mahatma gandhi kepemimpinan

Upload: adi-prayoga

Post on 12-Jul-2015

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Adi Prayoga 110810002

Mahatma Gandhi

Nama Meninggal Nama Panggilan Kewarganegaraan Pendidikan Dikenal Karena Partai Politik Agama Pasangan Anak Tanda Tangan

: Mohandas Karamchand Gandhi : New Delhi 30 Januari 1948 (usia 78) : Mahatma Gandhi : India : University College of London : Gerakan Kemerdekaan India : Kongres Nasional India : Hindu : Kasturba Gandhi : Harilal , Ramdas, Devdas :

Tempat Tanggal Lahir : Probandar 2 Oktober 1869

Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mendalami ilmu hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan,Disana ia menemukan bahwa koloni Inggris menimbulkan diskriminasi ras yang dinamakan apartheid dimana diskriminasi ini mensuperiorkan orang kulit putih dan menindas orang kulit hitam. Dengan melihat kenyataan tersebut Mahatma Gandhi memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.

Salah satu ajaran Gandhi untuk melakukan gerakan non kekerasan adalah Ahimsa, dimana membalas tindakan kekerasan bukan dengan tindakan kekerasan juga Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris. Dengan kegigihan dari perjuangan Gandhi maka memberikan inspirasi bagi rakyat di India agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan meruntuhkan jajahan koloni Belanda dan kemudian merebut kemerdekaannya. Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara sendiri. Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara. Di padepokan tempat Gandhi selembar kertas sangatlah berharga, karenanya Gandhi sering menulis surat dibalik kertas reklame, sedang amplopnya dibuat dari kertas-kertas kecil oleh penghuni padepokan. Kendati berada di penjara, dia merasaka kehidupan di sana istimewa dan minta dikurangi. Kebiasaannya berhemat berkaitan erat dengan kepribadiannya. Dia sangat memperdulikan penderitaan sesamanya kaum dijajah. Memikirkan petani miskin yang tidak mempunyai baju ganti membuatnya merasa sesuap nasi, sebatang pensil menjadi begitu mewah. Dia berusaha membagi ilmu pengetahuan dan berkarya bagi sesama. Dalam pandangannya, berkarya berarti senafas dan sehati, tidak saja dengan seluruh India tetapi juga dengan seluruh pekerja diatas bumi, tidak perduli di tanah pertanian Afrika Selatan, dipadepokan India, maupun di penjara Ratu Inggris. Gandhi bekerja mulai dari membersihkan lingkungan, memasak bagi teman-teman satu sel penjara, membuat meja kursi, sepatu rumput, dan menenun untuk anak-anak padepokan. Bersamaan dengan itu kedua tangannya memimpin 3 miliar rakyat India memperoleh kemerdekaan. Cinta kasih dalam hati Gandhi adalah kasih yang tak terbatas. Dia mencintai kaum

Sudra yang menderita, tidak saja dengan menerima mereka sebagai anggota keluarga, bahkan ia rela mempertaruhkan nyawa berjuang menghapuskan perbedaan kasta dan menggugah bangsa India agar adil terhadap sesama. Gandhi menyukai anak-anak yang lugu , dan selalu menyempatkan diri bermain bersama anak-anak padepokan, dia juga suka menggendong bayi, mencium, dan memanjakan mereka seperti anakya sendiri. Seusai berdoa malam anak-anak suka mengelilinginya. Setelah dewasa anakanak ini sulit menerima kenyataan bahwa orang tua yang ramah tamah ini sesungguhnya adalah bapak kemerdekaan India. Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya), dan non-kekerasan (ahimsa). Pada 30 Januari 1948, Gandhi wafat dikarenakan dibunuh seorang lelaki Hindu yang marah kepada Gandhi karena ia pikir Gandhi terlalu memihak kepada kaum Muslim. Bapak Kemerdekaan India, Gandhi Figur seorang Gandhi sangatlah menarik karena walaupun banyak orang memujanya, Gandhi tidak suka dijuluki orang suci, lebih lebih dipuja seperti dewa oleh rakyat. Terhadap orang dekat dia menyebut dirinya Aba sedangkan terhadap lawan dia menyebut dirinya saudara. Orang yang benar-benar agung, yang sungguh-sungguh memperhatikan kehidupan rakyat, tidak memperdulikan kekuasaan dan jabatan. Dia juga mencintai musuh,dan percaya bahwa pada setiap orang pada dasarnya baik, hanya saja hatinya masih tertutup. Dia beranggapan, bila kata-kata tidak mampu melunakkan lawan, maka setidaknya kepolosan, kerendahan hati, dan kejujuran akan membuat orang terharu sehingga lawan pun akan menaruh iba atas kesabaran, lalu membuang jauh pikiran salah dan tak akan terjadi saling bunuh. Selain tidak ingin mencelakakan musuh, Gandhi juga beranggapan lebih baik dirinya yang menderita agar kedua belah pihak yang bermusuhan bisa saling mengasihi. Kematiannya yang

sangat ironis memberitahu kita bahwa ketulusan dan kebaikan hati saja tak akan mampu membantu sesama menjauhi tekanan, penjajahan, dan saling membunuh, kebencian, dan tindakan yang sadis. Negara yang dicintainya terpecah belah, petani yang diperhatikan tetap miskin. Api peperangan di bumi tak surut-surut, kemewahan menginjak kaum miskin yang menderita. Abu Gandhi mengalir seiring arus laut ke seluruh India, namun jiwanya tetap dikenang semua orang. Seperti kepribadiannya yang hangat dan sederhana. Kajian Pustaka Setiawan, Aan . 2009 Jejak Pemikiran Mahatma Gandhi Intisari September 2009 Jakarta Ming, Kwok Yuen 1997 Mahatma Gandhi PT Gramedia Jakarta www.wikipedia.org