makalah
DESCRIPTION
makalah kewirausahaanTRANSCRIPT
![Page 1: Makalah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083012/5695d05e1a28ab9b029231ae/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak
dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbandng
linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun
pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan
mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja
dengan lulusan institusi pendidikan.
Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran.
Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang
sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok
nusantara. Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga
pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya
menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha
mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan
ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya. Adapun alasan-alasan seseorang
untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:
1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan
2. Alasan sosial, untuk memperoleh gengsi/status untuk dapat dikenal,
dihormati
3. dan bertemu orang banyak
4. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat
5. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi mandiri, lebih produktif dan untuk
menggunakan
kemampuan pribadi. Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk
melakukan terobosan dan memilih berwirausaha. Namun demikian pada
prakteknya tidaklah mudah memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan akan
1
![Page 2: Makalah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083012/5695d05e1a28ab9b029231ae/html5/thumbnails/2.jpg)
kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan
memulai usahanya. Keberanian untuk memulai merupakan modal utama yang
harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun itu saja tidak
cukup, keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan berwirausaha
seringkali menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang berkepanjangan.
Namun, dalam mengembangkan kewirausaan tersebut seseorang harus
mempunyai sikap yang mampu menumbuhkan sikap kepercayaan diri. agar
wirausahawan meninggalkan kesan yang baik kepada orang lain dengan
ketegasan, kekuatan, dan kepastian yang memancar dari diri anda. anda lalu
berani memandang orang dengan mata yang jujur, dan mengucapkan pendapat
anda sejelas-jelasnya, sementara kepercayaan anda kepada diri sendiri akan
menimbulkan rasa hormat dan kepercayaan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kewirausahaan.?
2. Apa pengertian kepercayaan diri.?
3. Apa saja faktor-faktor yan memperlemah dan memperkuat kepercayaan
diri.?
4. Bagiamana cara membangun kepercayaan diri.?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui pengertian kepercayaan diri.
3. Untuk mengetahui faktor yan memperlemah dan memperkuat kepercayaan
diri.
2
![Page 3: Makalah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083012/5695d05e1a28ab9b029231ae/html5/thumbnails/3.jpg)
4. Untuk mengetahui cara membangun kepercayaan diri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wirausaha
Wirausaha adalah kepribadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur
dan suatu sifat yang patut diteladani, karena atas dasar kemampuannya sendiri
dapat melahirkan suatu sumbangsih dan karya untuk kemajuan kemanusiaan yang
berlandaskan kebenaran dan kebaikan (Yuyun Wirasasmita, 1982). Wirausaha
Menurut Dusselman, (1989 : 16), seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan
ditandai oleh pola tingkah laku sebagai berikut :
1. Keinovasian (menciptakan, menemukan dan menerima ide baru)
2. Keberanian menghadapi resiko dalam menghadapi ketidakpastian dan
pengambilan keputusan.
3. Kemampuan manajerial (perencanaan, pengkoordiniran, pengawasan dan
pengevaluasian usaha).
4. Kepemimpinan (memotivasi, melaksanakan dan mengarahkan terhadap
tujuan usaha) Wirausahawan adalah orang–orang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya dan
mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan kesuksesan.
Berwirausaha adalah suatu gaya hidup dan prinsip–prinsip tertentu akan
mempengaruhi strategi karir pribadi.
B. Pengembangan kepercayaan Diri Wirausahawan
Pengertian Pengembangan Diri
3
![Page 4: Makalah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083012/5695d05e1a28ab9b029231ae/html5/thumbnails/4.jpg)
Menurut Sedarmayanti (2007), pengembangan adalah setiap usaha
memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang atau yang akan datang dengan
memberikan informasi mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan. Dengan
kata lain pengembangan adalah setiap kegiatan untuk merubah perilaku yang
terdiri dari pengetahuan, kecakapan, dan sikap. Sedngkan kepercayaan diri adalah
Kepercayaan diri adalah keyakinan atau kemantapan hati seseorang dalam
menghadapi, menjalankan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan
Setiap wirausahawan secara sadar akan selalu mengembangkan dirinya untuk
lebih baik. Hal terpenting dalam mengembangkan diri, seseorang harus terlebih
dahulu mengenal dirinya sendiri, mengetahui karakternya sendiri, mengetahui
kelebihan dan kekurangannya, mengetahui kapasitas pengetahuan dan
keterampilan, kemampuan terpendam dan keunikan lain yang ada pada dirinya.
Pengenalan diri sangat penting untuk memahami konsep diri seseorang
wirausahawan dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu
memperbaiki diri dan belajar agar lebih baik lagi. Mengenal diri sendiri berarti
memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari
kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada
pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep
diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan
mengatasi/ menghilangkan yang negatif. Pengenalan diri dimaksudkan agar
seorang wirausahawan memiliki kesadaran untuk memahami dan mengenali
dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya serta terbentuknya sikap
dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang lebih baik.
Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau
mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak
orang lain.
Dengan mengenal dirinya seorang wirausahawan diharapkan dapat
membentuk sikap dan perilaku sesuai prinsip dan tujuan hidup yang diinginkan.
Seseorang wirausahawan yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya
sendiri dalam menjalankan peranan bisnis dan kontribusi yang dapat dia berikan
baik dari sisi profit orientait dan social orientait kepada para konsumennya dan
4
![Page 5: Makalah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083012/5695d05e1a28ab9b029231ae/html5/thumbnails/5.jpg)
masyarakat pada umumnya konsep diri lahir dan berkembang melalui proses
penginderaan (sensation) dan perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau
dari lingkungan. Pengalaman dini terhadap rasa senang, disenangi, sakit,atau
disakiti membentuk dasar bagi perkembangan konsep diri. Interaksi sosial
merupakan faktor yang paling berperan dalam pembentukan konsep diri
seseorang, diawali interaksi dengan orang tua dan keluarga, guru, teman
sepermainan, masyarakat sekitar. Konsep diri merupakan produk “pembelajaran“
yang diserap dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat. Keberhasilan
pembentukan konsep diri seseorang banyak dipengaruhi proses pembelajaran
yang diterima semenjak kecil. Penanaman nilai-nilai kehidupan berupa pandangan
tentang baik dan buruk atau benar dan salah, cara-cara penyelesaian
permasalahan, pendampingan orang tua dalam memperoleh umpan balik dari
kejadian-kejadian yang dilihat, dirasakan dan dialaminya akan mempengaruhi
proses pembentukan konsep diri seseorang. Permasalahan-permasalahan yang
menimbulkan trauma, kesalahan penanaman nilai dan umpan balik dapat
mengganggu perkembangan konsep diri.
Dengan mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya
mengarah pada konsep diri negatif atau konsep diri positif. Seseorang dikatakan
memiliki konsep diri negatif, apabila :
1. Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang
memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya.
2. Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat
berubah) atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru
(terutama yang negatif) tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit
untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap ‘betul’.
3. Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahannya dalam
dirinya daripada aspek-aspek kelebihan/kekuatan yang ia miliki.
Sedangkan seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila :
1. Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup
kelebihan dan kelemahan dirinya
5
![Page 6: Makalah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083012/5695d05e1a28ab9b029231ae/html5/thumbnails/6.jpg)
2. Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak
sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa
3. Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek
dari dirinya yang dianggap merugikan.
Dengan demikian ciri konsep diri negatif adalah : kurang pengetahuan
tentang diri sendiri, harapan-harapan yang tidak realistis dan terlalu tinggi, dan
rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri. Sedangkan ciri konsep diri positif
adalah : memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang dirinya, mempunyai
harapan yang realistis dan harga diri yang tinggi atau penghargaan diri yang sehat.
Pengembangan/perubahan diri seseorang dipengaruhi oleh kemampuan
penilaian terhadap diri sendiri, yang dihasilkan dari perbandingan antara
pengetahuan dan harapan. Pengetahuan dimaksud adalah apa yang kita ketahui
tentang diri kita, mencakup: identitas formal, kualitas pribadi, perbandingan diri
dengan orang lain dan ekspresi verbal tentang dirinya, Saya adalah …, Harapan
adalah idealisme, karakteristik dan tujuan yang membentuk jati diri seseorang dan
ekspresi verbalnya, Saya akan menjadi … Penilaian diri merupakan proses
perbandingan atau pengukuran antara ‘saya saat ini’ dengan harapan tentang ‘diri
saya yang akan datang ‘. Semakin besar perbedaan antara ‘saya saat ini’ dengan
‘saya seharusnya menjadi apa’, berarti semakin rendah penghargaan terhadap
dirinya. Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-
harapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi
penghargaan terhadap diri sendiri. Seseorang dapat mengembangkan/merubah
konsep dirinya dengan yang baru atau yang lebih baik dan menyenangkan dengan
cara melakukan perubahan linier (tahap demi tahap), yaitu: pertama, mengubah
penilaian terhadap dirinya sendiri untuk lebih baik dan tetapkan perubahan (+)
yang akan dicapai ; kedua, tingkatkan pengetahuan (+) dengan penanaman nilai-
nilai dan cara-cara menjalani kehidupan yang baik untuk mengubah dari konsep
diri ( - ) menjadi konsep diri ( + ) ; ketiga, perbaiki cara pandang terhadap diri
sendiri dan perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri, dan ; keempat, dapatkan
umpan balik dari diri sendiri dan orang lain kemudian kembali lakukan cara
pertama. Pengembangan/perubahan diri seseorang dapat dilakukan dengan baik
6
![Page 7: Makalah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083012/5695d05e1a28ab9b029231ae/html5/thumbnails/7.jpg)
setelah seseorang dapat menemukan jati dirinya, mengetahui kekuatan dan
kelemahan dirinya serta menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan
kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan
sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri
tersebut, seseorang perlu memiliki sikap kepercayaan diri. Kepercayaan diri
merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan akan sikap dan
perilaku/tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa
menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Seseorang yang bersikap
percaya diri menyadari bahwa dirinya mempunyai hak dan perasaan begitu juga
orang lain. Menyadari hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan
orang lain atau melanggar hak orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan
namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya
masing-masing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan
tekad untuk merubahnya. Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat
sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik
dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang
memiliki kepercayaan diri : lebih baik bertindak meski pun kemungkinan salah,
daripada diam. Kesalahan yang dilakukan dapat diusahakan untuk diperbaiki dan
dapat menjadi pengalaman yang berharga pada dirinya.
C. Faktor-Faktor Yang Memperkuat Kepercayaan Diri Adalah Sbb:
1. Keimanan
2. Pendidikan
3. Pengalaman
4. Keberhasilan
5. Sikap mental optimis
6. Kemampuan
7. Pujian
8. Umur
7
![Page 8: Makalah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083012/5695d05e1a28ab9b029231ae/html5/thumbnails/8.jpg)
D. Selain Faktor Yang Memperkuat, Ada Factor Yang Memperlemah
Kepercayaan Diri, Yaitu;
1. Pengalaman masa kanak-kanak
2. Perasaan rendah diri
3. Umur
4. Sikap mental pesimis
5. Kritikan
6. Tingkat kesulitan pekerjaan yang dihadapi
E. Kiat-Kiat Mengembangkan Kepercayaan Diri
1. Bersikap Wajar
2. Perhatikan sikap tubuh
3. Perhatikan Nada suara
4. Membiasakan mengucapkan terima kasih
5. Lakukan segera yang bisa dilakukan sekarang
6. Berusaha selalu tampil rapih dan bersih
7. Berusaha menambah pengetahuan
8. Berusaha menjadi ahli dalam bidang tertentu
9. Jangan malu meminta bantuan orang lain
10. Hindari kebiasaan mengeluh
11. Bicarakan kebaikan orang lain
12. Berani mengakui kesalahan
13. Berani mencoba hal baru
14. Jangan memberi gelar konyol pada diri sendiri
8
![Page 9: Makalah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083012/5695d05e1a28ab9b029231ae/html5/thumbnails/9.jpg)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wirausaha adalah kepribadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur
dan suatu sifat yang patut diteladani, karena atas dasar kemampuannya sendiri
dapat melahirkan suatu sumbangsih dan karya untuk kemajuan kemanusiaan yang
berlandaskan kebenaran dan kebaikan (Yuyun Wirasasmita, 1982).
Setiap wirausahawan secara sadar akan selalu mengembangkan dirinya untuk
lebih baik. Hal terpenting dalam mengembangkan diri, seseorang harus terlebih
dahulu mengenal dirinya sendiri, mengetahui karakternya sendiri, mengetahui
kelebihan dan kekurangannya, mengetahui kapasitas pengetahuan dan
keterampilan, kemampuan terpendam dan keunikan lain yang ada pada dirinya.
Dengan mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya
mengarah pada konsep diri negatif atau konsep diri positif. Seseorang dikatakan
memiliki konsep diri negatif, apabila :
Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang
memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya.
Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat
berubah) atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru
(terutama yang negatif) tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit
untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap ‘betul’.
Sedangkan seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila :
Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup
kelebihan dan kelemahan dirinya
9
![Page 10: Makalah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083012/5695d05e1a28ab9b029231ae/html5/thumbnails/10.jpg)
Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak
sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa
Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek
dari dirinya yang dianggap merugikan.
Faktor-faktor yang memperkuat Kepercayaan diri adalah sbb:
1. Keimanan
2. Pendidikan
3. Pengalaman
4. Keberhasilan
5. Sikap mental optimis
6. Kemampuan
7. Pujian
8. Umur
selain faktor yang memperkuat, ada factor yang memperlemah kepercayaan diri,
yaitu;
1. Pengalaman masa kanak-kanak
2. Perasaan rendah diri
3. Umur
4. Sikap mental pesimis
5. Kritikan
6. Tingkat kesulitan pekerjaan yang dihadapi
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca, Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan
memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf,
Alfa dan lupa.
10
![Page 11: Makalah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083012/5695d05e1a28ab9b029231ae/html5/thumbnails/11.jpg)
11