makalah bahasa akhir
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
PENGESAHAN
Makalah ini diajukan oleh Dinda Triani,NIS 9966153021 Kemampuan Berbicara
pada Anak Usia Balita
SMA NEGERI 1 KEJURUAN MUDA.
Disusun untuk memenuhi tugas akhir semester genap mata pelajaran Bahasa
Indonesia
Rantau,22 April 2013
Pembimbing
Susilawati S.Pd
NIP 198508092009032010
i
PERSEMBAHAN
Untuk keponakanku tercinta Haifa Sazwani... ....
vi
ABSTRAK
Makalah ini merupakan makalah yang mengangkat perbedaan kemampuan berbicara pada anak usia balita sebagai permasalahannya.Serta beberapa penjabaran permasalahan yang meliputi faktor-faktor yang juga mempengaruhinnya,data dan bukti dari permasalahan ditulis secara langsung di dalam makalah untuk memperjelas pembahasan masalah.Sehingga akhirnnya makalah ini dapat membantu pihak-pihak yang menjadi tujuan dari makalah ini.
v
Kata pengantar
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,puji beserta syukur
dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmatn-Nyalah penulisan
karya ilmiah ini dapat dirampungkan dengan judul”Kemampuan Berbicara Pada
Anak Usia Balita” dipilihnnya judul ini dikarenakan masih banyak para
orangtuayang kurang mengerti bagaimana cara menyikapi perbedaan kemmpuan
berbicara pada anak usia balita. Juga dikarenakan begitu banyak faktor-faktor
yang mempengaruhi perbedaaan tersebut. Dalam penulisan makalah ini
didapatkan banyak pengalaman berarti sebagai hadiah juga kenang-kenangan atas
penelitian yang dilakukan peneliti terhadap objek yang diteliti. Sehingga
ditemukannya begitu besar peran orangdewasa dalam mendidik perkembangan
anak. Diharapkan makalah ini dapat membantu para orangtua untuk mengawasi
tumbuh kembangnnya anak diusia balita. Yang terakhir ialah diucapkannya
banyak terimakasih atas seluruh pihak yang telah bekerjasama dan yang telah
membantu penyelesaiyan makalah ini
Rantau,22 April 2013
Penulis
Dinda triani
NIS 9966153021
vi
DAFTAR ISI
Halaman pengesahan --------------------------------------------------------------i
Halam persembahan --------------------------------------------------------------ii
Halaman abstrak --------------------------------------------------------------iii
Kata pengantar --------------------------------------------------------------iv
Daftar isi --------------------------------------------------------------v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang masalah -------------------------------------------------------1
1.2 identifikasi masalah -----------------------------------------------------------1
1.3 pembatasan masalah-----------------------------------------------------------2
1.4 perumusan masalah------------------------------------------------------------2
1.5 tujuan peneliatian --------------------------------------------------------------2
1.6 mamfaat penelitian-------------------------------------------------------------2
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian kemampuan-------------------------------------------------------3
2.2 Pengertian berbicara-----------------------------------------------------------3
2.3 Pengertian kemampuan berbicara pada anak-------------------------------3
2.4 Tahap berbicara pada anak---------------------------------------------------3
2.5 Faktor-faktor yang memepengaruhi kemampuan berbicara--------------4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan waktu penelitian -------------------------------------------------6
3.2 Objek penelitian --------------------------------------------------------------6
v
3.3 Metode penelitian --------------------------------------------------------------6
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi hasilpeneliatian balita I-------------------------------------------8
4.2 Deskripsi hasil peneliatian balita II------------------------------------------10
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan --------------------------------------------------------------13
5.2 Saran --------------------------------------------------------------13
Daftar pustaka --------------------------------------------------------------14
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemampuan merupakan suatu kegiatan yang dapat dilakukan oleh seseorang
sesuai dengan kesanggupannya. Berbicara merupakan suatu kegiatan
mengucapkan suatu perkataan dalam bahasa tertentu. Sedang anak usia balita
merupaan anak-anak dengan usia 5 tahun kebawah. Jadi kemampuan berbicara
pada anak usia balita dapat juga dipahami sebagai tingkat kemampuan
mengucapkan perbendaharaan kata dalam bahasa tertentu. Oleh karena itu topik
ini sangat cocok untuk dibahas,dimana kemampuan anak usia balita yang
seumuran bahkan memiliki banyak perbedaan dikarenakan faktor-faktor tertentu.
Dimana faktor-faktor sebagai peningkat kemampauan berbicara maupun
sebaliknya. Turut serta peran orangtua dan pengaruh orang dewasa
disekelilingnya untuk mengarahkan perkembangan berbicara pada anak usia balita
kearah psitif atau negatif. Dimana pada proses ini anak balita akan lebih banyak
menitu kelakuan maupun perkataan yang sering ia lihat dan dengar. Karena
berbicara merupakan bentuk paling efektif untuk berkomunikasi,sangat penting
dan paling banyak dipergunakan.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas maka maslah tersebut dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
1. Perbedaan kemampuan berbicara pada anak usia balita
2 Peran serta orangtua dalam memengaruhi perkembangan kemampuan
berbicara pada anak usia balita.
v
1.3 pembatasan masalah
berdasarkan identifikasi masalah diatas agar pembahasan makalah
terfokuskan pada satu poin permasalahan maka pembatasan permasalahan
didasarkan atas perbedaan kemampuan berbicara pada anak usia balita.
1.4 Perumusan masalah
Bagaimanakah kemamuan berbicara pada anak usia balita?
1.5 Tujuan penelitian
Makalah ini dibuat untuk memberikan pemahaman pada para oraktor-fngtua
anak usia balita agar mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan
kemampuan anak tersebut dalam berbicara. Sehingga dapat mengambil keputusan
yang tepat untuk mendidik anak-anak diusia balita. Selaian itu makalah ini juga
bertujuan mendiskripsikan perbedaan kemampuan berbicara pada anak usia balita.
1.6 Mamfaat penelitian
◦Sebagai penambah wawasan bagi para orangtua untuk mendidik serta
meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia balita
◦Sebagai kajian faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kemampuan
berbicara pada anak
vi
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian kemampuan
Menurut Chaplin Ability kemampuan merupakan tenaga (daya kekuatan)
untuk melakuakan suatu kegiatan. (http://ian43.wordpress.com/2010). Selain itu
dijelaskan juga dalam KBBI bahwa kemampuan merupakan kesanggupan dalam
melakukan sesuatu.(http://ian43.wordpress.com/2010)
2.2 Pengertian berbicara
Menurut Suhendar berbicara merupakan peroses perubahan wujud fikiran
atau perasaan menjadi wujud ujaran (1992:2000)
2.3 Pengertian kemampuan berbicara
Menurut uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara
merupakan tingkat kesanggupan seseorang untuk menyampaikan pemikirannya
dalam bentuk ujaran.
2.4 Tahap berbicara pada anak
Bulan pertama adalah tahap awal bayi mengenal suara dan mendengarkan apa
yang diucapkan orang lain.
Tahap 8-12 bulan
Pada tahap ini anak mulai mengoceh dan mengatakan sesuatu yang awalnnya
tedengar kacau kemudian menjadi sesuatu yang lebih bermakna meski belum
terlalu jelas. Dan pada tahap ini anak hanya mampu mengucapkan satu atau dua
kata.
v
Tahap 12-18 bulan
Pada tahap ini anak mencoba untuk berbicara banya hal dengan istilahnnya
sendiri,anak mulai mengetahui nama mereka dan menanggapinnya apabila mereka
dipanggil.
Tahap 18-2 tahun
Pada usia ini anak akan menggunakan enam atau lebih kata-kata. Dan banyak
ucapan dari kata-kata tersebut yang dapat dimengerti oleh orang dewasa.
Tahap 3-4 tahun
Pada tahap ini anak-anak mulai membedakan antara kenyataan dan fantasi
merekajuga dapat berbicara tentang hari yang telah berlalu maupun hari esok.
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berbicara pada anak usia
balita
◦ Faktor pembrian gizi pada balita
Asupan gizi memberikan peran pentinng bagi perkembangan bayi juga
mempengaruhi kemampuan berbicara pada balita karena dengan asupan yang baik
maka akan mampu mempercepat kemampuan berbicara pada balita.
◦ Faktor keturunan
Keturunan juga memberikan peran pentinng dalam perkembangan kemampuan
balita dalam berbicara,yaitu kecerdasan yang diturunkan dari kedua orangtuannya.
Apa bila kedua orangtuannya memiliki kecerdasan yang baik maka tidak
diragukan pula balita tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam tingkat
berbicara.
vi
◦ Faktor usia
Usia juga menentukan tingkat kemampuan berbicara pada balita,dimana apabila
usia balita semakin tinggi maka semakin baik pulalah tingakat kemampuan
berbicara pada balita tersebut (http://wikipedia.com)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
v
3.1 Lokasi dan waktu penelitian
a. Lokasi
Objek I :
Rumah keluarga bapak suprianto,dusun batu delapan rantau
Objek II :
Rumah keluarga bapak Sarion,dusun batu delapan rantau
b. Waktu penelitian
1 Maret 2013- 3 Maret 2013
3.2 Objek penelitian
Objek penelitian I
Anak ketiga dari keluarga bapak Suprianto yang bernama Lukmanul hakim
Objek penelitian II
Anak pertama dri keluarga bapak Sarion yang bernama Muhammad Jihad
3.3 Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan untuk makalah ini ialah
metode wawancara,dimana metode ini merupakan metode yang menghimpun
imformasi dengan cara mengajuan pertannyaan terhadap objek penelitian yang
diteliti (narasumber) sehingga hasil dari penelitian yang dilakukan dapat menjadi
lebih efktif.
vi
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENENLITIAN
4.1 Deskripsi hasil penelitian balita I
v
(Lukmanul Hakim)
Penelitian dilakukan selam 3 hari maka diperoleh hasil :
Pewawancara mencoba mendapatkan informasi dengan cara mengajukan beberapa
pertanyaan diantaranya :
Pewawancara : Siapakah nama adek?
Narasumber : Ukman.
Pewawancara : Siapakah nama ayah adek?
Narasumber : yah Anto
Pewawancara : dan siapakah nama ibu adek?
Narasumber : Ita kak
Pewawancara : berapakah umur adek?
Narasumber : Enggak tauk.. (menggelengkan kepalannya)
Pewawancara : Apakah adek mempunyai kakak? (saudara perempuan)
Narasumber : Ada
Pewawancara : Siapakah nama kakak adek?
Narasumber : kak puja
Pewawancara : Apakah adek sudah masuk sekolah?
Narasumber : beyom
vi
Pewawancara : apakah cita-cita adek?
Narasumber : piyot kak
Pewawancara : Siapakah orang yang paling adek sayang dikeluarga adek?
Narasumber : Mamak ukman
Pewawancara : mengapa mamak adek adalah orang yang paling adek sayangi?
Narasumber : Mamak Kaci duwet ma Ukman tok jajan kak.
Ketika pewawancara mengajak narasumber untuk bermain dan bernyanyi awalnya
narasumber enggan hinga akhirnya ketika datang kakaknya ia pun mulai berani
bernyanyi bersama-sama dengan riang,lirik lagu yang diucapkannyapun dapat
ditulis sebagai berikut.
Bintang ecil di angit yang biyu
Anyak menghiasi angkasa
Inginku telbang dan melayang tempat kau beladaaaa..
Laguyang dinyanyikanpun masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dari
irama lirik lagu dan juga pelafalan hurufnya. Dari hasil wawancara yang
dilakukan oleh pewawancara terhadap objek penelitian I,dapat ditarik kesimpulan
bahwa
Objek penelitian masih bermasalah dengan pelafalan beberapa huruf yaitu huruf R
dan L,dimana pada kata yang harusnya diucapakan “biru” menjadi “biyu” .
kemudian untuk huruf “L” tampak pada pelfalan kata “langit” menjadi “angit”
v
dan juga kata “Lukman” yang berubah menjadi “Ukman”. Narasumber
menghilangkan huruf “L” dan beberapa huruf yang menjadi awal kata lainnya.
Seperti kata “banyak” menjadi “anyak”
4.2 Deskripsi hasil penelitian balita II
(Muhammad Jihad)
Penelitian dilakukan selama 3 hari maka diperoleh hasil :
Pewawancara mencoba mendapatkan beberapa informasi dengan mengajukan
bebebrapa pertanyaan diantarannya:
Pewawancara : Siapakah nama adek?
Narasumber : Jiat kak
Pewawancara : Siapakah nama ayah adek?
Narasumber : Ya ayah la kak.
Pewawancara : Siapakah nama mamak adek?
Narasumber : Mamak kak.. .. (menggeleng)
Pewawancara : Berapakah umur adek?
Narasumber : Dua.. (mengisyaratkan2 jarinnya)
Pewawancara : Apakah adek punya kakak?
Narasumber : Da
Pewawancara : Siapakah nama kakak adek?
vi
Narasumber : kakak la.. (menunjuk kearah pewawancara)
Pewawancara : Apakah adek sudah masuk sekolah?
Narasumber : lom..
Pewawancara : Apakah cita-cita adek?
Narasumber : Doktel.. jiat mo jadi doktel
Pewawancara : Siapa orang yang paling adek sayang dikeluarga adek?
Narasumber : Mamak,ayah jiat
Pewawancara : mengapa mamak dan ayah adek adalah orang yang paling adek
sayang.?
Narasumber : Sayang mamak ma ayah.
Ketika pewawancara mengajak narasumber bermain dan bernyanyi bersama maka
iapun menyanyikan sebuah lagu anak-anak dengan riangnnya dengan sangat
keras. Lirik lagu yang dinyanyikannya dapatditulis sebagai berikut.
Balonku ada lima..
Elupa-lupa walnanya
Melah kuning kelabu,melah muda dan bilu
Meletus balon ijo “del..”
Balonku tinggal empat
Kupengang elat-elat
v
Narasumber menyanyikan lirik lagu diatas dengan sangat gembira. Narasumber
masih memiliki beberapa pelafalan huruf yang tidak pas,terlihat dari carannya
menyebutkan kata “merah” yang berubah menjadi “melah” dan kata “warnannya”
menjadi ” walnannya” dan sebagainnya.
Serta narasumber juga masih menghilangkan beberapa huruf dalam pelafalan kata
tertentu seperti “Jihat” menjadi “Jiat” juga kata “hijau menjadi “ijo”. Maka
didapati kesimpulan bahwa objek penelitian kedua masih memiliki beberapa huruf
yang masih belum dapat dilafalkan dengan benar.
Dari kedua hasil penelitian yang didapat,maka dapat disimpulkanbahwa masih
didapatinnya huruf-huruf yang sulit dilafalkan oleh tiap-tiap objek penelitian.
Kebanyakan huruf tersebut adalah “R” dan “L” serta juga menghilangkan huruf-
huruf tertentu seperti huruf “H”.
BAB V PENUTUP
vi
5.1 Kesimpulan
Kemampuan anak dalam berbicara maupun berkomunikasi dengan orang lain
sangat ditentukan oleh banyak faktor,dan faktor-faktor itulah yang menyebabkan
perbedaan kemampuan seorang anak dengan anak lainnya. Dimana untuk
mendorong peningkata kemampuan tersebut sangat dibutuhkan peranan orangtua.
Karena didikan orangtua yang baik akan sangat membantu dalam pertumbuh
kembangan anak ke arah yang lebih baik. Sesuai usiannya seorang anak akan
tumbuh menjadi lebih pintar dari sebelumnya dengan bertahap.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan diatas maka peneliti memberikan
beberapa saran terhadap objek yang diteliti, yaitu orangtua harus memberikan
perhatian lebih terhadap balita yang sedang dalam masa pertumbuhan ,sehingga
perkembangan balita menuju kerah yang positif. Pengawasan balita terhadap
lingkungannya juga sangat berpengaruh yaitu teman sepermainannya. Diharapkan
bagi para orangtua untuk memperhatikan serta memenuhi seluruh aspek yang
berkitan dengan peningkatan kemampuan balita dalam berbicara.
“
v
DAFTAR PUSTAKA
(http://ian43.wordpress.com/2010)
(http://Wikipedia.co.id)
vi