makalah android
TRANSCRIPT
MAKALAH ANDROID
BAB 1PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Android merupakan sistem operasi Linux yang dirancang untuk perangkatseluler layar sentuh seperti telepon dan komputer tablet. Android awalnyadikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google. Lalukemudian dibeli pada tahun 2005. . Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dariperusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler. Ponsel Android pertama kali mulai dijual pada bulan Oktober 2008. Android adalah sistem operasidengan sumber terbuka, dan Google merilis kodenya di bawah Lisensi Apache. Kodedengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkatlunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuatperangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memilikisejumlah besar komunitas pengembang aplikasi yang memperluas fungsionalitasperangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasapemrograman Java. Pada bulan Oktober 2012, ada sekitar 700.000 aplikasi yang tersedia untuk Android, dan sekitar 25 juta aplikasi telah diunduh dari Google Play, toko aplikasi utama Android. Sebuah survey pada bulan April-Mei 2013 menemukanbahwa Android adalah platform paling populer bagi para pengembang, digunakan oleh71% pengembang aplikasi seluler.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan Android?
2. Bagaimana deskripsi system operasi Android?
3. Bagaimana pengembangan system operasi Android?
4. Bagimana keemanan dan privasi system operasi Android?
5. Bagaimana lisensi dan penerimaan system operasi Android?
6. Apa Kelebihan dan Kelemahan Android?
7. Apa saja macam-macam versi Android?
8. Bagaimana perbandingan Android Jelly Bean 4.1 dengan Android Gingerbread 2.3?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu agar pembaca dapat mengenallebih dalam seputar perkembangan teknologi system operasi Android dari mulai sejarah sampai macam-macam Android dari versi pertamasampai versi terbaru.
D. Manfaat
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, yang tadinya belum mengerti system operasi Android menjadi lebih mengertiapa itu system operasi Android.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Sejarah Android
Android, Inc. Didirikan di Palo Alto, California, pada bulan Oktober 2003 oleh Andy Rubin (pendiri Danger), Rich Miner (pendiri Wildfire Communications, Inc.), Nick Sears (mantan VP T-Mobile), dan Chris White (kepala desain dan pengembanganantarmuka webtv) untuk mengembangkan "perangkat seluler pintar yang lebih sadarakan lokasi dan preferensi penggunanya". Tujuan awal pengembangan Android adalahuntuk mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi kameradigital, namun kemudian disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukupbesar, dan pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar untukmenyaingi Symbian dan Windows Mobile (iphone Apple belum dirilis pada saatitu). Meskipun para pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc. Dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan bahwapara pengembang sedang menciptakan sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagitelepon seluler. Masih pada tahun yang sama, Rubin kehabisan uang. Steve Perlman, seorang teman dekat Rubin, meminjaminya $10.000 tunai dan menolak tawaran sahamdi perusahaan.
Google mengakuisisi Android Inc. Pada tanggal 17 Agustus 2005, menjadikannyasebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc. Seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi olehGoogle. Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang perkembangan Android Inc. Namun banyak anggapan yang menyatakan bahwa Google berencana untuk memasukipasar telepon seluler dengan tindakannya ini. Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin mulai mengembangkan platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux.
B. Deskripsi Android
1. Antarmuka
Deskripsi antarmuka pengguna pada Android didasarkan pada manipulasilangsung, menggunakan masukan sentuh yang serupa dengan tindakan didunia nyata, misalnya menggesek (swiping), mengetuk (tapping), danmencubit (pinching), untuk memanipulasi obyek di layar. Masukan penggunadirespon dengan cepat dan juga tersedia antarmuka sentuh layaknyapermukaan air, seringkali menggunakan kemampuan getaran perangkat untukmemberikan umpan balik haptik kepada pengguna.
Perangkat keras internal seperti akselerometer, giroskop, dan sensor proksimitas digunakan oleh beberapa aplikasi untuk merespon tindakanpengguna, misalnya untuk menyesuaikan posisi layar dari potret ke lanskap, tergantung pada bagaimana perangkat diposisikan, atau memungkinkanpengguna untuk mengarahkan kendaraan saat bermain balapan denganmemutar perangkat sebagai simulasi kendali setir. Ketika dihidupkan, perangkat Android akan boot pada layar depan (homescreen), yakni navigasiutama dan pusat informasi pada perangkat, serupadengan desktop pada komputer pribadi. Layar depan Android biasanya terdiridari ikon aplikasi dan widget; ikon aplikasi berfungsi untuk menjalankanaplikasi terkait, sedangkan widget menampilkan konten secara langsung danterbarui otomatis, misalnya prakiraan cuaca, kotak masuk surelpengguna, atau menampilkan tiker berita secara langsung dari layar depan. Layar depanbisa terdiri dari beberapa halaman, pengguna dapat menggeser bolak balikantara satu halaman ke halaman lainnya, yang memungkinkan penggunaAndroid untuk mengatur tampilan perangkat sesuai dengan selera mereka
2. Aplikasi
Android memungkinkan penggunanya untuk memasang aplikasi pihak ketiga, baikyang diperoleh dari toko aplikasi seperti Google Play, Amazon Appstore, ataupundengan mengunduh dan memasang berkas APK dari situs pihak ketiga. Di Google Play, pengguna bisa menjelajah, mengunduh, dan memperbarui aplikasi yang diterbitkan oleh Google dan pengembang pihak ketiga, sesuai dengan persyaratankompatibilitas Google. Google Play akan menyaring daftar aplikasi yang tersediaberdasarkan kompatibilitasnya dengan perangkat pengguna, dan pengembangdapat membatasi aplikasi ciptaan mereka bagi operator atau negara tertentu untukalasan bisnis. Pembelian aplikasi yang tidak sesuai dengan keinginan penggunadapat dikembalikan dalam waktu 15 menit setelah pengunduhan. Beberapaoperator seluler juga menawarkan tagihan langsung untuk pembelian aplikasi diGoogle Play dengan cara menambahkan harga pembelian aplikasi pada tagihanbulanan pengguna. Pada bulan September 2012, ada lebih dari 675.000 aplikasiyang tersedia untuk Android, dan perkiraan jumlah aplikasi yang diunduh dari Play Store adalah 25 miliar.
Aplikasi Android dikembangkan dalam bahasa Java dengan menggunakankit pengembangan perangkat lunak Android (SDK).
SDK ini terdiri dari seperangkat perkakas pengembangan, termasukdebugger, perpustakaan perangkat lunak, emulator handset yang berbasis QEMU, dokumentasi, kode sampel, dan tutorial. Didukung secara resmi oleh lingkunganpengembangan terpadu (IDE) Eclipse, yang menggunakan plugin Android Development Tools (ADT). Perkakas pengembangan lain yang tersedia diantaranya adalah Native Development Kit untuk aplikasi atau ekstensi dalam C atau C++, Google App Inventor, lingkungan visual untuk pemrogram pemula, danberbagai kerangka kerja aplikasi web seluler lintas platform.
C. Perkembangan Android
Android dikembangkan secara pribadi oleh Google sampai perubahan terbaru dan pembaruan siap
untuk dirilis, dan informasi mengenai kode sumber juga mulai diungkapkan kepada publik. Kode
sumber ini hanya akan berjalan tanpa modifikasi pada perangkat tertentu, biasanya pada
seri Nexus.
Ada binari tersendiri yang disediakan oleh produsen agar Android bisa beroperasi. Logo Android
yang berwarna hijau dirancang oleh desainer grafis Irina Blok.
1. Linux
Android terdiri dari kernel yang berbasis kernel Linux versi 3.x (versi 2.6 pada Android 4.0 Ice
Cream Sandwich dan pendahulunya). Peranti tengah, perpustakaan perangkat lunak,
dan API ditulis dalam C, dan perangkat lunak aplikasi berjalan pada kerangka kerja aplikasi,
termasuk perpustakan kompatibel-Java yang berbasis Apache Harmony. Android
menggunakan mesin virtual Dalvik dengan kompilasi tepat waktu untuk menjalankan 'dex-code'
Dalvik (Dalvik Executable), biasanya diterjemahkan dari kodebit Java. Platform perangkat keras
utama pada Android adalah arsitektur ARM. Ada juga dukungan untuk x86 dari proyek Android-
x86 dan Google TV menggunakan versi x86 khusus Android. Pada tahun
2013, Freescale mengumumkan melibatkan Android dalam prosesor i.MX buatannya, yakni seri
i.MX5X dan i.MX6X. Pada 2012, prosesor Intel juga mulai muncul pada platform utama Android,
misalnya pada telepon seluler.
Arsitektur kernel Linux pada Android telah diubah oleh Google, berbeda dengan siklus
pengembangan kernel Linux biasa. Secara standar, Android tidak memiliki X Window System asli
ataupun dukungan set lengkap dari perpustakaan GNU standar. Oleh sebab itu, sulit untuk
memporting perpustakaan atau aplikasi Linux pada Android. Dukungan untuk aplikasi simpel C
dan SDL bisa dilakukan dengan cara menginjeksi shim Java dan menggunakan JNI, misalnya
pada port Jagged Alliance 2 untuk Android.
Salah satu fitur yang coba disumbangkan oleh Google untuk kernel Linux adalah fitur
manajemen daya yang disebut "wakelocks", namun fitur ini ditolak oleh pengembang
kernel utama karena mereka merasa bahwa Google tidak menunjukkan niatnya untuk
mengembangkan kodenya sendiri. Pada bulan April 2010, Google mengumumkan bahwa
mereka akan menyewa dua karyawan untuk mengembangkan komunitas kernel
Linux. Namun Greg Kroah-Hartman, pengelola kernel Linux versi stabil, menyatakan
pada bulan Desember 2010; ia khawatir bahwa Google tak lagi berusaha untuk
mengubah kode utama Linux. Beberapa pengembang Android di Google mengisyaratkan
bahwa "tim Android sudah mulai jenuh dengan proses ini", karena mereka hanyalah tim
kecil dan dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang mendesak demi keberlangsungan
Android.
Pada Agustus 2011, Linus Torvalds menyatakan: "akhirnya Android dan Linux akan
kembali pada kernel umum, tapi mungkin hanya untuk empat atau lima tahun
kedepan". Pada Desember 2011, Greg Kroah-Hartman mengumumkan dimulainya
Android Mainlining Project, yang bertujuan untuk mengembalikan beberapa pemacu,
patch, dan fitur Android pada kernel Linux, yang dimulai dengan Linux 3.3. Setelah upaya
sebelumnya gagal, Linux akhirnya menyertakan fitur wakelocks dan autosleep pada
kernel 3.5. Antarmukanya masih sama, namun implementasi Linux yang baru memiliki
dua mode suspend berbeda: suspend ke penyimpanan (suspendtradisional yang
digunakan oleh Android), dan ke cakram (hibernasi, serupa dengan fitur yang ada pada
desktop). Penyertaan fitur baru ini akan rampung pada Kernel 3.8, Google telah
membuka repositori kode publik yang berisi karya eksperimental mereka untuk
mendesain ulang Android dengan Kernel 3.8.
Memori kilat (flash storage) pada perangkat Android dibagi menjadi beberapa partisi, misalnya "/system" untuk sistem operasi, dan "/data" untuk pemasangan aplikasi dandata pengguna. Berbeda dengan distribusi desktop Linux, pemilik perangkat Android tidak diberikan akses root pada sistem operasi, dan partisi sensitif seperti /system bersifat read-only. Namun, akses root dapat diperoleh dengan cara memanfaatkankelemahan keamanan pada Android, cara ini sering digunakan oleh komunitas sumberterbuka untuk meningkatkan kinerja perangkat mereka, namun juga bisa dimanfaatkanoleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menyebarkan virus dan perangkatperusak.
Terkait dengan masalah apakah Android bisa digolongkan ke dalam distribusi Linux masih diperdebatkan secara luas. Linux Foundation dan Chris Di Bona, kepala sumberterbuka Google, mendukung hal ini. Sedangkan yang lainnya, seperti teknisi Google Patrick Brady, menentangnya, ia beralasan bahwa Android kurang mendukung sebagianbesar perkakas GNU, termasuk glibc.
2. Pengelolaan Memory
Karena perangkat Android umumnya bertenaga baterai, Android dirancang untukmengelola memori (RAM) guna menjaga konsumsi daya minimal, berbeda dengansistem operasi desktop yang bisa terhubung pada sumber daya listrik tak terbatas. Ketikasebuah aplikasi Android tidak lagi digunakan, sistem secara otomatis akanmenangguhkannya (suspend) dalam memori – secara teknis aplikasi tersebut masih"terbuka", namun dengan ditangguhkan, aplikasi tidak akan mengkonsumsi sumber daya(misalnya daya baterai atau daya pemrosesan), dan akan "diam" di latar belakanghingga aplikasi tersebut digunakan kembali. Cara ini memiliki manfaat ganda, tidakhanya meningkatkan respon perangkat Android karena aplikasi tidak perlu ditutup dandibuka kembali dari awal setiap saat, tetapi juga memastikan bahwa aplikasi yang berjalan di latar belakang tidak menghabiskan daya secara sia-sia.
Android mengelola aplikasi yang tersimpan di memori secara otomatis: ketika memori
lemah, sistem akan menonaktifkan aplikasi dan proses yang tidak aktif untuk sementara
waktu, aplikasi akan dinonaktifkan dalam urutan terbalik, dimulai dari yang terakhir
digunakan. Proses ini tidak terlihat oleh pengguna, jadi pengguna tidak perlu mengelola
memori atau menonaktifkan aplikasi secara manual. Namun, kebingungan pengguna
atas pengelolaan memori pada Android telah menyebabkan munculnya beberapa
aplikasi task killer pihak ketiga yang populer di Google Play.
3. Pembaruan Android
Google menyediakan pembaruan utama bagi versi Android, dengan jangka waktu setiap
enam sampai sembilan bulan. Sebagian besar perangkat mampu menerima
pembaruan melalui udara (OTA). Pembaruan utama terbaru adalah Android 4.3 Jelly
Bean. Dibandingkan dengan sistem operasi seluler saingan utamanya, yaitu ios,
pembaruan Android biasanya lebih lambat diterima oleh perangkat penggunanya. Untuk
perangkat selain merek Nexus, pembaruan biasanya baru bisa diterima dalam waktu
berbulan-bulan setelah dirilisnya versi resmi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
variasi perangkat keras Android, sehingga setiap pembaruan harus disesuaikan secara
khusus, misalnya: kode sumber resmi Google hanya berjalan pada
perangkat Nexus. Porting Android pada perangkat keras tertentu yang dilakukan oleh
produsen telepon seluler membutuhkan waktu dan proses, para produsen ini umumnya
mengutamakan perangkat terbaru mereka untuk menerima pembaruan, dan
mengenyampingkan perangkat lama. Oleh sebab itu, telepon pintar lama seringkali tidak
diperbarui jika produsen memutuskan bahwa itu hanya menghabiskan waktu, meskipun
sebenarnya perangkat tersebut mampu menerima pembaruan. Masalah ini diperparah
ketika produsen menyesuaikan Android dengan antarmuka dan aplikasi ciptaan mereka,
yang mana ini harus diterapkan kembali untuk setiap perilisan terbaru.
Kurangnya dukungan pasca-penjualan dari produsen ponsel dan operator telah
menimbulkan kritikan dari para konsumen dan media teknologi. Beberapa pengkritik
menyatakan bahwa industri memiliki motif keuangan untuk tidak memperbarui perangkat
mereka, seperti tidak adanya pembaruan bagi perangkat lama dan memperbarui
perangkat yang baru dengan tujuan meningkatkan penjualan, sikap yang mereka sebut
"menghina". The Guardian melaporkan bahwa metode pembaruan yang rumit terjadi
karena produsen ponsel dan operator-lah yang telah merancangnya seperti itu. Pada
2011, Google, yang bekerjasama dengan sejumlah perusahaan industri, membentuk
"Android Update Alliance", dengan janji bahwa mereka akan memberikan pembaruan
secara tepat waktu bagi setiap perangkat dalam jangka 18 bulan setelah dirilisnya versi
resmi. Sejak didirikan hingga tahun 2013, aliansi ini tak pernah disebut-sebut lagi.
4. Komunitas Terbuka Android
Android memiliki komunitas pengembang dan penggemar aktif yang menggunakan kode
sumber Android untuk mengembangkan dan mendistribusikan versi modifikasi Android
buatan mereka. Komunitas pengembang ini seringkali memberikan pembaruan dan fitur-
fitur baru bagi perangkat lebih cepat jika dibandingkan dengan produsen/operator,
meskipun pembaruan tersebut tidak menjalani pengujian ekstensif atau tidak memiliki
jaminan kualitas. Mereka berupaya untuk terus memberikan dukungan bagi perangkat-
perangkat lama yang tak lagi menerima pembaruan resmi, ataupun memodifikasi
perangkat Android agar bisa berjalan dengan menggunakan sistem operasi lain,
misalnya HP touchpad. Komunitas ini seringkali merilis pembaruan bagi perangkat pra-
rooted, dan berisi modifikasi yang tidak cocok bagi pengguna non-teknis.
Cyanogenmod adalah perangkat tegar (firmware) komunitas yang paling banyakdigunakan, dan menjadi dasar bagi sejumlah firmware lainnya. Secara historis, produsenperangkat dan operator seluler biasanya tidak mendukung pengembangan firmware olehpihak ketiga. Produsen khawatir bahwa akan muncul fungsi yang tidak sesuai jikaperangkat menggunakan perangkat lunak yang tidak resmi, sehingga akanmenyebabkan munculnya biaya tambahan. Selain itu, firmware modifikasi seperticyanogenmod kadang-kadang menawarkan fitur yang membuat operator harusmengeluarkan biaya premium, misalnya tethering.
Akibatnya, kendala teknis seperti terkuncinya bootloader dan terbatasnya aksesuntuk root umumnya bisa ditemui di kebanyakan perangkat Android. Namun, perangkatlunak buatan komunitas pengembang semakin populer, dan setelah KongresPustakawan Amerika Serikat mengijinkan "jailbreaking" perangkat seluler, produsenponsel dan operator mulai memperlunak sikap mereka terhadap pengembang pihakketiga. Beberapa produsen ponsel, termasuk HTC, Motorola, Samsung dan Sony, mulaimemberikan dukungan dan mendorong pengembangan perangkat lunak pihak ketiga.
Sebagai hasilnya, kendala pembatasan perangkat keras untuk memasang firmware tidakresmi mulai berkurang secara bertahap setelah meningkatnya jumlah perangkat yang memiliki kemampuan untuk membukabootloader, sama dengan seri ponsel Nexus, meskipun pengguna harus kehilangan garansi perangkat mereka jikamelakukannya. Akan tetapi, meskipun produsen ponsel telah menyetujui pengembanganperangkat lunak pihak ketiga, beberapa operator seluler di Amerika Serikat masihmewajibkan ponsel penggunanya untuk "dikunci".
Kemampuan untuk membuka dan meretas sistem pada telepon pintar dan tablet terusmenjadi sumber perdebatan antar komunitas pengembang dan industri; komunitasberalasan bahwa pengembangan tidak resmi dilakukan karena industri gagalmemberikan pembaruan yang tepat waktu bagi pengguna, atau untuk tetap melanjutkandukungan versi terbaru bagi perangkat mereka.
D. Keamanan dan Privasi Android
Aplikasi Android berjalan di sandbox, sebuah area terisolasi yang tidak memiliki aksespada sistem, kecuali izin akses yang secara eksplisit diberikan oleh pengguna ketikamemasang aplikasi. Sebelum memasang aplikasi,Play Store akan menampilkan semuaizin yang diperlukan, misalnya: sebuah permainan perlu mengaktifkan getaran ataumenyimpan data pada Kartu SD, tapi tidak perlu izin untuk membaca SMS ataumengakses buku telepon. Setelah meninjau izin tersebut, pengguna dapat memilih untukmenerima atau menolaknya, dan bisa memasang aplikasi hanya jika merekamenerimanya.
Sistem sandbox dan perizinan pada Android bisa mengurangi dampak kerentananterhadap bug pada aplikasi, namun ketidaktahuan pengembang dan terbatasnyadokumentasi telah menghasilkan aplikasi yang secara rutin meminta izin yang tidakperlu, sehingga mengurangi efektivitasnya. Beberapa perusahaan keamanan perangkatlunak seperti Avast, Lookout Mobile Security, AVG Technologies, dan mcafee, telahmerilis perangkat lunak antivirus ciptaan mereka untuk perangkat Android. Perangkatlunak ini sebenarnya tidak bekerja secara efektif karena sandbox juga bekerja padaaplikasi tersebut, sehingga membatasi kemampuannya untuk memindai sistem secaralebih mendalam.
Hasil penelitian perusahaan keamanan Trend Micro menunjukkan bahwapenyalahgunaan layanan premium adalah tipe perangkat perusak (malware) paling umum yang menyerang Android; pesan teks akan dikirim dari ponsel yang telah terinfeksike nomor telepon premium tanpa persetujuan atau sepengetahuan pengguna. Perangkatperusak lainnya akan menampilkan iklan yang tidak diinginkan pada perangkat, ataumengirim informasi pribadi pada pihak ketiga yang tak berwenang. Ancaman keamananpada Android dilaporkan tumbuh secara eksponensial, namun teknisi di Google menyatakan bahwa perangkat perusak dan ancaman virus pada Android hanya dibesar-besarkan oleh perusahaan antivirus untuk alasan komersial, dan menuduh industriantivirus memanfaatkan situasi tersebut untuk menjual produknya kepadapengguna. Google menegaskan bahwa keberadaan perangkat perusak berbahaya padaAndroid sebenarnya sangat jarang, dan survei yang dilakukan oleh F-Secure menunjukkan bahwa hanya 0,5% dari perangkat perusak Android yang berasal dariGoogle Play.
Google baru-baru ini menggunakan pemindai perangkat perusak Google
Bouncer untuk mengawasi dan memindai aplikasi di Google Play. Tindakanini bertujuan untuk menandai aplikasi yang mencurigakan danmemperingatkan pengguna atas potensi masalah pada aplikasi sebelummereka mengunduhnya. Android versi 4.2 Jelly Bean dirilis pada tahun 2012 dengan fitur keamanan yang ditingkatkan, termasuk pemindai perangkatperusak yang disertakan dalam sistem; pemindai ini tidak hanya memeriksaaplikasi yang dipasang dari Google Play, namun juga bisa memindai aplikasiyang diunduh dari situs-situs pihak ketiga. Sistem akan memberikanperingatan yang memberitahukan pengguna ketika aplikasi mencobamengirim pesan teks premium, dan memblokir pesan tersebut, kecuali jikapengguna mengijinkannya.
Telepon pintar Android memiliki kemampuan untuk melaporkan lokasi titikakses Wi-Fi, terutama jika pengguna sedang bepergian, untuk menciptakanbasis data yang berisi lokasi fisik dari ratusan juta titik akses tersebut. Basis data ini membentuk peta elektronik yang bisa memosisikan lokasi teleponpintar. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasiseperti Foursquare, Google Latitude, Facebook Places, dan untukmengirimkan iklan berbasis lokasi. Beberapa perangkat lunak pemantaupihak ketiga juga bisa mendeteksi saat informasi pribadi dikirim dari aplikasike server jarak jauh. Sifat sumber terbuka Android memungkinkan kontraktorkeamanan untuk menyesuaikan perangkat dengan penggunaan yang sangataman. Misalnya, Samsung bekerjasama dengan General Dynamics melaluiproyek "Knox" Open Kernel Labs.
Lisensi dan Penerimaan Android
Kode sumber untuk Android tersedia di bawah lisensi perangkat lunak sumber terbukadan bebas. Google menerbitkan sebagian besar kode (termasuk kode jaringan dantelepon) di bawahlisensi Apache versi 2.0. Sisanya, perubahan kernel Linux berada dibawah GNU General Public License versi 2. Open Handset Alliance mengembangkanperubahan kernel Linux dengan kode sumber terbuka yang dipubikasikan setiap saat. Selebihnya, Android dikembangkan secara pribadi oleh Google, dengan kode sumberyang diterbitkan untuk umum ketika versi baru diluncurkan. Biasanya Google bekerjasama dengan produsen perangkat keras untuk mengembangkan sebuahperangkat "andalan" (misalnya seri Google Nexus) yang disertai dengan versi baruAndroid, kemudian menerbitkan kode sumbernya setelah perangkat tersebut dirilis.
Pada awal 2011, Google memilih untuk menahan sementara kode sumber Android untuktablet yang dirilis dengan versi 3.0 Honeycomb. Menurut Andy Rubin dalam sebuahposting blog resmi Android, alasannya karena Honeycomb dirilis untuk berjalan padaproduk Motorola Xoom, dan Google tidak ingin pihak ketiga "memperburuk pengalamanpengguna" dengan mencoba mengoperasikan versi Android yang ditujukan untuk tablet pada telepon pintar. Kode sumber tersebut akhirnya dipublikasikan pada bulanNovember 2011 dengan dirilisnya Android 4.0 Ice Cream Sandwich.
Meskipun bersifat terbuka, produsen perangkat tidak bisa menggunakan merekdagang Android Google seenaknya, kecuali Google menyatakan bahwa perangkattersebut sesuai dengan Compatibility Definition Document (CDD) mereka. Perangkatjuga harus memenuhi lisensi persyaratan aplikasi sumber tertutup Google, termasuk Google Play. Richard Stallman dan Free Software Foundation telah mengkritikmengenai rumitnya permasalahan merek Android ini, dan merekomendasikan sistemoperasi alternatif seperti Replicant. Mereka berpendapat bahwa pemacuperanti dan perangkat tegar yang diperlukan untuk mengoperasikan Android bersifateksklusif, dan Google Play juga menawarkan perangkat lunak berbayar.
Android disambut dengan hangat ketika diresmikan pada tahun 2007. Meskipun para
analis terkesan dengan perusahaan teknologi ternama yang bermitra dengan Google
untuk membentuk Open Handset Alliance, masih diragukan apakah para produsen
ponsel akan bersedia mengganti sistem operasinya dengan Android. Gagasan mengenai
sumber terbuka dan platform pengembangan berbasis Linux telah menarik minat para
pakar teknologi, tapi juga muncul kekhawatiran mengenai persaingan ketat yang akan
dihadapi Android dengan pemain mapan di pasar telepon pintar
seperti Nokia dan Microsoft.
Android dengan cepat tumbuh menjadi sistem operasi telepon pintar yang paling banyak
digunakan, dan menjadi "salah satu sistem operasi seluler tercepat yang pernah
ada." Para peninjau memuji sifat sumber terbuka Android sebagai salah satu kekuatan
yang menentukan keberhasilannya, memungkinkan perusahaan-perusahaan seperti
Amazon (Kindle Fire), Barnes & Noble (Nook), Ouya, Baidu, dan yang lainnya, untuk
berbondong-bondong merilis perangkat lunak dan perangkat keras yang bisa beroperasi
pada versi Android. Alhasil, situs teknologi Ars Technica menyebut Android sebagai
"sistem operasi standar untuk meluncurkan perangkat keras baru" bagi perusahaan
tanpa harus memiliki platform seluler sendiri. Sifat Android yang terbuka dan fleksibel
juga dinikmati oleh pengguna: Android memungkinkan penggunanya untuk
mengkustomisasi perangkatnya secara ekstensif, dan aplikasi juga tersedia bebas di
toko aplikasi non-Google dan di situs-situs pihak ketiga. Faktor ini menjadi salah satu
keunggulan yang dimiliki oleh ponsel Android jika dibandingkan dengan ponsel lainnya.
Meskipun Android sangat populer, dengan tingkat aktivasi perangkat tiga kali lipat lebih
tinggi dari ios, ada laporan yang menyatakan bahwa Google belum mampu
memanfaatkan produk mereka secara maksimal, dan layanan web pada akhirnya
mengubah Android menjadi penghasil uang, seperti yang telah diperkirakan oleh para
analis sebelumnya.
F. Kelebihan dan kekurangan android
1. Kelebihan Android antara lain:
Android bersifat open source, karena bebasis Linux. Sehingga banyakdeveloper yang ingin mengembangkan Android.
Merupakan realisasi Cloud Computing, karena semua fitur Google sudahterintegrasi dengan mobile yang terpasang Android. Contact pada teleponseluler pun akan tersimpan secara otomatis pada account google.
Dengan tersedianya Android Market, cara mendapatkan Android ini pun terbilang mudah.
Fleksibel, karena bisa digunakan pada banyak platform hardware.
Android memberikan pilihan untuk memilih Hardware yang digunakan.
Android dapat menjalankan beberapa Aplikasi pada waktu bersamaan ataudisebut juga multitasking.
Home Screen Informatif, konsep home screen pada Android sepertiwindows Mobile di mana segala notifikasi dapat dipantau dari home screen. Namun Android juga menyediakan tempat bagi widget-widget notifikasi lain untuk berada di home screen. Cara ini mempermudah akses info cepatketimbang home screen di BlackBerry ataupun iPhone.
Bebas memodifikasi sistem, Android mengijinkan kamu untuk melakukan jailbreaking untuk
memodifikasi sistem. Selain itu kamu juga bisa melakukan modifikasi pada ROM sistem. Adabeberapa komunikasi di internet yang menjadi wadah dan menyediakan customed ROM untukperangkat Android.
Setting yang mudah, sistem Android memang diluncurkan demi alasan kemudahan. Pengesetan ponsel berbasia OS ini untuk keperluan sehari-hari sesuai keinginan danaktifitaspribadi bisa dilakukan dengan mudah.
Harga relatif murah.
Stabil dan tidak mudah eror atau hang.
Kekurangan Android antara lain:
· Kurang nyaman untuk telepon.
· Masih membingungkan bila pertama pakai.
· Tidak ada Microdoft office.
· Harus terkoneksi internet.
· Belum banyak aplikasi yang tersedia.
G. Macam-macam Versi Android
1. Android 1.1
Android ini merupakan versi pertama dari Android. Tepat dua bulan sebelum peluncuran android 1.5, android hadir dengan versi 1.1 yang tepatnya pada tanggal 9 maret 2009. Android versi inidilengkapi oleh pembaruan estetis pada aplikasi:
· Pesan
· Alarm
· Jam
· Voice search
· Pengiriman pesan Gmail
· Pemberitahuan email masuk
· Browsing
2. Android Cupcake 1.5
Android Cupcake atau Android 1.5 merupakan pengembangan dan penyempurnaan dariversi terdahulu yaitu Android 1.1. Versi ini mendukung penuh untuk upload video keyoutube atau gambar ke picasa langsung dari telepon selularAndroid versi 1.5 (Cupcake) adalah sistem operasi yang di rilis google pada mei 2009 lalu dengan menggunakanAndroid dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake) setelah versi1.1
Kelebihan
· Terdapat beberapa pembaruan fitur dalam seluler versi Android versi 1.5 (Cupcake)
· Kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera langsung daritelepon
· Kemampuan mengunggah video ke youtube dan gambar picasa langsungdari Bluetooth A2DP support
· Kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth
· Animasi dan keyboard pada layar dapat disesuaikan dalam sistem
Kelemahan
· Tidak semua aplikasi (.apk) bisa di install di sini.
· Music playernya belum ada equalizernya.
· Android market yang tidak integrated
· Keypad nya lemot dan touch responsiveness nya kurang sip daripada versisesudahnya.
3. Android Donut 1.6
Dilihat dari namanya mungkin kita akan membayangkan suatu kue yang biasa kita makan yaitu donat. Namun donat yang satu ini bukanlah nama makanan, melainkan nama lain dari versi Android versi 1.6. android donut lebih mengembangkan aplikasi-aplikasi bawaan pada ponsel, diantaranya:
· Proses searching yang lebih baik dari versi sebelumnya.
· Fitur pada gallery yang lebih user friendly.
· Mendukung resolusi layar WVGA.
· Peningkatan android market dan aplikasi dari versi sebelumnya.
4. Android Éclair 2.0
Android Éclair merupakan generasi ke 4 versi Android. Android Éclair lebih memfokuskan padapengoptimalan hardware, selain itu google map pada Android Éclair juga ditingkatkan.
Beberapa fitur lain yang dikembangkan oleh Android Éclair yaitu:
· Kamera 3,2 Megapixel yang didukung oleh flash.
· Daftar kontak baru yang elegan
· Pada versi ini HTML5 telah terdukung pada perubahan UI dengan browser baru.
· Bluetooth 2.1 dengan kecepatan transfer file lebih tinggi.
5. Android Frozen Yogurt 2.2
Android Froyo pertama kali diluncurkan pada tahun 2010. Frozen Yoghurt telah dilengkapi dengan fituradobe flash 10.1. kecepatan kinerja pada sistem ini juga mencapai 3-5 kali lipat daripadapendahulunya.
Beberapa fitur unggulan dalam Android Froyo:
· Mampu merekam video dengan HD quality
· Bisa meletakkan aplikasi didalam MMC/Micro SD
· Bisa untuk dijadikan hotspot
· Performa yang meningkat
· Kemampuan Auto update dalam Android market.