machine generated alternative text: maten tes kompetensi ... · pdf fileb. membawa senjata...
TRANSCRIPT
Machine generated alternative text: Maten Tes Kompetensi Dasar (TKD)
1. Tes wawasan kebangsaan yang meliputi:
1) Pancasila;
2) Undang Undang Dasar 1945;
3) Ehineka Tunggal Ika; dan
4) NKRI ( sistem tata negara pusat dan daerah, sejarab perjuangan bangsa, peranan bangsa Indonesia
dalam tatanan regional maupun global, kemampuan berbahasa indonesia yang baik)
2. Tes Intelektual Umum untuk nenilai:
1) Kemampuan verbal yaitu kemampuan menyampaikan informasi secara lesan maupun tulisan;
2) Kemampuan numerik yaitu kemampuan melakukan operasi perhitungan angka dan melihat hubungan
diantara angka-angka;
3) Kemampuan berpikir logis yaitu kemampuan melakukan penalaran secara runtut dan sistematis;
4) Kemampuan berpikir analitis yaltu kemampuan menguraikan suatu permasalahan secara sistematis.
3. Tes Karakteristik Pribadi untuk menilai:
1) Integritas din;
2) Semangat berprestasi;
3) Onientasi pada pelayanan;
4) Kemampuan beradaptasi;
5) Kemampuan mengendalikan din;
6) Kemampuan bekenja man din dan tuntas;
7) Kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan;
8) Kemampuan bekenja sama dalam kelompok;
9) Kemampuan menggerakkan dan mengkoordinir orang lain;
10) Onientasi kepada orang lain;
11) Kreatifitas dan inovasi.
1. Peserta wajib membawa Tanda Peserta Ujian serta menunjukkannya kepada panitia.
2. Peserta harus duduk pada tempat yang telah ditentukan.
3. Peserta menenima soal-soal ujian dan Lembar Jawaban Komputer (UK) dan panitia.
4. Peserta wajib menggunakan pensil 2B (ash) dalam mengisi formuhir UK, dan menggunakan karet
penghapus untuk memperbaiki/menghapus jawaban apabila dianggap salah.
S. Peserta harus mencantumkan Nomor Peserta dan Nama pada UK.
6. Peserta dilarang:
a. membawa buku, kalkulator, alat komunikasi atau alat lainnya yang dapat mengganggu ketenangan
pengisian ujian kecuali pensil 2B, rautan, alas tulis, dan penghapus;
b. membawa senjata api/ta jam atau sejenisnya, selama mengikuti ujian;
c. bertanya/berbicara dengan sesama peserta;
d. menenima/memberikan sesuatu dani/kepada orang lain tanpa seizin panitia, selama mengerjakan
soal
ujian;
e. keluar ruangan, kecuahi memperoleh izin dan panitia ujian; dan
f. merokok dalam ruangan ujian.
7. Fesertawajib:
a. mengerjakan semna seal u5ian yang tersedia sesuai dengan alokasi waktu;
b. menandatangani UK di tempat yang telafi disediakan; dan
c. mengisi daftar hadir peserta yang telah disediakan.
8. Peserta yang terlambat lebih dan 15 (lima belas) menit setelah dimulainya ujian, tidak diperbolehkan
mengikuti ujian.
9. Peserta diperbolehkan menjawab soal ujian setelah mendapat penintah dan panitia.
10. Pesenta harus menjawab soal ujian pada UK dengan pensil 2B dan tidak diperkenankan melakukan
coretan-conetan pada lembar ujian maupun UK.
11. Peserta yang telah selesai menjawab soal ujian sebelum waktu ujian usai, dapat meninggalkan
tempat
setelah menyerahkan soal ujian dan UK kepada panitia
¡‘anda/aman Maten CPNS
Machine generated alternative text: BEBERAPA KEBIJAKAN PEMERENTAH DALAM LINGKUP DINAS
PENDIDIKAN NASIONAL
Undang-undang
. Undanq-undang Nomor 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
. Undang-undang Nomor 2 th 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
. Undang-undang Nomor 22 th 1999 tentang Pemerintahan Daerah
. Undang-undang Nomor 43 th 1999 tentang peruhahan atas UU no 8
tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
Peraturan Pemerintah
. pp 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan
. Pp 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Sebagai Hadan Hukum
. Pp Nomor 57 th 1998 tentang Perubahan Atas PP 30 th 1990 tentang Pendidikan Tinggi
. pp Nomor 55 th 1998 tentang Perubahan Atas Pp 28 th 1990 tentang Pendidikan Dasar
. pp Nomor 56 th 1998 tentang Perubahan Atas PP 28 th 1990 tentang Pendidikan Menengah
. PP Nomor 32 th 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
Keppres & Inpres
. Keppres Nomor 93 th 1999 tentang perubahan IKIP menjadi Universitas
. Keppres Nomorl99 Tahun 1998 tentang Tunjangan Posen
. Keppres Nomor 68 th 1998 tentang Pembinaan Kursus dan Lembaga Pelatihan Kerja
. Inpres No, 6 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika Kepmen
Kepmen
. Kepmendiknas NOMOR 045/U/2002 tentang KURIKULUM INTl PENDIDIKAN TINGGI
. Kepmendiknas Nomor 004/U/2002 tentang Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi
Kepmendiknas Nomor 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan - Pengendalian dan
Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana di Perguruan Tinggi
. Kepmendiknas Nomor 178/U/2001 tentang CELAR DAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI
. Kepmendiknas Nomor 107/U/2001 tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI
JARAK JAUH
. Kepmendiknas Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi
. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa
. Kepmendiknas Nomor 36/D/0/2001 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit
Jabatan Posen
. Kepmendiknas Nomor 042/U/2000 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penetapan Perguruan Tinggi
Sebagai Hadan Hukum
. Keputusan Menko Wasbang PAN tentang Pelaksanaan Pemeriksaan Pengadaan Barang/Jasa
. Kepmendikbud Nomor 036/U/1993 tentang gelar dan sebutan lulusan perguruan tinggi
. Kepmendikbud Nomor 222/U/1998 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi
. Kepmendikbud Nomor 188/U/1998 mengenai akreditasi program studi PT untuk program sarjana
. Kepmendikbud Nomor 187/U/1998 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
. Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 tentang pedoman umum organisasi kemahasiswaan
. 5KB Mendikbud dan Ka. BAKN tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional dosen dan angka
kreditnya
t Kkwenthlckrnd citwtc 316(U teutau% p %ng,katau dan pemberheatian çtmpnan çerg, tingg,t dan
pimpinan fakultas
. Kepmendikbud Nomor 223/U/1998 tentang Kerjasama antar Perguruan Tinggi
. Perubahan Keputusan Mendikbud tentang svarat dan prosedur WNA untuk meniadi mahasiswa PT di
Indonesia
. Surat Menkeu tentang: Kriteria Mengenai Pengelolaan Dana Non Budgetair
Pendalaman Maten CPNS
Halaman 3
Machine generated alternative text: SK Dirjen
SK Dirjen Dikti tentang perubahan dan peraturan tambahan 5K Dirjen Dikti No ; 08/DIKTI/Kep/2002
5K Dirien Diktl tentang penyelenggaraafl program reguler dan non reguler di perguruan tinggi negeri
SK Dirjen Dikti tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/ataU Jurusan Berdasarkan Keputusan
Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000
5K Dirien Dikti tentang Penetapan penerima dana hibah program Domestic Colaborative Research Grant
SK Dirjen Dikti tntang petunjuk tatacara pengangkatan PembantU Rektor, Dekan, ... dstSK Dirjen Dikt’
tentang
Petunjuk Pelaksanaafl Pembinaafl dan Pengawasafl Terhadap Program Studi yang tidak TerakreditaSi
SK Dirien Dikti mengeflai Tindak Lanjut KepmefldikbUd Nomor 188/U/1988 tentang AkreditaSi
Program Studi pada Perguruafl Tinggi untuk Program Sarjana.
Edaran & Surat Dirjen
Surat Dirjen Dikti tentang penundaan pembukaafl program studi Kedokterafl Umum
Surat Dirjen Dikti tentang nota kesepahamafl antara KPU dan DepdiknaS Nota kesepahaman antara KPU
dan
DepdiknaS
Surat Diijen Dikti tentang Penyalahgunaafl Kewenangan Pendirian Perguruan Tinggi Swasta: STU
International
University tidak sah (illegal) dan tidak dibenarkan menyelenggarakafl pendidikan tinggi,
Surat Diijen Dikti ; Klarifikasi terhadap pemberitaafl di GATRA edisi 20 Desember 2003 kepada Rektor
UniversitaS
Mercu Buana dan Rektor Institut Teknologi Pembangunafl Surabaya
Surat Dirjen Dikti tentang citra perguruan tinggi negeri dan BHMN yang terganggU akibat adanya
pemberitaafl
media cetak yang mengarah kepada komersialisaSi PTN dan BHMN
Surat Dirien Dikti tentarig Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 017/U/2003 tanggal 7 Februari
2003
tentang Ujian Akhir Nasional Tahun ajaran 2002/2003 dan ketentuan mengçflai penerimaan mahasiswa
baru.
Surat Dirjen Dikti tentang penawaran pendidikan tinggi melalui iklan
Surat Dirjen Dikti tentang Keteladanan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sehubungan dengan perselisihan
dan
pertikaian antara pihak pimpinan PTS dengan pihak Yayasan secara berkepanjangafl sehingga
menurunkan
kredibilitaS PTS tersebut
Surat Dirjen Dikti tentang penerimaafl mahasiswa baru
Surat Dirjen Dikti tentang kerjasama Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT)
. Surat Dirjen Dikti tentang Pas photo berjilbab/berkerUdUflg .
Surat Dirjen Dikti tentang Penghentian seluruh kegiatan dengan Royal Melbourne Institute of
Technology
(RMIT)
Surat Dirjen Dikti tentang Tata krama dan kepatutan dalam hal peneñmaan mahasisWa baru
Surat Dirien Dikti tentang kesediaan PTN dan PT-BHMN untuk menerima calo” mahasiswa pascasarjafla
yang mendapat beasiswa pemerintah Indonesia
Surat Dirien Dikti mekanisme penerimaan mahasiSWa baru di PTN
Surat Dirjen Dikti tentang kelas jauh oleh UGM, Unpad dan ITS
Surat Dirien Dikti tentang lembaga penjual gelar.
Surat Dirjen Dikti kepada pimpinan PTN mengenal daya tampung PTN
Surat Dirjen Dikti tentang pernyataafl Rektor ITB di Kompas dan Media Indonesia
Surat Dirjen Dikti tentang pemberitaan di media massa tentang pembukaan program studi di UniversitaS
Jenderal Soedirman yang belum mempunyai ijin
Surat Dirjen Dikti tentang ketentuan penerimaafl mahasisWa asing di PTN
Surat Dirjen Dikti Persyaratan menulis artikel di Jumal Ilmiah TerakreditaSi untuk kenaikan jabatan
dosen
Surat Dirjen Dikti tentang rancangafi dokumen “Landasafl Implementasi Perguruan Tnggi sebagai Badan
Hukum Milik Negara
Surat Dirjen Dikti tentang Kesepakatan para pimpinan PTN untuk tetap menggunakan poa UMPTN
Surat Dirien Dikti tentang Evaluasi Status program studi yang telah habis masa berlakunya
Surat Dirjen Dikti tentang AkuntabilitaS Perguruan Tinggi Negeri
Surat Dirjen Dikti tentang Perpindahan Pegawai Negeri Sipil non dosen menjadi dosen di Perguruan
Tinggi dan
Perpindahan dosen PNS antar Perguruan Tinggi
Surat Dirien Dikti tentang Rekomendasi Pendirian Akademi Bidang Kesehatan yang diselenggarakan
masyarakat.
Pengelolaan Sistem dan Penvelenggaraan Pendidikan Profesi Bidang Kedokteran
Surat edaran Dirjen Pendidikan Tinggi Sept 2000 tentang Penyelenggaraan Kelas Jauh format word97;
Pembukaan program studi baru dan pendirian perguruan tinggi baru format word97
Surat Dirien Dikti tentang penerimaan mahasiSWa baru sebelum pelaksanaan Ebtanas SMU/SMK
Surat Dirien Dikti mengenai pencegahan plagiat
Pendalamafl Maten CPNS Halaman 4
Machine generated alternative text: BEBERAPA KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM LINGKUP DINAS
PENDIDIKAN NASIONAL 2
1. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang STANDAR KEPALA SEKOLAH
2. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang STANDAR GURU
3. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang STANDAR PENGELOLAAN
4. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang STANDAR
5. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang STANDAR SARANA PRASARANA
6. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang STANDAR 1ST KTSP
7. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKLJ SMP/MTs
8. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SD/MI
9. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SMA/MA
10. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) PLB/SLB
11. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SML/MAK
12. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KELOMPOK MATA PELAJARAN (MAPEL)
13. pp NO. 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU
14. PP. NO. 79 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
15. UNDANG-UNDANG NO.20 TAHUN 2003 TENTANG SISDIKNAS
16. PP NO. 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDID1KAN (SNP)
17. pp NO.36 TAHUN 2007 TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU
18. PENHITUNGAN BEBAN KERJA GURU 241AM
19. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
20. PERMENDIKNAS NO. 10 TAHUN2009 TENTANG SERTIFIKASI GURU
21. PERMENDIKNAS NO.28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH
22. PERMENDIKNAS NO.28 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KONSELOR
23. UNDANG-UNDANG NO 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN
24. UNDANG-UNDANG NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISDIKNAS
25. UNDANG-UNDANG NO.39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTRIAN NEGARA
26. Pp fO. 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN
27. PP NO.48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN
28. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
29. PERMENNEGPAN RB N 0.16 TAHTJN 2009 JABFUNG GURU DAN AK NYA
PERIODISASI JABATAN PRESIDEN
Periode
Presiden
Wakil Presiden
1945-1966
Ir. Soekarno
Dr. Mohammad Hatta
1996-1998.
H. Muh. Soeharto
1973-1978
Sri Sultan Hamengku Buwono IX
1978-1983
H. Adam Malik
1983-1988
Jend. Pum. Umar Wirahadi Kusumah
1988-1993
Sudhannono
1993-1998
Tri Sutrisno
1998
Prof. Dr. Ing. BJ Habibie
1998-1999
Prof. Dr. ¡ng. BJ Habibie
1999-2001
Abdurrahman Wahid
Megawati Soekarno Putri
2001-2004
Megawati Soekdrno Putri
Dr. (HC) Hamzah Haz
2004-2009
Susio BambangYudhoyono
YusufKal la
2009-2014
Susilo BambangYudhoyono
Budiyono
Halaman 5
Pendalaman Maten CPNS
Machine generated alternative text: LAMBANG NEGARA PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YANG ARIL DAN BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATPN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWABATAN /
PERWAKILAN.
5. KEADILAN SOSIALBAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA BHINEKA TUNGGAL IKA
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66/1 951, Pasal 1 : ini menyebutkan bahwa lambang negara
terbagi atas
tiga bagianyaitu:
1. Garis melintang pada pensai yang digambar tebal melambangkan bahwa negara Indonesia dilalui oleh
garis
Khatulistiwa.
2. Lambang negara RI Garuda Pancasila, ditetapkan sebagai lambang negara dalam Peraturan
Pemerintah No.
66 Tahun 1951 tanggal 17 Oktober 1951. Penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 43
Tahun
1958.
3. Kaki burung Garuda mencengkeram sebuah pita yang melengkung ke atas. Pada pita itu ada tulisan
“Bhinneka Tunggal Ika”, yang berasal dan buku Sutasoma karangan Empu Tantular.
Bhinneka Tunggal Ika berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Maksudnya ialah kita bangsa
Indonesia
meskipun terdiri dan berbagai macam suku bangsa, agama, dan adat istiadat tetapi kita tetap
merupakan satu
bangsa dengan satu kebudayaan nasional dan dengan satu bahasa nasional.
Pasa! 4 memberikan penjelasan ten tang lima ruang dalam Pensai, lima buah ruang dalam Pensai itu
masin,g-masing
mewujudkan Dasar Pancasila.
I. Dasar Ketuhanan Yang Maka Esa tertulis dengan NUT Cahaya di ruangan tengah berbentuk Bintang
yang bersudut
lima
II. Dasar Kerakyatan dilukiskan dengan kepala Banteng sebagai lambang tenaga rakyat.
III. Dasar Kebangsaan dilukiskan dengan pohon Beringin, tempat berlindung.
IV. Dasar Pri-KemanuSiaafl dilukiskan dengan tali Rantai bermata bulat dan persegi.
V. Dasar Keadilan Sosial dilukiskan dengan Kapas dan Padi sebagai tujuan kemakmuran.
Di dalam Pasa! 5 disebutkan bahwa semboyan yang tertulis dengan huruf Latin dalam bahasa Jawa Kuno
berbunyi:
Bhineka Tunggal Ika
Burung Garuda menjadi lambang negara Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No.66
Tanggal :17 Oktober
1951. Tetapi telah berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1950. Berbentuk Burung Garuda yang di dadanya
tergantung Peñsai
dengan “Lima Simbol’, yang lazim disebut Pancasila
Sejak tahun 1976 provinsi kita berjumlah 27. Pada tahun 1999 Provinsi Timor Timur melalui penentuan
pendapat yang diadakan pada tanggal 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur memilih untuk memisahkan
din
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tahun 2000 provinsi di Indonesia menjadi 33 buah. Pada
awal
tahun 2004 jumlah provinsi menjadi 32 buah, karena adanya perubahan Provinsi Papua yang semula 3
provinsi
menjadi 2 yaitu Provinsi Papua dan Provinsi Irian jaya Barat. Namun pada bulan Oktober 2004
pemerintah telah
mengesahkan Provinsi Sulawesi Barat, sehingga jumlah Provinsi di Indonesia kembali menjadi 33
provinsi.
Pendalaman Maten CPNS
Halaman 6
Machine generated alternative text: Pasa!-pasa! UUD 1945 yang diamandemen
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
KEEM PAT
tzt0-l999)
(18-08-2000)
(10-11-2001)
(10-08-2002)
asa! 5 ayat 1
Pasa! 18
Pasa! 1 ayat 2 dan 3
Pasa! 2 ayat 1
Pasal 7
Pasa! 18 A
Pasal 3 ayat 1 dan 3, ayat 4
Pasa! 6A ayat 4
Pasa! 9
Pasa! 18 B
Pasa I 6 ayat I dan 2
Pasa! 8 ayat 3
Pasa! 13 ayat 2,3
Pasa! 19
Pasal 6A ayat 1,2,3 dan 5
Pasa! 23 B
Pasa! 14
Pasa! 20 ayat 5
Pasal 7 A
Pasal 23 D
Pasal 15
Pasa! 20 A
Pasa! 7B ayat 1,2,3,4,5,6,7
Pasa! 24 ayat 3
Pasa! 17 ayat 2
Pasa ! 22 A
. Pasa! 7 C
Pasa! 31 ayat 1, 2, 3, 4
dan 5
Pasa I 17 ayat 3
Pasa! 22 B
Pasa! 8 ayat 1 dan 2
Pasa! 32 ayat 1 dan 2
Pasa I 20
Bab IX A Pasa! 25 E
Pasa! 11 ayat 2 dan 3
Pasa! 33 ayat 4,5
Pasa! 21
Bab X Pasa! 26 ayat 2;
Pasa! 17 ayat 4
Pasa! 34 ayat 1,2, 3 dan 4
ayat 3
Pasa ! 27 ayat 3
Bab VIlA pasa! 22C ayat 1,2,3 dan 5
Pasa! 37 1,2,3,4,
dan 5
Pasa! 22D ayat 1,2,3, dan 4
Aturan peralihan pasal 1, II
Bab XA Pasa! 28A,28B,
Pasa! 22E ayat 1,2,3,4,5,6
dan III
28C,28D,28E,28F,28G,
28H, 281, 293
Bab XII pasa! 30
PMa! 23 ayat 1,2 dan 3
Aturan tambahan pasal I dar
II
BabXV pasa! 36A;
Pasa! 23A
Bab XV pasa! 36B:36C
Pasa! 23C
Bab VIII A Pasa! 23 E ayat 1,2 dan
3
¡ .
..
Pasa! 23F ayat 1 dan 2
Pasa! 23G ayat 1 dan 2
Pasa! 24 ayat 1 dan 2
Pasal 24A ayat 1,2,3,4,5
Pasa! 24B 1, 2, 3 dan 4
Pasa! 24C ayat 1,2,3.4,5,6
Pendalaman Maten CPNS
Ha/aman 7
Machine generated alternative text: BIDANG-BIDANG TUGAS KOMISI DPR-RI
1 .TUGAS POKOK KOMISI I DPR RI
MA
. Pertahanan, Intelijen,Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika.
2 .TUGAS POKOK KOMISI II DPR RI
Kekuasaan
Kehakiman
YUDIKATIF
. Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria.
3 TUGAS POKOK KOMISI III DPR RI
. Hukum, HAM, Keamanan.
4 .TUGAS POKOK KOMISI IV
. Pertanian,Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan.
5 .TUGAS POKOK KOMISI V
. Perhubungan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan
Tertinggal, Meteorologi, Iclimatologi dan Geofisika.
6 TUGAS POKOK KOMISI VI
. Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM dan BUMN, Standarisasi Nasional.
7 .TUGAS POKOK KOMISI VII
. Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, Lingkungan Hidup.
8 .TUGAS POKOK KOMISIVIII
. Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan. .
9 ,TUGAS POKOK KOMISI IX
. Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kependudukan, Kesehatan
10 .TUGAS POKOK KOMISI X
. Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda, Olahraga, Perpustakaan
11 .TUGAS POKOK KOMISI XI
. Keuangan, Perencanaan Pembangunan, Perbankan
STRU KTU R KETATAN EGARAAN
SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945
DPR
Presiden BPK DPA
STRUKTUR KETATANEGARAAN
SETELAH PERUBAHAN UUD 1945
LEGISLATIF EKSEKUTIF
Pendalaman Maten CPNS
Halaman 8