majas

12
Pengertian Majas dan Penjelasannya 1 Majas (figurative language) adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu. Majas merupakan bentuk retoris yang penggunaannya antara lain untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembacanya. Secara garis besar, majas- majas tersebut terbagi dalam majas perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan. MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA) 1. Klimaks Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Semua jenis kendaraan, mulai dari sepeda, motor, sampai mobil berjejer di halaman. Baik itu RT, Kepala Desa, Camat, Bupati, Gubernur, maupun Presiden memiliki kedudukan sama di mata Tuhan. Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran membuahkan pengalaman, dan pengalaman membuahkan harapan. 2. Antiklimaks Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lama semakin menurun. Contoh : Ketua Pengadilan Negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya. Bapak Kepala Sekolah, para guru, dan murid-murid, sudah hadir di lapangan upacara. Gedung-gedung, rumah-rumah, dan gubuk-gubuk, semuanya mengibarkan Sang Saka Merah Putih. 3. Paralelisme Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang. Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas. Sunyi itu duka sunyi itu kudus sunyi itu lupa sunyi itu mampus 4. Antitesis Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, semuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa. Hidup matinya, susah senangnya, itu tanggung jawabku. Tua muda, besar kecil, laki perempuan, semuanya menyelamatkan diri ancaman tsunami.

Upload: mochammad-ridwan

Post on 28-May-2015

287 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 1

Majas (figurative language) adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu. Majas merupakan bentuk retoris yang penggunaannya antara lain untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembacanya. Secara garis besar, majas-majas tersebut terbagi dalam majas perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan.

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA) 1. Klimaks Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh :

Semua jenis kendaraan, mulai dari sepeda, motor, sampai mobil berjejer di halaman.

Baik itu RT, Kepala Desa, Camat, Bupati, Gubernur, maupun Presiden memiliki kedudukan sama di mata Tuhan.

Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran membuahkan pengalaman, dan pengalaman membuahkan harapan.

2. Antiklimaks Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lama semakin menurun. Contoh :

Ketua Pengadilan Negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya.

Bapak Kepala Sekolah, para guru, dan murid-murid, sudah hadir di lapangan upacara.

Gedung-gedung, rumah-rumah, dan gubuk-gubuk, semuanya mengibarkan Sang Saka Merah Putih.

3. Paralelisme Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh :

Jika kamu minta, aku akan datang.

Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas.

Sunyi itu duka sunyi itu kudus sunyi itu lupa sunyi itu mampus

4. Antitesis Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya. Contoh :

Kaya miskin, tua muda, besar kecil, semuanya mempunyai kewajiban terhadap

keamanan bangsa.

Hidup matinya, susah senangnya, itu tanggung jawabku.

Tua muda, besar kecil, laki perempuan, semuanya menyelamatkan diri

ancaman tsunami.

Page 2: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 2

5. Repetisi Adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk

memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai

Contoh:

Terlalu banyak penderitaan menimpa dirinya. Terlalu banyak masalah yang dihadapinya. Terlalu banyak.

Sekali merdeka tetap merdeka.

Cinta adalah keindahan. Cinta adalah kebahagiaan. Cinta adalah pengorbanan.

6. Epizeuksis Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut. Contoh :

Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.

Ingat kami harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat.

Tugas seorang siswa adalah belajar, belajar, dan belajar untuk mengisi kemerdekaan. 7. Tautotes Adalah repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi. Contoh :

Kau menuding aku, aku menuding kau, kau dan aku berseteru.

Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan aku sama saja.

Aku cinta kau, kau cinta aku, kau dan aku saling mencintai. 8. Anafora Adalah repetisi yang berupa pengulangan kata pertama pada setiap garis. Contoh :

Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa.

Kucari kau dalam toko-toko. Kucari kau karena cemas karena sayang.

Kucari kau karena sayang karena bimbang. Kucari kau karena kaya mesti diganyang.

9. Epistrofora Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan. Contoh :

Bumi yang kau diami, laut yang kau layari adalah puisi.

Udara yang kau hirupi, air yang kau teguki adalah puisi.

Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau tidur. 10. Simploke Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.

Page 3: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 3

Contoh :

Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.

Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.

Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.

Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah.

11. Mesodiplosis Adalah repetisi di tengah-tengah baris atau beberapa kalimat berurutan. Contoh :

Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.

Pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa.

Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat.

12. Epanalepsis Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.

Contoh :

Saya akan berusaha meraih cita-cita saya.

Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.

Kita sama-sama peduli terhadap lingkungan demi anak cucu kita.

13. Anadiplosis Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya. Contoh :

Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati ah tak apa jua yang ada.

Dalam raga ada darah, dalam darah ada tenaga, dalam tenaga ada daya, dalam daya ada segalanya.

Dalam hatiku ada hatimu, dalam hatimu ada cinta, dalam cinta ada kita berdua.

14. Aliterasi Adalah sejenis gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan pada suatu kata atau beberapa kata, biasanya terjadi pada puisi. Contoh :

Keras-keras kena air lembut juga.

Kau keraskan kalbunya bagai batu membesi benar timbul telangkai bertongkat urat ditunjang pengacara petah pasih

15. Asonansi

Page 4: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 4

Adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berjudul perulangan vokal pada suatu kata atau beberapa kata. Biasanya dipergunakan dalam puisi untuk mendapatkan efek penekanan. Contoh :

Ini luka penuh luka siapa yang punya.

Segala ada menekan dada mati api di dalam hati harum sekuntum bunga rahasia dengan hitam kelam

16. Anastrof atau Inversi

Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya

karena lebih diutamakan.

Contoh :

Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat perangainya.

Diceraikannya istrinya tanpa setahu saudara-saudaranya.

Timah panas dari eksekutor itu menghujam jantungnya.

17. Apofasis atau Preterisio Adalah gaya bahasa di mana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh :

Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang Negara.

Sebenarnya saya tidak sampai hati mengatakan bahwa anakmu kurang ajar.

Kehirukpikukan masyarakat Yogyakarta dalam menyambut gerhana matahari total yang langka ini tidak perlu saya ceritakan lagi.

18. Apostrof Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir. Contoh :

Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air tercinta ini berilah

agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan.

Wahai dewa yang agung, datanglah dan lepaskan kami dari cengkraman durjana.

Wahai Brahmana, berilah kesuburan bagi tanah kami. 19. Asindeton Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan. Contoh :

Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.

Page 5: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 5

Ayah, ibu, anak merupakan inti dari sebuah keluarga.

Kemeja, sepatu, kaus kaki dibelinya di took itu.

20. Polisindeton Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung. Contoh :

Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?

Pembangunan memerlukan sarana dan prasarana juga dana serta kemampuan pelaksana.

Sebelum naik ke rumah, ditinggalkannya sepatunya karena takut akan mengotorkan lantai.

21. Kiasmus

Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa

atau klausa lainnya. Contoh :

Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.

Ia menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah. 22. Elipsis Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca. Contoh :

Risalah derita yang menimpa ini.

Mereka ke Jakarta minggu lalu.

Kepulangannya membawa oleh-oleh banyak sekali.

23. Eufimisme Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan. Contoh :

Anak ibu lamban menerima pelajaran.

Tunasusila sebagai pengganti pelacur.

Pohon itu ada penghuninya.

24. Litotes Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri. Contoh :

Mampirlah ke gubukku!

Page 6: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 6

Apa yang kami berikan ini memang tak berarti buatmu.

Kami berharap Anda menerima pemberian yang tidak berharga ini.

25. Histeron Proteron adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar. Contoh :

Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya.

Jika kau memenangkan pertandingan itu berarti kematian akan kau alami.

26. Pleonasme Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului. Contoh :

Darah merah membasahi baju dan tubuhnya.

Capek mulut saya berbicara.

Mereka turun ke bawah untuk melihat keadaan barang-barangnya yang jatuh.

27. Tautologi Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-

kata yang diterangkan atau mendahului. Contoh :

Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan.

Apa maksud dan tujuannya datang ke mari?

Selamat datang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang bunga bangsaku.

28. Parifrasis Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama artinya. Contoh :

Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.

Kami baru sampai ke tempat itu ketika matahari akan tenggelam di ufuk barat.

29. Prolepsis atau Antisipasi Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi. Contoh :

Kedua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.

Aku melonjak kegirangan karena aku mendapatkan piala kemenangan.

30. Erotesis atau Pertanyaan Retoris

Page 7: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 7

Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk

mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Contoh :

Inikah yang kau namai bekerja?

Tegakah membiarkan anak-anak dalam kesengsaraan?

31. Silepsis dan Zeugma Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan

sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan

dengan kata pertama. Contoh :

Ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.

Kami sudah mendengar berita itu dari radio dan surat kabar.

32. Koreksio atau Epanortosis Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh :

Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.

Silakan Riki maju, bukan, maksud saya Rini!

Silakan Candy maju untuk menjelaskan, oh maaf maksud saya Santika!

33. Hiperbola Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan. Contoh :

Kita berjuang sampai titik darah penghabisan.

Pemikiran-pemikirannya tersebar ke seluruh dunia.

Saya terkejut setengah mati mendengar perkataannya.

34. Paradoks Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda. Contoh :

Dia besar tetapi nyalinya kecil.

Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.

Dia orang kaya, tetapi miskin.

35. Oksimoron Adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang

berlawanan dalam frasa yang sama.

Contoh :

Page 8: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 8

Keramah-tamahan yang bengis.

Olahraga mendaki gunung memang menarik walupun sangat membahayakan.

Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya sedih.

36. Asosiasi atau Simile Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. Contoh :

Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam.

Semangatnya keras bagaikan baja.

Wajahnya bagai bulan purnama. 37. Metafora Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama. Contoh :

Jantung hatinya hilang tiada berita.

Aku adalah angin yang kembara.

Dia dianggap anak emas majikannya. 38. Alegori Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan perbandingan utuh. Contoh :

Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.

Mendayung bahtera hidup merupakan perbandingan yang utuh dan menyeluruh bagi rumah tangga.

Suami harus mampu mengayuh dayung.

39. Parabel

Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus

tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya. Contoh :

Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar.

Bhagawat Gita, Mahabhrata, dan Bayan Budiman mengandung gaya bahasa ini.

40. Personifikasi Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup. Contoh :

Hujan itu menari-nari di atas genting.

Bunga mawar menjaga dirinya dengan duri.

Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.

41. Alusio

Page 9: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 9

Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa. Contoh :

Kartini kecil itu turut memperjuangkan haknya.

Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?

Tekad muda sejati, daripada hidup berputih mata lebih baik berputih tulang.

42. Eponim

Adalah gaya bahasa di mana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat itu. Contoh :

Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.

Dengan latihan yang sungguh saya yakin Anda akan menjadi Mike Tyson. 43. Epitet Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal. Contoh :

Lonceng pagi untuk ayam jantan.

Putri malam menyambut kedatangan remaja yang sedang mabuk asmara.

Hewan bersel satu cenderung berkembang secara amitosis

44. Sinekdoke -Pars Pro Toto Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian hal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh :

Saya belum melihat batang hidungnya

Berapa kepala yang hadir hari ini?

Setiap kepala dikenakan biaya. -Totem Pro Parte Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh

Medan pernah menyelenggarakan FFI dua kali.

Dalam pertandingan itu Indonesia menang satu lawan Malaysia.

Semoga Indonesia menjadi juara AFF Suzuki Championship 2010.

45. Metonimia Adalah gaya bahasa perbandingan yang mengemukakan merk dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasional dengan benda keseluruhan. Contoh :

Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah.

Ayah baru saja membeli zebra, padahal saya ingin Kijang.

Page 10: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 10

Coba buka H.B.Jassin halaman 23.

46. Antonomasia Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh :

Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.

Kepala sekolah mengundang para orang tua murid.

Sang raja rimba mengaum dengan garangnya. 47. Hipalase

Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.

Contoh :

Ia masih menuntut maskawain dari almarhum Kiki puterinya.

Ia duduk pada bangku yang gelisah.

48. Ironi Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh :

Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?

Bagus benar rapormu Bar, banyak merahnya.

Rajin sekali kamu, lima hari kamu tidak masuk sekolah.

49. Sinisme adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam. Contoh :

Harum benar baumu pagi ini!

Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun Sahara pun dapat anda hitung.

Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu itu!

50. Sarkasme Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh :

Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

Kau memang benar-benar bajingan.

Tidurnya saja sehari-hari seperti babi.

51. Satire Adalah ungkapan yang mentertawakan atau menolak sesuatu. Contoh :

Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!

Jemu aku dengan bicaramu

Page 11: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 11

kemakmuran, keadilan, kebahagiaan sudah sepuluh tahun engkau bicara aku masih tak punya celana budak kurus pengangkut sampah

Harga jam itu terlalu murah bagiku.

52. Inuendo Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh :

Ia menjadi kaya raya karena mengadakan komersialisasi jabatannya.

Dia memang baik, cuma agak kurang jujur.

53. Antifrasis Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya,

yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangka lkejahatan, roh jahat, dan sebagainya. Contoh :

Engkau memang orang yang mulia dan terhormat.

Lihatlah sang raksasa telah tiba.

Kami tahu bahwa kau memang orang yang jujur sehingga tak ada satu orang pun yang percaya padamu.

54. Pun atau Paronomasia Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi. Contoh :

Tanggal satu gigi saya tinggal satu

Bisa ular itu bisa masuk ke sel-sel darah.

Buku-buku jariku sakit terhantam buku tebal itu.

55. Tropen Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang. Contoh :

Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.

Seharian dia berkubur dalam kamarnya.

Ia mengubur dirinya saja, lalu tiada lagi suaranya.

56. Simbolik Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang. Contoh :

Keduanya hanya cinta monyet.

Bunga adalah lambang wanita dan keindahan.

Page 12: Majas

Pengertian Majas dan Penjelasannya 12

Teratai, lambang pengabdian

57. Alusio Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan. Contoh :

Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?

Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?

Apakah setiap guru harus bernasib seperti Umar Bakri?

58. Interupsi

Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di

dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.

Contoh :

Tiba-tiba ia -suami itu- dijemput oleh perempuan lain.

Aku, orang yang sepuluh tahun bekerja di sini, belum pernah dinaikkan pangkat.

Kami -siswa- merayakan upacara bendera setiap hari senin