makalah bahan listrik
DESCRIPTION
MakalahTRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Bahan listrik adalah ilmu yang mempelajari tentang jenis-jenis bahan
atau benda yang digolongkan menjadi beberapa sifat yaitu konduktor,
isolator, dan semikonduktor. Oleh karena itu, makalah ini dibuat agar
pembaca mengetahui dan dapat menggolongkan benda-benda atau bahan
apa saja yang dapat berfungsi sebagai konduktor, isolator dan semiknduktor
yang berbentuk padat.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Beberapa pertanyaan atau rumusan masalah yang akan muncul dalam
benak kita adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Konduktor, Isolator, dan
Semikonduktor listrik?
2. Bahan atau benda apa saja yang bersifat Konduktor, Isolator,
maupun semikonduktor?
1
1.3. TUJUAN
Dengan munculnya beberapa pertanyaan diatas maka pada hasil
kesimpulan nanti, kita dapat membedakan benda atau bahan apa saja yang
tergolong Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor padat.
1.4. MANFAAT
Setelah kita mengetahui jenis-jenis bahan yang dapat digunakan
sebagai konduktor, isolator, dan semikonduktor. Maka diharapkan dalam
proses praktek, pembaca maupun masyarakat tidak akan salah dalam
menggunakan bahan dalam proses teori maupun instalasi. Setiap bahan
mempunyai kelas tersendiri, mulai dari tingkat kerja yang paling baik
sampai biasa. Sehingga nantinya kita bisa merancang jenis bahan apa saja
yang dapat kita pakai dalam setiap instalasi baik itu dalam rumah maupaun
gedung atau perkantoran. Sangatlah penting kita mempelajari ilmu bahan
listrik ini, karena jika kita salah dalam penerapan hal ini bahaya dan
kerugian yang ditimbulkan akan sangat besar, baik itu dalam hal biaya,
maupun keselamatan jiwa.
2
BAB IIPEMBAHASAN
A. Konduktor
Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat
menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena
sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Konduktor yang baik
adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam
bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-
turut memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas
adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara
ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
B. Isolator
Isolator adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan
muatan listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnya terikat kuat pada
atom-atomnya. Bahan-bahan ini dipergunakan dalam alat-alat elektronika
sebagai isolator, atau penghambat mengalirnya arus listrik. Isolator
berguna pula sebagai penopang beban atau pemisah antara konduktor
tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar atau atara konduktor. Istilah
ini juga dipergunakan untuk menamai alat yang digunakan untuk
menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.
3
Beberapa bahan, seperti kaca, kertas, atau Teflon merupakan bahan
isolator yang sangat bagus. Beberapa bahan sintetis masih "cukup bagus"
dipergunakan sebagai isolator kabel. Contohnya plastik atau karet. Bahan-
bahan ini dipilih sebagai isolator kabel karena lebih mudah dibentuk /
diproses sementara masih bisa menyumbat aliran listrik pada voltase
menengah (ratusan, mungkin ribuan volt).
C. Semi Konduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara insulator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga
sebagai bahan setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat
sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada
temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang
sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
A.1. Jenis-Jenis Koduktor Padat
A. Seng
Pemurnian diperoleh secara elektrolitis dari bahan oksida seng (ZnO).
Penemuan mencapai kadar 97,75% Zn. Warnanya abu-abu muda dengan
titik cair 419°C dan titik didih 906°C. Daya mekanis tidak kuat. Seng
dipakai sebagai pelindung dari karat, karena lebih tahan terhadap karat
daripada besi. Pelapisan dengan seng dilakukan dengan cara galvanis seperti
pada tembaga. Seng juga mudah dituang, dan sering dipakai sebagai
4
pencampur bahan lain yang sukar dituang, misalnya tembaga.
Dalam teknik listrik seng banyak dipakai untuk bahan selongsonng elemen
kering (kutub negatifnya), batang-batang (elektroda) elemen galvani.
Tahanan jenis 0,12 ohm mm^2/m Dalam perdagangan seng dijual dalam
bentuk pelat yang rata atau bergelombang. Juga dalam bentuk kawat dan
tuangan dalam bentuk balok.
B. Timah Hitam
Timah hitam terkenal dengan nama timbel. Berat jenis timbel 11,4 dan
tahanan jenis 0,94. Logam ini lunak, dapat dicetak dengan cara dicairkan.
Titik cair timbel 325°C. Titik didihnya 1560°C, warnanya abu-abu. Timbel
tahan terhadap udara, air, air garam, asam belerang.
Dalam teknik listrik, timbel dipakai sebagai pelindung untuk kabel listrik
dalam tanah atau pada kabel listrik dasar laut. Karena sifatnya tahan air dan
tahan air garam maka kabel yang dibungkus dengan timbel tidak menjadi
rusak dipakai di laut. Tetapi kabel menjadi terlalu berat dan mudah
terluka/tergores karena sifat lunaknya. Selain itu timbel kurang tahan
terhadap getaran. Karena getaran, timbel dapat menjadi rusak dan
menyebabkan air masuk ke dalam kabel. Oleh sebab itu pemasangan kabel
bersalut timbel hendaknya dijauhkan dari tempat yang banyak getaran ,
misalnya dekat rel kereta api, jembatan, dan sebagainya. Timbel juga tidak
tahan terhadap asam cuka, asam sendawa, dan kapur. Adonan beton yang
masih basah juga merusak timbel, maka kabel bersalut timbel yang dipasang
pada beton harus diberi perlindungan.
5
Kecuali sebagai bahan pelindung kabel, kabel juga dipakai untuk pelat-pelat
aki, kutub-kutub aki, penghubung sel-sel aki, dan sebagainya. Timbel yang
dicampur timah putih dipakai untuk bahan soldir.
Untuk memperoleh kekuatan mekanis yang lebih baik sebagai pembalut
kabel, maka timbel dicampur dengan tembaga, antimony, cadmium dan
sebagainya.
Timbel mengandung racun, maka setelah bekerja dengan timbel tangan
harus dicuci bersih sebelum dipakai untuk memegang makanan.
C. Timah Putih
Timah putih biasa disebut dengan timah. Keadaannya hampir sama dengan
timbel. Warnanya putih mengkilat. Titik cairnya lebih rendah dari timbel,
yaitu 232°C. Berat jenis 7,3 tahanan jenis 0,15 ohm mm^2/m, keadaan
lunak. Timah tidak beracun seperti halnya timbel dan dipakai sebagai
pelapis atau bahan campuran.
Sebagai bahan mentah timah diperdagangkan, dituang dalam bentuk balok,
sebagai barang setengah jadi, dibuat pelat yang sangat tipis (kurang dari 0,2
mm) dengan nama staniol. Dan yang lebih tipis lagi dengan nama fuli timah.
Kadang-kadang timah dicampur dengan timbel. Untuk ini apabila akan
digunakan untuk pembungkus makanan, kadar timbel tidak boleh dari 10%.
Dalam teknik listrik, timah banyak dipakai sebagai pelapis tembaga pada
hantaran yang bersekat karet dan hantaran tanah. Macam-macam peralatan
listrik dilapis dengan timah untuk menahan karet.Karena sifatnya yang
lunak, kalau ditekan oleh ring pada pengerasan mur atau sekrup, timah dapat
6
betul-betul rata sehingga hubungan (kontak) menjadi betul-betul baik,
mengurangi tahanan dan meniadakan bunga api (missal pada sepatu kabel,
kontak penghubung, rel-rel kotak sekering dan sebagainya.
Pelat-pelat tipis dipakai pada kapasitor. Kegunaan lain dari timah adalah
sebagai bahan patri, yaitu dengan mencampurnya dengan timbel.
D. Tembaga
Tembaga adalah bahan tambang yang diketemukan sebagai bijih tembaga
yang masih bersenyawa dengan zat asam, asam belerang atau bersenyawa
dengan kedua zat tadi. Merupakan bahan yang mudah didapat dan relative
murah dan mempunyai daya hantar yang baik. Dalam bijih tembaga juga
terkandung batu-batu. Tembaga terdapat di Amerika Utara, Chili, Siberia,
Pegunungan Ural, Irian Jaya dan sebagainya.
E. Alumunium
Logam ini sangat diperlukan dalam pembuatan kapal terbang, mobil, motor,
dan dalam teknik listrik. Alumunium diperoleh dari boksit yang didapat di
Suriname, di Amerika utara dan negara-negara lain. Selain boksit,
alumunium juga diperoleh dari kriolit yang berasal dari Greenland dan Batu
Labrado, yang ditemukan di Norwegia.
7
F. Perak
Perak, emas dan platina termasuk logam mulia. Perak terdapat dalam
campuran logam-logam lain, misalnya timbel, timah atau seng. Setelah
melalui proses pemurnian dapat diperoleh perak murni. Logam ini lunak,
ulet dan mengkilat, dapat dicetak dan ditarik. Titik cairnya di bawah titik
cair tembaga, yaitu 960°C, berat jenis 10,5 dan tahanan jenis perak 0,016°
Ohm mm2 /m. Berarti daya hantar listriknya lebih dari tembaga. Perak
merupakan logam yang mempunyai daya hantar terbaik.
Perak termasuk bahan yang sukar beroksidasi, dan warnanya putih. Karena
harganya agak mahal maka pemakaiannya dalam teknik listrik untuk hal-hal
yang khusus dan penting saja. Misalnya, untuk kumparan pengukur.
Pesawat ini membutuhkan ketelitian dan ruangan sempit sehingga
membutuhkan penghantar dengan daya hantar yang terbaik dan tidak
berkarat. Jadi perak dibuiat kawat dengan ukuran yang sangat lembut, yang
disebut benang perak. Karena titik cairnya di bawah tembaga,maka perak
dipergunakan juga sebagai pengaman lebur. Untuk titik-titik kontak banayak
digunakan perak. Pemasangannya mudah karena perak mudah cair dan
mudah dipatrikan pada logam lain, misalnya besi, tembagadan sebagainya.
Perak juga tidak berkarat.
G. Emas
Emas terdapat dalam persenyawaan dengan logam-logam lain.
Pemurniannya dikerjakan secara kimia. Emas murni sangat lunak.
Kekerasannya dapat dipertinggi dengan mencampurkan perak. Banyaknya
8
perak dalam campuran initi menentukan besarnya karat. Emas murni
dinyatakan sebagai 24 karat. Emas 22 karat berarti dalam 24 bagian ada 22
bagian emas, sisanya perak 2 bagian. Warnanya kuning mengkilat. Berat
jenis 19,3. Titik cair 1063°C.Dalam perdagangan emas berbentuk balok
tuangan dan lembaran seperti kertas, sangat tipis. Karena mahalnya,
umumnya emas jarang dipakai dalam teknik listrik.
H. Platina
Emas terdapat dalam persenyawaan dengan logam-logam lain.
Pemurniannya dikerjakan secara kimia. Emas murni sangat lunak.
Kekerasannya dapat dipertinggi dengan mencampurkan perak. Banyaknya
perak dalam campuran inti menentukan besarnya karat. Emas murni
dinyatakan sebagai 24 karat. Emas 22 karat berarti dalam 24 bagian ada 22
bagian emas, sisanya perak 2 bagian. Warnanya kuning mengkilat. Berat
jenis 19,3. Titik cair 1063°C.Dalam perdagangan emas berbentuk balok
tuangan dan lembaran seperti kertas, sangat tipis. Karena mahalnya,
umumnya emas jarang dipakai dalam teknik listrik.
9
B.1. Jenis-Jenis Isolator Padat
A.Plastik
Plastik merupakan bahan isolasi dalam dunia listrik yang paling murah dan
banyak dijumpai. Plastik merupakan bahan yang dapat dipanaskan dan
dikeraskan. Plastik dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu termoplastik dan
termoseting. Termoplastik merupakan proses pelunakan dengan pemanasan
dan dapat mengeras lagi setelah dingan, sedangkan termoseting adalah
bahan akan semkinmmengeras jika perjadi proses panas dan akan berubah
bentuk. Bahan-bahan yang termasuk termoplastik adalah polistiren, nilon,
dan Teflon, sedangkan yang termasuk termoseting adalah bakelit dan karet.
Dengan demikian plastic adalah bahan isolator yang paling mudah didapat
dan paling fleksibel dalam peran sebagai isolator karena mudah dibentuk.
B.Kaca
Kaca adalah substansi yang dibuat dengan pendinginan bahan-bahan yang
dilelehkan, tidak berbentuk kristal tetapi tetap pada kondisi berongga. Kaca
pada umumnya terdiri dari campuran silikat dan beberapa senyawa antara
lain : borat, pospat. Kaca dibuat dengan cara melelehkan beberapa senyawa
silikat (pasir), alkali (Na dan K) dengan bahan lain (kapur, oksida timah
hitam). Karena itu sifat dari kaca tergantung dari komposisi bahan-bahan
pembentuknya tersebut. Massa jenis kaca berkisar antara 2 hingga 8,1
g/cm2, kekuatan tekannya 6000 hingga 21000 kg/cm2 , kekuatan tariknya
100 hingga 300 kg/cm2. Karena kekuatan tariknya relatif kecil, maka kaca
10
adalah bahan yang regas. Walaupun kaca merupakan substansi berongga,
tetapi tidak mempunyai titik leleh yang tegas, karena pelelehannya adalah
perlahan –lahan ketika suhu pemanasan di naikkan. Titik pelelehan kaca
berkisar antara 500 hingga 17000 C. Makin sedikit kandungan S1O2 nya
makin rendah titik pelembekan suatu kaca. Demikian pula halnya dengan
muai panjang (? ) nya, makin banyak kadar S1O2 yang dikandungnya akan
makin kecil ? nya. Muai panjang untuk kaca berkisar antara 5,5-10-7 hingga
150. 10-7 per derajat celcius.
C. Kayu
Merupakan jenis bahan isolator yang baik dalam menyekat panas maupun
aliran listrik. Dahulu kayu digunakan sebagai tiang listrik karena fungsi
kayu yang tidak dapat menghantarkan lirstrik. Namun kayu memiliki
kelemahan yaitu jika dipakai dalam jangka waktu yang lama, maka kayu
tersebut akan lapuk dan harus diganti. Saat ini masih banyak produk listrik
yang menggunakan kayu sebagai isolator, karena sifatnya yang ringan dan
dapat dbentuk.
D. Porselin
Porselin adalah bahan isolasi kelompok keramik yang sangat penting dan
luas penggunaannya. Istilah bahan -bahan keramik adalah digunakan untuk
semua bahan anorganik yang dibakar dengan pembakaran pada suhu tinggi
dan bahan asal berubah substansinya. Bahan dasar dari porselin adalah tanah
liat. Ini berarti bahan dasar tersebut mudah dibentuk pada waktu basah,
11
tetapi menjadi tahan terhadap air dan kekuatan mekaniknya naik setelah
dibakar. Penggunaan isolator dari porselin antara lain : isolator tarik,
isolator penyangga, rol isolator.
E. Kertas
Kertas merupakan bahan listrik kurang baik untuk menyekat aliran listrik
maupun panas. Tetapi dibandingkan dengan kayu, kertas lebih cepat panas
jika dialiri oleh panas maupun listrik, sehingga kertas jarang digunakan
dalam dunia kelistrikan. Kertas mudah menghantarkan panas dan mudah
meresap air. Jika kertas basah maka sifat kertas sebagai isolator dapat
berubah menjadi konduktor. Dalam pemakaian dunia listrik, kertas dilapisi
oleh kater maupun lastik.
F. Karet
Merupakan jenis isolator yang bersifat lentur dan mudah dibentuk, karet
juga merupakan jenis bahan isolator yang sering digunakan dalam dunia
kelistrikan. Kelebiahn dari karet adalah, bahan lebih murah dan tidak mudah
rusak ataupun kusam, tetapi kelemahan karet yaitu mudah meleleh pada
suhu tinggi dan dapat menghantarkan panas. Oleh karena itu kepadatan atau
struktur karet selalu berbeda-beda. Semakin keras maka struktuk karet
semakin padat dan sulit untuk dibentuk, namun lebih tahan terhadap panas.
12
G. Asbes
Asbes merupakan bahan yang berserat, tidak kuat dan mudah putus. Selain
itu asbes tidak bisa terbakar jadi tahan panas tinggi. Asbes dapat dibuat
lempeng-lempeng tipis, yang disebut kertas asbes. Sedangkan semen asbes
dibuat dari bahan-bahan semen Portland sebagai pengikat dari asbes,
kemudian dipres dalam keadaan dingin dan dibuat dalam bentuk papan,
lempeng, tabung dan lain-lain. Asbes disamping digunakan sebagai
penyekat panas, juga sebagai penyekat listrik. Sebagai penyekat listrik,
asbes digunakan pada tegangan rendah. Untuk mempertinggi daya sekat
listriknya, asbes dicelupkan dalam vernis, sirlak atau bahan penyekat
lainnya, sehingga daya mekanis dan daya tahanan airnya lebih kuat.
H. Mika
Sifat-sifat dari mika adalah kekuatan dielektriknya 3.000 V/mm, dielektric
loss factornya rendah, tahanan listriknya tinggi, tahan terhadap panas dan
lembab, kekuatan mekanisnya baik, temperaturnya kerjanya baik, dan
mudah lentur tetapi kuat
Bentuk senyawa dari mika :
Mika alam, Muscovita [KAl2, AlSi3O(OH)2] disebut juga Lonit
mika, merupakan bahan yang paling banyak digunakan. Selain itu
Phlogopite [KAl2, AlSiO3(OH)2] sifat-sifatnya tidak sebaik
Muscovite, tetapi tahan terhadap temperatur tinggi, mempunyai
kestabilan yang tinggi dan jernih.
13
Mika sintetis, fluorophlogopite, mika ini dibuat dengan jalan
memanaskan campuran antara silikat, aluminium, magnesium, dan
ditambahkan kedalam Fluorence Compound. Susunan atomnya
hampir sama dengan phlogopite.
Penggunaan mika :
Sebagai bahan isolasi yang terpenting seperti elemen-elemen
pemanas mesin-mesin elektrik
Sebagai bahan dielektrik termasuk kelas C, karena tahan terhadap
temperatur, bila dicampur dengan dielektrik kelas A akan
membentuk golongan perantara B dan bila dicampur dengan silikon
menghasilkan bahan dielektrik kelas H dipergunakan sebagai bahan
pengisi kapasitor.
Sebagai bahan kapasitor, mica receiving, mica transmitting dan mica
reconstituted.
C.1. Jenis-Jenis Semikonduktor Padat
A. Silikon
Sebagian besar silikon digunakan secara komersial tanpa dipisahkan,
terkadang dengan sedikit pemrosesan dari senyawanya di alam. Contohnya
adalah pemakaian langsung batuan, pasir silika, dan tanah liat dalam
pembangunan gedung. Silika juga terdapat pada keramik. Banyak senyawa
silikon modern seperti silikon karbida yang dipakai dalam pembuatan
14
keramik berdaya tahan tinggi. Silikon juga dipakai sebagai monomer dalam
pembuatan polimer sintetik silikone.Unsur silikon juga berperan besar
terhadap ekonomi modern. Meski banyak silikon digunakan pada proses
penyulingan baja, pengecoran aluminium, dan beberapa proses industri
kimia lainnya, sebagian silikon juga digunakan sebagai bahan
semikonduktor pada elektronik-elektronik. Karena penggunaannya yang
besar pada sirkuit terintegrasi, dasar dari komputer, maka kelangsungan
teknologi modern bergantung pada silikon.
B. Germanium
Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur
lainnya, ia digunakan sebagai transistor dalam banyak barang elektronik.
Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor.
Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai
fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium
oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi
infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah
yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah
membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle dan
microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang
menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki
tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan
terhadap beberap jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna
sebagai agen kemoterapi.
15
C. Gallium Arsenide
Gallium arsenide adalah salah satu alternatif selain silikon yang paling
banyak dipelajari. Secara teoritis dapat mengkonversi sekitar 40% dari
insiden radiasi matahari untuk listrik, sehingga dua kali lebih efektif
dibandingkan silikon. Efisiensi ini membuat gallium arsenide menjadi bahan
pilihan untuk membangun sel surya pesawat ruang angkasa. Tapi untuk
aplikasi yang terbaik, harga gallium arsenide selangit. Rogers mengatakan
bahwa wafer kualitas tinggi gallium arsenide harus ditumbuhkan dalam
ruang pengendalian secara hati-hati. Setelah tumbuh wafer biasanya diiris
tebal, tetapi hanya permukaannya saja digunakan. Banyak dari bahan mahal
pada dasarnya akan sia-sia.
16
BAB IIIPENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dengan Demikian dapat kita simpulkan bahwa bahan listrik dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Konduktor, dapat menghantarkan arus listrik.
2. Isolator, tidak dapat menghantarkan arus listrik.
3. Semikonduktor, dapat berperan sebagai konduktor dan isolator.
Dan masing-masing jenis memiliki beberapa bahan padat yang dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Konduktor Padat :
a. Seng, Seng dipakai sebagai pelindung dari karat, karena lebih
tahan terhadap karat daripada besi.
b. Timah Hitam, Timbel tahan terhadap udara, air, air garam,
asam belerang. Dalam teknik listrik, timbel dipakai sebagai
pelindung untuk kabel listrik dalam tanah atau pada kabel
listrik dasar laut.
c. Timah Putih, Dalam teknik listrik, timah banyak dipakai
sebagai pelapis tembaga pada hantaran yang bersekat karet dan
hantaran tanah.
17
d. Tembaga, Merupakan bahan yang mudah didapat dan relative
murah dan mempunyai daya hantar yang baik.
e. Alumunium, Logam ini sangat diperlukan dalam pembuatan
kapal terbang, mobil, motor, dan dalam teknik listrik.
f. Perak, Perak merupakan logam yang mempunyai daya hantar
terbaik.
g. Emas, Sangat mahal dari jenis yang ada, namun memiliki daya
hantar yang sangat baik dibandingkan dengan bahan yang lain.
2. Isolator Padat :
a. Plastik, adalah bahan isolator yang paling mudah didapat dan
paling fleksibel dalam peran sebagai isolator karena mudah
dibentuk.
b. Kaca, merupakn isolator yang paing baik karena memiliki
struktur yang keras sehingga tahan terhadap panas namun sulit
untik dibentuk.
c. Kayu, Merupakan jenis bahan isolator yang baik dalam
menyekat panas maupun aliran listrik. Namun kayu memiliki
kelemahan yaitu jika dipakai dalam jangka waktu yang lama,
maka kayu tersebut akan lapuk dan harus diganti.
d. Porselin, Bahan dasar dari porselin adalah tanah liat. Ini
berarti bahan dasar tersebut mudah dibentuk pada waktu basah,
tetapi menjadi tahan terhadap air dan kekuatan mekaniknya
naik setelah dibakar.
18
e. Kertas, merupakan bahan listrik kurang baik untuk menyekat
aliran listrik maupun panas. Tetapi dibandingkan dengan kayu,
kertas lebih cepat panas
f. Karet, Kelebiahn dari karet adalah, bahan lebih murah dan
tidak mudah rusak ataupun kusam, tetapi kelemahan karet
yaitu mudah meleleh pada suhu tinggi dan dapat
menghantarkan panas.
g. Asbes, Asbes merupakan bahan yang berserat, tidak kuat dan
mudah putus. Selain itu asbes tidak bisa terbakar jadi tahan
panas tinggi.
h. Mika, Sifat-sifat dari mika adalah kekuatan dielektriknya
3.000 V/mm, dielektric loss factornya rendah, tahanan
listriknya tinggi, tahan terhadap panas dan lembab, kekuatan
mekanisnya baik, temperaturnya kerjanya baik, dan mudah
lentur tetapi kuat
3. Semikonduktor Padat :
a. Silikon, Meski banyak silikon digunakan pada proses
penyulingan baja, pengecoran aluminium, dan beberapa proses
industri kimia lainnya, sebagian silikon juga digunakan sebagai
bahan semikonduktor pada elektronik-elektronik.
b. Germanium, Kegunaan umum germanium adalah sebagai
bahan semikonduktor.
19
c. Gallium Arsenide, Gallium arsenide adalah salah satu
alternatif selain silikon yang paling banyak dipelajari. Secara
teoritis dapat mengkonversi sekitar 40% dari insiden radiasi
matahari untuk listrik,
3.2. DAFTAR PUSTAKA
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/ilmu-bahan-listrik-dasar.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia_bahasa_Indonesia
http://abdigobing.blogspot.com/2011/12/bahan-isolasi-padat.html
walber8.files.wordpress.com/2009/05/tugas-ttt-jenis-bahan-isolasi.doc
http://mhs.blog.ui.ac.id/dony/2012/03/16/isolator/
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CBwQFj
AA&url=http%3A%2F%2Fkambing.ui.ac.id%2Fonnopurbo%2Forari-
diklat%2Fteknik%2Felektronika%2Felektronika-dasar-I-univ-negeri-
jember%2Fbab06-bahan-
semikonduktor.pdf&ei=1k6rUJvBDNGxrAedgYHoBA&usg=AFQjCNH
mmKc08AndKxOxNf7iMNjgCWEE9A
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMP/
Fisika/Sifat%20Kelistrikan%20Bahan/materi4.html
20