makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

20
MAKALAH AYAT DAN HADITS EKONOMI “HUKUM PERDAGANGAN” Dosen Pengampu : M. Izza. SE, Msi DISUSUN OLEH : 1. Moch Ari Wibowo (2013002004) 2. Miftahuddin (2013002009) 3. Tri Hadi Susanto (2013002005) PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

Upload: miftah-iqtishoduna

Post on 26-Jun-2015

855 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

pengertian jual beli rukun jual beli syarat jual beli macam jual beli

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

MAKALAHAYAT DAN HADITS EKONOMI

“HUKUM PERDAGANGAN”

Dosen Pengampu : M. Izza. SE, Msi

DISUSUN OLEH :

1. Moch Ari Wibowo (2013002004)

2. Miftahuddin (2013002009)

3. Tri Hadi Susanto (2013002005)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

2014/2015

Page 2: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta

Hidayah-Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan Makalah Ayat dan Hadits

Ekonomi yang berjudul “Hukum Perdagangan” yang mana pembahasannya

meliputi : Pengertian Jual Beli, Rukun Jual Beli, Syarat Jual Beli, dan Macam-

macam Jual Beli itu sendiri.

Makalah ini dapat kami susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi

nilai Mata Kuliah Ayat dan Hadits Ekonomi pada salah satu Mata Kuliah Program

Studi Ekonomi Islam di STIE Muhammadiyah Pekalongan. Tak Luput makalah

ini dapat terselesaikan berkat bantuan serta dorongan dari Orangtua, Dosen

Pengampu dan Teman-teman seperjuangan, Dalam Penyusunan Makalah kami

mengambil referensi dari buku-buku Karya Imam Ahmad bin Husain, Amir

Syarifuddin, Ibnu Mas’ud & Zainal Abidin, Imam Abi Zakaria Al-Anshari, serta

3% penelusuran internet.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan serta masih terdapat kekurangan, Oleh karena itu

semua kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan guna

perbaikan selanjutnya. Akhirnya Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,

Pekalongan, 14 November 2014

Penyusun

ii

Page 3: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

1.1. Latar Belakang........................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................2

1.3. Tujuan Masalah.......................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1. Pengertian Jual Beli.................................................................................................3

2.2. Rukun Jual Beli.......................................................................................................4

2.3. Syarat-Syarat Jual Beli............................................................................................5

2.4. Macam-Macam Jual Beli.........................................................................................7

PENUTUP.......................................................................................................................10

3.1. Kesimpulan......................................................................................................10

3.2. Saran................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

iii

Page 4: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Islam adalah Agama yang paling diridhoi di sisi Allah SWT. Nabi Muhammad

SAW sebagai utusan Allah datang untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Dalam Islam terdapat ajaran-ajaran yang harus dipelajari dan dimengerti oleh

pemeluk agama Islam seperti, haram, halal, mubah, subhat, dan lain-lain. Kita

sebagai mahluk sosial tentu saja sering berkomunikasi dengan yang lainnya.

Dalam kehidupan makhluk sosial terdapat jual beli yang harus saling

Menguntungkan antara penjual dan pembeli. Jual beli merupakan sarana tolong

menolong antar sesama manusia. Jadi, orang yang melakukan transaksi jual beli

tidak dilihat sebagai orang yang mencari keuntungan semata, akan tetapi juga

dipandang sebagai orang yang sedang membantu saudaranya. Bagi penjual, ia

sedang memenuhi kebutuhan barang yang dibutuhkan pembeli. Sedang bagi

pembeli, ia sedang memenuhi kebutuhan akan keuntungan yang sedang dicari

oleh penjual.

Dalm proses jual beli ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh penjual

dan pembeli sehingga, jika proses jual beli sudah selesai tidak ada yang dirugikan.

Bagaimana pandangan Islam dalam jual beli dan apa saja dalil-dalilnya sehingga

jual beli itu merupakan sesuatu yang halal bukan sesuatu yang haram atau

syubhat. Oleh sebab itu dalam makalah ini Penulis akan menguraikan beberapa

Ayat dan Hadist yang menjelaskan ketentuan dalam jual beli.

1

Page 5: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Jual Beli ?

2. Apa saja Rukun-rukun Jual Beli ?

3. Bagaimana Syarat-syarat Jual Beli ?

4. Apa saja Macam-macam Jual Beli ?

1.3. Tujuan Masalah

1. Untuk Memahami makna Jual Beli.

2. Untuk Mengetahui Rukun-rukun Jual Beli.

3. Untuk Mengetahui Syarat-syarat Jual Beli.

4. Untuk Mengetahui Macam-macam Jual Beli.

2

Page 6: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Jual Beli

Jual beli dalam bahasa arab disebut Al-ba’i, Asy-Syira’, Al-Mubadah, dan

At-Tijarah. yang secara bahasa adalah tukar menukar1, sedangkan menurut istilah

adalah tukar menukar atau peralihan kepemilikan dengan cara pergantian menurut

bentuk yang diperbolehkan oleh syara’2 atau menukarkan barang dengan barang

atau barang dengan uang, dengan jalan melepaskan hak milik dari seseorang

terhadap orang lainnya atas kerelaan kedua belah pihak3. Hukum melakukan jual

beli adalah boleh (جواز) atau (مباح), sesuai dengan firman Allah dalam surat al-

Baqarah ayat 275:

“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-

orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti

(dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum

datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali

(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka

kekal di dalamnya.”

Surat An-Nisa Ayat 29 :

1 Imam Ahmad bin Husain, Fathu al-Qorib al-Mujib, (Surabaya: al-Hidayah), hal. 30.2 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2003), hal. 193

3 Ibnu Mas’ud & Zainal Abidin, Fiqih Madzhab Syafi’i, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), hal. 22.

3

Page 7: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh

dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Dan hadist Nabi yang berasal dari Rufa’ah bin Rafi’ menurut riwayat Al- Bazar

yang disahkan oleh al-Hakim:

الرجل عمل قال أطيب الكسب أى سئل وسلم عليه الله صلى النبى أن

مبرور بيع وكل بيده

Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW, pernah ditanya tentang usaha apa yang

paling baik; Nabi bersabda: “Usaha seseorang dengan tangannya dan jual beli

yang mabrur”.

2.2. Rukun Jual Beli

Rukun Jual Beli di antaranya4 :

1. Adanya ‘Aqid (عاقد) yaitu penjual dan pembeli.

2. Adanya Ma’qud ‘Alaih ( عليه yaitu adanya harta (uang) dan barang (معقود

yang dijual.

3. Adanya Sighat (صيغة) yaitu adanya ijab dan qobul. Ijab adalah

penyerahan penjual kepada pembeli sedangkan qobul adalah penerimaan

dari pihak pembeli.

4 Imam Abi Zakaria al-Anshari, Fathu al-Wahab, (Surabaya: al-Hidayah), hal. 157.

4

Page 8: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

2.3. Syarat-Syarat Jual Beli

Syarat-syarat Jual beli antara lain :

1. Syarat bagi (عاقد) orang yang melakukan akad5

a. Baligh (berakal)

Allah SWT berfirman Surat An-Nisa’ Ayat 5 :

“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna

akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah

sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil

harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.”

Ayat diatas menunjukkan bahwa orang yang bukan ahli tasharruf tidak boleh

melakukan jual beli dan melakukan akad (ijab qobul).

b. Beragama islam

hal ini berlaku untuk pembeli bukan penjual, hal ini dijadikan syarat karena

dihawatirkan jika orang yang membeli adalah orang kafir, maka mereka akan

merendahkan atau menghina islam dan kaum muslimin.

c. Tidak Dipaksa

5 Ibnu Mas’ud & Zainal Abidin, Fiqih Madzhab Syafi’i, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), hal. 28.

5

Page 9: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

2. Syarat ( عليه barang yang diperjualbelikan6 (معقود

a. Suci atau mungkin disucikan, tidak sah menjual barang yang najis, seperti:

anjing, babi dan lain-lain.

Dalam hadist disebutkan :

قال : وسلم عليه الله صلى الله رسول أن عنه الله رضي جابر عن

) البخارى رواه وألصنام والخنزير الخمر بيع م حر7 ورسوله الله إن

ومسلم)

“Dari Jabir r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda, ‘sesungguhnya Allah dan

Rasul telah mengharamkan jual beli arak, bangkai, babi, dan berhala.” (H.R.

Bukhari dan Muslim)

b. Bermanfaat

c. Dapat diserahkan secara cepat atau lambat

d. Milik sendiri

e. Diketahui (dilihat). Barang yang diperjualbelikan itu harus diketahui

banyak, berat, atau jenisnya

Dalam sebuah hadist disebutkan:

: الله صلى الله رسول نهى قال عنه الله رضي هريرة أبى عن

( مسلم ( رواه الغرر بيع وعن الحصاة بيع عن وسلم عليه

6 Imam Abi Zakaria al-Anshari, Fathu al-Wahab, (Surabaya: al-Hidayah), hal. 158.

6

Page 10: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

“Dari Abi Hurairah r.a. ia berkata, : Rasulullah SAW. telah melarang jual

beli dengan cara melempar batu dan jual beli yang mengandung tipuan.”

(H.R. Muslim)

3. Syarat sah (صيغة) Ijab Qobul7

a. Tidak ada yang membatasi (memisahkan). Si pembeli tidak boleh diam

saja setelah si penjual menyatakan ijab, atau sebaliknya.

b. Tidak dita’likkan (digantungkan) dengan hal lain. Misal, jika bapakku

mati, maka barang ini aku jual padamu.

c. Tidak dibatasi waktu. Misal, barang ini aku jual padamu satu bulan saja

2.4. Macam-Macam Jual Beli

Menurut para jumhur ulama jual beli dapat ditinjau dari beberapa segi, di

lihat dari segi hukumnya, jual beli ada tiga macam yaitu8 :

1. Jual beli yang Sah, yaitu jual beli yang telah memenuhi ketentuan  syara’,

baik rukun maupun syaratnya

2. Jual beli yang batal, yaitu jual beli yang tidak memenuhi salah satu syarat

dan rukun sehingga jual beli menjadi rusak (fasid).

3. Jual beli yang dilarang dalam islam

Jual beli yang dilarang dalam islam sangatlah banyak  menurut jumhur

ulama. Berkenaan dengan jual beli yang di larang dalam islam, Wahab Al-

Juhalili meringkasnya sebagai berikut :

a) Terlarang Sebab Ahliah (Ahli Akad )

Ulama telah sepakat bahwa jual beli dikategorikan sahih apabila

dilakukan oleh orang yang baligh, berakal, dan dapat memilih, dan

mampu ber-tasharruf secara bebas dan baik. Mereka yang di pandang

tidak sah jual belinya adalah berikut ini :

7 Ibnu Mas’ud & Zainal Abidin, Fiqih Madzhab Syafi’i, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), hal.26-29.8 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2003), hal. 201-209.

7

Page 11: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

Jual beli orang gila

Ulama fiqih sepakat bahwa jual beli orang gila tidak sah. Begitu pula

sejenisnya, seperti orang mabuk, sakalor, dan lain-lain.

Jual beli anak kecil

Menurut ulama fiqih jual beli anak kecil di pandang tidak sah, kecuali

dalam perkara – perkara yang ringan atau sepele. Menurut ulama

Syafi’iyah, jual beli anak mimayyiz yang belum baligh, tidak sah sebab

tidak ada ahliyah

Jual beli terpaksa

Menurut ulama Safi’iyah dan Hanabilah, jual beli ini tidak sah , sebab

tidak ada keridaan ketika akad.

Jual beli fudhul

Adalah jual beli milik orang tanpa seizinnya. Munurut Hanafiyah dan

Malikiyah, jual beli di tangguhkan sampai ada izin pemilik. Menurut

Syafi’iyah dan Hanabilah, jual beli fudhul tidak sah.

b) Terlarang Sebab Ma’qud Alaih ( barang jualan )

Secara umum, ma’qud alaih adalah harta yang di jadikan alat

pertukaran olah orang yang akad, yang biasa di sebut mabi’ (barang

jualan) dan harga

Jual-beli benda yang tidak ada atau di khawatirkan tidak ada

Jual-beli barang yang tidak dapat diserahkan

Jual-beli gharar atau disebut juga dengan jual beli yang tidak jelas

(majhul)

Jual-beli barang yang najis dan yang terkena najis.

Jual-beli barang yang tidak ada ditempat akad (ghaib), tidak dapat

dilihat.

c) Terlarang sebab syara’

Jual-beli riba

Jual-beli barang yang najis

Jual-beli dengan uang dari barang yang diharamkan

Jual-beli barang dari hasil pencegatan barang

8

Page 12: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

Jual-beli anggur untuk dijadikan khamar

Jual-beli barang yang sedang dibeli oleh orang lain

9

Page 13: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Jual beli dalam bahasa arab disebut Al-ba’i, Asy-Syira’, Al-Mubadah, dan

At-Tijarah. yang secara bahasa adalah tukar menukar, sedangkan menurut istilah

adalah tukar menukar atau peralihan kepemilikan dengan cara pergantian menurut

bentuk yang diperbolehkan oleh syara’ atau menukarkan barang dengan barang

atau barang dengan uang, dengan jalan melepaskan hak milik dari seseorang

terhadap orang lainnya atas kerelaan kedua belah pihak. Hukum melakukan jual

beli adalah boleh (جواز) atau (مباح)

Rukun Jual Beli ada 3 yaitu, ‘Aqid (عاقد); penjual dan pembeli, Ma’qud

‘Alaih ( عليه yaitu (صيغة) harta (uang) dan barang yang dijual dan sighat ;(معقود

adanya ijab dan qobul. Ijab adalah penyerahan penjual kepada pembeli sedangkan

qobul adalah penerimaan dari pihak pembeli.

Syarat Jual Beli yaitu :

a. Syarat bagi (عاقد) orang yang melakukan akad; Baligh (berakal),

beragama Islam dan tidak dipaksa

b. Syarat ( عليه barang yang diperjualbelikan; Suci atau mungkin (معقود

disucikan, bermanfaat, milik sendiri, barangnya dapat diserah terimakan,

dan barangnya dapat diketahui (dilihat).

c. Syarat sah Ijab Qobul ;(صيغة) Tidak ada yang membatasi atau

memisahkan, tidak ditaklikan atau digantungkan dengan hal lain dan tidak

dibatasi waktu.

10

Page 14: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

Macam-macam Jual Beli :

a. Jual beli yang Sah; jual beli yang telah memenuhi ketentuan  syara’, baik

rukun maupun syaratnya

b. Jual beli yang batal (fasid); jual beli yang tidak memenuhi salah satu syarat

dan rukun sehingga jual beli menjadi rusak

c. Jual beli yang dilarang dalam islam; Terlarang Sebab Ahliah (Ahli Akad ),

Terlarang Sebab Ma’qud Alaih ( barang jualan ) dan Terlarang sebab

syara’

3.2. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak

terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca terutama pada Dosen Pengampu Mata Kuliah

Ayat dan Hadits Ekonomi, agar dalam pembuatan makalah selanjutnya menjadi

lebih baik. Atas kritik dan saran Saudara, penulis mengucapkan terima kasih

11

Page 15: Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Ibnu Mas’ud dan Zainal. 2007. Fiqih Madzhab Syafi’i. Bandung : Pustaka Setia, 2007.

Al-Anshari, Imam Abi Zakaria. 2003. Fathu al-Wahab. Surabaya : Al-Hidayah, 2003.

Husain, Imam Ahmad bin. 2003. Fathu al-Qorib al-Mujib. Surabaya : Al-Hidayah, 2003.

Syarifuddin, Amir. 2003. Garis-Garis Besar Fiqh. Jakarta : Kencana, 2003.

12