majalah balipost edisi 84
DESCRIPTION
ÂTRANSCRIPT
RP 20.000RP 20 0RRPR 20200 0000000000
Kelola Taman Budaya Mesti Tetap di Tangan Pemerintah
Digagas Gubernur Ida Bagus Mantra
84 |6 - 12 April 2015
6 - 12 April 2015 3
D A F T A R I S I
PENDIDIKAN� Sekolah Tak Boleh Gegabah Tentukan ”Passing Grade” 18MANCANEGARA� Sherlock Holmes, Sosok Detektif Sempurna 20DAERAH� Ngambang, Nasib Pabrik Pengolahan Kopi Arabika di Mengani 22
KESEHATAN�’’Janur Sakti’’ Nengah Edi Warsita Dari Seks Lemah Hingga Tambah Energi 24
LENSA�Melasti 26
OLAHRAGA� Menjadi Profesional 28LINGKUNGAN� Jalan Hancur Rusak Wajah Lingkungan 36
PARIWISATA� Larangan PNS Rapat di Hotel Pengusaha Resah Pemerintah Berhemat 38PROPERTI� Bisnis Properti Diprediksi Lesu Pengembang Kini Incar Tabanan 44TRADISI� Ter-teran ”Ngeterin Bhutakala” 46FASHION� Keunikan Endek Sekar Jepun 48PROFIL� IGA Made Sri Rahayu, S.Pd. Ajarkan yang Riil 49
OPINI� Paham Radikal Mengancam 6BALI SEPEKAN�Ditemukan Dua Mayat Bayi 7LAPORAN UTAMA�Digagas Gubernur Ida Bagus Mantra 8 �Kelola Taman Budaya Mesti Tetap di Tangan Pemerintah 9�Pertahankan Sesuai Konsep Awal 10
POLITIK�Dukungan Temporer Tersandera Putusan PTUN 16�Jalan Buntu Membidik Koruptor 17
4
Peran lembaga penegak hukum di Indonesia kini memasuki babak baru, mengingat presiden telah memanggil ketiga pilar hukum (Kejaksaan, Ke-
polisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk duduk bersama membahas upaya pemberantasan korupsi di negara ini, yang terbilang sudah kronis.
Terbentuknya pilar hukum yang mesti konsen dalam bidang penanganan kasus korupsi. Presiden saat ini telah menyatakan komitmen akan mendukung konsentrasi penegakan hukum dan penghapusan tindakan korupsi yang masif terjadi. Korupsi yang termasuk kejahatan extraordinary crime, perlu didukung oleh seluruh rakyat yang mengharapkan kesejahteraan.
Ketiga pilar hukum (Kejaksaan, Kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi) diminta lebih memprioritaskan pencegahan. Seandainya pun dinyata-kan telah terjadi korupsi oleh oknum pejabat pemerintah, agar ditindak secara pidana sesuai koridor hukum yang berlaku. Upaya pencegahan merupakan langkah utama dalam menekan kasus korupsi yang marak terjadi.
Korupsi adalah kejahatan yang harus dihapuskan di negeri ini, mengingat dampak yang diakibatkan mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara. Dampak dari kasus korupsi adalah menurunnya tingkat kebanggaan rakyat kepada negara. Serta tigkat kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara sudah mulai rapuh. Cinta terhadap negara sudah mulai berkurang, degradasi kepercayaan pun terjadi. Rakyat menjadi miskin dan telantar karena banyak uang Negara yang seharusnya menyentuh kehidupan rakyat kecil,
melalui rancangan program kerja, malah dikorupsi.
Di Bali beberapa pejabat juga telah terjerat kasus korupsi. Oleh sebab itu semua pihak mulai dari lingkungan terkecil orang tua, para guru di sekolah, dan pejabat pe-
merintah mesti memberikan suri tauladan hidup bersih
dari praktik ko-rupsi.
Dewa Nyoman Suardana, S.Ag.
Jl. Wibisana/Taman Sari
Br./Link.Panti Gede Denpasar
6 - 12 April 20154
D A R I P E M B A C A
Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.
Memprioritaskan Pencegahan Korupsi
PerintisK Nadha
Pemimpin UmumABG Satria Naradha
Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata
Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata
Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi
Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,
Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar
Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Dedy Sumartana, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana,
Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan. Bangli: Ida Ayu Swasrina,
Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Agung Dharmada, Manik Astajaya,
Karangasem: Budana, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma,
Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.
JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan
NTBAgus Talino,
Izzul Khairi, Raka Akriyani
SurabayaBambang Wiliarto
Kantor Redaksi
Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,
Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.
Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,
Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara
Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,
Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,
Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,
Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers
SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,
PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an
Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP
5
6 - 12 April 2015 5
KRISIS Ekonomi membayangi Indo-nesia. Anjloknya nilai tukar rupiah ter-hadap dolar AS menyuburkan kekhawat-iran terhadap rapuhnya perekonomian Indonesia. Anjloknya nilai tukar rupiah juga mengindikasikan ketidaksiapan Indonesia menghadapi persaingan global termasuk persaingan regional yakni diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Menyikapi anjloknya nilai tukar rupiah, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Jajak dilaku-kan dengan mengajukan kuisioner dan wawancara. Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden terdapat 54,97 persen responden meyakini anjloknya nilai tukar rupiah ini merupakan bukti rapuhnya per-ekonomian Indonesia. Indikasinya, terjadi lonjakan harga kebutuhan bahan pokok di pasaran. Tidak terjaganya stabilitas harga menguatkan indikasi lemahnya daya tahan ekonomi Indonesia. Sejumlah responden juga menilai tim ekonomi Kabinet Kerja Jokowi tak efektif dalam melakukan pen-guatan perekonomian nasional. Kinerja tim ekonomi Jokowi juga belum dirasakan
masyarakat.Kondisi ini juga menggambarkan
Indonesia tidak siap untuk memasuki pertarungan ekonomi global termasuk dalam menghadapi Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Pemerintah diingat-kan agar lebih serius mengantisipasi kemungkinan terburuk dari anjloknya nilai tukar rupiah.
Sementara itu, 37,10 persen respon-den mengatakan anjloknya nilai tukar rupiah tidak terkait langsung dengan kondisi perekonoian nasional. Saat ini, mata uang sejumlah negara juga terkorekasi dan cenderung melemah terhadap dolar AS. Namun, harus diakui di antara negara-negara ASEAN lainnya, mata uang Indonesia tergolong rapuh. Responden berharap pemerintah serius merancang kebijakan ekonomi agar rupiah segara menguat.
Sementara itu 7,93 persen mengaku tidak tahu menahu soal anjlok nilai tukar rupiah. Responden kelompok ini hanya berharap pemerintah segera mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok di pasaran.
� Dira
Dibayangi Krisis EkonomiMenurut Anda
apakah pelemahan rupiahmencerminkan perekonomian
Indonesia rapuh?
N=655
grafis: tomik cahya
54,97% Ya
37,10% Tidak
7,93% Tidak tahu
Menurut Anda apakah pelemahan rupiah
mencerminkan perekonomian Indonesia rapuh?
6
O P I N I
6 - 12 April 20156
Oleh GPB Suka Arjawa
Paham Radikal Mengancam
Pengaruh radikalisme telah men-gancam wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Indonesia “kehilangan” 16 warganya di Turki
dan diperkirakan mempunyai motivasi bergabung dengan NIIS (Negara Islam Irak dan Suriah). Menurut pemberitaan media, NIIS juga telah merilis video berbahasa Melayu dan Indonesia yang memperli-hatkan anak-anak berlatih menggunakan senjata. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa pengaruh-pengaruh radikalisme itu telah mencapai ke wilayah Asia Tenggara pada sisi yang paling kelam. Anak-anak jelas tidak sepantasnya terkena pengaruh seperti ini.
Kalaupun benar bahwa anak-anak yang diperlihatkan itu berbahasa Indonesia, sebagai sebuah target, ini telah berhasil dilakukan oleh NIIS. Bahasa tidak sekadar pengantar dari ujaran seseorang untuk ber-interaksi sosial tetapi merupakan identitas dari sebuah negara kesatuan. Artinya, dengan bahasa Indonesia, seluruh suku, agama, ras dan budaya di Indonesia akan berpotensi mengerti dan terpengaruh oleh ajakan-ajakan provokatif yang mungkin diperkenalkan oleh anak-anak radikal tersebut. Bahasa juga merupakan pilihan strategis bagi kelompok radikal untuk me-nyebarkan ajaran dan ajakannya. Pengua-saan terhadap bahasa berarti mempunyai banyak strategi untuk menyampaiakan pesan. Dari bahasalah kemudian dapat dipilih ujaran yang didinginkan penyebar onar agar dapat mempengaruhi pihak lain demi tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Menguasai bahasa berarti mempunyai pilihan kalimat-kalimat yang indah, me-narik, merayu, provokatif sampai pengejek pihak-pihak yang lain. Bisa dibayangkan bagaimana rayuan, semangat dan pembua-ian yang muncul mempengaruhi orang dari kelompok-kelompok radikal apabila mereka mampu memilih bahasa yang tepat. Memakai anak-anak sebagai sasaran untuk memperkenalkan diripun, sesungghnya juga merupakan strategi tersendiri karena dapat dipakai sebagai objek untuk meny-indir dan melecehkan orang-orang dewasa
yang tidak bersedia bergabung. Karena itulah kemudian negara harus
mewaspadai perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini dari kelompok radikal. Kewaspadaan pertama yang harus dilihat adalah pada bidang permainan. Ada filsuf yang mengatakan bahwa sesungguhnya hidup itu adalah sebuah permainan. Jika hidup itu mampu dipandang sebagai reali-tas bermain, maka merekalah yang paling mampu menikmati kehidupan. Dan anak-anak paling senang kalau mendapaatkan kesempatan bermain. Dilihat dari konteks demikian maka yang harus diperhatikan sekarang adalah permainan anak-anak ini. Sangat jelas terlihat bagaimana revolusi permainan Indonesia saat ini. Permainan tradisional yang mampu mendekatkan anak-anak kepada budaya dan kearifan lokal mereka, sangat tercerabut, sudah jauh ditinggalkan dan tergantikan oleh permainan modern, yang bukan saja bersi-fat instan, tetapi merupakan hasil teknolo-gi manusia yang dapat direkayasa.
Permainan tradisional mempunyai sifat menetap, menyerap aspirasi dan kearifan
lokal (misalnya kering jongkok), serta mampu melatih keterampilan anak-anak secara bertahap sesuai dengan perkemban-gan psikologisnya. Sedangkan permainan modern yang direkayasa, mempunyai sifat sebaliknya. Ia tidak berakar dari bu-daya, direkayasa sesuai dengan selera, tidak mampu memancing perkembangan secara bertahap dan peka terhadap kekerasan. Inilah yang terlihat pada permainan rekaan tinju, bantingan, tembak-tembakan dan sejenisnya. Yang paling mengkawatirkan adalah bahwa permainan itupun bisa men-jadi sasaran kelompok radikal, yang secara sengaja dicetak untuk membentuk karakter kekerasan sejak anak-anak.
Negara dan pemerintah harus hari-hati terhadap perkembangan seperti ini. Dengan konteks demikian, maka strategi kontrateroris mutakhir pun harus dikemba-likan kepada bahasa, seni dan permainan seperti itu. Jika dihadapkan kepada sikap radikal anak-anak seperti ini, seharusnya Indonesia mempunyai modal besar men-gadapi mereka, melawan upaya-upaya memperkenalkan hal-hal yang bersifat radikal kepada anak-anak. Budaya Indo-nesia yang luar biasa banyak, serta ragam bahasa yang dimilikinya dapat diciptakan ribuah bentuk permainan anak-anak yang menarik dan menyentuh kesenian nasional. Inilah yang harus dikemas dan juga dengan alat rekayasa teknis, dapat disebarkan dan diajarkan kepada anak-anak di seluruh Indonesia.
Pada perkembangan lebih lanjut, tidak bisa lain, membumikan nilai-nilai yang ada pada Pancasila merupakan jawaban yang dapat dipakai untuk menghadapi pengaruh paham radikal kepada mereka-mereka yang telah berusia dewasa. Dari lima sila yang ada, dapat dikembangkan menjadi 36 butir dan dari butir-butir ini dapat dicetak ratusan kearifan nasional untuk menghindarkan masyarakat Indo-nesia tercampuri oleh paham-paham luar tersebut.
Penulis adalah staf pengajar FISIP Universitas Udayana
7
6 - 12 April 2015 7
B A L I S E P E K A N
RATUSAN warga Desa Yehsumbul, Mendoyo, Minggu (22/3) mendatangi Mapolsek Mendoyo. Warga yang men-genakan pakaian adat madya ini mem-pertanyakan proses hukum terhadap para pelaku dugaan kasus pengeroyokan salah satu warga Banjar Pangkung Languan, Yehsumbul saat mengarak ogoh-ogoh, Jumat (20/3) lalu.
Kedatangan ratusan warga ini bun-tut penganiayaan terhadap Putu Agus Swastika (30) oleh oknum warga lain saat pangerupukan Jumat lalu. Warga menyerahkan proses hukum kepada pihak
kepolisian serta memberikan dorongan semangat agar lebih maksimal mengusut kasus ini. Ratusan warga yang dikoor-dinir Dewa Gede Adi Putra (33) ditemui di halaman Mapolsek oleh Kapolsek Mendoyo, Kompol I Wayan Sinaryasa bersama jajaran.
Kapolsek Mendoyo Kompol Sinaryasa berjanji mengusut tuntas kasus itu serta memproses pelaku sesuai hukum. Polisi melakukan penyelidikan untuk mengung-kap siapa pelaku dan sudah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi berikut korban.
� Surya Darma
SUASANA hening saat hari raya Nyepi di lingkungan Desa Mas Keca-matan Ubud, Gianyar, Sabtu (21/3), tiba-tiba berubah gaduh disebabkan temuan dua mayat bayi yang diduga kembar. Mayat kedua bayi tersebut ditemukan di sebuah temuku (parit subak) yang mengaliri lahan pertanian di Subak Telaga dan Subak Anakan, Mas. Salah satu mayat bayi kembar lehernya nyaris putus. Polisi bersama pecalang langsung membawanya ke rumah sakit dan keperluan autopsi.
Saat itu, seorang petani, Made Sangkil (60), asal Banjar Tegal Bingin Desa Mas Kecamatan Ubud Kabu-paten Gianyar tengah berada di sawah. Saat melintas di Subak Telaga hendak
membersihkan diri di sebuah temuku, matanya terbelalak melihat bungkusan tas kresek berwarna hitam mengambang di air yang di dalamnya terdapat benda menyerupai tubuh bayi. “Kemudian dia memberitahukan temannya dan melihat kembali, dan akhirnya memastikan so-sok bayi,” kata Bendesa Mas I Wayan Muka.
Ketika temannya datang, mereka akhirnya bersama-sama melihat secara langsung benda yang dicurigai. Salah satu dari mayat bayi sempat terjatuh dari tas kresek dan terlihat di bagian le-her seperti nyaris putus. Temuan mayat itu kemudian dilaporkan ke Polsek Ubud, dan polisi langsung ke TKP.
� Agung Darmada
PECALANG Desa Pakraman An-turan Kecamatan Buleleng terpaksa mengamankan seorang nelayan asal Desa Kaliasem, Banjar, Sabtu (21/3). Nelayan yang bernama Indrawan (29) tersebut nekat memancing ikan ke tengah laut menggunakan perahu bermesin ketika umat Hindu sedang melaksanakan catur brata panyepian. Selain mengamankan Indrawan, pecalang bersama personel Polisi Perairan (Polair) menyita sebuah perahu lengkap dengan mesinnya, alat tangkap, dan ikan hasil tangkapan milik Indrawan diamankan di kantor Perbekel
Desa Anturan, Buleleng.Perbekel Desa Anturan Made Budi
Arsana didampingi personel pecalang, membenarkan telah mengamankan nelayan yang beraktivitas saat Nyepi. Budi mengatakan, sesuai kesepakatan di desa pakraman, pecalang ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan brata panyepian di seluruh wilayah di An-turan. “Benar pecalang dari desa kami mengamankan yang bersangkutan. Kami serahkan kepada aparat di desa asalnya untuk dibina,” katanya.
� Mudiarta
KASUS keracunan makanan secara mas-sal terjadi di Tabanan, Jumat (20/3). Akibat keracunan ini, sedikitnya 89 orang masuk BRSUD Tabanan. Mereka yang masuk RS rata-rata mengalami gejala muntah, mual dan nyeri perut. Korban sebelumnya makan nasi bungkus setelah mengarak ogoh-ogoh.
Direktur BRSUD Tabanan dr. Nyoman Susila, Minggu (22/3) mengatakan untuk mengetahui penyebabnya pihaknya sudah mengambil sampel makanan dan muntahan para korban. Korban keracunan makanan da-tang ke UGD sekitar pukul 00.00 Wita. Saat kejadian, enam tenaga medis yang bertugas tidak cukup untuk menangani semua pasien sehingga ditambah dua tenaga medis.
Dari puluhan korban tidak ada yang sampai dirawat inap. Sekitar pukul 04.00 Wita semua pasien sudah dalam kondisi baik. “Ada dua pasien yang indikasi rawat inap tetapi meminta pulang. Pasien tersebut sudah dipantau dan kondisinya sudah mem-baik,” papar Susila.
� Wira Sanjiwani
Ditemukan Dua Mayat Bayi
Mancing Saat Nyepi
Nelayan Diamankan Pecalang
Ratusan Warga Yehsumbul Datangi Mapolsek Mendoyo
Keracunan Massal
89 Orang Masuk RS
MBP/olo
MBP/san
8
8 6 - 12 April 2015
L A P O R A N U T A M A
Taman Budaya Denpasar (Art Center) dibangun dalam upaya melestarikan dan pengemban-gan kesenian Bali. Berdiri di
atas lahan lebih dari 5 hektar, kawasan ini awalnya merupakan sebuah Proyek Pengembangan Pusat Kesenian Bali di Denpasar dibentuk tahun 1969. Tujuan untuk melestarikan kekayaan seni bu-daya daerah Bali, agar nantinya mampu tetap eksis dan bisa diwariskan kepada para generasi penerus. Proyek ini meru-pakan gagasan dari almarhum Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, budayawan yang juga menjabat sebagai Gubernur Bali.
Gagasan IB Mantra tersebut berkem-bang dan direalisasikan dengan mem-bangun suatu lokasi kawasan seni. Tempat itu diharapkan dapat merangsang kreativitas seni dari para seniman di Bali untuk tetap menjaga, melestarikan dan mendukung dinamika perkembangan budaya. Kawasan ini juga bisa tetap berkiprah serta mempertahankan jati diri di tengah-tengah derasnya pengaruh global yang dibawa oleh wisatawan yang datang dan berkunjung ke Bali.
Gagasan IB Mantra selanjutnya diran-cang dan digarap oleh seorang arsitektur terkemuka Bali yakni Ida Bagus Tugur. Kawasan atau areal Art Center ini terletak di lokasi yang sangat strategis, dekat den-gan jantung Kota Denpasar, tepatnya di Jalan Nusa Indah, Kesiman, Denpasar.
Selanjutnya bangunan budaya inipun kemudian dibuka untuk publik pada 1973. Dalam setiap tahun selalu dis-elenggarakan beragam acara hiburan semisal pameran kerajinan, pertunjuk-kan tarian tradisional khas, dan berbagai aktivitas budaya lainnya.
Taman Budaya secara fisik adalah sebuah kompleks bangunan serta taman yang luas dengan gaya arsitektur tradis-ional Bali yang kental pada bangunan-bangunannya, baik amphitheater dan ruang pertunjukan tertutup maupun ban-gunan pendukung lainnya. Arsitekturnya
melambangan cerita Pemutaran Gunung Mandara Giri, dimana memercik amerta air suci untuk kehidupan abadi sesuai dengan sifat budaya yang dinamis dan terus hidup sepanjang masa.
Pada lokasi Art Center ini terdapat pula sebuah sungai yang membelah kawasan ini. Dihiasi pula oleh pepo-honan asri serta kolam. Terdapat se-jumlah bangunan yang terdiri dari; kompleks bangunan-bangunan suci. Pada kompleks ini meliputi Bale Pep-aosan, Pura Taman Beji, Bale Selond-ing dan lainnya. - Kompleks bangunan tenang yang didalamnya meliputi Perpustakaan Widya Kusuma yang di dalamnya banyak menyimpan koleksi buku tentang kesejarahan Pulau Dewata Bali. - Kompleks bangunan setengah ramai yang didalamnya meliputi Ge-dung Kriya, Studio Patung, Gedung Pameran Mahudara, Wisma Seni dan Wantilan yang merupakan aula tempat pameran kesenian dan kebudayaan Bali. - Kompleks bangunan yang ramai meliputi Panggung Tertutup Ksirarnawa dan Panggung Terbuka Ardha Chandra. Keduanya berada di selatan sungai). Ar-dha Candra sendiri mampu menampung hingga 6.000 orang penonton dan kerap kali digunakan untuk mementaskan pertunjukan yang mengundang massa dalam jumlah besar, seperti pertunjukan music, sendratari, sampai pagelaran lawak dan kegiatan lainnya. Ada juga panggung tertutup Ksirarnawa mampu menampung hingga 800 penonton. Sisi lain terdapat beberapa tempat per-tunjukan untuk skala yang lebih kecil seperti Kalangan Ayodya dan Ratna Kanda yang biasanya mementaskan pertunjukan seperti Calonarang, Topeng Prembon, wayang, arja dan jenis kes-enian lainnya.
Sampai saat ini, Art Center setiap tahunnya secara rutin menjadi tuan rumah dari Pesta Kesenian Bali (PKB). PKB diselenggarakan sebulan penuh,
diwarnai dengan hiburan tari-tarian tra-disional, pameran kerajinan dan aktivitas seni dan budaya lainnya. Pada acara pembukaan diramaikan dengan parade seni. Parade seni ini diikuti oleh selu-ruh kabupaten dan kota di Bali dengan mengirim duta kesenian mereka. Bahkan rutin juga diikuti oleh beberapa provinsi di Indonesia dan terkadang juga terdapat peserta dari luar negeri.
PKB digelar pertama kali pada tahun 1979, berlangsung sekitar 2 bulan, dari 20 Juni 1979 sampai 23 Agustus 1979. Dalam perkembangannya, juga diadakan sejumlah pertunjukan yang melibatkan anak-anak hingga remaja sebagai sebuah upaya pembinaan, pelestarian dan pengembangan seni budaya masyarakat. Selain itu, misi pelestarian seni budaya juga menjadi sebuah agenda khusus dengan menampilkan kesenian-kesenian klasik yang sudah hampir punah dan terpendam di masyarakat.
� Pusdat BP
Digagas Gubernur Ida Bagus Mantra
MBP/dok
Prof. Dr. Ida Bagus Mantra (Alm)
9
6 - 12 April 2015 9
PENGELOLAAN Taman Budaya (Art Center) Denpasar mulai banyak dibahas. Gara-garanya Perusda Bali belakangan ingin ambil bagian dalam pemanfaatan aset daerah tersebut. Ada banyak peluang bisnis yang nampaknya bisa dilirik di lokasi itu. Bahkan sejak dulu setiap digelarnya Pesta Kesenian Bali (PKB) selalu saja muncul persoalan menyangkut uang, baik dari sisi parkir, penyewaan stan sampai penanganan sampah. Apakah tujuan dibangunnya Art Centre sudah melenceng mengarah pada persoalan dapat untung dan uang?
Gubernur Ida Bagus Mantra adalah penggagas selanjutnya membangun Taman Budaya Denpasar. Sasaran dibangunnya Taman Budaya ini sebagai tempat yang representatif untuk melakukan penggalian, pembinaan, pengembangan dan pelestarian seni budaya Bali. Rupanya IB Mantra sudah berpikir jauh ke depan, tidak ingin seni dan budaya Bali termasuk adat-istiadatnya hil-ang tergerus budaya global. IB Mantra tidak pernah berpikir membangun Art Center untuk memberi kontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD).
Adalah budayawan AA Raka bicara lantang soal pengelolaan taman budaya ini. “Ketika kita berbicara pengelolaan Art Center, kita belajar dari apa yang sudah kita lakukan selama ini. Kita tetap berpikir dampak positif, negatif dan tidak untung-rugi secara ekonomi. Jangan melihat keuntungan dari aspek uang saja, tetapi keuntungan buat masyarakat harus yang utama,” ujarnya, akhir minggu lalu. Raka menegaskan, Art Center lebih baik tetap
dikelola pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan. Pasalnya, kecil kemungkinan pemerintah akan lepas tangan untuk mewu-judkan tujuan awal berdirinya Art Center. Sementara Perusda tentu akan lebih me-mentingkan untung-rugi secara ekonomi. Masyarakat pun dikhawatirkan menjadi korban, meski keuntungan yang didapat Perusda (sebagian) masuk ke pendapatan asli daerah.
‘’Masyarakat yang masuk ke Art Center kan tidak ingin beban mereka ditambah. Kalau semua dihitung secara ekonomi, nanti Art Center akan ditinggal oleh masyarakat dan seniman. Kalau Art Center ditinggal, seniman akan malas berkarya, kembali ke masyarakat lagi. Itu dampaknya luar biasa,” jelasnya.
Raka pun meminta pemerintah mengkaji dengan matang rencana dari Perusda sebe-lum menyatakan ya atau tidak. Keuntungan harus tetap berada di pihak masyarakat, bukan ekonomi semata.
Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gede Kusuma Putra justru menanggapi positif rencana Perusda ini. Apalagi untuk mengisi waktu-waktu kosong di luar PKB atau event kesenian lainnya. “Saya pikir positif saja, sekarang kan komunikasi, koordinasi, manfaatkan di waktu-waktu lowong. Ka-lau ada yang mau ngisi di sela-sela itu kan bagus, jadi kan bisa termanfaatkan secara optimal. Yang penting jangan ada kesan rebutan, seolah-olah nanti menggeser Dinas Kebudayaan yang selama ini sudah di sana. Itu dulu koordinasi,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Teknis Akuisisi
Perusda Bali I Wayan Tana membenarkan adanya rencana Perusda memohon untuk diberikan mengelola Art Center. “Kalau Perusda dikasi mengelola itu, saya kira akan lebih leluasa dalam hal sisi bisnisnya, terutama bagaimana meng-handle ticketing yang baik, bagaimana me-manage segala ruangan yang ada di sana dengan baik dan termanfaatkan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali Dewa Putu Beratha membenarkan bila Perusda mengajukan permohonan untuk mengop-timalkan pendapatan Art Center. Namun realisasinya dikatakan masih jauh lantaran pihaknya masih melakukan pengkajian. Utamanya dari segi peraturan perundang-undangan, apakah memungkinkan bagi Perusda untuk ikut mengelola Art center.
“Yang jelas bukan jadi perusahaan daer-ah, artinya perusahaan daerah mengajukan permohonan untuk bisa ikut mengoptimal-kan Taman Budaya dari segi pendapatan. Cuma masalahnya kan harus jelas, apanya yang dikelola, itu yang masih perlu kita kaji,” ujarnya.
Kata Beratha, pemanfaatan gedung dan ruang-ruang di Art Center termasuk penyewaannya sudah diatur dalam pera-turan gubernur. Oleh karena itu, pihaknya mengaku sangat berhati-hati agar pengop-timalan pendapatan yang diajukan Perusda tidak memberatkan para seniman nantinya. Termasuk tidak mengganggu fungsi Taman Budaya sebagai pusat pengembangan dan pelestarian seni budaya.
� Rindra Devita
Kelola Taman Budaya
Mesti Tetap di Tangan Pemerintah
Bangunan megah tempat pentas seni budaya di taman budaya dengan arsitektur Bali yang mengagumkan.
MBP/dok
L A P O R A N U T A M A
Taman Budaya kini jadi buah bibir. Bahkan disorot sejak setahun lalu ketika muncul ka-sus dugaan korupsi pengadaan
lighting dan sound system yang menyerat dua orang pejabat teras di Dinas Kebu-dayaan (Disbud) Bali. Ketika pejabat yang menaungi Taman Budaya tersebut dihukum, kini persoalan muncul lagi di kawasan tempat pengembangan, peles-tarian dan pembinaan seni budaya Bali tersebut. Adalah persoalan pengelolaan Taman Budaya atau Art Center terse-but kini menjadi perbincangan hangat. Masalahnya, pihak Perusahaan Daerah (Perusda) Bali ingin ambil bagian dalam pengelolaan kawasan itu. Pihak Perusda melihat ada banyak keuntungan didap-atkan dari tempat itu. Bila saja dikelola dengan baik dan secara bisnis, maka uang bisa mengalir untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Bali. Dari sisi ticketing setiap dada kegiatan besar seperti Pesta Kesenian Bali (PKB), pentas sendratari, pentas musik dan keg-iatan lainnya akan mampu mendapatkan pendapatan yang cukup besar. Demikian juga halnya dari sisi parkir akan masuk duit banyak. Belum lagi ada pedagang, banyak stan penjualan barang kerajinan dan sebagainya, maka uang akan terus mengalir masuk. Bila saja dalam setahun event besar dapat dibuat secara berkala dan secara kuntinu, maka pundi-pundi PAD Bali akan terus menggelembung?
Tentu saja pihak Perusda Bali sah-sah saja ingin ambil bagian di dalamnya dan wajar-wajar saja juga bila yang dibi-
carakan persoalan keuntungan secara finansial. Yang namanya perusahaan tentu orientasinya untuk mendapatkan untung setiap usahanya. Pertanyaannya, apakah untuk sebuah Taman Budaya juga diberlakukan soal meraup untung sebanyak-banyaknya dengan menge-sampingkan apa yang menjadi tujuan utama dibangunnya taman budaya ini?
Ida Bagus Mantra seorang budayawan yang Gubernur Bali telah menggagas pembangunan Taman Budaya itu sejak 1969. Akhirnya mampu diwujudkan pada 1973 setelah digarap oleh arsitektur Bali terkenal Ida Bagus Tugur. Konsep awal pembangunan taman ini adalah un-tuk tempat pengembangan seni budaya, tempat masyarakat berkreativitas seni dan sekaligus mampu melestarikan dan menjaga budaya dan seni Bali. Bahkan dalam perkembangannya sampai kini memang rutin dilakukan untuk ajang acara seni tahunan PKB setiap Juni-Juli yang bertepatan dengan hari libur sekolah. Bahkan banyak seniman dan masyarakat termasuk mahasiswa dan siswa memanfaatkan tempat itu untuk mengekspresikan seni ciptaannya. Termasuk sanggar-sanggar melakukan pelatihan seni, baca puisi atau sekadar rapat-rapat di halaman yang teduh asri tersebut.
Adalah sebuah kekhawatiran serius bila sampai pengelolaan Taman Budaya diserahkan kepada perusahaan. Kreativi-tas seni masyarakat tadi termasuk siswa dan mahasiswa akan tersendat dan mandek. Semuanya nanti diukur dengan
uang. Fungsi sosialnya akan terkikis, walaupun nantinya pihak perusda akan bicara tetap mempertahankan kondisi semula bagi para seniman.
Persoalannya, ada apa dengan Ta-man Budaya kita mau dikelola Perusda? Apakah memang kurang produktif pe-manfaatannya di bawah naungan Disbud Bali? Apakah kurang banyak kegiatan di sana? Apakah penanganannya kurang optimal dari sisi parkir, tiket sampai pe-manfaatan alat-alat atau fasilitas yang ada di sana. Bila potensi itu menjadi sorotan, kenapa hal itu tidak dilakukan optimalisasi penggarapannya? Kenapa Unit Pelaksana Tugas (UPT) Taman Budaya ini tidak diperbaiki agar mampu berbuat maksimal dalam pemafaatan Taman Budaya. Mesti lakukan langkah-langkah perbaikan dari pengelola saat ini, sehingga roh terbangun-nya Taman Budaya tidak semakin jauh dari tujuan semula. Lakukan sebuah kajian yang mengarah untuk mempertahankan konsep awal atas terwujudnya lokasi ini, bagaimana berfungsi untuk pelestarian seni budaya, pengembangan dan tem-pat penggodokan kesenian. Termasuk bagaimana masyarakat bisa menikmati seni budayanya dan perkembangannya di tempat ini dengan biaya murah dan bahkan gratis. Semuanya mesti dilakukan dengan pertimbangan yang intinya berpihak ke-pada masyarakat luas. Tentu saja wajar ada kekhawatiran bila orientasi profit bercokol di lokasi yang bisa saja terjadi sebaliknya bagi masyarakat luas, serba bayar bahkan sampai masuk toilet sekali pun.
� Purnata
Pertahankan Sesuai Konsep Awal
10
MBP/dok
Taman Budaya Denpasar selalu
dipadati pengunjung saat pentas seni dan pelaksanaan Pesta
Kesenian Bali.
6 - 12 April 201512
A K T I V I TA S
H A D I A H I S -TIMEWA - Me-nyambut hari raya Nyepi , Pemkab Gianyar menda-p a t k a n h a d i a h istimewa, dengan sukses menyabet penghargaan Gov-ernment Award 2015 dari Sindo Weekly untuk kat-egori pendidikan di Ballroom The Sul-tan Hotel Jakarta, pada Kamis (19/3) m a l a m . P e n g -hargaan diterima Sekda Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra dari Sekretaris Jen-
deral Kemendagri Yuswandi Temenggung didampingi Sururi Al Faruq selaku Pemimpin Redaksi Sindo Weekly. Kabupaten Gianyar menjadi satu-satunya kabupaten di Propinsi Bali yang meraih Government Award. Selain Pemkab Gianyar, terdapat 38 Kabupaten/Kota penerima lainnya di seluruh Indonesia dengan kategori berbeda. Pemkab Gianyar dinilai memiliki komitmen tinggi dalam upaya memajukan pendidikan dalam berbagai program dan inovasi. Penghargaan ini tak lepas dari langkah Pemkab Gianyar dalam upaya memoles dunia pendidikan.
MBP/ist
BEDAH RUMAH - Kekompakan dan semangat kepedu-lian sosial warga SMPN 3 Denpasar patut diacungi jempol. Serangkaian HUT ke-36 SMPN 3 Denpasar, warga sekolah bersinergi dengan ikatan alumni dan Koordinator Kegiatan
Kesejahteraan Sosial (K3S) Denpasar membedah rumah janda Ni Wayan Budiati di Desa Dangri Kangin. Penyerahan kunci
langsung dilakukan Ketua K3S Kota Denpasar, IA Selly Rai Dharmawijaya Mantra kepada Ni Wayan Budiati, Selasa
(17/3). Penyerahan kunci disaksikan Kades Dangri Kangin I Gusti Ngurah Putrawan, Camat Denut Wayan Lodra, Kepala
SMPN 3 Denpasar Drs. I Wayan Murdhana, M.Psi., siswa dan warga Br. Merta Rauh. Rumah janda Ni Wayan Budiata di Jl.
Trijata I Gang C/6 dulunya rompyok reod kini berhasil disulap menjadi rumah layak huni berlantai keramik dengan dua ka-mar tidur, amben dan gudang. Makanya Ketua Ikatan Alumni
SMPN 3 Denpasar, dr. Laksmi Duarsa, Sp.K., mengatakan anggarannya membengkak dari Rp 20 juta menjadi 40 juta
MBP/ist
BANTUAN - Sebanyak 431 orang Juru Pemantau Jentik (Jumantik), petugas fogging dan 43 orang koordinator Ju-
mantik, Selasa (17/3) menerima bingkisan Hari Raya Nyepi berupa paket sembako. Bingkisan diserahkan langsung oleh
Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra didamp-ingi Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. I.A. Selly Dharmawi-
jaya Mantra serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini. Acara di antaranya dihadiri para
Kepala SKPD di lingkungan Pemkot Denpasar, Camat serta Kades/Lurah se-Kota Denpasar. Saat itu Wali Kota Rai
Mantra mengapresiasi kinerja para Jumantik dan petugas fogging focus yang sigap dalam memberikan pelayanan serta penyuluhan kepada masyarakat guna menekan angka penye-
baran demam berdarah (DB) di Kota Denpasar.
MBP/ist
KELOLA POTENSI - Sekda Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika, Selasa (24/3) mengungkapkan, kebijakan Bupati
Badung A.A. Gde Agung terus mendorong seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Badung agar mampu mengelola segenap
potensi yang ada dengan melakukan kreasi dan inovasi. Ini guna terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas. Hal itu mendapat apresiasi pemerintah pusat. Terbukti, Kementerian
PAN RB mengundang tiga SKPD Badung melakukan presen-tasi dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015.
Swandika mengatakan, sebagai wujud kepatuhan terhadap implementasi kebijakan Kemen-PAN RB, agar setiap SKPD
melakukan minimal satu inovasi. Dalam memenuhi undangan presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Pub-lik Tahun 2015 di Kementerian PAN RB, tiga SKPD Badung yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Kebersihan
dan Pertamanan (DKP) siap melakukan pemaparan terhadap tiga inovasi daerah yang dikembangkan oleh masing-masing
SKPD tersebut.
6 - 12 April 2015 13
MBP/ist
SOSIALISASI - Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem Ir. I Gede Adnya Mulyadi, M.Si. membuka kegiatan sosialisa-si penerapan sistem pengisian surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak berbasis elektronik (e-Filing). Kegiatan tersebut
diprakarsai Kantor Pajak Pratama Gianyar dengan nara-sumber Agung Sumarjaya. Tujuan Sistem e-filing diharap-
kan bisa menekan kesalahan perekaman data pengisian SPT wajib pajak yang selama ini masih menggunakan dokumen
manual (kertas). Acara dihadiri Asisten Ekonomi Pembangu-nan (II) Ida Bagus Made Oka, Asisten Administrasi Umum
(III) Ir. I Wayan Supandi, M.Si., Kabag Umum Ni Ketut Rai, S.E. dan seluruh perwakilan SKPD di jajaran Pemkab Karangasem yang diwarnai dengan penyerahan SPT pajak
orang pribadi atas nama Sekda sendiri diserahkan secara simbolis oleh Sekda Adnya Mulyadi diterima perwakilan
Kantor Pajak Pratama Gianyar Agung Sumarjaya, bertempat di Wantilan Kantor Bupati, Selasa (24/3).
MBP/ist
NAKHODAI - Tak terasa delapan tahun sudah Prof. Dr. I Made Sukarsa, S.E., M.S. menakhodai Universitas Warmadewa
(Unwar). Selasa (17/3), kepemimpinannya digantikan Prof. Dewa Putu Wijana. Banyak kisah menarik dan fenomenal yang dipoles
oleh profesor kalem ini. Ibarat air laut, perkembangan Unwar mengalami pasang dan surut. Tahun 2005, Unwar nyaris berada
di ambang kebangkrutan. Kondisi ini menjalar hingga 2007, sampai-sampai PTS milik Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi
Bali (YKKPB) ini minus pendapatan hingga Rp 2 miliar/tahun. Tahun 2007 Senat Unwar mengambil keputusan tepat dengan
memilih Prof. Dr. I Made Sukarsa, S.E., M.S. sebagai nakhoda baru. Penampilannya sederhana, namun idenya sangat cemer-
lang. Empat tahun periode pertama (2007-2011) menjadi rektor, pelan tapi pasti Sukarsa mampu mengurai berbagai permasala-
han Unwar. Nampak dalam foto Prof. I Made Sukarsa (kiri) saat serah terima jabatan dengan Prof. Dewa Putu Widjana disaksikan
Ketua YKKPB Dr. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si.
MBP/ist
PENYULUHAN - Pemerintah Kota Denpasar, terus berbenah khususnya dalam hal peluang dan kemudahan pencari kerja. Salah
satunya adalah memberikan cara mudah mencari pekerjaan dengan mengirim lamaran lewat online. Dinas Sosial, Tenaga Kerja (Dinsos-naker) dan Transmigrasi Kota Denpasar, Selasa (17/3) mengadakan penyuluhan jabatan 2015. Kali ini yang disasar adalah pelajar SMK PGRI 2 Denpasar. Pemkot Denpasar menggandeng perusahaan Mi-
tra 10 untuk memaparkan mekanisme kerja, sistem kontrak hingga jenjang karier yang lebih tinggi. Siswa-siswi yang beralamat di Jalan
Gunung Lempuyang, Monang Maning itu pun antusias. Sejum-lah siswa terlihat aktif bertanya pada perwakilan Mitra 10 yang
bernama Anna. Dijelaskan, Mitra 10 menerima lowongan pekerjaan part time (freelance), bahkan dijelaskan jasa kerja melebihi waktu
alias lembur. Para siswa juga sangat antusias menyimak penjelasan tentang pasar kerja yang dipaparkan Kabid Penempatan, Pembi-naan dan Pengembangan Tenaga Kerja, I Wayan Suena, S.Sos.,
yang didampingi Kasi Informasi Pasar Kerja Dinsosnakertran Kota Denpasar, Ni Luh Ratna Lati Kammanta, S.E., M.Si.
MBP/ist
PELAYANAN EKSTRA - Buka Pelayanan lebih lama, hingga pukul 23.00 Wita, menjelang hari suci Nyepi menjadi salah satu bentuk pelayanan yang diberikan HardysRetail kepada seluruh Umat Hindu yang merayakan. Pelayanan Extra tersebut meru-
pakan salah satu program selain memberikan penawaran promo menarik di seluruh outlet, yang khusus dilaksanakan menyambut
Tahun Baru Çaka 1937 yang jatuh pada Sabtu (21/3). Menurut Anak Agung Raka Semaraputra,S.T. selaku Direktur Human Capital & General Affair, buka pelayanan lebih lama hingga
pukul 23.00 Wita, dilakukan di seluruh outlet HardysRetail di seluruh Bali. Menurut Agung Semara, pemenuhan kebutuhan hari Suci Nyepi mesti dilakukan lebih awal, sehingga pada saat
Ngembak Geni yang jatuh satu hari setelah Nyepi, tidak akan terkendala. Dalam kesempatan lain, Ir. Gede Agus Hardyawan,
Presiden Direktur Grup Hardys Holdings menyatakan, pelayanan extra HardysRetail, juga diikuti pembenahan pelayanan dan
jaminan harga termurah sesuai strategi HardysRetail.
6 - 12 April 201514
A K T I V I TA S
MBP/ist
TAWUR AGUNG - Untuk mensucikan alam semesta be-serta isinya serta meningkatkan hubungan dan keharmon-
isan antara sesama manusia, manusia dengan lingkunganya serta manusia dengan Tuhan (Tri Hita Karana). Pemkab.
Karangasem melaksanakan Upacara Tawur Agung Kesanga tingkat kabupaten, sehari menjelang perayaan Hari Suci
Nyepi Tahun Baru Çaka 1937 yang berakhir pada sore hari. Upacara Tawur Agung Kesanga nemuning tilem kesanga
ini berlangsung hikmad. Selain dipadati ratusan warga 35 Banjar Adat Karangasem, persembahyangan tawur agung kesanga menyambut Tahun Baru Çaka 1937 juga dihadiri
Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg, S.H., didampingi Sekda Ir. I Gede Adnya Mulyadi, M.Si., Asisten Adminis-
trasi Umum (III) Ir. I Wayan Supandi,M.Si., Bendesa Adat Karangasem I Wayan Bagiarta, S.H.,M.H.
MBP/ist
FASTTEKNO - Stikom Bali sebagai perguruan tinggi ICT terbaik di Bali dan Nusa Tenggara, sudah rutin menggelar
event yang bertajuk Fasttekno (Festival Teknologi Infor-masi) setiap tahunnya. Event ini digelar sebagai wujud
kepedulian dan apresiasi Stikom Bali kepada generasi muda Bali terhadap pengetahuan mereka di bidang teknologi
informasi. Event Fasttekno ini merupakan sebuah kompetisi di bidang teknologi informasi, yang kali ini mengambil tema
“Meningkatkan Penguasaan IT Guna Mewujudkan Gen-erasi Muda yang Kompeten dalam Bidang IPTEK”. Dari
ajang ini, Stikom Bali berharap antusiasme generasi muda Bali terhadap Teknologi Informasi akan semakin tinggi, dan
membuat mereka untuk semakin tertarik untuk menekuni bidang Teknologi Informasi sehingga nantinya akan mampu memajukan dunia Teknologi Informasi Bali pada khususnya
dan mampu berbicara banyak di level nasional. Nampak dalam foto Ketua Stikom Bali Dr. Dadang Hermawan mem-
buka ajang Fasttekno 2015.
MBP/ist
RPJMD - Guna mencapai target program kerja yang telah ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Denpasar hingga tahun 2015, kin-erja SKPD harus terukur dari setiap program yang dilak-
sanakan. Hal ini di samping untuk meningkatkan serapan APBD, juga untuk memberikan nilai kemanfaatan bagi
masyarakat. Demikian disampaikan Wali Kota Denpasar IB Rai Mantra saat memberikan arahan pada rapat evaluasi
kegiatan pemantapan pembangunan, Rabu (25/3) di ruang pertemuan Gedung Graha Sewaka Dharma. Rapat evaluasi
yang berlangsung selama dua hari juga dihadiri Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara dan seluruh Kepala SKPD di
Pemkot Denpasar. Lebih lanjut Rai Mantra menambahkan evaluasi semacam ini rutin dilaksanakan tiap tahun, yang
terpenting ada tindak lanjut dari evaluasi ini. Nampak da-lam foto Walikota Rai Mantra saat membuka rapat evaluasi kegiatan pemantapan pembangunan, Rabu (25/3) di ruang
pertemuan Gedung Graha Sewaka Dharma.
MBP/ist
PENTING - Apel paripurna 17-an terasa istimewa karena sekaligus memperingati HUT ke-96 Pemadam Kebakaran
dan Deklarasi Gerakan Nasional Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba di Badung. Pelaksanaan kegia-tan ini memiliki arti penting dan strategis sebagai wujud
konkret terbangunnya sinergisitas dan konektivitas yang padu antarinstansi. Sekaligus memantapkan eksistensi dan peranan PNS selaku aparatur dalam upaya menyuguhkan
kehadiran pemerintah di tengah masyarakat guna terwu-judnya pelayanan, pengayoman serta perlindungan kepada
masyarakat. Demikian disampaikan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung selaku inspektur upacara saat Apel
Paripurna 17-an, Selasa (17/3) di Lapangan Puspem Ba-dung Mangupraja Mandala. Nampak dalam foto Bupati Ba-dung Gde Agung menyaksikan penandatanganan Deklarasi
Gerakan Nasional Rehabilitasi saat apel.
6 - 12 April 2015 15
MBP/ist
LEBIHI TARGET - Program infrastruktur berupa pening-katan jalan di Kabupaten Badung telah tercapai. Bahkan,
telah melebihi target yang dicanangkan pada akhir RPJMD Tahun 2015 sebesar 99,75 persen. Hal itu diungkapkan
Bupati Badung melalui Kabag Humas Pemkab Badung A.A. Raka Yuda, Kamis (19/3). Dikatakannya, tahun 2014 kondisi kemantapan jalan di Badung (jalan yang kondisi sedang dan baik) telah mencapai 100 persen. Begitu juga di bidang pen-
gairan. Raka Yuda mengatakan, melalui program pengem-bangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
irigasi lainnya yang terfokus pada perbaikan jaringan/saluran irigasi, telah pula menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Sampai tahun 2014, saluran irigasi yang kondis-inya baik mencapai 94,45 persen dari target yang ditetapkan
sampai tahun 2015 sebesar 92,09 persen. Nampak Bupati Badung A.A. Gde Agung ketika meninjau pembangunan
infrastruktur di wilayah Kabupaten Badung.
MBP/ist
BANTUAN - Pada Senin (23/3) BPR Lestari memberikan bantuan 4 ton beras kepada 20 panti asuhan melalui Pro-gram Lestari For Kids yang tersebar di Bali. Panti asuhan terletak di Denpasar, Nusa Dua, Klungkung, Gianyar bah-
kan sampai ke Kerambitan Tabanan ini diberikan langsung oleh para staf BPR Lestari. Adapun ke-20 panti asuhan itu adalah Panti Cacat Senang Hati, Panti Asuhan Kesayang Ikang Papa Erlangga, Yayasan Kupu-kupu, Panti Asuhan
Semaraputra, Panti Asuhan Kristen Baith El, Panti Asuhan Kemala Bhayangkari, Laroyba Foundation, Panti Asuhan Benih Harapan, Panti Asuhan Widya Asih, Panti Asuhan
Anak-anak Harapan, Panti Asuhan Sidi Astu, Putra William Booth Bala Keselamatan, Panti Asuhan Sunya Giri, Panti Asuhan Guna Kertha Wiweka, Panti Asuhan Eben Hazer,
Panti Asuhan KH Manshuri, Panti Asuhan Elisama, Panti Asuhan YPAC, Panti Asuhan Tat Twam Asi.
MBP/ist
BARU - Benelli, pabrikan tertua di Italia yang dikenal lewat produk inovatif dengan teknologi canggih, terus memper-
barui lini big scooter-nya. Benelli Zafferano, si big scooter dengan banderol reasonable Rp 47 juta on the road (OTR) Bali. Di tahun 2015 ini keluar dengan warna-warna baru, yakni merah, putih, biru, dan abu-abu, dengan desain jok
lebih mewah dari sebelumnya. Untuk memberikan pe-layanan lebih luas, kini Benelli dan AJS hadir di Tabanan
dan Ubud, selain Kantor Pusat JakBike Benelli-AJS Bali di Sunset Road, Kuta, Badung. Beragam produk Benelli dan
AJS bisa didapatkan di Benelli-AJS JakBike Sunset Road di utara Carrefour Kuta (085339054133-085100006911;http://jakbikebali.com), Benelli-AJS Tabanan di Jalan Ir. Soekar-
no (0361-8941472) dan Benelli-AJS Sukawati di Jalan Raya Sakah, Ubud, (0361-982187).
MBP/ist
SINERGI - Pemerintah Kabupaten Badung terus berupaya memberikan rasa aman dan menghindari masyarakat dari bahan makanan yang tidak layak dikonsumsi. Terkait hal
tersebut, Pemkab Badung dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terus meningkatkan sinergi
serta koordinasi terkait pengawasan terhadap obat dan makanan di wilayah Kabupaten Badung dapat berjalan
dengan baik dan berkesinambungan, sehingga memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam mengonsumsi bahan pan-gan. Hal tersebut terungkap saat audiensi Balai Besar POM Denpasar ke Pemkab Badung yang diterima Sekda Badung
Kompyang R. Swandika, Rabu (25/3) di Puspem Badung. Nampak dalam foto Sekda Badung Kompyang R. Swandika menerima Kepala Balai Besar POM Denpasar Dra. Endang
Widowati saat melaksanakan audiensi ke Puspem Badung.
16
Pergerakan dukungan politik kader Gokar di Bali bergeser. Setelah Menkum HAM men-gakui Kepengurusan Golkar
Ancol, sejumlah DPD II Golkar di Bali Berpaling dari Golkar verso Munas Bali. Mereka merapat ke kubu Agung Laksono. Namun, dukungan berstatus temporer (sementara). Dukungan tersangkut proses hukum di PTUN.
Pergeseran dukungan ini setidaknya terjadi di Karangasem. Kubu yang sebe-lumnya ikut Munas Bali yang dinakhodai Aburizal Bakrie (ARB) ini mengalihkan dukungan politiknya. Pilihannya Munas Ancol. ‘’Kami mengikuti kepengurusan PG yang sah,’’ ujar anggota FPG DPRD Karangasem Nyoman Musna Antara dan Nyoman Sartika.
Sekretaris DPD II Partai Golkar (PG) Karangasem Wayan Tama, juga me-nyampaikan hal senada. Anggota FPG di Karangasem adalah perpanjangan Partai Golkar, bukan perpanjangan PG Aburizal Bakrie atau PG Agung Lak-sono, sehingga yang mana dinyatakan
sah oleh pemerintah. ‘’FPG Karangasem bakal mengikuti yang dinyatakan sah,’’ tegas Tama.
Namun, dukungan ini tampaknya masih temporer. Tama mengakui masih ada upaya hukum dari pihak PG hasil Munas Bali atau kepengurusan Aburizal Bakrie, yakni PTUN. Menurut Tama kalau nanti sudah ada kepengurusan yang dinyatakan sah pemerintah dari hasil putusan yang berkekuatan hukum tetap, tentunya PG di Karangasem bakal mengikuti yang sah.
Ketua DPD II PG Karangasem I Wayan Geredeg yang juga Bupati Karan-gasem itu juga mengatakan hanya PG di pusat bermasalah. Di Karangasem tak ada masalah.
Di lain pihak, Kuasa hukum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Yusril Ihza Mahendra mengakui kepemimpinan Agung Laksono di Partai Golkar sebagai kepengurusan yang sah untuk saat ini hingga ada putusan pengadilan yang menunda keputusan Menteri Hukum dan HAM. Dengan berbekal SK Men-
kum HAM itu, kubu Agung juga dinilai berhak mengajukan pergantian Fraksi Partai Golkar.
Namun, keabsahan kubu Agung Laksono akan berubah jika ada putusan penundaan dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Sebelum ada putusan sela dari PTUN keputusan itu (SK Men-kumham) sah dan berlaku sampai detik ini. Sampai saat ini masih Pak Agung, termasuk keputusan-keputusan yang mer-eka ambil, misalnya membentuk fraksi,” kata Yusril.
Sejauh ini, menurut Yusril, kubu Aburizal Bakrie telah mengajukan per-mohonan kepada PTUN Jakarta untuk mengeluarkan surat penundaan atas SK Menkum HAM yang mengesahkan kepengurusan Munas IX Ancol, Jakarta di bawah kepemimpinan Agung Laksono. Apabila surat penundaan dikabulkan PTUN Jakarta, maka kepengurusan Gol-kar yang sah dialihkan ke kepengurusan yang lama hasil Munas Golkar VIII di Riau.
�Budana/Hardianto
6 - 12 April 201516
Kalau nanti su-dah ada kepen-
gurusan yang di-nyatakan sah oleh
pemerintah dan berkekuatan hukum
tetap, tentunya PG di Karangasem
bakal mengikuti yang sah
Wayan TamaSekretaris DPD II PG
Karangasem
P O L I T I K
Dukungan TemporerTersandera Putusan PTUN
17
PENGUNGKAPAN kasus korupsi di Indonesia, termasuk di Bali banyak yang menemui jalan buntu atau tak tuntas. Se-jumlah kasus mandek di tangan penengak hukum. Kinerja aparat penegak hukum baik kepolisian maupun kejaksaan yang dinilai kurang maksimal. Akses informasi publik pun tertutup untuk kasus-kasus tertentu.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali dengan jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) se-Bali.
Kepala ORI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab mengatakan, pihaknya menerima banyak laporan dari masyarakat mengenai kasus korupsi terutama yang penanganannya cukup alot. Tidak sedikit di antaranya yang menyatakan kekece-waan lantaran penanganan kasus korupsi dinilai kurang gereget. Bahkan ada kesan penanganannya sekadar bolak-balik di kepolisian dan kejaksaan.
Tak hanya itu, masyarakat juga ada yang mengeluhkan dugaan adanya mal pelayanan khususnya di kejaksaan. Jajaran kejaksaan dinilai kurang responsif termasuk terkesan tertutup pada masyarakat terutama terkait kasus yang digugatkan atau diaju-kan. ‘’Masyarakat pun akhirnya kecewa dan merasa kurang percaya dengan proses penegakan hukum di negeri ini,’’ ujarnya.
Dituding tak terbuka, para Kajari pun angkat bicara. Kajari Gianyar Ketut Sumedana membantah soal adanya kesan penanganan korupsi hanya jalan di tempat. Menurutnya, dalam menangani suatu ka-sus, ada prosedur dan tahapan yang harus dilalui. ’’Ketika sebuah perkara penan-ganannya cukup alot, itu bukan karena kinerja jajaran kejaksaan yang tak mak-simal tetapi lebih dikarenakan kurangnya alat dan barang bukti,’’ tegasnya.
Pihaknya juga membantah jika disebut kurang responsif menangani laporan masyarakat. Menurutnya, pelapor akan ditindaklnjuti sebaik mungkin. Begitu ada masyarakat yang melapor, staf kejaksaan akan mengarahkan ke bagian mana saja mereka harus datangi.
Hal serupa juga diakui Kajari Denpasar Imanuel Zebua. Menurutnya, kendala pal-ing besar dalam penuntasan kasus korupsi di lingkup pemerintah justru berasal dari instansi dan pimpinan-pimpinannya. Fa-talnya lagi, ada saja pejabat yang berusaha melobi pihaknya agar penanganan kasus korupsi tidak dilanjutkan. Makanya tidak sedikit kasus yang akhirnya baru bisa di-tuntaskan setelah pejabat yang tersangkut kasus sudah pensiun.
� Dedi Sumantara
Ketika sebuah perkara penanganannya cukup alot,
itu bukan karena kinerja jajaran kejaksaan yang tak maksimal tetapi lebih dikar-enakan kurangnya alat dan
barang bukti
Ketut SumedanaKajari Gianyar
6 - 12 April 2015 17
Membina TerpidanaKoruptorJalan Buntu Membidik Koruptor
MBP/dok
6 - 12 April 201518
P E N D I D I K A N
Pihak sekolah kini tengah bersiap-siap merancang passing grade (nilai ambang batas kelulusan) untuk menentukan kelulusan
siswa. Pihak sekolah diharapkan berhati-hati dan tidak gegabah menentukan passing grade ini. Jangan sampai mem-buat passing grade terlalu rendah untuk meluluskan siswa 100 persen atau malah sebaliknya jangan pula terlalu tinggi.
“Kami sudah sampaikan ke teman-teman kepala sekolah agar tidak gegabah dalam menentukan passing grade,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem Drs. Gede Ariyasa, M.Pd., belum lama ini.
Menurut Ariyasa, Disdikpora Karan-gasem kemarin sudah mengumpulkan kepala SMP, SMA/SMK se-Karangasem guna menindaklanjuti terbitnya Prosedur Operasional Standar (POS UN) dan Permendikbud Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional dan Pe-nyelenggaran Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau Sederajat dan SMA/MA/SMK atau Sederajat. Kepala sekolah ditekankan agar mencermati POS UN dan Permendikbud tersebut. Kemudian masing-masing sekolah diminta menyepakati bersama berapa passing grade dan pembobotan nilai antara nilai ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor.
Ia menambahkan, dalam menentukan passing grade, sekolah harus mencermati kemampuan siswa di sekolah bersang-kutan. Jangan sampai passing grade yang ditentukan terlalu tinggi, sementara kemampuan anak-anak di bawah passing grade tersebut. Hal tersebut malah akan merugikan siswa. Jangan pula passing grade ini ditentukan terlalu rendah, jauh di bawah rata-rata kemampuan siswa se-cara umum. “Kalau passing grade terlalu
rendah itu membuat mutu pendidikan kita tidak akan terjamin bagus. Jadinya semua siswa bisa lulus-lulus saja tidak sesuai kemampuan anak yang sebenarnya,” tegasnya.
Ariyasa mengaku pihaknya tidak akan mempermasalahkan jika passing grade antara sekolah satu dengan lainnya berbeda-beda. Sebab, memang kemam-puan sekolah dan siswa di suatu tempat berbeda-beda. Terlebih aturan yang ada memang memperbolehkan adanya perbe-daan passing grade tersebut. Data berapa passing grade dan pembobotan di masing-masing sekolah nantinya mestinya dis-etorkan ke Disdikpora Karangasem.
Secara terpisah, anggota Komisi IV DPRD Bali yang membidangi pen-didikan Nyoman Parta juga meminta pihak sekolah tidak asal-asalan dalam menentukan passing grade untuk lulusan siswa. Jangan sampai passing grade ini dirancang sedemikian rupa untuk bisa meluluskan siswa 100 persen tanpa melihat kemampuan anak yang sebe-narnya. “Jangan sampai seluruh sekolah membuat passing grade yang rendah semata-mata untuk melulusan siswanya 100 persen. Ini berbahaya dan kemun-duran bagi dunia pendidikan di Bali,” kata Parta yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali itu.
Parta menambahkan, penentuan pass-ing grade diserahkan ke sekolah dan kelulusan siswa ditentukan lewat Dewan Guru di satu sisi bisa menjadi langkah maju. Sisi positifnya, sekolah-sekolah negeri yang ada di perkotaan maupun pedesaan bisa membuat passing grade yang berbeda sesuai kemampuan mas-ing-masing. Begitu juga antara sekolah negeri dengan sekolah swasta yang ada di pedesaan sama-sama bisa membuat passing grade susuai kondisi sekolahnya masing-masing. “Namun ada kelemahan-
nya yakni pihak sekolah bisa membuat passing grade terlalu rendah karena takut siswanya tidak lulus 100 persen,” imbuhnya.
Kelemahan selanjutnya, tambah polisi-ti PDI Perjuangan asal Gianyar itu, jika passing grade ini berbeda antara sekolah satu dengan yang lain, pemerintah akan kesulitan dalam membuat evaluasi ten-tang mutu pendidikan di suatu daerah. Pemerintah juga akan kesulitan utuk membuat pemetaan tentang kulitas SDM guru, kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di suatu sekolah. “Hal tersebut bisa terjadi karena kelemahan yang terjadi pada pihak sekolah akan tertutupi dengan kelulusan 100 persen,” tandas Parta.
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak sekolah diberikan kewenangan dan kele-luasaan menentukan kelulusan siswa berdasarkan passing grade (kriteria nilai minimal) yang ditentukan pihak sekolah dari kombinasi nilai ujian sekolah dan nilai rapor yang komposisinya juga ditentukan pihak sekolah. Kelulusan siswa ditentukan dari nilai sekolah yang merupakan gabungan antara nilai ujian sekolah dan rata-rata nilai rapor dengan pembobotan 30 persen sampai 50 persen nilai ujian sekolah dan pembobotan 50 persen sampai 70 persen untuk nilai rata-rata rapor.
� Widana
Sekolah Tak Boleh Gegabah Tentukan ”Passing Grade”
6 - 12 April 2015 19
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan melibatkan 51 perguruan tinggi negeri untuk memantau pelaksa-naan Ujian Nasional 2015. Termasuk di Bali melibatkan Universitas Udayana.
“Kalau tahun lalu, PTN dilibatkan sebagai pengawas. Maka tahun ini hanya dili-batkan sebagai pemantau,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali TIA Kusuma Wardhani, belum lama ini.
Wardhani menjelaskan, dalam tugas-nya para dosen yang dilibatkan tidak han-ya memantau saat pelaksanaan UN saja, tapi sejak pendistribusian soal UN. PTN juga bertugas memindai lembar jawa-ban komputer ujian nasional (LJKUN). ‘’Pemantauan hanya berada di tingkat kabupaten/kota. Tidak sampai ke sekolah seperti tahun lalu,’’ terangnya.
Dihubungi terpisah, Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD., KEMD menegaskan, pihaknya siap memantau pelaksanaan UN SMA/SMK mendatang. Ditambahkan, tim pemantau nantinya hanya beranggotakan 18 orang. Masing-masing kabupaten/kota akan dikawal dua orang dosen sebagai tim pemantau. Mengingat keperluan tenaga pemantau dari unsur perguruan tinggi hanya 18 orang, maka dosen yang dilibatkan se-bagai pemantau akan diprioritaskan dari dosen-dosen Unud.
Suastika menambahkan, Unud juga
diberikan kewenangan melaksanakan pemindaian lembar jawaban komputer (LJK) para peserta UN. ‘’Proses pemin-daian LJK UN SMA/SMK dimulai 14-25 April 2015,’’ terangnya.
UN untuk tingkat SMA/SMK diseleng-garakan pada 13 April-15 April 2015. Sementara untuk tingkat SMP pada 4 Mei - 7 Mei 2015. Tahun ini peserta UN SMA/SMK dan UNPK Paket C di Bali tercatat 54.782 orang meliputi 26.762 orang pe-serta UN SMA/MA, 25.720 orang peserta UN SMK dan 2.300 orang peserta UNPK Paket C. Sementara peserta UN SMP/MTs di Bali tercatat 65.526 orang dan 887 orang peserta UNPK Paket B.
Berbeda dengan penyelenggaraan UN sebelumnya, UN pada tahun ini tidak lagi menjadi syarat kelulusan, karena kelulu-san peserta didik ditentukan oleh satuan pendidikan. Namun, hasil UN diguna-kan untuk pemetaan mutu dan program satuan pendidikan, dasar seleksi masuk jenjang berikutnya, serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan.
� Putra Sasmitha
PTN Dilibatkan Pantau Ujian Nasional
TIA Kusuma Wardhani
6 - 12 April 201520
M A N C A N E G A R A
Bagi pecinta novel detektif dan misteri, nama Sherlock Hol-mes tentunya tidak asing lagi. Holmes adalah detektif fiktif
berkebangsaan Inggris ciptaan Sir Arthur Conan Doyle. Ia biasanya ditemani rekan-nya Dr. Watson dalam petualangannya. Ia terkenal akan kemampuan deduksinya dan kepandaiannya dalam me-mecahkan kasus.
Sherlock Holmes me-nyebut dirinya “detektif konsultan”, orang yang dimintai tolong dalam suatu kasus ketika ka-sus tersebut diang-gap terlalu sulit untuk dipecah-k a n p o l i s i dan detektif lain; ki ta bahkan ser-ing mend-
engar bahwa dia dapat memecahkan suatu kasus tanpa harus meninggalkan rumah-nya. Ia sangat handal dalam menyelesai-kan kasus-kasus yang tidak biasa dengan menggunakan kemampuan analisisnya yang luar biasa, dan sering juga menun-jukkan kemampuannya ini kepada klien barunya dengan membuat analisis lang-
sung tentang pribadi atau hal-hal yang baru saja dilakukan sang klien.
Strategi ini, tentu saja, tidak per-nah gagal mencengangkan dan membuat kliennya percaya akan kemampuannya.
Sir Arthur Conan Doyle mendasarkan penciptaan
Holmes atas gurunya di Fakultas Kedokteran
Universitas Edin-burgh, seorang ahli bedah yang sangat berbakat dan juga detek-
tif forensik Jo-seph Bell, dimana
ilmu forensik men-jadi ilmu baru pada
waktu itu. “Hol-mes” dinamakan
atas Oliver Wen-dell Holmes yang sangat dikagumi oleh Conan Doyle, dan juga seorang atlet
kriket Inggris yang bernama Sherlock.
Sherlock Holmes ting-gal di 221B Baker Street
sejak tahun 1881 di mana ia menghabiskan tahun-tahunnya
bersama rekannya, dr. John H. Watson, yang dengan siapa ia berbagi kamar selama beberapa waktu sampai Watson menikah dengan Mary Morstan pada tahun 1890. Pemilik tempat tingalnya adalah seorang wanita Skotlandia
bernama Mrs. Hudson.
Dalam sebagian besar cerita Holmes ditemani oleh dr. Watson, yang bukan hanya rekannya tapi juga merupakan penulisnya. Dalam kebanyakan buku yang ditulis Doyle, dr Watsonlah yang menceritakan bagaimana Holmes me-mecahkan sebuah kasus. Watson menceri-takan hal tersebut sambil menulis buku. Namun, Holmes mengkritik Watson atas tulisannya karena Watson menulisnya seperti cerita biasa dan bukannya pen-jelasan ilmiah.
Doyle rupanya sempat jenuh menulis soal Sherlock Holmes, dan memutuskan untuk ‘membunuhnya’. Dalam cerpen The Final Problem yang terbit pada 1893, Doyle mempertemukan Sherlock Holmes dengan musuh bebuyutannya, Profesor James Moriarty, konsultan kriminal. Di klimaks cerita, mereka berhadapan di Reichenbach Falls, tempat wisata lokal di Swiss, dan bertarung sampai jatuh bersama ke dalam jurang.
Publik gempar! Sebanyak 20.000 pembaca membatalkan langganan mereka terhadap majalah Strand untuk menun-jukkan protes atas kematian konsultan detektif kesayangan mereka. Akhirnya dengan desakan dari penerbit, Doyle kembali menghidupkan tokohnya dalam The Hound of the Baskervilles. Sejak itu, Doyle kembali menulis tentang Sherlock Holmes selama 24 tahun berikutnya.
Holmes adalah inspirasi besar bagi ilmu forensik, terutama dengan kepi-awaiannya mengamati jejak sepatu, jejak ban, bekas darah, sisa racun, dan analisis balistik. Sherlock Holmes juga adalah sosok pertama yang memperkenalkan penggunaan kaca pembesar sebagai alat penyelidikan. Atas jasanya terhadap ilmu forensik, pada 2002, Royal Society of Chemistry di Inggris menganugerahkan honorary fellowship kepada Sherlock Holmes. Ia adalah satu-satunya karakter fiktif yang menerima penghargaan itu.
� Gugiek Savindra
Sherlock Holmes, Sosok Detektif Sempurna
p ymecahkan kasus.
Sherlock Holmes me-nyebut dirinya “detektif konsultan”, orang yangdimintai tolong dalamsuatu kasus ketika ka-sus tersebut diang-gap terlalu sulit untuk dipecah-k a n p o l i s i dan detektif lain; ki ta bahkan ser-ing mend-
g g pbaru saja dilaku
Strategi ini, tenah gagal mmembuat kakan kema
Sir Armenda
HolmFa
ilmj
adesaoledan
krikberna
Shergal di 22
sejak tahunmenghabisk
bersama rekaWatson, yangberbagi kamarwaktu sampaidengan Mary M1890. Pemilikadalah seorang
bernama Mrs. H
A K T I V I TA S
6 - 12 April 2015 21
LISENSI - LP2B (Lembaga Pelatihan Pariwisata Bali) yang berlokasi di Kabupaten Gianyar kini mengantongi lisensi untuk
melakukan uji kompetensi dan mengeluarkan sertifikat kompetensi kepada segenap mahasiswa LPK LP2B Bali. Hal ini seiring den-
gan telah diserahkannya sertfikasi lisensi LSP (lembaga sertifikasi profesi) LP2B Gianyar oleh Ketua DPD HILLISI Bali Drs. I Made
Juana, M.M. dan AISI Bali Siska Gunawan kepada LSP LP2B Gianyar Dedek Arimbawa, S.H., Senin (23/3) lalu. Penyerahan
serifikasi lisensi LSP dilakukan di Kampus LP2B di Jalan By-pass Dharma Giri 99, Gianyar. Dengan telah diserahkan lisensi saat
ini, LP2B Gianyar merupakan lembaga yang dapat melakukan uji kompetensi dan mengeluarkan sertifikasi kompetensi profesi. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif dalam meningkat-kan daya saing dan produktivitas tenaga kerja, serta menciptakan dan mengembangkan SDM di Bali yang unggul dengan berbasis kompetensi. Terlebih dalam menghadapi MEA, tuntutan kepemi-
likan sertifikasi profesi sangat diperlukan dalam menghadapi persaingan, kata Dirut LP2B Dedek Arimbawa, S.H.
DIES NATALIS - Universitas Dhya-na Pura (Undhira) Bali pada 7 Juli 2015 mendatang genap berusia 4 tahun. Memeri-ahkan perayaan Dies Natalisnya ke-4 , Undhira menggelar beber-apa kegiatan yang bertajuk ‘’Festival Keberagaman Bu-daya Nusantara (FKBN)’’. Hal itu sesuai tema Undhira tahun 2015 yaitu tahun k e b e r a g a m a n . Kegiatan serang-kaian dies natalis
itu Senin (23/3) dibuka Rektor Undhira Dr. dr. Made Nyandra, Sp.KJ., M.Repro. ditandai dengan pelepasan balon ke udara dan pemukulan bola voli. Hadir juga saat itu di antaranya Ketua Yayasan Dhyana Pura Dr. I Wayan Damayana, WR II Made Darmayasa, Dekan Fakultas Ekonomika dan Hu-maniora GN Joko Adinegara, Dekan Fakultas Kesehatan, Sains dan Teknologi Bambang Hadi Kartiko, Direktur PPLP Dhyana Pura I Gede Agus Mertayasa, para kaprodi di lingkungan Undhira, senat mahasiswa dan sebagainya.
MBP/ist
KUCURKAN DANA - Guna memotivasi kreativitas dalam pembuatan ogoh-ogoh di Kabupaten Karangasem, Wabup
Sukerana mengucurkan dana operasional Wakil Bupati kepada sejumlah STT (Sekaa Teruna Teruni) dan kelompok
masyarakat. Dana Operasional ini diserahkan langsung Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, S.H. kepada 42 orang perwakilan STT serta kelompok masyarakat di ruang
rapat Wabup, Rabu (18/3). Dana Operasional yang mampu direalisasikan sebesar Rp 30 juta dengan pembagian bantuan
kisaran Rp 500 ribu sampai dengan Rp 1 juta. Wabup Suk-erana mengatakan, pembuatan ogoh-ogoh yang akan diarak
pada hari pangerupukan menjelang Nyepi, menghabiskan dana tidak sedikit. Generasi muda baik yang tergabung da-
lam kelompok masyarakat, organisasi atau pun Sekaa Teruna Teruni harus memutar otak untuk menggali dana.
MBP/ist
WORKSHOP - Fakultas Brahma Widya Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menggelar workshop
penyempurnaan kurikulum kesehatan dan yoga pada Rabu (25/3) di kampus setempat. Workshop ini menghadirkan pem-bicara yaitu, Prof. Drs. I Ketut Widnya, M.A.,M.Phil., D.Phil.,
Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, MOH., Prof. Dr. Sukadi, M.Pd., M.Ed., dr. JM Maitriya, Sp.PD., Dr. Drs. I Ketut Nan-
tra, M.Pd. Peserta yang hadir terdiri atas 45 praktisi yoga, akademisi, dan pakar terkait kesehatan dan yoga. Dekan
Fakultas Brahma Widya IHDN, Dr. Drs. I Wayan Mandra, M.Hum., mengatakan bahwa program studi kesehatan dan
yoga merupakan prodi baru di Fakultas Brahma Widya. Rektor IHDN Denpasar membuka workshop ditandai dengan pemukulan gong didampingi Dekan Fakultas Brahma Widya
dan Ketua Panitia.
MBP/ist
6 - 12 April 201522
D A E R A H
Pemerintah Kabupaten Bangli selama ini memiliki aset berupa pabrik pengolahan kopi arabika yang berlokasi di Desa Mengani,
Kintamani. Pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 3 hektar. Dari kerja sama yang dilakukan bersama inves-tor, setiap tahunnya aset tersebut mampu menyumbangkan kontribusi ratusan juta rupiah ke pendapatan asli daerah (PAD).
Adapun investor yang selama ini diajak bekerja sama untuk mengelola pabrik kopi tersebut adalah CV TAM (Tri Agung Mulya) -Surabaya. Sayangnya saat Majalah Bali Post mengunjungi pabrik tersebut belum lama ini, sama sekali tak terlihat ada aktivitas di sana. Beberapa unit bangunan yang ada di areal pabrik terlihat tertutup dan terkunci. Menurut sejumlah warga yang tinggal di sekitar pabrik, pabrik pengolahan kopi arabika tersebut saat ini memang tidak berop-erasi.
Hal itu disebabkan karena pada bulan Maret ini sedang tidak musim panen kopi. Biasanya pabrik baru akan beroperasi mulai bulan kelima atau Mei. Hal yang sama juga diungkapkan Manajer opera-sional CV TAM Made Minarsa Polos saat dihubungi via telepon baru-baru ini. Dia membenarkan bahwa pabrik yang dikontrak itu tidak beroperasi setiap hari. Melainkan hanya saat musim kopi yakni mulai bulan Mei hingga Sepetember. Selama ini kopi yang diolah CV TAM merupakan hasil panen masyarakat yang ada di sekitar pabrik.
Dia menyebutkan, jumlah kopi yang diproduksi dalam sehari tidak menentu tergantung ketersedian bahan baku. Adapun kapasitas produksi dari pabrik tersebut 10 hingga 25 ton per hari. Dia menuturkan aset milik pemerintah terse-but mulai dikelola CV TAM sejak 2004 lalu dengan sistem kontrak. Kontrak diperpanjang setiap lima tahun sekali.
Kontrak yang dijalani CV TAM tersebut berakhir pada 9 April 2014 lalu. Dia mengatakan, sebelum masa kontrak be-rakhir, pada Maret 2014 pihaknya sempat mengajukan perpanjangan.
Akan tetapi, tidak direspons pemerin-tah. Itu dikarenakan pada 2014 lalu Pem-kab sedang membentuk perusda, sehingga masih belum jelas apakah pabrik tersebut akan dikontrakkan lagi atau selanjutnya dikelola Perusda. Namun, karena saat itu waktu sudah mepet akan musim panen kopi, agar pabrik tidak vakum maka Pe-merintah kemudian memberikan izin CV TAM untuk mengelolanya kembali. Han-ya saja izin pengelolaan yang diberikan bukan perpanjangan kontrak melainkan hanya secara lisan. “Kita kerjakan tanpa kontrak. Dan pada akhir tahun, kita bayar kontribusi yang nilainya Rp 115 juta ke pemerintah,” terangnya.
� Swasrina
Ngambang, Nasib Pabrik Pengolahan Kopi Arabika di Mengani
6 - 12 April 2015 23
MESKI sudah cukup lama dikelola, namun CV TAM saat ini mengaku masih belum bisa memastikan apakah bisa mengelola pabrik tersebut pada bulan Mei tahun ini. Pasalnya hingga saat ini CV TAM belum mendapat kejelasan mengenai perpanjangan kontrak yang sempat diajukannya pada Maret 2014 lalu.
Menurut Manajer operasional CV TAM Made Polos, pihaknya sebenarnya sangat membutuhkan kepastian terhadap hal itu. Sebab sebulan sebelum pabrik akan dioperasikan kembali yakni bulan April, alat-alat mesin produksi yang ada di dalam pabrik harus diperbaiki dan diservis. “Sebelum musim panen biasanya kita harus lakukan perbaikan terhadap mesin di pabrik, tapi karena sampai saat ini belum ada kepastian, kami belum bisa beraktivitas,” ujarnya. Agar bisa kembali mengelola pabrik tersebut, CV TAM mengaku bersedia membayar kontrak Rp 130 juta per tahun, lebih tinggi dari nilai kontrak pada tahun sebelumnya yang hanya Rp 115 juta per tahun.
Sementara itu Komisi II DPRD Bangli bersama Wakil Ketua DPRD Komang Carles belum lama ini sempat meninjau keberadaan pabrik pengolahan kopi arabika di Desa Mengani, Kintamani. Hasilnya, dewan menilai pengelolaan aset yang dilakukan Pemkab Bangli selama ini belum maksimal. Pasalnya lahan seluas hampir 3 hektar yang terdiri dari bangunan pabrik, lahan penjemuran dan kebun kopi selama ini dikontrakkan den-gan nilai yang cukup kecil yakni Rp 115 juta per tahun.
Menurut Komang Carles, dalam mengelola lahan seluas itu, setidaknya harus ada dua rekanan yang mengerjakan. Antara rekanan pabrik dengan perkebunan kopi semestinya harus dipisahkan.
Hal itu dilakukan agar bisa lebih meningkatkan PAD. Se-
mentara saat ini pengelolaannya masih digabung sehingga nilai kontrak yang didapat masih cukup kecil. Anggota Komisi II Wayan Jamin menambahkan, selama pabrik pengolahan kopi tersebut beroperasi belum ada bagi hasil atas perkebunan kopi yang dikelola rekanan. Harusnya hasil kopi yang didapat dari perkebunan itu dibagi dengan pemerintah. “Mereka beralasan kopi tidak cocok disana. Padahal sebenarnya hasilnya cukup bagus,” ujarnya.
Terkait kontrak pada 2015 ini, dewan menyarankan agar ek-sekutif saat ini lebih banyak mengundang investor. Dewan juga menyarakna agar eksekutif melakukan semacam tender. Siapa yang berani mengontrak pabrik kopi dengan nilai yang termahal maka dialah yang akan diberikan hak mengelola.
Sementara itu Kepala Dinas P3 Bangli A.A. Samba saat di-hubungi belum lama ini mengatakan, pihaknya sejauh ini sudah membuka peluang kepada para investor lainnya yang berminat mengelola pabrik kopi tersebut.
Investor yang akan diberikan izin mengelola adalah yang berani mengontrak dengan nilai paling tinggi. Samba mengakui selama ini sudah ada beberapa investor yang melakukan pen-jajakan, salah satunya yakni CV Air Mancur. Namun karena belakangan investor tersebut mundur, sesuai hasil rapat beberapa waktu lalu, tim memutuskan akan memberikan pengelolaan kembali kepada CV TAM. “Tapi kalau memang dewan ada mem-bawa investor lain, kita masih akan tunggu itu,” terangnya.
� Swasrina
Tunggu Investor Dibawa Dewan
Janur (daun kelapa muda) di Bali kerap dipakai upakara bebante-nan. Janur, bisa juga dipergunakan untuk membuat tipat, dan alat-alat
upacara, juga membuat lis –alat untuk memerciki tirta. Tetapi, bagi Nengah Edi Warsita, janur diaplikasikan berbeda. Janur, di tangannya menjadi bertuah dan ‘’sakti’’. Karena itu ‘janur saktinya’ bisa dipergunakan untuk membantu berbagai hal, antara lain kemampuan seks lemah, ejakulasi dini, ereksi kurang kuat, impo-tensi hingga menambah energi.
‘’Janur selain memang suci juga sakti. Janur dapat membantu untuk meningkat-kan berbagai hal dari seks hingga tambah energi,’’ ujar salah satu penekun spiritual tamatan salah satu perguruan tinggi di Jawa Barat itu. Sejauh ini, banyak orang dibantu dengan media janur saktinya. Utamanya menguatkan daya seks lemah, ejakulasi dini, agar lebih lama ereksi, se-lain itu juga membantu orang orang yang tenaganya drop.
Nengah Edi memiliki pandangan ter-buka menyangkut seks. Seks itu adalah suatu aktivitas yang dapat mengantarkan pasangan suami-istri pada suatu kenikma-tan, melalu ejakulasi. Namun, idealnya kenikmatan itu harus bisa dirasakan oleh kedua belah pihak. Dia sepakat, seks itu bukan ditentukan oleh kuat dan lamanya dalam game dan juga ereksi. Tetapi, seks itu substansinya merupakan media harmo-nis, yang dapat secara elegan mefasilitasi komunikasi intens tanpa kata.
Bukan Sebatas Kewajiban ‘’Seks itu bukanlah merupakan ke-
wajiban. Kalau seks dipandang sebagai kewajiban, maka persepsi itu menjadi kurang pas. Jika demikian bisa jadi satu pihak tidak menghiraukan kepuasan pihak lain dalam hal ini lebih banyak ada pada pihak wanita, manakala kewajiban yang dilakukan sudah dituntaskan,’’ ujar Nengah Edi Warsita, yang tidak sepakat
seks itu dinikmati hanya untuk enaknya sendiri alias satu pihak saja.
‘’Seks itu merupakan media meng-harmoniskan kedua pasangan. Sehingga pada akhirnya melalui komunikasi tanpa kata itu dan hiburan psykis, itu output-nya keluarga pasangan suami istri, itu bisa menjalin cinta yang terus menerus tetap bersemi alias abadi,’’ ujarnya.
Melalui metode janur sakti, terapi dan psikologi seks-nya, banyak sudah orang telah dibantu. ‘’Baik warga dari Bali, luar Bali hingga luar negeri. Mulai orang biasa, bisnisman hingga suling-gih,’’ ujar Nengah Edi Warsita. Ketika dia melakukan praktik membantu orang, menggunakan tiga janur saktinya itu –diafirmasi kekuatan gabungan Brahma, Wisnu, Shiva – selain itu ia juga menyatu-kan dengan meru, dalam bentuk energi piramida. Dengan alat janur sakti tiga helai itu, meru piramida dan konsep tri murti yang diafirmasikan secara intens, itu diyakini hasilnya luar biasa. Terjadi transformasi kekuatan dari tiga janur itu, dan kemudian energinya dapat ditrans-misikan kepada orang yang memerlukan bantuannya.
“Potensi energi cosmos itu sangat cerdas. Ketika alat material, serta kekua-tan mind diafirmasi pada keyakinanya, maka janur sakti itu berubah menjadi kekuatan energi maha dahsyat. Energi
maha dahsyat itu lah yang membantu seseorang yang memerlukan untuk tujuan kesembuhan seks dan menambah energi,’’ ujar penyembuh asal Dangin Tukad Aya, Jembrana itu, yang membuka praktik pe-nyembuhan di Gatsu I Gang Jnanamarga no. 1, Denpasar itu.
Berkah Leluhur Kekuatan transmisi energi dan power,
melalui metode yang didapat, diyakini Nengah Edi Warsita, atas kehendak dan intervensi leluhurnya. Dia berasal dari Dadia Pasek Kayu Selem. Setelah pemuda kelahiran 10 Oktober 1975 itu, tamat SMA 1994 di Jembrana, dia merantau ke Jawa Barat. Dia tinggal di Komplek Kostrad, Cibinong, Jawa Barat. Di sana ia,, sering melakukan tapasya dan meditasi di pura setempat, hingga akhirnya mendapat in-spirasi janur sakti itu. Tahun 2000, Nengah Edi pulang kampung ke Bali. Pesan-pesan yang didapat dari leluhurnya terus diperda-lam dengan melakukan shadana lebih keras dan intensif. Dia pun sempat tirtayatra keliling Bali. Akhirnya, dia menetapkan janur sakti digabungkan dengan energi meru pyramid, sebagai alat dasyat untuk membantu orang-orang memerlukan tenaganya, seperti sakit lemah syahwat, ejakulasi dini, termasuk tenaga lemah.
‘’Berkah dan anugerah leluhur banyak membantu untuk kesempurnaan metode saya itu,’’ ujar Nengah Edi.
Setelah dicoba-coba seperti halnya praktik orang ilmiah dalam proses trial and error, akhirnya temunya sangat dahsyat, khususnya diaplikasi menolong pasien lemah dalam seks dan juga tenaga. ‘’Saya telah cobakan aplikasi berbagai jenis penyakit awalnya. Setelah melalui percobaan, akhirnya metode janur sakti plus meru pyramid itu cocok untuk lemah seks dan tenaga drop saja,’’ pungkas Nen-gah Edi Warsita.
� Ram
6 - 12 April 201524
K E S E H ATA N
’’Janur Sakti’’ Nengah Edi Warsita
Dari Seks Lemah Hingga Tambah Energi
6 - 12 April 2015 25
A K T I V I TA S
MBP/Eka
PEMBUKAAN - Taurus Gemilang (TG) Premium Lounge kini hadir di Terminal Internasional Bandara Internasional
I Gusti Ngurah Rai. Lounge dengan konsep dan fasilitas unggulan tersebut bakal memberikan pengalaman tersendiri
khususnya bagi wisatawan mancanegara agar mereka kembali mengingat Bali sebagai tujuan wisata terbaik. The Open-
ing Ceremony of TG Premium Lounge berlangsung Selasa (17/3). Pembukaan ditandai pemukulan gong oleh Co. GM PT
Angkasa Pura I I Gusti Ngurah Ardita didampingi CEO TG Premium Lounge Budi Purnomo. Hadir pada acara tersebut,
jajaran PT Angkasa Pura I, perwakilan pihak hotel serta maskapai penerbangan. Di sela-sela acara pembukaan, Budi
Purnomo mengungkapkan, ini adalah pertama kali dalam sejarah TG Premiun Lounge memenangkan tender di Bandara
Internasional I Gusti Ngurah Rai. Bali menjadi fokus karena sebagai destinasi wisata dari seluruh dunia.
MBP/ist
PERESMIAN - Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III
benar–benar menjadi ikon kebangkitan Hindu Nusantara. Bagaimana tidak, kerja cepat senator termuda asal Bali ini
kini menampakkan hasil terutama dalam hal pengembangan kedaulatan umat Hindu di luar Bali. Setelah meresmikan
The Hindu Center di sejumlah provinsi, kini Dr. Wedakarna kembali meresmikan THCI di Jawa Tengah yang merupakan
sentral dari perkembangan Hindu di tanah Jawa. Dan seman-gat menggebu untuk mewujudkan kebangkitan Sabdo Palon
Nayo Genggong ini terus digelorakan oleh Gusti Wedakarna. Hal inilah yang terekam dalam peresmian The Hindu Center Of Central Jawa (Jawa Tengah) yang diadakan atas fasilitasi
Wali Kota Solo. Nampak dalam foto Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (President The Hindu Center Of Indonesia) bersama Wali Kota Solo, Ida Bhagawan Nabe
Wira Kerthi (sulinggih) saat meresmikan The Hindu Center Of Jawa Tengah di Pendopo Wali Kota Solo.
MBP/ist
TURUN KE KAMPUS - Danrem 163 Wirasatya Kodam IX/Udayana Kolonel Inf. Heri Wiranto, S.E., M.M., Rabu (18/3) turun ke kampus Universitas Dwijendra Denpasar. Danrem
langsung diterima Rektor Universitas Dwijendra Dr. Putu Dyat-mikawati, S.H., M.Hum. dan Ketua Yayasan Dwjendra Pusat
M.S. Chandra Jaya. Rektor Universitas Dwijendra Dr. Putu Dyatmikawati, S.H., M.Hum. menjelaskan kuliah umum ini un-tuk memberi pemahaman komprehensif cinta NKRI dan waspa-
dai soal perang masa kini atau proxy war. Hal ini disadari di era global hubungan manusia dan negara tanpa sekat. Maraknya demonstrasi di sejumlah Negara, termasuk Indonesia, diduga
berhubungan dengan ISIS. Ini berarti, kata Dyatmikawati, telah terjadi kegaduhan dunia, bahasa militernya terjadi perang, bisa
perang terbuka atau perang masa kini proxy war.
MBP/ist
KINERJA - Akuntabilitas menjadi penunjang untuk capaian kinerja pada setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
dengan tetap berpedoman pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2010-1015. Demikian disam-
paikan Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka evaluasi percepatan capaian target RPJMD
di Ruang Pertemuan Gedung Sewaka Dharma, Rabu (25/3). Evaluasi yang berlangsung dua hari tersebut juga dihadiri Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara dan seluruh kepala
SKPD. Rai Mantra menambahkan, untuk mencapai akuntabil-itas yang maksimal, setiap SKPD harus didukung personaliti
atau pegawai yang memiliki komitmen kuat sehingga dapat mencapai hasil program sesuai tertuang dalam RPJMD. Da-
lam kesempatan tersebut, Rai Mantra juga menyampaikan ara-han yang diberikan Presiden RI beberapa waktu lalu. Dalam
arahan Presiden tersebut ditekankan untuk pengadaan barang dan jasa hendaknya menggunakan e-catalog.
L E N S A
Di dalam foto tergambar upacara melasti yang
dilaksanakan di kota be-sar. Umat Hindu tetap menggelar melasti di
tengah hiruk pikuknya kesibukan dan gemerlapnya
malam.
MBP/Komang Yorda Garmita
MELASTI
6 - 12 April 201528
O L A H R A G A
Perenang top Missy Franklin me-mutuskan tak lagi memperkuat tim tempat ia menuntut ilmu di kompetisi antarperguruan tinggi di
AS. Ia kini menjadi perenang profesional dan meninggalkan dunia amatir.
Usai memperkuat tim Cal Golden Bears menjuarai turnamen antar perguruan tinggi NCAA, perenang peraih empat medali emas olimpiade, itu kini hanya akan ber-laga demi hadiah dan perjanjian dengan sponsor. Untuk memuluskan langkah itu ia bekerja sama dengan agen WME-IMG yang akan membantunya berkompetisi secara profesional.
Franklyn yang memenangkan tiga nomor perorangan di NCAA, itu memilih Mark Evin sebagai perwakilannya. Dia menjadi perenang pertama yang menjadi klien Ervin. Sejumlah atlet Olimpiade yang berada di bawah kendali Ervin di antara juara dunia ski Lindsey Vonn serta atlet snowboarder Shaun White. “Saya yakin dengan keputusan ini,” ungkap perenang yang merayakan ulang tahun ke-20 Mei mendatang.
Namun, sebelum memutuskan pilihan-nya, Franklyn mendapat banyak nasihat dari orang tuanya yang menyodorkan sejumlah
agen untuk dipilih. Setidaknya dengan hadirnya agen tersebut akan memudahkan dia mengatur waktu di tahun keduanya kuliah. “Tak ada yang lebih faham diriku selain orang tuaku,” ujar si anak tunggal dari pasangan Dick dan D. A. Franklin itu.
WME-IMG berkantor di Beverly Hills, California. Agen yang bergerak di bidang pertunjukan, fesyen serta event manage-ment, juga mempunyai klien hebat seperti petenis Maria Sharapova dan pesepak bola NFL Colin Kaepernick.
“Ini babak baru dalam hidupku. Yang terpenting adalah bagimana dalam transisi ini saya akan lebih banyak lagi berhubungan dengan orang lain. Jadi menjadi menjadi at-let profesional benar-benar memberi banyak keuntungan bagi diriku.”
Usai memborong empat medali emas di Olimpiade London 2012, Frank-lin menolak hadiah jutaan dolar AS demi status sebagai perenang amatir dan bisa berlaga NCAA. Ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan kualih di University of California, Berkeley. Ia berjanji akan meneruskan kariernya setidaknya dua tahun lagi terutama sepanjang kualiah.
Di NCAA, ia menjuarai nomor favor-
itnya 200m gaya punggung, 200m gaya bebas, gaya berganti perorangan. Gadis bertinggi 1,85m itu juga memenangkan nomor estafet 800m gaya bebas dan pering-kat kedua estafet 400m gaya bebas. Empat emas dan satu perunggu itu menjadikan timnya Cal Golden Bears merebut gelar juara NCAA.
Sukses itu tidak membuat dia memutus-kan untuk menghentikan kuliah. Baginya menuntut ilmu itu sebuah kenikmatan dan berjanji akan menyelesaikan sejumlah mata kuliah bersamaan dengan persiapan-nya menuju Olimpiade Rio 2016. “Saya cinta renang. Jika saya hanya berenang saja, mungkin saya akan gila,” ujarnya kepada Reuters.
Ia belum memutuskan apakah akan di-latih Teri McKeever di California, tempat kuliahnya atau dengan Todd Schmitz di kota asalnya Colorado. Karena pada saat bersamaan masa perkuliahannya juga juga sedang berjalan.
Namun di tengah pintu ketenaran yang terbuka lebar, Franklin mengaku tak berubah dari karakter aslinya yang mencin-tai dunia remaja.
� Yudi Winanto
MBP/ap
Perenang AS Missy Franklin.
Menjadi Profesional
6 - 12 April 2015 29
Inggris Raya memiliki atlet natural-isasi Mo Farah. Pelari yang meraih medali emas di Olimpiade itu, dipertanyakan keabsahan rekornya
karena berasal dari Somalia.Mantan pelari jarak jauh Spanyol
Fabian Roncero tak sepakat jika Farah berhak atas rekor baru ‘half-marathon’ Eropa setelah menjuarai lomba di Lisbon pada Maret lalu.
Pada lomba itu, Farah membukukan waktu 59 menit 32 detik. Dia memecah-kan rekor yang dibuat Roncero 14 tahun lalu.
Menurut Roncero harus dibedakan antara rekor Eropa yang dibuat oleh atlet Eropa dengan atlet naturalisasi atau memperoleh kewarganegaraan lain.
“Menurut aturan, itu memang rekor. Tapi semua rekor sekarang milik atlet kelahiran Afrika,” kata Roncero yang mengaku dirinya tetap menjadi pelari tercepat di benua Eropa.
Farah yang pindah ke Inggris pada usia 8 tahun, juga memegang rekor Eropa
untuk nomor lari 1.500m dan 10.000m. Pelari berusia 31 tahun itu memenangkan medali emas Olimpiade London 2012 di nomor 5000m dan 10.000m.
Roncero masih mengakui Sebastian Coe sebagai pemegang rekor Eropa lari 800m, Fermin Cacho 1.500m, Dieter
Baumann 5.000m dan Antonio Pinto 10.000m. “Seluruh rekor tersebut seka-rang menjadi milik atlet naturalisasi dari Afrika,” katanya kepada Agence France-Presse.
� Yudi Winanto
GRAND Prix Formula 1 Jerman secara resmi dihapus pada musim ini. Berita mengejutkan itu tak pernah terbayangkan dalam satu dekade terakhir, laporan Reuters.
Bagaimana mungkin itu terjadi jika pembalap legendaris Jer-man Michael Schumacher menjadi raja balapan jet darat ini saat membela tim Ferrari. Dalam setahun dua sirkuit ternama negeri itu Hockenheim dan Nuerburgring menjadi tuan rumah balapan F1. Itu saja tidak cukup. Fans F1 Jerman berduyun-duyun ke Belgia dan Hungaria demi menyaksikan pahlawannya berlaga.
Kini tim Jerman Mercedes dikhawatirkan akan mendominasi musim ini karena kehebatan mesinnya. Di sisi lain, mantan juara dunia empat kali Sebastian Vettel mengikuti jejak Schumacher dengan membela tim Italia Ferrari setelah kontraknya dengan Red Bull berakhir musim lalu.
Monaco, Spa, Monza dand Silverstone mendapat proteksi untuk tetap menggelar F1 karena faktor sejarah olahraga otomotif ini, namun lainnya tak mendapat jaminan termasuk Jerman yang mempunyai kontribusi besar. Terlebih di wilayah lain muncul ta-waran baru yang lebih menjanjikan seperti di Meksiko, Azerbaijan dan juga Afrika Selatan.
“Saya tidak berpikir akan ada kontrak baru,” kata bos F1 Bernie Ecclestone, mengomentari hilangnya balapan di Jerman.
“Balapan di Jerman merupakan bencana bagi kami dalam sudut pandang komersial. Setelah 2016, bye, bye,” lanjut pria yang dipaksa membayar 100 juta dolar AS untuk menghentikan kasus penyuapannya di pengadilan Jerman beberapa waktu lalu.
Ini bisa dimaklumi karena tiket F1 musim lalu berharga 557 dolar dan itu dinilai terlalu tinggi. Efeknya balapan di Hockenheim, alternatif dari sirkuit Nuerburgring, hanya dihadiri 52 ribu penonton saja. Kerugian secara finansial pun terus meningkat terutama dalam tiga tahun terakhir.
� Yudi Winanto
MBP/rtr
Pembalap Williams Felipe Massa mengalami kecelakaan saat mengi-kuti Grand Prix Formula 1 Jerman di sirkuit Hockenheim 2014.
Tak Ada Balapan F1 di Jerman
MBP/net
Mantan pelari jarak jauh Spanyol Fabian Roncero.
Mempertanyakan Asal
6 - 12 April 201530
O L A H R A G A
ORANG kembar biasanya memiliki wajah dan ukuran tubuh relatif sama, namun belum tentu mempunyai hobi sejenis. Berbeda halnya dengan I Kadek Wikanjaya dan I Komang Wikanjana. Kakak beradik ini justru memiliki keg-emaran serupa, yakni sama-sama menyu-kai olahraga sepak bola.
Keduanya mengenal sepak bola sejak Sekolah Dasar (SD), tepatnya saat duduk di kelas IV. Mereka bermain di parkiran Pura Desa Mengwi, Badung, dekat rumahnya. Selain itu, kedunya sering bermain play station. ‘’Setelah itulah
baru orangtua kami menyekolahkan saya dan kakak di Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Kapal. Dari sanalah kami mengenal lebih jauh tentang sepak bola,” ungkap Wikanjana yang menempati po-sisi sayap didamping kakaknya Wikan-jaya yang bermain di sektor penyerang, pekan lalu.
Sejumlah prestasi sudah diraih ked-uanya hingga kini bersekolah di SMAN 1 Mengwi. Pada Liga Pelajar Indonesia (LPI) Provinsi Bali 2015, pria kelahiran 31 Juli 1998 ini mampu mengantarkan sekolahnya meraih juara ketiga. Bahkan,
Wikanjana mendapat predikat pemain terbaik dalam ajang tersebut. ‘’Kami ditakdirkan mempunyai hobi yang sama. Ini anugerah yang diberikan oleh Tuhan,” ujar Wikanjana.
Banyak pengalaman menarik yang mereka dapatkan selama menempa ilmu di SSB, baik dalam latihan maupun kes-eharian. Saking miripnya, sang pelatih sering salah kaprah, maunya memben-tak Wikanjana, namun yang menjadi sasaran justru Wikanjaya. ‘’Sekali pun kembar, kami tetap memiliki perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing,’’ ungkap Wikanjaya.
Keduanya bercita-cita menjadi pe-main sepak bola profesional untuk mengharumkan Bali dan Indonesia. “Kami ingin menjadi pemain terkenal. Akan tetapi untuk mencapai itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, melainkan membutuhkan usaha, doa, semangat serta dukungan dari orangtua dan keluarga. Tanpa itu, apa pun yang diharapkan sulit dicapai. Pada dasarnya pengorbanan adalah awal dari sebuah kesuksesan,” ungkap pemuda asal Banjar Delod Bale Agung, Mengwi, ini.
Prestasi lain yang disumbangkan kedua putra pasangan Drs. I Made Bu-dhiarta dan Ni Ketut Mastriani ini, yakni mengantarkan SMAN 1 Mengwi mere-but peringkat dua Bali Island Inter Cup U-15 2013, ranking dua Piala Smasta (dua kali), juara LPI Badung, dan juara LPI Bali.
� Eka Parananda
I Kadek Wikanjaya dan I Komang Wikanjana
Si Kembar Geluti Sepak Bola
6 - 12 April 2015 31
SEJAK dulu Bali terkenal sebagai gudangnya atlet angkat besi dan berat. Sederet lifter tangguh pernah menghar-umkan nama Pulau Dewata di kancah nasional seperti Nyoman Sudarma, Ni Made Widiani, Jimmy Winston, Ketut Mija, Yudhi S., Wayan Badra, Ni Ketut Sarwati, Joko Honggono, sampai yang masih aktif Ni Luh Sinta Darmariani dan Ketut Banat Ariana yang menempati peringkat kelima Asia pada 2014.
Sinta dan Banat Ariana sekarang masuk tim Pelatnas SEA Games, namun berlatih di Bali ditangani Nyoman Ari Suryawan. ‘’ Modal utama lifter itu perhatian. Asalkan mereka dikunjungi saat berlatih, pasti ang-katannya menanjak,’’ terang Ketua Umum Pengprov Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Bali Eka Wiradarma di Denpasar pekan lalu.
Tidak dipungkiri, talenta lifter Bali membuat provinsi lain kepincut untuk menggaetnya. Komang Agus Wirawan hengkang ke Kaltim pada 2013 silam. Langkahnya diikuti lifter lainnya. Kini,
Pengprov PABBSI Bali mulai memagari atletnya agar tidak hijrah ke daerah lain. Itu karena tawaran dari sejumlah provinsi terus mengalir dan menggiurkan. Mereka menyiapkan dana besar untuk menarik atlet Bali agar mau pindah.
Di sisi lain, dana yang dimiliki PABB-SI Bali sangat terbatas. Karenanya, mem-bina lifter mulai dari nol menjadi pilihan utama. ‘’Kami memberdayakan anak-anak penghuni Panti Asuhan Dharma Jati. Mereka berusia 10-12 tahun. Kami mengantar dan menjemputnya ke tempat latihan di kawasan Ubung,’’ ucap Pandita Agama Budha yang juga pengusaha peti mati dan krematorium ini.
Ia optimis calon lifter itu bakal jadi atlet nantinya, sehingga Bali dijamin tidak kehabisan stok atlet sampai PON XX di Papua pada 2020 mendatang. Sementara pada PON XIX/2016 di Jabar, Bali akan menerjunkan enam atlet angkat besi dan dua angkat berat. Khusus atlet binaraga yang turun di Pra-PON, diambilkan dari hasil selekda dan Porprov Bali XII/2015
di Buleleng, September mendatang.Eka Wiradarma bangga lantaran di
PON, cabor angkat besi dan berat lang-ganan menyumbang medali emas untuk Bali. Akan tetapi perhatian terhadap cabor ini dirasa masih kurang. Padahal, angkat berat, besi, dan binaraga memerlukan otak, otot, dan watak. ‘’Tempat latihan saja kami tak punya. Lokasi di Ubung ini hasil swadaya pengurus,’’ tutur pelatih yang membawa lifter Bali merebut juara dua nasional di bawah Lampung dalam kejurnas di Jakarta.
Agar regenerasi atlet tidak terputus, Ketua Walubi Bali ini mengusulkan Bali memiliki Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di bawah naungan Ke-menpora. Pasalnya, jika PPLP terwujud di Bali, atlet mendapatkan Rp 75 ribu dan pelatihnya Rp 150 ribu setiap kali berlatih. Keberadaan PPLP akan menolong siswa dan siswi penghuni panti asuhan yang kesulitan keuangan.
� Daniel Fajry
Lifter Bali Diincar Provinsi Lain
Siswa penghuni Panti Asuhan Dharma Jati ini adalah bibit lifter masa depan Bali bersama pelatih Nengah Kariasa (kiri).
6 - 12 April 201532
A K T I V I TA S
MBP/ist
SIMPEDES - BRI Kantor Cabang (Kanca) Semarapura kembali memanjakan para nasabahnya dengan memberikan
berbagai macam hadiah dalam undian Simpedes semester II tahun 2014 pada Selasa (24/3). Penyelenggaraan undian
cukup spektakuler, karena pertama kalinya dipusatkan di Terminal Galiran. Terobosan ini sebagai upaya BRI Kanca Semarapura makin mendekatkan diri dengan masyarakat.
Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Kanca Semarapura, Prayitno menilai Terminal Galiran yang menjadi satu dengan Pasar Umum Galiran merupakan pusat perdagangan Bali Timur
yang setiap hari dipenuhi ribuan pedagang dan pembeli. Selain sebagai upaya promosi, aktivitas undian di sekitar Terminal Galiran juga menciptakan rasa penasaran para
pedagang dan akhirnya mereka tahu bawa BRI Kanca Semarapura membawa banyak hadiah untuk para nasabah
setia BRI, yang sebagian besar berprofesi sebagai pedagang. Nasabah yang beruntung mendapatkan hadiah utama dari
Unit Kerja Tusan atas nama I Nyoman Sudiana.
MBP/ist
LAYANAN - Yayasan Perkumpulan Penyelenggaraan Pen-didikan dan Layanan Pendidikan dan Kesehatan (YP3LPK) Bali maju selangkah untuk memberikan pelayanan keseha-tan masyarakat. Pada Senin (23/3), YP3LPK Bali membuka
Klinik Tulus Ayu di Jalan Batanghari No. 22 Denpasar. Klinik Tulus Ayu dibuka Wali Kota Denpasar diwakili Kadis-
kes Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini didampingi Ketua YP3LPK Bali Drs. Ida Bagus Arka. Yang menarik saat
grand opening YP3LPK Bali langsung melakukan yadnya berupa pemberian pelayanan kesehatan secara gratis kepada
warga Panjer dan Renon. Klinik Tulus Ayu ini fokus pada pelayanan ibu dan anak didukung delapan magister public health lulusan Thailand dan D-4 Massage lulusan Austra-
lia. Kadiskes Denpasar Luh Putu Sri Harmini dan Ketua YP3LPK Bali IB Arka menggunting pita saat membuka
Klinik Tulus Ayu.
MBP/ist
PUSAT SPIRITUAL - Salah satu cita–cita besar dari umat Hindu adalah dijadikannya Candi Hindu Prambanan
sebagai tempat pusat spiritual Hindu Indonesia akhirnya dikabulkan oleh Presiden Ke-7 RI yakni Joko Widodo. Set-
elah selama bertahun – tahun Presiden RI selalu hadir pada acara dharma shanti yang digelar usai Nyepi, tapi Presiden RI Joko Widodo merubah tradisi itu dengan mengarahkan
kehadiran dirinya saat Tawur Kesanga di Candi Prambanan. Tradisi ini tentu membahagiakan umat Hindu, mengingat
kehadiran seorang Presiden RI di acara ritual Hindu tentu bermakna berbeda. Demikian apresiasi yang disampaikan oleh Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna
Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III saat menyambut Presiden RI Joko Widodo di Candi Prambanan.
NON-BLOK - Nama Indonesia dan
Bali kembali ber-getar di panggung
internasional. Di sela–sela peringatan dua tahun wafatnya pemimpin Venezuela Hugo Chaves, sosok putra Indonesia yak-ni Senator Republik Indonesia Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya
Wedakarna Mahen-dradatta Wedastera-
putra Suyasa (MWS) III (President The
Sukarno Center) kembali mengin-
gatkan dunia akan pentingnya pening-
galan Presiden Soekarno yakni konsepsi Non-Blok (Non Alignment Movement/NAM) yang didasari pada Konferensi
Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955. Ingatan itu disampaikan langsung untuk menjadikan negara–negara
anti-imperialisme dan antikolonialisme untuk bersatu menghadapi krisis dunia saat ini, terutama yang dimulai oleh negara–negara kapitalistik. Hal itu terekam dalam
pertemuan Senator RI Dr. Arya Wedakarna dengan Presiden Venezuela Nicholas Maduro di Caracas, Republik Bolivarian
Venezuela.
6 - 12 April 2015 33
MBP/ist
HATI-HATI - Sehubungan Tawur Agung Kasanga yang dilaksanakan di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah
Made Agung, Jumat (20/3) dari pagi hingga siang hari, masyarakat pengguna Jl. Surapati, depan Jaya Sabha, Jl.
Udayana, Jl. Sugianyar dan sekitarnya, harus berhati-hati karena akan terjadi kepadatan parkir. Hal itu disampaikan
Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, Rahoela, Kamis (19/3) di Kantor Wali Kota Denpasar. Dikatakan-
nya, upacara Tawur Kasanga ini juga akan dilanjutkan di masing-masing banjar. Oleh karena itu, para pengguna
jalan diminta agar berhati-hati dan waspada. Masyarakat yang melaksanakan upacara juga diminta agar tertib dan
ikut serta dalam menjaga kenyamanan dan ketenteraman. Sehingga pelaksanaan Tawur Agung ini dapat berjalan
dengan khidmat, nyaman dan aman.
MBP/ist
BERKELAS - Berlian merupakan salah satu jenis per-hiasan yang memiliki pesona tersendiri bagi penggemarnya. Begitupun dengan berbagai perhiasan berlian yang kembali dipamerkan Felice Jewellery mulai Selasa (24/3) ini. Felice
menghadirkan berbagai perhiasan emas dan berlian new arrival di Abang Room Hotel Aston, Jl. Gatot Subroto, Den-
pasar. Berlian-berlian Felice hampir semuanya dipadupa-dankan dengan emas putih, sehingga membentuk perhiasan yang indah sekaligus berkelas. Felice Jewellery mendatang-
kan bahan baku berlian dari Afrika untuk menghasilkan perhiasan berkualitas. Clarity atau tingkat kejernihan
berlian yang diambil dari Afrika sudah mencapai tingkat Very-very Slight (VVS1), yaitu inclusion atau berlian yang
cacat di dalam sangat halus hingga sangat sulit terlihat.
MBP/ist
UJIAN TERBUKA - Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Selasa (24/3) menggelar ujian terbuka progam
doktor salah satu mahasiswa I Ketut Sudarsana, S.Pd., M.Ag., M.Si. yang setelah Abiseka Dwijati bergelar Ida Pan-dita Mpu Siwa Budha Daksa Darmita. Disertasinya berjudul ‘’Dharmasasananing Pandita Dalam Sistem Keberagamaan
Hindu di Bali, Kajian Etika Hindu’’. Setelah menyimak paparan disertasi tersebut, tim penguji memutuskan Sudar-sana lulus dengan predikat caumlude dan berhak menyan-
dang gelar doktor. Diangkatnya topik tersebut, menurut Sudarsana, karena sejumlah oknum pandita di Bali diduga melanggar dharmasasananing pandita. Latar belakangnya,
manusia Hindu Bali yang telah di-dwijati berubah status-nya menjadi pandita, semestinya menggeluti kewajiban,
aturan-aturan atau prinsip-prinsip kehidupan seseorang yang disucikan. Selain itu, wajib menghindarkan diri dari tindakan-tindakan tercela yang memengaruhi kredibilitas-
nya sebagai orang terhormat. Setelah menyandang gelar doktor, Ida Pandita Mpu Siwa Budha Daksa Darmita foto
bersama dengan tim penguji IHDN Denpasar.
MBP/ist
OBJEK - Daerah Aliran Sungai (DAS) Saba di Kabupaten Buleleng terpilih menjadi satu-atunya objek penelitian dari lembaga peneliti asing. Peneliti yang berbendera Research Institute for Humanity and Nature (RIHN) Japan bersama
Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai melakukan peneli-tiannya sejak tanggal 7 Juni 2011 dan dijadwalkan bera-khir pada 31 Maret 2016. Sejak kerja sama penelitian ini
berjalan, kini sudah menginjak pada pembentukan Forum DAS Saba yang akan mulai melakukan kegiatan fisik ber-
sama masyarakat, pemerintah dan LSM. Menurut rencana, Forum DAS ini akan me-launching kegiatannya pada Juni
2015 mendatang. Untuk memantapkan Forum DAS Saba yang sudah dibentuk, Selasa (24/3) digelar pertemuan di
ruang rapat kantor Camat Seririt. Nampak dalam foto pertemuan dipimpin Ketua Panitia Dr. I Wayan Budiasa
(sedang berdiri) dihadiri oleh anggota Forum DAS Saba dan stakeholder terdiri atas instansi terkait di lingkup Pemkab
Buleleng, kelompok subak, dan tokoh masyarakat.
6 - 12 April 201534
A K T I V I TA S
MBP/ist
PENILAIAN - Perhelatan lomba desa terpadu tingkat Ka-buten Tabanan masih berlangsung. Pada Rabu (25/3), desa
yang menjalani penilaian adalah Desa Tegal Mengkeb yang menjadi wakil Kecamatan Selemadeg Timur. Dalam perlom-baan ini, desa yang memiliki luas sekitar 500 hektar dengan
2.667 penduduk ini menonjolkan pertaniannya terutama Sekaa Manyi. Perbekel Tegal Mengkep Dewa Made Wi-
darma di sela-sela penilaian mengungkapkan, sesuai dengan visi dan misi Desa Tegal Mengkeb, pembangunan terfokus
pada bidang pertanian. Dipaparkan, visi dan misi perta-nian diambil, karena Desa Tegal Mengkeb salah satu desa
dengan subaknya paling luas di Bali. Untuk mendukung pembangunan berbasis pertanian ini, pihak desa melakukan
intensifikasi pertanian serta memperkuat SDM pertanian dengan membentuk Sekaa Manyi. Tim Penilai Lomba Desa
Terpadu di Desa Tegal Mengkep Selemadeg Timur disambut Tarian Hanoman.
MBP/Edi
KEBERSIHAN - Sejumlah petugas kebersihan membersih-kan sampah di sepanjang pantai Kuta, beberapa waktu lalu. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Badung menger-
ahkan ratusan tenaga kebersihan guna mengantisipasi lonjakan sampah saat perayaan Nyepi. Kepala DKP Badung
I Putu Eka Merthawan, Selasa (17/3), berkomitmen, saat perayaan Catur Brata Panyepian seluruh ruas jalan hingga 16 kilometer Pantai Kuta bersih dari sampah. DKP Badung
juga melarang staf kebersihannya mengambil cuti mau-pun libur pascaperayaan Nyepi, yakni saat ngembak geni,
Minggu (22/3). Tim yang akan diterjunkan untuk membersi-hkan Badung dari sampah hampir 975 orang, baik petugas
kebersihan, pertamanan dan pengangkutan. Lonjakan volume sampah pada perayaan Nyepi, yakni sekitar 400-500
ton dari rata-rata 250 ton per hari. Lonjakan ini lantaran perayaan Tahun Baru Çaka 1937 bertepatan dengan musim
penghujan.
MBP/ist
TERIMA KUNJUNGAN - DPRD Kabupaten Badung menerima kunjungan Komisi I DPRD Kabupaten Pangkep
Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (18/3). Kunjungan yang di-terima oleh Ketua Komisi III I Nyoman Satria mamaparkan
keberhasilan Kabupaten Badung hingga meraup pendapa-tan asli daerah (PAD) Rp 2 triliun lebih. I Nyoman Satria usai menerima tamu mengatakan pihaknya menjelaskan
secara gamblang kondisi Kabupaten Badung yang menjadi salah tujuan pariwisata dunia hingga yang menyumbang
PAD sebagian besar bersumber dari sektor pariwisata. Se-lain itu, rombongan Komisi I DPRD Pangkep yang dipimpin oleh H. Suhardi mempertanyakan sistem kerja Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP) Badung sebagai aparat penegak paraturan di daerah. Nampak dalam foto Ketua Komisi III
DPRD Kabupaten Badung I Nyoman Satria bersama Komisi I DPRD Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan, di
sela kunjungan.
BERDUKA - Senator RI Dr.
Shri I Gusti Ngu-rah Arya Weda-
karna Mahendra-datta Wedastera-putra Suyasa III
menyampaikan belasungkawa atas wafatnya
Lee Kwan Yew (Perdana Menteri
Senior Singapu-ra). Wafatnya Lee dianggap sebagai momentum bagi para pemimpin
bangsa, khusus-nya ASEAN agar bisa meneladani kebaikan dari kepemimpi-
nan Lee. Ia mengatakan Bali dan Singapura memiliki banyak kesamaan di antaranya sama–sama sebagai wilayah
yang berupa pulau kecil yang tidak memiliki sumber daya alam, termasuk ketergantungan listrik, air dan juga pasokan bahan makanan. Singapura dan Bali juga memiliki etnis asli
yang masih memiliki karakter priyayi yang seharusnya jika niat maka diubah menjadi kekuatan besar untuk pembangu-
nan. Potensi inilah yang terus digali agar Bali bisa meniru kekuatan Singapura di masa depan. Nampak dalam foto
Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (President The Sukarno Center) bersama Lee Hsien
Loong (Perdana Menteri Singapura).
6 - 12 April 2015 35
MBP/ist
HCT - Ibu Kota Provinsi Bali me-launching Denpasar Heritage City Tour (HCT) pada Minggu (29/3). Pembukaan
diawali dengan event bertajuk Denpasar Heritage Fun Walk pada pukul 06.00. Ketua Panpel I Wayan Gunawan di Sekretariat KONI Denpasar, Rabu (25/3) mengemuka-
kan Wali Kota bakal menandatangani MoU dengan unsur pariwisata seperti Asita dan HPI, termasuk dengan pemi-lik objek wisata Puri Jero Kuta, berikut pangempon Pura
Maospahit. wisman diajak berjalan ke Museum Bali, Pura Jagatnatha, kemudian naik mobil ke Puri Jero Kuta. Selan-
jutnya, pengunjung menuju Pura Maospahit diberi udeng, dan diperciki tirta. Nampak dalam foto Humas Dewa Gede Rai (kiri), Wakil Ketua KONI Denpasar Nyoman Mardika,
Sekum Made Suartana, Ketua Panpel I Wayan Gunawan serta Ketua Harian KONI Denpasar IB Toni Astawa saat
memberikan keterangan pers, terkait ‘’launching’’ Denpasar Heritage City Tour yang dirangkaikan dengan Denpasar
Heritage Fun Walk.
MBP/ist
GURU BESAR - Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar kembali melahirkan satu guru besar yakni Prof.
Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. dalam upacara pengukuhan guru besar, Selasa (17/3) kemarin di aula
IHDN Denpasar. Dengan pengukuhan ini, Prof. Sudiana yang juga Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali berkomitmen terus mengabdikan diri di dunia akademis
untuk pengembangan keilmuan dan mengabdikan diri di masyarakat dalam konteks sosial, budaya dan keagamaan. Acara pengukuhan guru besar ini dipimpin Rektor IHDN
Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si. dihadiri jajaran pimpi-nan institusi dan fakultas di IHDN, para guru besar, para
sulinggih dan tokoh agama Hindu, tokoh masyarakat Bali, sejumlah pejabat dan undangan lainnya. Wakil Guber-
nur Bali Ketut Sudikerta juga hadir dalam acara tersebut. Nampak dalam foto Rektor IHDN Denpasar Prof. I Nengah
Dwidja mengalungkan gordo kepada Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si.
MBP/ist
PANGERUPUKAN - Pelaksanaan peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Çaka 1937 tidak terlepas dari pageleran
parade ogoh-ogoh pada malam pangerupukan menjelang Nyepi, Jumat (20/3) di beberapa desa di Kota Denpasar. Sep-
erti di Desa Adat Tonja dan Oongan Kecamatan Denpasar Utara serta Desa Adat Sumerta Kecamatan Denpasar Timur yang menggelar parade ogoh-ogoh dipusatkan di catus pata
(perempatan) desa setempat. Pelaksanaan parade ogoh-ogoh ini dibuka langsung Wali Kota Denpasar I.B Rai Dahar-mawijaya Mantra didamping camat, Bendesa dan lurah
setempat. Pada waktu yang bersamaan Wakil Walikota I GN Jaya Negara juga membuka secara resmi parade ogoh-ogoh
yang berlangsung di Desa Kesiman yang dipusatkan di catus pata Tohpati. Didesa Tonja dan Oongan puluhan ogoh-ogoh
telah berjejer yang siap untuk melakukan atraksi selepas Wali Kota Rai Mantra memukul kentongan dan disambut
alunan gambelan Baleganjur.
MBP/ist
SEMINAR - Menindaklanjuti kerjamsama antara Uni-versitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar dengan Ban-
somdejchaopraya Rajabhat University (BSRU), Bangkok, Thailand, 13 Maret lalu dosen dan mahasiswa FE Unmas
mengadakan kunjungan ke BSRU Bangkok, Thailand untuk mengadakan seminar internasional. Tim akademik Unmas diterima oleh BSRU Chairman of University Council Prof.
Dr. Payonk Jootar. Rektor Unmas Denpasar Dr. Drs. I Made Sukamerta M.Pd., mengucapkan terimakasih kepada pihak
BSRU dengan terlaksananya kologium yang dihadiri tiga pembicara dari tiga negara yaitu Indonesia, Filipina dan
Thailand. FE Unmas menampilkan pembicara guru besar pertama FE Unmas Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Agung,
M.Si., dengan judul penelitian “Marketing Strategy Review on Kintamani Ecotourism, Bangli Regency”. Nampak dalam
foto Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Agung, M.Si. didamp-ingi I Gusti Ary Suryawati, S.E., M. Buss., saat seminar di
Thailand.
6 - 12 April 201536
L I N G K U N G A N
Kecamatan Nusa Penida menyimpan keindahan alam yang masih natural. Gugusan tiga pulau di wilayah Ka-bupaten Klungkung ini, kini berkem-
bang menjadi destinasi pariwisata yang sangat diandalkan masyarakat setempat, khususnya masyarakat di Pulau Lembongan. Sayang, selu-ruh keindahan yang sudah mendunia itu jadi tak
sempurna, karena hampir seluruh pelosok di Nusa Penida, akses jalan men-galami rusak parah.
Kondisi demikian su-dah terjadi bertahun-tahun. Wajah lingkungan begitu kontras, antara keinda-han alam dengan kondisi infrakstruktur khususnya jalan. Infrakstruktur jalan bertahun-tahun menjadi salah satu masalah serius di Nusa Penida. Keluhan dan protes terhadap kon-disi itu hampir setiap hari terungkap di setiap obro-lan masyarakat setempat.
Warga sangat merindukan memiliki wajah lingkungan yang tertata, dengan akses jalan yang memadai di seluruh pelosok wilayah. Sehingga, daerah mereka bisa lebih maju dan berkembang dari saat ini.
Kini, setelah bertahun-tahun terjebak dalam situasi seperti ini, warga Nusa Penida nampak-nya sudah kehilangan kesabaran. Begitu banyak janji dan harapan dari pemerintah daerah maupun legislator kepada konstituennya. Tapi, sampai saat ini kerusakan akses jalan yang merusak wajah lingkungan setempat tak banyak berubah. Warga setempat mulai menuntut semua janji pihak ekse-kutif dan legislatif terhadap nasib pembangunan infrakstruktur Nusa Penida. Bahkan, ada ajakan untuk melakukan aksi demo besar-besaran, menuntut realisasi janji-janji pihak eksekutif dan legislatif.
Salah satu tokoh masyarakat Nusa Penida Nengah Setar, pekan lalu, mengaku menerima banyak suara kekecewaan warga dengan ek-sekutif. Dimana sudah setahun lebih berganti kepemimpinan, hingga saat ini nyaris belum juga ada aktivitas pembangunan fisik, khususnya per-
baikan akses jalan. Masyarakat Nusa Penida saat ini menurutnya tak bisa lagi dibodoh-bodohi. Eksekutif diminta jangan pura-pura buta, melihat realita kompleksnya persoalan Nusa Penida. Masalah kerusakan jalan jangan terus menerus menjadi wacana, sementara realitanya tak ada tindaklanjutnya.
“Jalan yang ada saja masih hancur, sudah mau bangun jalan lingkar. Masyarakat mau diajak mimpi kemana lagi?,” kata Ketua Forum Peduli Nusa Penida ini. Jika dalam waktu dekat, belum ada perbaikan infrastruktur jalan, Setar yang dikenal cukup disegani di Nusa Penida mengancam akan mengajak masyarakat Nusa Penida demo ke kantor bupati. Ia sangat me-nyayangkan, sebagaimana aspirasi masyarakat, dengan posisi saat ini, dimana Ketua DPRD dari Nusa Penida, Bupati juga dari Nusa Penida hingga camat juga dari Nusa Penida, hanya men-gurus memperbaikan jalan saja belum mampu memberikan hasil nyata.
Setar juga menyoroti aktivitas kunjungan kerja legislatif ke Nusa Penida. Upaya itu, ka-tanya belum memberikan dampak berarti bagi perkembangan pembangunan infrakstruktur. Warga kecewa terhadap sikap legislator yang hanya berjanji akan memperjuangkan nasib Nusa Penida. Namun, faktanya saat ini tak satupun teralisasi. “Jangan lagi bikin wacana macam-macam. Fokus bangun infrakstruk-tur jalan dulu, untuk mengobati kekecewaan masyarakat. Janji ini saja belum selesai, lagi bikin wacana mau bangun Pasar Hewan. Mau-nya anggota dewan ini apa, Nusa Penida mau dibawa ke mana?” tegas Setar.
Ungkapan keputusasaan ini juga pernah disampaikan Warga Nusa Penida, Made Merta Gunada belum lama ini. Kondisi akses jalan sudah bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki. Namun, kapan ada upaya perbaikan, ini masih menjadi tanda tanya. Mantan Kadus Batukandik ini mencontohkan kondisi akses jalan di Desa Batukandik, seperti jalan dari Dusun Batukandik menuju Dusun Dungkap II. Akses jalan sepanjang sekitar empat kilometer itu, sudah rusak parah hingga membuat warga ketakutan untuk sekadar melintas. Sebab, disekitarnya sudah jurang-jurang yang curam.
� Bagiarta
Jalan Hancur
Rusak Wajah Lingkungan
Bupati Suwirta berhenti sejenak ketika melihat jalan rusak belum lama ini, kemudian meminta instansi terkait mencatat-nya, agar nantinya bisa segera ditindaklanjuti.
MBP/gik
Tokoh masyarakat Nusa Penida Nengah Setar
6 - 12 April 2015 37
KERUSAKAN jalan di Nusa Penida memang cukup parah. Data terakhir Dinas Pekerjaan Umum (PU) memperlihatkan ratusan kilometer akses jalan kabupaten mengalami rusak berat. Jalan rusak terparah justru terjadi di Nusa Penida. Kabupaten Klungkung memiliki panjang jalan 492 kilometer. Antara lain, di Kecamatan Banjarangkan sepanjang 86,375 kilometer, Klungkung 102,835 kilometer, Dawan 65,710 kilometer dan Nusa Penida 238 kilometer. Total dari tiga kecamatan di Klungkung daratan, terdapat akses jalan sepa-njang 254 kilometer. Dari data itu, 15 persen jalan diantaranya masih rusak di Klungkung daratan. Sementara di Nusa Penida, dari panjang 238 kilometer, kerusakan jalan mencapai 70 persen.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PU Klungkung, Ketut Suayadnya pekan lalu mengaku sangat memahami apa yang dirasakan masyarakat Nusa Penida saat ini. Eksekutif kata dia, sesuai arahan Bupati Klung-kung Nyoman Suwirta, tahun ini sudah berupaya keras agar ada perbai-kan infrakstruktur jalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini Pemkab sudah menganggarkan perbaikan infrastruktur jalan sebesar Rp 28 miliar, anggaran yang jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Dengan anggaran sebesar itu, fokus perbaikan jalan sementara lebih kepada jalan-jalan protokol perkotaan, seperti dari Suana menuju Toya Pakeh dan Lembongan-Jungut Batu di beberapa titik. Ia mengakui, dengan anggaran sebesar itu, masih belum bisa meng-cover perbaikan seluruh kerusakan jalan di Kecamatan Nusa Penida.
Selain itu, di beberapa desa di dataran tinggi dengan kerusakan jalan parah, juga ada perbaikan tahun ini. Proses perbaikan jalan menggunakan aspal cold mix. Saat ini, prosesnya, dikatakan sudah masuk dalam rencana umum pengadaan (RUP) dan saat ini sedang dalam tahap survei harga perkiraaan sendiri (HPS) “Setelah ini baru disusun RAB untuk melengkapi dokumen sebelum diserahkan ke ULP untuk proses tender,” kata Suanyadnya. Proses tender juga dikatakan akan dilakukan dengan serius. Pihaknya tidak ingin ada satupun proyek akses jalan mengalami gagal tender. Sebab, hal itu akan menganggu proses tahapan perbaikan jalan yang sudah dirancang pemerintah daerah. Ia belum bisa memperkirakan, kapan pekerjaan fisik perbaikan jalan sudah bisa dilakukan, karena saat ini masih dalam proses.
Namun, Ia memperkirakan, April-Mei dokumen sudah sampai ke ULP. Pemerintah daerah katanya tentu berkomitmen, agar perbaikan akses jalan tidak sampai gagal tender yang dapat penghambat proses tahapan perbaikan akses jalan. Bupati Klungkung Nyoman Suwirta pernah mengutarakan, dari analisis kasar pemerintah daerah, perbaikan seluruh akses jalan yang rusak di Kecamatan Nusa Penida menghabis-kan anggaran Rp 123 miliar, dengan panjang jalan utama kurang lebih 30 kilometer. Sehingga, perbaikan jalan perlu dilakukan bertahap.
� Bagiarta.
Terparah di Nusa Penida
MBP/gik
(Plt.) Kepala Dinas PU Klung-kung Ketut Suayadnya
Salah satu ruas jalan yang mengalami rusak parah di Nusa Penida,
dekat dengan garis pantai di sekitarnya.
MBP/gik
MBP/gik
P A R I W I S A T A
6 - 12 April 201538
Upaya penghematan uang negara hingga Rp 5,122 triliun dari laran-gan pemerintah untuk mengelar rapat dinas di hotel membuat
pengusaha semakin resah. Sebab, kerugian yang ditimbulkan akibat larangan itu diper-kirakan mencapai angka miliar. Tak hanya pengusaha yang merugi, masyarakat yang selama ini menjadi pemasok kebutuhan hotel juga turut merasakan dampaknya.
Kebijakan Presiden RI Jokowi yang melarang pegawai negeri sipil menyeleng-
garakan meeting atau rapat di hotel telah merugikan para pengusaha perhotelan yang pendapatannya bersumber dari Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE).
“Larangan itu perlu dikaji, kalau di satu sisi baik, tapi di sisi lain ada yang merasa di anak tirikan. Sebab, banyak hotel atau con-vection center yang membutuhkan kegiatan konvensi tidak hanya dari luar negeri, tetapi juga dalam negeri,” ungkap Dirut PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC)
IB. Wirajaya.Menurutnya, efesiensi anggaran yang
dilakukan dengan memangkas alokasi ang-garan dalam jumlah jumbo. Salah satunya anggaran rapat dan perjalanan dinas akan berdampak pada turunya pendapatan sektor pariwisata. Seperti diketahui, dalam RAPBN 2015 alokasi anggaran untuk rapat saja mencapai Rp 18, 1 triliun. Anggaran tersebut terbagi untuk dua jenis rapat. Pertama rapat dalam kota sebesar Rp 6,25 triliun. Sedang-kan jenis ke dua adalah rapat luar kota yang
Larangan PNS Rapat di Hotel
Pengusaha Resah Pemerintah Berhemat
6 - 12 April 2015 39
anggarannya mencapai 11,9 triliun.“Pertumbuhan pariwisata pasti akan
berkurang, tapi pada waktunya akan ada alternatif-alternatif lain yang bisa dilakukan. Sebab, orang pariwisata adalah insan yang kreatif, jadi pasti bisa mengatasi permasalahan terse-but,” ujarnya.
Ketua DPD PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati juga khawatir kebijakan Presiden itu akan berdampak negatif terhadap perkem-bangan pasar MICE di Bali. “Yang paling urgent adalah MICE. Kegiatan rapat besar kemungkinan tidak ada di Bali, namun digelar di pusat, kar-ena anggaran untuk itu dipangkas,” ujarnya.
Dikatakan, keputusan Jokowi me-mangkas anggaran rapat dan perjalan dinas ini harus disikapi oleh kalangan pelaku pariwisata di Bali. Kebijakan ini harus diatasi dengan menyasar mar-ket MICE baru, sehingga penurunan
yang terjadi dapat ditutupi. “Kita harus bekerja keras untuk mengatasi masalah ini. Apalagi, Kabupaten Badung pal-ing banyak memiliki tempat-tempat meeting, sehingga dapat berpengaruh terhadap target tidak ada low season di Kabupaten Badung,” katanya.
Ketua Ombudsman Republik In-donesia (ORI) Danang Girindrawar-dana juga mengatakan, secara lisan telah banyak diajak berdiskusi dengan pelaku pariwisata, khususnya pemilik hotel tentang kebijakan pemerintah yang dinilai kurang kordinasi dengan pelaku pariwisata. “Pemerintah har-usnya melihat dampak turunan dari larangan ini. Banyak sektor yang juga kena dampaknya, termasuk usaha mikro yang menyuplai keperluan ho-tel,” ucapnya.
Pengalaman ORI sendiri, untuk mengikuti kebijakan tersebut telah dua kantor kementerian didatangi guna meminjam gedung. Namun, ditataran lembaga dinilai masih egois. “Kami datangi Kemenkeu minta pinjam ge-dung, ya boleh katanya. Asal ketika Kemenkeu ada acara saat kita booking harus pindah. Masak ia memindahkan 200 orang dalam waktu sekejap dan dengan cara yang tidak etis,” keluhnya. Untuk itu, pihaknya mengharapkan kebijakan tersebut dievaluasi kem-bali dengan melibatkan stakeholder, khususnya pelaku pariwisata.
Sementara Menteri Pendayagu-naan Aparatur Negara dan Refor-masi Birokrasi (MenPAN-RB), Yuddi Chrisnandi mengatakan, dari penghe-matan terebut akan dimanfaatkan untuk mendukung program-program pemerintah. Misalnya, untuk menam-bah distribusi kartu Indonesia sehat, kartu Indonesia pintar, membangun saluran irigasi baru bagi program penguatan ketahanan pangan, serta dikembalikan lagi ke daerah dalam bentuk dana alokasi khusus bagi perbaikan-perbaikan insfrastruktur jalan yang rusak.
“Dalam waktu dua bulan yang dievaluasi oleh BPK itu, sejak pera-turan diterbitkan untuk November dan Desember saja berhasil menghemat Rp 5,122 triliun, karena pemerintah membatasi atau bahkan menghentikan rapat-rapat diluar gedung pemerintah, jadi penghematannya sangat signifi-kan,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Yuddi, keg-
iatan-kegiatan pemerintah yang me-libatkan pihak ketiga dalam kegiatan seminar, symposium, atau sosialisasi undang-undang boleh dilaksanakan di luar kantor pemerintah dengan tetap memperhatikan efisiensi anggaran.
“Mau tiga hari atau tiga minggu di hotel itu sesuatu yang bagus men-dorong industry MICE berkembang itu sesuatu yang positif, tetapi jangan menggunakan uang pemerintah secara berlebihan. Artinya prinsip-prinsip efisiensi harus dilakukan,” jelasnya.
Di sisi lain, Yuddi mengaku sempat menerima komplain dari pengusaha hotel, karena larangan PNS rapat di ho-tel berdampak pada penurunan omzet, penurunan kegiatan, hingga adanya po-tensi PHK bagi pegawai. Menurutnya ini hanyalah dampak sementara karena hotel-hotel itu juga harus berfokus ke-pada penguatan pendapatan asli daerah melalui sektor pariwisata.
“Pemerintah tetap memperhatikan bagaimana hotel-hotel itu untuk tum-buh. Karena itu, anggaran pariwisata yang awalnya tahun lalu itu sekitar Rp 400 miliar, ditingkatkan diatas Rp 1 triliun supaya meng-attrack wisatawan-wisatawan mancanegara untuk meningkatkan aktivitas di in-dustri pariwisata dan perhotelan,” ujarnya.
Pemer in tah , ka ta Yuddi , juga mengambil kebijakan untuk mengha-puskan biaya fiscal, bebas masuk 45 negara untuk meningkatkan kapasitas kunjungan turis mancanegara. Den-gan demikian, kunjungan ke destinasi pariwisata seperti Bali dan NTB pasti akan meningkat.
Terlebih bagi Bali yang tidak men-gandalkan pendapatan asli daerah atau APBN untuk menghidupi sektor pari-wisata. Dengan demikian, kebijakan ini tidak akan berdampak signifikan bagi pulau dewata.
“Bali ini sudah memiliki potensi wisata budaya, potensi wisata religi, potensi wisata alam, potensi wisata macam-macam yang merupakan daya tarik, daya pikat tersendiri sehingga hotel-hotel itu tumbuh karena pure keindahan Bali, bukan karena adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang menggunakan hotel-hotel di Bali,” tandasnya.
� Rindra
6 - 12 April 201540
A K T I V I T A S
MBP/ist
SEMINAR HIPNOTIS - Pada Jumat (27/3), pukul 17.00 wita ber-tempat di Kantor Komunitas Hipnotis Indonesia di Jalan Dipone-goro 50 Denpasar, Bali, diadakan Seminar Hipnotis/Hipnoterapi
dengan tema ‘’Hipnotis itu baik, Hipnotis itu mudah dan Hipnotis itu sehat’’. Seminar yang diselenggarakan Indonesian Hypnosis
Centre (IHC) diperuntukkan bagi masyarakat umum dengan hanya membayar Rp 100.000 (include coffe break). Materi semi-nar akan diberikan oleh Ketua Umum DPP Komunitas Hipnotis Indonesia Ir. Afifi Arka, CHt.,CI. Hal itu disampaikan Bambang
Hariyadi, CHt.,CI., Kepala Kantor Komunitas Hipnotis Indonesia. Dalam seminar ini akan dibahas tentang apa itu hipnotis? Apa itu
hipnoterapi? Apa manfaat hipnoterapi? Apa tanda-tanda orang terhipnotis? Apa orang biasa bisa belajar hipnotis? Bagaimana
orang bisa terhipnotis? Atau pertanyaan lain dari masyarakat seputar hipnotis, semuanya akan dikupas tuntas di seminar ini.
MBP/ist
AUDIENSI - Industri kerajinan di Kota Denpasar sudah mulai menunjukkan geliatnya. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jum-
lah perajin lokal dengan beragam inovasi kreativitasnya. Tak salah jika Denpasar ditunjuk menjadi host dalam acara pameran Inacraft 2015. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar
I Wayan Gatra didampingi Ketua Asephi (Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia) Bali Ketut Dharma Siadja saat
audiensi dengan Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Man-tra, Selasa (24/3) mengatakan Inacraft tahun ini mengambil tema “Through Enchanting Bali Toward Global Market 2015”. Pemkot
Denpasar dipercaya sebagai host dalam acara pembukaan yang akan dilaksanakan pada 8 April 2015 mendatang di Assembly Hall Jakarta
Convention Centre (JCC). Acara ini rencananya dibuka langsung oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo yang ditandai dengan pembuny-
ian alat musik, dan penyerahan bendera icon Inacraf oleh Wali Kota Denpasar kepada host Inacraft di tahun berikutnya.
MBP/ist
KERSOS - Setelah sukses menerbitkan buku tentang desa tua di Bali Utara yakni Desa Sidatapa, Cempaga, Tigawasa dan Pedawa pada tahun 2014, kini Unmar kembali melakukan kegiatan pene-
litian yang dikemas dalam Kerja Sosial (Kersos) mahasiswa semes-ter VII Unmar untuk menghasilkan buku desa tua terbitan 2015.
Penelitian ini mengambil tempat di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Dalam kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa di empat fakultas ini yakni Ekonomi, Hukum, Sospol
dan Teknik Industri ini, Unmar bertekad untuk menjadi perguru-an tinggi yang memiliki nilai tinggi di bidang penelitian. Demikian diungkapkan Wakil Rektor I Unmar Wayan Wisadnya, S.H., M.H. saat memberikan sambutan di hadapan Bupati Bangli dan Forum
Pimpinan Kabupaten di Wantilan Desa Trunyan. Nampak dalam foto Bupati Bangli saat membuka Kersos Unmar tahun ajaran 2015 di Desa Trunyan, Kintamani, Bangli, didampingi jajaran
Panitia Kersos Lintas Fakultas.
MBP/ist
PAWAI - Terkait dengan pelestarian budaya Bali, Sekolah Bali Kiddy memperkenalkan salah satu budaya Bali, yang biasanya dilaksana-kan sehari sebelum hari Nyepi atau Tahun Baru Çaka, yaitu pawai
ogoh-ogoh. Kepala SD Bali Kiddy Ni Rai Yunitasari, S.Pd. mengatakan tujuan dilaksanakannya pawai ogoh-ogoh merupakan perayaan Tahun
Baru Çaka 1937. Akan tetapi selain itu, sekolah Bali Kiddy ingin memperkenalkan adanya budaya Bali berupa pawai ogoh-ogoh kepada
anak-anak Bali Kiddy yang berasal dari suku, agama dan bangsa yang berbeda-beda. Sekolah Bali Kiddy adalah sekolah nasional yang
berlokasi di Jalan Teuku Umar Barat no.235 Kerobokan, Badung Bali, di jalan utama yang strategis. Sekolah Bali Kiddy menyelenggarakan Program Preschool yaitu Playgroup A dan B dan Kindergarten (TK)
A dan B dan program Bali Kiddy Primary atau SD Bali Kiddy. Sampai tahun Akademik 2014-2015 ini, Sekolah Bali Kiddy telah memiliki
lebih dari 450 siswa mulai dari Playgroup, Kindergarten dan Primary atau SD dengan usia anak 2 th – 12 th yang berasal dari suku, agama,
kewarganegaraan yang berbeda-beda.
6 - 12 April 2015 41
MBP/ist
RUJUKAN - Kabupaten Tabanan kembali menjadi daerah rujukan di bidang penyelenggaraan pemerintahan daerah. Ini terbukti
dengan dipilihnya Tabanan sebagai salah satu lokasi Observasi Lapangan (OL) terkait Orientasi Kepemimpinan Dalam Penye-lenggaraan Pemerintahan Daerah (OKPPD) angkatan pertama
2015. Observasi lapangan yang dilaksanakan Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
ini berlangsung selama dua hari sejak Senin (23/3) dan diikuti kepala daerah dan Ketua DPRD di sejumlah wilayah di Indonesia. Adapun para kepala daerah yang menjadi peserta OKPPD tersebut di antaranya Bupati Kerinci Dr. H. Adorizal, M.Si, Bupati Cirebon Drs. H. Sunjaya Purwadisastra, M.M., M.Si., Bupati Deli Serdang
H. Ashari Tambunan, Walikota Tarakan Ir. Sofian Raga, M.Si., Wakil Bupati Wajo Dr. H. Andi Syahrir Kubedauda, S.E., M.Si.,
Ketua DPRD Kabupaten Tegal A. Firdaus, S.E., dan Ketua DPRD Kabupaten Bolaang Mangondow Welty Komaling, S.E., M.M.
MBP/ist
TIGA BESAR - Pertama kalinya tim sepak bola SMK PGRI 4 Denpasar alias Fourgrsika mampu menembus tiga besar terbaik di
Liga Pendidikan Indonesia (LPI) yang dulu disebut Liga Pelajar Indonesia. Bahkan tahun ini SMK PGRI 4 Denpasar satu-satunya
wakil SMK yang mampu menembus semifinal. Pada LPI 2015, anak-anak SMK PGRI 4 Denpasar mampu meraih juara III LPI.
Di babak delapan besar mereka sukses mengalahkan tim Smanela (SMAN 5) dengan skor 5-4. Di babak semifinal mereka kalah dari
SMAN 2 Denpasar dengan skor 3-0 tanpa balas. Namun anak asuh I Gusti Ngurah Gede Arya Bang Pinatih, S.Pd., mampu
merebut posisi ketiga setelah mengalahkan SMA Santo Yoseph dengan skor 3-0. Menurut sang pelatih tim ini hanya dipoles sebu-lan, namun karena sudah berbekalkan juara I futsal di Porsenijar
PGRI Kota Denpasar mereka tinggal dipoles sedikit lagi.
MBP/ist
BANTUAN - Bupati Jembrana I Putu Artha menyerahkan bantu-an kepada warga yang rumahnya ludes terbakar di Penyaringan.
Bupati Jembrana saat meninjau rumah Suidana merasa sangat prihatin dengan kejadian yang dialami Suidana dan keluarg-
anya. Melihat kondisi rumah Suidana dan ibunya yang terkenan imbas, Bupati Artha meminta keluarga untuk tabah menghadapi musibah yang tidak diduga. Untuk meringankan beban yang dia-
laminya Bupati Artha memberikan bantuan bahan bangunan dari PMI Jembrana untuk memperbaiki rumah Suidana dan ibunya
yang terbakar. Selain bantuan bahan bangunan, Artha juga mem-berikan bantuan pakaian, peralatan dapur dan bahan makanan termasuk uang tunai kepada Suidana dan ibunya Ketut Mustri.
MBP/ist
INFRASTRUKTUR - Komitmen Pemkot Denpasar dalam menyedi-akan infrastruktur yang memadai, terus dilakukan. Hal ini terlihat
dari tingginya perhatian Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawi-jaya Mantra dari tahun ke tahun dalam menggarap infrastruktur
di Denpasar. Peningkatan bidang ini dilakukan Dinas PU Kota Denpasar. Sejumlah megaproyek akan digarap pada 2015 ini,
seperti pada bidang Bina Marga dengan total anggaran mencapai Rp 45 miliar. Anggaran ini lebih banyak untuk proyek pembangu-nan jalan, peningkatan jalan, trotoarisasi serta pengawasan. Data dari PU Kota Denpasar, dari empat bidang yang ada di Dinas PU,
Bidang Bina Marga yang paling banyak dapat anggaran. Ini karena lebih banyak menggarap proyek-proyek fisik yang cukup besar.
6 - 12 April 201542
A K T I V I T A S
Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan
menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.
MBP/ist
UNJUK GIGI - Siswa Mataken Gakko kembali unjuk gigi dalam Japanese-Language Proficiency Test atau Noryoku Shiken yang
digelar Desember 2014. Dari 43 siswa yang mengikuti ujian kemam-puan bahasa Jepang itu, 37 orang di antaranya berhasil lulus. Siswa Mataken Gakko mengikuti ujian di empat level saja, yakni N-5 (level
terendah, red) hingga N-2. Pendiri Mataken Gakko, IGK Pujawan menambahkan, Noryoku Shiken digelar serempak di seluruh dunia
sebanyak dua kali dalam setahun. Namun khusus untuk Bali, No-ryoku Shiken hanya digelar sekali pada bulan Desember. Kemudian hasilnya baru keluar pada bulan Februari. Sugimoto Joji mengajar bahasa Jepang di Mataken Gakko selama hampir satu bulan, sejak
tanggal 5 Maret lalu. Ini adalah kali ketiga dirinya berkunjung ke Bali untuk mengajar di Mataken Gakko. Namun, pengajar di
Kokoritsu Tottori Daigaku (Universitas Negeri Tottori, red) ini harus pulang ke Jepang, Senin (23/3). Nampak dalam foto (kiri ke kanan)
Sugimoto Joji, IGK Pujawan, dan Putu Arief Suardika.
MBP/ist
BERLABUH - Pertama kalinya, Minggu (8/3), salah satu kapal pesiar termewah MSC (Mediteranean Sheeping Company) yaitu
MSC Orchestra berlabuh di perairan Bali dekat Pelabuhan Benoa dalam perjalanan dari Timur Tengah menuju Australia. Kar-
ena kapal kegedean tidak bisa merapat langsung ke pelabuhan. Untuk menurunkan penumpang dan crew memakai tender atau sekoci. Saat itu Direktur PT Bali Paradise Citra Dewata Kawan
Setiawan beserta staf diundang melihat kinerja di atas kapal dari tenaga kerja khususnya mahasiswa/wi tamatan sekolah kapal
pesiar Balindo Paradiso yang ditempatkan melalui PPTKIS atau crew recruiting agency PT Bali Paradise Citra Dewata. Di hari
yang sama dari kantor pusat MSC di Genewa Swiss diwakili oleh MSC China sempat mengunjungi tempat pelatihan milik PT Bali
Paradise Citra Dewata yaitu kampus Balindo Paradiso di Jalan Kertapura VIII No. 19 Jalan Teuku Umar Barat Denpasar.
MBP/kmb28
MUSRENBANG - Suasana Musrenbang di depan rumah jabatan Bupati Tabanan. Kegiatan ini dirangkaikan dengan peresmian 50
BUMDes. Peresmian ditandai dengan penyerahan surat keputusan serta bantuan masing-masing Rp 200 juta. Selain dihadiri Bupati
Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dan Wakil Bupati Tabanan I Ko-mang Gede Sanjaya, musyawarah itu juga dihadiri seluruh camat, perbekel, dan elemen masyarakat Tabanan. Ketua DPRD Tabanan
I Ketut Suryadi beserta seluruh ketua komisi juga tampak hadir. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menegaskan, pembangunan
di Tabanan harus tetap berbasiskan sektor pertanian. Ini juga yang menjadi awal gagasan munculnya berbagai program penunjang sek-tor pertanian seperti Gerbang Pangan Serasi, Gerbang Indah Serasi,
Gerbang Emas, Keramba Emas, Program Partisipatif Infrastruktur Pedesaan, dan Program Partisipatif Budidaya Ikan Lele.
MBP/ist
EDUKASI - Kepala Kantor OJK Provinsi Bali Zulmi memberi sambutan dalam kegiatan edukasi dan literasi keuangan perbank-
an di SMP Negeri 2 Kuta Utara, Badung. Kegiatan ini merupa-kan upaya memberikan pengenalan dan pemahaman tentang
jasa keuangan gencar dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali bekerjasama dengan Perhimpunan Bank Perkredi-tan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali. Di tahun 2015 ini, keg-iatan edukasi dan literasi keuangan perbankan dilaksanakan di
SMP Negeri 2 Kuta Utara, Badung, Selasa (17/3). Kepala Kantor OJK Provinsi Bali, Zulmi mengatakan sesuai strategi nasional,
target 2015 literasi dan edukasi pendidikan ini, khusus menyasar pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa, termasuk akademisi. Tujuan
dari kegiatan tersebut untuk memberikan edukasi dan pemaha-man, baik kepada pelajar dan juga pendidik.
6 - 12 April 2015 43
MBP/ist
KUNJUNGAN - Bupati Badung A.A. Gde Agung menerima kun-jungan peserta Observasi Lapangan (OL) Orientasi Kepemimpinan
Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (OKPPD) Kemente-rian Dalam Negeri (Kemendagri) Angkatan-1 tahun 2015 di Puspem
Badung, Senin (23/3). Ada 7 peserta OL OKPPD yang berkunjung ke Badung, yakni Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Bupati Barito Utara H. Nadalsyah, Bupati Pidie Jaya H. Aiyub Abbas,
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Wakil Bupati Karanganyar H. Rohadi Widodo, Ketua DPRD Kab. Sikka Rafael Raga dan Ketua
DPRD Kab. Humbang Hasundutan, Manaek Hutasoit. Peserta OKPPD tersebut diterima di Ruang Tamu Bupati, selanjutnya diajak
berkeliling melihat keindahan Puspem Badung. Dalam kesempa-tan itu, juga hadir Wakil Bupati I Made Sudiana, Sekda Badung
Kompyang R. Swandika serta pimpinan SKPD. Wakil Badan Diklat Kemendagri M. Yusuf selaku Widyaiswara Utama Madya menyam-paikan, tema OKPPD tahun ini “Melalui Orientasi Kepemimpinan
Kita Tingkatkan Peran Strategis Penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk Mewujudkan Nawa Cita”.
MBP/ist
HARAPAN - Ada 15 kader dan nonkader yang diproses DPC PDI-P Badung dan dikirim ke DPP. Namun wacana yang muncul
di kader PDI-P adalah harapan kader PDI-P yang akan direko-mendasi DPP. Pasalnya, selama 10 tahun terakhir, Badung dip-
impin oleh kader Partai Golkar melalui A.A. Gde Agung, sehingga sekarang saatnya muncul kader PDI-P memimpin Badung. Hara-
pan itu mengemuka dalam rapat PAC (Pimpinan Anak Cabang) PDI-P Kuta Selatan. Anggota DPRD Bali asal Kuta Selatan,
Wayan Disel Astawa menyatakan komitmen akan all out berjuang bila kader PDI-P yang direkomendasi DPP. Dia tidak menjamin bila akhirnya nonkader yang direkomendasi DPP, mesin partai
akan bergerak maksimal. Hal senada diungkapkan kader PDI-P Kuta Selatan Made Sujana. Bakal Cabup Badung ini menyatakan
harapannya agar DPP mempertimbangkan kompetensi kader-kader di bawah.
MBP/ist
WAKILI BALI - Karangasem masuk nominasi terbaik Anugerah Pangripta Nusantara untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2015 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Karan-
gasem dinyatakan lolos menjadi daerah terbaik dalam bidang perencanaan pembangunan di Tingkat Provinsi Bali dan selanjut-
nya maju mewakili Bali ke tingkat nasional memasuki penilaian tahap III oleh Tim Penilai Pusat. Kepala Bappeda Karangasem I Ketut Sedana Merta, S.T., M.T. menjelaskan, sebelumnya Kabu-
paten Karangasem terpilih sebagai Kabupaten Nominasi Anugrah Pangripta Nusantara Tahun 2015 berdasarkan penilaian RKPD
2015 Tingkat Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali Tahap I. Pada tahap II penilaian dilakukan oleh Tim Penilai Utama dan Tim
Penilai Independen melalui kunjungan lapangan dan wawancara ke Bappeda Karangasem.
MBP/ist
PENGELOLAAN ANGGARAN - Penyelenggara negara bisa berkaca dari kasus dugaan munculnya anggaran siluman yang
membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berseteru dengan DPRD DKI Jakarta. Ada yang menarik dari konflik ini, yakni
mulai kelihatan betapa urgennya pemerintah menerapkan e-budgeting untuk melakukan pengawasan penggunaan anggaran dari oknum
tak bertanggung jawab yang bisa datang, baik dari eksekutif maupun legislatif. Pengelolaan anggaran dengan sistem e-budgeting menjadi
perhatian serius calon Bupati Tabanan dari jalur independen A.A. Ngurah Panji Astika, S.T. Tokoh dari Puri Anom Tabanan ini menilai,
pengelolaan anggaran dengan sistem e-budgeting sudah saatnya diterapkan pemerintah daerah di Bali, termasuk Kabupaten Tabanan.
Menurut Panji Astika, sistem kelola anggaran secara online ini mampu menghindari adanya upaya penyelewengan dan pencurian anggaran.
6 - 12 April 201544
P R O P E R T I
Ada gula ada semut, begitu ungkapan yang kira-kira co-cok untuk menggambarkan Bali sebagai “gula” yang
dikerubungi “semut” pendatang untuk mengais rezeki. Maklum, Pulau De-wata dengan sector pariwisatanya yang berkembang pesat dinilai menjanjikan banyak peluang. Seiring banyaknya penduduk pendatang yang ingin men-gadu nasib di sejumlah wilayah di Bali, kebutuhan akan tempat tinggal pun terus meningkat. Bisnis properti mulai dari kos-kosan, apartemen sampai rumah sederhana tipe 21 dan 36 pun bak jamur di musim hujan.
Namun sayang, bisnis properti diprediksi lesu hingga 2016 menda-tang. Salah seorang pengembang asal Tabanan, Wayan Suastha menyebutkan, secara nasional memang diprediksi pasar properti lesu sampai akhir tahun 2015 ini. “Namun kondisi di Bali berbeda. Harga properti di sini sangat tinggi,” ujarnya.
Diduga, kondisi ini dipengaruhi
aturan perbankan yang kian ketat. “Dulu aturan perbankan tidak seketat sekarang ini. Mungkin ini yang menjadi salah satu faktor bisnis properti ikut lesu,” jelasnya.
Meski diprediksi lesu, diakuinya pasar properti sekarang masih banyak peminatnya. “Hanya saja daya beli masyarakat turun. Kalau sebelumnya mampu beli rumah Rp 800 juta, tapi sekarang daya belinya di bawah Rp 400 juta,” katanya.
Saat ini, banyak masyarakat termasuk pengembang mulai melirik daerah Ta-banan selain pinggiran Badung untuk membangun perumahan. Itu tak lepas dari masih tersedianya lahan yang dikatakan relatif murah dibandingkan kawasan pariwisata, seperti Badung dan Denpasar. Para pengembang tak hanya dari daerah sendiri, tapi dari luar Bali. Informasi yang diperoleh dari sejum-lah spekulan, di beberapa kawasan di Tabanan masih ada lahan dengan harga Rp 200 juta – Rp 400 juta per are. Ka-wasan tersebut antara lain di seputaran
Kecamatan Kediri, diluar jalur by-pass. Lahan-lahan di sana masih banyak diincar pengembang, namun karena terhalang persoalan regulasi, mereka terpaksa masih menunggu dan melihat peluang.
Ditambahkannya, lahan-lahan di Tabanan khususnya di kawasan pengem-bangan yang berpotensi, kini sudah habis. Alasannya, lahan potensial itu sudah digarap kalangan pemodal kakap. Tak hanya dipakai perumahan, tapi juga bisnis lainnya. Karena itu, penetapan zonefikasi harus tegas agar tak me-nyebabkan terjadi kesemrautan. Dia juga mengatakan, segmen pasar perumahan sebagai strategi melakukan investasi di Tabanan, kebanyakan konsumen dari perkotaan. Mereka menilai, Tabanan sebagai kawasan penyangga dan pen-ghubung pintu masuk Bali. Hal itu sudah pasti akan terimbas pada perkembangan pesat, sehingga untuk investasi di Ta-banan sangat menjanjikan.
� Puspawati
Bisnis Properti Diprediksi Lesu
Pengembang Kini Incar TabananMBP/dok
KEBUTUHAN rumah terus meningkat seiring jumlah penduduk kian bertambah. Untuk menggaet pembeli, developer me-nawarkan beragam fasilitas produk dan kredit. Bahkan persaingan antara devel-oper kerap terjadi.
Seiring dengan meroketnya harga lahan dan dibarengi terus merangkaknya harga material bangunan, membuat harga prop-erti juga naik. Belum lagi imbas kenaikan harga BBM dan situasi politik dalam negeri. Meski demikian, minat masyarakat untuk memiliki hunian yang layak tak per-nah pudar. Alhasil tingkat penjualan rumah baru terutama tipe 36/70 berada diposisi teratas. “Sebagian besar produk saya tipe 36/70 karena harganya sangat terjangkau. Selain itu gampang pembiayaan dari bank karena nilai kreditnya tidak terlalu tinggi,” ujar Direktur PT Bumi Cempa-ka Asri (BCA) I Gede Suardita, S.E.
Untuk kisaran harga satu rumah tipe
tersebut Rp 200 juta hingga Rp 300 juta dengan angsuran per bulan Rp 3 jutaan. “Saya kira masyarakat mampu mem-belinya. Buktinya rumah tipe ini yang saya tawarkan paling laris. Respon konsumen cukup bagus,” tegasnya.
Ia mengakui bahwa saat ini pihak bank selektif untuk pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pada umumnya pihak bank melihat kemampuan bayar konsumen, bukan dinilai dari jaminan.
Itu yang membuat laris. “Kalau tipe di atasnya, pegawai atau karyawan jarang bisa beli karena terkendala di uang muka dan penilain kredit dari bank. Mungkin mereka bisa bayar tpi penilain legal penghasilan atau gaji formalnya tidak terpenuhi,” imbuh pria asal Tabanan yang mulai merintis bisnis properti sejak tahun 2006 ini.
Saat ini, banyak konsumen membeli rumah tipe tersebut di luar wilayah Den-
pasar dan Badung. Pasalnya harganya bisa dijangkau. Bahkan konsumennya yang beli rumah di Tabanan misalnya, dari Den-pasar dan Kuta. Pertimbangannya, mereka lebih baik nyicil rumah ketimbang kos dan juga pertimbangan biaya hidup. “Proyek kami ada di Sanggulan, Snapahan Delod Peken dan Bongan. Mudah-mudahan tahun ini kami bisa launching di Kerambi-tan. Luasnya beberapa hektar,” ucap Wakil Ketua Bidang Pembiayaan dan Perpajakan DPD REI Bali ini.
Hal senada disampaikan arsitek asal Karangasem Gede Semadi Putra. Saat ini, rumah tipe 36/70 laku keras. Selain harga terjangkau, bank memberikan kelonggaran uang muka bisa 10 persen dari harga pen-jualan. “Rumah tipe ini memang dicari saat ini. Makanya banyak pengembang lebih fokus menggarap rumah ini,” ujarnya.
� Kerta Negara
Rumah Tipe 36 Laris Manis
T R A D I S I
Saat itu hari beranjak petang, pada Tilem Kesanga, Jumat (20/3) lalu. Wilayah Desa Jasri, Karangasem mulai gelap, sepi dan sakral. Tak
satu pun warga boleh menyalakan lampu di rumahnya masing-masing. Lampu pen-erangan jalan juga dipadamkan. Jangankan menyalakan lampu listrik, menyalakan rokok pun tak boleh. Demikian juga warga dilarang memainkan HP, karena akan muncul sinar dari alat komunikasi tersebut. Warga duduk berbaris memenuhi jalan raya sekitar 200 meter di depan balai masyarakat atau Balai Agung Desa Jasri. Jika ada orang menghidupkan HP atau gatget, langsung dilarang. ‘’Taruh dulu HP-nya,’’ celetuk seorang warga.
Saat itu benar-benar gelap-gulita, teru-tama menjelang Jero Desa dan pangrembat caru ngiring Ida Batara sembari ngelebar caru ke Pantai Jasri. Begitulah suasana saat menjelang Ngusaba Muhu-muhu atau Ngusaba ter-teran di Desa pakraman Jasri, Karangasem, Jumat (20/3) malam lalu. Ngusaba Muhu-muhu atau dikenal dengan pangrupukan di desa lain--digelar tiap dua tahun sekali yakni pada tahun ganjil.
Disebut ter-teran, karena saat Jero Desa dan pangrembat caru pulang dari ngelebar (ngelarung) caru di Pantai Jasri dicegat dan di-ter-in atau dilempari dengan obor. ‘’Ter’’ obor menyala dan bara api berp-endar saat mengenai tubuh pangrembat caru. Obor terbuat dari danyuh (daun kelapa kering) yang diikat kuat. Saat di-ter-in, pangrembat caru tak melawan.
Mereka hanya menangkis dengan danyuh tanpa dinyalakan. Setelah lolos dari ter atau lemparan obor, pangrembat caru lari kembali ke Balai Agung.
Klian Desa Pakraman Jasri Ir. Nyoman Sutirtayasa, M.T. menyampaikan, ngeterin pangrembat caru digelar di tiga lokasi. Tu-juannya, sekala niskala agar bhutakala tak lagi mengikuti Jero Desa atau pangrembat caru ke desanya. Soalnya, usai disuguhi caru, bhutakala disomya (agar ke alam dewa, dan tak menjadi bhuta lagi serta tak mengganggu kehidupan umat manusia).
Sutirtayasa menyampaikan, Ter-teran merupakan salah satu prosesi dari ngu-saba muhu-muhu di desanya. Ngusaba muhu-muhu jatuh pada Tilem Kasanga. Beberapa hari sebelumnya di desa itu sudah digelar ngempet ron-busung (tidak menggunakan daun enau dan janur). Intinya, ngempet ron-busung, bahwa warga tak boleh menggelar panca yadnya seperti pengabenan, pernikahan, upacara kepus puser, nelubulanin (upacara bayi tiga bulanan) atau ngotonin (upacara bayi enam bulanan). Warga mesti fokus mem-persiapkan ngusaba, menjelang ngesanga desa dan ngusaba muhu-muhu. Terkait rangkaian ngusaba itu, segala keperluan desa dicari di wilayah desa itu dengan cara ngalang atau ngerampak. Yakni mengam-bil keperluan bahan upacara seperlunya seperti ron, busung, buah kelapa, bambu, buah pisang atau yang lain dari wilayah desa. Tak perlu membayar, cukup dengan minta izin atau memberitahu pemiliknya
bahwa bahan upacara itu untuk dihaturkan di Pura Desa.
‘’Tujuan dari melempari petugas pangrembat caru yang pulang dari usai ngelebar caru dengan api, agar mereka tidak diikuti bhuta kala lagi ke desa. Di mana, setelah diberi suguhan berupa caru, bhutakala di-somya. Bhutakala itu diharapkan tak lagi ke desa mengikuti pan-grembat caru. Caranya, disucikan dengan api,’’ ujarnya.
Usai itu, dalam suasana gembira karena meyakini bhutakala sudah somya, dan wilayah desa bakal aman dari segala mara-bahaya, bebas dari wabah penyakit dan krama mendapatkan anugerah Ida Sang Hyang Widhi, krama terutama kalangan muda menggelar prosesi tambahan. Yakni Ter-teran (perang api) dalam tiga tahap atau periode. Pesertanya kelompok bagian kaler (utara) dan kelod atau selatan. Saat ada aba-aba dari petugas, mereka saling lempar bara api dari daun kelapa yang diikat. Di atas ‘’arena’’ sebagai pemisah kelompok utara dan selatan dipasang ambu (daun enau). Di tengah kegelapan, perci-kan dari bara api ini menimbulkan bentuk-bentuk yang unik. Meski saling lempar api, prosesi berjalan aman dan damai. Tak ada saling dendam. Mereka pulang ke rumah masing-masing dengan hati damai. Hara-pannya hanya satu, berkah dan anugerah dari Hyang Widhi guna menjalani kehidu-pan lebih baik di dunia ini.
� Budana
MBP/bud
Suasana pelaksanaan tradisi ter-teran di Desa Jasri, Karangasem.
Ter-teran
”Ngeterin Bhutakala”
6 - 12 April 201546
A K T I V I T A S
476 - 12 April 2015
MBP/ist
DUKUNGAN - Guna mendukung kreativitas dan juga kekompakan anak-anak muda dalam membuat ogoh-ogoh, BNI Cabang Den-
pasar ikut memberikan dukungan sarana dan prasarana menjelang pawai ogog-ogoh. Bertempat di seputaran Jalan Gambuh Denpasar,
Selasa (17/3), CEO BNI Kantor Wilayah Denpasar Aryanto Pur-wadi sangat antusias melihat ogoh-ogoh dari UKM UD Sekar Jagat
tersebut. Ogoh-ogoh yang diberi nama ‘’United Love Freedom (ULF)’’ tersebut nantinya akan diarak saat hari pangrupukan Ju-
mat (20/3) malam di jalan-jalan sekitar banjar. Tampilan ogoh-ogoh yang menyerupai bhuta kala tersebut nantinya akan diarak dengan
diiringi atraksi dan alat musik (baleganjur). “Semoga bantuan yang kami berikan dapat memacu kreativitas anak-anak muda,” ungkap
Pemimpin BNI Cabang Denpasar Dewanta Ary Wardhana yang juga ikut menyaksikan tampilan ogoh-ogoh tersebut.
MBP/ist
BIMTEK - PKK Kabupaten Karangasem menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) yang dibuka langsung Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, S.H. di aula Gedung Kantor PKK Kabupaten Karangasem, Senin (23/3). Acara yang diikuti Tim Penggerak PKK tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa Binaan, meng-
hadirkan narasumber dari Wakil Sekertaris II TP PKK Provinsi Bali A.A. Okta Alit Sastrawan. Ketua Panitia Asisten II Ir. Ida Bagus Made Oka dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini
dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan ataupun di Desa Binaan. Bupati Karangasem I Wayan Geredeg,
S.H., membuka Bimtek yang diselenggarakan PKK Kabupaten Karangasem.
MBP/ist
SUMPAH - Bupati Badung A.A. Gde Agung mengambil sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan menyerahkan SK kenaikan
pangkat periode April 2015, Selasa (24/3) di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati
Badung I Made Sudiana, Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta, Sekda Badung Kompyang R. Swandika dan Kepala Kantor
Regional X BKN Denpasar I Made Ardita. Dalam sambutannya, Bupati Gde Agung menyampaikan setiap calon PNS segera setelah diangkat menjadi PNS wajib mengangkat sumpah/janji. Pengambi-lan sumpah/janji PNS ini memiliki makna yang mengikat ke dalam
dan ke luar. Secara internal, komitmen yang harus dilaksanakan oleh setiap PNS bahwa hidup adalah pengabdian setiap waktu
kepada masyarakat, nusa dan bangsa. Nampak dalam foto Bupati Badung A.A. Gde Agung mengambil sumpah/janji PNS dan me-
nyerahkan SK kenaikan pangkat periode April 2015.
MBP/ist
OKPPD - Orientasi Kepemimpinan Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (OKPPD) angkatan I yang diselenggara-
kan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melibatkan bu-pati, wali kota, ketua DPRD seluruh Indonesia dengan melaku-
kan Obeservasi Lapangan di Kota Denpasar. Peserta OKPPD ini diterima Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Senin
(23/3) di Graha Sewaka Dharma Lumintang, Denpasar. Peserta OKPPD tersebut yakni Wali Kota Pangkal Pinang Muhammad Irwansyah, Bupati Katingan, Kalimantan Tengah Ahmad Yan-
tenglie, Bupati Polewali Mandar, Sulawesi Barat H. Andi Ibra-him Masdar dan Bupati Tegal, Jawa Tengah Enthus Suswono
yang sekaligus sebagai pimpinan rombongan. Sebelum diterima Wali Kota Rai Mantra, peserta berkesempatan meninjau lang-
sung pelayanan publik di Graha Sewaka Dharma.
6 - 12 April 201548
F A S H I O N
Dalam ajang mode tahunan Indonesia Fashion Week 2015 yang diadakan di Jakarta Convention Cen-
tre belum lama ini, Dekranansda Kota Denpasar juga menghadirkan deretan karya perancang muda Kota Denpasar, Dhevinta Tito.
Melalui tema “Segara Amerta” se-cara istimewa ia menyuguhkan ragam motif tenun ikat Bali, endek Sekar Jepun yang dibuat khusus dan unik. Selanjutnya inspirasi keindahan dari kelembutan laguna pun berhasil di-garap melalui pemilihan warna tosca begitu juga dengan bahan endek yang
senada. Koleksi Dhevinta kali ini, da-
lam bentuk perpaduan majorette skirt, box plated skirt, high
waist skirt, dengan atasan bersiluet strapless hingga beberapa model dres dengan
siluet A line maupun I line, men-jadi karya dress cocktail dan casual
glamor yang cantik. Sementara kombinasi tile muncul untuk
menguatkan gambaran deburan ombak dan angin laut pada karyanya. Sedangkan di be-berapa bagian ditambahkan detil bordir dan patchwork modern yang juga salah satu ciri khas seorang Dhevinta , sebagai tanaman laut di alam. Sangat indah dan menyenangkan untuk dilihat.
� Sri Ardhini
Keunikan Endek Sekar
Jepun
LAPORAN
6 - 12 April 2015 49
P R O F I L
SIANG itu, anak-anak kelas IIIC SD Pelangi Dharma Nusantara (PDN) ditugaskan menuliskan jenis-jenis sum-ber daya alam hayati yang ada di rumah mereka. Setelah selesai menuliskannya di buku, mereka segera memperlihatkannya kepada guru mata pelajaran IPA, I Gusti Ayu Made Sri Rahayu, S.Pd. “Bu guru, TV termasuk sumber daya alam hayati kan?” tanya Putra kepada Sri Rahayu. Sembari tertawa, ia menjelaskan kepada anak didiknya yang tergolong hiperaktif itu bahwa yang termasuk sumber daya alam hayati itu adalah makhluk hidup yang bernapas seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. “Televisi, walaupun bisa hidup, itu karena ada listrik. TV termasuk benda mati/non-hayati,” jelasnya.
Sri Rahayu yang menjabat Kepala PDN ini, selain sebagai Wali Kelas IIIA, juga mengajarkan mata pelajaran IPA, Matematika, dan Bahasa Inggris. Menu-rutnya, dalam proses belajar mengajar, anak-anak akan lebih tertarik dan lebih cepat mengerti jika diberikan sesuatu yang riil. Seperti saat menjelaskan terjadinya gunung meletus, Sri Rahayu membuat alat demo dengan mencampurkan cuka, soda, dan bahan lain yang kemudian men-imbulkan letupan-letupan persis seperti gunung berapi yang meletus. “Mereka senang jika diajak bereksperimen. Anak-anak sangat antusias sekali jika diajak belajar seperti itu. Jadi, anak-anak tidak cuma membayangkan saja, tapi mereka bisa langsung melihat prosesnya, yang diawali dengan terjadinya gempa,” ucap jebolan S-1 Pendidikan Matematika di IKIP PGRI Bali ini.
Demikian halnya, ketika menda-pat tema tanaman obat keluarga (Toga). Siswa diberikan tugas membawa jenis tanaman toga, seperti lidah buaya, kayu manis, kumis kucing, dll. “Ketika anak sudah melihat langsung tanamannya secara riil, mereka akan lebih mudah meresapi pembelajaraan berikutnya, fungsinya untuk apa, media tanamanya apa, dsb,” jelas istri dari I Gede Medan Arianta ini.
Menurut pendapatnya, di tingkat SD yang paling penting diajarkan pada siswa
adalah keterampilan berbahasa, menulis, membaca, berhitung, dan budi pekerti. Ia mengamati pembelajaran sekarang lebih ke teori, yang menurutnya teori itu hanya sebagai konsep-konsep tambahan. Sebut saja pelajaran Matematika yang oleh sebagian siswa dianggap sulit. Ketika mempelajari bangunan datar, anak-anak akan lebih mudah menangkap teori den-gan memperlihatkan langsung bantuk bangunan datar.
Selain itu dalam mengajar, ibu satu putri (Putu Kanhaiya Akhilandeshwari) ini juga melihat karakteristik siswa dalam kelas. Ada satu kelas yang karakteristik anak-anaknya lebih suka mendengar cerita, sehingga cara konsep mengajarnya pun berbeda dengan kelas lain. “Di kelas IIIA ini, saya lebih banyak ceramah, jarang meminta mereka kerja kelompok karena karakter anak lebih individual/mandiri. Sementara di kelas IIIC, anak-anaknya lebih suka jika konsep dituliskan di papan, dan jawabannya mereka cari sendiri,” jelas Sri Rahayu.
Sekolah dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indo-nesia yang memiliki peran besar bagi keberlangsungan proses pendidikan selanjutnya. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Satuan Pen-didikan Dasar, dijelaskan bahwa tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Itu pula yang menjadi dasar pijakan Sri Rahayu dalam perannya seba-gai pengajar dan pendidik. “Membekali peserta didik agar cerdas secara intelek-tual pengetahuan dan sosial merupakan peran guru di sekolah. Guru berperan be-sar terhadap siswa dan keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di sekolah,” ucap perempuan kelahiran Klungkung 18 Februari 1990 ini.
Sebagai guru yang juga memiliki keluarga dan hidup dalam masyarakat, tentunya Sri Rahayu harus pintar-pintar membagi waktu. Dari pagi hingga siang, ia melakoni profesinya sebagai pendidik di kelas formal. Tak jarang, tugas sebagai
kasek pun harus menyita waktunya di luar jam formal tersebut. Namun ia sadar betul itu merupakan konsekuensi sebagai kepala sekolah demi kemajuan anak-anak didiknya.
Durasi jam belajar formal ini dika-takannya sebenarnya cukup untuk anak, sehingga sekolah atau guru tak perlu lagi mengadakan les pelajaran. Namun, semua kembali tergantung pada anak. “Kalaupun ada satu dua anak yang kurang, biasanya kami panggil orangtuanya, dan anak itu diberikan jam pelajaran tambahan sepu-lang sekolah. Itu untuk anak-anak yang khusus memerlukannya,” tegasnya.
Selain itu juga ada pengayaan tiap Jumat selama dua jam pelajaran. Bi-asanya pada pengayaan ini, khusus untuk pelajaran yang materinya banyak tapi waktunya kurang. “Yang paling sering Matematika,” ucapnya.
Sementara untuk urusan keluarga dan bermasyarakat, Sri Rahayu menjalaninya di luar jam sekolah. “Pokok tugas utama saya sebagai guru, jadi saya menguta-makan tugas pendidikan di sekolah,” tandasnya.
� Inten Indrawati
IGA Made Sri Rahayu, S.Pd.
Ajarkan yang Riil
LAPORAN
A K T I V I T A S
6 - 12 April 201550
MBP/ist
MUSRENBANGDA - Wali Kota Rai Mantra pada Musrenbangda Kota Denpasar, Selasa (24/3) di Ruang Praja Utama Kantor Wali Kota
Denpasar. Duet kepemimpinan Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Wali Kota IGN Jaya Negara, sejak awal dilantik
tahun 2010 hingga kini terus kompak mengawal aspirasi masyarakat Kota Denpasar. Terbukti, setiap usulan yang berasal dari bawah
(masyarakat) selalu diakomodir untuk selanjutnya dituangkan dalam berbagai program dan kegiatan pembangunan di Kota Denpasar.
Seperti pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Mus-renbangda) Kota Denpasar, dari Musrenbang tingkat desa, kecamatan
hingga tingkat Kota Denpasar duet paket Rai Mantra Jaya Negara menunjukkan komitmen dan keberpihakannya kepada masyarakat
Kota Denpasar. Perhatian kedua pemimpin Kota Denpasar ini terlihat dari rancangan atau usulan program kegiatan yang lebih banyak diar-
ahkan untuk percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
MBP/ist
BHISAMA - Dalam Bhisama para leluhur dan raja–raja di Bali pada zaman Bali Kuno disebutkan bahwa barang siapa yang bisa menjaga Danau Batur dan Gunung Batur, maka ia akan menjadi
pemimpin Bali yang hebat karena mendapat restu dari Dewi Danu Batur yang dipercaya sebagai Dewi Gangga dalam kitab suci
Weda. Maka dari itu, perhatian akan lestarinya Gunung Batur adalah mutlak bagi semua pemimpin di Bali, apalagi dalam filo-sofi Batara Turun Kabeh, Gunung Agung adalah ayah (purusa) dan Gunung Batur adalah ibu (pradana). Filosofi ini diingatkan oleh Senator RI yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna
Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III saat mengadakan RDP dan kunker ke Kabupaten Bangli. Nampak dalam foto Senator RI
Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III usai RDP di Bangli bersama Bupati Bangli, DPRD Bangli, unsur TNI/Polri,
tokoh Hindu dan Panglingsir Puri Agung Bangli.
MBP/ist
REKTOR BARU - Universitas Waramadewa (Unwar) mulai Selasa (17/3) memiliki rektor baru. Rektor Unwar 2015-2019 kini diper-
cayakan kepada Prof. dr. Dewa Putu Widjana. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan Ketua Yayasan Kesejahter-
aan Korpri Prov. Bali (YKPPB), Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnu-murti, M.Si. Prof. Widjana dipilih secara aklamasi dalam rapat
senat menggantikan Prof. I Made Sukarsa yang sudah dua kali menduduki jabatan Rektor Unwar. Pelantikan rektor disaksikana
pengurus pleno YKKPB, pimpinan PT se-Bali, Gubernur Bali dan civitas akademika Unwar. Saat itu juga diserahkan memorandum
of understanding dari Prof. I Made Sukarsa kepada Prof. Dewa Widjana. Saat itu juga diserahkan pertanggungjawaban Iwanwar
dari Suryati Sukarsa kepada Nyonya Kardana. Nampak dalam foto Ketua YKPPB, A.A. Gede Oka Wisnumurti mengangkat tangan
bersama rektor baru Prof. Dewa Widjana dan mantan Rektor Prof. I Made Sukarsa usai pelantikan Rektor Unwar.
MBP/ist
PAMERAN - Bosan dengan model perhiasan yang dimiliki saat ini? Tidak ada salahnya bila berkunjung ke Abang Room, Hotel Aston, Jalan Gatot Subroto, Denpasar. Felice Jewellery menggelar pam-
eran perhiasan emas dan berlian, Rabu (25/3). Manager Exhibiton Felice Jewellery, Nani Mulyanim mengatakan ada banyak item
perhiasan emas putih bertahtakan berlian mulai dari liontin, anting, dan cincin selama masa pameran. Item perhiasan pun tidak sebatas untuk para wanita, tetapi juga disediakan sejumlah item untuk para
pria. Tak ketinggalan, harga-harga promo masih menyertai pameran cuci gudang Felice kali ini. Nani menambahkan, perhiasan Felice
Jewelley tak hanya memiliki model yang cantik. Clarity atau tingkat kejernihan berlian yang diambil dari Afrika sudah mencapai tingkat
Very-very Slight (VVS1), yaitu inclusion atau berlian yang cacat di dalam sangat halus hingga sangat sulit terlihat.