makala h

40
MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN OLEH KELOMPOK 1. HASRIAH 2. FATHIAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN 1

Upload: wanwarna-korpus

Post on 05-Aug-2015

70 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makala h

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

OLEH KELOMPOK

1. HASRIAH2. FATHIAH

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP HAMZANWADI SELONG2012

1

Page 2: Makala h

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan nikmat tiada habisnya kepada seluruh umat-Nya terutama kepada

kami tim penyusun makalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan

makalah untuk mata kuliah Belajar dan Pembelajaran dengan lancar. Shalawat

serta salam tetap kami curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang

telah membimbing umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang

benderang yakni ajaran agama islam.

Selanjutnya ucapan terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan

Kepada Bapak Dosen Pengampu mata kuliah. yang telah membimbing kami pada

mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Dan kepada seluruh anggota kelompok

atas kerja samanya yang kompak dalam menyelesaikan tugas ini serta kapada

pihak-pihak lain yang turut memberikan dukungan demi terselesainya makalah

ini.

Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, tidak ada kata yang dapat

kami ucapkan selain kata maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan

makalah ini terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun isi dari penulisan

makalah ini. Kami sangat membutuhkan kritik dan saran para pembaca yang

bersifat membangun demi penulisan makalah selanjutnya. Harapan kami semoga

apa yang kami sajikan dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan

bagi seluruh pihak yang membaca. Dan semoga Allah senantiasa memberi

hidayah kepada setiap hamba-Nya yang mau selalu berusaha dan belajar.

Pancor, 04 November 2012

Penyusun

2

Page 3: Makala h

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................. i

Kata Pengantar ........................................................................................... ii

Daftar Isi ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................................ 1

Rumusan Masalah........................................................................................ 2

Tujuan Masalah ........................................................................................... 2

Batasan Masalah.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Belajar Menurut Para Ahli............................................... 3

B.Hakikat Belajar dan Pembelajaran..................................................... 3

C.Pengertian Komponen Pembelajaran ................................................ 7

D.Macam-macam Komponen Pembelajaran ....................................... 8

E.Peran dan Hubungan Masing-masing Komponen Pembelajaran ...... 15

F.Fungsi Masing-masing Komponen Pembelajaran ............................. 18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 21

B. Saran ............................................................................................ 21

Daftar Pustaka ............................................................................................

3

Page 4: Makala h

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber

belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi. Istilah keterampilan

dalam Pembelajaran Keterampilan diambil dari kata terampil (skillful) yang

mengandung arti kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan

cekat, cepat dan tepat. Kata cekat mengandung makna tanggap terhadap

permasalahan yang dihadapi dari sudut pandang karakter, bentuk, sistem dan

perilaku obyek yang diwaspadai. Di dalamnya terdapat unsur kreatifitas,

keuletan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan (adversity) serta

kecakapan menanggulangi permasalahan dengan tuntas. Istilah cepat merujuk

kepada kecakapan mengantisipasi perubahan, mengurangi kesenjangan

kekurangan (gap) terhadap masalah, maupun obyek dan memproduksi karya

berdasarkan target waktu terhadap keluasan materi, maupun kuantitas sesuai

dengan sasaran yang ditentukan. Kata tepat menunjukkan kecakapan

bertindak secara presisi untuk menyamakan bentuk, sistem, kualitas maupun

kuantitas dan perilaku karakteristik obyek atau karya.

Tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu

mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya (kognitif,

afektif, dan konatif) dapat berkembang dengan maksimal. Dengan belajar

aktif, melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan terlatih

dan terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu

yang sifatnya positif yang pada akhirnya akan membentuk life skill sebagai

bekal hidup dan penghidupannya. Agar hal tersebut di atas dapat terwujud,

guru seyogianya mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan menguasai

berbagai cara membelajarkan siswa. Model belajar akan membahas

bagaimana cara siswa belajar, sedangkan model pembelajaran akan

membahas tentang bagaimana cara membelajarkan siswa dengan berbagai

variasinya sehingga terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana belajar

yang nyaman dan menyenangkan.

4

Page 5: Makala h

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

yang dapat kami susun adalah sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud komponen pembelajaran ?

2. Sebutkan ke-7 komponen pembelajaran !

3. Jelaskan hubungan masing-masing komponen pembelajaran !

4. Jelaskan fungsi dari masing-masing komponen pembelajaran!

C. Tujuan Masalah

Dalam rumusan masalah diatas terdapat beberapa tujuan dan manfaat

diantaranya :

1. Untuk mengetahui pengertian komponen pembelajaran.

2. Untuk mengetahui ke-7 komponen pembelajaran.

3. Untuk mengidentifikasi hubungan masing-masing komponen

pembelajaran.

4. Untuk menjelaskan fungsi dari masing-masing komponen pembelajaran.

D. Batasan Masalah

Batasan-batasan permasalahan adalah membahas komponen

pembelajaran dengan pokok bahasan sebagai berikut:

1. Menjelaskan arti komponen pembelajaran.

2. Mendiskusikan ke-7 komponen pembelajaran.

3. Mengidentifikasi hubungan masing-masing komponen pembelajaran.

4. Menjelaskan fungsi masing-masing komponen pembelajaran.

5

Page 6: Makala h

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli

Menurut Slameto (Haling, 2006:1) mengemukakan bahwa belajar

adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Wingkel

(1991) dalam Haling (2006:2) menjelaskan bahwa belajar pada manusia

merupakan suatu proses psikologi yang berlangsung dalam interaksi aktif

subjek dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bersifat konstan/menetap.

Perubahan-perubahan itu dapat berupa sesuatu yang baru yang segera nampak

dalam perilaku nyata.

Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua

pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri

seseorang.

Setelah kita tahu apa arti belajar, nah kita lihat apa arti dari

pembelajaran.. Pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik

untuk mencapai tujuan pendidikan Pembelajaran adalah perubahan tingkah

laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan

perkembangan kemahiran intelek. Pembelajaran adalah proses transfer ilmu

dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima

informasi.

B. Hakikat Belajar dan Pembelajaran

6

Page 7: Makala h

Proses belajar adalah proses yang kompleks, tergantung pada teori

belajar yang dianutnya.

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian belajar,

diantaranya : Howard L. Kingsley dalam Dantes (1997) mengemukakan

bahwa 'belajar adalah suatu proses bukan produk. Proses dimana sifat

dan tingkah laku ditimbulkan dan diubah melalui praktek dan latihan‟.

a. Hilgard dalam Nasution (1997:35) mengatakan bahwa belajar

adalah proses melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui

jalan latihan yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh

factor-faktor yang tidak termasuk latihan‟.

b. Jauhari (2000:75) mengatakan bahwa belajar adalah „proses

untuk memperoleh perubahan yang dilakukan secara sadar, aktif,

dinamis, sistematis, berkesinambungan, integrativ dan tujuan

yang jelas‟.

c. Fontana dalam Khoir (1991) memusatkan belajar dalam tiga hal,

yaitu belajar adalah mengubah tingkah laku, perubahan adalah

hasil dari pengalaman, dan perubahan terjadi dalam perilaku

individu.

Jadi, pada hakekatnya belajar adalah segala proses atau uasaha

yang dilakukan secara sadar, sengaja, aktif, sistematis dan integrativ

untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam dirinya menuju kearah

kesempurnaan hidup. Skinner dalam Syamsudin (2000) berpendapat

bahwa proses belajar melibatkan tiga tahapan yaitu adanya rangsangan,

lahirnya perilaku dan adanya penguatan. Munsterberg dan Taylor dalam

Nasution (2000:50) mengadakan penelitian ilmiah tentang cara-cara

belajar yang baik, dari 517 cara belajar yang baik, ada beberapa point

yang sangat penting, diantaranya :

a. Keadaan jasmani yang sehat

b. Keadaan sosial dan ekonomi yang stabil

c. Keadaan mental yang optimis

d. Menggunakan waktu yang sebaik-baiknya

7

Page 8: Makala h

e. Membuat catatan

Dalam menuju kesempurnaan hidup, belajar tidak lepas dari

keseluruhan aspek pribadi manusia. Ada beberapa macam-macam

aktifitas dalam belajar yang perlu diperhatikan, yaitu :

a. Menggunakan panca indra untuk mengindra dan mengamati yang

merupakan kegiatan belajar yang paling mendasar dan telah

dilakukan sejak awal kehidupan manusia.

b. Membaca merupakan kegiatan belajar yang paling penting dan

utama dalam belajar.

c. Mencatat dan menulis point-point penting dari yang telah diamati

dan dibaca sangat diperlukan untuk memperkuat ingatan dan

mudah direproduksi kembali.

d. Mengingat dan menghafal adalah cara mudah untuk menyimpan

kesan-kesan dalam memori.

e. Berfikir dan berimajinasi akan mampu melahirkan banyak karya

yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

f. Bertanya dan berkonsultasi tentang sesuatu yang belum diketahui

merupakan kegiatan belajar yang harus dibiasakan.

g. Latihan dan mempraktekan sesuatu yang telah dipelajari akan

mampu menciptakan perubahan dalam dirinya.

h. Menghayati pengalaman, karena pengalaman adalah guru terbaik.

2. Keberhasilan Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan peningkatan dan perubahan kemampuan

kognitif, apektif, dan psikomotorik kearah yang lebih baik lagi.

Keberhasilan belajar siswa merupakan akibat dari tindakan dari sebuah

pembelajaran yang tidak lepas dari peran aktif guru dan siswa itu

sendiri dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dimyati dan Mujiono

dalam Sukaesih (2002:22) mengenai rekayasa pembelajaran

menyebutkan bahwa :

a. Guru melakukan rekayasa pembelajaran yang dilakukan

berdasarkan kurikulum yang berlaku.

b. Siswa harus mempunyai kepribadian, pengalaman, dan tujuan

8

Page 9: Makala h

c. Guru menyusun desain intruksional untuk membelajarkan siswa.

d. Guru menyediakan kegiatan belajar mengajar siswa.

e. Guru mengajar di kelas dengan maksud membelajarkan siswa

dengan menggunakan asas pendidikan dan teori belajar.

f. Siswa mengalami proses belajar dalam meningkatkan

kemampuannya.

g. Dari suatu proses belajar siswa suatu hasil belajar.

Dengan belajar, seharusnya siswa dapat berubah menjadi lebih

baik. Perubahan-perubahan yang terjadi dari hasil belajar harus

mengacu kepada kesadaran, niat, tujuan belajar, berlangsung secara

terus menerus dan menimbulkan perubahan positif dalam moralitas,

mental, pengetahuan, dan keterampilan siswa (Jauhari, 2000:78).

Hal itu akan terwujud bila didukung oleh empat hal, yaitu :

a. Memiliki kemauan dan kesiapan untuk belajar. Hal ini

berkaitan dengan niat dan motivasi siswa.

b. Adanya keinginan untuk berprstasi. Hal ini berkaitan dengan

semangat dan etos belajar siswa.

c. Memiliki kemampuan dan tradisi intelektual positif yang

berkaitan dengan kecerdasan, sikap, dan perilaku dalam

belajar.

d. Berusaha menciptakan suasana belajar yang kondusif, yang

berhubungan dengan kondisi fisik dan psikis.

Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh unsur-unsur belajar,

baik unsur luar maupun unsur dalam. Unsur-unsur tersebut adalah:

a. Unsur luar

1) Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembapan

udara berpengaruh dalam proses dan hasil belajar.

2) Lingkungan social baik yang berwujud manusia maupun

yang lainnya berpengaruh terhadap proses dan hasil

belajar.

3) Instrumental yang terdiri dari kurikulum, program, sarana

dan prasaran, serta guru sebagai pendidik.

9

Page 10: Makala h

b. Unsur dalam ( kondisi individu )

1) Kondisi fisiologis dan panca indra terutama pendengaran

dan penglihatan.

2) Kondisi psikologis yang terdiri atas minat, kecerdasan,

bakat, motivasi, dan keterampilan kognitif.

C. Pengertian Komponen Pembelajaran

Pembelajaran diambil dari terjemahan kata "Instructional". Seringkali

orang membedakan kata pembelajaran ini dengan "pengajaran", akan tetapi

tidak jarang pula orang memberikan pengertian yang sama untuk kedua kata

tersebut. Menurut Arief S. Sadiman, kata pembelajaran dan kata pengajaran

dapat dibedakan pengertiannya. Kalau kata pengajaran hanya ada di dalam

konteks guru-murid di kelas formal, sedangkan kata pembelajaran tidak

hanya ada dalam konteks guru-murid di kelas formal, akan tetapi juga

meliputi kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri oleh guru secara fisik di

dalam kata pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar siswa melalui

usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar

terjadi proses belajar. Dengan definisi seperti ini, kata pengajaran lingkupnya

lebih sempit dibanding kata pembelajaran. Di pihak lain ada yang

berpandangan bahwa kata pembelajaran dan kata pengajaran pada hakekatnya

sama, yaitu suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam mencapai

tujuan yang telah ditentukan (Cepi Riana, 2009). Kedua pandangan tersebut

dapat digunakan, yang terpenting adalah interaksi yang terjadi antara guru

dan siswa itu harus adil, yakni adanya komunikasi yang timbal balik di antara

keduanya, baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media.

Siswa jangan selalu dianggap sebagai subjek belajar yang tidak tahu apa-apa.

Ia memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan, serta kemampuan yang

berbeda. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmu

pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan pengelola

kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Wikipedia, 2010).

Setelah guru mempelajari kurikulum yang berlaku, selanjutnya

membuat suatu desain pembelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan

10

Page 11: Makala h

awal siswa (entering behavior), tujuan yang hendak dicapai, teori belajar dan

pembelajaran, karakteristik bahan yang akan diajarkan, metode dan media

atau sumber belajar yang akan digunakan, dan unsur-unsur lainnya sebagai

penunjang. Setelah desain dibuat, kemudian KBM atau pembelajaran

dilakukan. Dalam hal ini ada dua kegiatan utama, yaitu guru bertindak

mengajar dan siswa bertindak belajar. Kedua kegiatan tersebut berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pada akhirnya

implementasi pembelajaran itu akan menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil

ini akan memberikan dampak bagi guru dan siswa (Sudrajat, 2009).

Bagi guru sebagai dampak pembelajaran (instructional effect) berupa

hasil yang dapat diukur sebagai data hasil belajar siswa (angka/nilai) dan

berupa masukan bagi pengembangan pembelajaran selanjutnya. Sedangkan

bagi siswa sebagai dampak pengiring (nurturent effect) berupa terapan

pengetahuan dan atau kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer

belajar yang akan membantu perkembangan mereka mencapai keutuhan dan

kemandirian. Jadi, ciri utama dari kegiatan pembelajaran adalah adanya

interaksi. lnteraksi yang terjadi antara si belajar dengan lingkungan

belajarnya, baik itu dengan guru, teman-temannya, tutor, media pembelajaran,

dan atau sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainnya dari

pembelajaran ini berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu

sendiri (Wikipedia, 2010).

D. Macam-macam Komponen Pembelajaran

Berdasarkan rumusan komponen strategi pembelajaran yang

dikemukakan ahli secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi:

3. Komponen pertama yaitu urutan kegiatan pembelajaran.

Mengurutkan kegiatan pembelajaran dapat memudahkan guru dalam

pelaksanaan kegiatan mengajarnya, guru dapat mengetahui bagaimana

ia harus memulainya, menyajikannya dan menutup pelajaran.

a) Sub komponen pendahuluan, merupakan kegiatan awal dalam

pembelajaran.

Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memberikan motivasi

kepada siswa, memusatkan perhatian siswa agar siswa bisa

11

Page 12: Makala h

mempersiapkan dirinya untuk menerima pelajaran dan juga

mengetahui kemampuan siswa atau apa yang telah dikuasai siwa

sebelumnya dan berkaitan dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah

memberikan gambaran singkat tentang isi pelajaran, penjelasan

relevansi isis pelajaran baru, dan penjelasan tentang tujuan

pembelajaran.

b) Sub komponen penyajian, kegiatan ini merupakan inti dari

kegiatan belajar mengajar.

Dalam kegiatan ini peserta didik akan ditanamkan pengetahuan

baru dan pengetahuan yang telah dimiliki dikembangkan pada

tahap ini. Tahap-tahapnya adalah menguraikan materi pelajaran,

memberikan contoh dan memberikan latihan yang disesuaikan

dengan materi pelajaran.

c) Sub komponen penutup, merupakan kegiatan akhir dalam urutan

kegiatan pembelajaran.

Dilaksanakan untuk memberikan penegasan atau kesimpulan dan

penilaian terhadap penguasaan materi pelajaran yang telah

diberikan.

4. Komponen kedua yaitu metode pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam

menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Pengajar atau guru harus dapat memilih

metode yang tepat yang disesuaikan dengan materi pelajaran agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode pembelajaran mungkin

dapat dikatakan tepat untuk suatu pelajaran tetapi belum tentu tepat

untuk pelajaran yang lainnya, untuk itu guru haruslah pandai dalam

memilih dan menggunakan metode-metode pembelajaran mana yang

akan digunakan dan disesuaikan dengan materi yang akan diberikan dan

karakteristik siswa.

Macam-macam metode pembelajaran

a) Metode ceramah

12

Page 13: Makala h

b) Metode demonstrasi

c) Metode simulasi

d) Metode diskusi

e) Metode studi mandiri

f) Metode studi kasus

g) Metode pembelajaran terprogram

h) Metode discovery

i) Metode do-look-learn

j) Metode praktikum

k) Metode bermain peran

5. Komponen ketiga yaitu media yang digunakan

Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi. Media dapat berbentuk

orang/guru, alat-alat elektronik, media cetak, dsb.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah :

a) Ketepatan dengan tujuan pembelajaran

b) Dukungan terhadap isi pembelajaran

c) Kemudahan memperoleh media

d) Keterampilan guru dalam menggunakannya

e) Ketersediaan waktu menggunakannya

f) Sesuai dengan taraf berfikir siswa

6. Komponen keempat yaitu waktu tatap muka

Pengajar harus tahu alokasi waktu yang diperlukan dalam

menyelesaikan pembelajaran dan waktu yang digunakan pengajar

dalam menyampaikan informasi pembelajaran. Sehingga proses

pembelajaran berjalan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

7. Komponen kelima yaitu pengelolaan kelas

Kelas adalah ruangan belajar (lingkungan fisik) dan lingkungan sosio-

emosional. Lingkungan fisik meliputi: ruangan kelas, keindahan kelas,

pengaturan tempat duduk, pengaturan sarana atau alat-alat lain, dan

ventilasi dan pengaturan cahaya. Sedangkan lingkungan sosio-

emosional meliputi tipe kepemimpinan guru, sikap guru, suara guru,

13

Page 14: Makala h

pembinaan hubungan baik, dsb. Pengelolaan kelas menyiapkan kondisi

yang optimal agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara

lancar. Macam-macam komponen pembelajaran dilihat dari segi

kontekstual (CTL) adalah sebagai berikut :

1. Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan landasan berfikir pembelajaran

kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia

didalam dirinya sedikit demi sedikit, yang hasilnya dapat diperluas

melalui konteks yang terbatas. Konstruktivisme, meliputi,

a. Membangun pemahaman me-reka sendiri dari pengalaman

baru berdasar pada pengetahuan awal,

b. Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi”

bukan menerima pengetahuan. Kontruktivisme merupakan

landasan berpikir kontekstual atau CTL, yang menekankan

bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat

pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar

dimana siswa sendiri aktif secara mental mebangun

pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuan

yang dimilikinya.

2. Inquiry (pencarian)

Merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan/ konsep

yang bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi,

analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus inkuiri

meliputi; observasi, tanya jawab, hipoteis, pengumpulan data,

analisis data, kemudian disimpulkan.

3. Questioning (bertanya)

Bertanya merupakan awal dari pengetahuan yang dimiliki

seseorang. Bagi siswa kegiatan bertanya merupakan bagian penting

dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inquiriy, yaitu

untuk menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah

diketahui, dan mengarahkan pada aspek yang belum diketahui.

Dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh

14

Page 15: Makala h

guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis

dan mengevaluasi cara berpikir siswa,nsedangkan pertanyaan siswa

merupakan wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan

antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan guru,

atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas.

Questioning (bertanya), meliputi :

a) Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai

kemampuan berpikir siswa,

b) Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam

pembelajaran yang berbasis inquiry. Pengetahuan yang

dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya.

4. Learning Community (masyarakat belajar)

Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran

diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar

diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar kelompok, dan antar

yang tau ke yang belum tau.

Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua arah, dua

kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran

saling belajar. Aktivitas belajar secara kelompok dapat memperluas

perspektif serta membangun kecakapan interpersonal untuk

berhubungan dengan orang lain. Hal ini adanya pemahaman siswa

terhadap bahan ajar akan lebih baik jika peserta didik belajar

bersama dalam kelompok dan memecahkan masalah secara

bersama pula. Mereka akan saling mengisi dan siswa yang kurang

lebih berani bertanya kepada anggota kelompoknya dan penjelasan

dari temannya dengan bahasa yang sederhana lebih cepat

dimengerti. Asumsi ini diambil agar hasil belajar dapat diperoleh

melalui “sharing” antar teman atau antar kelompok, dan antara

yang tahu ke yang belum tahu.

5. Modeling (pemodelan)

Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan,

15

Page 16: Makala h

mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan siswanya untuk

belajar dan malakukan apa yang guru inginkan agar siswanya

melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-

satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa

dan juga mendatangkan dari luar

6. Authentic Assessment (penilaian yang sebenarnya)

Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberi gambaran mengenai perkem-bangan belajar siswa. Dalam

pembelajaran berbasis kontekstual atau CTL, gambaran

perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa

memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar.

Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan

kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun

hasil.

7. Reflection ( Refleksi)

Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang

baru dipelajari aau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah

dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru

menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi yang

berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu.

Demonstrasi, siswa diminta menampilkan hasil penugasan kepada

orang lain mengenai kompetensi yang telah mereka kuasai.

Berdasarkan strategi pembelajaran, komponen - komponen yang

menentukan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar meliputi :

a. Siswa

Siswa adalah inti dari proses belajar mengajar. Hal ini seperti yang

dikemukakan oleh Kemp, ”students are the center of the teaching and

learning process, so they have to be involved in almost all the phrases

of the classroom interaction from planning to evaluation” (Kemp,

1997).

Untuk mendorong keterlibatan itu sendiri, Brown menekankan

16

Page 17: Makala h

pentingnya perhatian pada motivasi belajar siswa. “The foreign

language learner who is intrinsically meeting in needs in learning the

language will positively motivated to learn. When students are

motivated to learn, they usually pay attention, become actively involved

in the learning and direct their energies to the learning task”

(Brown,1987).

b. Guru

Selain siswa, faktor penting dalam proses belajar mengajar adalah guru.

Guru sangat berperan penting dalam menciptakan kelas yang

komunikatif. Breen dan Candlin dalam Nunan mengatakan bahwa peran

guru adalah sebagai fasilitator dalam proses yang komunikatif,

bertindak sebagai partisipan, dan yang ketiga bertindak sebagai

pengamat (Breen dan Candlin, 1989).

c. Materi

Materi juga merupakan salah satu factor penentu keterlibatan siswa.

Adapun karakteristik dari materi yang bagus menurut Hutchinson dan

Waters adalah :

1) Adanya teks yang menarik

2) Adanya kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan serta meliputi

kemampuan berpikir siswa

3) Memberi kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan

ketrampilan yang sudah mereka miliki

4) Materi yang dikuasai baik oleh siswa maupun guru

d. Tempat

Ruang kelas adalah tempat dimana proses belajar mengajar

berlangsung. Ukuran kelas dan jumlah siswa akan berdampak pada

penerapan teknik dan metode mengajar yang berbeda. Dalam hal

mendorong dan meningkatkan keterlibatan siswa, guru bertugas

menciptakan suasana yang nyaman di kelas.

e. Waktu

Alokasi waktu untuk melakukan aktivitas dalam proses belajar

mengajar juga menentukan teknik dan metode yang akan diterapkan

17

Page 18: Makala h

oleh guru. Menurut Burden dan Byrd, kaitannya dengan waktu yang

tersedia, guru perlu melakukan aktivitas yang bervariasi untuk

mencapai sasaran pembelajaran serta mendorong motivasi siswa. Guru

harus berperan sebagai pengatur waktu yang baik untuk memastikan

bahwa setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk terlibat

dalam proses pembelajaran (Burden dan Byrd, 1999).

f. Fasilitas

Fasilitas dibutuhkan untuk mendukung proses belajar mengajar di kelas.

Dalam mencapai tujuan pembelajaran, guru menggunakan media

pembelajaran.

E. Peran dan Hubungan Masing-masing Komponen Pembelajaran

Hubungan Buku Teks dan Komponen Pembelajaran, meliputi :

1. Hubungan buku teks dengan kurikulum

Para guru yang setiap hari berkecimpung dalam dunia pembelajaran akan

terasa benar betapa erat hubungan antara kurikulum dan buku teks.

Begitu eratnya, terasa hubungan itu saling menunjang antara satu dengan

yang lain. Ada sebagian pendapat yang mengatakan bahwa kurikulum

lebih dahulu daripada buku teks. Buku teks dianggap sebagai sarana

penunjang bagi kurikulum tersebut. Walaupun begitu, tidaklah menutup

kemungkinan bahwa kurikulum lahir berdasarkan adanya buku teks yang

dianggap relatif baik sehingga perlu disusun programnya secara

bersistem.

Pada hakikatnya, kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan

pendidikan. Sementara itu, buku teks adalah sarana belajar yang

digunakan di sekolah untuk menunjang suatu program pembelajaran.

Dengan demikian, keberadaan kurikulum dan buku teks selalu

berdekatan dan berkaitan. Atau, dengan perkataan lain, kurikulum itu

ibarat resep masakan dan buku teks adalah bahan-bahan yang dilakukan

untuk mengolah masakan tersebut. Dalam hal ini pengolah atau juru

masaknya adalah guru.

Namun demikian, kurikulum itu tidak bersifat menentukan segalanya.

Pada kurikulum KTSP, misalnya, yang pengembangannya dilakukan

18

Page 19: Makala h

sepenuhnya oleh sekolah masih diperlukan penafsiran, penjelasan,

perincian, dan pemaduan terhadap kompetensi, hasil belajar, indikator,

dan materi pokok yang tercantum pada kurikulum itu. Dalam penulisan

buku teks, penulis masih perlu menyusun silabus, menentukan metode

pembelajaran, mencari bahan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin

dicapai, dan menentukan cara penyajian bahan yang sesuai dengan

perkembangan anak. Mengingat keadaan kurikulum demikian itu, makin

besarlah tanggung jawab penulis buku teks untuk menjabarkan

kurikulum dalam bentuk silabus.

2. Hubungan buku teks dengan tujuan pembelajaran

Untuk maningkatkan hasil belajar siswa diperlukan penyediaan buku teks

yang lengkap di tangan siswa dan penerapan cara mempelajari buku teks

yang baik. Penyediaan buku teks yang lengkap di tangan siswa dapat

dilakukan dengan cara: orang tua membelikan buku teks yang sesuai

dengan kebutuhan anaknya, perpustakaan sekolah menyediakan buku

teks sesuai dengan kebutuhan siswa dan perpustakaan sekolah

memberikan pelayanan sebaik-baiknya terhadap siswa. Peningkatan cara

mempelajari buku teks yang baik dapat dilakukan dengan cara

memberikan bimbingan kepada siswa tentang bagaimana cara

mempelajari buku teks dengan baik.

3. Hubungan buku teks dan siswa

Dengan membaca buku teks, siswa akan dapat terdorong untuk berpikir

dan berbuat yang positif, misalnya memecahkan masalah yang

dilontarkan dalam buku teks, mengadakan pengamatan yang disarankan

dalam buku teks, atau melakukan pelatihan yang diinstruksikan dalam

buku teks. Dengan adanya dorongan yang konstruktif tersebut, maka

dorongan atau motif-motif yang tidak baik atau destruktif akan terkurangi

atau terhalangi. Oleh karena itu benar apa yang dikatakan oleh Musse

dkk bahwa pengaruh buku teks terhadap anak bisa dikelompokkan

menjadi dua, yaitu (1) dapat mendorong perkembangan yang baik dan (2)

menghalangi perkembangan yang tidak baik (Musse dkk, 1963).

4. Hubungan buku teks dan guru

19

Page 20: Makala h

Guru menggunakan buku teks karena ia memiliki beberapa fungsi.

Sheldon mengajukan tiga alasan utama yang diyakininya mengenai

penggunaan buku teks oleh para guru. Pertama, karena mengembangkan

materi ajar sendiri sangat sulit dan berat bagi guru. Kedua, guru

mempunyai waktu yang terbatas untuk mengembangkan materi baru

karena sifat dari profesinya itu. Ketiga, adanya tekanan eksternal yang

menekan banyak guru (Sheldon, 2001).

Ketiga alasan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh guru dalam

memilih buku. Penggunaan buku teks merupakan cara yang paling

efisien karena waktu untuk mempersiapkan bahan ajar berkurang. Di

samping itu, buku menyediakan aktivitas yang sudah siap untuk

dilaksanakan dan membekali siswa dengan contoh konkret.

Alasan lain bagi penggunaan buku teks ialah karena buku teks

merupakan kerangka kerja yang mengatur dan menjadwalkan waktu

kegiatan program pembelajaran. Di mata siswa, tidak ada buku teks

berarti tidak ada tujuan. Tanpa buku teks, siswa mengira bahwa mereka

tidak ditangani secara serius.

Dalam banyak situasi, buku teks dapat berperan sebagai silabus. Buku

teks menyediakan teks dan tugas pembelajaran yang siap pakai. Buku

teks merupakan cara yang paling mudah untuk menyediakan bahan

pembelajaran. Siswa tidak mempunyai fokus yang jelas tanpa adanya

buku teks dan ketergantungan pada guru menjadi tinggi. Bagi guru baru

yang kurang berpengalaman, buku teks berarti keamanan, petunjuk, dan

bantuan (Ansary, 2002).

5. Hubungan buku teks dan media pembelajaran

Ada tiga jenis media pembelajaran yang biasa dipakai dalam

pembelajaran, yaitu media visual, media audio, dan media audio-visual.

Dari masing-masing jenis media tersebut terdapat berbagai bentuk media

yang dapat dikembangkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Media mana

yang akan digunakan tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai, sifat

bahan ajar, ketersediaan media tersebut, dan juga kemampuan guru

dalam menggunakannya. Konsep media pembelajaran tidak terbatas

20

Page 21: Makala h

hanya kepada peralatan (hardware), tetapi yang lebih utama yaitu pesan

atau informasi (software) yang disajikan melalui peralatan tersebut.

Dengan demikian konsep media pembelajaran itu mengandung

pengertian adanya peralatan dan pesan yang disampaikannya dalam satu

kesatuan yang utuh.

6. Hubungan buku teks dan strategi pembelajaran

Terkait dengan konsep-konsep pokok strategi pembelajaran, buku teks

hendaknya mampu mengomunikasikan materi dan menyampaikan

informasi dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran agar

setiap anak dapat menyerap dan memahaminya untuk kemudian

digunakan pada saat diperlukan. Hal ini hanya dapat dicapai bila penulis

buku teks mengetahui karakteristik siswa yang visual, yang auditorial

maupun yang kinestik.

Buku teks tradisional yang mementingkan perkembangan intelektual

haruslah diubah. Buku teks modern lebih memperhatikan karakteristik

kepribadian anak, baik mengenai segi emosi, sosial, jasmani maupun segi

intelektualnya. Penulis buku teks berusaha dengan sengaja

mengembangkan semua aspek pribadi anak dengan memberikan bahan

pembelajaran yang sesuai dan dengan cara penyampaian yang bervariasi.

Hal ini mengingat bahwa sebenarnya pribadi anak itu tidak dapat

dipecah-pecah menjadi beberapa bagian yang terpisah-pisah. Dalam

segala tindakannya manusia itu bersikap sebagai suatu keseluruhan yang

utuh.

F. Fungsi Masing-masing Komponen Pembelajaran

Berdasarkan rumusan komponen strategi pembelajaran yang

dikemukakan ahli secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi :

1. Komponen pertama yaitu urutan kegiatan pembelajaran, fungsinya

adalah :

a) Memudahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajarnya

b) memusatkan perhatian siswa agar siswa bisa mempersiapkan

dirinya untuk menerima pelajaran

c) mengetahui kemampuan siswa atau apa yang telah dikuasai siwa

21

Page 22: Makala h

sebelumnya dan berkaitan dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan

2. Komponen kedua yaitu metode pembelajaran, fungsinya adalah : Dalam

menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik mudah

mencapai tujuan pembelajaran.

3. Komponen ketiga yaitu media yang digunakan, fungsinya adalah :

Mudah dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa dalam

proses pembelajaran.

4. Komponen keempat yaitu waktu tatap muka, fungsinya adalah :

Memudahkan dalam menyampaikan informasi pembelajaran, sehingga

proses pembelajaran berjalan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

5. Komponen kelima yaitu pengelolaan kelas, fungsinya adalah : Dapat

menyiapkan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar dapat

berlangsung secara lancar.

Berdasarkan segi kontekstual (CTL), komponen pembelajaran

dikelompokkan menjadi :

1. Konstruktivisme, fungsinya adalah :

a) Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru

berdasar pada pengetahuan awal

b) Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi”

bukan menerima pengetahuan

c) Siswa belajar sedikit-demi sedikit dari konteks terbatas

2. Inquiry, fungsinya adalah :

a) Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis

b) Mengembangkan dan menggunakan keterampilan berpikir kritis.

3. Questioning, fungsinya adalah :

a) Menuntun siswa berpikir

b) Mengecek pemahaman siswa

4. Masyarakat Belajar, fungsinya adalah :

a) Tukar pengalaman dan berbagi ide

b) Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain.

c) Ada kerjasama untuk memecahkan masalah.

22

Page 23: Makala h

5. Permodelan, fungsinya adalah :

a) Mendemonstrasikan bagaimana Anda menginginkan para siswa

untuk belajar.

b) Melakukan apa yang Anda inginkan agar siswa melakukan

6. Authentic Assessment, fungsinya adalah :

a) Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa

b) Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa.

7. Refleksi, fungsinya adalah :

a) Menelaah dan merespon terhadap kejadian, aktivitas, dan

pengalaman.

b) Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita merasakan

ide-ide baru

23

Page 24: Makala h

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar pada manusia merupakan suatu proses psikologi yang berlangsung

dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungan, dan menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

bersifat konstan/menetap. Perubahan-perubahan itu dapat berupa sesuatu

yang baru yang segera nampak dalam perilaku nyata. Belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa

diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah

perubahan dari diri seseorang.

Komponen pembelajaran merupakan pendekatan belajar yang

mendekatkan materi yang dipelajari oleh siswa dengan konteks kehidupan

sehari-hari siswa. Jika dilaksanakan dengan baik pembelajaran konstektual

dapat meningkatkan makna pembelajaran ini pada gilirannya menimbulkan

hasil belajar siswa, baik hasil belajar yang berupa kemampuan dasar

maupun kemampuan fungsional. Pendekatan pembelajaran konstektual

memerlukan guru yang gemar mempelajari konteks untuk dikaitkan dengan

materi pelajaran yang diajarkan.

B. Saran

Dalam komponen pembelajaran, terutama pembelajaran konstekstual

diperlukan guru yang berwawasan luas yang dapat mengaitkan mata

pelajaran dengan kehidupan sehari-hari serta materi pembelajaran dikaitkan

24

Page 25: Makala h

dengan konteks kehidupan siswa. Strategi guru dalam proses pembelajaran

kontekstual sangat menetukan keberhasilan siswanya. Guru melakukan

perubahan kebiasaan dalam proses belajar mengajar, mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian hasil belajarnya. Sebagai calon

pendidik (guru) pembelajaran kontekstual ini sangat penting karena dapat

membantu siswa untuk lebih mudah menerima materi pelajaran yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

25

Page 26: Makala h

DAFTAR PUSTAKA

Lina Yuliana, dkk.2010 http//akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/ belajar- pembelajaran1 diakses tanggal 16 Oktober 2012.

Sudrajat, Akhmad. 2008. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/29/ pembelajaran-kontekstual, diakses tanggal 16 Oktober 2012.

Andika. 2009. http://ipankreview.wordpress.com/2009/03/20/komponen- pembelajaran-kontekstual-ctl. Diakses tanggal 14 Maret 2010.

http://www.idonbiu.com/2009/05/komponen-pembelajaran-yang-efektif.htmlhttp://ipankreview.wordpress.com/2009/03/20/komponen-pembelajaran-kontekstual-ctl/http://www.riaupos.com/beritaahad.php?act=full&id=70&kat=8

26