Sumber-sumber Pembentuk dan Faktor Penghambat Akhlak/Etika : Ukuran Baik dan BurukOleh : Rafika Elsa Oktaviani

A. Pendahuluan Sebagian besar ada yang memberikan ketetapan tentang etika, dimana etika merupakan perbuatan baik atau buruk, benar atau salah[footnoteRef:2]. [2: Ketetapan tersebut merata untuk semua manusia, baik yang tinggi kedudukannya maupun yang rendah, baik dalam perbuatan yang besar maupun perbuatan yang kecil.2Team Akar Media, (Jakarta:Akar Media) hal 1873 lihat kamus Bahasa Indonesia (Akar Media) hal 3044Prof. K.H. Farid Maruf, Etika (Ilmu Akhlak), (Jakarta:Bulan Bintang) hal 17. ]

B. Insting (Naluri)Menurut kamus behasa indonesia, insting adalah pola-pola tingka laku yang dibawa sejak lahir2, dan bisa juga dikatakan sebagai naluri3.James mengatakan bahwa pengertian insting adalah sifat yang dapat menimbulkan perbuatan, yang dapat menyampaikan pada tujuan dengan terfikir dahulu kepada tujuan tersebut dan tidak didahului oleh perbuatan4.Insting dapat tumbuh karena adanya pendidikan. Insting seseorang dapat hilang ataupun lenyap apabila di lengahkan. Insting merupakan sifat jiwa yang pertama yang membentuk akhlak. Tetapi suatu sifat yang masih primitif tidak dapat dibiarkan begitu saja, bahkan wajib di didik. Kadang cara mendidik insting itu ditolak dan kadang diterima. Jika rasanya perbuatan yang dilakukan oleh insting tersebut baik, maka dorongan untuk insting tersebut harus diperkuat. Tetapi, jika rasanya perbuatan yang dilakukan oleh insting tersebut tidak baik maka harus ditolak dan jangan sampai terjadi. Segala macam pahala dan siksa berpatokan pada kalimat sebelumnya, kalimat tersebut mendorong insting yang mengarah pada kebaikan dan menolak insting yang mengarah pada keburukan.5 Sebenarnya insting setiap manusia itu berbeda-bada. Kadang ada manusia yang kuat instingnya dan ada juga yang lemah instingnya. Untuk pemuda dan pemudi, sebenarnya memiliki banyak insting yang dapat dikembaangkan. Dan jika diasah mungkin dapat menghasilkan akhalak atau etika yang baik. Segala perbuatan baik atau buruk menjadi adat kebiasaan karena C. Hati Nurani (Suara batin)D. Akal (Pikiran sehat)E. Lingkungan dan Adat-IstiadatSuatu perbuatan yang dikerjakan berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan disebut Adat. Terbentuknya adat baik atau buruk disebabkan oleh dua faktor yaitu kesenangan hati terhadap suatu pekerjaan dan menerima kesenangan tersebut dengan mewujudkannya pada perbuatan. Dan juga dilakukan berulang-ulang. Adat (Kebiasaan) menurut Physiology adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia dan dapat menerima perubahan.

F. PendidikanG. Faktor Penghambat Akhlak: Nafsu, Syahwat, Dunia, dan Syaitan.