makala h

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elektronegativitas atau keelektronegatifan (Simbol: χ) adalah sebuah sifat kimia yang menjelaskan kemampuan sebuah atom (atau lebih jarangnya sebuah gugus fungsi) untuk menarik elektron (atau rapatan elektron) menuju dirinya sendiri pada ikatan kovalen. Konsep elektronegativitas pertama kali diperkenalkan oleh Linus Pauling pada tahun 1932 sebagai bagian dari perkembangan teori ikatan valensi. Elektronegativitas tidak bisa dihitung secara langsung, melainkan harus dikalkulasi dari sifat-sifat atom dan molekul lainnya. Beberapa metode kalkulasi telah diajukan. Walaupun pada setiap metode terdapat perbedaan yang kecil dalam nilai numeris elektronegativitasnya, semua metode memiliki tren periode yang sama di antara unsur-unsur. Elektronegativitas merupakan salah satu sifat periodisitas unsur, selain afinitas elektron, jari-jari atom, dan energi ionisasi. Elektronegativitas bukanlah bagian dari sifat atom, melainkan hanya merupakan sifat atom pada molekul. Sifat pada atom tunggal yang setara dengan elektronegativitas adalah afinitas elektron. Elektronegativitas pada sebuah unsur akan bervariasi tergantung pada lingkungan kimiawi, namun biasanya dianggap sebagai sifat yang terpindahkan, yaitu sebuah nilai elektronegativitas dianggap akan berlaku pada berbagai situasi 1

Upload: rizal-nak-baek

Post on 26-Oct-2015

91 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makala h

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Elektronegativitas atau keelektronegatifan (Simbol: χ) adalah sebuah sifat

kimia yang menjelaskan kemampuan sebuah atom (atau lebih jarangnya sebuah

gugus fungsi) untuk menarik elektron (atau rapatan elektron) menuju dirinya sendiri

pada ikatan kovalen. Konsep elektronegativitas pertama kali diperkenalkan oleh

Linus Pauling pada tahun 1932 sebagai bagian dari perkembangan teori ikatan

valensi. Elektronegativitas tidak bisa dihitung secara langsung, melainkan harus

dikalkulasi dari sifat-sifat atom dan molekul lainnya. Beberapa metode kalkulasi telah

diajukan. Walaupun pada setiap metode terdapat perbedaan yang kecil dalam nilai

numeris elektronegativitasnya, semua metode memiliki tren periode yang sama di

antara unsur-unsur. Elektronegativitas merupakan salah satu sifat periodisitas unsur,

selain afinitas elektron, jari-jari atom, dan energi ionisasi.

Elektronegativitas bukanlah bagian dari sifat atom, melainkan hanya

merupakan sifat atom pada molekul. Sifat pada atom tunggal yang setara dengan

elektronegativitas adalah afinitas elektron. Elektronegativitas pada sebuah unsur

akan bervariasi tergantung pada lingkungan kimiawi, namun biasanya dianggap

sebagai sifat yang terpindahkan, yaitu sebuah nilai elektronegativitas dianggap akan

berlaku pada berbagai situasi yang bervariasi.

1

Page 2: Makala h

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Keelektronegatifan merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik

elektron dalam ikatannya. Harga keelektronegatifan bersifat relative antara atom satu

dengan atom yang lain. Keelektronegatifan diukur dengan menggunakan skala

Pauling yang harganya berkisar antara 0,7-40. Untuk unsur-unsur segolongan dari

atas ke bawah harga keelektronegatifan berkurang, sedang dalam 1 periode dari kiri

ke kanan harga keelektronegatifan unsur golongan VII A sebagai berikut:

F = 4,0

Cl= 3,0

Br= 2,8

I = 2,5

Titik didih suatu cairan ialah temperature pada mana tekanan uap

yang meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar. Adanya ikatan

hidrogen antarmolekul menyebabkan titik senyawa relatif lebih tinggi

dibandingkan dengan senyawa lain yang memilki berat molekul

sebanding.

Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud

menjadi zat cair pada tekanan satu atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh

merupakan suhu ketika fase padat dan cair sama-sama berada dalam

kesetimbangan.

2

Page 3: Makala h

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Koloid dapat ditemukan dalam kehidupan sehari – hari untuk proses apapun.

Koloid juga saling berhubungan antara larutan dan suspensi. Partikel koloid dapat

menghamburkan cahaya sehingga berkas cahaya yang melalui sistem koloid. Dapat

diamati dari samping sifat partikel koloid ini disebut efek Tyndall. Koloid dibedakan

menjadi 3 macam, yaitu sol, emulsi, dan buih.

Koloid dapat mengadsorpsi ion atau zat lain pada permukaannya, dan oleh

karena luas permukaannya yang relatif besar, maka koloid mempunyai daya

adsorpsi yang besar. Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi.

Koagulasi dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya pada penambahan elektrolit.

Penambahan elekrolit akan menetralkan muatan koloid, sehingga faktor yang

menstabilkannya hilang.

Koloid yang medium dispersinya berupa cairan dibedakan atas koloid liofil dan

koloid liofob. Koloid liofil mempunyai interaksi yang kuat dengan mediumnya;

sebaliknya, pada koloid liofob interaksinya tersebut tidak ada atau sangat lemah.

Koloid dapat dibuat dengan cara dispersi atau kondensasi. Pada cara

dispersi, bahan kasar dihaluskan kemudian didispersikan ke dalam medium

dispersinya.

Pada cara kondensasi, koloid dibuat dari larutan di mana atom atau molekul

mengalami agregasi (pengelompokan), sehingga menjadi partikel koloid. Sabun dan

detergen bekerja sebagai bahan aktif permukaan yang fungsinya mengelmusikan

lemak ke dalam air.

3.2 Saran

Menurut kami, pembelajaran seperti ini sebaiknya sering dilakukan karena

dengan melalui pembelajaran pembuatan makalah seperti ini dapat

meningkatkan kreativitas siswa dan juga siswa tersebut dapat menemukan

sendiri hal-hal yang belum ia ketahui.

3

Page 4: Makala h

Daftar Pustaka

http://koepoe2biroe.blogspot.com/2013/02/makalah-sistem-koloid.html

http://ely-hendriyani.blogspot.com/2012/03/makalah-sistem-koloid.html

http://thafransisca.wordpress.com/2011/06/18/makalah-sistem-koloid/

http://valentsimplewritter.blogspot.com/2012/01/makalah-kimia-sistem-koloid.html

4

Page 5: Makala h

Halaman Pertanyaan

Beberapa materi yang belum saya pahami maka saya ingin bertanya kepada

guru mata pelajaran kimia.

1. Apa yang di maksud dengan Koloid liofil dan koloid liofob ?

2. Apa yang di maksud dengan medium dispersi ?

5