makalah abc fix

18
ACTIVITY BASED COSTING Activity Based Costing adalah system akuntansi yang terfokus ada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. ABC menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber-sumber daya yang dibutuhkn untuk melaksanakan aktivitas tersebut.Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya yakni bertindak sebagai factor penyebab dalam pengeluaran biaya organsasi. Contoh: Biaya pembelian dibebankan pada unsur –unsur biaya yang dibeli. Biaya perancangan produk dibebankan kepada produk- produk baru yang dirancang. Biaya pemberian bantuan kepada pelanggan dibebankan kepada individu pelanggan. ABC merupakan pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumberdaya yang menyebabkan timbulnya biaya. Dengan ABC, biaya overhead pabrik dibebankan ke objek biaya seperti barang/jasa dengan mengidentifikasi 1

Upload: sidnypanda

Post on 27-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

activity based costing dalam perusahaan-akuntansi manajemen

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah ABC Fix

ACTIVITY BASED COSTING

Activity Based Costing adalah system akuntansi yang terfokus ada aktivitas-

aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. ABC menyediakan

informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber-sumber daya yang dibutuhkn untuk

melaksanakan aktivitas tersebut.Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yang

merupakan pemicu biaya yakni bertindak sebagai factor penyebab dalam

pengeluaran biaya organsasi.

Contoh:

Biaya pembelian dibebankan pada unsur –unsur biaya yang dibeli.

Biaya perancangan produk dibebankan kepada produk-produk baru yang

dirancang.

Biaya pemberian bantuan kepada pelanggan dibebankan kepada individu

pelanggan.

ABC merupakan pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan

biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan

karena aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini bahwa produk

atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut

menggunakan sumberdaya yang menyebabkan timbulnya biaya.

Dengan ABC, biaya overhead pabrik dibebankan ke objek biaya seperti

barang/jasa dengan mengidentifikasi sumber daya, aktivitas dan biayanya serta

kuantitas aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi output.

System harga pokok ABC bertujuan memahami overhead dan profitabilitas produk

konsumen. ABC adalah metode costing yang dirancang untuk menyediakan

informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategic dan keputusan lainnya yang

mungkin akan mempengaruhi kapasitas biaya dan juga biaya tetap.

Persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan di

neraca. Agar tidak terjadi distorsi penentuan harga pokok per unit, banyak

perusahaan yang mengadopsi penggunaan sistem penentuan harga pokok (costing)

berbasis aktivitas (ABC) dengan harapan manajemen melakukan analisis

profitabilitas, mendorong perbaikan proses, mengembangkan ukuran kinerja yang

1

Page 2: Makalah ABC Fix

lebih inovatif, dan dapat berpartisipasi dalam perencanaan strategis.

Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk

mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi nonprofit, baik berupa informasi

keuangan tentang biaya dan pendapatan maupun informasi nonkeuangan yang

relevan, yaitu produktivitas, kualitas, dan faktor kunci sukses lainnya untuk

perusahaan. Informasi ini sebagai salah satu informasi penting bagi manajemen

dalam melaksanakan fungsinya, yaitu pembuatan keputusan yang bersifat strategis

untuk pengembangan posisi kompetitif sehingga keunggulan kompetitif dapat

menyebabkan kesuksesan yang berkesinambungan. Fungsi manajemen biaya adalah

memberikan informasi yang berguna bagi manajer dalam pembuatan keputusan

strategis dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.

Kapan Sistem ABC diperlukan?

System ABC hanya diimplementasikan jika:

1. Sistem penjadwalan yang sudah terotomatisasi di pabrik.

2. Persaingan yang semakin erat meningkatkan biaya kesalahan yang

disebabkan kekeliruan dalam penentuan harga jual.

3. Diversitas produk sangat tinggi dalam hal volume, ukuran dan kompleksitas

produk.

4. Jika manfaat menggunakan system tersebut lebih besar dari biayanya.

Pembebanan Biaya Overhead Pabrik pada ABC

Pada Activity-Based Costing meskipun pembebanan biaya-biaya overhad

pabrik dan produk juga menggunakan dua tahap seperti pada akuntansi biaya

tradisional, tetapi pusat biaya yang dipakai untuk pengumpulan biaya-biaya pada

tahap pertama dan dasar pembebanan dari pusat biaya kepada produk pada tahap

kedua sangat berbeda dengan akuntansi biaya tradisional.

Activity-Based costing menggunakan lebih banyak cost driver bila

dibandingkan dengan sistem pembebanan biaya pada akuntansi biaya tradisional.

Sebelum sampai pada prosedure pembebanan dua tahap dalam Activity-Based

Costing perlu dipahami hal-hal sebagai berikut:

2

Page 3: Makalah ABC Fix

a. Cost Driver adalah suatu kejadian yang menimbulkan biaya. Cost Driver

merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biayabiaya overhead.

Faktor ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktivitas yang akan

menyebabkan biaya dalam aktivitasaktivitas selanjutnya.

b. Rasio Konsumsi adalah proporsi masing-masing aktivitas yang dikonsumsi oleh

setiap produk, dihitung dengan cara membagi jumlah aktivitas yang dikonsumsi

oleh suatu produk dengan jumlah keseluruhan aktivitas tersebut dari semua jenis

produk.

c. Homogeneous Cost Pool merupakan kumpulan biaya dari overheadyang variasi

biayanya dapat dikaitkan dengan satu pemicu biaya saja. Atau untuk dapat

disebut suatu kelompok biaya yang homogen, aktivitas-aktivitas overhead secara

logis harus berhubungan dan mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua

produk.

Ciri-ciri perusahaan yang menggunakan ABC adalah perusahaan yang mempunyai

biaya overhead pabrik lebih besar daripada total cost produce nya. Perusahaan itu

diantaranya adalah Perusahaan yang padat modal (banyak gunakan mesin),

Perusahaan yang memiliki difersifikasi produk, Difersifikasi produk dan

menggunakan fasilitas yang sama, Setiap produknya memiliki proses produksi yang

berbeda.

Hirarki Aktivitas dalam Sistem ABC

Kegiatan untuk meproduksi dan menjual produk dalam suatu perusahaan yang

menghasilkan berbagai macam produk digolongkan ke dalam 4 kategori aktivitas:;

a. Facility sustaining activity cost ----- biaya yang berkaitan dengan aktivitas

mempertahankan kapasitas yang dimiliki perusahaan. Misal biaya depresiasi,

biaya asuransi, biaya gaji pegawai kunci

b. Product sustaining activity cost ----- biaya yang berkaitan dengan aktivitas

penelitian dan pengembangan produk dan biaya untuk mempertahankan produk

untuk tetap dapat dipasarkan. Misal biaya pengujian produk, biaya desain produk

c. Bacth activity cost ----- biaya yang berkaitan dengan jumlah bacth produk yang

diproduksi. Misal biaya setup mesin.

3

Page 4: Makalah ABC Fix

d. Unit level activity cost ---- biaya yang berkaitan dengan besar kecilnya jumlah

unit produk yang dihasilkan. Misal biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

ABC Dalam Perusahaan Jasa

Penerapan metode Activity Based Costing pada perusahaan jasa memiliki beberapa

ketentuan khusus, hal ini disebabkan oleh karakteristik yang dimiliki perusahaan

jasa itu sendiri. Karakteristik itu antara lain adalah:

1) Output seringkali sulit didefinisi

2) Pengendalian aktivitas pada permintaan jasa kurang dapat didefinisi

3) Cost mewakili proporsi yang lebih tinggi dari total cost pada seluruh kapasitas

yang ada dan sulit untuk menghubungkan antara output dengan aktivitasnya

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan Activity Based Costing pada

perusahaan jasa adalah Identifying and Costing Activities, Spesial Challenger, dan

Output Diversity.

Manfaat Utama ABC

1. ABC menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informative, yang

menuju pada pengukuran kemampuan perolehan laba atas produk yang lebih

akurat dan keputusan-keputusan strategis yang diinformasikan dengan lebih

baik mengenai harga jual, lini produk, pasar pelanggan dan pengeluaran

modal.

2. ABC memberikan pengukuran yang lebih akurat atas biaya-biaya pemacu

aktivitas, yang membantu manajer memperbaiki produk dan proses menilai

dengan membuat keputusan desain produk yang lebih baik, pengendalian

biaya yang lebih baik dan membantu mempertinggi berbagai nilai objek.

3. ABC membantu manajer lebih mudah mengakses informasi tentang biaya-

biaya yang relevan dalam membuat keputusan bisnis.

Keterbatasan ABC

1. Pengalokasian

4

Page 5: Makalah ABC Fix

Sekalipun data aktivitas tersedia, banyak biaya-biaya mungkin perlu

dialokasikan dan produk-produk yang didasarkan pada ukuran volume

berubah-ubah karena secara praktis tidak dapat ditemukan suatu aktivitas

khusus yang menyebabkan timbulnya biaya-biaya tidak menjadi mudah.

2. Biaya-biaya yang diabaikan

Banyak biaya produk-produk khusus yang dihilangkan dari analisis.

Aktivitas-aktivitas tersebut menyebabkan biaya-biaya seperti pemasaran,

periklanan, riset dan pengembangan, teknik produk dan klaim jaminan.

3. Biaya dan waktu yang digunakan

System ABC sangat mahal untuk dikembangkan dan diterapkan.Hal ini juga

sangat memakan waktu. Seperti kebanyakan manajemen inovasi atau sistm

akuntansi, seringkali memerlukan lebih dari setahun untuk mengembangkan

dan melaksanakan ABC dengan berhasil.

Langkah-langkah ABC sistem:

a. Tahap pertama pengelompokan biaya overhead ke dalam kelompok biaya yang

homogen. Kelompok biaya homogen merupakan kumpulan overhead yang

variasinya dapat dijelaskan oleh satu faktor penyebab (cost driver). Untuk

menentukan mana kelompok biaya yang homogen, dapat melihat biaya yang

mempunyai rasio konsumsi sama untuk seluruh produk.

b. Tahap kedua alokasi biaya overhead pabrik:

Alokasi biaya overhead = Tarif kelompok x Dasar pembebanan yang

dikonsumsi

Kapan system ABC tidak diperlukan?

Jika semua produk mengkonsumsi bauran yang sama, system perhitungan biaya

tradisional tidak mendistorsi biaya produk meskipun biaya yang tidak berkaitan

dengan volume jumlahnya besar , karena distorsi akan dihitung sebagai nol persen

dari jumlah biaya tertentu.

5

Page 6: Makalah ABC Fix

Contoh situasi dimana ABC tidak diperlukan:

PT. oblong memproduksi dua produk yaitu produk polos dan produk bercorak.

Produk PT. Oblong yang bercorak diproduksi dalam jumlah yang sama dan biaya

yang sama dengan produk polos. Kedua-duanya produk bervolume tinggi.

PT. Oblong melakukan:

40 persiapan untuk setiap produk dan mengeluarkan biaya persiapan sebesar

Rp 900.000, dengan rata-rata sebesar Rp 22.500 per persiapan.

20 perubahan desain untuk setiap produk dan mengeluarkan biaya perubahan

desain sebesar Rp 700.000, dengan rata-rata sebesar Rp 35.000

Menggunakan 160.000 jam tenaga kerja langsung dan mengeluarkan biaya

overhead lain-lain sebesar Rp 3.200.000 dengan rata-rata sebesar Rp 20 per

jam tenaga kerja langsung.

Data produksi terakhir PT. Oblong:

PT. Oblong

Ikhtisar dari Produksi Tahun Terakhir

Polos bercorak total

Unit yang

diproduksi

100.000 50.000

Biaya bahan baku langsung

Per unit Rp 10 Rp 15

total Rp 1.000.000 Rp 750.000 Rp 1.750.000

Tenaga kerja langsung

Jam per unit 1 2

Total jam 80.000 80.000

Total biaya Rp 1.600.0000 Rp 1.600.000 Rp 1.750.000

Persiapan 20 20

Perubahan desain 10 10

overhead

Biaya tingkat batch Rp 900.000

Biaya tingkat Rp 700.000

6

Page 7: Makalah ABC Fix

produk

Overhead lain-lain Rp 3.200.000

Total overhead Rp 4.800.000

Rp 9.750.000

Berdasarkan data di atas, Direktur PT. Oblong meminta manajer akuntansinya untuk

menghitung berapa biaya per unit berdasarkan perhitungan system ABC dan

membandingkannya dengan perhitungan biaya produk tradisional.

PERHITUNGAN:

PERHITUNGAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS

PT. OBLONG

PERHITUNGAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS

Tarif overhead:

Biaya persiapan tingkat batch Rp 900.000 : 40 = Rp 22.500 per persiapan

Biaya per kali perubahan-tingkat produk Rp 700.000:20=Rp 35.000 per perubahan

Overhead lain-lain Rp 3.200.000:160.000= Rp 20 per jam TKL

Polos bercorak total

Bahan baku langsung Rp 1.000.000 Rp 750.000 Rp 1.750.000

Tenaga kerja langsung 1.600.000 1.600.000 3.200.000

Overhead:

Persiapan:

Rp 22.500 x 20 450.000

Persiapan:

Rp 22.500x 20

450.000 900.000

Perubahan desain

Rp 35.000x10

350.000

Perubahan desain

Rp 35.000 x 10

350.000 700.000

7

Page 8: Makalah ABC Fix

Tkl

Rp 20 x 80.000 jam

1.600.000

TKL

Rp 20 x 80.000 jam

1.600.000 3.200.000

Total biaya Rp 5.000.000 Rp 4.750.000 9.750.000

Unit yang diproduksi 100.000 50.000

Biaya per unit Rp 50 Rp 95

PERHITUNGAN BIAYA PRODUK TRADISIONAL

Tarif overhead = Rp 4.800.000 : 160.000 jam TKL = Rp 30 per jam TKL

Polos bercorak Total

Biaya bahan baku

langsung

Rp 1.000.000 Rp 750.000 Rp 1.750.000

Tenaga kerja

langsung

1.600.000 1.600.000 3.200.000

Overhead

TKL

Rp 30 x 80.000

jam 2.400.0000

TKL

Rp 30 x 80.000

jam 2.400.000 4.800.000

Total biaya Rp 5.000.000 Rp 4.750.000 Rp 9.750.000

Unit yang

diproduksi 100.000 50.000

Biaya per unit Rp 50 Rp 95

8

Page 9: Makalah ABC Fix

Manajer PT. Oblong melaporkan bahwa system perhitungan biaya apapun yang

digunakan biaya per unit untuk produk polos sebesar Rp 50 dan Produk bercorak Rp

95.

Contoh ABC pada Pabrik Sepatu Maya

Pabrik sepatu Maya menghasilkan produk, Barry dan Bally dan menggunakan

system penetapan biaya di mana semua biaya tidak langsung dikumpulkan di dalam

suatu pool biaya dan dialokasikan berdasar pada jam mesin. Manajemen Blaine

memutuskan untuk menetapkan ABC karena studi tentang biaya mengungkapkan

bahwa biaya umum berhubungan dengan aktivitas set up dan aktivitas desain.

Banyaknya setup dan banyaknya jam mesin desain merupakan pendorong aktivitas

untuk kedua biaya tersebut dan jam mesin selanjutnya digunakan sebagai dasar

untuk mengalokasikan biaya tidak langsung.

Berikut ini informasi operasi tahun sekarang dari pabrik sepatu Maya:

Data biaya

Barry Bally Total

Unit yang

diproduksi

800 17.000 17.800

Biaya bahan langsung

Per unit Rp 250 Rp 50

Total Rp 200.000 Rp 850.000 Rp 1.050.000

Biaya upah

langsung

Rp 80.000 Rp 425.000 Rp 505.000

Jam desain 9.600 4.400 14.000

Setup 120 80 200

Jam mesin 5.000 45.000 50.000

Overhead

Desain Rp 350.000

Setup Rp 250.000

lain-lain Rp 1.200.000

Total overhead Rp 1.8000.000

9

Page 10: Makalah ABC Fix

Direktur Pabrik Sepatu Maya meminta kepala bagian akuntansi :

1. Menghitung total biaya dan biaya per unit yang dilaporkan untuk kedua

produk dengan system perhitungan harga pokok tradisional.

2. Menghitung total biaya dan biaya per unit yang dilaporkan untuk kedua

produk dengan system perhitungan harga pokok ABC.

Perhitungan

Pabrik Sepatu Maya

Biaya Produksi dari system biaya saat ini

Tarif overhead:

Overhead: Rp 1.450.000 : 50.000 jam mesin =Rp 29 per jam mesin

Barry Bally Total

Bahan baku Rp 200.000 Rp 850.000 Rp 1050.000

Upah langsung 80.000 425.000 505.000

Overhead:

500 jam mesin x Rp 29 145.000

45.000 jam mesin x Rp 29 1.305.000 1.450.000

Total biaya 425.000 2.580.000 3.005.000

Unit yang diproduksi 800 17.000

Biaya per unit Rp 531.25 Rp 151,76

Perhitungan biaya produksi berdasarkan Sistem ABC

Pabrik Sepatu Maya

Biaya produksi dengan Sistem ABC

Tarif overhead :

10

Page 11: Makalah ABC Fix

Desain : Rp 350.000 : 14.000 jam desain = Rp 25 per jam desain

Setup : Rp 250.000 : 200 setup = 1.250 setup

Overhead lainnya : Rp 1.200.000 : 50.000 jam mesin = Rp 24 per jam mesin

Barry Bally Total

Bahan Baku Rp 200.000 Rp 850.000 Rp 1.050.000

Upah langsung Rp 80.000 Rp 425.000 Rp 505.000

Overhead:

Rp 25 x 9600 jam

desain

240.000

Rp 25 x 4.400 jam

desain

110.000 350.000

Biaya setup

Rp 1.250 x 120 set up 150.000

Rp 1.250 x 80 setup 100.000 250.000

Biaya lainnya

Rp 24 x 5000 jam

mesin

120.000

Rp 24 x 45.000 jam

mesin

1.080.000 1.200.000

Total biaya Rp 790.000 Rp 2.565.000 Rp 3.355.000

Unit yang diproduksi 800 17.000

Biaya per unit Rp 987,50 Rp 150,88

11

Page 12: Makalah ABC Fix

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Don R and Maryanne M Mowen, Akuntansi Manajemen, Edisi 7, Salemba

Empat, Jakarta, 2004

12