makalah bab i
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini kegiatan belajar dan pembelajaran bukanlah hal yang asing
lagi. Di rumah, di jalan, di kantor, di sekolah, atau dimana saja kita dapat
melakukan kegiatan belajar. Namun, kadang-kadang kita lupa akan hakikat belajar
dan pembelajaran itu sendiri.
Pengertian belajar menurut kamus bahasa Indonesia adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman. Selain itu menurut para beberapa ahli pengertian
belajar ada beberapa pendapat yang kesemuanya jika dikaji hampir semua sama
atau saling mendukung pendapat satu dengan pendapat yang lain.
Dilihat dari menariknya hakikat belajar dan pembelajaran tersebut, maka
makalah ini dibuat, selain sebagai prasyarat mengikuti kegiatan perkuliahan mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran dengan bimbingan bapak Dan A Lubias, S.Pd.
1.1 Batasan masalah:
1. Bagaimana bentuk gejala belajar dan pembelajaran.
2. Bagaimana ciri-ciri umum belajar menurut pendapat ahli.
3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran menurut ahli.
4. Bagaimana membedakan tujuan pembelajaran dan belajar.
5. Bagaimana mendinamiskan belajar dan pembelajaran.
1
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
DAFTAR ISI...................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN................................................................................................ 3
2.1 Belajar dan Pembelajaran.......................................................................... 3
2.2 Belajar dan Pembelajaran.......................................................................... 6
2.3 Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran........................ 6
BAB III............................................................................................................... 9
KESIMPULAN.................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 10
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Belajar dan Pembelajaran
1. Belajar, perkembangan, dan Pendidikan
Belajar, perkembangan, dan pendidikan merupakan gejala yang saling
terkait dengan pembelajaran. Belajar dilakukan oleh siswa secara individu.
Perkembangan dialami dan dihayati pula oleh individu siswa. Bila siswa belajar,
maka akan terjadi perubahan mental pada diri siswa.
Syarat perkembangan mental, terjadi bila:
(1) Pertumbuhan jasmani telah siap.
(2) Individu belajar, baik atas dorongan sendiri ataupun dorongan dan lingkungan
belajar.
2. Ciri-ciri Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Berikut
merupakan belajar menurut pandangan beberapa ahli:
a. Belajar Menurut Pandangan Skinner
Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang
belajar, maka responsnya menjadi lebih baik dan sebaliknya. Dalam menerapkan
teori teori Skinner, guru perlu memperhatikan: pemilihan stimulus yang
diskriminatif dan penggunaan penguatan.
Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning operan:
(1) Mempelajari keadaan kelas.
(2) Membuat daftar penguat positif.
(3) Memlilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis
penguatnya.
(4) Membuat program pembelajaran.
3
b. Belajar Menurut Gagne
Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar
berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan,
sikap, dan nilai.
Menurut Gagne belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
(1) Kondisi eksternal
(2) Kondisi internal
(3) Hasil belajar
Hasil belajar merupakan kapabilitas siswa, berupa:
(i) Informasi verbal
(ii) Keterampilan intelektual
(iii) Strategi kognitif
(iv) Keterampilan motorik
(v) Sikap
Tahapan belajar menurut Gagne:
Persiapan untuk belajar: mengarahkan perhatian, pengharapan, dan
mendapatkan kembali informasi.
Pemerolehan dan unjuk perbuatan: persepsi selektif, sandi semantik,
pembangkit kembali dan respons, serta penguatan.
Alih belajar: pengisyaratan dan pemberlakuan secara umum.
c. Belajar Menurut Piaget
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab
individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Perkembangan
intelektual melalui tahapan-tahapan berikut:
(i) Sensori (0;0-2;0 tahun) >> anak mengenal lingkungan dengan kemampuan
sensorik dan motorik.
(ii) Pra-operasional (2;0-7;0 tahun) >> persepsi tentang realitas.
(iii) Operasinal konkret (7;0-11;0) >> anak mengembangkan pikiran logis.
(iv) Operasi formal (11;0- ke atas) >> anak dapat berfikir abstrak seperti orang
dewasa.
4
Belajar meliputi tiga fase, yaitu:
Fase eksplorasi: anak mempelajari gejala dengan bimbingan.
Pengenalan konsep: anak mengenal konsep yang ada hubungannya dengan
gejala.
Aplikasi konsep: anak menggunakan konsep untuk meneliti gejala lain lebih
lanjut.
4 langkah pembelajaran menurut Pieget:
(1) Menentukan topik yang dapat dipelajari anak sendiri.
(2) Memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut.
(3) Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan
penunjang proses pemecahan masalah.
(4) Menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan, dan
melakukan revisi.
d. Belajar Menurut Rogers
Rogers menyayangkan praktek pendidikan di sekolah tahun 1960-an.
Menurut pendapatnya, praktek pendidikan menitik beratkan pada segi pengajaran,
bukan pada siswa yang belajar.
Prinsip pendidikan dan pembelajaran menurut Rogers:
(1) Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan wajar untuk belajar.
(2) Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
(3) Pengorganisasian bahan pengajaran.
(4) Belajar yang bermakna berarti belajar tentang proses-proses belajar,
keterbukaan belajar, dan bekerja sama.
(5) Belajar yang optimal terjadi bila siswa berpatisipasi.
(6) Belajar mengalami terjadi bila siswa mengevaluasi dirinya sendiri.
(7) Belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-
sungguh.
Saran pembelajaran menurut Rogers:
(1) Guru memberi kepercayaan pada kelas agar memilih belajar secara
terstruktur.
(2) Guru dan siswa membuat kontrak belajar.
5
(3) Guru menggunakan metode inkuiri atau menemukan.
(4) Guru menggunakan metode stimulasi.
(5) Guru mengadakan latihan kepekaan.
(6) Guru menggunakan pengajaran berprogram.
2.2 Tujuan Belajar dan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional, Tujuan Pembelajaran, dan Belajar
Dari segi guru, tujuan instruksional dan tujuan pembelajaran merupakan
pedoman tindak mengajar dengan acuan berbeda. Tujuan instruksional dijabarkan
dari kurikulum yang berlaku secara legal di sekolah. Tujuan kurikulum sekolah
tersebut dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional yang terumus di dalam
Undang-undang Pendidikan yang berlaku.
Dari segi siswa, sasaran belajar merupakan paduan belajar. Sasaran belajar
tersebut diketahui oleh siswa sebagai akibat adanya informasi guru. Panduan
belajar tersebut harus diikuti, sebab mengisyaratkan kriteria keberhasilan siswa.
2. Siswa dan Tujuan Belajar
Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar di
sekolah. Siswa mengalami suatu proses belajar. Siswa belajar didorong oleh
keingintahuan atau kebutuhannya.
Tujuan belajar penting bagi guru dan siswa sendiri. Dalam desain
instruksional guru merumuskan tujuan instruksional khusus atau sasaran belajar
siswa. Rumusan tersebut disesuaikan dengan perilaku yang hendaknya dapat
dilakukan siswa.
2.3 Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
1. Dinamika Siswa dalam Belajar
Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik terhadap lingkungannya. Ada beberapa ahli yang mempelajari
ranah-ranah tersebut dengan penggolongan kemampuan-kemampuan pada ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik secara hirearkis.
6
Ranah kognitif sebagai berikut:
(1) Pengetahuan
(2) Pemahaman
(3) Penerapan
(4) Analisis
(5) Sintesis
(6) Evaluasi
Ranah afektif terdiri dari:
(1) Penerimaan
(2) Partisipasi
(3) Penilaian dan penentuan sikap
(4) Organisasi
(5) Pembentukan pola hidup
Ranah psikomotor meliputi:
(1) Persepsi
(2) Kesiapan
(3) Gerakan terbimbing
(4) Gerakan terbiasa
(5) Gerakan kompleks
(6) Penyesuaian gerakan
(7) Kreativitas
Siswa yang belajar berarti memperbaiki kemampuan-kemampuan kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Semua kemampuan tersebut dikembangkan secara
berlanjut. Biggs dan Telfer
2. Dinamika Guru dalam Kegiatan Pembelajaran
a. Bahan Belajar
Bahan belajar dapat berwijud benda dan isi pendidikan (pengetahuan,
perilaku, nilai, sikap, dan metode pemerolehan). Bahan belajar dapat dijadikan
sarana mempergiat belajar. Bahan belajar dapat menarik perhatian siswa.
7
b. Suasana Belajar
Kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, alat-alat belajar mempunyai
pengaruh pada kegiatan belajar. Di samping kondisi fisik tersebut, suasana
pergaulan di sekolah juga berpengaruh pada kegiatan belajar. Guru memiliki
peranan penting dalam menciptakan suasana belajar yang menarik bagi siswa.
c. Media dan Sumber Belajar
Dewasa ini media dan sumber belajar dapat ditemukan dengan mudah. Di
samping itu buku pelajaran, buku bacaan, dan laboratorium sekolah juga tersedia
semakin baik. Guru berperan penting dalam memanfaatkan media dan sumber
belajar tersebut.
d. Guru sebagai Subjek Pembelajar
Sebagai subjek pembelajar, guru berhubungan langsung dengan siswa.
Siswa SMP dan SMA adalah pribadi-pribadi yang sedang berkembang dan
memiliki motivasi yang berbeda-beda. Guru dapat meneggolong-golongkan
motivasi belajar siswa tersebut dan melakukan penguatan.
Peran guru sebagai berikut:
(1) Membuat desain pembelajaran.
(2) Meningkatkan diri menjadi guru berkepribadian utuh.
(3) Menjadi guru yang mendidik.
(4) Meningkatkan profesionalitas keguruan.
(5) Melakukan pembelajaran dengan berbagai model sesuai dengan kondisi.
(6) Guru sebagai fasilisator, pembimbing, dan pemberi balikan belajar.
8
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Belajar merupakan kegiatan sehari-hari, dapat dialami oleh orang yang
sedang belajar dan dapat diamati oleh orang lain.
2. Belajar dialami oleh pebelajar terkait dengan pertumbuhan jasmani dan
perkembangan mentalnya yang didorong oleh tindak pembelajaran/pendidik.
3. Belajar merupakan perilaku kompleks.
a. Skinner memandang perilaku belajar dari segi perilaku yang teramati.
b. Gagne memandang kondisi internal dan eksternal belajar yang bersifat
interaktif.
c. Piaget memandang belajar sebagai perilaku berinteraksi antara individu
dengan lingkungan sehingga terjadi perkembangan intelek individu.
d. Rogers mengemukakan pentingnya guru memperhatikan prinsip
pendidikan dalam pembelajaran.
4. Belajar merupakan tindak interaksi antara pebelajar dan pembelajar yang
bertujuan sehingga dapat didinamiskan. Peran guru mendinamisasikan belajar
tersebut berkenaan dengan kesiapan siswa menghadapi bahan belajar,
penciptaan suasana belajar yang menyenangkan, mengoptimalkan media dan
sumber belajar, dan memaksimalkan peran sebagai pembelajar.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A., & Uhbiyati, N. (2003). Ilmu Kependidikan. Jakarta: Renika Cipta.
Dimyati., & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Jamarah, Syaiful Bahri. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: Renika Cipta.
10