makalah biokimia penyakit kesalahan gen
TRANSCRIPT
PENYAKIT KESALAHAN GEN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Biokimia
Dosen : Das Salirawati , M.Sc
Oleh :
Awanda Ernawati (1167002)
Marganing Tiyas W (11670025)
Fatkhul Aini Qur’an Syah (11670030)
Adnin Arif (11670032)
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang berjudul “Penyakit Kesalahan Gen” ini, bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas Literasi Informasi Kimia. Makalah ini disusun berdasarkan data-data yang
diperoleh dari berbagai sumber.
Selesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan dan berbagai pihak, oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan berupa moral maupun
material.
2.Dosen pengampu mata kuliah LIK yaitu Ibu Asih Widi Wisudawati, M.si
3.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, karena keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan.
Demikian makalah ini penulis susun, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca untuk lebih memahami tentang pemahaman ilmu sains.
Yogyakarta, April 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak tahun 1978, telah terjadi banyak kemajuan yang
penting dalam bidang Genetika .Kedokteran, terutama mengenai
Genetika Molekuler, yang menerapkan secara singkat mengenai hal
–hal penting tentang sifat – sifat kromosom, dan dengan
pertolongan diagram kromosom dapat menerangkan tentang
pewarisan penyakit – penyakit secara dominant, resesif atau
terangkai kelamin. Maka dari itu ilmu genetika sangat perlu untuk
dipelajari guna mengetahui sebab sebab kelainan genetic yang
terjadi terutama pada manusia. Untuk itu perlu diketahui subtansi –
subtansi genetik dimulai dari gen, kromosom hingga seluruh genom
yang terdapat dalam tubuh manusia. Dengan mengetahui hal ini,
tentu saja fenomena penurunan sifat dari suatu generasi ke
generasi selanjutnya dapat dimengerti.
Selain itu, kesamaan jumlah kromosom suatu individu yang
selalu tetap dari generasi ke generasi, dapat dipahami melalui
mekanisme meiosis yang terjadi saat pembentukan gamet baik
pada persilangan monohybrid maupun dihibrid. Tetapi sesungguhnya
bisa terdapat perubahan pada kromosom itu yang menyebabkan penyakit kesalahan
gen.
Penyakit kesalahan gen merupakan penyakit genetis atau gangguan kesehatan
akibat kelainan gen merupakan kondisi yamg disebabkan kelainan pada satu atau
lebih gen. Penyakit kelainan genetis sebenarnya apakah penyakit turunan?
Sebenarnya ada beberapa penyebab kelainan gen. pertama, karena keturunan yang
disebabkan penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan dari
orang tua dan anaknya. Kedua, disebabkan mutasi yaitu perubahan genetik,
sedangkan perubahan kromosom yang terjadi disebut variasi kromosom atau
aberrasi. Terjadi variasi kromosom dibedakan atas perubahan dalam jumlah
kromosom dan perubahan dalam struktur kromosom.
Pada makalah ini akan lebih membahas tentang penyakit-penyakit kelainan
gen seperti penyakit akondroplasla, penyakit brakidaktili, penyakit hustington,
polidaktili, penyakit polistik pada orang dewasa, penyakit progeria.
B. TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas
tentang beberapa jenis penyakit kesalahan gen seperti penyakit
akondroplasla, penyakit brakidaktili, penyakit hustington, polidaktili, penyakit
polistik pada orang dewasa, penyakit progeria, sindrom marfan, sindrom ACHOO.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu penyakit kesalahan gen seperti penyakit akondroplasla,
penyakit brakidaktili, penyakit hustington, polidaktili, penyakit polistik
pada orang dewasa, penyakit progeria ?
2. Apa penyebabnya?
BAB III
PEMBAHASAN
A. Achondroplasia
Istilah Achondroplasia pertama kali digunakan oleh Parrot
(1878). Achondroplasia berasal dari bahasa Yunani yaitu; achondros: tidak ada
kartilago dan plasia: pertumbuhan. Secara harfiah Achondroplasia berarti tanpa
pembentukan/ pertumbuhan kartilago, walaupun sebenarnya individu dengan
Achondroplasia memiliki kartilago. Masalahnya adalah gangguan pada proses
pembentukan kartilago menjadi tulang terutama pada tulang-tulang panjang.
Achondroplasia adalah salah satu bentuk kekerdilan tubuh yang sering
dijumpai. Penyakit ini merupakan kelainan kongenital tulang rawan. Gangguan
terutama pada pertumbuhan tulang-tulang panjang. Penyakit ini diturunkan secara
autosom dominan. Sekitar 85-90% kasus merupakan mutasi genetik. Angka kejadian
kelainan ini adalah 1/25.000 kelahiran. Ditemukan lebih banyak penderita
achondroplasia pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Dimana
ditemukan 126 kasus dengan 70 wanita dan 56 pria.
Ciri-ciri achondroplasia pada bayi biasanya memiliki ukuran batang tubuh
yang normal, tungkai yang sangat tebal, kepala sedikit lebih besar dari biasanya,
dengan penonjolan frontal dan parietal serta hidung. Bayi achondroplasia seringkali
hipotoni disertai perkembangan motorik yang terlambat. Tonus neuromuskuler
normal biasanya diperbesar pada umur 2-3 tahun. Kelemahan sendi terutama pada
sendi interfalangs, dapat menetap selama masa anak. Bila tidak ada hidrosefalus,
perkembangan mental dan motor biasanya normal. Dimana jembatan hidung tertekan.
Pemendekan mengenai keempat limb dengan keadaan yag sama. Ujung-ujung jari
kaki pada penyakit ini mencapai tidak lebih panjang dari trochanter pada femur.
Pemendekan tulang yang menyebabkan keganjilan ini lebih besar pada proksimal
dibanding pada segmen distal yaitu lebih kelihatan pada paha dan lengan ketimbang
pada kaki dan lengan bawah, dan mengenai hampir semua kaki serta tangan.
Pada orang dewasa menunjukkan penyempitan yang tinggi, dengan batang
tubuh normal, kepala besar, dan perkembangan otot berlebihan. Tinggi normal adalah
4 kaki. yang terjadi berupa kegagalan osifikasi normal pada tulang panjang dimana
osifikasi pada tulang dapat hanya mencapai separuhnya. Tinggi badan penderita
biasanya tidak lebih dari 1,3 meter dan intelegensia penderita tidak terganggu.
Lengan cukup berotot dan sedikit menyimpang batang tubuh sebagai akibat dari
ukurang kepala dan humerus yang tidak proporsional. Kepala mengalami brakisefal,
dengan penonjolan frontal dan parietal. Wajah relatif kecil, jembatan hidung menjadi
luas dan datar. Gigi biasanya normal. Perkembangan bokong yang berlebihan. Organ-
organ kelamin normal pada perempuan biasanya mengalami pembesaran perut, dan
fakta ini menyebabkan deformitas yang cukup serius. Perubahan otot yang paling
konsisten dan paling khas adalah pada ekstremitas atas dan lumbar spine. Humerus
kelihatan pendek jika dibandingkan dengan tulang-tulang pada lengan bawah
(rhizomelia). Pemendekan femur yang serupa tapi kurang jelas juga biasa ditemukan.
Semua ekstremitas memendek tidak beraturan dalam kaitannya dengan batang tubuh.
Pada lumbal spine, jarak interpediculare perlahan-lahan berkurang dari L1 sampai L5,
sebuah pembalikan langsung dari keadaan normal. Pedicles juga memilki diameter
anteroposterior yang memendek. Gejala-gejala neurologis bisa terjadi sebagai akibat
dari saluran spinal yang menyempit. Tangan dan kaki agak lebar dan tebal. Jari
tengah pendek panjangnya tidak melebihi panjang jari pendek disampingnya. Jari-jari
menyimpang arah pertumbuhannya, sehingga membentuk tangan trident.
B. Brakidaktili
Brakidaktili adalah suatu kelainan yang dicirikan dengan jari
tangan atau kaki yang memendek karena memendeknya ruas –
ruas tulang jari. Penderita brakidaktili memiliki gen dalam keadaan
heterozigot (Bb). Individu yang memiliki gen dalam keadaan
homozigot dominan (BB) menyebabkan kematian pada masa
embrio, sedangkan dalam keadaan heterozigot hanya mempunyai
dua ruas jari , karena ruas jari yang tengah sangat pendek dan
tumbuh menyatu dengan ruas jari lain. Individu dengan gen
homozigot resesif (bb) merupakan individu normal.
Bentuknya bisa berupa pertumbuhan jari yang lebih pendek
dari ukuran normal akibat kelainan genetik yang di turunkan dari
sebuah gen dominan . Artinya bila salah satu orang tua mempunyai
gen ini, anak pasti mempunyai kelainan gen ini. Bentuknya bisa
berupa terjadinya pemendekan pada kelima jari pada masing-
masing tangan dan kaki.
C. HUNTINGTON
Nama penyakit ini diambil dari George Huntington yang pertama kali yang
pertama kali menjelaskannya pada tahun1872. Huntington merupakan suatu penyakit
karena terjadi degenerasi sistem saraf yang cepat dan tidak dapat balik. Penderita
menggelengkan kepala pada satu arah. Huntington disebabkan oleh alel dominan (H).
Oleh karena itu, dengan satu alel H saja semua individu yang heterozigot akan
mendapatkan Huntington. Individu normal mempunyai alel resesif (hh).
Penyakit Huntington adalah kelainan genetik neurodegeneratif yang
mempengaruhi koordinasi otot dan menyebabkan penurunan otot serta dementia
(kepikunan), yang secara lambat tapi pasti menyebabkan kematian.
Faktor resiko dari penyakit ini adalah setiap anak dari orang tua yang terkena
memiliki kesempatan 50% dari mewarisi penyakit. Pada situasi yang jarang di mana
kedua orang tua memiliki gen terpengaruh, atau orang tua baik memiliki dua salinan
terpengaruh, kesempatan ini sangat meningkat. Gen untuk penyakit Huntington
bersifat dominan; anak-anak dari orang tua yang menderita penyakit ini memiliki
peluang sebesar 50% untuk menderita penyakit Huntington.
Ini adalah penyebab genetik yang paling umum yang abnormal gerakan
menggeliat disengaja disebut chorea. Ini jauh lebih umum pada orang keturunan
Eropa Barat dibandingkan mereka yang berasal dari Asia atau Afrika. Penyakit ini
disebabkan oleh mutasi dominan pada salah satu dari dua salinan gen tertentu, yang
terletak pada kromosom 4. Pada situasi yang jarang di mana kedua orang tua
memiliki gen terpengaruh, atau orang tua baik memiliki dua salinan terpengaruh,
kesempatan ini sangat meningkat.
Gen Huntingtin biasanya memberikan kode genetik untuk protein yang juga
disebut "huntingtin". Mutasi kode gen Huntingtin untuk bentuk yang berbeda dari
protein, yang kehadirannya mengakibatkan kerusakan bertahap ke daerah tertentu
dari otak. Cara yang tepat ini terjadi adalah tidak sepenuhnya dipahami.
Tanda-tanda dan gejala Huntington :
Gejala fisik
Gerakan tak sadar jari-jari, kaki, dan wajah.
Kecanggungan
Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
Cadel pidato
Mengepalkan rahang atau gigi pengiling.
Kesulitan makan.
Stumbling atau jatuh
Gejala mental
Kelupaan
Hilang konsentrasi
Penilaian buruk
Kesulitan dalam mengambil keputusan
Kesulitan mengemudi
Gejala Emosional
Permusuhan
Kekurangan energy
Minat dalam hidup
Depresi
D. POLIDAKTILI
Polydaktili ialah terdapatnya jari tambahan pada satu atau kedua tangan / kaki.
Tempat jari tambahan itu berbeda - beda , ada yang terdapat dekat ibu jari dan ada
pula yang terdapat dari jari kelingking.
Polidaktili ialah terdapatnya jari tambahan pada satu atau kedua tangan / kaki.
Tempat jari tambahan itu berbeda - beda , ada yang terdapat dekat ibu jari dan ada
pula yang terdapat dari jari kelingking.
E. GINJAL POLISISTIK PADA ORANG DEWASA
Polikisitik berasal dari dua kata poly yang berarti banyak dan Cystic yang
berarti rongga tertutup abnormal, dilapisi epitel yang mengandung cairan atau bahan
semisolid, jadi polikistik (polycystic) ginjal adalah banyaknya kistik (cytstic) pada
ginjal.
Kista – kista tersebut dapat dalam bentuk multipel, bilateral, dan berekspansi
yang lambat laun mengganggu dan menghancurkan parenkim ginjal normal akibat
penekanan. Ginjal dapat membesar (kadang – kadang sebesar sepatu bola) dan terisi
oleh kelompok kista – kista yang menyerupai anggur. Kista – kista itu terisi oleh
cairan jernih atau hemorargik.
F. PROGERIA ( Penuaan Dini )
Progeria berasal dari bahasa Yunani yaitu geras yang berarti usia tua.
Penderita mengalami penuaan dini dengan kecepatan yang berkisar 4-7 kali lipat dari
proses penuaan normal. Contoh konkretnya, bila si anak yang mengalami progeria
berumur 10 tahun, maka penampilannya akan tampak seperti orang berusia 40-70
tahun. Artinya, semua organ tubuh penderita, termasuk organ pernapasan, jantung,
maupun sendi-sendinya sudah mengalami kerentaan.
Progeria merupakan penyakit kesalahan kode genetik (terjadi mutasi),
tepatnya kelainan protein (Lamin A) di sekitar inti sel atau menurut para ahli lainnya
kesalahan terdapat di kromosom nomor 1 pada seseorang yang mengakibatkan
penuaan dini sebelum waktunya. Walaupun merupakan suatu penyakit genetik yang
disebabkan oleh mutasi (perubahan) gen. Progeria bukan penyakit turunan dan tidak
menular.
Penderita progeria memang lahir normal. Namun, di usia 6 bulan sampai 1
tahun, mulai terlihat tanda-tandanya. Gejala klinisnya antara lain adalah rambut yang
semula lebat kemudian rontok dan tak tumbuh lagi, pembuluh darah di bagian kepala
tampak jelas, jaringan lemak di bagian bawah kulit berkurang bahkan menghilang
sehingga kulit menjadi keriput, dan kuku tak tumbuh sempurna tapi tumbuh
melengkung serta rapuh. Selain itu, ada pengerasan di persendian, tulang patah atau
retak yang tak kunjung sembuh maupun pengeroposan tulang. Gigi geliginya
terlambat tumbuh, bahkan ada juga yang tak tumbuh sama sekali selain tak teratur
susunannya.
Namun, secara mental, justru tidak tua, termasuk mata. Intelegensi pun
normal. Rata-rata anak yang lahir dengan penyakit ini akan meninggal pada umur 13-
14 tahun, karena tubuh mereka mengalami penuaan lebih cepat seperti kebotakan,
penyakit jantung, pelemahan tulang dan radang sendi.