makalah

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis saat ini sedang memasuki realitas baru. Globalisasi sebagai suatu fenomena dengan implikasinya yang mempengaruhi kegiatan sosial, produksi serta perdagangan barang dan jasa bagi suatu organisasi. Dewasa ini, perusahaan semakin berorientasi pada pelanggan dan perubahan berskala besar. Perubahan besar akan selalu berkaitan dengan penentuan strategi. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah dengan membentuk SDM yang mampu bekerja secara bersama-sama, selain itu perusahaan perlu memberikan kondisi lingkungan yang membuat karyawan nyaman bekerja, sehingga akan dapat menciptakan suatu kelompok kerja yang solid dan memiliki etos kerja yang tinggi, dimana pada akhirnya akan membentuk sikap serta perilaku karyawan sesuai dengan visi dan misi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Untuk menghadapi masa depan yang penuh persaingan dibutuhkan organisasi yang dapat membuat pergeseran dari hanya sekedar menyebarkan informasi di sekitar jaringan kerja kepada organisasi yang dapat menerima dan menanggapi perubahan yang cepat dalam pasar, teknologi, kompetisi dan kebutuhan konsumen.

Upload: tony-bani

Post on 05-Jul-2015

120 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia bisnis saat ini sedang memasuki realitas baru. Globalisasi sebagai

suatu fenomena dengan implikasinya yang mempengaruhi kegiatan sosial, produksi

serta perdagangan barang dan jasa bagi suatu organisasi. Dewasa ini, perusahaan

semakin berorientasi pada pelanggan dan perubahan berskala besar. Perubahan besar

akan selalu berkaitan dengan penentuan strategi.

Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah dengan membentuk SDM yang

mampu bekerja secara bersama-sama, selain itu perusahaan perlu memberikan

kondisi lingkungan yang membuat karyawan nyaman bekerja, sehingga akan dapat

menciptakan suatu kelompok kerja yang solid dan memiliki etos kerja yang tinggi,

dimana pada akhirnya akan membentuk sikap serta perilaku karyawan sesuai dengan

visi dan misi perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Untuk menghadapi masa depan yang penuh persaingan dibutuhkan organisasi

yang dapat membuat pergeseran dari hanya sekedar menyebarkan informasi di

sekitar jaringan kerja kepada organisasi yang dapat menerima dan menanggapi

perubahan yang cepat dalam pasar, teknologi, kompetisi dan kebutuhan konsumen.

Untuk itu pada era ekonomi global ini menuntut upaya-upaya terobosan para

pelaku utama usaha untuk secara proaktif mengkonsolidasikan diri dalan rangka

penguatan keunggulan bersaing, yang tidak lagi mengandalkan keunggulan

komparatif dibidang bahan baku dan sumber daya manusia saja, namun juga

keunggulan kompetitif dapat diraih jika pelaku bisnis mempunyai kompetensi

organisasi, artinya pebisnis tersebut terdapat peningkatan kinerja.

Etos kerja ini dapat terbentuk apabila seorang karyawan memiliki keinginan

untuk dapat melakukan suatu pekerjaan dengan hasil yang memuaskan atau hasil

yang maksimal. Etos kerja ini harus dimiliki oleh setiap karyawan dalam

melaksanakan pekerjaannya agar mereka dapat bekerja dengan baik dan efektif.

Page 2: Makalah

Apabila pada suatu perusahaan atau organisasi maupuninstansi karyawan memiliki

etos kerja yang rendah ketika melakukan pekerjaannya maka perusahaan itu

mengalami kerugian yang disebabkan karena karyawan tidak bekerja dengan seluruh

kemampuan yang dimilikinya. Sebaliknya dengan etos kerja yang tinggi dapat

membantu meningkatkan produktifitas kerja karyawan dan memberikan hasil kerja

yang optimal baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan hasil yang maksimal

dari etos kerja ini secara langsung dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam

melaksanakan pekerjaan mereka selanjutnya.

Faktor-faktor lingkungan di luar suatu organisasi yang bergejolak dan berubah ini

menjadikan masa depan tidak pasti dan bergejolak. Masa depan merupakan masa

yang penuh persaingan. Organisasi yang dibutuhkan dimasa mendatang adalah

organisasi yang dapat mengatur dirinya untuk penciptaan perusahaan masa depan.

Semua hal itu, merupakan tugas penting bagi bagian humas agar dapat membangun

jaringan kerja dan segala hal yang berkaitan dengan dunia luar bagi suatu organisasi

Organisasi yang dapat memenangkan persaingan adalah organisasi yang dapat

menangkap di luar hal-hal yang bersifat normal dan membuat sesuatu yang

berbeda. Organisasi akan berhasil bila mampu memprediksi masa depan dan bahkan

mampu mengelola masa depan.

Berkaitan dengan pengelolaan organisasi dalam mencapai tujuannya, Hersey

dan Blanchard (2000) menyatakan bahwa pemanduan tujuan organisasi dan

efektivitas mewujudkan tujuan organisasi mesti didukung oleh semua pihak dalam

organisasi, inilah yang disebut ” pemanduan tujuan yang sesungguhnya ”. Pihak-

pihak yang dimaksudkan disini adalah para manajer atau pimpinan organisasi dan

para bawahan atau karyawan/pegawai. Dengan demikian berarti sebuah organisasi

atau perusahaan harus mampu menciptakan suasana yang sinkron dan kondusif,

dimana pimpinan organisasi mampu bekerjasama dengan karyawan serta

mengarahkan tujuan organisasi secara efektif sehingga para karyawan merasakan

bahwa tujuan tersebut merupakan tujuan mereka atau tujuan bersama.

Page 3: Makalah

Persaingan dan perubahan yang begitu cepat terjadi menuntut upaya-upaya

terobosan perusahaan atau institusi secara proaktif mengkonsolidasikan diri dalam

rangka penguatan keunggulan bersaing. Untuk dapat unggul dalam bersaing dan tetap

bertahan, maka perusahaan harus adaptif dan lebih fleksibel. Hal ini seringkali

menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan dalam perusahaan itu sendiri.

Perubahan tidak akan berjalan lancar apabila tidak adanya niat baik, hubungan antar

manusia ( human relation ) dari orang-orang yang ada didalam organisasi, baik itu

pada tingkat manajer maupun para karyawan.

Hubungan antar manusia ( human relation ) adalah komunikasi antar pribadi

yang manusiawi, berarti komunikasi yang telah memasuki tahap psikologis yang

komunikator dan komunikasinya saling memahami pikiran, perasaan dan melakukan

tindakan bersama. Ini juga berarti bahwa apabila kita hendak menciptakan suatu

komunikasi yang penuh dengan keakraban yang didahului oleh pertukaran informasi

tentang identitas dan masalah pribadi yang bersifat sosial ( Alo, 1997 ).

Interaksi karyawan dalam lingkungan perusahaan/organisasi/instansi

merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan yang mana akan menimbulkan tingkat

kepuasan kerja karyawan, Nurul ( 1995 ) menjelaskan bahwa situasi lingkungan

perusahaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya antara karyawan yang satu

dengan yang lain tidak terlepas dari interaksi satu sama lainnya demi kelancaran dan

keharmonisan kerja. Dengan sarana hubungan yang nyaman akan lebih betah dan

senang dalam menyelesaikan tugas. Hubungan antar manusia ( human relation )

dalam perusahaan merupakan hal yang penting karena merupakan jembatan antara

karyawan dengan sesama karyawan maupun karyawan dengan pimpinan.

Dari uraian diatas dapat terlihat jelas bahwa suatu perusahaan atau organisasi

dapat tercapai tujuannya dikarenakan dari aktifitas humas yang memiiki peran

penting terhadap motivasi kerja anggota atau karyawannya. Mereka dapat bekerja

sama dengan baik apabila mereka bekerja dengan dilandasi oleh etos kerja humas

yang tinggi, dengan etos kerja yang tinggi ini maka tidak dipungkiri juga akan

meningkatkan kinerja mereka. Hal ini didasarkan pada peran humas pada suatu

Page 4: Makalah

organisasi adalah selain membangun jaringan kerja keluar, tetapi juga humas

memiliki peran penting dalam membantu dalam mempublikasikan produk dan jasa.

Dalam upaya mewujudkan kerja humas yang baik, diperlukan seorang pemimpin

yang memiliki kemampuan dan pengaruh yang luar biasa, sebab salah satu fungsi

humas secara umum bagi suatu organisasi adalah dalam menginterprestasikan dan

menyebarkan kemampuan pemimpinnya dalam membangun sebuah jaringan kerja

melalui pengaruh yang dimiliki oleh pemimpin bagi suatu organisasi.

Humas adalah cabang ilmu komunikasi yang sangat penting. Setiap orang pasti

melakukan fungsi humas baik untuk kepentingan dirinya sendiri maupun orang lain

atau untuk kepentingan keluarga, kelompok, organisasi dan masyarakat.

Fungsi humas dapat diilustrasikan, yaitu “jika anda berupaya untuk memberikan

kesan yang baik dan positif mengenai diri anda kepada orang lain, maka sebenarnya

anda sudah menjalankan fungsi humas anda untuk diri anda sendiri. Mengapa

seseorang dapat memiliki kesan yang baik di mata orang lain sedangkan seseorang

lainnya tidak memiliki kesan yang baik itu? Bisa jadi orang yang menerima kesan

yang baik itu karena ia dapat menjalankan fungsi humasnya dengan baik sedangkan

yang lainnya tidak”.

Secara umum seorang pemimpin suatu organisasi diharuskan untuk dapat

mempengaruhi unit organisasi mencapai tujuannya. Pemimpin yang menentukan

apa yang perlu dikerjakan bawahannya untuk mencapai tujuan, mengklasifikasikan

tuntutan tersebut, dan membantu bawahannya menjadi percaya diri bahwa mereka

dapat mencapai sasarannya dengan menambah usaha yang dibutuhkan.

Dalam hal pelaksanaan perencanaan strategis suatu organisasi, banyak pimpinan

puncak perusahaan juga berperan kunci utama bagi kemajuan organisasinya melaui

kerja humas.

Makalah ini akan menjelaskan secara garis besar mengenai hubungan

antara kemimpinan dan humas atau public relations dalam suatu

organisasi.

Page 5: Makalah

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka penulisan

merumuskan beberapa pokok masalah, yaitu:

Bagaimana peran humas dalam suatu organsasi?

Bagaimana peran pemimpin bagi kerja humas bagi organisasinya?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah menjelaskan bagaimana

hubungan antara kepemimpinan dengan humas dalam suatu organisasi.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui

bagaimana peran seorang pemimpin bagi kerja humas dalam suatu organisasi, baik

dalam organisasi kepemerintahan maupun organisasi swata.

BAB II

Page 6: Makalah

PEMBAHASAN

2.1 Humas

Humas adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan

hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang

mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.

Di Amerika, Humas (Public relations) membantu masyarakat kita yang

kompleks yang pluralistic untuk menentukan keputusan dan menjalankan fungsi

secara lebih efektif dengan memberikan kontribusi pemahaman bersama di antara

kelompok dan institusi. Dewasa ini, metode ini telah diterapkan di Indonesia.

Humas di dalam organisasi dimula dari awal yang sederhana dan tak disengaja.

Pada mulanya, humas mungkin diawali dengan orang yang bertugas sekedar

membalas surat-surat dari pelanggan atau anggota, orang yang membuat salinan

surat, menulis advertising intitusional atau menulis laporan tahunan, dll. Dalam

organisasi lain humas dimulai dengan publisitas produk dan jasa, mendukung

kampanye advertising nasional atau pengumpulan dana dan perekrutan anggota.

Pada perkembangan selanjutnya, humas mengemban tanggung jawab utama

dalam menjaga hubungan investor dan analisis finansial, agen pemerintah di semua

level, kelompok masyarakat, lingkungfan dan kelompok yang memiliki kepentingan

dengan organisasi.

Maka, dapat dirumuskan mengenai fungsi humas pada sebuah organisasi dapat

dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

Membangun bagian atau departemen humas sendiri (internal), yang menjadi

bagian dari manajemen organisasi.

Menyewa konsultan humas (eksternal) untuk melaksanakan fungsi kehumasan di

organisasi tersebut.

Page 7: Makalah

Baik humas internel maupun humas eksternal memiliki cakupan tugas yang cukup

luas, antara lain membina hubungan internal yang harmonis di antara anggota

organisasi, mempersiapkan laporan tahunan, menangani siaran pers dan liputan media

massa, mengelola promosi dan acara-acara khusus, menangani kegiatan luar social,

menangani hubungan kerja, memberikan pandangan dan saran kepada manajemen,

hingga mempersiapkan pidato bagi pimpinan organisasi.

2.2 Hubungan Pimpinan Organisasi dengan Humas

Kedudukan bagian humas pada struktur organisasi, serta hubungannya dengan

pimpinan perusahaan, seringkali terkait dengan latar belakang bagaiman fungsi

humas itu muncul.

Contohnya pimpinan suatu organisasi yang tengah berkembang pesat merasakan

bahwa hubungan antara pimpinan dan anggotanya kurang harmonis. Pimpinan

organisasi merasakan tidak banyak mengetahui situasi yang dihadapi anggota

organisasi. Hal ini disebabkan antara lain karena pimpinan sudah lama tidak

melakukan pertemuan tatap muka dengan anggotanya. Pimpinan kemudian

memutuskan untuk menerbitkan news letter dan membangun website organisasi

untuk membangun hubungan antara pimpinan dan anggota organisasi.

Karena fungsinya sudah meluas keluar dari tujuan semula yang seharusnya

menangani komunikasi internal dan eksternal bagi organisasi, maka pimpinan

organisasi mengeluarkannya dari fungsi umum dan mendirikannya menjadi

independent di bawah pimpinan, yaitu departemen humas.

Bagian humas akhirnya berfungsi untuk menjaga dan membangun hubungan

dengan pihak internal dan ekseternal organisasi, serta bertanggung jawab menjaga

hubungan organisasi dengan investor dan analisis keuangan di kalangan swasta dan

pemerintah, serta lingkungan dan kelompok masyarakat umum.

Manajemen organisasi pada umumnya, menginginkan staf humas memiliki

kriteria:

Memiliki kesetiaan terhadap organisasi.

Page 8: Makalah

Dapat memberikan nasehat dan pandangan kepada manajemn organisasi dalam

mengambil keputusan yang terkait dengan kehumasan.

Dapat mendorong pengertian public terhadap organisasi.

Dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada seluruh anggota untuk

melakukan yang terbaik.

Mencegah anggota untuk berkata atau melakukan sesuatu yang dapat merusak

reputasi organisasi.

Loyal dan bertanggung jawab, serta memiliki kemampuan untuk memberikan

pandangan terhadap suatu masalah.

Bagian humas yang paling dianjurkan adalah humas internal karena

keuntungannya dalam hal membangun hubungan internal dalam organisasinya, serta

dapat lebih mudah mendapat kepercayaan dalam kalangan internal organisasi.

Meskipan setiap organisasi dianjurkan untuk memiliki sendiri unit humasnya, namun

hal itu tidak lepas dari kelemahan, yaitu menimbulkan kecendrungan mengurangnya

objektifitas staf humas internal akibat kedektannya dengan manajemen internal

organisasi, sehingga pandangan terhadap masalah internal dan eksternal organisasi

dapat tergangggu, serta pandangan terhadap keputusan yang diambil pimpinan

organisasi.

Dasar keberhasilan humas dari suatu organisasi adalah bergantung pada apa yang

dilakukan atau yang dilakukan pimpinan organisasi. Ketika pimpinan perusahaan

berbuat atau berbicara, maka akan timbul interpretasi public atau pesan yang

disampaikan. Pesan tersebut dapat tersebar luas karena adanya fungsi humas, hal ini

merupakan senjata atau strategi yang dipakai humas dalam menjalankan fungsi-

fungsinya didalam maupun diluar bagian organisasi.

Page 9: Makalah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hubungan antara humas dengan kepemimpinan dalam suatu

organisasi adalah berdasarkan pada strategi yang dipakai humas dalam menjalankan

fungsi-fungsinya didalam maupun diluar bagian organisasi adalah melalui pesan yang

dibawa atau interpretasi masyarakat terhadap apa yang dibuat atau dikatakan oleh

pimpinan organisasi.

3.2 Saran