majalah bulanan edisi 03 | ii | 2016 i nyoman shuida ... magz_07... · pendorong motivasi belajar...

52
BRAF BERITA DAN INFORMASI PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN www.kemenkopmk.go.id Majalah Bulanan Edisi 07 | II | 2016 BUTUH KOLABORASI PUSAT DAN DAERAH YANG KUAT UNTUK BANGUN DESA PERANG TOPAT, PERANG PERDAMAIAN UMAT ISLAM DAN HINDU MEMBERDAYAKAN “WARGA SENIOR” HARAPAN BESAR WUJUD KOMUNITAS YANG SATU DI Indonesia Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengajak berbagai lembaga untuk terus memberikan beasiswa kepada mahasiswa maupun pelajar yang kurang mampu. Ajakan ini didasari tidak meratanya pendidikan di Indonesia karena faktor kemiskinan. BEASISWA MERATAKAN PENDIDIKAN KUNCI I NYOMAN SHUIDA :

Upload: others

Post on 26-Oct-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BRAFBerita dan informasi pemBangunan manusia dan keBudayaan

www.kemenkopmk.go.idMajalah Bulanan Edisi 03 | II | 2016

BRAFBerita dan informasi pemBangunan manusia dan keBudayaan

www.kemenkopmk.go.idMajalah Bulanan Edisi 03 | II | 2016

BRAFBerita dan informasi pemBangunan manusia dan keBudayaan

www.kemenkopmk.go.idMajalah Bulanan Edisi 07 | II | 2016

Butuh KolaBorasi Pusat dan daerah yang Kuat untuK Bangun desa

Perang toPat,Perang Perdamaian

umat islam dan hindumemBerdayaKan“Warga senior”

haraPan Besar Wujud Komunitas yang satu

di indonesiaMenteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

(Menko PMK) Puan Maharani mengajak berbagai lembaga untuk terus memberikan beasiswa kepada mahasiswa maupun pelajar

yang kurang mampu. Ajakan ini didasari tidak meratanya pendidikan di Indonesia karena faktor kemiskinan.

BeasisWamerataKan PendidiKanKunci

i nyoman shuida :

2 | Brafo PMK | juli 2016

surat pembaca & daftar isi

Redaksi BRAFO PMK menerima kiriman naskah atau artikel terkait pendidikan, pembangunan daerah dibidang kesehatan dan

kesejahteraan. Naskah bisa dikirim dalam bentuk ms.word ke: [email protected]. !

Editorial 3

Fokus utama

Beasiswa, Kunci MerataKan PendidiKan di indonesia 4

Mea tiBa, PendidiKan VoKasional diPercePat 6

JerMan digandeng, Koordinasi dilaKuKan 8

gotong royong Mengawasi dana desa 10

i nyoMan shuida :

Butuh KolaBorasi Pusat dan daerah

yang Kuat untuK Bangun desa 12

Budaya 14PendidiKan 16Kesehatan 18PeMBerdayaan 20internasional 22wisata 24Berita foto 26PereMPuan & anaK 28iPteK 30ProduK huKuM 32reVolusi Mental 34lingKungan 36suara daerah 38oPini 40usaha Kita 42PeMuda & olahraga 44KeMisKinan 46Kilas 48PustaKa 50

Tradisi Mudik dan Tradisi MaceT

Tradisi mudik seakan mejelma menjadi tradisi tahunan yang diikuti oleh jutaan warga di

Indonesia. Mudik saat Lebaran atau hari Raya Idhul Fitri dapat diklaim sebagai proses migrasi terbesar di Indonesia dalam waktu yang bersamaan.

Tradisi mudik Lebaran tahun ini diwarnai dengan kemacetan parah di beberapa pintu keluar tol pada arus mudik-balik Lebaran tahun ini seakan sebagai tanda kegagalan pemerintah dalam menata jalur transportasi. Fenomena ini menunjukkan tidak adanya persiapan matang untuk mengatasi membeludaknya arus kendaraan saat itu

Kemacetan sepanjang 30 kilometer di pintu tol Brebes Timur sebagai momen untuk mengharmoniskan alur jalan tol dan non-tol. Kemacetan terjadi lantaran jalan arteri di Brebes tak mampu menampung kendaraan yang keluar dari jalan tol sedangkan jalur alternatif yang ada belum memadai.

Semoga saja, pemerintah segera bebenah dalam urusan fasilitas jalur mudik sehingga dapat mencegah terulangnya kemacetan parah pada masa mudik tahun depan. Sehingga niat para pemudik yang ingin bergembira bersama keluarga besarnya dikampung tak ternodai dengan kesengsaran dalam perjalanan selama mudik.

supriyadinganjuk Jawa Timur

26

juli i 2016 | Brafo PMK | 3

d i t o r i a l

Lebaran identik dengan tradisi mudik. Sudah jadi kebiasaan kaum urban di kota-kota besar akan pulang kampung ketika

lebaran menjelang. Mudik lebaran selalu melibatkan pergerakan jutaan penduduk di seluruh negeri yang terjadi secara bersamaan dan pola yang searah. Ya, mereka bergerak dari kota-kota besar menuju daerah-daerah perdesaan dan kota-kota kecil. Tahun ini, Kementerian Perhubungan memprediksi arus mudik di Indonesia kurang lebih mencapai 30 juta orang.

Seperti biasa, setiap momen Ramadhan dan Lebaran, konsumsi masyarakat pun dipastikan selalu meningkat secara signifikan. Belanja berbagai kebutuhan mulai pangan hingga sandang yang tidak seperti bulan-bulan biasa, menjadi faktor pendorong permintaan uang meningkat sekaligus mendongkrak laju perekonomian. Menariknya, hal itu kerap meningkat dari tahun ke tahun. Di Jawa Tengah misalnya, berdasarkan catatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah misalnya di tahun 2012 permintaan uang mencapai Rp 7,74 triliun, lalu 2013 senilai Rp 10,99 triliun, 2014 mencapai Rp 12,15 triliun, dan 2015 meningkat jadi Rp 17,16 triliun. “Tahun ini, diprediksi permintaan uang sekitar Rp 19 triliun,’’ ujar Kepala Group Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Ananda Pulungan.

Tahun ini sendiri, Bank Indonesia menyiapkan uang tunai Rp 160

triliun untuk menyambut Lebaran. Dan hampir bisa dipastikan, sebagian besar akan dibelanjakan ke daerah. Anif Punto Utomo, Direktur Indostrategic Economic Inteligence mengatakan, transfer uang tunai yang sangat besar akan menggairahkan perekonomian daerah. Ini tidak kalah dengan uang transfer pemerintah pusat ke daerah. Bahkan, efeknya lebih dahsyat karena langsung ditransaksikan dengan masyarakat. Bisa dibilang, tanpa ada himbauan dari pemerintah masyarakat telah bersatu melakukan pemerataan, baik pemerataan omzet terhadap pelaku usaha kecil, pemerataan kesejahteraan dari kota ke desa, maupun pemerataan yang langsung kepada kaum miskin.

Pemerataan ekonomi di daerah tidak hanya terlihat dari peredaran uang ke daerah, namun juga dari kegiatan penyaluran zakat, infak dan sedekah pemudik. Tak sedikit dari mereka yang melakukan zakat, infak dan sedekah di kampung halamannya sendiri. Selain dari itu, kegiatan wisata daerah juga dapat mendatangkan uang bagi daerah. Seperti diketahui, saat lebaran, banyak pemudik yang berwisata ke lokasi wisata yang ada di daerahnya masing-masing. Yang lebih dahsyat lagi, pemerataan ekonomi yang dilakukan pemudik dapat diikuti dengan penyaluran dana desa. Tentu geliat ekonomi desa akan lebih tumbuh dan mampu menyejahterahkan rakyatnya.

MudiK dan EKonoMi dEsa

eBrafo PMK diterbitkan olehKementerian Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan republik indonesia

Pembina:Menteri Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Pengarah:Para Deputi Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Para Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Penanggung Jawab:Sekretaris Kementerian Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Pemimpin umum/Pemimpin redaksi:Kepala Biro Hukum, Informasi dan Persidangan

redaktur Pelaksana:Kabag Humas dan Perpustakaan

Ponco Suharyanto, S.Sos

staf redaksi:M. Shokhiyan, S.S

Siti Badriah, S.SDeni Adam Malik, S.S

ahli tata letak/Produksi:Kristian Suryatna, A.Md. Graf

sirkulasi:Abdul Kohar

sekretaris:Nurseha Saputra, A.Md

sekretariat redaksi:Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan KebudayaanJl. Medan Merdeka Barat No.3 Jakarta 10110

Telp./ Faks. (021) 386 0565, (021) 385 2165Email: [email protected]

Situs: www.kemenkopmk.go.id

Penerbit:Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan

Redaksi menerima artikel atau tulisan juga foto.

Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya.

BRAFBerita dan informasi pemBangunan manusia dan keBudayaan

4 | Brafo PMK | juli 2016

fokus utama

Sebagai informasi, pada tahun ini (2016), pemerintah telah mempersiapkan beasiswa pendidikan mahasiswa miskin

berprestasi (Bidikmisi) bagi 60.000 mahasiswa. Beasiswa diberikan dalam bentuk pembebasan biaya pendidikan dan bantuan biaya hidup Rp 600.000 per bulan per mahasiswa. Tujuannya sendiri untuk meningkatkan akses dan kesempatan

belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik baik.

Walau begitu, kebutuhan akan beasiswa juga masih tinggi. Selama ini misalnya, pendidikan di Indonesia tidak merata faktor utamanya karena kemiskinan. Hal ini bisa dilihat dari satu daerah dengan daerah lainnya, dimana tingkat pendapatannya

berbeda. Sebagai gambaran, profil angkatan kerja Indonesia, berdasarkan tingkat pendidikan, usia diatas 15 tahun saat ini: sekitar 65% berpendidikan maksimal setara SMP, sekitar 25% berpendidikan setingkat SMA, dan hanya 10% hingga jenjang pendidikan tinggi.

Atas dasar itu, menurut Menko PMK Puan Maharani, pemberian beasiswa dinilai menjadi penting

beasiswa, kunci meratakan pendidikan di indonesiaMenteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengajak berbagai lembaga untuk terus memberikan beasiswa kepada mahasiswa maupun pelajar yang kurang mampu. Ajakan ini didasari tidak meratanya pendidikan di Indonesia karena faktor kemiskinan.

juli i 2016 | Brafo PMK | 5

fokus utama

dengan harapan, pendidikan di Indonesia bisa merata. Menko PMK menambahkan, bantuan semua pihak sangat penting dalam membantu pemerintah mengantarkan mahasiswa meraih cita-cita. Hal tersebut dikatakannya saat memberi bantuan beasiswa Cahaya Pintar Laziz PLN kepada 200 mahasiswa dari 4 perguruan tinggi di Yogyakarta yang diserahkan di Bangsal Kepatihan, Pemda DIY akhir Mei lalu.

Ketika itu, Kemenko PMK bersama Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (Lazis) PLN menyalurkan bantuan pendidikan beasiswa Cahaya Pintar sebesar Rp 40 miliar untuk 2000 mahasiswa dari berbagai program studi pada 40 perguruan tinggi negeri dan swasta di berbagai penjuru Indonesia. Sasaran program ini, jelas Menko PMK, adalah mahasiswa yang eknominya kurang mampu (dhuafa), namun prestasi akademiknya baik dari berbagai program studi yang dimiliki oleh masing-masing Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.

Adapun tujuan pemberian beasiswa Cahaya Pintar, adalah untuk meningkatkan harapan bagi mahasiswa kurang mampu agar dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Para penerima manfaat juga mendapatkan pembinaan rutin keislaman dalam rangka peningkatan aqidah dan pelatihan disaster management untuk disiapkan menjadi relawan program dakwah dan kemanusiaan Laziz PLN. Beasiswa Cahaya Pintar merupakan salah satu program unggulan Lazis PLN. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa cara ampuh untuk memutus mata rantai kemiskinan adalah melalui

pendidikan. Sasaran program ini, adalah mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu namun memiliki motivasi belajar tinggi.

Dalam kesempatan itu, Menko PMK menegaskan, yang terpenting setelah mendapatkan beasiswa, para mahasiswa harus menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Termasuk jangan melihat besar kecilnya beasiswa yang diterima, tapi berapa jumlah yang mendapat bantuan dan manfaat yang menerima beasiswa tersebut.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya menyampaikan bahwa penandatanganan MoU antara Laziz PLN dengan PTN/PTS dan Penyerahan Bantuan Simbolik ke Pesantren merupakan wujud kepekaan dan kepedulian Kemenko PMK RI dan Laziz PLN terhadap kendala yang dihadapi kalangan mahasiswa dan kaum santri yang masih belum berkecukupan.

Dikatakannya, semoga beasiswa dan bantuan tersebut dapat menjadi pendorong motivasi belajar di Perguruan Tinggi dan di Pesantren, agar mereka bisa meraih prestasi yang membanggakan. Selain itu,

bantuan tersebut hendaknya bukan dimaknai hanya sekedar charity yang karikatif, tetapi harus disadari sebagai bentuk humas invesment. Sehingga, dengan beasiswa dan bantuan tersebut dapat menjadi pemantik dan pemicu terjadinya perubahan sikap mental di kalangan mahasiswa dan santri, yang akan membawa kehidupan Civitas Akademika Dunia Kampus dan Civitas Religiositas Jagat Pesantren menjadi lebih baik.

Sedangkan Direktur Human Capital Management PT PLN Muhammad Ali menjelaskan, sumber dana bantuan yang diberikan kepada mahasiswa, pondok pesantren, dan keluarga harapan berasal dari zakat para pegawai muslim PLN seluruh Indonesia. Pengumpulan zakat pegawai PLN ini merupakan kebijakan direksi yang mewajibkan pegawai muslim membayar zakat secara otomatis dan terpusat. Setiap tahun, zakat yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 120 miliar. Ali berharap beasiswa itu dapat membantu pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. PS/ dbs

6 | Brafo PMK | juli 2016

Fokus utaMa

fokus utama

mea tiba, pendidikan Vokasional dipercepatDalam rangka meningkatkan kualitas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) agar lebih professional sekaligus menghadapi persaingan bebas, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pemerintah mempercepat upaya revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasional. Sejumlah agenda pun telah disusun dan akan dijalankan.

Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat menteri mengenai Revitalisasi Pendidikan Vokasional khusus Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, memaparkan upaya pemerintah merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasional. Menko PMK mengungkapkan rakor

ini merupakan hasil tindak lanjut rapat-rapat sebelumnya yang bertujuan merumuskan kebijakan peningkatan kualitas tenaga kerja. Hasil dari beberapa kali rapat adalah kesepakatan bahwa Inpres Revitalisasi SMK seharusnya disempurnakan dan mencakup masalah pendidikan vokasional. “Maka, sesuai arahan Presiden dan hasil rekomendasi rakor sebelumnya antara Menko PMK, Menko Maritim

dan Menko Perekonomian pada 2 Januari 2016, bahwa Inpres Revitalisasi SMK akan dipercepat,” ujarnya.

Inpres Revitalisasi SMK tersebut mengagendakan sejumlah tugas bagi kementerian dan lembaga terkait sesuai fungsinya. Di antaranya, membuat peta jalan pengembangan SMK, penyusunan proyeksi jenis kompetensi dan lokasi industri, penyempurnaan kurikulum,

juli i 2016 | Brafo PMK | 7

Fokus utaMa

fokus utama

peningkatan pendidik dan tenaga kependidikan, dan kemudahan layanan pendidikan SMK serta SMK unggulan berbasis potensi daerah. Disamping itu, revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK), kerja sama dengan pemda, kementerian atau lembaga, dan dunia usaha. Pengembangan bengkel kerja dan infrastruktur, kemudahan akses magang, kemudahan praktik kerja balai latihan kerja (BLK), peningkatan akses akreditasi SMK, sertifikasi, dan sebagainya.

Sementara, Revitalisasi Politeknik dan Akademi mengagendakan upaya peningkatan daya tampung, kualitas sarana dan prasarana, kerja sama industri, penajaman kurikulum, sertifikasi dan akreditasi. Untuk revitalisasi pendidikan tenaga kerja non-pfofesional, agendanya adalah revitalisasi BLK dan magang bersertifikasi. “Peta jalan itu dapat selesai dalam waktu 3 sampai 4 bulan ke depan. Semoga anak muda

bangsa siap menjawab tantangan dunia kerja ke depan untuk menjadi tenaga-tenaga terampil dan profesional,” tandasnya.

Rakor ini sendiri fokus membahas berbagai upaya untuk enam bulan ke depan menghadapi APBN-Perubahan 2016 dan meminta tanggapan Kemristek Dikti sebagai leading sector untuk menyiapkan Inpres Akselerasi Pendidikan Vokasional (politeknik) untuk jenjang D1,D2, D3, D4, serta Akademi Komunitas. Disamping itu, rakor pun mendengarkan informasi ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja setiap sektor di semua wilayah dari Kemnaker dan laporan perkembangan terkini pendidikan vokasional khususnya SMK di seluruh Tanah Air oleh Kemdikbud.

Adapun Menteri Pendidikan Nasional, Anies Baswedan, menjelaskan, selain perubahan kurikulum dan rasio antara SMK dan SMA yang saat ini tidak berimbang, mutu tenaga pendidik SMK akan ditingkatkan.”Ke depan kita akan konsentrasi pada hal seperti itu. Mutu pendidik juga harus ditingkatkan agar hasilnya bisa lebih baik,” ucapnya. Selain itu juga perbaikan sarana dan prasarana agar sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan zaman. Di samping juga bagimana menyambung lulusan SMK dan politeknik dengan kebutuhan perusahaan dan dunia usaha lainnya.”Kita harus tingkatkan kualitasnya dulu dengan mengubah kurikulum SMK. Selain itu rasio antara SMA dan SMK saat ini juga tidak mencerminkan kebutuhan kerja. Ini yang harus kita ubah dulu,” imbuh Anies.

Selain Mendikbud, hadir dalam kesempatran itu pula Menko Perekonomian, Darmin Nasution, Menaker, M Hanif Dhakiri, dan para pejabat eselon I selaku wakil dari K/L yang diundang. Rakor ini dinilai penting karena setiap tahun, diketahui terdapat sekitar 2,2 juta anak tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Mereka lulus SMP/MTs dan tidak tertampung ke SMA/SMK/MA, atau anak yang lulus SMA/SMK/MA tetapi tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan Vokasional/Politeknik. Di sisi lain, di tengah kondisi perekonomian yang melambat, pemerintah berupaya melakukan semacam retooling untuk membekali anak-anak yang putus sekolah dengan keterampilan sehingga saat ekonomi membaik, mereka siap untuk diserap oleh industri. dbs

8 | Brafo PMK | juli 2016

Fokus utaMa

fokus utama

Jerman digandeng, koordinasi dilakukanPemerintah memutuskan menggandeng Jerman untuk membangun pendidikan vokasi di dalam negeri. Terkait dengan itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pun dengan cepat melakukan fungsi koordinasi serta sinkronisasi.

Dalam kunjungan kerja ke Jerman, salah satu agenda Presiden Joko Widodo adalah membicarakan

peningkatan kerjasama pendidikan vokasi agar sumber daya manusia Indonesia memiliki daya saing dalam menghadapi persaingan pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan kanselir Jerman, Angela Merkel. Model pendidikan vokasi Jerman telah terbukti mendukung kemajuan industri dan ketahanan

ekonomi Jerman, sehingga banyak negara di dunia meniru sistem pendidikan vokasi ini.

Keunggulan pendidikan vokasi Jerman karena didukung oleh Duales System (kombinasi praktik di industri dan di kelas serta teori) yang berbasiskan pada kolaborasi yang sangat erat antara institusi pendidikan, perusahaan/industri, dan pemerintah. Di Jerman sejak awal pendidikan memang sudah diarahkan apakah siswa akan terus

ke universitas atau kemudian mengambil jalur vokasi. Mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan selama 9 tahun dan ingin langsung bekerja, diberi kesempatan bekerja magang. Menerima gaji dan dua hari dalam satu minggu bersekolah keterampilan (sekolah vokasi).

Pemerintah sendiri fokus pada kerjasama pendidikan khusus ini untuk menjawab kebutuhan pasar. “Indonesia pun secara serius meniru pendidikan vokasi Jerman ini untuk

juli i 2016 | Brafo PMK | 9

Fokus utaMa

fokus utama

memajukan industri Indonesia, khususnya di bidang kelistrikan, tekstil, maritim dan bidang lainnya,” ujar Presiden seperti dikutip dari keterangan tertulis. Dalam beberapa tahun terakhir terlihat pendidikan vokasi yang dimulai dari dari SMK hingga Politeknik mulai naik daun. Mereka banyak dicari. Lantaran lulusan sekolah vokasi ini dinilai punya keterampilan dan keahlian siap pakai di dunia kerja. Pendidikan vokasi juga sudah terintegrasi sehingga siswa SMK bisa melanjutkan ke jenjang politeknik di Universitas. Sebagai contoh, di UI berbagai program diploma yang tersebar di berbagai fakultas telah disatukan menjadi Program Vokasi UI.

Pada Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia sebanyak 50 perguruan tinggi (PT), di antaranya Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), UPN Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Brawijaya telah bergabung. Mereka mengembangkan keahlian yang berbeda-beda. Tujuan pendidikan vokasi sangat berbeda dengan pendidikan regular di sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Di SMA dan PT regular pengajaran lebih diarahkan pada penguasaan ilmu. Adapun pada pendidikan vokasi pengajaran lebih menitikberatkan pada keterampilan. Dengan begitu, perbandingan bahan ajar antara praktek dan teori bisa 70:30. Tujuan pendidikan vokasi memang untuk menciptakan lulusan yang memiliki keterampilan serta keahlian tertentu seperti seni, teknologi, kesehatan, ekonomi, dan pariwisata, otomotif, dan lainnya. Siswa dan mahasiswa pendidikan vokasi tidak hanya akan

memegang ijazah, namun juga diberi sertifikasi kompetensi.

Terkait dengan langkah pemerintah menggandeng Jerman dalam membangun pendidikan vokasi, Kemenko PMK pun telah melakukan inisiasi dan menggelar rapat koordinasi. Mei lalu misalnya, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Agus Sartono memimpin Rapat koordinasi tingkat eselon I mengenai Pendidikan Kejuruan dan Vokasi di Kemenko PMK. Rakor itu diantaranya menyepakati perlunya dikeluarkan regulasi kepada dunia usaha/ industri agar memberi kesempatan yang lebih luas kepada siswa SMK dan politeknik melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Selain itu, merevitalisasi hubungan kerja sama antara Kemdikbud, KADIN dan dunia usaha/industri dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan program pendidikan di SMK. Akan didorong pula pembuatan aturan PNBP bagi SMK dan Politeknik yang sudah bagus agar bisa semakin berkembang.

Dalam jangka panjang, pemerintah bermaksud meningkatkan kualitas dan akses pendidikan kejuruan dan vokasi. Program jangka panjang tersebut

diantaranya memperbanyak SMK, menjadikan SMK rujukan sebagai tempat praktik kerja bersama, mengembangkan pabrik kerja (teaching factory) dan technopark; memenuhi secara bertahap kebutuhan sarana-prasarana (praktikum) di SMK yang sesuai standar; mengusulkan peningkatan produksi guru produktif melalui LPTK sesuai kebutuhan SMK; menambah jumlah Politeknik dan Kementerian/Lembaga teknis agar memberikan bantuan peralatan untuk ditempatkan di SMK atau menyediakan sarana yang dimiliki agar dapat digunakan untuk praktikum SMK.

Agus Sartono pun sempat melakukan pertemuan dengan Wakil Duta Besar Jerman, Thorsen Hutter, untuk membahas kerjasama pendidikan vokasi tersebut. Hasil rakor dan pertemuan tersebut kemudian dimantapkan dalam rakor tingkat menteri mengenai revitalisasi pendidikan vokasional yang dipimpin Menko PMK Puan Maharani. Hadir dalam rakor ini, Menko Perekonomian, Darmin Nasution, Mendikbud Anies Baswedan serta Menaker M Hanif Dhakiri. dbs

10 | Brafo PMK | juli 2016

Fokus utaMa

fokus utama

Hingga minggu kedua di bulan Juni 2016, penyaluran dana desa tahap I telah diserap oleh 380 Kabupaten/ Kota

dari total 434 Kabupaten/ Kota yang ada. Sementara, penyaluran dana desa tahap II tahun 2016 juga akan dilakukan pada bulan Agustus ini. Pemerintah sangat optimis penyaluran dana desa tahap I dapat terselesaikan sebelum Agustus 2016.

Disaat yang sama, pemerintah melalui Kementerian Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) telah mempersiapkan mekanisme pengawasan dana desa agar pemanfaatannya dilakukan dengan baik. Pengawasan itu sejatinya dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dilakukan oleh berbagai lapisan aparat pemerintah hingga masyarakat.

Di hadapan mahasiswa KKN-PPM UGM 2016 di Yogyakarta misalnya, Menteri Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meminta kepada seluruh mahasiswa KKN-PPM UGM 2016 untuk ikut mengawasi pelaksanaan Dana Desa. Apakah dimanfaatkan dengan baik atau tidak. “Pemerintah telah mengalokasikan Rp 46 triliun dana desa. Tentu dana sebesar itu tidak akan bermanfaat optimal tanpa ada partisipasi langsung dari masyarakat,” tegasnya. Menko PMK juga meminta mahasiwa

Gotong royongmengawasi dana desaPenyaluran dana desa tahap II pada tahun ini (2016) akan dimulai pada bulan Agustus. Pemerintah pun mempersiapkan mekanisme pengawasan dana desa agar pemanfaatannya dilakukan dengan baik.

juli i 2016 | Brafo PMK | 11

Fokus utaMa

fokus utama

untuk membantu masyarakat memanfaatkan desa serta menyusun rencana pembangunan desa. “KKN PPM adalah wujud kepedulian terhadap rakyat daerah terpencil dan terluar. Semoga mahasiswa menjalankan tugasnya dengan baik, menjaga kesehatan dan menghormati kearifan lokal setempat,” pesannya.

Sementara itu, jajaran Kemenko PMK, khususnya Kedeputian bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa, dan Kawasan pun telah mempersiapkan berbagai langkah pengawasan serta implementasi dana desa. Dalam hal pengawasan misalnya, Kedeputian telah melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) penyusunan Keppress Tim Monev pengawalan implementasi UU desa tentang pengelolaan dana desa, Juni lalu di ruang rapat lantai 7 Kemenko PMK. Rakor dihadiri oleh pejabat dari Kemenko Polhukam, Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, Bappenas, Setkab, Kemendagri, Kemendes PDTT, Kemenkominfo, Kantor Staf Presiden serta BPKP.

Deputi bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa, dan Kawasan Kemenko PMK, I Nyoman Shuida yang memimpin jalannya rakor mengatakan, pihaknya pada tahun lalu telah memfasilitasi diterbitkannya SKB 3 Menteri (antara Kemenkeu, Kemendagri dan Kemendes PDTT) Tentang Percepatan Penyaluran, Penggunaan Dan Pengelolaan Dana Desa Tahun 2015. “SKB 3 Menteri ini cukup efektif untuk mempercepat penyaluran dana desa, yang ditujukkan untuk ‘menerobos’ hambatan-hambatan regulasi dan teknis yang dihadapi oleh pelaksana UU Desa di lapangan (Pemda dan Pemdes) yang disertai dengan pelaporan dalam format sederhana untuk menyusun Perdes

APBDesa, APBDesa dan penggunaan dana desa” sebutnya.

Rakor juga merekomendasikan temuan tim monitoring dan evaluasi dana desa, khususnya terkait pengelolaan dana desa. Rekomendasi itu Pertama, tim monev perlu merancang dan menyepakati kerangka hasil monev. Kedua, menyepakati data-data yang perlu disediakan dalam laporan rutin kegiatan monev. Ketiga, tim monev dapat menggunakan perangkat dan survey untuk memonitor dan mengevakuasi realisasi hasil selama sistem monev dibangun. Sedangkan untuk proses penyusunan hasil kerangka kerja, diperlukan langkah-langkah seperti konsultasi ke stakeholder, analisa theory of change maupun bukti yang sudah ada, masukan dari tim ahli monev maupun masukan-masukan dari pengelola kegiatan di beberapa tingkat, sehingga hasil dari pengelolaan dana desa ini akan mulai berjalan dengan baik.

Dari sisi implementasi, pemerintah pun tengah menyempurnakan materi Buku Bantu Pelaksanaan Undang Undang Desa. Asisten Deputi Pemberdayaan Desa,

Herbert Siagian yang mewakili Deputi bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kawasan Kemenko PMK mengatakan, bahwa ada kebutuhan yang mendesak untuk informasi atau guideline yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami oleh aparat dan masyarakat desa tentang mekanisme pelaksanaan UU Desa khususnya pengelolaan dana desa. Oleh sebab itu, Tim Kemenko PMK telah berinisiatif menyiapkan draft buku panduan yang dapat digunakan oleh semua stakeholder terkait. Informasi dalam buku panduan mengacu dari UU Desa, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Menteri.

Buku Panduan ini perlu segera dipublikasikan sebab berisi informasi khusus tentang Dana Desa. Hal ini dengan pertimbangan bahwa Dana Desa tahap I tahun 2016 sudah dicairkan, meskipun masih banyak diterima keluhan bahwa Kepala Desa masih ragu atau takut menyalahi aturan dalam pengelolaan dan penggunaan dana desa. Selain dicetak dalam bentuk buku, Buku Panduan Dana Desa akan dipublikasikan dalam bentuk E book yang dilengkapi dengan Video Graphic dan Info Graphic. PS/ dbs

12 | Brafo PMK | juli 2016

fokus utama

butuh kolaborasi pusat dan daerah yang kuat untuk bangun desaPenyaluran Dana Desa Tahap II Tahun 2016 akan dilakukan mulai Agustus tahun 2016. Lantas bagaimana dengan penyaluran Dana Desa Tahap I? Bagimana pula dengan program pengentasan desa tertinggal serta pembangunan desa mandiri? Di edisi ini, BRAFO PMK berkesempatan mewancarai Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kawasan Kemenko PMK, I Nyoman Shuida.

i Nyoman shuida :

Bagaimana uPdate terkini dana deSa?

Dana Desa Tahap I Tahun 2016 mulai disalurkan pada akhir bulan April 2016 dan pada akhir Juni 2016 telah disalurkan sebesar Rp 26,83 Triliun (95,18%) dari pagu Tahap I sebesar Rp 28,18 Triliun ke 411 Kabupaten/ Kota. Dengan begitu masih ada sekitar 72 Kabupaten/ Kota yang belum menerima penyaluran. Adapun kendala dalam penyaluran disebabkan Kebupaten/ Kota tersebut terlambat menyampaikan laporan konsolidasi penggunaan Dana Desa Tahun 2015 sebagai salah satu syarat penyaluran Dana Desa Tahap I Tahun 2016. Pada 2015, Dana Desa disalurkan sebesar 20,76 Triliun ke

434 Kabupaten/ Kota dan disalurkan ke Rekening Kas Desa (RKD) sebesar 19,95 Triliun (96,05%). Saat ini masih terdapat sisa sebesar 820,35 Miliar (3,95 %) Dana Desa 2015 di Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Kabupaten/ Kota.

Pemerintah menargetkan Pada tahun 2015mengentaSkan 500 deSa tertinggal dan Pada tahun 206 SeBanyak 1000 deSa tertinggal. aPakah target tahun lalu tercaPai dan Bagaimana ProgreSnya di tahun ini?

Tahun 2015 adalah tahun pertama pelaksanaan UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa. Pada tingkat

nasional, Kementerian/ Lembaga (K/L) terkait masih disibukkan dengan penyusunan regulasi-regulasi pelaksanaan, termasuk bagaimana menyalurkan Dana Desa secara cepat dan akuntabel. Langkah terobosan yang berhasil dilakukan adalah menerbitkan SKB 3 Menteri (Mendagri, Menteri Keuangan, Menterei Desa, PDT dan Transmigrasi) tentang percepatan Penyaluran Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2015. Pada tingkat daerah dan desa juga masih dalam proses mempelajari mekanisme pencairan dan penggunaan Dana Desa secara benar. Tahun ini diharapkan mampu bekerja lebih baik untuk mencapai target tersebut. Koordinasi dan Sinergi K/L diperkuat dengan Kepmenko no. 2 tahun 2015 tentang Tim Koordinasi Penguatan Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kawasan. Dan Kepmenko no 49 tahun 2015 tentang Lokasi Gerakan Desa. Harapan kita, tentu tidak hanya 500 atau 1000 desa yang berhasil keluar

lebih dekat

juli i 2016 | Brafo PMK | 13

fokus utama

dari kemiskinan, tetapi semua desa di Indonesia akan menjadi makmur dengan meningkatnya kapasitas pemerintahan desa dan implementasi pembangunan yang lebih efektif dan akuntabel sesuai dengan amanat UU Desa.

Bagaimana Pula dengan target meningkatkan 200 deSa mandiri di tahun 2015 dan Pada tahun ini SeBanyak 600 deSa mandiri. aPakah target tahun lalu tercaPai Serta Bagaimana ProgreSS untuk tahun ini?

Senada dengan jawaban diatas, target tahun 2015 belum sepenuhnya tercapai mengingat K/L dalam masa transisi restrukturisasi kelembagaan. Target-target tersebut menjadi tambahan untuk target tahun berikutnya. Kami sendiri optimis target capaian 600 Desa Mandiri akan bisa dilampaui. Tentu dibarengi dengan peningkatan kapasitas pemerintahan desa dan mekanisme

pembangunan yang lebih efektif, serta percepatan melalui integrasi pemberdayaan masyarakat, desa dan kawasan perdesaan sesuai UU Desa. Saat ini tengah berlangsung proses perencanaan implementasi program K/L di Pusat Pertumbuhan atau Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN), yakni Penyusunan masterplan dan RPKP (Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan) dengan fasilitasi dan diintervensi oleh Kemen PUPR, Kemen ATR dan Kemendes PDTT. Bupati juga akan menerbitkan Peraturan Bupati tentang Penetapan Kawasan, Pembentukan TKPKP (Tim Koordinasi Pembangunan Kawasan Perdesaan), Pemda menyampaikan proposal kepada K/L terkait, Survey dan verifikasi serta implementasi.

aPa kendala terkait PengentaSan deSa tertinggal dan Peningkatan deSa mandiri?

Pertama, keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh kebijakan

program yang tepat serta terkait dengan kualitas perencanaan baik di tingkat daerah maupun di tingkat Pusat. Bagaimana Desa menerjemahkan kebutuhan dan potensi desanya ke dalam RPJMDes yang kemudian masuk kedalam Perencanaan pada tingkat lebih tinggi yaitu di tingkat Kabupaten dan Provinsi. Dengan proses ini diharapkan program kegiatan dan intervensi Pusat dalam pengentasan desa tertinggal maupun untuk mencetak desa mandiri sesuai dengan kebutuhan. Kedua, diperlukan ownership dari Aparat dan masyarakat Daerah setempat, sehingga keberlanjutan program kegiatan tidak hanya sebatas pada periode kegiatan namun tetap terus berjalan dalam meningkatakan perekonomian Daerah. Ketiga, diperlukan local champion dan tokoh masyarakat yang mampu menjadi tenaga penggerak pembangunan dan pemberdayaan masysarakat, desa dan kawasan. Keempat, sinergitas dari semua pemangku kepentingan menjadi salah satu kunci keberhasilan program.

Berapa Banyak program-Program terkait deSa yang ada di k/l? dan Bagaimana mengintegraSikan dan mengkoordinaSikannya?

Setidaknya terdapat lebih dari 30 program/ kegiatan K/L berbasis desa yang dapat diimplementasikan oleh 23 K/L. Kemenko PMK telah melakukan koordinasi dengan K/L terkait serta Pemda, khususnya untuk pembangunan KPPN. Perlu dicatat, keberhasilan capaian target-target nasional tidak hanya ditentukan oleh kinerja tingkat pusat, namun juga dari kesiapan daerah baik dalam proses pengusulan, pelaksanaan maupun pasca intervensi pusat.

lebih dekat

14 | Brafo PMK | juli 2016

kEsEhatanbudaya

Perang biasanya identik dengan kebencian, darah, dan kematian. Tapi “Perang Topat” di Lombok, Nusa Tenggara Barat, justru menjadi simbol persaudaran dan kebersamaan antar umat Islam dan Hindu.

Perang ToPaT,Perang Perdamaian UmaT islam dan HindU

Gong ditabuh, suara beberapa alat musik mengalun merdu dengan tempo yang tidak terlalu

cepat namun dengan ritme yang harmonis. Satu persatu orang keluar dari Pura Kemaliq membawa sesuatu di atas kepala mereka sejenis banten atau sesaji. Mereka berjalan meniti tangga dan masuk ke area belakang panggung. Prosesi dilanjutkan dengan berhenti sejenak, diselingi persembahan tari-tarian tradisional.

Saat mereka berhenti, saya dapat melihat dengan seksama sesaji-sesaji apa yang mereka bawa di atas kepala. Ada bunga-bungaan, buah-buahan: pisang, kelapa, hasil pertanian, kendi air, makanan, dan tak ketinggalan ketupat. Sesaji-sesaji dibawa oleh para wanita. Sedangkan para pria membawa tongkat, payung-payung besar, serta alat musik yang mereka mainkan.

Para wanita pembawa sesaji berpakaian aneka macam. Ada

yang menggunakan kebaya, pakaian khas suku Sasak, dan ada pula yang mengenakan jilbab. Pakaian para pria umumnya mengenakan sarung dan ikat kepala. Beberapa dari mereka menggunakan pakaian perang, seperti layaknya prajurit yang akan bertempur.

Sebelum perang topat dumulai, diawali dengan pertunjukan budaya tradisional seperti: tari bala anjani dan presean. Rombongan ini berjalan menuku Pura Kemaliq. Cukup lama

juli i 2016 | Brafo PMK | 15

kEsEhatanbudaya

prosesi yang terjadi di dalamnya, hingga mereka keluar dari dalam Pura dengan membawa baki-baki berisi ketupat.

Para pria segera bersiap mengatur posisi, bahkan ada yang sampai naik ke atas pagar-pagar Pura. Sebagian lagi mengatur diri diposisi yang siap menyerang. Tak sedikit mereka mendekat ke arah panggung dimana lemparan ketupat pertama akan dilakukan.

Saat baki ketupat sampai di panggung, kegaduhan pun dimulai. Ketupat demi ketupat mulai beterbangan. Mereka saling melempar satu sama lain di kutub yang berlainan. Mereka menyerang satu sama lain dengan diselingi canda dan tawa. Alih-alih menjauh, mereka malah semakin mendekat ke arah datangnya ketupat.

Mereka berebut untuk mendapatkan ketupat tersebut. Melemparnya kembali atau bahkan beberapa dari mereka sengaja menyimpannya. Mereka percaya, jika ketupat itu disimpan di toko maka jualannya akan laris. Atau jika disebar di sawah maka tanaman padi akan tumbuh subur.

Ketupat tesebut menjadi simbol keberkahan.

Menurut sejarahnya, perang topat merupakan salah satu ritual dalam prosesi upacara Pujawali. Pujawali sendiri sebenarnya salah satu upacara yang biasa dilakukan umat Hindu seperti halnya di Bali maupun di India. Namun, Perang topat sendiri dilakukan tak hanya oleh umat Hindu di Lombok, melainkan mereka yang beragama Islam pun mengikutinya, terutama Islam Wetu Telu. Perang ini juga merupakan bagian dari sebuah upacara kuno argaria yang biasanya dilaksanakan sebelum menanam Padi.

Tradisi parang topat merupakan ritual unik masyarakat Pulau Lombok yang notabene dihuni oleh masyarakat yang beragama Hindu dan Islam, untuk menjaga keharmonisan antar umat beragama serta menjaga keharmonisan dengan alam.

Perang topat bisanya di gelar bulan Desember setiap tahunnya atau bulan purnama ke tujuh dalam penanggalan Suku Sasak. Adapun waktunya biasa dilakukan pada

sore hari di Pura Lingsar. Mereka menyebutnya “rarak kembang waru” (waktu gugur daun pohon waru). Pura Lingsar sendiri merupakan salah satu komplek pura terbesar di Lombok, yang berlokasi di Desa Lingsar, Kecamatan Narmada.

Di bagian dalam Pura Lingsar terdapat Pura Kemaliq dan Pura Gaduh. Pura Kemaliq dianggap suci bagi umat Islam Sasak. Sedangkan Pura Gaduh merupakan pura yang disucikan oleh umat Hindu di Lombok.

Melihat tradisi perang topat ini saya jadi berandai-andai: jika segala sesuatunya menjadi seragam, tanpa ada perbedaan tradisi, budaya, maupun keyakinan, apakah tradisi-tradisi unik seperti ini akan ada?

Sungguh, negeri kita kaya akan keberagaman, baik suku, agama, bahkan juga warna kulit. Perbedaan-perbedaan itu yang justru melahirkan tradisi yang unik. Seperti tradisi Perang Topat di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ini. Cukuplah di sekolah saja yang berseragam. Biarkan diluar itu terjadi keberagaman. (DN/dbs)

16 | Brafo PMK | juli 2016

peNdidikaN

rirN: Jawab keberpihakan pemerintah tentang riset NasionalRIRN 2015 – 2045 makin dimatangkan penyusunannya. Selain agar lebih rapi dan jelas, RIRN juga diharapkan mampu mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara-negara maju.

Akhir Mei 2016 lalu, Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Agus

Sartono, memimpin rapat Koordinasi tentang Pengintegrasian Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) ke dalam program pembangunan di Kantor Kemenko PMK, Jakarta.

Rapat yang dihadiri oleh Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Ristekdikti, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, dan Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT ini bertujuan untuk menyelaraskan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015-2040.

RIRN berisikan rencana dan proyeksi program riset jangka panjang dari seluruh K/L. Selain memuat dengan jelas sasaran capaian, siapa yang melakukan, apa yang dilakukan, juga memuat proyeksi kebutuhan anggarannya.

LIPI menginisiasi penyusunan RIRN yang selanjutnya dikembangkan oleh Kementerian Ristekdikti bersama seluruh K/L terkait, Akademi Ilmu Pengetahun Indonesia AIPI, dan Pemda. Karena itu, RIRN 2015-2040 yang sudah komprehensif, mengakomodir masukan dari pelaku (bottom up), dan memasukkan arah kebijakan pembangunan (top down)

Dalam rakor juga terungkap bahwa sesungguhnya sudah banyak karya periset Indonesia yang sangat berguna dalam mengatasi berbagai persoalan nasional, baik di bidang pangan, energi, kesehatan, obat-obatan, TIK, dan lain-lain. Hanya saja, diperlukan terobosan untuk de-bottlenecking hilirisasi hasil-hasil riset itu termasuk dengan penataan aturan yang ada (deregulasi).

RIRN sangat sejalan dengan arahan Presiden untuk membuat Visi Indonesia 2045. Karena itu, dokumen RIRN akan dikembangkan menjadi RIRN 2015-2045 di bawah

koordinasi Kementerian Ristekdikti sehingga menjadi komplementer Visi Indonesia 2045. Dengan tersusunnya RIRN 2015-2045, Indonesia akan memiliki arah dan target pembangunan riset yang jelas dan terukur, serta dapat mensejajarkan ipteknya dengan negara-negara maju lainnya saat ini.

Agus memaparkan bahwa RIRN disusun atas arahan Menko PMK pada Rakornas IPTEK 2015. RIRN dibutuhkan untuk menjadi pedoman riset dan pengembangan iptek jangka menengah dan panjang, sehingga kegiatan riset efektif (tidak ada tumpang tindih antar K/L, target capaian jelas dan terukur) serta efisien dalam penggunaan anggaran.

Dalam forum itu disepakati pertemuan antara Menristekdikti dengan Menteri Bappenas untuk membahas RIRN 2015-2040 agar dapat diintegrasikan dengan Visi Indonesia 2045 yang akan segera

juli i 2016 | Brafo PMK | 17

pustakapeNdidikaN

disusun. Diharapkan, dokumen RIRN 2015-2045 dapat diselesaikan dan disampaikan kepada Presiden pada saat peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2016 nanti.

Untuk tahun 2016 ini, menurut Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhamad Dimyati, inti program riset pada 2016 masih mengacu kepada mekanisme pertanggungjawaban riset fundamental, iptek, dosen pemula, pascasarjana dan beberapa program lain. Hanya saja, fokus terhadap pemetaan judul puluhan ribu riset yang didanai belum fokus. “Sebagian besar judulnya masih menyebar dan belum terlalu fokus. Sebab, penyusunannya belum mengacu kepasa rencana induk riset nasional yang kini sedang kami susun.”

Selama ini, Menristekdikti, M. Nasir, menilai bahwa riset yang dilakukan oleh anak bangsa telah menghasilkan produk yang dapat diukur dan tidak dapat diukur. Hasil

riset yang tidak dapat diukur yakni berupa pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman para peneliti dan lembaga-lembaga riset, serta perguruan tinggi.

Sementara hasil riset yang dapat diukur yakni peningkatan jumlah karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional dan jurnal internasional atau jurnal bereputasi internasional, peningkatan jumlah perolehan Kekayaan Intelektual (KI), serta peningkatan sinergi dalam penyelenggaraan riset-riset Nasional. “Kami mendorong riset-riset yang dilakukan dihilirisasi. Banyak sekali riset yang sesungguhnya bermanfaat bagi masyarakat.”

Dalam upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas riset nasional, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi siap mendanai 15.171 proposal penelitian dengan besaran anggaran Rp999,7 miliar. Dana hibah itu dialokasikan kepada 106 perguruan tinggi negeri dan

761 perguruan tinggi swasta. Penandatanganan kontrak hibah dilakukan oleh perwakilan 106 PTN dan 14 Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah.

Namun, di kalangan para peneliti terutam ilmuwan yang berasal dari perguruan tinggi di akhir tahun lalu, dalam Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta, meminta pemerintah memberi ruang lebih pada ilmu pengetahuan sebagai dasar keputusan atau kebijakan. Di samping itu, perlunya keberpihakan agar anggaran riset yang memadai hingga dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Saat ini, Indonesia dapat dikategorikan sama dengan negara Bhutan atau Myanmar. Di sisi lain, tahun 1976 posisi Indonesia sama dengan Korea Selatan tetapi tahun 1980-an Korsel berlari cepat dan kini berdaya saing tinggi. (IN/dbs)

18 | Brafo PMK | juli 2016

Germas: harapan besar pembangunan kesehatanMemantapkan berbagai program pembangunan kesehatan nyatanya masih perlu banyak upaya keras yang melibatkan banyak pihak karena banyak juga tujuan yang ingin dicapai.

pEndIdIkankesehataN

Pertengahan Juni lalu, Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK, Sigit

Priohutomo, memimpin rapat koordinasi tentang “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” (Germas) dalam upaya peningkatan kesehatan untuk penguatan promotif dan preventif bagi masyarakat.

Sebelumnya diketahui “Gerakan masyarakat hidup sehat” adalah gerakan bersama yang memiliki beberapa tujuan mulai menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan; menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas; menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Germas sudah diluncurkan secara resmi oleh Kementerian Kesehatan pada Maret 2016 lalu.

Adapun prinsip dari “Gerakan masyarakat hidup sehat” adalah kerjasama multi sektor dan pemangku kepentingan, antara sektor kesehatan, akademisi, LSM dan sektor-sektor lainnya; keseimbangan masyarakat, keluarga,

dan individu; pemberdayaan masyarakat, khususnya mereka yang mau hidup sehat dan menjadi mitra pengendalian penyakit; penguatan sistem kesehatan, reformasi dan reorientasi pelayanan kesehatan; penguatan siklus hidup; jaminan kesehatan sosial; fokus pada pemerataan penurunan penyakit karena determinan sosial seperti kemiskinan, gender, lingkungan, budaya, tingkat pendidikan, dan kemauan politik.

Maka, untuk mewujudkan “Gerakan masyarakat hidup sehat” perlu sebuah kampanye dan sosialisasi agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Kampanye dan sosialisasi ini dibutuhkan dukungan peran dari K/L terkait, komitmen, dan yang terpenting adalah monitoring pelaksanaan Germas ini.

“Hasil pembangunan kesehatan cukup menggembirakan, namun terobosan atau kebijakan baru dalam akselerasi program mutlak dibutuhkan. Terobosan tersebut salah satunya melalui “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” (GERMAS) dan Program Keluarga Sehat melalui pendekatan keluarga.” Demikian pernyataan Menkes, Nila F Moeloek,

pada forum pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2016 di Jakarta.

Menkes menambahkan, pembangunan kesehatan harus dilihat secara holistik dalam siklus hidup seseorang, di dalam spektrum continuum of care. Dimulai dari saat kelahiran, anak di bawah lima tahun (Balita), remaja, dewasa muda, dewasa dan pada akhirnya seseorang di masa tua agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, maka upaya tersebut diselenggrarakan secara terintegrasi sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, hingga evaluasinya. Sasarannya pun difokuskan kepada keluarga, dengan dihidupkan kembali pendekatan keluarga.

Pendekatan keluarga bertujuan untuk mengubah perilaku keluarga dan masyarakat khususnya dalam pengenalan diri terhadap risiko penyakit. Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan integrasi antara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Menurut rilis media Kementerian Kesehatan, Germas akan dimulai dengan menjalankan tiga fokus

juli i 2016 | Brafo PMK | 19

pEndIdIkankesehataN

kegiatan yaitu meningkatkan aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, serta deteksi dini penyakit tidak menular (PTM).

Selain itu, kebijakan lainnya adalah Program Keluarga Sehat melalui pendekatan keluarga dilaksanakan oleh Puskesmas yang mempunyai ciri Sasaran utama adalah Keluarga; Diutamakan Promotif dan Preventif, disertai penguatan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM); Kunjungan rumah secara aktif untuk peningkatan outreach dan total coverage; Pendekatan siklus kehidupan atau life cycle approach.

Lebih lanjut, Menkes mengharapkan dukungan stakeholder lintas sektor di daerah untuk dapat menyukseskan GERMAS dan Keluarga Sehat. Menkes juga menyerukan kepada Dinas Kesehatan selaku penanggung jawab dan koordinator penyelenggara pembangunan kesehatan di daerahnya masing-masing agar dalam proses mekanisme pembangunan, dapat lebih menekankan pada kegiatan-kegiatan promotif dan preventif.

Pembinaan kepada Puskesmas

perlu dilakukan, dalam hal penyiapan data-data berbasis keluarga di wilayah kerja dan pelayanan atau treatment sesuai dengan permasalahan kesehatan berbasis keluarga. Guna memperkuat sistem kesehatan akses dan kualitas layanan kesehatan juga perlu ditingkatkan. Selain itu, penguatan regulasi, manajemen dan struktur organisasi dapat dilakukan dalam mendukung program GERMAS dan Keluarga Sehat.

Tenaga kesehatan nantinya tidak menunggu masyarakat untuk datang saat sakit tetapi menghampiri masyarakat dan melakukan promosi kesehatan. Di samping itu, saat ini masyarakat mengunjungi fasilitas kesehatan tidak hanya dalam keadaan sakit tetapi juga rutin untuk memeriksakan kesehatannya.

“Dari data yang diklaim oleh BPJS ternyata memang penyakit-penyakit katastropik seperti jantung, diabetes, kanker, dan gagal ginjal cukup banyak. Kalau kita tidak menggesernya ke arah preventif promotif masyarakat akan terus menerus terlena menjadi jatuh sakit,” papar Menkes lagi.

“Kalau kita lihat di fasilitas kesehatan primer sekarang orang masih banyak datang dalam keadaan sakit, padahal kita inginnya orang datang dalam keadaan yang sehat dan mengecek kesehatannya. Karena itu road map Kementerian Kesehatan mendorong kembali ke arah pendekatan keluarga.”

Untuk itu saat ini, Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Dalam Negeri tengah menyusun RPP Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan revisi peraturan tentang Struktur Organisasi Dinas Kesehatan. SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

Dalam rancangan RPP SPM terdapat enam urusan pemerintahan wajib yang akan ditetapkan SPM-nya, termasuk bidang kesehatan. Sementara itu, terkait dengan rancangan peraturan struktur organisasi Dinkes, diusulkan untuk memasukkan kriteria tambahan yakni besaran masalah dan indikator pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh daerah. (IN/dbs)

20 | Brafo PMK | juli 2016

sEkItar kItaBudayaproduk hukumpEMBErdayaan MasyarakatpemberdayaaN masyarakat

Jumlah lanjut usia yang terus meningkat bisa jadi aset bangsa bila sehat dan produktif. Sebaliknya, jika Lansia yang tidak sehat dan tidak mandiri akan berdampak besar terhadap kondisi sosial dan ekonomi bangsa.

memberdayakan “Warga senior”

Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Dampak keberhasilan

pembangunan kesehatan antara lain terjadinya penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia.

Di Indonesia, usia harapan hidup meningkat dari 68,6 tahun (2004) meningkat menjadi 72 tahun (2015). Usia harapan hidup penduduk Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat, sehingga persentase penduduk Lansia terhadap total penduduk diproyeksikan terus meningkat.

Ketika sudah berusia lanjut bukan berarti hanya berdiam diri di rumah dengan tatapan mata kosong. Di usia yang tak muda lagi harus tetap masih bisa beraktivitas, mandiri, dan produktif. Jumlah lanjut usia (Lansia) yang terus meningkat dapat menjadi aset bangsa bila sehat dan produktif. Namun Lansia yang tidak sehat dan tidak mandiri akan berdampak besar terhadap kondisi sosial dan ekonomi bangsa.

Proses penuaan akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Dari segi kesehatan, semakin bertambahnya usia maka lebih rentan terhadap berbagai keluhan fisik, baik karena faktor alamiah maupun karena penyakit. Pertambahan usia dan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular, merupakan faktor utama penyebab

juli i 2016 | Brafo PMK | 21

sEkItar kItawIsataproduk hukumpEMBErdayaan MasyarakatpemberdayaaN masyarakat

penurunan fungsi kognitif yang kelak akan meningkatkan penyakit.

Berdasarkan hasil Susenas tahun 2014, jumlah Lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta orang atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk Indonesia. Data tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yaitu 18,1 juta orang atau 7,6% dari total jumlah penduduk.

Di Indonesia, kondisi para lansia masih banyak yang hidup memprihatinkan dan kepedulian terhadap orang tua kurang diperhatikan. Masa tua harus dilalui dengan hidup yang kurang berdaya. Kondisi ini sangat berbeda dengan warga Lansia di luar negeri yang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Para warga senior tersebut banyak diberdayakan dan diberikan fasilitas. Namun, di Indonesia Pemerintah mesti memberdayakan warga Lansia.

Di Singapura misalnya, para warga senior ini diberdayakan dengan cara mempekerjakan mereka sesuai dengan kemampuan, seperti di restoran atau rumah makan. Sedangkan di Belanda, masa pensiun adalah salah satu waktu yang ditunggu-tunggu, sebab dana pensiunnya sangat besar, dan sangat bermanfaat bagi warga seniornya.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Gerontologi Indonesia (Pergeri), AB Susanto berharap Pemerintah bisa meniru negara lain dalam memberdayakan orang tua. Hal itu dilakukan agar para warga senior ini bisa memiliki hidup yang lebih berkualitas di masa keemasannya. Pergesaran demografis dengan bertambahnya jumlah warga senior usia 60 tahun

ke atas menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Jumlah populasi warga senior pada 1990, persentasenya 5,9 persen, sebanyak 14 juta jiwa, sedangkan pada 2010, naik menjadi 7,6 persen, yaitu 18 juta jiwa.

Angka tersebut, tambahya, diperkirakan akan semakin merangkak naik pada 2025 sebesar 12,7 persen, menjadi 34 juta jiwa, dan pada tahun 2050, jumlah warga senior mencapai 80 juta jiwa. Sebagian dari warga senior tersebut tinggal di negara yang sedang berkembang, seperempatnya ada di Asia.

Susanto tidak setuju dengan sebutan Lansia, melainkan warga senior. Sebab Lansia acapkali dilekatkan dengan hal-hal yang rapuh dan ketergantungan. Padahal, warga senior kalau diberdayakan dengan baik, akan memberikan manfaat bagi diri sendiri, terutama bagi keluarga dan bangsa. Selama ini warga senior, khususnya sering dianggap sebagai beban karena ketergantungan. Hal ini juga menjadi salah satu persoalan dari negara maju, yang kini sudah ada di depan bangsa Indonesia. Tantangannya, fasilitas kota atau suatu daerah yang ramah terhadap warga senior. Untuk itu, pihaknya menawarkan sebuah konsep quality ageing dengan tujuan agar warga senior tetap produktif dan lebih lama memberikan manfaat karena punya pengalaman dan jaringan luas.

GanGGuan PenyakiT Sementara itu, Menteri

Kesehatan Nila Farid Moeloek mengungkapkan penurunan fungsi kognitif pada Lansia berdampak pada menurunnya aktifitas sosial

sehari-hari, menjadi tidak produktif sehingga memunculkan problem dalam kesehatan masyarakat dan tentunya berdampak pada bertambahnya pembiayaan keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Para Lansia juga kerap rentan terhadap gangguan penyakit. Salah satunya, Demensia Alzheimer yakni gangguan penurunan fisik otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat dan pengambilan keputusan dan biasa disebut pikun. Kepikunan seringkali dianggap biasa dialami oleh lansia sehingga Alzheimer seringkali tidak terdeteksi, padahal gejalanya dapat dialami sejak usia muda (early on-set demensia) dan deteksi dini membantu penderita dan keluarganya untuk dapat menghadapi pengaruh psiko-sosial dari penyakit ini dengan lebih baik.

Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia > 65 tahun, tetapi dapat juga menyerang orang yang berusia sekitar 40 tahun. Berikut adalah peningkatan persentase Penyakit Alzheimer seiring dengan pertambahan usia, antara lain: 0,5% per tahun pada usia 69 tahun, 1% per tahun pada usia 70-74 tahun, 2% per tahun pada usia 75-79 tahun, 3% per tahun pada usia 80-84 tahun, dan 8% per tahun pada usia > 85 tahun.

Jumlah penderita Penyakit Alzhemeir di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan mencapai satu juta orang. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat pada tahun 2030, dan menjadi empat juta orang pada tahun 2050. Bukannya menurun, tren penderita Alzheimer di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. (dbs)

22 | Brafo PMK | juli 2016

IntErnasIonalBudayaiNterNasioNal

harapan besar Wujud komunitas yang satuKomunitas ASEAN sudah diterapkan, begitu juga dengan implementasi ASEAN Vision 2025. Demi Komunitas yang satu, sejahtera, dan maju.

Deputi bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa, dan Kawasan Kemenko PMK,

I Nyoman Shuida, mewakili Menko PMK, Puan Maharani, selaku ASCC Council Minister menghadiri Opening Ceremony the 15th ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council Meeting di Luang Prabang, Laos, pada 4 Juni 2016 lalu.

ASEAN Socio-Cultural Community Council (ASCC)

adalah pertemuan tingkat tinggi antarmenteri se-ASEAN dan untuk gelaran ke-15 ini, Laos berkesempatan menjadi ketua sekaligus tuan rumah pertemuan. Pertemuan ASCC ke-15 membahas dua topik prioritas di bawah kepemimpinan Laos yaitu Deklarasi Vietnam tentang Promosi Pekerjaan yang Layak: Transisi menuju Ekonomi Formal di Kawasan ASEAN dan Peningkatan Kerja sama Regional untuk

Pelestarian, Perlindungan, dan Promosi ASEAN Cultural Heritage.

Selain kedua bahasan prioritas tadi, pertemuan para pejabat senior itu juga akan mendiskusikan topik yang berkaitan dengan isu pendidikan dan lingkungan hidup sebagaimana tertuang dalam Cetak Biru ASCC 2025. Hasil dari the 15th ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council Meeting ini selanjutnya akan dilaporkan pada pertemuan puncak para pimpinan

juli i 2016 | Brafo PMK | 23

IntErnasIonalwIsataiNterNasioNal

dari ke-10 negara anggota ASEAN. Usai pertemuan itu, peserta

the 15th ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council Meeting akan diberi kesempatan menjelajah Luang Prabang yang pada tahun 1995 ditetapkan sebagai situs cagar budaya dunia.

the 15th ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) yang dihadiri oleh para Menteri antara lain dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam menghasilkan suatu pernyataan bersama di bawah kepemimpinan Laos ini mengambil thema “Mengubah Visi menjadi Kenyataan untuk Komunitas ASEAN yang Dinamis.” Pertemuan dipimpin oleh Menteri bidang Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata, Laos, Bonsengkham Vongdara dan resmi dibuka oleh PM Laos, Thonhloun Sisoulith.

PM Sisoulith dalam sambutan pembukaannya mengajak para pihak terkait untuk membuka diri dalam menghadapi pesatnya kemajuan yang terjadi di tengah masyarakat ASEAN terutama negara anggota ASCC. Berbagai elemen program dan kegiatan inklusif yang menyasar kepada masyarakat tidak boleh lagi dianggap enteng.

ASEAN Vision 2025 berfokus pada pembangunan sumber daya manusia melalui pembangunan ekonomi yang beragam dan berkelanjutan. Maka, menurut Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Brunei Darussalam, Awang Halbi Hj. Mohd Yusof, pembangunan kapasitas sumber daya manusia menjadi penting dan harus ditangani dengan serius khususnya kalangan kaum muda yang tengah berada di

masa produktif. “Anak-anak muda kreatif

khususnya mereka yang berkecimpung dalam teknologi informasi dan komunikasi akan memberi sumbangsih besar terhadap pembangunan, energi, dan bidang lain yang menjadi minat mereka.”

Awang menambahkan, komunitas ASEAN di tahun 2015 sudah terbentuk dan pada tahap berikutnya akan menyadarkan masyarakat bahwa ASEAN Community 2025 akhirnya akan menciptakan suatu komunitas ASEAN yang benar-benar menyatu, aman, dan stabil. Tentu saja, semua itu harus dicapai dalam perjalanan panjang yang membutuhkan keterlibatan negara-negara anggota ASEAN secara kolektif dan komprehensif.

“Berbagai tantangan di depan kita sudah pasti meminta kesiapan anak muda bangsa yang berkarakter, bersikap, dan berbudi luhur mengingat kian kompetitif dan bebasnya masyarakat di luar sana,” papar Awang lagi.

Pertemuan the 15th ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) kemudian menghasilkan Pernyataan Bersama para Menteri yang menegaskan bahwa tahun 2016 sebagai tahun penting diberlakukannya ASEAN Vision 2025 dan Cetak Biru Tiga Pilar Komunitas ASEAN yaitu keamanan politik, ekonomi, dan sosial budaya seiring terbentuknya Komunitas ASEAN pada 2015 lalu. Para menteri juga mendukung penuh dan berkomitmen terhadap berbagai bidang prioritas ASCC di tahun 2016 ini dan tahun-tahun mendatang.

Para menteri juga menekankan

bahwa implementasi dan pengembangan Cetak Biru ASCC menjadi krusial untuk terus dikawal demi memastikan suatu model pengembangan yang baik sesuai rencana kerja badan sektoral 2016 – 2025.

Selama pertemuan, para menteri itu juga membuat sejumlah rekomendasi bagi Deklarasi Vietnam tentang Transisi dari Pekerja Informal menjadi Pekerja Formal melalui Promosi Pekerjaan yang Layak di ASEAN; Deklarasi tentang Satu ASEAN Satu Respon: ASEAN Tanggap Bencana sebagai Satu Kesatuan baik di dalam maupun di luar wilayah negara; dan Deklarasi ASEAN tentang Penguatan Pendidikan bagi Anak Putus Sekolah dan Anak Muda lainnya.

Ketiga deklarasi itu diharapkan dapat memperbaiki kondisi lapangan kerja, tanggap terhadap terjadinya bencana yang dilakukan secara integratif dan layanan akses pendidikan penuh kepedulian bagi anak muda yang ingin melanjutkan sekolah serta mereka yang tidak mampu tetapi ingin sekolah.

Secara keseluruhan, ASCC bertujuan menyumbang pemikiran, dukungan, dan komitmen untuk mewujudkan komunitas ASEAN yang berorientasi kemanusiaan dan bertanggung jawab sosial dengan pandangan akan solidaritas dan persatuan abadi bagi semua orang dan masyarakat ASEAN. ASCC juga berupaya mewujudkan ASEAN sebagai identitas masyarakat yang satu dalam membangun, memelihara, dan berbagi secara inklusif. Juga, berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat ASEAN yang kaya, nyaman, dan sejahtera. (IN/dbs)

24 | Brafo PMK | juli 2016

wIsataBudayaWisata

Berwisata ke Bantimurung ini maka pengunjung akan disuguhi pemandangan alam pegunungan yang

indah dengan kesejukan udara

disekitarnya. Ditambah lagi dengan adanya Air Terjun yang mengalir deras dengan aliran sungai yang berbatuan diapit oleh kokohnya tebing-tebing terjal, menjadikannya

menjelajaH eksoTisme di ‘kingdom of BUTTerfly’Jalan-jalan ke Sulawesi Selatan tepatnya di sekitar Makassar, sempatkanlah mampir di Taman Nasional Bantimurung yang terletak di Kabupaten Maros dan berjarak kurang lebih 42 km dari kota Makassar.

juli i 2016 | Brafo PMK | 25

wIsatawIsataWisata

semakin lengkap sebagai tempat wisata yang menyegarkan tubuh.

Bantimurung adalah primadona wisata alam Sulawesi Selatan. Sebagai objek wisata andalan, Bantimurung menyodorkan beragam atraksi wisata menarik. Air terjun yang mengalir deras, aliran sungai dengan tepian berbatu yang diapit kokohnya tebing terjal, serta sejuknya hawa menjadi suguhan yang mengundang banyak pengunjung.

Bantimurung pun dikenal hingga ke mancanegara sebagai “The kingdom of Butterfly”. Sebuah julukan yang diberikan karena keanekaragaman dan kelimpahan kupu-kupunya ini pulalah yang mendasari Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaraung mengembangkan penangkaran kupu-kupu yang diusung dalam konsep Taman Kupu-kupu. Selain untuk kepentingan konservasi jenis, Taman Kupu-kupu ini berfungsi sebagai wahana pendidikan konservasi bagi masyarakat umum.

Julukan ‘The Kingdom of Butterfly’ disematkan oleh seorang naturalis dan ahli biologi dari Inggris bernama Alfred Russel Wallace setelah melakukan penelitian selama empat bulan lamanya di Maros (Agustus-November 1857), dan mengeksplorasi daerah Amasanga dan Kawasan Wisata Bantimurung. Hasil penelitian tersebut, Alfred mengkoleksi 232 jenis kupu-kupu (Lepidoptera), terdiri dari 139 jenis Papilionoidea, 70 jenis Moths dan 23 jenis Skippers. Akhirnya kawasan ini dikenal sebagai kerajaan kupu-kupu dan Alfred Russel Wallace menyebutnya sebagai “The Kingdom of Butterfly”

Kupu-kupu cantik ini banyak dijumpai di sekitar hutan di kawasan Taman Nasional Bantimurung, dan lokasi terbanyak yang adalah di sepanjang perjalanan dari air terjun menuju ke Gua Mimpi yang berjarak sekitar 800 meter. Pemandangan yang indah sepanjang perjalan menuju Gua dengan sisi sebelah kanan merupakan sungai dengan aliran air yang jernih yang menjadi cikal bakal air terjun Bantimurung. Sungguh indah dan mempesonanya menikmati air terjun sambil melihat kupu-kupu berwarna-warni menari-nari indah.

Sisi sebelah kanan adalah hutan Bantimurung yang merupakan habitat hidup bagi berbagai jenis spesies kupu-kupu. Di sepanjang perjalanan inilah kita akan dimanjakan dengan beraneka jenis kupu-kupu yang berterbangan di area hutan dan sesekali menggoda kita dengan terbang melintasi dan mengelilingi setiap langkah perjalanan.

Keindahan kupu-kupu di kawasan ini seolah-olah membawa kita seperti berada di sebuah kerajaan kupu-kupu. Serangga nan cantik ini terbang bebas di alam yang merupakan habitat hidup terbaik baginya. Warna-warni sayapnya yang beraneka ragam menandakan kekayaan jumlah spesies kupu-kupu yang hidup di kawasan ini dan spesies kupu-kupu ini dari bulan ke bulan akan mengalami pergantian jenis spesies yang berbeda.

Spesies kupu-kupu didominasi oleh kupu-kupu dengan sayap berwarna orange dan bergaris hitam. Kupu-kupu lainnya yang lumayan dominan adalah kupu-kupu hitam bergaris orange, kupu-kupu hitam bergaris biru, kupu-kupu berwarna putih, kuning, coklat,

menjelajaH eksoTisme di ‘kingdom of BUTTerfly’

dan yang menonjol adalah kupu-kupu berwarna biru dengan garis hitam seperti patung kupu-kupu yang berada di pintu masuk Taman nasional Bantimurung.

Di kawasan wisata ini juga banyak yang menjual souvenir kupu-kupu yang diawetkan dan diberi bingkai. Harga souvenir tersebut cukup murah berkisar Rp.50.000 – Rp. 200.000, - untuk jenis kupu-kupu yang langka. Namun saya menyarankan agar tidak membeli souvenir ini karena apabila permintaa souvenir kupu-kupu yang diawetkan semakin banyak maka perburuan kupu-kupu akan semakin massif dan bisa berakibat kepunahan kupu-kupu.

Untuk mencegah kepunahan kupu-kupu dan sebagai tempat edukasi, dikawasan ini juga dibangun tempat penangkaran kupu-kupu dan museum kupu-kupu. Sebaiknya, sebelum mengekplore atraksi kupu-kupu disepanjang aliran sungai dan air terjun, lebih baik mengunjungi dahulu museumnya agar mengenal jenis-jenis kupu-kupu yang akan dilihat.

Akses ke lokasi Taman Nasional Bantimurung relative mudah di jangkau. Dari Bandara Hasanuddin, Taman Nasional Bantimurung tersebut berjarak kurang lebih sekitar 20 km dan berjarak sekitar 50 km dari Kota Makassar. Dari bandara juga bisa menggunakan transportasi umum mobil pete-pete atau mikrolet dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Harga tiket masuknya juga murah cukup merogoh kocek sebesar Rp.15.000,- Rp.7.000,- untuk anak kecil. Bagi yang ingin menginap tersedia juga bungalow atau pondokan disekitar air terjun. (DN/dbs)

26 | Brafo PMK | juli 2016

Menko PMk Puan Maharani menghadiri acara Buka Puasa dan syukuran Hasil Opini Laporan keuangan tahun 2015 kementerian Hukum dan Hak asasi Manusia, serta peluncuran Buku Birokrasi digital “yasonna Laoly” yang

dilaksanakan di Graha Pengayoman kemenkumham, Jakarta.

suara daErahberita foto

Menko PMk Puan Maharani mendampingi Presiden Joko

Widodo menjawab pertanyaan wartawan di Gedung dhanapala,

Jakarta.

juli i 2016 | Brafo PMK | 27

suara daErahberita foto

1

2

3

4

Menko PMk Puan Maharani rapat kerja bersama Badan anggaran (Banggar) di kompleks Parlemen, senayan, Jakarta.

Seskemenko PMK, Y.B Satya Sananugraha, bersama Deputi bidang koordinasi Peningkatan kesehatan kemenko PMk, sigit Priohutomo; staf ahli bidang kependudukan kemenko PMk, sonny Harry Budiutomo Harmadi; dan ketua dharma Wanita di lingkungan kemenko PMk, dina agus sartono membuka bazaar ramadhan 1437 H di halaman kantor kemenko PMk dengan menabuh tajir dan rebana.

Menko PMk Puan Maharani menghadiri hibah 21.847,22 kg daging sapi asal australia kepada

masyarakat yang dilakukan kementerian keuangan melalui Bea cukai Tanjung Priok.

Menko PMk, Puan Maharani, Buka Puasa bersama dan bersilaturrahmi dengan keluarga besar karyawan PT Tempo Scan Pacifik, di Kawasan industri, cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Bersama Presiden Joko Widodo, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Presiden RI ke 5 Megawati Soekarno Putri, Menko PMK Puan Maharani mengunjungi Penjara Banceuy, dimana Proklamator kemerdekaan pernah dipenjara oleh Belanda.

1

2

4

3

28 | Brafo PMK | juli 2016

BudayaperempuaN & aNak

Wakil PeremPUan,Wakil rakyaTKeterlibatan perempuan di bidang politik tentu akan membawa pengaruh besar bagi peran perempuan terutama dalam menentukan berbagai kebijakan yang pro-perempuan.

Deputi bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK, Sujatmiko, mengatakan

perlu adanya peningkatan keterwakilan 30 persen perempuan di lembaga legislatif dalam rangka peningkatan kualitas dan peran perempuan. Pernyataan itu disampiakan Sujatmiko dalam Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Peningkatan Keterwakilan Perempuan di Lembaga Legislatif, di Pangkal Pinang, Provinsi Kep Bangka Belitung, pertengahan Juni lalu.

Lebih lanjut Sujatmiko yang didampingi Asisten Deputi Wahyuni

Tri Indarti, mengatakan bahwa arah dan kebijakan strategis antara lain meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan melalui PUG dan PPRG. Tujuan rakor dan sosialisasi ini dijelaskan Sujatmiko, antara lain mengindentifikasi permasalahan dalam upaya peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen, juga merumuskan dan menyusun strategi yang tepat untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen dan mensolialisasikan Permen PPPA No.10 Tahun 2015 tentang Grand Design Peningkatan Keterwakilan

Perempuan di DPR,DPD dan DPRD di seluruh propinsi/kabupaten/kota.

Setelah empat kali Pemilu dilaksanakan secara demokratis, perolehan kursi perempuan di parlemen tingkat nasional (DPR RI) masih belum menembus angka 20 persen. Pada Pemilu 2014, kursi perempuan di parlemen 97 orang atau 17,3 persen dari 560 orang. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh K/L, daerah, organisasi masyarakat dan organisasi politik antara lain melakukan pengawalan terhadap RUU tentang Pemilu 2019 dan melakukan telaah kebijakan kuota 30 persen keterwakilan

juli i 2016 | Brafo PMK | 29

pErEMpuan & anakBudaya wIsataperempuaN & aNak

perempuan. Kedua, KPPA berkoordinasi

dengan Kemendagri, Kemenko Polhukam, dan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), perlu membuat strategi penguatan kapasitas kepemimpinan perempuan kepala daerah.

Ketiga, KPPA dan Kemendagri segera melakukan sosialisasi Permen PPPA No.10 Tahun 2015 tentang Grand Design PeningkatanKeterwakilanPerempuan di DPR, DPD dan DPRD di seluruhProvinsi/kab/kota. Keempat, persiapkan para perempuan sebagai calon legislatif dengan peningkatan kapasitas. Kelima, melakukan sosialisasi cara berkelanjutan khususnya kuota 30 persen keterwakilan perempuan di lembaga legislatif.

Dalam empat kali Pemilu yang berjalan secara demokratis, perolehan suara perempuan secara nasional menjadi terbagi dalam kategori yaitu kategori tinggi, yakni 25 kabupaten/kota atau 5 persen dari 475 kabupaten/kota; kategori sedang, yakni 92 kab/kotaatau 19 persen dari 475 kab/kota; dan kategori rendah, yakni 359 atau 76 persen dari 475 kab/kota.

Pada Pemilu legislatif DPR RI tahun 2014 lalu, kaum perempuan Indonesia justru kehilangan enam kursi. Tercatat, perolehan 97 kursi (17,32 persen), atau turun jika dibandingkan dengan hasil Pemilu 2009 yang mencapai 103 (18,2 persen). Kursi perempuan di DPD RI pada tahun 2014 mendapat 34 kursi (26 persen dan Pemilu 2009 mendapat 38 (28 persen).

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh K/L, daerah, organisasi masyarakat dan organisasi

politik antara lain melakukan pengawalan terhadap RUU tentang Pemilu 2019 dan melakukan telaah kebijakan kuota 30 persen keterwakilan perempuan; KPPA berkoordinasi dengan Kemendagri, Kemenko Polhukam, dan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI); perlu membuat strategi penguatan kapasitas kepemimpinan perempuan Kepala daerah; KPPA dan Kemendagri segera melakukan sosialisasi Permen PPPA No.10 Tahun 2015 tentang Grand Design Peningkatan Keterwakilan Perempuan di DPR, DPD dan DPRD di seluruh Provinsi/kab/kota; dan persiapkan para perempuan sebagai calon legislatif dengan peningkatan kapasitas; melakukan sosialisasi secara berkelanjutan khususnya kuota 30 persen keterwakilan perempuan di lembaga legislatif.

Sujatmiko menegaskan bahwa tugas perempuan pada legislatif adalah pertama, dapat membangun kualitas demokrasi yang ditandai dengan keseimbangan peran gender dalam pengambilan keputusan politik di legislatif. Kedua, dapat mengawal kebijakan pembangunan yang responsif gender dan anak guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat yang berkeadilan gender. Ketiga, meningkatkan produktifitas nasional yang berdampak positif terhadap meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia guna mengejar ketertinggalan dari Negara maju lainnya.

Menurut sujatmiko, Indeks pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia cenderung meningkat.

“IPM meningkat 66,53 (tahun 2010) menjadi 68,98 (tahun 2014) atau peringkat ke-5 dari 10 negara ASEAN,” terangnya.

Ada pun posisi IPG, pada periode yang sama meningkat dari 89,42 menjadi 90,34, begitu pun keadilan gender juga mengalami peningkatan, hal itu dapat dilihat dari Indeks pemberdayaan Gender (IDG) dari 68,15 padan tahun 2010 menjadi 70,68 ditahun 2014. “Semua komponen IDG meningkat, kecuali keterlibatan perempuan dalam parlemen,” tambah Sujatmiko.

Sementara di tingkat pusat, Program Pembangunan Responsif Gender (PPRG) baru mencapai 58 persen dari 62 K/L sedangkan untuk pemerintah daerah saat ini baru 10 propinsi yang menjadi proyek percontohan dari penerapan PPRG. “Tentunya ini menjadi tugas kami di Pusat untuk terus mengkoordinasikan dan mensosialisasikan PPRG,” kata Sujatmiko lagi.

Kedepan, tantangan dalam PUG melalui PPRG adalah dengan meningkatkan kepedulian semua pihak baik masyarakat, dunia usaha, LSM serta political will dari pejabat pemerintah baik eksekutif dan legislatif melalui pemanfaatan sistem informasi dan media sosial. “Mengurangi persepsi yang salah tentang anggaran responsif gender (ARG) juga tantangan tersendiri.”

Akhirnya, Sujatmiko meminta agar PUG harus dilakukan secara menyeluruh dan bersama-sama, tidak ada lagi ego sektoral di dalamnya. “Dengan begitu harapan peran perempuan meningkat disemua bidang tapi juga bisa menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga.” (IN/GS/DAM)

30 | Brafo PMK | juli 2016

IptEkiptek

Teknik Hidroponik, Cara BerCoCok Tanam

Tanpa media TanaH

Banyaknya jumlah penduduk mengakibatkan semakin berkurangnya lahan untuk bercocok tanam. Lahan-

lahan kosong digunakan untuk pemukiman penduduk. Dengan semakin berkurangnya lahan bercocok tanam timbul suatu metode untuk menanam buah,sayuran dan bunga tanpa memakai media tanah, teknik tersebut dikenal hidroponik.

Hidroponik adalah suatu cara menanam menggunakan air sebagai medianya dengan menitik beratkan pada pemenuhan asupan nutrisi bagi tumbuhan dengan tidak menggunakan tanah. Tanaman hidroponik mendapatkan nutrisi dari garam mineral yang telah dilarutkan dengan air.

Akar tanaman hidroponik tidak panjang karena tidak

dipergunakan untuk mencari makanan, sehingga pertumbuhan akar lebih dikonsentrasikan untuk memperbesar bunga, sayuran, dan buah. Makanan yang dibutuhkan oleh tumbuhan disuplai dalam bentuk larutan cairan dialirkan melalui akar.

Penanam hidroponik dapat dilakukan di taman, ruangan kaca, maupun di dalam rumah. Agar tanaman hidroponik dapat tumbuh dengan subur ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memilih lokasi, yaitu:

pertama, cahaya. Untuk mendapatkan hasil maksimal diperlukan ruangan yang terkena sinar matahari secara langsung. Bagi ruangan yang kurang memiliki jendela atau ruangan berkaca, sinar

matahari dapat digantikan dengan lampu.

kedua, cuaca. Suhu udara yang dibutuhkan oleh tanaman adalah antara 18-25 derajat C, lebih baik lagi jika disediakan alat pendingin atau penghangat ruangan agar suhu udara kondusif.

ketiga, ukuran. Ukuran area lahan disesuaikan dengan jenis bibit yang ditanam, dengan kata lain jika menanam tumbuhan yang bentuknya kecil maka areanya juga harus kecil, agar dapat menghemat lahan. Disarankan untuk tidak menanam buah yang ukurannya besar karena akan menghabiskan area lahan.

Media TanaM Teknik bercocok tanam dengan

hidroponik banyak media yang dapat dipilih, antara lain Arang sekam,

juli i 2016 | Brafo PMK | 31

iptek

cocopeat, rockwool, hydroton, perlite, dan vermiculite.

Arang Sekam adalah Media paling banyak digunakan, karena lebih mudah didapatkan dan harganya irit. Sekam mempunyai daya ikat yang bagus terhadap air. PH arang sekam cukup netral dan ramah terhadap lingkungan. Dalam pemakaian, arang sekam bisa dipakai mandiri atau dicampur dengan jenis-jenis media yang lain seperti cocopeat.

Cocopeat Adalah media yang terbuat dari serbuk sabut kelapa. Cocopeat bersifat organik maka cocopeat ini ramah lingkungan serta memiliki daya serap terhadap air yang sangat tinggi dan bagus untuk pertumbuhan akar. Dalam pemakaiannya biasanya digunakan bersama arang sekam dengan perbandingan 50:50. Tujuan dari pencampuran dua media ini dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat aerasi media tanam. Tingkat aerasi ini berguna agar akar mampu bernafas dan menyerap oksigen dengan lebih baik.

Rockwool merupakan media tanam anorganik yang terbuat dari bahan seperti busa, mempunyai serabut halus dan ringan bobotnya. Media rockwool merupakan media yang paling banyak digunakan petani Indonesia. Bahannya seperti busa dan berasal dari batuan basalt yang dipanaskan kemudian meleleh dan menghasikan serat-serat halus. Hasil proses produksi batu basalt menghasilkan lempengan dengan ukuran besar, kemudian dipotong-potong disesuaiakan dengan keperluan.

Hydroton media yang terbuat

dari bahan dasar lempung yang dipanaskan dengan bentuk bulat berukuran 1 – 2.5cm. diantara bulatan tersebut terdapat pori-pori yang dapat menyerap air (nutrisi), mampu menyerap oksigen dan memiliki PH netral. Hydroton dapat dipakai berulang-ulang, dengan memcuci bagian yang kotor sebelum digunakan kembali.

Perlite adalah media yang terbuat dari batuan silika dan dipanaskan dengan suhu tinggi. Kebaikan perlite adalah memiliki aerasi tinggi. Perlite

juga memiliki PH netral dan bobot yang sangat ringan. Kemampuan daya serap airnya juga sangat tinggi. Perlite bisa dipakai sebagai media hidroponik secara mandiri atau dicampur dengan media yang lain, seperti cocopeat atau vermiculite.

Vermiculite merupakan media tanam yang hampir mirip dengan perlite, terbuaat dari batuan yang dipanaskan. Tetapi vermaculite memiliki daya serap air yang lebih tinggi dan memiliki bobot lebih berat dari perlite. Sebagai catatan, pemilihan media tanam sebaiknya disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam.

nuTrisi HidrOPOnikSemua keperluan elemen

hidroponik dapat dipenuhi dari garam mineral baik secara alami maupun buatan. Bentuk awalnya berupa batuan atau biji mineral yang harus ditambang, kemudian hasil tambang dipurifikasi untuk menghilangkan zat beracun serta kontaminasi zat lain yang berbahaya bagi manusia maupun tanaman.

Hasil purifikasi mempunyai bentuk seperti garam dapur. Nutrisi untuk hidroponik berupa campuran beberapa jenis garam mineral yang telah dilarutkan dalam air

agar mudah diserap oleh akar tanaman.

Menanam dengan teknik hidroponik tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan menanam dengan teknik hidroponik, antara lain; hasil panen lebih melimpah karena lingkungan dan pemberian nutrisi dapat dikendalikan oleh manusia. Tanpa pestisida atau fungisida kimia.

Selain itu, kelebihan lainnya adalah pemakaian air lebih sedikit, tanaman menjadi lebih gemuk dan subur karena tidak terdapat tanaman pengganggu atau hama tanah. Sistem pengairan berputar 10 kali lebih irit dari sistem pengairan biasa. Dan media tanam bermacam-macam dan dapat dengan mudah ditemui serta dibuat, ramah lingkungan dan dapat dikendalikan dengan cepat untuk kebutuhan masa pertumbuhan.

Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari teknik hidroponik adalah memerlukan biaya yang cukup tinggi dalam membangun suatu sistem yang cukup canggih, dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas tinggi dan dapat bertahan lama. (DN/dbs)

32 | Brafo PMK | juli 2016

sEkItar kItaBudayaproduk hukum

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSANPRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG HARI SANTRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :a. bahwa ulama dan santri pondok pesantren

memiliki peran besar dalam perjuangan merebut kemerdekaan Republik Indonesia dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengisi Kemerdekaan ;

b. bahwa untuk mengenang, meneladani dan melanjutkan peran ulama dan santri dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa, perlu ditetapkan Hari Santri pada tanggal 22 Oktober;

c. bahwa tanggal 22 Oktober tersebut diperingati merujuk pada ditetapkannya seruan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 oleh para santri dan ulama pondok pesantren dari berbagai penjuru Indonesia yang mewajibkan setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan penjajah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu ditetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri dengan Keputusan Presiden;

Mengingat : Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

MEMUTUSKAN:Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG

HARI SANTRI.

PERTAMA : Menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.

KEDUA : Hari Santri bukan merupakan hari libur.KETIGA : Keputusan Presiden ini mulai berlaku

pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 15 Oktober 2015

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODO

juli i 2016 | Brafo PMK | 33

produk hukum

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 183 TAHUN 2014

TENTANG

PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK PORTUGAL DI BIDANG PENDIDIKAN, ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, KEBUDAYAAN, PARIWISATA,

PEMUDA, OLAHRAGA DAN MEDIA MASSA (COOPERATION AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE PORTUGUESE REPUBLIC IN THE FIELD OF EDUCATION, SCIENCE AND

TECHNOLOGY, CULTURE, TOURISM, YOUTH, SPORTS AND MASS MEDIA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :a. bahwa di Jakarta, pada tanggal 22 Mei 2012 Pe-

merintah Republik Indonesia telah menanda tangani Persetujuan Kerja Sama antara Republik Indonesia dan Republik Portugal di bidang Pen didikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, Olahraga dan Media Massa (Cooperation Agreement Between the Republic of Indonesia and the Portuguese Republic in the Field of Education, Science and Technology, Culture, Tourism, Youth, Sports and Mass Media), sebagai hasil perundingan antara delegasi-delegasi Republik Indonesia dan Republik Portugal;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Per-janjian tersebut dengan Peraturan Presiden;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang

Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4012);

MEMUTUSKAN :Menetapkan :

PERATURAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN PER-SE TUJU AN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN RE-PUBLIK PORTUGAL DI BIDANG PENDIDIKAN, ILMU PE-NGE TAHUAN DAN TEKNOLOGI, KEBUDAYAAN, PARI-WISATA, PEMUDA, OLAHRAGA DAN MEDIA MASSA (COOPE RATION AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE PORTUGUESE REPUBLIC IN THE FIELD OF EDUCATION, SCIENCE AND TECHNOLOGY, CULTURE, TOURISM, YOUTH, SPORTS AND MASS MEDIA).

Pasal 1Mengesahkan Persetujuan Kerja Sama antara Republik Indonesia dan Republik Portugal di bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, Olahraga dan Media Massa (Cooperation Agreement Between the Republic of Indonesia and the Portuguese Republic in the Field of Education, Science and Technology, Culture, Tourism, Youth, Sports and Mass Media), yang telah ditandatangani pada tanggal 22 Mei 2012 di Jakarta, yang naskah aslinya dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Portugis dan Bahasa Inggris sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.

Pasal 2Apabila terjadi perbedaan penafsiran antara naskah Persetujuan dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Portugis, dan Bahasa Inggris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, yang berlaku adalah naskah Persetujuan dalam Bahasa Inggris.

Pasal 3Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Desember 2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd. JOKO WIDODO

34 | Brafo PMK | juli 2016

sEkItar kItaBudayareVolusi meNtal

Sebagai penguat dan penjaga etika serta moral masyarakat, para penyuluh agama berada di garis depan. Bicara kesejahteraan, mereka terhitung yang paling belakang.

gerakan nasional revolUsi menTal Tidak Hanya slogan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemeko PMK) melalui

Kelompok Kerja (Pokja) Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melaksanakan kegiatan Training of Facilitator (ToF). Kegiatan tersebut sudah dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama diselenggaran pada 30 Mei s/d 1 Juni 2016 di Tanggeran, Banten, dan tahap kedua

dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 21 Juni 2016. Kegiatan ini sekaligus untuk menjawab keraguan sebagian masyarakat bahwa GNRM tidak hanya slogan semata.

Menko PMK, Puan Maharani dalam sambutan pembukaan ToF yang diwakili oleh Seskemenko PMK, Y.B. Satya Sananugraha menjelaskan bahwa Program ini merupakan salah satu prioritas yang sudah diputuskan oleh Pokja GNRM untuk melatih para

fasilitator di lapangan dalam rangka terwujudnya sosialisasi GNRM seluruh Indonesia. Setelah terbentuknya fasilitator ini, akan dilanjutkan dengan pembentukan Gugus Tugas di K/L dan di 34 Provinsi seluruh Indonesia.

Organisasi Gugus Tugas GNRM, lanjut Menko PMK, terdiri dari unsur pemerintah, lintas kelompok masyarakat, dunia usaha, dan akademisi di setiap provinsi. Gugus Tugas ini diharapkan mampu menjadi

training of facilitator

juli i 2016 | Brafo PMK | 35

sEkItar kItawIsatareVolusi meNtal

penggerak Revolusi Mental yang memiliki jejaring dari tingkat pusat hingga tingkat Kabupaten/Kota guna menggalang partisipasi aktif masyarakat yang peduli dengan perubahan mental bersama di seluruh aspek kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia.

Menko PMK berharap lahir perenungan dan pemahaman yang mendalam terkait Revolusi Mental dari forum ini. “Kemudian Bapak dan Ibu semua dapat mengerahkan seluruh kemampuan yang ada untuk menggerakan Gugus Tugas GNRM,” imbuhnya

Sebab, lanjut Menko PMK, memperbaharui mental satu bangsa tidak selesai dalam satu hari. Memperbaharui mental satu bangsa adalah suatu usaha tiap hari. Karena itulah perlu adanya gerakan yang masif, perlu adanya pimpinan, perlu adanya organisasi. Dan pembentukan gugus tugas GNRM merupakan salah satu upaya dalam menggerakan program GNRM.

Menurut Menko PMK, Gugus Tugas GNRM ini adalah kekuatan pendukung yang nyata dan terorganisasi. Ini merupakan gerakan aksi bersama antara Pemerintah dengan lintas kelompok Masyarakat, Dunia Usaha, dan Dunia Akademisi disetiap provinsi.

“Gugus Tugas hadir sebagai penggerak Revolusi Mental yang yang memiliki jejaring dari tingkat pusat hingga tingkat kabupaten/kota diharapkan akan menggalang partisipasi aktif masyarakat yang peduli dengan perubahan perubahan mental bersama di seluruh aspek kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia,” terang Menko PMK.

Menurut Menko PMK, saat ini dasar hukum GNRM berupa Instruksi

Presiden (Inpres) sedang menunggu ditandatangai oleh Presiden. Substansi Inpres GNRM berisikan aktualisasi perubahan melaluiGerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu.

“Gugus Tugas Daerah yang akan dibentuk dalam waktu dekat setelah Pelatihan Fasilitator Agen Perubahan GNRM ini dapat menjadikan simpul-simpul perubahan dengan membangun inisiatif dan partisipasi semua pelaku GNRM. “Inpres ini menjadi modal penting kita semua untuk membentuk Gugus Tugas GNRM,” kata Menko PMK.

Keteladan PemimPinMenurut Menko PMK,

keberhasilan Gerakan Nasional Revolusi Mental, pertama-tama sangat ditentukan oleh keteladanan, kepemimpinan Pemerintah dalam membangun Pelayanan Publik. Untuk itulah komposisi perubahan 70% berfokus pada peningkatan pelayanan publik oleh ASN dan 30% berfokus pada partisipasi masyarakat.

“Maka dari itu setiap ASN harus menjadi teladan baik berkaitan dengan etos kerja, kedisplinan, sikap toleransi, meneguhkan bhineka tunggal ika, menguatkan sikap gotong royong dan harus memiliki kinerja yang dapat diukur dalam melayani masyarakat,”terang Menko PMK.

Namun demikian, menurut Menko PMK, tentunya pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam menjalankan GNRM, perlu kerja gotong royong. Kerja sama, koordinasi antara pemerintah dengan perguruan tinggi harus lebih ditingkatkan dalam mensukseskan GNRM. Sehingga tujuan akhir dari GNRM yaitu

terbentuknya karakter bangsa yang berintegritas, beretos kerja positif, dan mau bergotong royong segera terwujud.

“Saya mengharapkan dan mendorong agar Perguruan Tinggi dapat berperan sebagai penggerak utamaRevolusi Mental, selain pencetak insan manusia unggul, juga menjadi pendorong perubahan pola pikir, sikap, dan perilaku yang berorientasi pada kemajuan sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” harap Menko PMK.

Sementara itu, Paulus Wirutomo, Anggota Pokja GNRM menjelaskan bahwa gugus tugas GNRM merupakan jaringan pengorganisasian non sektoral yang memiliki jaringan dari tingkat nasional hingga tingkat propinsi atau bahkan sampai tingkat kabupaten/kota.

“Gugus tugas GNRM ini beranggotakan 4 komponen utama masyarakat yakni birokrat, pengusaha, masyarakat sipil, dan organisasi masyarakat sipil. Sedangkan akademisi yang secara khusus menggerakkan, melakukan aksi konkret, memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan GNRM,”tambah Paulus.

Menurut Paulus, gugus tugas GNRM bertujuan menyiapkan agen perubahan, merumuskan strategi dan langkah, melakukan sosialisasi revolusi mental kepada masyarakat luas, dan menggerakan aktivitas revolusi mental. “Diharapkan dalam waktu 5 tahun bangsa Indonesia mampu melaksanakan revolusi mental untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas karakter bangsa,”harap Paulus.

36 | Brafo PMK | juli 2016

ukM

lIngkungan

Bencana alammasiH mengHanTUiMeningkatnya fenomena La Nina mengakibatkan potensi longsor di sebagian wilayah Indonesia akan makin tinggi. Potensi banjir dan tanah longsor diprediksi makin besar pada Desember mendatang karena bersamaan dengan puncak musim hujan di beberapa daerah.

Potensi terjadinya bencana, seperti tanah longsor dan banjir, masih menghantui sebagian wilayah Indonesia,

terutama Pulau Jawa, hingga akhir tahun ini. Masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana diimbau untuk waspada. Salah satu sebabnya kerena fenomena La Nina. La Nina adalah fenomena mendinginnya suhu muka laut di Samudra Pasifik area Khatulistiwa yang mendorong bertambahnya pasokan uap air bagi Indonesia. Akibatnya, curah hujan

di Indonesia makin tinggi dibanding biasanya.

Fenomena La Nina juga memberikan dampak positif karena kondisi musim kemarau basah sehingga kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan tidak akan parah. Produktivitas pertanian khususnya padi, jagung dan palawija jugaakan meningkat karena pasokan air tetap tersedia. Produksi listrik dari PLTA tidak akan banyak masalah karena debit sungai dan hujan masih cukup memasok waduk, danau dan

bendungan. Dampak negatifnya adalah potensi banjir, longsor dan puting beliung akan tetap tinggi selama kemarau. Pertanian khususnya tembakau dan bawang merah akan terdampak akibat hujan selama musim kemarau.

Selama 2016 ini, berdasarkan data sementara hingga 17 Juni 2016, telah terjadi 1.053 kejadian bencana di Indonesia yang menyebabkan 157 orang meninggal dunia dan lebih dari 1,7 juta jiwa menderita dan mengungsi. Ratusan ribu rumah rusak akibat bencana. Bencana banjir mendominasi kejadian bencana sebanyak 429 kejadian. Puting beliung ada 310 kejadian dan longsor 255 kali kejadian. Tercatat 142 orang meninggal akibat banjir dan tanah longsor.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, banyaknya bencana karena perubahan iklim. Cuaca dan musim menjadi kian tak menentu dan sulit diprediksikan. Curah hujan dengan intensitas tinggi makin sering terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Dampaknya banjir, longsor dan puting beliung makin meningkat.

Menurutnya, lebih dari 95 persen bencana di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi, yaitu bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca dan iklim seperti banjir, longsor, puting beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, dan gelombang pasang. Saat ini, harusnya sebagian besar wilayah Indonesia memasuki awal musim kemarau. Pertengahan bulan

juli i 2016 | Brafo PMK | 37

ukM

lIngkungan

Juni umumnya sudah kemarau. Di samping itu, tambahnya,

dengan meningkatnya fenomena La Nina, potensi longsor akan makin tinggi dan puncaknya pada Desember 2016 dan Januari-Maret. Selain faktor La Nina, banjir dan tanah longsor juga terjadi lantaran ulah manusia, seperti penebangan hutan dan permukiman liar.

Untuk mengantisipasi tanah longsor dan banjir di masa mendatang, Sutopo mengatakan BNPB akan memperkuat upaya mitigasi, seperti memasang sistem peringatan dini di beberapa tempat rawan longsor dan menghutankan kembali kawasan rawan longsor. Selain itu, BNPB akan melatih masyarakat di area rawan bencana untuk bersiap menghadapi banjir maupun tanah longsor.

Sutopo menambahkan, pihaknya telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mempersiapkan logistik dan peralatan yang ada. BNPB juga menyiapkan tim reaksi cepat untuk diterjunkan ke lokasi bencana dalam kurun kurang dari 24 jam untuk mendampingi tim BPBD.

PasanG LeWsBadan Nasional Penanggulangan

Bencana (BNPB) bekerja sama dengan sejumlah pihak, telah memasang cukup banyak alat Landslide Early Warning System (LEWS). LEWS memiliki fungsi utama mengukur pergerakan retakan tanah di perbukitan. Alat ini dilengkapi dengan sensor khusus, yang akan membunyikan sirine ketika tanah retak pada ukuran tertentu.

Bekerja sama dengan berbagai pihak,BNPB telah memasang alat ini, di sejumlah wilayah rawan bencana longsor. Salah satu alat itu dikembangkan tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dr. Wahyu Wilopo, geologis dan pakar bencana tanah longsor dari UGM Yogyakarta, bersama timnya telah mengembangkan alat sensor tanah longsor selama sepuluh tahun terakhir. Hingga saat ini, alat yang dipasang di berbagai wilayah itu terbukti mampu memberikan peringatan yang tepat sebelum longsor terjadi. Salah satu yang paling berhasil, adalah yang dipasang di kawasan Karanganyar, Jawa Tengah.

Wahyu mengatakan, keberhasilan alat itu lebih disebabkan faktor masyarakat di kawasan itu. Alat ini butuh perawatan, dankepedulian masyarakat di sana memungkinkan alat itu beroperasi dengan baik. Tidak mungkin bagi BNPB maupun UGM, mengawasi seluruh peralatan sejenis yang tersebar di banyak wilayah.

“Di Karanganyar itu dari tahun 2007 sampai sekarang itu berjalan terus. Dan kami tidak melakukan apa-apa, mereka dari masing-masing kepala keluarga itu mau iuran satu bulan seribu rupiah untuk biaya perawatan. Itu karena mereka sadar bahwa alat itu melindungi hidup mereka. Namun, tidak hanya sosialisasi tentang tanah longsor, kami juga masyarakat menanami daerah rawan yang gundul. Masyarakat memperoleh keuntungan dari penanaman itu,” ujarnya.

Wahyu menilai, sangat sulit untuk memasang alat dalam jumlah sangat banyak di setiap lokasi rawan longsor. Satu unit alat itu berharga mulai sekitar Rp 3 juta, dan terus bertambah sesuai peningkatan kemampuannya. Untuk mencegah timbulnya korban lebih banyak, karena hujan masih akan turun, dia merekomendasikan ketegasan pemerintah daerah dalam menentukan zona berbahaya yang seharusnya tidak dijadikan wilayah pemukiman.

Hal yang sama juga dilakukan Tim ahli, peneliti, dan akademisi dengan memasang perangkat alat pemantau longsor di beberapa daerah di Jawa Barat. Didanai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), LEWS sudah terpasang di Desa Sukarasa, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Juga di Desa Gunung Anten, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, serta di Kecamatan Talegong Kabupaten Garut.

Selain itu, tim LIPI Bandung juga memasang alat pemantauan gerakan tanah bernama Wireless Sensor Network For Landslide Monitoring (Wiseland). Sistem yang berbasis jaringan sensor nirkabel itu dipasang April hingga Mei 2016 di Kampung Sidamukti dan Babakan Salam, di Desa dan Kecamatan Pangalengan.

(dbs)

38 | Brafo PMK | juli 2016

sEkItar kItaBudayasuara daerah

dongkrak PoTensi daeraH leWaT TransmigrasiTransmigrasi berpeluang bisa menjadi pusat ekonomi baru. Kemendes telah mentargetkan 619 kawasan trasmigrasi. Pembangunan di kawasan transmigrasi diharapkan jadi pusat ekonomi baru.

Pemerintah akan terus meningkatkan pembangunan yang secara komprehensif untuk mengentaskan

kemiskinan dan upaya mengurangi kesenjangan antar wilayah. Berbagai

potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang masih sangat luas dan belum dimanfaatkan secara maksimal akan dikembangkan.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi tengah gencar merealisasikan program pembangunan daerah tertinggal. Adanya ketimpangan pembangunan antarwilayah menyebabkan adanya daerah yang memiliki kemajuan yang rendah dibandingkan daerah lain. Hingga saat ini, mayoritas daerah tertinggal berada di kawasan Indonesia timur..

Kemendes PDTT terus melakukan pembangunan secara komprehensif untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan antarwilayah. Berbagai program telah digelontorkan untuk mengurangi kesenjangan wilayah termasuk transmigrasi. Pembangunan di kawasan transmigrasi mampu menarik perhatian banyak investor terutama di sektor pertanian dan perkebunan.

Saat ini ada sekitar 43 badan usaha yang telah berinvestasi di kawasan transmigrasi dengan

juli i 2016 | Brafo PMK | 39

sEkItar kItawIsatasuara daerah

total nilai investasi mencapai Rp 15 triliun. Investor terbanyak di kawasan transmigrasi dari kalangan perkebunan sama halnya dengan kelapa sawit dan karet dan sebagian besar berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Marwan Jafar meyakini transmigrasi berpeluang bisa menjadi pusat ekonomi baru. Namun suksesnya program transmigrasi di sebuah kawasan sangat bergantung pada kreativitas dan daya juang transmigran. Untuk itu, transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi, agar saling bekerjasama mengembangkan potensi ekonomi setempat.

“Transmigran yang sudah ditempatkan di sebuah kawasan itu bukan transmigran lagi, tapi sudah membaur menjadi penduduk setempat. Tidak ada perbedaan antara penduduk asli dan

transmigran,” ujarnya. Hal ini selaras dengan upaya

Kemendes PDT dan Transmigrasi yang memasang target mengentaskan 40 dari 122 daerah tertinggal di Indonesia pada tahun ini. Dilihat dari indikator-indikator yang secara berkelanjutan telah diamati dengan berpijak pada dua hal yakni kondisi wilayah dan masyarakat setempat.

Beberapa daerah seperti Lombok, Parigi Moutong, dan Pandeglang yang menerima bantuan stimulan sudah mulai memperlihatkan hasil signifikan. Kondisi ini menguatkan tercapainya target pemerintah yang akan mengentaskan 80 daerah tertinggal di tahun 2019.

“Hal ini menguatkan tercapainya target pemerintah, yang akan mengentaskan 80 daerah tertinggal di Tahun 2019. Ini adalah hasil kerjasama dari semua pihak, baik berbagai kementerian dan lembaga, Pemerintah Daerah dan masyarakat,” ujarnya.

Terdapat 6 item yang menjadi penentu sebuah daerah dikategorikan tertinggal, di antaranya dari sisi pendidikan, kesehatan, ekonomi daerah, infrastruktur dan daerah dengan karakterisitik tertentu yakni daerah rawan bencana serta daerah pasca konflik. Untuk itu, terang Marwan, pihaknya yang menjadi fokus tahun adalah pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana dasar. Namun, disisi lain juga membuat program-program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

kaWasan TransMiGrasi Tahun 2016, Pemerintah

dalam hal ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah menetapkan program dengan sasaran pada pemberdayaan desa, kawasan daerah yang tertinggal serta menggenjot program trasmigrasi. Saat ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah membangun 619 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia, serta melaksanakan progam transmigrasi melalui pembukaan lahan dengan seluas 391.559 hektar.

Pembangunan di kawasan transmigrasi ini telah mampu menarik perhatian banyak investor. Investasi bisnis yang akan ditanamkan melalui badan usaha Izin Pelaksanaan Transmigrasi (IPT). Saat ini, sudah ada 49 IPT telah diberikan yang pada umumnya bergerak di sektor perkebunan dan tanaman pangan. Termasuk 9 badan usaha yang telah mengajukan permohonan IPT di beberapa kawasan transmigrasi dan saat ini sedang dalam proses telaah kelayakan.

“Kini, di berbagai daerah IPT telah menjadi pusat produksi komoditas unggulan dari kawasan transmigrasi dengan nilai investasi yang sangat fantastik, yaitu tidak kurang dari Rp 71 triliun,” terang Marwan.

Kebijakan IPT diatur dalam Permen Nomor 3/2008 tentang Peran Serta Badan Usaha Dalam Pelaksanaan Transmigrasi. Perusahaan diwajibkan mengajukan proposal kegiatan bisnis dan kawasan transmigrasi dengan mendapatkan rekomendasi dari kepala daerah.

40 | Brafo PMK | juli 2016

opInIopiNi

Oleh:reza Mardhiyah a.

PemBerdayaan PeTani dan PemenUHan Haknya

Ketika mendengar nama petani, dalam bayangan kita selalu tergambar seseorang yang sederhana, memulai usahanya

yang turun temurun dengan hasil yang hanya cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari. Bayangan tersebut tidaklah salah, mengingat memang seperti itu adanya petani Indonesia. “Peningkatan kesejahteraan Indonesia” hal inilah yang selalu didengungkan ketika pembacaan pembukaan UUD 1945. Namun nyatanya, kesejahteraan masih jauh dari kehidupan petani, seperti ada penghalang bagi mereka untuk mendapatkannya.

Sampai saat ini petani kecil tetap bertahan hidup meskipun di bawah garis kemiskinan. Penguasaan lahan yang kecil, produksi yang terbatas, akses terhadap sarana dan prasarana yang masih kurang. Namun tekanan dan keadaan ini membuat mereka lebih mandiri. Terkadang mereka telah mencoba untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah, namun lebih sering tidak didengarkan. Dari tekanan tersebut mereka berusaha menanami lahan secara intensif dengan cara menanam beberapa tanaman dalam satu lahan secara bersamaan (multicropping). Hal lain yang mereka lakukan adalah mengandalkan tenaga kerja sendiri, terjun langsung dalam pengolahan tanah, mencabut rumput, menyebar

pupuk sampai kepada memanen hasilnya.

Petani merupakan bagian terpenting dalam sektor pertanian dan pertanian adalah salah satu sektor yang menyumbang PDB terbesar di Indonesia. Dahulu, pertanian hanya dipandang dalam arti sempit yaitu semata-mata hanya melihat usahataninya saja dan tidak menguntungkan bagi pembangunan pedesaan. Masyarakat saat itu tidak menyadari potensi lain yang ada di daerah mereka sendiri. Akan tetapi, ketika zaman perlahan berubah, pertanian telah diartikan secara luas, yang dikenal dengan sistem usaha agribisnis. Sistem usaha agrbibsinis meliputi sub sistem hulu, on-farm, hilir hingga ke sub sistem penunjang. Namun, sektor pertanian ini tidak terlalu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Program-program pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran. Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung pada sektor ini.

Perhatian pemerintah bukannya tidak ada pada sektor ini, terbukti dengan adanya program pemberdayaan petani. Namun hal ini dirasa belum cukup untuk dapat

mensejahterakan kehidupan petani. Pemberdayaan masyarakat memiliki arti bahwa manusia ditempatkan pada posisi pelaku dan penerima manfaat dari proses mencari solusi dan meraih hasil pembanginan. Dengan demikian, masyarakat harus mampu meningkatkan kualitas kemandirian dalam menghadapi masalah yang terjadi. Upaya-upaya pemberdayaan petani seharusnya mampu berperan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) terutama dalam membentuk dan merubah perilaku masyarakat untuk mencapai taraf hidup yang lebih berkualitas. Pembentukan dan perubahan perilaku tersebut, baik dalam dimensi sektoral yakni dalam seluruh aspek/ sektor-sektor kehidupan manusia; dimensi kemasyarakatan yang meliputi jangkauan kesejahteraan dari materiil hingga non materiil; dimensi waktu dan kualitas yakni jangka pendek hingga jangka panjang dan peningkatan kemampuan dan kualitas untuk pelayanannya, serta dimensi sasaran yakni dapat menjangkau dari seluruh strata masyarakat. Pemberdayaan masyarakat tidak lain adalah memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat agar mampu menggali potensi dirinya dan berani bertindak memperbaiki kualitas hidupnya, melalui cara antara lain dengan pendidikan untuk penyadaran dan pemampuan diri mereka.

juli i 2016 | Brafo PMK | 41

opInIopiNi

Hak asasi PeTaniMencermati perkembangan

pertanian di Indonesia yang belum menampakkan hasil yang signifikan dan untuk melindungi serta memberdayakan petani, pemerintah merancang suatu perundang-undangan yang telah disahkan pada tanggal 19 Juni 2013 lalu yaitu UU No 19/2013 Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Peraturan ini dibuat untuk melindungi dan memberdayakan petani serta mendorong pemerintah dalam meningkatkan kualitas petani berbasis produksi, dengan memberikan kepastian bertani, kepastian harga, kepastian pendapatan, kepastian sarana-prasarana, fasilitas, dan sebagainya. Sangat jelas sekali UU ini memberikan kekhususan pada petani sebagai subjek. Namun beberapa bulan teakhir setelah di sahkannya UU tersebut, menimbulkan pertanyaan besar bagi beberapa kalangan yaitu sejauh mana undang-undang tersebut melindungi dan memberdayakan petani. Dimana persoalan lahan pertanian atau lebih tepatnya tanah yang dimiliki adalah permasalahan utama dari petani Indonesia, namun persoalan tanah justru tidak masuk dalam konsiderans Undang-Undang tersebut.

Menindaklanjuti dari kekhawatiran diatas, beberapa organisasi yang tergabung dalam Tim Advokasi Hak Asasi Petani memandang perlu untuk melakukan Uji Materi atas UU. Tim pemohon yang mengadvokasi petani untuk menyelesaikan masalah tersebut terdiri dari: Indonesian Human Rights Committee For Social Justice (IHCS), Serikat Petani Indonesia (SPI), Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD), Aliansi Petani Indonesia (API), Yayasan Bina Desa Sadajiwa, Konsorsium

Pembaharuan Agraria(KPA), Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Sawit Watch, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Indonesia for Global Justice (IGJ), Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA). Dimana tujuan dari advokasi adalah mewujudkan berbagai hak dan kebutuhan kelompok masyarakat yang oleh karena keterbatasannya untuk memperoleh akses di bidang sosial, kesehatan, politik, ekonomi, hukum, budaya, mengalami hambatan secara struktural akibat tidak adanya kebijakan publik yang bepihak kepada mereka.

Advokasi diperlukan untuk memasukkan petani kecil ke dalam struktur kebijakan. Setiap penyusunan undang-undang maupun revisi haruslah memperhatikan kepentingan dan kebutuhan petani kecil. Selama ini petani kecil selalu dipinggirkan dalam kebijakan pembangunan. Mereka tersingkirkan secara tidak sengaja karena aturan yang disusun tidak memberikan perhatian yang khusus. Contohnya saja hak petani terhadap lahan, benih, pengetahuan terhadap teknologi pertanian, hak atas pangan serta hak atas berorganisasi. Kebanyakan dari mereka memperoleh perlakuan yang tidak adil dalam hal ini.

Tuntutan dari tim advokasi ini menginginkan bahwa hak petani kecil harus dilindungi dalam undang-undang, terutama sekali masalah kepemilikan lahan. Di sisi lain, pemerintah menginginkan petani berorganisasi secara terbuka dan demokratis. Namun, saat ini petani dipaksa untuk mengikuti dan menjalankan organisasi dari pemerintah. Hal ini menyebabkan

petani tidak dapat berkreasi secara mandiri dan tidak dapat melakukan apa yang mereka inginkan. Organisasi dari pemerintah ini merupakan bentuk alat kekuasaan pemerintah kepada rakyatnya. Akibatnya petani tidak memiliki kekuatan apapun atas apa yang ingin mereka usahakan. Pengaruh pemerintah sangat besar dalam pembentukan dan berjalannya organisasi petani, sehingga keberadaan organisasi petani Indonesia saat ini merupakan akibat langsung dari pengaruh intervensi pemerintah.

Petani adalah tulang punggung bangsa serta penyedia bahan pangan. Oleh karena itu perlindungan dan kepastian hukum terhadap petani harus diperjuangkan melalui advokasi dan dukungan dari berbagai pihak. Namun partisipasi petani juga sangat diperlukan dalam proses advokasi untuk memperjuangkan nasib mereka sendiri. Partisipasi tersebut bisa saja berupa kesaksian-kesaksian, seperti memberikan gambaran seputar upaya hukum yang telah dilakukan selama ini untuk memperjuangkan kembali tanah yang kini statusnya semakin tidak jelas dan sewa lahan yang secara ekonomis memberatkan petani. Setidaknya kesaksian dan pemaparan langsung dari petani dapat memberikan gambaran terkait nasib petani yang hendak memperjuangkan haknya sehingga dapat menjadi bahan bagi pihak yang berwenang dalam pembuatan kebijakan dan mengembalikan substansi undang-undang yang benar-benar dapat melindungi dan memberdayakan petani, bukan malah membebani dan mendiskriminasi petani kecil.

*Institut pertanian Bogor (sumber: POPMasePi)

42 | Brafo PMK | juli 2016

usaha kita

meraUP UnTUng dari TelUr ayam araBHarga telurnya lebih tinggi dibanding telur jenis lain. Pangsa pasarnya yang terbuka lebar jadi alasan menekuni usaha beternak ayam Arab

Ayam arab merupakan jenis ayam petelur yang sering disebut dengan istilah brakel kriel-silver. Ayam ini mudah

dikenali dari warna bulu pada leher yang putih mengkilap, sedangkan bulu punggung berwarna putih dengan bintik hitam. Jika melihat sepintas, kombinasi warna bulu dari ayam arab mirip dengan kalkun.

Ayam arab merupakan ayam tipe petelur unggul karena kemampuannya bertelur yang cukup tinggi. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan ayam arab karena

produksi telurnya tinggi yaitu mencapai 190-250 butir per tahun dengan berat telur rata-rata 40 gram.

Dibandingkan ayam lainnya, masa bertelur ayam Arab terbilang paling menjanjikan dengan usia rata-rata ayam Arab adalah 2 tahun, maka masa produktif ayam ini sekitar 18 bulan. Selama masa produktif tersebut dibagi dalam 4 fase dengan satu masa bertelur selama 3 bulan dan jeda 15 hari setelah itu bertelur kembali. Persentase bertelur ayam Arab bisa mencapai hingga 90% yang merupakan persentase bertelur paling

tinggi ketimbang ayam jenis lainDi Indonesia, banyak orang yang

sudah membudidayakan ayam arab. Salah satunya karena pembudidayaan dan penjualannya relatif lebih mudah. Perawatan dan pembudidayaan ayam arab pada dasarnya sama dengan ayam ras jenis lain. Ayam arab hanya butuh diberi makan sekali sehari. Yang penting, kandangnya harus bersih sebab ayam ini riskan terhadap serangan penyakit serta virus.

Dalam memasarkan hasil budidaya ayam Arab baik telur maupun dagingnya tidaklah sulit. Ayam ini

juli i 2016 | Brafo PMK | 43

rEForMasI BIrokrasIusaha kita

bisa dibilang sudah memiliki pangsa pasar yang cukup luas di kalangan masyarakat. Keunggulan tekstur dan rasa daging serta telurnya yang menyerupai telur ayam kampung memang sudah terkenal.

Beda telur ayam arab dengan ras lain terletak pada cangkang telur. Jika ayam arab berwarna putih susu, telur ayam ras biasa lebih kecoklat-coklatan. Berat berat telur ayam arab lebih ringan yakni hanya 38 gram – 50 gram, sedangkan telur ayam biasa bisa mencapai 48 gram – 60 gram. Meski ukurannya lebih kecil dan beratnya lebih ringan dibanding telur jenis lain, kuning telur ayam arab lebih besar.

Biasanya, orang menggunakan telur ayam untuk campuran jamu. Telur ayam arab dianggap punya khasiat tinggi dalam penyembuhan penyakit. Selain itu, konsumen telur ayam arab juga datang dari pabrik roti, serta swalayan. Pabrik roti suka dengan telur ayam arab karena memiliki kuning telur yang lebih besar ketimbang ayam biasa. Dengan ukuran yang kuning yang lebih besar, kandungan protein telur ayam arab juga lebih tinggi. Protein telur ayam arab mencapai 20% lebih banyak dari ayam biasa plus kandungan betakarotin yang tinggi. Dengan keunggulan tersebut, telur ayam arab memiliki prospek pasar yang bagus.

Teknik BudidayaApabila anda ingin mendapatkan

produktivitas ayam arab yang maksimal diperlukan perawatan yang optimal pula, seperti : penyediaan kandang yang sesuai, pakan yang teratur, pengendalian penyakit. Untuk melakukan budidaya ayam Arab, hal yang pertama harus dilakukan ialah menyiapkan kandang. Ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kandang untuk ayam Arab. Pertama, letak kandang yang baik untuk membudidaya ayam Arab adalah menghadap timur atau barat. Hal ini bertujuan agar ayam Arab mendapat pasokan sinar matahari yang diarahkan bisa masuk ke kandang dan mengangkat gas amoniak serta mematikan bakteri/virus yang berkembang di kotoran ayam.

Pembuatan kandang disesuaikan dengan umur, populasi dan tujuan budidaya,sehingga macam kandang antara lain : Box Indukan, Liter atau Postal untuk pembesaran, Bateray untuk kandang produksi telur.

Dalam memasukkan DOC ke box indukan yang perlu diperhatikan adalah suhu ruangan 35 ‘ C / 95’ F , untuk itu diperlukan lampu pemanas 40 watt dengan ukuran box indukan 100 cm x 100 x 60 cm untuk 60 ekor sampai umur 7 hari. Untuk DOC sebanyak 40 ekor ayam sampai umur 14 hari dengan pemanas sampai 25 watt, 20 ekor sampai umur 23 hari dengan pemanas 15 watt. Selanjutnya jumlah 20 ekor / m2 samapi dengan umur 30 hari dengan menggunakan penerangan 5 watt pada malam hari saja.

Kandang liter digunakan untuk memelihara ayam yang telah berumur 31 hari sampai umur 2 bulan, dengan ukuran 4 m x 4 m dan tinggi 2,5 m menampung 200 ekor atau 5-7 ekor/ m2,sedangkan setelah ayam dewasa kepadatannya 4 ekor/m2. Kandang baterai, khusus untuk ayam petelor, satu ayam satu petak, kandang dibuat dengan ukuran : panjang 25 cm, lebar 35 cm, tinggi belakang 28 cm dan tinggi depan 35 cm.

Untuk pemberian pakan harus memperhatikan jumlah dan mutunya,

jika tidak tepat maka perhitunganya merugi. Peternak harus mampu menekan biaya pakan serendah mungkin tanpa harus mengurangi mutu dan nilai zat gizinya. Ada dua jenis pakan yang bisa diberikan untuk ayam Arab, yaitu pakan buatan pabrik seperti dedak atau pakan organik yang terdiri dari sayuran seperti kangkung, singkong dan lain-lain. Namun kebanyakan peternak memilih menggunakan pakan buatan pabrik dengan alasan lebih praktis dan juga kandungan pakan tersebut sudah memenuhi kebutuhan perkembangan ayam, seperti protein, vitamin, dan lain-lain.

Sedangkan pada pengendalian penyakit, pada umumnya Ayam arab ini lebih tahan terhadap serangan penyakit dibanding dengan ayam ras dan ayam buras lainya, tetapi bukan berarti kebal terhadap penyakit. Pengendalian penyakit yang perlu antara lain : Vaksinasi yang teratur , kebersihan kandang dengan desinfektan.

Hal yang tak kalah penting adakah tahapan pengelolaan reproduksi ini berkaitan dengan masalah produksi terutama produksi telor , baik untuk tujuan telor tetas maupun telor konsumsi. Bila telor untuk tujuan tetas, maka perlu diperhatikan perbandingan jantan dan betina minimal 1 : 8.

Pada umur 5 bulan ayam arab sudah mulai bertelur, puncak produksinya pada umur 8 bulan dan rata-rata bisa mencapai 80-90%. Bila mengharapkan 80 % DOC yang dihasilkan, betina sebaiknya dikawinkan jam 17.00 Wib. Bila menghendaki 50 % DOC jantan dan 50 % betina, maka perkawinan harus dilakukan pada jam 11.00 - 13.00 Wib.

(dbs)

44 | Brafo PMK | juli 2016

pemuda & olahraGa

kerja keras agar siaPJika dihitung waktu, penyelenggaraan Asian Games XVII memang baru akan digelar pada 2018 mendatang. Namun, bicara kesiapan beda lagi urusannya. Menko PMK minta kerja lebih keras lagi.

“K alau dihitung dari sekarang penyelenggaraan Asian Games

Tahun 2018 itu Insya Allah dapat terselenggara dalam waktu kurang lebih 24 bulan lagi. Oleh karena itu, segala persiapan dan kesiapan yang semuanya mendesak perlu segera ditindaklanjuti. Saya harap baik panitia penyelenggara, K/L pendukung, bahkan pemerintah provinsi dapat bekerja dengan baik,” papar Menko PMK, Puan Maharani, saat memberikan arahan dalam

Rakor Perkembangan Persiapan Penyelengaraan Asian Games XVIII Tahun 2018 pada 22 Juni 2016 lalu di ruang rapat utama kantor Kemenko PMK, Jakarta.

“Sengaja saya kumpulkan para K/L dan Pemprov yang tertuang dalam Inpres dan Keppres. Semuanya pada dasarnya memahami akan fungsi dan tugasnya. Yang terpenting adalah sinergi dan koordinasi dari semua pihak. Dari laporan yang saya terima hari ini, saya pikir kita masih perlu bekerja lebih keras lagi

karena belum banyak kemajuan yang dicapai. Buatlah semacam jadwal kerja dari sekarang agar nanti tidak terkesan terburu-buru dan bekerja dengan efektif dan efisien mengingat waktu yang kita punya tidak banyak lagi. Jika waktu semakin dekat, akan ada rakor semacam ini lagi per dua bulan untuk kemudian saya bawa ke dalam ratas Asian Games per tiga bulan di hadapan Bapak Presiden.”

Rakor digelar untuk memastikan dan menyimak perkembangan terkini kesiapan Indonesia selaku

juli i 2016 | Brafo PMK | 45

rEForMasI BIrokrasIpemuda & olahraGa

Penyelenggara dari ajang Pesta Olahraga se-Asia (asian Games) XVIII tahun 2018 terutama untuk masalah kebutuhan anggaran, penyelenggaraan, aneka persiapan yang meliputi: atlet, infrastruktur, dan penyelenggaraan, serta masalah dukungan dari kementerian/lembaga yang telah tertuang dalam Inpres No.2/2016 dan Keppres No.22/2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018.

Sebelum memberikan arahan, Menko PMK, dalam rakor lanjutan tingkat menteri ini akan mendengarkan laporan terkini perkembangan persiapan dan dukungan K/L dari Kemenpora; paparan persiapan anggaran penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018 oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI); dan laporan perkembangan rehabilitasi Gelora Bung Karno (GBK) dan wisma atlet baik yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta maupun yang di Jakabaring, Sumsel, oleh Satgas Renovasi dan Infrastruktur. Menko PMK juga meminta laporan bentuk dukungan dari seluruh K/L dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten serta Sumatera Selatan dalam rakor ini.

Menurut jadwal dan tenggat waktunya, anggaran tahap I dan II Asian Games XVIII Tahun 2018 tengah diajukan KOI kepada Kemenpora dan perlu ditindaklanjuti segera, sementara anggaran untuk rehabilitasi GBK dan wisma atlet juga sedang diajukan dalam APBN Perubahan 2016 dan akan dimasukkan pula dalam APBN 2017.

Adapun para atlet nasional kini sedang mempersiapkan diri dengan mengikuti program Latihan Inti menuju Asian Games XVIII Tahun

2018. Menurut paparan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), kini tengah dikembangkan sejumlah strategi pemenangan para atlet terpilih di ajang Asian Games XVII tahun 2018 yang akan dihadapinya. Strategi itu antara lain berupa konsolidasi, membangun kapasitas diri, optimalisasi kinerja, dan sukses berkelanjutan. Satlak Prima juga memproyeksikan perolehan medali para atlet yang bertanding dengan target memperbaiki peringkat juara dari urutan ke-18 pada Asian Games sebelumnya menjadi negara yang masuk urutan 10 besar. Dengan target ini, Satlak Prima telah melakukan kajian dan para atletnya diharapkan siap untuk meraih setidaknya 32 medali emas agar Indonesia dapat masuk ranking 10 besar sebagai negara dengan perolehan medali terbanyak.

Untuk masalah infrastruktur, upaya rehabilitasi GBK akan dimulai akhir Juni 2016 dan wisma atlet akan resmi mulai dikonstruksi pada Juli 2016. “Sejauh ini, upaya rehabilitasi sedang dalam proses pengadaan tenaga kontraktor. Nantinya, GBK akan diubah struktur bangunannya menggunakan sentuhan kekinian agar lebih menarik untuk dilihat dan mereka yang datang akan lebih nyaman,” kata Menteri PUPR, M Basoeki Hadimoeljono.

Semua infrastruktur baik venue maupun wisma atlet direncanakan dapat selesai tahun 2017. Wisma Atlet yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat, itu akan memiliki sebanyak 10 tower, sedangkan Jakabaring, Sumsel, akan ditambah lima tower.

Dengan 29 cabang olahraga olimpiade, 8 cabang non-olimpiade,

dan satu cabang olahraga pilihan, Pesta Olahraga Asian Games XVIII tahun 2018 yang akan digelar pada Agustus – September 2018 dan diikuti oleh sekitar 13 ribu atlet dan official ini akan membawa kebanggaan tersendiri bagi Indonesia selaku Penyelenggara. Terlebih dalam acara pembukaan nanti, sekitar 45 pemimpin negara se-Asia dijadwalkan untuk hadir. “Agar Indonesia tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan tetapi sukses prestasi dan ekonomi juga,” kata Menko PMK dalam arahannya.

Yang terpenting, menurut Menko PMK, adalah partisipasi pelajar dalam kegiatan ini termasuk nanti dalam acara pembukaan dan adanya Youth Asian Games beberapa waktu sebelum Asian Games XVIII Tahun 2018 dibuka. Menko PMK mengingatkan pula kalau akan ada perubahan proses belajar mengajar siswa di provinsi yang menjadi venue pertandingan cabang olahraga. Menko PMK menegaskan bahwa segala infrastruktur pendukung penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018 adalah masalah perawatan dan keberlanjutannya di masa mendatang serta harus diupayakan minimnya temuan penyelewengan terutama untuk pengadaan beberapa barang yang masih harus impor.

“Saya akan minta dipastikan kemajuan-kemajuan yang sudah kita capai. Jangan lupakan pula bahwa kita harus tetap mempromosikan Indonesia baik budaya maupun promosi wisatanya. Asian Games ini kita harapkan pula meraih sukses yang tidak hanya penyelenggaraan tetapi juga sukses prestasi dan ekonomi,” tutup Menko PMK dalam arahannya. (IN)

46 | Brafo PMK | juli 2016

opInIkemiskiNaN

Komitmen pemerintah untuk terus mengatasi masalah kemiskinan dan juga ketimpangan

baik ketimpangan antar warga maupun ketimpangan antar daerah semakin meningkat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar semua kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan dari pemerintah betul-betul dijalankan secara terpadu, dan terintegrasi antar lembaga.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan September 2015, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai

28,51 juta orang (11,13 persen), berkurang sebesar 0,08 juta orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2015 yang sebesar 28,59 juta orang (11,22 persen). Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2015 sebesar 8,29 persen, turun menjadi 8,22 persen pada September 2015. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 14,21 persen pada Maret 2015 menjadi 14,09 persen pada September 2015.

Selama periode Maret 2015–September 2015, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 0,03 juta orang (dari 10,65 juta orang pada Maret 2015 menjadi 10,62 juta orang pada September

2015), sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 0,05 juta orang (dari 17,94 juta orang pada Maret 2015 menjadi 17,89 juta orang pada September 2015).

Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2015 tercatat sebesar 73,07 persen, kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi Maret 2015 yaitu sebesar 73,23 persen.

Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin Indonesia separuh

Pangan PenyeBaB TerBesar kemiskinanSeparuh lebih jumlah penduduk miskin hidup di pulau Jawa. Komoditi makanan memiliki sumbangsih jauh lebih besar terhadap garis kemiskinan.

juli i 2016 | Brafo PMK | 47

lEksIkonopInIkemiskiNaN

lebih bermukim di pulau Jawa. Berdasarkan data yang dirilis BPS, provinsi Jawa Timur berada di urutan teratas daerah yang memiiki penduduk miskin terbanyak di Indonesia dengan sekitar 4.775.000 kaum berpenghasian rendah. Lebih dari 3,2 juta di antaranya berada di perdesaan. Sementara 1,5 juta tersebar di kota-kota besar. Batas penghasilan bulanan untuk sebuah keluarga miskin di Jawa Timur berkisar di angka 318.000 Rupiah.

Meski lebih dari 20 ribu penduduk terangkat dari garis kemiskinan sejak awal tahun, Jawa Tengah tetap memiliki jumlah penduduk miskin terbesar kedua di Indonesia, yakni 4.505.780 juta. Batas pendapatan untuk kategori miskin di provinsi ini berkisar 310 ribu Rupiah per bulan. Tidak berbeda jauh dengan Jawa Tengah, Jawa Barat mencatat 4,48 juta penduduk miskin tahun 2016. Namun tidak seperti provinsi lain di pulau Jawa, kebanyakan kaum miskin Jawa Barat hidup di perkotaan, jumlahnya mencapai 2,7 juta penduduk. Untuk dikategorikan miskin, seseorang harus berpenghasilan maksimal 319 ribu per bulan.

Presiden mengakui hingga saat ini Indonesia belum lepas dari kemiskinan, ketimpangan sosial dan ketimpangan antar wilayah. Wilayah Indonesia Sabang-Merauke belum terhubung dengan baik. Integrasi ekonomi nasional juga belum produkitif. Oleh karena itu, dalam menanggulangi kemisikan pemerintah fokus dalam deregulasi aturan yang dianggap menghambat ekonomi nasional. Pemerintah juga fokus membangun infrastruktur dan sumber daya alam agar Indonesia

bisa bersaing dengan negara lain.Pemerintah juga melaksanakan

empat langkah pengentasan kemiskinan yang berlangsung secara terpadu oleh seluruh instansi terkait. Tujuannya, agar potensi kenaikan angka kemiskinan bisa ditekan lewat sejumlah kebijakan dan program pemerintah.

Adapun empat hal tersebut yakni, pertama, upaya stabilisasi harga pangan. Kestabilan harga pangan khususnya beras harus menjadi perhatian utama seluruh sektor terkait. Kedua, program pengentasan kemiskinan seperti kartu Indonesia sehat (KIS), kartu keluarga sejahtera (KKS), dan kartu Indonesia pintar (KIP). Jokowi meminta, distribusi kartu sakti tersebut tetap sasaran dan bisa selesai April mendatang. Ketiga, penyaluran Dana Desa ke seluruh wilayah juga juga harus bermanfaat yang diarahkan untuk program padat karya. Sehingga, akan ada kenaikan daya beli rakyat di desa. Keempat, program kredit usaha rakyat (KUR). Menurut Presiden, program KUR yang memberikan keringan bunga sebesar 9%, saat ini sudah baik penyalurannya kepada pengusaha kecil.

PanGanSementara itu, secara umum

masih tingginya persentase kemiskinan di Indonesia menurut Direktur Eksekutif Institute National Development and Financial (Indef) Enny Sri Hartati disebabkan oleh kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang masih belum bisa dikendalikan pemerintah. Akibatnya, mereka yang berada di kelompok rentan miskin bisa dengan mudah tergelincir ke dalam kategori miskin.

Untuk itu, Enny menilai lebih baik pemerintah fokus menciptakan lapangan pekerjaan di sektor formal. Sebab selama tidak ada ketersediaan lapangan kerja yang memadai, dipastikan akan berdampak terhadap naiknya angka kemiskinan.

“Ketika tidak ada kebijakan yang bisa mengerek pendapatan masyarakat untuk naik, maka tentu saja makin tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan minimal. Jadi ketika pendapatan tidak naik, kemudian dibarengi kenaikan harga pokok dan terjadi penyempitan lapangan pekerjaan formal, ini tentu saja akan mendorong kelompok rentan miskin masuk ke kemiskinan,” ujarnya.

Meski Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan rokok merupakan salah satu penyumbang terbesar garis kemiskinan di Indonesia. ‎Sebagian masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan kuat untuk membeli rokok. Namun Enny juga mengakui bahwa struktur pendapatan masyarakat penghasilan menengah ke bawah atau miskin ke rentan miskin memang 70 persen untuk konsumsi makanan dan non-makanan mencapai 30 persen. Ini artinya, ketika porsi terbesar adalah makanan lantas terjadi kenaikan harga misalkan sebesar 10 persen digunakan untuk membeli rokok, maka bobot pengeluaran kelompok itu jadi tinggi.

Meski demikian, diakuinya, itu hanya persentase dan tidak menjadi faktor tunggal. Jika kemudian akibat kenaikan cukai harga rokok menjadi tinggi itu faktor alamiah. Sementara dari sisi konsumen juga akan ada penyesuaian konsumsi setelah harga rokok naik. (dbs)

48 | Brafo PMK | juli 2016

lEksIkonopInIkilas

PErtEMuan Evaluasi PErKEMBangan Zoonosis dan antisiPasi PEnularan ZiKa

Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK, Sigit

Priohutomo, memimpin rapat Panel Ahli tentang perkembangan Zoonosis dan rekomendasi dalam penanganannya selama ini. Priohutomo yang didampingi Asdep Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Naalih Kelsum, mengatakan bahwa isu terkini seputar Zoonosis berkaitan dengan Antraks di Sulawesi khususnya Gorontalo yang terus menyebar di beberapa Kabupaten bahkan mengakibatkan kecacatan pada anak. Selain itu, rabies pada hewan meningkat 5,5 kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun 2015. Sedangkan kebijakan/regulasi RPP tentang otoritas veteriner sebagai dasar pengaturan penyelenggaraan kesehatan hewan belum juga terbit dan usulan RUU karantina kesehatan dan RUU karantina pertanian, hewan dan ikan.

Sementara itu isu terkini seputar virus Zika, masih terjadi penularan di wilayah Amerika dan Brazil sedangkan Singapura menjadi negara terdekat dengan Indonesia yang telah melaporkan penularan zika. Dalam perkembangan internasional, pemberitaan terjadinya penularan zika terhadap wisatawan asal Australia setelah berkunjung ke Amerika dan munculnya travel warning terhadap warga Australia yang akan berlibur ke Bali.

Adapun agenda dalam pertemuan ini adalah Evaluasi perkembangan zoonosis khususnya rabies dan antraks di Gorontalo dan Evaluasi kesiapan

fgd MEMBangun sistEM PEringatan dini BEncana

Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Masmun Yan Manggesa memimpin Forum Group

Disscusion (FGD) mengenai “Membangun Sistem Peringatan Dini Bencana.”Diadakannya FGD ini bertujuan untuk menginventarisasi program-program

pengurangan resiko bencana terutama peningkatan kapasitas penanggulangan bencana dan juga sinkronisasi antar K/L yang terkait terhadap sistem peringatan dini bencana.

Diperlukannya sistem peringatan dini ini karena berdasarkan indeks resiko bencana pada tahun 2013, Indonesia merupakan negara dengan resiko bencana yang tinggi yaitu sebesar 156.3. Dan diharapkan pada tahun 2019 turun menjadi 132.9 (sedang). Target itu merupakan implementasi dari RPJMN 2015-2019 dimana telah ditetapkan sebanyak 136 kabupaten/kota dengan indeks resiko tinggi dan sedang menjadi prioritas pengurangan resiko bencana.

Untuk menurunkan indeks resiko bencana diperlukan peningkatan kapasitas dalam penanggulangan bencana yang berupa sistem peringatan dini yang efektif. Sistem peringatan dini yang penting untuk efektif agar pengambilan tindakan cepat dan tepat dalam rangka mengurangi resiko terkena bencana.

KEMEnKo PMK jaring MasuKan PEnyEMPurnaan KEBijaKan jaMinan sosial KEsEhatan

Menurut perkembangan terkini, jumlah kepesertaan jaminan kesehatan telah melebihi target kepesertaan sesuai peta jalan jamsos bidang kesehatan yaitu 166.096.764 jiwa per minggu I Mei 2016.

Sementara kendala dari sisi supply antara lain distribusi dan ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan yang masih kurang; kualitas layanan yang bervariasi; sistem rujukan yang belum optimal; dan sistem primary care (p-care) yang belum optimal.

“Kemenko PMK sebagai institusi yang mengawal pelaksanaan peta jalan jaminan sosial kesehatan dan ketenagakerjaan berkepentingan untuk mempercepat pemahaman terkait penyelenggaraan jaminan sosial dan menjaring masukan-masukan terkait implementasi pelayanan jaminan sosial baik pusat maupun daerah, baik oleh BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan.” Demikian Choesni dalam sambutannya.

“Masukan ini sebagai bahan untuk penyempurnaan kebijakan yang terkait dengan jaminan sosial kesehatan. untuk itu, perlu dilakukan workshop yang mengundang stakeholder terkait dengan fasilitas dan pelayanan kesehatan sebagai forum identifikasi masalah, pembahasan kebijakan, formulasi dan rekomendasi kebijakan dalam memperkuat pelayanan kesehatan dengan lebih baik.”

juli i 2016 | Brafo PMK | 49

lEksIkonopInIkilas

antisipasi penularan zika virus di Indonesia sedangkan tujuannya untuk menyusun masukan rekomendasi kebijakan bagi Menko PMK terkait dengan isu terkini tentang zoonosis dan zika serta langkah antisipasi agar tidak meluas.

KEMEnKo PMK BEriKan PEMBEKalan untuK Mahasiswa KKn-PPM ugM, yogyaKarta

Kemenko PMK bekerjasama dengan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta melaksanakan kegiatan pembekalan materi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) pada medio Juni lalu kepada para mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM.

Acara pembekalan peserta kemudian diisi dengan paparan dari beberapa Narasumber, antara lain dari Kelompok Kerja Nasional Revolusi Mental, Arif Budimanta: M. Yamin, M. Sobary dan Andi Irawan, serta Agus Sartono yang juga Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK.

Materi yang disampaikan meliputi pengenalan tentang konseptual GNRM, implementasi GNRM dalam kegiatan KKN, pendalaman tentang transfer nilai RM kepada masyarakat dan wawasan kebangsaan. Mahasiswa KKN UGM merupakan agen informasi, pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di lokasi-lokasi KKN yang tersebar di 33 provinsi. Setelah dibekali dengan substansi GNRM, mahasiswa diharapkan dapat ikut serta menyebarkan

semangat perubahan kepada seluruh masyarakat di lokasi KKN, serta di keluarganya. Bila gerakan sosial Revolusi Mental dilaksanakan di semua lini, Indonesia akan menjadi negara yang tertib, maju, bersatu dan sejahtera.

raKor sKEMa PEMBiayaan uKM untuK KEloMPoK PErEMPuan

Deputi bidang Koordinasi Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kemenko PMK, Sujatmiko,

memimpin rapat koordinasi mengenai skema pembiayaan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bagi kelompok perempuan di Jakarta pagi tadi. Rapat dihadiri oleh beberapa perwakilan dari K/L maupun dari beberapa Lembaga Keuangan khususnya Perbankan baik BUMN maupun Swasta.

Bahasan rakor kali ini difokuskan pada pemberdayaan kelompok perempuan yang dapat meningkatkan kemandirian perempuan, menjadikan mereka kompeten, dapat bersaing di era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dan Global, produktif ; Perempuan dan kelompok perempuan mampu bekerja dan atau menciptakan pekerjaan; mengurangi pengangguran; dapat meningkatkan ekonomi keluarga serta perempuan dan kelompok perempuan dapat berpartisipasi di semua bidang pembangunan.

“Saya ingin komitmen para pemangku kepentingan dalam hal ini Pemerintah, Lembaga Keuangan Bank, Swasta dalam peningkatan kemampuan Usaha Mikro Kecil terutama perempuan sebagai pelaku usaha dapat memberikan data kepada

kami seperti program-program apa saja yang sudah berjalan atau masih berjalan yang nantinya akan kami pelajari guna meningkatkan UKM,” tutur Sujatmiko.

sinErgi KEMEnKo PMK dEMi PEMBangunan KEPulauan sEriBu

Deputi bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Haswan Yunaz, petang ini

memberikan sambutan pada acara Pencanangan Gerakan 1000 di Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta. Gerakan 1000 merupakan suatu inisiasi mengandung semangat meningkatkan daya dorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Seribu, Jakarta. Gerakan 1000 adalah forum sinergitas program kerja kementerian/lembaga negara yang peduli terhadap pengembangan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata berbasis masyarakat. Gerakan ini berkeinginan pula meningkatkan daya dukung industri kreatif di Kepulauan Seribu melalui kreatifitas pembuatan film oleh anak muda. Dana pembuatan film itu nantinya akan dipergunakan untuk membangun perekonomian dan daya dukung wisata di Kepulauan Seribu.

Sejauh ini ada beberapa program sudah dilaksanakan, antara lain penandatanganan Deklarasi Gerakan 1000 oleh seluruh stakeholder yang terlibat; prosesi penyerahan rumah ikan dan adopsi karang kepada sponsor Gerakan 1000; pelaksanaan workshop 1000 foto dan film pendek di Pulau Karya; Focus Group Discussion (FGD) dan identifikasi rantai nilai sektor perikanan di Kepulauan Seribu.

50 | Brafo PMK | juli 2016

pustaka

Jika pernah membaca buku Imagined Community yang dikarang oleh Benedict Anderson, pasti tertarik

untuk membaca buku ‘Menjadi Indonesia.’ Sebuah buku yang bercerita tentang sejarah meng-Indonesia. Sebuah negara yang dicita-citakan dari pengalaman

penindasan, penjajahan, pergumulan intelektual hingga perpecahan pergerakan (PKI-Sarekat Islam hal.324).

Dengan bahasa yang lugas namun padat, Parakitri Simbolon menggambarkan heroisme perlawanan kerajaan-kerajaan lokal terhadap Belanda, Inggris maupun Jepang, kebangkrutan VOC, munculnya gerakan nasional

Hubungan antaragama dalam dua dekade tarakhir, khususnya pasca Tragedi 11 September 2001, masih

dicekam berbagai tragedi berdarah yang terus melayangkan nyawa manusia tak berdosa. Tragedi demi tragedi terus menyeruak di belahan dunia. Timur Tengah menjadi saksi bisu betapa darah terus mengalir di

tengah konflik horisontal antarsaudara sendiri. Pun juga Indonesia, pernah didera konflik berkepanjangan yang bernuansa agama.

Seorang pemikir muda galau dan risau dengan kondisi tersebut. Karena bekal pengalaman berinteraksi dengan berbagai kelompok, ragam golongan, dan lintas agama,

Menyusun Keping-Keping Nusantara

Al-Qur’an Sebagai Fundamen ToleransiJudul Buku : Al-Quran, Kitab Toleransi; Inklusivisme, Pluralisme, dan MultikulturalismePenulis : Zuhairi MisrawiPenerbit : FitrahTahun Terbit : 2008

Judul Buku : Menjadi Indonesia Pengarang : Parakitri T. Simbolon Penerbit : Kompas Tahun terbit : 2007

dan masalah kooperasi-non-kooperasi.Ada hal menarik yang sangat disesali penulis buku

ini, mengapa Sarekat Islam terpecah, hal tersebut memperlambat gerak perlawanan terhadap penjajah. Jika marxisme di dalam tubuh Sarekat Islam dapat bersatu di bawah panji Islam, maka niscaya kemerdekaan menjadi milik semua.

Menjelang peringatan kemerdekaan RI yang begitu-begitu saja, buku ini layak untuk dibaca oleh pencinta sejarah maupun aktivis gerakan mahasiswa. Menjadi Indonesia, menjadi melek terhadap sejarah, menjadi peka terhadap perubahan.

Buku ini dimaksudkan sebagai buku sejarah, bukan bahan ideologi atau indoktrinasi, sehingga fakta maupun tafsirannya senantiasa merujuk terutama pada sumber primer. Sedemikian kaya dan detil rujukan maupun catatn itu, hingga membaca buku ini kita bisa turut merasakan suka duka perjalanan masyarakat Nusantara, yang kini menjadi Indonesia, pada masa-masa awal pertumbuhannya.

Zuhairi menarik napas kegalauan dan memuntahkannya dalam sebuah karya brilian, Al-Quran, Kitab Toleransi. Zuhairi yang dilahirkan dari rahim kaum tradisionalis (baca: Nahdlatul Ulama/NU), mampu melakukan terobosan pemikiran yang melampaui khazanah tradisionalismenya. Buku ini menjadi bukti otoritas keilmuannya dalam membedah diskursus toleransi yang tertancap dalam kitab suci Al-Quran.

Al-Quran itu menghadirkan mutiara yang berisi nilai-nilai kemanusiaan universal. Menyitir pemikiran al-Ghazali, al-Syatibi, al-Thufi, al-Syaukani, dan lainnya, ia melihat bahwa paradigma substansi dan tujuan diturunkannya Al-Quran sebagai sumber syariat adalah kesadaran sosial, kesadaran antroposentris, dan kesadaran humanis. Bahkan, al-Syatibi, lanjut penulis, substansi yang dituturkan Al-Quran bukan hanya menjaga jiwa, agama, harta, akal, dan keturunan, tetapi juga menjungjung tinggi agama-agama dan kepercayaan lain. Dalam Al-Qur’an juga didapati petenjuk bahwa Nabi Muhammad adalah teladan praksis kasih sayang dan Allah adalah sumber kasih sayang.

juli i 2016 | Brafo PMK | 51

kementerian koordinatorBidang pembangunan Manusia dan kebudayaan

Membangun indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat

daerah daerah dan desa dalam Kerangka negara

Kesatuan

seKarang!saatnya desa Membangun

52 | Brafo PMK | juli 2016

‘ciptakan lingkungan Kondusif untuk Perlindungan dan tumbuh Kembang anak’

IndonesiaRamah Anak

kementerian koordinatorBidang pembangunan Manusia dan kebudayaan