makalah baru

15
A. PRINSIP KERJA RADIO Di dalam ruang siaran, seorang penyiar radio melakukan siaran dengan berbicara melalui mikrophone. Penyiar tersebut mengeluarkan gelombang suara dan gelombang tersebut masuk melaluai mikrophone. Kemudian gelombang suara diubah menjadi gelombang elektromagnetik oleh mikrophone dan penguat audio. Setelah itu, gelombang elektromagnetik ditumpangkan pada gelombang pembawa oleh pemancar untuk dipancarkan ke udara melalui antena pemancar. Gelombang radio merambat di udara hingga sampai ke antena penerima yang terdapat pada radio. Karena adanya aliran listrik dari adaptor pada radio, semua komponen elektronik dalam radio menjadi aktif dan saling bekerja sama. Dalam hal ini, kondensator membantu membangkitkan frekuensi dalam antena penerima. Gelombang yang telah ditangkap oleh antena penerima berubah menjadi gelombang listrik dan selanjutnya diolah oleh penguat RF dan osilator lokal yang terdapat pada tuner. Kemudian gelombang tersebut disaring oleh detektor. Penyaringan gelombang oleh detektor ini digunakan untuk menyaring gelombang listrik sehingga tinggal gelombang suara yang tersisa. Selanjutnya, gelombang suara dikuatkan dengan rangkaian penguat suara ke speaker. Dan akhirnya, suara penyiar dapat didengar.

Upload: alukkhafida

Post on 26-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

A. PRINSIP KERJA RADIO

Di dalam ruang siaran, seorang penyiar radio melakukan siaran dengan

berbicara melalui mikrophone. Penyiar tersebut mengeluarkan gelombang suara

dan gelombang tersebut masuk melaluai mikrophone. Kemudian gelombang suara

diubah menjadi gelombang elektromagnetik oleh mikrophone dan penguat audio.

Setelah itu, gelombang elektromagnetik ditumpangkan pada gelombang

pembawa oleh pemancar untuk dipancarkan ke udara melalui antena pemancar.

Gelombang radio merambat di udara hingga sampai ke antena penerima yang

terdapat pada radio. Karena adanya aliran listrik dari adaptor pada radio, semua

komponen elektronik dalam radio menjadi aktif dan saling bekerja sama. Dalam

hal ini, kondensator membantu membangkitkan frekuensi dalam antena penerima.

Gelombang yang telah ditangkap oleh antena penerima berubah menjadi

gelombang listrik dan selanjutnya diolah oleh penguat RF dan osilator lokal yang

terdapat pada tuner. Kemudian gelombang tersebut disaring oleh detektor.

Penyaringan gelombang oleh detektor ini digunakan untuk menyaring gelombang

listrik sehingga tinggal gelombang suara yang tersisa. Selanjutnya, gelombang

suara dikuatkan dengan rangkaian penguat suara ke speaker. Dan akhirnya, suara

penyiar dapat didengar.

Prinsip dasar dari pengiriman dan penerimaan gelombang radio dijelaskan berikut

ini:

Pada pemancar :

Suara diubah kedalam sinyal listrik (mikrofon)

Sinyal listrik dimodulir oleh arus

yang berfrekuensi tinggi yang mem (modulasi)

punyai karakteristik radiasi yang baik

Gelombang radio dipancarkan dari (antena pemancar)

antena.

Pada penerima:

Gelombang radio ditangkap (antena penerima)

Gelombang radio dipilih (tunning)

Sinyal suara dipisahkan dari

modulasi yang berfrekuensi tinggi (deteksi)

Suara direproduksi(dihasilkan lagi) (speaker)

Sinyal antena yang diinginkan

pencampursaringan

osilator

Sinyal osilator

saringan

Campuran dari sinyal antenna dan sinyal osilator

Penguat LF

Sinyal LF

detector Penguat LF

Sinyal LF yang diperkuat

speakerB. Proses di dalam Radio

Gelombang radio yang dipancarkan dari antena pemancar di tangkap oleh

antena penerima. Kemudian masuk ke proses penyaringan. Didalam saringan

terdapat komponen coil, kristal, dan kapasitor. Keluar dari proses penyaringan

gelombang radio menjadi sinyal antena yang diinginkan (dipilih). Sinyal tersebut

masuk kedalam proses pencampuran. Didalam tingkat prncampuran, sinyal antena

yang diinginkan dicampur dengan sinyal osilator. Didalam osilator terdapat coil

variabel yang bertujuan untuk mengatur frekuensi dan terdapat kristal yang

bertujuan untuk menstabilkan frekuensi. Sebagai hasil proses pencampuran adalah

sinyal – sinyal berikut:

1. Sinyal antena yang diinginkan.

2. Sinyal osilator.

3. Sinyal yang mempunyai frekuensi yang sama besarnya dengan jumlah

frekuensi frekuensi osilator dan sinyal antena yang diinginkan.

4. Sinyal yang mempunyai frekuensi yang sama besarnya dengan selisih frekuensi

frekuensi osilator dan sinyal antena yang diinginkan.

Keempat hasil pencampuran tersebut masuk ke dalam proses penyaringan.Hasil

penyaringan yang kedua ini menghasilkan sinyal LF kemudian menuju ke penguat

LF. Selanjutnya sinyal LF yang diperkuat masuk ke dedektor. Ada dua jenis

detektor :

1. Detektor AM : membagi sinyal IF yang dimodulasikan amplitudonya

menjadi gelombang pembawa dan sinyal LF (hanya untuk AM).

Amplitudonya dibuat sama tetapi frekuensinya tidak. Hal ini dikarenakan

ada redaman, sehingga ada faktor redaman yang harus diikutkan.

2. Detektor FM : membagi sinyal IF yang dimodulasikan frekuensinya

menjadi gelombang pembawa dan sinyal LF (hanya untuk FM).

Frekuensinya yang dibuat sama tetapi amplitudonya tidak.

Setelah melalui detektor, sinyal LF yang diperkuat masuk ke penguat LF. Alat

penguat ini terdiri dari:

1.Penguat muka (pre amplifier) disini kita jumpai juga pengatur volume dan

pengatur nada, selanjutnya pada bagian ini dari penguat LF dapat disambung

record player dan atau tape recorder.

2. Pendorong atau driver, didalam tingkat ini sinyal LF yang telah diperkuat telah

dipersiapkan untuk mendorong tingkat output.

3. Tingkat akhir (power stage), didalam tingkat ini sinyal LF yang diperkuat

menjadi sinyal yang cukup kuat untuk mendorong loudspeaker.

Setelah melalui penguat LF sinyal LF yang diperkuat keluar dalam bentuk

gelombang suara pada speaker.

Proses Tunning Radio

Tuning adalah salah satu bagian dari sebuah radio yang berfungsi untuk memilih

salah satu frekuensi pemancar yang ada di udara ini. Komponen utama pada

bagian ini adalah Varco (variable condensator). Bagaimana cara tuning memilih

salah satu frekuensi dari pemancar radio? Caranya adalah dengan menggunakan

prinsip resonansi. Resonansi adalah peristiwa bergetarnya benda lain akibat

getaran sebuah benda walaupun kedua benda tidak bersentuhan. Kenapa bisa

bergetar? Karena terdapat kesamaan frekuensi antara kedua benda tersebut.

Berdasarkan prinsip resonansi itulah rangkaian tuning pada sebuah radio bekerja.

Ketika kita memutar varco, maka kita merubah nilai kapasitansi dan induktansi

yang ada pada rangkaian tuning tersebut sehingga menghasilkan sebuah frekuensi

yang sama dengan frekuensi pada salah satu pemancar radio yang ada. Sebagai

contoh, apabila kita ingin mendengarkan siaran dari pemancar radio yang bekerja

pada frekuensi 97,9 MHz maka kita akan memutar varco sehingga nilai

kapasitansi serta nilai induktansinya diubah sehingga menghasilkan frekuensi

sebesar 97,9 MHz juga. Dengan demikian maka kita bisa mendengarkan siaran

dari pemancar radio tersebut. Hal ini jugalah yang menyebabkan kita mendengar

suara yang tidak jernih (seperti suara desis karena terdapat dua pemancar yang

frekuensinya tercampur) apabila tidak terjadi resonansi antara frekuensi pada

rangkaian tuning dengan frekuensi dari pemancar radio yang kita dengar.

Untuk mengetahui besar frekuensi resonansi dapat kita gunakan rumus:

Keterangan:

Fr adalah besar frekuensi resonansi

L adalah nilai induktansi

C adalah nilai kapasitansi

C. Sejarah Perkembangan Radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara

modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Radio

sebagai sarana penyampaian informasi. Suara yang kita dengar dari pesawat radio

merupakan perubahan bentuk energi elektromagnetik dari gelombang radio yang

ditangkap oleh pesawat radio, kemudian diubah melalui loudspeaker (pengeras

suara) menjadi energi bunyi sehingga bisa kita dengar.

Radio Marconi, tahun 1895

Ini radio pertama yang dibuat pada tahun 1895. Pembuatnya adalah perusahaan

milik Guglielmo Marconi, orang Amerika keturunan Italia yang memegang hak

paten atas penemuan radio. Ada banyak kekurangan pada radio ini bila

dibandingkan dengan radio jaman sekarang. Contoh, radio ini hanya mampu

menjangkau sinyal radio dalam radius 1,5 kilometer saja, dan karena bodinya besar

maka sudah pasti radio ini sangat berat.

Radio jaman Perang Dunia I

Dari bentuknya yang amat sangat besar, bisa ditebak kalau radio ini sangat berat.

Tidak bisa dibawa kemana-mana, dan jelas harganya juga selangit.

Radio jaman Perang Dunia II

Bentuknya sudah agak lebih kecil. Tapi tetap saja tampilannya tidak ada indah-

indahnya sama sekali. Walaupun kelihatan kecil dan terbuat dari kayu, tapi radio

antik bermerk Philips ini bobotnya 18 kg. Panjang 60 centi dan tinggi 55 centi,

sebenarnya tak terlalu besar. Tapi mungkin komponen-komponen yang ada di

dalamnya yang membuat radio ini teramat berat.

Radio Tripleks

Bodi radio ini dari tripleks, bentuknya kotak persegi, dengan satu speaker sedang,

dan tabulasi frekuensi yang memenuhi 2/3 tampilan depan radio. Antenanya

memanjang ke atas, tidak dapat ditekuk, tapi bisa ditekan memendek. Radio ini

ditenagai oleh 4 batere ukuran besar dan hanya bisa menangkap gelombang MW &

SW. Dengan radio begini bisa mendengar siaran Radio Singapore International

(RSI), BBC London, Deutsche Welle (Jerman), Voice of America (VoA)

berbahasa Indonesia yang disiarkan langsung dari Washington DC, radio Jepang,

radio China, radio India, dan beberapa siaran radio internasional lain.

Radio portabel jaman breakdance

Radio ini ada pada saat jaman breakdance. Pesawat radio ini sudah bisa untuk

menangkap siaran yang menggunakan frekuensi AM. Siaran dengan frekuensi FM

belum begitu marak kala itu. Tenaganya sudah memakai listrik AC/DC, jadi

tinggal colokkan saja kabelnya ke colokan listrik.

Radio mini, radio saku

Memasuki tahun 2000-an, radio sudah semakin kecil. Orang bilang radio saku, tapi

ada juga yang ukurannya bahkan jauh lebih kecil dari saku baju. Guglielmo

Marconi dan Heinrich Rudolf Hertz semasa hidup mereka mungkin tidak pernah

membayangkan kalau pesawat radio bakal berbentuk sekecil ini. Cukup dengan 2

buah baterai ukuran A2, malah ada yang cuma pakai baterai A1, radio ini sudah

bisa didengarkan suaranya. Bisa untuk frekuensi AM, FM, SW, dan MW.

Radio phone

Kemudahan berbagai keperluan bisa diakses melalui ponsel berkat penggabungan

teknologi RFID ( Radio Frequency Identification) dengan teknologi selular

RFID pada prinsipnya microchip yang bisa merespon sinyal radio dengan

pemancar jarak jauh. Dengan tempelan antena -yang juga mikro- mayoritas RFID

bekerja tanpa baterai karena untuk mengirim kembali responnya RFID memakai

sumber tenaga dari sinyal radio. Dengan singkatnya proses ini, tak heran

perusahaan dengan proses monitoring barang bejibun seperti pasar swalayan

banyak memanfaatkan kelebihan teknologi ini. Kelebihan RFID inilah kemudian

mengusik minat vendor ponsel mengawinkannya dengan handset

Radio internet jaman milenium

Kini, radio tak hanya bisa didengar dengan pesawat radio saja, tapi juga di internet

melalui siaran online streaming. Radio internet  biasa juga di panggil sebagai, web

radio, streaming radio atau e-radio adalah layanan penyiaran audio yang

ditransmisikan melalui internet .Teknologi streaming adalah cara yang digunakan

untuk menyiarkan radio internet ini, streaming adalah teknologi yang bisa

menerima dan mengirim informasi dari satu pihak ke pihak lain menggunakan alat

yang dapat menerima aliran media streaming tersebut juga. Penyiaran melalui

internet ini disebut sebagai webcasting .

Teknologi streaming ini menggunakan program lossy audio codec, yaitu program

komputer yang mempunyai fungsi untuk mengkompres audio maupun video

berdasarkan data yang diformat melalui streaming suara ke radio internet.Layanan

radio ini dapat dinikmati dimanapun kita berada,bahkan jika kita di luar negeripun

kita tetap bisa mendengarkanya. Tapi ada juga radio internet yang membatasi

wilayah penyiaranya dengan alasan tertentu seperti masalah perizinan dll..Radio

ini juga menyediakan layanan-layanan seperti yang ada di radio tradisional.Format

audio streaming termasuk MP3, Ogg Vorbis, Windows Media Audio, RealAudio

dan HE-AAC (kadang-kadang disebut aacPlus).

Penyebab radio dari jaman ke jaman semakin kecil dikarenakan komponennya.

Komponen radio pada jaman dulu semuanya berbentuk tabung dan berukuran

besar. Tetapi jaman sekarang semua komponen aktif di dalam radio sudah

menggunakan bahan semikonduktor sehingga ukurannya bisa lebih kecil.