makalah agama

Upload: muhammad-fikri-azis

Post on 05-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Agama

TRANSCRIPT

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAMRASULULLAH SAW SEBAGAI PEMBAWA RISALAH KEBENARAN

OLEH

MUHAMMAD FIKRI AZIS 270110140034Disusun untuk memenuhi salah satu nilai tugas mata kuliah Pendidikan Agama IslamUNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

TAHUN AJARAN 2014-2015

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Rasulullah SAW sebagai Pembawa Risalah Kebenaran. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu nilai tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam serta mengetahui peran Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah kebenaran dari Allah SWT.

Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada

1. Drs. Cukup Mulyana, M.Si selaku Dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam2. Orang tua, keluarga serta teman-teman yang telah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini.Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,yang telah mendukung dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini dapat lebih baik dan lebih bermanfaaat lagi.

Akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esaselalu membalas budi baik anda semua. Terimakasih.Sumedang, 22 Oktober 2014

PenulisDAFTAR ISIKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah11.3 Tujuan Penulisan1BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Risalah Kebenaran22.2 Faktor Penunjang Rasulullah SAW dalam menyampaikan misinya32.3 Tauladan Kepemimpinan yang Telah Diwariskan oleh Rasulullah SAW5BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan93.2 Saran9DAFTAR PUSTAKA10BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bahwa Muhammad adalah seorang nabi yang diutus untuk umat akhir zaman, beliau adalah manusia yang paling sempurna akhlaknya, paling baik pekertinya dan seorang dari bangsa Arab yang diutus sebagai penutup para nabi dan tentu saja syariat yang dibawanya adalah syariat terakhir yang harus kita taati sebagai jalan untuk memperbaiki diri dan menggapai ridho Allah SWT.Muhammad bin Abdullah SAW sebagai mana nabi-nabi yang diutus sebelumnya bertugas sebagai pembawa risalah, membawa ajaran kebaikan kepada seluruh manusia dimuka bumi. Berbeda dengan nabi-nabi sebelumnya yang diutus oleh Allah SWT kepada satu kaum tertentu seperti nabi Musa as dan nabi Isa Al-masih as diutus hanya untuk kalangan Bani Israil tidak untuk seluruh umat manusia. Sedangkan Nabi Muhammad SAW diutus sebagai pembawa ajaran yang Universal, risalahnya berlaku untuk seluruh umat manusia tidak terbatas untuk kaum tertentu dan zaman tertentu melainkan risalah beliau berlaku sampai hari akhir, hari kiamat, hari yang tidak ada keraguan didalamnya.1.2. Rumusan MasalahDari latar belakang diatas, dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan Risalah Kebenaran?b. Apa saja faktor penunjang Rasulullah SAW dalam menyampaikan misinya?c. Apa saja tauladan kepemimpinan yang telah diwariskan oleh Rasulullah SAW?1.3. Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui definisi dari Risalah Kebenaranb. Untuk mengetahui faktor penunjang Rasulullah SAW dalam menyampaikan misinyac. Untuk mengetahui tauladan kepemimpinan yang telah diwariskan oleh Rasulullah SAWBAB IIPEMBAHASAN1.4. Definisi Risalah Kebenaran

Risalah adalah tugas kerasulan dan ajaran dari Allah SWT atau apa yang dibawakan oleh Rasul dari Allah SWT yang harus disampaikan kepada manusia. Dalam kaidah bahasa risalah dapat diartikan berita atau pesan, misalnya risalah Muhammad artinya ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Risalah tersebut dapat berupa prinsip hidup, Moral, Ibadah, Aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sementara itu Kebenaran adalah kelurusan hati, kejujuran, atau sesuatu yang sungguh-sungguh (benar-benar) ada. Segala sesuatu yang berasal dari Allah SWT sudah pasti merupakan sebuah kebenaran. Sehingga semua risalah yang disampaikan Rasulullah SAW merupakan sebuah risalah kebenaran. Dalam risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, memuat segala aspek kehidupan manusia, sebagai penyempurna risalah yang dibawa oleh nabi sebelumnya. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Al-fath ayat 8 :

Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.Sebagai nabi terakhir (Khatamul Anbiyaa) Nabi Muhammad SAW siap menerima tugas berat tapi mulia berupa risalah dari Allah SWT untuk disampaikannya kepada umat manusia. Dengan kata lain, sebagai dai pembawa misi, sebagaimana firman Allah SWT adalah surat Al Ahzab ayat 45 46, yang berbunyi :

Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah degan izin Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.Firman Nya lagi dalam surat Al Maidah ayat 67 yang berbunyi :

Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan ( apa yang diperintahkan ) itu berarti kamu tidak menyampaikan amanah Nya.Dengan modal sifat sifat terpuji yang telah Nabi Muhammad SAW miliki seperti shiddiq, fathanah, beliau mampu menjadi seorang dai atau mubaligh yang baik dan patut dicontoh dalam mengikuti jejak beliau sebagai umatnya. Sehubungan hal tersebut Allah berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 21 :

Sesungguhnya telah ada pads diri rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap ( rahmat ) Allah dan ( kedatangan ) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.1.5. Faktor Penunjang Rasulullah SAW dalam Menyampaikan Misinya1.5.1. Faktor Kebenaran RisalahRisalah kenabian yang datang dari Allah SWT jelas tak bisa diragukan lagi akan kebenarannya. Risalah tersebut mampu menguak dan mengusir kebathilan, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al quran surat Al _ Isra ayat 81 :

Apabila telah datang kebenaran ( hak ), sirnalah kebathilan. Sesungguhnya bathil itu pasti sirna.1.1.1. Faktor Etika ( Akhlak )Sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW yang sangat terpuji, merupakan modal utama dalam menegakkan hubungan kerjasama, dan pergaulan di tengah tengah masyarakat. Nabi SAW pernah mendapatkan suatu piagam penghargaan dari kaum Quraisy sebelum beliau menjadi Nabi berupa gelar Al Amin yang artinya dapat dipercaya. 1.1.1. Faktor KepemimpinanFaktor kepemimpinan tak perlu diragukan lagi. Siapa pun mengakuinya, baik lawan maupun kawan. Dengan waktu relatif singkat beliau mampu mengajak umat untuk mengikuti ajarannya demi keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup masa kini maupun masa mendatang.1.1.1. Faktor Taktik dan StrategiDikarenakan situasi dan kondisi Nabi SAW terpakss melakukan hijrah dari kota Mekah ke Madinah. Langkah ini sebagai taktik dan strategi perjuangan yang harus ditempuh dan ternyata langkah ini mampu memberikan kontribusi kemenangan yang paling gemilang berupa Fathul Makkah.1.1.1. Faktor Metode ( Cara )Dengan metode pendekatan yang ditunjang dengan hati keras, kepala dingin, beliau mampu menundukkan musuh musuhnya. Dalam menyampaikan misinya pernah disambut dengan ejekan dan lemparan batu, namun beliau tetap berhati sejuk, pemaaf dan toleran. Bahkan kaum yang berbuat mencederainya itu sempat di doakan : Ya Allah, berilah mereka petunjuk, sesungguhnya mereka itu belum mengerti.1.1.1. Faktor Illahi ( Ketuhanan )Disamping faktor faktor tersebut diatas, ada satu faktor penentu yang bisa disebut kodrati ( kekuasaan ), sebagaimana Allah telah menjelaskan jauh jauh sebelumnya, diutusnya Nabi Muhamad SAW ke dunia ini merupakan rahmat bagi alam semesta. Disini jelaslah faktor Ilahi sangatlah dominan dalam menunjang keberhasilan Nabi Muhammad SAW atas kepemimpinan, taktik dan strategi, yang diterapkan baik di bidang bimbingan, penyuluhan, pengarahan, percontohan dan keteladanan. Semua itu Nabi Muhammad SAW tampilkan di pentas panggung perjuangan menggalang umat. Selain apa yang telah diuraikan di atas, ada tambahan yang patut dihargai dan diteladani adalah sikap keberanian, rela bekorban, baik materi maupun materil. Berapa banyak kekayaan Siti Khadijah sebagai isteri Nabi Muhammad SAW, disamping pendamping ibu rumah tangga, dia serahkan harta kekayaannya secara tulus dan ikhlas guna membiayai perjuangan rasulullah SAW. Sungguh besar pengorbanan Siti Khadijah terhadap suaminya sebagai mitra perjuangan. Hal ini patut diteladani oleh ibu ibu muslimat masa kini dan masa mendatang, sebab perjuangan seorang suami tanpa dukungan isteri sulit mencapai keberhasilan maksimal dan optimal.Nabi Muhammad Saw diutus Allah Swtdengan membawa ajaran baru berupa; agama tauhid, penyempurnaan akhlak (moral), pembawa risalah kebenaran dan keadilan serta mengembalikan harkat semua manusia sebagai makhluk mulia dan berderajat sama (sejajar). Muhammad Saw juga mengajarkan tatanan kehidupan sosial yang ideal dan bermartabat dengan menghormati dan mengutamakan kerukunan, perdamaianan, toleransi, kasih sayang dan persaudaraan antar umat manusia, apapun latar belakang yang dimilikinya.

1.6. Tauladan Kepempinan yang Telah Diwariskan oleh Rasulullah SAWRasulullah Saw juga telah menancapkan fondasi kepemipinan yang sangat kokoh, ideal dan bersifat kontekstual sepanjang masa. Nabi Muhammad adalah sosok pemimpin sejati, baik sebagai pemimpin agama maupun sebagai Kepala Negara. Nabi Muhammad Saw telah mewariskan tauladan kepemimpinan sepanjang masa yang dapat dijadikan inspirasi, motivasi dan rujukan dalam kepemimpinan di era modern saat ini.

Pertama; Konsisten (istiqamah) Membela yang Benar. Dalam menjalankan kepemimpinannya, Rasulullah Saw adalah figur yang sangat kokoh dan kuat dalam memegang prinsip perjuangan.Setiap menyampaikan berita kebenaran dan kebaikan RasulullahSaw tidak mudah kendur, lemah dan kompromistis terhadap berbagai godaan dan rintangan yang menghadang.

Ketika para penentangnya yaitu kaum Kafir Quraisy berusaha membujuk Rasulullah Saw agar menghentikan misinya menyebarkan prinsip-prinsip kebaikan, kebenaran dan keadilan denganbarter atau kompensasi diberi kedudukan yang tertinggi, harta yang melimpah dan wanita mempesona, ternyata beliau tidak sedikitpun menyurutkan langkahnya untuk terus menyiarkan berbagai kabar kebenaran dan keadilan secara hakiki.

Rasululluha Saw adalah pemimpin yang tegak dan konsisten membela yang benar apapun konsekuensinya, bukan tife mayoritas pemimpin yang mudah buta mata dan hatinya dengan lebih membela yang mbayar.

Kedua; Konsisten Menegakkan Keadilan. Rasulullah Saw adalah sosok pemimpin yang kukuh, lurus dan tidak diskriminatif dalam menegakkan keadilan. Keadilan hukum dijalankan secara transparan dan tidak mengenal kompromi, apalagi pilih kasih, terutama terhadap orang-orang dekat dan keluarganya. Sebagai wujud ketegasan Rasulullah Saw dalam menegakkan keadilan hukum tercermin dalam pernyataan beliau yang tetap aktual hingga hari ini, yaitu; Seandainya Fatimah (Putriku) ketahuan terbukti mencuri, maka aku sendirilah yang akan memotong tangannya. Ketegasan dan keadilan hukum itu menjadi antitesa terhadap model kepemimpinan saat ini yang mudah bersikap tegas dan keras terhadap rakyat kecil dan pihak-pihak yang berada diluar lingkaran kekuasaan, tetapi sangat lunak, kompromistis dan tumpul terhadap orang-orang yang punyabanyak uang, kalangan keluarga dan yang berada dilingkaran kekuasaan.

Ketiga, Jujur dan Sederhana; Rasulullah Saw adalah figur pemimpin yang selalu jujur dalam memimpin umatnya, tidak pernah merekayasa kebenaran dan keadilan, selalu menyampaikan yang benar adalah tetap benar dan yang salah adalah pasti salah, apapun resiko yang dihadapinya. Sebagai pemimpin agama dan Kepala negara, Rasulullah Saw dan keluarganya juga hidup sangat sederhana, sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Sebagai pemimpin yang memiliki otoritas sangat luas dan besar, Rasulullah Saw tidak pernah menjadikannya sebagai media atau aji mumpunguntuk mengeruk atau menumpuk-numpuk harta benda dan kemegahan duniawai. Hal ini terbukti, ketika Rasulullah Saw wafat maka tidak banyak atau sangat sedikit warta benda yang bisa diwariskan kepada keluarganya.

Rasulullah Saw justru mewariskan kemuliaan akhlak kehidupan, Al Quran dan Al Hadits yang terus dibaca dan dipelajari ratusan juta manusia setiap harinya. Inilah warisan terbaik dan termahal yang diberikan pemimpin terbesar sepanjang zaman kepada umatnya.

Keempat, Pemimpin yang Rendah Hati. Walaupun Rasulullah Saw menjadi pemimpin besar dan memiliki otoritas luas, dirinya tidak pernah menunjukkan dirinya sebagai pribadi yang sombong, arogan, tinggi hati, anti kritik dan selalu ingin menang sendiri. Rasulullah adalah pemimpin yang rendah hati yang tidak pernah menggunakan posisinya untuk menakut-nakuti, menekan dan menindas orang lain agar mengikutiseluruh kehendaknya. Dalam menjalankan amanat kepemimpinan Rasulullah Saw selalu menjalankan musyawarah untuk mencari jalan terbaik sertaposisinya yang penting dan sentral justru dijadikan sarana berjuang secara maksimal untuk melindungi dan melayani umat (rakyatnya).

Kelima, tidak serakah (rakus) dan tidak hidup mewah. Rasulullah Saw adalah pemimpin yang sangat berhati-hati dan tidak rakus dalam memanfaatkan anggaran negara. Rasulullah Saw justru memakai banyak harta pribadinya untuk menopang perjuangan sehingga harta lebih banyak yang dikorbankan (disedekahkan) untuk kepentingan umat. Kepemimpinan Rasulullah Saw sangat jauh dari prilaku kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) seperti yang diperankan mayoritas pemimpin saat ini.

Sebagai Raja (pemimpin negara) Rasulullah Saw tidak bertahta di singgasana yang megah dan mewah tetapi lebih bertahta dalam jiwa dan hati rakyatnya. Sebagai Kepala Negara, kehidupan Rasulullah sangat jauh dari kemewahan,bahkan pakaiannyapun sering ditambal dengan tangannnya sendiri sehingga pribadi dan keluarganya menyatudalam kebersamaan hidup rakyatnya.

Kenyataan seperti itu sangat berbeda dengan mayoritas pemimpin saat ini, dimana kondisi kehidupan pemimpin dan rakyatnya sangat jauh berbeda, bagaikan bumi dan langit dimana kebanyakan rakyatnya hidup miskin dan menderita, tetapi para pemimpinnya hidup sangat mewah, megah dengan bergelimang harta.

Itulah praktik kepemimpinann Rasulullah Saw yang menjadi tauladan kepemimpinan sepanjag masa. Tauladan kepemimpin Rasulullah ini selalu kontekstual, membumi dan ideal untuk diaplikasikan dalam spirit dan watak kepemimpinan saat ini agar dapat selamat dunia akhirat. Para poemimpin harus sadar bahwa kepemimpinan Rasulullah saw adalah potret kepemimpinan ideal dan menyelamatkan karena tidak pernah digugat apalagi dituntut mundur oleh rakyatnya sehinggakhusnul khatimah serta terbebas dari beratnya hisab (perhitungan) atas amanat kepemimpinan dihadapan pengadilan Allah Swt.

Spirit demikianlah yang lebih penting diaktualisasikan agar peringatan Maulid Nabi Saw tidak sekedar bersifat simbolik dan ritualistik yang dirayakan secara gegap gempita dari Rumah, Mushola,Masjid hingga Istana, tetapi tidak mampu menggali dan menjalankan esensi ajaran kepemimpinan Rasulullah Saw yang luhur dan mulia sepanjang masa.BAB IIIPENUTUP1.7. KesimpulanRisalah kebenaran Nabi Muhammad adalah ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Risalah tersebut dapat berupa prinsip hidup, Moral, Ibadah, Aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, memuat segala aspek kehidupan manusia, sebagai penyempurna risalah yang dibawa oleh nabi sebelumnya. Sedangkan arti dari Rasulullah sebagai pembawa Risalah kebenaran yaitu bahwa segala ajaran yang diajarkan oleh Rasulullah SAW merupakan suatu kebenaran yang bersifat mutlak karena hal tersebut datangnya dari Allah SWT melalui Rasul-nya sebagai pembawa pesan yaitu Nabi Muhammad SAW.Faktor Penunjang Rasulullah SAW Dalam Menyampaikan misinya:

1. Faktor Kebenaran Risalah2. Faktor Etika ( Akhlak )3. Faktor Kepemimpinan4. Faktor Taktik dan Strategi5. Faktor Metode ( Cara )6. Faktor Illahi ( Ketuhanan )1.8. SaranKita harus mempelajari lebih dalam lagi mengenai ilmu agama agar risalah kebenaran yang disampaikan Rasulullah SAW dapat kita ketahui dengan pasti serta menjalankan segala bentuk perintah ataupun larangan yang telah disampaikan dalam risalah tersebut.DAFTAR PUSTAKA Anonim. Muhammad SAW Tauladan Kepemimpinan Sepanjang Masa. Diperoleh 22 Oktober 2014, dari http://media.kompasiana.com/buku/2011/02/14/muhammad-saw-tauladan-kepemimpinan-sepanjang-masa/ Setiawan, Hasrian Rudi. Nabi Muhammad SAW Pembawa Risalah. Diperoleh 22 Oktober 2014 dari http://hasrian04rudi.blogspot.com/2010/10/nabi-muhammad-saw-pembawa-risalah.html Keluarga Muslim Fisika. Muhammad Sang Pembawa Risalah Kebenaran. Diperoleh 22 Oktober 2014, dari http://kamufiunpad.blogspot.com/2012/12/muhammad-sang-pembawa-risalah-kebenaran.html

Cacak Puak. Makalah Agama Tentang Rasulullah sebagai Pembawa Risalah Kebenaran. Diperoleh 22 Oktober 2014, dari http://hidupgue1993.blogspot.com/2013/06/makalah-agama-tentang-rasulullah.html

1