makalah candi borobudur

73
MAKALAH CANDI BOROBUDUR] NAMA : SAEFUL ASRI KELAS : VIII B

Upload: cy-noerth

Post on 09-Nov-2015

120 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Makalah Candi Borobudur

TRANSCRIPT

MAKALAH CANDI BOROBUDUR]

NAMA : SAEFUL ASRI

KELAS: VIII B

BAB I

CANDI BOROBUDUR

1.1 Asal Usul Candi BorobudurBorobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang yang letaknya sebelah selatan + 15 km sebelah selatan kota Magelang dataran kedu yang berbukit hampir seluruhnya di kelilingi pegunungan, pegunungan yang mengelilingi Candi Borobudur di antaranya di sebelah timur terdapat Gunung Merbabu dan Gunung Merapi Barat, Laut Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

Dalam etnis Tionghoa, candi ini disebut juga (Hanyu Pinyin: p lu f t) dalam bahasa Mandarin.1.2Asal Usul Sejarah Singkat Candi Borobudur Waktu didirikanBanyak buku buku sejarah yang menuliskan tentang Candi Borobudur akan tetapi kapan Candi Borobudur itu di dirikan tidaklah dapat di ketahui secara pasti namun suatu perkiraan dapat di peroleh dengan tulisan singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi Borobudur ( Karwa Wibhangga ) menunjukan huruf sejenis dengan yang di dapatkan dari prasati di akhir abad ke 8 sampai awal abad ke 9 dari bukti bukti tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan sekitar tahun 800 M.

Kesimpulan tersebut di atas itu ternyata sesuai benar dengan dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di daerah jawa tengah pada khususnya periode antara abad ke 8 dan pertengahan abad ke 9 di terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra kejayaan ini di tandai di bangunnya sejumlah besar candi yang di lereng lereng gunung kebanyakan berdiri khas bangunan hindu sedangkan yang bertebaran di dataran dataran adalah khas bangunan Budha tapi ada juga sebagian khas Hindu.

Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena karena usaha untuk menjunjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.

1.3 Tahap Pembangunan Borobudur

1. Tahap pertamaMasa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan antara 750 dan 850 M). Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar.2. Tahap keduaPondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.

3. Tahap ketigaUndak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.4. Tahap keempatAda perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu.

1.4 Penemuan KembaliBorobudur yang menjadi keajaiban dunia menjulang tinggi antara dataran rendah di sekelilingnya. Tidak akan pernah masuk akal mereka melihat karya seni terbesar yang merupakan hasil karya sangat mengagumkan dan tidak lebih masuk akal lagi bila di katakan Candi Borobudur pernah mengalami kerusakan

Memang demikian keadaannya Candi Borobudur terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad abad bangunan yang begitu megahnya di hadapkan pada proses kehancuran.

Kira kira hanya 150 tahun Candi Borobudur di gunakan sebagai pusat Ziarah, waktu yang singkat di bandingkan dengan usianya ketika pekerja menghiasi / membangun bukit alam Candi Borobudur dengan batu batu di bawah pemerintahan yang sangat terkenal yaitu SAMARATUNGGA, sekitar tahun 800 an dengan berakhirnya kerajaan Mataram tahu 930 M pusat kehidupan dan kebudayaan jawa bergeser ke timur

Demikian karena terbengkalai tak terurus maka lama lama di sana sini tumbuh macam macam tumbuhan liar yang lama kelamaan menjadi rimbun dan menutupi bangunannya.

Pada kira kira abad ke 10 Candi Borobudur terbengkalai dan terlupakan.

Baru pada tahun 1814 M berkat usaha Sir Thomas Stamford Rafles Candi Borobudur muncul dari kegelapan masa silam. Rafles adalah Letnan Gubernur Jendral Inggris, ketika Indonesia di kuasai / di jajah Inggris pada tahun 1811 M 1816 M.

Pada tahun 1835 M seluruh candi di bebaskan dari apa yang menjadi penghalang pemandangan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman,

karena begitu tertariknya terhadap Candi Borobudur sehingga ia mengusahakan pembersihan lebih lanjut, puing puing yang masih menutupi candi di singkirkan dan tanah yang menutupi lorong lorong dari bangunan candi di singkirkan semua sehingga candi lebih baik di bandingkan sebelumnya.

Foto Pertama Candi Borobudur dari tahun 1873, bendera Belanda nampak pada stupa utama candi

1.5 Penyelamatan 1Semenjak Candi Borobudur di temukan dimulailah usaha perbaikan dan pemugaran kembali bangunan Candi Borobudur mula mula hanya dilakukan secara kecil kecilan serta pembuatan gambar gambar dan photo photo reliefnya.Pemugaran Candi Borobudur yang pertama kali di adakan pada tahun 1907 M 1911 M di bawah pimpinan Tuan Van erf dengan maksudnya adalah untuk menghindari kerusakan kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan Candi Borobudur.

Teras tertinggi setelah restorasi Van ErpWalaupun banyak bagian tembok atau dinding dinding terutama tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut yang masih tampak miring dan sangat mengkhawatirkan bagi para pengunjung maupun bangunannya sendiri namun pekerjaan Van Erp tersebut untuk sementara Candi Borobudur dapat di selamatkan dari kerusakan yang lebih besar.

Mengenai gapura gapura hanya beberapa saja yang telah di kerjakan masa itu telah mengembalikan kejayaan masa silam,

namun juga perlu di sadari bahwa tahun tahun yang di lalui borobudur selama tersembunyi di semak semak secara tidak langsung telah menutupi dan melindungi dari cuaca buruk yang mungkin dapat merusak bangunan Candi Borobudur,

Van Erp berpendapat miring dan meleseknya dinding dinding dari bangunan itu tidak sangat membahayakan bangunan itu, Pendapat itu sampai 50 tahun kemudian memang tidak salah akan tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tuan Van erf itu mulai di ragukan dan di khawatirkan akan ada kerusakan yang lebih parah.

1.6 Pemugaran Candi BorobudurPemugaran Candi Borobudur di mulai tanggal 10 Agustus 1973 prasati dimulainya pekerjaan pemugaran Candi Borobudur terletak di sebelah Barat Laut Menghadap ke timur karyawan pemugaran tidak kurang dari 600 orang diantaranya ada tenaga tenaga muda lulusan SMA dan SIM bangunan yang memang diberikan pendidikan khususnya mengenai teori dan praktek dalam bidang Chemika Arkeologi ( CA ) dan Teknologi Arkeologi ( TA )

Teknologi Arkeologi bertugas membongkar dan memasang batu - batu Candi Borobudur sedangkan Chemika Arkeologi bertugas membersihkan serta memperbaiki batu batu yang sudah retak dan pecah, pekerjaan pekerjan di atas bersifat arkeologi semua di tangani oleh badan pemugaran Candi Borobudur,sedangkan pekerjaan yang bersifat teknis seperti penyediaan transportasi pengadaaan bahan bahan bangunan di tangani oleh kontraktor

( PT NIDYA KARYA dan THE CONTRUCTION AND DEVELOPMENT CORPORATION OF THE FILIPINE ).

Bagian bagian Candi Borobudur yang di pugar ialah bagian Rupadhatu yaitu tempat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar sedangkan kaki Candi Borobudur serta teras I, II, III dan stupa induk ikut di pugar pemugaran selesai pada tanggal 23 Februari 1983 M di bawah pimpinan DR Soekmono dengan di tandai sebuah batu prasati seberat + 20 Ton.

Prasasti peresmian selesainya pemugaran berada di halaman barat dengan batu yang sangat besar di buatkan dengan dua bagian satu menghadap ke utara satu lagi menghadap ke timur penulisan dalam prasasti tersebut di tanda tangani langsung oleh tenaga yang ahli dan terampil dari Yogyakarta yang bekerja pada proyek pemugaran Candi Borobudur. Ikhtisar Waktu Proses Pemugaran Candi Borobudur:1. 1814 - Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di desa Borobudur.

Raffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

2. 1873 - monografi pertama tentang candi diterbitkan.

3. 1900 - pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan candi Borobudur.

4. 1907 - Theodoor van Erp memimpin pemugaran hingga tahun 1911.

5. 1926 - Borobudur dipugar kembali, tapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaise dan Perang Dunia II.

6. 1956 - Pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO.

Prof. Dr. C. Coremans datang ke Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Borobudur.

7. 1963 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Borobudur, tapi berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.

8. 1968 - Pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.

9. 1971 - Pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Borobudur yang diketuai Prof.Ir.Roosseno.

10. 1972 - International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.

11. 10 Agustus 1973 - Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Borobudur; pemugaran selesai pada tahun 1984

12. 21 Januari 1985 - terjadi serangan bom yang merusakkan beberapa stupa pada Candi Borobudur yang kemudian segera diperbaiki kembali.

Serangan dilakukan oleh kelompok Islam ekstremis yang dipimpin oleh Husein Ali Al Habsyi.

13. 1991 - Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Batu Peringatan Pemugaran candi Borobudur dengan bantuan UNESCO1.7 Asal Usul Nama BorobudurBanyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya.

Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas".

Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan.

Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M.

Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani.

Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad.

Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh r Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamln yang disebut Bhmisambhra. Istilah Kamln sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhmi Sambhra Bhudhra dalam bahasa sansekerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.

1.8 Bangunan Candi BorobudurCandi Borobudur di bangun mengunakan batu Adhesit sebanyak 55.000 M3

bangunan Candi Borobudur berbentuk limas yang berundak undak dengan tangga naik pada ke 4 sisinya ( Utara, selatan, Timur Dan Barat ) pada Candi Borobudur tidak ada ruangan di mana orang tak bisa masuk melainkan bisa naik ke atas saja.

Lebar bangunan Candi Borobudur 123 M

Panjang bangunan Candi Borobudur 123 M

Pada sudut yang membelok 113 M

Dan tinggi bangunan Candi Borobudur 30.5 M

Pada kaki yang asli di di tutup oleh batu Adhesit sebanyak 12.750 M3 sebagai selasar undaknya. Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa. Sepuluh pelataran yang dimiliki Borobudur menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana.

Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.

Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah".

Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi.

Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.

Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu.

Lantainya berbentuk persegiRupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.

Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaranTingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana.

Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.

Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubangDi dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai patung Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini.

Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.

Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan.

Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.

Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur Mandala. Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.

1.9 PatungDi dalam bangunan Budha terdapat patung patung Budha berjumlah 504 buah diantaranya sebagai berikut:

Patung Budha yang terdapat pada relung relung : 432 Buah

Sedangkan pada teras teras I, II, III berjumlah : 72 Buah

Jumlah : 504 Buah

Agar lebih jelas susunan susunan patung Budha pada Budha sebagai berikut:

1. Langkah I Teradapat : 104 Patung Budha

2. Langkah II Terdapat : 104 Patung Budha

3. Langkah III Terdapat : 88 Patung Budha

4. Langkah IV Terdapat : 22 Patung Budha

5. Langkah V Terdapat : 64 Patung Budha

6. Teras Bundar I Terdapat : 32 Patung Budha

7. Teras Bundar II Terdapat : 24 Patung Budha

8. Teras Bundar III Terdapat : 16 Patung Budha

Jumlah : 504 Patung Budha

Sekilas patung Budha itu tampak serupa semuanya namun sesunguhnya ada juga perbedaannya perbedaan yang sangat jelas dan juga yang membedakan satu sama lainya adalah dalam sikap tangannya yang di sebut Mudra dan merupakan ciri khas untuk setiap patung sikap tangan patung Budha di Candi Borobudur ada 6 macam hanya saja karena macam oleh karena macam mudra yang di miliki menghadap semua arah (Timur Selatan Barat dan Utara) pada bagian rupadhatu langkah V maupun pada bagian arupadhatu pada umumnya menggambarkan maksud yang sama maka jumlah mudra yang pokok ada 5 kelima mudra itu adalah Bhumispara Mudra Wara Mudra, Dhayana Mudra, Abhaya Mudra, Dharma Cakra Mudra.

1.10 Patung SingaPada Candi Borobudur selain patung Budha juga terdapat patung singa jumlah patung singa seharusnya tidak kurang dari 32 buah akan tetapi bila di hitung sekarang jumlahnya berkurang karena berbagai sebab satu satunya patung singa besar berada pada halaman sisi Barat yang juga menghadap ke barat seolah olah sedang menjaga bangunan Candi Borobudur yang megah dan anggun.

1.11 Stupa Stupa Induk

Berukuran lebih besar dari stupa stupa lainya dan terletak di tengah tengah paling atas yang merupakan mhkota dari seluruh monumen bangunan Candi Borobudur, garis tengah Stupa induk + 9.90 M puncak yang tertinggi di sebut pinakel / Yasti Cikkara, terletak di atas Padmaganda dan juga trletak di garis Harmika.

Stupa Berlubang / Terawang

Yang dimaksud stupa berlubang atau terawang ialah Stupa yang terdapat pada teras I, II, III di mana di dalamnya terdapat patung Budha.

Di Candi Borobudur jumlah stupa berlubang seluruhnya 72 Buah, stupa stupa tersebut berada pada tingkat Arupadhatu

Teras I terdapat 32 Stupa

Teras II terdapat 24 Stupa

Teras III terdapat 16 Stupa

Jumlah 72 Stupa

Stupa kecil

Stupa kecil berbentuk hampir sama dengan stupa yang lainya hanya saja perbedaannya yang menojol adalah ukurannya yang lebih kecil dari stupa yang lainya, seolah olah menjadi hiasan bangunan Candi Borobudur keberadaanstupa ini menempati relung relung pada langkah ke II saampai langkah ke V sedangkan pada langkah I berupa Keben dan sebagian berupa Stupa kecil jumlah stupa kecil ada 1472 Buah.

1.12 ReliefDi setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur.

Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jtaka. Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.

Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut :1. KarmawibhanggaSesuai dengan makna simbolis pada kaki candi,

relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial),

tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan2. LalitawistaraMerupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap )

yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras.

Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur.

Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.3. Jataka Dan AwadanaJataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga.

Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an.

Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana.

Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan.

Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.4. GandawyuhaMerupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana.

Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.5. Arca BuddhaSelain wujud buddha dalam kosmologi buddhis yang terukir di dinding, di Borobudur terdapat banyak arca buddha duduk bersila dalam posisi lotus serta menampilkan mudra atau sikap tangan simbolis tertentu.

Patung buddha dalam relung-relung di tingkat Rupadhatu, diatur berdasarkan barisan di sisi luar pagar langkan.

Jumlahnya semakin berkurang pada sisi atasnya.

Barisan pagar langkan pertama terdiri dari 104 relung, baris kedua 104 relung, baris ketiga 88 relung , baris keempat 72 relung, dan baris kelima 64 relung.

Jumlah total terdapat 432 arca Buddha di tingkat Rupadhatu.Pada bagian Arupadhatu (tiga pelataran melingkar), arca Buddha diletakkan di dalam stupa-stupa berterawang (berlubang).

Pada pelataran melingkar pertama terdapat 32 stupa, pelataran kedua 24 stupa, dan pelataran ketiga terdapat 16 stupa, semuanya total 72 stupa.

Dari jumlah asli sebanyak 504 arca Buddha, lebih dari 300 telah rusak (kebanyakan tanpa kepala) dan 43 hilang (sejak penemuan monumen ini, kepala buddha sering dicuri sebagai barang koleksi, kebanyakan oleh museum luar negeri).

Secara sepintas semua arca buddha ini terlihat serupa, akan tetapi terdapat perbedaan halus diantaranya, yaitu pada mudra atau posisi sikap tangan.

Terdapat lima golongan mudra: Utara, Timur, Selatan, Barat, dan Tengah, kesemuanya berdasarkan lima arah utama kompas menurut ajaran Mahayana.

Keempat pagar langkan memiliki empat mudra: Utara, Timur, Selatan, dan Barat,

dimana masing-masing arca buddha yang menghadap arah tersebut menampilkan mudra yang khas. Arca Buddha pada pagar langkan kelima dan arca buddha di dalam 72 stupa berterawang di pelataran atas menampilkan mudra: Tengah atau Pusat. Masing-masing mudra melambangkan lima Dhyani Buddha; masing-masing dengan makna simbolisnya tersendiri.

Sedikit Foto - Foto dari Candi Borobudur

BAB II

MONUMEN YOGYA KEMBALI2.1 Latar Belakang Pemberian Nama Monumen Yogya Kembali Dipilihnya nama Yogya Kembali dengan pengertian berfungsinya pemerintah Republik Indonesia, dan sebagai tetangga peristiwa sejarah ditarik mundurnya tentara Belanda dari ibukota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, wakil presiden, pemimpin negara yang lain pada tanggal 6 Juli 1949 di Yogyakarta.

Dilhat dari bentuknya Monumen Yogya Kembali berbentuk kerucut dengan ketinggian 31,80 meter adalah sebuah gambaran Gunung Kecil ditempatkan di lereng Gunung Merapi. Secara faktual memberikan kesuburan bagi daerah Yogyakarta dan sekitarnya, secara simbolik bersama laut selatan berfungsi sebagai Yoni dan gunung merapi sebagai Lingga merupakan suatu kepercayaan yang sangat tua dan berlaku sepanjang masa. Bahkan masyarakat sering menyebut Monumen Yogya Kembali sebagai tumpeng raksasa bertutup warna putih mengkilap, dalam tradisi Jawa tumpeng sebagai bentuk gunung yang dapat dihubungkan dengan kekayon / gunung dalam wayang kulit yang dihubungkan kebahagiaan / kekayaan suci dan sebagai penutup setiap episode perjuangan bangsa.

2.2 Peresmian Monumen Yogya Kembali Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 06 Juli 1989, dengan penandatanganan prasasti.

Letak Monumen Yogya Kembali

Monumen Yogya Kembali terletak di Jalan Lingkar Utara Dusun Jongkang, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Didirikan di atas lahan seluas 49.920 m2. Lokasi ini ditetapkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan alternatif diantaranya terletak digaris poros utara Gunung Merapi Monumen Yogya Kembali Tugu Pal Putih Kraton Panggung Krapyak Laut Selatan merupakan sumbu imajinen.

Nama-nama pahlawan yang terdapat pada dinding bagian dalam monument

1. Ruang Museum 1

Dibagi menjadi 14 panil yaitu 2 panil tegak dan 12 panil dinding diantaranya :

Panil tegak I, disajikan dokumen foto-foto presiden sekitar proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, terdiri dari :

a. Ibu Fatmawati ketika menjahit Sang Saka Merah Putih

b. Ir. Soekarno yang membacakan teks proklamasi tanggal 17

Agustus 1945 Pegangsaan Timur 56 Jakarta jam 10.00

c. Upacara pengibaran Bendera Merah Putih oleh Latief

Nindiningrat dan Suhud Martakusuma

d. Sebagian dari anggota kabinet Indonesia pertama setelah pelantikan tanggal 19 Agustus 1945

Panil tegak II, 4 foto peristiwa pertempuran rakyat Indonesia melawan sekutu di 10 kota Surabaya 10 November 1945, terdiri dari :

a. Suasana pertempuran Surabaya dipimpin oleh Bung Tomo tanggal 10

November 1945

b. Suasana pejuang yakni arek-arek Surabaya waktu menghadapi sekutu / NICA

c. Panglima Divisi Mayor Jenderal Sungkono saat melapor kepada Panglima Jenderal Sudirman tentang peristiwa gencatan senjata yang sedang berlangsung di Surabaya

d. Upacara pemberian ijazah lulusan Militer Akademi Yogyakarta disampaikan oleh Presiden SoekarnoPanil Dinding 1Dokumen foto peristiwa sewaktu rakyat Jakarta dalam menyambut gema proklamasi di lapangan Ikada tanggal 19 September 1945 dan penyampaian pesan singkat oleh Soekarno.Panil dinding 2Dokumen foto peristiwa rakyat Yogyakarta sewaktu menyambut proklamasi 17 Agustus 1945, digambarkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX usai menyatakan bahwa negeri Ngayogyakarta Hadiningrat bersifat Kerajaan.

Panil Dinding 3Disajikan bagian susunan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta setelah proklamasi 17 Agustus 1945 dilengkapi peta timbul wilayah DIY.2. Ruang Museum 2Dengan tema Perang Grilya Dengan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta. Membagi 4 panil tegak, 13 panil dinding, 3 vitrin sudut vitrin dinding, 2 vitrin tengah, teras sudut ruang museum II.Panil Tegak 1Dokumen foto suasana perundingan antara komisi Tiga Negara dengan Indonesia di Hotel Kaliurang 13 Januari 1948 dihadiri Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sultan Hawid II RAA Tjakradiningrat dan Frank Graham (USA).Panil Tegak 2Foto dokumen Presiden Soekarno ziarah di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara 28 Desember 1949.Panil tegak 3Disajikan 2 bingkai dokumen foto :

a. Soekarno dengan Pesawat Garuda Airways kembali ke Jakarta

memangku jabatan Presiden RIS 28 Desember 1948.

b. Pesan kesan Presiden Soekarno terhadap Yogyakarta.

Panil Tegak 4Bingkai para takziah dalam upacara pemakaman almarhum Panglima Besar Jenderal Soedirman nampak PM. A. Halim, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Jenderal Mayor Molinger.Panil Dinding 1Dokumen foto suasana Yogyakarta setelah agresi militer Belanda ke-2.Panil Dinding 2Dokumen foto peranan pelajar pejuang selama agresi militer ke-2.Panil Dinding 3a. Pertemuan pelajar perjuang di rumah makan Prasodjo 1948

b. Suasana pasar darurat Yogyakarta pada masa agresi militer ke-2

c. Pelaksanaan perang gerilya tentara pelajar di GadeaPanil Dinding 4Dokumen foto peranan media massa maupun laskar wanita Yogyakarta dalam mendukung perjuangan bangsa Indonesia merebut dan mempertahankan kedaulatan RI.Panil Dinding 5Bagan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi 17 Agustus 1945.Panil Dinding 6Lukisan potret dari Panglima Besar Jend. Soedirman sewaktu wiralelana dan satu bingkai dokumen foto Panglima Besar Jend. Soedirman ditandu sewaktu memimpin perang Gerilya.Panil Dinding 7Disajikan sebuah ilustrasi dan 2 bingkai kata amanat dari Panglima Besar Jend. Soedirman.Panil Dinding 8Dokumen foto peristiwa penarikan mundur tentara Belanda

a. Letnal Kolonel Soeharto dan Letnan Wijogo Atmodarminto Lapok

kepada Paduka Paku Alam VIII bahwa penarikan mundur pasukan Belanda di Yogya Utara telah selesai dilaksanakan.

b. Sri Sultan Hamengkubuwono IX, menjemput pasukan SWK 102 di bawah pimpinan Mayor Suradjono untuk masuk kota Yogya.

c. Pelaksanaan upacara pengibaran Bendera Merah Putih di halaman RS. Bethesda.Panil Dinding 9Dokumen foto kembalinya para pemimpin Republik Indonesia.Panil Dinding 10Dokumen foto setelah kembalinya kekuasaan penuh atas ibukot Yogyakarta.

a. Pembukaan KMB di Rider Zaal, Den Haag 23 Agustus 1949.

b. Sidang DPN dipimpin oleh Mr. Moch. Roem 16 Desember 1949.

c. Pelantikan Presiden RIS 17 Desember 1949.

d. Penandatanganan naskah pengakuan keaulatan RI di Jakarta 27 Desember 1949.

Panil Dinding 11Dokumen foto pelantikan Presiden RIS bertempat di Keraton Yogyakarta tanggal 17 Desember 1949.Panil Dinding 12Potret diri Presiden Soekarno sewaktu dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat.Panil Dinding 13Dokumen foto wafatnya Panglima Besar Jenderal Soedirman di Bedokan, Magelang 29 Januari 1950.Vitrin Sudut 1Dalam vitrin ini dilestarikan beberapa peralatan komunikasi yang diperoleh secara tidak langsung dari Singapura.Vitrin Sudut 2Dilestarikan benda koleksi yang dipakai selama perang kemerdekaan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII serta 2 bingkai dokumen foto.Vitrin Sudut 3Dilestarikan koleksi dan dokumen Arsip Sri Sultan Hamengkubuwono IX.Vitrin Dinding 1Dilestarikan peralatan perhubungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang digunakan selama perang gerilya.

Vitrin Dinding 2Dilestarikan peralatan milik Laskar Wanita Yogyakarta selama perang kemerdekaan.Vitrin Dinding 3Dilestarikan benda sejarah milik Almarhun Kanjeng Raden Tumenggung Honggowongso, beliau Bupati Paniradya Pati Jawatan DIY merangkap sekretaris pribadi Sri Sultan Hamengkubuwono IX.Vitrin Tengah 1Disajikan 4 puncak senjata api jenis senjata pinggang lintas datar yang digunakan semasa perang gerilya.Vitrin Tengah 2Dilestarikan 4 puncak senjata api jenis senjata pinggang digunakan selama perang kemerdekaan.3. Ruang Museum 3Dengan tema Seputar Pelaksanaan Serangan Umum 1 Maret 1949. Adapun wujud dari materi pameran yang disajikan adalah berupa foto-foto para tokoh pelaku serangan umum 1 Maret 1949. benda-benda bersejarah, replika-replika maupun evokatif yang merupakan bukti sejarah perjuangan masyarakat Yogyakarta khususnya dan bangsa Indonesia umumnya semasa revolusi phisik.4. Ruang Museum 4Dengan tema Yogya Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia penyajiannya berupa :

1. Patung dada Ir. Soekrno

2. Patung dada Drs. Moh. Hatta

3. Teks proklamasi

4. Foto dokumen Presiden dan Wapres di Yogyakarta

5. Tempat tidur Presiden Soekarno

6. Foto dokumen kegiatan Presiden bersama keluarga dan Wapres di ibukota Yogyakarta

7. Patung dada Ki Hajar Dewantara

8. Patung dada Kyai Haji Mas Mansyur

9. Peta timbul wilayah RIS

10. Meja dan kursi tamu wakil presiden Moh. Hatta

11. Potret dari pimpinan RI

12. Kursi kerja Komite Nasional Indonesia Daerah

13. Foto dokumen KNID dan KNIP

2.3 Manfaat Monumen Yogya Kembali

2.3.1 Bagi ekonomi masyarakatSebagai bangunan monumental, Monumen Yogya Kembali digunakan sebagai sarana rekreasi yang dapat mewujudkan perekonomian masyarakat sekitar lebih meningkat.

2.3.2 Bagi pendapatan daerahDengan meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar meningkat pula pendapatan perkapita. Hal ini dapat mewujudkan daerah tersebut maju dan berkembang.2.3.3 Bagi sejarah dan kebudayaan

Sarana pendidikan dan penelitian akan kronik sejarah perjuangan bangsa atau perjalanan sejarah perjuangan bangsa. Secara nyata akan bisa dilihat, dirasakan, diresapi oleh generasi penerus dengan demikian pada gilirannya rasa nasionalisme, kecintaan akan tanah air dan sejarah perjuangan bangsanya tidak akan larut oleh situasi dan kondisi, arus informasi dan globalisasi serta meningkatkan ketahanan nasional.

BAB III

TAMAN PINTAR

3.1 Sejarah Taman PintarTaman Pintar Yogyakarta (bahasa Jawa: Hanacaraka, adalah wahana wisata yang terdapat di pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Yogyakarta, di kawasan Benteng Vredeburg. Taman ini memadukan tempat wisata rekreasi maupun edukasi dalam satu lokasi. Taman Pintar memiliki arena bermain sekaligus sarana edukasi yang terbagi dalam beberapa zona. Akses langsung kepada pusat buku eks Shopping Centre juga menambah nilai lebih Taman Pintar. Tempat rekreasi ini sangat baik untuk anak-anak pada masa perkembangan. Beberapa tahun ini Taman Pintar menjadi alternatif tempat berwisata bagi masyarakat Yogyakarta maupun luar kota.

Taman ini, khususnya pada wahana pendidikan anak usia dini dilengkapi dengan teknologi interaktif digital serta pemetaan video yang akan memacu imajinasi anak serta ketertarikan mereka terhadap teknologi. Pada saat ini ada 35 zona dan 3.500 alat peraga permainan yang edukatif.

Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an, terutama Teknologi Informasi, pada gilirannya telah menghantarkan peradaban manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya menjanjikan kemudahan-kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia.

Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan wujud kepedulian terhadap pendidikan, maka Pemerintah Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide untuk Pembangunan "Taman Pintar". Disebut "Taman Pintar", karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi. Dengan Target Pembangunan Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk dapat menciptakan teknologi sendiri.

Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan tetap adanya keterkaitan yang erat antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada di sekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan Gedung Agung. Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan

Pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo.

Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak Presiden dan Gedung Memorabilia.

Dengan selesainya tahapan pembangunan, Grand Opening Taman Pintar dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2008 yang diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Kembang api adalah simbolisasi dari intelegensi dan imajinasi. Dalam bahasa Jawa, kembang api menggambarkan MLETHIK = PINTAR = PADHANG MAK BYAAR = PINTAR. Kembang api merupakan sesuatu yang menyenangkan, menghibur, sesuai dengan visi Taman Pintar sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan kreasi sains dalam suasana yang menyenangkan.3.2 Makna LogoGambar logo yang muncul ke luar mengandung makna Outward Looking, selalu melihat ke luar untuk terus belajar mengikuti dinamika perubahan di luar dirinya. Gambar logo tampak seperti matahari mengandung makna menyinari sepanjang masa. Jari jemari kembang api melambangkan keselarasan antara INTELEGENSI dan SOCIAL LIFE, diharapkan pengguna Taman Pintar mempunyai IQ, SQ, dan EQ.

Efek perspektif adalah simbolisasi "sesuatu yang tinggi", CITA-CITA, pengharapan bahwa Taman Pintar akan membantu generasi muda Indonesia, khususnya Yogyakarta dalam meraih cita-citanya. Miring ke kanan sebagai visualisasi pergerakan ke arah yang lebih baik. Warna gabungan HIJAU-BIRU melambangkan PERTUMBUHAN TAK TERBATAS.3.3 Sebab-sebab Didirikan Taman PintarSebab-sebab didirikan Taman Pintar adalah untuk menyediakan sarana-sarana ilmu pengetahuan yang lengkap dari mulai kebudayaan sampai ilmu fisika dan untuk menjadikan Yogyakarta menjadi kota yang modern dan terkenal dengan fasilitas ilmu pengetahuan yang memadai.3.4 Fasilitas yang Ada di Taman PintarDi Taman Pintar banyak terdapat fasilitas yang sangat bermanfaat bagi semua orang terutama tentang pengetahuan. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Taman Pintar antara lain :

- Aquarium air tawar

- Bioskop empat dimensi

- Cara kerja magnet

- Pome Area

- Melihat bumi

- Melihat manusia purba

- Melihat peta Yogyakarta pada komputer

- Melihat proses terjadinya tsunami

- Pra sejarah

- Ruang budaya dan religi

- Ruang game

- Ruang gempa

- Ruang komputer

- Ruang puzzle balok

- Ruang perpustakaan

- Ruang petualangan

- Ruang pertunjukan

- Ruang sains

- Ruang teknologi

- Sejarah Kesultanan Yogyakarta3.5 Taman Pintar Yogyakarta, Taman Sains Terlengkap dan Ternyaman di IndonesiaAda beberapa tempat wisata sains yang pernah saya kunjungi, beberapa diantaranya adalah PPIPTEK TMII Jakarta, Sambuga ITB dan Sundial Kota Baru Parahyangan Bandung. Namun dibandingkan dari tempat-tempat wisata tersebut di atas, Taman Pintar Yogyakarta terlihat lebih lengkap dan dikelola secara profesional. Memang saat memasuki gerbang depan kita belum merasakan keunggulan Taman Pintar dibandingkan tempat wisata sains lainnya. Justru udara panas Yogyakarta-lah yang membuat suasana kurang nyaman, terlebih wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta biasanya wisatawan yang berasal dari luar provinsi yang tentunya dalam keadaan lelah.

Peta Lokasi Taman Pintar, tidak jauh dari Malioboro, Taman Budaya dan Gedung Agung

Pintu Gerbang Taman PintarTaman Pintar terletak di Jl. Panembahan Senopati No. 1-3 Yogyakarta. Memasuki pintu gerbang, kita tidak dipungut biaya alias gratis. Kita dapat berkeliling dengan leluasa dan beristirahat sejenak selepas jalan-jalan di Malioboro yang memang tidak jauh dari Taman Pintar. Tiket hanya dijual apabila anda memasuki gedung Memorabilia, gedung Oval, Gedung Kotak dan Gedung PAUD.

Gedung Memorabilia, sebuah museum mini mengenai terbentuknya Kerajaan Yogyakarta dan kaitannnya dengan berdirinya Republik Indonesia.Halaman depan Taman Pintar dengan air mancur yang saling berhadapan.Inilah pose wajib kalau kita berkunjung ke Taman Pintar seperti yang dilakukan salah seorang teman satu ini, Vega ZamaludinDi bagian depan taman pintar terlihat ramai, anak-anak bermain bebas tetapi tempat yang paling favorit bagi anak-anak usia 3-10 tahun adalah tempat yang dipenuhi pancuran di sebelah kanan saat kita memasuki gerbang. Terpengaruh cuaca panas Yogyakarta anak-anak banyak yang mandi air mancur di tempat itu. Menyenangkan bagi mereka tapi bagi orang tua yang menunggui mungkin terasa membosankan.

Tempat yang paling menarik adalah gedung Oval yang berwarna kuning, dengan AC yang cukup dingin membuat kita nyaman berjalan-jalan mengitari ruangan beberapa lantai yang didisain unik jalan berputar tanpa tangga sehingga kita tidak merasa lelah untuk berkeliling antar lantai dan ruangan. Saat kita masuk kita langsung disuguhi aquariun ikan mini seperti di Sea World Ancol.

Bermacam-macam ikan di aquarium Gedung Oval Taman Pintar

Aquarium berisikan bermacam-macam ikan di pintu masuk Gedung OvalMemasuki ruang utama terlihat setiap jengkal bangunan dimaksimalkan untuk memberikan manfaat ilmu pengetahuan bagi para pengunjung. Dari lantai, dinding hingga langit-langit yang dimanfaatkan nuansa luar angkasa dengan planet-planet yang mengitari membuat kita menikmati jengkal-perjengkal dari ruangan.Gedung Oval bagian dalam berisikan bermacam demo sains

Langit-langit gedung Oval didesain seperti susunan tata surya.

Para petugas yang ramah siap memberikan demo sains di setiap wahana.Ada beberapa wahana yang dapat kita lihat di Taman Pintar Yogyakarta.

Demo Sains

Rumah Batik

Workshop Kreatifitas

Rumah Gerabah

Theater 4 Dimensi

Memorabilia

Zona Nuklir (diresmikan Oktober 2011)

Theater 4 Dimensi terletak di Gedung Kotak lantai 3. Kita dapat menyaksikan beberapa film 4 Dimensi yang tentunya sangat disukai oleh anak-anak.

Gedung Kotak, Theater 4 Dimensi terletak di Lt. 33.6 Manfaat Taman Pintar

1. Bagi Dunia PendidikanTaman Pintar sangat bermanfaat sekali terutama bagi dunia pendidikan. Karena dengan adanya Taman Pintar akan menimbulkan gagasan-gagasan yang lebih kreatif dan dengan fasilitas tersebut anak-anak di Indonesia khususnya di Yogyakarta lebih memilih belajar dan bermain di Taman Pintar.2. Bagi Dunia Ilmu PengetahuanDi Taman Pintar banyak sekali hal-hal yang bermanfaat terutama pada bioskop empat dimensi. Di bioskop empat dimensi anda bisa melihat hal yang tidak nyata seolah-olah anda berada didalamnya.3. Bagi Dunia hiburanBukan hanya untuk pengetahuan saja, Taman Pintar juga bisa dijadikan sebagai rekreasi sambil menambah ilmu pengetahuan dan pasti anda tidak akan menyesal pernah berkunjung di Taman Pintar.

BAB VI

MALIOBORO

4.1 Perasaan Ketika Berada di MalioboroMalioboro adalah salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di kota Yogyakarta. Di Malioboro pun menjual berbagai jenis barang yang berkualitas dengan harga yang relatif murah.

Penyusun pun merasa senang ketika berada di Malioboro. Di samping itu, selain Malioboro menjual berbagai jenis barang dengan harga yang relatif murah, di Malioboro juga sangat ramai dan banyak wisatawan yang berdatangan.

Letaknya pun strategis dengan pohon-pohon yang rindang di sekelilingnya.

4.2 Kesan Ketika Berada di MalioboroMalioboro terkesan ramai. Karena sangat ramainya, jalan Malioboro sesak, karena dipenuhi para pejalan kaki, pengendara motor. Itulah sebab Malioboro terkesan sumpek.

Yang membuat Malioboro terkesan sumpek adalah pedagang eceran di pinggir jalan, apalagi kalau hari libur, para pengunjung yang datang lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa. Para pengunjung pun selain datang untuk berlibur, mereka juga membeli oleh-oleh sebagai cinderamata.4.3 Aktivitas Ketika Berada di MalioboroDi Malioboro bermacam-macam aktivitas tapi paling banyak orang melakukan aktivitas berjualan di pinggir-pinggir jalan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Kesimpulan yang kami dapatkan tentang Megahnya Kota Yogyakarta, antara lain :

a. Candi Borobudur merupakan candi yang sangat agung, sehingga menarik

perhatian para wisatawan.

b. Monumen Yogya Kembali merupakan tempat untuk menyimpan benda-benda bersejarah para pahlawan.

c. Taman Pintar bukan hanya tempat untuk obyek wisata, tapi juga tempat

untuk menambah ilmu pengetahuan.B. Saran1. Bagi adik kelas yang akan tour ke Yogyakarta, bawalah barang-baran yang

penting saja.

2. Bagi adik kelas yang akan tour ke Yogyakarta, penyusun sarankan ketika berada di obyek wisata jangan melakukan hal-hal yang tidak berguna, gunakan waktu dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSTAKA

http://3wibowo.wordpress.com/2012/01/03/taman-pintar-yogyakarta-taman-sains-terlengkap-dan-ternyaman-di-indonesia/http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/park-and-garden/taman-pintar/http://jogjatrip.com/id/128/Taman-Pintarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Pintar_Yogyakartahttp://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-sejarah-tentang-candi-borobudur.htmlhttp://dwiratihlestar.blogspot.com/2013/12/karya-tulis-tentang-candi-borobudur-dwi.html