makalah

16
BAB I PENDAHULUAN A. latar belakang Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbandng linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan. Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya. Adapun alasan-alasan seseorang untuk berwirausaha adalah sebagai berikut: 1

Upload: nenk-nelenknenkunk

Post on 16-Feb-2016

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah kewirausahaan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. latar belakang

Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak

dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbandng

linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun

pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan

mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja

dengan lulusan institusi pendidikan.

Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran.

Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang

sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok

nusantara. Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga

pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya

menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha

mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan

ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya. Adapun alasan-alasan seseorang

untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:

1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan

2. Alasan sosial, untuk memperoleh gengsi/status untuk dapat dikenal,

dihormati

3. dan bertemu orang banyak

4. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat

5. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi mandiri, lebih produktif dan untuk

menggunakan

kemampuan pribadi. Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk

melakukan terobosan dan memilih berwirausaha. Namun demikian pada

prakteknya tidaklah mudah memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan akan

1

Page 2: Makalah

kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan

memulai usahanya. Keberanian untuk memulai merupakan modal utama yang

harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun itu saja tidak

cukup, keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan berwirausaha

seringkali menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang berkepanjangan.

Namun, dalam mengembangkan kewirausaan tersebut seseorang harus

mempunyai sikap yang mampu menumbuhkan sikap kepercayaan diri. agar

wirausahawan meninggalkan kesan yang baik kepada orang lain dengan

ketegasan, kekuatan, dan kepastian yang memancar dari diri anda. anda lalu

berani memandang orang dengan mata yang jujur, dan mengucapkan pendapat

anda sejelas-jelasnya, sementara kepercayaan anda kepada diri sendiri akan

menimbulkan rasa hormat dan kepercayaan.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian kewirausahaan.?

2. Apa pengertian kepercayaan diri.?

3. Apa saja faktor-faktor yan memperlemah dan memperkuat kepercayaan

diri.?

4. Bagiamana cara membangun kepercayaan diri.?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan.

2. Untuk mengetahui pengertian kepercayaan diri.

3. Untuk mengetahui faktor yan memperlemah dan memperkuat kepercayaan

diri.

2

Page 3: Makalah

4. Untuk mengetahui cara membangun kepercayaan diri.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wirausaha

Wirausaha adalah kepribadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur

dan suatu sifat yang patut diteladani, karena atas dasar kemampuannya sendiri

dapat melahirkan suatu sumbangsih dan karya untuk kemajuan kemanusiaan yang

berlandaskan kebenaran dan kebaikan (Yuyun Wirasasmita, 1982). Wirausaha

Menurut Dusselman, (1989 : 16), seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan

ditandai oleh pola tingkah laku sebagai berikut :

1. Keinovasian (menciptakan, menemukan dan menerima ide baru)

2. Keberanian menghadapi resiko dalam menghadapi ketidakpastian dan

pengambilan keputusan.

3. Kemampuan manajerial (perencanaan, pengkoordiniran, pengawasan dan

pengevaluasian usaha).

4. Kepemimpinan (memotivasi, melaksanakan dan mengarahkan terhadap

tujuan usaha) Wirausahawan adalah orang–orang yang mempunyai

kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan

sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya dan

mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan kesuksesan.

Berwirausaha adalah suatu gaya hidup dan prinsip–prinsip tertentu akan

mempengaruhi strategi karir pribadi. 

B. Pengembangan kepercayaan Diri Wirausahawan

Pengertian Pengembangan Diri 

3

Page 4: Makalah

Menurut Sedarmayanti (2007), pengembangan adalah setiap usaha

memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang atau yang akan datang dengan

memberikan informasi mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan. Dengan

kata lain pengembangan adalah setiap kegiatan untuk merubah perilaku yang

terdiri dari pengetahuan, kecakapan, dan sikap. Sedngkan kepercayaan diri adalah

Kepercayaan diri adalah keyakinan atau kemantapan hati seseorang dalam

menghadapi, menjalankan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan

Setiap wirausahawan secara sadar akan selalu mengembangkan dirinya untuk

lebih baik. Hal terpenting dalam mengembangkan diri, seseorang harus terlebih

dahulu mengenal dirinya sendiri, mengetahui karakternya sendiri, mengetahui

kelebihan dan kekurangannya, mengetahui kapasitas pengetahuan dan

keterampilan, kemampuan terpendam dan keunikan lain yang ada pada dirinya. 

Pengenalan diri sangat penting untuk memahami konsep diri seseorang

wirausahawan dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu

memperbaiki diri dan belajar agar lebih baik lagi. Mengenal diri sendiri berarti

memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari

kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada

pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep

diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan

mengatasi/ menghilangkan yang negatif. Pengenalan diri dimaksudkan agar

seorang wirausahawan memiliki kesadaran untuk memahami dan mengenali

dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya serta terbentuknya sikap

dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang lebih baik.

Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau

mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak

orang lain.

Dengan mengenal dirinya seorang wirausahawan diharapkan dapat

membentuk sikap dan perilaku sesuai prinsip dan tujuan hidup yang diinginkan.

Seseorang wirausahawan yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya

sendiri dalam menjalankan peranan bisnis dan kontribusi yang dapat dia berikan

baik dari sisi profit orientait dan social orientait kepada para konsumennya dan

4

Page 5: Makalah

masyarakat pada umumnya konsep diri lahir dan berkembang melalui proses

penginderaan (sensation) dan perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau

dari lingkungan. Pengalaman dini terhadap rasa senang, disenangi, sakit,atau

disakiti membentuk dasar bagi perkembangan konsep diri. Interaksi sosial

merupakan faktor yang paling berperan dalam pembentukan konsep diri

seseorang, diawali interaksi dengan orang tua dan keluarga, guru, teman

sepermainan, masyarakat sekitar. Konsep diri merupakan produk “pembelajaran“

yang diserap dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat. Keberhasilan

pembentukan konsep diri seseorang banyak dipengaruhi proses pembelajaran

yang diterima semenjak kecil. Penanaman nilai-nilai kehidupan berupa pandangan

tentang baik dan buruk atau benar dan salah, cara-cara penyelesaian

permasalahan, pendampingan orang tua dalam memperoleh umpan balik dari

kejadian-kejadian yang dilihat, dirasakan dan dialaminya akan mempengaruhi

proses pembentukan konsep diri seseorang. Permasalahan-permasalahan yang

menimbulkan trauma, kesalahan penanaman nilai dan umpan balik dapat

mengganggu perkembangan konsep diri. 

Dengan mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya

mengarah pada konsep diri negatif atau konsep diri positif. Seseorang dikatakan

memiliki konsep diri negatif, apabila :

1. Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang

memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya.

2. Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat

berubah) atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru

(terutama yang negatif) tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit

untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap ‘betul’.

3. Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahannya dalam

dirinya daripada aspek-aspek kelebihan/kekuatan yang ia miliki.

Sedangkan seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila :

1.  Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup

kelebihan dan kelemahan dirinya

5

Page 6: Makalah

2. Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak

sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa

3. Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek

dari dirinya yang dianggap merugikan.

Dengan demikian ciri konsep diri negatif adalah : kurang pengetahuan

tentang diri sendiri, harapan-harapan yang tidak realistis dan terlalu tinggi, dan

rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri. Sedangkan ciri konsep diri positif

adalah : memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang dirinya, mempunyai

harapan yang realistis dan harga diri yang tinggi atau penghargaan diri yang sehat.

Pengembangan/perubahan diri seseorang dipengaruhi oleh kemampuan

penilaian terhadap diri sendiri, yang dihasilkan dari perbandingan antara

pengetahuan dan harapan. Pengetahuan dimaksud adalah apa yang kita ketahui

tentang diri kita, mencakup: identitas formal, kualitas pribadi, perbandingan diri

dengan orang lain dan ekspresi verbal tentang dirinya, Saya adalah …, Harapan

adalah idealisme, karakteristik dan tujuan yang membentuk jati diri seseorang dan

ekspresi verbalnya, Saya akan menjadi … Penilaian diri merupakan proses

perbandingan atau pengukuran antara ‘saya saat ini’ dengan harapan tentang ‘diri

saya yang akan datang ‘. Semakin besar perbedaan antara ‘saya saat ini’ dengan

‘saya seharusnya menjadi apa’, berarti semakin rendah penghargaan terhadap

dirinya. Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-

harapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi

penghargaan terhadap diri sendiri. Seseorang dapat mengembangkan/merubah

konsep dirinya dengan yang baru atau yang lebih baik dan menyenangkan dengan

cara melakukan perubahan linier (tahap demi tahap), yaitu: pertama, mengubah

penilaian terhadap dirinya sendiri untuk lebih baik dan tetapkan perubahan (+)

yang akan dicapai ; kedua, tingkatkan pengetahuan (+) dengan penanaman nilai-

nilai dan cara-cara menjalani kehidupan yang baik untuk mengubah dari konsep

diri ( - ) menjadi konsep diri ( + ) ; ketiga, perbaiki cara pandang terhadap diri

sendiri dan perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri, dan ; keempat, dapatkan

umpan balik dari diri sendiri dan orang lain kemudian kembali lakukan cara

pertama. Pengembangan/perubahan diri seseorang dapat dilakukan dengan baik

6

Page 7: Makalah

setelah seseorang dapat menemukan jati dirinya, mengetahui kekuatan dan

kelemahan dirinya serta menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan

kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan

sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri

tersebut, seseorang perlu memiliki sikap kepercayaan diri. Kepercayaan diri

merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan akan sikap dan

perilaku/tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa

menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.  Seseorang yang bersikap

percaya diri menyadari bahwa dirinya mempunyai hak dan perasaan begitu juga

orang lain. Menyadari hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan

orang lain atau melanggar hak orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan

namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya

masing-masing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan

tekad untuk merubahnya. Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat

sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik

dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang

memiliki kepercayaan diri : lebih baik bertindak meski pun kemungkinan salah,

daripada diam. Kesalahan yang dilakukan dapat diusahakan untuk diperbaiki dan

dapat menjadi pengalaman yang berharga pada dirinya.

C. Faktor-Faktor Yang Memperkuat Kepercayaan Diri Adalah Sbb:

1. Keimanan

2. Pendidikan

3. Pengalaman

4. Keberhasilan

5. Sikap mental optimis

6. Kemampuan

7. Pujian

8. Umur

7

Page 8: Makalah

D. Selain Faktor Yang Memperkuat, Ada Factor Yang Memperlemah

Kepercayaan Diri, Yaitu;

1. Pengalaman masa kanak-kanak

2. Perasaan rendah diri

3. Umur

4. Sikap mental pesimis

5. Kritikan

6. Tingkat kesulitan pekerjaan yang dihadapi

E. Kiat-Kiat Mengembangkan Kepercayaan Diri

1. Bersikap Wajar

2. Perhatikan sikap tubuh

3. Perhatikan Nada suara

4. Membiasakan mengucapkan terima kasih

5. Lakukan segera yang bisa dilakukan sekarang

6. Berusaha selalu tampil rapih dan bersih

7. Berusaha menambah pengetahuan

8. Berusaha menjadi ahli dalam bidang tertentu

9. Jangan malu meminta bantuan orang lain

10. Hindari kebiasaan mengeluh

11. Bicarakan kebaikan orang lain

12. Berani mengakui kesalahan

13. Berani mencoba hal baru

14. Jangan memberi gelar konyol pada diri sendiri

8

Page 9: Makalah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Wirausaha adalah kepribadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur

dan suatu sifat yang patut diteladani, karena atas dasar kemampuannya sendiri

dapat melahirkan suatu sumbangsih dan karya untuk kemajuan kemanusiaan yang

berlandaskan kebenaran dan kebaikan (Yuyun Wirasasmita, 1982).

Setiap wirausahawan secara sadar akan selalu mengembangkan dirinya untuk

lebih baik. Hal terpenting dalam mengembangkan diri, seseorang harus terlebih

dahulu mengenal dirinya sendiri, mengetahui karakternya sendiri, mengetahui

kelebihan dan kekurangannya, mengetahui kapasitas pengetahuan dan

keterampilan, kemampuan terpendam dan keunikan lain yang ada pada dirinya. 

Dengan mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya

mengarah pada konsep diri negatif atau konsep diri positif. Seseorang dikatakan

memiliki konsep diri negatif, apabila :

Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang

memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya.

Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat

berubah) atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru

(terutama yang negatif) tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit

untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap ‘betul’.

Sedangkan seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila :

Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup

kelebihan dan kelemahan dirinya

9

Page 10: Makalah

Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak

sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa

Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek

dari dirinya yang dianggap merugikan.

Faktor-faktor yang memperkuat Kepercayaan diri adalah sbb:

1. Keimanan

2. Pendidikan

3. Pengalaman

4. Keberhasilan

5. Sikap mental optimis

6. Kemampuan

7. Pujian

8. Umur

selain faktor yang memperkuat, ada factor yang memperlemah kepercayaan diri,

yaitu;

1. Pengalaman masa kanak-kanak

2. Perasaan rendah diri

3. Umur

4. Sikap mental pesimis

5. Kritikan

6. Tingkat kesulitan pekerjaan yang dihadapi

B. Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi

pembaca, Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan

memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf,

Alfa dan lupa.

10

Page 11: Makalah

11