makalah antropologi kependudukan

18
MAKALAH ANTROPOLOGI KEPENDUDUKAN DISUSUN OLEH : Noviati Indriani (41813052) Kezia Bandjardjaya (41813060) Berry Fillipo Galli (41813041) IK – 2 ILMU KOMUNIKASI UNIKOM PENGANTAR ANTROPOLOGI

Upload: noviati-indriani

Post on 27-Dec-2015

624 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Antropologi Kependudukan

MAKALAH ANTROPOLOGI KEPENDUDUKAN

DISUSUN OLEH :

Noviati Indriani (41813052)

Kezia Bandjardjaya (41813060)

Berry Fillipo Galli (41813041)

IK – 2 ILMU KOMUNIKASI UNIKOM

PENGANTAR ANTROPOLOGI

Page 2: Makalah Antropologi Kependudukan

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Antropologi Kesehatan ini tepat pada waktunya.

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Antropologi. Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Ali Syamsuddin, Drs., S.Ag., M.Si selaku dosen mata kuliah Pengantar Antropologi.

2. Perpustakaan UNIKOM, yang telah memberi bantuan berupa materi mengenai Pengantar Antropologi dan Antropologi Kependudukan.

3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan serta materi yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Maret 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

1

Page 3: Makalah Antropologi Kependudukan

Kata Pengantar .....................................................................................................1

Daftar Isi ...............................................................................................................2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG................................................................... 31.2 MAKSUD DAN TUJUAN........................................................... 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Antropologi.............................................................................52.1.1 Pengertian Antropologi........................................................52.1.2 Pengertian Antropologi Menurut Beberapa Ahli.................52.2 Antropologi Kependudukan....................................................62.2.1 Awal Mula Munculnya Antropologi Kependudukan............62.2.2 Pengertian Antropologi Kependudukan...............................62.2.3 Pengertian Penduduk dan Masalah Kependudukan di Indonesia........................................................................6 – 92.2.4 Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan Kuantitas

Penduduk Indonesia.....................................................9 – 10

BAB III

PENUTUP

SIMPULAN ..................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12

2

Page 4: Makalah Antropologi Kependudukan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Secara sederhana antropologi dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.

Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri. Antropologi dibedakan menjadi dua, yaitu antropologi Biologi dan antropologi Budaya. Antropologi Biologi dibedakan lagi menjadi dua, yaitu Paleoantopologi dan antropologi isik, sedangkan antropologi Budaya dibedakan menjadi enam, yaitu prehistori, etnoinguistik, etnologi, etnopsikologi, antropologi spesial, dan antropologi terapan. Etnologi dibedakan lagi menjadi dua, antropologi diakronik dan antropologi sinkronik. Antropologi spesial dibedakan lagi menjadi delapan, yaitu antropologi ekonomi, antropologi politik, antropologi kependudukan, antropologi kesehatan, antropologi kesehatan jiwa, antropologi pendidikan, antropologi perkotaan, dan antropologi hukum.

Karena pesatnya laju pertumbuhan penduduk, para ahli antropologi kesehatan bersama dengan para dokter dan ahli demografi (ilmu penduduk) di beberapa negara kini dikerahkan untuk meneliti dan memecahkan masalah Keluarga Berencana. Apalagi dengan rasa takut yang akhir2 ini timbul di kalangan umat manusia akan adanya eksplosi penduduk di dunia dalam waktu yang tidak begitu lama lagi, serta masalah sosial ekonomi yang ditimbulkannya, maka kini banyak tersedia dana dan kesempatan untuk meneliti masalah penduduk dunia. Hal tersebut telah melahirkan suatu spesialisasi ilmu antropologi baru, yaitu antropologi kependudukan (population antrhopology).

3

Page 5: Makalah Antropologi Kependudukan

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menghasilkan pengertian – pengertian mengenai antropologi secara garis besar dan antropologi kependudukan. Karena antropologi kependudukan meneliti dan mencari pemecahan masalah yang bersangkutan atau berhubungan dengan penduduk di suatu tempat atau negara.

Selain itu di masa kini masalah pertambahan penduduk yang begitu pesat menjadi beban bagi banyak negara karena kurangnya lahan yang tersedia, maka antropologi kependudukan perlu memberitahukan mengenai aktor – faktor yang menyebabkan pertambahan penduduk yang semakin tinggi.

Selain itu tujuan lain dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Antroplogi yang membahas mengenai antropologi kependudukan.

4

Page 6: Makalah Antropologi Kependudukan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Antropologi

2.1.1 Pengertian Antropologi

Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Secara sederhana antropologi dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.

2.1.2 Pengertian Antropologi Menurut Beberapa Ahli

1 William A. HavillandAntropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

2 David HunterAntropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.

3 KoentjaraningratAnthropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.

5

Page 7: Makalah Antropologi Kependudukan

2.2 Antropologi Kependudukan

2.2.1 Awal Mula Munculnya Antropologi Kependudukan

Karena pesatnya laju pertumbuhan penduduk, para ahli antropologi kesehatan bersama dengan para dokter dan ahli demografi (ilmu penduduk) di beberapa negara kini dikerahkan untuk meneliti dan memecahkan masalah Keluarga Berencana. Apalagi dengan rasa takut yang akhir2 ini timbul di kalangan umat manusia akan adanya eksplosi penduduk di dunia dalam waktu yang tidak begitu lama lagi, serta masalah sosial ekonomi yang ditimbulkannya, maka kini banyak tersedia dana dan kesempatan untuk meneliti masalah penduduk dunia. Hal tersebut telah melahirkan suatu spesialisasi ilmu antropologi baru, yaitu antropologi kependudukan (population antrhopology).

Antropologi kependudukan merupakan salah satu sub antropologi yang lahir cukup baru, yaitu ketika dunia menganggap penting masalah – masalah kependudukan. Berbagai kendala yang ditemui di lapangan dalam upaya menjalankan program kependudukan,seperti program KB di Indonesia, telah membawa para ahli antropologi untuk ikut membantu memecahkan persoalan kependudukan tesebut. Diketahui bahwa beberapa kendala yang menghambat kelancaran program program kependudukan tersebut adalah disebabkan oleh latar belakang dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Atas dasar ini berkembanglah metode dan pendekatan antropologi yang secara khusus digunakan untuk memahami masalah kependudukan. Spesifikasi baru dari antropologi ini dikenal dengan antropologi kependudukan.

2.2.2 Pengertian Antropologi Kependudukan

Antropologi kependudukan adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan. Beberapa kendala yang menghambat kelancaran program kependudukan adalah disebabkan oleh latar belakang dan kondisi sosisl budaya masyarakat.

Pembahasan antropologikependudukan adalah kendala, dan keterkaitan dinamika populasi dan budaya melalui determinan terdekat (misalnya, struktur keluarga, kematian bayi, penyusuan dan perawatan anak, usia, serta pembagian kerja seksual) yang menggambarkan bagaimana demografi dapat dan harus digunakan sebagai titik awal untuk memahami banyak masalah antropologi.

2.2.3 Pengertian Penduduk dan Masalah Kependudukan di Indonesia

Penduduk adalah mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara (menetap/lahir) secara turun-temurun dan besar di negara tersebut. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

6

Page 8: Makalah Antropologi Kependudukan

Di dalam setiap masalah pasti akan banyak penyebab atau faktor-faktor yang dapat mendasari masalah kependudukan di dunia, khususnya di negara Indonesia. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah kependudukan di Indonesia, di antaranya :

1. Masalah akibat angka kelahiranJika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam halpenyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan. Selain itu pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan penduduknya.

2. Masalah akibat angka kematianSemakin bertambah angka harapan hidup berarti perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan dan penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita. Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di mata dunia.

3. Masalah Jumlah PendudukMasalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga karena banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan.

4. Masalah mobilitas PendudukPertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus hal ini disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan perkembangan industri pertumbuhan sarana dan prasarana jalan perkotaan. Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani.

5. Masalah Kepadatan PendudukKetidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatkan ketidakmerataan pembangunan baik fisik maupun nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan pindah semakin tinggi.

Permasalah Penduduk (Kualitas dan Kuantitas)1. Permasalahan kuantitas penduduk di Indonesia

a. Jumlah penduduk IndonesiaBesarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah

penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (update 2005):

1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)2.  India (1.103.600.000 jiwa)3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)4. Indonesia (241.973.879 jiwa)

7

Page 9: Makalah Antropologi Kependudukan

5. Brasil (186.112.794 jiwa)6. Pakistan (162.419.946 jiwa)7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)8. Rusia (143.420.309 jiwa)9. Nigeria (128.771.988 jiwa)10. Jepang (127.417.244 jiwa)

b. Pertumbuhan Penduduk IndonesiaPeningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka

pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina.c. Kepadatan penduduk Indonesia

Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlAh penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. Permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.d. Susunan penduduk Indonesia

Sejak sensus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua. Susunan penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut.

Penyediaan fasilitas kesehatan. Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja Penyediaan fasilitas soSial lainnya yang mendukung perkembangan penduduk

usia muda.2. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia

a. Tingkat KesehatanKondisi kesehatan di Indonesia masih belum ada kemajuan. Dibandingkan

dengan Negara yang lain Indonesia masih tertinggal jauh. Kondisi demikian terjadi karena masih rendahnya pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada masih belum memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.b. Tingkat pendidikan

Merupakan modal pembangunan yang penting disamping kesehatan. Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari lama sekolah dan tingkat melek huruf penduduk.

8

Page 10: Makalah Antropologi Kependudukan

c. Lama SekolahLama sekolah seseorang dapat menunjukan tingkat pendidikannya. Lama

sekolah penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Artinya, tingkat pendidikan masyarakat Indonesia rata-rata masih berada pada taraf pendidikan dasar.d. Tingkat melek huruf

Seseorang dikatakan melek huruf jika orang tersebut dapat membaca atau tidak buta huruf. Kemajuan tingkat melek huruf di Indonesia tergolong pesat.e. Tingkat Pendapatan per Kapita (Percapita Income=PcI)

Adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan perkapita secara umum menggambarkan kemakmuran suatu Negara.

2.2.4 Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan Kuantitas Penduduk Indonesia

Upaya pemerintah mengatasi permasalahan kuantitas penduduk antara lain, dengan pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk serta pemerataan persebaran penduduk.a. Pengendalian jumlah danpertumbuhan penduduk

Dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran, menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.b. Pemerataan Persebaran Penduduk

Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa kekota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yaitu:

A. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB).

B. Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan :1. Program Transmigrasi2. Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.

C. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan :1. Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan

Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

9

Page 11: Makalah Antropologi Kependudukan

2. Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskinD. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan :

1. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.

2. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja

3. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah

4. Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja5. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di

lembaga- lembaga pemerintahE. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan :

1. Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.

2. Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.

3. Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha. Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.

10

Page 12: Makalah Antropologi Kependudukan

BAB IIIPENUTUP

3.1 SimpulanAntropologi merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “Antropos” yang artinya

manusia dan “Logos” yang atinya ilmu. Jadi secara singkat antropologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia.

Ada banyak sub – sub dari antropologi, salah satunya adalah antropologi kependudukan. Antropologi kependudukan adalah ilmu yang mempelajari mengenai cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan. Beberapa kendala yang menghambat kelancaran program kependudukan adalah disebabkan oleh latar belakang dan kondisi sosisl budaya masyarakat.

Antropologi kependudukan berbicara mengenai masyarakat, maka sudah pasti ada kaitannya dengan pertumbuhan masyarakat. Beberapa faktor – faktor yang menjadi penyebab munculnya masalah kependudukan antara lain masalah akibat angka kelahiran, masalah akibat angka kematian, masalah jumlah penduduk, masalah mobilitas Penduduk, kepadatan Penduduk. Sedangkan masalah kependudukan dibedakan menjadi masalah kualitas penduduk dan masalah kuantitas penduduk.

Ada banyak cara yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah kependudukan, seperti transmigrasi, membuat aturan Keluarga Berencana (KB), penyediaan fasilitas pendidikan dan lapangan kerja yang lebih bai, penyediaan birokrasi, dan lain – lain.

11