat istirahat dan
tidur.
Berikut ini merupakan beberapa intervensi yang dapat diterapkan untuk membantu
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada klien yang dirawat.
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman, dapat dilakukan misalnya dengan:
- Pintu kamar klien ditutup
- Kurangi stimulus, misalnya percakapan
- Tempatkan klien dengan teman yang cocok, dan lain-lain
b. Membantu kebiasaan klien sebelum tidur, misalnya dengan mendengarkan musik, membaca,
dan berdoa. Pada klien anak-anak, dapat dilakukan dengan membacakan dongeng, memegang
boneka atau benda yang disukainya.
c. Diet
- Anjurkan klien untuk memakan makanan yang mengandung tinggi protein, seperti susu dan
keju
- Hindari banyak minum sebelum tidur
d. Hindari latihan fisik yang berlebihan sebelum tidur
e. Hindari rangsangan mental yang tidak menyenangkan sebelum tidur. Maksudnya, usahakan
psikologi klien tenang, tidak cemas, ataupun stres sebelum tidur.
f. Berikan rasa nyaman dan rileks, misalnya dengan:
- Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur
- Anjurkan klien berkemih sebelum tidur
- Tempat tidur yang bersih dan tidak boleh basah
- Pada klien nyeri, berikan obat analgesik 30 menit sebelum tidur
g. Hindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur
![Page 6: Macam Macam Gangguan Tidur](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082610/55cf93ce550346f57b9e6b95/html5/thumbnails/6.jpg)
h. Berdoa sesuai dengan agamanya
Referensi
1. Asmadi.2008. Tehnik prosedural keperawatan: konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta: Salemba Medika.
2. Kozier,B.,G.Erb. 2004. Fundamentals of Nursing: Concepts, process, and practice. Seventh edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
3. Mubarak & Chayatin. 2008. Buku ajar kebutuhan dasar manusia, Teori dan aplikasi dalam praktik. Jakarta : EGC
Terapi non farmakologi
Merupakan pilihan utama sebelum menggunakan obat-obatan karena penggunaan obat-obatan dapat memberikan efek ketergantungan. Ada pun cara yang dapat dilakukan antara lain
1. terapi relaksasi
Terapi ini ditujukan untuk mengurangi ketegangan atau stress yang dapat mengganggu tidur. Bisa dilakukan dengan tidak membawa pekerjaan kantor ke rumah, teknik pengaturan pernapasan, aromaterapi, peningkatan spiritual dan pengendalian emosi.
2. terapi tidur yang bersih,
Terapi ini ditujukan untuk menciptakan suasana tidur bersih dan nyaman. Dimulai dari kebersihan penderita diikuti kebersihan tempat tidur dan suasana kamar yang dibuat nyaman untuk tidur.
3. terapi pengaturan tidur,
Terapi ini ditujukan untuk mengatur waktu tidur perderita mengikuti irama sirkardian tidur normal penderita. Jadi penderita harus disiplin menjalankan waktu-waktu tidurnya
4. terapi psikologi/psikiatri
Terapi ini ditujukan untuk mengatasi gangguan jiwa atau stress berat yang menyebabkan penderita sulit tidur. Terapi ini dilakukan oleh tenaga ahli atau dokter psikiatri
5.Mengubah gaya hidup
Bisa dilakukan dengan berolah raga secara teratur, menghindari rokok dan alkohol, mengontrol berat badan dan meluangkan waktu untuk berekreasi ke tempat-tempat terbuka seperti pantai dan gunung.
Terapi farmakologi
![Page 7: Macam Macam Gangguan Tidur](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082610/55cf93ce550346f57b9e6b95/html5/thumbnails/7.jpg)
Mengingat banyaknya efek samping yang ditimbulkan dari obat-obatan seperti ketergantungan, maka terapi ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten di bidangnya. Obat-obatan untuk penanganan gangguan tidur antara lain :
1. Golongan obat hipnotik
2, Golongan obat antidepresan
3. Terapi hormone melatonin dan agonis melatonin
4. Golongan obat antihistamin.
Ada terapi khusus untuk kasus-kasus gangguan tidur tertentu selain yang telah disebutkan di atas. Misalnya pada sleep apnea yang berat dapat dibantu dengan pemakaian masker oksigen (Continuous positive airway pressure) atau tindakan pembedahan jika disebabkan kelemahan otot atas pernapasan. Pada Restless Leg Syndrome kita harus mencari penyakit dasarnya untuk dapat memperoleh terapi yang adekuat.
GANGGUAN TIDUR• Gangguan pola tidur (sulit tertidur) yang berhubungan dengan kebisingan
lingkungan, nyeri artritis, dll • Gangguan pola tidur (sering terbangun) yang berhubungan dengan
kekhawatiran kehilangan pekerjaan, ketergantungan terhadap obat-obat barbiturat, dll
• Risiko cedera yang berhubungan dengan serangan berjalan dalam tidur • Koping keluarga tidak efektif; ketidakmampuan yang berhubungan
dengan pemahaman pasangan tentang narkolepsi • Gangguan harga diri yang berhubungan dengan terjadinya mengompol • Gangguan pertukaran gas selama tidur yang berhubungan dengan
perubahan suplai oksigen • Pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan obstruksi
trakeobronkial
![Page 8: Macam Macam Gangguan Tidur](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082610/55cf93ce550346f57b9e6b95/html5/thumbnails/8.jpg)
Diagnosa keperawatan : Gangguan pola tidur (sulit tertidur) yang berhubungan
dengan khawatir akan kehilangan pekerjaanDefenisi : Gangguan pola tidur adalah gangguan
waktu tidur yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mempengaruhi hasrat gaya hidup (Kim, McFarland, McLane, 1995) Tujuan : Klien melaporkan bahwa pola tidur yang biasa telah terbentuk kembali dalam 1 bulanHasil yang diharapkan :Klien tertidur dalam 30 menit setelah naik ke tempat tidurKlien menggunakan terapi relaksasi setiap malam sebelum tidurKlien melaporkan perasaan segar di saat terbangun di pagi hari Intervensi 1 : Anjurkan agar kafein dan alkohol dihilangkan dari diet klien di malam hari (Kafein dan alkohol mengganggu siklus tidur)Intervensi 2 : Minta klien mengikuti ritual tidur naik ke tempat tidur pada jam yang sama setiap malam meminum segelas susu (Susu mengandung L-triptofan, asam amino alami yang merangsang tidur (Ross et al, 1986) Intervensi 3 : Tentukan waktu sebelum klien pergi tidur untuk latihan relaksasi yag tenang, mandi, atau latihan relaksasi progresif (Efek dari relaksasi memerlukan penelitian lebih lanjut, klien insomnia dapat mengalami peningkatan tonus simpatik, dan relaksasi dapat menguranginya (Berman et al, 1990) Intervensi 4 : Kendalikan sumber-sumber kebisingan di lingkungan dan pastikan bahwa kamar tidur sudah digelapkan dan memiliki ventilasi yang baik (Suara yang keras dapat mengganggu dan mempengaruhi istirahat). Kontrol suara di rumah sakit Tutup pintu kamar klien jika mungkinJaga agar pintu area kerja di unit tersebut ditutup ketika sedang digunakanKurangi volume telepon yang terdekat dan peralatan yang berbunyiGunakan sepatu beralas karet, hindari pemakaian sepatu beralas kayu Kontrol suara di rumah sakit Matikan oksigen di samping tempat tidur dan peralatan lain yang tidak digunakanMatikan alarm dan bunyi pada alat monitor di samping tempat tidurMatikan TV dan radio dalam kamar kecuali jika klien menyukai musik yang lembutHindari bunyi keras yang tiba-tiba seperti menyiram toilet atau menggeser tempat tidur Kontrol suara di rumah sakit Lakukan percakapan yang diperlukan dengan suara rendah, terutama di malam hariLakukan percakapan dan pelaporan di ruangan khusus yang jauh dari kamar klien
SIKLUS TIDUR DAN IRAMA SIRKADIAN
LIA RETNO SARI, S.KEP.NS