magb

34
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agribisnis adalah semua aktivitas dalam bidang pertanian mulai dari industri hulu,usaha tani,indutri hilir hingga distribusinya. Sistem agribisnis merupakan suatu konsep yang menempatkan kegiatan pertanian sebagai suatu kegiatan yang utuh dan komprehensif sekaligus sebagai suatu konsep yang dapat menelaah dan menjawab berbagai masalah dan tantangan. Manajemen Agribisnis adalah suatu kegiatan dalam bidang pertanian yang menerapkan manajemen dengan melaksanakan fungsi fungsi perencanaan,fungsi pengorganisasian,fungsi pengarahan dan pengendalian dan fungsi pengawasan dan pengendalain dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan produk pertanian dan keuntungan yang maksimal. Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor- faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan atau sekumpulan orang untuk menghasilkan output yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga ataupun orang lain disamping bermotif mencari keuntungan. Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha

Upload: wisnu

Post on 09-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Managemen agribisnis

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangAgribisnis adalah semua aktivitas dalam bidang pertanian mulai dariindustrihulu,usaha tani,indutri hilir hingga distribusinya. Sistem agribisnis merupakan suatu konsep yang menempatkan kegiatan pertanian sebagai suatu kegiatan yang utuh dan komprehensif sekaligus sebagai suatu konsep yang dapat menelaah dan menjawab berbagai masalah dan tantangan. Manajemen Agribisnis adalah suatu kegiatan dalam bidang pertanian yang menerapkan manajemen dengan melaksanakan fungsi fungsi perencanaan,fungsi pengorganisasian,fungsi pengarahan dan pengendalian dan fungsi pengawasan dan pengendalain dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan produk pertanian dan keuntungan yang maksimal.Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan atau sekumpulan orang untuk menghasilkan output yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga ataupun orang lain disamping bermotif mencari keuntungan. Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, perikanan atau peternakan. Pengetahuan terapan tentang cara-cara petani atau peternak dalam menentukan, mengorganisasikan serta mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien sehingga memberikan pendapatan maksimal.Desa Wisata Pentingsari terletak di Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta. Kawasan desa seluas 103 ha ini. Merupakan dataran tinggi dengan lansekap yang menyerupai semenanjung. Dusun Pentingsari berbentuk seperti semenanjung dimana sebelah barat terdapat lembah yang sangat curam yaitu kali Kuning dan sebelah selatan terdapat lebah yang berupak Goa Ledok atau Ponteng dan Gondoran sebelah timur terdapat lembah yang curam yaitu Kali Pawon dan sebelah utara merupakan dataran yang dapat berhubungan langsung dengan tanah di sekeliling kelurahan Umbulharjo sampai ke pelataran gunung Merapi. Dusun Pentingsari terdiri dari dua dusun yaitu Bonorejo dan Pentingsari.B. PermasalahanPermasalahan yang dibahas dalam Praktikum Manajemen Agribisnis mencakup strategi mengelola perusahaan agribisnis. Permasalahan dalam Praktikum Manajemen Agribisnis antara lain:1. Bagaimana gambaran umum perusahaan terkait sejarah, profil, struktur organisasi dan visi misi perusahaan agribisnis di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta ?2. Bagaimana pengelolaan manajemen sumberdaya manusia di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta ?3. Bagaimana pengelolaan proses dan pengembangan produk di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta ?4. Bagaimana strategi penetapan harga di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta ?5. Bagaimana keadaan persaingan dan strategi memenangkan persaingan di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta ?6. Bagaimana pengelolaan pemasaran di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta ? 7. Bagaimana pengaruh kebijakan pemerintah terhadap pengelolaan perusahaan di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta ?C. Tujuan dan Kegunaan Praktikum1. TujuanTujuan dari Praktikum Manajemen Agribisnis mengenai strategi pengelolaan perusahaan agribisnis adalah:a. Mengetahui gambaran umum perusahaan terkait sejarah, profil, struktur organisasi dan visi misi perusahaan agribisnis di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta.b. Mengetahui pengelolaan manajemen sumber daya manusia di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta.c. Mengetahui pengelolaan proses dan pengembangan produk di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta.d. Mengetahui strategi penetapan harga di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta.e. Mengetahui keadaan persaingan dan strategi memenangkan persaingan di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta.f. Mengetahui pengelolaan pemasaran di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta.g. Mengetahui pengaruh kebijakan pemerintah terhadap pengelolaan perusahaan di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta.2. KegunaanKegunaan Praktikum Manajemen Agribisnis meliputi kegunaan bagi mahasiswa Fakultas Pertanian UNS, Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta, Fakultas Pertanian UNS dan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan Praktikum Manajemen Agribisnis, yaitu:a. Bagi mahasiswa Fakultas Pertanian UNS, sebagai persyaratan dalam menempuh Mata Kuliah Manajemen Agribisnis dan Manajemen Usahatani pada semester II, serta menambah wawasan mahasiswa mengenai manajemen agribisnis dan manajemen usahatani sehingga mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kondisi perusahaan di bidang agribisnis.b. Bagi Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta, menjadi sumbangan pemikiran dari mahasiswa mengenai penyelesaian masalah manajemen agribisnis dan manajemen usahatani c. Bagi Fakultas Pertanian UNS, sebagai pendukung kelengkapan dalam penerapan Mata Kuliah Manajemen Agribisnis dan manajemen usahatani dalam pendidikan bidang pertanian. Diharapkan dapat memberikan informasi maupun bahan mengenai berbagai kajian masalah dan cara mengatasi masalah terkait dengan usaha di bidang agribisnis. d. Bagi pihak terkait lainnya, memberikan solusi hambatan dalam manajemen agribisnis produk pertanian dan manajemen usahatani. Diharapkan informasi ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan pihak terkait.

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Manajemen AgribisnisManajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan pada suatu usaha. Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubunganya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian (Firdaus, 2007).Peningkatan efisiensi manajemen agribisnis melalui perbaikan koordinasi vertikal, koordinasi horisontal dan koordinasi regional. Para ahli ilmu manajemen berpendapat bahwa manajemen agribisnis merupakan bagian dari ilmu manajemen. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa manajemen agribisnis pada dasarnya melaksanakan atau menggunakan fungsi-fungsi manajemen (Bungaran, 2003).Perusahaan agribisnis dikenal dengan manajemen pemasaran yaitu memdukan kegiatan dan sumberdaya bisnis secara logis guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghasilkan laba.Biasanya hal tersebut diusahakan melalui marketing mix (bauran pemasaran), dalam pemasaran ada lima keputusan yaitu keputusan pasar yang menyeluruh, keputusan produk, keputusan harga, keputusan promosi, dan keputusan tempat. Penetapan harga dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya penetapan harga berdasarkan biaya, penetapan harga penetrasi, penjenjangan pasar, daya serap pasar, potongan harga (diskon), penetapan harga bergengsi, penetapan harga bersaing dll (Rasyid, 2012).Daya saing suatu produk ditentukan oleh tiga jenis keunggulan, yaitu keunggulan biaya, keunggulan distribusi dan keunggulan mutu. Keunggulan biaya berarti proses produksi suatu produk agribisnis per unit kuantitas harus lebih rendah dengan menggunakan teknologi yang sama baiknya atau lebih tinggi dibanding di negara-negara pesaing. Sementara itu, keunggulan distribusi berarti bahwa logistik harus cukup dan pengiriman barang kepada pembeli harus selalu tepat waktu dan tepat jumlahnya. Keunggulan mutu berarti produk yang dihasilkan harus mempunyai atribut yang sesuai dengan tuntutan konsumen atau produk yang dipersepsikan bernilai tinggi oleh konsumen. Dewasa ini telah terjadi sejumlah perubahan nilai pada konsumen yang mempengaruhi perilaku dalam membeli suatu produk agribisnis (Wijayanti. I. K. E, 2004).Manajemen rantai pasok harus mampu membuat terobosan atau perubahan yang juga mendasar dan cepat agar produk yang dijual dapat diterima di pasar dunia. Jika tidak, maka produk-produk agribisnis Indonesia akan ditenggelamkan oleh produk-produk sejenis asal negara-negara lain dalam persaingan global yang makin keras. Menurunnya pangsa pasar ekspor sejumlah produk agribisnis Indonesia di pasar global dan meningkatnya impor sejumlah produk agribisnis yang sudah diproduksi di negeri ini merupakan indikasi kuat masih lemahnya daya saing sejumlah produk agribisnis Indonesia. Isu sentral dalam menghadapi persaingan global adalah bahwa produk-produk agribisnis Indonesia harus mempunyai dayasaing makin kokoh dan berkelanjutan (Rahardi F, 2003).B. Sumber DayaSalah satu faktor kunci dalam menentukan keberhasilan persaingan tersebut adalah melalui upaya pencapaian keunggulan kompetitif (bersaing) perusahaan atau organisasi. Alternatif pendekatan yang mungkin diterapkan oleh perusahaan atau organisasi pada kondisi seperti ini adalah melalui pengelolaan aktifitas-aktifitas sumber daya manusia dalam perusahaan atau organisasi berdasarkan pada perspektif strategik. Pada prinsipnya perspektif ini menjelaskan bahwa dalam upaya mencapai keunggulan bersaing (kompetitif) maka strategi sumber daya manusia harus sesuai dengan strategi bisnis perusahaan (Siagian dan Sondang, 2003).Memasarkan budidaya jamur tidak lepas dari kendala yang muncul dari dalam maupun dari luar lingkungan sekitar usaha atau perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya persaingan, agar dapat bertahan untuk itu diperlukan sebuah strategi. Strategi adalah suatu alat yang direncanakan demi fungsi manajemen yang dimiliki suatu usaha atau perusahaan untuk mengalokasikan semua sumber daya yang ada sehingga dapat memenangkan kompetisi (Ahmad, 2006).Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya yang benar-benar dapat dijadikan sebagai strategi yang handal dalam mencari strategi yang tepat. Strategi yang unik untuk memenangkan persaingan salah satunya. Untuk itu pengelola SDM dalam sebuah perusahaan menjadi sangat penting sehingga harus mendapatkan prioritas utama, jika perusahaan itu ingin maju dan menjadi pemenang dalam pentas bisnis (Wexley et al., 2003).Perlu adanya kesesuaian antara strategi bisnis dengan strategi sumberdaya manusia dikarenakan kesesuaian kedua strategi ini akan mendukung keberhasilan implementasi strategi dan pencapaian keunggulan bersaing (kompetitif) perusahaan atau organisasi. Typology strategi sumberdaya manusia merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam merumuskan strategi sumberdaya manusia yang sesuai dengan strategi bisnis Typology tersebut dinyatakan dalam bentuk matriks Growth/Readiness (Nawawi dan Hadari, 2004).Peran yang diperlukan bagi sumber daya manusia (karyawan) yang ada pada perusahaan atau organisasi pada hakekatnya merupakan apa yang diperlukan oleh perusahaan atau organisasi terhadap sumber daya manusia (karyawan) yang dimilikinya selain faktor kemampuan teknis, pengetahuan serta kemampuan yang diperlukan dalam mengerjakan pekerjaan spesifik atau merupakan apa yang dibutuhkan dari karyawan yang bekerja bersama dengan orang lain dalam lingkungan sosial. Perlu perilaku peran tertentu bagi sumberdaya manusia (karyawan) yang ada dalam perusahaan atau organisasi agar implementasi strategi bersaing yang telah ditentukan dapat berjalan secara efektif (Simamora dan Henry, 2004).C. Bauran PemasaranBauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi. Hal ini dapat dikendalikan dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler, 2005).Kebijakan pemasaran menjadi salah satu unsur paling penting karena pemasaran merupakan ujung tombak yang menentukan keberhasilan dan kemajuan suatu usaha. Analisis peluang pasar penting untuk dilakukan dalam menentukan strategi pemasaran, diantaranya menyangkut jenis saluran distribusi yang dapat digunakan, sehingga target penjualan perusahaan dapat tercapai. Langkah yang dapat ditempuh adalah mengoptimalkan kekuatan yang ada dan memperkecil kelemahan untuk menghadapi ancaman serta untuk memanfaatkan kesempatan (Sinollah, 2012).Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konseop pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan (Djarijah, 2002).Perencanaan strategi pemasaran menjadi salah satu kunci utama kesuksesan sebuah usaha. Begitu pula dalam menjalankan peluang bisnis budidaya jamur tiram. Sebagus apapun kualitas hasil panen yang didapatkan, bila tanpa dukungan strategi pemasaran jamur yang tepat maka bisa dipastikan tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan produk (Sinaga, 2006).Pemasaran produk jamur tersebut kurang berjalan lancar, dan akhirnya mengalami kerugian hingga harus tumbang di tengah jalan. Sebelum menjalankan bisnis budidaya jamur tiram, sebaiknya perhatikan kondisi pasar di sekitar kita sebelum menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan. Saat ini permintaan produk jamur segar masih sangat mendominasi pasar, sehingga kita bisa memanfaatkan keadaan tersebut sebagai sebuah peluang untuk memperluas bisnis jamur tiram (Muchrodji, 2005).

III. HASIL DAN PEMBAHASANA. Manajemen Agribisnis1. Profil Desa WisataOrang pertama yang mendiami dusun Pentingsari adalah Eyang Kyai Jokarto. Beliau adalah seorang prajurit Pangeran Diponegoro hidup sekitar tahun 1790 -1905. Beliau menempati tanah Pentingsari sebagai tempat persembunyian dan perjuangan sekaligus sebagai tempat tinggal karena bentuk lokasi dusun Pentingsari yang sangat strategis. Sebelumnya belum ada orang yang menepati dalam waktu lama di dusun Pentingsari. Hal tersebut dikarenakan mengalami cobaan berupa huruhara, penyakit dan gangguan mahluk halus yang mendiami kali Kuning dan kali Pawon. Hanya Eyang Kyai Jokertolah yang dapat mengatasi semua gangguan itu dan karena kesaktiannya dapat mengalihkan aliran lahar dari gunung Merapi sehingga tidak sampai di dusun Pentingsari.Dusun Pentingasi berbentuk seperti semenanjung dimana sebelah barat terdapat lembah yang sangat curam yaitu kali Kuning. Sedangkan sebelah selatan terdapat lebah yang berupak Goa Ledok / Ponteng dan Gondoran sebelah timur terdapat lembah yang curam yaitu Kali Pawon. Dan terakhir sebelah utara merupakan dataran yang dapat berhubungan langsung dengan tanah di sekeliling kelurahan Umbulharjo sampai ke pelataran gunung Merapi. Dusun Pentingsari terdiri dari dua dusun yaitu Bonorejo dan Pentingsari. Dimana Bonorejo disebelah selatan dusun dan Pentingsari disebelah utara dusun dimana pada awalnya Bonorejo didiami oleh keluarga Mertokromo sedangkan Pentingsari didiami oleh keluarga Eyang Kyai Jokerto. Ketika pemerintahan Umbulharjo pindah ke Pentingsari sekitar tahun 1895 kelurahan Umbulharjo berganti nama menjadi kelurahan Pentingsari dengan lurah pertama adalah Eyang Kyai Jokerto.Visi dan Misi kegiatan Desa Wisata Pentingsari adalah upaya memperdayakan masyarakat dusun dengan memaksimalkan kegiatan pemanfaatan potensi alam, lingkungan, pertanian dan menggabungkan dengan tradisi adat dan budaya masyarakat desa dengan harapan kegiatan yang dilakukan dapat selaras dengan upaya pelestarian alam dan lingkungan hidup. Tujuan dari kegiatan Dewi Peri adalah dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa melalui pengembangan desa wisata yang berbasiskan alam, budaya, pertanian dan pelestarian lingkungan hidup. Daya tarik utama dewi peri adalah kondisi lingkungan dengan keanekaragaman vegetasi yg masih terjaga baik serta berbagai kegiatan di bidang pertanian, perternakan, perikanan dan perkebunan dengan berbagai jenis tanaman padi, palawija, sayuran, ternak sapi ,kambing dan ayam kolam ikan air tawar, kebun kelapa, kopi kakao, salak pondoh, manggis, durian, kebun jamur dan aneka buah buahan serta aneka tanaman lainnya.Desa ini terletak dikoordinat -7o36 45.26, +110o 26 15.40. Desa ini berlokasi pada kawasan lereng gunung berketinggian kurang lebih 5000 m dpl dengan jarak 12,5 km menuju puncaknya dengan jarak kurang lebih 22 km dari pusat kota. Desa ini mempunyai luas lahan 103 hektare terdiri dari 20 ha, pekarangan 25 ha, lahan 25 ha, tanah tegalan 25 ha dan tanah lainnya 14 dan 39 ha. Jumlah pekarangan tersebut 122 KK (kepala keluarga) dan 39 jiwa, wilayah terdiri daria area pemukiman, perkebunan, pemukiman , perkebunan , hutan rakyat , pertanian (padi dan sayur) serta DAS . Desa wisata merupakan alternatif wisata yang diminati wisatawan baik terutama wisatawan dari eropa karena menawarkan keindahan alam tropis dengan suasana yang nyaman dan tidak pernah ditemukan di belahan dunia eropa (Naghib, 2005). Desa Wisata Pentingsari terletak di Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta. Didirikan pada tanggal 15 April 2008 dan sudah berdiri sekitar 5-6 tahun. Kondisi geografis luas 103 ha. Terbagi menjadi luas sawah 25 ha, luas pekarangan 25 ha, luas tanah tegalan 35 ha, sungai dll 14 ha, hunian penduduk atau pemukiman 25 ha. Penghuni di desa pentingsari ada 122 KK dari total penghuni 339 jiwa. Desa Wisata Pentingsari terdapat wisata alam, pertanian seperti membajak, tuai padi, tarian budaya pakawan, peternakan ayam.2. Pengelolaan Sumber Daya ManusiaSumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peran penting yang sangat besar yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam menghadapi pasar global dan kompetisi (Widarsono, 2009). SDM merupakan kunci keberhasilan perusahaan di dalam organisasi perusahaan, karena pada dasarnya SDM yang merancang, memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem integral dari perusahaan (Nasution, 2008). Becker, Huselid dan Ulrich (2009), SDM merupakan aset strategi karena merukapan sumber daya dengan kapabilitas yang sulit untuk ditiru, langka, tepat, dan istimewa yang memberikan keunggulan kompetitif pada perusahaan. Secara sederhana aset strategi menjaga perusahaan untuk tetap kompetitif dalam jangka waktu lama, namun sukar untuk ditiru. Mangkunegara (2006), kinerja SDM yaitu prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Mangkunegara juga menambahkan pendapat Kusriyanto yang menyatakan bahwa kinerja adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja perusahaan per satuan waktu.Pembangunan desa wisata yang berorientasi pada pemberdayaan stakeholder setempat dengan menstimulasi kreativitas terutama melalui peningkatan sumber daya manusiadi desa wisata mampu membuka peluang lapangan kerja dan lapangan berusaha yang luas bagi penduduk desa. Penduduk desa umumnya hanya mempunyai keterampilan bertani.Kepada mereka dapat diberikan pelatihan keterampilan lain untuk menambahkegiatan usaha seperti kerajinan, industri rumah tangga, pembuatan makanan lokal,budi daya jamur, cacing, menjahit, dan lain sebagainya. Pembangunan desa wisata bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam pembangunan kepariwisataan dengan menyediakan obyek wisata alternatif. Selain itu juga menggali potensi desa untuk pembangunan masyarakat sekitar desa wisata. Tujuan lainnya yaitu memperluas lapangan kerja dan lapangan berusaha bagi penduduk desa, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa. Dengan demikian akan terjadi pemerataan pembangunanekonomidi desa. Mendorong orang-orang kota yang secara ekonomi relatif lebih baik, agar senang pergi ke desa untuk berekreasi (Ruralisasi).Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Wisata Pentingsari sangatlah prespektif. Tanpa adanya perekrutan karyawan namun dengan pembagian hasil yang secara merata. Dimana tidak hanya kaum pria saja yang diminta untuk mengelola desa wisata namun kaum wanita disana turut diikutsertakan dalam mengelola desa wisata tersebut. Para wanita di Desa Wisata Pentingsari ikut dalam menjajakkan produk-produk hasil olahan untuk diperkenalkan secara langsung kepada pengunjung yang datang. 3. Produk, Pengembangan Produk dan PemasaranProduk baru diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan, modifikasi dari produk yang sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk yang diakuisisi dan produk asli innovatif. Produk baru diperkirakan bisa memberi sebuah proporsi yang tinggi bagi pertumbuhan perusahaan dan kadang-kadang memberikan kontribusi utama terhadap laba bisnis keseluruhan. Perencanaan produk, produk harus dipandang sebagai pemecahan masalah bagi konsumen, dimana jika seorang konsumen membeli sebuah produk mereka dapat memperoleh manfaat dari penggunaan produk tersebut.Keunggulan produk baru merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru. Indikator bahwa suatu produk perusahaan sukses atau tidak di pasar antara lain adalah seberapa jauh tumbuhnya minat beli, prioritas produk yang dibeli dan, keputusan konsumen untuk membeli kembali varian produk tersebut di waktu yang lain. Hal ini dapat dijelaskan bahwa indikator-indikator tersebut merupakan suatu hal yang penting dalam mempengaruhi sukses tidaknya suatu produk yang berdampak pada kinerja pemasaran. Kinerja pemasaran dapat diukur dengan adanya peningkatan volume penjualan, pertumbuhan pelanggan, dan pertumbuhan nilai penjualan (Okki, 2003).Produk yang dihasilkan di Desa Wisata Pentingsari ialah kakao, kopi, secang jahe, kripik jamur. Produk tersebut belum diproduksi secara banyak karena dalam pembuatannya masih menggunakan cara yang tradisional. Produk tersebut hanya diperjual belikan didalam Desa Wisata Pentingsari tersebut sebagai oleh-oleh wisata namun jika ingin mengonsumsi dalam jangka panjang dapat memesannya. Pengembangan produk yang dilakukan di Desa Wisata Pentingsari hanya berkisar di daerah tempat wisata karena pembuatannya yang tradisional dan hanya wanita-wanita yang sudah tua yang bekerja dalam pembuatannya. Pemasaran yang dilakukan terhadap produk-produk olahan tersebut hanya jika ada pengunjung yang datang dan menawarkannya untuk membelinya. Hanya dengan mengandalkan desa wisata olahan produk tersebut dipasarkan.Metode yang digunakan untuk menyuburkan tanaman di desa tersebut menggunakan pupuk kompos. Pupuk kompos itu sendiri terdiri dari campuran kotoran hewan ,sampah organik, tanah dan juga menggunakan drum atau bak penampung. Pupuk kompos banyak dipilih karena berguna memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan oleh tumbuhan akan lebih banyak tersedia. Proses pengomposan akan segera berlangsung setelah bahan-bahan mentah dicampur. Proses pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Selama tahap-tahap awal proses, oksigen dan senyawa-senyawa yang mudah terdegradasi akan segera dimanfaatkan oleh mikroba mesofilik. Suhu tumpukan kompos akan meningkat dengan cepat. Demikian pula akan diikuti dengan peningkatan pH kompos. Suhu akan meningkat hingga di atas 50o - 70o C. Suhu akan tetap tinggi selama waktu tertentu. Mikroba yang aktif pada kondisi ini adalah mikroba Termofilik, yaitu mikroba yang aktif pada suhu tinggi.Pada saat ini terjadi dekomposisi/penguraian bahan organik yang sangat aktif. Mikroba-mikroba di dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas. Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat mencapai 30 40% dari volume/bobot awal bahan.Pengembangan pupuk kompos itu sendiri mengalami perubahan dengan berjalannya waktu, dikarenakan bahan pupuk kompos itu sendiri yang berat sehingga menyulitkan petani di desa Pentingsari tersebut untuk membawanya. Para petani tersebut mengembangkan dalam hal menyuburkan tanaman yaitu dengan menggunakan pupuk cair. Produksi pupuk cair merupakan salah satu terobosan baru teknologi organik yang dapat menyiasati sulitnya unsur hara terangkut dari tanah ke daun akibat tanah bantat dan buruknya struktur perakaran tanaman. Sebenarnya bila petani mau menambahkan pupuk kandang atau pupuk hijau di lahannya, pasti akan membuat tanah di lahan tersebut subur kembali.Pengembangan produk yang dilakukan supaya masyarakat mengenal produk yang ada di Desa Wisata Pentingsari dengan promosi secara langsung dan tidak langsung. Promosi adalah uatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut (Saladin, 2003).Marketing tools adalah alat-alat yang digunakan untuk melakukan pemasaran. Periklanan adalah bentuk menghadirkan produk secara lisan dan gambar dan promosi non pribadi (Iklan di media masa, papan reklame, selebaran, buku-buku kecil, dan lain-lain). Iklan biasanya ditayangkan berulang-ulang dan tidak ada hubungan tatap muka. Periklanan yang ditargetkan pada kelompokkelompok tertentu, bukan massal. Bentuknya berupa surat langsung yang dikirim lewat pos ke rumah atau kantor E-mail, Facebook, Twitter, Blog, dan media internet lainnya4. Strategi Penetapan Harga dan PemasaranStrategi penetapan harga menjadikan tantangan yang semakin meningkat untuk banyak perusahaan, karena deregulasi, informasi dari pembeli, persaingan global yang ketat, pertumbuhan pasar yang lambat dan peluang perusahaan untuk meningkatkan posisi pasarnya. Harga berdampak pada kinerja keuangan dan berpengaruh penting pada nilai penempatan posisi merek di benak pelanggan. Harga juga memungkinkan menjadi sebuah perwakilan dari ukuran kualitas produk manakala pelanggan sulit mengevaluasi produk yang kompleks (Gartner, 2004). Strategi penetapan harga yang berlainan, yaitu penetapan harga rendah tiap hari dan penetapan harga tinggi dengan memakai iklan untuk mempromosikan obral dalam frekuensi yang cukup tinggi (Utami, 2006).Proses penetapan harga jual suatu produk, perusahaan hendaknya mengikuti prosedur yang terdiri dari enam langkah pokok, yaitu memilih sasaran harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis pesaing, memilih metode harga dan memilih harga akhir. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Dalam bauran pemasaran, harga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pemasaran suatu produk. Tinggi rendahnya harga selalu menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari suatu produk. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa. Pemasaran adalah mencari dan memenuhi kebutuhan dan keinginan calon wisatawan dengan cara yang menguntungkan. Pemasaran merupakan hal penting ketika sebuah bisnis berusaha untuk menjual produknya dengan menggunakan tahapan dan teknik tertentu. Harga kopi robusta yang dijual disana adalah Rp. 6000 dan Rp. 10.000, kripik jamur Rp. 9.000, cabe Rp. 7.500, bibit sengon Rp. 20.000. Para petani di Desa Wisata Pentingsari hanya menggunakan pupuknya untuk keperluan budidaya tanamannya. Sehingga pupuk kompos yang berada di desa tersebut tidak dijual kepada masyarakat di luar desa. Keterbatasan waktu, tenaga ,dan juga sumber daya manusia yang kurang memadai menyebabkan pupuk tersebut tidak diperjualbelikan.Strategi penetapan harga dan pemasaran yang dilakukan di Desa Wisata Pentingsari hanya dengan menyamakan harga pasar. Karena merupakan barang baru yang masyarakat belum banyak tau, supaya pembeli tidak merasa dirugikan. Namun setiap strategi yang dijalankan pasti memiliki tujuan yang sama. Pada dasarnya tujuan penetapan harga memiliki empat orientasi, antara lain yaitu berorientasi pada laba, berorientasi pada volume, berorientasi pada citra /image, berorientasi pada stabilitas harga.5. Kebijakan PemerintahKebijakan yang dilakukan untuk meningkatkan PAD melalui pengembangan desa wisata yaitu kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (statusquo) yang ditujukan untuk mendongkrakpeningkatan potensi desa wisata. Seperti yang dikemukakan oleh Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata DIY,diantaranya yaituPemda DIY menganggarkan Rp.800jutapada APBD DIY 2013 untuk diberikan kepada 32 desa wisata. Per desamendapat bantuan sebesar Rp 25 juta, yang nantinya digunakan sebagai pengembangan serta penyelenggaraan event agar meningkatkan jumlah pengunjung. Sebenarnya ada sekitar 100 desa wisata yang mengajukanproposal. Namun setelah diseleksi hanya ada 32 desa yang layak mendapat bantuan karena menjalankan fungsinya dengan baik. Seleksi ketat yang dilakukan dengan tujuan anggaran yang diberikan mampu dikelola secara optimal. Sebab, saat ini terdapat sekitar 40 desa wisata yang mampu mengelola diri untuk peningkatan kunjungan wisatawan. Seperti Desa Bejiharjo Gunung kidul dan Pentingsari Cangkringan Sleman. Selain itu, upaya peningkatan kunjungan wisatawan dilakukan dengan perbaikan infrastruktur di sejumlah objek wisata.Perlunya standarisasi desa wisata agar desa wisata mampu bertahan karena kualitasnya yang terstandarisasi, selain itu juga menghindari kejenuhan wisatawan sehingga berdampak pada kestabilan kunjungan terhadap desa wisata dan meningkatnya kualitas ekonomi masyarakat serta kontribusi terhadap pendapatan asli daerah. Dalam hal ini, pemerintah melalui dinas pariwisata melakukan pemantauan, sertifikasi dan reward terhadap desa wisata agar mampu mempertahankan kualitas dan secara mandiri mampu mengembangkan kreativitas, sehingga memiliki daya saing yang tinggi. Selain itu juga pembangunan sarana transportasi. Dalam hal ini, pemerintah menganggarakan Rp 1,5 miliar pada APBD 2013.Sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang RPJMN Tahun 2004-2009, Sasaran ke IV menegaskan, membaiknya mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang mengarah pada pengarustamaan (mainstreaming) prinsip pembangunan berkelanjutan di seluruh sektor dan bidang pembangunan. Pengembangan ekowisata (ecotourism) merupakan salah satu bagian dari kebijakan pengentasan kemiskinan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus untuk melestarikan sumber daya alam hayati yang potensial berdasarkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Suatu konsep pariwisata yang membangun sumber daya alam dan budaya sebagai atraksi wisata yang memberikan keuntungan optimal bagi pemangku kepentingan (stakeholders) dan nilai kepuasan yang optimal bagi wisatawan dalam jangka panjang (Janianton Damanik & Helmut F.Weber, 2006).Pemda Kabupaten Sleman melalui Perda Nomor 1 Tahun 1994 Tentang Pola Dasar Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Sleman telah mengeluarkan kebijakan pariwisata dalam menyongsong era ekowisata (ecotourism), dengan berpijak pada potensi dan fungsi kawasan serta memperhatikan karekteristik daerah terutama wisata minat khusus, yaitu ekowisata. Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Rencana Strategis Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2002-2004, Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman telah mengeluarkan kebijakan dengan skala prioritas pentingnya pengelolaan sektor pariwisata bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sleman (Adlan, 2008). 6. Kendala dan SolusiKendala yang dihadapi dalam pengembangan Desa Wisata Pentingsari diantaranya adalah minimnya sumber daya manusia (SDM) pariwisata andal, menjadikan desa wisata belum tergarapoptimal. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi berupafrogleap agar desa wisata bisa dipertahankan. Selain itu belum banyaknya promosi yang unik dan menarik untuk mengenalkan desa wisata pada masyarakat baik domestik maupun asing, sehingga desa wisata kurang mendapat perhatian lebih. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan desa wisata diantaranya adalah masalah transportasi. Keberadaan desa wisata harusnya ditunjang dengan infrastruktur transportasi yang menjamin pengunjung bisa menjangkau dengan mudah. Realitas yang terjadi saat ini adalah wisatawan susah untuk mengakses transportasi umum yang melewati desa wisata (Kedaulatan Rakyat, 9 Oktober 2010). Kendala lainnya yaitu minimnya sumber daya manusia (SDM) pariwisata andal, menjadikan desa wisata belum tergarap optimal. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi berupa frog leap agar desa wisata bisa dipertahankan. Selain itu belum banyaknya promosi yang unik dan menarik untuk mengenalkan desa wisata pada masyarakat baik domestik maupun asing, sehingga desa wisata kurang mendapat perhatian lebih (Kedaulatan Rakyat, 27 Oktober 2010).Solusi untuk menghadapi minimnya SDM yang handal para masyarakat desa yang memiliki pendidikan lebih turut mengikuti perkembangan dengan ikutserta dalam pengelolaan desa wisata. Memperbanyak promosi melalui dunia maya seperti internet untuk memperkenalkan desa wisata kepada masyarakat luas. Sehinga akan banyak orang baik dari dalam dan luar yang akan berkunjung ke Desa Wisata Pentingsari.

IV. KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanBerdasarkan praktikum Manajemen Agribisnis yang dilaksanakan di Desa Wisata Pentingsari dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:a. Orang pertama yang mendiami dusun Pentingsari adalah Eyang Kyai Jokarto. Beliau adalah seorang prajurit Pangeran Diponegoro hidup sekitar tahun 1790 -1905.b. Pengelolaan SDM di Desa Wisata Pentingsari dipekerjai oleh pria dan wanita yang tinggal didesa tersebut.c. Produk yang dihasilkan di Desa Wisata Pentingsari seperti kakao, kopi, secang jahe, kripik jamur.d. Strategi penetapan harga dan pemasaran yang dilakukan di Desa Wisata Pentingsari hanya dengan menyamakan harga pasar.e. Adanya kebijakan pemerintah dalam pembangunan desa wisata dengan berbagai aturan.B. Saran Saran yang dapat diberikan pada praktikum Manajemen Agribisnis adalah:a. Coass diharapkan lebih tegas dalam membimbing praktikannya.b. Coass diharapkan mendampingi praktikann saat melaksankan praktikum supaya lebih mendapatkan informasi yang maksimal.c. Praktikan harus menjalankan praktikum dengan serius.d. Praktikan sebaiknya mengerjakan tugasnya dengan maksimal.e. Sarana tempat wisata yang digunakan untuk praktikum sebaiknya menggunakan sarana yang baik.f. Pengolahan kotoran ayam sebaiknya diolah dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKAAhmad D K, 2006. Teknik Budidaya Jamur Tiram. Gramedia. Jakarta.Al Rasyid. 2012. Manajemen Agribisnis Pemasaran. Program Pasca Sarjana UNPAD. Bandung.Becker, Huselid dan Ulrich.2009. The HR Scorecard : Mengaitkan Manusia, Strategi dan Kinerja. Terjemahan : Dan Rahadyato Basuki. Esensi, Erlangga Group : Jakarta.Djarijah, N. M. dan A. S. Djarijah. 2002. Budidaya Jamur Tiram, Pembibitan, Pemeliharaan, dan Pengendalian Hama-Penyakit. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Firdaus. 2007. 7 Jam Belajar Interaktif PHP & MySQL dengan Dreamwever. Palembang:Maxikom.Gartner, 2004, Both EDLP and Hi-Lo Retail Pricing Can Work If Executed Properly, Report GartnerG2.Com, pp. 1-8Kedaulatan Rakyat, 9 Oktober 2010. Desa Wisata Perlu Transportasi Khusus. Diakses pada hari kamis 12 Juni 2014 pukul 14.40.Kedaulatan Rakyat, 27 Oktober 2010. Pengembangan Desa Wisata Belum Optimal. Diakses pada hari kamis 12 Juni 2014 pukul 14.50Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.Mangkunegara, Anwar Prabu.2006. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama : Bandung.Muchrodji dan YA Cahyana. 2005. Budidaya Jamur Kuping. Penebar Swadaya. Jakarta.Naghib, Laila. 2005. Pengembangan Industri Pariwisata dan Isu Ketenagakerjaan. Dalam Jurnal Komunika Vol 8 No 2 Tahun 2005.Nasution, Harmein.2008.Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia. USU Press : Medan.Nawawi, Hadari. H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Cet. V: Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Okki Navarone. 2003. Analisis Pengaruh Tingkat kesuksesan Produk Baru Dalam Peningkatan Kinerja Pemasaran. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Volume II, No. 1, Mei 2003, halaman 111 122.Rahardi F . 2003. Cerdas Beragrobisnis. Agromedia Pustaka. Jakarta.Siagian, Sondang P. 2003. Administrasi Pembangunan, Konsep, Dimensi dan Strateginya Cetakan III. PT Grafika Offset. Jakarta.Simamora, Henry, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN. Yogyakarta.Sinaga, M.S. 2006. Jamur Merang dan Budidayanya. Penebar Swadaya. Jakarta.Sinollah. 2012. Analisis Pengembangan Dan Saluran Distribusi Susu Sapi Di Perusahaan Karunia Kediri. Jurnal Manajemen Agribisnis Vol.12 no.1.Utami, C. W., 2006, Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel Modern), Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat. Wexley, Kenneth N., Gary A Yuki. 2003. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Cetakan II. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Widarsono, Agus. 2009. Human Resources Scorecard : Linking People, Strategy And Performance (Suatu Model Pengukuran Kinerja SDM). Fakultas Pendidikan Ekonomi & Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI BHMN) : BandungWijayanti. I. K. E. 2001. Prospek Pengembangan Agribisnis Buah-Buahan Dan Sayuran Di Indonesia. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Jayabaya.Yogyakarta. Vol. 2 : 96- 105.